Duri Bunga Ju Bab 06: Orang berjalan

 
Bab 06: Orang berjalan

Dipenginapan itu. Disudut ruang besar.

Sebuah meja persegi, Polisi Setan dengan seorang pemuda berbaju pelajar masing-masing duduk berseberangan.

"Lao Tie, menurut pendapatmu, hilangnya dia apa benar telah dibunuh orang?" kata orang berbaju pelajar dengan hati khawatir.

"Seharusnya delapan sampai sembilan puluh persen benar, jika tidak dibunuh orang, tentu juga ditangkap orang." "Aneh, selama berada didunia persilatan, aku tidak pernah mendengar ada orang yang menggunakan jarum sulam sebagai senjata gelap."

"Orang yang kehilangan ingatannya, refleknya juga akan berkurang banyak, inilah yang aku khawatirkan, kalau tidak dengan ilmu silat dan kepintaran Yuan Dashao, bagaimanapun dia tidak akan terjebak,” kata Polisi Setan sambil menatap orang berbaju pelajar dengan khawatir.

"Apa masih ada penemuan lainnya?"

"Tidak ada, di dalam kamar semuanya rapi, tidak ada tanda-tanda kekacauan akibat pertarungan."

"Jarum ini benar-benar menakutkan, tampak seperti duri yang sukar terlihat yang setiap saat bisa menusuk. Sekarang kita harus lebih banyak menaruh perhatian dan selidiki siapa yang pandai menggunakan senjata rahasia jarum, atau yang mirip jarum.... hai! Satu gelombang belum surut, gelombang lain sudah menyusul, kulihat musuh yang bersembunyi di tempat gelap, bukan saja mengetahui segala sesuatu mengenai keluarga Yuan, juga berniat menghancurkan rumah, dan menghabisi nyawa semua anggota keluarga Yuan." Polisi Setan terdiam.

Situasinya menjadi tambah berat, dua orang lainnya sama-sama tidak berkata lagi. Lama sekali....

Orang berbaju pelajar berkata lagi, "Orang yang di kabupaten Ping Yang ini apakah Tangan Cepat Xiao?"

"Sekarang masih belum tahu, Li Yuan-wai sudah mengejar kesana."

"Aku masih khawatir, didunia persilatan kecuali kau, siapa lagi yang bisa menaklukkan dia? Nama Tangan Cepat Xiao Dai mempunyai kedudukan yang bisa dijamin." "Kepintaran dan ilmu silat Xiao Dai memang lebih tinggi dari pada siapapun, tapi yang ditakutkan adalah musuh di tempat gelap, senjata yang tersembunyi, paling sulit dihindarkan."

"Bukan aku banyak usil, mengapa sudah banyak peristiwa yang terjadi Tangan Cepat Xiao Dai dan Li Yuan- wai masih tidak diberitahu?"

"Aku telah mengatakan, musuh yang bersembunyi di tempat gelap sepertinya sangat faham terhadap segala persoalan keluarga Yuan, tapi teman atau sanak keluarga Yuan malah tidak seberapa tahu, aku jelas tahu Xiao Dai dan Li Yuan-wai tidak mungkin adalah orang yang berbuat, tapi aku tetap harus waspada, bagaimana pun masalah ini terlalu berat dan besar, nanti perlahan aku akan menjelaskan pada mereka."

"Aku hanya merasa jika mereka berdua juga tidak dapat dipercaya, didunia ini 'teman' dua huruf ini juga. ”

Tentu saja orang berbaju pelajar mengerti maksud Polisi Setan.

Sehingga orang berbaju pelajar berkata lagi, "Lao Tie, hati-hati, kalian bertiga jauh ribuan li sengaja datang kesini, membuat aku sangat terharu, mana mungkin aku tidak percaya pada kalian? Sungguh aku sangat khawatir, jika kita tidak hati-hati sedikit saja, bisa merusak segalanya, maka aku merahasiakan semua ini pada mereka, membiarkan mereka menyelidik, dan aku mengawasi diam-diam, dengan demikian mungkin akan lebih mudah memancing dalang masalah ini keluar."

"Aku hanya merasa pekerjaan ini, terlalu mempersulit dirimu." "Apa ada cara lain? Kalau ada, aku juga tidak mau melakukannya, jika tidak melakukan pekerjaan ini, aku juga tidak dapat memikirkan cara lain yang bisa memancing orang di belakang layar ini keluar."

"Aku tidak mengerti, apa maksudnya nyonya besar membawa Tangan Cepat Xiao Dai masuk kegunung Kabut Hitam?"

Dia ingin menjelaskannya, tapi setelah dipikir-pikir orang berbaju pelajar tidak jadi membuka mulut.

"Benarkah semua seperti dalam pemberitaan, bahwa semua adalah rencana nyonya besar?"

"Lao Tie, semua sama sekali bukan seperti itu, aku bisa beritahu kenyataan sebenarnya, tapi untuk kau dan aku tidak ada gunanya, kita bersandiwara harus mirip, aku harap kau tetap berperan sebagai kau, dengan demikian tidak akan membuat orang curiga, kau tenang saja, tidak lama lagi persoalannya akan terbuka semua."

"Bocah, kau sangat pintar mempermainkan orang, bukankah semua akan membuat orang mendongkol dan bisa membuat orang mati karena kheki? Kau tidak memberitahu aku, apa aku tidak bisa menyelidik sendiri? Apa kau kira sebutan Polisi Setan didapat dengan mengeluarkan uang membelinya?"

Orang berbaju pelajar tertawa, hanya saja tawa itu dilihat dari sudut mana pun tidak terlihat alami, mukanya seperti sudah tertempel sesuatu.

"Lao Tie, maksudku, semakin dirimu berusaha keras menyelidik perkara ini, maka bagi ku akan lebih menguntungkan, karena perhatian lawan akan tertumpah pada dirimu, jadi tidak ada kesempatan mengawasi dari tempat tersembunyi, sebaliknya malah aku bisa bersembunyi mengawasi dirinya, katakan benar, tidak?"

"Baik, baik, aku tidak bisa berdebat denganmu, kau memang hebat, Polisi Setan mengaku tidak bisa menandingimu, kau jadi pemimpinnya, kau mengatakan apa semua mengikutimu, bukan begitu?"

Sambil mengepalkan tangan dan digoyang goyangkan, orang berbaju pelajar berkata, "Terima kasih banyak! Lao Tie, tunggu sampai masalahnya terbongkar, saat pelaku utamanya sudah dihukum, aku pasti akan menemani kau minum tiga hari tiga malam."

"Sudahlah! Kekuatan minummu, bukan aku tidak tahu."

