Duri Bunga Ju Bab 08: Mandi dipenjara air

 
Bab 08: Mandi dipenjara air

Tidak ada tunggal ada sepasang artinya adalah hal atau orang yang kebetulan mirip.

Li Yuan-wai juga mandi. Sama di rumahnya Qian Ru Shan.

Kalau Xiao Dai berendam ditong mandi, karena keinginannya sendiri. Sedangkan Li Yuan-wai malah berendam di dalam penjara air, karena terpaksa.

Masih ada perbedaannya, Xiao Dai memang tadinya juga suka mandi, dia bisa sehari mandi tiga kali. Tapi Li Yuan-wai paling takut mandi, dia bisa tiga bulan tidak mandi sama sekali. Karena Li Yuan-wai mengira mandi adalah pekerjaan yang paling merusak hawa murni.

'Senjata terang mudah ditahan, panah gelap sulit menjaganya.'

Li Yuan-wai bukan tidak tahu aturan ini, perjalanan juga telah bertambah satu macam hal yang demikian. Tapi dia mimpi juga tidak terpikirkan hal semacam ini bisa terjadi pada dirinya. Seorang pelayan keluarga kaya yang tidak ada dendam dan permusuhan bisa mencelakai dirinya, dari mana mulainya?

Dia tidak tahu sudah berapa lama berendam di dalam penjara air?

Tapi dia tahu perutnya sudah lama, lama sekali lapar, dirinya mengira-ngira paling sedikit sudah tidak makan tiga kali sarapan.

Perut lapar, buat Li Yuan-wai juga merupakan hal yang paling susah menahannya. Sekarang kecuali perut lapar, juga hanya perut lapar. Bagaimana pun air dipenjara air tidak bisa membuat perutnya kenyang.

Disaat Li Yuan-wai duduk diruangan, menunggu Xiao Cui pergi melapor pada nyonya keduanya dan Xiao Dai.

Tiba-tiba dia merasa lantai di bawah kursinya berbalik dan menutup kembali, dia ingin meninggalkan kursi tapi sudah tidak keburu, sehingga dia sama seperti seekor anjing jatuh kecebur ke dalam penjara air.

Penjara air ini dibangun di bawah tanah, sekelilingnya dilapis dengan batu marmer yang sangat keras. Ke dalaman air penjara sampai sebatas dada, dan baunya tidak enak. Kecuali tutup di atas kepala, Li Yuan-wai tidak dapat mencari jalan kedua untuk keluar atau masuk ke penjara air ini.

Makanya, selain berdiri di dalam air apa lagi yang bisa dia kerjakan?

Dan di dalam air kecuali menggosok-gosok daki ditubuh sendiri dan mandi, sungguh tidak terpikirkan masih ada hal lain yang bisa dikerjakan. Li Yuan-wai tahu dipenjara air ini pasti ada saluran udara. Karena sudah begitu lama berdiam di sana, hidung dia yang bernafas, tetap saja merasakan udara segar.

Segera dia menggunakan ilmu cecak merayap ditembok, pelan-pelan merayap ke atas....

Akhirnya dia menemukan lubang saluran udara. tapi

dia juga putus asa. Lubang udara ini hanya sebesar kepalan tangan terbuat dari pipa baja, diselipkan di antara dua blok batu marmer.

Memakai tongkat pemukul anjing dicolokkan ke dalam lubang itu, tidak sampai satu che sudah tidak bisa maju lagi. Dia tahu harapan satu satunya ini juga sudah tidak ada lagi, karena pipa baja ini tidak saja kecil, sampai seekor kelinci pun tidak bisa menerobos masuk, dan juga berbelok -belok.

Karena lapar matanya sampai berkunang kunang, tapi Li Yuan-wai dengan sekuat tenaga menghadap pada lubang hawa itu berteriak, "Yatou mati, yatou bau, tanpa alasan kau memenjarakan aku di dalam penjara air ini, sebenarnya apa maumu? Kau juga harus katakan! Jika kau tidak muncul aku akan memaki, kau harus tahu kami para pengemis kepandaian memaki orang adalah kelas wahid."

Akal ini mujarab juga, disaat Li Yuan-wai kelelahan turun kembali ke air, tutup ditengah-tengah di atas kepala sudah dibuka.

Seorang yang dikurung lama di dalam kegelapan, tiba- tiba melihat sinar, senangnya seperti dinegeri orang bertemu dengan kenalan lama.

Akhirnya Li Yuan-wai melihat wajah Xiao Cui, setelah dia kelaparan satu setengah hari.

"Apa kau sudah puas mandinya?" "Puas, aku pikir aku seumur hidup mungkin tidak akan mandi lagi."

"Apa kau ingin naik ke atas?"

"Tentu, aku terlalu ingin naik ke atas."

"Kalau begitu kenapa kau tidak naik keatas saja?"

"Kau tidak membantu, bagaimana aku bisa naik keatas?" "Kau ingin aku membantu?"

"Wang Mu Niang Niang ku, kau jangan berteka-teki lagi boleh tidak? Asal mengambil seutas tali, atau tangga, sudah cukup."

Suara Li Yuan-wai hampir seperti ingin menangis.

"Aku takut setelah naik kau akan memukul aku, apa kau akan memukul aku?"

"Tidak akan, tidak akan, aku pasti tidak akan memukulmu, wanita yang pintar dan manis seperti kau ini, lelaki yang menyayangimu sudah takut tidak keburu, mana bisa aku tega memukulmu?"

Xiao Cui si yatou itu tertawa. Tertawa sampai kulit kepala Li Yuan-wai kesemutan. Dia sungguh takut Xiao Cui bisa melihat maksud hatinya. Maka dia ingin berpura- pura tertawa, untuk membuyarkan perhatian Xiao Cui.

