Postingan

Bab 26: Bunga Ju bukan bunga Ju

Satu cerita, satu cerita yang sangat sederhana. Bersamaan juga satu cerita yang belum selesai.

Sepasang kakak beradik dari keturunan yang ternama, keluarga besar dunia persilatan, yang pria tampan, yang wanita cantik. Kakak beradik menjaga warisan yang sangat besar, hidup dalam kebebasan dan tidak pusing akan masalah makan dan pakaian.

Ini sebenarnya yang didambakan orang, pria tampan wanita cantik yang setiap orang dengan segala cara mengejarnya, mereka juga seharusnya adalah saudara, harus saling melindungi baru betul.

Namun, pada suatu hari yang menjadi kakak membawa seorang teman pulang ke rumah, seorang teman yang dapat membuat semua wanita didunia tergila-gila.

Lalu semuanya jadi berubah, tadinya keluarga yang damai sejahtera terbagi menjadi dua bagian, hubungan saudarajadi seperti orang asing.

Hal didunia sangat sulit diduga, apa lagi perasaan antara wanita dan laki-laki.

Sesuai dengan satu kata lama, 'Bunga jatuh ada tujuan, air mengalir tidak ada perasaan' bagaimana pun yang menjadi adik mengutarakan isi hatinya, dengan tidak memperhitungkan perasaan wanita dan harga dirinya, mengatakan isi hati pada kakaknya, berharap bisa mendapatkan cinta.

Apa boleh buat teman yang dapat membuat semua wanita didunia tergila gila itu, tawar seperti asap tipis, kerasnya seperti sebuah batu, bukan saja membuat yang menjadi adik tidak bisa menduga perasaannya, juga membuat yang menjadi kakakjatuh berantakan.

Namun hati seorang gadis, apalagi hati gadis yang tidak pernah mengalami pukulan, mana bisa menerima ini?

Kebalikan cinta adalah benci, dan memang juga hati manusia adalah terbentuk dari cinta dan benci. Dia mulai benci, juga telah kehilangan cinta, dia berubah jadi keras kepala.

Keras kepala sampai satu perumahan yang besar dibagi menjadi dua bagian.

Keras kepalanya sampai berbuat banyak hal yang tidak bisa dimengerti oleh orang.

Antara laki-laki dan wanita hal yang paling berbeda adalah, seorang laki-laki ada kalanya lebih baik menentang orang tuanya, menyinggung perasaan sanak famili tapi  tidak mau kehilangan temannya.

Yang jadi kakak sakit hati, tapi hanya bisa berdiam diri, demi menjaga temannya, sekali pun dia tidak berani mengutarakan perubahan yang terjadi di dalam rumahnya.

Hanya karena takut dirinya ditertawai oleh temannya, bahwa dirinya jadi kehilangan wibawa, akhirnya banyak hal yang terjadi mulai dari masalah ini.

Sebuah cerita yang sangat biasa, juga sebuah cerita yang belum habis.

Zhan Feng alisnya berkerut, wajahnya yang secantik dewi kahyangan, yang sekali tmp akan pecah, masih terlihat ada bekas air mata.

Wanita yang setiap orang melihatnya akan menyayangi, ada apa lagi yang dia masih tidak puas?

Lalu dia mengapa dia menangis?

Di dalam perumahan Zhan Bao, dia berdiri dikebun bunga Ju yang luas sudah beberapa jam lamanya.

Dia seperti sedang berpikir, juga seperti sedang menunggu orang. Apa yang sedang dia pikirkan? Siapa orang yang dia tunggu?

Dua orang pelayan wanita dengan tidak tenang berdiri jauh, jauh sekali, mereka tidak berani mendekat, karena mereka tahu saat nona gelisah, jika terlalu dekat hanya akan mencari susah sendiri.

Musim gugur sudah lama lewat sekarang adalah musimnya bunga Ju.

Sejak kecil dia hanya menyukai bunga Ju, karena dia menganggap bunga Ju adalah seorang laki-laki sejati, bunga Ju juga adalah pertapa laki-laki.

'Laki-laki sejati tidak ada pertengkaran, pertapa laki-laki tidak ada permintaan' setelah mengatakannya dengan perlahan, Zhan Feng dengan perlahan mengusap sudut matanya, melihat awan putih nun jauh di sana, pandangannya sulit ditarik kembali.

Awan memang tidak ada perasaan, bunga Ju memang tidak ada air mata.

Dia memikirkan awan, memikirkan mengapa awan tidak bisa bersama disatu tempat, tapi selalu berpindah-pindah tempat?

Dia memikirkan bunga Ju, memikirkan bunga Ju mengapa tega melihat orang sedih, layu tapi tidak meneteskan air mata?

Langit biru dan awan putih, menonjolkan wanita cantik di dalam lautan bunga Ju, ini seharusnya adalah sebuah gambar yang indah sekali?

Tidak ada orang yang ingin merusak ketenangan ini dan mengejutkan orang di dalam gambar itu.

Jika ada, itu pastilah dia seorang gila atau seorang buta. Karena orang gila tidak mengerti keindahan, orang buta tidak dapat melihat keindahan.

Enam orang buta seperti enam roh tiba-tiba meloncat dari luar, melewati tembok benteng dan masuk ke dalam.

