Pengelana Rimba Persilatan Bab 24

Bab 24

"Kalian berdua tidak seharusnya kembali semua, seharus tinggalkan meninggalkan satu orang mengawasi, cepat kembali!" pengurus Yan membentak dua orang mata-matanya.

"Tempat tinggalnya tuan muda He, beberapa hari sedikit pun tidak ada gerakan, jadi tidak perlu siang malam mengawasinya." Salah seorang mata-mata berkata tidak senang.

"Bagaimana pun dia adalah putra orang kaya dari ibu kota, dia sedikit pun tidak ada yang mencurigakan. Sekarang tanpa alasan dia terlibat perselisihan antara Jin-she-dong dengan keluarga Du, sebenarnya kita juga tidak perlu terlibat didalam air keruh ini. Jika kita berdua tidak kembali, jika sampai dicurigai oleh orangnya Jin-she-dong sebagai orangnya keluarga Du bukankah kami akan menjadi korban sia-sia?"

"Jangan omong kosong!" pengurus Yan membentak, "setiap orang asing yang berhubungan dengan keluarga Guan kita, semua harus diawasi dengan ketat dan diselidiki. Tidak usah takut sepuluh ribu hanya takut seper sepuluh ribu, setiap orang yang datang harus dicurigai berniat menyelidik dan merusak, tidak terkecuali dia putra orang kaya dari ibu kota, siapa yang bisa mengutus orang pergi jauh keibu kota menyelidiki asal-usul dia" Cepat kembali kesana dan lanjutkan pengawasan, jika ada gerakan yang mencurigakan, harus utus satu orang kembali melapor, sekali lagi mencari alasan meninggalkan tempat, pasti dihukum berat, pergi!"

Guan Ji-zhong sudah tengkurap diatas meja, hampir tertidur.

Dua mata-mata itu segera keluar kamar, dengan hati berdebar-debar kembali kepenginapan.

Setelah tuan besar Guan Tian-fu menerima laporan bahwa Yu-shu-xiu-shi dan kawan-kawannya sembunyi di rumah keluarga Du, reaksinya sangat marah.

Jam satu malam, secara darurat orang-orang dikumpulkan, berturut-turut orang-orang itu berkumpul menunggu perintah, sampai orang yang penting tiba, mereka segera dibagi beberapa kelompok berangkat.

Kelompok pertama delapan orang, berangkat dari pekarangan timur.

Diatas atap rumah diseberang jalan, bersembunyi Xie-shen, Hoa-fei-hoa dan Ouw Yu-zhen yang datang dari rumahnya tuan muda Guan Ji-zhong. Tiga orang itu dirumahnya tuan muda Guan, menyelidik gerakannya Fu Ke-wei, tapi sedikit pun tidak mendapat hasil, seluruh rumah tenang seperti biasa, tidak ada orang yang keluar masuk, tidak terjadi sesuatu perubahan.

Tiga orang itu hatinya bergerak, mereka menduga Fu Ke-wei pasti tidak ada dirumahnya tuan muda Guan, sangat mungkin pergi ke pekarangan besar keluarga Guan, maka mereka segera mendatangi tempat itu.

Benar saja, dipekarangan besar keluarga Guan ada gerakan.

Tiga orang itu berunding sebentar, lalu menguntip dibelakang kelompok pertama dengan hati-hati.

Setelah Fu Ke-wei dibopong ketaman anggreknya nona besar Guan, diatur dikamar tamu ruang timur. Kakak beradik Guan sudah mabuk tidak sadarkan diri, sudah diantar oleh pelayan kepekarangan dalam.

Menunggu pelayan yang melayani meninggalkan ruang tamu, Fu Ke-wei segera bangkit dari ranjang.

Sedikit pun dia tidak terlihat mabuk"

Dia mendengar dibelakang jendela sebentar, lalu membuka jendela, seperti asap menghilang diudara malam.

Saat dia tiba dipekarangan besar keluarga Guan, kelompok terakhir pas berangkat.

Didalam hatinya tergerak, bagaimana pun hari sudah malam, menyusup kedaiam rumah Guan untuk menyelidik waktunya tidak cukup, buat apa terburu-buru" Maka dia menguntip dibelakang kelompok terakhir, di keluarga Guan jelas terjadi peristiwa besar, tepat waktunya untuk menyelidik perbuatan apa yang akan dilakukan tuan besar Guan.

Mengikuti keluar dari gerbang timur sampai diluar kota, dia jadi bengong.

"Mengapa mereka pergi ke taman Qing-feng?" Dia berguman tanya pada dirinya sendiri, "hubungan kedua keluarga ini sangat erat, namun orang-orang ini memakai baju ringkas membawa senjata, situasinya tampak tidak bersahabat, gerakannya tidak seperti datang untuk bertamu!"

Dugaan dia memang tidak salah, berturut-turut empat kelompok orang berkumpul diluar taman Qing-feng, banyaknya ada sekitar tiga puluh lima orang.

Melihat pengaturannya, Fu Ke-wei sedikit sadar.

Dua keluarga Guan dan Du telah berbalik jadi bermusuhan, orang-orang keluarga Guan banyak, tujuan masuk ingin melabrak sangat jelas, dan juga bermaksud mengepung, hingga tidak ada orang yang keluar, seluruh arah sudah dikurung rapat, begitu hari terang, orang-orang di taman Qing-feng jangan harap mengandalkan kegelapan malam melarikan diri! Celaka!

Jika menunggu hari terang baru melakukan gerakan, maka dia tidak bisa menyaksikan keramaian! Karena sebelum hari terang dia harus kembali ketaman anggrek, padahal saat ini dia masih belum ada rencana membuka diri!

Taman Qing-feng adalah tempat bermain anggota wanita keluarga Du, biasanya lebih banyak wanita dari pada laki laki, jika pihak keluarga wanita tidak datang, siang hari juga tidak akan melihat banyak orang.

Tapi malam ini, sepertinya lebih banyak orang, ditimur baru saja memutih, penjaga taman baru saja bangun akan berlatih silat, tiba-tiba menyadari ada orang membuka pintu, masuklah sembilan bayangan hitam, dengan sendirinya penjaga taman terkejut!

Penjaga taman segera mengeluarkan siulan tanda bahaya, membawa pedang menghadang dijalan kebun bunga.

"Siapa?" Penjaga taman mencabut pedang berteriak, "dilarang masuk!"

