Asmara Pedang dan Golok Bab 12

Bab 12

Pu-couw-siancu berkata: "Kau mau mendengar syaratku, tidak?" Hati Ku-mu tergetar, sambil mengeluh berkata: "Lihat, beginilah laki-laki, bertemu dengan wanita yang dicintainya, selalu berubah menjadi bodoh. Seharusnya terpikir olehku dari semula masalah nya timbul dari persyaratanmu itu."

"Terpikir sekarang juga tidak terlambat." Dia bukan saja tertawa, malah mengedipkan mata berkata, "Sebenarnya aku tidak ada permintaan khusus, hanya menginginkan kau menjamin pasti membunuh Li Poh-hoan dan Hoyan Tiang- souw. Jika salah satu tidak mati, tidak akan berhenti."

Tuan Ku-mu bingung dan tidak mengerti: "Kita memang sudah membicarakan begitu, buat apa mengulangnya lagi?"

Kata Pu-couw-siancu:

"Uang bisa dibayar dulu, tapi mengenai bagian ku, harus menunggu setelah kedua orang itu mati, baru bisa dilaksanakan." "Aku tidak bisa mengatakan tidak adil." Ku-mu berkata, "Tapi aku pun berhak mengusulkan. Aku usulkan uangnya diterima setelah tugasnya berhasil^ tapi bagianmu lebih baik sebagai uang muka."

Pu-couw-siancu menganggukan kepala dan berkata: "Boleh, kau takut aku tidak menepati janji, tapi aku tidak

takut kau tidak menepati janji."

Ku-mu sangat senang, setiap keriput di wajah-nya mendadak bersinar.

Pu-couw-siancu dengan tenang berkata:

"Aku akan melaksanakan keinginanmu, kau hanya perlu membunuh satu orang ini dulu."

Sinar di keriput wajah tuan Ku-mu mendadak menghilang lagi, wajah dan suaranya menjadi berat, berkata:

"Siapa satu orang ini?" Pu-couw-siancu berkata:

"Sen Hai-kun. Kau tanya pada dirimu sendiri apa mampu tidak menerima bisnis ini, kalau mampu tubuhku sekarang juga menjadi milikmu!"

Jika tuan Ku-mu tidak mempedulikan segala akibatnya, dia bisa mendapatkan dulu tubuhnya, masalah lain di kemudian hari bisa dipikirkan belakangan saja.

Biar mati bertarung pun tidak ada ruginya, dan Pu-couw- siancu tetap yang akan mendapat rugi.

Terdengar Ku-mu dengan pelan berkata:

"Tubuhmu bukan uang, uang masih bisa di kembalikan, paling-paling bisa di kembalikan berlipat, kau tidak rugi. Tapi tubuh berbeda, jika tugasku gagal, aku tidak bisa mengembalikan tubuhmu secara utuh, juga tidak bisa mengembalikan waktu yang sudah terlewat, supaya bisa berubah apa yang telah terjadi dikembali-kan jadi tidak terjadi."

Dia berhenti sejenak, lalu berkata lagi: "Paling-paling kau hanya bisa membunuh aku untuk melampiaskan amarah, tapi jika aku berpendapat pantas mati demi ini, lalu bagaimana? Apa kau tidak memikirkan sampai disini?"

Pu-couw-siancu seperti sangatyakin katanya: "Itu masalahku sendiri, kau tidak perlu repot."

Tuan Ku-mu sudah membeberkan analisa yang paling tidak menguntungkan bagi dia, itu bisa dilihat dalam hatinya, dia juga tidak percaya masalah ini bisa diselesaikan hanya dengan mati bertarung saja.

Dengan kata lain, walaupun dia memutuskan mengorbankan nyawa untuk mendapatkan dia terlebih dulu.

Cara ini pasti ada persoalan besar. Namun dimana persoalannya?

Jika dia sudah menyerahkan tubuhnya, masih ada cara apa bisa mengembalikannya?

Selain membunuh melampiaskan amarahnya, dia bisa apa lagi?

Tuan Ku-mu menyeduhkan tehnya sendiri.

Sebenarnya dia mengambil kesempatan waktu sedikit ini buru-buru memikirkannya kembali.

Karena hal ini di luar tampak menggairahkan, kenyataannya adalah main-main dengan nyawa. Asal ada sedikit kesalahan saja, pasti mati tidak bisa hidup lagi.

Semua wanita di dunia ini kecuali hina sejak lahir, pasti semuanya tidak mau begitu saja menyei;ah-kan kegadisannya pada laki-laki yang tidak dia sukai.

Apakah Pu-couw-siancu termasuk golongan wanita hina sejak lahir?

Tentu saja bukan, dia sendiri segera menjawabnya, dan dia berani menjamin tidak salah lihat.

Jika dia bukanlah wanita hina, bukan wanita yang sama sekali tidak mempermasalahkan hubungan antara laki laki dan perempuan.

Maka......

Betul, kecuali dia yakin hal ini pasti tidak akan terjadi!

Hati dia mendadak menjadi terang dan sadar, maka dia kembali ke tabiat aslinya, sedikit menganggukan kepala, dia berkata:

"Di depanmu aku mungkin seorang yang bodoh, tapi kadang juga bisa sadar. "

Dia mengambil palu gong, dan memukul gong tiga kali.

Suara gong itu menebar jauh sekali, sangat enak di dengar.

"Tiga suara gong ini, tujuannya adalah mengaktifkan seluruh perkakas rahasia, di tambah lagi dengan pengawasan dari Giam-lo-kang-pat-kui-li (Jaring raja neraka 8 budak setan), jika ada orang atau siapa saja yang berani menerobos, jangan harap bisa hidup." 

Suara Ku-mu kering tidak ada rasa, membuat yang mendengar merasa tidak enak. Rasa tidak enak sedikit masih tidak masalah, tapi jika ada rasa khawatir kehilangan nyawa, itu baru sangat menyedihkan.

Tiba-tiba Pu-couw-siancu teringat Li Poh-hoan dan Hoyan Tiang-souw.

Dia membayangkan, jika salah satu dari mereka berada disini, setelah mendengar nama Giam-lo-kang-pat-kui-li, apakah mereka akan ketakutan?

Dalam cerita rahasia di kutub utara, delapan orang Kui-li (Budak setan) itu seperti bukan manusia, sebab selama sepuluh tahun ini tidak ada satu pun manusia yang bisa lolos atau selamat dari keroyokan mereka.

Mereka delapan orang masing-masing telah melatih semacam ilmu silat aneh yang berbeda, ber tarung menghadapi salah seorang dari mereka pun tidak ada orang yang tahu bagaimana kekuatannya.

Tapi jika delapan orang itu bergabung bersama-sama menyerang, dan setiap orang mengerahkan satu macam ilmu silat, kekompakannya menjadi jaring yang tidak bisa ditembus.

Tidak peduli ditangkap hidup-hidup, atau mati seketika, pokoknya tidak ada seorang pun yang lolos dari jaringnya.

Walau Giam-lo-kang-pat-kui-li begitu menakutkan, tapi Pu-couw-siancu malah tertawa terkekeh-kekeh dan berkata:

"Jangan menakut-nakuti, bagaimana mungkin Giam-lo- kang-pat-kui-li mau menjadi pengawalmu? Bagaimana kau bisa membuat mereka jadi pengawalmu?"