Mereka menendang jatuh beberapa bonsai bunga Ju, tentu saja merusak ketenangan gambar ini, juga mengejutkan Zhan Feng.

Seperti bayangan indah di dalam air, dilempar orang dengan batu, bukan saja semuanya menjadi hilang, juga menimbulkan riak gelombang.

Zhan Feng mengeluh perlahan berkata, "Kelian telah menendang rusak bunga Ju aku."

Enam orang wanita buta seperti patung batu, ekspresi wajahnya kaku seperti ukiran.

"Bunga Ju tertendang rusak masih bisa ditanam kembali, nyawa orang setelah hilang, walau kau punya kepintaran mengembalikan nyawa, obat mujarab dewa juga hanya dapat mengobati orang yang belum mati." Orang yang menjawab Zhan Feng malah Ouwyang Wu-shuang.

Zhan Feng membalikkan tubuh melihat Ouwyang Wu- shuang yang sedang jalan mendekat.

"Apa kau takut aku lari?" tanya Zhan Feng.

"Tidak,” kata Ouwyang Wu-shuang sedikit menutupi, "Mereka tidak tahu keadaan di sini, aku terpaksa menyuruh mereka masuk meloncati tembok benteng."

"Apa kau telah dapat mengejar Li Yuan-wai?" Zhan Feng bertanya lagi.

"Anjing di rumah duka, burung yang ketakutan oleh panah, tidak ada orang yang dapat mengejarnya." Ada sedikit kegembiraan yang sulit terlihat, Zhan Feng berkata, "Jika kau tidak merasa marah mengapa tidak duduk di dalam saja?"

"Tentu saja aku tidak marah, aku hanya takut kau marah, jika tuan rumah telah membuka mulut begini, terpaksa aku menebalkan muka merepotkanmu, jujur saja, aku menginginkan Yu Quan Long Jing yang sudah lama sekali kau simpan."

Zhan Feng membalikkan tubuh, berjalan di depan, sambil menyuruh dua orang pelayan wanita yang bengong kembali ke rumah untuk menyeduh teh melayani tamu.

0ooo(dw)ooo0

Setelah memetik beberapa kali Yao Qin (kecapi) yang ada di atas meja, Ouwyang Wu-shuang kembali ketempat duduknya, memandang Zhan Feng beberapa saat baru menghela nafas.

"Pemandangannya masih tetap yang lama, tapi keadaannya sudah berbeda sama sekali, masih ingat ketika aku membawa Tangan Cepat Xiao Dai datang kesini mengobati sakit tenggorokannya, sepertinya baru saja terjadi kemarin. ”

Hati Zhan Feng meloncat, tapi dia diam tidak berkata. "Akhir-akhir ini tersebar berita di dunia persilatan bahwa

Xiao  Dai  belum  mati....”  Ouwyang  Wu-shuang  sengaja

menghentikan bicaranya lalu berkata lagi, "Malah ada lagi, orang yang mengatakannya adalah orang kita."

Zhan Feng mendadak memotong, "Jangan sangkut pautkan aku denganmu ” Ouwyang Wu-shuang tertawa berkata, "Mengapa? Perkumpulan Bunga Ju bukankah nama ini adalah kau yang memikirkannya!"

"Aku sudah katakan aku sudah mengundurkan diri,” kata Zhan Feng dengan kesal.

"Mengundurkan diri!? Nona Zhan, ini bukanlah permainan anak kecil di rumah yang sedang main pengantin-pengantinan, mana bisa dengan begitu mudahnya, kau ingin bagaimana terus bagaimana?" Ouwyang Wu-shuang nada bicaranya semakin dingin.

"Kalau.... kalau begitu apa keinginanmu supaya bisa melepaskan aku?" kata Zhan Feng dengan lemas menyandar kekursi.

"Mudah sekali, keinginanku tetap seperti dulu, serahkan plat kepercayaan untuk memerintahkan seluruh pesilat kepunyaannya Tabib Dewa Ahli Silat. Bai Yu Diao Long

halaman depan."

"Shuang-Shuang." Zhan Feng hampir-hampir dengan memohon berkata, "Kau.... kau sebenarnya ingin melakukan apa? Apakah yang kau lakukan selama ini  masih belum cukup? Masih belum puas?"

"Melakukan apa?" Ouwyang Wu-shuang berkata, "Tentu saja melakukan hal besar yang telah disetujui antara kau dan aku, memimpin dunia persilatan, menguasai dunia persilatan, menciptakan gerakan besar yang bersejarah! Kau terlalu memandang rendah aku Ouwyang Wu-shuang, jika hanya mendapat kesuksesan Perkumpulan Bunga Ju sekarang, aku merasa sudah puas, maka aku lebih baik jadi wanita biasa saja, buat apa merendahkan diri-sendiri?"