Tapi dia tidak dapat tertawa, karena Xiao Cui sudah melayangkan tangan, terlihat dua gumpalan bayangan hitam memukul keatas kepalanya.

Li Yuan-wai menjipratkan bunga-bunga kecil itu, lari kesana-sini menghindar sambil berteriak, "Yatou mati, kau tidak melemparkan tali juga jangan melempar batu, pengawal, membunuh suami. ”

Mendadak lemparannya berhenti. Xiao Cui menjerit berkata, "Pengemis yang mau mati Li Yuan-wai, jaga mulutmu, jika kau masih sembarangan bicara, lihat aku Xiao Cui akan benar-benar mengambil batu melemparimu, buka lebar lebar sepasang mata babi bengkakmu itu, coba lihat itu batu atau mantou?"

Li Yuan-wai tidak bersuara lagi, karena memang sudah menemukan yang dilempar ke bawah bukanlah batu tapi mantou, tampak mantou masih mengambang di atas permukaan air!

"Tadinya ingin membuatmu kelaparan dua hari lagi, tapi aku juga takut kau mati kelaparan hingga tidak bisa menemui nyonya, terpaksa memudahkan dirimu, beberapa mantou itu cukup untukmu bertahan sampai nyonya kembali,” kata Xiao Cui tampak masih gemas.

Sudah ada mantou maka tidak akan mati. Tidak akan mati maka ada kesempatan untuk lolos.

Setelah tidak terasa pusing lagi, Li Yuan-wai jadi berkata sembarangan lagi, "Xiao Cui, kau sungguh-sungguh Budha hidup yang suka menolong kesulitan dan kesusahan, kasihanilah aku laparnya sudah sampai kulit depan menempel kekulit belakang, dua 'mantou kecil' kau ini sungguh terasa sedikit kecil, apakah masih ada 'batu' yang seperti ini? Kau bisa semuanya lempar ke bawah, kau tenang saja, 'kepala' ku sangat keras, tidak akan apa apa."

Sengaja menekankan nada suara pada beberapa kata-kata itu, bicaranya belum habis, Li Yuan-wai sudah tidak tahan, dengan perlahan tertawa.

Setelah kemarin Xiao Cui mendapat kerugian dari Xiao Dai, jadi saat bicara dengan orang, dia sangat memperhatikan kata-kata orang yang mengandung dua arti. Sekarang dia sudah memastikan dan mendengar dengan jelas kata-kata dua arti itu Li Yuan-wai, juga telah melihat wajah tertawa dia itu.

Dengan tidak berubah wajahnya, Xiao Cui perlahan bertanya, "Betulkah? Kau ingin makan yang besar? Tunggu sebentar, aku segera mengambilnya."

Sekali Xiao Cui pergi, Li Yuan-wai sudah dengan  bangga tertawa sampai membungkuk, mulutnya dengan perlahan berkata pada diri sendiri, "Yatou busuk, sekarang aku tidak bisa mengurus kau, mulutku bisa mengambil sedikit keuntungan, sudah bagus."

Dia mengambil dua mantou yang basah itu, saat akan memasukannya ke dalam mulut, tapi terpikir nanti saja makan mantou bersih yang ditangkap dengan tangan bukankah lebih bagus.

Sambil menunggu dia merobek-robek dua mantou kecil itu, merobeknya ke dalam air, masih bergumam, 'belut kecil, udang kecil, semuanya mari makan.'

Xiao Cui sudah kembali, cepat juga dia datang.

"Li Yuan-wai, Li Yuan-wai, apa kau masih di bawah? Mantou besar yang kau inginkan telah aku ambilkan, kau tenanglah, pasti kau bisa makan kenyang."

Suaranya tiba-tiba menjadi akrab dan juga lebih hangat.

Li Yuan-wai masih berpikir, perempuan ini tampak menjadi aneh, mengapa penampilannya jadi terbalik? Sambil terburu-buru dia menjawab, "Xiao Cui, aku kan tidak bisa terbang, tentu saja masih di sini menunggu mantou 'besar' itu!"

Begitu satu persatu 'mantou'nya di lempar ternyata  bukan 'mantou' yang datang tapi batu yang dilempar. Menanti Li Yuan-wai mengetahui barang itu bukan mantou, kepalanya sudah ada beberapa benjolan.

Li Yuan-wai terus berteriak-teriak aneh.

"Yatou, yatou busuk, yatou mati, kenapa kau berubah hati lagi? Ini adalah batu, bukan mantou waw! Cukup, cukup, aduh, kau jangan melempar lagi boleh tidak? Nyonya besar ku, batu ini bisa membuat orang mati!"

Beberapa saat kemudian, batu besar kecil yang seperti hujan itu akhirnya berhenti juga.

"Iri.... bukankah kau tidak suka 'mantou' kecil karena tidak cukup kenyang? Kenapa sekarang yang besar sudah datang kau malah tidak mau? Makanlah, jika masih kurang, nanti aku ambil lagi, 'mantou'nya masih banyak sekali!"

Karena di dalam penjara air ini sangat gelap, ketajaman mata dan kecepatan gerakannya terganggu, dan orang yang di dalam air sulit untuk menghindar, jadi dipermainkan begitu Li Yuan-wai terpaksa berteriak kepayahan.

"Cukup, cukup, terima kasih atas 'mantou' kerasmu, aku sudah tidak tahan lagi!"

"Hem! diberi mantou enak, kau tidak memakannya, masih mau makan tahu, aku sudah tahu kau dengan Xiao Dai sifatnya sama, jika tidak diberi sedikit kelihayan pada kalian, mungkin lain kali orang akan dijual kalian, masih membantu kalian membawakan perak! Sekarang kau sudah tahu, bukan hanya kalian saja yang pintar, orang lain semuanya bodoh."

