Duri Bunga Ju Bab 15: Bencana kematian

Bab 15: Bencana kematian

Tidak ada orang yang tahu di atas pulau pasir yang dikelilingi lentera angin di atas bambu itu, Tangan Cepat Xiao Dai sejak kapan sudah berdiri di sana.

Juga tidak melihat dengan cara apa dia datangnya.

Rupanya dia di sana sudah lama, atau memang juga sudah berdiri di sana.

Pulau pasir ini berjarak lima belas zhang dari tepi sungai, jarak lima belas zhang mungkin hanya seekor burung yang bisa hinggap, tidak perlu melalui air, terbang sampai di sana.

Orang yang tidak mengerti silat sungguh mengira Tangan Cepat Xiao Dai turun dari langit.

Ketika sorot mata penonton melihat Tangan Cepat Xiao Dai berdiri di bawah hujan, hal ini menimbulkan kegaduhan dan suara kekaguman.

"Tangan Cepat Xiao Dai?! itulah Tangan Cepat Xiao Dai?!"

"Lihat! Tangan Cepat Xiao Dai sudah datang. ”

"Hei! Hei.... yang di belakang jangan medorong. ” "Mak.... kau bocah jika ingin meninggikan tubuh melihatnya, jangan menginjak kaki aku. ”

"Sebel, hujan ini membuat pandangan mata jadi kabur, mana bisa melihatnya dengan jelas. ”

Suara laki-laki, suara perempuan, suara kagum, suara marah terdengar dimana-mana.

Disaat ini mungkin banyak orang yang membenci ayali ibunya sendiri, kenapa tidak melahirkan dirinya jadi seorang yang tinggi.

Juga pasti ada banyak orang menginginkan dirinya bisa tumbuh sepasang sayap, terbang melintasi sungai yang lebar ini.

"Waktunya sudah tiba, dimana Li Yuan-wai? Kenapa tidak terlihat Li Yuan-wai?"

Dikerumunan orang sudah ada yang tidak sabar berteriak.

"Benar, kenapa Tangan Cepat Xiao Dai sudah datang, tapi tidak melihat Li Yuan-wai? Apa mungkin dia takut? Apa tidak berani datang menepati pertemuan ini?"

Lebih-lebih ada orang di dalam kerumunan itu timbul curiga.

Memang, semua orang melawan hujan, ditengah malam, yang diharapkan adalah bisa menyaksikan dengan mata kepala sendiri pertarungan ini.

Sekarang hanya datang satu orang pemeran utamanya, mana mungkin tidak membuat orang gelisah.

Bagaimana pun perkelahian harus ada dua orang lebih baru bisa terjadi perkelahiannya!

0ooo(dw)ooo0 Orang lain gelisah, Xiao Dai sedikit pun tidak gelisah.

Dia seperti patung batu, sedikit pun tidak bergerak, dia berdiri di bawah hujan.

Karena dia tahu Li Yuan-wai pasti akan menepati janji, kecuali dia telah mati, atau telah menjadi lumpuh.

Dia memang tidak tahu atau dugaannya benar, karena Li Yuan-wai sekarang benar-benar menjadi lumpuh.

0ooo(dw)ooo0

Li Yuan-wai sudah melihat Xiao Dai berdiri beberapa saat di bawah guyuran hujan, dari Gai-bang tidak ada orang yang muncul, dia sudah tidak tahan dan meluncur ke bawah dahan pohon.

Dia tidak tahu kenapa Gai Bai tidak ada orang yang mengurus masalah ini.

Tapi dia tahu jika di Gai-bang tidak ada orang yang muncul, maka walau dia akan mati, dia tetap harus datang ke pertemuan ini.

Mungkin sebelum sampai ke depan Tangan Cepat Xiao Dai, jejak dirinya sudah diketahui orang, juga dia mungkin bisa mati di jalan yang jaraknya hampir seratus zhang ini.

Tapi dia sudah tidak perdulikan lagi semua, karena dia lebih baik dibunuh orang, dari pada meninggalkan nama busuk didunia ini.

Ditengah-tengah antara pohoh Li Yuan-wai sampai ke pulau pasir, juga ada satu pohon.

Li Yuan-wai baru saja lewat di bawah pohon ini, sedikit pun tidak terpikirkan masih ada orang seperti dirinya, juga bersembunyi di atas pohon. Dia tidak bersiap, juga tidak berdaya, karena ilmu silat orang sudah melebihi dirinya terlalu jauh, terlalu banyak.

Sepasang mata membelalak Li Yuan-wai tidak bisa berteriak, juga tidak bisa bergerak, dengan begitu saja dia ditotok jalan darahnya, dan diangkat keatas pohon.

0ooo(dw)ooo0

"Setan apa ini?! Aku lihat Li Yuan-wai delapan puluh persen takut mati, tidak berani datang  menepati  pertemuan. ”

"Betul, betul, aku pikir juga pasti begitu, sepertinya hartawan semuanya takut mati, Hartawan Li pasti ingin jadi benar-benar hartawan. ”

"Mak. kelihatannya semua orang telah terkena tipu, di

bawah guyuran hujan dan angin dingin ini telah sia-sia menunggu beberapa jam.... phui! LiYuan-wai kura-kura ketakutan ini. ”

"Sialan, sekarang aku jadi rugi, aku telah pertaruhkan lima ratus liang perak pada Li Yuan-wai, dia.... kalau dia sitelur kura-kura ini tidak datang menepati pertemuan, aku akan kehilangan perak. ”

"Permainan apa ini, Li Yuan-wai selanjutnya apakah dia masih mau bergelut. ”

Kasihan Li Yuan-wai, semua kata-kata ini seperti satu persatu jarum, semua menancap pada hatinya, sia-sia dia marah sampai berasap, tapi sedikit akalpun tidak ada.

Yang paling menyebalkan adalah perkataan para wanita....

"Li Yuan-wai sungguh mencelakakan orang, orang jauh- jauh datang kemari, berharap bisa melihat senyum dia, siapa tahu dia begitu penakut. ” "Betul, aku juga sama.... selanjutnya walau dijemput pakai tandu penggotong, aku juga tidak akan sudi melihat dia lagi. ”

"Jangan dikatakan lagi, aku juga mengira dia seperti dikatakan banyak orang, katanya dia pahlawan, juga katanya bagaimana dia begitu santai, siapa tahu dia bisa begitu pengecut sampai tampangnya juga tidak berani muncul, selanjutnya walau lelaki di seluruh dunia mati semua, aku juga tidak mau melihat dia walau sekali. ”

Seorang lelaki tidak dianggap orang sungguh menyedihkan....