0ooo(dw)ooo0

Dua orang laki laki secara bersamaan mencintai seorang wanita, hasil akhirnya pasti akan sedih.

Mungkin kita sudah biasa mendengar dua orang wanita, tiga orang wanita, atau empat orang wanita bersama-sama menikah dengan seorang laki laki.

Tapi pasti tidak akan pernah mendengar dua orang laki laki menikah dengan seorang wanita. Jika ada, maka di antara dua orang laki-laki itu, pasti ada seorang tidak bisa disebut sebagai laki-laki. Inilah bedanya laki-laki dengan wanita. Juga bisa dibilang laki-laki lebih egois dibanding wanita, dia tidak dapat menerima ada laki-laki lain memiliki wanita miliknya.

Tangan Cepat Xiao Dai sambil berjalan, sambil memikirkan masalah yang kelihatannya mudah tapi rumit, memang rumit hubungan antara laki-laki dan wanita. Dia sungguh tidak mengerti, mengapa dirinya bisa menerima permintaan Ouwyang Wu-shuang untuk membunuh sahabat terbaiknya sendiri. Li Yuan-wai.

Seperti dia juga tidak mengerti, mengapa Ouwyang Wu- shuang tidak dipanggil Ouwyang Cheng Shuang (Cheng Shuang = menjadi sepasang), atau Ouwyang San Shuang (tiga pasang), Si Shuang (empat pasang)....

Kalau begitu siapa pun yang menyukai dia, orang yang mencintai dia, hanya seorang saja yang bisa bersama dia selamanya. Tapi dia tidak memikirkan lagi karena hanya ada dia seorang saja, makanya dia baru dipanggil Ouwyang Wu-shuang.

Kalau tidak, kemanapun kau pergi begitu bertemu dengan marga Ouwyang, maka akan terjadi hal yang memusingkan kepala.

0ooo(dw)ooo0

Dia telah kembali ke kabupaten Ping Yang.

Karena dia menggunakan jalan lain, maka dia tidak bertemu dengan Li Yuan-wai. Dia juga tidak tahu ada dua orang wanita karena masalah Li Yuan-wai, telah bertarung dengan unik. Jika tidak dia pasti akan mati mendongkol, melihat wajah bangga yang diperlihatkan oleh Li Yuan-wai.

Dengan susah payah dia kembali ke penginapan, tapi dia tidak melihat seorangpun.

Hatinya merasa aneh tapi dia malas keluar mencarinya, pikirnya, asal tidak mati, orangnya pasti akan kembali. Sehingga tidurlah dia di atas ranjang Polisi Setan.

Memang, hampir lima hari penuh dia belum pernah tidur, saat ini jika dia tidak tidur mau kerja apa lagi? Duduk menunggu, bukankah tidur juga menunggu? 0ooo(dw)ooo0

Jika orang akan kaya, pintu pun tidak bisa menghalanginya. Tapi jika orang akan sial, benteng kota pun sama tidak bisa menghalanginya.

Meski duduk di dalam rumah, 'Tuan langit' akan mengambil sebuah batu, memecahkan genteng rumah, jatuh di atas kepala hingga dikepala akan timbul benjolan besar.

Tangan Cepat Xiao Dai walau kepalanya tidak timbul benjolan besar, tapi sudah ada lima benjolan.

Malah jika melihat keadaannya, masih ada tambahan lagi, sekarang dia digantung di sebuah kamar kayu bakar entah rumah siapa.

Dihadapan dia, berdiri dua manusia yang rupanya sama, yang khusus makan daging manusia, 'Gigi Gergaji Bersaudara'.

Sungguh dia tidak mengerti mengapa dia bisa diperlakukan seperti ini, dan kepalanya juga penuh dengan benjolan.

Disaat orang tertua Gigi Gergaji Bersaudara, mengangkat tongkat kayu akan memukul kepala Xiao Dai yang keenam kalinya, Xiao Dai sudah sadar, sadarnya juga karena kesakitan.

"Aku katakan padamu, 'orang makan orang', sekali lagi kau memukul, aku mungkin benar-benar tidak bisa bangun lagi, kau berhentilah! Aku pikir kau juga sudah puas memukul, batok kepalaku mana bisa menahan pukulanmu yang cara memukulnya seperti memukul bedug." "Ooo, kau sudah sadar!" kata orang tertua merasa aneh, dia menahan tongkatnya, suaranya membuat bulu kuduk siapapun berdiri.

Sambil menahan sakit, Xiao Dai dengan suara serak berkata, "Katakan padaku, bagaimana aku bisa ada di sini?"

Dengan menonjolkan gigi gergajinya orang kedua Gigi Gergaji tertawa dan berkata, "Kami sudah memperhitungkan kau pasti akan minum teh di teko itu."

Tidak aneh setelah minum satu cangkir teh di atas meja Xiao Dai jadi begitu saja ingin tidur.

Xiao Dai bersumpah bahwa selanjutnya dia tidak akan minum teh lagi, lebih baik minum air putih saja.

"Mengapa kalian bisa tahu aku menginap di sana? Kalian mengapa bisa mengetahui jejakku?"

"Sejak mulai kau datang ke kabupaten Ping Yang, semua gerak gerikmu sudah di dalam pengawasan kami, tadinya kami ingin mendapatkan sikaki anjing dari 'pintu enam daun' itu, siapa tahu udang kecil tidak dapat, malah dapat menangkap ikan besar ini."

Xiao Dai mengeluh, kali ini dia benar-benar menyesal, dia melihat tali yang mengikat sepasang tangan dan kakinya, memakai tali super besar terbuat dari urat sapi dicampur dengan serat baja, dan juga seluruh tubuhnya tidak bertenaga sedikitpun.

"Apakah kalian berdua telah siap menyantapku?"  "Tentu, tentu, jika aku tidak makan dirimu, mana bisa

meredakan kebencian hatiku?" kata orang tertua Gigi Gergaji dengan dingin. "Kudengar dari orang, daging manusia rasanya asam, aku berani jamin dagingku bukan saja asam, tapi juga pahit, mungkin sulit menelannya."

"Kau tenang saja, kami punya cara meramunya, aku lihat kau seperti anak ayam! Daging semacam ini sangatlah bertonik sekali" kata orang kedua Gigi Gergaji.

"Bebaskan aku, aku dapat menebus diriku dengan sejumlah besar uang, dan uang tebusan ini besarnya kalian tidak bisa membayangkan."

"Kami mau uang itu, tapi kami tidak mau jadi  musuhmu, karena siapapun yang menjadi musuh Tangan Cepat Xiao Dai, dia sudah hampir menjadi seorang yang mati, dan orang mati tidak dapat menggunakan uang, benar bukan?"

