Puteri Es Bab 02 : Guna-guna (Gu)

BAB 2 Guna-guna (Gu)

Dua orang itu setengah berlutut, dan bersama-sama berteriak, "Ketua cabang Xiu Zi Fu dan Ye Pian Zhou memberi hormat kepada Ketua!"

Long Hui Ji melihat mayat-mayat itu, dia memberi tanda supaya kedua orang itu segera bangun dan berkata, "Apakah kalian sudah tahu apa yang telah terjadi sebenarnya?"

"Ya, kami sudah tahu." Salah satu dari mereka yang masih muda, tampan, dan luwes maju selangkah dan berkata, "Lapor Ketua. Kabar di luar mengatakan. "

Dua alis Long Hui Ji diangkat, "berkata apa di luar?"

Pemuda tampan itu melihat Liu  Qing Ying dan berkata, "Karena di daerah sini terus terjadi hal aneh, benar-benar membuat hati setiap orang bergejolak. Di kota A Gou, dalam satu malam mayat yang berada di dalam peti mati hilang semua. Keesokan harinya di dekat tembok kota banyak ditemukan mayat-mayat yang telah hilang dari kuburan itu. Mayat-mayat ini tergantung di bawah sinar matahari yang terik. Prajurit-prajurit yang menjaga kota, tenggorokan berlubang dan darah mereka tersedot hingga habis  dan mati.... Dan di daerah sini di 36 kota, di jalanan dipenuhi dengan boneka kain yang dipenuhi dengan darah orang. Boneka- boneka kain itu tertempel tanggal lahir. Wajah boneka kain itu terdapat pancaindra, masih ada "

Long Hui Ji tersenyum, "Masih ada apa? Masih ada boneka yang mirip seperti diriku?" Sesudah mendengar kata-kata suaminya, Liu Qing Ying dengan erat memegang pundak Long HuiJi.

Pemuda itu menundukkan wajahnya dan menjawab, "Benar!"

Laki-laki setengah baya yang sangat berwibawa itu menyambung, "Kecuali yang dikatakan Ketua Xiu tadi, kami murid- murid  dari  cabang  ke-4  sering  diserang  secara  sembunyi..  .

rakyatpun ..terus, .menyalahkan dan mengomel kepada kami, karena sapi dan babi peliharaan mereka, hingga perawan-perawan yang di desa mereka ikut menghilang. Selain itu masih sering terjadi hal-hal aneh yang belum pernah terjadi sejak dulu...Seperti Pak Li yang tua, baik, jujur tiba-tiba saja dia menjadi gila. Dia memperkosa anak perempuan angkatnya dan membunuh istri yang mencoba melarangnya melakukan perbuatan bejat. "

Pemuda itu berkata lagi, "Ada guru miskin di Nan Shan yang bernama Tuan Muda Da. Dia seperti kerasukan sesuatu. Dia membunuh ibu kandungnya kemudian memotong-motong tubuh ibunya lalu dimasak di dalam panci dan dimakan. Dia masih mengundang para tetangga untuk datang dan menikmati masakannya. Begitu makan setengah hidangan, para tamu memuji masakannya enak dan bertanya, daging apa yang dimasak olehnya. Tuan Muda Da dengan jujur menjawab bahwa itu adalah daging ibunya. Para tetangga langsung muntah-muntah... Ketua, hal-hal tidak perikemanusiaan seperti ini dulu tidak pernah terjadi. "

Liu Qing Ying yang mendengar cerita seperti itu, membuatnya ingin muntah. Long Hui Ji memberi tanda supaya pelayan membawanya kembali ke kamar untuk beristirahat dan juga menghiburnya.

"Ying Er, kembalilah ke kamarmu dan beristirahatlah. Jangan berpikir macam-macam. Jika pekerjaanku sudah selesai, aku pasti akan ke kamar menemanimu

Begitu Liu Qing Ying pergi, alis Long Hui Ji terangkat lagi dan bertanya kepada laki-laki setengah baya,

"Apakah kedua orang yang berperilaku tidak normal itu sudah dihukum?"

