Puteri Es Bab 12 : Tamu di Mao Shan Dong.

BAB 12 Tamu di Mao Shan Dong.

Shen Tai Gong tidak tahu kalau dia sudah masuk ke dalam Mao Shan Dong.

Dia memang sudah melihat ada sebuah lubang. Dia tidak menyangka kalau rumah sebesar dan semewah ini, di tengah- tengah bagian rumah ada sebuah gua. Tapi pelayan kecil itu sudah menariknya masuk ke dalam gua itu, terpaksa diapun ikut masuk. Tapi sekarang dia mulai waspada.

"Kita sudah hampir sampai. "

Gua sangat gelap. Pelayan itu mengulurkan tangan dan menarik tangannya.

Terpaksa Shen Tai Gong menyodorkan pelayan itu memegang kail ikannya.

Pelayan itu terkejut. Dia tertawa, "Aku hanya takut kalau pak tua sulit berjalan karena tidak terbiasa dengan keadaan di sini, maka akupun mengangsurkan tanganku untuk menuntun Anda."

Shen Tai Gong tertawa dingin, "Kau tidak perlu memapahku."

Dalam hati dia berpikir, "Di sini suasananya begitu seram dan aneh. Gambar yang diberikan Zhang Hen Shou rnenunjukkan tempatnya adalah di sini, mungkin tempat ini baru "

Waktu itu dia mendengar suara tangisan. Suara tangisan Xiao Xue.

Hati Shen Tai Gong .««-i r/Uh I berteriak, "Xiao Xue" Tanganiiya I<i.i-..i dingin Segera dia menarik tangan yang dipegang oli h pelayan kecil itu dan meloncat ke belakang. Tapi tubuhnya tidak bisa berdiri tetap punggungnya menabrak dinding batu. Dia melihat telapak tangannya, tampak telapak tangannya sudah berobah menjadi berwarna hijau muda. Dia merasa marah juga cemas, dia selalu mengingatkan dirinya agar selalu berhati-hati, tapi dia tetap saja terkena tipuan dan guna-guna.

Terdengar Xiao Xue terdiam, kemudian dengan suara kecil dia bertanya, "Apakah itu kakek? Apakah kakek yang datang?" Suara Xiao Xue berputar-putar di dalam gua itu.

Shen Tai Gong menj awab, "Xiao Xue. "

Tiba-tiba Xiao Xue berteriak, "Kakek, kakek, jangan ke sini. Cepat pergi, cepat! Di sini banyak orang jahat. "

Shen Tai Gong tertawa kecut, "Benar, semua adalah orang jahat.

Tapi Xiao Xue jangan takut, kakek datang untuk menolongmu."

Pelayan itu tertawa dan berkata, "Kau masih ingin menolongnya? Patung Budha yang terbuat dari tanah, yang menyebrangi sungai, dia sendiripun sulit menjaga dirinya sendiri!"

Shen Tai Gong membentak, "Kau kau siapa?" "Si Wu Qiu mempunyai seorang murid yang selalu membantunya mengurusi semua pekerjaan di Mao Shan Dong, dia bernama Huo Yuan Ya. Kau telah bertemu denganku, di kota yang mati akan bertambah satu nyawa saja."

Shen Tai Gong kaget serta marah dan dia berkata, "Kau...kau adalah si pembunuh Huo Yuan Ya?" Dia selalu mengira Pembunuh Huo Yuan Ya adalah seorang laki-laki dan Zhang Hen Shou belum pernah memberitahu kan kalau Huo Yuan Ya itu seorang laki-laki atau perempuan. Maka selama ini dalam bayangan Shen Tai Gong di Yun Nan Gui Zhou pembunuh nomor satu Huo Yuan Ya adalah seorang laki-laki.

Huo Yuan Ya tertawa dan berkata, "Apakah aku mirip dengan wajah seorang pembunuh? Apakah aku harus membuka baju untuk membuktikannya?"

