Postingan

Bab 28: Bertarung dan membunuh

Keadaan apa yang sedang terjadi, apa menunggu ikan masuk ke dalam jaring?

Seharusnya ini adalah kumpulan dari harapan, gembira, semangat, dan juga kemarahan berikut sedikit rasa tersiksa.

Ikan walau sangat licin, tapi jika bertemu dengan jaring yang sudah disiapkan, bagaimana bisa melarikan diri?

Orang yang menyiapkan jaring memang sangat yakin, tapi jika ikan yang masuk kejaring adalah ikan hiu, ikan paus, atau seekor buaya besar, apa jaring ini bisa menariknya? Semua orang juga ingin menangkap ikan besar yang bernama Li Yuan-wai, yang harganya sampai seratus ribu liang perak ini.

Jika Li Yuan-wai diumpamakan dengan seekor ikan, maka Tangan Cepat Xiao Dai tidak diragukan adalah seekor ikan hiu besar, buaya besar.

Manusia bisa makan ikan, ikan juga bisa makan manusia.

0ooo(dw)ooo0

Ada biksu, ada Dao, ada orang dunia persilatan yang matanya melotot hidungnya melintang.

Ada laki-laki, ada wanita, ada yang rambutnya putih wajahnya merah dan ada juga anak setengah besar yang masih ingusan.

Segerombolan orang ini bisa bersatu, adalah hal yang aneh, yang lebih aneh lagi adalah ekspresi wajah mereka.

Ada yang berharap, gembira, sedih, serakah, dan tidak bisa berbuat apa-apa.

Siapa yang mereka tunggu?

Alasan apa yang membuat mereka dengan tidak berjanji dahulu bisa datang ketempat ini?

Jika kau pernah berkelana dua hari saja di dunia persilatan.

Jika matamu sedikit lincah saja.

Kau akan terkejut menemukan hal ini sungguh sulit bisa membuat orang percaya, tapi terpaksa harus percaya.

Karena kenyataannya yang ada dihadapan mata. Dua orang biksu adalah adik seperguruan ketua Shao-lin masa ini yaitu Kong Ming, Kong Ling.

Orang yang berpakaian Dao dan dipunggungnya terselip pedang kuno sarungnya berukir cemara adalah Song-hua Dao-zhang sesepuh dari aliran Qing Cheng.

Yang lainnya sepasang suami istri tua yang wajahnya merah dan berambut putih adalah Du Sha yang ditakuti oleh aliran putih maupun hitam.

Mengenai anak setengah besar masih ingusan, sebenarnya adalah seorang kerdil, orang menyebutnya Sha Qian-dao, mengapa dipanggil Sha Qian-dao? Tentu saja nama ini bukan diberikan oleh istrinya, tapi dia pernah bertarung dengan penjahat besar di utara sungai yang bernama Zhuan Ji Zuo, Zhuan Ji Zuo menggunakan golok besar yang beratnya tujuh puluh enam jin, ketika bertarung sudah melewati seribu jurus, Zhuan Ji Zuo mati kelelahan, sehingga nama Sha Qian-dao jadi tersohor.

Selain itu ada enam laki-laki dunia persilatan yang matanya melotot hidung melintang, orang menyebutnya Enam Setan Qi Lian, manusia yang bisa disebut iblis manusianya, pasti tidak mudah melawannya.

Dua belas orang ini tidak mungkin bisa bersatu.

Sekarang mereka bisa berkumpul dengan tenang, tentu saja membuat orang tidak bisa percaya, namun terpaksa harus percaya.

0ooo(dw)ooo0

Dimusim gugur yang udaranya segar.

Dimusim melancong, juga dimusim daun berguguran. Juga adalah musim membunuh orang. Dipinggir jalan ada pohon, daunnya berguguran.

Xiao Dai dan Xu Jia-rong sudah merasakan ada kesalahan.

Hawa udara yang mendesak, sudah mulai menaiki bukit kecil ini.

Ketika sedang akan menuruninya, mereka melihat dua belas orang ini, secara bersamaan di dalam hati timbul getaran yang aneh.

Mereka berjalan mendekat.

Setelah melihat dengan jelas siapa orang yang berdiri dikedua sisi jalan ini, wajah Xiao Dai terlihat ada ekspresi yang tidak bisa dibayangkan.

"Siapa mereka?" tanya Xu Jia-rong dengan pelan.

"Harap saja bukan orang-orang yang mencari kita,” kata Xiao Dai kaku dan menatap ke depan.

"Mengapa?" Dia bertanya lagi.

"Karena mereka semua adalah pesilat kelas satu masa kini dari aliran putih dan hitam, siapa pun di antara mereka adalah orang keji yang sekali menghentakan kaki bisa menggetarkan dunia persilatan."

"Aku sudah dapat melihatnya, dua biksu itu adalah Kong Ming, Kong Ling dari Shao-lin, yang kerdil itu. oh langit!

Adalah Sha Qian-dao, dan.... dan Suami Istri Du Sha, ada apa ini? Mengapa mereka bisa bersama-sama?" Xu Jia-rong mulai gelisah.

"Aku juga tidak paham." Xiao Dai mengeluh.

Didunia ini orang yang dapat membuat Xiao Dai mengeluh, hal yang dapat membuat Xiao Dai mengeluh sudah tidak terlalu banyak. Namun Xiao Dai sekarang sudah mengeluh.

Karena di antara sekelompok itu, walau siapa pun yang bertemu sudah pasti harus mengeluh, apa lagi sekarang bertemu sekaligus dua belas orang?

Sedikit berdebar, Xu Jia-rong berkata, "Ki.... kita apa kembali saja? Atau memutar jalan?"

Tertawa sekali dengan pahit, Xiao Dai tetap menatap mereka berkata, "Tidak, aku tidak akan kembali, tidak ada orang yang bisa membuat aku kembali, walau yang berdiri di depan aku itu adalah utusan pengambil roh dari raja akhirat, non. nona Xu, kau boleh tidak mengikuti aku."

Terhadap Tangan Cepat Xiao Dai yang teman baiknya Li Yuan-wai, Xu Jia-rong bertambah mengenal lagi, terhadap perbuatan yang selamanya pantang mundur 'lebih baik patah dari pada bengkok' bukankah ini disebut jantan?

Dia tertawa berkata, "Kau jangan sombong, jalan ini adalah satu-satunya jalan menuju perumahan Zhan Bao, mana bisa mengatakan aku tidak ikut denganmu?"