Sepuluh orang dengan langkah besar mendekat, mendekat hingga dua puluh langkah tetap masih tidak bisa terlihat wajahnya dengan jelas.

"Saudara tua Wang, suruh pengurus Liang keluar." Bentak orang yang memimpin didepan, "mengertilah sedikit, simpan pedangmu, supaya tidak terluka, peristiwa yang terjadi tidak hubungannya dengan kalian, para bawahan."

"Ih...! Ternyata adalah pengurus Zhong dari keluarga Guan" kata penjaga bermarga Wang merasa tidak mengerti, menyimpan pedang segera bertanya, "Kalian ini sedang apa?"

"Ini....ini.. "

"Tidak lama lagi kau akan tahu." Pengurus Zhong tidak mau membocorkannya.

Tidak lama, lima orang membawa golok dan pedang tiba, lalu pengurus taman Qing-feng, pengurus Liang Yung-diao membawa empat orang yang mengurus taman Qing-feng datang.

Lima orang yang tiba duluan, biasanya tidak bertugas ditaman Qing-feng, mereka adalah pengawal keluarga Du yang sementara ditugaskan menjaga taman, dikota mereka cukup ternama.

Kedua belah pihak sama-sama sudah saling kenal, malah ada yang teman baik, sekarang berhadapan membawa senjata, situasinya sangat tidak enak.

"Saudara Liang, masing-masing punya majikan, maaf aku kurang sopan." Pengurus Zhong tidak bertingkah angkuh lagi, dengan tenang memberi hormat, "aku harap tidak merusak persahabatan, masing-masing dengan pikiran dingin menyelesaikan masalah."

"Saudara Zhong, apakah begini caramu menyelesaikan masalah dengan pikiran dingin?" pengurus Liang tertawa pahit, "Hubungan kedua keluarga majikan kita sangat erat, seperti famili saja, kau membawa senjata datang kemari, kau mau aku bagaimana bertanggung jawab pada tuan besar Du" Katakan saja! Sebenarnya ada masalah apa, sehingga kalian membawa banyak orang kemari, apakah ini diperintah oleh tuan besar Guan?"

"Tunggu setelah pengurus Liang tiba, kau akan tahu." Pengurus Zhong dingin berkata, "kau tidak perlu banyak tanya"

"Pengurus Liang tentu datang tapi dia harus berpakaian dulu dan perlu waktu. Pengurus Zhong, kalian sepertinya datang untuk berkelahi!"

"Mungkin benar." Pengurus Zhong terus terang.

"Apakah taman anda menyembunyikan seorang yang namanya Yu-shu-xiu-shi?" pengurus Zhong balik bertanya, tidak menjawab pertanyaan penjaga bermarga Liang.

"Ini......aku tidak bisa menjawabnya......"

"Apakah saudara Liang tahu asal-usulnya Yu-shu-xiu-shi ini?"

"Ini......" "Apakah saudara Liang tahu, sejak dua bulan yang lalu, dia membawa lima puluh lebih pesilat tinggi perkumpulan Cun-qiu, jauh pergi keperbatasan Shan-xi, menjalin hubungan kentut anjing, apa yang telah mereka lakukan?"

"Saudara Zhong, aku sedikit pun tidak tahu......"

"Kalau begitu, aku beritahu. Dia pada benteng Zhang-feng meminta orang yang minta perlindungannya benteng, menimbulkan gejolak yang besar sekali, mengakibatkan hancurnya benteng Zhang-feng. Dan saat mala petaka terjadi, dia bukan saja tidak membantu benteng Zhang-feng, malah disaat kritis melarikan diri, membiarkan ketua benteng Xi sendirian menghadapi mala petaka, menyaksikan kematian tidak menolong."

"Aku sudah mendengar sedikit gosipnya...."

"Bukan gosip, itu kenyataan, orang macam dia, kemana-mana mencelakakan orang, lebih menakutkan dari wabah penyakit, begitu datang kemari, sudah mendatangkan musuh kuat Jin-she-dong, ini akan mendatangkan malapetaka besar bagi kedua keluarga kita. Saudara Liang, sebelum terjadi mala petaka, kita harus mengusir dia keluar dari wilayah ini, menghindarkan mala petaka buat kita semua. Panggillah mereka berlima keluar, usir mereka pergi."

"Saudara Zhong, aku tidak tahu apa sebenarnya yang kau katakan?" pengurus Liang dengan wajah tidak berdosa, "dan juga, aku serius katakan padamu, aku tidak kenal Yu-shu-xiu-shi, hanya mendengar sedikit tentang dia. Kau tanpa bukti tanpa saksi membawa senjata datang kerumah meminta orang, ini kau yang salah. Taman Qing-feng adalah tempat tuan besar Du melayani anggota keluarga wanita, kau malah mengatakan disini menyembunyikan laki-laki asing, hal yang tanpa bukti, kau ingin aku bagaimana mengatakannya?"

"Saudara tua Liang, kau masih belum mengerti seriusnya masalah?" Pengurus Zhong menekan wajah, nadanya berubah jadi keras, "si brengsek itu telah menimbulkan kemarahan dimana-mana, terakhir sampai orangnya Jin-she-dong juga jadi marah, ada banyak orang menunggu kesempatan mengambil nyawanya, walau pun dia tidak berniat jahat pada kota Wu-chang, juga harus menjaga dia tidak membawa musuh ketempat ini, menjadikan tempat ini tempat pertarungan. Jika tidak mengusir dia keluar dari wilayah ini sebelum mala petaka datang, orang-orang kita dikota Wu-chang akan terlibat, mati tidak ada tempat untuk mengubur, kau juga akan jadi salah satu korban, saat itu menyesal sudah tidak keburu, apakah kau mengerti?"

"Kau ini bicara tanpa ada kenyataan......"

"Betulkah" Saudara tua Liang, aku ingin memeriksa, mendapatkan orang ini, apakah kau akan menolaknya?"

"Kau ingin memeriksa" Kau terlalu sombong, "kata pengurus Liang tidak tahan, sikapnya berubah jadi keras, "aku maafkan sikapmu yang tidak sopan ini, bagaimana pun kita adalah teman lama. Tapi jika kau tidak tahu diri ingin melanjut masuk memeriksa, semua akibatnya kau harus bertanggung jawab. Aku melakukan tugas aku, tidak bisa menerima hinaan kau yang keterlaluan ini, kau pergilah! Pergi!"

