Delapan Kitab Pusaka Iblis (Kwi Po Cin Keng Pat) Jilid 1

Jilid 1

Kwi-ban-san (bukit selaksa iblis) yang terletak sebelah utara kota lijiang merupakan tempat yang jarang dilewati dan bahkan tidak pernah dimasuki orang , banyak cerita

beredar tentang keangkeran bukit kwi-ban-san , disamping hutannya yang sangat lebat , kwi-ban-san juga memiliki tebing- tebing yang curam serta binatang-binatang buas yang bersarang didalamnya , dan katanya lagi bahwa setiap malam bulan purnama dari arah kwi-ban-san terdengar lolongan serigala dan suara-suara yang merindingkan bulu roma , desa terdekat dengan kwi-ban-san adalah desa butiu yang rata-rata penduduknya bekerja sebagai pemburu handal, namun walaupun mereka pemburu handal tidak ada satupun diantara mereka yang berani lewat bahkan memasuki gerbang hutan kwi-ban-san , melewati bukit itu saja sudah merinding kononlah lagi memasukinya .

Namun pada hari itu kwi-ban-san yang ditakuti itu dimasuki delapan orang muda-mudi mereka itu tiga orang laki-laki dan lima orang perempuan yang berumur sembilan belas sampai dua puluh dua tahun, gerakan mereka tangkas dan gesit sebab meraka adalah ahli-ahli muda liok-lim yang tidak boleh dipandang ringan , dua orang laki-laki diantaranya adalah suheng dan sute murid dari pek-mou-kwi (iblis berambut putih) sute dari see-sin-lohap (pertapa sakti dari barat) yang tua bernama kao-cung-sin dan yang muda sie-lui-kong sementara seorang laki-laki yang lain adalah pow-sin-hong murid terkasih dari toat-beng-kwi (iblis pencabut nyawa) salah seorang dari thian-te-sam-kwi yang menggemparkan, kemudian tiga dari lima wanita yang cantik dan muda itu adalah liok-swi-hoa , khu- gin-bi dan song-bi-lan , ketiganya adalah murid dari tok-sim- moli (iblis wanita berhati racun) sumoi dari see-sin-lohap dan pek-mou-kwi sementara dua gadis yang lain adalah bonita murid dari siang-kiam-kwi (iblis pedang kembar) salah satu dari thian-tem-sam-kwi atau cucu murid dari see-sin-lohap dan lumina murid dari tok-sim-kwi (iblis berhati racun) seorang yang lain dari thian-te-sam-kwi , mereka semua telah menyaksikan tumbangnya guru-guru mereka ditangan kim-khong-taihap (pendekar harpa emas) dan disaat terakhir pek-mou-kwi memerintahkan mereka untuk menyelamatkan diri ke kwi-ban- san .

Hari itu mereka sudah sampai dikaki bukit kwi-ban-san setelah menempuh perjalanan hampir satu tahun , “sebelum malam kita harus sudah sampai dipuncak , “kenapa cung-sin ? , sebab kalau kita kemalaman masih mendaki kepuncak amat berbahaya hoa-moi , “bahayanya apa , sin-ko ? , “jika malam hutan ini amat gelap sementara pendakian yang akan kita lakukan banyak dirintangi jurang dan tebing yang curam lan- moi , “apakah kamu sudah pernah memasukinya cung-sin ? , “benar lumina , saya dan sin-suheng pernah diajak suhu kemari dua tahun yang lalu sewaktu mengantar kami ke tempat supek di gyangtse , “sie-twako ! , kira-kira apa bahayanya jika bermalam ditengah hutan kwi-ban-san ini ?, “pow-te , jika bermalam dihutan kita akan di datangi binatang buas yang banyak berkeliaran , bagi kita mungkin binatang buas itu tidak jadi masalah, “lalu apa masalahnya kong-ko ? , “bi-moi ! didalam hutan ini ada sejenis tawon yang sangat beracun , yang sengatannya mematikan , kata suhu namanya jeng-hong- cu (tawon hijau) dan berkeliarannya diwaktu malam , “kalau begitu marilah kita mendaki kepuncak , sela bonita dan yang lain-lainpun mengangguk menyetujui , kedelapan muda-mudi itu lalu bergerak cepat memasuki hutan , cung-sin dan lui-kong yang sudah pernah memasuki kwi-ban-san sebagai penunjuk jalan berlari di depan sementara enam yang lain mengikuti dibelakang , tebing-tebing terjal dilewati dengan pengerahan sin-kang dan gin-kang yang cukup melelahkan , akhirnya sampailah mereka kepuncak kwi-bansan saat mentari sudah hampir bersembunyi di ufuk langit sebelah barat , “eh… dipuncak ini tidak apa-apanya kao-twako ! , “memang benar pow-te , tapi kata guru dibawah tebing itu ada sebuah goa yang ditempati susiok-kong im-kan-siaw-kwi (iblis kecil dari akhirat) , “apakah jiwi twako pernah memasuki goa tersebut , “belum pow-te , bahkan suhu sendiri belum , “lah.. lalu bagaimana kalian tahu ada goa dibawah tebing itu ? , lumina menjenguk kebawah , hatinya bergidik melihat jurang yang tidak berdasar itu , “lumina , suhu hanya menceritakan ketika kami berada di puncak ini , “lalu bagaimana sekarang , hari sudah malam , apakah kita bermalam di tempat ini sementara mungkin tawon yang engkau ceritakan itu akan berkeliaran ? , semua menatap cung-sin dan lui-kong , “bonita ! jika kita sudah dipuncak ini bahaya tawon itu tidak mengintai kita , karena angin disini kuat dan suhunya juga sangat dingin karena berhalimun , hanya kita harus melewati dingin yang sangat sebelum kita turun untuk masuk ke dalam goa , semuanya terdiam sementara malampun merambat , dan halimun pun mulai berhembus , dinginnya sampai menusuk tulang

Kedelapan muda mudi itu mengambil tempat duduk masing- masing dan mengerahkan sin-kang untuk melalui malam yang dingin itu , sampai jauh malam kedelapan muda itu tidak bergerak mereka seperti arca , dan memang mereka tidak mengecewakan sebagai murid-murid pentolan liok-lim yang ternama dan menggemparkan , keesokan harinya sampai matahari naik tinggi mereka baru membuka mata , “bagimana keadaan kalian ? suara cung-sin memecah keheningan yang sangat mencekam itu , “saya baik-baik saja , bonita membuka matanya , kemudian disusul swi-hoa dan lain-lain , setelah suasana normal kembali mereka menjenguk kebawah jurang , “cung-sin ! , jurang ini sangat dalam kemudian tebingnya juga curam dan licin , bagaimana kita bisa turun ? , “kita harus memikirkannya lumina , “suheng , menurutmu apa sebab suhu memerintahkan kita kesini ? , “benar ! kenapa paman pek-mou- kwi menyuruh kita kesini ,kalau hanya untuk menyelamatkan diri dari kim-khong-taihap kenapa harus kesini, semua menatap cung-sin , “kong-sute dan pow-te , saya juga tidak tahu kenapa suhu memerintahkan kita kesini , hanya jika saya mendengar bagaimana suhu jika bercerita tentang kesaktian susiok-kong yang tidak pernah menemui tanding sampai hari ini , “jadi kalau begitu secara tidak langsung suhu menyampaikan kepada kita supaya menempa kesaktian di sini untuk membalas dendam kepada kim-khong-taihap , “benar sute , dugaan saya juga demikian , semuanya mengangguk , “sekarang masalahnya bagaimana kita turun , sela gin-bi dan duduk kembali , “benar , hal ini mesti cepat kita pecahkan , sebab kalau kita berada lama di puncak ini bisa-bisa kita binasa , lumina menegaskan, “ya , setidaknya dalam satu minggu ini hal ini bisa kita carikan jalan , karena kita hanya mampu bertahan semingu dalam cengkraman halimun yang datang setiap malam , sin-hong menguatkan , “baiklah jika dalam seminggu kita tidak temukan jalan untuk menuruni tebing ini , kita kebali saja kedunia ramai , sahut cung-sin , “lalu apa yang kita perbuat sekarang ?, “begini hoa-moi, sekarang kita berpencar turun dari puncak mencari apa saja yang sekiranya dapat membantu kita menuruni tebing, semuanya mengangguk, “tapi kita sudah harus kembali kesini sebelum malam datang, cung-sin mengingatkan, lalu merekapun berpencar menuruni puncak

Lumina memasuki sebuah lembah yang ada anak sungai mengalir dibawahnya, ketika dia mendekati sungai , warna air sungai itu merah , dengan rasa heran dia terus berjalan kehulu untuk mengetahui penyebab warna merah pada air sungai itu, setengah hari lumina menyusuri hulu sungai sambil matanya mencari-cari sesuatu seperti serat atau akar pepohonan yang bisa dibuat tali dan akhirnya ia menemukan kubangan air terjun berwarna merah , dan air terjun itu sendiri putih ,lumina lama memandangi kubangan itu dengan keheranan yang membuat penasaran , lumina melempar mata joanpiannya kedalam kubangan dan alangkah terkejutnya ia ketika melihat rantai joanpiannya tiba-tiba menegang seakan ada yang menarik dari dasar kubangan , lalu lumina menarik joainpian itu dia semakin heran tidak ada yang menahan atau menarik mata joanpiannya, setelah mata joanpiannya sampai kedarat lumina tercengang melihat rantai joanpian dari permukaan yang dikenai air sampai kemata joanpian itu menghitam dan keras , hatinya bergidik membayangkan bagimana kalau tangannya atau kakinya menyentuh air itu , segera lumina meninggalkan tempat itu namun baru tiga tindak dia melangkah menuruni bebatuan bagian bawah ditepi sungai merah itu air dikubangan itu jebol dan airnya melimpah kemana-mana , lumina lansung melompat berpoksai kesampin sejauhnya dengan hati terkejut cemas dikenai air merah itu , karena kecemasan dan ketakutan itu lumina kurang memperhatikan tempat dia mendarat , kakinya melesak kedalam semak yang ternyata mulut lobang yang dalam , lumina menjerit , tubuhnya meluncur cepat kedalam lobang dan “proook.. tubuhnya menimpa sesuatu benda yang keras membuat kulitnya lecet berdarah , lumina meraba-raba kedepan tapi tangannya hanya menemui kekosongan , dia

terus melangkah juga masih kosong “hmh.. ternyata ada terowongna didalam sini pikirnya , lumina terus melangkah hingga sampailah dia pada satu ruagan bawah tanah yang mendapat cahaya dari sebuag lobang sebesar kepala orang dewasa disisi dinding ruangan bawah tanah itu , ditengah ruangan itu ada tengkorak manusia yang teronggok menutupi sesuatu , lumina mendekati onggokan tengkorak itu dan menyingkirkannya , dibawah onggokan tengkorak itu ternyata sebuah kitab tebal, “hmh.. kitab apa ini , pikirnya lalu mengambil kitab itu dan membaca tulisan disampulnya See-Ok-Po (pusaka sidurjana dari barat) Taburkan tulah disemua tempat Wujudkan segala apa yang diminat Sebelum tubuh jadi makanan ulat

Hidup tiadalah lain kecuali hasrat

Lumina lalu membuka kitab tebal itu yang isinya adalah kumpulan ilmu-ilmu see-ok, hati lumina amat gembira dengan mendapatkan kitab keramat tersebut, “aku akan mempelajari kitab ini sampai tamat , pikirnya

Dibagian hutan yang gelap , pow-sin-hong mencoba menarik beberapa serat kayu yang bergantungan pada sebuah pohon yang luar biasa besar , besarnya kira-kira sepuluh pelukan orang dewasa , sin-hong kesal karena serat pohon itu sangat rapuh , “sialan pohonnya saja yang besar seratnya tiada guna , sin-hong yang kesal tiba-tiba dikejutkan kedatangan seekor ular besar berwarna kuning dari balik pohon itu ,”ular sialan , sin- hong memaki dan melempar ular itu dengan senjata rahasianya berupa bintang , “cepp…cepp..cep…, tiga senjatanya menancap ditubuh ular itu , ular itu menggeliat kemudian menyerang sin-hong dengan mulutnya yang besar , sin-hong berkelit dan kembali menyerang dengan senjata rahasianya , tapi ular itu luar biasa kuatnya dan terus bergerak menyerang sin-hong , namun ular itu juga tidak mampu melumpuhkan sin- hong yang tangkas dan gesit, akhirnya ular besar itu makin lemas kehabisan darah “brass” kepala ular sebesar kepala kuda itu ambruk menimpa semak, “hmh.. lumayan juga untuk mengisi perut , pikir sin-hong , lalu daging ular itu dipanggang dan dimakan, setelah perutnya kenyang tiba-tiba tubuhnya

terasa panas kepalanya pusing, “mati aku, keluhnya , muka sin- hong merah dia berlari kesana kemari, dan tanpa disadarinya ia terjerumus kedalam lobang tubuhnya meluncur dan “byuarr..” tubuhnya terhempas kedalam air didasar lobang itu , sin-hong yang sudah pingsan mengambang, hampir dua jam sin-hong baru siuman , “dimana aku ini, pikirnya sambil mengingat-ingat kejadian yang dia alami, sin-hong memukul-mukul kepalanya untuk menghilangkan kepeningannya, setelah itu sin-hong melihat sekeliling , dia berada dalam kubangan air yang berlorong ,lorong itu seperti khusus dibuat, sin-hong naik dari kubangan air itu dan merangkak memasuki lorong dan sampai pada sebuah ruangan luas yang mendapat cahaya dari luar, sebuah tengkorak duduk dengan tegapnya dan sebuah pedang dibagian kaki tengkorak itu, kemudian didepan tengkorak itu ada sebuah kitab tebal, sin-hong mengambil kitab itu dan disampulnya tertulis