Jika tidak dihargai oleh para wanita, bukan saja hanya payah....

Apa lagi sampai dihina orang, seperti tidak ada harganya, lebih baik cepat-cepat cari tali buatkan simpul, masukan leher ke dalamnya beres.

Karena dari pada hidup dihina dan dimaki orang, lebih baik mati saja, jadi telinganya bisa lebih bersih.

0ooo(dw)ooo0

Mungkin air matanya Pengembala Sapi dan Penenun Wanita sudah kering.

Tadinya hujan rintik-rintik sudah tidak turun menetes. Suara wanita yang ribut, juga semakin jarang.

Siapa yang setelah makan kenyang tidak bekerja terus bertahan, karena jika terus menunggunya akibatnya hari sudah terang.

Maka orang-orang pada bubar, karena semua orang juga tahu repot-repot semalaman, kecuali basah kuyup terkena hujan, mungkin saja masih bisa terkena flu atau masuk angin dan lain lain. Tentu saja setiap orang yang meninggalkan tempat duluan, semuanya memaki-maki Li Yuan-wai busuk, Li Yuan-wai mati, malah Li Yuan-wai yang takut mati dan Li Yuan-wai yang takut malu.

Li Yuan-wai sejak kecil sampai dewasa, dari sekarang sampai mati, mungkin seumur hidup menerima makian, tidak akan sebanyak malam ini.

Seseorang tidak mencuri, tidak merampok, tidak membunuh orang, tidak membakar, bisa dimaki oleh sekian banyak orang, ini benar-benar satu hal yang tidak gampang.

0ooo(dw)ooo0

Langit sudah sedikit terang, lentera angin di atas pulau pasir dipinggir Gedung Wang Jiang, hanya tinggal satu lentera yang masih menyorotkan sinar lampu yang lemah, yang lainnya sudah lama habis minyaknya dan padam.

Masih ada orang yang belum meninggalkan tempat, hanya karena mereka masih penasaran.

Mungkin dalam perkiraan mereka pertarungan ini, sama sekali tidak mungkin berakhir tanpa ada apa-apanya, dan tidak ada pertarungannya, makanya mereka tidak meninggalkan tempat.

Apa lagi Tangan Cepat Xiao Dai masih tetap tidak berubah posisinya berdirinya.

Sampai Xiao Dai juga sudah tidak tahan....

Di atas aliran Jin Jiang mengikuti arus, satu perahu kecil yang bertutup pelan-pelan mendekat kepulau pasir ini.

Mata Xiao Dai menjadi terang, tapi hatinya menjadi kram. Sebab dia tidak pergi, karena dia tahu Li Yuan-wai pasti akan datang, bagaimana pun didunia ini hanya dia yang paling mengertinya.

Namun dia sungguh tidak berharap dia datang, karena sekali dia datang, satu pertarungan pasti akan terjadi.

Perasaan yang saling bertentangan ini, harusnya tidak seorang pun yang dapat merasakannya.

0ooo(dw)ooo0

Sudah dekat.

Di atas perahu kecil yang bertutup itu bersamaan muncul empat orang....

Empat orang yang berdandan anggota Gai-bang, berturut-turut turun di depan Tangan Cepat Xiao Dai.

Yang seharusnya datang bagaimanapun juga akan datang.

Xiao Dai perlahan mengeluh, dia dari tadi sudah tahu, jika Li Yuan-wai tidak dapat datang menepati janji, Gai- bang juga tidak akan diam tidak mengurus masalah ini.

Tapi dia tidak mengira orang Gai-bang yang datang adalah empat orang ini.

Karena empat orang ini walau Tangan Cepat Xiao Dai semuanya belum pernah bertemu, tapi tidak pernah makan daging babi, tapi pasti pernah lihat babi berjalan.

Apa lagi setiap orang yang pernah berkelana dua hari didunia persilatan, melihat empat orang ini, berpikir memakai mata pusar pun, juga dapat memikirkan siapa empat orang ini?

Juga akan tidak dingin tapi gemetar, hati ketakutan. Dua orang tua yang ditubuhnya tidak ada simpul tali, satu tidak ada satu telinga, satu matanya cacad, itulah sesepuh lima generasi Gai-bang, masih ada Dua Pengemis Cacad.

Dua orang lainnya pengemis berusia setengah baya wajahnya mirip bersaudara, simpul tali yang ada dibadannya malah ada enam buah, dan warnanya merah lagi. Mereka adalah penguasa bagian hukum Gai-bang bersaudara, Pengemis Bersaudara Yao Bo-nan dan Yao Zhong Bei dua orang.

Tidak usah dikatakan lagi Dua Pengemis Cacad, hanya Pengemis Bersaudara dua orang saja, sudah cukup membuat kepalajadi besar.

Kerena mereka berdua sudah ternama yang sulit menemui tandingannya, kecuali ada satu pihak telah mati, atau sudah tidak bisa bergerak lagi baru bisa berhenti.

Tentu saja mereka dua bersaudara bisa hidup sampai hari ini, jumlah pertarungan dengan orang tidak kurang dari tiga, empat ratus kali.

Makanya Xiao Dai jadi tertegun, kepala pun jadi besar, dan juga dalam sekejap kepalanya berubah menjadi besar empat kali.

Bagaimana pun empat orang ini, ketenarannya yang mana, tidak ada yang di bawah dirinya.

Maka bagaimana dia bisa tidak tertegun, atau kepalanya tidak membesar?

XiaoDai tertawa sedih sekali, dia tahu wajahnya sekarang tidak lebih bagus dari pada sebuah buah paria.

Aturan bagaimana pun harus dilakukan. Xiao Dai sudah membuka mulut, suaranya tentu saja pahit sekali.

"Aku Tangan Cepat Xiao Dai memberi hormat pada Chou qianbei, Hua qianbei, dan dua kepala bagian Yao bersaudara."

"Tidak berani, saudara kecil telah membuat kau lama menunggu."kata Pengemis Tanpa Telinga Chou Ji dengan sorot mata dingin.

Orang dulu berkata memukul yang kecil, mendatangkan yang tua.

Xiao Dai tidak terpikir yang kecil tidak saja tidak terpukul, yang tua malah datangnya begitu cepat, dan juga sekaligus datang empat, dan cukup tua lagi.

"Aku tidak berani omong besar, silahkan kalian katakan aku harus bagaimana, aku pasti akan memberikan tanggung jawab yang memuaskan." Xiao Dai tahu Gai-bang melindungi anggotanya sendiri, makanya dia berkata terus terang saja.

