Pengelana Rimba Persilatan Bab 12

Bab 12

Seluruh sore hari itu, orang-orang perumahan Qing-yun, para polisi dan serse pemerintah, keluar masuk di kota Qiu-zhang, wajah tidak tenangnya di masyarakat semakin kentara, dimana-mana terlihat orang yang sorot matanya tajam berlalu lalang.

Pengawasan terhadap perumahan Qing-yun semakin ketat, gejala perhatiannya seperti dipusatkan ke kota Qiu-zhang.

Sore hari, di pelabuhan terjadi pertengkaran kecil, antara empat orang persilatan yang tidak jelas asal-usulnya dengan teman baiknya ketua perumahan Chen, Walet Menembus Awan Zhao-yi, terjadi pertarungan sengit yang seimbang, akhirnya empat orang persilatan itu mengalami kekalahan, dengan marah empat orang itu menyewa satu perahu kecil lalu pergi.

Semua orang yang mengawasi keluar masuknya pengunjung adalah pesilat ternama di dunia persilatan, dengan pengalaman dan sorot mata yang tajam, sepenuh hati mencari orang yang dicurigai.

Sastrawan Yu adalah putra bangsawan dari Ji-nan, dengan tiga puluh liang perak, dia membeli satu liang He-jiao, juga menghadiahkan mutiara seharga empat-lima puluh ribu liang jin, telah menjadi berita yang menggemparkan.

Orang-orang dari kepolisian tidak saja tidak berani menanyakan perbuatannya, malah sebaliknya diam-diam melindungi keselamatannya, sebab jika terjadi sesuatu yang tidak dikehendaki, itu bukanlah hal yang nyaman, bangsawan dan pejabat keluarga, selapis-selapis akan memeriksa, siapa yang bisa lolos" kawan persilatan di perumahan Qing-yun, juga tidak berani mengganggu dia.

Tempat tinggalnya Wu-feng di belakang pekarangan penginapan, adalah sederetan rumah untuk tinggal para pelayan, tidak lama setelah hari gelap, Sastrawan Yu menjadi tamu agungnya suami istri Wu-feng.

Dua ruangan di belakang masih ada ruang dalam, di depan ruangan dalam ada pekarangan terbuka, di kedua sisi ada jalan, pesta makan diadakan di ruang dalam, bisa dilihat suami istri Wu-feng tidak menganggap sastrawan Yu sebagai orang luar.

Pengaturan begini menentang aturan sangat jarang terjadi.

Kasir Wu setelah menghormat tamu tiga gelas arak, lalu dengan alasan harus mengurus tamu penginapan, dia pamit pergi, hanya ibu dan anak berdua yang menemani tamunya.

Di keluarga biasa, ini adalah hal yang amat melanggar aturan.

Nyonya Wu adalah wanita setengah tua yang masih seksi, Wu Yu-zhu adalah gadis berusia dua puluh tahun, dan sastrawan Yu adalah putra bangsawan, apa yang akan terjadi"

Jelas, ibu dan putrinya bukanlah orang baik-baik, mereka berniat buruk, ingin menggaet putra orang baik-baik.

Setelah minum lagi dua gelas, nyonya Wu juga mencari alasan pergi meninggalkan. Wu Yu-zhu sudah sedikit mabuk. Ini adalah saat yang paling menggairahkan buat gadis seksi, gerak geriknya tampak menggiurkan, pipi yang lembut memerah, mengerut atau senyumnya membuat orang tergila-gila.

"Tuan muda Yu, dulu saat kau pergi ke ibu kota, tinggal hampir seratus hari." Yu-zhu menggulung lengan baju, tampak lengannya yang seputih giok menumpahkan arak untuk dia, "tidak sangka keinginanmu melancong begitu tinggi, sampai meninggalkan seorang istri dengan dua selir di rumah, apa kau ada masalah?"

"Iii.....! Bagaimana kau bisa tahu aku melancong ke ibu kota?" Dia seperti sangat terkejut, "aku baru pulang ke rumah bulan lalu, sampai sekarang baru dua belas hari, sampai teman dan famili di Ji-nan juga sedikit yang tahu aku datang ke Qiu-zhang, bagaimana kau bisa tahu?"

"Dari Ji-nan kemari naik perahu hanya perlu dua hari." Kata Yu-zhu sambil mengeser tempat duduknya mendekat, "peristiwa baik tidak akan keluar rumah, tapi yang buruk akan tersebar ribuan li."

"Kau memang lihay." Dia tertawa, "Kali itu aku pergi ke ibu kota, sebenarnya untuk membeli barang terlarang Ginseng tua dari Zhang-bai. Kau tahu, ini adalah makanan istana raja, tidak mudah bisa membelinya, di timur laut sedang terjadi perang, pos penjagaan keluar masuk pemeriksaannya sangat ketat, pengumpul ginseng semuanya tidak berani pergi mencari."

"Sudah mendapatkan belum?"

"Dapat dua dus isi enam buah ginseng tua yang telah berbentuk, semuanya menghabiskan uang lima belas ribu liang perak. Ooo! Yu-zhu, He-jiao......"

"Malam ini mungkin tidak akan bisa sampai, mungkin besok pagi tiba, tenang saja! Tuan muda. Jika kau tidak bisa tenang, malam ini kau bisa menginap di rumahku menunggu."

"Menginap di rumahmu" Keluar dari pintu sudah pekarangan belakang penginapan......"

"Kau ini sapi sayur." Yu-zhu sambil tertawa genit mencubit, "jujur saja, ada satu hal aku ingin minta bantuanmu."

"He he he! Masalahmu adalah masalahku, tidak perlu mengatakan bantuan segala." Dia sedikit pun tidak ragu memegang tangannya Yu-zhu, dengan lembut mengusap-usapnya, "asalkan kau buka mulut, jika aku bisa melakukannya, menempuh air mendidih lewat api......"

"Iii! Lihat kau pandai sekali bicara." Karena Yu-zhu ditarik mendekat, sekalian tubuhnya dimiringkan sampai menyander dibahu dia, tawanya sangat genit, "kau mudah sekali melakukannya, aku mana mau kau menempuh air mendidih melewati api..."

"Sebenarnya masalah apa?" Tangan dia telah merangkul pinggangnya yang kecil itu, memeluk tubuh yang harum dan hangat itu, "dengan uang tentu bisa menyuruh setan mendorong gilingan, ada kekuasaan bisa menyuruh orang mati, buat keluarga Yu di Ji-nan tidak ada hal yang tidak bisa dilakukan."

"Ini kau yang mengatakannya." Yu-zhu setengah menolak setengah menerima pura-pura mendorong tangan yang ada di pinggang yang bergerak ke atas, "aku akan melancong ke Ji-nan dengan ayah ibuku sekitar sepuluh hari atau setengah bulan, tapi kami di Ji-nan tidak ada famili juga asing, apakah kau bisa mengaturnya?"

"Ha ha ha! Kau senang bergurau." Dia tertawa keras, dan tangannya akhirnya mendarat di daerah terlarang, "di dalam kota dan di luar kota, meski keluargaku tidak sampai punya seratus rumah, kau suka tinggal di mana pergilah kemana, tinggal seumur hidup juga tidak apa-apa, ada masalah apa lagi yang harus dibicarakan?"

"Iii! Kau enteng saja berkata, kami tidak ada hubungan famili atau teman, tinggal di rumahmu, bagaimana mengatakan pada ayah ibu dan keluargamu?" Kening Yu-zhu yang merah seperti api, menempel di bahunya, hembusan nafasnya berbau bunga anggrek, "kata orang lain sangat menakutkan......."

"Itu kata-kata setan! Apa yang menakutkan" Ayah dan ibuku tidak pernah mengurus masalahku, istri dan selirku lebih-lebih tidak berani banyak bertanya. Begini saja! Katakan kau adalah... adalah famili dari ibu, bagaimana pun famili jauhnya banyak sekali!"