Tie Mian Shen Ying (Elang sakti berwajah besi), Ye Pian Zhou menjawab, "Sudah. Qu Nuan Bang selalu menegakan keadilan. Tidak disangka selama beberapa hari ini telah terjadi begitu banyak masalah."

Long Hui Ji berpikir sebentar kemudian berkata, "Penyebab kematian dari mayat-mayat itu apakah Ketua Xiu sudah memeriksanya?"

Jiu Ming Shu Sheng (Pelajar sembilan nyawa) menjawab, "Sudah kuperiksa." Long Hui Ji segera bertanya, "Racun apa yang di gunakan?"

Xiu Zi Fu berpikir sebentar lalu menjawab, "Racun. " Long Hui Ji

melihatnya sedikit ragu untuk menjawab. Segera dia berkata, "Jujur saja, katakan kepadaku!"

Xiu Zi Fu menjawab, "Mereka mati bukan karena keracunan." "Mereka mati karena apa?" tanya Long Hui Ji.

Xiu Zi Fu terlihat sedikit ragu baru menjawab, "Aku sudah memeriksa mayat-mayat itu.. .kalau terkena racun pasti ada penyebabnya. Mungkin itu berupa setetes air, sebuk, asap, senjata rahasia, atau ilmu silat yang tertinggal, tapi semua tanda-tanda beracun itu tidak kita dapatkan jejaknya. Semua orang mati itu semua benda milik mereka sudah terkena racun keras. Orang

yang pernah menggotong mayat dan pernah tersentuh mayat itu, tubuh mereka akan meledak hingga mati.... Tapi bila setelah satu hari, kita memegang dan menyentuh mayat itu kita tidak akan keracunan.... jadi jika itu adalah racun, mengapa bisa begitu cepat terjadi dan bisa begitu cepat menghilang?"

Long Hui Ji melihatnya dan berkata, "Kalau bukan racun, apakah Ketua Tang Shi Wu dan Kan Tian Cong matinya karena terkena penyakit aneh ini?"

Xiu Zi Fu mengerutkan alisnya dan berkata, "Mereka mati bukan karena sakit atau racun."

"Lalu karena apa?" tanya Long Hui Ji. "Gu (guna-guna)," jawab Xiu Zi Fu.

--ooo0dw0ooo--

Long Hui Ji terkejut dan berteriak, "Gu!"

Lanjut Xiu Zi Fu lagi, "Gu lebih dalam efeknya dibandingkan dengan racun. Gu bisa membunuh orang tanpa meninggalkan bukti." Tiba-tiba Ye Pian Zhou berkata, "Gu bisa membunuh orang juga bisa mengusir setan atau bahkan memanggil setan, bisa membuat pikiran orang menjadi kacau bahkan bisa membuat orang yang sudah mati hidup kembali, serta banyak hal lain yang mengejutkan.... Di daerah Yun Nan, Gui Zhou, perkumpulan yang menggunakan ilmu guna-guna ini sangat banyak, tidak terhitung "

Xiu Zi Fu dengan suara kecil berkata, "Perkumpulan yang benar- benar menguasai ilmu ini hanya ada 3. Perkumpulan-perkumpulan kecil semua berada di bawah naungan 3 perkumpulan besar ini. "

Tanya Long Hui Ji, "Maksudmu adalah. "

"Ketiga perkumpulan itu memilih seorang ketua untuk menjadi kepala naga. Si Wu Qou dari Mao Shan Dong(goa Mao Shan). Si Gou Xiao Dao dari You Ling San Shi (30 hantu gentayangan), dan Si Kong Tui dari Ren Tou Fan (Panji kepala orang)."

Dengan bengong Long Hui Ji berkata, "Tapi...bukankah mereka adalah teman kita sendiri!"

