Duri Bunga Ju Bab 27: Kesalahan dalam kesalahan

Bab 27: Kesalahan dalam kesalahan

Tangan Cepat Xiao Dai pernah dengan senyum misterius, menghindar dari satu pertarungan.

Di sini walau bukan di jalan raya Chuan Shan, tapi adalah jalan raya tanah kuning. Sekarang dia bertemu lagi dengan orang yang sama,  yang berbeda dengan keadaan yang lalu adalah kali ini dia tidak menunggang kuda, dan di antara alis lawan juga tidak ada hawa membunuh yang menakutkan.

Sebenarnya dalam jarak tiga puluh zhang lebih, Xiao Dai sudah jelas melihat orang yang datang ini siapa, tapi, dia tetap berjalan terus, tidak ada sedikit pun rasa heran, juga tidak ada ekspresi sedikitpun, hingga jarak langkah dia melangkah, setiap langkahnya tetap adalah dua che tujuh cun.

Sesudah dekat, dia melihat Xu Jia-rong yang kepalanya sedang menunduk rendah, sepertinya ada puluhan ribu simpul yang tidak dapat dibuka di dalam hatinya, begitu kesepian.

Ada jalanan tentu ada orang yang berjalan, ini tidak ada yang aneh.

Tentu saja dia tahu ada orang yang berpapasan dengan dia, hanya saja dia tidak mengangkat matanya, karena ini adalah jalan raya yang besar.

Tapi, dia telah menghentikan langkahnya, pelan-pelan membalikkan tubuh, menatap tajam bayangan belakang orang yang baru saja berpapasan.

Manusia semuanya mempunyai perasaan, sekarang Xu Jia-rong seperti merasa kenal dengan bayangan belakang orang itu, sepertinya pernah bertemu.

"Hei, berhenti. ”

Xiao Dai menghentikan langkahnya, dia membelakangi Xu Jia-rong, ketika dia mendengar teriakan ini, sudah tahu satu masalah sudah tidak bisa dihindari. Dengan pelan dia membalikkan tubuhnya, Xiao Dai dengan dingin berkata, "Kau memanggil aku?"

"Benar, aku memanggilmu, kau adalah....” tampak wajah Xu Jia-rong tercengang berkata, "Tangan Cepat Xiao Dai!?"

"Sudah lama tidak bertemu. Mengapa bisa dirimu!?" "Me. mengapa adalah kau!?"

Mengapa bisa dia? Mengapa bisa dia?

Xu Jia-rong hanya merasa bayangan belakang orang ini sangat hafal, tapi tidak terpikir ternyata adalah Tangan Cepat Xiao Dai.

Sekarang dia sudah melihat jelas, dia adalah Xiao Dai, bukan saja pakaian sutranya kusut tidak karuan, sampai orangnya pun rupanya tidak karuan.

Rambutnya acak-acakan, brewok panjang, bekas darah yang sudah menghitam penuh di seluruh tubuh, dan didadanya digulung dengan kain luka, satu-satunya barang yang tidak berubah, ialah sepasang matanya, sepasang mata yang selamanya tidak bisa dipandang tembus oleh orang.

Julukan Tangan Cepat Xiao Dai sudah menggemparkan dunia persilatan, apa lagi setelah terjadi peristiwa pertarungan digedung Wang Jiang, setelah Tangan Cepat Xiao Dai bertarung melawan Dua Pengemis Cacat empat orang dari Gai-bang dia jatuh kesungai dan ternyata tidak mati, sampai saat dekat ini muncul kembali sendirian menghancurkan Perkumpulan Perairan Zhang Jiang, lalu melukai Tiga Pedang Serangkai Wu Dang, semua kejadian yang memgemparkan ini, setiap orang sudah tahu.

Sekarang dia berdiri di depan dengan kusut tapi tetap gagah, walau kepandaian Xu Jia-rong lebih tinggi, kemampuannya lebih besar, juga tidak terasa mundur tiga langkah.

"Kau. kauterluka?"

"Benar, jika kau mengira aku sedang terluka sehingga tidak berani bertarung, kau salah mengira."

"Bertarung? Bertarung apa?" Dia sesaat bingung.

"Aku tidak lupa kejadian di jalan raya Chuan Shan kau menghadang aku,” kata Xiao Dai dingin, "Sekarang adalah kesempatan yang paling bagus."

"Aku pikir kau telah salah paham, masalah itu sudah lama lewat. ” kata Xu Jia-rong sedikit canggung.

Walau di dalam hati merasa aneh, tapi Xiao Dai hanya dingin melihat wanita cantik ini katanya., "Kau tidak perlu mengkhawatirkan aku, hari ini kita sudah bertemu. ”

"Aku sudah katakan masalah itu sudah lewat. ” Xu Jia-

rong menggelengkan kepala berkata, "Apa lagi.... apa lagi kau adalah temannya Li Yuan-wai."