"Famili dari ibumu" Bagus......"

"Kalau begitu, kau pura-pura jadi adik misanku! Kita sudah janji! Begitu akan berangkat, asal kau mengutus orang mengirim kabar, aku segera menyuruh orang membawa perahu menjemputmu."

"Tidak, aku tidak ingin berangkat besok, tunggu setelah orang yang mengantarkan He-jiao datang, baru kita berangkat."

"Ini...aku mendengar para polisi mengatakan, orang di kota ini sepertinya sementara tidak boleh meninggalkan kota......"

"Ooo! Kau takut mereka, baiklah! Jika kau ada kesulitan......"

"Kata-kata apa ini?" dia menepuk-nepuk dadanya, "bapak Bupati Ke-zhou walau berkuasa, juga tidak akan berani mengusik masalahku, asalkan kartu nama ayahku dikirimkan ke kantor kepolisian, dijamin dia bakal dicopot jabatannya, ditambah lagi masuk penjara. Baik, besok kita pergi bersama, lihat siapa yang berani menghalangi, Hm! Aku ingin dia kerepotan."

0-0-0 Musim semi memenuhi ruang dalam, pemandangan indah tidak perlu dibicarakan pada orang luar, pokoknya arak bisa mengacaukan pikiran, laki-laki berniat wanita bermaksud, begitulah masalahnya.

Di kamar timur, dua pasang mata aneh mengawasi gerak-gerik di dalam kamar dari lubang rahasia, lalu dua orang itu pergi dengan puas.

Minum arak terus diperpanjang hingga tengah malam, dua orang itu bajunya sudah tidak rapi, baju dan roknya kusut.

Paling akhir, sastrawan Yu mabuk seperti mayat, dompet, kantong selipan, sepatu dan lain lain semua tempat untuk menyimpan barang pusaka, telah diperiksa semua oleh Yu-zhu ibu dan anak, selain perhiasan berharga puluhan ribu, tidak ditemukan barang yang mencurigakan.

Ibu dan anak mengembalikan semua barang ke tempat asalnya, Wu-feng menggendong sastrawan Yu kembali kepenginapan.

Saat fajar, di pelabuhan datang satu perahu, seorang laki-laki setengah baya dengan dua orang awak perahu, membawa satu keranjang Liu naik ke darat.

"Hi hi hi! Aku tahu kau bisa diandalkan." Yu-zhu mencium pipinya, sehingga dia lupa akan tanggal lahir, lupa diri."

Dengan tanpa sungkan dia memeluk erat Yu-zhu, bibir yang panas, menutup mulut kecil merah yang memancing orang berbuat dosa, tangannya naik turun, gerakannya tidak beraturan.

Diam-diam melangkah keluar dua orang polisi, dua orang setengah baya, menghadang di depan.

"Berhenti! Siapa itu?" seorang polisi teriak pelan.

Hari masih belum terang benar, sulit melihat jelas wajah seseorang.

Laki-laki setengah baya yang menjadi pemimpin memberi hormat, berkata, "aku Duan-yi dari keluarga Duan di Yang-gu, mendapat pesan dari kasir Wu di penginapan Dong-zhang, mengantar lima puluh liang He-jiao murni.''

Peristiwa sastrawan Yu membeli He-jiao, bisa dikatakan semua orang sudah tahu.

Hingga polisi sedikit pun tidak berani mempersulit mereka, dengan melayangkan tangan, menandakan mereka boleh berlalu.

Dalam kegelapan di mulut jalan juga ada dua orang yang mengawasi, tapi juga tidak keluar mempersulit.

Sesaat, setelah perahu penyeberangan dari seberang merapat, naik ke darat dua belas orang, diantaranya ada nona Peng bersaudara, Tamu Tangan Dewa Che-yi yang membawa pedang.

Dua orang polisi dan dua orang setengah baya segera datang menyambut.

"Kabar dari Qian-zhou mengatakan, pemuda marga Fu yang dicurigai adalah Xie-jian-xiu-luo pernah tinggal di Gang-zhou, menurut perkiraan, hari ini atau besok dia bisa tiba." Kata Tamu Tangan Dewa Che-yi cepat, "masalah penyelidikan di dalam perumahan masih belum ada hasilnya, Lang-ye yang malam itu masuk ke perumahan dan meninggalkan surat dengan pisau, mungkin adalah siasat licik mengeluarkan suara di timur menyerang di barat, dia dengan wanita iblis sangat mungkin sembunyi di dalam kota, ketua perumahan telah menambah orang dengan ketat mengawasi, lalu satu persatu memeriksa orang yang dicurigai, kalian harap lebih waspada. Nona Peng kenal dengan pemuda marga Fu dan Lang-ye, kami persilahkan dia melukiskan wajah dan tanda khusus mereka pada orang orang yang mengawasi kota."

"Kalau begitu persilahkan nona Peng datang ke toko Hong-ji untuk bertemu dengan orang dan membicarakannya, biar aku yang mengantar." Kata orang setengah baya, sehabis bicara, langsung berjalan didepan.

Ketika baru berjalan dua-tiga puluh langkah, dihadapan datang tujuh orang.

Mereka adalah tiga orang yang tadi mengantarkan He-jiao, empat orang lainnya adalah sastrawan Yu, Wu-feng sekeluarga tiga orang.

Sepertinya Sastrawan Yu belum sepenuhnya sadar dari mabuknya, dia berjalan sambil di papah oleh Wu Yu-zhu. Wu-feng membawakan bungkusan baju sastrawan Yu, sambil berkata dengan Duan-yi yang mengantarkan He-jiao, mengikuti dari belakang.

Kedua belah pihak itu berpapasan, tapi tidak bisa melihat dengan jelas wajah masing-masing orang itu, jalan masih gelap, masih satu jam lagi baru bisa terang.

Dua orang polisi dan satu orang setengah baya yang tinggal di pelabuhan, dengan sangat bertanggung jawab menghadang dan memeriksa, setelah melihat dengan jelas semua orang itu, polisi tertegun, berkata, "Iii...! Kasir Wu, kenapa tuan muda Yu jadi begini?"

"Aku tidak mabuk!" sastrawan Yu berkata dengan keras, "He-jiao itu palsu semua, yang asli hitam bersinar, bisa untuk bercermin, asal di tepuk pelan langsung hancur. Hemm! Tiga ribu liang perak hanya membeli barang palsu, kasir Wu, kau anggap aku ini apa" Berani sekali kau, aku lihat kau ingin mati."

"Tuan muda, bukan aku yang melakukannya, aku juga belum memeriksanya." Wu-feng cepat-cepat menjelaskan, "tidak terpikir oleh ku orang-orang keluarga Duan berani menipu......"

"Aku hanya tahu kau, dan juga Yu-zhu." Suara sastrawan Yu lebih keras lagi, "kalian hari ini juga harus ke Yang-gu, jika tidak mendapat-kan barang asli, aku akan antar kau masuk penjara, aku berani bicara pasti bisa melakukan-nya. Marga Duan, dimana perahumu?"

"Tu......tuan muda......"

Duan-yi gemetaran, perkataannya tidak karuan.

"Tuan Duan-yi!" Polisi menggelengkan kepala tawa pahit, "kalian keluarga Duan di Yang-gu adalah pengusaha yang jujur, tahun lalu dan tahun ini sungai pun tidak keluar air, makanya tidak muncul Jiao, tidak ada barangnya, kenapa karena ingin untung besar sampai menipu orang" Dan yang ditipu adalah tuan muda Yu dari Ji-nan yang sekali mengulurkan jari, bisa membuat kau mati seratus kali, buat apalah" Jalanlah! Cepat pulang cari orang tua kalian untuk menyelesaikannya, jika tidak......"