Xiu Zi Fu berkata, "Ketua jangan menyalahkanku karena telah banyak bicara. Menurutku, San Si bisa tunduk kepada Ketua karena di antara mereka sendiri saling menyerang juga saling bersaing, hingga banyak yang terluka dan mati. Terpaksa mereka menurunkan panji untuk istirahat dan mengumpulkan tenaga. Tapi mereka bukan orang baik-baik juga bukan ikan yang berada di dalam kolam. Mereka sudah cukup beristirahat dan juga telah mengumpulkan kekuatan. "

Tiba-tiba Long Hui Ji menanyakan sebuah kalimat, "Beberapa waktu ini telah terjadi peristiwa, seperti memaku boneka kain, darah yang mengalir, sesajen di jalanan. Semua ini adalah peristiwa yang tidak wajar. Apa pandangan rakyat kepadaku dan kepada Qu Nuan Bang?"

"Ini " Xiu Zi Fu tidak bisa menjawab.

Ye Pian Zhou yang bicara, "Ketua telah bertanya, dan aku tidak berani berbohong. Sekarang anggota Qu Nuan Bang gelisah seperti anjing yang tidak memiliki majikan. Setiap kali orang-orang lewat selalu berkata bahwa Qu Nuan Bang tidak pernah mengumpulkan pahala maka Tuhan marah kepada Qu Nuan Bang. Karena itu banyak yang minta untuk mengganti posisi ketua."

Long Hui Ji mengerutkan dahi dan berkata, 'Tidak mengumpulkan pahala? Aku marga Long memang sudah membunuh banyak orang, tapi aku tidak pernah salah membunuh orang. "

Ye Pian Zhou berkata lagi, "Tapi Ketua Long dulu pernah  bersalah kepada Putri Yin Huo...." Kata-katanya belum selesai, wajah Long Hui Ji sudah menjadi merah. Tiba-tiba kedua tangannya mencengkram kedua pundak Ye Pian Zhou. Kesepuluh jarinya sudah menancap ke dalam daging di pundak. Ye Pian Zhou merasa sakit, rasa sakit membuatnya berkeringat dan wajahnya terus bergerak- gerak, tapi dia sama sekali tidak takut dan berkata lagi, "Ketua, aku lebih memilih mati bertarung daripada harus berbohong kepada Ketua."

Nadi di sebelah telinga Long Hui Ji terus meloncat dengan kencang. Tapi kesepuluh jari Long Hui Ji mulai melonggar. Setelah lama dia baru menepuk-nepuk pundak Ye Pian Zhou dan berkata, "Baiklah."

Kedua mata Ye Pian Zhou sudah penuh dengan air mata dan dia berkata, "Aku tahu aku sudah bicara tidak sopan, harap Ketua memberikan hukuman. "

Long Hui Ji melayangkan tangannya dan berkata, "Tidak apa- apa. Tapi putri...dia sudah meninggal... jangan bicarakan hal ini kepada nyonya kedua."

Ye Pian Zhou mengangguk, kemudian dia menundukkan kepala. Laki-laki di dunia persilatan walaupun sampai meneteskan air mata, dia tidak ingin sampai dilihat orang.

Suara Long Hui Ji sedikit serak dan berkata lagi, "Menurut kalian..

.orang-orang yang berniat mencabut dan mengganti posisi Qu Nuan Bang, kapan mereka akan memilih waktunya?" Ye Pian Zhou dan Xiu Zi Fu saling memandang. Sikap Long Hui Ji sedikit sedih dan berkata, "Aku sudah bicara seperti ini...kalian terus terang saja, tidak apa-apa."

Akhirnya Xiu Zi Fu berkata, "Masih ada...masih ada 2 hari lagi.

Hari itu adalah hari ulang tahun ke-50 Ketua "

Long Hui Ji mengangguk sambil melambaikan tangan, "Pergilah...kalian harus melakukan penjagaan dengan ketat. Mereka berani mencabut nyawa Tang Shi Wu dan Kan Tian Cong, aku takut kalau kalian. "

Xiu Zi Fu dan Ye Pian Zhou memberi hormat, "Kami akan berhati- hati, harap Ketua bisa menjaga diri."