Hatinya kram sebentar, Xiao Dai pelan berkata, "Kau....

kau, buat apa terlibat di dalam air keruh ini. ?"

"Air keruh? mengapa bisa tahu ini adalah air keruh? Siapa tahu tujuan mereka adalah aku bukan kau, juga siapa tahu semuanya bukan." Xu Jia-rong tertawanya sedikit terpaksa.

"Tolong bantulah aku? Nanti apa pun yang terjadi, jika aku ingin kau pergi, kau harus pergi ok?" kata Xiao Dai dengan berharap.

"Tidak." Xiao Dai menghentikan langkah, dengan tegas berkata, "Kalau begitu aku tidak akan maju lagi, atau aku segera balik."

Xu Jia-rong tentu saja tahu maksudnya Xiao Dai.

Tapi dia tidak bisa membiarkan nanti dia dimaki orang, juga tidak bisa membiarkan dia jadi kura-kura yang memasukan kepalanya, makanya dengan tidak bisa berbuat apa-apa dia menganggukkan kepala.

Bagaimana pun dia adalah orang persilatan, hanya orang persilatan yang mengerti nama lebih penting dari pada nyawa.

.... Li Yuan-wai, kau sibodoh, dia bisa begitu melindungi orang yang mencintai dirimu, dia mana bisa melukaimu?

Xu Jia-rong mengeluh di dalam hati.

Xiao Dai mendapatkan anggukan kepala tanda setuju, tapi dengan tidak tenang berkata, "Aku bicara sungguh- sungguh, nona Xu."

"Aku tahu, aku juga seorang yang setelah mengatakan pasti akan melakukannya."

Xiao Dai sudah tertawa, tapi dengan berkelakar berkata, "Si pusaka hidup itu betul-betul bernasib kotoran anjing, jika aku mempunyai seorang teman wanita yang begini penurut, dalam mimpi juga pasti akan terbangun dengan tertawa."

Xu Jia-rong masih belum keburu berkata wajahnya jadi merah.

Dua belas orang itu sudah seperti angin dengan mendekat, setiap orang semuanya memandang pada Xiao Dai dan Xu Jia-rong, dengan sorot mata yang menyelidik, tidak mengerti, dan sulit berkata. Sepasang tangannya Xiao Dai sudah dimasukan ke dalam lengan baju dilipat di depan dada.

Wajah tertawanya sudah menghilang, bukan saja menghilang, malah diganti dengan wajah yang dingin serius.

Xiao Dai melihat pada kelompok orang itu, dengan dingin berkata, "Ada apa?!"

Dua kata ini keluar dari mulutnya terasa lebih dingin  dari pada es, membuat hawa yang sudah membeku juga diselimuti rasa dingin, malah membuat orang dapat mencium suatu hawa pembunuhan.

Satu hawa kematian.

'Enam Setan Qi Lian' 'Suami Istri Du Sha' delapan orang mengambil posisi di depan.

'Sha Qian-dao' dan 'Song-hua Dao-zhang', Kong Ming, Kong Ling berada di belakang.

Jelas, orang aliran putih dengan orang aliran hitam selamanya terbagi dengan jelas, karena sesuatu alasan terpaksa bersatu.

"Kau siapa?" Istrinya Du Sha sungguh buruk rupa sekali, dengan suara melengking dia bertanya.

Xiao Dai melirik sekali, dengan nada mengejek berkata, "Kalian berkelompok menghadang jalanku, malah bertanya aku siapa, mengapa? Mau merampok?! Merampok memang tidak ada kebiasaan melapor nama dahulu, betul tidak?"

Perkataan Xiao Dai menimbulkan dua macam reaksi dari kelompok orang ini.

Yang di belakang wajahnya menjadi merah kemudian berubah putih, dan yang di depan malah tertawa aneh. Di dalam tawanya, Du Sha yang berrambut putih dengan seram berkata, "Orang kecil, hebat, hebat, kau berani bicara demikian dengan istriku, benar-benar hebat, ha ha. ”

"Apa sangat lucu?" Xiao Dai dengan kaku berkata. "Tentu.... tentu lucu.... ha ha.... orang kecil, kau. kau

tahu siapa kami?" Tawanya Du Sha, siapa pun dapat mendengarnya, tampak sedang menahan amarahnya.

Xiao Dai tidak terpengaruh, tapi kata-katanya hampir saja membuat dia tersedak.

"Jangan panggil aku orang kecil, Du Sha, kemampuanmu itu pasti tidak akan lebih dari padaku, Enam Setan Qi Lian, Sha Qian-dao, dan Shao-lin, Qing Cheng, cek cek.... sungguh perpaduan hitam putih, perkumpulan besar dunia persilatan. ”

Tidak ada orang yang tertawa lagi.

Karena setiap orang seperti melihat setan menatap pada Xiao Dai yang wajahnya dingin, dan kata-katanya yang sinis.

Mereka jadi curiga, apakah orang ini sudah gila?

Bagaimana pun orang ini bisa mengenal setiap nama mereka sudah cukup membuat heran, dan lawan yang mengenal mereka sangat berani dengan tingkah dan bicaranya, kecuali setan mungkin orang ini gila.

Du Sha ingin sekali mengulurkan tangannya, mengusap kening orang ini, merasakan apa panas?

Jika dia tidak panas, mengapa berani dihadapan begitu banyak orang ini menghina dirinya?

"O.... orang kecil, cam.     campuran kecil, apa kau sialan

ini  sudah  makan  perekat?!  Mengapa  beraninya  berkata begini ter.... terhadap aku?" kata Du Sha dengan sangat marah.

Dengan pandangan marah melihatnya, Xiao Dai berkata, "Aku katakan sekali lagi, kau sialan tua jika tidak menjaga mulut lagi, jangan salahkan aku tidak mengatakannya terlebih dahulu, kau hati-hatilah sendiri."

Tubuhnya bergerak, tongkat diayunkan.

Bersamaan waktu dengan diayunkannya tongkat Du Sha, setan kedua dari Enam Setan Qi Lian sudah menahan tongkat yang menyerang Xiao Dai.

"Tunggu, Du Sha, buat apa terburu-buru?" kata salah satu di antara Enam Setan Qi Lian.