“Ha ha ha,” tertawa sekali, Pengemis Tanpa Telinga Chou Ji berkata, "Bagus, bagus, Tangan Cepat Xiao Dai sungguh jujur, aku sungguh suka melihat kejujuranmu, benar nama tenar yang tidak salah, benar benar nama tenar yang tidak bohong ”

Jika bukan dalam keadaan berlawanan, Xiao Dai sungguh ingin mendekati orang tua yang kelihatannya ramah ini.

Tertawa sebentar, Pengemis Tanpa Telinga melanjutkan berkata, "Bisa beritahu kami, saudara kecil kenapa mau menantang pertarungan dengan Li Yuan-wai?" Walau Xiao Dai benar-benar idiot, dia juga malu mengatakannya dengan jujur, dia terbata-bata menjawab, "Ini.... ini maaf aku tidak bisa mengatakannya. ”

"Kenapa?" tanya Pengemis Tanpa Telinga menghentikan tawanya.

"Ha.... hanya karena masalah pribadi, maafkan aku karena ada alasannya jadi tidak bisa mengatakannya."

"Masalah pribadi!?" "Benar."

"Bagus sekali, jika masalah pribadi, aku merasa aku masih cukup bersyarat untuk mewakili dia menerimanya, apa rencana semulamu? Kami berempat semuanya dapat mewakili dia."

Diam diam berkata 'payah', Xiao Dai berkata di dalam hati sekarang sudah dimulai.

Tidak menjawab pertanyaan lawan, Xiao Dai berkata, "Qianbei, bisakah beritahu dimana Li Yuan-wai sekarang berada?"

Hal mengatur kata-kata bagi Xiao Dai, repotnya sama dengan menyuruh dia tidak mandi.

Tapi menghadapi orang tua yang menurut generasi, usia sudah sangat tinggi, dia juga merasa aneh sendiri, dirinya tiba-tiba seperti berubah menjadi seorang sastrawan, kata kata yang keluar dari mulut dengan sendirinya seperti berbau buku.

"Dia ada urusan, tidak dapat datang, saudara kecil, Gai- bang ku sangat tahu aturan, masalah yang kau harapkan, tidak tahu apakah bisa diwakili oleh orang lain?" Sialan, jika masalah ini bisa diwakilkan pada orang lain, aku Xiao Dai walau ada sepuluh batok kepala juga tidak cukup untuk bermain dengan Gai-bang....

Xiao Dai di dalam hatinya berpikir demikian, tentu saja tidak berani memaki keluar.

Dia bisa berpikir demikian, juga karena nada bicara lawan sudah dengan jelas memberi tahukan pada dirinya, yaitu lawan akan mewakili pertemuan pertarungan ini.

“Tahu aturan? Tahu aturan kentut, kalian empat bocah tua, hanya usianya dijumlahkan saja sudah cukup membuat mulutku luka menghitungnya. ”

Xiao Dai tidak terasa memaki lagi di dalam hati.

Setelah beberapa saat, semua makian di dalam hati sudah habis semua, Xiao Dai baru dengan wajah kehilangan berkata, "Qianbei, jika Li Yuan-wai tidak bisa datang menepati janji, aku pikir masalah ini dianggap batal saja bagaimana?"

"Batal?! Teman kecil, dengan demikian bukankah orang- orang akan mentertawakan kami Gai-bang semuanya orang yang mudah dihina?.... hmmm, tidak bagus, tidak bagus, melakukan demikian sungguh tidak bagus....” kata Pengemis Mata Cacad sudah lama menahan tiba-tiba menyela.

Ada sedikit merasa tidak bisa berbuat apa apa, Xiao Dai melihat pada Pengemis Mata Cacad Hua Kai berkata, "Kalau begitu maksud Laoqianbei adalah. ”

"Maksud ku adalah teman kecil bisakah kau memilih lagi satu orang lain di Gai-bang kami, untuk menyelesaikan pertemuan pertarungan yang telah diketahui oleh semua orang ini? Atau kau umumkan pada semua pesilat didunia persilatan, selanjutnya tidak akan melakukan tindakan yang kurang ajar terhadap Gai-bang kami,” kata Pengemis Mata Cacad Hua Kai sambil membelalakkan satu matanya dengan sombong.

Bicara setengah hari, akhirnya lawan mengatakan apa yang ada dalam pikirannya.

Xiao Dai sekali mendengar hampir saja tersedak, pura- pura batuk beberapa kali.

Xiao Dai tidak terpikir para Laoqianbei yang sudah ternama banyak tahun ini, maksud awalnya juga ingin mengambil alih masalah.

Xiao Dai bisa ternama tentu saja punya syaratnya, karena orang yang bermusuhan dengan dia semuanya telah mati.

Dia juga tahu seseorang setelah menjadi orang ternama, maka dia harus mengeluarkan lebih banyak lagi pengorbanan untuk mempertahankan namanya supaya tidak jatuh ke bawah.

Sekarang dia tahu dirinya tidak dapat lagi berpura pura bodoh, jika tidak Tangan Cepat Xiao Dai bisa dirubah orang jadi Kaki Cepat Xiao Dai.... kaki yang cepat untuk melarikan diri.

Dia mengeluh sekali dengan pelan, wajah yang memangnya juga pintar, juga dengan penuh rasa terpaksa berkata, "Qianbei, aku mengerti maksud kalian, nama Gai- bang kalian penting, aku juga sama tidak dapat menghina Tangan Cepat Xiao Dai empat huruf ini, kalian siapa yang mau mewakili Li Yuan-wai?"

Juga tidak terpikirkan Xiao Dai bisa berkata begitu terus terang, sekejap empat wajah tua yang jika dijumlahkan umurnya hampir ada tiga ratus tahun, tiba-tiba terlihat sedikit bengong. Tetapi kulit Pengemis Tanpa Telinga Chou Ji lebih tebal sedikit, dengan sedikit kaku berkata, "Begini saja saudara kecil, aku lihat dari dua orang ketua bagian Yao bersaudara kau pilih salah satunya, bagaimana?"

"Ya terpaksa begitu, aku baru sembilan belas tahun, tidak baik suruh aku bertarung dengan orang tua berusia sembilan puluh tahun!"

Sekali Xiao Dai tahu saat pertarungan ini tidak bisa dihindarkan, dia sudah melepas rasa sungkannya.

