Pengelana Rimba Persilatan Bab 25

Bab 25

Xie-shen, Hoa-fei-hoa dan Ouw Yu-zhen, bersembunyi di sebelah utara Taman Qing-feng.

"Didalam samar-samar terdengar suara orang," Xie-shen adalah seorang persilatan tua, pemikirannya teliti, dugaannya tepat, "Jelas telah terjadi sesuatu."

"Apakah orang-orangnya keluarga Guan sudah kembali lagi?" kata Hoa-fei-hoa, "sepertinya di dalam ada banyak orang, berbeda sekali dengan yang dulu."

"Keluarga Guan tidak ada alasan berbalik menjadi musuh dengan keluarga Du karena hal yang tidak ada sangkut pautnya." Ouw Yu-zhen dengan teliti menganalisa, "alasan takut Yu-shu-xiu-shi membawa mala petaka terlalu dipaksakan, dalam hal aturan sama sekali tidak masuk akal. Jika orang-orangnya keluarga Guan kembali lagi kesini, pasti datang beramai-ramai, tapi didalam sepertinya tidak terjadi pertarungan, itu bisa diketahui bukan orang-orang keluarga Guan yang datang kembali mengusir Yu-shu-xiu-shi."

"Perlu tidak kita melihatnya?" kata Hoa-fei-hoa.

"Di siang hari, tidak ada tempat untuk bersembunyi, jadi jangan masuk. Kakak Ji, kau mengkhawatirkan tuan sudah masuk ke dalam, sebenarnya kau tidak perlu khawatirmu, dia tidak akan melibatkan diri pada masalah yang tidak ada gunanya, jangan berpikir bukan bukan!"

Ketika sedang berunding, tiba-tiba mereka melihat dua laki-laki dan satu wanita setengah baya berbaju hijau, terbang keluar dari hutan tidak jauh dari sebelah kanan, gerakannya cepat laksana kilat.

"Mereka orang-orangnya Jin-she-dong." Kata Hoa-fei-hoa pelan, "mereka terus keluar masuk taman Qing-feng, terlalu tidak memandang tuan rumah."

"Itu karena dikejar orang." Ouw Yu-zhen juga berusaha bersembunyi dengan baik, "dibelakang-nya ada orang yang mengejar, tidak aneh didalam ada gerakan."

"Jika bisa mengusir orang-orang Jin-she-dong, tentu didalam taman Qing-feng sudah ada pesilat tinggi hebat yang sembunyi." Xie-shen sedikit terkejut, "untung kita ini orang luar yang sedang menonton, jika terlibat didalamnya maka akan celaka."

Sudah ada sembilan orang yang keluar, masing-masing mengerahkan ilmu meringankan tubuh yang sudah tinggi sekali, kecepatannya tidak jauh berbeda dengan tiga orang baju hijau dari Jin-she-dong itu, sepintas saja sudah terlihat mereka adalah pesilat tinggi yang ternama, tidak aneh tiga orang baju hijau yang dikejar sampai lari sekuat tenaga.

"Tuan pasti tidak ada didalam, kedudukan dia tidak pantas terlibat dalam balas dendam yang biasa terjadi. Mari kita jalan! Kita pergi kekota mencari jejak mereka berdua, menunggu disini juga bukan satu cara yang bagus."

Tiga orang itu memutuskan tidak akan meneruskan tinggal disana, lalu diam-diam pergi.

Sembilan pesilat tinggi itu tidak bisa mengejar tiga orang Jin-she-dong, meski disiang hari bolong.

Semua orang berkumpul di gedung Wang-yue tempat paling sepi ditaman Qing-feng.

Ini adalah tempat tuan besar Du Jin-yuan mengatur keluarga wanita tinggal disini, saat bermain di taman.

Yu-shu-xiu-shi dengan sekelompok orang dari perkumpulan Cun-qiu, semuanya ada enam belas pesilat tingi.

Dalam kedudukannya, Yu-shu-xiu-shi adalah wakil ketua, dibawah satu orang diatas puluhan ribu orang, kedudukannya tinggi. Tapi Mi-hun-tai-sui Huang-ji adalah tamu agung perkumpulan itu, kedudukannya beda, dia adalah tamu atas undangan ketua perkumpulan, sampai wakil ketua perkumpulan pun tidak bisa memerintahnya.

Sehingga, saat ini yang jadi pemimpinnya, adalah Mi-hun-tai-sui bukan Yu-shu-xiu-shi.

Setengah orang lainnya, adalah pengawalnya keluarga Du, dipimpin oleh Du Lan-yin, dia melayani tamu agung dari perkumpulan Cun-qiu, menunggu perintah dan membantu tamu agung.

Gedung Wang-yue dikelilingi oleh rak dan pot bunga, diatas dan dibawah loteng juga di pajang pohon bonsai, pemandangnya memang indah.

Dilingkaran luar penjagaannya sangat ketat, pelaksanaannya diserahkan pada perkumpulan Cun-qiu dibantu oleh pengawalnya keluarga Du, mereka melakukan penjagaan ketat, karena tiga pesilat tinggi Jin-she-dong yang lolos tentu akan kembali lagi, makanya penjagaan didalam juga dibentuk oleh orang-orang kedua belah pihak.

Mengenai pelayanan tamu, semua diserahkan pada orang-orangnya keluarga Du.

Didalam kamar rahasia dibawah loteng, beberapa orang penting sambil makan, sambil merundingkan rencana selanjutnya.

Dengan lolosnya tiga orang musuh, jadi mengacaukan rencana semula.

Orang yang paling merasa tidak bisa tenang, adalah Du Lan-yin.

Orang perkumpulan Cun-qiu bisa pergi begitu saja, tapi keluarga Du bagaimana bisa lari" Bagaimana bisa menghadapi orang Jin-she-dong yang bakal datang membalas dengan kekuatan besar"

"Kalian tidak bisa menangkap tiga orang yang melarikan diri, begitu beritanya tersebar, tidak diragukan lagi, di kemudian hari pasti seluruh pendekar akan bergabung." Du Lan-yin tampak tidak bisa tenang, wajahnya gelisah, "oh...! bagaimana aku harus menjelaskannya pada ayahku?"

"Kau tenang saja." Wajah Yu-shu-xiu-shi tampak senang, tampak jelas wajah seorang pemenang besar, "Jin-she-dong menyebut diri sebagai orang diluar dunia, perbuatannya selalu menurut aturan kebenaran, mereka tidak akan sembarangan bertindak musuhnya sudah jelas, mereka akan pergi ke Zhen-jiang mencari aku minta pertanggung jawabkan. Jika mereka berani datang mencari ayahmu, ayahmu bisa minta bantuan pemerintah, tanpa bukti mereka bisa apa" Di jamin mereka akan pergi dengan perasaan malu."

"Malam ini kita akan langsung pergi dengan membawa orang, kembali ke Zhen-jiang menyiapkan jebakan untuk orang-orang Jin-she-dong." Sorot matanya Mi-hun-tai-sui, dengan tajam melihat pada Yu-shu-xiu-shi, "wakil ketua Gao, kau dengan kepala cabang Xiao dan kawan-kawan, tetap mengikuti rencana semula pergi ke Xiang-yang, bertemu dengan Pedang Pemutus Arwah Li

Yung-tai membicarakan masalah penangkapan Sepasang Cantik Jin-ling."

"Aku pikir aku tidak perlu lagi pergi ke Xiang-yang." Kata Yu-shu-xiu-shi dengan yakin, "situasinya sudah ada perubahan, aku harus merubah rencana menghadapinya."

"Alasanmu......"

"Menurut laporan ketua bintang Ji, Pedang Pemutus Arwah sudah hilang semangatnya, sepertinya sudah tidak perduli lagi akan masalah setempat, perkumpulan kita mungkin akan sulit mendapatkan bantuannya lagi, itu satu.

Dua wanita yang muncul di kota Fan, apakah benar Sepasang Cantik Jiang-nan, masih sulit dipastikan, hanya mengandalkan berita yang belum pasti, langsung mengerahkan banyak orang, sepertinya itu tidak baik.

Jika di kemudian hari dimana-mana tempat muncul orang yang dicurigai, bukankah kita akan kelelahan sendiri" Apalagi saat ini hal yang terpenting adalah menghadapi pembalasannya Jin-she-dong, perkumpulan kita tidak ada alasan mengerahkan tenaga manusia pada hal yang belum bisa dipastikan."

"Kau adalah wakil ketua, tentu berhak menentukan," Mi-hun-tai-sui tertawa dingin, "ada satu hal aku terpaksa menjelaskan sebelumnya, di sepanjang jalan kau harus menurut aturan."

"Ih...! Tuan Huang apa maksudmu?" wajah Yu-shu-xiu-shi berubah.

"Di dalam hati kau tentu mengerti." Mi-hun-tai-sui tertawa dingin lagi, "tiga orang yang lolos itu telah mengacaukan langkah kita. Artinya kau telah meninggalkan penyakit di kemudian hari. Jika orang-orang Jin-she-dong yang datang ke Zhen-jiang belum puas, dan terjadi hal yang tidak diduga pada empat orang ini, coba pikir, bagaimana akibatnya?"