"Lalu bagaimana?" kata Tangan Cepat Xiao Dai kaku.

Bagaimana pun Xu Jia-rong tidak bisa memberitahukan perasaan dirinya pada Li Yuan-wai, Xu Jia-rong terdiam sejenak berkata, "Tidak.... tidak apa, hanya saja aku juga kenal dia.... dan juga.... dan juga. ”

"Dan juga bagaimana!?" Xiao Dai sedikit tidak sabar. "Dan juga aku.... aku tahu salah paham yang terjadi

antara kau dengan dia."

"Kau ini siapa? Aku ingat kau pernah mengatakan lebih baik membantu temanku, juga tidak mau menjadi musuhku, dan kau juga mengatakan disaat bertemu kedua kalinya, akan memberitahu aku namamu." Xiao Dai mulai menginterogasi.

"Aku Xu Jia-rong, dulu.... dulu mencegat kau di jalan raya Chuan Shan, aku.... aku terpaksa melakukannya. ”

"Xu Jia-rong?" Xiao Dai otaknya dengan cepat menyelidik nama ini, tapi dia gagal, karena dia sungguh tidak pernah mendengarnya.

"Kau mengatakan kau tahu salah paham yang terjadi antara aku dengan Li Yuan-wai?" tanya Xiao Dai tidak mengerti.

"Benar." Dia menjawabnya dengan pasti. Xiao Dai tidak bicara, hanya dengan sorot matanya dia meneliti.

"Kau.... kau tidak percaya?" Dilihat orang dengan sorot mata demikian, tentu saja dia merasa tidak nyaman, maka dengan sedikit gelisah bertanya.

"Apakah aku bisa percaya?" kata Xiao Dai seperti bicara pada diri sendiri.

Tentu saja dia tidak percaya, bagaimana pun dia adalah orang yang terlibat.

Di dalam pikirannya dia yang terlibat juga tidak tahu, orang luar bagaimana mungkin bisa tahu? Apa lagi orang luar ini adalah seorang yang mendengar pun dia belum pernah.

Seorang yang kata-katanya tidak dipercaya orang, biasanya hanya ada dua reaksi.

Satu, mencari akal membuktikan.

Satunya lagi adalah tidak peduli penjelasannya lagi, membalikkan kepala dan pergi. Xu Jia-rong adalah wanita yang mempunyai harga diri tinggi, dia tentu saja tidak bisa mengatakan dirinya telah bertemu dengan laki-laki yang dipantatnya ada tanda luka yang sama seperti Li Yuan-wai punya.

Makanya dia tidak mau menjelaskan lagi, dia membalikkan kepala dan pergi.

Sayang baru saja membalikkan kepala melangkah dua langkah, dia sudah dihadang dengan cepat oleh Xiao Dai.

"Aku.... aku pikir, aku pikir aku seharusnya mendengar dulu kata-katamu....” kata Xiao Dai dengan sedikit harapan.

"Kau sudah percaya?" tanya Xu Jia-rong sedikit kesal. "Aku pikir kau tidak ada alasan membohongi aku." "Bagus sekali, ini membuktikan kau cukup pintar, jika

tidak aku berani katakan salah paham antara kau dengan

dia selamanya tidak akan ada penyelesaiannya."

"Kalau begitu nona Xu sekarang bisakah kau memberitahu aku?"

"Boleh, tapi aku ingin tahu dulu mengapa kau dulu ingin bertarung dengan Li Yuan-wai?" tanya Xu Jia-rong.

"Ini. ini apakah ini sangat penting?"

"Tentu saja, karena Li Yuan-wai juga untuk masalah ini selalu tidak punya jawabannya."

"Soal ini bukan dengan satu dua patah kata bisa menjelaskannya,” kata Xiao Dai kaku.

"Aku bisa sabar."

Xu Jia-rong tentu bisa sabar, bagaimana pun setiap wanita terhadap orang yang dicintainya, walau dia setiap makan, berapa mangkuk makannya, berapa kali masuk ketoilet, dia juga ada kesabaran untuk mendengarnya.

0ooo(dw)ooo0

Sebuah warung teh.

Satu warung teh yang khusus melayani orang yang melewati jalan itu.

Rumah bambu, meja bambu, kursi bambu, ditambah bos warung yang tubuhnya seperti bambu, di bawah teriknya sinar matahari dimusim gugur, jika ada tempat seperti ini, tidak perlu dikatakan lagi, setiap orang yang lewat pasti akan menghentikan langkahnya dan mampir sebentar, minum semangkuk teh untuk membasahi tenggorokan yang kering.

Xiao Dai sedang menemani Xu Jia-rong, sekarang mereka telah duduk diwarung teh ini.