Pertanyaannya belum habis, dia sudah selesai menyelidiki keadaan ruangan itu untuk kedua kalinya. Pertama kali ketika dia memasuki ruangan, dia hanya sekilas melihatnya! '

Sebab saat itu dia masih sebagai pelanggan, sehingga penelitiannya sekilas saja.

Tapi sekarang keadaannya berbeda.

Setiap pintu jendela di dalam ruangan dan tinggi rendah besar kecilnya pintu, setiap bentuk besar kecil dan tempat meubel, tingginya atap rumah dan tiang-tiang, semua harus dicatat di dalam hati, sedikit pun tidak boleh salah.

Kata Tuan Ku-mu:

"Jika aku tidak bisa mengundang mereka, bagai mana mungkin kau bisa mencari aku untuk menyewa pembunuh bayaran? Setiap orang yang bisa ku undang, semuanya bisa dipercaya, dan kenapa aku tidak mau mengundang mereka untuk mengawalku?"

Pu-couw-siancu tertawa.

Mata dia seperti air jernih, wajahnya seperti bunga teratai, tawanya selain manis juga cantik.

Jika bukan garis di sudut bibirnya menampakan garis kekejian, maka dia benar-benar adalah dewi di langit. Dia berkata:

"Tidak benar, kudengar Pat-kui-li doyan wanita dan serakah, hatinya keji, suka membunuh, buatmu wanita mungkin masih bisa menyediakan, tapi bagaimana kau bisa menyediakan begitu banyak orang untuk dibunuh, dihisap darah dan dimakan daging-nya?"

Tuan Ku-mu mengerutkan alis katanya:

"Jangan sembarangan omong, memang tidak salah mereka doyan wanita dan harta, tapi kapan menghisap darah dan makan daging manusia?" "Aku bukan pelanggan seperti pelanggan biasa, aku punya beberapa berita yang lebih akurat darimu, kau jangan memandang aku hanya seorang wanita, tapi sudah melupakan kedudukanku?"

Tuan Ku-mu membentangkan sepasang tangannya tanda tidak bisa berbuat apa-apa, katanya:

Dalam cerita rahasia di kutub utara, delapan orang Kui-li (Budak setan) itu seperti bukan manusia, sebab selama sepuluh tahun ini tidak ada satu pun manusia yang bisa lolos atau selamat dari keroyokan mereka.

Mereka delapan orang masing-masing telah melatih semacam ilmu silat aneh yang berbeda, ber tarung menghadapi salah seorang dari mereka pun tidak ada orang yang tahu bagaimana kekuatannya.

Tapi jika delapan orang itu bergabung bersama-sama menyerang, dan setiap orang mengerahkan satu macam ilmu silat, kekompakannya menjadi jaring yang tidak bisa ditembus.

Tidak peduli ditangkap hidup-hidup, atau mati seketika, pokoknya tidak ada seorang pun yang lolos dari jaringnya.

Walau Giam-lo-kang-pat-kui-li begitu menakutkan, tapi Pu-couw-siancu malah tertawa terkekeh-kekeh dan berkata:

"Jangan menakut-nakuti, bagaimana mungkin Giam-lo- kang-pat-kui-li mau menjadi pengawalmu? Bagaimana kau bisa membuat mereka jadi pengawalmu?"

Pertanyaannya belum habis, dia sudah selesai menyelidiki keadaan ruangan itu untuk kedua kalinya.

Pertama kali ketika dia memasuki ruangan, dia hanya sekilas melihatnya! * Sebab saat itu dia masih sebagai pelanggan, sehingga penelitiannya sekilas saja.

Tapi sekarang keadaannya berbeda.

Setiap pintu jendela di dalam ruangan dan tinggi rendah besar kecilnya pintu, setiap bentuk besar kecil dan tempat meubel, tingginya atap rumah dan tiang-tiang, semua harus dicatat di dalam hati, sedikit pun tidak boleh salah.

Kata Tuan Ku-mu:

"Jika aku tidak bisa mengundang mereka, bagai mana mungkin kau bisa mencari aku untuk menyewa pembunuh bayaran? Setiap orang yang bisa ku undang, semuanya bisa dipercaya, dan kenapa aku tidak mau mengundang mereka untuk mengawalku?"

Pu-couw-siancu tertawa.

Mata dia seperti air jernih, wajahnya seperti bunga teratai, tawanya selain manis juga cantik.

Jika bukan garis di sudut bibirnya menampakan garis kekejian, maka dia benar-benar adalah dewi di langit. Dia berkata:

"Tidak benar, kudengar Pat-kui-li doyan wanita dan serakah, hatinya keji, suka membunuh, buatmu wanita mungkin masih bisa menyediakan, tapi bagaimana kau bisa menyediakan begitu banyak orang untuk dibunuh, dihisap darah dan dimakan daging-nya?"

Tuan Ku-mu mengerutkan alis katanya:

"Jangan sembarangan omong, memang tidak salah mereka doyan wanita dan harta, tapi kapan menghisap darah dan makan daging manusia?"

"Aku bukan pelanggan seperti pelanggan biasa, aku punya beberapa berita yang lebih akurat darimu, kau jangan memandang aku hanya seorang wanita, tapi sudah melupakan kedudukanku?"

Tuan Ku-mu membentangkan sepasang tangannya tanda tidak bisa berbuat apa-apa, katanya:

"Aku tidak lupa, maka aku khusus meng-undang Giam- lo-kang-pat-kui-li kemari.

Selain mereka, di dunia ini orang yang mampu menahan jurus Coan-sen-pian-cie milikmu, tidak lebih dari sepuluh orang, kau telah membuat aku mengeluarkan lebih banyak uang, kau tentu tidak tahu!"

Pu-couw-siancu keheranan:

"Kau masih tahu apa lagi tentang diriku? tentu tidak hanya tahu Coan-sen-pian-cie saja bukan?"

"Tentu saja, aku pun tahu anak buahmu ada dua orang wanita berpedang dan dua puluh satu orang pengawal baju perak. Mereka pun punya kemampuan hebat, maka aku tidak berani ceroboh."

Mendengar kata-katanya sekarang, sepertinya sudah lama menganggap dia orang yang menakutkan.

Jika benar demikian, lalu kenapa mencari masalah sendiri? Kenapa tidak memikirkan akibatnya, ingin mendapatkan ciumannya?

Pu-couw-siancu tidak bertanya pada dia tentang hal ini, sambil menghirup nafas lega berkata:

"Walaupun kau tahu banyak, tapi untungnya masih ada hal yang lebih penting yang kau tidak tahu."

Dia merasa yakin karena itu dia merasa lega, seluruh wajahnya tampak mengendur, dan penampilan nya jadi semakin cantik. • Ku-mu melihat matanya, dia menekan rasa ketakutan yang timbul di dalam hatinya, sambil tersenyum berkata:

"Hal yang tidak ingin ku ketahui biasanya aku tidak mau tahu, tapi hal yang harus ku ketahui pasti akan ku ketahui."

Pu-couw-siancu menggelengkan kepala:

"Tidak, jika kau tidak tahu, maka selamanya tidak akan tahu. "

Tawa di sudut bibirnya semakin kental, juga semakin membuat orang merasa dia cantik sesat yang sangat menarik.

