Pendekar Sejagat Bab 17 : Senjata Rahasia yang Misterius

Bab 17 Senjata Rahasia yang Misterius

Wajah ini dia tidak kenal. Dingin, muda, penuh kekuatan, pintar, seperti tidak mempunyai perasaan tapi bila diteliti dengan benar, masih ada setitik sinar kebaikan di wajah itu.

Sekarang, wajah ini seperti seekor ular beracun melihat dia.

Pemuda ini mengenakan baju berwarna hitam, tiba-tiba dia melambaikan tangannya.

Zheng Bai Shui tidak mengenali orang itu.

Begitu Zheng Bai Shui menyibak rumput dan melihat orang itu, dia melambaikan tangan, tiba-tiba dari seluruh penjuru keluar beberapa ratus senjata seperti lalat terbang menuju ke arahnya!

Sebenarnya pemuda itu melepaskan senjata rahasia dari depan, tapi senjata itu bisa menyebar dari semua penjuru. Tentu dia adalah seorangg pesilat yang menggunakan senjata rahasia. Orang yang mempunyai keahlian senjata rahasia begitu hebat hanya yang berasal dari keluarga Tang. Hanya nyonya Besar Tang bisa menguasai senjata rahasia yang begitu hebat.

Zheng Bai Shui terpaku.

Senjata rahasia itu seperti kilat datang menyerangnya. Kalau Zheng Bai Shui menghindar ke kiri, dia pasti melepaskankan senjata ke sebelah kiri bila dia menghindar ke kanan maka dia tetap akan terkena. Bila dia mundur, hal serupa akan dialaminya, begitu juga bila dia ke depan dia akan bernasib sama. Bila dia berbaring untuk menghindar, senjata rahasia seperti lalat yang jumlahnya ratusan tetap akan mengarah ke bawah. Tubuhnya akan berlubang.

Bila dia orang biasa, tidak akan bisa lolos dari semua senjata rahasia itu tapi dia adalah ketua perkumpulan terbesar Chang Xiao Bang, Zheng Bai Shui.

Walaupun Zheng Bai Shui terkejut dan marah tapi dia tetap dengan tenang menghadapi semua itu. Dengan lengan baju dia mengibaskannya. Jurus pertama dari Chang Xiao Qi Ji yaitu jurus Dong Hai Shui Yun Xiu (Lengan baju seperti awan di laut timur) sudah dikeluarkan olehnya.

Di dunia ini siapa yang bisa memaksa Zheng Bai Shui mengeluarkan salah satu dari jurus Chang Xiao Qi Ji, pasti dia adalah orang yang berilmu silat tinggi tapi kali ini Zheng Bai Shui mengeluarkan jurus Dong Hai Shui Yun Xiu hanya bisa bertahan dari serangan senjata rahasia, membuat orang tidak percaya dengan semua ini. Zheng Bai Shui tidak percaya bahwa di dunia persilatan ada pesilat yang begitu mahir menggunakan senjata rahasia dan dia adalah seorang yang masih muda umurnya. .

Senjata rahasia memenuhi langit, hanya tampak berkilau sebentar. Semua sudah menancap di lengan baju Zheng Bai Shui yang besar itu.

Bulan berada di tengah-tengah, langit berwarna hitam. Orang itu melihat Zheng Bai Shui tidak terkena senjatanya, dia pun segera menghilang.

Semua kembali menjadi sunyi dan sepi. Hati Zheng Bai Shui terasa dingin. Begitu lengan bajunya diturunkan, di  bawah terdengar suara DING, DING, DING, sejumlah senjata rahasia seperti lalat berjatuhan. Senjata itu seperti lalat hidup dan kepalanya terpasang besi lancip. Sekarang semua senjata berhasil digetarkan oleh tenaga dalam Zheng Bai Shui dan lalat-lalat itu pun mati.

Zheng Bai Shui belum pernah mendengar atau melihat di dunia persilatan ini ada orang yang bisa menggunakan senjata rahasia semacam itu.

Rumput lebih tinggi dari tinggi badan orang. Zheng Bai Shui segera jongkok. Tiga kali jongkok kemudian 3 kali meloncat, seperti seekor kelinci. Dia sudah meloncat beberapa puluh meter. Dia berdiri dan tidak bergerak, dia tidak tahu siapa orang tadi? Apakah dia masih berada di sini? Berapa orangkah lawannya? Apakah mereka sedang menunggu kesempatan baik untuk menyerang Zheng Bai Shui lagi? Tapi bulan pun tidak bisa memberikan jawaban.