"Yang bisa menggunakan uang adalah diriku, maka dia pasti temanku."

"He.... he.... he Tangan Cepat Xiao Dai kau tidak usah banyak bicara lagi, sahabat juga terdiri dari banyak macam, seorang sahabat yang hampir mati, berapa banyak uang yang bisa digunakan?"

Xiao Dai tidak menduga dua bersaudara yang seperti mayat hidup ini, otaknya sedikit pun tidak bodoh, malah licin seperti belut.

Sekarang selain menerima nasib, dia bisa apalagi?

Dua orang tbc yang sangat membutuhkan minuman tonik ini, saat mereka menemukan seekor anak ayam, maka anak ayam ini tidak lama lagi akan menjadi tim ayam kuah.

0ooo(dw)ooo0

Suten, biasanya adalah permainan untuk menentukan siapa pemenangnya saat sedang minum arak, dan hasil menangnya hanya mengharapkan lawannya lebih banyak minum arak, sebaliknya dirinya lebih sedikit minum arak.

Saat ini Gigi Gergaji Bersaudara dua orang sedang suten arak.

"Dua saudara baik!" "Sepasang Pusaka." "Lima pemimpin!" "Harta empat musim."

Yang aneh adalah di depan mereka setetes arak pun tidak ada.

Jadi taruhan apa yang mereka lakukan?

Otak Xiao Dai masih sadar, hanya saja kehilangan kebebasan. Tapi dia malah berharap otaknya bisa beristirahat, berharap dia bisa bebas.

Karena otak sedang istirahat, jadi tidak akan terpikir, kaki kiri, lengan kanan, telinga kiri, sudah dimenangkan oleh orang tertua dan mata kirinya, lengan kanan, hidung dimenangkan oleh saudara lainnya.

Jika gerakannya bisa bebas, dia pasti dari tadi sudah membelah hidup-hidup sepasang manusia keji di depan matanya ini, bagaimanapun, di dalam mimpipun tidak terpikir pada suatu hari dirinya bisa dijadikan taruhan suten, apa lagi taruhannya adalah lima indra dan kaki tangannya.

0ooo(dw)ooo0

Gumpalan asap hitam dan bara api, mendadak membakar sekeliling kamar kayu bakar ini.

"Kebakaran! Kebakaran! Kebakaran di kamar kayu bakar. ” Dalam sekejap, sebuah teriakan ribut orang-orang ketakutan, dan suara pukulan tambur tembaga menggema dikegelapan malam.

Sederetan lima kamar kayu bakar di belakang pekarangan hartawan Chen, sudah terbakar tidak bisa dikendalikan lagi.

Dua bayangan hitam yang seperti setan menabrak keluar dari tempat kebakaran.

0ooo(dw)ooo0

Xiao Dai tertawa, tepat disaat terdengar suara teriakan, "Kebakaran!"

Bagaimana dia tidak tertawa, akhirnya dia tidak membiarkan mereka menentukan siapa pemenang dirinya, sesudah melihat mereka bersaudara dengan tergesa gesa menyelamatkan diri dari kamar kayu bakar ini.

Apa lagi sesudah itu dia mendengar suara Polisi Setan.

0ooo(dw)ooo0

Seorang diri Polisi Setan masuk dari lubang genteng ke dalam kamar kayu bakar, saat keluar melalui jalan yang sama, dipunggungnya sudah menggendong Tangan Cepat Xiao Dai yang pingsan karena sesak nafas.

Dan baru saja Polisi Setan keluar menyelamatkan diri dari tempat kebakaran, kamar kayu bakar itu sudah runtuh seluruhnya.

Karena asal api dari sekeliling kamar kayu bakar, ditambah hawa kering benda juga angin yang cukup besar, semua menambah kekuatan api, juga ada minyak Tong membantu pembakaran, makanya dalam waktu sekejap, sederetan kamar kayu bakar telah menjadi abu. Gigi Gergaji Bersaudara telah menyelamatkan diri dari tempat kebakaran, tapi mereka tidak menduga Tangan Cepat Xiao Dai juga telah ditolong orang.

0ooo(dw)ooo0

Xiao Dai sudah bangun, bangun di sebuah lapangan di luar kota.

Bintang bintang berkedip, malam dingin seperti air.

Tapi yang dia lihat adalah ada dua butir bintang yang paling paling terang. Yang dia rasakan adalah kehangatan seperti di dalam karpet bulu Persia.

Dia berbaring dipelukan Ouwyang Wu-shuang, dan wajahnya dekat sekali dengan dia, saking dekatnya hampir bisa dihitung dengan jelas ada berapa lembar bulu matanya.

Makanya ketika dia membuka mata, dia tidak dapat melihat bintang-bintang yang bertaburan dilangit, dia hanya melihat dua butir sinar hitam pekat dan terang sepasang mata.

Dalam pelukannya, tentu saja lebih hangat dibanding karpet bulu Persia.

Xiao Dai telah mabuk, bukan karena arak.

Dia pernah terbaring dipelukan wanita, dihari-hari setelah meninggalkan Ouwyang Wu-shuang.

Tapi dia tidak pernah berbaring dipelukan Ouwyang Wu- shuang.

Maka bagaimana dia tidak mabuk? mungkin dia berharap selamanya dia mau mabuk tidak sadar lagi.

"Kau sudah bangun, tapi jangan bicara dulu?"

Dengan membelalakkan matanya, Xiao Dai menganggukkan kepala. Dia tahu dia bukan sedang mimpi, karena hidungnya dapat mencium wangi seperti anggrek, dan wangi itu adalah wangi yang tidak bisa ditangkap dalam berkali-kali mimpinya.

Embun telah membasahi rambut dan baju mereka, tapi dua sorot mata yang bersatu itu tidak terpengaruh.

Tatapan yang begitu kuat, begitu menggetarkan, begitu memikat hati, seperti sejak jaman batu sudah begitu, dan juga akan terus begitu.

0ooo(dw)ooo0

Orang boleh pacaran seratus kali, tapi dia tidak dapat melupakan yang pertama kali.

Membaca sorot mata Xiao Dai yang penuh pertanyaan, Ouwyang Wu-shuang tertawa, dengan senyum memikat.

"Buat apa banyak pikir? Kau tidak merasa sekarang ini tidak bersuara lebih bagus dari pada bersuara?"

Tapi Tangan Cepat Xiao Dai tetap saja Tangan Cepat Xiao Dai, dalam situasi bagaimana pun, dia tidak akan lupa apa yang dia harus kerjakan.