"Jika tidak, aku akan membuat mereka keluarga Duan menyesal delapan turunan." Sastrawan Yu berteriak marah.

"Ini......tuan muda, Perahu......perahunya ada di pelabuhan."

Duan-yi dengan tergesa-gesa menunjuk ke pelabuhan, dan tujuh orang itu lalu naik keatas perahu, perahu mengikuti arus air berlayar meninggalkan pelabuhan.

Pada tengah hari, sekelompok besar pesilat tinggi datang ke pelabuhan, naik ke atas dua perahu cepat, yang pertama naik ke atas perahu adalah ketua perumahan Chen, bersama Tian-ya-koay, dan juga Peng bersaudara.

"Ih...! Ada apa ini?" seorang polisi bertanya pada temannya.

"Kasir Wu sekeluarga melarikan diri dengan mengancam tuan muda Yu." Polisi itu berkata, "mereka telah bersekongkol dengan tiga awak perahunya, salah satunya adalah Duan-yi, mereka semua awak perahu yang jahat yang disewa di Dong-he. Ini artinya, tiga awak perahu yang mengantar tuan muda Yu juga palsu. Jika diantaranya ada Lang-ye, habislah tuan muda Yu, hukum karma, semoga saja ketua perumahan Chen dapat mengejarnya."

Hari terang sekali, perahunya ringan, airnya deras, perahu dengan cepat melewati Dong-he, berlayar dengan cepat mengikuti arus.

Di dalam ruang perahu Duan-yi, tuan muda Yu dan Yu-zhu bergumul menjadi satu, adanya wanita cantik dalam pelukan, membuat tuan Muda Yu lupa segalanya.

Hampir tengah hari, perahu tiba di Dong Liu-dian di utara Ping-yin, disini daerahnya pemerintah daerah Dong-zhang.

Tiga empat li sebelah utara, tuan muda Yu tiba-tiba melihat keluar ruangan, berkata:

"Perahu berlayarnya cepat sekali. Yu-zhu, apakah kau pernah dengar Ping-sha-ji (Selat)?"

"Tahu, tepat duali didepan."

"Ooo! Apa lebih baik masuk ke Ping-sha-ji" Lima-enam li di dalamnya, ada satu vila Wang-xia, vila keluargaku, ada beberapa pegawai menjaga-nya, di dalamnya tersimpan enam ratus ribu liang perak lebih, itu adalah keuntungan yang didapatkan ayahku saat bertugas di perairan Huai-an."

"Bagus!" kata Yu-zhu dengan gembira, "menginap dua hari di vila Wang-xia bukankah bagus sekali" Ayah, perahunya arahkan ke Ping Sha-ji."

"Baik." Kata kasir Wu yang duduk di depan ruangan.

Lebar Ping-sha-ji hanya lima enam zhang, tapi perahu kecil masih bisa berlayar dengan leluasa.

Masuk kurang lebih lima li, sungainya semakin sempit, airnya semakin dangkal, rumput alang-alang di dua sisi yang ujungnya telah putih tumbuh subur. Sungai membelok, pantai utara di depan adalah bukit yang datar, tertambat dua perahu terpal hitam tapi tidak terlihat orang.

Sastrawan Yu telah keluar dari ruangan, memeluk pinggang langsingnya Yu-zhu tampak sangat mesra.

"Menepi!" dia teriak, "di seberang bukit ada satu jalan besar, bisa langsung menuju vila Wang-xia, dengan berjalan kaki sekitar dua li."

Perahu telah menepi, semua orang turun dari perahu.

Dari ruang belakang keluar tiga awak perahu yang menamakan dirinya Duan-yi.

Saat ini Duan-yi tidak memakai topi, jadi wajahnya tampak jelas, wajahnya cukup tampan, hanya sayang gigi taringnya merusak wajah yang tampan itu.

Setelah naik ke bukit datar, di belakang tiba-tiba terdengar dua jeritan mengerikan!

Semua orang membalikan kepala melihat, dan tampak terkejut sekali!

Dari dua perahu terpal hitam, tiba-tiba muncul delapan orang laki-laki besar setengah baya, dan juga seorang yang perawakannya kecil seperti anak muda yang tampan, dengan kecepatan yang tinggi naik ke atas perahu keluarga Duan, dengan cepat memukul jatuh dua orang awak yang menjaga perahu.

Kasir Wu dari dalam bajunya mencabut sebuah belati yang bersinar, saat ingin membuka mulutnya, tiba-tiba merasa punggungnya bergetar, lalu dia jatuh ke depan dengan tubuh kaku.

"Iii! Kau......" Yu-zhu terkejut teriak.

Orang yang memukul jatuh Wu-feng adalah tuan muda Yu, tidak aneh Yu-zhu sangat terkejut.

"Aku marga Fu, dipanggil Fu-xian." Kata Tuan muda Yu tertawa, "Yun-sang-nie, kau sangat pintar bersembunyi."

"Kau......kenapa bisa kau?" Yu-zhu terkejut,

"Kau......kau......"

"Aku tiba lebih dulu satu hari dari Lang-ye." Dia dengan tenang berkata, "malam-lama Lang-ye masuk ke perumahan Qing-yun memperingatkanmu, malam keesokannya mengantarkan Wu Yu-zhu yang asli ke perumahan Qing-yun, berpura-pura sakit menggantikanmu, sebenarnya kau bisa melarikan diri pergi jauh, tapi terhalang karena mengatur pengiriman barang curianmu, setelah Tian-ya-koay datang dan menutup kota Qiu-zhang, kau sudah tidak bisa pergi lagi! Seharusnya kau bisa merasakan bahaya dan sebenarnya Lang-ye tidak mengirim surat meninggalkan pisau, tapi itu adalah siasatku untuk menggunakan ketua perumahan Chen memaksa kau menampakan dirimu, tapi kau malah tidak terpikir. Sekarang jangan pergi ke bawah merebut perahu, delapan orang saudara itu adalah pesilat tinggi anggota dari perkumpulan pembunuh bayaran dunia persilatan, tujuan mereka datang adalah untuk menyelidiki beberapa perampokan besar di Jiang-ning yang kau lakukan dengan Sepasang Cantik Jiang-nan, jika jatuh ke tangan mereka, maka kau akan habis!"

Lang-ye dan istri Wu yang tadinya ingin turun ke bawah merebut perahu, seperti terkena geledek, mereka jadi terdiam berdiri.

"Ada apa kau mencari aku" Apakah kau juga orang yang memburu hadiah?" kata Yu-zhu sudah sedikit tenang.

"Aku bukan orang mereka, tapi sering melakukan bisnis dengan mereka." Fu Ke-wei tertawa tenang, "aku hanya ingin menanyakan jejak seseorang padamu."

"Siapa?" "Ketua benteng Naga Langit, Tian-long-jian Lu -zhao, yaitu suami kakak misanmu, kau jangan mengatakan tidak tahu!"

"Kau......kau ini Xie-jian-xiu-luo?" Yun-sang-nie kembali terkejut.

"Betul, aku mendapat berita yang dapat dipercaya, setelah dia menghancurkan bentengnya, dia pernah mencarimu, asalkan kau bisa memberi-tahu tempat sembunyinya, aku segera pergi, tidak akan menanyakan padamu tentang beberapa perampokan besar itu."

"Tidak ada orang yang akan memberitahu." Kata Yun-sang-nie, "matilah kau!"

Kakinya diangkat, suara per mendadak terdengar!

Ternyata di kaki kanan sebelah luarnya tersembunyi sebuah per, tapi tidak ada anak panah yang keluar.

Fu Ke-wei mengulurkan tangan kirinya, menjatuhkan tiga buah anak panah besi sepanjang delapan cun.

"Setiap tempat di tubuhmu aku pernah merabanya." Dia tertawa aneh, "selongsong pelontar di lengan bajumu juga telah berubah bentuk, tidak akan bisa melontarkan apa-apa lagi."