Kecantikan wanita sejak dulu bisa dibagi dalam dua garis besar yaitu kecantikan asli dan kecantikan sesat.

Dalam pandangan mata laki laki, kecantikan yang disebut belakangan jauh lebih menarik.

Tapi ketika dia benar-benar ingin meminang sebagai istri, dia akan memilih yang disebutkan di depan, yaitu kecantikan asli.

Masih tetap tersenyum memikat dia bertanya:

"Dimana Pat-kui-li? Kenapa sampai sekarang belum muncul? Mereka tidak merasa malu bukan?"

Di sudut kiri atas dalam ruangan besar ada sederetan lubang angin, "Buum!" sekaligus terbuka.

Satu suara dingin terdengar:

"Nona cantik, kenapa kau begitu terburu-buru ingin bertemu dengan kami?"

Walaupun Pu-couw-siancu tidak melihat ke-arah suara itu, tapi dia menjawabnya: "Tidak, aku sedikitpun tidak terburu-buru, kau pasti ketuanya Pat-kui-li? Apakah kau Gin-sie-kui-li (Setan perak dari perbatasan)?"

Dari lubang angin di atas terdengar jawaban:

"Betul, rupanya banyak yang kau ketahui, tapi seorang gadis yang terlalu banyak tahu, kurang baik buat dirinya."

Perlahan Pu-couw-siancu menggulung lengan baju kirinya, tampak satu lengan secantik giok seputih minyak domba.

Dia terus menggulung sampai bahunya terlihat.

Di bawah bahunya sedikit adalah buah dada, zaman dulu tidak ada model baju yang bagian atasnya terbuka.

Jadi asal bagian atasnya kelihatan sedikit saja, maka akan membuat seluruh laki-laki di jalanan mata nya melotot besar-besar.

Tentu saja siapa pun jangan harap bisa melihat buah rahasianya Pu-couw-siancu, tapi siapapun yang bisa melihat kulit putih di dekat buah dadanya, tentu aliran darahnya akan bergolak, denyut jantung berjalan semakin cepat.

Tapi Pu-couw-siancu seperti tidak ingin menggunakan kecantikannya untuk memikat mereka.

Tubuh dia berputar setengah lingkaran dengan lembut berkata:

"Di atas bahuku ada satu tanda lahir merah, apa kalian sudah melihatnya? Apakah itu? Siapa yang bisa menjawabnya?"

Di sudut kiri ruangan di belakang layar penahan angin terdengar satu suara muda yang nyaring berkata: "Itulah tanda merah pertanda gadis suci, kau pasti masih gadis, aku berani bertaruh dengan siapa sajai."

Bagaimana wajah orang ini tidak ada seorang pun yang tahu, tapi suaranya sangat enak didengar.

Pu-couw-siancu merasa senang, lalu meng-angguk- anggukan kepala:

"Betul, inilah tanda merah pertanda gadis suci, suaramu begitu enak didengar, apakah kau Touw-tiok (Bambu tembus), salah satu dari Pat-kui-li?"

Kata-katanya tidak ada yang menjawab. Maka dia berkata lagi:

"Aku tidak membohongi Ku-mu, aku mengatakan aku masih gadis, maka pasti masih gadis. Dan sama juga, aku menyetujui syarat dia, maka pasti menepatinya. Tapi jika dia tidak berani menerima perdagangan ini, maka aku tidak akan membiarkan dia mendapatkan diriku."

Terdengar suara Gin-sie-kui-li dari atas lubang angin: "Adil sekali, karena dia tidak berani menerima, jadi kami

yang menerimanya!"

Pu-couw-siancu tersenyum melihat pada Ku-mu, katanya:

"Kau sudah mendengarnya?"

Wajah Ku-mu tidak ada reaksi, berkata:

"Aku tidak tuli, aku bisa mendengarnya, tapi mereka tidak bisa menerima bisnis ini, karena mereka sekarang masih terikat kontrak denganku!"

Pu-couw-siancu tertawa, menunggu sejenak, di sekeliling sama sekali tidak ada reaksi. Maka senyum dia menghilang karenanya. Ku-mu berkata lagi:

"Walaupun Pat-kui-li doyan wanita, tapi dia bisa dipercaya, kau ingin menggunakan kecantikanmu supaya mereka berbalik menghadapi aku, cara ini rasa-nya sedikit kurang bagus."

Pu-couw-siancu sedikit menyesal:

"Kelihatannya kata-katamu tidak membesar besarkan."

Ku-mu tampak bangga, dia mengangkat kepala nya ke atas tertawa dan berkata: "Aku sudah bilang. "

Kata-katanya mendadak terputus, sebab dari empat sudut ruangan mendadak melesat empat macam senjata, secepat kilat menyerang dia.

Pu-couw-siancu mundur dan keluar dari celah senjata rahasia, dengan keras berkata:

"Aduh, celaka, orang yang menggunakan pisau arit ini pasti dia adalah Sang-cian-kui-li (Setan golok sabit), yang menggunakan kapak baja adalah Kui-can-kui-li (Setan tumbuhan cacat.). "

Saat ini tubuh tuan Ku-mu mendadak duduk jatuh ke lantai, tapi bukan mati karena terkena senjata rahasia.

Terlihat dia berguling di lantai, berguling ke kiri tujuh kaki.

Kecepatan gerakannya dan sebarnya meng-hadapi serangan lawan, membuat orang tidak ter-bayang dia adalah kakek berusia tujuh puluh tahun.

Kenyataannya setelah dia berguling ke kiri tujuh kaki, mendadak berguling lagi tujuh kaki, merubah arah bergulingnya kembali ke tempat asalnya. Setelah bergulingan, dia telah lolos dari dim belas kali serangan cepat empat macam senjata yang menyerang dia.

Pu-couw-siancu berteriak tems:

"Yang menggunakan Sam-ciat-kun (Tongkat tiga bagian) itu apakah Yu-poan-kui-li? Yang melayangkan pedang apakah H u i - k o n g-k u i -1 i ? Hei, kalian ini bagaimana, empat orang mengeroyok juga tidak bisa membereskan seorang kakek?"

Empat bayangan orang lainnya mendadak melayang turun dari empat sudut atas ruangan, semua bergerak ringan dan lincat, menyentuh lantai tanpa bersuara.

Empat orang ini seperti setan saja kemunculannya, semua memakai pakaian ringkas, yang membawa tombak emas bertubuh langsing adalah Touw-tiok-kui-li, suara dialah yang paling enak didengar.

Yang satu lagi berwajah pucat, kurus kering membawa dua gembrengan tembaga, dia adalah pemimpin KuiTi, Gin-sie-kui-li.

Sisa dua lagi yang satu menggunakan senjata CengTimTiok-soh (Tali berserat hijau), senjata yang jarang digunakan orang, sangat sulit dipelajari, orang ini adalah Cu-tai-kui-li (Setan anak mutiara).

Yang kedua adalah Kim-keng-kui-li (Setan cermin emas) senjatanya adalah pedang pendek dan tameng kecil yang bersinar emas menyilaukan mata.