"Untuk menghindarkan mala petaka, aku harus berbuat ini. Saudara tua Liang, maafkan."

Sepuluh orang segera mencabut senjata, bersamaan menerjang kedepan.

Dipihak pengurus Liang juga ada sepuluh orang, malah lebih satu orang penjaga taman bermarga Wang.

Penjaga taman yang bangun pagi-pagi berlatih silat, ditangannya ada pedang, tentu dia bukanlah penjaga tua yang lemah, tapi seorang pesilat yang menyembunyikan ilmunya.

Pertarungan tidak bisa dihindarkan, masing masing demi majikannya bertarung semampunya.

"Minggir!" Seorang pengawal pengurus Zhong, sambil berteriak menerjang pengurus Liang yang menghadang jalannya, pedang panjangnya mengeluarkan suara samar-samar, menyerang dari tengah, tenaga dan kecepatannya sangat mengejutkan orang, buat seorang pengawal jelas mempunyai kemahiran hebat tapi digunakan ditempat kecil.

Ini yang disebut pesoraknya maju duluan, burung bodoh terbang duluan, kelakar yang tidak benar, tidak bisa dianggap sungguh-sungguh.

Biasanya jika bertarung ramai-ramai pasti pasukan intinya yang maju duluan, orang yang kemampuannya lebih rendah mengikuti dari belakang, mengambil kemudahan memukul orang yang sudah terdesak, jika tidak sekali maju tentu sudah kalah, hingga bisa mempengaruhi semangat tempur kawan.

Pengawal ini tentu saja pasukan inti, pertama menerjang membuka jalan, jurus pedangnya dahsyat bertenaga.

Pengurus Liang tertegun, terkejut! Dengan serangan yang dahsyat begini, mana layak sebagai pengawal biasa" Dalam keadaan terkejut, dia tidak berani sembarangan menangkis, dia menghindar kesamping membuat jalan jadi terbuka.

Salah satu dari lima pengawal taman Qing-feng yang tiba pertama, mendadak masuk dari samping, pedangnya diangkat, sinar pedang menerjang, traang...suara menangkis serangan dahsyat dari pengawal keluarga Guan, dalam percikan kembang api, pengawal keluarga Guan mundur satu zhang lebih, posisinya jadi kacau.

Pengurus Zhong juga jadi terkejut, dia segera menghalangi orang dipihaknya yang maju menerjang.

"Kau bukan orang keluarga Du." Pengurus Zhong menatap pengawal yang berdiri tegap memegang pedang, tingkahnya ganas, "kelihatannya pasukan inti perkumpulan Cun-qiu sudah datang, kalian yang pantas mati! Kalian ada tujuan jahat apa" Ingin menguasai kota Wu-chang kedalam kekuasaan kalian" Kau kira kota Wu-chang tidak ada orang?"

Dari dalam kebun bunga tidak jauh dari sebelah kanan, keluar tiga orang baju hitam.

"Pengurus Zhong, serahkan dia padaku." Orang yang memimpin berkata dengan nada dalam, "dia adalah salah satu dari dua belas ketua bintang perkumpulan Cun-qiu...Pedang Setan Zuo-liang, baru datang petang kemarin, masih ada sekelompok pesilat tinggi laki-laki dan perempuan yang menyebar diseluruh kota, tidak perduli apa tujuan mereka datang kemari, terhadap kita tetap ada ancaman yang tersembunyi, harus diurus dengan tegas, biar aku yang hadapi dia."

"Kami jamin sedikit pun tidak ada ancaman terhadap orang-orang didaerahmu." Wajah Pedang Setan Zuo-liang heran, kenapa sekali bergerak dia sudah bisa dikenali orang" Buru-buru dia merendah menjelaskan, "kami menerima kabar minta tolong dengan segera dari orang-orang kami, hingga terpaksa buru-buru datang membantu, tidak ada hubungannya dengan orang-orang setempat kalian."

"Kau ingin aku percaya?" Orang baju hitam tertawa dingin.

"Kenyataannya begitu. Saudara, apakah tahu orang orang yang mengejar Yu-shu-xiu-shi dari mana?"

"Tahu, orang-orangnya Jin-she-dong."

"Jika kau tahu, tentu akan memaklumi, orang-orang perkumpulan kami meminjam taman Qing-feng untuk sembunyi, sama sekali tidak ada niat tidak baik pada orang-orang setempat anda. Saudara tua, aku jamin setelah menjemput orang, orang-orang perkumpulan kami, pasti tidak akan tinggal lagi dikota anda, bisakah kami mohon pertimbangan ini pada kalian?"

"Justru karena kalian membuat marah orang-orangnya Jin-she-dong, jadi akan menimbulkan mala petaka pada orang-orang disini, sebelum hari belum terang, kalian ambillah kesempatan ini segera tinggalkan kota!" kata pengurus Zhong tertawa pahit.

"Tidak bisa." Pedang Setan dengan tegas menolak, "kami sudah ada persiapan yang sempurna, sanggup menjaring habis mereka semua."

"Tapi, bagaimana selanjutnya" Orang-orang Jin-she-dong pasti akan mengerahkan seluruh orangnya datang kemari, teman mereka juga akan......"

"Tidak ada selanjutnya, kami akan mengerjakan sampai tuntas." Pedang Setan Zuo-liang berkata dengan tegas dan sangat percaya diri.

"Kami orang-orang kecil juga bisa tahu, apa yang disebut tuntas" setelah kejadian ini kalian langsung meninggalkan tempat, tapi kami yang akan celaka, tuan."

"Itu harus melihat apakah kalian mampu menutup beritanya, saudara Zhong, keadaannya sudah terjadi, sudah tidak bisa dikendalikan, tidak ada jalan kedua. Kau harus tahu, orang persilatan siapa pun tidak perduli pembalasan Jin-she-dong, tapi tidak bisa tidak mereka akan memperhatikan dengan serius pembalasan perkumpulan Cun-qiu, alasan dan sebabnya seharusnya kau tentu mengerti."

Seorang berandalan kecil tidak takut pada pembalasan orang-orang golongan putih, tapi pada perkumpulan Cun-qiu yang dari golongan aliran hitam, kejamnya pembalasan sangat membuat orang ngeri, maksud terselubung kata-kata Pedang Setan Zuo-liang, pengurus Zhong tentu saja bisa mendengarnya.