Xu Jia-rong telah mendengar cerita Xiao Dai dengan Li Yuan-wai.

"Katamu demi menyelidik sebuah siasat busuk, jadi sengaja melakukan perbuatan demikian?" tanya Xu Jia- rong.

"Betul, aku melihat, di belakang Ouwyang Wu-shuang ada yang memerintah dia."

"Apa alasannya?"

"Dia tidak ada kemampuan, juga tidak ada semangat melakukan hal itu, dengan melakukan semua ini aku bisa memancing keluar orang di belakang layarnya, juga dengan cepat menolong Li Yuan-wai, dan yang paling penting, aku berharap mendapat jawaban mengapa dia mau membunuh Li Yuan-wai, berusaha membuat dia sadar dari perbuatannya." Xiao Dai tidak mengerti mengapa dia bisa memberitahukan semua ini pada Xu Jia-rong.

Mungkin karena dia ingin tahu apa penyebab salah pahamnya dari mulut dia.

Juga mungkin ini yang disebut 'bertemu benang merah'. "Menurut   yang   aku   tahu,   Li   Yuan-wai   tidak pergi

menepati janji pertemuan digedung Wang Jiang, karena ada

alasan yang tidak bisa dikatakan, tapi kau sepertinya tidak berniat melepaskan dia."

"Mengapa bicara begitu?"

"Karena kau siap menggunakan pisau pemberian dia, untuk mengakhiri pertarungan itu?"

"Benar, aku pikir walau aku tidak ada kesempatan menjelaskannya, tapi kalau dia melihat pisau itu seharusnya dia tahu segalanya."

"Bagusnya dia tidak jadi datang menepati janjinya, jika tidak dia mungkin mati pun matanya tidak bisa meram." Xu Jia-rong tidak merasa sepaham.

"Aku pun ada kesulitan, sebelumnya.... aku tidak tahu pisau itu telah ditukar oleh Ouwyang Wu-shuang,” kata Xiao Dai tercengang.

"Makanya aku berkata bagus sekali dia tidak bisa datang, kalau tidak bukankah akan terjadi korban yang sia-sia."

"Kau. kau mengapa bisa tahu akan hal ini?" tanya Xiao

Dai.

"Menurutmu, bagaimana?"

"Apa Li Yuan-wai yang memberitahumu?" Xiao Dai cepat cepat bertanya, "Aku sudah tahu, aku sudah tahu, karena pisau itu, salah paham antara aku dengan dia sampai pada ketaraf susah dijelaskan lagi. ”

"Bukan hanya masalah ini saja....” Xu Jia-rong berkata lagi, "Li Yuan-wai sudah putus hubungan dengan Gai-bang, juga beberapa kali hampir dibunuh oleh Ouwyang Wu- shuang, ini semua juga karenamu."

Xiao Dai diam mendengarkan dia melanjutkan.

Dengan wajah sedikit merah, dia melanjutkan, "Salah paham dia padamu adalah meng.... mengira kau telah melakukan sesuatu yang tidak seharusnya dilakukan, tapi dia yang menanggung resikonya."

"Resiko?! Aku membuat dia menanggung resiko?

Mengapa aku tidak tahu?"

"Kau tentu saja tidak tahu, jika kau sudah tahu maka tidak akan disebut salah paham, masalahnya begini, Ouwyang Wu-shuang pernah diperkosa orang, dan dia mengira Li Yuan-wai yang memperkosanya, tapi justru Li Yuan-wai tidak tahu masalah ini, dia tentu saja tidak mengaku, sehingga Ouwyang Wu-shuang ingin dengan segala cara membunuh dia."

"Ini. ini apa hubungannya dengan aku?"

"Masalahnya adalah tuduhan itu kau yang menyebarkannya, dan akibatnya semua ditimpakan pada dia."

"Kentut, aku Tangan Cepat Xiao Dai mana mungkin orang semacam itu." Xiao Dai tidak tahan jadi memaki, "Dengan apa dia melibatkan diriku?"

"Karena.... karena hanya kau yang tahu tanda. tanda

ditubuh Li Yuan-wai." Xu Jia-rong dengan samar mengatakannya. "Tanda? Ditubuhnya ada tanda apa?" Mata Xiao  Dai jadi terang berkata, "Kau mengatakan.... kau mengatakan tanda di atas pantat dia?"

Dengan seorang wanita membicarakan pantat laki-laki, ini. ini aliran dari mana?

Tapi ini adalah kuncinya, kunci yang tidak bisa tidak dibicarakan, dia jadi tidak bisa banyak memperdulikannya.

Xu Jia-rong dengan wajah merah menganggukkan kepala.

"Bisakah kau mengatakannya lebih jelas, aku sudah jadi bingung, walau aku tahu dipan.... ditubuhnya ada tanda, apa urusannya dengan aku?" Xiao Dai tidak dingin lagi, dia sudah masuk ke dalam masalah yang ruwet ini.