Begitu Yun-sang-nie meloncat tiga zhang, tiba-tiba dia berteriak, buum... lalu jatuh ke bawah lagi.

Rupanya Fu Ke-wei telah melayangkan sepasang tangannya, dan tiga buah senjata rahasia berupa mata uang mas telah membuat Yun-sang-nie roboh.

Lang-ye yang meloncat ke pinggir empat zhang, juga terkena sebuah mata uang dan ikut roboh.

Seorang lagi yang berdandan awak perahu, baru saja meloncat sudah terkena sebuah uang mas.

Delapan orang laki-laki besar dari perkumpulan pembunuh bayaran, pelan-pelan mengurung istri Wu......

Anak muda tampan yang perawakannya pendek kecil, loncat maju ke depan, mengempit Yun-sang-nie berjalan menuju pepohonan pendek..

Saat itu dua perahu muncul dengan cepat, dayungnya memecah air, dengan cepat mendekat.

Delapan orang laki-laki besar seperti sudah tahu siapa yang datang, mereka segera mengurung dan menangkap empat orang yang tidak berdaya.

Seorang laki-laki besar maju ke depan, memberikan dengan hormat sebilah pedang berikut sarungnya kepada Fu Ke-wei.

"Kalian tunggu saja di samping, tidak perlu perdulikan mereka." Katanya sambil menerima pedang, "Ini masalah aku, harus aku sendiri yang menyelesaikannya."

Tiga puluh lebih pesilat tinggi, berdatangan di atas bukit datar.

"Saudara Fu, benar saja dirimu!" Nona Peng merasa aneh berteriak, "bisakah perlahan berunding dengan ketua perumahan Chen?"

"Tidak ada yang harus dirundingkan."

Ketua perumahan Chen naik pitam, "dia melakukan semua ini terlalu menghina orang, anda Xie-jian-xiu-luo?"

"Benar itu aku." Kata Fu Ke-wei dingin, "aku telah cukup menghormati anda, tidak saja menuruti perjanjian dengan tetua Jie, juga memancing orang keluar dari daerah kekuasaanmu sepuluh li lebih baru bertindak......"

"Tutup mulutmu! Kau telah masuk keperumahanku mengirim surat meninggalkan pisau......"

"Itu untuk menjaga mukamu, apa kau tidak mengerti?" Dengan nada dalam Fu Ke-wei berkata, "Yun-sang-nie menyamar sebagai putri keluarga Xian di Ji-nan, menjadi istrinya kepala pengurus perumahan mu Shang Yung-ping, sebelumnya telah mengatur siasat pertukaran, begitu ada bahaya dia digantikan dulu oleh Wu Yu-zhu yang telah diatur di penginapan Dong-zhang, istrinya kepala pengurus Shang apakah telah terkena sakit mendadak" Muntah-muntah dan buang air terus, selain itu orangnya telah berubah rupa" Suami istri yang sudah hidup bersama tiga tahun, seharusnya kepala pengurus Shang tahu ciri-ciri di tubuh istrinya, anda boleh kembali pulang memeriksanya dan segera akan tahu. Cara aku walau sedikit tidak terang-terangan, tapi......"

"Bagus kau telah mengakui kurang terang-terangan." Kata ketua perumahan Chen memotong, lalu mencabut pedangnya, "ini adalah penghinaan paling besar yang kuterima seumur hidupku, aku tidak bisa terima, kau harus berikan keadilan padaku. Dihadapan teman-teman dunia persilatan ini, aku menantangmu, bertarung dengan adil, kau dan aku harus ada seorang yang terbaring."

"Saudara Chen." Tian-ya-koay merentangkan tangan menghadang, "sabar sedikit, perbuatan saudara Fu, pasti ada alasannya, kenapa tidak tanyakan dulu alasan dia menangkap Yun-sang-nie, baru......"

"Kakak tua, jangan terpengaruh oleh gelaran Xie-jian-xiu-luo." Kata ketua perumahan Chen keras, "orang yang berkelana di dunia persilatan dan misterius seperti dia, jika tidak baik-baik mengajarnya, di kemudian hari entah akan menimbulkan mala petaka sebesar apa, kakak kau jangan ikut campur!"

"Anda dijuluki Satu Pedang Utara." Fu Ke-wei juga jadi naik darah, "di dunia persilatan sangat terhormat dan punya kekuatan, di dunia persilatan bisa berbuat sekehendak hati, sudah sejak dulu memandang sebelah mata pada orang kecil macam aku. Alasan aku menangkap Yun-sang-nie, tidak mungkin kuberitahukan padamu, sekarang kau sudah mengerti, lalu mau apa" Apakah akan membelanya" Terus terang, dengan kemampuanmu, kau masih belum cukup menjaminnya. Majulah! Aku mau lihat apakah kepandaianmu cukup layak dengan julukannya."

Yang dia katakan memang kenyataan.

Perkumpulan Qing Lian yang mengatur banyak sekali pembunuh bayaran, merupakan salah satu tiga perkumpulan besar pembunuh bayaran yang menggemparkan dunia, masih bisa runtuh ditangannya, ketua perumahan Chen yang hanya punya rumah, punya perusahaan, mana bisa bertarung dengan dia seorang pengelana dunia persilatan yang misterius"

Kata-kata dia membuat para pendekar yang mendengarnya, menjadi berubah wajahnya.

Orang yang sensitif, di dalam hati timbul perasaan dingin.

Tapi ketua perumahan Chen malah tidak mau mengerti, dia mengira lawannya hanya menggertak, di dalam hati dia semakin marah.

"Marga Fu, kau sangat sombong! Kau akan menyesal." Ketua perumahan Chen menggigit gigi melangkah maju dengan langkah besar.

Fu Ke-wei tidak bicara lagi, dia mencabut pedangnya, membuang sarung pedang, lalu melangkah berdiri di bawah, dengan wajah serius mengangkat pedang bersiap.

Sekejap saat ujung pedang turun ke bawah, wajahnyaa telah berubah, seluruh tubuhnya seperti ditutup oleh hawa yang misterius, yang dingin, aneh, angin bertiup di depannya, lengan bajunya berkibar, pohan yang tidak jauh, daunnya berjatuhan melayang-layang ke arah lapangan, sinar matahari yang tadinya menyilaukan tiba-tiba seperti ditutup oleh awan tebal.

Pedangnya pelan-pelan menunjuk kearah ketua perumahan Chen yang berada sepuluh langkah lebih, seluruh otot di tubuh tampak lemas, tangan yang memegang pedang seperti tidak bertenaga.

Sepasang mata dia yang tadinya jernih, terang, damai, berubah jadi dingin, keji, mata hitamnya lebih hitam, lebih besar, menyorot sinar yang hanya dimiliki oleh binatang buas, hawa pembunuhnya menakutkan hati orang, hawanya semakin menguat seperti gelombang menerjang lawan.

Sinar di badan pedang juga mengeluarkan hawa dingin.

Ketua perumahan Chen bersikap tenang, berdiri tegak seperti gunung, rasa percaya dirinya kuat, merasa yakin bisa menahan tekanan apa pun dari luar.

Dengan tenaga dalam dia mengendalikan pedangnya, julukannya Satu Pedang Utara pasti bukan di dapat dengan pura-pura.

Fu Ke-wei melangkah satu langkah, dua langkah......

Ketua perumahan Chen kedudukannya terhormat, berdiri tegak menunggu musuh.

Jaraknya tinggal kurang lebih dua zhang, di udara tersebar hawa pembunuhan yang pekat.

Ujung pedang berhadapan dari jauh, kedua belah pihak tidak bergerak dan mencari kelemahan lawan, tidak ada niat membuat kesempatan menyerang.