"Betul, betul, orang tua, mengapa kau tidak sabar,  tunggu setelah kami menanya dulu, setelah itu baru bergerak, orang ini berguna atau tidak juga tidak terlambatlah! Hi....” kata Istrinya Du Sha dengan membungkukan tubuh, dengan menampakkan gigi kuningnya tertawa berkata, "O.... saudara kecil, kau sungguh lucu, apa tidak puas dengan nona cantik disisimu, mengapa? Malah menggigit kami suami istri 'tahu kering yang keras ini'? Mari, mari, bisakah beritahu aku siapa namamu? Dan mau kemana?"

Xu Jia-rong marah dia berteriak sekali, tapi dicegah oleh sorot mata Xiao Dai.

"Jangan urus siapa aku, aku hanya tanya kalian menghalangi jalanku apa maksudnya?" tanya Xiao Dai.

"Yoo, saudara kecil, kati tidak kelihatan bisa mempermainkan orang, kau sudah tahu siapa kami, buat apa bertindak misterius begitu? Silahkan menyebutkan namanya, siapa tahu kita bisa jadi teman?" kata Istri Du  Sha dengan sikap menyebalkan. "Tidak perlu, aku erang yang tidak suka bergaul, juga tidak suka bergaul dengan orang semacam kalian."

"He he" tertawa dua kali, istri Du Sha masih ingin bicara lagi, Enam Setan Qi Lian sudah seperti angin puyuh melabrak maju.

Enam golok kepala setan seperti datang dari neraka, menutup kearah tiga puluh enam titik penting ditubuhnya Xiao Dai.

Xiao Dai tertawa, mendorong jauh Xu Jia-rong.

Dia memutar tubuh, melempar lengan baju, mengerakan lengan, mengeluarkan serangan.

Dari enam buah golok jatuh tiga buah ke tanah, berikut tiga tangan yang putus.

Darah sudah mengalir, tangan sudah putus, dendam sudah terikat.

Xiao Dai berdiri di tempat semula seperti gunung, matanya sudah menjadi merah, merah setelah melihat bau amis darah.

Suara jeritan kesakitan sekarang sudah terdengar. Oh langit, apa yang terjadi.

Siapa orang muda ini? Mengapa bisa begitu hebat?

Ketika semua orang baru saja sadar apa yang terjadi, Enam Setan Qi Lian, tinggal tersisa tiga orang yang tidak terluka, mereka sudah seperti orang gila berteriak-teriak, dan juga maju menyerang dengan pukulan.

Disudut mulutnya tampak senyum dingin, Xiao Dai sepasang tangannya yang dilipat di dalam lengan baju baru saja akan dikeluarkan.

Mendadak.... "Berhenti" Kong Ming, Kong Ling bersamaan berteriak.

Teriakan ini walau suaranya tidak keras, tapi terasa seperti guntur disiang hari, menggetarkan hati setiap orang, membuat kepala seperti jadi membesar.

Hmm. Auman Singa dari Shao-lin sungguh luar biasa,

tiga orang yang terputus tangannya, hawa murninya telah banyak terkuras, dengan adanya teriakan "Berhenti", mereka sudah tergetar hingga tidak bisa menahan diri, tenggorokannya terasa manis, darah telah merembes dari sudut mulutnya.

"Apakah Tuan Tangan Cepat Xiao Dai?" tanya Kong Ming yang di antara alisnya tersorot sinar dingin.

Xiao Dai tertawa dingin berkata, "Tangan Cepat Xiao Dai sudah mati."

Kong Ming mengeluh menyebutkan Amitaba sekali lalu berkata, "Tuan kecil, mukamu berhawa pembunuhan yang sangat pekat, gerakannya juga kejam, sekali bergerak membuat cacat orang, apa tidak merasa ini melanggar aturan langit?"

"Biksu dari Shao-lin, tidak menjaga nama baik, bersatu dengan orang-orang seperti ini, apakah tidak memalukan aliran Budha?" tanya Xiao Dai.

Walau pengetahuan Kong Ming lebih tinggi, ditanya begini oleh Xiao Dai, dia tidak tahu harus bagaimana menjawabnya, wajahnya yang kebapaan dan damai itu segera menjadi kaku dan malu.

"Shao-lin berbuat demikian karena terpaksa, Tuan muda telah salah paham, aku mau tanya apakah Tuan yang dijuluki Tangan Cepat Xiao Dai?" tanya Kong Ming mendesak. "Terpaksa?" kata Xiao Dai tertawa sinis, "Mengapa terpaksa? Kalian tidak mentaati larangan Budha, tanpa izin turun gunung, tidak mengikuti aturan kebenaran dunia persilatan, berkumpul melakukan kejahatan, terpaksa kentut, aku lihat otak kalian sudah sinting."

Xiao Dai berkata dengan angkuh, seharusnya dia lihat siapa yang dihadapinya.

Seperti sekarang perbuatan dia sudah kelewat batas, selain itu juga tidak masuk akal.

Karena Kong Ming bukan saja adalah adik seperguruan ketua Shao-lin, di dalam dunia persilatan juga termasuk dalam urutan sepuluh pesilat tertinggi.

Meski nama Xiao Dai lebih besar, juga sama sekali tidak pantas berkata seperti ini.

Tapi, setelah seseorang mengalami arti 'kehidupan' dan 'kematian', perubahan hatinya sudah bukan seperti orang biasa.

Apalagi sekarang dia sangat benci pada keroyokan, dia memandang rendah beberapa pesilat yang sudah lama ternama.

Bagaimana pun dia pernah mengalami pengeroyokan, dan hampir saja mati.

Bayangkan, orang yang mengeroyok dia adalah sesepuh lima generasi Dua Pengemis Cacad dari Gai-bang yang mungkin lebih senior dari pada Kong Ming.

Biksu terhormat bagaimana pun adalah biksu tingkat tinggi.

Wajah Kong Ming sudah menjadi merah seluruhnya, tapi tidak ada tanda kemarahan. Karena yang dikatakan Xiao Dai adalah kenyataan dan menurut aturan.

Dia tertawa dengan pahit, menyebutkan lagi nama Budha, Kong Ming dengan menyatukan tangan berkata, "Tuan muda, aku sangat menyesal, apa boleh buat perintah ketua juga terpaksa, beliau harus menurut pada plat perintah Bai Yu Diao Long, dan siapa yang bisa tidak menurut perintah? Makanya perkataan Tuan muda walau agak keterlaluan, aku juga terpaksa menerimanya. ”

Bai Yu Diao Long?