"Sekarang dunia persilatan sangat kacau, kebanyakan masing-masing mengurus diri sendiri, wai.... walau Bai Yu Diao Long halaman depan aku berikan padamu, mungkin juga hanya tujuh aliran besar yang mau menurut perintah, lagi pula Bai Yu Diao Long harus ada halaman depan dan belakang bergabung menjadi satu baru ada kekuatannya, mempunyai satu halaman saja bukankah sama dengan benda tidak berguna. ”

Ouwyang Wu-shuang tertawa dingin beberapa kali, berkata, "Tujuanku juga cuma tujuh aliran besar, asal mereka mendengar perintah sudah cukup, aliran lain di dunia persilatan aku masih mampu menundukkan mereka, asalkan sudah ada halaman yang kau punyai, mengenai halaman lainnya, kau tidak perlu mengkhawatirkan aku."

"Aku. aku tidak bisa melakukannya."

"Tidak bisa memberikannya?" Matanya Ouwyang Wu- shuang memelotot.

"Be. benar, aku tidak bisa memberikannya."

Dengan pandangan seperti ingin menembus, Ouwyang Wu-shuang menatap tajam Zhan Feng, lalu dia tertawa, suara tawanya menusuk telinga, seperti pisau yang tajam, tajam menusuk kehati Zhan Feng.

"Apa kau tidak memperdulikan kematiannya? Apa kau tidak takut aku membongkar rahasiamu?"

Zhan Feng ketakutan, wajahnya yang cantik seperti bunga sudah menjadi pucat, dia berkata, "Jika dia sudah mati, matinya juga demi kebenaran, tentu tidak perlu menyesal. Dan aku.... rahasiaku, sejak kematiannya aku sudah sadar, seperti asap lewat di depan mata, menghilang tidak berbekas.... kau.... kau pergilah! Aku tidak bisa merubah niatmu, kau juga seharusnya jangan menghalangi aku, pan.... pandanglah atas dasar kita pernah berteman, aku mohon kau bisa melepaskannya, baik tidak?" Ouwyang Wu-shuang bangkit berdiri, dia tidak emosi, juga tidak berteriak lagi, hanya dengan nada bicara yang tenang dan dingin menakutkan berkata, "Aku tidak tahu apa yang telah merubah dirimu, jika mengatakan demi kematian Yuan Ershao, kau jadi merubah segalanya, aku pikir kau akan menyesal, karena dia sangat mungkin masih belum mati. ”

Zhan Feng bukan saja gemetar saking terkejut, malah hampir saja jatuh pingsan, dengan lemas dia  berkata,  "Kau. kau bilang apa?!"

Ouwyang Wu-shuang tertawa sinis berkata, "Aku kata dia sangat mungkin belum mati, sekarang ini aku masih belum bisa memastikan, karena ada kabar di dunia persilatan, ada orang pernah melihat dia."

"Ma.    mana mungkin?"

"Mengapa tidak mungkin? Kau hanya melihat mayat yang wajahnya telah hancur, hanya mengandalkan tahi lalat merah dipergelangan tangannya, siapa pun tidak berani mengatakan itu adalah dia."

"Aku....” Zhan Feng sudah terkejut oleh berita ini  sampai tidak bisa bicara.

"Jika dia belum mati, rahasiamu pasti pada suatu hari akan terbongkar, apakah kau sudah mempertimbangkannya dengan jelas?" Ouwyang Wu-shuang melanjutkan lagi, "Kau jangan merasa aku sedang mengancammu, mengenai Zhan Long, bagaimana pun dia adalah kakakmu, juga tidak akan demi satu plat Bai Yu Diao Long kau mau mengorbankan dia, bukan begitu?"

Zhan Feng tubuhnya gemetar tidak kedinginan, setelah lama baru berkata, "Shuang Shuang, kelihatannya kau telah lama kemasukan setan, aku sudah tidak dapat menyadarkanmu lagi, baiklah aku akan menyerahkannya padamu, hanya saja aku harap bisa melihat Zhan Long pulang ke rumah dengan selamat dahulu."

Ouwyang Wu-shuang tertawa berkata, "Kelihatannya kau masih memperdulikan hubungan saudara, baik, aku percaya padamu, aku akan membuat dia sedikit pun tidak kekurangan apa-apa, dia boleh pulang dulu, aku hanya berharap kau bisa menepati janji, juga jangan berubah pikiran ditengah jalan."

Zhan Feng lemas sampai sedikit tenaga pun tidak ada, dia menyandar pada sandaran kursi menutup matanya berkata, "Kau.... kau pergilah! Aku.... aku tidak ingin melihatmu lagi. ”

Ouwyang Wu-shuang dengan dingin menatap lama berkata, "Aku pergi sekarang, walau kau tidak ingin melihat aku lagi, tapi aku tetap akan kembali datang, karena aku harus mendapatkan plat Bai Yu Diao Long itu, maaf telah mengganggumu menikmati bunga Ju. ”

Baru Ouwyang Wu-shuang berjalan sampai pintu, dia kembali membalikkan kepala berkata, "Oh betul, aku ingin beritahu, kau benar cantik sekaji, cantiknya sampai hati aku juga tergerak, justru tidak tahu sibodoh itu urat mananya tidak benar, sampai tidak bisa menerimamu. sudah,

sampai jumpa!" Sampai jumpa.?

Sepasang mata Zhan Feng yang tertutup, air mata telah mengucur melewati leher, dia sangat berharap paling baik seumur hidup tidak bertemu lagi.

