Duri Bunga Ju Bab 07: Keadaan yang membingungkan

 
Bab 07: Keadaan yang membingungkan

Ouwyang Wu-shuang mengandeng Tangan CepatXiao Dai pergi meninggalkan Zhao Ji.

Polisi Setan terbaring dalam kubangan darah, tidak bergerak.

Pecut Terbang Zhao Ji sekali pun tidak memperhatikan Polisi Setan, karena dia tahu Tie Cheng Gong telah patah dua buah tulang iganya, punggungnya terkena tiga kali sabetan batang pecut, dada depannya mengalami dua kali tusukan kepala pecut, itulah sebabnya dia tidak henti- hentinya memuntahkan darah segar, dan yang paling fatal adalah belakang pinggang Polisi Setan terkena dua kali sapuan ujung pecut dirinya.

Sekarang Polisi Setan walau belum menghembuskan nafas terakhir, tapi lewat satu jam lagi, racun yang berada di kail terbalik diujung pecut mulai bereaksi, maka seluruh tubuh Polisi Setan akan kram, dagingnya mengerut lalu mati.

Pecut Terbang Zhao Ji tahu, Ouwyang Wu-shuang juga tahu, Polisi Setan saat ini hanya punya satu kali nafas lebih dibandingkan dengan orang mati, hanya satu kali nafas.

Jelas dia telah terkena serangan dari Pecut Terbang Zhao Ji, dirinya terbaring di lapangan, karena ada orang yang memerintahkan membunuhnya.

Kenapa Ouwyang Wu-shuang mau membohongi Xiao Dai bahwa Polisi Setan adalah mendapat serangan dari Gigi Gergaji Bersaudara?

Ada siasat apa? Wanita macam apa dirinya?

Pecut Terbang Zhao Ji telah berpisah dengan Ouwyang Wu-shuang, saat dia pergi di matanya timbul api cemburu, juga merasakan hal yang tidak adil. Sama seperti seorang anak kecil yang telah direbut mainan kesayangannya.

0ooo(dw)ooo0

Jalan yang panjang, gelap. Disaat tengah malam.

Pecut Terbang Zhao Ji seorang diri berjalan di jalan panjang yang tenang dan gelap ini. Tapi jalan yang lebih panjang juga akan ada habisnya. Disaat dia hampir sampai diujung jalan, ada dua orang telah menghalangi jalannya.

Zhao Ji merandek sebentar, melihat dua bayangan orang yang panjang di tanah, dengan kepalanya menunduk, sedikitpun tidak menganggap, berkata, "Minggir!"

"Sobat, apa punya waktu? Bisakah berunding sebentar?"

Nada perkataannya walau ramah, tapi suara itu terdengar ditelinga, seperti ada orang menjejalkan es batu ke dalam baju, dingin sampai kehati.

Zhao Ji tidak peduli dengan nada suara lawannya seperti tidak menganggap sebagai manusia, malah bisa dibilang sebagai hawa setan.

Dia mengangkat kepala, tampak di bola mata Zhao Ji ada dua orang yang sama serupa seperti mayat hidup.

Disaat ini, Zhao Ji menghirup hawa dingin. "Mau berapa?"

"Apa maksudnya berapa? Kau kira kami adalah orang yang mau minta uang?" jawab orang kedua Gigi Gergaji Bersaudara.

"Tidak mau uang?! Kalau begitu kalian mau apa?" "Mau mengambil kepalamu."

"Kalian siapa?" "Orang makan orang, apa pernah dengar?" "Gigi Gergaji Bersaudara?!"

"Tidak salah, apa kau rela meminjamkan kepala?"

"Boleh, tapi jika bisa silahkan kalian ambil sendiri."

Pecut Terbang Zhao Ji habis berkata, sudah membuka kantong kain dipinggangnya, pecut panjang ekor ular berbunyi yang panjangnya satu zhang tujuh che sudah menggelar di atas tanah.

Gigi Gergaji Bersaudara setelah melihat pecut panjang itu, mereka sama sama tertegun.

"He.... he.... kakak, kita dapat untung besar, orang ini adalah Pecut Terbang Zhao Ji, ilmu silatnya tidak berbeda jauh dibanding Tangan Cepat Xiao Dai, hmmm, dagingnya juga pasti lezat, he.... he. ”

Sepasang matanya tampak terkejut gembira, orang kedua Gigi Gergaji berkata pada orang pertama.

"Aku tahu kalian sangat doyan makan daging manusia, apa lagi terhadap orang persilatan yang ilmu silatnya tinggi, kalian lebih suka, tapi kalian hari ini telah menemui batu cadas, bukan hadiah besar."

Karena Gigi Gergaji Bersaudara telah ketagihan makan daging manusia, setiap tiga sampai lima hari pasti memikirkan segala cara mencari seorang dunia persilatan untuk memuaskan ketagihannya. Hari ini karena Tangan Cepat Xiao Dai yang akan dimasak tiba-tiba menghilang, membuat mereka ketagihan, sepasang saudara ini pikirannya menjadi tidak bisa tenang.

Sehingga mereka mencari mangsa disepanjang jalan, siapa tahu malah bertemu dengan Pecut Terbang Zhao Ji yang sedang kesal tapi tidak ada tempat untuk melampiaskannya.

Maka mulailah pertempuran dua lawan satu, satu pertempuran yang bingung tapi nyata.

Mula-mula kedua belah pihak masih bisa seimbang, tapi semakin lama Gigi Gergaji Bersaudara semakin berada di bawah angin.

Tampak pecut panjang ekor ular berbunyi dengan ketat mengepung dua orang Gigi Gergaji Bersaudara, tampaknya kemarahan Zhao Ji semuanya dilampiaskan pada dua bersaudara, sehingga dia memainkan pecutnya ditujukan pada tempat-tempat yang berbahaya.