Xiao Dai tahu barang itu mewakili kekuasaan dan kehormatan yang sangat agung.

Dia tahu pada sepuluh tahun yang lalu seluruh dunia persilatan, untuk menunjukan penghormatan pada Tabib Dewa Ahli Silat, tujuh perguruan besar dengan golongan aliran rimba hijau membuat sebuah plakat, walau tidak ada fakta hitam di atas putih, tapi tidak diragukan lagi Plakat itu mewakili rasa hormat dan kepatuhan.

Xiao Dai sedikit bengong tapi tetap dengan dingin berkata, "Kalau begitu tujuan kalian semua adalah aku. ?"

"Jika Tuan muda adalah Tangan Cepat Xiao Dai, ini adalah salah paham, tapi. ” kong Ming melihat sekali pada

tiga tangan yang terputus di tanah.

Dia tahu salah paham ini sudah tidak bisa diselesaikan lagi.

Tidak menyangkal, juga tidak mengaku, Xiao Dai bertanya lagi, "Yang kalian tunggu adalah. ”

"Li Yuan-wai,” kata Kong Ming.

"Li Yuan-wai?! Mengapa?" Xiao Dai terkejut. Xu Jia-rong juga terperanjat. "Kesatu, Li Yuan-wai berkhianat dan membunuh atasan. Kedua, Li Yuan-wai memperkosa wanita. Ketiga, Li Yuan- wai mencelakai sesama seperguruan. Keempat, LiYuan-wai meracun dan membunuh rakyat. Kelima, Li Yuan-wai. ”

"Cukup." Xiao Dai menyela perkataan Kong Ming katanya, "Orang ini sungguh harus dibunuh."

Tampak sekali sorot mata Xu Jia-rong tidak mengerti, Xiao Dai melanjutkan perkataannya, "Asalkan orang itu melanggar satu saja apa yang biksu katakan, memang harus dibunuh, tapi.... semua ini apa kalian menyaksikan dengan mata kepala sendiri?"

"Tidak,” kong Ming terpaksa berkata demikian.

Xiao Dai tertawa dingin sekali lagi, "Tidak?! Kalau begitu kalian dengan bukti apa memastikan semua hal ini adalah Li Yuan-wai yang melaku kanny a?"

Kong Ming tidak bicara.

Kong Ling malah berkata, "Tuan ini siapa? Mengapa perkataannya membela Li Yuan-wai?"

Xiao Dai melihat dia sekali berkata, "Tidak perlu urus aku siapa, aku juga tidak membela siapa pun, tapi aku ingin memberi nasihat pada kalian, walaupun kejadian ini dilihat dengan mata kepala sendiri, belum tentu itu benar, apalagi ini hanya berita di dunia persilatan?"

"Siapa sebenarnya Tuan ini?" Kong Ling bertanya lagi.

Xiao dai memandang kearah yang jauh berkata, "Siapa aku tidaklah penting, malah kalian bisa menganggap aku adalah orang mati, yang paling penting adalah aku bukan orang yang kalian cari, jika tidak ada hal apa lagi, aku akan meneruskan perjalananku." Di dalam kelompok orang ini, Kong Ming, Kong Ling, Song-hua Dao-zhang, dan juga Sha Qian-dao bisa dikatakan adalah orang-orang aliran putih.

Mereka bukanlah orang pemaksa, juga bukan petugas pemerintah, mereka tentu saja tidak ada alasan menghadang jalan orang untuk lewat.

Tapi Enam Setan Qi Lian, Suami Istri Dii Sha adalah penjahat besar, setan yang sungguh-sungguh jahat orang yang melakukan segala macam kejahatan.

Hanya karena kedudukan Kong Ming sangat tinggi, makanya mereka menahan amarah berdiri disisi menunggu.

Sekarang melihat Kong Ming dan kawan-kawan mundur kesamping, siap memberi jalan pada Xiao Dai, segera mereka membuat gerakan.

"Mau pergi? Jika didunia ini ada hal yang demikian mudahnya, apa kami Enam Setan Qi Lian masih bisa terjun di dunia persilatan? Telur kura-kura kecil, tidak perduli kau siapa, hari ini kecuali kau roboh di sini menjadi mayat, jangan harap bisa pergi....” Salah satu dari Enam Setan Qi Lian yang tidak terluka berteriak.

Melihat delapan orang ini berbaris menghadang jalan, Xiao Dai menggeleng gelengkan kepala berkata, "Siapa kau?"

"Sialan, aku tuan Wen Shang Yi, kakak terbesar Enam Setan Qi Lian."

"Wen Shang Yi, hmmm, tidak, kau masih mempunyai rasa setia kawan sebagai tertua." Tiba-tiba mata Xiao Dai melotot, berteriak, "Anjing, Enam Setan Qi Lian kalian dengar baik-baik, 'banyak melakukan kejahatan pasti mati sendiri', satu tahun yang lalu sudah ada orang yang meminta padaku untuk membasmi habis kalian berenam bajingan yang tukang membunuh membakar, melakukan segala kejahatan, terhadap kalian aku sudah menyelidiknya, tapi selalu tidak bisa bertemu dengan kalian, yang lucu adalah kalian bukan cepat-cepat cari tempat untuk hidup tenang, tapi bersikukuh ingin cepat-cepat bereinkarnasi."

Wajah persegi Wen Shang Yi sudah menjadi merah padam karena marah.

Xiao Dai memalingkan kepala pada Suami Istri Du Sha berkata, "Dan kalian berdua, kalian sepasang suami istri juga tidak lebih baik dari mereka, Du Sha, aku juga beri satu saran buat kau, jika kau ingin hidup bersenang-senang beberapa tahun lagi, aku sarankan kau cepat membawa istri 'cantik mu sembunyijauh-jauh. ”

Dilapangan seketika menjadi hening.

Karena Xiao Dai sedikit pun tidak berkedip melotot pada lawannya.

Karena ejekan dan hinaannya, seketika lawannya tidak bisa berpikir.

Orang yang tidak bersangkutan juga menahan nafas menunggu, menunggu sebuah angin topan.

Xiao Dai sudah gila?

Seseorang berani bersamaan menantang delapan orang ini jika bukan gila lalu apa?

0ooo(dw)ooo0

Sepasang tangan Xiao Dai yang ada di dalam lengan baju, telapak tangannya sudah berkeringat.