"Pengurus Zhong, jika kalian tidak ingin bergabung dengan kami, masih sempat meninggalkan tempat ini." Pengurus Liang menambah tekanan, "terhadap ancaman orang-orangnya Jin-she-dong siapa pun tahu, ini hanya ancaman yang terpendam, membantu kami diam-diam menguburkan beberapa orang yang datang dari jauh, itu ada untungnya buat kalian, perkumpulan Cun-qiu juga akan berterima kasih pada kalian, dan pasti akan ingat budi."

"Masalah ini terlalu besar, harus tuan besar Guan yang menentukannya, aku tidak bisa menentukan." Pengurus Zhong menyiapkan jalan mundur, tentu saja juga tahu masalahnya serius sekali, mana berani dia menentukan sendiri" Lalu dia mengangkat tangan memberi aba-aba untuk mundur, "saudara Liang, silahkan kalian melibatkan diri! Aku harap kau tidak akan menyesal. Jika tuan besar Du memang punya keinginan, dia mungkin juga tidak akan menyesal. Maaf sudah mengganggu, aku pamit."

Aba-aba telah dikeluarkan, orang-orang disekeliling yang siap masuk ke taman semua mundur kembali, kepala harimau ekor ular dengan memalukan keluar dari tempat peristiwa.

Hari sudah terang benderang, Xie-shen, Hoa-fei-hoa dan Ouw Yu-zhen menunggu diluar penginapan tua Jiang-han, dengan sabar menunggu Fu Ke-wei kembali ke penginapan, mereka berencana menemui dia dan langsung melaporkan berita yang didapat, tidak lagi diam-diam menunggu kesempatan membantunya.

Tiga orang yang mengikuti dari belakang para pengawal keluarga Guan pergi ke taman Qing-feng, sembunyi dikegelapan menonton, menyaksikan dengan jelas pembicaraan kedua belah pihak. Tidak saja tahu Yu-shu-xiu-shi memang betul sembunyi di taman Qing-feng, juga tahu Jin-she-dong telah mengutus tidak sedikit orang datang membantu, situasinya semakin jadi kacau. Tidak perduli keluarga Guan memihak siapa, semua akan membuat semangat diri Fu Ke-wei, dengan terencana dia menggaet Guan Mei-yun, tidak perduli apa tujuannya, pasti tidak akan berdiam diri.

"Jika tuan membantu keluarga Guan, dan keluarga Guan terpaksa membantu keluarga Du melakukan tindakan serupa, itu akan merepotkan, tuan akan berselisih hebat dengan orang-orang Jin-she-dong, akibatnya sangat serius sekali!" wajah Ouw Yu-zhen tampak gelisah.

"Makanya kita terpaksa muncul memberi laporan! Aku benci pada wanita jalang itu." Kata Hoa-fei-hoa dengan kesal.

"He he he! Aku mencium bau cuka." Xie-shen tertawa aneh.

"Kau......" Hoa-fei-hoa meloncat, dia marah! Di benteng Zhang-feng, dia sudah membuka hatinya pada Fu Ke-wei, dan terus menerus berusaha menarik perhatiannya Fu Ke-wei, tapi tidak berhasil. Saat berkelana di dunia persilatan, dengan wajah cantik yang diberi langit, ditambah ilmu silat hebat yang dilatihnya, siapa yang tidak memuja dia" Orang yang mengejar dia entah ada berapa banyaknya, dia seperti ratu yang dipuja orang, dewi cantik yang dikejar-kejar orang.

Tapi, Fu Ke-wei adalah satu-satunya orang yang tidak tertarik pada daya tariknya.

Kemudian mereka berdua menjalin hubungan sebagai kakak beradik seperguruan, Fu Ke-wei sangat sayang dan melindungi dia, tapi didalam perasaannya, itu hanyalah hubungan perasaan kakak beradik seperguruan, bukan perasaan hubungan cinta.

Dia benar-benar tidak bisa menerimanya, Guan Mei-yun dibandingkan dengan dia, sungguh kalah jauhnya sampai seratus delapan puluh li, wanita jalang ini, malah terpikat oleh Fu Ke-wei" Sungguh tidak masuk di akal.

Walau dia tahu Fu Ke-wei menggaet Guan Mei-yun, pasti ada tujuan lain, tapi tetap saja membuat dia tidak enak, ini sudah menunjukan cintanya pada Fu Ke-wei, semakin bertambah kadarnya, hampir sampai ketitik mengharapkan sekali.

Setelah Xie-shen membuka rahasia hatinya, dia jadi malu dan gelisah, dia menjadi marah.

"Sudah sudah, kak Ji jangan marah, tuan sudah kembali!"

Ouw Yu-zhen sambil tertawa, menahan sikut dia yang akan memukul orang, menunjuk kearah sebelah barat jalan.

Penginapan tua Jiang-han berada didaerah pelabuhan diluar gerbang barat kota, begitu hari terang, dipelabuhan orang-orang seperti ikan mas, tidak saja tamu pelayaran sibuk naik turun, orang-orang di kampung yang masuk kekota, juga tidak henti-hentinya.

Fu Ke-wei menyusup diantara orang kampung yang banyak, tanpa mencolok melangkah masuk ke penginapan.

"Kita tunggu didalam penginapan."

Hoa-fei-hoa tidak sabar segera masuk kepekarangan penginapan.

Para tamu penginapan sedang ramai bersiap-siap berangkat, diluar penginapan ramai dengan orang kuda dan kereta, mengambil kesempatan sedang ramai masuk kedalam penginapan, siapa pun tidak perhatikan, ada tiga orang kaya setengah baya, masuk kedalam penginapan.

Tiga orang dengan perkiraan orang biasa, menunggu Fu Ke-wei mandi, ketika mereka tampil dipekarangannya kamar Fu Ke-wei, mereka jadi bengong.

Pintu kamarnya Fu Ke-wei terbuka lebar, seorang pelayan sedang melangkah keluar kamar, dengan santainya mengunci pintu kamar, dengan jelas menyatakan Fu Ke-wei dengan pelayannya sudah tidak ada didalam kamar, mungkin sudah membayar kamar.

Dua orang laki-laki besar setengah baya buru-buru jalan ke koridor.

"Tuan muda He sudah pergi?" tanya seorang pria besar menghadang pelayan.