Begitu empat orang Kui-li ini muncul, penyerangannya masih belum berhenti, sehingga tuan Ku-mu seperti menempel oleh lantai, walaupun masih bisa berguling, tapi terlihat sudah agak lamban dan susah. Sorot mata Gin-sie-kui-li yang pemimpin Pat-kui-li, menatap dingin pada Pu-couw-siancu. Lalu dia berkata: "Rupanya kau sangat mengenal kami, kenapa? Apakah orang-orang seperti kami, di dalam hatimu juga ada sedikit kedudukan?"

Walaupun orang ini sebagai pemimpin, tapi usianya tidak tua.

Kira-kira usia hanya tiga puluh tahun, kelihatan nya paling sedikit masih ada empat orang yang lebih tua dari pada dia.

Pu-couw-siancu tidak menjawab balik bertanya: "Apakah kalian ingin membunuh Ku-mu?"

Di wajah pucat Gin-sie-kui-li terlihat tawa licik dan berkata:

"Belum tentu, sebab orang ini tidak mudah dibunuh!" "Jika kalian tidak bisa membunuh dia, dia bisa menyewa

banyak lagi pembunuh bayaran untuk menghadapi kalian,

ini bukankah hal yang merepot-kan dan mengkhawatirkan?" Gin-sie-kui-li berkata:

"Betul, betul. Maka aku silahkan Siancu memutuskannya, silahkan kau pilih salah satu di antara kami berdelapan untuk bertarung dengan tuan Ku-mu."

"Kalian berdelapan termasuk di dalamnya?" Pu-couw- siancu terkejut sampai alisnya pun terangkat tinggi sekali, "apakah artinya delapan orang bersama-sama ingin memiliki satu wanita?"

"Betul, tapi kau tidak perlu terkejut pada masalah kecil, adat istiadat seperti ini tidak populer di negara kita saja. Di negara lain, seperti India sana, sering beberapa bersaudara bersama-sama menikahi seorang wanita. Di negri Jepang sana, setelah orangnya mati, bukan saja harta, sampai istri dan selir juga diwariskan pada anaknya."

Pu-couw-siancu melihat pada Ku-mu yang sedang berguling dengan susah payah.

Ilmu silat kakek ini sungguh hebat sekali, kadang-kadang kepalannya memukul dan kadang-kadang kakinya menendang, gerakannya selalu bisa memukul mundur musuhnya, sehingga walaupun keadaannya repot, tapi masih belum terluka.

Dia melihat pada delapan orang Kui-li, tapi selain Touw- tiok-kui-li yang masih bisa dibilang tampan, yang lainnya masing-masing tampangnya ada ciri yang khusus. Wajah khusus sebenarnya bagus. Karena biasanya, laki-laki tidak selalu harus tampanbaru bisa menarik hati wanita.

Ada sebagian laki-laki tampangnya tidak tampan, malah ada cacatnya, seperti ada tahi lalat atau cacat sabetan senjata tajam, tapi tetap bisa menarik sorot mata wanita, bisa menaklukan perasaannya.

Di jaman sekarang, laki-laki yang seperti ini di anggap berkarakter.

Tapi dari GiamTo-kang-pat-kuiTi itu selain Touw-tiok- kui-li, tujuh yang lain semuanya buruk rupa dan kasar.

Ada dua orang gigi taringnya menonjol keluar, warna giginya kuning coklat, jelas tidak biasa sikat gigi.

Tampang mereka walaupun menggunakan kata 'berkarakter' gambarannya, tapi tetap saja membuat orang sebal ingin muntah.

Apa lagi Pu-couw-siancu begitu membayang-kan dirinya harus tidur bergiliran dan bermesraan dengan mereka, hampir saja dia memuntahkan makanan yang dimakan tiga hari lalu!

Untung sampai saat ini dia masih belum menentukan harus tidur bergiliran dengan mereka.

Maka dia bisa menahan dan bisa tersenyum manis dan cantik.

Suaranya pun merdu enak di dengar, berkata:

"Betul, betul! Di dunia ini ada istiadat seperti ini, maka orang lain pun pasti bisa menerimanya.

Sebenarnya bisa saja aku segera menyanggupi kalian, namun setelah kulihat-lihat, malah menemukan walaupun strategi kalian sudah diatur, kekuatannya hanya menggunakan lima puluh persen. Ku-mu berguling-guling juga sama, hanya menggunakan setengah tenaganya.

Sebenarnya kalian sedang bermain apa? Walau pun kalian mengatakan menunggu keputusanku baru melakukan pembunuhan, tapi jika aku adalah Ku-mu, aku pasti akan sekuat tenaga menerobos keluar dari kepungan, baru pelan- pelanbernegosiasi."

Dengan dingin Gin-sie-kui-li melototi dia, menunggu dia melanjutkan bicaranya.

Benar saja, baru habis perkataan Pu-couw-siancu habis dia melanjutkan lagi:

"Kenapa dia tidak bertindak demikian? Di dunia ini pasti tidak ada orang yang tidak mau melakukan hal yang menguntungkan diri sendiri, maka dia masih tetap berada di dalam kepungan kalian, jelas itu paling menguntungkan dia."

"Belum tentu!" kata Gin-sie-kui-li. "Pasti!" "Kau masih belum menyetujui apa pun pada kami."

"Tentu saja! Aku masih belum tahu siapa di antara kalian yang bisa menang dan masih hidup. Kenapa aku harus menyetujuinya?"

Mata aneh segi tiga Gin-sie-kui-li berkedip dan berkedip lagi, lama tidak bersuara.

Jelas dia sedang memikirkan hal yang sulit, juga harus segera menyimpulkan masalah sulit baru bisa memutuskan tindakan apa yang diambil.

Saat ini tuan Ku-mu berguling-guling diatas lantai, walaupun gerakannya lebih lambat dari pada semula, tapi dia bisa tiba-tiba bisa bergerak ke kiri, ke kanan, tiba-tiba memukul dan menendang.

Hal ini membuat empat orang Kui-li yang tidak henti- hentinya menyerang merasa kesulitan.

Tapi karena empat Kui-li lain yang dipimpin Gin-sie-kui- li berdiri di empat penjuru, Ku-mu jadi tidak berani berguling mendekati mereka, maka lingkaran gerakan dia jadi terbatas!

Di dalam keadaan begini, siapa pun akan bertaruh pada Pat-kui-li bukan pada tuan Ku-mu.

Pu-couw-siancu mendesak:

"Hayo cepat, jika kalian kedua belah pihak tidak ada jawaban yang bisa memuaskan aku, aku akan segera pergi!"

Gin-sie-kui-li berkata:

"Aku memutuskan begini!.   "

Kata-katanya belum selesai, mendadak tuan Ku-mu bersiul panjang.

Siulannya yang nyaring menutup suara Gin-sie-kui-li. Terlihat tubuh tuan Ku-mu melesat ke beberapa kaki, dengan posisi masih berbaring.

Untung sampai saat ini dia masih belum menentukan harus tidur bergiliran dengan mereka.

Maka dia bisa menahan dan bisa tersenyum manis dan cantik.

Suaranya pun merdu enak di dengar, berkata:

"Betul, betul! Di dunia ini ada istiadat seperti ini, maka orang lain pun pasti bisa menerimanya.

