Pengelana Rimba Persilatan Bab 16

Bab 16

Mereka tidak bisa berjalan di atas atap rumah, di beberapa bangunan tinggi ada penjaga mengawasi dari atas kebawah, makanya harus seperti pencopet menyusup ke dalam gudang bawah tanah mengambil pusaka, tidak mungkin berlagak seperti perampok membunuh masuk merampok.

Pesilat tinggi di benteng Zhang-feng banyak tidak terhitung, anak buahnya seperti semut, dengan kekuatan mereka berempat, merampok sama saja dengan mengantarkan nyawa, maka gerakan merekajangan sampai diketahui orang.

Setelah berputar-putar cukup lama, ternyata satu ruangan pun tidak bisa dilaluinya.

"Nona Hoa, rasanya ada sesuatu yang tidak benar." Kata Niu Lang-xing mendekat, mereka sembunyi disebuah sudut tembok, "sesudah jalan begini lama, tidak melihat satu pun penjagaan, pada kemana orang-orangnya?"

"Mungkin mereka mengira tidak akan ada orang yang mengacaunya lagi, jadi tidak perlu memperketat penjagaannya!" Hoa-fei-hoa juga merasa ada yang tidak beres, tapi dia tidak memperdulikannya.

"Tidak benar!" "Maksud kau......"

"Mereka bersembunyi di dalam rumah mengawasi keluar, gerak-gerik kita mungkin telah diawasi oleh mereka."

"Mmm! Memang sedikit mencurigakan."

Mendadak hati Hoa-fei-hoa tergerak, ada perasaan membuat bulu kuduknya berdiri, sepertinya benar ada orang yang mengawasi gerak-gerik mereka, membiarkan mereka selangkah demi selangkah masuk ke dalam perangkap.

"Haruskah masuk ke rumah membuktikannya dulu?" Niu Lang-xing memberi usul, "masuk melalui jendela asalkan hati-hati, pasti akan lancar masuknya."

"Jika penjaganya sudah bersembunyi di dalam, berarti musuh di tempat gelap kita di tempat terang, bukankah masuk satu mati satu" Sungguh tidak beres, kita mundur saja!" kata Hoa-fei-hoa dengan gelisah.

"Mundur?" "Benar, cepat mundur, mungkin masih keburu..."

Tidak jauh diatas atap rumah, muncul satu bayangan hitam.

"Hanya boleh maju ke depan, di belakang mulut gang sudah ada pasukan senjata gelap menghadang, mundur adalah jalan mencari mati." Bayangan hitam telah menyadari mereka bergerak mundur, sehingga berdiri di tempat persembunyiannya memberi peringatan, "tidak jauh di depan, ada orang sedang menunggu kalian, supaya kalian yang berulang-ulang masuk, ada tempat bisa bergerak bebas, jalanlah maju kedepan!"

Empat orang itu terkejut, hatinya jadi dingin.

Ilmu meringankan tubuh Zhi Nu-xing sangat hebat, dengan isyarat tangan dia menunjuk ke atas, artinya mencoba meloloskan diri melalui atap rumah.

Di kiri kanan ada tembok yang sangat kokoh, atap rumah yang paling rendah pun tingginya ada satu zhang, meloncat keatas tidaklah sulit, di bawah ada cukup tempat untuk ancang-ancang meloncat.

Empat orang itu tidak perlu ancang-ancang, dengan menggunakan jurus Yi He Chong Xiao (Burung bangau menerjang awan.) bisa meloncat keatas.

Seorang pelayan wanita merasa tidak tahan lagi, tanpa pikir panjang mendadak dia meloncat ke atas.

Di depan ada orang, di belakang di hadang, di atap rumah mana mungkin kosong.

"Jangan......" Hoa-fei-hoa terkejut berteriak tertahan.

Tapi terlambat, pelayan wanita itu masih berjarak delapan che dari atap rumah, mendadak "Ngek!" satu kali, lalu luncurannya terhenti, seperti kehilangan daya geraknya, seluruh tenaganya habis, jatuh dengan tangan dan kaki bergerak-gerak kacau.