"Ini......" "Aku tahu kau ingin sekali mencari semangkuk air, sekalian menelan ke dalam perut dua wanita itu," Mata elang Mi-hun-tai-sui bersinar dingin, "aku peringatkan, begitu terjadi keributan, orang yang pertama terkena serangan adalah aku, mereka adalah sanderaku, juga pelindungnya perkumpulan kita, kau mengerti, bukan?"

"Ini......" wajah Yu-shu-xiu-shi dan telinganya menjadi merah.

"Demi menjaga keamanan, paling baik kau berusaha menahan diri." Mi-hun-tai-sui tidak perdulikan malunya Yu-shu-xiu-shi, lalu melanjutkan peringatannya, "aku tidak ingin terjadi hal yang tidak diduga, kalau tidak, aku hanya akan tanya padamu saja. Malam ini kita harus pergi secara diam-diam, supaya tidak ada kabar yang bocor, nona Du! Harap orang-orang ditamanmu juga tidak bergerak keluar."

"Aku akan mengekang semua orang." Du Lan-yin tidak berani tidak menurut.

"Terima kasih. Oh ya! Di pihak keluarga Guan, apakah ada gerakan?"

"Tidak ada, mereka sudah tidak perduli sama sekali." Kata Du Lan-yin, "hanya saja hubungan kedua keluarga, mungkin sudah tidak bisa kembali seperti dulu."

"Liu Pei-yan yang bertugas menyambut, apakah sudah siap?" Mi-hun-tai-sui bertanya pada Yu-shu-xiu-shi.

"Perahu kecil sudah disiapkan, perahu cepat sudah menunggu ditengah sungai siap menjemput orang." Yu-shu-xiu-shi dengan hati tidak puas menjawab, "dia mengatakan jika aku tidak menggunakan perahu, dan membawa orang melalui jalan darat, itu akan menarik perhatian orang yang mungkin mengejar, dia ingin perahunya diserahkan pada kalian untuk digunakan, dan ikut dengan aku melalui jalan darat."

"Bagaimana nanti saja." Mi-hun-tai-sui tidak mengiyakan juga tidak membantah, "jika kau menggunakan jalan darat, walau jaraknya jauh tapi bisa lebih cepat, hingga bisa tiba segera di Nan-jing. Jika melihat orang-orang pendeta dao Zi-xu mengejar, segeralah kembali ke Zhen-jiang menghadapi perubahan."

"Baik," kata Yu-shu-xiu-shi dingin, "tampaknya, aku harus menempuh jalan yang paling bahaya."

"Masalahnya kau yang membuat gara-gara nya, bukan begitu?"

Mi-hun-tai-sui tertawa dingin, maksudnya adalah: masalah yang ditimbulkan olehnya harus ditanggung sendiri, kenapa masih mau menyalahkan orang lain"

Yu-shu-xiu-shi bukan menyalahkan orang lain, tapi hatinya merasa tidak puas.

Dengan susah payah dia bisa mendapatkan dua wanita cantik yang mendebarkan hatinya, tapi setelah mendapatkan malah dia hanya bisa melihat tidak bisa menikmati, sungguh tidak enak rasanya.

Dia tidak bisa menyalahkan semua pada Mi-hun-tai-sui yang kurang mengerti, lolosnya tiga orang bukan salahnya Mi-hun-tai-sui. Mereka hanya telat satu langkah, juga tidak menduga Jin Wen-wen yang melihat keadaan bahaya, bisa segera memberi aba-aba pada temannya untuk segera meninggalkan tempat, hingga meninggalkan penyakit, Mi-hun-tai-sui sangat hati-hati alasannya masuk akal, dia ingin membantah juga tidak bisa.

Tapi dia tidak putus asa, dimulut dia tidak membantah, diam-diam dia punya rencana lain, dia tidak ingin membiarkan Mi-hun-tai-sui diam-diam membawa dua wanita cantik itu.

Sebenarnya didalam hati dia mengerti, empat orang itu adalah sandera untuk mengancam orang-orangnya Jin-she-dong.

Jika terjadi hal tidak terduga pada sandera, Jin-she-dong pasti dalam keadaan sangat marah, tidak akan memperdulikan akibatnya, mereka akan menyerang dengan sekuat tenaga, perkumpulan Cun-qiu pasti akan banyak jatuh korban, sangat mungkin dalam waktu singkat namanya terhapus di dunia persilatan, tentu saja Mi-hun-tai-sui tahu akan akibatnya, maka melarang dia bertindak sekehendak hati, alasannya kuat sekali.

Tadinya, dia membawa orang melarikan diri dari ke kota kabupaten Wu-chang, bersiap siap bersembunyi di kota Wu-chang, kebetulan dia bertemu dengan Mi-hun-tai-sui yang membawa orang-orang perkumpulannya, sehingga bersama-sama datang ke taman Qing-feng tuan besar Du, mendirikan jebakan.

Semula rencananya adalah diam-diam membunuh orang-orangnya Jin-she-dong, bagaimana membunuhnya juga sudah direncanakan, tentu saja dia ingin minta disisakan dua wanita cantiknya, setelah dinikmati baru dibunuhnya.

Saat ini, orang yang berani terang-terangan bermusuhan dengan Jin-she-dong sangat sedikit, walau perkumpulan Cun-qiu banyak pesilat tingginya, tapi tetap tidak berani bermusuhan dengan Jin-she-dong, diam-diam membunuhnya adalah cara yang paling aman.

Tapi setelah tiga orang Jin-she-dong lolos, maka akan terjadi kerepotan besar.

Mi-hun-tai-sui memang orang yang mempunyai bakat, dia bisa memutuskan merubah rencana, mengawal membawa orang-orangnya ke Zhen-jiang, ke markas perkumpulan Cun-qiu, menunggu orangnya Jin-she-dong datang membicarakan syarat, dengan ada sandera di tangannya, dia pasti bisa memaksa lawannya.

Begitu orang Jin-she-dong menyerah, nama perkumpulan Cun-qiu pasti melonjak setinggi langit.

Tidak perduli apakah rencananya Mi-hun-tai-sui berhasil atau tidak, bagaimana pun ini adalah rencana yang paling baik.

Tapi buat Yu-shu-xiu-shi, dua wanita cantik itu tidak mungkin bisa jadi miliknya.

Semakin dipikir semakin tidak rela, begitu terpikir dua wanita cantik ini, hatinya jadi gatal sulit ditahan, dimulut dia tidak berani membantah kata-kata Mi-hun-tai-sui, didalam hati bencinya setengah mati.

Bersamaan itu juga, didalam hati dia mengerti betul. Mi-hun-tai-sui adalah seorang gila sek yang ternama, setelah melihat dua wanita cantik itu, dia merubah rencana, pasti ada sebabnya, jelas juga sedang memikirkan cara jahat pada dua wanita cantik ini, makanya dia ingin membagi dua jalan kembali ke Zhen-jiang, jalan terang dan jalan gelap, dia yang membawa tawanan, naik perahu pergi jauh.

"Walau memang aku yang membuat gara-gara, tapi juga demi memperkuat kekuasaan dan nama besar perkumpulan, hingga timbul gejolak ini, tujuannya tidak salah." Yu-shu-xiu-shi dengan hati tidak rela membela diri, "tentu, aku pun pernah menanggung resiko kekalahan. Jika kita semua bersama-sama naik perahu, diam-diam meninggalkan tempat, harapan berhasilnya bukan kah akan lebih banyak?"

Dia tetap ingin bersama dengan dua wanita cantik, disepanjang perjalanan dia masih ada kesempatan melakukan kegiatan, paling sedikit juga bisa mengawasi Mi-hun-tai-sui, mencegah dia memakan daging angsa terlebih dulu.

"Tidak, dibagi dua jalan lebih aman." Mi-hun-tai-sui dengan tegas menolak, "hal ini sudah diputuskan, kalian semua baik-baiklah istirahat, menjaga tiga orang itu datang menempuh bahaya, begitu hari gelap kita langsung berangkat."

Tidak menunggu Yu-shu-xiu-shi mengajukan usul lainnya, Mi-hun-tai-sui sudah mendorong kursi, bangkit berdiri keluar dari kamar.

Mi-hun-tai-sui punya enam orang kepercayaan, sudah tahu rencana majikannya, sehingga dia mengutus dua orang menjaga ketat empat orang sandera yang dikurung di kamar bawah tanah, orang yang mendekat jangan harap bisa bergerak leluasa.

Orang-orangnya keluarga Guan, tiba-tiba seperti menghilang, didepan beberapa pekarangannya sepi, jarang terlihat ada orang keluar masuk, jelas sengaja menutup pintu menghindar bahaya, berita putus hubungannya dengan keluarga Du juga sudah tersebar.

Xie-shen bertiga yang mencari berita dikota, merasa putus asa, Guan dan Du, dua keluarga sedikit pun tidak ada reaksi, sedikitpun tidak terlihat ada gerakan.

Melewati sebuah gang kecil, mereka keluar ke jalan melintang kecil, mereka berhadapan dengan salah seorang tiga dari orang baju hijau, tapi telah berganti baju dengan baju kain kasar orang kota biasa, juga tidak membawa pedang.