Sebenarnya bisa saja aku segera menyanggupi kalian, namun setelah kulihat-lihat, malah menemukan walaupun strategi kalian sudah diatur, kekuatannya hanya menggunakan lima puluh persen. Ku-mu berguling-guling juga sama, hanya menggunakan setengah tenaganya.

Sebenarnya kalian sedang bermain apa? Walau pun kalian mengatakan menunggu keputusanku baru melakukan pembunuhan, tapi jika aku adalah Ku-mu, aku pasti akan sekuat tenaga menerobos keluar dari kepungan, baru pelan- pelanbernegosiasi."

Dengan dingin Gin-sie-kui-li melototi dia, menunggu dia melanjutkan bicaranya.

Benar saja, bam habis perkataan Pu-couw-siancu habis dia melanjutkan lagi:

"Kenapa dia tidak bertindak demikian? Di dunia ini pasti tidak ada orang yang tidak mau melakukan hal yang menguntungkan diri sendiri, maka dia masih tetap berada di dalam kepungan kalian, jelas itu paling menguntungkan dia."

"Belum tentu!" kata Gin-sie-kui-li. "Pasti!" "Kau masih belum menyetujui apa pun pada kami."

"Tentu saja! Aku masih belum tahu siapa di antara kalian yang bisa menang dan masih hidup. Kenapa aku harus menyetujuinya?"

Mata aneh segi tiga Gin-sie-kui-li berkedip dan berkedip lagi, lama tidak bersuara.

Jelas dia sedang memikirkan hal yang sulit, juga harus segera menyimpulkan masalah sulit baru bisa memutuskan tindakan apa yang diambil.

Saat ini tuan Ku-mu berguling-guling diatas lantai, walaupun gerakannya lebih lambat dari pada semula, tapi dia bisa tiba-tiba bisa bergerak ke kiri, ke kanan, tiba-tiba memukul dan menendang.

Hal ini membuat empat orang Kui-li yang tidak henti- hentinya menyerang merasa kesulitan.

Tapi karena empat Kui-li lain yang dipimpin Gin-sie-kui- li berdiri di empat penjuru, Ku-mu jadi tidak berani berguling mendekati mereka, maka lingkaran gerakan dia jadi terbatas!

Di dalam keadaan begini, siapa pun akan bertaruh pada Pat-kui-li bukan pada tuan Ku-mu. Pu-couw-siancu mendesak:

"Hayo cepat, jika kalian kedua belah pihak tidak ada jawaban yang bisa memuaskan aku, aku akan segera pergi!"

Gin-sie-kui-li berkata:

"Aku memutuskanbegini!.   "

Kata-katanya belum selesai, mendadak tuan Ku-mu bersiul panjang.

Siulannya yang nyaring menutup suara Gin-sie-kui-li. Terlihat tubuh tuan Ku-mu melesat ke atas beberapa kaki, dengan posisi masih berbaring.

Saat ini Sam-ciat-kun Yu-poan-kui-li secepat kilat menyapu di bawah punggungnya, dan kapak baja Kui-can- kui-li bergerak dari atas ke bawah.

Tiba-tiba tubuh Ku-mu membungkuk seperti udang, sabetan kampak ini hanya menimbulkan suara membelah angin, tapi tidak berhasil menyentuh sebuah bulu pun dari lawannya.

Tubuh tuan Ku-mu yang bungkuk mendadak jadi lurus melesat, laksana tombak terbang menusuk ke Hui-kong-kui- li.

Pedang di tangan Hui-kong-kui-li bergerak membentuk tiga gulungan sinar, siapa pun tidak bisa melihat dengan jelas, pedang dia mengarah ke mana dari tiga sinar pedangnya.

Tiba-tiba kaki kiri Ku-mu menendang dan lengan kanannya menyikut, dua gulungan sinar pedang jadi menghilang tidak berbekas.

Tapi pedang tajam yang berkilauan mendadak muncul lagi digulungan sinar ketiga, laksana ular menjulurkan lidahnya.

Serangan pedangnya sangat cepat, sangat keji, ujung pedang mendadak telah menyentuh jalan darah penting di iga kirinya tuan Ku-mu.

Posisi seluruh tubuh Ku-mu yang masih terlentang di udara, laksana ikan mendadak berguling ke samping. j

Terlihat ujung pedang sudah merobek baju dan menembus, saat itu sikut kirinya Ku-mu kebetulan menutup, maka pedang itupun terjepit. Terlihat, tidak peduli serangan atau pertahanan, tidak satu pun yang tidak hebat dan sangat berbahaya, sulit digambarkan.

Tapi yang lebih hebat masih ada di belakang.

Karena pedang Hui-kong-kui-li dijepit, dengan sendirinya tubuh dia bergerak ke kanan ingin melepaskan pedang, namun gerakannya malah menyambut serangan golok sabitnya Sang-cian-kui-li.

Perawakan Sang-cian-kui-li paling pendek dan kecil di antara semua orang, namun golok sabit di tangannya malah berat dan panjang, suara goloknya membelah angin, suaranya sangat mengerikan.

Serangan goloknya terlihat penuh tenaga, sangat dahsyat.

Hui-kong-kui-li melihat sinar golok yang menghampiri dan mendengar suara golok yang begitu dahsyat, dia jadi terkejut dan berteriak:

"Hati hati, ini aku.    "

Suaranya masih berkumandang, dadanya sudah terkena golok.

Meminjam tenaga lawan mencabut pedang, tubuh Ku- mu melayang ke samping, dengan posisi tetap masih terlentang di udara.

Pada saat ini dia masih dengan entang tertawa dan berkata:

"Orang sendiri pun dibunuh tanpa kasihan, perbuatan ini sungguh tidak bisa diterima. "

Dia mengolok Hui-kong-kui-li yang dibacok oleh golok sabit itu. Tapi tawanya mendadak terhenti di tengah-tangah, sebab dia melihat Hui-kong-kui-li bukan saja dadanya tidak berlumuran dada, malah dengan kecepatan yang sulit dipercaya menghadang jalan dia.

Dalam desingan ujung pedang, membentuk tujuh titik bintang dingin, dengan cepat menyerang tujuh jalan darah besar di sebelah kanan tubuhnya.

Pu-couw-siancu yang berada di luar kalangan, bisa melihat ketika golok sabit akan mengenai Hui-kong-kui-li, golok sabit itu dengan cepat berputar, maka yang mengenai adalah punggung golok bukan mata goloknya.

Sehingga Hui-kong-kui-Ii bukan saja tidak terluka atau mati, malah bisa lebih cepatmenghadang musuhnya.

Semua tidak di luar dugaan, walaupun Giam-lo-kang- pat-kui-li menggemparkan seluruh pesilat tinggi di dunia, tapi mereka tetap saja manusia bukan setan!

Ilmu silat mereka walaupun harus diakui sangat tinggi dan menakutkan, tapi bagaimana pun tenaganya tidak bisa melebihi kekuatan seorang manusia, maka pasti ada cara mengatasinya!

Pu-couw-siancu tersenyum, terlihat tubuh tuan Ku-mu mendadak jatuh ke lantai.

Hal ini membuat tujuh serangan pedang Hui-kong-kui-li semua tidak mengenai sasaran.

Tubuh tuan Ku-mu seperti kapas, menyentuh lantai tanpa bersuara.