"Di atas telah disiapkan barisan jaring langit." Di atas atap rumah terdengar satu suara dalam.

Hoa-fei-hoa menahan pelayan wanitanya yang jatuh, hatinya jadi dingin, di atas pundak pelayannya ada sebuah tongkat besi sepanjang satu che menusuk ke dalam bahu, mematahkan tulangnya, masuk ke dalam dada sedalam kurang lebih delapan cun, sudah tidak bisa tertolong lagi.

"Bertemu kembali dalam kehidupan yang akan datang." Hoa-fei-hoa gemetaran membaringkan mayatnya, "kau pergilah dulu dengan tenang."

Orang yang bermain nyawa, terhadap arti hidup selamanya tidak perlu terlalu sadar. Bisa hidup, maka hiduplah dengan gembira, mau mati, matilah dengan ikhlas.

Orang yang tidak mengerti hidup atau mati, tidak pantas di sebut bermain nyawa.

Niu Lang-xing membusungkan dada, mencabut pedang, dengan kepala menengadah melangkah maju ke depan.

Zhi Nu-xing mengikutnya, mengulurkan tangan mengaleng berdampingan mereka berjalan menuju jalan yang tidak bisa diduga.

Hoa-fei-hoa tidak mencabut pedangnya, sepasang tangan diam-diam menyembunyikan Jarum Dewa Tanpa Bayangan.

Di malam hari menggunakan senjata rahasia, kedahsyatannya berkali-kali lipat, dia telah bertekad, bertemu satu bunuh satu, menggunakan senjata gelap, kesempatan berhasilnya bertambah berkali lipat.

Baru saja sampai di kebun bunga, obor pertama telah menyala.

Dari segala arah tampak bayangan orang banyak sekali, satu persatu obor mulai menyala.

Tidak jauh di tengah lapangan, ketua benteng Xi telah menunggu dengan membawa tiga puluh lebih anak buahnya.

Tiga orang itu tanpa takut melangkah masuk ke lapangan.

"Aku pasti bisa mendapat laba beberapa orang." Niu Lang-xing dengan berani dan nada yang mantap, "Yu Mei, kita akan jalan bersama di jalan alam baka."

"Di dunia persilatan, kau dan aku telah bersama dua puluh tahun lebih." Zhi Nu-xing senyumnya ada sedikit pahit, "jalan terakhir ini apakah harus tidak ada aku?"

Hoa-fei-hoayang jalan paling depan, tiba-tiba tubuhnya bergoyang.

"Kalian anjing......yang hina......"

Dia teriak keras, lalu bergoyang-goyang jatuh ke depan, dari tangannya jatuh enam buah Jarum Dewa Tanpa Bayangan, mulut terbuka, lidahnya keluar.

Tapi, sudah tidak bisa menggigit putus lidahnya, karena dia mendadak pingsan.

Di belakangnya Niu Lang-xing dan Zhi Nu-xing yang jalan bergandengan tangan, juga ikut jatuh ke tanah tidak sadarkan diri.

"Ha ha ha ha......" Tawa keras ketua benteng Xi menggetarkan telinga.

0-0-0 Kamar penyiksaannya benteng Zhang-feng, adalah tempat yang paling menyeramkan di-seluruh benteng.

Di rumah bangsawan atau penguasa, delapan-sembilan persepuluh punya kamar penyiksaan, setiap penguasa setempat adalah raja kecil, hukum tidak ada pengaruhnya terhadap mereka.

Benteng Zhang-feng juga seperti bangsawan atau penguasa yang namanya menggemparkan dunia persilatan, kesempurnaan kamar siksanya bisa dibayangkan.

Hoa-fei-hoa, Niu Lang-xing, Zhi Nu-xing, masing-masing diikat di satu tiang ukuran setinggi manusia.

Baju atasnya Niu Lang-xing telah dilepas, hingga tubuh atasnya telanjang.

Baju luarnya Hoa-fei-hoa dan Zhi Nu-xing juga telah dilepas, hanya memakai penutup dada dan celana panjang dalam. Walau tubuh kedua wanita ini langsing, tubuhnya yang seksi bisa membuat laki-laki lupa diri, tapi sorot mata mereka yang bersinar benci dan wajah yang menegang tampak sudah tidak manis lagi.