Xu Jia-rong menenangkan jalan pikirannya, berkata, "Sederhana sekali, Ouwyang Wu-shuang telah mengenal tanda ditubuhnya Li Yuan-wai, dan Li Yuan-wai mengira kau meniru tandanya dia dan melakukan hal itu."

"Kacau, satu-satunya tanda yang dia punya itu orang lain mana bisa menirunya? Sitelur kura-kura ini mengapa mencurigai aku.... aku yang melakukannya? Dimana ada aturan begini, sungguh tidak masuk akal. ” Xiao Dai jelas

marah sampai tidak tertahan.

"Hal ini juga tidak bisa menyalahkan dia, karena sesungguhnya hanya kau seorang yang tahu rahasia itu."

"Kalau begitu bagaimana kau juga tahu?"

Xiao Dai bertanya satu pertanyaan yang paling tidak boleh ditanyakan, mungkin dia bertanya tidak ada maksud, hanya mengikuti pembicaraan lawan, tapi dia mendengar ini, wajahnya sudah merah karena malu. "Aku.... aku mendengar dari dia." Xu Jia-rong suaranya seperti suara nyamuk.

"Ooo!"

Xiao Dai walau Ooo sekali, tapi seorang idiot pun bisa mendengar Ooo ini sangat terpaksa, sangat tidak sepaham.

"Kau.... kau jangan berlagak aneh seperti itu, sungguh, beberapa hari lalu saat Ouwyang Wu-shuang menghadang Li Yuan-wai, aku kebetulan ada di sana, jadi semua ini aku bisa tahu."

"Anjing tidak bisa merubah kebiasaan memakan kotoran." Xiao Dai sudah beberapa kali mengalami petaka, seharusnya orangnya sudah berubah, tapi kebiasaannya dengan tidak sadar muncul kembali.

"Aku hanya sekali Ooo saja, hai, aku rasa rupanya kau sekarang barulah aneh."

Xu Jia-rong suka pada orang yang kocak, humor, juga suka perkataan yang lucu, humor.

Sekarang dia baru mengerti, orang yang bisa jadi temannya Li Yuan-wai, sifat mereka akan begaimana.

"Bagaimana kau bisa menentukan dengan pasti orang yang dikatakan Ouwyang Wu-shuang bukan Li Yuan-wai?" tanya Xiao Dai setelah berpikir sebentar.

"Karena.... karena aku tahu ada seorang yang wajahnya juga bulat, tubuhnya sedikit gemuk, di tempat yang sama juga.... juga mempunyai tanda yang sama....” kata Xu Jia- rong dan telinganya menjadi merah, tapi ada nada marah.

Dengan merasa aneh Xiao Dai melihat tingkahnya, dia seperti telah mengerti sesuatu.

"Kau ingin mengatakan yang benar-benar berdosa adalah orang itu?" "Benar."

"Bi.... bisa ada hal yang begitu kebetulan....?" Xiao Dai bicara pada diri sendiri.

"Sekarang kau sudah mengerti salah paham antara kau dengan dia, bukan!"

"Lalu Li Yuan-wai yang diusir dari Gai-bang bagaimana masalahnya?" tanya Xiao Dai tidak mengerti.

"Juga karena masalah itu, Ouwyang Wu-shuang sudah melaporkan masalahnya pada Gai-bang, perkumpulan Gai- bang paling tidak bisa menerima pelanggaran kesusilaan, ditambah di dalam perkumpulan mereka sudah ada pengkhianat, sehingga Li Yuan-wai terpaksa jadi buronan."

Lalu Xu Jia-rong menceritakan kejadian yang dialaminya dari awal sampai akhir, Xiao Dai mendengarnya sampai wajahnya berubah-rubah tidak menentu.

Simpul itu pada akhirnya bisa dilepaskan.

Salah paham juga pasti pada suatu hari bisa jadijelas.

Xiao Dai sudah tahu mengapa Ouwyang Wu-shuang dengan segala kemampuannya menginginkan nyawa Li Yuan-wai.

Ini adalah salah paham yang sebesar langit, juga adalah hal yang membuat orang ingin tertawa tidak bisa ingin menangis juga susah.

Walau dia sudah kehilangan cintanya terhadap  Ouwyang Wu-shuang, tapi juga berharap pada suatu hari dia bisa menyadarkannya.

Tapi dia tahu itu sudah sangat sulit, karena ketika dia tahu Ouwyang Wu-shuang adalah orang Perkumpulan Bunga Ju, banyak kejadian yang nyata sudah tidak bisa kembali lagi.