Sekali meluncur maka berubah jadi posisi berdiri.

Semua serangan Kui-li mendadak berhenti, setiap orang seperti kesurupan, semua orang tampak* terasa seperti patung pahatan. * Satu tangan Ku-mu menunjuk langit, satu tangan lagi menunjuk bumi.

Jurus ini adalah Wie-go-tok-cun (Hanya aku satu yang terhormat) laksana alam semesta. Sejak dulu sampai yang akan datang hanya ada 'aku' seorang!

Gin-sie-kui-li bersiul keras tiga kali, tapi siulannya semakin ke belakang semakin lemah.

Pancaran hawa yang tadinya amat keji, dahsyat, laksana singa es bertemu dengan matahari, dengan cepat menjadi cair.

Pu-couw-siancu tertawa dan berkata: "Sudah, sudahlah! Sandiwara kalian tidak akan bisa menipuku. Kenapa kedua belah pihak tidak mengerahkan jurus mematikan yang sebenarnya? Apakah takut aku mencuri ilmu kalian?"

Mata tuan Ku-mu menatap tajam pada Gin-sie-kui-li, mulurnya menjawab:

"Buat apa kita bertarung mati-matian, kita melakukan ini, siapa yang untung?"

Gin-sie-kui-li menatap tajam Ku-mu, matanya berkedip pun tidak, dengan keras berkata:

"Betul, jika kita bertarung sampai ada yang menang dan ada yang mati, siapa yang paling beruntung?"

Kata Pu-couw-siancu:

"Siapa yang paling beruntung sekarang masih belum tahu. Tapi orang yang paling tidak beruntung anak kecil juga tahu, orang itu adalah aku!"

Dia mengatakan ini dengan wajah dan suara yang seperti terhina dan disalahkan.

Membuat kecantikan dia bertambah menarik. Tuan Ku-mu berkata:

Dalam desingan ujung pedang, membentuk tujuh titik bintang dingin, dengan cepat menyerang tujuh jalan darah besar di sebelah kanan tubuhnya.

Pu-couw-siancu yang berada di luar kalangan, bisa melihat ketika golok sabit akan mengenai Hui-kong-kui-li, golok sabit itu dengan cepat berputar, maka yang mengenai adalah punggung golok bukan mata goloknya.

Sehingga Hui-kong-kui-li bukan saja tidak terluka atau mati, malah bisa lebih cepat menghadang musuhnya.

Semua tidak di luar dugaan, walaupun Giam-lo-kang- pat-kui-li menggemparkan seluruh pesilat tinggi di dunia, tapi mereka tetap saja manusia bukan setan!

Ilmu silat mereka walaupun harus diakui sangat tinggi dan menakutkan, tapi bagaimana pun tenaganya tidak bisa melebihi kekuatan seorang manusia, maka pasti ada cara mengatasinya!

Pu-couw-siancu tersenyum, terlihat tubuh tuan Ku-mu mendadak jatuh ke lantai.

Hal ini membuat tujuh serangan pedang Hui-kong-kui-li semua tidak mengenai sasaran.

Tubuh tuan Ku-mu seperti kapas, menyentuh lantai tanpa bersuara.

Sekali meluncur maka berubah jadi posisi berdiri.

Semua serangan Kui-li mendadak berhenti, setiap orang seperti kesurupan, semua orang tampak; terasa seperti patung pahatan.

Satu tangan Ku-mu menunjuk langit, satu tangan lagi menunjuk bumi. Jurus ini adalah Wie-go-tok-cun (Hanya aku satu yang terhormat) laksana alam semesta. Sejak dulu sampai yang akan datang hanya ada 'aku' seorang!

Gin-sie-kui-li bersiul keras tiga kali, tapi siulannya semakin ke belakang semakin lemah.

Pancaran hawa yang tadinya amat keji, dahsyat, laksana singa es bertemu dengan matahari, dengan cepat menjadi cair.

Pu-couw-siancu tertawa dan berkata: "Sudah, sudahlah! Sandiwara kalian tidak akan bisa menipuku. Kenapa kedua belah pihak tidak mengerahkan jurus mematikan yang sebenarnya? Apakah takut aku mencuri ilmu kalian?"

Mata tuan Ku-mu menatap tajam pada Gin-sie-kui-li, mulutnya menjawab:

"Buat apa kita bertarung mati-matian, kita melakukan ini, siapa yang untung?"

Gin-sie-kui-li menatap tajam Ku-mu, matanya berkedip pun tidak, dengan keras berkata:

"Betul, jika kita bertarung sampai ada yang menang dan ada yang mati, siapa yang paling beruntung?"

Kata Pu-couw-siancu:

"Siapa yang paling beruntung sekarang masih belum tahu. Tapi orang yang paling tidak beruntung anak kecil juga tahu, orang itu adalah aku!"

Dia mengatakan ini dengan wajah dan suara yang seperti terhina dan disalahkan.

Membuat kecantikan dia bertambah menarik. Tuan Ku-mu berkata: Dalam desingan ujung pedang, membentuk tujuh titik bintang dingin, dengan cepat menyerang tujuh jalan darah besar di sebelah kanan tubuhnya.

Pu-couw-siancu yang berada di luar kalangan, bisa melihat ketika golok sabit akan mengenai Hui-kong-kui-li, golok sabit itu dengan cepat berputar, maka yang mengenai adalah punggung golok bukan mata goloknya.

Sehingga Hui-kong-kui-li bukan saja tidak terluka atau mati, malah bisa lebih cepat menghadang musuhnya.

Semua tidak di luar dugaan, walaupun Giam-lo-kang- pat-kui-li menggemparkan seluruh pesilat tinggi di dunia, tapi mereka tetap saja manusia bukan setan!

Ilmu silat mereka walaupun harus diakui sangat tinggi dan menakutkan, tapi bagaimana pun tenaganya tidak bisa melebihi kekuatan seorang manusia, maka pasti ada cara mengatasinya!

Pu-couw-siancu tersenyum, terlihat tubuh tuan Ku-mu mendadak jatuh ke lantai.

Hal ini membuat tujuh serangan pedang Hui-kong-kui-li semua tidak mengenai sasaran.

Tubuh tuan Ku-mu seperti kapas, menyentuh lantai tanpa bersuara.

Sekali meluncur maka berubah jadi posisi berdiri.

Semua serangan Kui-li mendadak berhenti, setiap orang seperti kesurupan, semua orang tampak terasa seperti patung pahatan. '

Satu tangan Ku-mu menunjuk langit, satu tangan lagi menunjuk bumi. Jurus ini adalah Wie-go-tok-cun (Hanya aku satu yang terhormat) laksana alam semesta. Sejak dulu sampai yang akan datang hanya ada 'aku' seorang!

Gin-sie-kui-li bersiul keras tiga kali, tapi siulannya semakin ke belakang semakin lemah.

Pancaran hawa yang tadinya amat keji, dahsyat, laksana singa es bertemu dengan matahari, dengan cepat menjadi cair.

Pu-couw-siancu tertawa dan berkata: "Sudah, sudahlah! Sandiwara kalian tidak akan bisa menipuku. Kenapa kedua belah pihak tidak mengerahkan jurus mematikan yang sebenarnya? Apakah takut aku mencuri ilmu kalian?"