Manusia yang makan manusia adalah tetap manusia.

Jika manusia tentu ada keinginan hidup, apa lagi dalam keadaan bahaya.

Orang pertama Gigi Gergaji Bersaudara, setelah menghindar dari ujung pecut Zhao Ji, dia melayangkan tangannya melepaskan sebuah kembang api tanda minta bantuan.

Sebuah kembang api yang menyerupai bunga Ju meletus di langit....

Akibatnya wanita berbaju hitam dan Xu Jia-rong semuanya terpisahkan oleh kembang api ini. Tampak wanita berbaju hitam lari mendatangi tempat Zhao Ji bertarung.

Dan Xu Jia-rong lari kearah berlawanan.

0ooo(dw)ooo0

Sebuah kembang api berbentuk bunga Ju dan warnanya kuning membuat perhatian begitu banyak orang, dan reaksi setiap orang masing-masing berbeda, bukankah ini hal yang aneh?

Zhao Ji setelah melihat dengan terkejut bertanya, "Siapa sebenarnya kalian?"

Tentu saja yang dia tanyakan adalah identitas mereka sesungguhnya, bukan nama mereka.

Orang gila di perumahan Hui Yuan.... Yuan Dashao juga telah melihatnya, wajahnya terkejut tapi tidak tubuhnya bergerak.

Apakah hanya karena kembang api yang indah itu, membuat sekilas matanya muncul rasa gelisah?

Ouwyang Wu-shuang juga telah melihat, dia mendorong Xiao Dai dari pelukannya, setelah beberapa kali mempertimbangkan dalam hatinya, kembali dia memeluk Xiao Dai, semua dianggap seperti tidak melihatnya saja.

Orang berbaju pelajar juga melihat kembang api itu, dia mengejar wanita berbaju hitam.

Tapi dia telah gagal, karena dalam sekejap keragu- raguan, bayangan wanita berbaju hitam telah menghilang dikegelapan malam.

Li Yuan-wai tentu saja juga ikut melihat, hanya dia tidak bisa mengerti apa arti pancaran kembang api berbentuk bunga Ju itu.

Tangan Cepat Xiao Dai tidak melihatnya, dia sedang terlena dipelukan Ouwyang Wu-shuang, walaupun dia sudah bangun, juga sudah melihatnya, mungkin juga berpura-pura tidak melihatnya!

"Dengan gurauan membicarakan masalah dunia, dan terlena dilutut wanita cantik", bagaimana Xiao Dai bisa bangun? Sedangkan Polisi Setan tidak mempunyai nasib asmara sebaik itu.

Disaat orang berbaju pelajar menyusuri arah kembang api itu, dia mengejar ke kabupaten Ping Yang, dia menemukan Polisi Setan yang tergeletak dikubangan darah.

Maka Polisi Setan terpaksa terbaring dipelukan orang berbaju pelajar.

0ooo(dw)ooo0

Sepasang mata Orang berbaju pelajar mengeluarkan sinar dingin.

Setelah memeriksa luka Polisi Setan, dia membopongnya, terbang keluar kota.

Tampak dia bergumam, "Semoga 'Langit tua' melindungi dia hidup, asalkan dia ada di perumahan, maka nyawamu dapat dipungut kembali setengah, Lao Tie, Lao Tie kau harus bertahan, bertahan. ”

Wajah Polisi Setan berwarna hijau besi, sepasang tangan dan sepasang kakinya sudah sedikit kram, sepasang matanya terbalik jadi putih, didadanya juga hanya ada sedikit denyut, nafasnya juga hanya tampak keluarnya banyak, masuknya sedikit.

Siapa pun yang melihatnya, maka semua akan mengira sebelah kaki orang ini telah melangkah masuk ke dalam peti mati, dan kaki lainnya juga sedang mau melangkah masuk! Rasanya hanya jika dewi Guan In melakukan kesaksian baru bisa menolongnya.

Orang baju pelajar membopong dia, entah siapa yang dicari?

Siapa yang dapat menolong polisi besar ini, yang setan pun dapat ditangkapnya dan dibawa kepengadilan? Seumur hidupnya Tangan Cepat Xiao Dai (walau dia hanya baru berusia sembilan belas tahun) pernah melihat seorang wanita yang paling cantik, yang sekarang berdiri di depannya.

Terhadap wanita ini, dia selalu sangat tahu, juga bisa menikmatinya.

Dia sungguh merasa beruntung dalam beberapa hari ini dapat melihat beberapa wanita ini. Karena ada orang dalam seumur hidupnya mungkin sampai satu orang pun dari mereka, tidak bisa melihatnya.

Ouwyang Wu-shuang adalah cinta pertama dia, matanya memikat, senyumnya juga memikat.

Xu Jia-rong, 'wajahnya seperti dewi, tubuh seperti setan', dingin, cantik suci luar biasa.

Tapi dibandingkan orang yang di depannya, dua orang yang cukup membuat orang tergila-gila, hanya kurang sedikit, apakah. ?

Seluruh tubuhnya memakai baju panjang berwarna kuning sampai ke tanah, rambut panjangnya terurai, wajah yang seperti giok, ukuran tubuh yang pas, penampilan seluruh tubuhnya sepertinya mengeluarkan semacam yang tidak makan makanan didunia, persis seperti sekuntum bunga Ju kuning yang segar.

Wanita yang cantik, lelaki siapa yang tidak mau melihat lebih banyak lagi.

Persoalannya adalah di dalam matamu, warna apa yang terlihat?

'Romantis tapi tidak hina', 'Mulutnya sedikit ambang, hatinya lurus." Dua kalimat ini adalah cara Xiao Dai menhadapi wanita selama ini.

Terhadap wanita di depan ini, Xiao Dai juga hanya memandangnya saja.