Bagaimana pun Perkumpulan Bunga Ju sudah menjadi sasaran harus dimusnahkan oleh semua orang, dirinya dan Li Yuan-wai mungkin masih bisa memaafkan semua permusuhan, dan tidak meminta tanggung jawabnya, tapi Gai-bang, Wu Dang, dan banyak lagi orang-orang dunia persilatan yang mati di tangannya, famili dan teman, mereka mana bisa melepas dia?

Ketika simpul telah terbuka, alis bisa kembali terangkat.

Salah paham setelah jelas, perasaan hati tentu saja tidak kesal lagi.

Walau Xiao Dai belum bertemu dengan Li Yuan-wai, tapi di dalam hatinya dengan diam-diam sudah berkata.

.... Hartawan busuk, kelihatannya kesusahan yang kau terima tidak lebih ringan dibandingkan denganku, harap jagalah dirimu yang gemuk itu, jangan sampai dipotong orang, paling bagus aku masih bisa mencicipi masakan, Harum Sedap Tiga Li itu.

Xiao Dai merasa makin dilihat makin merasa wanita ini cantik, walau dia sedikit dingin, tapi dia tahu hatinya yang hangat.

Di dalam hati dia mengeluh berkata, "Hartawan busuk, kau sungguh punya kepintaran, disaat dikejar-kejar akan dibunuh oleh orang, malah masih ada kesempatan mendapat wanita yang begitu cantik."

Xu Jia-rong yang dilihat oleh Xiao Dai jadi merasa sedikit malu, dia terus terang berkata, "Apa kau biasa begini melihat orang?" Baru saja dia mau mengoloknya, Xiao Dai teringat sebuah kata tua? Istri teman, tidak boleh mengoloknya, dia mengeluh sekali berkata, "Tidak, aku hanya ada satu perasaan. ”

"Perasaan apa?"

"Perasaan, nasib kotoran anjing dengan nasib asmara mengapa bisa bertalian menjadi satu, dan mereka justru bisa menimpa dirinya 'pusaka hidup' itu,” kata Xiao Dai sambil tertawa.

Xu Jia-rong terdiam sejenak, tapi dengan serius berkata, "Apa kau sudah puas melihatnya?"

"Melihat apa?" Xiao Dai sengaja mengoloknya.

"Kau sudah mengerti malah sengaja bertanya,” kata Xu Jia-rong pura-pura marah.

"Ha.... ha. baik, baik, nona Xu, kau sungguh membuat

aku kagum, seorang wanita bisa begitu berani mengutarakan perasaan dirinya, mana aku tega mentertawakan" Lalu dengan serius dia melanjutkan, "Hartawan busuk itu tahu tidak perasaanmu?"

Xu Jia-rong menggelengkan kepala berkata, "Kupikir dia tidak tahu, sampai saat untuk melarikan diri juga tidak ada, mana ada waktu dia memikirkan yang lain?"

"Si goblok itu, pusaka hidup, dia.... dia itu otaknya penuh dengan air tepung tapioka." Xiao Dai tidak sadar memakinya.

"Tapi tidak bisa menyalahkan dirinya, bagaimana pun aku dengan dia sangat singkat berhubungan."

"Singkat kentut, kita hubungan paling banyak juga hanya dua jam, tapi aku langsung bisa melihatnya, apa dia begitu bodoh?" kata Xiao Dai dengan melotot. Dia sudah terbayang satu wajah yang bulat, sepasang mata yang jika tertawa memikat orang.

Tiba-tiba Xiao Dai juga teringat seseorang, seorang wanita yang sepanjang tahun tinggal di dalam gunung.

0ooo(dw)ooo0

Banyak masalah yang kejadiannya tidak ada aturan. Seperti kejadian ini, siapa pun tidak tahu Tangan Cepat

Xiao Dai bisa bertemu dengan Xu Jia-rong.

Li Yuan-wai justru bertemu dengan Qi Hong. Sama disatu warung teh.

Sama satu rumah bambu, meja bambu, kursi bambu, serta bos yang tubuhnya seperti bambu itu.

Dihari senja yang sama setelah Xiao Dai dan Xu Jia- rong pergi.

Li Yuan-wai dan Qi Hong juga masuk, hanya tidak duduk di mejayang sama.

"Kak Qi Hong, aku telah memikirkan ceritamu, aku juga akan mempertimbangkan usulmu, tapi masih banyak pertanyaan antara aku dan dia, semua harus bertemu muka dulu baru bisa jelas, sekarang aku menyanggupimu, aku....

aku pasti memberi dia kesempatan untuk menjelaskannya boleh tidak?" kata Li Yuan-wai setelah berpikir lama.

Wajah Qi Hong yang putih terkilas warna merah,  dengan pelan berkata, "Terima kasih."