Tadinya dia juga orang yang sudah terbiasa tertawa, memaki, demi untuk meredakan masalah, dia sudah menahan diri lama, jika sudah terbuka, penyakit lamanya tentu saja kambuh lagi, kata kata yang dikeluarkannya tentu saja sudah ada sedikit rasa mempermainkan orang.

Usia empat orang ini sudah lumayan tua, mana mungkin tidak mengerti kata-kata Xiao Dai?

Tapi memang empat orang ini tidak bisa berbuat apa-apa juga! Lawan bagaimana pun juga adalah hanya seorang 'anak’.

Walau mereka semua juga tahu 'anak ini walau seorang dewasa juga belum tentu bisa melawannya.

Makanya semua amarah terpaksa mereka menelannya ke dalam perut, tidak baik, lebih-lebih tidak bisa melampiaskannya.

Namun empat pasang mata, tujuh bola mata, semua orang bisa melihat bagaimana mereka menahan rasa tidak senangnya.

0ooo(dw)ooo0

Dengan sembarangan Xiao Dai berdiri, juga sembarangan melipatkan tangannya didada. Tingkah Xiao Dai walau ada sedikit tidak serius, tapi Yao Bo-nan yang menghadapi dia, merasakan sedikit pun, anak yang tidak lebih besar banyak dari anaknya sendiri ini, dalam situasi begini masih bertindak sembarangan.

Tapi disamping itu dia malah merasa ada satu tekanan, satu tekanan yang tidak berbentuk, dari segala penjuru sedang mengurung dirinya.

Baru saja berhadapan, dia baru tahu Tangan Cepat Xiao Dai memang adalah lawan yang menakutkan, dia baru mengerti satu hal....

Seseorang sama sekali tidak boleh mengukur penampilan luar dan usia orang.

Dia tidak tahu Tangan Cepat Xiao Dai memilih dirinya, adalah beruntung atau tidak beruntung.

Memang kalau bisa meraih kemenangan bisa meningkatkan namanya didunia persilatan, namun jika kalah?

Yao Bo-nan tidak meneruskan pikirannya, dia melihat sekali pada saudaranya yang mundur kepojok dengan dua orang tetua, dia pelan-pelan mengeluarkan satu jaring, jaring yang tidak tahu terbuat dari bahan apa, bersamaan tangan kanannya juga mengeluarkan satu pahat yang depannya tajam belakangnya.

Dua senjata yang satu lembut yang satu keras ini, adalah semacam senjata yang bagi orang melihatnya menimbulkan rasa ketakutan.

Tapi Xiao Dai tahu dua macam senjata ini, walau tidak begitu menyolok mata, tapi pasti adalah semacam senjata yang bisa merengut nyawa orang. "Pertarungannya akan dimulai! Jebakan Sepuluh Arah! Orang yang diutus Gai-bang ternyata  adalah  Yao  Bo-  nan. ”

Orang-orang didaratan yang matanya beruntung melihat, walau tidak tahu apa yang terjadi, tapi melihat ada orang sudah mengeluarkan senjata, tidak tahan jadi berteriak.

Segera sepuluh orang lebih pesilat dunia persilatan yang belum pergi, semuanya membelalakkan mata, menahan nafas tidak bersuara, bersamaan masuk ke dalam situasi menegangkan.

Semua orang tahu, keramaian ini sulit dapat disaksikan. Bagaimana pun Tangan Cepat Xiao Dai mempunyai sebutan 'Sekali pisau telapak keluar, tidak ada nyawa tidak kembali', namun 'Jebakan sepuluh arah, Jaring menutup langit dan bumi' Pengemis Bersaudara juga pernah mengalahkan pesilat ternama yang tidak terhitung jumlahnya.

0ooo(dw)ooo0

Sampai saat sekarang, Xiao Dai masih belum mendengar Yao Bo-nan bersaudara berkata satu patah katapun.

Orang yang sedikit bicara membuat orang merasa susah, apa lagi musuh yang sedikit bicara, lebih lebih membuat orang yang mempunyai perasaan entah harus bagaimana menghadapinya.

Dan sekarang Yao Bo-nan bukan saja tidak berkata satu kata, sampai satu huruf pun belum pernah mengeluarkan suara, sehingga Xiao Dai sulit menduga ketinggian ilmunya.

Melihat lawannya berdiri teguh seperti sebuah gunung, diluar Xiao Dai tampak santai di dalam hati tegang, seluruh tubuh dari atas sampai ke bawah, setiap cun daging, setiap lembar syaraf sudah dalam keadaan siaga penuh.

Dimana-mana adalah kekosongan, dimana mana juga bukan kekosongan, Xiao Dai juga baru merasakan kelihayan lawannya.

Dia ingin menyerang lebih dulu, mendadak menyerang, namun itu cuma keinginan saja, kenyataan tetap kenyataan.

Xiao Dai mengeluh di dalam hati, karena tiba-tiba dia tidak tahu harus menyerang lawan dari arah mana.

Di dalam situasi yang menegangkan, semua keadaan seperti berhenti....

"Ketua bagian Yao, perkelahian ini, bisa dibagi dalam beberapa macam, misalkan asal menyentuh lawan sudah cukup, satu sampai mati baru berhenti, ada satu lawan satu, tentu ada pertarungan bergiliran, tidak tahu. ”

Tidak ada orang yang berpikir, disaat tegang ini Xiao Dai masih bisa membuka mulut, juga kata-katanya seperti tidak berarti apa apa, tapi di dalamnya mengandung kebenaran.

Kata-katanya tidak enak didengar, tentu saja reaksi pendengarnya pun jadi tidak baik.

Dengan sedikit marah, Yao Bo-nan berteriak, "Kau tenang saja, walau aku sampai dibagi delapan bagian olehmu, di sini tidak akan ada orang yang akan melakukan pertarungan secara bergiliran."

Benar, empat orang ini semuanya adalah para petinggi Gai-bang, walau didunia persilatan mereka adalah orang yang ternama, sekarang ini mana bisa menerima ucapan dingin Xiao Dai? Xiao Dai melirik tiga orang yang menonton dipinggirnya, wajahnya menampilkan tawa yang penuh  arti, dengan keras berkata, "Betulkah? Aku pikir memang seharusnya demikian, Gai-bang adalah perkumpulan paling besar nomor satu didunia! Pasti tidak akan melakukan hal yang akan ditertawakan orang. ”

"Omong kosong, bocah kau tunggu apa....” Yao Bo-nan dengan marah berteriak, di matanya seperti akan mengeluarkan api.

Tentu saja kata-kata Xiao Dai itu, sungguh tidak enak didengar.