Hoa-fei-hoa adalah ahlinya penyamaran, begitu melihat dia sudah tahu siapa orang ini.

Orang baju hijau juga mengenal dia, dia tetap berdandan seorang pedagang kecil.

"Kalian bertiga masih tinggal dikota?" Orang baju hijau tampak banyak pikiran, tapi dengan ramah menyapa, "sebagian orang-orang perkumpulan Cun-qiu, sedang berturut-turut meninggalkan kota, sudah sulit menemui orang yang punya kedudukan, apakah kalian bertiga ada kabar" Aku sengaja datang ingin tahu."

"Kami juga tidak tahu dasarnya mereka." Xie-shen tertawa pahit, "apa lagi kami sejak semula sampai akhir, tidak ingin menyia-nyiakan waktu pada mereka. Makanya tidak perhatian. Ooo...! Kalian ada rencana apa?"

"Orang-orang kami......"

"Aku tahu, sudah terjebak didalam taman Qing-feng."

"Benar, terjebak didalam taman Qing-feng. Temanku sudah pergi keselatan ke Yue-zhou minta bantuan......"

"Air yang jauh tidak bisa menolong api yang dekat, saudara tua."

"Bagaimana pun harus berusaha! Aku disini mencari kabar, mengawasi gerakan mereka, malam hari ini siap masuk kembali ke taman Qing-feng, bisa berjalan selangkah ya jalan selangkah."

"Dengar nasihatku, saudara tua." Kata Xie-shen dengan tulus.

"Maksud saudara......"

"Desak keluarga Du, dijamin mereka akan meloncat-loncat." Kata Xie-shen dengan suara dalam, "menghadapi masalah luar biasa, harus menggunakan cara geledek menyelesaikannya, walau darah akan mengalir seperti sungai juga tidak mengeluh, aku justru menggunakan cara khusus ini menghadapi masalah luar biasa, sepuluh ribu kali dicoba sepuluh ribu kali berhasil.

Aku beritahu, didunia ini orang yang benar-benar tidak perduli darah mengalir seperti sungai tidak ada berapa orang, dia membunuh seribu orangmu, kau bunuh orang dia sepuluh ribu......"

"Tapi......kita tidak bisa......tidak bisa melakukan ini." Orang baju hijau wajahnya berubah sekali, terkejut oleh cara keji yang dilakukan Xie-shen.

Jika dia tahu asal usulnya Xie-shen, maka dia tidak akan merasa ini menakutkan; membalas membunuh orang adalah prinsipnya Xie-shen, tidak perduli darah mengalir seperti sungai, makanya sebutannya disebut Xie-shen.

"Kalau begitu sulit." Xie-shen menggelengkan kepala, "aku sedang bermain kecapi didepan kerbau, kami akan perhatikan gerakan orang-orang itu, mungkin akan pergi ke taman Qing-feng lagi. Ooo! Kau sungguh-sungguh tidak tahu bagaimana temanmu bisa terjebak?"

"Tidak tahu," kata orang baju hijau, "hanya ketika menerima aba-aba segera meninggalkan tempat, kami menurut perintah secepatnya meloloskan diri. Mengenai perkumpulan Cun-qiu telah mendatangkan siapa saja pesilat tinggi yang menakutkan, saat ini masih belum mendapatkan kabarnya."

"Di perkumpulan Cun-qiu orang yang bergerak diam-diam banyak sekali, kecuali bisa menggunakan tindakan geledek mendesak mereka keluar, diam-diam mencari kabar tidak akan ada hasilnya, bagaimana pun kami akan memperhatikan untukmu." Hoa-fei-hoa juga sedikit khawatir, "Teman kami mungkin juga ada kesulitan."

Tiga orang itu sambil mengeluh lalu pergi, sungguh mereka ingin membantu tapi tidak bisa.

0-0-0 Gedung Wang-yue adalah milik keluarga Du, orang-orang Cun-qiu tidak mungkin hafal, sehingga, Du Lan-yin dengan sepuluh lebih pengawal penjaga taman, tinggal ditaman melayani mereka.

Anak buah perkumpulan Cun-qiu dengan pengawalnya keluarga Du, baru hari ini bertemu, mereka saling tidak mengenal, tahunya hanya dibedakan oleh pakaian mereka"

Pintu rahasia ruang bawah tanah adalah satu ruangan kecil didalam, kamar dikedua sisi ruangan sementara dihuni oleh orang-orang perkumpulan Cun-qiu.

Pengawal keluarga Du tinggal disatu kamar diluar ruangan, mereka sering mengantarkan makanan dan minuman kepada dua orang penjaga dari perkumpulan Cun-qiu yang ada didalam ruangan.

Dua orang penjaga duduk disisi meja bundar yang ada ditengah ruangan, sambil minum teh sambil mengawasi dinding diruang tengah. Itu adalah pintu masuknya jalan bawah tanah, pengendali jebakan berada disisi yang ada diruangan itu, jika tidak mendekati maka tidak bisa membuka pintu rahasia jalan bawah tanah.

Seorang pengawal masuk mengantarkan sepiring cemilan.

Xie-shen, Hoa-fei-hoa dan Ouw Yu-zhen, semua bukan orang yang taat, menyuruh mereka bekerja dengan aturan, sama juga dengan memukul bebek naik ke tangga.

"Terima kasih! Siapa nama saudara?" kata salah satu penjaga.

"Aku marga Cui, dipanggil Cui-ming." Kata pengawal yang mengantar cemilan, "cemilan ini adalah nona sendiri sengaja menyuruh dapur membikinnya, harap kalian menyukainya."

"Ooo! Nona Du memang orang yang ramah." Penjaga pertama tertawa, "setelah saudara Cui kembali, tolong sampaikan terima kasih kami."

"Saudara jangan terlalu sungkan! Tuan besarku segera akan menjadi anggota perkumpulan anda, dikemudian hari kita akan jadi orang sendiri, tidak perlu berterima kasih!" Cui-ming mencari pembicaraan lain, "oh... betul, kalian mengurung orang diruang bawah tanah, tidak mengikatnya juga tidak menotok jalan darahnya, apakah tidak takut mereka berontak?"

"Berontak" Itu lelucon." Kata penjaga pertama dengan bangga, "mereka sudah dilumpuhkan oleh puder Xiao-yao nya tuan Huang, dewa pun tidak bisa melarikan diri, jika tidak ada obat penawar khusus dari tuan Huang, mereka seumur hidup sudah habis."

"Ooo...! Jadi hanya tuan Huang yang punya obat penawarnya?"

"Benar, obat penawar satu-satunya, walau mendatangkan Guru Obat Yue-tong yang ternama, juga hanya bisa melotot saja. Apakah kau pernah melihat wajah sialnya Tian-xie-jian Leng-gang" Nama Tian-xie-jian sangat ternama! Tadi dia mencoba menggunakan tenaga dalam berniat melawan, malah jadi segumpal daging mati, bagaimana bisa berontak?"

"Tidak diduga orang-orangnya Jin-she-dong, sampai sebuah pukulan juga tidak bisa menahannya."

"Kau jangan salah," Kata penjaga pertama dingin, "jika perhitungan tuan Huang tidak hebat, yang tidak tahan sebuah pukulan adalah kita-kita ini, ooo...! Kau sudah berapa lama berada di keluarga Du?"

"Dua tahun lebih."

"Kulihat kau orangnya tenang, diantara teman-teman kalian, ilmu silatmu tampaknya yang paling mantap." Kata penjaga pertama, "ingin tidak kau pergi dengan kami?"

"Aku kan orang yang dipekerjakan oleh keluarga Du!"

"Orang berjalan menuju ketempat tinggi, kau saudara tua bukan orang bawahan, buat apa bekerja di keluarga Du" Asalkan ada satu kata dari tuan Huang, keluarga Du pasti akan melepaskan orang."

"Mungkin suatu hari, aku akan meninggalkan, apa tuan Huang kalian akan menyetujuinya?"

"Aku kira dia akan menganggukan kepala, nanti saat dia datang, aku akan bantu kau mengatakan yang baik-baik pada dia."

"Dia akan datang?"

"Pasti." Penjaga pertama menunjuk pintu rahasia jalan bawah tanah, "dua wanita cantik itu di bawah."

"Apa hubungannya dengan wanita cantik?"

"Tuan Huang pasti akan datang, dia sangat hobbi wanita. Tunggu sampai dia selesai, aku akan bantu kau mengatakan yang baik-baik pada dia."

"Terima kasih banyak saudara......"

Derap kaki terdengar, Mi-hun-tai-sui dengan angkuh masuk kedalam ruangan kecil.

"Tetua baik," kata Cui-ming menghormat menyambut.

"Tuan baik," Dua penjaga buru-buru bangkit berdiri menyambut.

"Aku akan menginterogasi tawanan," kata Mi-hun-tai-sui dengan bangga, "buka pintunya." "Yaa." Penjaga menurut. Dua penjaga itu berjalan menuju ruangan, memegang sanderan tangan kursi, pelan-pelan menggerakannya keluar.