Li Yuan-wai mengeluh sambil mengambil cangkir teh yang kasar itu, baru saja akan minum, dia melihat tubuh bos yang seperti bambu, maka dia menaruhnya kembali. Perlahan melambaikan tangan, Li Yuan-wai pada bos berkata, "Kau.... kau di dalam cangkir ini, selain daun teh, tidak menaruh benda yang lain lagi kan?"

"Tuan, kau sungguh pintar bergurau,” kata bos warung.

Dia juga tertawa, ternyata Li Yuan-wai sekarang terhadap sekelilingnya selalu timbul curiga, apa lagi terhadap penjual makanan, dia sudah mengalami pil pahit, ibarat 'Sekali digigit ular, sepuluh tahun takut pada tali sumur.'

"Apa rencanamu selanjutnya....” tiba-tiba Li Yuan-wai bertanya.

"Aku juga tidak tahu, dunia persilatan begitu besar, di lautan manusia ini, harus kemana mencari orang itu?" Qi Hong sekali teringat hal ini, jadi merasa sakit kepala.

"Dasar brengsek, dia selalu melakukan perbuatan, setelah buang air besar tidak membersihkan pantatnya. ” Li Yuan-

wai marah memaki.

Qi Hong malu, wajahnya sampai menjadi merah karena malu, di dalam pikirannya Li Yuan-wai bukan hanya bisa mengatakan yang aneh-aneh, juga pintar memaki orang.

"Ma.... maaf, aku lupa memaki dia sama saja dengan memakimu, hai.... aku ini selalu saja lupa beberapa hal....

kak Qi Hong, maaf, maaf....” Li Yuan-wai merasa malu lalu memukul-mukul keningnya sendiri.

"Aku tidak menyalahkanmu."

"Baguslah, baguslah, sesungguhnya Xiao Dai ini juga brengsek, mengapa dia meninggalkan kau sendirian. ini

sungguh. ini sungguh kurang ajar!"

"Itu juga hal yang tidak dapat ditahan, nonaku butuh bantuannya." "Nonamu?!" tanya Li Yuan-wai tidak mengerti.

"Betul! Nonaku, adalah orang yang menyelamatkan Xiao Dai dari sungai!"

"Siapa nonamu itu?" tanya Li Yuan-wai aneh.

"Aku hanya tahu dia marga Zhan namanya Feng, ilmu pengobatannya sangat hebat. ”

Perkataan Qi Hong belum habis, Li Yuan-wai hampir saja jatuh ke tanah dari kursi bambunya.

Matanya melotot sebesar bel tembaga, dengan serak bertanya, "A. apa? apa katamu?"

"Aku kata nonaku namanya Zhan Feng, a.... apa ada yang salah?"

"Ti.... tidak ada....” Li Yuan-wai mulutnya berkata demikian, tapi dihatinya tidak berpikir demikian.

.... Xiao Dai, kau ini sialan sungguh tidak hanya ada satu kemampuan saja, Ma Ge Ba Zi wanita yang aku kenal, mengapa kau juga bisa mengenalnya?

"Kak Qi Hong, aku tiba-tiba ingat cerita yang kau katakan, sungguh.... sungguh aku mau mendengarnya, bisakah kau menceritakannya lebih jelas lagi? Maksudku nonamu itu bagaimana bisa menolong sibre. bukan,

menolong Xiao Dai?" tanya Li Yuan-wai menahan hati yang berdebar.

Wanita seperti Qi Hong, di dalam hatinya sekarang ini kecuali Xiao Dai, mungkin sudah tidak bisa menampung hal lain.

Satu-satunya keinginan dia, satu-satunya harapan dia, semuanya sudah dipasrahkan pada dirinya Xiao Dai, dia berharap ada orang yang bisa bicara dengannya mengenai diri Xiao Dai. Dan didunia ini satu-satunya orang yang bisa memberi tahu dan jadi lebih mengenal Xiao Dai, hanya Li Yuan-wai saja.

Makanya tentu saja dia dengan gembira menceritakan segala sesuatu mengenai Xiao Dai.

Matanya telah diselimuti selapis embun. Wajahnya telah bersinar putih bersih.

Dia mulai menceritakan segala sesuatu yang dia ketahui tentang Xiao Dai.

Li Yuan-wai dengan teliti mendengarkan.

Tentu saja dia bisa mengerti perasaan orang yang bercerita, cintanya yang mengalir, dan perasaannya yang tidak dapat diputuskan.

Sejak dahulu, perasaan antara laki-laki dan wanita adalah bahan cerita yang paling bagus.

Walau itu sekelumit cerita cinta yang paling alami, yang paling tidak ada perubahan, yang paling biasa, tapi juga dapat memikat orang.

Apa lagi orang yang menceritakan adalah cerita tentang dirinya, dan orang yang mendengar ceritajuga mengenal orangnya.

0ooo(dw)ooo0

Diwarung teh tidak ada tamu lain.