Dia tidak akan lupa tujuan perjalanannya. Lebih lebih tidak akan lupa Polisi Setan Tie Cheng Gong yang telah menyelamatkan dirinya.

Makanya dia telah membuka mulut, berharap masalahnya menjadi jelas.

Walau itu akan menjadikan seorang bodoh yang merusak suasana, merusak pemandangan.

Tiba tiba wajah Xiao Dai berubah. Berubah jadi gelisah, jadi ketakutan. Karena tiba-tiba dia menyadari dia sudah tidak bisa mengucapkan sepatah kata pun, walau kata yang paling gampang.

Dia menggunakan seluruh tenaganya, membuka mulutnya besar-besar, sebisanya ingin berteriak, tapi suara yang keluar dari tenggorokannya hanya "Hek", "Hek" suara hembusan nafas.

Dia tidak tahu kenapa bisa jadi begini, juga tidak tahu semua ini sejak kapan terjadinya.

Waktu itu dia merasa Polisi Setan menutup kepalanya dengan handuk basah turun dari atap rumah, kemudian dia pingsan karena nafasnya tersedak oleh asap tebal.

Sebenarnya dia bisa menggunakan ilmu silat Kura-kura Istirahat, tapi saat itu seluruh tubuhnya tidak bertenaga, sehingga Qi nya juga tidak bisa diangkat dan dikumpulkan.

Ouwyang Wu-shuang juga telah melihat wajah Xiao Dai yang tidak benar, senyumannya jadi hilang, dan wajah menjadi gelisah.

"Xiao Dai, kau. kau jadi bisu?! Kau tidak bisa bicara?!"

Sambil menganggukkan kepala, Xiao Dai malah tertawa, tidak diragukan lagi ini adalah semacam tawa yang paling jelek didunia, karena tawanya lebih tidak enak dilihat dibandingkan menangis.

Seorang pahlawan yang ternama didunia persilatan, di dalam situasi apapun dia tidak boleh mengucurkan air mata, tidak menangis.

Xiao Dai tidak dapat menangis, maka dia hanya bisa tertawa.

Bagusnya didunia masih ada bahasa kedua. huruf. Juga bagusnya didunia masih ada bahasa ketiga....

isyarat tangan.

Terus sampai hari menjadi terang, akhirnya Xiao Dai dengan isyarat tangan, ditambah dengan menulis, baru dapat tahu apa sebabnya dirinya bisa berada di sini.

Menurut kata-kata Ouwyang Wu-shuang, saat senja hari diluar kota dia melihat Polisi Setan diserang oleh dua saudara kembar yang seperti mayat hidup, dan dalam kekacauan itu dia menyelamatkan Xiao Dai yang sedang pingsan di tanah.

0ooo(dw)ooo0

"Aku juga tidak terpikir orang tua botak itu adalah orang yang menyelamatkan kau, jika aku tahu, seharusnya aku membantu dia, menghadapi dulu saudara kembar yang seperti mayat itu, kenyataannya, setelah aku melihat yang pingsan di tanah itu adalah dirimu, aku juga tidak sempat memikirkan yang lain, keinginanku hanya membawa kau meninggalkan tempat itu dulu.... melihat keadaannya, orang yang menolongmu walau ilmu silatnya tidak sebaik lawannya, tapi menurut aku, jika dia ingin meloloskan diri seharusnya tidak terlalu sulit. ”

Perkataannya berhenti sejenak, Ouwyang Wu-shuang memperhatikan Tangan Cepat Xiao Dai lalu melanjutkan kata-katanya, "Sekarang kau jangan memikirkan semua itu, aku lihat paling baik mencari dulu seorang tabib, atau periksa dulu penyakitmu, kenapa kau tiba-tiba menjadi bisu, asal sebabnya sudah diketahui, aku rasa pasti ada akal menyembuhkanmu."

Dengan menganggukkan kepala, Xiao Dai bangkit berdiri meninggalkan 'kampung lembut'nya, dia merasakan ilmu silatnya telah pulih kembali, tapi masih ada satu lagi persoalan yang tidak dapat dia jelaskan. 0ooo(dw)ooo0

Bos toko obat Hui Cun Tang, berwajah bulat, usianya lima puluh tahun lebih, orangnya sangat ramah, pintar berdagang.

Dia juga seorang tabib yang keahliannya paling baik di kabupaten Ping Yang.

Xiao Dai dan Ouwyang Wu-shuang berdua duduk di ruangan.

"Tuan muda Wang, maaf sekali, penyakit mu aku sungguh tidak mampu mengobati, aku hanya tahu perbuatan ini dilakukan oleh orang yang telah meracunimu."

Hati Xiao Dai jadi dingin, hanya dalam waktu setengah hari ini, dia sudah merasakan jika seseorang sudah menjadi bisu, itu memang satu hal yang sangat menyakitkan.

"Mulut belum tentu hanya dipergunakan untuk bicara, tapi mulut masih bisa digunakan untuk mengerjakan banyak hal."

Ouwyang Wu-shuang yang berada disamping menghiburnya.

Benar, mulut tidak bisa bicara, tapi asal masih bisa makan nasi, dan mengerjakan hal lain, masih bisa membuat orang gembira, apalagi jika melihat mulut munggil merah seperti cherry dari Ouwyang Wu-shuang.

0ooo(dw)ooo0

Sesudah tahu hasilnya, maka Xiao Dai mendahului keluar dari toko obat. Tapi dia tidak melihat Ouwyang Wu-shuang dan tabib itu dengan cepat saling menukar isyarat mata yang begitu hangat, sepertinya di antara mereka ada sesuatu....

"Aku kenal satu orang temanku, dia adalah pakarnya racun, tentu saja terhadap obat-obatan lebih mengenalnya, walau dia tidak pernah mengobati orang, tapi aku pikir melihat wajahku, dia pasti mau mengobatimu, apakah kau mau pergi mencobanya?"

Ouwyang Wu-shuang dengan nada lembut bertanya pada Xiao Dai.

Karena penyakit sudah parah, berobat adalah keinginan setiap orang sakit.

Maka Xiao Dai pergi mengikuti Ouwyang Wu-shuang.

0ooo(dw)ooo0

Sebuah perumahan yang sangat besar, mengelilingi gunung.

Begitu masuk, di belakang pintunya tampak tanah luas seperti lautan membentang.

Disebuah ruangan ada bunga yang munggil dan antik. Seorang wanita, betul betul wanita.

Karena disetiap bagian tubuh wanita ini, orang yang melihat bentuknya seperti seorang wanita, jika mau cari wanita seperti ini, rasanya tidak akan gampang mencarinya.