Shen Tai Gong mengerang dan diapun menyerang.

Tapi dia sudah terkena guna-guna, dia tidak memiliki tenaga sedikitpun untuk menyerang.

Huo Yuan Ya tertawa dingin, "Mati kau!" Dia sudah menusuk.

Dengan pancingannya, Shen Tai Gong berusaha untuk menahan serangan itu. Dia ingin menghindari serangan pedang tapi pedang itu terus menuju ke arahnya. Pancingannya terputus menjadi dua bagian. Shen Tai Gong dengan cepat mundur. Pedang itu tetap mengejarnya!

Shen Tai Gong berjongkok, dengan cepat dia membuka baju yang dipakainya untuk menggulung serangan pedang itu! \

CEET. Baju menggulung pedang itu tapi baju itu hancur berhelai- helai seperti kupu-kupu yang sedang beterbangan. Baju adalah sebuah benda halus, tapi tetap bisa dihancurkan oleh pedang ini.

Shen Tai Gong'mengangkat sebuah batu besar, besar itu sebesar meja papan dan juga sangat berat, dia menahan pedang yang menyerangnya! BRAG. Batu sebesar papan meja hancur lebur karena tergetar oleh serangan pedang itu. Pedang Huo Yuan Ya pertama telah memotong pancingannya, menghancurkan baju menjadi cabikan, sekarang telah menghancurkan sebongkah batu besar. Pedang baru berhenti menyerang. Huo Yuan Ya berhenti menyerang. Dengan dingin dia berkata, "Gerakan yang sangat cepat! Aku mau lihat apakah kau masih bisa menerima serangan pedangku lagi?" Dia mulai menyerang lagi!

Tangan Shen Tai Gong yang telah terkena guna-guna membuat sebelah tubuhnya kaku. Dia tidak memiliki tenaga untuk berlari lagi hanya diam menyandar ke dinding gua. Dia mendengar suara Xiao Xue yang berteriak, "Kakek, kakek "

Pedang sudah berada di depan matanya! Tiba-tiba ada yang membentak, "Nanti dulu!"

Jarak pedang dengan alisnya hanya tinggal beberapa sentimeter dan pedang itu segera berhenti!

Karena serangan pedang terlalu keras, saat berhenti mendadak membuat tangan yang memegang pedang mengeluarkan darah!

Shen Tai Gong merasa punggungnya ditepuk dengan berat sebanyak 3 kali, segera jalan darah Shen Tai Gong sudah ditotok dan dia roboh di tempat dia bersandar. Begitu dia roboh baru dia melihat kalau orang itu adalah Si Kong Tui.

Huo Yuan Ya marah dan berkata, "Aku berhasil mengalahkannya, mengapa kau melarangku membunuhnya?"

Kata Si Kong Tui, "Dia telah terkena guna-gunamu, dia pasti tidak bisa melarikan diri dari pedangmu."

Kedua mata Huo Yuan Ya mengeluarkan cahaya setajam pedang, "Menurutmu jika dia tidak terkena guna-guna, aku tidak akan mampu mengalahkannya?"

Si Kong Tui tertawa, "Kau bisa membunuh Zheng Hen Shou dan ilmu pak tua ini berada di bawah Zhang Hen Shou. Yang pasti pak tua ini tidak akan bisa melawanmu!"

Walaupun Shen Tai Gong sudah roboh, tapi dia masih bisa berkata, "Zhang Hen Shou tidak kalah darimu, kau yang menyerangnya pada waktu dia tidak siap!"

Huo Yuan Ya dengan dingin berkata, "Apakah kau sudah bosan hidup?"

Dengan cepat Si Kong Tui berkata, "Jangan bunuh dia!"

Huo Yuan Ya mengangkat kepala dan berkata, "Ketua Si Kong Tui."