Li Yuan-wai tidak sempat menjawab.

Dia sedang menundukkan kepala meraba-raba, berharap mendapatkan beberapa mantou yang tadi telah dipotong- potongnya. Karena dia sudah tahu Xiao Cui tidak akan mengambil mantou, melempari dirinya lagi.

Saat ini dia menyesal, sungguh ingin sekali menampar muka sendiri, karena emosi dirinya.

Sekarang, dimana bayangan mantou itu?

Setelah mendapatkan mantou tadi Li Yuan-wai malah melepasnya, baru terpikir kata-kata Xiao Cui.

Dengan sangat hati-hati, dia tidak berani bermain lidah lagi, dia menengadah bertanya, "Nona Xiao Cui, kau tadi bilang Xiao Dai kenapa?"

"Jangan menyebut dia lagi, kalian berdua tidak ada satupun yang baik, semuanya betul dimulut anjing tidak akan bisa tumbuh taring gajah!"

"Kalau begitu, aku bisa dikurung di sini, semuanya karena kesalahan Xiao Dai?"

Li Yuan-wai sudah merasakan ada yang tidak beres, tapi bertanya lagi untuk membuktikannya.

"Tidak salah, bukankah kau mengatakan kau dengan dia adalah teman yang sangat dekat? Dan masalah dia adalah masalahmu juga? oleh karena itu perbuatan salahnya, kau ikut bertanggung jawab."

0ooo(dw)ooo0

Akhirnya Li Yuan-dai mengerti juga alasannya. Sekarang Li Yuan-wai ingin sekali membunuh Tangan

Cepat Xiao Dai.

Selamanya dia tidak pernah berpikir ada satu hari dirinya harus menanggung beban yang demikian.

Setelah dia merasa puas sambil menepuk-nepuk pantat dia pergi, tinggal dirinya berada di belakang harus membereskan akibat perbuatannya, sungguh keterlaluan sekali!

Semakin Li Yuan-wai memikirkan dirinya, dia semakin merasa sial.

Hutang 'tahu' ini, di kemudian hari dengan Xiao Dai harus membuat perhitungan kembali!

0ooo(dw)ooo0

"Xiao.... nona Xiao Cui, ini.... ini sedikit keterlaluan! Hutangnya Xiao Dai mana bisa dicatat direkeningku? Dan lagi, apakah kemarahanmu sekarang juga sudah reda? Bolehkah.... eee, air di dalam ini cukup dingin,” kata Li Yuan-wai dengan hati-hati.

"Apa airnya dingin? Apa ingin aku ambilkan minyak untuk ditumpahkan ketempatmu, lalu ku nyalakan apinya? Mungkin airnya tidak akan dingin lagi, atau ingin keluar? Mimpi!" kata Xiao Cui di atas dengan marah memaki.

"Kau.... kau bagaimana pun tidak bisa mengurung aku seumur hidup?"

"Tadinya aku sudah mau mengeluarkanmu, bagaimanapun, masalah Xiao Dai tidak bisa seluruhnya ditimpakan padamu, tapi setelah aku melihat, kau dengan dia sama modelnya, maaf, mungkin kau harus menerima nasibmu dua hari lagi.

0ooo(dw)ooo0

"Nona kecil Xiao Cui, (benar-benar pandai melihat gelagat, bisa dari yatou mati, yatou busuk, berubah jadi nona, sekarang naik satu kelas lagi jadi nona kecil) tadi kata kata aku tidak pantas, aku mohon maaf, boleh kan? Eee! Ini.... ini.... direndam terus begini, sungguh bisa membuat orang jadi sakit, boleh tidak.... boleh dihapus saja dua hari itu, biar aku sekarang keluar dari sini?"

Li Yuan-wai dengan susah payah, dengan terbata-bata mengatakan maksudnya.

Dia tahu setiap wanita tidak ada yang hatinya keras, asal bicara baik-baik, lebih banyak dua patah kata, sering mendapatkan hasil yang tidak terduga.

Namun jurus Li Yuan-wai ini gagal total, karena....

Xiao Cui melihat rupa Li Yuan-wai yang membungkukan tubuh memberi hormat, hatinya juga sudah sedikit lemah, tapi dengan terpaksa berkata, "Sebenarnya hukumanmu sudah cukup, dan aku sudah boleh mengeluarkanmu, tapi aku sudah melaporkan kedatanganmu ke rumah kami ini, nyonya kami mengutus orang memberi tahu, tidak boleh mengeluarkan kau, sampai dia kembali ke rumah. Maka.... maka aku sekarang tidak bisa memutuskan."

Li Yuan-wai hampir pingsan karena marah, dengan suara sedikit serak berkata, "Apa?! Nyonya kalian tidak ada di tempat? Kalau begitu bagaimana Xiao Dai? Kemana Xiao Dai pergi?"

Xiao Cui dengan sedikit takut berkata, "Xiao Dai sudah lama pergi, dan nyonya kami sekarang ada di 'Perumahan Zhan Bao" di rumah seorang sahabat karibnya, tapi kau tenang saja, dia pernah mengatakan lewat dua tiga hari, paling lama empat lima hari dia akan kembali ke rumah."

Mendengar Xiao Cui mengatakan empat, lima hari lagi nyonya dia baru akan kembali, hati Li Yuan-wai sudah setengahnya dingin.

"Kau.... kau tadi mengatakan nyonyamu dua hari lagi akan kembali ke rumah? Kenapa sekarang jadi empat, lima hari lagi? aku lihat saat kau menunggu nyonyamu kembali pulang, aku sudah menjadi asinan lobak!" kata Li Yuan-wai dengan sebelah tangannya menepuk kening dengan sedih.