Walau Xiao Dai sudah menjadi bisu, tapi dia sama sekali tidak buta.

Dia dapat melihat wanita ini, yang dikatakan Ouwyang Wu-shuang sebagai temannya.

Dia sungguh tidak bisa berpikir, didunia ini masih ada wanita secantik ini, kata-kata apa yang bisa Xiao Dai keluarkan, semuanya juga tidak bisa menggambarkan kecantikannya, maka dia menghembus nafas memuji, semacam hembusan nafas terkejut melihat bidadari.

Tentu saja suara hembusan nafasnya ini hanya bisa disimpan di dalam hati, sekarang ini sedikit suarapun dia tidak bisa mengeluarkan, jika tidak siapa pun tidak tahu dia akan berkata apa.

Usia wanita ini juga membuat orang susah menduganya, karena perawakannya seperti nyonya muda yang matang, tapi wajahnya seperti gadis besar yang berusia delapan belas tahun, di depan orang asing tampak masih ada rasa malu- malu. Dan kulitnya malah seperti kulit bayi, persis seperti orangnya terbuat dari satu balok giok yang cantik.

Tapi ekspresinya seperti wanita yang sudah penuh dengan pengalaman pahit getirnya kehidupan, sepertinya terhadap segala sesuatu sudah tidak menimbulkan kegairahan.

Meski hidup di dalam keadaan yang serba mewah, wanita ini tetap tidak pernah meninggalkan keadaan asalnya.

Dan yang aneh juga adalah Ouwyang Wu-shuang sedikitpun tidak tampak merasa iri.

Mengapa begitu? wanita mana bisa menerima kekasihnya dengan cara begitu melihat seorang wanita? apalagi wanita ini lebih cantik dari dirinya.

"Kalau kau, kemungkinannya hanya satu, yaitu dia sebenarnya tidak mencintai kekasihnya. Jika tidak walau yang dia lihat adalah adik kandungnya sendiri, pasti dia juga tidak bisa menerimanya.

Setelah lama sekali, akhirnya Xiao Dai bisa mengalihkan pandangannya, wajahnya menjadi merah. Dengan sedikit menyesal, dia memandang Ouwyang Wu-shuang, sepertinya dia melihat tadi dirinya lupa diri.

Setiap orang pasti akan suka terhadap sebuah karya seni yang indah.

Xiao Dai berpikir, terhadap wanita cantik, tidak perduli laki laki atau wanita semuanya tidak akan tahan melihatnya berkali kali.

Tapi kenapa dalam sorot mata Ouwyang Wu-shuang, malah ada segumpal api? Semacam rasa antusias? Xiao Dai tidak bisa menjelaskannya.

0ooo(dw)ooo0

Li Yuan-wai bagaimana pun tidak dapat berpikir kecuali dirinya, ternyata masih ada orang lain yang berbuat sama seperti dirinya, duduk di atas batu tidak jauh di sana, melihat dua wanita di depannya berkelahi.

Mungkin dirinya terlalu konsentrasi terhadap perubahan yang ada di lapangan, hingga dia tidak tahu pemuda berbaju pelajar itu datang.

Li Yuan-wai terpikir sekarang, orang berbaju pelajar itu adalah orang yang membuyarkan ketegangan antara dia dengan janda Yuan Dashao.

Orang berbaju pelajar dengan ramah menganggukkan kepala pada Li Yuan-wai, sebagai tanda menyapa.

Li Yuan-wai juga menganggukkan kepala, lalu dia melototkan matanya yang besar merasa kaget.

Karena terpikir olehnya di lapangan yang kosong sekelilingnya dalam pengawasan matanya, orang berbaju pelajar itu bisa duduk tidak jauh dari sisinya, pasti dia datang dari belakangnya. Dengan kepandaiannya, jika ada orang bisa menghampiri dengan jarak begitu dekat, dia bisa tidak tahu, gerakannya sungguh sangat menakutkan, jika dia adalah musuh, mungkin dia mati juga tidak tahu siapa yang melakukannya.

Dengan bengong dia memandang orang itu,  tidak terpikir oleh Li Yuan-wai siapa orang di dalam dunia persilatan yang ilmu silatnya bisa sebegitu tinggi, melihat usia orang itu dibandingkan dirinya hanya lebih besar sedikit.

Orang berbaju pelajar melihat kearah pertarungan sambil memonyongkan mulut, maksudnya adalah supaya Li Yuan- wai perhatikan dua orang wanita itu.

0ooo(dw)ooo0

Wanita yang bercadar hitam dan Xu Jia-rong sepertinya berkelahi dengan penuh nafsu, mereka sama-sama tidak bersuara, dengan sepenuh hati menyerang musuhnya. Jurus yang dilancarkan lebih keras dari jurus berikutnya, sejurus lebih tajam dari jurus berikutnya, dua orang wanita ini bisa dibilang seperti bendera dan tambur bergerak bersahutan, kekuatannya seimbang, sesudah bertarung lebih dari dua jam, tetap tidak ada yang kelihatan akan kalah atau menang.

Tapi masing-masing tidak berani lengah, dan tidak  berani mengendur.

Pertarungan yang perbedaan ilmu silatnya sangat sedikit, menang atau kalah, hidup atau mati, biasanya ditentukan dalam sekejap saja.

Jika lengah sedikit atau ragu ragu, bisa mengakibatkan dirinya terluka atau mati. Maka sepasang pedang panjang dan pendek digerakkan lebih kerap lagi, lebih cepat lagi, setiap jurus menutup titik- titik vital ditubuh wanita bercadar itu.

Sepuluh jari yang panjang itu, seperti sepuluh buah senjata tajam naik turun bolak-balik, kiri kanan berputar, setiap jurus juga arah yang harus dihindarkan oleh Xu Jia- rong.

Orang yang bertarung memang harus memperhitungkan setiap langkah, dan sekuat tenaga menyerang.

Orang yang menonton hatinya berdebar-debar menahan nafas.

Waktu terus berjalan tidak terasa, pedang berkesiur juga tidak terasa, matahari senja telah menjadikan langit merah, lebih-lebih membuat merah dua pasang mata yang tadinya jernih itu. Tiba tiba....

Dua bayangan tubuh yang indah itu mendadak berpisah, dalam jarak satu zhang, wanita bercadar dengan Xu Jia- rong menahan nafas saling berhadapan, mata dua orang itu sedikitpun tidak berkedip menatap tajam lawannya.

Xu Jia-rong dengan pedang panjang menunjuk miring, sedang pedang pendeknya diangkat keatas.