Kenangan yang pahit sulit dilupakan. Kesalahan dahulu juga seperti satu jala yang tidak dapat merobeknya, juga tidak dapat meloloskannya, dengan ketatnya menjaring Zhan Feng sampai sulit bernafas.

Dia sudah merasakan akibatnya kesalahan, juga sudah sampai saatnya untuk membayar.

Giginya yang seperti kerang itu menggigit bibirnya. Dimulainya kesalahan itu terkilas di dalam bayangan....

Dia ingat saat mengenal Ouwyang Wu-shuang pertama kali karena hubungan antara tabib dengan pasien, saat dimulai senyumnya Ouwyang Wu-shuang tidak diragukan bisa menimbulkan perasaan orang yang enak, bersamaan juga orang bisa merasakan dia adalah teman bicara yang dapat menampung curahkan hati.

Karena dia begitu teliti, telitinya sampai bisa melihat rahasia di dalam mata orang, dia begitu hangat, hangatnya bisa sampai orang menimbulkan perasaan menyesal terlambat mengenal dia.

Zhan Feng ketika itu sedang dalam keadaan kacau,  kesal, karena dia telah jatuh hati pada Yuan Ershao yang dipuja wanita di seluruh dunia. Yuan Ling.

Dia mengutarakan semua kekacauan hatinya dan kekesalannya pada Ouwyang Wu-shuang, di dalam pikirannya, jika seorang teman yang bisa mencurahkan hati, dan lawan bicaranya adalah seorang wanita yang telah menikah, bagaimana pun dia bisa membantu menunjukan arah perasaan yang kacau itu.

Dia tidak tahu entah mulai sejak kapan, keadaannya berubah semakin kacau, dia orang yang tadinya sulit diraba, sekarang bertemu dengan dirinya seperti bertemu dengan seekor ular, menghindar pun rasanya takut tidak keburu. Akhirnya dia kehilangan Yuan Ershao, dia tidak datang lagi ke perumahan Zhan Bao.

Dia telah mempercayai kata-kata Ouwyang Wu-shuang, mulailah timbul rasa benci, membenci dia yang tidak ada perasaan, juga membenci kakaknya Zhan Long lebih baik kehilangan satu-satunya adik, dan tidak mau kehilangan persahabatannya.

Sehingga dia kehilangan arah, dalam kebencian yang mendalam, membagi dua perumahan Zhan Bao, memutus hubungan saudara.

Lalu dia juga memuja Ouwyang Wu-shuang sebagai penentu arah, ingin cepat-cepat membalas dendam, sampai saat ini dia baru mengerti Shuang Shuang juga mengalami pengalaman pahit, gagal dalam cinta, hanya saja Shuang Shuang mencintai orang yang tidak seharusnya  dicintai, dan dirinya sendiri mencintai seorang yang tidak mencintai dirinya.

Cara untuk menghilangkan benci hanya ada satu macam, yaitu membunuh orang yang dibencinya.

Yuan Ershao bukanlah orang yang dengan cara biasa bisa dibunuhnya, dia sungguh tidak bisa memikirkan cara untuk menghilangkan kebencian di dalam hatinya.

Dia juga tidak tahu bagaimana Ouwyang Wu-shuang bisa kenal dengan Yuan Dashao, juga tidak tahu bagaimana dia bisa tahu Yuan Dashao dengan Yuan Ershao bukanlah saudara sekandung, dengan hebatnya menggunakan Yuan Dashao yang mempunya hati iri dan tidak stabil.

Tiga orang itu berkumpul menjadi satu, merencanakan pembunuhan.

0ooo(dw)ooo0 Zhan Feng dengan sangat sedih memeluk erat-erat kepalanya.

Dia menggulung dirinya di atas kursi, karena dia merasakan hanya dengan demikian baru bisa meringankan beban hati nuraninya.

Dia melanjutkan lamunannya....

Apa itu cinta? Dan benci itu apa?

Dalam pergumulan antara cinta dan benci dimana bisa dengan jelas merasakan itu apakah cinta atau benci?

Dia tahu Yuan Ershao masuk penjara, adalah ingin mengumpan supaya tahu siapa yang telah membunuh kakaknya, dia juga tahu dengan melakukan ini, malah tepat masuk ke dalam perangkap, satu perangkap yang walau dia punya ratusan mulut juga tidak akan bisa menjangkalnya, bagaimana pun didunia ini kecuali dia sendiri yang ingin mati, orang lain mana bisa membuat dia mati?

Sungguh dia juga dapat memikirkan siasat ini, dia tidak tahu bagaimana matinya anak Yuan Dashao, dan matinya begitu kebetulan, begitu kebetulannya sampai dirinya pun sulit mempercayainya, tapi dia tahu ketika empat saksi hidup telah dibunuh untuk menutup mulutnya, walau Bao Gong hidup kembali pun sulit menentukan siapa yang  benar siapa yang salah, orang pintar malah terjebak dalam kepintarannya, dia sudah sampai taraf mau tidak mau harus mati, karena wanita satu-satunya yang bisa membuktikan dia tidak bersalah, dalam perjalanan pulang kegunung Jun di Tong Ding juga telah diserang, dibunuh orang.