Si Kong Tui, "Nona Huo, jangan salah paham. Aku menginginkan nyawa anjing ini karena aku ingin Fang Zhen Mei merasa sedikit takut pada kita. Setelah menyelesaikan masalah Yi Tiao Long, dunia persilatan Yun Nan Gui Zhou pasti berada di tangan San Si. Waktu itu jika kau ingin membunuh siapapun tidak akan ada yang melarangmu!"

Huo Yuan Ya terdiam sejenak dan berkata lagi, "Walaupun aku adalah seorang pembunuh yang berada di bawah perintahmu, tapi guruku adalah orang yang harus kau hormati. Aku bekerja di bawah panjimu, itupun karena diperintahkan oleh guruku. Dengan prinsip harus menyelesaikan tugas, bukan karena aku takut dan berlutut kepadamu."

Si Kong Tui tertawa dan berkata, "Itu sudah pasti. Demi gurumu kita bekerja sama."

Huo Yuan Ya tertawa dingin, "Bukan seperti itu ceritanya. Kau atur, yang terpenting adalah Ren Tou Fan dan Mao Shan Dong, supaya kedua perkumpulan ini bisa kembali terkenal seperti dulu dan juga bisa menguasai Yun Nan Gui Zhou. Karena itu kita harus bersatu untuk mensukseskan rencana kita."

Si Kong Tui menahan emosinya, "Semua dilakukan secara bersama-sama."

Huo Yuan Ya dengan dingin melihatnya dan berkata, "Baiklah. Sementara ini aku tidak akan membunuh si tua bangka ini! Tapi aku harus memberitahu sesuatu kepadamu..."

Si Kong Tui mendengar kata-katanya, "Suatu hari aku harus membunuhnya dengan tanganku sendiri. Aku juga harus membunuh Wo Shi Shui, Fang Zhen Mei dan juga membunuh..."

Dia segera menghentikan kata-katanya dan menggantinya dengan satu kalimat, "Kau tahu aku harus membunuh siapa!" Dia pergi begitu saja.

Shen Tai Gong merasa sedikit lega karena pembunuh seperti orang gila itu akhirnya pergi juga. Tapi apakah nyawanya bisa diambil kembali?

Si Kong Tui melihat Huo Yuan Ya pergi. Matanya bersorot aneh. Terdengar dia berkata pada dirinya sendiri, "Sampai tiba waktunya, siapa yang akan membunuh siapa, kau baru akan tahu." Kemudian dia melayangkan tangannya, segera muncul 2 orang biksuni mengenakan baju abu dengan langkah besar menuju ke arahnya.

Si Kong Tui berpesan, "Kurung dia bersama dengan gadis kecil ini."

Shen Tai Gong mendengar perkataan Si Kong Tui. Hatinya benar- benar merasa senang bisa berkukmpul bersama dengan Xiao Xue. Ini memang tujuannya datang ke kandang harimau ini. Menurut pembicaraan mereka tadi, Ren Tou Fan dan Mao Shan Dong akan bergabung menjadi satu. Ilmu silat ketua Mao Shan Dong, Si Wu Qiu lebih tinggi daripada ketua Ren Tou Fan, Si Kong Tui. Si Wu Qiu menyuruh muridnya Huo Yuan Ya dari Ren Tou Fan. Tindakan pertama dalam menghadapi Yi Tiao Long adalah untuk mengawasi Si Kong Tui. Dengan keadaan tadi Huo Yuan Ya tidak akan menurut pada Si Kong Tui. Antara Si Kong Tui dan Si Wu Qiu ada perasaan saling bermusuhan. Dari lontaran kata-kata mereka tadi, mereka bergabung karena mereka ingin menghadapi Long Hui Ji. Untuk menguasai Yun Nan dan Gui Zhou dan merebut kekuasaan di daerah itu.

Tapi Shen Tai Gong pun sudah menjadi tawanan mereka. 
--ooo0dw0ooo--
DONASI VIA TRAKTEER Bagi para cianpwe yang mau donasi untuk biaya operasional Cerita Silat IndoMandarin dipersilahkan klik tombol hati merah disamping :)

Posting Komentar