Lampu bersinar terang, yang bertugas menyiksa ada delapan orang laki-laki besar, di sisi di taruh alat penyiksa berbagai ragam, di antaranya sebuah pembakar api yang sedang membakar besi penyengat.

Di atas kursi penginterogasi duduk ketua benteng Xi, dan empat orang dunia persilatan tua yang membantu menginterogasi.

Ketua benteng muda Xi duduk disamping-nya menonton, sorot matanya berputar-putar di atas dada Hoa-fei-hoa yang tinggi, dan daerah perut yang memikat itu, di matanya tampak jelas nafsu cabulnya sedang membara.

"Ternyata kalian ini yang brengsek." Ketua benteng Xi walau juga adalah seorang penggila wanita yang ternama, tapi untuk menjaga kewibawaannya, dia menampilkan sikap berkuasa, ingin makan orang, "aku ingin tahu tujuan sebenarnya kalian, katakan dengan jujur, supaya tidak mendapat siksaan, di tempat aku ini tidak ada pahlawan, orang yang terbuat dari besi pun, aku bisa merubahnya jadi serangga ingusan. Sepasang Bintang Perak, kalian suami istri di Tai-yuan merampas puluhan pusaka yang akan diberikan oleh Bintang Hitam Sesat pada benteng-ku, seharusnya kalian pergi jauh sembunyi, kenapa tetap bersembunyi di daerah Shan-xi, dan juga terus-menerus menyusup masuk ke dalam bentengku" Niu Lang-xing, kau berkata dulu."

"Tahun lalu, rumah Tai-zhou di kabupaten Tai-ping provinsi Zhe-jiang, di rumah besar keluarga Zhu, Tie-dan-shen-chiang (Dewa tombak empedu besi), Zhu Guo-yin, apakah masih ingat?" Niu Lang-xing menggigit gigi sedikit pun tidak takut, "kau tentu tidak akan lupa itu."

"Ooo! Apakah aku harus ingat?"

"Di rumah besar keluarga Zhu telah terjadi peristiwa pembantaian yang sadis, sampai ayam dan anjing pun tidak ada yang tertinggal hidup, seluruh harta bendanya dirampok habis-habisan." Niu Lang-xing mengumpat, "kau blasteran yang di pelihara anjing ini! Di luar mengibarkan bendera seorang pesilat tinggi melancong ke dunia persilatan dengan ilmu silat menjalin hubungan, dengan orang-orang persilatan, tapi diam-diam menjadi perampok besar merampok bersih keluarga kaya di berbagai tempat, keji dan kejam hingga anak-anak dan perempuan pun tidak lolos. Kau kira tidak ada orang yang tahu asal usulmu, kau tidak tahu malam itu sebelah di perahu ada dua orang perampok besar sedang bersembunyi, tanpa disengaja mengenal wajah aslimu, tapi mereka tidak berani menyebarkan berita, hanya pernah mengatakan pada beberapa temannya, dan aku adalah salah satu temannya."

"Siapa kedua orang itu?"

"Kau tidak akan tahu asal-usul mereka, juga tidak akan bisa menyelidikinya."

"Sungguh" katakan, ada hubungan apa denganmu?"

"Tie-dan-shen-chiang adalah sahabat karibku, juga adalah familinya nona Hoa, coba kau katakan bagaimana hubungannya?"

"Ooo! Begitu." Ketua benteng Xi jadi lega, hal balas dendam semacam ini terlalu biasa, "baiklah! Bagaimana pun sekarang memberitahu kalian juga sudah tidak ada pengaruhnya, dan juga supaya matimu bisa memeramkan mata. Tidak salah yang membunuh habis seluruh keluarga Zhu adalah salah satu karya hebatku, seorang pun tidak ada yang tersisa, hasilnya malah di luar dugaan, sangat banyak. Tie-dan-shen-chiang sebenarnya juga bukan orang baik-baik, aku hanya bisa mengatakan hitam makan hitam saja. Sekarang, aku ingin kau katakan dua orang brengsek itu, lalu aku akan memberi kau satu kematian yang cepat, supaya tidak mendapat penyiksaan yang keji."