Dia telah mati, dia juga baru mengerti dirinya mencintai, dia sudah melewati batas kebenciannya, bersamaan itu juga baru menemukan wajah sebenarnya Ouwyang Wu-shuang dan Yuan Dashao yang ingin menguasai dunia persilatan, menjadi raja di dunia persilatan.

Akhirnya dia terjerumus ke dalam lumpur yang sulit menarik diri, atas dorongan hati nurani dia memberanikan diri mengundurkan dirinya, dia mulai kesal, sangat menyesal, menyalahkan dirinya sendiri, juga juga melihat dengan jelas ketamakan, kejahatan, kekejaman Ouwyang Wu-shuang.

Semua perubahan ini dimulai dari Li Yuan-wai yang tidak sengaja melanggar masuk ke perumahan Zhan Bao, karena dari mulutnya dia membuktikan satu kenyataan yang mengerikan, yaitu Ouwyang Wu-shuang sebenarnya telah menyediakan satu jebakan, satu rencana dengan satu batu menjatuhkan dua burung, dia dengan indahnya menyebut demi melampiaskan kemarahan dirinya, dia sungguh telah menyelidik dengan jelas sifat setiap orang, setiap tahap kejadian, dan dengan rapi merencanakannya.

Juga lagi, dia malah dapat membuat Tangan Cepat Xiao Dai dan Li Yuan-wai, sepasang teman main sejak kecil ini jadi bermusuhan, ini membuat orang menjadi kagum atas kemahirannya.

0ooo(dw)ooo0

Malam, diam-diam telah mengalir masuk ke dalam kamar, ketika para pelayan dengan hati hati menyalakan lampu, Zhan Feng baru sadar dirinya satu kali lagi bangun dari kesedihan.

Benar, semua masih ada ruang untuk mengembalikan, jika dia benar-benar belum mati.

Dia tentu saja tidak mengharapkan bisa memperoleh kembali, dia hanya berharap pada suatu hari nanti dapat menyelesaikan cinta yang tidak ada hasilnya dengan tidak menyesal.

Air mata telah bercurcuran, dia tahu ini air mata pahit, juga seret, ini adalah dimulainya pembayaran itu.

Mendadak....

Dia teringat dua orang yang sangat dirisaukan, sangat dikhawatirkan, Zhan Long dan Tangan Cepat Xiao Dai.

Dia tidak tahu Xiao Dai menemui masalah apa, juga tidak tahu mengapa Zhan Long bisa ditahan oleh Ouwyang Wu-shuang.

Sehingga dia hanya bisa lebih menyalahkan diri, satu hati yang menyesal juga tidak bisa diredakan.

Di dalam kerah baju dia mengeluarkan sebuah Bai Yu Diao Long, ini adalah warisan dari ayahnya yang sejak kecil dikalungkan pada dirinya.

Melihat ini seperti melihat wajah ayah yang sayang padanya, hati Zhan Feng sedang meneteskan darah, karena dia harus menggunakan ini untuk menebus dengan nyawa sang kakak, Zhan Long yang kasihan, sejak kecil hanya tahu mempelajari pengobatan, orang yang begitu lembut karena keteledoran dirinya sesaat, sudah mengalami banyak derita.

0ooo(dw)ooo0

Merah diwajah Ouwyang Wu-shuang masih belum memudar.

Yuan Di sudah turun dari ranjang, datang kejendala memandang ke depan dengan bengong.

Senja hari adalah waktu yang paling ringan, juga paling santai, tapi siapa pun bisa melihat mereka berdua baru saja habis menyelesaikan olah raga yang paling panas, dan paling memerlukan semangat.

"Keringat masih belum kering, kau sudah buru-buru turun ranjang?"

Jelas nadanya tidak senang, sudah dapat didengar dari kata-katanya Ouwyang Wu-shuang.

Yuan Di tidak membalikkan tubuh, juga tidak menyahutnya.

"Tuan besar Yuan, sialan kau ini dengarkan baik-baik, jangan bertampang ingin mati tidak, hidup lesu begitu. Tidak salah, kau dan aku bersatu hanya karena saling membutuhkan, anggap saja menjual dan membeli! juga bisa dikatakan basa- basi, kau mau apa? Puah! Kau paling baik jangan mimpi disiang hari!"

Memang betul, tidak ada satu wanita pun yang dapat menerima tingkah yang begini, apa lagi disaat wajah merahnya belum memudar.

Makanya Ouwyang Wu-shuang dengan keji dan marah mengatakannya.

Yuan Di membalikkan tubuhnya, di matanya tampak sangat marah, wajah tampan yang sedikit dingin, sudah menjadi warna ati babi.

Dengan dingin berkata, "Kau berkata apa?!"

"Berkata apa? Gambar kunonya Tang Bo Hu, kau jangan berlagak seperti mau makan orang."

Ouwyang Wu-shuang juga tidak takut, lanjutnya, "Apa yang kau pikirkan jangan kira aku tidak tahu, jika kau mampu coba kau cari akal, pakai kekerasan, dia juga seorang wanita, kau sialan ini mengapa tidak mencoba wanita itu dengan aku, apa ada bedanya?" "Siapa yang kau katakan!?"

"Siapa yang kau pikirkan dalam hati, aku mengatakan siapa."