Ini artinya, kedua belah pihak adalah pesilat pedang yang amat tinggi tingkatnya, tidak menyerang tidak apa-apa, sekali menyerang ada musuh tidak ada aku, dengan serangan yang dahsyat, akan memecahkan pertahanan lawan yang tidak ada celahnya, karena kemampuan ilmu silatnya seimbang, tidak mungkin bergerak akan membuka kesempatan, bergerak malah akan menampakan kelemahan sendiri yang mungkin menimbulkan kekalahan atau kematian.

Kedua belah pihak sudah siap melakukan pertarungan antara hidup dan mati, jika semangat salah satu pihak melemah, maka pasti dia akan bernasib kalah.

Tian-ya-koay mengeluh panjang, berkata pada nona Peng dan lain yang ada disampingnya:

"Keponakan Peng, gabungkan tiga pedang kalian, dan keponakan Jie sebagai pemimpinnya, coba satukan tenaga kalian, mungkin bisa melerai mereka, supaya tidak terjadi keadaan kedua belah pihak sama-sama terluka, sama-sama kalah, keadaan ini akan menyedihkan."

"Tetua Jie, kau menyuruh mereka bertiga maju, bukan saja tidak akan bisa melerai, malah sebaliknya mengantarkan nyawa mereka." Di-depan hutan tiba-tiba terdengar suara yang lembut dan merdu, "Tuan, si wanita iblis telah mengaku, lebih baik kita kerjakan hal penting, jangan memancing orang-orang yang menyebut dirinya pendekar ini bertarung, betul tidak?"

Semua orang melihat kearah suara, jadi tertegun.

Di depan hutan berdiri Ouw Yu-zhen yang telah berganti baju, memakai baju warna putih bulan, dan tampak cantik sekali, dia sedang melambaikan tangan kepada Fu Ke-wei. Disisinya ada dua laki-laki besar sedang mengikat Yun-sang-nie.

"Baiklah! Aku segera datang." Kata Fu Ke-wei, hawa pembunuhan yang menakutkan jadi hilang, "mutiaraku masih berada padanya!"

"Telah aku ambilkan kembali." Kata Ouw Yu-zhen sambil tertawa.

Dalam kesempayan sekejap ini, ketua perumahan Chen tiba-tiba melakukan serangan dahsyat, hawa pedang tiba-tiba muncul, pedang keluar laksana guntur, ujung pedang menuju dada Fu Ke-wei.

Hal yang aneh telah terjadi!

Tampak lengan baju kiri Fu Ke-wei dikibaskan, dan pedang ketua perumahan Chen bergerak mengikuti lengan baju itu melenceng ke samping, kuda-kudanya jadi goyah, dan ujung pedangnya Fu Ke-wei seperti tidak bertenaga telah menempel di dadanya ketua perumahan Chen.

"Pohon besar memancing angin besar, ketua perumahan Chen! seharusnya kau tahu." Dia telah menarik pedangnya, "untungnya aku percaya kau tidak akan sampai menyembunyikan wanita iblis itu, makanya, hati-hati dalam bertindak, untuk menjaga kehormatan anda, cara ku mungkin kurang terang-terangan, aku minta maaf."

Wajah ketua perumahan Chen pucat, wajah nya berkeringat dingin, tiba-tiba dia menghela napas panjang dan membuang pedangnya.

"Saudara kecil, Satu Pedang Utara segera dihapus dari dunia persilatan." Ketua perumahan Chen mengeluh panjang, "aku Chen Ruo-yi sia-sia berlatih silat seumur hidup, kepandaianku hanya digunakan untuk mencari nama saja di dunia persilatan, di bandingkan dengan orang yang usahanya tidak benar tidak jauh berbeda. Saudara kecil, di hadapanmu, aku merasa menyesal, tindakan mu benar, sangat kasih, sangat adil, kau sebenarnya bisa membuat perumahan Qing-yun hancur lebur, aku sangat berterima kasih. Saudara kecil bisa dengan cepat datang dari Shan-xi, namun teman-temanmu juga aneh, kenapa mereka juga bisa dengan cepat datang kemari?"

"Aku perkirakan wanita iblis itu pasti bersembunyi di tepi sungai buatan, makanya saat di Shan-xi aku sudah mengirim pos merpati mengabarkan pada teman-temanku. Jujur saja pada ketua, tujuh-delapan hari sebelum tetua Jie tiba, di daerah tersebut sudah diawasi dengan ketat."

"Teman-teman saudara kecil ini......" Ketua perumahan Chen menunjuk pada delapan laki-laki besar yang menjaga tawanan.

"Harap jangan ditanyakan, mereka adalah temanku berbisnis, maaf tidak bisa memberi tahukan."

"Oo...Aku telah banyak bertanya." Kata ketua perumahan Chen bagaimana pun tidak bodoh.

"Tetua Jie, Lang-ye juga salah satu pelaku perkara perampokan di Jiang-ning, makanya aku memberanikan diri memutuskan menyerahkan pada temanku membawanya pergi, harap tetua mengizinkannya." Kata Fu Ke-wei dengan tulus.

"Saudara kecil terlalu sungkan! Sebaiknya kau saja yang putuskan."Kata Tian-ya-koay tertawa.

"Tuan, kau masih belum mau pergi?" Ouw Yu-zhen mendesak.

"Cerewet!" kata Fu Ke-wei sambil tertawa, "tiga aliran besar ilmu pedang di dunia persilatan, keluarga Peng ganas, keluarga Jie banyak variasi, keluarga Xi gagah, saat ini dua keluarga Peng dan Jie ada disini......"

"Saudara Fu, kami tidak akan menemani kau berlatih pedang lagi." Nona Peng sambil tertawa menyela, "aku tidak akan tertipu olehmu, hari itu sebelas orang pesilat tinggi kelas satu dunia persilatan dan para perampok gunung Tai Hang, sebelas buah pelontar bunga Mei mengurungmu, tapi tidak ada seorang pun yang punya kesempatan menyerang, satu persatu dibawah tekananmu, jadi seperti orang bengong. Meski Peng dan Jie dua keluarga bersatu, apa masih bisa menang?"

"Belum tentu!" Fu Ke-wei mengepal tangan pada semua orang, "tuan-tuan, hal yang tidak menyenangkan ini, harap bisa dimaafkan."

Fu Ke-wei melayangkan tangan, delapan laki-laki besar mengangkat tawanannya dan berjalan ke bawah.

Wajah delapan orang itu tidak ada perasaan, sekali melihat sudah jelas, mereka tidak ingin berhubungan dengan para pendekar ternama ini.

Fu Ke-wei kembali memberi hormat pada ketua perumahan Chen dan minta maaf, lalu dengan Ouw Yu-zhen berjalan ke bawah, naik ke atas perahu, dengan cepat berlayar menjauh.

Setelah empat jam, perahu cepat menepi di pantai yang liar.

"Saudara Guo, harap cepat laporkan pada ketua anda tuan besar Jin, selidiki dengan jelas benarkah Lu-zhao dan Sepasang Cantik bersembunyi di benteng Zhang-feng, aku akan menunggu beritanya di penginapan Yung-an di tempat yang disebut Lin-jia-gou sebelah selatan Jie-zhou, tanggal hari ini bulan depan sore hari." Fu Ke-wei berpesan pada pemimpin laki-laki besar.

"Aku akan segera melapor dengan menggunakan merpati pos, pendekar besar Fu harap tenang." Kata pemimpin laki-laki besar dengan hormat.

"Kalau begitu terima kasih, aku pamit sekarang."

Fu Ke-wei dan Ouw Yu-zhen masing-masing menjinjing satu bungkusan yang tidak besar tapi berat, meninggalkan perahu naik kedarat.

Dua perahu dengan cepat segera berlayar mengikuti arus air kebawah.