"Tidak tahu." Pelayan penginapan menggelengkan kepala, "aku hanya tahu dia dikasir meninggalkan pesan, menyuruh orang mengunci pintu."

"Pelayan kecilnya juga tidak ada?"

"Tidak ada." "Pergi kemananya?"

"Aku benar-benar tidak tahu, tuan." Pelayan itu menggeleng-gelengkan kepala, "pagi-pagi semua orang sedang sibuk, siapa pun tidak perhatikan keluar masuknya tamu, tuan muda He tidak mengundurkan kamarnya, juga tidak berpesan apa-apa, sungguh tidak bisa memperhatikan aktifitas dia dengan pelayannya, apakah tuan mencari dia?"

"Sudahlah." Laki-laki besar putus asa, segera pergi dengan temannya.

"Mereka adalah mata-mata, pulang pasti dimarahi, karena tidak baik melaksanakan tugas." Xie-shen berkata, "kita tiga orang persilatan tua juga terjungkal."

"Celaka! Kita harus bagaimana?" Hoa-fei-hoa sangat gelisah, "harus kemana mencari dia?"

"Tuan diam-diam pergi, juga membawa pelayannya, pasti tahu telah terjadi hal yang tidak diduga, dia telah merasakan keadaannya telah lepas kendali." Kata Ouw Yu-zhen.

"Apa pergi kerumah Guan?"

"Guan dan Du, dua keluarga ini sedang sibuk. Begini sajalah! Tunggu di sekitar taman Qing-feng lihat keadaannya. Pergi menunggu ketempat yang mungkin akan terjadi peristiwa, lebih praktis dari pada mencari kemana-mana, ada satu hal yang harus diingat, kita ini adalah orang luar." Kata Ouw Yu-zhen dengan tenang.

"Aku tahu, mari jalan," Kata Hoa-fei-hoa mengangguk kepala.

Tiga orang itu buru-buru keluar penginapan, berjalan melintas alam liar, segera menuju ke taman Qing-feng yang berada di luar gerbang Bin-yang.

Taman Qing-feng sepi seperti biasanya, jam sepuluh pagi bukan waktunya untuk melancong, taman Qing-feng biasanya juga sedikit orang yang keluar masuk.

Wanita baju hijau Jin Wen-wen dan wanita baju putih Jin Ying-ying, muncul didepan satu vila kecil sebelah timur taman Qing-feng.

Vilanya kecil, bagus, diatas pintu digantung satu papan merk, dua huruf besar merah Chao-yang', seperti naga terbang Feng menari, sepertinya tulisan seorang ternama.

Di ruang tamu di bawah loteng, seorang pelayan setengah baya sedang konsentrasi, sedang membersihkan dan mengelap pajangan antik, pot bunga, alat rumah tangga yang dipajang, wajahnya selalu menghadap kedalam, sepertinya tidak tahu diluar sudah datang dua orang wanita cantik.

Dua wanita hari ini membawa pedang, datang dengan persiapan, siap bertarung.

Jelas niatnya harus berhasil, jika tidak berhasil maka akan menggunakan kepandaian menyelesaikannya.

Tapi, setelah memeriksa setengah lebih taman Qing-feng, ternyata penjaga taman juga sudah menghilang, semua pelayan wanita sepertinya sudah ditarik keluar!

Akhirnya, mereka menemukan jejak orang digedung Chao-yang.

"Melakukan siasat kota kosong menipu orang," Jin Ying-ying berdiri didepan pintu, suaranya seperti bel perak merdu sekali, "bermimpi kami tidak menemukan lalu pergi, siasatnya tidak akan berhasil."

"Belum tentu!" kata Jin Wen-wen, "setiap bangunan kosong semua, apakah kau dan aku bisa satu persatu memeriksanya" Dengan berani membiarkan kita memeriksanya, setelah tidak berhasil menemukan apa-apa, apakah tidak akan meninggalkan ?"

Pelayan wanita yang sedang membersihkan barang membalikan tubuh melihat, dia terkejut hingga gemetar bersembunyi dibelakang lemari.

"Akhirnya menemukan seorang juga." Jin Ying-ying belakangan masuk keruangan, "nasib tidak terlalu buruk, hanya kurang satu orang saja dibandingkan waktu dulu."

Waktu dulu di vila teratai, dia mendapatkan dua orang yang sedang bermain asmara, akhirnya dipermainkan oleh Fu Ke-wei hingga mendapat malu.

"Hati hati!" Jin Wen-wen berteriak pelan diluar pintu, "orang ini wajahnya pura-pura ketakutan, tapi mahir kepandaian mengerutkan tulang, sayangnya setelah merubah bentuk dia tidak bisa menggunakan tenaga dalamnya, dia gemetar karena tidak bisa menggerakan sesuatu benda, bukan karena ketakutan."

Pelayan wanita yang bersembunyi disudut lemari, telah mengecil satu kali lipat lebih, tapi gerakannya tidak bisa lolos dari pengamatannya, sepertinya sorot matanya bisa berbelok.

Sambil bicara dia menggoyangkan tangan tiga kali.

Di dalam pepohonan sebelah kiri, keluar paman dan istrinya dan tiga orang setengah baya, semua memakai baju dao membawa pedang, memakai mantel besar berwarna hijau.

"Di sekeliling ini, bayangan setan pun tidak ada, tidak terlihat ada yang mencurigakan." Orang setengah baya dengan nada dalam berkata, "sepertinya orang-orangnya benar-benar telah di tarik, tapi kita harus bertambah hati-hati jangan sampai terjadi hal yang tidak diinginkan. Keluarga Du adalah keluarga sangat kaya, mereka bisa meminta pemerintah mengutus orang melindunginya, tidak ada alasan karena ketakutan lalu menarik seluruh orangnya, aku merasa sangat curiga."

"Kenyataannya, kita tidak bisa lama-lama, kita tinggal membalikan kulit bumi memeriksanya, tindakan orang kaya ini sungguh lihay, kita tidak bisa berbuat apa-apa pada dia." Perempuan tua tertawa pahit.

"Aku akan keatas loteng melihat-lihat," kata orang setengah baya.

"Kau harus hati hati."

Orang setengah baya melayangkan tangan, membawa seorang setengah baya, dengan jurus bangau menerjang langit dia naik keatas, terbang setingi satu zhang lebih lalu melayang melewati pagar loteng, gerakannya ringan seperti kapas melayang, tampak tidak seperti ilmu meringankan tubuh.