Bos warung juga duduk disamping, menegakan tubuhnya yang seperti bambu itu, mengangkat kupingnya, terjerumus ke dalam cerita yang indah dan sedih ini.

Ceritanya tidak panjang, tapi mengharukan orang. Li Yuan-wai akhirnya mengerti perihal kejadian Xiao Dai yang tidak diketahui orang.

Sekarang dia mempunyai semacam perasaan, merasakan dirinya dan Xiao Dai sepertinya diombang-ambing orang, dan selangkah demi selangkah melangkah masuk ke dalam perangkap yang tidak terlihat.

Orang yang bersembunyi dikegelapan itu, tidak diragukan adalah setan jahat yang menakutkan sekali.

Siapa dia itu?

Ouwyang Wu-shuang? Zhan Feng? Atau orang yang memulai semua ini, Walet Tidak Kembali Yuan Di?

Li Yuan-wai tidak bisa memikirkannya, sepertinya semua orang juga ada kemungkinannya, tapi juga sepertinya tidak mungkin.

Dia sudah menyerah, karena ini sungguh hal yang sangat melelahkan otak.

Dia tahu masalahnj'a pasti pada suatu hari akan menjadi terang.

0ooo(dw)ooo0

"Aku pernah dengar nama Tangan Cepat Xiao Dai, aku juga pernah melihat orangnya."

Kata-kata ini adalah diucapkan oleh bos warung.

Li Yuan-wai meloncat dari kursinya, Qi Hong juga hampir saja menggenggam pecah cangkir teh di tangannya karena kata-kata ini.

"Kau.... kau bilang apa?" Li Yuan-wai maju ke depan, sepasang tangannya menggoyang-goyang bahu bos warung dengan kuatnya. "Tuan, pelan sedikit, pelan sedikit, Ge Lao Zi De seluruh tulang tubuh ku hampir lepas digoyangmu. ”

Li Yuan-wai melepaskan tangannya, sedikit merasa kaget.

Dengan wajah seperti kuda bos warung bergoyang- goyang, mukanya berubah jadi sedikit pucat, juga menjadi jelek.

Tapi dia tidak berani marah, karena dia telah melihat satu hal di matanya Li Yuan-wai.

Yaitu jika dia tidak menjelaskan perkataan yang tadi keluar dari mulutnya, orang dihadapannya yang kelihatannya penyabar ini, mungkin mengoyaknya.

Ada semacam orang yang paling suka mencuri dengar pembicaraan orang.

Apa lagi orang semacam bos Ma ini, dia ada kebiasaan ini.

"Tuan, masalahnya begini, aku marga Ma, orang lain semua memanggil aku Lao Ma, aku seorang diri di jalan raya ini membuka warung the, sudah ada dua puluh tiga tahun lamanya. ”

Kata-kata Bos Ma belum habis, Li Yuan-wai sudah tidak sabar sampai keningnya berkeringat.

Dia menggoyang-goyangkan tangannya berkata, "Baik, baik, bos Ma kau cepat katakan saja yang perlu, bisa tidak? Kapan kau bertemu dengan sibrengsek itu? Dan dia pergi kearah mana?"

Boa Ma melototkan sepasang mata kudanya, berkata, "Tuan, buat apa kau terburu-buru? Semua hal itu ada ujung pangkalnya, jika tidak ada kepala Zhang Jiang, mana ada ekor Zhang Jiang? Kau ini orang di bawah aliran hanya tahu Zhang Jiang beribu li, jika tidak tahu dimana mata airnya, mengalir melalui berapa provinsi, dan dari mana masuk kelautnya, itu tidak akan berarti apa-apa. ”

Li Yuan-wai sungguh tidak terpikirkan didunia ini ada orang yang se cerewet ini, tapi dia tidak berani membuka mulut lagi, karena dia telah menyadari jika dirinya mendesak lagi supaya dia cepat mengatakan, mungkin dia akan menceritakan tentang Huang He.

Melihat Li Yuan-wai diam tidak berkata, bos Ma berkata lagi, "Masalahnya begini, aku ini, aku ini sudah biasa sendirian, setahunan tidak menemukan orang untuk diajak bicara, makanya, lama-kelamaan jadi sangat suka mendengar orang berbincang, seperti cerita nona ini, ceritanya sudah membuat aku sangat terharu. ”

Li Yuan-wai terus menerus mengusap keringat, di dalam hatinya sudah habis-habisan memaki bos Ma ini.

Qi Hong juga sudah merasa tidak sabar merubah posisi duduknya.

Sakit stroke ketemu tabib alon, kecuali di dalam hati berteriak pada langit masih bisa berbuat apa lagi?

Begitu menyapu melihat pada Li Yuan-wai dan Qi Hong, bos Ma berkata lagi, "Masalahnya begini. ”

Li Yuan-wai dengan tidak bisa marah bersamaan berkata dengan dia.