Pak-Ok-Po (pusaka sidurjana dari utara) Hidup tiada lain hanyalah sandiwara Maka jalanilah dengan pura-pura

Untuk apa beradab mengikut aturan semata Lebih baik puaskan hidup dengan hura-hura

“wah… untungnya aku, pikir sin-hong setelah membalik-balik isi lembaran kitab tebal itu, “aku akan mempelajari kitab ini sehingga aku bisa membalas kematian suhu

liok-swi-hoa ketika sedang istirahat disebuah bongkahan batu yang berada dipinggir sebuah tebing ,”hari sudah siang begini tapi belum ada yang didapatkan sesuatu yang bisa digunakan untuk menuruni tebing, gumam swi-hoa sambil melap keringatnya dari leher yang jenjang itu , sedang matanya mencari-cari disekitar tempat itu matanya menangkap sebuah gerakan dari reribunan didepannya , seekor harimau hitam muncul didepannya , swi-hoa mencabut pedangnya , swi-hoa terjepit yang berdiri diatas batu sementara dibelakangnya ada tebing curam dan didepannya harimau hitam itu mondar-mandir sambil membuka mulutnya sehingga taring yang tajam itu membuat hati bergidik, swi-hoa siaga , pandangannya tidak lepas pada gerak binatang itu dan satu gerengan kuat harimau hitam itu menerkam kedepan, swi-hoa sudah siap dengan sabetan pada kaki harimau dan tusukan pada perut tapi saat gerakan lompatan harimau didepan sekonyong-konyong sudut matanya menangkap bayangan harimau lain dari arah sampingnya,hal ini membuat swi-hoa terkejut dan dengan reflek dia berpoksai kebelakang dan tak ayal tubuhnya meluncur kedalam juran , “ah… mati aku, swi-hoa memejamkan matanya untuk menerima kematian, lama rasanya tubuh itu mencapai dasar dan bulu romanya sudah berdiri semua, swi-hoa memberanikan diri melihat kebawah, dan matanya menangkap sebuah tali yang melintang lalu harapannya muncul , dengan perhitungan tepat swi-hoa menangkap tali itu dan “tesss” tali itu putus dan tubuh swi-hoa berayun kedinding tebing, swi-hoa memukulkan tebing dinding untuk mengurangi kecepatan ayaunan , setelah tubuh swi-hoa mempet kedinding jurang, dia merayap naik hingga sampai pada sebuah mulut goa dimana tali itu diikat , disebelah dinding yang lain swi-hoa melihat dinding tebing itu jebol entah apa yang mengikat ujung tali sebelah sana, swi-hoa memasuki goa, didalam goa swi-hoa menemukan peti diatas sebuah batu besar yang permukaannya datar dan sebilah pedang , disampul luar kitab tebal itu tertulis

Thian-Ok-Po (pusaka sidurjana dari langit) Bertahanlah hidup layak parasit

Kenapa kesenangan harus dipingit Mengikat diri dengan hal yang sulit Baik dan buruh hanya beda kulit

Song-bi-lan menuruni sebuah lereng berbatu karena tertarik melihat tumpukan tengkorak kepala manusia disebelah bawah, setelah dekat bi-lan memperhatikan tumpukan tengkorak saling melekat , bi-lan mencoba menyungkil tumpukan tengkorak dengan ujung pedangnya ,”kraak”, sebuah tengkorak menggelinding,lalu terlihat rambut berjuntai, bi-lan makin penasaran lalu ia coba sekali lagi ,”kraak”, sebuah tengkorak menggelinding lagi makin jelas rambut yang berjuntai itu , lalu bi-lan menebas tumpukan teumpukan tengkorak itu,”praaak….. brush….., agh…” tengkorak itu hancur berkeping-keping namun disusul tempat bilan amblas , bi-lan terkejut bukan main , bi-lan berusaha berpoksai untuk melambatkan laju tubuhnya sehingga longsoran tanah itu lebih dulu mencapai dasar , “buuk…” kakinya melesak ketumpukan tanah , lobang itu sangat besar dan dalam dan bi-lan menemukan liang besar dan dalam, disisi dasar lobang itu , bi-lan menyusup dan memasuki ruangan liang itu , disebelah dalam bi-lan tidak menemukan apa-apa kecuali tenggkorak batu ditengah ruangan itu , sakin kesal dan jengkel gara-gara penasaran tengkorak di terjebak kedalam lobang , lalu tengkorak itu ditebasnya “praaak… sing…eits….” Tengkorak itu hancur dan tiba-tiba serangkum jarum halus

Melesat kearahnya dengan gesit tubuhnya melengos kesamping dan jarum itu amblas kedinding tanah, bi-lan melihat bekas tebasannya itu terbuka sebuah peti dan tutupnya sudah melayang bersama kepingan besar tengkorak itu , sebuah kitab tebal berada didalamnya , bi-lan mengambil kitab dan membolak balik matanya berbinar membaca jurus-jurus didalamnya , sementara disampulnya tertulis ,

Te-Ok-Po (pusaka si durjana dari bumi) Hidup seperti diatas tumpukan jerami Apa dan bagimana kaki tidak kena bumi Baik dan Jahat itu adalah sebuah alami

Kenapa memaksakan diri untuk memahami Sie lui-kong sudah setengah hari mencari kesana kemari , tapi tidak ada sesuatupun yang dapat ditemuinya sesuatu yang untuk bisa menuruni tebing yang akan mereka turuni , hmh… besok saja lagi , sebentar lagi malam akan tiba , segera lui- kong mendaki kearah puncak, satu jam kemudian lui-kong melihat cung-sin sedang mendaki juga , “suheng ! , bagimana apakah ada yang suheng dapatkan ? , “tidak ada sute, kamu bagaimana ?, “saya juga suheng belum ada yang saya

dapatkan, keduanya istirahat, “suheng !, cung-sin menoleh, “ada apa sute, “waktu mendaki keatas hanya satu jam lagi,jadi begaimana kalau kita kembali membicarakan hal bonita, “setengah hari saya mencari sambil memikirkan keanehan dia itu, “memang penasaran kalau dipikir sute , menurutmu apa yang membuat dia bersikap seperti itu, dia terkesan menjuhi kita sejak kita keluar gyangtse, “aku juga tidak habis mengerti , apa yang membuat dia begitu , ada apa dengan bonita? Untuk jelasnya mari kita ikuti perjalanan delapan orang muda itu setahun yang lalu

Setelah mereka keluar dari gyantse dua bulan kemudian mereka sampai disebuah hutan dan istirahat, “kita istirahat dulu, bonita mencari tempat duduk dibawah pokok kayu yang lain- lain juga duduk , “kao-twako , saya akan memburu kelinci atau kijang untuk makan siang kita, “aku akan temani kau sin-hong, marilah ! keduanya langsung berkelabat dari tempat itu, “hoa- sumoi bagaimana menurutmu yang menimpa suhu-suhu kita ?, “sin-suheng aku hanya hidup untuk balas dendam akan perbuatan kim-khong-taihap, suatu hari akau akan menyabung nyawa dengan dia, aku juga suheng saya dan hoa-suci serta lan-sumoi akan bahu membahu untuk membinasakan kim- khong-taihap, sela khu-gin-bi, “kim-khong-taihap memang harus mampus, satu saat kita akan menghabisinya, geram sie-lui- kong, “hmh…memang kita sudah sepatutnya membalas perbuatan kim-khong-taihap kepada suhu,supek dan susiokbo, cung-sin dengan dengus amarah mengepal tangannta dan melihat bonita yang bersandar di batang pohon , menurutmu bagaimana bonita, lama bonita tidak menjawab, “heh.. bonita bagaimana menurutmu, kamu mendengar kami kan?, “saya mendengar !, “lalu bagaimana menurutmu, “benar itu, dendam memang harus dibalas, “terus !, rencanamu bagimana ? , desak swi-hoa, “bonita memandangi kelima saudara seperguruannya, “saya belum bisa memutuskan apa yang akan lakukan menyikapi kematian suhu, sukong ,susiok-kong dan susiok-bo- kong, “kenapa ?!, apa yang menyebabkan kamu tidak dapat menentukan sikap pada perkara kita ini , sela khu-gin-bi , “entahlah..! , yang jelas saya belum bisa menentukan sikap

karena ilmu saya masih amat jauh di banding kim-khong-taihap, dia itu sungguh luar biasa, suhu bukan orang sembarangan , terlebih lagi sukong dan susiok-kong , jika keempatnya saja sudah tidak bisa saya ukur tapi mereka seperti empat remaja baru turun gunung didepan kim-khong-taihap apa yang mau saya agulkan didepan kim-khong-taihap

Mereka heran melihat sikap bonita yang demikian mengandung takjub dan kagum pada kim-khong-taihap, “kamu jangan pesimis begitu bonita, boleh jadi satu saat kita akan mendapatkan ilmu yang luar biasa setidaknya seimbang dengan kim-khong-taihap dan ketika kita maju bersama dia akan tewas ditangan kita, “benar yang lan-sumoi katakan, sela lui-kong , “terserahlah … untuk saat ini aku belum bisa memberikan pendangan tentang hal yang kita bicarakan, “untuk sekedar cita-cita apa kamu tidak punya niat membalas dendam pada kim-khong-taihap ?, swi-hoa menatap tajam pada bonita, bonita membalas pandangan itu , “aku tidak mau membicarakannya, mendengar itu semuanya diam, mereka tidak bisa menekan bonita yang walaupun menurt tingkat perguruan bonita adalah sutit mereka, namun bonita selama delapan tahun menimba ilmu pada supek mereka see-sin-lohap dan hanya tiga tahun dengan suheng mereka siang-kiam-kwi

“baiklah , lain kali saja kita bicarakan , tiga jam kemudian sin- hong dan lumina datang memanggul kijang , “lama sekali pouw- te, tegur cung-sin sambil menatap lumina, “aih.. kao-twako , kijang ini lama baru ditemukan setelah jauh masuk kedalam

hutan, “yang benar sajalah pouw-te , hahah..aku yakin kalian bercumbu dulu dalam hutan ,lirik lui-kong, “nah…! Itu kalian

tahu kok masih ditanyakan ? , “hahaha..haha…hik…hik.. hik… mereka tertawa kecuali bonita , bonita malah memejamkan mata membayangkan kim-khong-taihap, “kalian saja yang memanggang kijang aku mau kesumber air menyegarkan tubuh

, swi-hoa berdiri dan pergi meninggalkan mereka , “ayok sie- sute kalian panggang kijang itu biar aku temani hoa-sumoi, kemudian cungsin berlari mengejar swi-hoa, “hmh.. beginilah kalau jadi sute , hanya dapat bagian yang kasar-kasar, sungutnya , “hik…hik.. , biar suheng dan suci ambil jatah

mereka , disini juga dua sumoi ditinggalin bagian bersih-bersih, sahut bi-lan dengan tatapan genit , “ahaaa, hahaha..hahah.. memang nasib si sute yang untung, suheng cuma dapat jatah satu sementara sute dapat dua , hmh.. patutlah memang si sute mendapat lebih karena memang tenaganya lebih banyak keluar

, sindiran-sindiran kearah mesum itu membuat mereka tertawa, “alah.. sie-twako ini pandai juga mengambil kesempatan , sela sin-hong sambil menatap bi-lan dan gin-bi, “jika sudah tidak tahan kenapa masih disini? Kelimanya terkejut mendengar suara bonita, “kalian pergilah dan kalian juga sin-hong , biar aku yang memanggang kijang , suara itu terdengar datar , “kesempatan ada untuk apa buang-buang waktu, lui-kong berdiri mendekati gin-bi dan bi-lan , lalu ketiganya mencelat dari tempat itu diiringi tawa cekikikan, tinggallah bonita , sin-hong dan lumina saling berdiri , bonita menguliti kijang itu , dia bekerja dengan mulut diam , sin-hong dan lumina duduk sambil memperhatikan kebisuan bonita, ketika kijang sudah dijerang diatas bara api, sin-hong memecah kebisuan itu, “bonita! , aku ingin bicara denganmu , bonita menoleh pada sin-hong ,apa yang mau dibicarakan ? suara itu masih datar , “hmh.. sin-hong aku juga akan kesumber air sekalian mau mandi , sela lumina lalu pergi, sin-hong dan bonita tidak menjawab, setelah hanya mereka berdua , suasana itu membuat hati sin-hong merasa romantis dan lalu mendekati bonita, sin-hong ingin meraih pundak bonita, “kamu mau apa? Bonita menatap tajam pada sin-hong , sin-hong merasa tawar melihat mata yang penuh

teguran dan penolakan itu , “hmh.. bonita , kalau boleh aku tahu apa yang menyebabkan perubahan dirimu terhadap diriku, aku tahu bahwa hal yang kamu saksikan antara aku dan lumina sering terjadi di kwi-eng-san tapi sikapmu tetap hangat dan tidak sedingin ini , hal ini saya rasakan sejak pelarian kita ke gyangtse , sin-hong menatap bonita penasaran

“aku tidak merasakan cinta padamu lagi sin-hong , jawaban itu pendek dan tegas membuat sin-hong makin penasaran , “baiklah jika itu jawabanmu , lalu apakah hanya itu atau ada hal yang lain , bagi kalangan kita bicara cinta hal yang sedikit menggelikan, “bagimu mungkin cinta menggelikan tapi bagiku tidak , cinta adalah hal yang menyangkut hati bukan menyangkut golongan , “hal pendapatmu itu aneh bagiku moi- moi karena cinta dalam golongan kita tiada lain gejolak pelampiasan nafsu birahi , baiklah! Aku ikuti arah bicaramu cinta adalah menyangkut hati , kemarin hatimu tergantung denganku , jika sekarang tidak lagi apakah ada gantungan lain