"Kau jangan mimpi di hari bolong, kau membunuh aku juga sia-sia saja." Wajah Niu Lang-xing sedikit pun tidak gentar.

"Benarkah" Bagaimana istrimu Zhi Nu-xing, apa juga tidak takut?"

Seorang laki-laki besar menjabret rambut Zhi Nu-xing, dengan sadisnya menampar bolak balik empat kali, memukul Zhi Nu-xing hingga mulutnya mengucurkan darah, terakhir di perut kecilnya memukul dengan dengkulnya.

Saking sakitnya wajah Zhi Nu-xing sampai menjadi pucat, tapi sedikit mengaduh pun tidak.

Seorang laki-laki besar lainnya, menjambret Hoa-fei-hoa.

"Jangan merusak wajahnya." Ketua benteng Xi mencegah laki-laki besar itu menampar, "Bunga galak ini kecantikannya ternama di dunia persilatan, dia salah satu wanita tercantik didunia, lebih cantik dari pada tujuh wanita terhebat, dan juga lebih genit, jika dia bisa tinggal di bentengku, pasti kecantikannya akan mengalahkan seluruh wanita yang ada disini."

"Aku jamin dia tidak akan terluka."

Laki-laki besar membungkuk menjawab, mendadak menarik dengan kuat mulut dan hidungnya Hoa-fei-hoa, sebelah tangannya menekan buah dada yang montok, menekannya pada tiang penyiksaan.

Hoa-fei-hoa hanya dapat bertahan sesaat, setelah dia tidak dapat bernafas karena terbekam, dengan wajah membiru dia meronta-ronta. Kaki dan tangannya diikat mati oleh tali urat sapi, dia hanya dapat menggerakan tangan sekuatnya meronta.

"Jika kau hebat bunuhlah aku." Niu Lang-xing berteriak.

"Ha ha ha ha......" ketua benteng Xi tertawa keras, "aku tidak tergesa-gesa, tunggu sampai kau mengatakannya, dibunuh juga tidak terlambat, kau harus melepaskan selapis kulitmu dulu, siksa!"

Badan atas Niu Lang-xing telanjang, seorang laki-laki besar maju menahan pinggang dia, laki-laki besar lainnya menggunakan sepasang garpu penyiksa, menggunakan satu garpu silang yang tajam menusuk tangan kiri dia sedalam tiga cun, menusuk mengikuti bawah lapisan kulit, lalu memutar pegangan garpu.

Sekali garpu bergerak, kulit mulai mengencang, garpu semakin diputar semakin kencang, kulit dari kedua ujung mengencang, setelah diputar satu putaran, sudah tidak dapat diputar lagi.

"Aaw......" Niu Lang-xing akhirnya tidak kuat menahan sakit yang amat sangat, dia menjerit dengan keras!

Di luar kamar penyiksaan, juga terdengar ada jeritan, suaranya masuk melalui celah pintu, karena orang di dalam kamar penyiksaan pendengarannya terganggu oleh jeritannya Niu Lang-xing, mereka tidak memperhatikan suara jeritan lemah yang tembus dari celah pintu.

Laki-laki besar lainnya mengangkat pisau kecil, siap memotong kulit sebelah atasnya, supaya garpunya bisa digulungkan kebawah, sama dengan mengelupas kulit ditangan.

"Katakan tidak?" tanya laki-laki besar yang mengangkat pisau sambil berteriak.

"Puuh!" Niu Lang-xing meludah, ke atas wajah laki-laki besar.

Segera pisau kecil diiriskan dan darah segar langsung mengalir.

Mereka mulai lagi menggulung, kulit mulai mengelupas, sakitnya sudah tidak bisa dibayangkan.

"Ahh......" Niu Lang-xing tidak tahan.

Ada orang sekali melihat darah bisa pingsan, ada orang melihat darah malah jadi semangat. Mungkin Ketua benteng Xi termasuk yang belakangan disebut, dia adalah manusia penggemar darah.