Tentu saja dia ingin sekali berkata dua kalimat nakal. Tapi wanita ini, tudak memberikan kesan pada orang untuk mengatakan kata-kata nakal. Apa lagi sekarang ini dia benar-benar tidak bisa bicara.

0ooo(dw)ooo0

"Ini adalah temanku, Xiao Dai." Ouwyang Wu-shuang memperkenalkan.

"Baik sekali, Xiao Dai, aku adalah Zhan Feng" kata wanita cantik ini, sampai suaranyapun merdu.

Xiao Dai terpaksa menganggukkan kepala, tanda menyapa.

"Kau tidak bisa bicara?"

Xiao Dai menggeleng-gelengkan kepala, lalu mengangguk-anggukan kepala lagi.

Gerakan semacam ini, orang yang tidak tahu sebabnya pasti tidak mengerti apa yang dimaksud Xiao Dai, tapi Zhan Feng bisa mengerti maksudnya, dia adalah wanita yang pandai.

"Kau bisa bicara, hanya sekarang tidak bisa bicara betulkan?"

Xiao Dai menganggukkan kepala, matanya nampak bersinar kagum.

Zhan Feng tertawa, sungguh cantik, apa lagi gigi cantik yang seperti kerang berbaris itu begitu membuat mata orang menjadi silau. "Aku pikir kau biasanya pasti banyak bicara, bukan?" Sedikit malu, Xiao Dai menganggukkan kepala ringan.

Seorang laki-laki, dikata-katai oleh seorang wanita, apa lagi wanita asing yang cantik bahwa dia biasanya banyak bicara, rasanya itu persis seperti dimarahi orang, seperti suka melakukan kentut dengan melepas celana.

Makanya Xiao Dai walau menganggukkan kepala, tapi di dalam hati seperti menumpahkan botol lima rasa, sungguh tidak bisa mengatakan apa rasanya itu.

"Maaf, aku biasa berkata terus terang, harap kau tidak menyalahkan."

Walau dapat menyalahkan, Xiao Dai juga tidak berani menyalahkan, karena dia datang untuk mengobati penyakit, terpaksa dia harus banyak sabar.

Setelah Ouwyang Wu-shuang menjelaskan bagaimana terjadinya Xiao Dai menjadi bisu, nona Zhan Feng menyuruh Xiao Dai meleletkan lidah melihat kerak lidahnya.

"Kau terkena semacam racun yang sifatnya lambat, racun yang sifatnya lambat ini mematikan pita suaramu, makanya kau tidak bisa mengeluarkan suara."

"Apakah bisa disembuhkan?" tanya Ouwyang Wu- shuang dari samping.

"Bisa, tapi memerlukan waktu."

begitu mendengar bisa disembuhkan, Xiao Dai menjadi lebih tenang. Karena dia mengira tidak makan nasi bisa mati, tidak bicara juga sama, bisa mati.

0ooo(dw)ooo0 Xiao Dai dan Ouwyang Wu-shuang di tempatkan oleh nona Zhan Feng di kamar yang pekarangannya sangat sepi.

Perumahan ini sangat besar sekali, Xiao Dai tidak tahu dirinya sekarang berada dimana, dia hanya tahu dia berada di dalam perumahan, itu saja.

Kecuali tak bisa bicara, masih mempunyai apalagi yang tidak bisa dilepas?

Lingkaran bunga yang begitu indah, rumah yang begitu megah, bisa bersama dengan Ouwyang Wu-shuang, lebih- lebih bisa melihat wanita yang begitu cantik, ditambah lagi yang menjadi tuan rumah tidak pelit, makanan lezat, arak enak satu persatu disuguhkan di atas meja, menikmati makan minum sepuas-puasnya. Mengejar kenikmatan hidup, Xiao Dai adalah pakarnya.

Dia suka tinggal di rumah mewah, suka memakai pakaian yang dijahit oleh penjahit kelas tinggi.

Dia suka makanan lezat, arak enak. Dia suka bersih, suka berkelakar. Dia punya uang, semua dia bisa melakukan di rumahnya sendiri. Dia puas dengan semua yang dia punya.

Tapi dia lebih puas di sini. Karena di sini ada wanita cantik, dan dia melihat wanita cantik ini juga suka berkelakar. Puas dan bedanya di sini lebih puas.

0ooo(dw)ooo0

Sama disatu perumahan. Tapi beda ruangannya.

Orang berbaju pelajar membopong Polisi Setan dengan gelisah menunggu. Seorang pelayan yang sudah tua menemaninya disisinya, berdiri dengan tangannya ke bawah. "Tuan muda sudah dating!" Kata Pelayan itu dengan gembira.

Orang berbaju pelajar yang membopong Polisi Setan disambut di depan pintu ruangan.

Seorang remaja tampan dengan langkah cepat berjalan datang.

"Lao Tie, Lao Tie, Budha melindungi, kau tertolong, Zhan Long kebetulan ada di rumah, ini sungguh Amitaba." Melihat pemuda itu datang, orang berbaju pelajar di dalam hati membacanya.

Nafas Polisi Setan sekarang sangat lemah, tidak berbeda jauh dengan orang mati, seluruh tubuhnya sudah ciut seperti udang dibopong oleh orang berbaju pelajar.

"Zhan Long, cepat, cepat kau lihat temanku, sebenarnya dia terkena racun apa? Begitu hebatnya, dan luka di seluruh tubuhnya, harus secepatnya diobati, kau tolonglah, cepat keluarkan peti obatmu!" orang berbaju pelajar tidak menunggu orang itu mendekat, sudah berkata tidak berhenti.

Zhan Long bersoja dengan wajah penuh pertanyaan berkata, "Tuan adalah ”

"Tuan kentut, ini aku, Zhan Long, ini adalah aku, kau cepat selamatkan dulu orang ini, bisa tidak?"