? sin-hong menatap penuh selidik , “untuk apa saya harus beritahu padamu , apa hakmu untuk tahu setiap apa yang kurasakan ?! jawaban itu tegas dan tajam membuat sin-hong tersudut terlebih setelah melihat mata bonita yang bulat dan menawan itu mengeluarkan kilat tidak senang, “aku memang tidak ada hak untuk itu ,namun hasratku untuk bersenang- senang denganmu seperti ada yang menghalangi dan ini membuat aku penasaran, “artinya kamu ingin memaksakan keinginanmu itu kepadaku ? begitukah ?!, mata bonita makin berkilat marah , melihat sambaran mata itu sin-hong mendengus dan berdiri , sudahlah! Untuk apa dibicarakan lagi akan menambah kesal dan jengkel saja , sin-hong melangkah kearah perginya lumina meninggalkan bonita sendirian, Bonita kembali dengan pekerjaannya seakan tidak pernah terjadi pembicaraan yang sensitif itu , bayangan kim-khong-taihap menghiasi kesendiriannya , matanya berpendar berkaca-kaca menyusupkan kerinduan direlung hatinya , sejak berita kematian kim-khong-taihap yang diterima dari suhunya hatinya berduka terhempas dicadas keputus asaan sehingga mengembang dan kosong, tapi ketika swat-hong diketahui diselamatkan oleh kim-khong-taihap hatinya berdenyar bergejolak rindu hati yang kosong itu mendadak digoncang badai cinta dan kerinduan , ibarat lilin yang hampir mati, namun tiba-tiba kehadiran kembali kim-khong-taihap membuat nyala lilin itu sontak berkobar, bonita menikmati bayangan yang membelai-belai hatinya, “tiong-ko” bisik hatinya rindu dan haru sementara rona mukanya demikian bahagia, perasaan yang luar biasa dari seorang tokoh yang hidup dengan gelimang prinsip kenistaan yang bahkan tidak hanya itu bahwa bonita sendiri tahu bahwa kim-khong-taihap tidak sedikitpun tahu tentang hatinya, dan bonita juga tahu bahwa swat-hong adalah kekasih kim-khong-taihap sekaligus yang akan menjadi istrinya, lalu siapakah dia yang menyimpan perasaan yang demikian mendalam terhadap kim-khong-taihap yang akan menjadi suami orang sehingga menawarkan hati dendam akan kematian suhunya dan menyalahi prinsip hidup golongannya

,apa yang mendasarinya sehingga bonita demikian teguh dengan fatamorgananya ? biarlah waktu yang menjawabnya

beberapa lama setelah maram merambat , cung-sin dan swi- hoa muncul , “bagimana bonita apakah sudah matang daging panggangnya ?, “sepertinya sudah cung-sin, mari sini kamu cobalah , bonita menjauhi api dan menyeka keringatnya , “kayaknya sudah sin-ko , “hmh…. enak dan lembut , swi-hoa merem melek menikmat secuil daging panggang kijang itu, “marilah kita makan , eh.. kemana sin-hong dan lumina ? , “tadi pergi kesumber air , bonita menjawab sambil duduk menyayat daging paha dan meletakkannya di daun yang agak lebar , kemudian dia berjalan ketempat dimana ia duduk sebelum memanggang kijang, “lalu sie-sute dan jiwi sumoi , “mereka juga pergi kearah sana , bonita menunjuk arah perginya lui- kong , gin-bi dan bi-lan , berselang kemudian sin-hong dan lumina muncul , “apakah sudah matang kao-twako ? , “sudah !, marilah kita makan , sin-hong dan lumina mendekati panggang kijang sambil melihat bonita yang sedang makan , lumina menyayat daging dan mencicipinya, “hmh… luar biasa enak benar paduan bumbunya, lalu merekapun ambil bagian masing- masing, tak lama kemudian lui-kong , gin-bi dan bi-lan datang , “heh.. ! jangan dihabisi, teriak lui-kong dan terus mendekati panggang yang sudah nampak bebarapa bagian tulangnya habis disayat, “tidak akan dihabisi sie-twako, kita tahu kamu banyak mengeluarkan tenaga, sela sin-hong , lumina dan swi- hoa cekikan, mereka melalui malam ditempat itu , dengan sendirinya mereka terbagi empat kelompok cung-sin berguling- guling dengan lumina dan gin-bi , swi-hoa dengan lui-kong dan sin-hong denganbi-lan dan di sisi lain bonita terlelap dengan tidurnya , suatu pemandangan yang mencengangkan dari kumpulan anak manusia yang berkubang dengan prinsip nista dan kebejatan namun diantara semak belukar itu ada setangkai mawar hutan yang khas dengan aroma dan keagungannya

Pagi sekali bonita bangun dan terus ke sumber air, dia mandi dan mebersihkan diri, terasa segar tubuhnya menyambut mentari pagi , kemudian duduk diatas batu sambil mengeringkan rambutnya yang tergerai panjang , wajahnya yang bulat dengan mata bak kejora demikian indah berpadu dengan hidung yang mancung menggemaskan menatap riak air

, bonita sengaja berlama-lama di tepi aliran sungai menunggu rekan-rekanya yang lain bangun , “kamu sudah mandi bonita ? suara teguran dari belakang , bonita menoleh ternyata gin-bi, “sudah , apakah kamu mau mandi ? , “tidak… aku cuci muka saja , lalu swi-hoa dan cungsin datang mencuci muka , “kemudian lumina dan bi-lan lalu sin-hong dan lui-kong

Perjalanan pun mereka lanjutkan , hingga hampir setahun perjalanan itu bonita seperti terkucil dari bagian perjalanan itu , tapi terkucilnya juga dalam hal-hal yang berbau birahi dan sex, dan kelakuan bonita itu sekarang sedang dibicarakan cung-sin dan lui-kong

“sepertinya bonita tidak lagi seperti kita suheng ! , “maksudmu apa sute , “setahun perjalanan kita dia tidak bisa digubris sedikitpun tentang hal-hal yang menyenangkan, dan menurut yang saya dengar dari lumina perubahan itu muncul sejak mereka melarikan diri kim-khong-taihap , dan bahkan lumina menyimpulkan bahwa bonita kagum dan cinta kepada kim- khong-taihap , “terus kita mau bagaimana sute, bonita sulit di ajak bicara, namun kesimpulan lumina ini kemungkinan besar setelah melihat sikap dia selama ini, “kita tidak bisa menyingkirkannya karena walau bagaimanapun dia adalah murid supek dan suheng , “tapi suheng ! aku sangat ingin merasakan hangat tubuhnya , aroma rambutnya yang tergerai , dengusan birahinya , bukan kamu saja sute, aku juga sangat menginginkannya, “suheng ! , bagaimana kalau nanti dipuncak kita perdayakan dia sehingga kita dapat menikmatinya , “ide yang bagus , marilah kita kembali kepuncak, keduanyapun berkelabat dari tempat itu dan terus mendaki , baru setengah jam mereka mendaki dari sisi lain bonita yang sedang mendaki muncul , “bagimana !? apa ada yang mendapatkan sesuatu untuk kita jadikan alat menuruni jurang di puncak, “tidak ada moi-moi, sejenak cung-sin dan lui-kong saling pandang dan kedipkan mata , dan tiba-tiba keduanya menyerang bonita “heh… ada apa ini kenapa kalian menyerangku , teriak bonita berkelit , “kita hanya latihan moi-moi , untuk melancarkan peredaran darah sehingga kita nanti malam lebih lancar menggunakan sin-kang menghadapi halimun, cung-sin kembali lagi menyerang, “hmh.. benar juga , pikir bonita, baiklah ! bonita menyambut serangan cung-sin dan pertempuran hebatpun terjadi ,pertandingan itu agak ulet karena mereka hanya beda tipis , tipis sekali kekalahan cung-sin dari bonita, dan tiba-tiba lui-kong memasuki pertempuran , “aku nimbrung moi-moi , lui- kong menyerang bagian-bagian pribadi dari dari bonita , sehingga sebentar saja bonita kelabakan dan terus mundur hingga pada satu pertemuan sin-kang antara lui-kong dan bonita , lui-kong terjengkang sementara bonita kuda-kudanya bergetar dan mundur setindak tapi sebuah tendangan menyapu dari cung-sin hendak menghantam kakinya serta merta bonita berpoksai , “ahgg.. moi-moi…moi-moi… “ tubuh boniat meluncur kebawah , wajahnya pucar melihat teriakan kedua rekannya yang berteriak terkejut dan pucat memanggilnya ,

tubuh itu melayang , “tiong-ko , kekasihku , mungkin dikehidupan ini kita tidak jodoh , aku tunggu dirimu kasih… hatinya bergema jiwanya menjerit wajah Han-Tiong memenuhi pandangan dari mata yang terpejam dan pasrah itu , dan “byuarrr” tubuh bonita terhempas kedalam air sungai yang mengalir tenang , ia pingsan dan hanyut , tubuhnya makin cepat melaju kesebuah pusaran yang terjepit diantara dua tebing sempit dalam sekejap tubuhnya hilang ditelan pusaran , didalam pusaran bonita terlempar dihempaskan pada sebuah liang yang ada didasar sungai dan hanyut kesebuah lorong bawah tanah yang panjang , bonita siuman , tubuhnya terasa nyeri , sakit dan ngilu kepalannya berdarah , baju dan celananya robek disana sini meninggalkan bekas luka berdarah dan memar bekas tumbukan benda keras , dia keluar dari air dan memeriksa keadaan disekelilingnya , keadaan dipinggir sungai redup , Bonita melangkah jauh masuk kedalam sehingga dia menemukan tangga batu menuju keatas, lalu bonita menaiki tangga sehingga ia sampai kesebuah ruangan yang cukup terang karena cahaya yang masuk dari sebelah didnding,

Bonita melihat ada batu besar dengan permukaan datar seperti tempat tidur disudut ruangan, dan didepannya ada meja batu dan diatasnya ada sebuah peti , Bonita mendekati meja tersebut dan membuka peti , didalam peti bonita menemukan sebuah sabuk sutra warna kuning , dan dibawahnya ada kitab tebal berwarna hijau yang disampulnya tertulis Lam-Ok-Po (si durjana dari selatan) Hidup adalah sebuah kenikmatan Jalani ia tanpa sembarang ikatan Perduli apa dengan orang katakan Hidup hanya sekedar perlombaan

Bonita meletakkan kitab itu dan membuka lipatan sabuk sutra , lebarnya lima puluh senti dan panjangnya sampai dua meter, kemudian bonita melipat kembali sabuk sutra itu dan meletakkan diatas batu tempat tidur , kemudian merebahkan tubuhnya yang ngilu-ngilu , rebah berbantalkan sabuk sutra lembut itu, kemudian air matanya meleleh , bayangan han-tiong berada diatas tubuhnya menatapnya dengan penuh kelembutan , dengan lirih bonita bernyanyi

“tiong-ko…., sayang kekasihku nan rupawan lam-ok telah memberikan sebuah gambaran bagaimana prinsipnya menjalani kehidupan lalu adikmu ini ibarat bunga botan ditepi hutan bagimanakah mestinya aku jalani kehidupan katakan…. katakan… tiong-ko tolong katakan bagimana adikmu berharga jika berhadapan dengan dirimu yang selalu mejadi impian bagaimana adikmu supaya tidak memalukan dengan dirimu yang selalu menjadi kenangan katakan….katakan….tiong-ko tolong katakan katakan….katakan….tiong-ko tolong katakan

akhir nyanyian itu menghantar bonita tidur , memang jika sesuatu yang demikian sangat dipikirkan , hal ini bisa jadi terbawa mimpi , dan memang bonita bermimpi bertemu dengan Han-Tiong pada posisi yang ia bayangkan , dalam mimpi itu , Han-Tiong mengecupnya mesra , pandangan lembut bertabur kasih sayang membelai sukmanya , Han-Tiong berkata padanya

duhai bonitaku sayang bunga botan ditepi hutan hidup tiada lain laksana siucai menjalani ujian segala soal merupakan tantangan butuh jawaban jalanilah ia karena itu merupakan satu kemestian akan kukatakan duhai adikku nan cantik rupawan harga seseorang ada pada penggunaan akal pikiran tidak memalukan hanya jika hidup memakai aturan akan kukatakan duhai adikku nan cantik kenangan ilmu tiada lain hanya mahkota khazanah kehidupan berguana tidaknya tergantung manusia menjalankan bukankah engkau bunga botan milik sebuah hutan yang dipetik tiong-ko lalu ditanam di sebuah taman

Bonita tersentak bangun dia mendapatkan dirinya dalam kegelapan , dia duduk dan melihat kearah dinding , ternyata bintang bertabur dikejauhan , hmh… sudah malam pikirnya , bonita tidak beranjak dari tempat tidur itu dan dibiarkan kegelapan menyelimutinya , pikirannya terkenang akan mimpinya , masih terngiang nyanyiannya dan nyanyian Han- Tiong kekasihnya , mulutnya tersenyum , hatinya merasa hangat , rindunya terpuaskan , “tiong-ko aku akan mempelajari kitab lam-ok , suaranya bergema diruang gelap itu

“suheng aduh … bagaimana ini ! bonita sudah jatuh kedalam jurang , “sudahlah untuk apa disesalkan , cepat kita bergegas ke puncak , mungkin mereka sudah kumpul kembali diatas , keduanya lalu mendaki dan sesampai diatas mereka hanya menemui gin-bi , “bi-moi apa yang lain belum datang , “belum jiwi suheng , aku sudah satu jam disini , “hmh.bahaya sekali jika mereka masih dibawah sebentar lagi malam akan tiba , ketika malam tiba halimunpun datang ketiganya langsung mengepos tenaga , diam melewati malam yang menegangkan itu , hingga matahari tinggi keesokan harinya dan ketiganya membuka mata