Gambar yang digantung diruangan, pelan pelan menggulung keatas, lalu dinding tengah tampak retak, dinding yang tingginya enam che lebar tiga che pelan-pelan bergerak kedalam, bergerak sekitar satu che berbelok ke kanan meluncur masuk kedalam dinding lapis.

"Tutup pintu ruangan, siapa pun tidak boleh masuk, juga tidak boleh mengganggu aku, terutama wakil ketua Gao, dia tidak boleh masuk." Mi-hun-tai-sui memerintahkan.

"Turut perintah." Dua penjaga bersama sama membungkuk menjawab.

Mi-hun-tai-sui masuk kedalam pintu rahasia, penjaga segera menutup pintu rahasia, tanpa disadari dewa kematian telah berada dibelakangnya, tanpa suara tanpa gejala.

Sepasang tangan besarnya Cui-ming telah menekan kepalanya dua penjaga, batok kepala itu langsung pecah, dua orang itu tanpa bersuara roboh kebawah.

Cui-ming merampas sebilah pedang, lalu berjalan menuju kamar sebelah kiri mendorong pintu masuk kedalam, sekejap keluar lagi dari kamar itu, lalu dengan cepat berjalan menuju pintu ruangan, setelah menutup pintu, dia kembali lagi ke ruangan, menggerakan lagi sanderan tangan kursi. Pintu rahasia kembali terbuka, didalam terlihat ada sinar lampu keluar.

Dia mematahkan sanderan tangan kursi, ditancapkan ke celah pintu, hingga pintunya tidak bisa bergerak lagi karena dijepit mati didalam dinding membuat hilang kegunaannya.

Dia segera melepaskan obat yang menempel di wajahnya, dan menampilkan wajah aslinya, sedikit menggerakan wajahnya yang telah berubah, kembali lagi ke bentuk tuan muda He, hanya pakaian saja yang tetap seperti semula, pedangnya disembunyikan dibelakang tubuh diam-diam masuk ke jalan bawah tanah.

Gedung Wang-yue besar dan tinggi, ruang bawah tanah juga luas sekali, ruang utama dibagi tiga kamar, kamar ditengah diatas rak panjang ada dua buah tempat lilin setiap tempat ada lima lilin, bisa dibawa berjalan, sepuluh lilin besar menerangi ruangan seperti siang hari. Di dinding juga digantung empat lentera besar.

Tiga kamar bawah tanah pintu nya terbuka lebar, didalamnya juga ada sinar lampu, setiap kamar dihias dengan mewah, ranjang dari tulang dan selimutnya mewah semua, dibandingkan kamar pejabat tingkat atas, atau kamar wanitanya hartawan besar, sepertinya ini lebih mewah.

Tuan besar Du menggunakan taman Qing-feng sebagai tempat cocok untuk melayani keluarga wanita, juga bermaksud tertentu, para tamu wanita yang pernah dihina, setelah meninggalkan tempat itu, mana berani membong-kar perbuatan dosa nya"

Tian-xie-jian Leng-gang berempat, dikurung didalam kamar kecil kamar pertama. Dia sudah lumpuh, sampai tidak mempunyai tenaga untuk menggerakan sepasang tangannya, dia tampak tersiksa sekali, dia dilayani oleh seorang setengah baya lainnya.

Jin Ying-ying juga tidak berdaya, nafas dan darahnya berjalan-perlahan, kaki dan tangannya tidak bertenaga, dia masih bisa memaksakan berjalan. Karena dia pernah menggerakan tenaga dalam, ingin menolong Tian-xie-jian Leng-gang, tanpa sadar dia menggerakan tenaga dalam, sehingga menimbulkan racunnya berreaksi.

Jin Wen-wen dan seorang setengah baya lainnya, walau bisa bergerak seperti orang biasa, tapi mereka tahu jika menggunakan tenaga dalam, mereka juga akan roboh, maka mereka hanya bisa menerima nasib sambil diam-diam gelisah.

Empat orang yang ditawan, walau hatinya gelisah sekali, tapi tidak merasa takut, mereka tahu orang-orang mereka ada yang telah meloloskan diri, jadi tentu perkumpulan Cun-qiu tidak berani meremehkan pembalasan dari Jin-she-dong, dalam waktu singkat mereka tidak akan mencelakainya.

Tapi mereka tidak memikirkan bahaya yang terselubung.

Saat Mi-hun-tai-sui dengan tertawa keji muncul diluar kamar, empat orang itu sama-sama hatinya tergetar, mereka tahu akan mendapat celaka.

"Kalian ini yang lahir di perguruan ternama, seharusnya mengangkat dan membantu beberapa angkatan muda dunia persilatan?" Mi-hun-tai-sui sambil tertawa keji melangkah masuk kamar, seperti seekor srigala lapar menghadapi anak kambing, "perkumpulan Cun-qiu berdiri belum lama, sangat memerlukan dukungan dari orang-orang perguruan besar dan ternama. Dan cara mendapatkan dukungan dari perguruan besar dan ternama, adalah dengan cara menjalin keluarga atau bergabung, aku percaya kalian pasti ada perasaan yang sama, betul kan?"

"Kau pantas mati!" Jin Wen-wen memaki dengan keras, "jangan harap kau bisa menggunakan cara keji dan hina memaksa kami, Jin-shedong akan membalas kalian dengan cara yang paling dahsyat, kau akan membayar dengan harga yang menakutkan......"

"Betulkah?" Mi-hun-tai-sui tertawa keji, "He he he......siapa orangnya yang tahu aku pernah menghina kalian" Apa kalian akan mengumumkan pada dunia" Hehehe......aku Mi-hun-tai-sui berani berbuat cabul, tentu bisa menutupi langit, kalau kalian tidak malu mengatakan keluar, aku juga tidak akan menyangkal, aku juga tidak akan perduli, orang persilatan berharap kalian perguruan besar dan ternama mendapat malu, orang yang bersorak pasti akan lebih banyak dari pada orang yang menyayangkan, aku tahu ini adalah kenyataan."

"Kau......" "Kalian dua wanita cantik marga Jin, betul tidak cucu nya pendeta dao Zi-xu?" Mi-hun-tai-sui mengulurkan tangan mengusap wajah Jin Wen-wen, dengan tertawa cabul berkata, "kau pasti Jin Wen-wen, aku dengar, baru saja kau bertunangan, calon suamimu sudah meninggal dunia, ini artinya dia tidak beruntung, juga sialnya dirimu, sebelum mencicipi dirimu yang segar sudah menemui raja akhirat, membuat kau menjadi janda. Aku Mi-hun-tai-sui tidak pantang bau anyir, sudah pasti mau menerimanya!"

"Kau......" "Ini pasti Jin Ying-ying." Mi-hun-tai-sui mengulurkan tangan besar, menangkap Jin Ying-ying yang tidak keburu menghindar, dengan telak dipeluknya, "kalian kakak beradik berdua harus mengajukan permintaan pada Jin-she-dong, membantu perkumpulan Cun-qiu, memimpin pendekar diseluruh dunia, kalau orang Jin-she-dong tidak mau, paling sedikit juga tidak akan campur tangan pada gerakan perkumpulan kami. Apa kalian mau membantu aku mohon pada famili dan teman kalian?"

Jin Ying-ying hampir saja menggigit hancur giginya, dia tidak berani sembarangan menggunakan tenaga dalam, sekuatnya dia meronta menendang memukul, melakukan perlawanan yang tidak ada harapan.

"Lepaskan! Kau anjing hina ini......" dia menggigit gigi memaki.

"Kuberi kau makan obat penawar dulu, aku tidak menginginkan kau karena malu dan marah sehingga melukai dirimu sendiri." Mi-hun-tai-sui sebelah tangan menjepit, sebelah tangan lainnya mengeluarkan satu botol kecil dari kantongnya, menggunakan mulut membuka tutup botol, menumpahkan sebutir obat berwarna merah sebesar kacang, "he he he...... sayang, aku tidak akan menelantarkan kau......"

Orang setengah baya baju hijau matanya melotot, sekali berteriak marah maju menerjang.

Mi-hun-tai-sui juga membentak marah, tangan besarnya dikibaskan, angin kecang keluar, orang setengah baya baju hijau berteriak keras sekali, melayang keluar menabrak dinding, terlontar jatuh ketanah sambil mengeluarkan rintihan kesakitan, kaki dan tangan mulai lumpuh.

Lalu, Jin Wen-wen yang maju menerjang juga disapu oleh kakinya hingga jatuh ketanah.

"Dengan baik aku akan mengatur kalian, setelah puas aku baru akan berhenti." Mi-hun-tai-sui dengan bangga mengapit Jin Wen-wen jalan menuju keluar, "aku ingin kalian orang dari perguruan ternama ini mendapat malu yang besar, hidup susah, mati pun sulit."

"Benarkah?" Di luar pintu terdengar suara Fu Ke-wei yang menggelegar, "dengan demikian, nama besarnya perkumpulan Cun-qiu yang berani bertindak berani melakukan, berani menantang berkelahi dengan perguruan ternama, akan tersebar luas ke seluruh dunia, orang persilatan yang mendengar nama saja sudah ketakutan, orang yang seperti aku ini, mungkin hanya bisa jadi pesuruh kalian baru bisa meneruskan sisa hidup."