Sepasang tangan yang putih wanita bercadar, disorot matahari senja membentuk bayangan merah darah yang aneh, disilangkan di depan dada. Tampaknya menang atau kalah segera akan ditentukan.

Waktu juga seperti berhenti, rambut dipelipis kedua orang tampak berkeringat sebutir demi sebutir menetes ke bawah.

Diudara sepertinya sudah tercium bau anyir darah. Hujan petir sebelum datang, selalu ada sebentar hening. Sekarang ini dua orang yang diam saling berhadapan, juga seperti hening di hujan berpetir sebelum datang. Keadaan tegang, hawa pembunuhan terasa kental, sampai hutan dan batu gunung juga tertular, membuat orang merasa lebih tertekan.

Saat ini, walau suara batuk yang paling kecil juga bisa membuat hati orang tergetar, apalagi terdengar suara tepuk tangan yang mendadak.

Sambil meloncat turun dari batu, Li Yuan-wai melihat pada sepasang tangannya sendiri, lalu mengangkat kepala melihat pada orang berbaju pelajar disisinya. Ketegangan yang menyesakkan nafas telah buyar seiring dengan terdengarnya suara tepukan tangan itu.

Dua orang yang bertarung dilapangan secara bersamaan seperti balon yang bocor, kempes menciut ke bawah, tidak tampak tegang lagi, seperti pedang dihunus busur ditarik.

Tidak tahu apa harus berterima kasih, atau harus menyalahkan, dua pasang mata yang elok bersamaan memandang pada Li Yuan-wai, karena mereka berdua sama-sama tahu, jika tidak ada suara tepukan tangan yang menghentikan pertarungannya, sangat mungkin hasilnya adalah kedua-duanya akan terluka, karena saat itu keadaannya tidak bisa memperlihatkan siapa yang kalah terlebih dulu.

Sepasang tangannya cepat digoyang-goyangkan, wajah Li Yuan-wai hampir menjadi datar karena gelisah, mulutnya hanya bisa mengatakan "Bukan", "bukan", sambil menunjuk orang berbaju pelajar.

Memang tidak dapat disalahkan, orang mengira suara tepukan tangan itu dilakukan oleh Li Yuan-wai. Seseorang yang disebut raja kentut, sewaktu berada di tempat orang banyak, jika tiba-tiba tercium bau kentut, meski jelas kentut itu bukan dia yang melakukannya, tapi semua orang yang mencium bau aneh itu yang pertama dipikirkan adalah dia.

Melihat Li Yuan-wai dengan buru-buru menjelaskan dirinya tidak bersalah, dua orang wanita baru melihat ada seorang berbaju pelajar dengan tersenyum berdiri disisinya, maksudnya tentu saja tidak sulit dimengerti, bahwa barusan yang bertepuk tangan adalah dirinya, bukan Li Yuan-wai.

Bukan saja wanita berbaju hitam dan Xu Jia-rong menjadi bengong, Li Yuan-wai juga tidak mengerti mengapa orang itu bisa bertepuk tangan, dalam keadaan yang menegangkan itu.

0ooo(dw)ooo0

Orang yang pertama berebut bicara selamanya adalah Li Yuan-wai.

"Hei! Apa kau juga ingin menjadi pemeran tamu?" Sambil tertawa orang berbaju pelajar berkata, "Tidak,

aku adalah pemisah perkelahian."

"Kau tahu apa maksud kata-kataku?"

"Tentu saja, kalau tidak aku mana bisa memberitahumu, aku datang untuk melerai perkelahian."

"Kau kenal aku?"

"Li Yuan-wai, orang-orang dunia persilatan malah dengan hormat menyebut kau Hartawan Li, Kepala Pengawas Honorarium Gai-bang, betul tidak?"

Sesudah melihat apa yang terjadi, dalam hati Li Yuan- wai bertanya-tanya, katanya, "Dalam perasaanku, sepertinya kita pernah bertemu, apakah aku pernah kenal denganmu?"

"Kita pernah bertemu, disamping tempat jualan tahu." "Yang aku maksudkan adalah sebelum itu."

Melihat wanita berbaju hitam yang berada dipinggir, orang berbaju pelajar berkata, "Sepertinya tidak pernah."

"Kalau begitu, aneh, kenapa aku selalu merasa terhadapmu, aku seperti hafal."

"Mungkin wajahku rada pasaran!"

"Bukan, pasti bukan ini sebabnya, apakah kau sangat suka melerai perkelahian?"

"Benar, aku mempunyai penyakit ini." "Kenapa?"

"Tidak kenapa-napa, aku hanya tidak suka melihat orang berkelahi."

"Apakah kau tahu, melerai perkelahian bisa menimbulkan penyakit!"

"Terhadap ini aku malah belum pernah mengalaminya." "Sekarang kau sudah mengalaminya."

Perkataannya belum habis, Li Yuan-wai sudah melancarkan empat pukulan dan lima tendangan, seperti angin kencang menyerangnya, kekuatan tenaganya dahsyat, gerakannya sangat cepat seperti seekor harimau terluka. Dan yang paling licik itulah dia tidak memberi tahu dulu sudah menyerang, sungguh membuat orang sulit menghindarinya.

0ooo(dw)ooo0 Hati Li Yuan-wai menjadi dingin, dia sungguh tidak tahu, bagaimana dulu dia bisa berkelana didunia persilatan, sebab dia sama sekali tidak menyangka lawannya ternyata sudah siap sedia, bukan saja semua pukulan dan tendangan tidak mengenai, juga saat dirinya siap mengambil tongkat pemukul anjing dipunggungnya, tongkat itu sudah berada di tangan lawannya.

"Mencari ini bukan?" katanya sambil mengembalikannya tongkat pemukul anjingnya, orang berbaju pelajar tertawa.

Meski berkulit lebih tebal lagi juga, Li Yuan-wai juga sedikit malu menerima tongkat pemukul anjing, mulutnya dengan meringis berkata, "Maaf, maaf, aku hanya ingin mencoba gerakanmu, hmmm! Tidak jelek, tidak jelek, sungguh gerakan seorang termasyur, hebat, hebat, kagum, kagum, sangat mengagumkan sekali!"

Tiba-tiba Li Yuan-wai merasa ingin menangis, dia merasa dirinya lebih baik menabrakkan kepala dan mati saja, walau bagaimana pun orang-orang yang ditemuinya hari ini, tidak perduli laki-laki atau perempuan, satu orangpun dirinya tidak bisa menandingi, sungguh tidak bisa dibayangkan dan hal yang tidak mungkin.

Seseorang jika ingin menyamarkan dirinya, wajahnya bisa operasi wajah, suara juga bisa makan obat perubah suara.