"Siksa juga Zhi Nu-xing." Teriak ketua benteng Xi dengan semangat, "meninggalkan wanita ini juga tidak ada gunanya, saat muda Zhi Nu-xing memang wanita cantik memikat, tapi setelah tua jadi sebaliknya, membuat orang ingin muntah."

Dua orang laki-laki besar segera merobek penutup dada Zhi Nu-xing, tampak sepasang buah dada putih yang menarik yang belum mengendur tersorot sinar lampu.

"Menggulung kulit yang begitu cantik mulus, sungguh sayang sekali." Kata laki-laki yang memegang garpu penyiksa, dengan tertawa penuh arti dia menggunakan garpunya menggosok-gosok di atas puting susunya.

"Tusukan!" ketua benteng Xi berteriak.

Ujung garpu baru saja menyentuh kulit buah dada sebelah kiri, tiba-tiba Boom..... satu getaran keras terdengar, pintu kamar penyiksaan yang berat yang telah dipalang, pecah hancur berantakan.

Kamar penyiksaan itu berada di tempat sepi, letaknya di sebelah timur benteng, jaraknya sangat jauh dari ruang utama, hanya orang kepercayaan yang boleh mendekat, di luar dan di dalam penjagaannya sangat ketat, di luar pintu kamar saja sudah ada empat orang penjaga.

Karena pintu kamar menutup keluar dan di palang, sehingga penjagaan di luar dan di dalam tidak berhubungan.

Begitu pintunya hancur, sinar lampu di dalam ruang pertemuan jadi semakin terang, orang di dalam dengan jelas melihat Fu Ke-wei empat orang yang masuk dengan mendobrak pintu.

Empat mayat penjaga, berjejer di tengah ruangan di atas lantai.

"Anjing tua Xi, orang yang menagih hutang telah datang, hutang nyawamu pada kami, sudah saatnya dibayar!" kataXie-shen menjulurkan golok besar di tangannya, dengan penuh hawa pembunuhan.

"Kau!" ketua benteng muda Xi Wen-xin meloncat, "ka......kalian bukankah sudah pergi selatan?"

"Brengsek! Jangan banyak bicara." Xie-shen yang pertama masuk, "kaki ini punya aku, aku senang pergi ke selatan atau ke utara siapa yang bisa menghalangi" Sialan kau! Anjing kecil Xi, kau duluan yang membayar hutangnya, aku ingin mengasah golokku dengan kepala anjingmu dulu."

Seorang laki-laki besar yang melakukan penyiksaan, mendadak menerjang ke depan sambil mengambil besi penyengat di atas tempat pembakaran api, menusukan kearah dadaXie-shen.

Tubuh Fu Ke-wei berkelebat memotong, melewati Xie-shen, secepat sinar kilat, telah menangkap tangan laki-laki besar yang memegang besi penyengat, terdengar suara tulang yang patah!

Besi penyengat itu lalu ditekan dan di putar, mengarah bawah selangkangan laki-laki besar itu, api mendadak membakar celana di selangkangan laki-laki besar itu.

"Ahk......' Jeritan laki-laki besar, membuat bulu kuduk semua orang berdiri.

Lalu besi penyengat lalu dikibaskan, mengenai leher laki-laki besar yang menerjang datang berikutnya, ssst.... satu suara, kepala laki-laki besar terbang terlepas dari lehernya, dikatakan sadis, memang sungguh sadis.

Tanpa bicara, sekali tangannya bergerak orang langsung mati, membunuh orang seperti menyembelih ayam, seperti dewa pembunuh berdarah dingin.

Delapan laki-laki besar yang melakukan penyiksaan, dalam keadaan terkejut dan marah berturut-turut maju menerjang, dua orang yang paling cepat sekali maju sudah roboh, orang di belakangnya masih belum jelas apa yang terjadi, karena orangnya banyak mereka jadi berani tetap maju ke depan, masing-masing mengambil alat siksa bersama-sama maju.

Alat penyiksa semuanya alat yang pendek, bertarung dekat sangat lihay dan berbahaya.

Tapi sayang, mereka ketemu dengan pakarnya pembunuh orang.

Sekali tertawa keras, golok besar Xie-shen yang menakutkan menyabet, golok lewat anggota badan terbang, seperti angin meniup daun kering seperti harimau masuk ke dalam kelompok kambing, menyemburkan hujan darah di udara.