Mi-hun-tai-sui yang sudah keluar dari kamar, dia terkejut sekali!

"Iii......kau......kau bukan......"

Mi-hun-tai-sui melihat seragam pengawal yang dipakainya, mengira dia adalah orangnya keluarga Du, dia tidak mengerti pengawal keluarga Du, kenapa berani tidak sopan pada dia.

"Aku bukan orangnya keluarga Du." Fu Ke-wei sambil pelan menggoyang-goyangkan pedang, wajahnya aneh, seperti tertawa bukan tertawa wajah penuh hawa sesat, "dugaanmu benar."

"Kalau begitu kau adalah......" Mi-hun-tai-sui yang menjepit Jin Ying-ying kembali kedalam kamar.

"Kau tanyakan saja pada dua wanita cantik ini, mereka tahu siapa aku." Fu Ke-wei menunjuk pada Jin Ying-ying yang ketakutan, dan Jin Wen-wen yang terbaring lemas didinding, "juga tahu apa tujuanku datang kemari."

"Berengsek! Aku ingin kau yang mengatakan." Mi-hun-tai-sui berteriak marah.

"Baik, aku katakan. Aku adalah tamu agungnya keluarga Du dan Guan, putra terhormat He Xian-wei dari ibu kota. Hemm! Kau blasteran yang dipelihara anjing sudah ingat belum?"

Wajah dia berubah, berubah jadi beringas, tampak berandalan sekali, kata-katanya kasar tidak karuan, mana ada tampang seorang putra terhormat dari ibu kota" Malah sebaliknya cocok dengan pakaian pengawal yang dikenakannya.

"Anjing! Du Lan-yin wanita hina ini meninggalkan kau disini, dengan sengaja supaya kau bisa menghina aku" Kau......"

"Pasang telinga keledaimu, dengar baik baik, aku mencarimu, tidak ada hubungannya dengan keluarga Du, Du Lan-yin sama sekali tidak tahu aku ada disini. Aku mencarimu, karena ada urusan benar salahnya antara kau dan aku."

"Sialan, apa itu urusan benar salah!" Mi-hun-tai-sui mendorong jatuh Jin Ying-ying ke pojok dinding, sambil berteriak keras mencabut pedang menerjang maju, dengan jurus ganas Meteor Mengejar Bulan dia menyerang, begitu pedang ditusukan mendadak timbul angin kencang, niatnya sekali serang langsung berhasil.

Seorang putra terhormat ibu kota, dengan sekali serangan seharusnya sudah cukup.

"Traang!" kembang api berterbangan, Mi-hun-tai-sui terlontar mundur delapan che lebih, hampir saja menabrak dinding, kakinya menginjak kaki kanannya Jin Ying-ying yang tidak keburu menghindar, hampir saja dia terjatuh.

Jin Ying-ying juga menjerit kesakitan, menarik kakinya!

Fu Ke-wei tidak mengejarnya, dia takut melukai dua wanita yang ada dilantai.

"Aku orangnya sangat memegang urusan benar salah, kau memegang atau tidak bukan urusan aku." Fu Ke-wei melotot ditempatnya, tangan kiri bertolak pinggang persis seperti berandalan, "aku sama denganmu, adalah seorang gila sek yang diketahui semua orang. Aku datang kekota Wu-chang, adalah karena tertarik pada dua gadis keluarga Du dan Guan, sudah tampak di depan mata dengan satu panah dapat dua elang, mendapatkan orang dan harta, malah mendadak muncul dua wanita yang lebih cantik dari Jin-she-dong, terus-menerus merusak usahaku, sungguh mengesalkan sekali. Aku sudah tidak tahan lagi, bersumpah harus mendapatkan mereka, jadi satu panah dapat empat elang, peluk kiri rangkul kanan, ditambah ganjal didepan dan dibelakang. Hemm..! Tidak diduga kembali mendadak muncul kalian sekelompok anjing brengsek, malah berani merebut incaranku, kau blasteran yang buta ini, malah beraninya berebut makan lebih dulu daging angsaku, aku ingin sembelih kau berandalan kelas tiga... apa yang telah aku katakan pasti akan kulaksanakan."

Mendengar kata-kata ini Tian-xie-jian Lenggang dan orang setengah baya lainnya sampai mengerutkan alis.

Hati Jin Ying-ying ya marah ya malu ya gelisah, Jin Wen-wen malah sepertinya tidak terpengaruh, hanya dengan sepasang matanya yang jernih memperhatikan Fu Ke-wei.

Saking marahnya Mi-hun-tai-sui merasa paru-parunya seperti akan meledak, sekali berteriak keras, dia kembali menerjang maju seperti kerbau gila.

"Traang traang traang!" tiga kali terdengar suara pedang!

Mi-hun-tai-sui kembali terlontar ke sudut dinding, setiap serangan dahsyatnya, semua tanpa ampun ditangkis oleh Fu Ke-wei.

Kali ini, akhirnya Mi-hun-tai-sui mengerti.

Putra terhormat dari ibu kota ini, jurus pedang dan tenaga dalam mengendalikan pedangnya, sama sekali bukan orang biasa seperti dia sering temui, dia segera mengeluarkan teriakan keras, memanggil penjaga diatas dan anak buahnya untukdatang membantu.

"Tidak perlu repot-repot." Fu Ke-wei yang tahu isi hati Mi-hun-tai-sui, pedangnya sudah mendesak Mi-hun-tai-sui ke sudut mati, "orang dibawah loteng, sudah dibunuh mati semua olehku. Begitu orang diatas loteng turun satu, pasti akan mati satu. Pelayanku diluar telah menghadang jalan bawah tanah ini, dia membunuh orang lebih menakutkan dari pada aku, sekelompok bawahanmu itu, tidak ada yang mampu menahan sekali sabetannya. Sekarang, paling bagus kau tenangkan dirimu, perhitungkan bon urusan salah-benarnya dengan aku."

"Kau jangan sembarangan bicara," Mi-hun-tai-sui mulai ketakutan, dia berlagak merogoh ke dadanya, seperti akan mengeluarkan senjata ampunnya, "dua gadisnya keluarga Du dan Guan, aku masih tidak memandangnya......"

"Yang aku bicarakan adalah dua wanita cantik yang di lantai ini, kau jangan berniat busuk menghindar yang berat melakukan yang ringan." Fu Ke-wei berlagak seorang berandalan yang cemburu, "apa kau ingin mengeluarkan tabung penyembur puder Xiao-yao" Sudahlah! Kau menganggap obat beracun itu barang sangat berharga, kali ini obatmu sudah habis digunakan, kau jangan berpura-pura merogoh kantong, aku tahu kau tadi sudah merasa aman jadi tidak membawanya untuk berjaga-jaga. Jika kau benar-benar membawanya, mana mau aku memberi kesempatan padamu mengeluarkannya" Sudah dari tadi aku sudah menyembelihmu, aku yakin, begitu tanganmu bergerak aku bisa langsung membunuhmu."

Didalam hati Mi-hun-tai-sui mengeluh, tangan yang merogoh dadanya jadi kaku.

"Kau jangan terlalu menghina orang......" teriak Mi-hun-tai-sui putus asa.

"Brengsek! Beraninya kau mengatakan aku terlalu menghina orang?" Fu Ke-wei teriak, "kau merebut wanita incaranku, apa itu bohong" Lihat, kau masih menginjaknya dibawah kakimu! Aku harus membunuhmu."

Dalam bentakannya, pertama kali dia mengangkat pedang lalu menyerang, begitu pedang dijulurkan, tampak sinar kilat menyilaukan mata, suara dengungan pedang seperti suara geledek yang samar-samar dari luar langit.

Mi-hun-tai-sui didesak disudut mati, tidak ada ruang untuk bergerak menghindar, hanya bisa sekuatnya menangkis, dengan serabutan mempertahankan arah depan yang sempit.

"Boom! Traang trang......" terdengar suara logam beradu yang mengerikan, kembang api menyembur, hampir setiap gerakan pedang lawan adalah serangan mematikan.

Kasihan Mi-hun-tai-sui, ilmu pedangnya memangnya juga tidak begitu hebat, mana bisa menahan sinar kilat yang datang menekan bertubi tubi" Menahan tujuh-delapan serangan pedang, dibawah dada, kedua sisi tubuh, bokong, baju robek celana rusak, ada yang robek ada yang lubang, dalam sekejap dia sudah menerima delapan, sembilan serangan pedang di tempat yang tidak mematikan, ditempat yang robek jejak darah jelas terlihat.

Setelah suara terakhir dengungan pedang terdengar, Fu Ke-wei mundur tiga langkah, mengambil jarak, sekalian menggunakan kakinya memindahkan Jin Ying-ying satu zhang lebih, menghindar dari sudut yang berbahaya.

"Aku tidak terburu-buru." Dia perlahan mengibaskan pedang sambil tertawa keji, "aku ingin mempermainkan dirimu, menusukmu menjadi mayat yang berlubang ribuan, lalu memotong jadi delapan potong besar mempertunjukannya pada khalayak ramai, untuk memperingatkan pada orang yang mau merebut wanita incaranku ini."