, hanya mereka bertiga yang ada dipuncak , “hari ini kita mencari mereka , terus suheng kalau kita tidak menemukan mereka ?, “kita akan keluar dari bukit ini bi-moi karena mungkin saja mereka mencari selamat keluar hutan dan menuruninya , “lalu suheng ! bagaimana dengan rencana kita menuruni jurang ini ? , “untuk apa dipikirkan sute kalau kita tidak menemukan cara untuk menuruninya , “tapi suheng !kita masih dua hari disini ? , tentu kita masih punya harapan empat lima hari lagi , “terserah kamulah sute kalau terus mau melanjutkan jika sekiranya yang lain-lain tidak diketemukan , tapi kalau saya akan turun bukit jika tidak menemukan mereka , “hmh.. apakah kita akan turun sekarang , suheng ! , “menurutmu bagimana bi- moi , rasa dingin masih terasa , bukankah kita baiknya menghangatkan diri ? “terserah jiwi suheng , mata bi-moi berbinar genit , lalu tanpa dikomando ketiganya melakukan kemesuman di puncak itu , berselang tiga jam kemudian cung- sin dan lui-kong turun dari puncak sementara gin-bi masih bermalas-malasan diatas , tubuhnya ringsek melayani kedua suhengnya , “suheng..! , apakah menurutmu tidak aneh jika empat dari kita bisa hilang di hutan ini dalam satu hari ? , “aku juga heran dan penasaran sute , mereka bukanlah orang lemah, “lalu kearah mana kita akan mencarinya , “kita ikuti saja lereng ini sampai kebawah , “heh..! harimau hitam , “auuuum” harimau hitam itu mengaum dan mondar mandir didepan cung-sin-dan lui-kong , kemudia harimau itu menerkam dan samping kiri dan kanan , meluncur juga bayangan yang sama , keduanya terkejut langsung berpoksai kebelakang , naas bagi lui-kong semak dia mendarat ternyata tidak mampu menahan tubuhnya dan tidak ayal dia terjerumus , “sute..! teriak cung-sin sambil mengelak untuk kali kedua dan makin jauh dari tempat kui-kong

terjerumus, “harimau sialan, teriak cung-sin mencabut pedangnya dan menyambut serangan ketiga harimau itu , sepuluh gebrakan , cung-sin berhasil menusuk seekor harimau tepat diperutnya , auman harimau hitam yang luka itu semakin keras , dua ekor yang lain makin ganas dan cepat membuat tubrukan-tubrukan berbahaya , hingga pada satu kesempatan harimau yang sudah luka perutnya itu kena sabet pedang cung- sin naming sebuah cakaran mengenai pundaknya , cun-gsin melemparkan diri dan menggelinding kebawah , dan saat badannya berguling matanya menangkap dua harimau itu meluncur kearah badannya yang terguling dan untuk menyelamatkan dirinya dari posisi berbahaya itu , cung-sin menghentakkan tubuhnya dan berpoksai diudara “brush…aghhh,…” cung-sin mengalami hal yang sama ,

terjerumus kedalam lubang , dan “byuarr…” tubuh cung-sin terhempas kedalam air didasar lobang itu, beberapa saat cung- sin terdiam mengapung di permukaan air itu untuk melihat dan memperhatikan keadaan , kepalanya mendongak ke atas , “hmhh dalam juga lobang ini , “eh.. ada liang , pikirnya , dia naik ke liang itu dan menyusup masuk kedalam , ternyata di sebelah lubang air itu ada ruang dibawah tanah yang cukup terang dari dinding sebelahnya ada yang bolong , di ruangan itu cung-sin mendapatkan sebuah tengkorak utuh yang dipangkuannya ada sebuah payung bergagang perak dan kitab tebal , cung-sin mengambil kitab itu dan membaca sampul yang bertuliskan

Ok-Li-mo-Po (pusaka iblis betina durjana) Hamba nafsu tidak ada salahnya

Hamba kemegahan tidak ada kurangnya Hamba kekuasaan tidak ada lemahnya

Jika anda peroleh untuk apa mengingkarinya Cung-sin amat gembira setelah membolak-balik kumpulan ilmu yang ada didalamnya dan bertekad akan mempelajari kitab tersebut ,

Keadaan lui-kong tidak jauh beda dengan cung-sin , hanya bedanya lui-kong tubuhnya terhempas kedalam air yang dangkal sehingga kakinya terkilir “auuuh” jeritnya dan liong- kong juga melihat sebuah liang dan kemudian dia menyusup dan masuk sebuah ruangan bawah tanah yang cukup terang , ditengah ruangan itu ada seonggok tengkorak menutupi sebuah kitab tebal dan suling dari perak , lui-kong menyingkirkan tengkorak itu dan mengambil kitab dan membaca sampulnya

Ok-Lan-mo-Po (pusaka iblis jantan durjana) Manusia adalah aku dan ke-akuan

Sesuatu hal yang tidak boleh dinafikan Jangan terjebak dengan kata kebaikan Sebab itu hanya tipu dan kebodohan

Hari sudah siang Khu-gin-bi menuruni puncak , dia memanggil- manggil nama kedua suhengnya , tapi sampai sore hari tidak ada pun bayangan keduanya , ketika gin-bi ingat bahwa berbahaya dibawah puncak jika sudah malam maka , maka dengan segera berlari mendaki menuju puncak namun malam sudah tiba sementara gin-bi masih ada seratus meter dibawah puncak , artinya puncak sudah berhalimun , jika dia nekat keatas mendapatkan halimun dengan suhu dingin yang sudah meningkat dia tidak punya kesempatan untuk mengepos tenaga sakti akan membahayakan , kalau turun dia tetap ditempat atau turun kebawah tawon hijau mengincarnya , sebelum gin-bin memtuskan apa yang harus dilakukannya , “nguuung…..ngggung…nguung , suara gaung dari tawon itu sudah kedengaran dari jauh , tanpa pikir panjang lagi gin-bi melompat menjauh arah suara tawon dan terus menuruni bukit , kegelapan malam itu tidak dipedulikan selagi kakinya menginjak tempat keras dia menggenjot untuk lompatan

sejauh-jauhnya, dan karena kegelapan malam , jalan yang tidak kelihatan , bergantung pada untung-untungan akhirnya gin-bi

terjun bebas kedalam jurang , “mati aku, keluhnya saat merasakan tubuhnya mengawang lama dan terus meluncur kebawah , dan “byuarrr” tubuh gin-bi yang pinsan hanyut mengarah pada air terjun dan dan untuk kedua kalinya tubuh gin-bi melayang diudara dengan tekanan air yang kuat tubuhnya dipermainkan air didasar kubangan besar itu dan setelah tubuhnya terlempar dan mengambang kepermukaan , gin-bi siuman pada waktu sore keesokan harinya , tubuhnya lemah matanya menatap air terjun dan melihat mulut goa disebelah dalam , gin-bi tetap duduk sampai malam tiba , dan baru hendak berdiri suara mengaung datang lagi , khu gin-bi kangsung terjun ke dalam air dan menyelam kearah pusaran air terjun dan menyelusup kebalik air terjun , kemudian dia naik dan masuk kedalam mulut goa , disebelah dalam goa gin-bi bersemedi melawan hawa dingin hingga pagi , ketika gin-bi membuka matanya dia melihat sebuah kitab tebal dan sebuah pedang berkilauan , disampul atas tertulis

Tung-Ok-Po (pusaka sidurjana dari Timur) Sebelum tubuh kaku mati membujur Semua kehendak mestinya tersalur Sampai dunia ini habis dan hancur

Tidak merasa sesal walaupun terlanjur

Gin-bi dengan wajah takjub membaca kumpulan ilmu yang ada didalam kitab itu , hatinya senang karena mendapatkan ilmu yang langka dan dahsyat itu dan sejak saat itu Khu-Gin-Bi mempelajari kitab tebal dengan tekun , kita tinggalkan pewaris pusaka iblis itu dengan ketekunannya , mari kita lihat dibelahan lain

Suasana di Bwee-hua-kok (lembah bunga bwee) demikian indahnya , semilir angin yang berhembus sejuk membawa aroma wanginya bunga bwee yang tumbuh disekeliling lembah menambah kesejukan yang menenangkan dan kecantikan pemandangan, langit yang cerah berwarna biru bertatahkan buncahan awan putih yang berarak laksana domba-domba yang beriring , pemandangan yang indah mengagumkan itu dinikmati dua pasang mata dari sepasang sejoli yang duduk bercumbu bermesraan , lelaki yang tampan rupawan mencumbu mesra wanita berwajah jelita menawan menambah semaraknya pemandangan bwee-hua-kok

Sepasang sejoli itu adalah Kim-Khong-Taihap kwee-Han-Tiong dan istrinya liem-swat-hong , keduanya baru menikah sebulan yang lalu di siauwlim-pai yang berbarengan dengan penobatan Kwee-Han-Tiong sebegai bengcu rimba persilatan , umurnya yang masih tergolong muda baru dua puluh lima tahun tapi telah mempunyai kesaktian luar biasa yang mencengangkan sehingga mengantarkannya pada kedudukan tinggi di dunia persilatan , sementara istrinya yang cantik liem-swat-hong berumur dua puluh satu tahun adalah kekasih yang telah membetot sukma dan cintanya pada pandangan pertama , hari itu hari ke empat belas mereka berada di bwee-hoa-kok , suasana dan pemandangan yang indah itu menambah syadunya kemesraan mereka serta semakin wanginya aroma perpaduan cinta bertatahkan birahi sayang diantara suami istri itu

“Sudah sayang , sebentar lagi sore aku mau mandi , bisik swat- hong manja tapi tidak bergerak dari bawah tubuh hangat suaminya yang sedang mengecup mesra pipi dan lehernya yang jenjang , “hmh.. lima menit lagi sayang…, Han-Tiong tanpa mengangkat kepalanya terus menyelusupkan kecupan pada leher pundak bahkan menggigit bisep istrinya yang lembut menyusuri sampai ketiak lembut putih dan bulu halus yang menambah keseksianya , “auu..geli hik..hik..hikk ,swat hong menjerit mesra diiringi tawa geli menyentakkan gerakan erotis tubuhnya saat lidah suaminya yang basah dan hangat menelusuri kelembutan ketiaknya ,sementara remasan suaminya menahan gerakan erotis itu menerbitkan kembali birahinya, percumbuan itu semakin berkobar aroma badan

swat-hong yang khas memang harum menambah liarnya hentakan tubuh itu dan entah keberapa kalinya birahi sayang itu redup dan berkobar, terus keduanya mendaki puncak birahi dan akhirnya terhempas dilebah kenimatan yang lembut , “senja sudah datang tiong-ko marilah kita mandi , bisik swat- hong disela degupan hati dan sesaknya nafas yang terhempas rasa nikmat , Han-Tiong bangkit dari tubuh istrinya lalu menarik mesra jemari yang lentik untuk mendirikan swat-hong yang sembari menutupi tubuhnya yang telanjang dengan kain seadanya , dengan mengikatkan kain diatas dadanya dan mengangkat kedua tangannya untuk memperbaiki rambutnya menambah keerotisannya , Han-Tiong meraih tubuh istrinya “auuu.. hik…hik..” dan berkelabat turun menuju sumber air sementara swat-hong menyandarkan kepalanya didada telanjang itu

Setelah keduanya mandi dan kembali ketempat dimana mereka selama empat belas hari menikmati bulan madunya pernikahan mereka , swat-hong menguliti dua ekor burung dara dan lalu memanggangnya, disela waktu menunggu swat-hong dengan cekatan memasak nasi dibagian tungku lain , beberapa lama berselang makananpun dihidangkan , dan pasangan mesra itupun makan “Setelah dari sini koko ! kemanakah lagi tujuan kita ? , “kita akan ke paoteng, sebab dalam jangka dekat ini kata yap-siok , tan-twako akan melaksanakan pernikahan , jadi sebelum hari itu seyogyanya kita sudah sampai disana , “benar koko ! jadi pagi-pagi sekali kita sudah berangkat , untuk itu marilah kita tidur, bisik swat-hong mesra , keduanyapun membaringkan badan , swat-hong merebahkan kepalanya didada bidang itu dan pundaknya dirangkul Han-Tiong yang rebah terlentang menatap jutaan bintang dicakrawala , tidak lama suami istri itu akhirnya terlelap

Hui-Tiaw-Bu-koan adalah perguruan silat terkenal diantara empat bukoan di kota paoteng , bukoan hui-tiauw di bawah asuhan yap-sin-hong yang sudah berumur lima puluh tahun , yap-sin-hong dikenal dengan julukan “tiauw-eng-hiap” (pendekar bayangan rajawali) dan dibantu sutitnya Tan-Kong- bu yang berumur tiga puluh dua tahun dan dikenal dengan sebutan “pek-tiauw-pok” (sambaran rajawali putih) muridnya terdiri dari dua ratus orang