"Hi, kalau begini aku jadi tenang, jadi tenang.  ”

Xiao Dai baru saja habis mengatakan kata jadi tenang pertama, orangnya sudah seperti anak panah menerjang ke depan, bersamaan dengan dua sinar seperti kilat membentuk huruf x bersilang menyerang lawannya.

Mmm, ini adalah penyakit lamanya, lebih dulu menyerang, menyerang saat lawan tidak siap.

Kali ini, hati Yao Bo-nan 'hut! Hut!' loncat dua kali, tubuh sebisanya dimiringkan, menghindari serangan yang mendadak ini, sambil berteriak, "Bocah, kau sungguh pintar mengambil kesempatan. ”

"Maaf, maaf, sudah menjadi penyakit lama, sungguh sulit merubahnya....” sepasang telapak tangan seperti dua buah senjata tajam, dengan kuat membacok dan membelah, mengendalikan keunggulan serangan pertama, sambil menyerang sambil berkata.

Kata-katanya hampir saja membuat Yao Bo-nan pingsan karena marahnya, dia sekarang hanya bisa menangkis dan menghindar, tidak ada kesempatan untuk menjawab. 0ooo(dw)ooo0

Akalnya Xiao Dai sangat banyak, Yao Bo-nan mana bisa menduganya.

Tadi sewaktu semangat, nafas, syaraf nya Yao Bo-nan sudah siap dipuncaknya, justru Xiao Dai tidak menyerang.

Xiao Dai mencoba membuat Yao Bo-nan menjadi marah dan membuka mulut, disaat persiapannya mengendur, bayangan telapak tangannya Xiao Dai sudah memenuhi langit datang menyerang, Yao Bo-nan mencoba mengumpulkan tenaganya lagi, tapi insiatif penyerangan sudah diambil lawannya, menjadikan dia hanya dapat bertahan saja.

Tujuannya Xiao Dai telah tercapai, sebaliknya wajahnya Yao Bo-nan menjadi berwarna hati babi karena marahnya, keringatnya bercucuran karena menghindar gelombang tenaga telapak yang tidak ada hentinya itu.

Hati Yao Bo-nan gelisah, orang yang menonton juga merasa gelisah.

Karena dalam perkelahian pesilat tinggi, sedikit selisih saja sudah cukup melayang jiwanya, apa lagi kehilangan kesempatan menyerang duluan, keadaannya hanya menerima serangan dan menangkis saja tidak bisa balas menyerang.

Yao Zhong Bei sebagai adik, yang hubungannya seperti tangan dengan kaki, bukan saja keringat dinginnya juga bercucuran, wajahnya juga menjadi merah karena gelisah, cukup bisa dibandingkan dengan pantat kera.

0ooo(dw)ooo0

Xiao Dai tertawa di dalam hati, tapi tangannya sedikit pun tidak berani lengah dan tidak mengendur, bagaimana pun dia tahu jika dia tidak menggunakan kesempatan menyerang duluan, perkelahian ini mungkin harus memerlukan waktu yang sangat lama.

Telapak pisau membentuk lengkungan tidak terputus- putus dan kerap, cepat laksana kilat, laksana meteor, juga seperti sepasang cakar setan dari neraka, sedikit pun tidak memberi peluang, seperti berbilah-bilah kapak tajam yang mengeluarkan sinar dingin.

Arah serangan yang dituju semuanya di atas tubuh Yao Bo-nan, yang harus dihindar, juga titik bahaya yang dapat merengut nyawa.

Yao Bo-nan dengan sebelah tangan memegang pahat, mengerakan sebentar di depan sebentar di belakang, bergulung ke bawah bergulung keatas, dengan susah payah sekuatnya menangkis.

Dalam perkelahian jarak dekat macam ini, 'Jebakan Sepuluh Arah' tangan kirinya seperti jadi tidak berguna.

Bagaimana pun itu adalah senjata jarak jauh, baru bisa efektif!

Menggunakan sebelah tangan menghadapi dua tangan, dua tangan yang kecepatannya juga sampai mata orang juga sulit mengikutinya, dan mereka sering tiba-tiba menyerang dan bertahan dari sudut yang tidak mungkin dan tidak diduga.

Pertahanannya yang susah payah, orang yang menonton juga bisa merasakannya.

0ooo(dw)ooo0

Biasanya Xiao Dai tidak mau bertarung jika tidak yakin, tapi hari ini dia tidak bisa memilih, lebih-lebih tidak ada waktu untuk mempelajari dulu keadaan musuh, makanya dia dengan sepenuh tenaga, memanfaatkan setiap peluang dan waktu yang dalam sekejap bisa hilang.

Karena dia belum pernah kalah, maka juga tidak boleh kalah.

Karena jika dia sampai kalah, akibat kekalahan itu, selain merosotkan namanya sendiri, mungkin harus ditambah apa lagi.

Ada banyak begitu alasan dan kemungkinan, apakah Xiao Dai tidak akan dengan menyerang dengan seluruh kemampuannya?

Apa lagi dia selamanya mempunyai satu keyakinan, yaitu 'Dari pada kasihan pada musuh, lebih baik diri sendiri menabrakan kepala mati duluan'.

Pikirannya demikian.

Lawan dia Yao Bo-nan juga berpikir demikian?

Ini adalah persoalan hati dibandingkan dengan hati pula, semua orang punya hati sama, semua hati dan pikiran yang sama.

Xiao Dai tidak bisa kalah, lawannya juga tidak ingin kalah.

Tekanan semakin lama semakin besar, Yao Bo-nan yang sudah sering kali pas-pasan menghindar dari serangan mendadak, pelan-pelan merubah taktik perkelahiannya, dia tidak lagi menghindar, juga tidak lagi menolong diri sendiri.

Setiap Xiao Dai yang melakukan serangan membunuh, dia sudah tidak perdulikan keselamatan dirinya sendiri, sama-sama mengeluarkan pahatnya atau menusuk, atau memukul, atau mendongkel.

Titik sasarannya juga tempat Xiao Dai yang harus melindunginya. Ini adalah cara bertempur mengadu nyawa, juga semacam pertempuran mati bersama, atau kedua-duanya terluka.

Tentu saja ini adalah cara bertempur gila-gilaan.

Seseorang jika bertempur habis-habisan, puluhan ribu musuh juga susah melawannya.

Xiao Dai bukan orang yang benar-benar idiot, dia sudah mengerti tujuan lawannya.

Tentu saja dia tidak akan bertindak idiot, mau mengadu nyawa dengan lawan.