Ouw Yu-zhen dan Nie-sha-yin-hoa juga galak seperti macan betina, dengan pedang panjang maju seperti geledek, pedang sampai orangnya roboh.

Sekali menerjang, dalam sekejap, delapan laki-laki besar pelaksana penyiksaan lenyap punah semua, mayat tidak utuh memenuhi ruangan.

Dalam kekacauan ini, ketua benteng Xi dengan anaknya mundur ke dalam ruang dalam, sekelebat telah menghilang.

Empat orang setengah baya yang mendampingi menginterogasi, sekuat kemampuannya menahan Xie-shen dan Nie-sha-yin-hoa, empat bilah pedang seperti geledek, telah menyumbat jalan menuju ruang dalam, dengan jurus pedang yang sangat tinggi menghindar serangan dan menyerang celahnya, Xie-shen dan Nie-sha-yin-hoa jadi tidak bisa maju selangkah pun, malah sebaliknya didesak mundur.

Fu Ke-wei tahu mereka tidak dapat menahan ketua benteng Xi dan anaknya melarikan diri, segera dengan Ouw Yu-zhen melepaskan ikatan Hoa-fei-hoa dan kawan-kawannya.

"Jika bisa pergi mengikuti kami, ikutlah di belakang." Dia memungut sebuah pisau siksa, berkata pada tiga orang, "tapi kami tidak bisa menjamin keselamatanmu."

"Hanya seorang idiot besar baru percaya terhadap jaminan." Hoa-fei-hoa malah masih bisa berkelakar, dengan terburu-buru melepas sebuah baju mayat lalu menutup tubuhnya yang terbuka, tidak lupa juga memungut sebuah pisau siksa, "asalkan aku tidak mati, aku akan melawan habis-habisan pada si anjing tua Xi dan anaknya."

Fu Ke-wei tidak ada waktu mendengarkan kata-kata kesal dia, dia mengangkat pisau maju menyerang.

"Serahkan padaku!"

Dia teriak keras, melewati Nie-sha-yin-hoa dengan liarnya menerjang gulungan pedang.

0-0-0 Satu lawan dua, Nie-sha-yin-hoa sedikit kewalahan, terpaksa mundur kesamping.

Fu Ke-wei sedikit pun tidak ada rasa khawatir dia langsung masuk menyerang, boom... terdengar suara tangkisan ke sisi pedang seorang setengah baya, satu kakinya menendang, kecepatannya hingga Nie-sha-yin-hoa yang melihat di samping juga tidak jelas, tahu-tahu ujung sepatu telah mencium anggota rahasianya orang setengah baya, membuat orang itu terbang terlentang ke belakang hanya teriak sekali, langsung roboh ke dalam lorong ruangan dalam.

Hampir bersamaan waktu, tangan kiri Fu Ke-wei mengunci lengan kanan seorang setengah baya lain yang memegang pedang, pisau siksanya tanpa ampun masuk menusuk ke pinggang, masuk ke dalam hingga kepegangan pisau siksa, dengan mudah sekali gerak nyawa melayang.

Nie-sha-yin-hoa yang melihatnya sampai terbengong, begitu bertarung, dua orang itu seperti bersamaan waktu dibunuhnya, pisau siksa sepanjang satu che delapan cun sungguh seperti kertas doa pencabut nyawa, dua bilah pedang panjang sedikit pun tidak bergunanya, pisau siksa seperti dibiarkan merajalela mengambil nyawa.

Dua orang setengah baya lainnya yang sedang bertarung dengan Xie-shen, melihat temannya dalam sekali berhadapan sepertinya dibunuh dalam waktu bersamaan, mereka menjadi gentar, dengan satu isyarat, dua orang itu secara bersamaan terbang mundur, membalikan tubuh masuk ke dalam, sekejap sudah menghilang.

"Malam ini sudah cukup, kita keluar!" Fu Ke-wei dengan tegas perintahkan mundur.

Didalam satu ruang rahasia di pusat, lampu terang benderang.