"Tidak akan terjadi begitu! Dulu ada orang dikurung di penjara air ini satu bulan penuh, setelah keluar tetap masih hidup. Aku bukan nyonya, dia ingin kapan kembalinya, maka kapan kembalinya tidak ada bisa yang mencegahnya."

"Kelihatannya hatimu sudah membeku, dan tidak ingin mengeluarkan aku, Xiao Cui, sekarang aku sudah minta maaf, apa kemarahanmu sudah reda?"

Xiao Cui ingin tertawa berkata, "Baiklah! Aku pikir kau tentu sudah lapar sekali, tunggulah, aku akan kedapur mengambil makanan untukmu, ingat, selanjutnya kau jaga mulutmu baik-baik, jika orang lain, jangan harap aku bisa diajak bicara seperti ini!"

Xiao Cui pergi mengambil mantou.

Memikirkan Tangan Cepat Xiao Dai, Li Yuan-dai jadi kesal sampai gigi juga gatal.

Bagaimana pun, mala petaka yang tidak terduga ini, semua dia yang mengakibatkannya.

Setelah buang air besar, dirinya masih harus menggosokan pantatnya, sungguh sial!

0ooo(dw)ooo0

Kali ini yang dilempar benar-benar mantou, satu biji mantou yang besar sekali.

Menerima mantou yang dilempar Xiao Cui, Li Yuan-wai tidak berani berbuat macam-macam lagi, buru-buru sambil makan mantou dia mengobrol dengan Xiao Cui.

"Sesungguhnya apa keinginan majikanmu, mengapa tidak membiarkan aku menunggu diluar, mengapa aku harus menerima hukuman ini? Aku kan sudah mengatakan tidak akan melarikan diri, maka pasti tidak akan lari."

"Aku juga tidak tahu ada masalah apa, nyonya sudah memerintahkan demikian, jadi aku juga tidak berani menentangnya."

"Majikanmu sudah berusia berapa?"

"Kenapa kau tidak kenal dengan majikan kami?"

"Berani bertemu setan, aku pertama kali ini datang kekota Xiang Yang, mana bisa aku kenal dengan majikanmu?"

"Tapi nyonyaku kenal dengan Xiao Dai, bukankah Xiao Dai temanmu yang paling baik? Kenapa kau bisa tidak kenal dengan nyonyaku? menurut pikiranku, nyonyaku sepertinya juga kenal dengan kau!"

"Hmm, kalau temannya Xiao Dai, aku pikir aku bisa mengenalnya, nyonyamu itu siapa namanya? Maksudku nama dia sebelum menikah, karena suaminya yang bernama Qian Ru Shan aku tidak mengenalnya."

"Nyonyaku bermarga Ouwyang, namanya Wu-shuang."

0ooo(dw)ooo0

Li Yuan-wai hampir saja mati tersedak mantou.

Walau sekarang karena laparnya sampai bisa makan satu ekor sapi, tapi disaat dia mendengar Ouwyang Wu-shuang empat huruf ini, dia jadi tidak ada semangat makan mantou yang didapat dengan susah payah itu.

Bukan hanya itu saja, mantou di tangan yang baru dua gigitan itu, sepertinya tidak bisa digenggamnya jatuh meluncur ke dalam air. Melihat keadaannya tampaknya dia sudah ditakdirkan lapar.

Kali ini malah tidak ada orang yang menginginkan dia kelaparan, malah dia sendiri yang memaksanya makan.

0ooo(dw)ooo0

Seperti sudah kehilangan roh, Li Yuan-wai bergumam, "Dia? Kenapa bisa dia? Tidak aneh dia dikenal Xiao Dai, tidak aneh dia tidak membiarkan aku keluar. ”

Benar, Li Yuan-wai akhirnya mengerti semuanya. Tapi sudah terlambat.

Jika seseorang bisa tahu kejadian sebelumnya, walau Tangan Cepat Xiao Dai mati di sini, mungkin Li Yuan-wai juga tidak akan datang kesini mencarinya.

Sekarang nama Ouwyang Wu-shuang seperti guntur disiang hari bolong menghantam lubuk hatinya dipaling dalam.

Apakah dia sudah menikah? Apa hidupnya senang?

Sepasang matanya yang terang, senyumnya yang memikat, kata-katanya yang perlahan, bayangannya, sekejap seperti ada ratusan ribuan Ouwyang Wu-shuang yang muncul dihadapannya.

Sangat dekat, sangat dekat, tapi lalu begitu jauh sekali.

'Cintanya yang mendalam tidak ada penolakan.'

Masih bisa berkata apa lagi? Tadinya dia mengira seumur hidupnya tidak akan mendengar nama ini lagi, siapa tahu sekarang bukan saja telah mendengarnya, juga Xiao Shuang tidak lama lagi akan pulang ke rumah. Setelah dia kembali, dirinya pasti akan berhadapan muka dengannya, lalu apa yang akan dilakukan setelah bertemu muka?

Tidak, dia tidak bisa bertemu muka dengannya, sama sekali tidak boleh bertemu muka dengannya.

Li Yuan-wai jadi gelisah, sekarang dia hanya mempunyai satu pikiran.

Yaitu secepatnya melarikan diri dari penjara air ini, meninggalkan rumah Qian Ru Shan, lebih cepat, lebih jauh, lebih baik.

Di dalam penjara air Li Yuan-wai sudah menunggu begitu lama, tidak pernah berpikir segera melarikan diri, kenapa sekarang dia malah terburu-buru ingin melarikan diri?

Jika mencintai seseorang mengapa malah mau menghindar darinya?