"Ouwyang Wu-shuang, kau juga harus mengerti, walau demi satu tujuan kita jadi bekerja sama, tapi paling baik siapa pun jangan mengurus masalah pribadi....” Yuan Di, satu huruf per satu huruf dia mengatakannya.

"Betulkah?" Ouwyang Wu-shuang dengan hina berkata, "Yuan Di, aku lihat kau sekali makan kenyang sudah lupa siapa marga sendiri, kau paling baik jangan lupa, di dalam seluruh rencana, aku adalah pemimpinnya, kau adalah wakilnya, segala sesuatu tentang kau semuanya aku harus tahu, dan juga harus mengurusnya, termasuk kehidupan dan pikiranmu."

Melangkah maju selangkah, mengepal tangannya dengan erat, amarah di matanya sudah bergolak, namun, hanya satu langkah, dia sudah berhenti, tubuhnya gemetar, setelah lama baru dengan membisu melepas kepalan erat tangannya.

Ouwyang Wu-shuang membungkus tubuhnya dengan selimut di atas ranjang, dengan teliti memperhatikan gerakan dan reaksi hati lawannya, akhirnya dia tertawa, itu adalah semacam tawa hina dan kemenangan.

"Mengapa tidak maju lagi? Mengapa tidak meninjukan kepalan tanganmu? Mengapa kau hanya berani berlagak saja?"

Hatinya Yuan Di mendadak mengencang, tapi wajahnya sudah tidak ada ekspresi apa-apa.

Wajah yang tidak ada ekspresinya tentu adalah wajah yang aneh dan misterius. Ouwyang Wu-shuang sedikit tidak tenang, tapi tetap berteriak berkata, "Kau tidak menerimanya? Sialan, aku katakan kavi tidak menerimanya, betul tidak?"

Yuan Di tetap tidak bicara, dia melangkah lagi kesisi ranjang.

Ekspresi Ouwyang Wu-shuang yang judes, rambut panjang yang acak-acakan, diujung hidung ada keringat, buah dada yang tinggi dan putih ada setengah lebih keluar, bahu yang bulat licin, alis yang meninggi, ditambah dengan kata-kata kasar....

Dua orang itu sejenak saling melotot, pelan pelan mereka menemukan mereka itu begitu dekatnya, juga adalah jenis manusia yang sama.

Mendadak bergerak....

Yuan Di menarik erat rambut panjangnya kebelakang, kebelakang....

Wajah Ouwyang Wu-shuang karenanya menengadah- menengadah lagi....

Ini pasti sangat sakit, karena wajahnya Ouwyang Wu- shuang sudah mengerut, dia tidak mengeluarkan suara, juga tidak minta ampun, sebaliknya dari dasar matanya menemukan semacam gairah yang sulit dimengerti, semacam kepuasan yang sulit dilukiskan.

Tangan lainnya Yuan Di sudah hampir dihantamkan....

"Jangan.... jangan pukul wajahku....” kata Ouwyang Wu-shuang dengan lemas.

"Buk!" satu tinju.

Bahunya dipukul, orangnya terbang dari pinggir ranjang ke tengah ranjang. Dia menggulung tubuhnya di dalam ranjang, gemetaran, seperti.... seperti seekor kambing bertemu dengan seekor serigala galak.

Tentu saja selembar kain pun tidak dipakai.

Dia bertelanjang bulat membiarkan orang melihatnya.

Yuan Di seperti harimau buas yang sudah gila, dia menunggangi di atas tubuhnya, telapaknya seperti hujan menghantamnya, dia malah memakai lututnya menahannya, memakai giginya sembarangan menggigit disekujur tubuhnya....

Ouwyang Wu-shuang berteriak dengan gairah, suaranya membuat orang gemetar.

Ini sama sekali bukan teriakan kesakitan, karena siapa pun bisa mendengar dari suaranya sama sekali tidak mengandung kesakitan. Yang ada juga membuat seorang pria timbul gerakan birahinya.

Suara teriakan sangat lemah, terengah-engahnya Yuan Di juga semakin mereda.

Ouwyang Wu-shuang tidur di atas dadanya, menutup mata tapi sambil tersenyum, tawanya adalah semacam tawa kepuasan, menaklukan, bangga, dan bercampur dengan yang sulit dilukiskan.

Kali ini merah diwajahnya tetap masih ada, Yuan Di mengeluh duluan, dengan sedikit lelah berkata, "Ke....

mengapa kau selamanya tidak bisa puas?"

Mengangkat kedua tangannya, Ouwyang Wu-shuang melihat di atasnya ada darah beku, bekas gigitan, serta lapisan-lapisan besar warna biru, dia baru merasakan sedikit kesakitan berkata, "Aku ingat kau juga pernah mengatakan demikian padaku, di rumahku, dan juga baru saja membunuh orang, kau sendiri juga tahu, kita adalah orang yang sama jenisnya, Yuan Di, di antara kita hanya ada sifat binatang, tidak ada perasaan, masalah ini siapa pun tidak perlu menyangkalnya. ”

"Kau sungguh sangat jujur, dan juga jujurnya sangat manis. ”

"Tentu saja, aku kan bukan gadis lagi, kau juga bukan pria sejati, dihadapanmu buat apa aku menyembunyikannya? Dan lagi terhadap pria aku sudah kehilangan gairah bercerita cinta....” Di dalam mata Ouwyang Wu-shuang terkilas kesedihan yang sulit dikatakan, melanjutkan, "Seorang wanita asal kehilangan, kehilangan sekali dengan kehilangan seratus kali apa ada perbedaannya?"