Tubuh Mi-hun-tai-sui mengucurkan keringat dingin, kaki dan tangan jadi kaku, nafasnya terengah-engah seperti nafas sapi, tangan yang mengangkat pedang juga gemetar, sinar galak dimata telah menghilang, dia seperti seekor sapi tua yang telah menarik kereta seharian, tenaganya hampir habis.

"Aku......aku akan kem......kembalikan wanita cantik ini padamu......" Mi-hun-tai-sui seperti telah gila berteriak, "aku...aku tidak tahu dia... dia adalah wa.. .wanita pe...pesanan kau......"

"Sekarang kau sudah tahu, hemm...!"

"Orang lainnya......"

"Orang lainnya tidak ada hubungan dengan aku."

"Wanita yang sedikit lebih besar itu...dia adalah janda, aku...aapa boleh...boleh meninggalkannya?"

"Brengsek, kau masih penasaran ya" Janda adalah wanitanya wanita, aku paling suka. Kau malah merebut kesukaan orang?" Fu Ke-wei berteriak, mendadak maju menusuk, pedangnya berubah jadi sinar kilat yang menerjang.

"Sssng..." sebuah suara keras terdengar pedangnya Mi-hun-tai-sui terlepas, menabrak kedinding, tangannya retak mengucurkan darah.

Fu Ke-wei membuang pedang, maju menerjang dengan kepalan dan telapaknya, berturut-turut sepuluh lebih pukulan keras mengena pad? tubuhnya, setiap pukulan mengenai daging, setiap telapak mengena telak, memukul Mi-hun-tai-su roboh terjerembab lalu berdiri, diangkat dipukul jatuh, ditarik lagi dipukul dengan keras. "Aww......aduh......"

Mi-hun-tai-sui berteriak sekeras-kerasnya, menggema diseluruh ruang bawah tanah, menggetarkan telinga.

"Menyerahlah"'' Fu Ke-wei tidak lagi mengangkat, satu tendangan menendang Mi-hun-tai-sui berguling kepojok dinding merintih kesakitan, "aku akan merobek setiap dagingmu, memukul hancur setiap tulang......"

"Am......ampuni a......aku......"

Mi-hun-tai-sui menyerah, tergeletak minta ampun, meronta tidak bisa berdiri.

"Inilah akibatnya berebut wanita dengan aku si gila sek."

"Aku......aku ini tidak seng......sengaja......"

"Kau ingin aku mengampunimu?"

"To......tolong ampuni a......aku......orang yang tidak......tahu ti......tidak salah......"

"Brengsek! Kau berani berkata tidak salah?"

"Aku......aku salah harus dihukum......orangnya pu......punya kau......"

Orang-orang Jin-she-dong yang menonton, memandang dengan pemikiran berbeda, Jin Ying-ying gelisah tampak tersirat diwajahnya, Tian-xie-jian dan orang setengah baya matanya penuh tanda tanya, hanya Jin Wen-wen di sudut mulut-nya tersirat senyum.

"Baik, keluarkan obat penawarnya."

"Ini......" "Kau ingin aku hancurkan berapa tulang dulu?" tanya Fu Ke-wei sebelah kakinya diinjakan dikaki kanan Mi-hun-tai-sui dengan beringas.

Asal sedikit menggunakan tenaga, tulang kakinya pasti hancur.

"Aku......aku berikan pa......pada kau......"

Mi-hun-tai-sui dengan susah payah, kesakitan bangkit duduk, dari dalam kantong mengeluarkan botol kecil tadi, lalu dilemparkan pada Fu Ke-wei.

Fu Ke-wei menerima botol kecil, mendadak membungkuk menangkap dan mengangkat orang.

Sekali lagi kepalannya memukul, kakinya menendang, Mi-hun-tai-sui tidak bisa bangkit lagi. Nafasnya tersendat-sendat, mulut hidung telinga mengucurkan darah segar, wajahnya ditampar empat kali, wajahnya sampai tidak berbentuk, wajahnya hampir tidak bisa dikenali lagi!

"Babi anjing tua, kau kira aku tidak tahu asal-usulmu?" Fu Ke-wei menghujat, "kau si brengsek tua ini menggunakan puder Xiao-yao melakukan kejahatan di dunia persilatan, ilmu silatnya hanya bisa tergolong pesilat kelas satu, kau pernah menggunakan obat penawar memeras uang tidak sedikit, meracun orang, kemudian memeras orang dengan segala cara. Obat penawarmu adalah tablet kecil pesegi warna merah padam, bukan pil kecil."

"Resep obat penawar a......aku sudah di......diganti......."

"Yang ini?" Fu Ke-wei mengangkat botol keramik kecil tertawa dingin.

"Be......benar......"

"Baik, aku akan memakankan seluruh obat penawar ini kedalam perutmu, aku mau tahu apa akibatnya."

Begitu meremas lalu ditekan ke dinding, botol keramik kecil dipukulkan dulu ke mulut besar Mi-hun-tai-sui yang berdarah.

"Jang...jangan..." Mi-hun-tai-sui berteriak keras.

"Ini adalah pil Cun-lin yang kau gunakan untuk memperkosa wanita." Satu tamparan Fu Ke-wei menampar Mi-hun-tai-sui hingga tersungkur, "kau ingin makan berapa butir" Obat khusus wanita ini kalau bereaksi didalam perut laki-laki, pasti akan menyenangkan, mau tidak aku menotok dulu kaki tanganmu, supaya saat obatnya bereaksi tidak memalukan orang?"

"Jang......jangan......"

"Mau makan berapa butir?" tanya Fu Ke-wei maju selangkah dengan keras.

"Aku be...berikan obat penawarnya, kau... kau harus ja... jamin me......melepas a......aku......"

"Aku tidak pernah menjamin apa-apa pada orang."

"Tidak memberi ja......jamin, dua......dua wanita cantik pas......pasti mati......aku lebih baik ma......mati ber......bersama......"

"Aku bisa menggeladahnya dengan merobek setiap daging kau." Fu Ke-wei tidak percaya, mulai merobek baju lawan, "walau kau menyembunyikan di dalam perut, aku juga akan membedah menggeledahnya."

"Walau kau bisa menemukannya, ju...juga tidak tahu cara pa...pakainya dan do...dosisnya..."

"Mmm...! brengsek ini masuk akal juga," Fu Ke-wei menghentikan merobek baju, "mungkin kau benar telah mengganti resep."

"Kau paling baik ja......jangan menempuh ba... bahaya ke......kehilangan dua wanita cantik..."

"Aku lebih tidak mau menempuh bahaya melepaskanmu, bahaya main nyawa dengan sekelompok besar brandalan perkumpulan Cun-qiu." Fu Ke-wei memungut pedang, ujung pedang pelan-pelan didorong ketenggorokannya Mi-hun-tai-sui, "wanita cantik memang menyenangkan, tapi nyawa lebih berharga, aku ini orangnya egois sangat sayang nyawa sendiri, setelah membunuh mu, selanjutnya jadi santai membabat rumput sampai keakar-akarnya, inilah kata mutiara yang paling aman. Di dunia ini dimana tidak ada wanita cantik, mengorbankan dua wanita cantik tidak seberapa, dengan ilmu silat dan kepandaian ku, apa masih takut tidak mendapatkan wanita yang lebih cantik dari pada mereka berdua?"

"Buat apa! Aku...ku hanyalah ta...tamu yang diundang oleh per......perkumpulan Cun-qiu, mereka tidak a......akan demi persoalan pri......pribadi aku. Lalu......lalu menyerang kau dengan kekuatan besar." Mi-hun-tai-sui didepan ujung pedang itu sangat ketakutan sekali,

"Aku......aku sumpah selanjutnya ti......tidak mencari kau, aku......aku juga tidak ta......tahu kau ini siapa, kau pasti bukan pu......putra terhormat i......ibu kota......"

"Saudara kecil, jangan percaya kata-kata gombal dia, bunuh saja!" Tian-xie-jian segera menyela, tapi suaranya lemah membuat orang kasihan, "orang orangnya Jin-she-dong, sama sekali tidak akan menyerah pada aliran hitam, setiap orangnya punya hati untuk berkorban......"

"Aku sudah katakan, selain dua wanita cantik, mati hidupnya yang lain bukan urusan ku." Fu Ke-wei membalikan kepala dengan dingin berkata, "walau akan membunuh dia, juga bukan demi orang-orangnya Jin-she-dong, kau kira aku seorang pendekar pembela kebenaran?"

"Tuan muda He, aku ini tidak terhitung orang Jin-she-dong." Jin Wen-wen melihat Fu Ke-wei sepertinya ada kekhawatiran, sengaja dengan manja berkata, "aku ini seorang janda, bukankah kau paling suka janda" Aku rela ikut denganmu."

Orang Jin-she-dong, dengan sorot mata keheranan menatap Jin Wen-wen.

Apa lagi sorot matanya Jin Ying-ying, pandangannya penuh dengan perasaan asing.

Mereka semua mengira telinganya ada gangguan, Jin Wen-wen yang selama ini tenang, mantap, kuat, malah mengatakan kata-kata seperti ini"

Fu Ke-wei tertegun sebentar, tapi sekejap membalikan kepala menatap dia.