Apa mungkin dia tahu Ouwyang Wu-shuang ingin membunuh dirinya?

Rasanya ini kecil kemungkinannya. Lalu apa sebab sebenarnya?

Kecuali dia sendiri, mungkin tidak ada orang yang dapat menduganya.

0ooo(dw)ooo0

Xiao Cui menutup penutup dengan rapat. Saat dia tahu Li Yuan-wai berniat ingin melarikan diri. Karena dia hanyalah seorang yatou, seorang pelayan.

Dia tidak punya keberanian mengambil resiko Li Yuan- wai melarikan diri. Dia sangat mengerti, jika Li Yuan-wai melarikan diri, akibat apa yang akan diterimanya.

Walau di dalam hatinya sedikit banyak ada rasa simpatik, bagaimana pun dia dengan Li Yuan-wai tidak ada hubungan famili, teman juga bukan, jadi dia tidak bisa mengorbankan dirinya malah menolong Li Yuan-wai?

Makanya pupuslah sudah kesempatan Li Yuan-wai melarikan diri.

Orang yang dikurung di dalam penjara air, jika tidak ada bantuan dari luar, tidak ada kemungkinan bisa melarikan diri.

Li Yuan-wai datang kesini tidak ada seorangpun yang tahu, sehingga jika ingin minta bantuan dari hiar, adalah hal yang tidak mungkin.

0ooo(dw)ooo0

Pecut Terbang Zhao Ji juga sudah sampai di Perumahan Zhan Bao.

Malam itu, dia sebenarnya bisa membunuh sepasang 'orang makan orang' Gigi Gergaji Bersaudara.

Namun setelah melihat Gigi Gergaji Bersaudara melepas kembang api tanda minta pertolongan, dia tidak jadi melakukannya, karena dia sudah mengetahui 'orang makan orang' sama dengan dirinya, berada dalam satu organisasi.

Kembang api tanda minta pertolongan yang sama, dia sendiri juga mempunyai, makanya dia melepaskan mereka.

Walau perasaannya tidak enak, asal ada orang yang mengusik dirinya, walau orang itu saudara kandungnya, mungkin dia juga akan membunuhnya.

Tapi dia tidak berani membunuh mereka, karena setiap orang di dalam organisasi ini, semuanya tahu hukuman apa yang diterapkan oleh organisasi ini terhadap orang yang mencelakakan sesama anggotanya.

Sekarang dia sedang berdiri di depan pintu, seperti seorang penjaga pintu.

Tapi dia selalu memandang pada Ouwyang Wu-shuang dan Tangan Cepat Xiao Dai, sorot matanya tampak begitu kacau.

Sulit mengatakan sorot mata macam apa.

Terbentuk dari berbagai perasaan, sepertinya ada rasa marah, dan ada rasa sayang, juga tampak lebih banyak cemburu.

0ooo(dw)ooo0

Xiao Dai sedang minum arak, makan, dan mendengar kecapi.

Ouwyang Wu-shuang menemaninya, tertawa, sambil tangannya memetik kecapi.

Suasananya indah, juga damai.

Siapa pun dapat melihat, kalau dua orang ini bukan sepasang kekasih, pasti sepasang suami istri yang saling mencintai.

Suara kecapi disaat nada tinggi mendadak berhenti.

Xiao Dai menaruh gelas araknya, dengan keras bertepuk tangan.

Petikan kecapi Ouwyang Wu-shuang sungguh sangat bagus, memang semua orang tahu, dia ahli bermain kecapi, hanya dia jarang memainkannya, apa lagi memainkan untuk didengar oleh orang lain.

Pecut Terbang Zhao Ji juga ikut bertepuk tangan (tidak menyangka orang kasar seperti dia, mengerti suara kecapi). Dua orang itu bersama-sama bertepuk tangan, tapi reaksi yang tampak ternyata berbeda.

Reaksi pada Zhao Ji adalah mata putih Ouwyang Wu- shuang.

Dan pada Xiao Dai adalah senyum yang penuh dengan kasmaran.

Itu adalah senyum yang membuat setiap laki-laki matipun tidak akan menyesal.

Tentu saja reaksi hati kedua orang laki-laki itu juga sangat beda sekali.

0ooo(dw)ooo0

"Xiao Dai, menurutmu, petikan lagu 'Bunga gugur dimusim semi' ini bagaimana?"

Wanita, siapa yang tidak suka mendengar kekasihnya memuji?

Xiao Dai tidak bodoh, dia tentu saja tahu disaat bagaimana harus ada aksi.

Makanya Xiao Dai mengulurkan tangan mengangkat jempol, terus mengangguk-anggukan kepala, sambil menggunakan sepasang jari tangan lainnya menunjuk mulut sendiri, sambil wajahnya menunjukan tidak bisa berbuat apa apa.

Ouwyang Wu-shuang malah marah manja berkata, "Sebel, melihat orang sepertimu yang tidak bisa bicara, sungguh membuat aku merasa sia-sia, membuat aku merasa seperti. memetik kecapi di depan kerbau."

Xiao Dai mengangkat bahunya, wajah penuh merasa bersalah. "Sudahlah! Melihat wajahmu, aku hanya bergurau saja, aku tahu di dalam hatimu ingin mengatakan apa, jika kau tidak bisa bicara, jangan bicara! wajahmu tampak gelisah sekali sampai menjadi merah."

Ouwyang Wu-shuang tertawa, berjalan menghampiri Xiao Dai, duduk di atas pahanya, sepasang tangannya merangkul leher Xiao Dai.

Xiao Dai terpaksa balik memeluk pinggangnya, mengangkat gelas araknya, seperti menjilat membiarkan dia mencoba seteguk, dianggap minta maaf atas tidak bisa bicaranya.