"Baiklah, mengenai pesta ulang tahunku, masih akan berlangsung seperti rencana semula. Musuh ingin kita menjadi kalang kabut, kita sengaja tidak. aku ingin melihat ada berapa laki-

laki sejati yang berani datang dan mengikuti pesta kematian "

"Ketua jangan bicara seperti itu. Walaupun yang datang adalah setan, kita pasti akan menyuruh setan itu di neraka berguling-guling hingga tidak bisa bangun," kata Xiu Zi Fu.

Long Hui Ji menggelengkan kepala, "Bukan karena aku tidak mempercayai kekuatan dan kemampuan kalian, tapi musuh kita kali ini mempunyai suara begitu kuat. Sekarang Qu Nuan Bang bisa dikatakan dalam keadaan hidup dan mati. Kematian seseorang  tidak perlu disesalkan. Hanya saja Qu Nuan Bang sudah tidak bisa lagi membela kebenaran dan menjaga keadilan serta bertanggung jawabkan kepada rakyat, sudah membuat guna-guna yang selama puluhan tahun tenggelan bangkit kembali. 3 marga Si saling membunuh, itu merupakan bahaya terbesar...." Dia berkata lagi, "Untuk pesta ulang tahun kali ini, walaupun tamu yang datang sedikit tapi tamu yang datang pasti bukan orang biasa. Jika salah satu tamu itu sudah datang, dia bisa membuat Qu Nuan Bang bangkit kembali.

Ye Pian Zhou dan Xiu Zi Fu bersama-sama bertanya, "Siapakah dia? Apakah dia adalah...." Tadinya mereka ingin bicara, "Siapa yang mempunyai kemampuan begitu besar?" Tapi begitu mendengar nama orang itu, kata-kata yang ingin mereka ucapkan ditelan kembali.

"Jiang Nan pendekar baju putih, Fang Zhen Mei."

--ooo0dw0ooo--

Xiu Zi Fu dengan senang berkata, "Pendekar Baju Putih, Fang Zhen Mei, itu yang terbaik. Tapi entah kalau. "

Long Hui Ji tersenyum dan berkata, "Aku dan pendekar terkenal Jiang Nan itu tidak saling kenai. Tapi Tang Shi Wu bersahabat karib dengannya. Ketua Tang pernah mengajaknya datang ke pesta ulang tahunku. Waktu itu belum terjadi peristiwa seperti sekarang. Ketua Tang juga masih hidup. "

Long Hui Ji mengingat telah banyak jasa yang dilakukan oleh Tang Shi Wu untuk Qu Nuan Bang. Dia merasa sangat menyayangkan kematiannya yang tragis. Dia melihat 36 mayat yang bergelimpangan, yang terdepan adalah mayat Tang Shi Wu dan Kan Tian Cong.

Pada saat melihat mayat itulah tiba-tiba kertas minyak pembungkus mayat tampak bergoyang. Long Hui Ji tidak percaya dengan penglihatannya. Tapi mayat Kan Tian Cong berdiri. Sorot matanya hijau dan bengkak seperti siap meledak. Kesepuluh jarinya menusuk ke leher Long Hui Ji dan perut Xiu Zi Fu!

Perubahan terjadi begitu tiba-tiba. Long Hui Ji dengan cepat melenting ke belakang dan dia bisa menghindari tusukan jari itu. Dia menendang ke dada mayat itu. Tapi bersamaan waktu itu tangan kiri Kan Tian Cong sudah menusuk ke perut Xiu Zi Fu yang tidak ada persiapan sama sekali.

Kan Tian Cong yang ditendang terbang melayang 'sejauh beberapa meter. Terdengar suara 'Gu Lu". Seperti seuntai mutiara yang terputus benangnya lalu jatuh berhamburan ke bawah. Xiu Zi Fu juga sudah terjatuh ke bawah. Ye Pian Zhou benar-benar marah. Dia mendekat, tapi Kan Tian Cong sudah mati, benar-benar sudah mati. Wajahnya hancur, dan mengeluarkan nanah kental. Benar-benar menakutkan.