Hari itu mereka menyambut kedatangan Han-Tiong dan swat- hong , “syukurlah , tiong-ji kamu sudah sampai , kami sudah menyebar undangan sementara namamu tiong-ji kami cantumkan salah satu pengundang , “yap-siok telah menyampaikan di siauwlimpai , kalau tiada aral melintang

tentulah akan kupenuhi yap-siok , “terimakasih tiong-ji , dua hari lagi pesta akan diadakan dan persiapan kita rasanya sudah matang , Han-Tiong memandang Tan-kong-bu sembari senyum “kalau begitu tan-twako kedatanganku ini terlambat “ “terlambat bagaimana kwee-te , pernikahanku kan dua hari lagi ? , terlambat sampai disini karena persiapan sudah selesai, jadikan aku jadi menganggur , melihat Han-Tiong senyum simpul , “hehehe.. kamu kwee-te ada-ada saja , emang sekarang masih mau cari kerjaan yah seperti saat kamu kecil dulu , “ya setidaknya tidak bisa jadi kacung kuda aku dapat mendirikan tenda atau ikut menghias ranjang jika dibolehkan kaum wanita , hahaha..haha…. , gelak tawa pun bergema pada pertemuan akrab dan ramah itu , Tiong-ji , jangan harap kamu bisa memasuki kamar pengentin jika seandainya kamu datang lebih awal , “eh,,,! Kenapa yap-siok , “tentu kamu akan dijewer mantuku ini , hahaha..hahaha , “apa iya moi-moi kamu akan menjewerku , wajah han-tiong menatap swat-hong , swat-hong yang diajak berkelakar itu merasa tidak malu karena disitu ada juga istri yap-sin-hong yang ikut senyum-senyum, “tidak hanya kujewer tiong-ko malahan akan kucubit-cubit ,swat-hong mengerling tajam dengan senyum dikulum, heheh..haha… hehehe , “tuh.. kan… saya kata juga apa , tambah yap-sin-hong

, “hmh… baiklah , karena malam sudah larut , kami akan masuk duluan , sela yap-hujin sambil berdiri , swat-hong juga mengikuti yap-hujin dibelakang , “hong-ji ini kamar kalian , sudah dipersiapkan oleh pamanmu tiga hari yang lalu , “terimakasih gak-bo , sahut swat-hong kemudian membuka pintu kamar itu , swat-hong senyum dan merona merah wajahnya karena keluarga yap ini menata ranjang mereka layak ranjang pengantin juga , dengan menutup pelan pintu kamar swat-hong mendekati ranjang yang berarorama harum itu dengan dua bantal dan sperainya bermotif bunga sedang kelambunya berwarna merah dan lukisan dua pasang burung walet , swat-hong merebahkan tubuh diatas ranjang yang lembut itu sambil berharap kedatangan suaminya .

Pada hari pelaksanaan sejak pagi datanglah tamu membanjiri perguruan hui-tiauw , mereka disambut oleh murid-murid hui- tiauw , dua ratus murid itu hilir mudik dan mengerjakan bagian- bagian masing-masing yang telah diatur oleh suhu mereka

,yap-sin-hong yang dikenal dengan Tiauw-Eng-Hiap (pendekar bayangan rajawali) mempunyai banyak sahabat dari kalangan bukoan dan piauwkiok , demikian juga tan-kong-bu yang dikenal dengan sebutan pek-tiauw-pok (sambaran rajawali putih) , tapi yang membajiri datang banyak sekali sehingga kalau mereka perhatikan ada empat puluh kauwsu dan dua puluh pimpinan piauwkiok di wilayah selatan disamping tamu jiran dan tetangga , hal ini tentu karena ikut sertanya bengcu mereka Han-Tiong yang mengundang

Tan-kong-bu yang sudah berumur tigapuluh lebih itu menikahi seorang gadis bernama coa-loan-si putri cung-cu (kepala desa) yang juga tidak dikatakan muda lagi karena umurnya sudah dua puluh delapan tahun , setelah upacar pernikahan dilakukan

, para tamu dipersilahkan makan

“para sicu yang terhormat , kami ucapkan terimaksih yang banyak atas keringanan langkah dan kerelaan meluangkan waktu untuk memenuhi undangan kami yakni mohon doa restu dari sicu untuk keponakan kami yang baru saja upacara pernikahanya kita saksikan bersama , besar harapan kami dari sicu yang budiman untuk memberikan sepatah dua patah kata terhadap keponakan kami dihari bahagianya ini sambil semua tamu kami mencicicipi hidangan ala kadarnya , yap-sin-hong kembali duduk , “yap-kauwsu yang baik , kalau dapat saya usul bahwa untuk mendapatkan sepatah dua patah kata untuk kedua mempelai , bengcu kita yang terhormat ada hadir bersama kita di sini , yang kita semua tahu walaupun bengcu kita masih muda tapi kita kenal juga kebijaksanaan beliau yang budiman , “benar…. benar.. yap-taihap , sambut semua orang , “usul dan saran dari tio-kauwsu “kang-jiu-bukoan” ( perguruan tangan baja) bahwa bengcu kita yang memberikan sepatah dua patah kata pada pesta keponakan kami ini , untuk itu kepada bengcu kami yang mulia Kim-Khong-Taihap kwee-bengcu dimohon kerelaannya , Han-tiong yang sudah diharapkan oleh tamu demikian juga pamannya untuk memberikan sepatah dua patah kata tidak ingin mengecewakan mereka , lalu Han-Tiong berdiri dan melangkah menuju tengah panggung

“kedua mempelai yang berbahagia, yap-siok dan seluruh keluarga besar hui-tiauw-bukoan yang baik , para tamu yang budiman serta para sicu yang terhormat , pada kesempatan ini saya diminta untuk memberikan sepatah dua patah kata kepada kedua mempelai yang berbahagia , untuk itu kepada mempelai dengarlah sedikit bait dari saya perpaduan lelaki dan wanita adalah merupakan satu karunia tapi itu jika berlandaskan cinta cinta bernilai makna bahagia

“maksudnya bagaimana bengcu yang mulia ? , “sela tio-kauwsu

, “maksudnya tio-sicu adalah hubungan suami istri akan menjadi karunia jika cinta keduanya berlandaskan untuk memberi hakikat kebahagian kepada pasangannya , apakah hakikat dari bahagia ? hakikat bahagia adalah benar , sadar dan seimbang

persembahkan pada pasanganmu cinta yang bernilai benar , berikan pasanganmu cinta yang bernilai sadar dan juga berikan pasanganmu cinta yang bernilai seimbang , ketiganya hal ini mesti terkandung pada cinta yang bernilai hakikat bahagia , jika hanya satu dari tiga ! atau dua dari tiga ! maka cinta yang bernilai bahagia itu belumlah terwujudkan , artinya masih jauh dari perpaduan yang menjadi sebuah karunia

“bengcu yang mulia , artinya cinta seperti itu akan sulit dan langka , “sebenarnya tidak tio-sicu !, hanya karena ego kita yang tinggi menjadikan itu sulit di wujudkan , sedikit saja ego diturunkan , cinta bernilai makna bahagia itu akan mudah didapatkan sehingga perpaduan menjadi sebuah karunia , suasana hening , kemudian Han-Tiong melanjutkan ,

“tan-twako ! jika soso dalam posisi benar , sadar dan seimbang

, wujudkan dan dukung dia walaupun ketiga hal itu menurut ego menyakitkan dan menyengsarakan , begitu juga soso ! , jika

tan-twako benar , sadar dan seimbang wujudkan dan dukung dia walaupun ketiga hal itu menurut ego menyakitkan dan menyengsarakan , cinta yang benar adalah cinta yang menepis perasaan dan ego untuk sebuah kebenaran , kesadaran dan keseimbangan , “itu saja yang sepatah dua patah kata dari saya dan terimakasih atas perhatian, Han-Tiong kembali duduk

“bengcu yang mulia ! mumpung bengcu ada disini , ada sesuatu hal yang ingin saya sampaikan , terlebih untuk wilayah selatan sepertinya seluruh kauwsu di wilayah ini berkumpul pada hari bahagia tan-taihap , “silahkan tio-kauwsu , apa yang hendak disampaikan , Han Tiong berdiri lagi , “begini bengcu kami yang baik , dan para sicu kauwsu yang terhormat , saya punya satu pemikiran, hal ini saya akui ditenggarai oleh keberadaan hui-tiauw-bukoan , dimana hui-tiauw bukoan mendapat karunia bahwa mereka mengenal bengcu sejak kecil sehingga ikatan emosionalnya lebih antara bengcu dengan yap-taihap dan tan-taihap , dan oleh karena itu patut mereka mendapat hal lebih dibanding yang lain , “maksud tio-kauwsu bagaimana ?, “begini bengcu ! saya tidak cemburu dengan apa yang didapat oleh hui-tiauw-bukoan dari bengcu terlebih hal itu

diperoleh sebelum kwee-taihap menjadi bengcu , hanya karena kwee-taihap menjadi bengcu makanya saya memberanikan diri kiranya bengcu meluangkan waktu untuk bukoan saya Kang- Jiu-bukoan dan bukoan yang mungkin sama niat dengan saya memberikan petunjuk tentang ilmu silat kami sehingga lebih baik dan matang , maaf bengcu ide ini pribadi saya , saya tidak akan malu meminta hal ini kepada bengcu saya sendiri terlebih bengcu saya memiliki kebijakan lebih dari siansu , tentu akan dapat mengerti tindakan saya ini

“bengcu kami yang mulia , maaf saya menyela , saya cia-gun- long dari ngo-heng-bukoan (perguruan lima unsur) apa yang dikatakan oleh tio-kauwsu sejalan dengan pikiran saya , jika bengcu dapat menerima niat dari tio-kauwsu , saya juga ingin mendapatkan petunjuk itu , “baiklah tio-kauwsu , dan cia- kauwsu , jika jiwi-sicu merasa hal itu bermamfaat tentu saya

tidak akan menolak , “terimakasih bengcu , tio-kauwsu menyela dengan hati berbinar , “besok , para kauwsu yang merasa apa yang diniatkan oleh tio-kauwsu juga bermamfaat dan merasa perlu untuk ikut , maka berkumpullah cuwi sekalian di kauw-san (bukit kera), dan selama satu minggu saya akan luangkan waktu untuk niat sicu-kauwsu , Han-tiong kembali duduk , kemudian yap-sin-hong berdiri lagi , “baiklah para sicu sekalian

, hajatan kami pada pesta ini sudah terlaksana, terimakasih kami yang tidak terhingga atas kehadiran sicu sekalian , sepatah dua patah kata telah kita dengar dari bengcu kita yang mulia , secara umum itu ditujukan pada kita semua hanya karena disampaikan pada pernikahan keponakan saya tentunya kita harapkan semoga keduanya lebih memperhatikannya, selanjutnya hal hidangan kami atau penyambutan yang tidak pada tempatnya kiranya sicu sekalian dapat memaafkan , Yap-sin-hong kemabli duduk , para hadirin menaiki panggung menyalami pengantin dan pamit

Han-tiong pagi sekali berangkat ke kauw-san untuk memenuhi janjinya kepada para kauwsu , swat-hong semalam sudah mempersiapkan bekalnya , “koko, di kauwsan tentu akan menginap selama satu minggu , jadi bekal berupa beras dan beberapa stel baju sudah saya siapkan , Han-Tiong menatap mata swat-hong , “terimakasih sayang akan pengertianmu dan perhatian yang moi-moi tumpahkan , kamu memang istriku yang baik dan pengertian , Han-tiong mengecup pipi merah swat-hong , “saya banyak belajar darimu ko-ko , Han-tiong memeluk tubuh hangat istrinya yang tertunduk bersahaja , dikecup dan dicumbu sampai larut malam , hingga keduanya tertidur dengan rona wajah bahagia dan puas

Di kauw-san sejak semalam sudah ada sepuluh kauwsu yang mendirikan tenda darurat dan bermalam disana , kemudian saat matahari terbit , tujuh kauwsu datang menyusul , setelah itu Kim-Khong-Taihap tiba dengan lima kauwsu yang berkebetulan ketemu dijalan pendakian , “baiklah para sicu kauwsu satu jam lagi kita akan mulai menunggu mana tahu masih ada dari saudara kita yang dalam perjalanan kesini , baik bengcu ,

jawab mereka serempak , “sambil kita menunggu yang lain bengcu , kami sudah sediakan the hangat , dan tenda sudah kami buatkan untuk bengcu bermalam , “terimakasih cia- kauwsu , istri saya juga telah menyiapkan bekal saya berupa beras dan ikan kering , jadi tolong disatukan pada bagian konsumsi kita selama satu minggu ini , baiklah bengcu , cia- kauwsu menerima buntalan perbekalan Han-Tiong dan membawanya kesebalah tenda bagian belakang , setelah satu jam hanya tiga kauwsu lagi yang muncul , sehingga jumlah kauwsu yang mengikuti pertemuan itu dua puluh lima kauwsu

“sekarang sicu-kauwsu , saya minta sicu sekalian bergilir mengeluarkan satu ilmu perguruan yang dimilki sampai selesai

, dan yang pertama adalah tio-kauwsu sebagai pencetus ide baik ini , silahkan tio-kauwsu , tio-kauwsu yang sudah berumur lima puluh itu dengan tubuhnya yang kekar memasuki lapangan yang , “bengcu yang mulia , ilmu akan saya peragakan ini bernama “kang-jiu yang terdiri empat puluh jurus , “ silahkan tio- kauwsu , tio-kauwsu mulai bergerak membuka jurus kang-jiu kebanggaan perguruannya , Han-Tiong pertama sekali memperhatikan dengan teliti bagian pertahanan kang-jiu setelah merekam inti pertahanan baru bagian penyerangan dan terakhir trik pancingan dan kembang jurus , setelah tio-kauwsu selesai , Han-tiong berdiri , sekarang tio-kauwsu kita berhadapan, bersiaplah tio-kauwsu saya akan menyerang ,

Han-tiong menyerang dengan jurus pertama , gerakan itu persis sama , sampai selesai empat puluh jurus , tio-kauwsu berdecak kagum dalam hati , hanya sekali memperagakan ilmunya telah dimainkan sempurna oleh bengcu mereka ini , “tio-kauwsu ! sekarang serang lagi saya dengan jurus kang-jiu , dan perhatikan gubahan saya karena kang-jiu yang empat puluh jurus akan saya jadikan dua puluh tujuh jurus , tio- kauwsu mulai menyerang , jurus yang dikeluarkan mengelak itu tetap juga jurus kang-jiu tapi bagian trik pancingan , serangan tio-kauwsu semakin gencar , baru menginjak jurus kedua puluh