Usia sembilan belas tahun, tidak perduli bagi laki-laki atau wanita, adalah usia yang seperti bunga, juga bukan usia yang dengan mudahnya mencari mati.

Maka orang yang berumur sembilan belas tahun, mengadu nyawa dengan orang yang berusia lima puluh sembilan tahun, walau bagaimana pun juga adalah satu hal yang tidak menguntungkan.

0ooo(dw)ooo0

Perkelahian ini, adalah perkelahian yang sangat sengit.

Pertarungannya walau tidak sampai merubah warna angin dan awan, tapi juga mendebarkan hati orang yang melihat.

Namun, keadaan yang tadinya berat kesebelah, karena Yao Bo-nan sudah menganut keyakinan pasti mati, sedangkan Xiao Dai sudah memutuskan tidak mau mati, pelan-pelan keadaannya menjadi berubah.

Selain itu keadaan fisik Xiao Dai juga sudah ada perubahan yang mendadak, dia sudah merasakan setiap kali dia memusatkan qi dan mengumpulkan tenaga, sepertinya aliran qi murni di dalam tubuhnya dirasakan tidak bisa lancar.

Sehingga tekanan yang diterima Yao Bo-nan sedikit  demi sedikit melemah, walau jurusnya Xiao Dai tetap cukup cepat, cukup tajam, tapi tenaganya terus berkurang.

Sehingga situasi pertempurannya dari berat kesebelah pelan-pelan menjadi seimbang, malah Yao Bo-nan sudah ada kelebihan selain bertahan, bisa balik menyerang.

Bukan saja Yao Bo-nan sendiri merasa aneh, sampai penontonpun bisa melihat perubahan yang tidak diduga ini.

Orang yang menonton diseberang sungai, karena jaraknya sedikit jauh, tentu saja tidak tahu apa sebabnya.

Dengan lewatnya waktu, setiap orang membelalakkan mata, mulut menganga.

Mereka tidak bisa percaya pada matanya sendiri. Karena Tangan Cepat Xiao Dai sudah menjadi Tangan Lambat Xiao Dai, bukan saja tangannya Xiao Dai menjadi lambat, dan juga lambatnya aneh, lambatnya tidak masuk akal.

Ini sungguh pas dengan kata-kata lama 'Keadaan dimedan pertempuran dalam sekejap bisa terjadi perubahan berpuluh ribu macam'.

Xiao Dai yang tadinya seperti Guan Yin seribu tangan, bagaimana bisa berubah menjadi Raja Golok Tangan Tunggal?

Dan lagi tangan tunggal itu malah seperti sangat tidak lincah. Hanya Xiao Dai sendiri mengerti keadaan dia sekarang, sudah sampai seburuk apa dirinya.

Karena tangan kirinya sudah sama sekali tidak bisa dikendalikan, tangan kanan sedikit mendingan, tapi perasaan kesemutan tidak bertenaga itu semakin lama semakin parah.

Sudah dari tadi dia merasakan keadaan yang tidak sewajarnya, dia mengeluarkan sebilah pisau.

Dia terpaksa melakukan ini, karena telapak tangannya sudah tidak bertenaga, telapak tangan yang tidak bertenaga mana bisa membunuh orang?

Makanya dia mengeluarkan pisau, pisau ini adalah perberian dari Li Yuan-wai untuk dia.

Dengan pisau melawan pahat di tangan Yao Bo-nan, tampaknya masih bisa memperpanjang waktu beberapa saat, tapi dia sendiri pun sungguh tidak tahu masih bisa memperpanjang berapa jurus lagi.

Tiga jurus? Atau lima jurus.

Wajahnya Xiao Dai sudah kehilangan keyakinannya, lebih-lebih sudah kehilangan kepercayaan diri yang selalu ada disaat kapan pun.

Keringat diwajahnya lebih-lebih sudah seperti kacang kuning, sebutir demi sebutir menetes ke bawah.

Di atas pulau pasir tiga orang menonton keadaan itu, wajahnya sudah tertawa.

Orang diseberang sungai, malah sudah ada yang berkata....

"Hai! Tangan Cepat Xiao Dai pertempurannya hari ini, mungkin sudah tidak bisa berakhir dengan selamat. ”

Semuanya menyayangkan, mengeluh.

Menyayangkan Tangan Cepat Xiao Dai diusia muda mungkin akan tewas di sisi Gedung Wang Jiang.... Mengeluh bintang dunia persilatan dimasa mendatang ini, akan layu sebelum tumbuh besar....

0ooo(dw)ooo0

Sepasang mata Xiao Dai menatap tajam pahat di tangan musuhnya.

Pahat tajam walau setiap jurusnya perubahannya berpuluh ribu macam, namun dia tahu di dalamnya hanya ada satu gerakan yang nyata, dan juga bisa menusuk di atas tubuhnya.

Makanya dia harus bisa melihatnya dengan tepat dan juga menentukan pukulan itu kapan munculnya, karena dia sudah tidak mempunyai banyak tenaga lagi untuk menangkis jurus variasi yang lain yang tidak nyata.

Dia tidak ingin mati, lebih-lebih tidak mau mati, apa lagi mati di sini.

Mati di tangan orang tua yang sebenarnya tidak bisa memenangkan dirinya.

Dia lebih baik mati karena mabuk, atau mati dalam pelukan wanita, dia justru tidak ingin mati karena tidak jelas dan tidak mengerti.

Yang aneh adalah disaat seperti ini, otaknya masih bisa memikirkan hal lain.

Dia terpikir di antara setiap kelompok serigala, raja serigalanya, disaat akan mati karena usianya yang terlalu tua, selalu akan mati di tempat yang tidak bisa ditemukan oleh kawan sejenisnya, karena dia lebih baik mati menyendiri, juga tidak mau merusak penampilan paling tinggi yang baru dapat diperoleh setelah dengan perebutan tidak terhitung itu. Dia berpikir masih banyak orang-orang dunia persilatan menyaksikan diseberang sungai, dan masih menyayangkan dan mengeluh di dalam kata-katanya.

Tentu saja dia juga terpikir kenapa mendadak dia bisa kehilangan tenaga....

Dia tidak mengerti kenapa Ouwyang Wu-shuang mau Li Yuan-wai mati bersama dirinya?

Apakah ini satu siasat busuk? Walau dia sudah tahu ada yang tidak beres, tapi bagaimana pun tidak terpikirkan Ouwyang Wu-shuang bisa melakukan hal ini.

Apakah semua air mata itu palsu. Apakah semua kata- kata rayuan itu sedikit pun tidak ada yang jujur?