0ooo(dw)ooo0

Arak murni, wanita cantik.

Setiap laki-laki tentu tidak bisa melepaskan arak dan wanita cantik.

Itu harapan setiap laki laki.

Jika manusia, tentu tidak bisa terhindarkan perbedaan antara tinggi rendah agung hina.

Namun bagaimana pun kedudukan dan derajat mereka, keinginan di dalam hatinya semua sama.

Juga karena ada perbedaan manusia, jadi beda juga yang mereka peroleh.

Jika mengerti tentu akan tahu, lautan begitu luas dan langit tidak terbatas.

Jika tidak mengerti akan menimbulkan banyak masalah.

Pecut Terbang Zhao Ji, adalah laki laki yang tidak bisa mengerti.

Dia sudah masuk ke dalam ruangan, melihat arak murni di tangan Xiao Dai, wanita cantik di dalam pelukan. Sepasang tangannya dikepal erat erat, kerena terlalu memakai tenaga, buku jarinya sampai menjadi putih.

Tentu saja cemburunya memuncak.

Tidak hanya cemburu, malah sorot matanya menunjukan perasaan ingin membunuh yang menakutkan.

Kenapa bisa terjadi begitu?

Apa karena dia diam-diam mencintai majikannya?

Jika betul demikian, maka dia adalah seorang yang menakutkan.

0ooo(dw)ooo0

Xiao Dai membelakangi pintu, dia tidak bisa melihat wajah yang menakutkan itu.

Tapi Ouwyang Wu-shuang bisa melihatnya dengan jelas, pelipisnya sampai berdenyut-denyut rasanya.

Dia sedikit takut, saat ini dia sepertinya bisa merasakan ada sesuatu yang akan terjadi, bagaimana pun terhadap Zhao Ji, dia pernah mengerti tentang Zhao Ji, dan sangat mengerti.

Dia menggunakan sorot matanya supaya Zhao Ji sadar kelakuannya yang tidak biasa itu.

Zhao Ji melihatnya, tapi dia tidak memperdulikan, malah dia menampilkan harapan yang seperti rasa haus yang liar.

Dengan gemas Ouwyang Wu-shuang melotot, sambil menggeleng-gelengkan kepala.

Jawaban Zhao Ji juga menggeleng gelengkan kepala.

0ooo(dw)ooo0 Xiao Dai juga tidak sadar, dia sendiri jadi bisu, makanya tidak bisa bicara.

Namun masih ada dua orang yang tidak bisu, tapi juga tidak dapat bicara.

0ooo(dw)ooo0

Ouwyang Wu-shuang melepaskan diri dari Xiao Dai, dia bangkit berdiri.

Dengan sengaja dia meninggikan suaranya berkata pada Xiao Dai, "Xiao Dai, apa kau tidak merasa disaat begini seharusnya hanya ada kita berdua saja, bukankah lebih bagus?"

Xiao Dai membelalakkan sepasang matanya, tidak mengerti memandang pada Ouwyang Wu-shuang.

"Haya! Kenapa kau begitu idiot?" sambil melihat keluar pintu, Ouwyang Wu-shuang dengan sedikit manja menginjakan kaki kelantai.

Xiao Dai menyusur sorot matanya, memutar kepala, melihat sekali pada Pecut Terbang Zhao Ji yang berdiri di depan pintu. Dia mengerti maksud Ouwyang Wu-shuang, tapi tidak bisa berbuat apa-apa dia tertawa.

Mulut Ouwyang Wu shang mendekat ketelinga Xiao Dai, dengan perlahan berkata, "Apa kau mau usir dia?"

Xiao Dai sungguh tidak mengerti, bukankah Zhao Ji adalah pengawalnya?

Kalau dia mau mengusir, kenapa harus tanya dulu pada dirinya?

Jawaban masih keluar, Ouwyang Wu-shuang sudah melambaikan tangan pada Pecut terbang Zhao Ji berkata, "Pengawal Ji, sekarang kau segera pulang, awasi orang di rumah, di sini ada Tangan Cepat Xiao Dai, diriku seharusnya tidak akan ada masalah, lewat dua tiga hari lagi aku akan pulang, jika Qian Ru Shan ada di rumah, kau katakan padanya aku ada di Perumahan Zhan Bao."

Wajah Zhao Ji berubah, dengan sangat tidak rela berkata, "Tuan besar ingin aku setiap saat mengawal disisi nyonya, nyonya ingin aku kembali, rasanya ini kurang baik?"

"Kau berani tidak menuruti aku? di sini ada Tangan Cepat Xiao Dai, siapa lagi yang bisa mengusik selembar rambutku? Kau adalah orang dunia persilatan, apa kau tidak tahu kemampuan dia? Sudahlah, kau pulang saja segera,” kata Ouwyang Wu-shuang dengan tidak sabar.

"Baiklah." Zhao Ji terpaksa menyahut.

Tapi sepasang matanya seperti akan mengeluarkan api, menatap punggung Xiao Dai beberapa saat, lalu membalikkan kepala pergi.

Ouwyang Wu-shuang tertawa, dia tertawa karena masih bisa memperbudak seorang laki laki.

Xiao Dai juga tertawa, dia tertawa karena Ouwyang Wu- shuang juga tertawa.

Apakah ini adalah kehebatan cinta?

Ada orang berkata ketika kau mencintai seseorang dan tidak bisa mengutarakannya, maka begitu dia tertawa kau temani dia tertawa, dia menangis, temani dia menangis, ini adalah cara paling baik mengutarakannya.

0ooo(dw)ooo0

Xiao Dai sungguh berharap suaranya untuk selamanya jangan sembuh.