Tadi dia pertama kali berhasil menyerang, dia tahu semuanya karena mengandalkan tulisan satu huruf 'cepat', juga tidak diduga oleh lawannya, makanya dapat berhasil. Kali ini dia sudah tidak begitu yakin, apa lagi ditambah Suami Istri Du Sha.

Tapi diwajahnya, sedikit perubahan juga tidak terlihat.

Dia sedang menunggu, menunggu lawan yang akan menyerang seperti air bah itu.

Dia sedang menunggu, menunggu lawan kehilangan kontrol.

Sebenarnya dia adalah orang yang bisa menunggu, apalagi saat sedang berhadapan dengan musuh.

Dia juga bukan orang yang biasa menyerang belakangan dalam pertempuran yang tidak bisa dihindarkan.

Sebab dia berbuat demikian, karena dia telah memikirkan kenyataan yang menakutkan.

Tadi disaat menyerang karena terlalu memakai tenaga, luka lamanya sudah terbuka, darah sudah merembes keluar dari luka lamanya.

Yang lebih fatal, dia merasa sakit dan kram, sudah membuat sepasang tangannya tidak mantap, malah sedikit gemetar, susah dikendalikan.

Dia tahu dia hanya bisa mengambil kesempatan disaat musuh sedang kehilangan kontrol, dengan mendadak menyerang, bertarung dengan seluruh kemampuannya, mungkin dia bisa membunuh tiga orang, mungkin dua orang, ini satu-satunya kesempatan 'mengambil modal'.

Saat segera akan dimulai.

Terdengar kata-kata Amitaba yang jernih.

Song-hua Dao-zhang melangkah seperti dewa keluar dari kelompok orang, menggunakan tangan mengusap pelan janggut panjang di bawah dagunya dengan tersenyum menganggukkan kepala pada semua orang.

Dia berkata, "Sahabat, harap tunda dahulu pertarungan ini, aku ada satu pertanyaan pada Tuan kecil ini."

Enam Setan Qi Lian, Suami Istri Du Sha walau wajahnya ada sedikit rasa tidak senang, tapi berhubung kedudukan dan nama besarnya, terpaksa menahan amarah, diam tidak bicara.

Xiao Dai malah merasa heran berkata, "Apa."

"Baik, apa sahabat kecil ini betul bukan Wang Dai yang dijuluki Tangan Cepat Xiao Dai?"

Xiao Dai mengerutkan alis, ini betul-betul pertanyaan yang membuatnya sulit menjawab.

Ingin mengaku, khawatir malah menimbulkan masalah yang lebih besar, karena dia tahu akhir-akhir ini di dunia persilatan tersebar kabar mengatakan dirinya adalah orang Perkumpulan Bunga Ju.

Tidak mengaku, di kemudian hari akan tersiar bukankah akan merusak namanya?

Berpikir dulu sebentar, dia mengangkat mata berkata, "Dao Zhang, siapa aku ini terhadap keadaan dihadapan mata ini tidak ada bedanya, betul tidak?"

"Tidak, tidak sama, tentu saja tidak sama." "Ooo?"

"Karena jika kau adalah Tangan Cepat Xiao Dai, aku masih ada banyak pertanyaan di dalam hati yang ingin ditanyakan, jika bukan, aku mungkin. mungkin ingin tapi

tidak bisa membantu." "Song-hua Dao-zhang" Du Sha dengan dingin berteriak sekali, "Kau sudah membuang banyak waktu kami."

"Betulkah? Kalau begitu kau ingin bagaimana?" Song- hua Dao-zhang dengan tidak senang.

"Kau. ”

"Aku mengapa? Du Sha, kau harus jelas kita melakukan ini atas perintahnya Bai Yu Diao Long, yang mau ditangkap hanya satu orang, Li Yuan-wai, mengenai orang lain, maaf, maaf kami tidak bisa bekerja sama denganmu,” kata Song-hua Dao-zhang nadanya semakin dingin.

"Sialan, Dao hidung kerbau, orang lain boleh takut padamu, aku Du Sha tidak takut, bagaimana? Apakah kau tidak senang pada kami? Bagus, sialan, kita bisa bertarung dahulu, lihat siapa yang lebih unggul?" Du Sha berteriak marah.

"Setiap saat aku siap melayani,” kata Song-hua Dao- zhang sinis.

Kong Ming mengulurkan tangan menghalang Song-hua Dao-zhang, Enam Setan Qi Lian juga menarik Du Sha.

"Lao Du, lao Du, mengapa orang sendiri malah ribut duluan? Sa.... sabarlah. ”

"Setan tua Wen, kau lihat matanya yang tidak memandang orang, sialan, siapa takut padanya, apa bisa menerima hinaannya?" Du Sha masih menggerutu.

"Dao Zhang kau berkatalah, pandanglah Bai Yu Diao Long, buat apa bersamaan pandangan dengan mereka?" Sha Qian-dao yang belum pernah bicara pun menenangkan Song-hua Dao-zhang.

Ini adalah kesempatan, satu kesempatan 3'ang sekali lepas tidak akan kembali lagi. Xiao Dai adalah orang yang sangat pandai mengambil kesempatan.

Ketika orang lain perhatiannya terfokus pada pertengkaran yang mendadak timbul ini....

'Telapak pisau sekali keluar, nyawa tidak kembali.'

Cepatnya seperti kilat saja, bayangan Xiao Dai lewat dihadapan Enam Setan Qi Liari.

Dia terpaksa menyerang, karena sekarang atau nanti pun juga akan menyerang.

Dia terpaksa menyerang duluan, karena dia ingin melemahkan kekuatan musuh dahulu.

Tidak ada orang yang memperhatikan serangannya Xiao Dai.

Juga tidak ada orang yang melihat dengan jelas kejadiannya bagaimana.

Dua orang dari Enam Setan Qi Lian yang tangannya tidak putus, sudah mengeluarkan jeritan singkat, berurutan roboh ke tanah, seketika saat roboh Xiao Dai sudah menyerang lagi ke tiga orang lainnya.

0ooo(dw)ooo0

Wen Shang Yi dan suami istri Du Sha begitu melihat ada dua mayat yang tenggorokannya tersayat, mereka memalingkan kepala lagi, tampak Xiao Dai sedang mati- matian menyerang tiga orang dari Enam Setan Qi Lian yang tangannya terputus.