Dia tertawa, tertawa di dalam hati, namun tawa yang pahit.

Dia mentertawakan dirinya dengan segala upaya ingin membongkar jebakan itu untuk menolong orang, tapi tidak terpikir jebakannya tidak terbongkar, malah dia terjebak ke dalam jebakan itu.

Dia lebih mentertawakan dirinya setiap kali 'Menyamar jadi babi memakan harimau' yang tidak pernah gagal, bisa juga menjadi tidak ampuh, dan juga harimau tidak tertangkap, dirinya malah menjadi babi dimulutnya harimau.

Babi, Xiao Dai, kau sungguh seekor babi, kau idiotnya sampai babi juga lebih pintar darimu.

Di dalam hatinya dia memaki dirinya sendiri, pahat tajam di tangan Yao Bo-nan malah dengan tidak terduga sedikit pun tidak ada variasinya dan pura pura, dengan begitu saja langsung datang menusuk.... Bersamaan itu jaring hitam di tangan kirinya, entah bagaimana tiba-tiba turun dari langit....

Hatinya Xiao Dai hancur berkeping keping....

Kesedihannya, tidak dapat berbuat apa apa semua sudah tertulis diwajahnya.

Dia mengangkat sepasang matanya yang abu-abu tidak bersinar, sulit mengatakan, itu adalah melambangkan perasaan apa, dengan cepat mencari ketepian sungai.

Padahal tadinya adalah sepasang mata yang indah dan jernih, kenapa sekarang bisa berubah menjadi begitu marah dan keji?

Padahal tadinya adalah sepasang mata yang penuh sayang, kenapa semuanya sekarang diganti dengan kelicikan dan hina?

Xiao Dai telah melihat Ouwyang Wu-shuang, dia tetap begitu menarik, tetap begitu cantik.

Dia berdiri di matahari fajar, angin sepoi melambaikan roknya yang lebar itu, menampilkan kaki kecilnya yang cantik tidak bercacad itu, sepertinya sedang tersenyum, satu senyum yang membuat Xiao Dai sampai mati pun tidak bisa lepas darinya.

Dia berdiri disisi sebuah pohon bunga Ju liar, sedikit pun tidak bergerak dan sedikit agak jauh dari kerumunan orang, menyambut sorot mata Xiao Dai yang tanpa reaksi, tentu saja seharusnya dia mengerti sorot mata itu melambangkan rasa putus asa.

Dia malah sedikit pun tidak ada perasaan? Dia malah seperti melihat orang asing?

Ini, ini wanita macam apa ini!? Ini, masalah apa ini?!

0ooo(dw)ooo0

Xiao Dai mengeluarkan tenaga terakhir, gerakannya saat ini cepat laksana kilat.

Terdengar 'trang!' satu suara, satu percikan api saat logam beradu meletus. Walau di bawah sinar matahari, setiap orang sudah bisa dengan jelas melihat kembang api itu, dan semua hatinya bergetar.

Siapa pun tadi mengira Xiao Dai tidak akan bisa menghindar pahat tajam yang menusuk padanya.

Karena walau pahat tajam itu tidak sangat cepat, tapi sangat bertenaga.

Xiao Dai saat ini tidak bisa menangkisnya, apa lagi tusukan satu pahat itu hanya berjarak tidak sampai satu cun dari hati Xiao Dai.

Walau Xiao Dai bisa menghindar dari satu tusukan pahat tajam itu! Tapi pasti tidak akan bisa menghindar jala hitam yang turun dari langit.

Semua orang juga berpikir demikian, namun semua orang salah menerkanya.

Tidak salah, Xiao Dai tidak dapat menangkis pahat yang meminta nyawa itu.

Tidak salah, Xiao Dai telah dikurung seperti bacang oleh jala hitam yang dari langit itu.

Namun tidak menunggu pahat Yao Bo-nan kedua turun, pisau di tangan Xiao Dai seperti satu sinar dingin yang datang dari langit barat, sudah masuk ke dalam dada lawannya.... Darah mengucur keluar dari dadanya Yao Bo-nan, dia membelalakkan mata, seperti tidak percaya melihat Xiao Dai yang ada di dalam jala.

Sepertinya sekarang ini dia baru tahu Tangan Cepat Xiao Dai mengapa disebut orang 'Tangan cepat'.

Karena dia sungguh tidak mengerti Xiao Dai bagaimana bisa menangkis tusukan pahatnya.

Dan pisau di tangan Xiao Dai, juga bagaimana tiba-tiba bisa menancap ditubuhnya.

0ooo(dw)ooo0

"Kakak, oh. ”

"Kepala bagian Yao. ”

"Yao Bo-nan ”

Tiga teriakan keras yang mengerikan bersamaan terdengar.

Tiga macam senjata secara bersamaan dihantamkan pada Xiao Dai yang masih ada di dalamjala.

Sepasang tongkat Ji Mei yang berkarat, sebilah golok pincang, dan satu martir meteor rantai kecil, semuanya bertekad menghabisi Xiao Dai.

Semua kejadian ini terjadi dalam waktu sekejap dan bersamaan.

Meminjam kata sastra, benar-benar dikatakan lambat, saat itu cepat.

"Kepala bagian Yao dia tidak.   ”

Kata kata Xiao Dai belum habis, tentu saja dia juga tidak sempat menghabiskan kata katanya. Karena siapa pun orangnya, disaat menerima gempuran dari tiga orang pesilat tinggi dunia persilatan, tapi masih ada waktu bicara, itu baru namanya hal yang aneh!

Seseorang yang terkurung di dalam jala, gerakannya tentu saja sulit, jika bersamaan waktu bertemu dengan tiga macam serangan yang meminta nyawa, dan secara bersamaan menggempur laksana gugur gunung, untuk menghindar, rasanya hal itu sama sekali hal yang tidak mungkin.

Xiao Dai jika dalam keadaan biasanya mungkin bisa menghindarkan, tapi itu juga hanya terbatas pada satu gempuran, gempuran yang selanjutnya, mungkin dewa pun tidak bisa menghindar.

Namun sekarang, bagaimana dia bisa menghindarnya?

Bisa menghindarkan tongkat Ji Mei, mana bisa menghindar pisau sipincang?

Bisa menghindarkan pisau sipincang, mana bisa menghindar martir meteor rantai?

Makanya Xiao Dai yang berada di dalam jala mengucurkan darah segar cukup banyak, seperti sebaskom air bunga Feng Xian yang merah api, oleh orang disebarkan ke langit.