Sungguh hal yang gila, jika ada orang mengharapkan dirinya selamanyajadi bisu? Tapi kejadiannya memang betul ada, Xiao Dai sekarang yang ada pikiran seperti ini.

Karena Ouwyang Wu-shuang telah memberi tahu, Li Yuan-wai sekarang sudah ditahan dipenjara air, di dalam rumah dia.

Asal suara Xiao Dai sembuh, mereka segera akan pulang ke rumah.

Tujuan pulang ke rumah, tentu saja Ouwyang Wu- shuang berharap dapat melihat Tangan Cepat Xiao Dai membunuh Li Yuan-wai.

Jika kau adalah Xiao Dai, kau juga pasti berharap suaramu selamanya tidak mau disembuhkan, paling sedikit memperpanjang beberapa waktu lagi.

Maka, siapa tahu Li Yuan-wai mempunyai kesempatan melarikan diri dari rumahnya Ouwyang Wu-shuang.

Namun penjara air di rumahnya Ouwyang Wu-shuang, jika hanya mengandalkan kemampuan sendiri dan tidak ada bantuan dari luar, mungkin selamanya tidak bisa melarikan diri.

0ooo(dw)ooo0

Perasaan hati Xiao Dai dalam dua hari ini sungguh buruk sekali, apa lagi jika memikirkan dirinya sebentar lagi akan bisa bicara.

Dia juga dapat melihat perasaan gembira Ouwyang Wu- shuang, semacam kegembiraan yang tidak bisa disembunyikan.

Apa yang sedang dia harapkan?

Apakah setelah membunuh Li Yuan-wai, dia bisa hidup berdampingan dengan Tangan Cepat Xiao Dai? Jika benar demikian, apakah hidup berdampingan dengan cara seperti ini akan ada artinya?

Xiao Dai terus berpikir antara sahabat dan cinta, sebenarnya dia memilih yang mana?

Jika cinta yang dipilih maka dia harus membunuh temannya, harus membunuh seorang teman, teman yang paling baik.

Jika teman yang dipilih maka dia akan kehilangan cinta, dan cintanya adalah cinta yang telah mengendap selama satu tahun, sekarang telah kembali seperti meletusnya gunung berapi, yang sekali meledak tidak bisa ditarik kembali, sepertinya sudah tidak ada tenaga yang bisa menghentikan letusannya.

Dia sedikit benci pada nasib yang mempermainkan orang, mengapa membuat satu persoalan yang sulit pada dirinya?

Dia sudah kehilangan tawa keras dan senyum seperti dulu.

Tapi dia tidak bisa menghentikan tawanya Ouwyang Wu-shuang, melihat tawanya, baru dia dapat merasakan keberadaan dirinya.

Ouwyang Wu-shuang juga bisa melihat sikapnya Xiao Dai yang aneh dua hari ini.

Makanya dia terus menunjukan, dia begitu sangat sangat mencintainya, dan dia juga begitu sangat sangat mencintai dirinya sendiri.

Jika dua orang saling mencintai mengapa tidak bisa bersatu? malah harus mendapat susah?

Sebabnya adalah karena Li Yuan-wai telah menghalangi ditengah-tengah, dan Li Yuan-wai adalah teman baiknya Xiao Dai, demi sahabatnya yang seperti kentut anjing tidak laku dijual, dia bisa bergerak bebas bila salah satunya dalam keadaan sakit.

Sekarang jika dua orang yang tidak bisa lepas itu akhirnya bisa berpisah, kenapa tidak melakukan saja tindakan itu? hingga di kemudian hari dia tidak akan mendapatkan lagi gangguan, Li Yuan-wai harus dibunuh.

Teori aneh yang seperti benar tapi salah ini dikatakan terus oleh Ouwyang Wu-shuang pada Xiao Dai, dalam keadaan tidak sadar Xiao Dai jadi terkena racun.

Benarkah Xiao Dai terkena racun?

Rasanya hanya saat Xiao Dai bertemu dengan Li Yuan- wai baru bisa terbukti, bisa atau tidak membunuh baru ketahuan.

Jika mengatakan Xiao Dai hanya pura-pura, Mengapa saat itu dia menerima permintaan Ouwyang Wu-shuang untuk membunuh Li Yuan-wai?

.... Xiao Dai memang benar terkena racun semacam racun yang tidak ada bayangan.

Dia tidak tahu kapan terkenanya, karena dia sekarang sudah dapat merasakan pikirannya sepertinya tidak bisa dikontrol oleh dirinya.

Dan lagi asal dia ingin konsentrasi memikirkan satu pertanyaan, maka dia merasakan kepalanya  pusing matanya berkunang-kunang dan serasa ingin muntah.

Dia sudah mencurigai siapa yang meracunnya, hanya dia tidak menyatakannya.

Dia merasa orang itu tidak ada alasan meracuni dirinya, namun ini adalah kenyataan, maka dia ingin tahu sebabnya, lebih-lebih ingin mengetahui siasat yang masih belum terlihat itu.

Terpikir olehnya, ketika dia menerima surat pos merpati dari Li Yuan-wai, sepertinya dirinya selangkah demi selangkah masuk ke dalam satu perangkap yang teliti dan tidak terlihat.

Siapa yang merencanakan perangkap ini? Apa tujuannya?

Dia sangat ingin mengetahuinya.

Makanya dia mengikuti dengan wajar membiarkan orang itu mengaturnya, karena dia tahu, hanya dengan demikian orang itu baru ada kemungkinan muncul.

Tentu saja orang itu bukan Ouwyang Wu-shuang.

.... Pertama, Ouwyang Wu-shuang tidak ada kemampuan bertindak serumit itu.