'Bum' sebuah suara mengalir keatas, tiga orang bersamaan tanpa janji dahulu maju menerjang dengan marahnya. "Telur.... telur kura-kura, kau ini bajingan yang suka nyolong menyerang, aku. aku hari ini pertaruhkan nyawa

denganmu....” Wen Shang Yi mengejar-ngejar bayangan Xiao Dai, mengayunkan goloknya sambil memaki seperti orang gila.

Disudut sorot matanya, Xiao Dai melihat Wen Shang Yi dan Suami Istri Du Sha yang mengejar dan mendekat, Xiao Dai sedikit pun tidak mengendurkan tujuannya.

Telapak pisaunya seperti kembang api dibulan pertama, melayang ke langit, mendesak musuh, darah, juga seperti kembang api yang mengembang, menyembur keatas langit, mengalir ke tanah.

Ketika satu penyerangan terakhir Xiao Dai, dia sudah tidak keburu menghindar tongkat yang menyerang dari belakang tubuhnya, sedikit pun tidak ada rasa ragu, dia sekuatnya maju ke depan, berharap serangan tongkat dari belakang tubuh tenaganya bisa dikurangi seminim  mungkin.

Dia sudah memutuskan, lebih baik menerima pukulan tongkat itu, tidak melepas musuh yang akan tewas itu.

Sehingga....

Terdengar suara teriakannya Xu Jia-rong, bercampur dengan suara Xiao Dai.

Berikut dengan suara jeritan yang mengerikan musuhnya.

Xiao Dai tidak bisa menghindar tongkat itu, seperti juga tiga orang yang diserang tidak dapat menghindarkan telapak pisau Xiao Dai yang datang menebas, hanya di antaranya ada perbedaan besar, semacam perbedaan mati dan hidup. Berguling dua kali di bawah, Xiao Dai merangkak bangun dengan sudut mulutnya merembes keluar darah, dengan tawa pahit dia memandang sepasang mata Xu Jia- rong yang kehilangan sinarnya, dengan tanpa tujuan menjelaskannya berkata, "Aku masih baik. ”

Benar dia masih baik, dibandingkan dengan musuhnya, betul-betul baiknya banyak, banyak sekali.

Dihadapannya, Wen Shang Yi dan Suami Istri Du Sha tiga orang seperti kehilangan roh saja memandang lima mayat yang malang melintang di atas tanah, wajah mereka sangat lucu, juga sungguh sulit digambarkan.

Bagaimana pun mereka sulit percaya, dalam waktu sekejap saja, lima orang yang bisa disebut pesilat tinggi di dunia persilatan, mati begitu saja, dalam sekejap dari orang hidup berubah jadi orang mati.

0ooo(dw)ooo0

Tidak ada teriakan, juga tidak ada makian.

Wen Shang Yi satu-satunya orang yang tersisa dari Enam Setan Qi Lian, dengan pelan membalikkan kepalanya, menatap tajam pada Xiao Dai.

Dengan menahan sakit dipunggung yang seperti dibakar api, Xiao Dai menggerakkan sudut mulutnya, tampak tertawa yang aneh berkata, "Wen.... Wen laoda, aku sangat.... sangat menyesal, kau tahu aku terpaksaber....

berbuat demikian. ”

Wen Shang Yi pelan menganggukkan kepala juga dengan aneh berkata, "Aku tahu, ini adalah kejadian yang tidak disangka, apa kau.... kau adalah Tangan Cepat Xiao Dai?"

"Benar." "Benar saja kau, benar saja kau belum mati, aku seharusnya dapat memikirkan ini, karena orang yang dapat memutuskan tangan tiga orang saudaraku di dalam serangan keroyokan Enam Setan Qi Lian, kecuali Tangan Cepat Xiao Dai memang tidak ada orang lain, yang lucu adalah aku sekarang baru terpikirkan.... baru terpikirkan. ”

"Sekarang tahu juga masih belum terlambat,” kata Xiao Dai.

"Benar, tidak terlambat, sedikit pun tidak terlambat."

Golok kepala setan sudah melintang di depan dada, ini adalah posisi sebelum mengeluarkan serangan.

Tapi golok belum bergerak, tongkat sudah menyerang dulu, tongkat bergerak cepat, tapi satu sabuk panjang yang di dalamnya dianyam dengan benang mas lebih cepat lagi.

0ooo(dw)ooo0

Tidak diragukan lagi Xiao Dai adalah pesilat tinggi yang paling disegani di dunia persilatan sekarang ini.

Setiap orang yang belum ternama ingin membunuh dia supayajadi ternama.

Orang yang sudah ternama juga ingin membunuh dia untuk mengangkat namanya lebih tinggi lagi.

Inilah susahnya jadi orang jika ternama, juga merupakan kesulitan orang dunia persilatan.

Bagaimana pun semua orang tahu Tangan Cepat Xiao Dai tidak mempunyai musuh, karena setiap orang yang bermusuhan dengannya akan menjadi seorang mati.

Wen Shang Yi tahu akan hal ini, Suami Istri Du Sha tentu saja juga tahu akan hal ini. Jika sudah menjadi musuhnya Tangan Cepat Xiao Dai, maka satu-satunya cara adalah membunuh dirinya.

Maka sebelum golok menyerang, tongkat sudah menyerang lebih dahulu.

Tongkat cepat, tapi sabuk panjang itu lebih cepat lagi.

Xiao Dai menahan sakit akibat luka lamanya sekarang ditambah luka baru, dia menatap tiga senjata pembunuh ini.

Di dalam hatinya sudah memperhitungkan akibat yang paling buruk, karena dia tahu dia tidak mempunyai tenaga lagi untuk mengalahkan musuh secara bersamaan.

Dia hanya bisa memperhitungkan orang yang mana yang bisa menjadi tumbal.

0ooo(dw)ooo0

Xu Jia-rong sudah bersiap-siap dengan pedang di tangannya, yang satu panjang dan yang satu pendek.

Sejak tadi dia ingin membantu Xiao Dai.

Tapi dia tidak berani sembarangan bergerak, bagaimana pun dia mengerti orang berkedudukan seperti Tangan Cepat Xiao Dai, walaupun mati, pada saat-saat tertentu tidak mau menerima bantuan orang lain, apalagi menerima bantuan dari seorang wanita.

Dia juga tahu persoalan ini tidak masuk akal, tapi jika benar-benar berdebat dengannya, dia pasti bisa mengeluarkan beberapa puluh alasan yang seperti  benar tapi tidak, sama sekali tidak ada hubungannya.