Itu semburan darah segar, di bawah sorot matahari membentuk warna yang aneh menyeramkan, membuat hati menjadi dingin, membuat hati gemetar, juga ada semacam perasaan emosi.

Xiao Dai tentu saja tidak bisa menghindar semuanya, walau dia sudah menghabiskan seluruh tenaga berguling di tanah. Tidak ada orang yang tahu seberapa parah luka dia?

Apakah dia sudah tewas?

Karena gulingan dia terakhir, malah berguling masuk kegulungan air sungai.

Hanya sekali tampak timbul, yang bisa dilihat orang, dia masih tetap terbungkus oleh jala hitam itu.

Permukaan sungai lebar dan dalam, alirannya deras dan besar.

Walau di dalam air ada tampak sedikit warna merah, tapi itu juga dalam sekejap sudah menghilang.

Seperti gelombang memukul batu menyemburkan gelombang air kecil, mengalir tidak jauh sudah bergabung lagi dengan aliran air sungai.

0ooo(dw)ooo0

Sudah bubar, semua orang telah bubar.

Pulau pasir setelah orang-orang bubar, kembali keasalnya menjadi tenang lagi.

Dari sejak malam hingga fajar hari, dari hujan rintik- rintik sampai matahari yang terik, di sini sepertinya tidak pernah terjadi apa-apa.

Jin Jiang tetap saja Jin Jiang, Gedung Wang Jiang juga tetap saja Gedung Wang Jiang.

Tidak ada orang yang bisa merubahnya, seperti tidak ada orang yang bisa meru bah hal yang kenyataannya telah terjadi.

Walau ada orang yang bisa meninggalkan sesuatu di sini! Tapi dengari berjalannya waktu, ingatan akan semakin memudar, akhirnya juga akan terhapus dan melupakannya. Seperti jejak darah yang ada di atas pulau pasir itu, yang tadinya lengket dan kental yang sulit menghilang, sekarang ini karena dihisap oleh tanah pasir, hanya tinggal bekas yang tipis saja, tidak perlu lama lagi, darah itu juga akan hilang tidak berbekas.

0ooo(dw)ooo0

Orang yang menyaksikan sendiri pertempuran ini, tidak ada seorang pun yang bisa menduga Tangan Cepat Xiao Dai tidak mati.

Apa lagi dua sesepuh lima generasi Gai-bang, dan Yao Zhong Bei menceritakan setelah kejadianku.

Karena menurut cerita mereka, paling sedikit Tangan Cepat Xiao Dai tulang iganya patah tiga batang, dan pinggangnya terkena satu pukulan martir meteor mungkin sudah terluka dalam, yang paling dapat  merengut nyawanya seharusnya pisau si pincang hampir menembus ke punggung sebelah kanannya.

Mereka mengatakan Xiao Dai sudah mati, maka Xiao Dai pasti tidak bisa hidup.

Apa lagi setiap orang juga tahu Xiao Dai tergulung oleh jala, jatuh ke dalam air sungai yang mengalir deras, walau seorang yang sehat pun! Dalam keadaan begini, mungkin juga tidak bisa melepaskan diri, apa lagi orang yang mendapat luka berat ditiga tempat dan nyawanya tinggal sisa setengah.

Tidak ada orang yang pergi membuktikan Tangan Cepat Xiao Dai sebenarnya sudah mati atau belum, karena tidak ada yang mengeluarkan mayat dia dari dalam sungai, kenyataannya juga tidak bisa mengeluarkannya dari dalam sungai. Maka kesimpulan akhir adalah Tangan Cepat Xiao Dai sudah mati, dan juga tidak meninggalkan mayat.

Sehingga nama Tangan Cepat Xiao Dai dengan demikian terhapuslah.

Mungkin selanjutnya tetap ada orang yang 'Tangan Cepat' nya muncul, tapi dia pasti tidak akan bernama Xiao Dai, bagaimana pun didunia ini mana ada orang yang dinamakan dirinya Wang Xiao Dai? kecuali Xiao Dai.

0ooo(dw)ooo0

'Kalah menang menentukan pahlawan', kenyataannya begitu, apalagi didunia persilatan.

Karena pahlawan mati sungguh tidak untuk dibicarakan, jika masih dibicarakan juga hanya seorang pahlawan yang telah mati.

Jika pahlawan yang telah mati tidak ada yang untuk dibicarakan, maka yang bisa dibicarakan tentu saja semua adalah pahlawan yang hidup.

Makanya orang yang bisa membunuh Tangan Cepat Xiao Dai, tentu saja adalah pahlawan, dan juga benar-benar pahlawan.

Lihat saja! Sekarang disetiap sudut, setiap waktu, yang dibicarakan orang-orang semuanya mengenai Dua Pengemis Cacad dari Gai-bang bagaimana sangat perkasanya, dan bagaimana ilmu silatnya yang sangat tinggi sekali, sampai....

'Sekali Telapak Pisau Keluar, Nyawa Tidak Kembali' Tangan Cepat Xiao Dai begitu bertemu mereka, juga menjadikan dirinya 'Nyawa Tidak Kembali', malah 'Mayat pun tidak kembali'. Yang disayangkan adalah justru tidak ada yang mengatakan Tangan Cepat Xiao Dai baru berusia sembilas tahun, dan juga matinya di bawah tangan tiga orang pesilat tinggi dunia persilatan yang berusia sembilan puluh tahun.

Juga sepertinya setiap orang telah lupa, lupa Dua Pengemis Cacat yang tadinya telah menjamin pada Xiao Dai 'Pasti tidak akan mengeroyoknya, pasti tidak akan menggunakan pertempuran secara bergiliran'.

Bagi orang dunia persilatan, yang paling penting menepati janji, apa lagi namanya sudah terkenal, Cjianbei yang usia lebih tua juga begitu, apakah tidak ada erang yang berani mengungkitnya, Dua Pengemis Cacat sendiri apa juga telah lupa?

Mereka adalah tetua generasi kelima dari perkumpulan nomor satu terbesar didunia!

Siapa pun yang menggantikan Tangan Cepat Xiao Dai, ketemu hal yang begini, kecuali dia meloncat masuk ke dalam sungai, maka mau pergi kemana meminta keadilan?

Siapa yang pahlawan?

Dan siapa yang menjadi seekor raja serigala yang menyendiri dan sombong?

0ooo(dw)ooo0
DONASI VIA TRAKTEER Bagi para cianpwe yang mau donasi untuk biaya operasional Cerita Silat IndoMandarin dipersilahkan klik tombol hati merah disamping :)

Posting Komentar