"Hm! Tidak diduga Pedang Naga Langit (Tian-long-jian) Lu-zhao malah bisa minta perlindungan benteng Zhang-feng yang namanya setara dengan benteng Tian-long." Ouw Yu-zhen berkata, "siapa sebenarnya yang dijuluki Kail Dewa Cakar Elang Huang Yung-sheng itu, kemungkinan besar dia yang menyembunyikan jejak Lu-zhao, sehingga kita mengejar dari Shan-xi sampai ke Shan-dong, dan sekarang harus kembali lagi, begitu banyak kita berjalan dengan sia-sia, setelah kembali nanti, aku harus mencari dia minta tanggung jawabnya."

"Sudahlah, Xiao Zhen." Fu Ke-wei tertawa, "Huang-jit-ye mungkin saja benar-benar tidak tahu, sahabatnya Yun-sang-nie sangat banyak sulit dihitung, bagaimana dia bisa tahu adik seperguruannya pernah dua tahun tinggal bersama dengan Lu-zhao" Apa lagi dia sama sekali tidak tahu aku sedang mencari Tian-long-jian Lu-zhao."

"Apa kali ini kita harus menempuh jalan semula mendaki gunung pergi ke Shan-xi?" tanya Ouw Yu-zhen.

. "Tidak, kita ganti, sekarang melalui air." Kata Fu Ke-wei menggelengkan kepala, "saudara Ji Zhao-chen akan mengatur penyelidikan, itu memerlukan waktu yang cukup lama. Dan lagi, melalui di air bisa menyembunyikan jejak.

"Setelah mengalami beberapa peristiwa, wajah asli Xie-jian-xiu-luo sudah banyak di ketahui orang, dalam perjalanan ke Shan-xi bisa saja kita mendapatkan kerepotan. Makanya, aku putuskan tidak akan menggunakan pedang dulu, ganti menggunakan golok, tampil dengan wajah berbeda, supaya tidak menimbulkan perhatian benteng Zhang-feng dan membuat Lu-zhao melarikan diri kembali."

"Ini......ini bukankah akan merusak nama baik tuan?"

"Aku tidak pernah perdulikan sebutan kosong, aku hanya mementingkan kenyataan, sebutan Xie-jian-xiu-luo bukan dipersembahkan oleh orang ternama dunia persilatan, tapi teman teman persilatan yang sembarangan memanggilnya demi mencapai tujuan, aku malah bisa menyamar sebagai induk semang, aku tidak perduli orang lain mengatakan apa, cukup merasa diri tidak salah sudah bagus." Fu Ke-wei sambil tertawa, mata macannya bersorot yang sulit ditebak.

Sambil berjalan dua orang itu sambil mengobrol, bayangannya semakin menghilang di ujung jalan kecil.

Setelah lewat penyeberangan Feng-ling, sampailah mereka di daerah Jin-nan.

Fu Ke-wei dan Ouw Yu-zhen berdua memakai dua ekor kuda menelusuri jalan raya naik ke utara.

0-0-0 Hampir tengah hari. Di depan satu li lebih adalah kota kecil Lin-jia-gou.

Dijalan utama, pejalan kakinya jarang, hari sudah tengah hari sudah waktunya jam makan, makanya di jalanan tidak banyak orang berjalan, semua orang telah mencari tempat untuk istirahat.

Dua orang itu tidak terburu-buru waktu, mereka terus berjalan dengan santainya, membiarkan kuda berjalan sendiri, kuda mereka juga jalannya bermalas-malasan, selangkah-selangkah berjalan, sampai dipenginapan Yun-an.

Ruang makan itu tidak terlalu luas, ruangannya hanya tersedia tujuh meja.

Setengah lebih meja makannya telah penuh tamu, ada laki-laki ada wanita, ada tua ada muda, dilihat dari tingkahnya, paling sedikit setengah lebih adalah orang-orang persilatan.

Fu dan Ou kedua orang itu tidak tampak seperti orang persilatan, mereka tidak membawa senjata, juga tidak membawa kantong senjata gelap.

Dua orang itu memesan makanan, dengan santainya menyantap makan.

Ketika mereka sedang makan, terdengar suara gelinding roda kereta, dari jauh terdengar mendekat.

Sebuah kereta angkutan orang datang dari utara jalan, berhenti di depan pintu penginapan Yue-lai di seberangjalan.

Penginapan Yue-lai lebih besar dari pada penginapan Yung-an, lapangan di depan penginapannya juga sangat luas, disediakan tempat parkir kereta dan tempat mengikat kuda, memudahkan tamu memarkir kereta atau mengikat kuda.

Ini adalah perusahaan angkutan kereta keledai Tai-an di Tai-yuan, kereta angkutan orang mempunyai rute utara-utara.

"Di sini adalah pos istirahat." Kusir utama memberitahu pada penumpang di dalam terpal kereta, "di sini kita istirahat satu jam, para penumpang bisa makan dulu, menambahkan isi kantong airnya, pos berikutnya kira-kira tiga puluh li, baru ada persediaan air minum."

Penumpang kereta semuanya ada enam belas orang, diantaranya ada tiga orang wanita.

Semua penumpang telah masuk ke ruangan makan penginapan Yue-lai.

Ruang makannya sangat luas, tadinya ada sembilan tamu makan, setelah ditambah enam belas orang yang baru datang, hanya memenuhi setengah lebih.

Fu Ke-wei tidak sengaja mengangkat kepala nya, alisnya mengerut, menatap beberapa tamu yang baru datang yang berada di tenda peneduh di luar penginapan Yue-lai, samar-samar terdengar derap telapak kaki kuda yang berlari cepat!

Sepertinya ada sekelompok besar kuda datang dari utara, seperti bukan melakukan perjalanan jauh, tapi ingin cepat-cepat sampai di tujuan.

Kali ini tamu yang baru datang di depan pintu penginapan Yue-lai semuanya ada empat orang.

Seorang memakai rok putih, dengan jubah seputih es, wanita muda yang cantik, dua orang pelayannya laki dan perempuan setengah baya, dan satu orang pelayan wanita kecil yang juga berbaju pendek putih bulan, usia tiga-empat belas tahun.

Wanita muda memakai rok putih itu membawa pedang, sedang pelayan laki-laki dan perempuan membawa golok.

Karena empat orang ini membawa pecut kuda yang bagus, jadi datangnya pasti naik kuda.

Empat orang itu sepertinya tidak berniat masuk ke penginapan Yue-lai, dari luar penginapan mereka memandang kearah utara, seperti tertarik oleh sekelompok besar kuda yang sedang mendatangi, dengan perasaan ingin tahu dia berhenti mengawasi.

"Kenapa dia datang ke daerah Shan-xi?" Fu Ke-wei berguman, juga seperti bertanya pada Ouw Yu-zhen, "apakah sudah bosan melihat pemandangan indah di Jiang-nan?"

Baru saja Ouw Yu-zhen akan menjawab, terdengar suara gemuruh telapak kuda, tiga puluh lebih kuda sudah tiba di luar penginapan Yue-lai, tiga puluh dua penunggang kuda itu membagi jadi dua kelompok, turun dari kuda dengan cepat dan menutup gerbang penginapan.

Setengah lainnya, memenuhi lapangan parkir.

"Hayo masuk!" Pemimpin penunggang kuda itu berkata pada kelompok wanita muda memakai rok putih yang berada diluar penginapan, dengan suara dalam memerintahkan, sikapnya sangat kasar.

"Apa..." Kau memerintah aku?" Wanita cantik itu mengangkat alis hitamnya, matanya menyorot galak, "kalian ini, perampok Jin-nan mana..." Berani sekali!"

Kata-katanya angkuh, tajam dan berani. Wajah sepuluh lebih penunggang kuda itu berubah, mereka merasa diluar dugaan!

Orang yang berkelana di dunia persilatan harus hati hati terhadap tiga macam orang, adalah para pendeta, wanita anak kecil, orang cacat, bertemu dengan orang macam ini, jangan sembarangan berselisih, sebab akibatnya bisa merepotkan.