Dia tahu punggungnya Xiao Dai telah terkena sebuah pukulan tongkat.

Sampai seberapa hebat pukulan tongkat itu bisa melukai Xiao Dai? Dia tidak tahu. Mengenai luka lamanya Xiao Dai terbuka lagi, tentu saja dia tidak tahu.

Jika tidak dia sudah dari tadi bergerak.

0ooo(dw)ooo0

Setiap orang tentu mengira Tangan Cepat Xiao Dai dengan mudah bisa menangkis atau menghindar serangan tiga senjata ini.

Malah musuhnya sendiri juga berpikir demikian, karena itu jurus pertama mereka masih belum sepenuhnya dilancarkan, sudah melancarkan jurus kedua.

Pertarungan pesilat tinggi ditentukan dalam hanya sekejap, waktu sekejap itu adalah hasil kumpulan dari waktu, pengalaman, keringat dan berikut latihan keras terus-menerus yang tidak diketahui orang.

Justru pandangan setiap orang semua salah, bukan saja salah, malah salah besar.

Xiao Dai sama sekali tidak menghindar, hanya sedikit saja memiringkan tubuh atasnya, supaya mendapatkan posisi menyerang yang paling menguntungkan.

Disaat sekejap sabuk membelit tubuh, Xiao Dai mengambil kesempatan kesalahan musuh yang sedikit bengong.

Walau bengongnya sangat singkat, singkatnya hampir saja tidak bisa dilihat, tapi buat Xiao Dai, itu sudah cukup, bagaimana pun saat inilah yang dia butuhkan.

Golok kepala setan menyabet membuat luka darah, satu golok ini paling sedikit seharusnya bisa menyabet habis setengah tubuh Xiao Dai. Namun tenaga dia tidak cukup, hanya dapat menggores dada bagian depan, membuat tubuh sebelah kanan Xiao Dai menjadi lemah menggantung ke bawah.

Du Sha sangat licin, walau dia juga melihat Xiao Dai telah dibelit oleh sabuk sepanjang satu zhang istrinya, tapi masih keburu menghentikan gerakan majunya, tongkat yang tadinya menyapu melintang pada musuh dipaksa melindungi di depan tubuhnya, bersamaan itu dia menendang dua kali.

Keadaannya adalah sekali dimulai langsung sudah berakhir.

Dengan mengumpan tubuhnya Xiao Dai membuat lawannya salah perhitungan, dia mengambil kesempatan, gerakan yang sekali muncul langsung menghilang, menggunakan seluruh tenaganya, telapak pisau membabat melalui perutnya Wen Shang Yi, juga memukul patah tulang kaki kanannya Du Sha.

Namun keadaan dia sendiri juga tidak lebih baik, dada depan sebelah kanan terluka sepanjang satu cun lebih,  darah telah membuat merah seluruh pakaiannya, selain itu perutnya juga terkena tendangan Du Sha, sekarang ini mungkin ususnya juga sudah menjadi simpul, sakitnya membuat dia bercucuran keringat dingin.

Yang paling parah, sabuk yang membelit dipinggangnya sudah mengikat dia sampai bernafas juga hampir tidak bisa.

Semua ini terjadi dalam waktu yang sangat singkat, singkatnya hanya dalam waktu dua kedipan mata orang saja.

0ooo(dw)ooo0 Xiao Dai kesakitan dan terduduk di tanah, sekarang tenaga untuk menggerakkan jari tangannyajuga sudah tidak ada.

Dia tentu saja mengerti dia telah membuat musuh gentar sebesar apa.

Xiao Dai menutup matanya, disudut mulut Xiao Dai tampak semacam tawa yang dingin.

Benar, dia telah kembali modal, Enam Setan Qi Lian semuanya telah menjadi setan mati, selain itu ditambah satu kaki kanan Du Sha, apa lagi yang membuat dia tidak puas?

0ooo(dw)ooo0

"Lao Du. lao Du aaa. ”

Suara jeritan mengerikan ini mendadak terdengar.

Istrinya Du Sha sampai sekarang baru menyadari kaki kanannya Du Sha, dengan anehnya terayun-ayun mengikuti angin.

Ternyata dari tadi Du Sha hanya bisa berdiri di sana tidak bergerak, semua tubuhnya ditopang oleh tongkatnya, jika dia tidak mengatakan, orang lain sulit bisa melihat kaki kanan dia yang tulangnya sudah hancur.

"Pegang erat benda di tangan kau....” Du Sha berteriak keras.

"Lao Du, kau.... kau mengapa?!" Istri Du Sha gelisah bertanya.

"Tidak apa, hanya patah satu kaki." Dikening Du Sha sudah mengucurkan keringat sebesar kacang, tapi dengan dingin berkata, "Tangan Cepat Xiao Dai, kau.... kau, tidak salah dijuluki Tangan Cepat." Xiao Dai memaksa membuka mata, dengan lemah berkata, "Terima kasih, Du.... Du laoda, memang ba....

banyak orang juga mengatakan demikian. ”

"Jangan mendekati dia....” Istri Du Sha tiba-tiba berteriak keras.

Karena dia telah melihat Xu Jia-rong sedang mendekat Xiao Dai.

Xu Jia-rong tidak berani maju lagi, hanya bisa gelisah dan kesal, bagaimana pun jika dia tadi sudah tahu Xiao Dai bisa jadi begini, apa pun yang dikatakannya, dia akan bergerak.

Dan sekarang dia malah berdiri di sana sedikit pun tidak berani bergerak, hanya bisa gelisah.

"Semuanya tidak boleh mendekat." Du Sha berteriak lagi, "Nenek tua, tarik.... tarik bocah. itu kesini."

Kong Ming, Kong Ling, berikut Song-hua Dao-zhang dan Sha Qian-dao juga menghentikan langkah ingin mendekat oleh teriakannya Du Sha.

Terhadap Kong Ming dan kawan-kawannya, Du Sha tampak berniat bermusuhan, dia seumur hidup berkelana dari aliran hitam sudah membentuk sifatnya, tidak percaya pada siapa pun.

Tidak ada orang yang berani menolong Xiao Dai, karena siapa pun tidak yakin dapat menolong dia.

Tubuhnya Xiao Dai ditarik di atas tanah dan ada bekas yang panjang, sampai disisi kaki Du Sha. Dan di tanahnya juga ada bekas darah yang panjang.