Xiu Zi Fu memegang perutnya dan terus berkeringat dingin. Dia berteriak, "...guna-guna... guna-guna...!"

Long Hui Ji paling tahu, tendangannya tadi hanya membuat Kan Tian Cong terbang dan menjauh. Bukan karena tendangan maka Kan Tian Cong mati, tapi Kan Tian Cong benar-benar sudah meninggal. Ini merupakan tenaga gaib, membuat anak buahnya yang sudah mati menjadi pembunuh. Dan sebelum mati masih sempat membunuh orangnya sendiri.

Kan Tian Cong dijuluki Jian Zhang Ren Shi (pedang telapak jari pisau), kedua telapak t angan dan kesepuluh jarinya sangat lihai. Jarinya lebih lancip dibandingkan pisau, lebih tajam dari pedang. Bisa membelah kayu tanpa menggunakan kapak. Jika sudah mengenai sasaran, apakah masih bisa tertolong? Memang tendengan Long Hui Ji sangat cepat, tapi Xiu Zi Fu sudah terkena setengah jurus jari Kan Tian Cong.

Waktu itu Long Hui Ji sedang berpikir, tiba-tiba di belakang kamar terdengar teriakan.

— Suara itu berasal dari pelayannya, Xiao Lou.

Pelayan-pelayan di keluarga Long bukan sembarangan orang. Jika bukan karena merasa sangat terkejut mereka tidak akan berteriak seperti itu. Apalagi teriakan itu berasal dari pelayannya yang bernama Xiao Lou yang tadi mengantarkan Liu Qing Ying kembali ke kamarnya.

Begitu mendengar suara teriakan itu, Long Hui Ji seperti seekor naga dengan cepat keluar. Begitu keluar, di tengah-tengah udara dia masih sempat berteriak kepada Ye Pian Zhou, "Lindungi Ketua Xiu!"

--ooo0dw0ooo--

Teriakan itu baru habis, Long Hui Ji sudah berada di depan pelayan yang masih tampak terkejut itu. Dia mencengkram pelayan itu dan membentak, "Ada apa?" Dia melihat Liu Qing Ying tergeletak pingsan di bawah.

Long Hui Ji segera memapah istrinya. Dia juga mengalirkan tenaga dalam ke tubuh Liu Qing Ying. Wajah pucat Liu Qing Ying mulai timbul warna merah.

Ketika pelayan itu melihat ketua telah datang. Dengan gagap dia berkata, "...tadi, ada seorang anak kecil. Anak itu berwajah orang tua. Kedua gigi taringnya panjang dan mencuat keluar. Dia berkata'kepada nyonya    " Karena takut pelayan ini tidak bisa bicara

lagi. "Dia mengatakan apa?" "Dia mengatakan...kalau Ketua sudah membuat    Putri  Yin    Huo    dan  anaknya mati. sekarang anak itu

menjadi setan. Dia masuk ke dalam perut nyonya...dan reinkarnasi. Dia akan membunuh anak yang ada di dalam perut nyonya   setelah

itu dia mendekati nyonya, dengan  gigi  taringnya yang panjang,  dia menggigit... aku langsung berteriak. "

Sorot mata Long Hui Ji seperti kilat, dia melihat ke sekeliling dan bertanya, "Mana siluman itu?"

"...begitu aku berteriak, dia. dia langsung menghilang."

Urat nadi di kepala Long Hui Ji bermunculan dengan jelas. Otaknya sudah memikirkan sesuatu. Hal ini membuatnya sakit hati juga menyesal. Liu Qing Ying yang berada dalam pelukannya tiba- tiba bergerak-gerak. Dengan cepat Long Hui Ji bertanya, "Ying Er, bagaimana keadaanmu sekarang?"

Kedua mata Liu Qing Ying tampak buyar dan tidak bersemangat. Dia bicara sepatah-patah kata, "...kita...kita jangan menginginkan anak yang ada di perutku ini, bagaimana?"