"Iiih? Tuan kau mengapa bisa tahu aku akan mengatakan apa?" kata Bos Ma.

"Bos Ma, majikan Ma, tuan besar Ma, kata-kata ini kau sudah mengatakannya delapan puluh kali. ” kata Li Yuan-

wai hampir saja menangis.

Qi Hong sudah dibuat tertawa. Bos Ma juga merasa canggung, setelah he he dua kali berkata, "Tuan kau ini sungguh lucu,  he  he,  sungguh  lucu. ”

Lucu? Sialan, nanti jika kau tidak bisa menjelaskannya, aku akan memukulmu, itu baru lucu, Li Yuan-wai bergumam di dalam hati.

"Betul, hari ini, betul hari ini, disaat hampir siang hari, yang kalian bicarakan itu.... itu yang namanya apa....

namanya apa. ”

"Tangan Cepat Xiao Dai betul tidak?" Qi Hong menyela.

"Betul, betul, betul dia, Tangan Cepat Xiao Dai, Ge Lao Zi De nama ini sungguh aneh, mengapa ada orang mengambil nama ini? Sulit dipikirkan, aku sungguh tidak bisa memikirkannya....” bos warung berkata sambil menggelengkan kepala.

Li Yuan-wai meloncat, dia dengan kesal ingin sekali menampar dua kali orang ini berkata, "Bos Ma, di sini ada sepuluh liang perak, jika kau bisa sekali gus mengatakan apa yang ingin kami dengar, sepuluh liang perak ini jadi milikmu."

Habis bicara, Li Yuan-wai sudah mengeluarkan uang perak 'pak' satu suara ditaruh di atas meja.

Ternyata sekarang dia baru sadar alasan lawan memperlambat perkataannya.

Uang, benda ini sampai setan juga bisa mendorong gilingan batu, apa lagi manusia?

"Siang hari ini Tangan Cepat Xiao Dai dengan lukanya, di sini setelah minum satu mangkuk teh pergi kearah utara." Dua kata yang begitu mudahnya, sehabis bos Ma berkata, Li Yuan-wai sudah menarik Qi Hong keluar dari warung teh ini, dengan kecepatan tinggi lari kearah utara.

"Ge Lao Zi De sungguh seperti pantat terbakar." Bos Ma berkata sambil mengambil uang perak, digigit sekali  dimulut untuk membuktikan tidak palsu, lalu bicara lagi pada diri sendiri, "Mengapa perkataanku belum habis sudah langsung pergi? disisinya masih ada seorang gadis cantik yang namanya Xu Jia-rong."

Dia berkata pada dirinya, Li Yuan-wai dan Qi Hong tentu saja tidak bisa mendengarnya.

Jadi tidak tahu sepasang 'pusaka hidup' disaat bertemu nanti bisa ada kejadian apa.

0ooo(dw)ooo0

Li Yuan-wai berlari sudah cukup cepat.

Tapi dia melihat ternyata larinya Qi Hong juga tidak lebih lambat dari dirinya, juga dia masih dengan entengnya berkata sambil berlari.

"Kau sudah tidak menginginkan kuda itu lagi?" "Kuda....? Oww, dari pada menunggangi kuda tua yang

sudah tidak bisa lari, aku.... aku lebih suka berlari sendiri saja.... jadi sekalian saja.... sekalian saja berikan pada bos Ma itu. ” jawab Li Yuan-wai dengan terngengah-engah.

"Mengapa kau begitu terburu-buru?"

"Aku.... aku, bagaimana bisa tidak terburu-buru? Kau tidak.... tidak tahu si.... sibrengsek itu, sampai dewapun tidak bisa menebak, dia.... dia nanti bakal terjadi hal apa, sekarang orang di dunia persilatan pada ingin membunuhnya, mungkin seperti ikan mas yang lewat disungai.... begitu banyaknya, lebih cepat dapat mengejar....

mengejar dia aku.... aku baru bisa tenang. ”

Lambat laun, Qi Hong juga mempercepat langkahnya, juga tidak bicara lagi.

Li Yuan-wai dengan susah payah mengejar dari belakang.

Kelihatannya Qi Hong sekarang lebih terburu-buru dari pada dia.

Bagaimana dia tidak terburu-buru?

Saat dia tahu orang yang dirindukannya itu sedang dalam keadaan berbahaya.

.... inilah cinta.

Cinta yang hanya melihat orang yang dicinta, tidak memikirkan diri sendiri, matipun tidak menyesal.

0ooo(dw)ooo0
DONASI VIA TRAKTEER Bagi para cianpwe yang mau donasi untuk biaya operasional Cerita Silat IndoMandarin dipersilahkan klik tombol hati merah disamping :)

Posting Komentar