Mata tuan Ku-mu menatap tajam pada Gin-sie-kui-li, mulutnya menjawab:

"Buat apa kita bertarung mati-matian, kita melakukan ini, siapa yang untung?"

Gin-sie-kui-li menatap tajam Ku-mu, matanya berkedip pun tidak, dengan keras berkata:

"Betul, jika kita bertarung sampai ada yang menang dan ada yang mati, siapa yang paling beruntung?"

Kata Pu-couw-siancu:

"Siapa yang paling beruntung sekarang masih belum tahu. Tapi orang yang paling tidak beruntung anak kecil juga tahu, orang itu adalah aku!"

Dia mengatakan ini dengan wajah dan suara yang seperti terhina dan disalahkan.

Membuat kecantikan dia bertambah menarik. Tuan Ku-mu berkata: "Gin-sie, kalian   betul-betul   tergiur   kecantikannya?

Sampai rela kehilangan kepercayaan?"

"Tidak seluruhnya demi kecantikan, Sen Hai-kun juga satu sebab yang sangat penting.'

"Ceek ceek!" tuan Ku-mu berkata, "Keberanian kalian sungguh tidak kecil, malah bermimpi melawan Sen Hai- kun. "

"Orang yang sampai kau pun tidak berani menyentuhnya, tentu saja kami pantas mencobanya."

Tuan Ku-mu menggelengkan kepala:

"Kalian salah! Apakah kalian tahu aku puluhan tahun berbisnis memperkenalkan pembunuh bayaran, kenapa sampai sekarang masih bisa hidup?"

Dia berhenti sejenak, tapi tidak lawan menduga nya. Dia sendiri melanjutkan:

"Aku masih bisa hidup sekarang, bukan mengandalkan ilmu silat, tapi mengandalkan otak. Setiap kali aku menerima bisnis, pasti aku menyelidiki dulu dengan jelas, sehingga aku tahu harus mengutus siapa menjalankan tugasnya."

Gin-sie-kui-li berkata:

"Kami tidak berniat merebut usahamu, maka cara kau ini tidak ada gunanya pada kami!"

"Tapi besar hubungannya dengan hidup mati, terhina atau terhormatnya kalian, kalian selain tidak tahu siapa Sen Hai-kun sebenarnya, dan juga tidak tahu dia memiliki ilmu apa saja, kalian sembarangan mencari dia, jika memang menggembirakan, tapi jika kalah akibatnya tidak terbayangkan!"

Wajah tampan Touw-tiok-kui-li tampak tawa keji. Dia menyela:

"Kami bersaudara sejak menginjakan kaki di dunia persilatan, tidak terhitung banyaknya orang yang sudah kami bunuh, pesilat tinggi mana pun sulit menghindar nasib sialnya jika bertemu dengan kami. Hal-hal begini kau yang paling tahu, kulihat tidak perlu lagi satu persatu mengingatkanmu?"

"Tentu saja tidak perlu, tentu saja tidak perlu!" Ku-mu berkata, "malah sebaliknya aku harus memperingatkan dirimu. Dalam begitu banyak tugas, sasarannya sudah aku selidiki dengan teliti sekali, juga aku yang memutuskan paling cocok bisnisnya diserah-kan pada kalian, maka baru aku mencari kalian. Sehingga kalian bisa sukses melakukan tugas."

Teori ini sebenarnya sangat mudah dan jelas, Pat-kui-li tidak bersuara.

Pu-couw-siancu tertawa, lalu berkata:

"Lalu bagaimana dengan aku? Kau menyewa mereka menjadi pengawal, apakah sudah menyelidikinya dengan jelas, tahu mereka pasti bisa mengalahkan aku?"

Ku-mu tertawa pahit berkata:

"Tadinya bermaksud begitu. Tapi aku terlewatkan satu macam, yaitu kecantikanmu. Sebenarnya tidak seharusnya aku terlewatkan ini. Sebab aku yang sebatang balok kayu pun bisa tergerak, apalagi orang lain tentu saja juga bisa."

Pu-couw-siancu mengangkat bahu dan berkata: "Ini yang disebut orang pintar memikirkan seribu hal pasti terlewatkan satu. Walaupun kau telah beribu-ribu kali menghitungnya, juga tidak bisa menjamin ada beberapa hal yang tidak terhitung!" "Gin-sie, kalian   betul-betul   tergiur   kecantikannya?

Sampai rela kehilangan kepercayaan?"

"Tidak seluruhnya demi kecantikan, Sen Plai-kun juga satu sebab yang sangat penting.'

"Ceek ceek!" tuan Ku-mu berkata, "Keberanian kalian sungguh tidak kecil, malah bermimpi melawan Sen Hai- kun. "

"Orang yang sampai kau pun tidak berani menyentuhnya, tentu saja kami pantas mencobanya."

Tuan Ku-mu menggelengkan kepala:

"Kalian salah! Apakah kalian tahu aku puluhan tahun berbisnis memperkenalkan pembunuh bayaran, kenapa sampai sekarang masih bisa hidup?"

Dia berhenti sejenak, tapi tidak lawan menduga nya. Dia sendiri melanjutkan:

"Aku masih bisa hidup sekarang, bukan mengandalkan ilmu silat, tapi mengandalkan otak. Setiap kali aku menerima bisnis, pasti aku menyelidiki dulu dengan jelas, sehingga aku tahu harus mengutus siapa menjalankan tugasnya."

Gin-sie-kui-li berkata:

"Kami tidak berniat merebut usahamu, maka cara kau ini tidak ada gunanya pada kami!"

"Tapi besar hubungannya dengan hidup mati, terhina atau terhormatnya kalian, kalian selain tidak tahu siapa Sen Hai-kun sebenarnya, dan juga tidak taViu dia memiliki ilmu apa saja, kalian sembarangan mencari dia, jika memang menggembirakan, tapi jika kalah akibatnya tidak terbayangkan!"

Wajah tampan Touw-tiok-kui-li tampak tawa keji. Dia menyela:

"Kami bersaudara sejak menginjakan kaki di dunia persilatan, tidak terhitung banyaknya orang yang sudah kami bunuh, pesilat tinggi mana pun sulit menghindar nasib sialnya jika bertemu dengan kami. Hal-hal begini kau yang paling tahu, kulihat tidak perlu lagi satu persatu mengingatkanmu?"

"Tentu saja tidak perlu, tentu saja tidak perlu!" Ku-mu berkata, "malah sebaliknya aku harus memperingatkan dirimu. Dalam begitu banyak tugas, sasarannya sudah aku selidiki dengan teliti sekali, juga aku yang memutuskan paling cocok bisnisnya diserah-kan pada kalian, maka baru aku mencari kalian. Sehingga kalian bisa sukses melakukan tugas."

Teori ini sebenarnya sangat mudah dan jelas, Pat-kui-li tidak bersuara.

Pu-couw-siancu tertawa, lalu berkata:

"Lalu bagaimana dengan aku? Kau menyewa mereka menjadi pengawal, apakah sudah menyelidikinya dengan jelas, tahu mereka pasti bisa mengalahkan aku?"