Setelah itu tangannya yang lemah memegang tangan Long Hui Ji. Long Hui Ji merasa tangan Liu Qing Ying seakan memegang hatinya, seperti jantung yang meneteskan darah.

Long Hui Ji sudah berusia 50 tahun, tidak memiliki putra juga putri. Baginya menghadapi usia senja seperti sekarang, anak yang ada di dalam perut nyonya keduanya mungkin adalah satu-satunya keturunan yang ada.

Sekarang tinggal 2 hari lagi, dan hari itu adalah hari ulang tahunnya yang ke-50.

--ooo0dw0ooo--

Memasuki musim semi, tapi udara masih terasa dingin. Sinar matahari terbenam menyinari sungai, membuat sungai yang sedang mengalir tampak begitu tenang. Seperti sebuah lukisan yang indah. Di dalam lukisan itu tampak banyak orang yang lewat. Ternyata air sungai masih membeku dan belum saatnya mencair. Di atas permukaan air ada es tipis tapi kebanyakan es itu sudah mencair, karena itu es tipis itu terapung di atas air. Karena terkena pantulan sinar matahari, air tersebut mengeluarkan cahaya indah.

Cahaya pantulan air ini yang berwarna emas memancarkan ketenangan. Burung terbang tapi dengan cepat masuk lagi ke dalam semak-semak yang berada di sisi air. Perahu untuk menyebrangi sungai berada di seberang. Orang yang akan menyebrang sedang menunggu di sisi sungai.

Wo Shi Shui dan Shen Tai Gong saat itu berada di sisi sungai.

--ooo0dw0ooo--

Wo Shi Shui dengan serius melihat matahari yang akan terbenam juga melihat air yang sedang mengalir. Tubuhnya yang tinggi dan kekar, tiba-tiba bertambah sedih. Pasti bila pahlawan atau laki-laki sejati berkelahi, bertarung, bermain kecapi, menyanyi, mabuk, karena persoalan kecil yang dianggap orang lain sepele terus berkelahi. Demi kebenaran tidak takut kepala akan terputus dan menumpahkan darah. Semua ini mereka anggap sangat biasa. Tapi kadang-kadang pada saat melewati rumah-rumah, mendengar perempuan bermain kecapi dengan sedih, itu akan membuatnya merasa sedih. Atau berdiri di sisi sungai pada musim semi yang masih terasa dingin. Mereka para pahlawan gagah berani itupun akan memikirkan banyak hal tentang masa lalu.

Wo Shi Shui berpikir, "Sungai begitu indah mengapa di sisiku tidak ada perempuan cantik di mana aku bisa bersama dengannya menikmati pemandangan indah ini, yang ada. malah si tua bangka Shen Tai Gong."

Dia melihat Shen Tai Gong. Shen Tai Gong masih tetap bermata sipit, hidungnya pesek, di atas mulut masih menempel kumis putih, meloncat ke sini ke sana seperti seorang anak kecil.

Wo Shi Shui benar-benar tidak mengerti.

— Mengapa si tua bangka ini sejak pagi bicara terus. Sampai sore seperti saat inipun masih terus bicara sendiri.

Shen Tai Gong masih berbicara.

"Aneh, mengapa sepanjang jalan banyak boneka kain yang dipaku oleh jarum. Orang yang dipaku...? Beberapa hari inipun bukan hari Yu Lan (hari Yu Lan jatuh pada tanggal 15 bulan 7 pada kalender Tiongkok. Katanya dalam beberapa hari itu semua roh orang yang sudah meninggal akan keluar maka orang-orang Tionghoa yang beragama Budha  selalu  bersembahyang).  Mengapa kota-kota yang kita lewati atau di jalan selalu banyak orang yang membakar, .uang. .uangan. .untuk, .sembahyang?

...mengapa...." Dia melihat di sisi sungai sana ada 2 orang yang sedang memasang lilin dan dupa untuk bersembahyang. Mulut mereka komat kamit membaca doa. Nenek tua itu dengan pedang yang terbuat dari kayu memukul baju-baju yang terbuat dari kertas (baju kertas untuk sembahyang).