Orang berbaju pelajar biasanya bisa menjaga perkataannya, sekarang bicaranya sudah sedikit tidak karuan, malah membawa kata-kata anyir.

"Ooo!" bersuara sekali, wajah Zhan Long terkejut katanya, "Kau! Kenapa kau. ?" "Sudah, sudah, ada perkataan apa nanti saja kita bicarakan, menolong orang seperti menolong kebakaran, saudara tua jangan berleha-leha lagi, Hayolah?"

Sesudah berteman banyak tahun, Zhan Long tidak pernah melihat orang berbaju pelajar bersikap begitu gelisah, dia merasa temannya dengan orang yang ada dalam bopongannya mempunyai hubungan yang sangat dekat, bila tidak, biasanya orang ternama seperti dia di dunia persilatan sulit mengeluarkan emosinya.

Zhan Long segera menerima orang dari bopongan orang berbaju pelajar, dibaringkannya di atas karpet di bawah, Zhan Long mulai memeriksa, sambil menyuruh pelayan mengambil peti obat dan peralatan.

Setelah beberapa saat, Zhan Long bangkit berdiri.

Dengan wajah sedih berkata, "Sekarang aku sudah menahan dan menstabilkan lukanya, tapi kita harus menunggu, masih harus melihat perubahan tiga hari ini, mengenai racun ditubuhnya, masih harus merepotkan kau secepatnya pergi ke Lan Ling mencari seorang temanku meminjam satu Yu Chan Chu (Kodok giok) untuk membantu membersihkan racunnya, dalam sepuluh hari sampai setengah bulan tidak akan ada masalah, tapi selewat itu kau harus sudah kembali."

0ooo(dw)ooo0

Setelah meninggalkan Polisi Setan, orang berbaju pelajar buru-buru berangkat pergi ke Lan Ling.

Sebelum pergi, dia dengan Zhan Long berbicara lama sekali di kamar rahasia.

Apakah yang dibicarakan? Hanya mereka berdua yang tahu. Tapi, setelah keluar dari kamar rahasia perasaan Zhan Long menjadi sangat berat.

Dan dia terus-terusan bergumam 'kenapa masalahnya bisa jadi begini?'

Orang berbaju pelajar telah bersahabat dengan Zhan Long, sebatas teman 'hubungan antar pria sejati, tawar seperti air'.

Teman yang begitu dekat, sampai bisa mengorbankan nyawa menghubungkan hati, walau mereka biasanya jarang berkumpul.

Zhan Long dan Zhan Feng bersaudara, sejak kecil meneruskan warisan nenek moyang mereka, ilmu pengobatan dan ilmu silatnya sudah sampai pada taraf paling top, tapi mereka jarang berkelana didunia persilatan, jadi orang yang kenal mereka sangat sedikit, dan orang berbaju pelajar adalah salah satu di antara yang sangat sedikit itu.

0ooo(dw)ooo0

Li Yuan-wai seperti seekor anjing gila dikota Xiang Yang dia berlari kesana kemari.

Dia bukan saja gila, tapi juga marah, juga gelisah. Karena dia sudah memastikan Tangan Cepat Xiao Dai pernah muncul di sini. Hanya dia tidak tahu mengapa disaat itu Xiao Dai bisa begitu berantakan.

Seorang yang jarang berantakan, tiba-tiba menjadi berantakan, apa maksudnya?

Orang lain tidak tahu, tapi dia tahu Tangan Cepat Xiao Dai pasti tidak mungkin dapat melakukannya hal itu. Karena yang paling dibenci Xiao Dai adalah wajah Li Yuan-wai yang berantakan, dan tidak mungkin dia mau belajar pada Li Yuan-wai?

0ooo(dw)ooo0

Dia sudah menghancurkan lima restoran. Lima restoran ini semuanya pernah menolak Xiao Dai. Dia juga meninju gepeng wajah lima orang, lima orang pelayan yang menolak Xiao Dai masuk ke dalam restoran.

Di belakang dia mengikuti lima puluh encim pengemis, besar kecil, tua muda semuanya pengemis, masih ada tiga pasukan petugas kantor pemerintah, petugas polisi.

Setiap restoran seperti menyambut dewa kekayaan menerima dia masuk, menghancurkan kursi dan meja membanting mangkuk dan piring, lalu seperti mengantar nenek moyangnya mereka keluar pintu.

Pemilik restoran wajahnya muram, pelayan wajahnya gepeng, tidak ada orangpun yang berani mengeluarkan suara sekali pun.

Karena terhadap lima puluh enam pengemis itu, mereka tidak berani mengusiknya, dan di belakangnya ada petugas pemerintah mereka tidak berani berbuat salah pada mereka.

Para pengemis mengikuti dia, karena dia adalah Pengawas Honorarium Gai-bang.

Para petugas pemerintah mengikuti dia, karena dia memegang plat pinggang Polisi Setan, Tie Cheng Gong sementara memberikan plat itu padanya, supaya dia bisa bergerak leluasa bila dikota Xian Yang terjadi masalah dengan kantor pemerintah. Di Jiang Nan, daerah Chuan Shan para polisi dan petugas pemerintahnya, hampir semua adalah murid Polisi Setan Tie Cheng Gong.

Makanya para pejabat pemerintah dikota Xiang Yang yang kecil ini, hanya bisa berdoa agar Li Yuan-wai mengurangi sedikit kesalahannya, dan mengurangi dua restoran yang dihancurkan.

Li Yuan-wai menemui Lao Sun sipenjual mie daging sapi.

Tapi Lao Sun sudah tidak berjualan mie lagi, dia sudah membuka satu restoran kecil, mempekerjakan seorang pelayan kecil, dia sekarang sudah menjadi bos!