Ku-mu tertawa pahit berkata:

"Tadinya bermaksud begitu. Tapi aku terlewatkan satu macam, yaitu kecantikanmu. Sebenarnya tidak seharusnya aku terlewatkan ini. Sebab aku yang sebatang balok kayu pun bisa tergerak, apalagi orang lain tentu saja juga bisa."

Pu-couw-siancu mengangkat bahu dan berkata: "Ini yang disebut orang pintar memikirkan seribu hal pasti terlewatkan satu. Walaupun kau telah beribu-ribu kali menghitungnya, juga tidak bisa menjamin ada beberapa hal yang tidak terhitung!" Sorot matanya berpindah pada Gin-sie dan kawan- kawannya, sambil tersenyum manis berkata:

"Bunuhlah dia, sebenarnya kalian tidak usah merasa takut, sebab aku pasti tidak bisa lolos dari cengkraman kalian, semua ini sudah diperhitungkan oleh Ku-mu!"

Wajah Gin-sie-kui-li jadi serius dan tampak semakin dingin.

Lalu mengangkat kepala, bersiul panjang keras dan dingin.

Siulannya mula-mula hanya menusuk telinga dan menakutkan, tapi karena tujuh Kui-li lainnya juga mendadak bersama-sama bersiul dan berteriak, maka suaranya segera menjadi seperti suara neraka, mem-buat hati orang seperti melayang, juga berdebar-debar.

Di dunia, suara merupakan sebuah tenaga yang misterius.

Banyak aliran, tidak peduli yang lurus atau yang sesat, pasti memiliki cara menggunakan tenaga misterius melalui suara.

Seluruh sajak yang memuja keindahan, atau doa sesat semuanya tergolong ini.

Suara gabungan dari Pat-kui-li, dalam sekejap sudah penuh oleh rasa dingin dan angker, membuat bulu kuduk orang berdiri, di dalam kepala terbayang bermacam-macam pemandangan mengerikan.

Pu-couw-siancu pun merasa ketakutan sampai tubuhnya mengerut, malah sepasang tangannya juga dilipatkan.

Tuan Ku-mu masih tetap seperti batang kayu yang tidak bernyawa, masih tetap berposisi satu tangan menunjuk langit satu tangan menunjuk bumi yaitu jurus Wie-go-tok- cun.

Pisau salju yang menonjol keluar dari sepasang lengan bajunya mengeluarkan sinar berkilauan.

Dia sepertinya tidak terpengaruh oleh 'suara' itu, rupanya dia sangat mengerti tentang kemampuan-nya Pat-kui-li, maka dia pun punya cara menahannya.

Tidak seperti Pu-couw-siancu tampak segera terpengaruh.

Tiba-tiba sepasang tangan Gin-sie-kui-li mengadukan sepasang gembrengannya, mengeluarkan suara yang menggetarkan bumi.

Pu-couw-siancu terkejut dan meloncat ke atas setinggi dua kaki, sebenarnya dia jelas-jelas melihat orang ini membunyikan gembrengannya, tahu pasti akan timbul suara keras, tapi tetap saja tidak tahan dan meloncat ke atas.

Memang tuan Ku-mu tidak membohong, dia benar-benar tahu paling bagus mencari siapa untuk menghadapi Pu- couw-siancu.

Tapi alis Tuan Ku-mu sendiri sedikitpun tidak bergerak.

Jika ilmu dia sudah sampai ke tingkat seperti batang kayu kering, maka suara dan keadaan apa pun di luar tentu saja tidak bisa melukai dia.

Tapi jika dia sudah jadi batang kayu kering, lalu bagaimana mungkin bisa timbul pikiran yang bukan bukan pada Pu-couw-siancu?

Gin-sie-kui-li mengangkat tinggi-tinggi sepa-sang gembrengannya, siulan kerasnya tidak terputus. Tujuh Kui-li lainnya masing-masing mengambil posisi, siulan dan teriakan bekerja sama dengan gerakannya, sesaat di sekeliling seperti angin dingin bertiup, cuaca menjadi gelap.

Membuat orang seperti jatuh ke dalam neraka.

Pu-couw-siancu mundur dan mundur lagi, sampai punggungnya menempel ke dinding, baru berhenti karena tidak bisa berbuat apa-apa lagi.

Tampang ketakutannya, membuat orang yang melihatnya jadi timbul rasa kasihan.

Saat ini Sam-ciat-kun Yu-poan-kui-li, pedang panjangnya Hui-kong-kui-li, golok sabitnya Sang-cian-kui-li, kapak bajanya Kui-can-kui-li, empat macam senjata bersama-sama menyerang.

Sesaat hawa membunuh terasa dingin sekali, angin bergulung-gulung.

Dan kali ini kedahsyatan serangan bersama-samanya, lebih lihay satu kali lipat lebih dari yang tadi.

Sekarang mereka baru mengerahkan kemampuan aslinya, wajah masing-masing terlihat seperti setan jahat, gerakannya juga secepat setan, dalam sekejap setiap orang telah menyerang tiga jurus lebih.

Sinar golok hawa pedang, angin tongkat bayangan kapak, bergerak dalam keadaan malang melintang.

Tuan Ku-mu itu malah masih tetap seperti kayu kering, tetap masih dalam posisi jurus Wie-go-tok-cun.

Malah sampai bola matanya pun tidak bergerak.

Jurus pertama kapak baja dari Kui-can-kui-li membacok kepala, tapi serangan kapaknya hanya maju satu depa, karena menemukan arah dan tempatnya salah, maka dia segera merubah menjadi jurus Heng-sau-cian-kun (Menyapu melintang ribuan tentara).

Tapi gerakannya tetap masih kurang tepat. Kelihatannya serangan kapak ini bukan saja tidak bisa mengancam musuh, malah sebaliknya menghalangi serangan golok Sang-cian-kui-li, membuat salah salah dari mereka malah bisa melukainya.

Maka dalam sekali teriakannya berubah menjadi gerakan 'pukul' dan 'tabrak'.

Pukul adalah memukul pisau yang menonjol di lengan baju musuh, yang ditabrak adalah menotok titik penting di dada dan perut musuh.

Namun baru saja menggerakan kapak, pedang panjangnya Hui-kong-kui-li tepat menghadang di depan kapak.

Tentu saja Kui-can-kui-li sendiri tahu Hui-kong-kui-li tidak sengaja, seperti dirinya sendiri, setiap jurus dirasakan salah dan terpaksa merubahnya.

Walaupun dia tahu, juga memaafkan kesalahan Hui- kong-kui-li, tapi kenyataan adalah kenyataan, memaafkan tidak bisa merubahnya.

Terlihat kapak baja "Traang!" memukul miring pedang panjang, tubuh Hui-kong-kui-li tergetar ber-putar ke samping, tapi tepat menabrak Sam-ciat-kun "Buuk!" tepat mengenai dada dia.

Tenaga dalam Hui-kong-kui-li pecah terpukul Sam-ciat- kun, dadanya sakit sekali, berturut-turut memuntahkan darah segar, orangnya pun terlontar mundur sepuluh langkah lebih baru jatuh ke bawah.

OOoodeooOO 
DONASI VIA TRAKTEER Bagi para cianpwe yang mau donasi untuk biaya operasional Cerita Silat IndoMandarin dipersilahkan klik tombol hati merah disamping :)

Posting Komentar