"...Nan Mo A Mi Ta Ba, Nan Mo Guan Yin, usir siluman-siluman dan basmi siluman-siluman. "

Shen Tai Gong mendekatinya dan bertanya, "Paman dan Bibi, mengapa di daerah sini selalu ada saja orang sedang bersembahyang. Memangnya ini hari apa?   " Kakek dan nenek yang

sedang bersembahyang itu melihat ada yang mengganggu upacara sembahyang mereka, maka merekapun marah. Tapi begitu mendengar logat bicara mereka terasa dari luar daerah, mereka membalikkan kepala untuk melihat. Ternyata yang bertanya adalah seorang pak tua berambut putih. Dengan hormat dia memanggil paman dan bibi kepada mereka. Maka kemarahan merekapun agak mereda. Ternyata orang-orang desa sana senang dipanggil Lao Da, bila dianggil Lao, berarti adalah menambah usia untuk orang yang dipanggil. Yang pasti mereka tidak tahu kalau Shen Tai Gong selalu menganggap dia masih muda.

Segera nenek itu menjawab, "Kau pasti orang dari luar daerah, sekarang di sini banyak setan.   " Setelah itu dia memberi tanda dan

dengan suara kecil berkata lagi, "Selama puluhan tahun di daerah sisi sungai ini tidak pernah ada babi yang terendam hingga mati. Tapi sebulan ini, orang yang naik perahu untuk menyeberang sungai sudah 2 kali terguling dan sudah memakan korban 7-8 orang.  "

Sekarang Shen Tai Gong baru mengerti. Nenek dan kakek ini adalah pemilik perahu untuk menyebrangkan orang.

"Mengapa bisa terjadi seperti itu?" tanya Shen Tai Gong

Nyonya bos perahu itu tanpak marah, ". karena dulu Tuan Besar

Long, telah membuat suatu kesalahan. Dia berani meninggalkan istri tuanya sehingga membuat istri tuanya meninggal. Istri tua Tuan Besar Long adalah Putri Yin Huo. "

"Siapakah Putri Yin Huo itu?" tanya Shen Tai Gong dengan aneh.

Nenek itu merasa aneh. Shen Tai Gong tahu kalau nenek itu pasti sudah mengetahui kalau mereka orang dari luar daerah, maka diapun tidak banyak bicara lagi. Hanya meletakkan uang itu ke dalam tangan nenek dan berkata, "...uang ini adalah pemberianku kepada dewa."

Nenek itu segera tertawa, "Jika untuk menyembahyangi dewa, tentu aku boleh mengambilnya. Nanti aku akan membelikan perlengkapan untuk bersembahyang dan aku akan berdoa untuk keselamatanmu. Aku lihat kau adalah orang jujur. Putri Yin Huo adalah putri tunggal You Ming Wang (raja setan orang mati)." "You Ming Wang?" Shen Tai Gong terpaku. Semua orang juga tahu kalau You Ming Wang dari daerah Yun Nan dan Gui Zhou, namanya Xue Meng Shan. Dia menguasai daerah Yun  Nan  dan   Gui Zhou. Dia mempunyai kekuatan gaib. Ditengah malam pedang bisa terbang sendiri untuk memenggal kepala orang. Dia juga ahli racun dan ilmu guna-guna. Dia bisa mencelakai orang juga bisa menolong orang. Dia juga bisa membuat orang tunduk dan mengabdi kepadanya. Dulu San Si adalah anak buah You Ming Wang. Si Wu Qou, Si Kong Tui, dan Si Kou Xiao Dou, 3 orang itu adalah ketua cabang. Sampai You Ming Wang mati, demi merebut kekuasaannya, mereka saling membunuh dengan segala cara. Ini adalah awal dari 3 perkumpulan dibangun Mao Shan Dong, Ren Tou Fan, You Ling San Shi.

Nenek itu sepertinya menyalahkan Shen Tai Gong karena tidak tahu apa-apa.