Li Yuan-wai duduk di dalam restoran kecil Lao Sun sedang dengan gemasnya makan mie dingin dan mantou, ditemani dengan satu mangkuk kuah daging sapi yang diantar Lao Sun.

Dia berpikir mungkin sebentar lagi akan bertarung dengan orang, dan sebelum bertarung perut harus kenyang dulu, baru ada tenaga.

Makanya dia tidak perduli apakah sekarang sudah waktunya makan atau bukan.

0ooo(dw)ooo0

Dengan mudah dia menulusuri jalan sampai ke rumah Qian Ru Shan, orang terkaya di seluruh kota.

Dia tidak bertemu dengan Qian Ru Shan, tapi dia bertemu dengan gadis besar itu.

Gadis besar itu adalah pelayan Ouwyang Wu-shuang....

yang bernama Xiao Cui.

Xiao Cui yang membuat Xiao Dai berendam ditong mandi, hampir tidak mempunyai celana untuk dipakai. "Tuan melancong ke Hang Zhou, nyonya tidak ada di rumah,” kata Xiao Cui dengan acuh sambil melihat wajah Li Yuan-wai.

"Nona kecil, aku tidak menanyakan tuan dan nyonyamu, tapi aku mencari seorang teman, dia biasa dipanggil Wang Dai, juga disebut Tangan Cepat Xiao Dai, ada orang memberitahu aku bahwa dia pernah datang ke rumah kalian."

'Wu Wang Zi Zhai' artinya adalah mala petaka yang diluar dugaan.

Li Yuan-wai mimpi pun tidak akan terpikirkan, hanya bertanya satu kalimat, dia sudah melakukan dua kesalahan.

Pertama, dia tidak seharusnya menyebut dia Nona kecil, karena dia sendiri tidak besar, dan lagi semakin kecil seorang Nona, semakin tidak suka orang memanggilnya Nona kecil, hal ini setiap laki laki seharusnya tahu, justru Li Yuan-wai tidak tahu.

Kedua, dia tidak seharusnya menyebutkan nama Xiao Dai, karena Xiao Dai belum lama ini telah mencuri makan 'tahu' orang, dan uang 'tahu' nya masih belum dibayar!

Dengan ada dua kesalahan ini, Wu Wang Zhi Zai nya Li Yuan-wai sudah dipastikan.

"Siapa marga Tuan? Ada perlu apa mencari Xiao Dai?" "Aku adalah Li Yuan-wai, kau kenal Xiao Dai?"

Mendengar nama Li Yuan-wai, segera Xiao Cui tertawa berkata, "Jika kau adalah Li Yuan-wai, maka aku adalah Wang Mu Niang Niang,” kata Xiao Cui lebih acuh lagi.

Li Yuan-wai tidak bisa menangis atau tertawa, dia mengayunkan tongkat pemukul anjing di tangannya berkata, "Aku pikir kau salah paham, aku sungguh Li Yuan- wai, buat apa aku menggunakan nama sembarangan."

Li Yuan-wai kembali salah paham pada maksud Xiao Cui, dia kira Xiao Cui takut dirinya adalah Li Yuan-wai palsu, makanya mengatakan dirinya adalah Li Yuan-wai asli jika palsu pasti diganti, maka dia mengayunkan tanda dirinya.... tongkat pemukul anjing, sambil menampilkan senyum yang menandakan keaslian dirinya.

Xiao Cui tertawa, tertawa karena penampilan Li Yuan- wai.

"Tidak peduli, kau mau mengatakan bahwa kau adalah Ji Tian Da Shen (Sun Go Kong) aku juga tidak ada urusannya."

Li Yuan-wai sekarang baru mengerti maksudnya Xiao Cui, ternyata dia hanya salah paham terhadap namanya, bukan terhadap orangnya.

Dari kecil sampai besar, Li Yuan-wai selalu mengira namanya lain dari pada yang lain, dan juga enak didengar, tapi sekarang dia malah berharap dirinya lebih baik dipanggil Li Da Tou (Li kepala besar), atau Li Xiao Pang (Li gemuk).

Karena untuk menjelaskan masalah ini sungguh tidak gampang.

Dan juga tanpa alasan dia telah diledek dua kali.

Bersilat lidah Li Yuan-wai jauh lebih tinggi dibandingkan dengan ilmu silatnya, apalagi dia tidak mau dirugikan, apa lagi dirugikan oleh anak perempuan.

"Aku marga Li, namaku dipanggil Yuan-wai. Kata-kata Wang Mu Niang Niang, yang dikatakan seharusnya kau sudah mengerti! Aku bukan benar-benar Yuan-wai- hartawan, juga tidak dipanggil Ji TianDaShen."

Xiao Cui sungguh tidak terpikir masalahnya bisa jadi begini macam, dan nama orang ini justru benar-benar Li Yuan-wai.

Setelah dipikir pikir, dirinya juga merasa lucu, walau jawaban Li Yuan-wai sedikit mempermainkan, tapi dirinya yang salah paham duluan terhadap lawan bicaranya, maka mana bisa menyalahkan siapa?

Mulut seorang wanita tentu saja tidak mau  kalah berkata, maka Xiao Cui tetap dengan pelan bergumam, "Aku bilang juga! Didunia ini jika ada hartawan yang semiskin kau ini, maka aku jadi nona terkaya."

Li Yuan-wai ingin sekali berkata dua patah lagi, tapi akhirnya ditahannya.

"Sekarang bisakah beritahu aku, temanku Xiao Dai apakah pernah datang ke tempat kalian?"

Tidak menyebut Xiao Dai masih tidak ada masalah, sekali menyebut Xiao Dai, wajah cantik Xiao Cui itu segera berubah menjadi dingin.

"Xiao Dai?! Orang yang seperti dia, jika dia seorang idiot, rasanya di sini tidak akan menemukan orang pandai lagi. Apa hubungan dia denganmu? Teman macam apa dia?"