Yuan Di tahu tentang segala sesuatunya, dia dengan tanpa tujuan bertanya, "Kau masih belum mendapatkannya?"

"Hem, cepat atau lambat aku pasti bisa menangkapnya, sialan Li Yuan-wai ini licinnya seperti belut, larinya seperti kelinci, beberapa kali dia hampir saja mati di tempat, siapa tahu disaat terakhir dia selalu bisa meloloskan diri. ”

"Ooo? Mengapa bisa begitu?" Yuan Di sedikit aneh. "Mengapa bisa!? Ini harus tanyakan pada Zhan Feng itu,

cewek brengsek ini, ketika aku sedang dengan segala upaya

mencari Li Yuan-wai, sialan, disaat itu dia sudah timbul hati yang berbeda, bukan saja menyembunyikan dia, malah masih mengajarkan dia jurus hebat Man Tian  Hua  Yu, dia. dia sengaja ingin melawan aku."

Yuan Di tidak buka suara, karena dia tahu akan hal Li Yuan-wai tidak sengaja masuk ke perumahan Zhan Bao, malam itu dia sedikit terkena masuk angin ingin mengambil kesempatan mendekati dia, tapi karena Li Yuan-wai masuk jadi merusak segalanya.

Sekarang mendengar Ouwyang Wu-shuang berkata demikian, sungguh merasa tidak terduga.

"Wanita itu, terhadap kita, cepat atau lambat pasti akan merepotkan, masalah ini tidak perlu aku katakan, aku pikir kau juga pasti tahu."

Ouwyang Wu-shuang sedikit menengadahkan kepalanya, tapi tidak bisa menangkap dari matanya apa yang dipikirkan dia di dalam hatinya, setelah dihentikan sejenak melanjutkan, "Aku tahu kau tidak tega membunuh dia, tapi, melihat kenyataannya, dia bagaimana pun harus dibunuh."

Dengan pelan Yuan Di berkata, "Aku tahu, hanya saja wanita yang begitu cantik siapa yang tega membunuhnya?"

"Kau bukan ingin mengatakan pada aku, kau sudah jatuh cinta pada dia bukan?" kata Ouwyang Wu-shuang bangkit duduk, dia memiringkan kepala.

"Macam orang seperti kita ini hanya ada gairah, dimana bisa ada cinta?" kata Yuan Di dengan bengong.

"Kau tahu akan masalah ini, bagus, dan lagi wanita itu menurut yang aku tahu kecuali. kecuali orang itu, didunia

ini mungkin tidak ada orang lain lagi yang bisa membuat hatinya tergerak."

Yuan Di tentu saja tahu orang yang ditunjuknya, siapa. Walau hanya dengan bergetar perlahan, Ouwyang Wu-

shuang sudah bisa merasakan dia sudah sedikit tidak tenang.

"Masih belum ada berita dia?" Ouwyang Wu-shuang bertanya. Yuan Di menggelengkan kepala, dia berkata, "Tapi aku bisa merasakan sepasang matanya ada disuatu tempat sedang mengawasi aku, melihat gerak gerik kita."

"Aku tidak percaya, apa dia punya tiga kepala enam tangan, kau adalah kakaknya, mengapa kau begitu takut pada dia?"

"Lucu! mengapa aku takut pada dia? Aku ingin sekali mencincangnya, jangan bicarakan aku adalah kakaknya, aku tidak punya adik semacam dia." Tiba-tiba Yuan Di berkata dengan marah.

Satu tawa keji terlintas, Ouwyang Wu-shuang berkata, "Dia adalah musuh kita yang utama, aku pikir kau tidak lupa, dia telah meracuni anakmu? Asal telah memusnahkan dia, lalu dapat mengambil Bai Yu Diao Long, maka tugas kita akan sukses, dan dunia ini akan menjadi milik kita berdua!"

Yuan Di diam tidak bicara. Karena dia terpikir anaknya, anak berusia empat tahun yang polos dan lucu itu.

Mendorong pelan beberapa kali Yuan Di, Ouwyang Wu- shuang berkata, "Hei! Kau ini mengapa? Sedang memikirkan apa?"

Yuan Dijadi tersadar berkata, "Tidak apa."

"Aku sedang bertanya padamu, kapan kau akan melepaskan Zhan Long, dan itu Polisi Setan mau diapakan?" tanya Ouwyang Wu-shuang.

"Bukankah kau mengatakan dia harus melihat Zhan Long dulu baru mau menyerahkan Bai Yu Diao Long? Kalau begitu cepat saja lepaskan dia pulang, bagaimana pun orang itu tidak bisa silat, juga tidak akan ada pengaruh apa apa, Polisi Setan Tie Cheng Gong aku lihat sementara ditahan dulu, mungkin di kemudian hari masih ada gunanya,” kata Yuan Di setelah berpikir beberapa saat.