Para penunggang kuda itu tentu saja tahu akan hal ini, tapi ibarat telah menunggang macan, sulit buat turun kembali, di hadapan orang banyak mendapat umpatan seorang wanita, mau ditauh dimana wajahnya"

Tentu saja, mereka tidak tahu asal-usul wanita ini, lebih-lebih tidak tahu wanita cantik ini adalah pesilat tinggi di antara pesilat tinggi generasi muda. Jadi mereka menganggap wanita yang tidak punya nama ini, mudah untuk menghadapinya.

Amarah telah menghilangkan pikiran sehatnya, laki-laki penunggang kuda itu tanpa berpikir panjang sebelah tangannya diayunkan menampar.

Tapi reaksi wanita ini cepat laksana kilat, dia juga melayangkan sebelah tangannya. Buug... terdengar satu suara keras!

Laki-laki penunggang kuda itu mundur tiga langkah.

"Kau cari mati!"

Wanita itu berteriak dingin, sekelebat sudah sampai, tangannya kembali melayang, lalu seperti ada tenaga air bah yang mendorong, samar-samar terdengar suara geledek!

Laki-laki penunggang kuda tidak ada pilihan lain, dia meningkatkan kewaspadaannya, menggunakan teknik menghindar pukulan dan menyerang begitu ada kesempatan, sekejap berturut-turut menangkis tujuh serangan telapak lawannya, berganti sembilan kali kedudukan, terakhir lengan kanannya terkena sekali pukulan telapak, mengambil kesempatan ini dia meloncat keluar satu zhang lebih, wajahnya menjadi hijau dingin, jari tangan kanannya terasa tidak bisa digerakan lagi.

Serangan cepat dalam sekejap ini, sepuluh lebih penunggang kuda yang menonton di pinggir sama sekali tidak bisa melihat dengan jelas gerakannya, semua menjadi bengong, sepertinya masih tidak percaya pemimpinnya telah dikalahkan orang.

Walau jarak Fu Ke-wei dua puluh zhang lebih, malah melihatnya dengan jelas, tidak tahan diam-diam dia menganggukan kepala.

"Kau telah berlatih tenaga dalam Putaran Hawa Murni, tidak aneh bisa menerima pukulan-ku." Wanita itu juga tidak memburu menyerang lebih lanjut, tadi dia menyerang sepenuh tenaga, telah menghabiskan tenaga dalam tidak sedikit, "bersiaplah, aku akan menggunakan jurus hebat lainnya supaya kau tidak menyesal seumur hidup."

"Aku juga akan menggunakan kepandaian-ku menghajarmu!" kata laki-laki penunggang kuda menggigit gigi, dia tidak menggunakan telapaknya lagi, sepuluh jarinya di tekukan, keluar bunyi tulang buku seperti batu beradu, "siapa yang menyesal akan segera ketahuan."

Wanita itu juga menggunakan cakarnya menyerang, tangan dia seperti cakar kucing atau seperti cakar rase.

Pertarungan segera akan terjadi lagi, puluhan penunggang kuda yang ada di luar lingkaran tiba-tiba membagi dua, keluarlah dua orang, seorang pendeta dao dan seorang biasa, keduanya sudah setengah baya lebih, lagaknya sangat sombong sekali.

"Keponakan jangan gegabah!" Pendeta tua dao itu mencegah, suaranya keras sekali, jelas sedang memamerkan kepandaiannya, setiap kata terdengar di telinga seperti pukulan palu, "tenaga dalam hawa pelindung tidak akan bisa menahan tenaga dalam Langit Besar wanita muda ini."

"Sungguh generasi penerus yang pantas di acungi jempol!" kata orang tua yang berbaju biasa, mata elangnya bersinar sambil tertawa dingin, "ketua vihara Mei-hoa sungguh beruntung, telah berhasil mendidik murid sehebat ini, tujuh tahun ternama di dunia persilatan, nona jarang datang ke daerah tengah, tidak diduga malah muncul di Shan-xi, membuat orang tidak bisa berpikir."

Dilihat dari wajahnya, murid kesayangan ketua vihara Mei-hoa ini, memang seperti gadis dua puluh tahun, tapi jika telah ternama selama tujuh tahun, tidak mungkin usianya dua puluh tahun.

"Tuhan maha besar!" Pendeta dao tua itu juga berpura-pura, "Hoa-fei-hoa (Bunga bukan bunga) Hoa Yu-ji, jangan ikut campur masalah benteng Zhang-feng" Walau kau ada kemampuan membalikan dunia, bagaimana pun kau seperti naga bermain di air dangkal. Jika kau benar-benar mau ikut campur, aku akan menggunakan tenaga dalam Hawa Setan, mencoba tenaga dalam Langit Besar mu, aku ingin tahu, apakah benar kemampuanmu bisa menghancurkan bumi."

Wajah Hoa Yu-ji berubah, kesombongannya jadi hilang setengah.

"Kiranya pendeta dao adalah Shan-xian-tai-yi dari Zhong-tiao." Kata Hoa Yu-ji, tangannya pelan-pelan telah memegang pegangan pedang, setiap saat mungkin akan mencabutnya, "aku tidak pernah mengurusi masalah orang lain, aku Hoa Yu-ji tidak ada keinginan jadi seorang pendekar. Aku tidak perduli, tapi orang lancang ini siapa dia, dia lah yang bodoh berani menantang dan menghina aku. Kau Shan-xian-tai-yi dari Zhong-tiao tidak bisa menakuti aku, benteng Zhang-feng di gunung Li-liang juga hanya bisa menakuti orang Shan-xi. Hari ini dalam hal kebenaran, aku harus minta keadilan, hm...!"

Nadanya tetap tegas, dan juga penuh dengan perasaan tidak rela.

Di dunia persilatan, banyak bermunculan pesilat tinggi.

Setiap aliran dan setiap perguruan selalu muncul pesilat berbakat, pesilat ternama dan generasi baru, masing-masing berebut nama, setiap orang menyebut dirinya jagoan, padahal orang yang benar-benar berilmu tinggi, julukannya malahan tidak setenar orang yang berani membunuh sembar angan.

Hoa Yu-ji, adalah salah satu dari pesilat generasi muda, pesilat hebat yang julukannya sangat terkenal dan ilmu silatnya juga sangat menonjol. Dia bukan saja tidak ingin jadi pendekar, malah khusus menantang kepada para pendekar, beberapa orang yang sumber beritanya luas, malah tahu dia adalah perampok besar yang kejam.

Di mata orang persilatan, Hoa Yu-ji bukan saja tidak mudah dihadapi, juga sangat kejam, sambil tertawa dia bisa membunuh orang, iblis jahat ini pandangannya berbeda terhadap baik buruknya kebanyakan orang, wanita aneh ini namanya sangat tidak bagus, orang yang berani menentang dia akibatnya akan sangat menyedihkan.

Benteng Zhang-feng di gunung Li-liang di Shan-xi namanya sangat besar.

Ketua benteng itu adalah Satu Pedang Dunia Xi Zhang-feng, menempati urutan kedua dari sembilan jago pedang terbesar, dia sering berkelana dimana-mana, tempat yang dilewatinya, sering terjadi peristiwa perampokan besar dengan seluruh keluarganya mati, tapi karena tidak ada saksi hidup, dan di tempat perkara tidak ada jejak, siapa pun tidak bisa menuduh dan berbuat apa-apa padanya.

Tentu saja Hoa Yu-ji tahu kebesaran nama benteng Zhang-feng, tapi nama dirinya di dunia persilatan juga tidak kalah, tapi keadaannya tidak mengizinkan dia mundur, dia bukanlah penjahat kecil yang bisa bertindak tidak tahu malu, tapi dia adalah wanita ternama di dunia persilatan.