Li Yuan-wai tidak tahu antara Xiao Dai dengan Xiao Cui ada permasalahan. Makanya dia dengan bangga berkata, "Kau mengatakan benar sekali, Xiao Dai memang benar tidak idiot, bukan saja tidak idiot, tapi pintar sekali. Eee! Dia adalah temanku yang paling baik, di antara kami bisa dikatakan tidak ada perbedaan antara kami, dan kami saling terbuka." "Betulkah?" tanya Xiao Cui, seperti ada sedikit ada udang dibalik batu.

"Tentu saja benar." Justru takut orang tidak percaya, Li Yuan-wai dengan yakin menganggukkan kepala.

Jika Li Yuan-wai sudah tahu Xiao Dai telah makan 'tahu' orang dan tidak membayarnya, dipukul mati juga dia tidak akan berani mengaku dirinya kenal dengan Xiao Dai.

Mungkin dia malah bisa berpura-pura, membantu Xiao Cui memaki-maki Xiao Dai.

"Kalau begitu masalah Xiao Dai, juga adalah masalahmu?"

"Hmm, bisa dikatakan demikian."

Li Yuan-wai tetap belum merasakan perubahan nada bicara Xiao Cui, malah dia membusungkan dada, satu sikap demi teman kedua belah iga ditusuk pisaupun akan diterimanya.

"Bagus sekali, maaf, aku harus jelas menanyakan, karena Xiao Dai sekarang berada di rumah kami, dia diruang belakang sedang menemani nyonya main catur!"

"Nyonya! Bukankah kau mengatakan nyonyamu tidak ada di rumah?"

"Oooh! Yang aku maksud adalah Xiao Dai sedang menemani nyonya kedua main catur." sanggah Xiao Cui sangat cepat, dia pintar segera merubah kata-katanya.

Orang yang kaya mempunyai tiga istri empat selir juga memang tidak aneh.

Li Yuan-wai jadi tidak memikirkan urusan yang lain, yang dipikirkan adalah Xiao Dai yang sungguh banyak rezeki asmaranya, tidak salah, sekali terjungkal masuk jaring asmara maka akan lupa pulang, dia harus baik-baik mempermak dia baru bisa meredakan amarahnya.

Li Yuan-wai perlahan memarahi, "Orang ini lebih mementingkan wanita dan menganggap enteng teman!"

Tapi di dalam hatinya dia ingin segera cepat-cepat melihat bagaimana rupa nyonya kedua ini.

Karena wanita yang bisa mengikat Xiao Dai di atas papan catur, pasti wanita yang luar biasa.

0ooo(dw)ooo0

Li Yuan-wai tentu saja tidak melihat nyonya kedua. Bukan saja tidak melihat nyonya kedua, sampai Xiao

Dai juga tidak dapat dilihatnya.

0ooo(dw)ooo0

Xiao Dai dengan Ouwyang Wu-shuang sedang main catur.

Hanya mereka bukan di rumahnya Qian Ru Shan, tapi di Perumahan Zhan Bao rumahnya Zhan Long, Zhan Feng.

Sep asang kakak beradik sekandung bersama-sama tinggal disatu perumahan yang melingkupi seluruh gunung, tapi masing-masing mengurus dirinya, masing-masing punya wilayah sendiri, tidak saling berhubungan.

Ini adalah sebuah hal yang orang luar sulit bisa mengerti.

Zhan Long dan Zhan Feng, kakak dan adik begitulah keadaannya.

Tentu saja ini tidak dimulai dari sejak permulaan.

Kejadiannya dimulai dua tahun lalu, kakak dan adik karena satu hal mengenai hubungan antar laki-laki dan wanita tidak bisa saling menerima, maka terjadi gesekan yang serius, ditambah sifat keduanya sama-sama keras, dan sama-sama tinggi hatinya, siapa pun tidak merasa dirinya salah.

Setelah terjadi pertengkaran besar, kedua orang ini jadi benar-benar saling tidak berhubungan, juga belum pernah saling berkata satu patahpun sampai sekarang.

Kakak punya teman sendiri, adik juga punya teman sendiri, siapa pun tidak saling mengurus, siapa pun malas mengurus.

Makanya Xiao Dai dan Ouwyang Wu-shuang yang tinggal di pekarangan Zhan Feng, Zhan Long juga tidak tahu.

Sebaliknya, Polisi Setan juga berada di Perumahan Zhan Bao mengobati lukanya, Zhan Feng yang menjadi adik juga tidak tahu.

0ooo(dw)ooo0

Xiao Dai sudah tiga kali berturut-turut kalah main catur oleh Ouwyang Wu-shuang.

Dan kali ini kelihatannya, juga hampir menyerah, karena biji catur disebelah kanannya nampak sudah tidak bisa melarikan diri.

Laki laki bermain catur dengan wanita, jarang sekali bisa berkonsentrasi penuh.

Apa lagi yang dihadapi Xiao Dai adalah kekasihnya sendiri, walau kekasih ini sekarang sudah menjadi istri orang.

0ooo(dw)ooo0

Xiao Dai sungguh tidak bisa memenangkan Ouwyang Wu-shuang? Seharusnya hal ini tidak mungkin terjadi, karena kemahiran main catur Xiao Dai sampai raja main catur di akademi sastra kerajaan, sastrawan Guo juga menyerah kalah, apa lagi permainan catur Ouwyang Wu-shuang yang hanya begitu saja.

Kalau begitu apa sebabnya, Xiao Dai bisa kalah?

Apakah benar dia tidak bisa konsentrasi? Atau dihatinya ada masalah?

Apakah karena dia ingin supaya Ouwyang Wu-shuang senang maka dia sengaja mengalah? Atau dia tersesat....

dalam senyumnya Ouwyang Wu-shuang.