"Apakah kau bersungguh-sungguh?" tanya dia dengan serius.

"Setiap kata-kataku keluar dari dalam hati."

"Kenapa?" "Saat usia bunga, aku masih belum menikmati hidup, aku tidak ingin mati!" kata Jin Wen-wen juga dengan serius.

"Kalau dia?" Fu Ke-wei menunjuk pada Jin Ying-ying, sambil tertawa penuh arti berkata, "apa juga rela ikut aku?"

"Kau matilah......" Jin Ying-ying buru-buru menghujat.

"Dia orang Jin-she-dong, aku tidak bisa mengatur dia, tapi aku akan nasihati dia, waktu mungkin bisa merubah hatinya."

"Kakak, kau......" Jin Ying-ying marah sekali sampai tidak bisa bicara.

"Tuan, kau lihat! Tujuanmu sudah berhasil setengah." Mi-hun-tai-sui melihat keadaan ada perubahan, buru-buru berkata, "kata-kata wanita cantik itu benar waktu bisa merubah hati orang, walau pun tidak, aku ingin memberi kau satu macam obat, dijamin dia akan menurut padamu. Orang dulu berkata: bujangan memukul sembilan sembilan, tidak memukul ditambah satu. Hari ini kau meninggalkan satu budi, dikemudian hari aku pasti membalasnya."

"Baiklah! Terpaksa sekali ini aku percaya padamu, walau blasteran seperti kau ini tidak bisa dipercaya, kau Mi-hun-tai-sui tadinya juga bangsat kura-kura blasteran, anjing yang sangat jahat, yang kepalanya ada borok, telapak kakinya bernanah."

"Kau......kau lepas aku......"

"Aku lepaskan kau, tukar dengan obat penawar."

"Sekali kata keluar, kereta empat kuda juga tidak bisa mengejar." Mi-hun-tai-sui jadi bersemangat, dengan keji menatap sekali padanya.

"Hemm! Kau juga harus tahu, jahatnya aku bisa lebih jahat lagi......"

"Aku lebih baik percaya kau adalah pahlawan yang menepati janji."

"Keluarkan obat penawarnya." Fu Ke-wei mengangkat tangan, "jika obat penawarnya tidak cocok, aku jamin, aku bukanlah pahlawan yang menepati janji, dijamin nyawa anjingmu pasti hilang."

"Di dalam se......sepatu aku......" Mi-hun-tai-sui dengan kesulitan membuka tali sepatu kanan.

"Bajingan, kau sungguh baik menyembunyikannya."

Ternyata sepatunya ada lapisan yang bisa menyembunyikan satu kantong tipis kecil, betul-betul sulit menemukannya.

Kantong kecil baru saja ditarik, sudah langsung diambil oleh Fu Ke-wei.

"Obatmu, sama sekali tidak pernah dirubah resepnya." Fu Ke-wei mengambil satu tablet obat warna merah padam, menekan beberapa jejak garis, membentuk tiga baris lima belas tablet kecil, dicium-ciumnya sebentar, "benar benar tertipu olehmu."

"Cara pakainya adalah......"

"Aku tahu." Fu Ke-wei dengan kasar melepas sepasang sepatu lawannya, merobek memeriksanya, kembali menemukan satu kantong obat, "ini adalah satu racun lainnya yang sangat ampuh darimu Mi-hun-tai-sui, Puder Penghilang Roh Seratus Hari, semacam alat pemerasan orang lagi, dimana obat penawarnya" Ditaruh dimana?"

"Satu macam obat penawar dw......dwi guna." Kata Mi-hun-tai-sui lemas, "sebenar...sebenarnya adalah sa......satu macam obat penawar, hanya saja dosisnya beda, dihirup dan dimakannya tidak sama. Aku boleh......pergi sekarang?"

"Kau ingin mati?"

"Kau......" "Pelayan ku diatas sana, jika tidak menyembelihmu itu baru aneh."

"Ini......" "Kau baik-baik berbaring disana."

Sebuah tamparan telapak Fu Ke-wei telah memukul pingsan Mi-hun-tai-sui.

Sampai disisi Jin Ying-ying yang menyandar didinding dengan ketakutan, dia memberikan empat tablet kecil obat penawar.

"Aku sendiri juga tidak tahu aku sedang melakukan apa." Dengan marah-marah dia berkata, "pelayanku merasa kalian bukan orang jahat, maka meminta aku melakukan sesuatu untuk kalian. Tentu saja aku tahu orang yang keluar dari Jin-she-dong, adalah putra-putri perguruan ternama yang dihormati orang, hanya saja beda pendirian denganku, jadi tidak saling mendukung, sebenarnya aku tidak ada keharusan membantu, tapi aku tetap saja melakukannya."

"Harap terima rasa terima kasih kami dari lubuk hati." Tian-xie-jian Leng-gang dengan tulus mengucapkan terima kasih, dia sudah mengerti kelakuan Fu Ke-wei tadi semuanya hanya bersandiwara, tujuannya adalah memaksa meminta obat penawar, "keponakanku Ying-ying, dulu di vila teratai telah berlaku tidak sopan pada tuan muda He, dengan ini Leng-gang menyatakan mohon maaf."

"Tidak perlu." Sikap dia yang keras belum hilang, "makanlah obat penawarnya, di dalam hati menghitung sampai seratus dengan kecepatan normal, maka racun kalian dengan sendirinya akan hilang, aku akan membantu kalian mempertahankan waktu."

Dia mengambil pedang Mi-hun-tai-sui berikut sarungnya, menyelipkan dipinggangnya, lalu berjalan menuju pintu kamar.

"Orang ini, kalian jangan membunuhnya, paling sedikit kali ini tidak boleh membunuhnya." Dia berhenti didepan pintu, membalikan tubuh menunjuk pada Mi-hun-tai-sui, "perbuatanku juga tidak lurus, tapi tetap harus menepati janji, juga, harap jangan mengganggu gerakanku di kota Wu-chang."

"Tunggu......" Jin Wen-wen buru-buru berteriak.

Tapi Fu Ke-wei dengan cepat sudah melangkah naik ketangga batu, tidak mendengarkan.

Diatas, Nie-sha-yin-hoa Chao Yung Ling sedang menunggu dengan gelisah.

"Tuan, kenapa lama sekali." Nie-sha-yin-hoa mengeluh, "aku mendengar ada derap kaki, ada orang turun dari loteng."

"Jika tidak menggunakan siasat tipuan, apakah bisa memaksa setan tua gila sex itu mengeluarkan obat penawarnya" Kau kira mudah menipu seorang persilatan tua yang sudah tahu pasti mati?" dia menarik tangannya Nie-sha-yin-hoa, dengan santainya jalan menuju pintu ruangan, "datang satu bunuh satu, lalu naik keatas tangkap Yu-shu-xiu-shi si brengsek itu, dia pasti tahu tempat sembunyinya ketua benteng Xi dan anaknya. Aku berani bertaruh, dia juga datang ke Wu-chang untuk mencari ketua benteng Xi."

"Tidak mungkin, tuan." Nie-sha-yin-hoa menggelengkan kepalanya dengan keras, "orang-orangnya keluarga Guan sudah memastikan diri tidak terlibat dalam masalah ini, jika benar ketua benteng Xi bersembunyi dikeluarga Guan, seharusnya sudah dari dulu berhubungan!"

"Tidak lama lagi akan ketahuan kebenarannya, tuh orangnya sudah datang, siap."

Dia membuka pintu ruangan, dua orang itu berdiri disisi pintu menunggu musuh.

Mereka berdua mengira orang yang turun adalah pesilat tinggi perkumpulan Cun-qiu, siapa tahu perkiraannya ternyata salah, yang datang ternyata adalah Du Lan-yin dan dua orang pengawalnya.

Seorang pengawal dari jauh segera mendahului, lari kekamar kecil diluar ruangan.

"Celaka!" tiba-tiba terdengar teriakan pengawal, "dua orang kita dan lima orang mereka telah dibunuh orang, cepat keluarkan peringatan tanda bahaya......"

Nie-sha-yin-hoa cepat menerjang keluar, kecepatannya menakutkan orang.

Tubuh dan pedang menjadi satu seperti pelangi dilangit, lebih cepat lima kali lipat dibanding dengan gerakan pengawal, pedangnya menusuk tembus punggung pengawal itu, setelah bayangan terhenti, pedang segera dicabut dari tubuh.

Kepandaian Du Lan-yin masih jauh dibawah dua pengawalnya, begitu melihat bayangan pedang yang seperti kilat, dia sudah ketakutan sampai seluruh tubuhnya dingin. Pengawal yang terkena pedang, juga ketakutan, mereka membalikan tubuh melarikan diri, sambil berteriak tanda bahaya.

Seorang pengawal lagi tidak bisa melarikan diri, setelah Nie-sha-yin-hoa tiba, dalam keadaan tergesa-gesa mencabut pedang melindungi diri.

"Traang!" terdengar satu suara, tangkisan pedang terhadap serangan dari Nie-sha-yin-hoa, dia berteriak terkejut, terbang terlontar kekiri, buum... menabrak dinding jatuh ketanah.