"Aneh? Bai Yu Diao Long harus ada halaman depan dan belakang, baru dapat memerintah dunia, mengapa orang itu hanya ingin kita mendapatkan halaman yang dipunyai Zhan Feng saja? jadi satu halaman lagi ada dimana?" kata Ouwyang Wu-shuang tidak mengerti sambil menyandar ketembok menarik- narik selimut.

Dengan sedikit ketakutan, Yuan Di berkata, "Bicaramu hati-hati sedikit."

"Takut apa? Dia tidak mungkin sembunyi diatap kamar mencuri dengar? Kecuali kau melaporkan, sebenarnya biar kau melapor juga tidak ada gunanya, terhadap kita berdua dia sama sekali tidak percaya, jika tidak dia juga tidak akan menggunakan cara yang keji itu untuk mengendalikan kita,” kata Ouwyang Wu-shuang.

"Siapa yang tahu satu halaman lagi ada dimana? Aku sudah bertanya pada Zhan Long, dia malah berkata ayahnya Tabib Dewa Ahli Silat tahun itu hanya meninggalkan satu halaman, jangan perdulikan itu, mencari satu halaman bagaimana pun lebih mudah dari pada mencari dua halaman, apa lagi orang itu mungkin sudah mempunyai halaman lainnya." Yuan Di menerka.

"Hitung hitung hari, batas tiga bulan seharusnya sudah sampai, masalah ini paling baik cepat-cepat dilakukan, jika tidak sudah sampai waktunya tidak bisa menyerahkan, sakit yang seperti menggigit hati itu, tubuh yang terbentuk dari darah dan daging ini bagaimana bisa menahannya. ”

ketakutan disepasang mata Ouwyang Wu-shuang dengan jelas dapat dilihat.

"Siapa sebenarnya orang itu? Apa sampai kau  sendiri pun tidak tahu?" Yuan Di bertanya. "Setan baru bisa tahu, setiap kali perintahnya selalu diantar oleh orang lain." Sekali menyebut orang  itu, diwajah Ouwyang Wu-shuang jadi ada ketakutan.

"Jika.... jika satu hari jika kau....” dia dengan ketakutan bertanya.

"Jika satu hari aku jadi mati betul tidak?" Ouwyang Wu- shuang mewakili dia melanjutkan, "Makanya aku beritahu, jika aku telah mati, kau juga tidak akan hidup, kita adalah satu tali mengikat duajangkrik, kau tidak bisa lari, aku juga tidak bisa lari, ini kau paling baik mengerti."

Hatinya Yuan Dijadi tenggelam.

"Kau, jangan memikirkan yang bukan-bukan, sampai aku juga tidak terlepas dari orang itu, kecuali menerima mau apa lagi?" Ouwyang Wu-shuang tangannya mulai lagi mengerayangi tubuhnya.

Lambat laun, Yuan Di juga mulai bereaksi.

Akhirnya malam telah tiba, di dalam rumah malah ada pemandangan yang menggairahkan, suara terngengah- engah seperti akan merobek malam terdengar.

0ooo(dw)ooo0

Diatap rumah tidak ada orang yang mencuri dengar, tapi diluar kamar ada orang berdiri jauh-jauh sekali.

Pak Qian di tangannya ada satu baki, dibaki ada makanan kecil, ada kue rose seribu lapis, kuah daging bungkus segar, dan daging ayam serabut.

Dia sudah berapa lama datangnya tidak ada orang yang tahu.

Tapi melihat makanan kecil di atas baki, seharusnya datangnya sebelum makan malam. Orang di dalam kamar adalah pesilat tinggi yang telinganya sangat tajam, mengapa mereka tidak mengetahui keberadaannya?

Hanya ada satu kemungkinan, ketika orang sedang melakukan hal yang lupa diri, walau derap kaki seekor gajah besar pun, mungkin juga sulit mendengarnya.

Pak Qian bukan seekor gajah besar, dia hanya seorang tua yang kecil kurus, juga adalah pengurus rumah  yang setia dan tua.

Dia tidak berani maju ke depan, hanya karena sekarang waktu makan malam juga sudah lewat, mana bisa mengantarkan makanan kecil?

Maka ketika suara terengah-engah di dalam kamar terdengar kembali, dia membalikkan tubuh pergi, juga sambil menggelengkan kepala mengeluh.

Di sini adalah perumahan Hui Yuan, dia juga hanya seorang pelayan.

Seorang pelayan walau tahu majikannya pulang bersamaan membawa pulang sepuluh orang wanita, bersamaan dengan sepuluh wanita naik ranjang, kecuali menggelengkan kepala mengeluh dia masih bisa berbuat apa lagi?

0ooo(dw)ooo0

Traktiran: (7891767327 | BCA A.n Nur Ichsan) / (1740006632558 | Mandiri A.n Nur Ichsan) / (489801022888538 | BRI A.n Nur Ichsan) ataupun bisa melalui via Trakteer yang ada dibawah

DONASI VIA TRAKTEER Bagi para cianpwe yang mau donasi untuk biaya operasional Cerita Silat IndoMandarin dipersilahkan klik tombol hati merah disamping :)

Posting Komentar