Semua orang hanya dapat melihat, melongo melihat dia ditarik orang seperti anjing mati. Di antaranya hati Xu Jia-rong juga seperti dirobek mengikuti tubuhnya Xiao Dai, ditarik menimbulkan bekas darah yang panjang.

Pasir kuning memenuhi luka, juga memenuhi wajah Xiao Dai yang sudah tidak berbentuk.

Dia terbaring di tanah menatap pada Suami Istri Du Sha, disudut mulutnya masih menggantung senyum yang sulit digambarkan, seperti mentertawakan diri sendiri, juga seperti mentertawakan musuhnya.

"Kau milikku, Tangan Cepat Xiao Dai kau adalah milikku.... ha.... ha.... aku akan beritahukan pada semua orang, Tangan Cepat Xiao Dai pernah berada di bawah kakiku, seperti anjing minta ampun, menggoyang- goyangkan ekor padaku....” teriak Du Sha dengan keji seperti gila.

Macam apa keadaan dirinya?

apakah setiap orang, semuanya merasa bangga bisa membunuh Tangan. Cepat Xiao Dai?

Sekali tangkap dia mengangkat Xiao Dai dari tanah, Du Sha dengan melotot menampar sepuluh kali wajah Xiao Dai.

"Sialan, kau tertawa lagi, kau tertawa lagi ya?! Aku pukul.... pukul mati kau setan yang kejam ini. kau

balaslah, mengapa kau tidak membalas? Aku masih ada sebelah kaki, jika kau masih punya kemampuan patahkan lagi. ”

Kepala Xiao Dai mengikuti gerakan tangan Du Sha bergoyang kekiri kekanan, darah dimulutnya juga beruntun mengikuti goyangan kepala menyebur keudara, menyembur kewajahnya Du Sha. Dia sudah tidak sadar, sejak semula dia sudah tidak bisa mengeluarkan suara.

Sesudah lelah memukul, Du Sha melepaskan tangannya. Xiao Dai tergeletak lagi di atas tanah.

Dengan sedikit waspada, Du Sha memperhatikan sekelilingnya sekali.

Tampak olehnya wajah-wajah kaku.

Dia menyadari kelakuan gilanya tadi telah menimbulkan rasa tidak senang beberapa orang.

"Teman Du, aku ada satu permohonan." Song-hua Dao- zhang yang suaranya jernih itu terdengar.

Suami Istri Du Sha dengan waspada berkumpul bersatu, bersama bertatapan.

"Ke, ke, Masalahnya begini, menurut kabar Tangan Cepat Xiao Dai adalah pembunuh nomor satu di Perkumpulan Bunga Ju, beberapa hari lalu telah membubarkan aliran Zhang Jiang, membunuh kepala pelatih Jiang Nan, mengalahkan Tiga Pedang Serangkai Wu Dang. ”

"Lalu bagaimana?" kata Istri Du Sha dengan suara melengking.

"Aku. aku ingin menghadapi dia."

"Inikah permohonanmu?" kata Du Sha. "Betul."

"Song Hua, yang kau katakan lebih merdu dari pada nyanyian, kau ingin mendapat keuntungan tanpa bekerja?" kata Du Sha dingin.

"Sahabat Du mengapa berkata demikian?" "Bagaimana kau ingin memperlakukan dia? Menghadapi Tangan Cepat Xiao Dai yang sudah setengah mati? Song Hua, jangan kira orang lain tidak ada yang tahu apa yang dipikir dihatimu, aku sudah mengatakan Tangan Cepat Xiao Dai adalah milikku, aku menukarnya dengan sebelah kaki, jika kau ingin ternama, caranyajuga bukan begini."

Buat diri Du Sha, dia sudah tidak senang terhadap Song Hua, hingga nada bicaranya sudah nampak tidak memandang sebelah mata.

"Kau. kau mengapa bicara begitu?" kata Song Hua, dia

mengira isi hatinya telah diketahui orang, wajahnya mencoba menahan malu dan marah.

"He he. bagaimana, apa jika berbicara denganmu harus

bersujud?"

"Baik, baik, kalau begitu terpaksa aku harus menghadapi mu dulu. ”

Habis bicara, Song-hua Dao-zhang sudah menghunus pedang dari punggungnya.

"Kau berani....” Istri Du Sha menghalang di depan, "Song Hua, jangan lupa perjalananmu dan aku kali ini adalah melaksanakan perintah Bai Yu Diao Long, rasanya ketua perguruan anda sudah berikan pesan padamu, kami suami istri adalah pemimpin tugas ini, dan kau dengan Kong Ming, Kong Ling dan lainnya sebagai wakil."

Wajah Song-hua Dao-zhang yang bersih kurus terkilas satu perasaan hampa.

Dia tidak mengerti munculnya Bai Yu Diao Long bisa menimbulkan keadaan yang begini.

Seperti yang dikatakan, Kong Ming mendapat perintah dari ketua perguruan terpaksa harus taat, di bawah perintah Bai Yu Diao Long, siapa lagi yang bisa tidak menurut perintah?

Dengan tertawa dingin beberapa kali, istri Du Sha berkata, "Bagus, kau tidak kecewa menjadi anggota Qing Cheng, bagaimana pun tahu mundur dan majunya, sekarang. masih ada siapa yang tidak sependapat?"

Walau setiap orang ingin membunuh Tangan Cepat Xiao Dai dengan tangan sendiri.

Namun di bawah perintah Bai Yu Diao Long, siapa yang berani menentang perintah?

Sehingga tidak ada orang yang bicara lagi. Tapi tidak, ada seseorang yang bisa bicara.

Juga malah ada dua orang berbicara bersamaan, yang dikatakan malah juga kata yang sama: “Lepaskan dia”. Dua kata ini tentu saja membuat semua sorot mata menuju kearahnya.

0ooo(dw)ooo0

Traktiran: (7891767327 | BCA A.n Nur Ichsan) / (1740006632558 | Mandiri A.n Nur Ichsan) / (489801022888538 | BRI A.n Nur Ichsan) ataupun bisa melalui via Trakteer yang ada dibawah

DONASI VIA TRAKTEER Bagi para cianpwe yang mau donasi untuk biaya operasional Cerita Silat IndoMandarin dipersilahkan klik tombol hati merah disamping :)

Posting Komentar