, pukulan kang-jiu bagian serangan yang awalnya pukulan pada perut dan dada diubah pukulan pada dada menjadi cengkraman dan disusul jurus ketiga puluh enam yang merupakan bantingan dan malah disusul gerakan trik mengelak pada jurus ketiga puluh dua kang-jiu miliknya dan akhirnya jurus kedua puluh itu tio-kauwsu terhempas ketanah dan awalnya trik pancingan yang berupa gerakan pokasi kebelakang kaki kanan han-tiong menghantam belakang kepalanya dengan pening tio-kauwsu menyerang , dan dari tujuh jurus sisa yang digunakan Han-Tiong tio-kawsu empat jurus mengahantam tubuhnya untung saja Han-tiong hanya mencubit bagian yang harusnya pukulan dan cengkaraman , dan tendangan hanya mengeanai kaki tapi tidak bertenaga , jika senadainya pukulan,cengkaraman serta tendangan itu menurut porsi kekuatannya maka tio-kauwsu akan muntah darah dan pingsan , sudah tio-kauwsu perhatikan gubahannya ? , sudah bengcu , “nah..! sekarang perhatikan saya dua puluh tujuh jurus kang-jiu yang saya peragakan , Han-tiong bergerak tidak terlalu cepat sehingga jelas bagi tio-kauwsu , “coba sekarang tio-kauwsu yang memperagakannya , tio-kauwsu tanpa diperintah kedua kalinya lansung bersilat kang-jiu sesuai dengan gerakan Han-Tiong tapi tio-kauwsu bersilat dibarengi tenaga dan kecepatan penuh

semua terkesiap melihat gerakan tangkas dan membahayakan dan merasakan kesiuran hawa pukulan , semuanya berdecak kagum menyaksikan jurus kang-jiu setelah digubah Han-Tiong , Tio sendiri langsung berlutut dan menjura, bengcu kami yang budiman terimakasih atas petunjuk yang sangat berharga ini, “terimakasih kembali tio-kawsu , bangkitlah dan kembalilah duduk ketempatmu, “baiklah bengcu, tio-kauwsu kembali

ketempat duduknnya , “sekarang cia-sicu mulailah , cia-kauwsu maju kedepan , ilmu yang akan saya peragakan bernama ngo- heng-kiam (pedang lima unsur) terdiri dari tiga puluh jurus , “silahkan cia-kauwsu , cia-kauwsu mencabut pedangnya dan bergerak cepat , Han-tiong memperhatikan sampai selesai , kemudian Han-tiong berhadapan dengan cia-kauwsu dengan jurus yang sama sempurnanya dengan cia-kauwsu dengan meminjam pedang murid cia-kauwsu , dan pada tahap berikutnya , “cia-kauwsu sekarang jurus ngo-heng-kiam akan

saya buat menjadi dua puluh lima jurus tapi ngo-heng-kiam dari cia-kauwsu hanya dua puluh tiga dan dua yang terakhir adalah jurus baru , sekarang seranglah dan perhatikan gubahannya , cia-kauwsu menyerang tanpa sungkan pedangnya berkelabat bagaikan ombak yang bergulung

Han-tiong menghadapinya dengan jurus yang sama , hingga jurus kedua puluh cia-kauwsu terdesak sampai pada jurus keduapuluh tiga dia merasa bajunya sobek ditiga tempat perut , lambung dan kaki , dia terus mengelak karena jurus

keduapuluh empat menyusul , “ini jurus keduapuluh empat , cia- kauwsu berpoksai dan berkelabat mambalas dan ini jurus keduapuluh lima, makin kalang kabut cia-kauwsu menerima dua jurus baru itu , setelah Han-tiong berhenti , cia-kauwsu memperhatikan dirinya , jurus keduapuluh empat baju bagian punggungnya bolong tentu kalau diteruskan punggungnya akan tembus dan pada jurus kedua puluh lima baju bagian dada tepat diatas jantung bolong cia-kauwsu merinding , jika diteruskan jantung akan disate pedang itu , “sekarang cia- kauwsu perhatikan dua puluh lima jurus ngo-heng-kiam dengan tambahan dua gerakan baru pada dua jurus terakhir , Han- Tiong mulai bergerak dengan ngo-heng-kiam dari jurus kedua puluh sampai dua puluh tiga yang diambil dari gerak serangan jurus keduapuluh sembilan jurusnya , dan gerak pancingan pada jurus kedua puluh lima miliknya dan jurus serangan pada jurus ketiga puluh , “dan ini jurus kedua puluh empat dengan nama “goat-ci-san-coan” (menerjang bukit menunjuk rembulan) dan yang keduapuluh lima “seng-cuan-hun-kong” (menyibak cahaya menembus bintang)

“sekarang coba cia-kauwsu peragakan , cia-kauwsu dengan semangat bergerak lincah , gulungan pedangnya susul menyusul , pedang itu semakin berkilau ditimpah cahaya matahari yang semakin tinggi menuju siang , dua puluh lima jurus ngo-heng-kiam selesai diperagakan , pandangan kagum dari seluruh peserta melihat indah dan berbahanya jurus kedua puluh sampai dua puluh lima , Cia-kauwsu tidak bisa menahan haru berlutut didepan Han-Tiong , dua puluh tiga jurusnya menjadi matang dengan keindahan yang menyimpan kekuatan dan sangat sempurna dengan dua jurus terakhir yang langsung diberi nama oleh bengcu mereka ini , hal ini membuat matanya basah karena bahagia , sampai lima kauwsu yang sudah menerima petunjuk , lalu mereka istirahat , keesokan harinya disambung oleh empat kauwsu , dan berikutnya lima kauwsu , hari keempat tiga kauwsu , hari kelima empat kauwsu , hari keenam dan ketujuh dua kauwsu

Han-Tiong kembali ke hui-tiauw dengan rindu yang membuncah pada istrinya , “apa dan bagaimana pertemuan itu koko , “berjalan baik hong-moi , “cukupkah waktu satu minggu hal yang para kauwsu minta padamu koko ? , “cukup , karena yang datang dua puluh lima kauwsu , “terus bagaimana koko , apakah kita akan melanjutkan perjalanan ? , belum moi-moi , kita setidaknya tinggal sebulan disini , untuk melihat keadaan , mana tahu akan ada hal yang perlu kita ketahui , “hmh.. baiklah koko sekarang marilah kita istirahat , Han-tiong menurut digandeng swat-hong kekamar , dengai belaian mesra swat- hong , membuat suaminya semakin nyaman , tenang dan melelapkan , yap-sin-hong sangat bergembira bahwa Han- Tiong masih akan tinggal sampai satu bulan lamanya di paoteng ,

“setelah dari sini kemana lagi rencanamu Tiong-ji , “dari sini kami akan ketimur , kekota sinyang , kemudian akan keutara ketempat siok-sie di lembah naga ? , “ketempat jeng-liong tiong-ji ? , “benar siok , “hmh… tiong-ji , jika tiba saat engkau menetap akan dimanakah tempatmu , “jika saatnya tiba , aku akan berdiam di pulau kura-kura siok , “kapan itu tiong-ji ,

“entahlah paman , mungkin setelah sepulang kami dari barat di Tibet , wuhan dan yichang “memang tugas dan tanggung jawab dipundakmu berat tiong-ji, “doa paman sangat aku harap semoga aku dapat menjalaninya , “tentu tiong-ji , doa paman akan selalu terpanjat pada thian untukmu

selama sebulan di paoting , Han Tiong didatangi para kauwsu bahkan pimpinan piawkiok untuk minta petunjuk ilmu silat mereka , hal itu santer keseluruh wilayah , sehingga sepanjang perjalanan Han-Tiong menuju ketimur sebelum sampai ke sinyang tidak kurang dari dua puluh kauwsu wilayah timur dan sepuluh piauwkiok yang mengundang bengcu mereka ini ketempat mereka , dank arena hal tersebut perjalanan sang bengcu dari paoting sampai kesinyang hampir satu setengah tahun

Kota sinyang yang ramai siang itu sangat sibuk , Han-Tiong dan swat-hong memasuki rumah makan , saat mereka sedang bersantap dua orang memasuki rumah makan , “Gu-suheng benar-benar membuat penasaran , “sudahlah swat-sumoi , untuk apa dipikirkan pek-houw-piawkiok meliburkan diri hari ini karena mendengar kedatangan Kim-Khong-Taihap bengcu , Han-tiong dan sawt-hong yang mendengar percakapan itu mengangkat kepala menatap dua bangsawan laki-laki dan perempuan , yang perempuan berwajah cantik dengan hidung yang mancung , bibirnya yang indah dengan lekuk dagu yang sempurna di hiasi tahi lalat didagu itu , yang menambah kecantikannya adalah lengsung pipit dikedua pipinya sementara yang laki-laki wajahnya biasa-biasa saja , tapi sepertinya mereka seperguruan , benar mereka adalah seperguruan karena yang laki-laki adalah putra dari Gu-hok- bian atau Eng-tiauw-see (bayangan rajawali dari barat) sementara yang perempuan adalah putrid dari sie-hok-guan atau tung-sin-taihap (pendekar sakti dari timur) keduanya adalah sute dari pek-mou-sin-liong , dapat baca (Kim-Khong- Taihap)

“bagaimana sih..! kim-khong-taihap itu sehingga demikian di hormat orang sedunia , ingin sekali aku bertemu untuk menjajal ilmunya , “kalau soal ilmunya aku juga penasaran sumoi , sehingga membuat semua orang begini adem , tidak ada kejahatan hampir sepuluh tahun ini , tidak ada penindasan dari para hartawan dan penguasa pada rakyat , entah apa yang dibuatnya , apalagi didudukkan sebagai bengcu , “kalau aku ketemu dia akan kumaki-maki dan kuajak bertempur sampai seribu jurus , “kalau kamu kalah bagaimana ? , “aku akan tunduk padanya dan akan kuminta dia jadi pacarku dan menjadi suamiku , Han-tiong senyum-senyum masam mendengar itu , Han-tiong menatap wajah swat-hong , muka itu sedikit merah tapi normal kembali dan bubir lembut itu tersenyum , balas menatap wajah suaminya , “kenapa kamu memandang aku seperti itu , bisiknya , tidak mengapa sayang hanya karena mendengar obrolan itu aku ingin sekali mengecupmu , “heh..! malu dilihat orang , wajah swat-hong bersemu merah dan tersenyum , karena itu aku hanya bisa memandang , jadi awas nanti kekucup dan kulumat bibirmu yang lembut itu , swat-hong meremas jemari suaminya , aku sudah mengalami hal ini sebelum kita menikah koko , hmhh sudahlah , mari lanjutkan makannya

“hehehe… sumoi…sumoi , apa kamu tidak tahu bahwa kim- khong taihap itu sudah punya istri , mereka menikah saat penobatan kim-khong taihap menjadi bengcu , “hah.. apa !, masa sudah menikah !? , katanya umurnya masih muda , “kata ayah umur kim-khong taihap berumur dua puluh lima saat dinobatkan jadi bengcu , itu tidak muda lagi sumoi , istri kim- khong-taihap juga kata mereka yang menyaksikan cantiknya selangit , “ah.. kamu bohong , masa cantiknya selangit , berarti dia dong yang paling cantik didunia ini , “aku juga tidak tahu ! itu kan kata orang yang katanya melihat , “siapa nama istrinya?

, “kata ayah nama istri kim-khong taihap itu namanya liem-swat- hong, “apakah dia seorang lihap saktian mana antara keduanya

, “Han-tiong dan swat-hong senyum-senyum mendengar bualan itu sambil cubit-cubitan dibawah meja , “tentulah seorang lihap sumoi , “julukannya apa ? julukannya …. Julukannya , Gu-sin- hok agak lama berpikir , mata swat-hong menatap pemuda itu , tertarik julukan apa yang akan dibualkan pemuda ini , Han-tiong juga penasaran ingin tahu , semaraknya bualan , “julukannya kata orang kim-peng-kiam-lihap (pendekar wanita pedang garuda emas) Gu-sin-hok berpikir lama karena mereka-reka sendiri , dari ayahnya dia dapat gambaran bahwa swat-hong membawa pedang bergaganga garuda , lalu dekat dengan pendekar harpa emas , jadi harus pakai emas , kalau pedang emas belum tahu pedangnya emas ,kelihatan bohongnya pikirnya tapi kalau garuda emas hal itu tepat , sehingga diberilah julukan pada swat-hong

swat-hong terkesiap , karena julukan itu bisa tepat untuknya , bukankah jurus pedangnya adalah kim-peng-kiam-hoat , swat merasa pahanya dicubit han-tiong , “bagaiamana keadaanmu kim-peng-kiam-lihap , bisik han-tiong dengan kerling menggoda