Dua orang setengah baya lainnya dan bibi Qing, berdiam diluar bertugas menjaga.

Pelayan wanita sedang menggoyangkan bata yang menempel ditembok dibawah lemari, sayang setelah melakukan ilmu mengerutkan tulang, bentuk tubuhnya setelah berubah, dia tidak bisa menggunakan banyak tenaga, jarinya walau bisa masuk kedalam celah bata, tapi tidak bisa menggerakan bata hijau yang besarnya sekitar satu setengah che.

Dua wanita berdiri disatu zhang lebih, dengan dingin menunggu lawan menggerakan bata hijau, mereka merasa sangat terhibur dengan sabar menunggu perubahan.

"Apakah sedang berusaha mengangkat tombol untuk menggerakan jebakan?" tanya Jin Ying-ying dingin, "biar aku bantu."

Pelayan wanita itu membatalkan gerakan mengangkat bata, tubuhnya digetarkan kembali kebentuk semula, kemudian sambil membentak dia melempar sebilah pisau terbang, tangan kanannya bersamaan diulurkan kebawah, bata itu terangkat kesisi.

Dalam keadaan terdesak dia menyerang menggunakan senjata gelap, kewaspadaan dua wanita hilang setengah, mengira ini adalah reaksi yang normal.

Didalam pajangan antik didalam ruangan, dimana-mana menyebarkan semacam gas yang tidak berwarna tidak berasa, gas memenuhi ruang diatas dan dibawah loteng.

Pintu dan jendela tertutup rapat, hanya satu daun pintu yang terbuka.

Saat gas beracun keluar, adalah saat dua wanita terbang melewati benteng taman disebelah utara, gas telah menyebar dari tabung ungu khusus yang disembunyikan didalam pajangan antik, atau dicelah yang tersembunyi, dengan pelan-pelan menyebar. Sampai mereka tiba di gedung Chao-yang, diatas dan dibawah loteng telah tersebar dengan merata gas semacam ini.

Tangan mulusnya Jin Ying-ying dikeluarkan dari lengan baju, dengan tangkasnya menangkap pisau terbang, seperti sedang memetik bunga, gerakannya indah sedikitpun tidak ada kemarahan.

Gerakan dari depan menangkap senjata gelap tanpa menghindar adalah sangat berbahaya, sedikit saja kesalahan maka akan kehilangan nyawa. Jin Ying-ying seperti pamer, sebenarnya terhadap gerakannya menangkap senjata gelap dia sangat yakin.

Pelayan wanita itu telah menangkap ring yang ada dibawah bata, dengan kuat ditariknya, rak lemari dengan mengeluarkan suara menggelinding, pelan-pelan bergerak kekanan menelusuri tembok.

Ternyata ditembok ada satu pintu rahasia kecil yang sehari hari ditutup oleh lemari.

Pintu rahasia itu sulit melihat celahnya, pelayan wanita itu segera menyelinap masuk kedalam.

"Kau tinggallah disini!"

Jin Ying-ying berteriak, jarinya menotok dari kejauhan.

"Ngek......" Pelayan wanita itu berteriak tertahan, jatuh kebawah pintu rahasia, tubuh atasnya baru setengah masuk kedalam, sudah tidak mampu bergerak lagi, tidak bisa berguling masuk kedalam lu bang yang muncul disisi.

"Jangan masuk." Jin Wen-wen segera berteriak, mencegah adiknya Jin Ying-ying masuk kedalam, "buka dulu jalan darah dia, paksa tunjukan jalan."

Mereka mengira itu adalah ruang rahasia, atau pintu masuk jalan kebawah tanah, tapi begitu lihat mereka jadi kecewa.

Ruangan itu hanyalah tembok berlapis yang bisa menyembunyikan lima-enam orang, dilubangi beberapa lubang kecil, bersembunyi didalamnya, bisa mengawasi gerak-gerik didalam ruangan, juga bisa mendengar pembicaraan didalam ruangan.

Didalam bangunan orang kaya, hampir semua ada tembok berlapis, saat terjadi bahaya bisa digunakan untuk bersembunyi, diperpanjang bisa dijadikan jalan penghubung rahasia, sama gunanya dengan ruang bawah tanah untuk menghindar mala petaka. Ada beberapa keluarga juga tidak sayang mengeluarkan banyak uang, dalam membangun tembok berlapis dibawahnya menggali ruang bawah tanah, malah menyiapkan makanan dan minuman terlebih dulu, supaya terjamin keselamatannya.

Diatas ada tembok berlapis dibawah ada ruang bawah tanah begitu mencari orang, itu adalah tindakan bodoh yang tidak ada gunanya, menyia-nyiakan waktu. Makanya dua wanita ini beberapa kali keluar masuk taman Qing-feng, seperti orang buta, kuda tidak bermata sembarangan lari, tidak tahu harus dimulai dari mana mencarinya, didalam atau diluar ruang setiap bangunan, semua tidak bisa melihat satu bayangan orang pun.

Tembok lapis ditempat ini, jelas bukan tempat untuk bersembunyi, tapi mengutus orang kesini untuk mengawasi atau mencuri dengar gerak-gerik diruangan ini, orang orangnya keluarga Du pasti sering menggunakan bangunan ini, merundingkan hal penting dengan orang lain, tapi kurang yakin mengutus orang sembunyi didalam tembok lapis mengawasi dan mencuri dengar.

Sekali tertahan, wajah pelayan wanita tiba-tiba tampak gembira.

Jin Wen-wen memeriksa kesekelilingnya, mendorong pelayan wanita itu duduk di kursi.

"Aku ingin tahu tempat sembunyinya para penjahat perkumpulan Cun-qiu." Tanya Jin Wen-wen dingin pada pelayan wanita, "jika kau menolak menjawab, aku terpaksa membunuhmu. Para penjahat itu pantas mati, kau tidak pantas menggunakan nyawa membela mereka. Apakah kau mau menjawabnya?"

"Waktunya hampir tiba, hampir tiba......"

Pelayan wanita itu melototkan sepasang mata tidak perdulikan, dia berguman sendiri, bukan menjawab yang ditanyakan.

"Kau bicara apa?" Jin Wen-wen dengan nada dalam bertanya.

"Aku kata waktunya hampir tiba." Kali ini pelayan wanita itu menatap dia dan bicara.

"Waktunya hampir tiba?"