Ketua benteng Xi dan anaknya, ketua benteng kedua Golok Pemutus Arwah Han Zhi-jian dan kawan-kawan, dengan kesal minum arak sambil menunggu berita yang akan dibawa pulang oleh pasukan pencari.

Pasukan pencari yang mereka tunggu, adalah orang orang yang mencari ke gunung dan hutan yang bertujuan menangkap dua orang tamu wanita yang kabur.

Menyusupnya Fu Ke-wei, sungguh membuat benteng Zhang-feng cukup tergetar, tapi ketua benteng Xi tidak bisa mengutus lebih banyak orang lagi mencari ke gunung, dia jelas tahu mereka mungkin sembunyi di dalam hutan di sekitarnya, malam gelap begini bagaimana mencarinya" Mempertimbangkan dua kerugian itu dia pilih yang paling ringan, selesaikan terlebih dulu dua tamu agung wanita yang melarikan diri. Apa lagi dia memperkirakan orang yang menyusup tujuannya belum tercapai, pasti akan kembali lagi, saat itu baru menyiapkan jaring jebakan menghadapinya, juga tidak terlambat.

Benteng Zhang-feng berani melindungi orang yang menghindarkan mala petaka, berani menyembunyikan buronan penting yang telah melakukan dosa besar, memang benar, alasannya mereka berada di perbatasan yang keadaannya liar, juga karena dia memiliki kekuatan nyata yang amat besar, memiliki pesilat tinggi super yang melindungi dia, orang yang datang membalas dendam, siapa yang bisa menggoyahkan pusat kedudukannya"

Jika yang datang hanya dua-tiga puluh pesilat tinggi, semua pasti akan terkubur disini.

Makanya di Lin-jia-gou, ketua benteng muda berani membunuh habis semua orang yang ditangkapnya, di daerah kekuasaannya, siapa yang berani berurusan dengan benteng Zhang-feng"

Hari ini hal yang paling membuat dia khawatir, yaitu bisakah mencari dan menangkap kembali tamu wanita yang telah mendapat perlindungannya"

Sejak dua wanita ini menghilang, dia tegang sampai mengucurkan keringat dingin, dia tidak berani menyebarkan, kecuali memberi tahu Yu-shu-xiu-shi dan Seruling Damai, ke dalam dengan ketat dia merahasiakannya, sampai anak buah yang mencari di dalam benteng, juga tidak tahu orang yang dicari itu siapa, dia takut tamu lain yang mendapat perlindungan dia mengetahui keadaan sebenarnya, hingga menimbulkan akibat yang amat serius.

Tapi jika dua wanita ini berhasil meloloskan diri, pasti akan mengumumkan pada dunia, masalah dia melihat harta lupa janji, dengan cara yang hina memaksa pada tamu agung yang meminta perlindungannya memberitahukan tempat harta yang disembunyikan, kalau sudah begitu di kemudian hari siapa lagi yang berani mengeluarkan uang banyak, datang minta perlindungan padanya" Sangat mungkin sekali dia akan mendapat serangan orang persilatan yang bersatu, nama baiknya akan hancur, kerepotan akan datang bertubi-tubi.

Makanya dia mengerahkan tiga kelompok pasukan pencari, setiap kelompok ada empat belas pesilat tinggi pilihan, dibagi mencari ke belakang benteng, dan lereng gunung di timur dan barat, bertekad harus mendapatkannya.

Waktu menunggu adalah waktu yang paling sulit dilewatkan.

Sore hari. Di dalam hutan gunung sepuluh li sebelah timur benteng Zhang-feng, dua nyonya cantik dengan langkah yang berat berjalan sambil berbopongan.

Setelah jalan darah di tubuhnya dikunci, kondisi tubuhnya tidak berbeda jauh dengan orang biasa, ditambah jalan gunung sulit ditempuh, juga tersiksa oleh lapar dan haus, seharian mereka hanya bisa menempuh perjalanan dua puluh li

0-0-0 
DONASI VIA TRAKTEER Bagi para cianpwe yang mau donasi untuk biaya operasional Cerita Silat IndoMandarin dipersilahkan klik tombol hati merah disamping :)

Posting Komentar