, “ih.. apa-apaan ini bisik swat-hong sambil membalas mencubit paha Han-Tiong , “kok suheng banyak tahu , ayah tidak pernah cerita pada saya , “ayahku terkagum-kagum dengan kesaktian kim-khong-taihap , bayangkan saja sumoi dikeroyok tiga penjahat besar bertempur sampai satu hari satu malam tanpa henti , tiga pengeroyoknya ambruk tidak bernyawa , supek saja pek-mou-sin-liong , bergebrak dengan salah seorang pengeroyok hanya hitungan jurus supek sudah muntah darah , dan lawan supek itu yang terlemah dari pengeroyok kim-khong- taihap , “wah ! kalau supek saja muntah darah , bagimana saktinya kim-khong taihap yang mengalahkan dan menewaskan yang mengalahkan supek ,sie-lin-swat terdiam dengan kekagumannya , “enak sekali yang menjadi istrinya ya , suheng ? , “hehh.. emangnya kenapa , kenapa sumoi berkata demikian , “iyalah suheng , suami sangat tampan selangit , sakti tidak terlawan , bengcu pula kedudukan , tentu istrinya itu mendapat segalanya , “darimana kamu tahu kim-khong taihap tampan bahkan kamu bilang sangat tampan , “suheng yang

bilang kalau istri kim-khong taihap cantiknya selangit , jadi tentu wajah kim-khong-taihap mestinya sangat tampan selangit , tidak tahan suami istri itu harus tertawa , sehingga sie-lin-swat dang Gu-sin-hok menoleh dan melihat mereka , sementara empat orang masuk rumah makan dan langsung menjura hormat , “kim-khong-taihap bengcu yang budiman dan hujin yang kami muliakan , saya lou-bin-ti pimpinan pek-houw- piawkiok ingin mengundang bengcu kerumah kami , “hmh.. ada apakah lou-sicu yang baik , “nanti malam kami ada pertemuan enam piauwkiok dirumah , kami juga berharap apa yang didapatkan oleh saudara-daudara di selatan dan sepanjang perjalanan ketimur , bengcu dapat bermurah hati , “baiklah lou- sicu , tapi saya dan istriku akan datang esok pagi dan kiranya cuwi pangcu sudah ada disana , bukan apa-apa lo-sicu karena saya dan istri sudah memesan kamar , jadi biarkanlah kami bermalam dulu disini , “baiklah bengcu dan terimakasih atas kemurahan yang sangat besar ini lou-pangcu dan wakil dan dua orang murid utamanya segera meninggalkan tempat itu lagi , sie-lin-swat dan Gu-sin-hok melonggo melihat suami istri itu , muka keduanya merah , terlebih sie-lin-swat malu sekali , pendekar ini mau dia jadikan suami kalau dia kalah bertanding , “kedua adik kesinilah , ada yang ingin kami sampaikan , gu-sin-hok mendekati meja han- tiong tapi sie-lin-swat tidak beranjak dari mejanya , “sie-moi putri tung-sin-taihap kesinilah ,sie-lin-swat bergerak dari mejanya , rasa malunya sedikit tawar karena panggilan han- tiong yang kedua itu melekatkan julukan ayahnya padanya sehingga terkesan ayahnya sangat akrab dengan pendekar mengagumkan ini ,

apa yang kalian bicarakan itu , jiwi-te kami mohon maaf

terdengar oleh kami , jadi tidak usah merasa sungkan , “luar biasa kata-kata bengcu ini demikian bijak demikian baik dan lembut , demikian wibawa dan berkharisma , demikian sopan dan bersahaja , demikian tampan dan menawan , “kami yang salah bengcu taihap , mengumbar obrolan ditempat terbuka , “kamu tentu anak dari Eng-tiaw-see ? , “benar taihap , “bagaimana kabar ayahmu di barat , “sapaan ini demikian akrab membuat keduanya makin manut , “kabar ayah baik-baik taihap , saya baru sebulan berkunjung kerumah susiok , “Taihap bengcu ! entah darimana keberanian ini muncul dari sie-lin-swat

, rasa malunya hilang dan sikap ugal-ugalannya timbul kembali

, “iya ada apa sie-siocia ? , tentu kalau taihap mengenal ayah , taihap akan singgah dirumah kami ? , “tentu sie-siocia , hal ini sehingga aku memanggilmu setelah bertemu dengan putrinya rasanya akan tidak enak jika tidak menjumpai tung-sin-taihap , jadi sampaikanlah besok malam saya dan istri akan menyambanginya , “baiklah bengcu , kami segera pamit untuk kembali kerumah

“baiklah … , segera keduanya keluar , sie-lin-swat diperjlanan pulang ini hanya diam saja , pikiranya dipenuhi oleh wajah kim- khong-taihap , Gu-sin-hok berkali mengajak dia bicara tapi jawabnya hanya ya dan benar , sesampai dirumah tung-sin- taihap yang sedang mengisap hauwcenya menyambut kedatangan putri dan keponakannya , “swat-ji ada pa dengan kamu kenapa mukamu pucat , alis tung-sin-taihap yang berwarna putih itu semakin naik karena heran , “ayah , aku bertemu dengan kim-khong-taihap , heh.. lalu kenapa kamu pucat , kim-khong-taihap tidak menakutkan , apa yang salah kamu lakukan , bentak sie-hok-guan , kami tidak bersalah susiok , sela Gu-sin-hok , “sudahlah suheng , su-heng baiknya istirahat dulu , mendengar itu sie-hok-guan makin heran dengan kelakuan putrinya , “hmh… istirahatlah hok-ji , “baiklah susiok , segera gu-sin-hok meninggalkan ayah dan anak itu , “hmh… swat-ji , kamu kenapa nak setelah bertemu kim-khong- taihap ? “ayah… besok malam kim-khong-taihap akan menyambangi ayah , “hah.! Berita bagus itu tiong-ji , tapi kenapa tidak malam ini sekarang mereka dimana , aku akan kesana menjemputnya , “kim-khong-taihap tidak akan mau ayah , “kenapa kamu bilang begitu , “karena lou-pangcu juga sudah memintanya untuk datang kerumahnya karena mereka enam pangcu piawkiok sudah berkumpul malam ini di rumah lou-pangcu , tapi bengcu menolak karena kamar sudah dipesan sehingga baru besok pagi bengcu datang ketempat lo-pangcu , mungkin setelah urusan dari sana selesai baru malamnya bengcu kesini , “hmh… ayah mengerti , baiklah kita akan adakan persiapan untuk menyambutnya besok malam , sie- taihap wajahnya demikian cerah dan gembira , lin-swat tidak luput memperhatikan ayahnya , hatinya makin terguncang , ayahnya yang luar biasa saktinya ini demikian segan dengan pendekar yang jauh umurnya dibawah ayahnya ini , terpancar kebahagian pada wajah ayahnya akan berita kedatangannya kerumah ini , “ah… kim-khong-taihap , manusiakah kamu atau jelmaan dewa , pikirnya , “swat-ji kamu kenapa ? kembali sie- taihap heran melihat putrinya ini , “ayah umurku sudah dua puluh tahun , “heh..! lalu kenapa dengan umurmu , apa kamu

mau kawin sehingga mengagulkan umurmu didepan ayahmu ?

, wajah sie-taihap menggoda anaknya , “ayah aku ini serius, teriak lin-swat sambil mengehntakkan kakinya “walah.. kalau dah hentakkan kaki ada maunya nih , hmh…. ada apa anakku sayang ? ,sie-taihap semakin menggoda anaknya , “sudahlah kalau ayah menggoda terus , “hehehe..heheh , baiklah , bicaralah swat-ji , “ada apa ini ? sie-hujin keluar dari kamar menjumpai anak dan suaminya sedang gontok-gontokan karena mendengar teriakan lin-swat , “kesnilah niocu , anak kita mau bicara , dia mengagulkan umurnya padaku , “kan..!? ayah , teriak lin-swat kembali dengan hentakan kakinya,

dengan senyum lembut sie-hujin menatap putrinya , “sudahlah koko , biarkan anak kita bicara , “ayah .. ibu , akankah aku dapat menikah , bagai disengat kalajengking kedua orang tua itu berdiri , “apa maksud perkataanmu swat-ji , kenapa kalimatmu bernada putus asa tentang masa depanmu , sie-

taihap wajahnya tegang heran , “karena aku sudah pantas menikah , maka nikahkanlah aku dengan dia , kalau tidak mungkin aku tidak akan menikah , “swat-ji , jangan buat ayah ibumu cemas , ada apa dengan dirimu anakku , yap-hujin berkaca-kaca mendengar perkataan tidak lumrah itu , anak mereka ini ugal-ugalan , periang dan cekatan , “swat-ji bicaralah yang jelas , sie-taihap memandang putrinya dengan tajam , “ayah , mungkin aku sudah gila karena kagum , takluk dan cinta

, “siapa maksudmu swat-ji , “kim-khong-taihap ibu , “siapa kim- khong-taihap , “besok malam dia akan datang ibu , jadi bicarakanlah aku padanya , “swat-ji jangan buat malu orang tua

, bengcu telah menikah dia sudah punya istri , salah kita swat-ji melakukan tindakan itu , “aku tahu ayah , mungkin anakmu ini sudah gila , uuuu.uuu .uuu , “lin-swat mengrung-ngerung dengan tangusnya , “swat-ji sadarlah anakku , jangan berpikiran yang bukan-bukan , jodohmu sudah ditentukan thian

, jadi pasrahlah denganNya , “ayah , kalau demikian sampaikan pada kim-khong-taihap mana tahu dialah jodohku yang ditentukan thian , “tapi bengcu telah beristri anakku bukan dia jodohmu , .”ayah..! para bangsawan memiliki banyak istri dan selir , raja-raja kita sejak dahulu mengumpulkan banyak selir

,kenapa kim-khong-taihap hanya boleh mempunyai satu istri ? melengak muka kedua orang tua itu mendengar perkataan lin- swat , “anakku , apa yang kau inginkan kami lakukan ini sangat berat dan membuat malu , “ayah ! mencoba saja untuk memastikan bahwa kim-khong-taihap bukan jodohku , “anakku bukankah ayah sudah sampaikan hal itu akan memalukan kita nak ? “ayah.. ! , ayah mungkin sudah berkali-kali bertemu kim- khong taihap sementara aku baru sekali itupun hanya hitungan menit , bukankah dia orang terbijak ayah , “hmh… apa maksudmu nak mengatakan bengcu orang terbijak , “ayah ! aku berbicara di rumah makan empek lui bersama suheng , kami membicarakan kim-khong-taihap , kami tidak tahu semua pembicaraan kami mereka dengar , karena mereka berada dekat dengan meja kami , aku berkata kepada suheng , jika aku bertemu kim-khong-taihap aku akan menantang dia bertempur , jika aku kalah maka aku akan jadikan ia suamiku, aku malu ayah setelah mengetahui keberadaannya disitu , tapi ayah apakah yang dia perbuat untuk menutup rasa maluku , dengan bijak perlakuannya menawarkan rasa maluku menjadi seakan- akan perkataanku adalah hal wajar , “apa yang bengcu perbuat

, “dia memanggil kami , suheng mendatangi mereka , aku tak kuasa bergerak saking malunya , tapi dia berkata hei putri tung- sin-taihap kemarilah ada yang ingin kubicarakan padamu , dengan melekatkan aku dengan julukan ayah , aku merasa keakraban antara ayah dan dia menawarkan rasa maluku , dan rasa kagumku padanya makin bertambah ketika dia berkata , apa yang kalian obrolkan maaf terdengar oleh kami , ayah..! kalau itu bukan kim-khong taihap hal yang kami dapatkan adalah penghinaan atau kejumawaan seorang sakti , marah dengan perkataan kami atau merasa sombong dengan perkataan kami , tapi ayah , aku tidak terhina dengan perkataan kami dan aku juga tidak melihat kejumawaan itu ketika perkataan yang bijak “maaf terdengar oleh kami”

“jadi ayah ! kebijakan kim-khong-taihap sudah aku rasakan , tentu ayah juga akan merasakan hal yang sama jika menyampaikan hal saya kepadanya , pasti akan pandai menutup rasa malu ayah dan ibu , sie-yap geleng-geleng kagum dengan cerita anaknya dan sangat lancarnya anaknya ini bicara tentang kebijakan hanya karena berjumpa dengan kim-khong taihap , saat anaknya bercerita , sie-taihap dan hujin seakan tidak mengenal anak mereka ini saking lugas dan mudahnya menyampaikan hal itu , luar biasa efek pribudi budiman yang dipancarkan oleh kim-khong-taihap “swat-ji , kim-khong-taihap memang orang luarbiasa bijak , bahkan lebih bijak dari bukek siansu , terbayang dia cerita gak- siansu ketika berada dibutong-pai (baca pendekar harpa emas)

, mungkin hal itu bijak diterima oleh bengcu , tapi istrinya anakku kwee-hujin liem-swat-hong apakah menurutmu dia tidak akan terguncang dan marah bahkan akan merusak nama baik suaminya diapandangannya , sesaat hening , “benar anakku , hal itu sulit diterima kaum wanita , walaupun sejarah kita banyak mencatat raja dan bangsawan memperistri banyak wanita dan banyak selir tapi dibalik hati mereka siapa yang ingin berbagi suami , yap hujin menyela anaknya lembut , “tapi ayah dan ibu ! , jika aku saja rela menjadi istri kedua atau istri keberapa dari kim-khong-taihap karena gemilangnya bijak yang kulihat dari tindakan perkataan bengcu , walhal aku baru dua menit berjumpa dengannya , lalu apakah tidak ada pengaruh kepada swat-hong cici yang sudah lama dengan dia , aku yakini itu ayah pasti cici juga bijak menerima semua itu , jadi sekali lagi ayah sampaikanlah kepada bengcu perihal aku , “hmh… baiklah anakku , ayah akan sampaikan , “terimakasih ayah , lin- swat memegangi tangan ayah dan ibunya matanya berkaca- kaca gembira dan pergi kekamarnya . Setelah mandi dan membersihka diri , Han-tiong dan swat-hong keluar untuk makan malam , tamu-tamu yang juga bermalam sudah pada turun dan makan malam , kebanyakan mereka adalah pedagang , ketika mereka menuruni tangga , dua orang pengawal pemerintahan memasuki rumah makan , “wan-sicu , kami mendengar bahwa kim-khong-taihap menginap di sini , “yang mana , namanya siapa sianseng ?, “namanya kwee-han- tiong , coba wan-sicu lihat didaftar tamu , pemilik likoan melihat daftar nama , “ada sianseng , ada apa ? , “kami ingin berjumpa dengannya , “itu orangnya sedang turun sianseng, pemilik kedai menunjuk ketika matanya melihat Han-tiong dan swat- hong menuruni tangga , kedua pengawal pemerintah itu mendatangi Han-Tiong dan menjura , Kim-khong-taihap bengcu dan hujin , maaf kami mengganggu , “tidak jiwi sicu , tapi siapakah jiwi sicu ? , kami adalah pengawal kepala daerah sinyang toan-kung-cu , „ooh , lalu ada apakah jiwi sicu ? , kungcu ingin mengundang kim-khong-taihap bengcu dan hujin untuk datang ke rumahnya , “kapan ? , “kata kung-cu terserah kepada kung-cu kapan waktu luang , “baiklah jiwi sicu , sampaikan salam hormat saya kepada toan-kung-cu , dan rasa terimakasih atas undangan ini , saya dan istri akan menemui kungcu dalam tiga hari ini , waktu kapankah bengcu datang ? “waktu malam , “baiklah bengcu , akan kami sampaikan salam dan kesanggupan bengcu , “sekarang kami akan pamit , “jiwi- sicu apakah kita tidak makan dulu , kami ini hendak makan , “terimakasih beng-cu , kami masih ada tugas lain yang akan segera mungkin dilaksanakan setelah pelaporan ini , “hmh.. baiklah jiwi-sicu , kedua pengawal kung-cu itu segera keluar dari likoan

“kira-kira ada apakah koko sehingga kungcu mengundang kita

? “mungkin temu ramah saja hong-moi , ayoklah kita makan , hong-moi , “marilah , mereka mengambil tempat duduk dan pelayanpun mendekati mereka untuk mencatat pesanan , setelah hidangan tersaji merekapun makan , “koko aku

memikirkan putri sie-taihap itu , “kenapa dengan dia hong-moi ?