"Benar, waktunya hampir tiba."

"Kau ingin aku mengantarmu ke akhirat?" dia jadi bingung oleh tingkah pelayan wanita yang tidak takut mati.

"Jiwaku tidak seberapa, yang aku maksud adalah waktu kalian hampir tiba."

"Kau malah masih ingin mengancamku?"

"Kau bisa periksa pajangan antik yang ada diatas rak kayu ditengah ruangan, maka akan tahu ancamannya atau bukan."

Jin Wen-wen berjalan ke rak kayu, mengeluarkan benda-benda yang ada didalam pajangan antik.

"Perhatikan tabung tembaga ungu itu." Kata pelayan wanita.

Tabung tembaga ungu yang besarnya satu cun panjangnya empat cun semacam ini bukanlah barang aneh, yang aneh adalah tutup diatasnya, dibagi dua bagian, atas dan bawah, masing-masing ada empat lubang kecil, jika lapis atas diputar, lubang kecil akan tertutup oleh lapis bawah. Jika diputar kembali, delapan lubang atas dan bawah saling berhadapan, gas atau cairan di dalam tabung jadi bisa keluar, pembuatannya sangat hebat.

"Seluruh bangunan atas dan bawah ini, semuanya ada delapan tabung semacam ini." Pelayan wanita dengan bangga berkata, "ketika kalian menginjakan kaki di taman ini, penjaga gelap mengeluarkan aba-aba, maka dibukalah lubang tabung itu, diatas dan dibawah loteng menyebarlah gas beracun......"

"Apa Lima Racunnya Du-xin-lang-jun?" Jin Wen-wen sedikit pun tidak terkejut atau gelisah, "tidak perlu! Kalian ingin melakukan teknik lama" Aku beritahu, kami sudah makan obat khusus penawarnya dulu, tidak akan tertipu lagi."

"Apa benar" Lihat saja, tidak lama lagi kalian akan tahu sendiri."

"Makanya kau mau tidak mau harus menjawab." Jin Wen-wen pelan-pelan mendekat.

"Pertama-tama aku akan membuka dulu pintu hawa murnimu, lalu memusnahkan dulu ilmu silatmu."

"Aku sudah katakan, nyawaku ini tidak ada harganya, bagaimanapun ada kalian untuk di jadikan lapisan peti mati. Dengarlah! Waktunya sudah tiba."

Diluar terdengar suara siulan panjang, lalu suara tawa yang keras menggetarkan telinga!

Bersamaan dalam sekejap, Jin Wen-wen bersuara yang tajam aneh.

Suara teriakan yang menggetarkan telinga, dengan sebuah suara aneh lainnya semakin menjauh.

Wajah Jin Wen-wen bersama adiknya jadi lega, dengan dingin menatap pelayan wanita.

"Mereka mengutus kau jadi umpan, kau melakukannya dengan berhasil baik." Kata Jin Wen-wen dingin, "karena kau tidak takut mati, sungguh membuat diluar dugaan kami, tentu saja aku tidak akan begitu saja melepaskanmu."

"Aku sudah bilang, hidup matiku tidak ada artinya," Pelayan wanita itu sedikit pun tidak takut, seperti memandang kematian sebagai kepulangan saja, "asalkan siasatnya berhasil, mati juga ada gunanya, dengan satu nyawaku, ditukar beberapa nyawa orangnya Jin-she-dong, sungguh berharga sekali! Aku akan jadi pahlawannya perkumpulan Cun-qiu."

Paman dengan seorang setengah baya lainnya, turun dari loteng.

"Mari kita keluar!" Paman berkata, "orang-orang mereka sudah hampir semuanya tiba."

"Orang-orang kita sudah pergi?"

"Sudah. Ooo! Bagaimana kau bisa tahu?"

"Dari nada bicara orang ini, katanya di dalam gedung telah disembunyikan obat racun." Jin Wen-wen menunjuk pada pelayan wanita, "untuk berjaga-jaga, aku terpaksa memutuskan untuk menghadapi perubahan."

"Tidak salah kau melakukannya, sedetik saja terlambat, maka tidak akan tertolong lagi." Paman itu menarik pelayan wanita, dengan seorang setengah baya lainnya membopong membawanya keluar, "keluarlah!"

Di luar pintu ada dua puluh empat orang menanti, sepertinya sedang menunggu orang yang mengejar kembali lagi, tampak Yu-shu-xiu-shi yang memimpin, wajahnya tampak ada sedikit khawatir.

"Kalian tidak akan bisa mengejar tiga orang kami yang mundur." Jin Wen-wen dengan tenang berkata, "tidak perlu waktu lama, orang-orangnya Jin-she-dong akan melakukan pembalasan tanpa ampun di Wu-chang, taman Qing-feng milik keluarga Du mungkin tidak seorang pun akan disisakan."

Di samping Yu-shu-xiu-shi berdiri Du Jin-yuan dan putrinya Du Lan-yin, mereka mendengar sampai bergidik.

Walau Yu-shu-xiu-shi adalah pemimpinnya, tapi yang benar-benar mengendalikan adalah seorang baju hijau berusia lima puluh tahun lebih, dia membawa pedang, wajahnya dingin.

Di belakangnya ada dua orang pria besar berperawakan tegap seperti pengawalnya, di pinggangnya terselip golok.

"He he he......" Orang baju hijau dengan angkuh tertawa dingin, "ada kalian empat orang penting Jin-she-dong di tangan kami, walau kakek guru kalian pendeta dao Zi-xu datang, juga harus menuruti kehendak kami, he he he.......kalian sudah di takdirkan jadi pihak yang kalah, menyerahlah!"

"Aku masih belum berencana mengaku kalah!" paman itu melemparkan pelayan wanita, pelan-pelan mencabut pedangnya, "orang yang keluar dari Jin-she-dong, tidak pernah menyerah."

"Saat kau menggerakan tenaga dalam, hawa murnimu segera akan hilang." Orang baju hijau dingin tertawa, "menggunakan tenaga biasa menggerakan pedang, berandalan kelas tiga pun tidak bisa menghadapinya, kalau tidak percaya kau boleh mencobanya."

"Sekarang aku sudah tahu kau ini dari mana." Paman itu wajahnya berubah.