Tapi aliran ilmu silatnya, sulit disembunyikan, apa lagi disaat mendapat serangan mendadak, biasanya dengan tidak sadar membocorkan ilmu silatnya.

Li Yuan-wai menyerang orang berbaju pelajar juga maksudnya begitu. Tapi dia sungguh tidak percaya dia tetap tidak tahu siapa orang dihadapannya ini. Maka dia telah mencobanya, memakai cara yang dia anggap paling bisa diandalkan. Tapi dia telah gagal, karena lawannya sudah bersiap, dan lagi dia sama sekali tidak bisa melihat gerakan lawannya, bukan saja gagal, malah gagalnya sangat menyedihkan.

Orang luar mungkin tidak melihat gerakannya, tapi dia sendiri tahu saat orang berbaju pelajar membalikkan tubuh berputar miring dalam sekejap itu, pantatnya sudah ditendang orang dengan perlahan, walau ringan seperti seorang teman lama berkelakar, mengusap dirinya sekali.

Tapi perasaannya seperti terkena sabetan sebilah golok, golok yang berat sekali. Dia juga tahu yang telah dia katakan merupakan kentut anjing yang tidak ada hubungannya, tapi kecuali mengatakan demikian, masih bisa mengatakan apa lagi?

Apa lagi yang menyebalkan adalah wajah tersenyum lawannya mengandung semacam pengertian dan membawa tiga puluh persen mentertawakan, yang biasanya adalah keahlian dirinya!

0ooo(dw)ooo0

Dua orang wanita itu menjadi tertegun, mereka tidak mengerti mengapa Li Yuan-wai mendadak menyerang orang berbaju pelajar itu.

"Apakah kalian akan meneruskan perkelahiannya?" kata- kata orang berbaju pelajar ini ditujukan pada wanita baju hitam dan Xu Jia-rong.

Tapi Li Yuan-wai menyela, "Siapa dirimu yang sebenarnya? tidak mungkin kau seperti 'tamu yang lewat'?" begitu saja.

Sambil tertawa orang berbaju pelajar itu menjawab, "Orang kebetulan lewat". Selama ini Li Yuan-wai tidak pernah mengalami nasib sial seperti ini, baru ingin bertanya lagi, dikejauhan tampak sebuah kembang api pecah di atas langit, persis seperti sekuntum bunga Ju yang mekar, begitu indahnya.

Dua orang wanita itupun tidak ada yang berkata, tiba- tiba saja semuanya pergi, lagi pula perginya cepat sekali, dalam sekejap satu orang di timur satu orang di barat hilang dikegelapan malam.

Orang berbaju pelajar sedikit ragu-ragu, lalu dengan sangat cepat dia juga menghilang kearah timur, ke arah kabupaten Ping Yang. Tinggal Li Yuan-wai seorang diri sedang bingung.

Dia ingin sekali mengejarnya, tapi tidak tahu harus kearah mana, sekalian saja dia meloncat ke atas batu itu lagi.

Dia terus memikirkan kejadian seharian ini, Siapa pria bercadar itu? Benarkah dia bercadar tujuannya hanya takut dirinya mengenal dia, Dan lagi mengapa berharap dirinya tidak ikut campur dalam masalah keluarga Yuan?

Masih ada lagi, siapa orang berbaju pelajar itu? Kenapa dia selalu merasa dia mirip dengan seseorang, dan lagi orang itu sepertinya orang yang sangat hafal dengan dirinya.

Xu Jia-rong adalah nona yang sangat cantik, siapa sebenarnya dia?

Di kabupaten Ping Yang yang kecil ini tiba-tiba ada begitu banyak pesilat tinggi dunia persilatan yang muncul. Apakah mereka mewakili seseorang?

Apa tujuan mereka? Xiao Dai, Xiao Dai? Anak kelinci ini jika saja dia ada di sini, aku tidak perlu capai lelah memutar otak, sungguh menggelisahkan orang.

Terpikir Xiao Dai, Li Yuan-wai tidak bisa duduk lagi, semua pertanyaan yang komplek dan memusingkan kepala ini, lebih baik tinggalkan untuk Xiao Dai saja.

Sekarang semua orang telah pergi, buat apa aku masih di sini?!

Li Yuan-wai pun pergi, dia menuju ke kota Xiang Yang.

0ooo(dw)ooo0

Tidak terpikirkan oleh dia saat ini Tangan Cepat Xiao Dai juga sedang ditolong oleh Polisi Setan keluar dari kebakaran.

0ooo(dw)ooo0

Penyelidikan yang di alami Polisi Setan cukup dituliskan pada sebuah buku besar dan sangat tebal.

Maka saat sore dia kembali ke penginapan, dia segera merasa ada orang yang pernah datang ke kamarnya, dan juga pernah tidur di atas ranjangnya.

Li Yuan-wai baru saja pergi, belum keburu kembali.

Perkataan orang berbaju pelajar dan kelakuannya juga sangat berhati-hati, tidak akan sembarangan tidur di atas ranjang orang.

Orang yang tahu dirinya menginap di sini, dan juga orang yang tidak perduli perbuatannya hanya Tangan Cepat Xiao Dai.

Tangan Cepat Xiao Dai mungkin pernah datang, tapi dimana orangnya? Dia menemukan teh yang berada di atas meja ada masalah. Dia juga mendapat berita, dua orang yang seperti mayat hidup, menggotong seorang remaja berbaju mewah keluar dari penginapan.

Sehingga dia tidak memerlukan banyak waktu, sesudah menemukan kamar kayu bakar di belakang pekarangan hartawan Chen.

Dia juga tahu dengan tenaganya sendiri pasti bukan lawannya 'orang makan orang' 'Gigi Gergaji Bersaudara'. Makanya dia baru mendapatkan akal membakar kamar dan menolong orang.

0ooo(dw)ooo0

Sebuah pecut panjang, sepanjang satu zhang tujuh che, sulit melihat terbuat dari bahan apa pecut itu, ujungnya dipasang kail terbalik, dikegelapan malam tampak bersinar dingin.

Orang yang tahu barang sekali melihat sudah tahu, pecut ini pasti bukan 'pecut kuda', atau sebuah 'pecut sapi', dia ini pasti adalah sebuah pecut panjang yang haus nyawa.

Polisi Setan menggendong Tangan Cepat Xiao Dai yang pingsan dia juga telah melihat pecut panjang ini, seperti ular malas tertidur di tanah.

Diekor pecut panjang digenggam oleh dua tangan seorang pria berperawakan kuat.

Sebuah pecut panjang, posisinya menghalangi jalannya, seorang idiot pun tahu ini adalah masalah apa?