.... kedua, dalam seluruh kejadian, telah melibatkan keluarga Yuan, dan keluarga Yuan dengan Ouwyang Wu- shuang tidak ada hubungan sedikitpun.

0ooo(dw)ooo0

Setelah makan obat terakhir, Zhan Feng memberitahu Xiao Dai untuk mencoba membuka mulut, berbicara.

Zhan Feng dan Ouwyang Wu-shuang mereka berdua dengan empat mata cantik, melotot menunggu Xiao Dai membuka mulut.

Xiao Dai juga tidak bisa menahan perasaannya, bibirnya terbuka cukup lama tapi seperti tidak leluasa untuk berbicara, dia sungguh takut jika sudah membuka mulut tetap tidak bisa mengucapkan satu kata pun, hingga kesulitannya akan bertambah besar. Orang yang melihat dipinggirnya sudah gelisah, melihat Xiao Dai yang begitu perlahan-lahan, Ouwyang Wu-shuang sudah tidak sabar memakinya.

"Xiao Dai, hayo bicara, aku tidak mau menikah dengan suami yang bisu?"

Zhan Feng juga sedikit tegang, karena takut jika dia benar-benar tidak bisa menyembuhkan Xiao Dai, bukankah itu akan merusak merknya?

"Aku ingin buang air besar."

Ini adalah kata pertama yang diucapkan oleh Xiao Dai.

Juga kata pertama yang semua orang tidak menduganya.

Tapi kata-kata pertama yang Xiao Dai katakan ini tidak terlalu menyimpang!

Setelah menyadari, Ouwyang Wu-shuang menjerit kemudian tertawa sambil memaki katanya, "Xiao Dai, kau ini idiot kelas sembilan, jika kau tidak bisa mengatakan alasannya, lihat bagaimana aku akan mempermakmu!"

Zhan Feng merasa aneh, tapi dia tidak enak menanyakan pada Xiao Dai, apa maksudnya mengatakan ini, dia ingin tahu mengapa Xiao Dai bisa berkata ini?

Ke toilet adalah hal yang semua orang membutuhkannya, hanya disaat begini.... kata-kata yang tidak mungkin dikatakan, malah dikatakan mulut Xiao Dai, tentu saja dia mempunyai alasan.

Ouwyang Wu Shang juga ingin tahu alasannya.

Karena siapa pun tidak ada yang mau menahan Xiao Dai untuk pergi ketoilet?

Dengan tertawa nakal, Xiao Dai mengatakan, "Perutku penuh dengan kotoran, kenapa tidak boleh ketoilet? Coba kalian pikir, sejak aku digantung orang, tidak saja hampir dibelek orang, juga hampir saja menjadi babi panggang, dengan tidak ada alasan diracun lagi oleh entah siapa itu telur kura-kura, lebih kejam lagi ingin aku menjadi seorang bisu. Semua hal yang kacau balau ini, tertahan di dalam perutku sudah tujuh delapan hari, mau mengatakan tidak bisa, mau teriak tidak bisa, bukankah ini menjadikan perutku penuh dengan kotoran? kalian bukan aku,  tentu saja tidak merasakan bagaimana aku tidak bisa berbuat apa apa, gelisah, merasa bodoh. semua tikus tikus yang kotor,

hina, tidak tahu malu, tunggu setelah aku menangkap mereka, kalian lihat bisa tidak aku melempar mereka ke lubang tahi, sialan. ”

"Sudah! Sudah! Kau ini baru saja bisa bicara, sudah terus menerus berkata tidak ada hentinya seperti aliran sungai dibuka bendungan, si li hua la tidak ada habisnya, apa tidak merasa cape?"

Xiao Dai masih ingin bicara, tapi dipotong perkataannya oleh Ouwyang Wu-shuang.

Tapi dapatkah dia menghentikannya? Kata-kata Xiao Dai yang daging yang vegetarian semuanya sudah naik di atas meja, lebih-lebih membawa lagi 'San Zi Jing', jika membiarkan dia terus bicara, mungkin kata-kata kotor lain yang lebih tidak enak didengar juga akan keluar.

Itu hal yang dia tidak inginkan, juga tidak mau mendengarnya.

Walau dia tidak menyebut nama, Ouwyang Wu-shuang merasa Xiao Dai seperti memaki pada dirinya.

Jika dia bisa mengaku tentu bagus, tapi justru dirinya tidak mau mengaku, juga tidak berani mengaku banyak hal yang dia sendiri tahu bagaimana kejadiannya. Karena paling sedikit Ouwyang Wu-shuang telah membohonginya. Polisi Setan dibunuh oleh Pecut Terbang, bukan oleh 'orang makan orang' Gigi Gergaji bersaudara.

"Xiao Shuang, kau tidak tahu seseorang jika bisa bicara tapi tidak mengbiarkan untuk bicara, sungguh canggung rasanya? Seperti masakan lezat satu meja penuh yang menarik tapi beracun, melihatnya susah, memakannya mati, juga seperti seorang wanita yang cantik sekali mendapat penyakit kusta, tidak pakai baju. ”

Kali ini Zhan Feng turut bicara, perkataannya ternyata sangat mujarab.

Xiao Dai walau sudah pinjam empedu pada tuan besar raja langit, juga tidak berani buka mulut lagi.

Karena yang dikatakan oleh Zhan Feng adalah....

"Xiao Dai jika kau masih tidak menutup mulut, aku jamin mulutmu yang baru saja bisa bicara akan kembali seperti semula."

0ooo(dw)ooo0
DONASI VIA TRAKTEER Bagi para cianpwe yang mau donasi untuk biaya operasional Cerita Silat IndoMandarin dipersilahkan klik tombol hati merah disamping :)

Posting Komentar