Gerakan Nie-sha-yin-hoa jadi terhenti, hilang kesempatan mengejar Du Lan-yin.

"Jangan mengejar jauh-jauh." Fu Ke-wei keluar dari ruangan pelan berteriak, "belum sampai waktu hitungan seratus, jangan meninggalkan tempat."

Setelah melumpuhkan dua pengawal, di gedung Wang-yue hanya tinggal tidak sampai dua puluh orang.

Karena Mi-hun-tai-sui yang memimpin tidak muncul, Yu-shu-xiu-shi yang ada diatas loteng tentu saja jadi pemimpinnya.

Dia pintar dan banyak akal, tahu keadaan mengerti kuat dan lemah, seperti seekor burung yang ketakutan panah. Begitu orang-orang diruang rahasia dibawah dibunuh orang, Mi-hun-tai-sui juga tidak ada kabar beritanya, maka dia sudah tahu pasti sudah dilumpuhkan orang, jelas empat orang laki perempuan dari Jin-she-dong tidak benar-benar telah dilumpuhkan, sehingga terjadi hal diluar dugaan.

Terbayang jika orang-orangnya Jin-she-dong tidak benar-benar terlumpuhkan, wakil ketua perkumpulan ini hanya merasakan aliran dingin timbul dari bokong menerjang keatas sampai keatas kepala, dalam sekejap seluruh tubuhnya jadi dingin.

Fu Ke-wei dan Nie-sha-yin-hoa menjaga pintu masuk jalan bawah tanah, mereka menunggu orang, tapi malah situasinya tenang, seluruh gedung seperti tidak ada orang.

Karena tidak ada orang datang mereka lalu naik keatas loteng, mereka baru mengetahui tidak ada seorang pun manusia tampak, dua puluh orang perkumpulan Cun-qiu dan keluarga Du, ternyata sudah dari tadi meninggalkan gedung.

0-0-0 Sore telah tiba, penginapan tua Jiang-han ramai seperti pasar.

Para tamu berdatangan menginap, didepan pintu hilir mudik kereta kuda.

Dikamar atas, Fu Ke-wei tetap menyamar sebagai putra terhormat He Xian-wei, Nie-sha-yin-hoa tetap sebagai pelayannya.

Para pelayan walau merasakan ada sesuatu yang tidak biasa, tapi juga tidak berani menanyakan, karena semua para pelayan penginapan tahu mereka berdua adalah tamu agungnya keluarga Du dan Guan.

Keluarga Du sedang bersiap menghadapi bahaya yang akan menimpa dirinya, tidak mengurusi urusan luar.

Keluarga Guan juga sedang bersiap siaga penuh, menutup pintu tidak berani keluar, hatinya tidak tenang.

Makan malam Fu Ke-wei berdua diantar kedalam kamarnya, dua orang ini sambil makan malam sambil merundingkan rencana.

"Gara-gara kau!" kata Fu Ke-wei sedikit menyesal, "karena menolong orang-orang Jin-she-dong, membuat Yu-shu-xiu-shi jadi waspada dan melarikan diri, sungguh sayang."

"Benarkah?" Nie-sha-yin-hoa tertawa balik bertanya, "tuan, membunuh sampai keatas loteng, itu bukankah sama dengan perampok" Aku ini tidak mau membunuh siapa itu Du Lan-yin, apa kau bisa?"

"Jangan membantah."

Fu Ke-wei juga tidak tahan tertawa, mana bisa dia membunuh Du Lan-yin"

"Apalagi, sasaran tuan bukan pada Yu-shu-xiu-shi," Nie-sha-yin-hoa mengerti tujuan isi hatinya, "aku selalu merasakan orang-orang Jin-she-dong walau tidak menyenangkan orang, tapi bagaimana pun dengan adanya angkatan muda dari para perguruan ternama ini, jadi sedikit bisa menekan keganasannya para penjahat. Jujur saja, aku merasa kakak beradik Jin sangat feminim, bagaimana menurutmu?"

"Putri perguruan ternama yang hidupnya dimanja, aku tidak berani menghadapinya, apalagi .Jin Ying-ying yang sombong dan selalu ingin menang sendiri......"

"Tapi kau telah membuat kerepotan, nanti jika kau ingin menyangkal juga tidak bisa," Nie-sha-yin-hoa tertawa berkata.

"Kerepotan apa?"

"Apa kau sudah lupa tentang Jin Wen-wen yang rela ikut padamu?"

"Kau jangan sembarang omong?" Wajah Fu Ke-wei jadi tegas, "Itu hanya untuk mendukung aku memaksa Mi-hun-tai-sui mengeluarkan obat penawar, hanya sandiwara bohongan, bagaimana bisa dianggap serius?"

"Sandiwara bohongan kadang juga bisa jadi benaran." Nie-sha-yin-hoa berkata, "aku sendiri seorang wanita bisa melihat dia, perasaanku sembilan puluh persen lebih benar, didalam hati kau harus ada persiapan dulu, supaya pada saatnya tiba tidak sampai tidak bisa diselesaikan, dan menjadi kacau."

Fu Ke-wei jadi tertegun, Nie-sha-yin-hoa tidak seperti sedang berkelakar.

"Tidak mungkin terjadi hal seperti itu?" dia berguman sendiri, juga seperti sedang bertanya pada Nie-sha-yin-hoa.

"Pasti mungkin." Nie-sha-yin-hoa dengan nada sangat pasti, "Jin-she-dong adalah keluarga persilatan ternama turun temurun, aturan keluarganya sangat keras. Jin Wen-wen adalah orang yang menonjol dari generasi ketiga keluarga Jin. Dia bukan saja cantik tiada duanya, juga orangnya sangat pintar, malah pendeta dao Zi-xu juga sering menerima pendapat dia.

Wanita yang mempunyai syarat demikian, pasti seorang yang sangat tenang, bisa mengendalikan diri dan percaya diri, walau bersandiwara, pasti bisa mengendalikan diri dengan semestinya, tapi dihadapan adiknya dan seniornya dia malah mengatakan kata-kata demikian, apakah kau tidak merasa heran"

Dia tidak sadar menyatakan, sesungguhnya adalah keluar dari pikiran dalam dirinya. Maka-nya, kau harus hati hati menghadapinya, supaya kedua belah pihak tidak terluka."

"Sungguh hal yang tidak diduga, baik hati menolong orang malah mendapatkan kerepotan, sungguh sial!" kata Fu Ke-wei menaruh mangkuk dan sumpit, mengeluh.

"Tuan merasa repot, aku malah merasa ini hal yang bagus." Kata Nie-sha-yin-hoa dengan serius.

"Bagus" Ini bisa dianggap bagus?"

"Asal kau menerima dia, bukankah bagus?" Nie-sha-yin-hoa berkata, "dari silsilah keluarga, wajah dan kepintaran dia, seharusnya pantas untukmu. Kecuali dihatiku ada ganjalan, tidak mau menerima dia."

"Mungkin masalahnya tidak seperti dugaanmu, mungkin ini hanyalah pandangan sepihakmu saja." Kata Fu Ke-wei tertawa pahit.

"Aku harap perkataanmu benar, jika benar timbul masalahnya, harap tuan bisa dengan sadar menghadapinya."

Pintu kamar tiba-tiba terdengar tiga kali ketukan pelan, Nie-sha-yin-hoa menanyakan dengan sorot mata.

Fu Ke-wei mengangguk menyatakan boleh membuka pintu, sambil memberi isyarat tangan supaya hati hati.

Nie-sha-yin-hoa pelan-pelan membuka palang pintu, lalu mendadak membuka pintu kamar.

Seorang setengah baya yang seperti orang mabuk, saat masuk langsung jatuh kelantai " merintih, meronta dua kali lalu diam tidak bergerak lag.

Diikuti Xie-shen yang menyamar sebagai orang tua, Hoa-fei-hoa dan Ouw Yu-zhen, mereka melangkah masuk kedalam kamar.

"Ih...! Dimana orangnya?" Xie-shen heran berteriak perlahan.

Api lampu bergoyang-goyang, Fu Ke-wei dan Nie-sha-yin-hoa mendadak muncul, berkelebat keluar dari kamar dalam, karena terlalu cepat seperti roh yang mendadak muncul.

"Ternyata kalian," Kata Fu Ke-wei tertawa, "Kenapa kalian bisa bersama-sama?"

"Kami seperti merpati dilepas, untung masih ada kaki, makanya tanpa janji dulu bersama sama datang kekota Wu-chang." Kata Hoa-fei-hoa sedikit marah.

"Kapan kalian tiba, kenapa tidak segera memakai wajah asli?" Nie-sha-yin-hoa buru-buru memotong, sambil mempersilahkan Hoa-fei-hoa dan Ouw Yu-zhen duduk.

"Tuanmu tidak suka bersama dengan kami, makanya kami tidak enak menampakan diri!" Hoa-fei-hoa melihat Fu Ke-wei dengan mata putih, "apa lagi dia sedang memikat wanita baik-baik, makanya......"

0-0-0 
DONASI VIA TRAKTEER Bagi para cianpwe yang mau donasi untuk biaya operasional Cerita Silat IndoMandarin dipersilahkan klik tombol hati merah disamping :)

Posting Komentar