"Pecut Terbang Zhao Ji?"

"Betul, Polisi besar sungguh tajam matamu."

"Terlalu memuji, kau bisa menggunakan pecut begitu panjang, dan juga menggenggam dengan dua tangan di antara orang orang dunia persilatan yang ternama, kecuali Pecut Terbang Zhao Ji, masih ada siapa lagi?"

"Kalau begitu kau juga pasti tahu tujuanku?"

"Kupikir kau sedang ingin membunuh orang? Hanya tidak tahu siapa yang akan dibunuh? Karena di depanmu selain aku, tentu saja masih ada seorang dipunggungku ini."

"Tidak salah, sebagai Polisi Setan, kau cepat bicaranya, aku juga tidak enak menjadi orang pemarah, silahkan turunkan orang di belakangmu, dan kau sendiri bunuh diri saja."

"Apakah kita ada permusuhan?" "Tidak ada."

"Kalau begitu apa kau bisa beritahu aku alasannya apa?" "Atas perintah atasan aku."

Polisi Setan melihat di tempat gelap di belakang Zhao Ji, masih berdiri seorang, hanya tidak dapat melihat orangnya bagaimana saja.

"Bisakah atasanmu datang untuk menjelaskan sebabnya?"

"Jika bisa, bukankah sudah dari tadi tampil?" "Kelihatannya aku tidak ada pilihan lagi?"

"Aku pikir mungkin memang demikian, Polisi besar."

"Aku tahu aku tidak bisa melawan, tapi aku tetap akan mencobanya, Zhao Ji, kau juga seharusnya tahu aku Polisi Setan bukan besar karena ketakutan!"

"Tie Cheng Gong, kau harus tahu, mati ada banyak caranya, dan di antaranya yang membedakan adalah perjalanan matinya, ada sakit dan tidak sakit, dua macam, apakah kau tidak tahu 'ekor ular berbunyi' milikku?"

"Aku pernah mendengarnya, juga tahu pecut panjang di tanganmu itu telah dioles racun, asal sedikit terkena saja, daging di seluruh tubuh akan mengerut dan kram sampai akhirnya mati."

"Apa kau masih mau mencobajalan ini?" "Benar."

Dengan menurunkan Tangan Cepat Xiao Dai, Polisi Setari mencabut rantai baja murni dipinggangnya, bersiap siap.

"Aku menghormati kau sebagai polisi ternama yang sangat keras, Tie Cheng Gong, kau mulailah!"

Tidak ada basa basi lagi, juga bukan saat berbasa basi lagi.

Polisi Setan mengerakkan rantai bajanya sampai mengeluarkan suara, menyerang melintang ke arah lawannya.

Mereka berdua sama-sama menggunakan dua buah pecut, satu adalah rantai baja, satu lagi adalah pecut lentur.

Pecut lentur sangat panjang, bergerak jarak dekat seharusnya sulit dikembangkan kehebatannya.

Tapi kenyataannya ternyata tidak.

Karena walau pecutnya panjang, dipegangan sepanjang empat che di dalamnya terbungkus sebatang baja, dan senjata semacam ini bisa panjang dan pendek dua macam kegunaan, bisa bertarung jarak dekat atau menyerang dari jarak jauh semuanya bisa dilakukan. Dengan dua tangan menggenggam pecut, Zhao Ji telah menangkis rantai baja Polisi Setan, bersamaan itu pecut panjang ini tidak seperti ular malas lagi, tampak ujung pecut tiba-tiba mrloncat keatas dari tanah, menusuk kearah belakang Polisi Setan.

Dan dua tangan yang menggenggam pecut menusuk ke dada depan Polisi Setan.

Bagaimana pun tidak terpikirkan ilmu pecut Zhao Ji bisa begitu aneh, Polisi Setan dalam sekejap jadi seperti diserang oleh dua orang dari depan dan belakang.

Cepat dia merubah posisinya, rantai bajanya memukul balik, begitu dapat menghindar dari serangan menjepit ini, Polisi Setan sudah kaget sampai mengeluarkan keringat dingin.

"Polisi Tie, kau perhatikan ini!" kata Zhao Ji yang jurusnya hampir berhasil, melanjutkan dengan serangan cepat yang bertubi-tubi.

Pecut panjang berubah seperti seekor ular yang ekornya berbunyi, diujungnya terus mengeluarkan suara 'hua la', itu adalah suara kail terbalik saling beradu, terus-menerus menusuk musuh, seperti kepala ular ekor berbunyi yang menyeramkan.

Batang pecutnya sering tiba-tiba mencoba melilit ke tubuh Polisi Setan yang sedang loncat, seperti tubuh ekor ular berbunyi yang mengerikan itu.

Polisi Setan sekarang baru mengerti mengapa Zhao Ji mengatakan pecutnya sebagai ekor ular berbunyi. Karena pecut panjang ini seperti jelmaan dari ekor ular yang berbunyi.

Bagaimana rasanya berada di dalam kepungan ekor ular berbunyi ini? Polisi Setan Tie Cheng Gong keringat dinginnya mengucur, sekuat tenaga menahan serangan jurus Naga Panjang Tiga Belas Gaya dari Pecut Terbang Zhao Ji, rasanya dia sekarang seperti sedang bertempur dengan seekor ular yang ekornya berbunyi, yang sangat besar, sangat panjang.

Dia sudah mempunyai bayangan yang aneh, tubuh ular seperti telah melilit kuat dirinya, nafasnya semakin tidak lancar, dan rasa sesaknya semakin lama semakin berat.

"Zhao Ji, jangan berlama-lama, cepat habisi."

Sebuah suara dingin perempuan terdengar dari kegelapan disudut tembok.

"Ya."

Pecut Terbang menyahut sekali, dia mempercepat serangannya, dan pecut panjangnya juga semakin mirip jelmaan setan jahat, beterbangan memenuhi langit, terus mengepung Polisi Setan, berputar putar dengan kacaunya.

Rantai baja Polisi Setan sama sekali sudah tidak bisa menyerang lagi, dia hanya bisa menghindar atau menangkis kepala pecut, batang pecut, ekor pecut yang datang bertubi- tubi.

Pertempuran seekor ular kecil dengan seekor ular besar, hasil akhirnya, setiap orang juga tentu tahu.

Tentu saja Polisi Setan telah kalah, dalam pertempuran hidup atau mati yang ilmu silatnya berbedajauh.

0ooo(dw)ooo0
DONASI VIA TRAKTEER Bagi para cianpwe yang mau donasi untuk biaya operasional Cerita Silat IndoMandarin dipersilahkan klik tombol hati merah disamping :)

Posting Komentar