Jika jagoan sudah bertemu, akan menuju ke jalan buntu, jika bukan kau yang mati pasti aku yang mati.

Orang tua berbaju biasa itu melihat pertarungan tidak bisa di hindari, maka sudah waktunya dia harus tampil mendamaikan!

"Ha ha ha ha......" Orang tua berbaju biasa itu tertawa, "Nona, tuan muda Xi tidak ada niat menantang nona, dia memang sedikit ceroboh, mohon dimaafkan. Permusuhan ini harus dicegah, jangan di perkeruh, tuan muda Xi! kau yang memulai, minta maaf lah pada nona Hoa, bukankah semua orang akan jadi senang" Pendeta dao tua, kau jangan mengungkit lagi, baik tidak?"

"Masalahnya bukan dari aku, saudara Yin." Pendeta dao tertawa dingin, "tenaga dalam Langit Besar ketua vihara Mei-hoa, disebut kepandaian hebat, bisa menaklukan setan dan iblis, murid dia dijuluki Hoa-fei-hoa, di dunia persilatan selalu berganti-ganti wajah, julukannya tersebar kemana-mana, disini kebetulan kita bertemu secara tidak sengaja dan membuat dia marah, mana dia mau selesai begitu saja" bagaimana pun aku tidak bisa tinggal diam, melihat anak teman baikku di bunuh orang?"

"Kalau begitu biarlah aku yang mendamaikannya! Aku Dewa Dingin percaya masih punya nama, bagaimana pun aku dengan ketua vihara Mei-hoa masih satu generasi, dan juga tidak asing, nona Hoa tidak akan tersinggung padaku mendamaikannya, bukan begitu nona Hoa?"

Wajah Hoa Yu-ji berubah, dia gelisah.

Dewa Dingin (Yin-shen) Yin Wu-ji, termasuk satu dari tiga sesat, ilmu silatnya malah lebih tinggi dari pada Sastrawan Tiga Dingin, orang nomor satu dari tiga sesat.

Orang ini arogan, melakukan sesuatu tidak ada pantangan.

Pendeta dao juga ditakuti oleh orang-orang persilatan, tapi begitu bertemu dia juga seperti bertemu dengan ular berbisa, seperti juga Dewa Dingin, begitu orang mendengar namanya sudah ketakutan.

Seorang pendeta dao dan orang ini, jelas datang bersama-sama dengan orang-orang benteng Zhang-feng.

Ketua benteng Zhang-feng adalah Satu Pedang Dunia Xi Zhang-feng, termasuk satu dari sembilan jago pedang terbesar.

Walau Hoa Yu-ji merasa dirinya hebat, dan telah terkenal di dunia persilatan, tapi dibandingkan dengan tiga orang angkatan tua ini, meski ilmu silatnya tinggi, tetap saja nama dia masih kalah sedikit, apa lagi dia berada di daerah kekuasaan lawan, naga kuat tidak bisa menekan ular setempat, jika dia bersikukuh, akibatnya sukar dibayangkan.

Tidak diragukan lagi, dia akan sulit menghadapi satu pendeta dao, dan satu orang biasa ini.

"Tuan, kau bukan sedang mendamaikan, tapi kalian satu kelompok." Hoa Yu-ji menggigit gigi, "Baik, aku mengalah. Shan-xi adalah daerah kekuasaan benteng Zhang-feng, sekarang aku segera akan kembali ke He-nan tidak jadi keutara lagi. Gunung dengan gunung tidak akan bertemu, tapi orang dengan orang lambat atau cepat bisa bertemu lagi, di lain hari kita akan bertemu lagi di dunia persilatan."

Ketua muda benteng Xi tahu dirinya telah salah melihat orang, memandang seorang macan betina yang ternama sebagai gadis yang baru turun gunung, kesalahannya akan berakibat panjang di kemudian hari.

"Nona Hoa," Ketua muda benteng Xi tentu saja tidak mau mendapat musuh besar, di-kemudian hari dia masih harus berjuang mengangkat namanya! maka dia maju mengepal tangan, "aku telah membuat nona marah, harap maafkan, karena situasinya mendesak, aku juga tergesa-gesa hingga kurang perhatian, sekali lagi, maaf."

Akhirnya si nona telah mendapat kembali mukanya, sebenarnya dia bisa saja bersikukuh, karena situasinya menguntungkan dia, asalkan dia memberikan sedikit ejekan lagi, pendeta dao dan orang biasa pasti bisa mengalahkan kelompok Hoa Yu-ji berempat.

Di dalam hati Hoa Yu-ji tahu betul, saat ini dia di pihak yang lemah, ada tiga puluh lebih pesilat tinggi dari benteng Zhang-feng, menghadapi mereka dia akan kesulitan, walau pendeta dao dan Dewa Dingin tidak turun tangan, dia juga akan mengalami pengorbanan besar.

"Baiklah, aku terima permintaan maafmu." Hoa Yu-ji sangat senang bisa mengembalikan harga dirinya lagi, "jika situasinya mendesak, aku tidak akan mengganggumu, silahkan lakukan urusanmu."

"Terima kasih nona, pamit."

Ketua muda benteng dengan sopan menghormat, tangannya diangkat dilayangkan.

Empat orang penumpang kuda itu segera mengambil jalan lain melalui pintu belakang penginapan Yue-lai.

Ketua muda benteng membawa delapan orang, dengan gagahnya masuk keruang makan.

Fu Ke-wei mengerutkan alis, menundukan kepala berpikir, 'Apa yang telah terjadi di benteng Zhang-feng"' dia berkata sendiri, "mereka menggerakan begitu banyak pesilat tinggi, pasti ada sesuatu yang tidak boleh diketahui pada orang luar."

"Mungkin sedang mengejar seseorang," Ouw Yu-zhen memotong, "dan orang ini pasti bercampur dengan para tamu penginapan."

"Jika orang ini bercampur dengan para tamu penginapan, kenapa mereka tidak pedulikan penginapan Yung-an, hanya fokus pada penginapan Yue-lai?"

0-0-0 "Mungkin mereka sudah tahu orang itu menginap di penginapan Yue-lai." Kata Ouw Yu-zhen mengira dirinya benar.

"Alasan ini terlalu dipaksakan." Fu Ke-wei menggeleng kepala.

"Kenapa?" "Misal mereka sudah tahu orang itu di penginapan Yue-lai. Sudah dari tadi mereka akan masuk kedalam menangkap, kenapa masih memaksa Hoa Yu-ji dan orangnya masuk ke penginapan?"

"Ini......" "Ini hanya ada satu penjelasan." Fu Ke-wei dengan tenang menganalisa, "mereka mungkin mendapat kabar orang itu berada di dalam kereta penumpang menuju selatan itu, para penumpang di kereta itu semua makan di penginapan Yue-lai, makanya mereka mengurung penginapan Yue-lai. Sebabnya ketua muda benteng memaksa Hoa Yu-ji masuk kedalam penginapan, karena mengira mereka berempat juga penumpang kereta itu."

"Ah......tuan tidak salah mengatakannya..."

"Dan ini membuktikan satu hal lagi, orang-orangnya benteng Zhang-feng pasti tidak mengenal wajah sebenarnya orang itu......"

sebuah teriakan dingin, memutus kata-kata Fu Ke-wei.

Fu Ke-wei dengan Ouw Yu-zhen mengangkat kepala memandang kearah penginapan yang di seberang jalan, terlihat dari penginapan Yue-lai keluar dua puluh lima orang penunggang kuda, seorang penunggang kuda menggendong seorang penumpang, naik keatas kuda pergi ke arah utara.

0oo0
DONASI VIA TRAKTEER Bagi para cianpwe yang mau donasi untuk biaya operasional Cerita Silat IndoMandarin dipersilahkan klik tombol hati merah disamping :)

Posting Komentar