0ooo(dw)ooo0

"Xiao Dai, jika kau kalah lagi, aku akan pergi keibu kota mencari raja main catur sastrawan Guo untuk menantangnya!"

"Betulkah? Hati-hati situa itu menaksirmu, nanti kau tidak bisa keluar lagi dari istana, aku mau lihat kau mencari siapa untuk minta tolong." Ini adalah kata-kata hati Xiao Dai, yang tidak dapat mengatakannya keluar.

"Hem! Aku tidak membuatnya sial sudah terhitung dia telah membakar hio tinggi-tinggi,” kata Ouwyang Wu- shuang malah bisa membaca ekspresi wajah Xiao Dai.

Xiao Dai bukan saja bodoh, juga jadi idiot.

Dia sungguh tidak mengerti bagaimana Ouwyang Wu- shuang bisa membaca pikirannya.

"Kenapa! Melihat aku dengan melotot begitu? Jangan aneh, terhadap dirimu apa aku masih tidak mengerti? Di dalam hati ada perasaan sekali sentuh dapat berhubungan, tepat dugaanku seperti apa yang ingin kau katakan bukan? Makanya! Kau harus hati-hati, kau tidak akan bisa menyembunyikan apa pun dariku,” kata Ouwyang Wu- shuang seperti sungguh sungguh seperti tidak, setengah kelakar.

Xiao Dai sekarang baru mengerti, kepandaian Ouwyang Wu-shuang yang begitu hebat.

Dia mana tahu, sebelum Ouwyang Wu-shuang mengatakan ini, sudah memikirkan paling sedikit dua puluh macam kemungkinan yang akan dijawab oleh Xiao Dai.

Juga sudah menyelidik dengan teliti, arah bicara dan keadaan hati Xiao Dai, dia merasa kata kata ini adalah jawaban yang paling bagus.

Karena kata-kata 'dia' tidak dijelaskannya, Xiao Dai mana bisa tahu sastrawan Guo, atau siapa?

Makanya Xiao Dai jadi salah tangkap, ini juga hasil yang sudah dia perkirakan.

Sehingga, Xiao Dai telah tertipu, Ouwyang Wu-shuang telah tertawa.

Semacam tawa yang penuh gairah, tapi malah membuat hati Xiao Dai merasa dingin.

0ooo(dw)ooo0

Betulkah Xiao Dai tertipu?

Tidak, Xiao Dai sama sekali tidak idiot, mana bisa dia tertipu?

Lalu kenapa dia pura pura tertipu? Kenapa juga dia mau bersandiwara?

Terhadap Ouwyang Wu-shuang yang sangat dia cintai untuk apa menyembunyikannya?

Semua ini hanya dia sendiri yang tahu. 0ooo(dw)ooo0

"Xiao Dai, aku harap apa yang telah kau janjikan padaku, jangan dilupakan, tunggu setelah suaramu sembuh, apakah kau bisa segera melaksanakannya?"

Ouwyang Wu-shuang tiba-tiba menjadi serius, masalah lama sudah diungkit lagi.

Xiao Dai mengerti apa yang dia maksud, dia menganggukkan kepala.

Dengan puas dia tertawa lagi, Ouwyang Wu-shuang menaruh satu biji putih, memutus jalan kembali biji hitam Xiao Dai, melanjutkan perkataan, "Terima kasih kau tidak lupa, aku juga tidak lupa sekarang yang aku taruh adalah jalan mematikan biji hitammu? Jalan ini selamanya kau tidak akan keburu memperbaikinya, aku tahu kau selalu memikirkan bagaimana menyelamatkan permainan catur ini, tapi yang mendahului selamanya aku, jadi kau tidak  ada kesempatan, betul tidak?"

Satu kata dua maksud, yang mengatakan punya maksud tertentu.

Siapa yang tidak mengerti maksudnya?

Xiao Dai tetap menganggukkan kepala. Lama berpikir, Xiao Dai mengacak-acak biji caturnya dipapan.

0ooo(dw)ooo0

Main catur kalah bisa mengacak-acak, juga bisa mulai dari awal lagi.

Tapi bagaimana seorang teman? Kehilangan seorang teman apa masih bisa mencarinya kembali? Xiao Dai bisa mengacak-acak papan catur, tapi bagaimana bisa mengacak-acak persahabatan yang sangat kekal?

Mendorong menjauh papan caturnya, Xiao Dai bangkit berdiri, dengan gelisah melangkah ke depan jendela, melihat bermacam-macam bunga Ju di atas pot bunga yang ditanam orang diluar jendela.

Kelompok bunga Ju itu mekar menantang angin, menyilaukan mata, seperti seorang gadis dalam buaian asmara, seperti sedang menceritakan apa-apa.

Xiao Dai yang melihatnya juga sampai terpikat, pikirannya menerawang, bunga Ju diibaratkan orang pertapa yang tidak bisa mengeluarkan perasaan emosi, tidak ingin tinggal di sini lagi, tapi menjadi seorang pertapa yang benar-benar tidak bisa bicara.

Ouwyang Wu-shuang berkata, "Menyesal?"

Xiao Dai tidak membalikkan tubuh, hanya menggelengkan kepala.

"Kau seharusnya bisa menerka maksud hatiku, membunuh Li Yuan-wai itu tidak bisa dihindarkan, saat aku bertemu denganmu, aku sudah tidak peduli pada banyak hal. Menikah dengan orang yang tidak aku cintai sudah membuat aku sangat menyesal, maka aku mana bisa melepas satu orang yang aku cintai? Kalian berdua adalah pahlawan, dan sesama pahlawan tidak bisa berada bersamaan, apa lagi wanita cantik hanya ada satu, aku pikir kau juga pasti tahu ceritanya Chu Ba Wang Xiang Yu dengan Liu Bang."