"Benar, semenjak You Ming Wang meninggal, dan Putri Yin Hiio adalah putri satu-satunya. Sebenarnya You Ming Wang membangun Qu Nuan Bang untuk keturunan putrinya dan Tuan Besar Long, waktu itu dia sudah menjadi orang terkenal. Dia menikahi Putri Yin Huo.... Waktu itu nama tuan besar sangat terkenal, tidak disangka laki-laki itupun mempunyai sifat buruk. Dia menceraikan istri tuanya. Sekarang karma sudah membalas kepadanya "

Nenek itu seperti tersadar kalau nada bicaranya sedikit menyudutkan Long Hui Ji. Segera dia berkata lagi, "Aku   aku hanya

tahu sampai di situ. Tapi...Tuan Besar Long sebenarnya sudah memberi kebahagiaan untuk rakyat di sini. Tapi semenjak Putri Yin Huo pergi, nama baik Tuan Long jatuh. Apalagi sekarang terus terjadi kejadian yang begitu rumit. Semua orang melihat banyak tanggal lahir dan gambar Tuan Long dipaku di pohon. Katanya semua ini adalah pekerjaan Putri Yin Huo.  Jika bukan karena biksu-

biksu di Ling Yin Si kesana kemari membantu sembahyang dan membaca ayat-ayat kitab suci, pasti masih akan memakan banyak korban!" Setelah itu kedua tangan dikatupkan menjadi satu dan mulai membaca A Mi Ta Ba ke belakang Shen Tai Gong. Shen Tai Gong dengan cepat membalikkan badan untuk melihat, ternyata di belakangnya ada 4 orang biksuni. Kedua tangan mereka dikatupkan menjadi satu.

Dengan aneh Shen Tai Gong berkata, "Ling Yin Si?"

"Benar!" kata nenek itu, "mereka adalah 10 dewi hidup, selalu sibuk membantu orang desa mengusir setan."

Ini adalah daerah perbatasan. Shen Tai Gong tidak mengenal orang-orang dunia persilatan di sini. Dia juga tidak begitu kenal dengan nama Ling Yin Si. Tapi dia pernah mendengar nama Ling Yin Si. Dia mempunyai perkiraan sendiri, semua ini pasti ada hubungannya dengan perkumpulan yang dipimpin oleh Si Kou Xiao Dou.

Terdengar nenek tua itu berkata lagi, "...semua tempat yang sudah disembahyangi oleh beberapa Budha hidup ini tidak akan diganggu oleh setan lagi. Karena mereka adalah dewi yang turun dari langit atau Guan Yin yang sudah turun ke dunia ini. "

Shen Tai Gong mengangguk. Dia ingin melihat jelas para biksuni yang akan menyebrangi sungai. Tapi hanya dalam waktu singkat keempat biksuni itu sudah menghilang, hanya meninggalkan air yang bergelombang memantulkan cahaya emas. Perahu sudah mendekati darat.

Waktu itulah mata Shen Tai Gong menjadi bercahaya. «Jembatan kayu untuk menyebrang, ternyata sudah banyak orang menunggu di sana. Di antara kerumunan orang itu karena mereka sudah mendengar kata-kata si nenek, merekapun ikut mengobrol. Kebanyakan mereka menyalahkan Long Hui Ji karena sudah membuat Tuhan marah. Tapi di antara kerumunan orang itu, Shen Tai Gong melihat ada seseorang.

Seorang gadis kecil. Gadis kecil itu tertawa kepadanya dengan paras lugu.

Waktu itu di mata Shen Tai Gong sudah tidak ada es yang terapung. Perahu, matahari terbenam, di otaknyapun tidak ada Putri Yin Huo, You Ling San Shi, You Ming Wang, yang ada hanya tawa itu.

Tawa itu benar-benar indah.

--ooo0dw0ooo--
DONASI VIA TRAKTEER Bagi para cianpwe yang mau donasi untuk biaya operasional Cerita Silat IndoMandarin dipersilahkan klik tombol hati merah disamping :)

Posting Komentar