, sepertinya tidak ada yang janggal kecuali dia hanya seorang wanita dengan segala kemanjaan dan ugal-ugalan , “kenapa koko bilang dia manja ? “karena kejengkelan yang ditunjukkannya kepada lou-pangcu , itu menandakan dia manja bahwa keinginannya tidak pernah dituruti , “lalu ugal-ugalannya bagaimana koko ? , “karena bicaranya yang terbuka , mengungkapakan apa yang terpikir dan dia rasa saat itu , “hmh.. aku juga sependapat dengan penilainmu koko , “ lalu apa yang menyebabkan hong-moi memikirkannya , “matanya saat menanyakan apakah kita akan menemui ayahnya , “kenapa dengan matanya hong-moi , makin tertarik dengan apa yang dibicarakan swat-hong , mata dengan bias muka yang ditunjukkannya seperti itu pernah kulihat , “hehehe… heheh , tentulah hong-moi gerak-gerik mata dan mimik seseorang seturut dengan keadaan hatinya , dan keadaan itu bisa saja melanda banyak orang , “makanya koko aku memikirkannya , karena bukan bias wajah dan gerik mata itu yang mebuat aku memikirkannya , tapi seperti kata koko tadi adalah keadaan hatinya ,

“hmh… hong-moi aku juga masih penasaran dan ingin tahu

tentang perkataanmu tadi siang kepadaku , “yang mana koko ?

, “tentang bahwa engaku pernah mengalami hal yang serupa tentang ungkapan hati sie-siocia , “oh iya , dan itu erat kaitannya dengan yang aku pikirkan tentang sie-siocia ini , “hmh… ada apakah hong-moi , nantilah kita bicara koko kita selesaikan makan dulu , “baiklah hong-moi , dan setelah ini saya mau mengajak kamu jalan-jalan melihat keramaian kota ini , “tentu aku senang sekali tiong-ko , Swat-hong matanya berbinar gembira , setelah selesai makan , Han-tiong dan swat- hong keluar likoan dan berjalan menikmati ramainya kota , banyak orang lalu lalang , para pedagang buah dengan gerobaknya , permainan baronsai yang meriah , dan taman- tanam kota yang ramai dikunjungi pemuda dan pemudi , dua jam mereka menikmati suasana keramaian kota itu , merkapun kembali ke likoan , “apakah kamu capek sayang ? , “tidak koko , swat-hong membuka plastic yang berisi buah anggur yang mereka beli pada pedagang buah , “ayok , koko dimakan , mungkin rasanya manis dan segar , Han-tiong mengambil buah anggur yang merah kehitaman , “hmh… manis hong-moi , “oh ya , swat-hong yang membuka baju disisi lemari pakaian menoleh , setelah ia memakai baju tidur yang terbuat dari kain satin bermotif bunga cilan swat-hong mendekati Han-Tiong yang sedang menikmati buah anggur , dan langsung mencicipinya , Han-tiong berdiri dan melangkah kearah lemari kemudian membuka baju dan menggantungnya ditempat gantungan ,dengan hanya bercelana Han-tiong kembali kekursi dan melanjutkan memakan anggur , dadanya yang bidang dan lekuk tonjolan yang kekar , perutnya yang tidak berlemak begitu rata dengan dadannya dan lekukan-lekukannya begitu kokoh tubuh Han-tiong yang putih bersih begitu cemerlang ditimpa cahaya lampu , swat-hong berdiri setelah minum air yang memang disediakan dikamar itu melangkah kepembaringan , “koko … , swat-hong memanggil han-tiong sambil merebahkan tubuh , Han-tiong pun segera kepembaringan , “hmh…. , swat- hong menggeser tubuhnya dan setelah Han-tiong rebah telentang kepalanya dengan rambut yang tergerai panjang diletakkan didada han-tiong , tangan han-tiong membelai-belai rambut itu , tiba-tiba swat-hong mengangkat kepala menyusup keleher Han-Tiong dan memeluk dada bidang suaminya , “koko

, “hmh.. apa hong-moi tahukah koko mata dan bias wajah siapa yang saya lihat sama dengan sie-siocia ? , “tidak moi-moi , siapakah dia ? , “dia adalah bonita murid dari siang-kiam-kwi , heh.. apa dan bagaimana certanya hong-moi , “ketika saya dilarikan bonita dan lumina , kami bertemu dengan pouw sin- hong murid toat-beng-kwi yang keadaanya payah , toat-beng- kwi tewas pada pertemuan kami itu sementara sin-hong keadannya lemah , lalu lumina melepaskan totokannya padaku sehingga aku bebas bergerak

lumina mengancam bahwa aku tidak akan melawan , karena aku yakin koko akan menyelamatkanmu jadi untuk apa menyabung nyawa yang tentu akau kalah jika dikeroyok , “lalu…?” aku menjawab , aku tidak akan melarikan diri , lumina tidak percaya , kemudian aku menekankan bahwa aku manusia yang bisa dipegang janjinya dan bukan golongan iblis , ketiganya tentu merasa tersindir , dan bonita dengan cerdik berkata , “mari kita lihat sampai dimana kegagahannya memegang janji , karena terikat janji itulah makanya aku terus menurut , “lalu perihal bias wajah dan gerik mata bonita bagaimana moi-moi ? , “sin-hong semakin parah , lalu bonita menyarankan sin-hong direndam dia air panas dan dingin bergantian , lalu kami pun masuk hutan , saya dan bonita pergi mencari sumber air sementara lumina menjaga sin-hong , ketika kami kembali , saya dan bonita melihat adegan mesra sin-hong dan lumina , kebisuan dan tidak ada reaksi dari bonita tentang hal mereka itu membuat lumina dan sin-hong heran

,ternyata bonita dan lumina sering bertengkar gara-gara itu , bonita mencintai sin-hong dan lumina juga menyukai sin-hong ,

“lalu moi-moi ? , “jadi karena tidak ada reaksinya bonita yang biasanya bereaksi yang berakhir pada pertengkaran mulut diantara mereka saya menangkap keheranan itu , ketika saya dan bonita berjaga dan sin-hong dalam gentong air panas sementara lumina tidur , aku menanyakan kenapa tidak ada reaksi bonita tentang hal lumina dan sin-hong , dia mengatakan dia tidak mencintai sin-hong lagi , saya terus bertanya yang melatari ketidak cintaannya lagi kepada sin-hong , jawabannya tidak kudapatkan , tapi saat dia menanyakan hubungan kita aku mengakuinya dengan jujur dan tegas bahkan kita dalam perjalanan untuk meresmikan pernikahan kita , lalu koko kamu tahu tidak apa reaksi dari bonita setelah mendengar ceritaku , “hmhh , bagaimana reaksinya hong-moi ? , “dia mengatakan dia mencintaimu , lalu aku katakan bahwa dia itu merajut harapan kosong , dan saya sarankan jangan dia memikirkan koko , tapi anehnya dia menjawab kalau aku bisa mencintai koko tentu dia juga bisa , lalu aku tekankan bahwa kita akan menikah, dia tidak perduli apakah kita akan menikah atau tidak yang penting dia mencintaimu koko , ketika menyebut namamu tiong-ko gerik mata dan bias itu aku melihat sama dengan yang ditunjukkan sie-siaocia , “hmh.. hal itu mungkin saat itu tapi kan sudah lama berlalu , tentu ia sudah tidak begitu lagi ,

“tidak koko , bonita aneh koko , “kamu tahu koko , saking jengkelnya aku akan kelakuan dia itu , aku ajak dia berkelahi , tapi jawabnya koko , untuk apa ia bertanding dengan aku , kalau aku mati tentu tiong-ko akan sedih kalau koko tahu bahwa dia yang membunuhku tentu koko tidak akan mencintainya , han-tiong terpana dengan cerita itu , demikiankah moi-moi ? han-tiong menatap mata istrinya , “iya koko begitulah , “lalu apa halnya dengan sie-socia sehingga terus memenuhi pemikiranmu moi-moi ? , “ jenis cinta seperti bonita itu terkandung dibenak sie-socia tiong-ko dan aku merasa bahwa akan terjadi hal yang mengejutkan jika kita sudah berada dirumah sie-taihap , han-tiong diam meresapi semua cerita dan kesimpulan istrinya , “bagaimana menurutmu koko ? , “jika kondisi bonita ada pada sie-socia tentu akan

terjadi hal mengejutkan disana , “menurut koko hal apa yang akan terjadi disana ? “hmh… setelah terjadi saja kita bicarakan sayang , Han-tiong menciumi istrinya sehingga swat-hong kelabakan dan sesak nafasnya namun Han-tiong tidak berhenti terus menyalakan birahi swat-hong sampai berkobar dan menuntut penuntasan , percumbuan itu semakin meningkat kemesraan suami istri itu terus bergulir menjenjang pendakian birahi dan akhirnya penyaluran itupun tuntas dengan sah dan memuaskan

Keesokan harinya Han-tiong dan swat-hong menemui lou- pangcu dan ternyata dirumah itu enam pangcu dari piawkiok lain sudah hadir bahkan mereka bermalam di rumah lou-pangcu

, “terimakasih kepada bengcu yang budiman dan hujin yang mulia telah sudi memenuhi undangan kami , “kembali kasih lo- sicu dan sicu yang lain , jika memang hal yang dimaksud para sicu-pangcu seperti apa yang beredar dari selatan dan sepenjang perjalanan kesini setelah minum teh , kita akan melakukannya , “benar bengcu , dan silahkan tehnya diminum bengcu , setelah itu merekapun masuk kedalam liembutia , dan memulai pembelajaran pematangan ilmu itu , dimulai oleh lou- pangcu dengan ilmu hui-houw (harimau terbang) yang awalnya enam puluh jurus digubah menjadi empat puluh jurus , kemudian wan-pangcu dari hek-yan (walet hitam) piawkiok , dengan ilmu kim-yan (walet emas) yang awalnya empat puluh delapan jurus digubah Han-tiong menjadi tiga puluh dua jurus , lalu sim-pangcu dari peng-jio (tombak garuda) piawkiok dengan ilmu pek-peng-jio (tombak garuda putih) yang awalnya lima puluh jurus digubah oleh han-tiong menjadi dua puluh tujuh jurus , kemudian pangcu yang lain hingga selesai , Swat-hong yang juga hadir menyaksikan pembelajaran itu semakin terkesima dengan suaminya , sepanjang perjalanan ketimur swat-hong juga selalu ikut menyaksikan , kekaguman demi kekaguman pada suaminya sudah merupakan sarapan hatinya tapi tetap jualah ia terkesima dengan suaminya ini , pembelajaran itu selesai sampai malam tiba , “lou-sicu dan sicu yang lain , kami tidak bisa berlama-lama , jadi maafkan kami suami istri tidak bisa memenuhi undangan makan para sicu yang baik , hal ini karena saya terlanjur membuat janji dengan tung-sin-taihap untuk menyambanginya malam ini , “ah.. hmh.. begitukah bengcu , ? Han-tiong mengangguk , “janganlah kiranya mengecewakan sicu-pangcu , tentu lain kali saya akan senang memenuhi undangan ini , “baiklah bengcu kami yang baik dan hujin yang mulia , jika memang bengcu kami telah berjanji , hal itu patulah didahulukan , kami tidak kecewa bengcu sebagaimana kami tidak akan pernah bosan mengundang bengcu kami yang budiman , “terimakasih para sicu pangcu semua , sekarang kami pamit , semoga lain waktu kita bertemu dengan waktu yang luang , ke tujuh pangcu itu melepas kepergian bengcu mereka .
DONASI VIA TRAKTEER Bagi para cianpwe yang mau donasi untuk biaya operasional Cerita Silat IndoMandarin dipersilahkan klik tombol hati merah disamping :)

Posting Komentar