Badan Xiao Dai bergetar sekali, dia tetap tidak menjawab. Sehingga dia juga tidak bisa melihat sepasang mata Ouwyang Wu-shuang terdapat sinar kebencian yang sekilas lewat, dan wajahnya yang tidak mengatakan sebenarnya itu.

Kenapa bisa begitu?

Hanya Ouwyang Wu-shuang sendiri yang tahu.

0ooo(dw)ooo0

Zhan Feng telah masuk. Seluruh ruangan rasanya menjadi terang karenanya.

Wanita secantik dia, sebenarnya juga sama seperti sebutir mutiara, jalan kemana, terang sampai dimana.

"Suami istri sedang bertengkar! Kenapa? tadi bukankah sedang baik-baik main catur, Kenapa sekarang yang satu membalikkan tubuh, yang satu lagi cemberut mulutnya?"

Setelah bergaul akrab, perkataannya menjadi ada sedikit kenakalan.

Xiao Dai terpaksa membalikkan tubuh, tersenyum.

Setiap kali melihat Zhan Feng, Xiao Dai merasa wanita ini bertambah cantik.

Di dalam hatinya sedang berpikir, sepertinya Tuhan saat menciptakan dia, lebih menyayanginya, semua yang indah- indah didunia diberikan ditubuhnya.

Sepasang mata Ouwyang Wu-shuang menjadi terang.

Otomatis tertawa, berkata, "Bertengkar harus ada dua orang baru bisa bertengkar, jika yang satu bisu, bagaimana bisa terjadi pertengkaran?"

"Oww! Aku lupa, Xiao Dai, maaf, bagusnya kau bukan benar-benar bisu, aku jamin lewat tiga sampai lima hari lagi kau akan bisa bicara lagi, asal kau makan obatku tepat waktu,” kata Zhan Feng sambil tertawa.

Tertawa centil semacam ini, asalkan seorang lelaki mendengarnya pasti akan merasa nyaman.

Tapi Xiao Dai tidak berani menampilkannya, karena Ouwyang Wu-shuang ada disampingnya.

Maka dia dengan kaku tertawa, sebagai jawaban, sesungguhnya diajuga hanya bisa begitu.

Benar saja di mata Ouwyang Wu-shuang timbul rasa cemburu, hanya macam cemburunya sepertinya salah alamat. Begitu melihat pandangan mata Xiao Dai, lebih- lebih membuat dia tidak mengerti. Dia sungguh tidak mengerti, wanita juga bisa timbul cemburu terhadap laki- laki.

Cemburunya malah begitu kuat dan jelas. "Shuang Shuang, kau sungguh akan pergi meninggalkan rumah? Suamimu mungkin sudah menyebarkan berita tentang istrinya yang lari!"

"Dia berani?! Sebelum masuk ke rumah Qian, aku sudah memberikan syarat padanya, aku boleh masuk ke rumah keluarga Qian, di kemudian hari aku juga boleh setiap saat meninggalkan pintu keluarga Qian, apa lagi aku dengan dia tidak ada mak comblang resmi menikah, sehingga sampai diistana langit dihadapan raja Yu Huang yang agung juga tidak bisa memvonis aku salah, kau jangan sembarangan meributkannya!"

"Betulkah? Ternyata setelah ada barang baru kau jadi lupa barang lama betul tidak?"

"Apa barang baru barang lama? Aku hanya kembali ke cinta lamaku, pikiranku sekarang telah terbuka cuma itu saja." "Kau! Seorang wanita, kulit wajahnya malah lebih tebal dari laki laki."

"Oooh? Baik, baik, aku kalah bicara denganmu, jangan lupa, pada suatu hari kau juga akan menikah dengan orang, sampai pada waktunya, kau mau minta ampun, juga harus melihat apakah aku akan melepaskanmu."

Dua sahabat sekamar, mereka sudah biasa berkelakar.

Xiao Dai yang berada disamping walau kulit wajahnya lebih tebal lagi, setelah menjadi olokan orang, rasanya itu juga sangat tidak enak, dan lagi, walau punya alasan tepat juga tidak bisa menjelaskan.

Dia juga tidak terpikirkan hubungan Ouwyang Wu- shuang dengan suaminya bisa macam begitu.

Dia benar-benar menjadi sedih, yang keluar dari lubuk hatinya. Karena dia selalu mengira Ouwyang Wu-shuang telah menikah, dan juga sangat bahagia.

Dia sungguh benar-benar menyesal, menyesal yang sakit hati. Jika tadinya tahu begini, waktu itu dia tidak akan memutuskan keputusan yang sembrono itu. Lalu semua ini bisa menyalahkan siapa?

Xiao Dai sekarang benar-benar ingin segera menemui Li Yuan-wai. Dia ingin memberitakan semua hal ini pada dia, hal mengenai Ouwyang Wu-shuang. Dia juga mungkin benar-benar membunuh Li Yuan-wai. Karena keputusan kentut anjing dia pada waktu itu.

Dua laki laki secara bersamaan mencintai seorang wanita.

Seorang wanita juga mempunyai dua cinta. Semua sebenarnya satu opera sedih. Jika opera sedih ini semua ditimpakan pada seorang wanita untuk menerimanya, sungguh sangat keji.

0ooo(dw)ooo0

Dua orang wanita sudah tertawa bergulung menjadi satu.

Hati Xiao Dai malah dag dig dug seperti tidak meneteskan darah. Dia juga tahu dirinya akan mempunyai banyak waktu tidak bisa tertawa.

0ooo(dw)ooo0
DONASI VIA TRAKTEER Bagi para cianpwe yang mau donasi untuk biaya operasional Cerita Silat IndoMandarin dipersilahkan klik tombol hati merah disamping :)

Posting Komentar