"Orang ternama di dunia persilatan, siapa yang tidak tahu aku Mi-hun-tai-sui (dewa Tai-sui menyesatkan roh)?" Orang baju hijau dengan sombongnya tertawa, "cerita tentang pukulan atau pedang, orang yang keluar dari Jin-she-dong, di dunia persilatan namanya menggemparkan setiap orang, di dunia persilatan kedudukannya terhormat. Tapi dihidang lainnya dibandingkan aku, yang punya keahlian khas di dunia persilatan, masih kalah jauh, hanya sedikit melakukan siasat kecil, kalian empat orang pesilat tinggi yang bisa membalikan lautan ini, sudah jadi makanan dimulut ku, terserah aku mau berbuat apa. Walau ada tiga orang yang lolos, juga tidak akan merubah kenyataan apa-apa, menunggu kedatangan orang-orangmu dari Chuan-xi, itu sudah lewat dua bulan kemudian."

"Markas perkumpulan kau di Zhen-jiang, orang-orangku pasti bisa menemukannya."

"Ha ha ha! Aku beritahu lagi, Mi-hun-tai-sui selamanya tidak takut diancam, perkumpulan Cun-qiu juga punya kekuatan menjadi penguasa dunia persilatan, kami sangat menyambut kau datang menantang. Perkumpulan kami beruntung bisa mendapat nama satu dewa, satu diantara Satu Dewa Tiga Budha, sekali tersebar keluar, namanya pasti akan meningkat tiga kali lipat. Sekarang lemparkan pedang kalian dan ikut dengan kami."

"Kau kira puder Xiao-yao mu, pasti bisa mengendalikan hawa murniku?"

"Tentu" Kata Mi-hun-tai-sui dengan sombong, "walau Guru Obat Yue-tong datang kesini, juga tidak dapat berbuat apa-apa. Menghirup sedikit saja Xiao-yao-san, setelah hitungan ke seratus, juga sudah tidak bisa ditolong. Jika tidak ada obat penawar khusus dariku seumur hidup ini kau akan terbaring diatas ranjang, selamanya jadi orang tidak berguna, menyerahlah! Baik-baik lemparkan pedang menyerah, aku tidak berharap kalian memaksakan diri melawan, sekali menggerakan tenaga dalam maka kaki dan tangan menjadi lumpuh, hingga harus menggotong kalian, merepotkan sekali."

"Aku......" "Aku telah peringatkan, jangan sekali-kali menggerakan tenaga dalam. Ooo! Siapa nama mu" Apa hubungan mu dengan Pendeta dao Zi-xu?"

"Aku Leng-gang, aku punya sedikit nama di dunia persilatan, kau pasti tidak asing."

"Sungguh kita beruntung, teman-teman." Kata Mi-hun-tai-sui pada temannya, dengan tubuh sedikit bergetar, "Tian-xie-jian Leng-gang (Pedang langit sesat) Jurus pedangnya sudah mencapai tingkat sempurna, dalam sepuluh jurus pernah mengalahkan Satu Pedang Utara Chen Ruo-yi, yang menempati posisi tertinggi di sembilan jago pedang terbesar dunia, tapi jarang berkelana di dunia persilatan, hari ini tanpa diduga kita bertemu dengan dia. Jika tidak menggunakan siasat mengalahkannya, paling sedikit ada separuh orang kita akan tergeletak ditanah."

"Memang berbahaya," Yu-shu-xiu-shi tidak bisa sombong lagi, wajahnya berubah, "tuan Huang, kita harus segera sembunyikan dia!"

"Betul, kita harus bersiap terhadap tiga orang yang lolos, yang akan membawa teman temannya datang menolong." Mi-hun-tai-sui tentu saja setuju, "dengan adanya mereka ditangan kita, walau Jin-she-dong mengerahkan seluruh kekuatannya, juga harus baik-baik menuruti kehendak kita. Cepat bawa mereka pergi!"

Tiba-tiba Tian-xie-jian Leng-gang tertawa dingin, mendadak dia mengangkat pedang menerjang.

Mi-hun-tai-sui sangat yakin terhadap puder Xiao-yao nya, dia tetap berdiri ditempatnya sambil tertawa dingin!

Tiga langkah, empat langkah, lima langkah..

Wajah Tian-xie-jian Leng-gang tidak berubah, dengan tenang selangkah demi selangkah maju mendekat.

Dari dua puluh orang lebih, ada setengahnya tidak bisa menahan rasa takutnya dan mundur kebelakang.

Keyakinannya Mi-hun-tai-sui mulai goyah, dengan sendirinya dia mundur selangkah, selangkah lagi.

Tian-xie-jian Leng-gang sudah melangkah sembilan langkah, sorot matanya tiba-tiba berubah, dia mengeluarkan suara hmmm... sekali, pada langkah kesepuluh baru melangkah setengah, tubuhnya bergoyang.

"Kau kira Mi-hun-tai-sui bisanya hanya menakut-nakuti orang?" Mi-hun-tai-sui sangat senang, keyakinannya pulih kembali, dengan gembira dia berkata lagi, "puder Xiao-yao tidak bisa cepat bereaksi, tapi setelah lewat batas hitungan seratus, obatnya akan masuk kehati, sekali terpancing reaksinya, dewa pun tidak bisa lolos dari maut, robohlah!"

Sepasang lutut Tian-xie-jian Leng-gang jadi lemas, pedang terlepas dari tangan, tubuhnya berbalik jatuh ketanah.

"Ying-ying, jangan sembarang bergerak!" Jin Wen-wen mencegah adiknya yang hendak lari menolong, "tidak boleh menggunakan tenaga dalam, tetap tenang."

Jin Ying-ying dengan putus asa melemparkan pedangnya, mengeluh sekali dengan panjang.

"Kak, aku......aku sungguh menyesal." katanya menggigit gigi.

"Harusnya menyalahkan aku yang ceroboh." Jin Wen-wen juga melemparkan pedang, "prilaku pelayan wanita itu sangat yakin, kita sendiri juga terlalu percaya diri."

Majulah lima orang, dua orang menggotong Tian-xie-jian Leng-gang yang marah dan gelisah seluruh tubuhnya lumpuh, ingin melawan tidak ada tenaga, tiga orang lainnya satu orang mengawal satu, pergi kegedung lainnya.

0-0-0 
DONASI VIA TRAKTEER Bagi para cianpwe yang mau donasi untuk biaya operasional Cerita Silat IndoMandarin dipersilahkan klik tombol hati merah disamping :)

Posting Komentar