---ooo0dw0ooo---

Lu Ying Feng mendekati Shi Tu ke 12, dengan suara kecil dia berkata, "Kakak Ketiga Hei...." Shi Tu ke 12 mengerutkan dahi dan berkata, "Apa?" Kata Lu Ying Feng, "Kakak Ketiga Hei, dia sudah. "

Shi Tu ke 12 berkata sambil menggelengkan kepala, "Aku tidak bisa mendengar dengan jelas."

Ketepel Besi Peluru Perak, Lu Ying Feng segera menempelkan mulutnya di telinga Shi Tu ke 12,. tiba-tiba dia berkata, "Yin Yang Fei sudah menunggumu di kuburan!"

Sekali mendengar badan Shi Tu ke 12 bergetar dan alisnya pun terangkat.

Kedua tangan Lu Ying Feng sudah bergerak. Dua buah pisau belati secepat kilat dicabut. Sewaktu tangan Lu Ying Feng diputar, sepasang tangan Shi Tu ke 12 seperti baja bergerak lebih cepat dibandingkan kilat. Dia sudah mencengkram pundak Lu Ying Feng.

DING, DANG!

Dua buah pisau belati terjatuh ke bawah.

Lu Ying Feng membentak, segera dia sudah menerjang ke belakang.

Shi Tu ke 12 tertawa dingin. Dengan tenaga yang sangat kuat, sepasang tangan Lu Ying Feng dipaksa untuk berbalik ke depan. Rasa sakit menusuk hingga ke jantung, dia sama sekali tidak bisa bergerak.

Wajah Lu Ying Feng langsung pucat, dia berteriak, "Ketua, hamba minta maaf! Tolong aku!"

Shi Tu ke 12 membalikkan tangan Lu Ying Feng dengan paksa dan berkata, "Ying Feng, apa yang kau lakukan?"

Lu Ying Feng sangat terkejut, hingga rohnya pun seperti sudah tidak berada di tubuhnya. Dia meminta ampun, "Ketua, tolong selidiki dulu! Mana mungkin aku ingin membunuh Ketua?...Ketua sudah salah paham, salah paham. " -

Shi Tu ke 12 mengangkat alinyas dan membentak, "Diam! Kau dijuluki sebagai Ketapel Besi Peluru Perak, julukan itu kau dapat sesudah kau bergabung dengan Wisma Shi Jian dan kau pun dihormati oleh orang-orang, sebelum kau bergabung dengan Wisma Shi Jian, kau

hanya seorang penjahat yang terkenal di dunia persilatan. Tidak disangka selama beberapa tahun ini sifatmu masih belum berubah. Sewaktu di Hua Shan kau hampir dibunuh oleh Guo Tian ping dengan lempengan besinya. Aku berbaik hati menolongmu, tidak disangka kau adalah orang yang tidak bisa membalas budi. "

Wajah Lu Ying Feng memerah kemudian berubah menjadi pucat dan dia membela diri, "Tidak, Ketua "

Shi Tu ke 12 tertawa dengan sedih dan berkata, "Jangan memanggilku ketua lagi, aku sudah tidak mempunyai hak untuk menjadi ketuamu. Wisma Shi Jian juga tidak membutuhkan orang sepertimu lagi. Aku selalu merasa aneh, mengapa Pedang Sakti Xue He bisa menghilang dari Wisma Shi Jian? Kalau bukan karena Wo Shi Shui yang mencuri apakah Zheng Bai Shui datang sendiri untuk mencurinya? Kalau bukan, ini semua pasti perbuatan orang dalam Wisma Shi Jian. Aku sudah curiga kepadamu, kau mengkhianati teman hanya untuk mencari sebuah nama. perbuatanmu sangat memalukan. "

Tubuh Lu Ying Feng gemetar. Dia terus berkata, "Bukan begitu, bukan "

Shi Tu ke 12 berkata sambil menarik nafas, "Ying Feng, kau adalah seorang laki-laki, kau berani melakukan semua itu maka kau harus berani mengakuinya. Tadi aku sudah memeriksa luka Yin Yang Hei, lukanya akibat ditusuk dengan pisau yang kau bawa sekarang. Dia mati pun tidak mau menutup matanya karena orang yang membunuhnya adalah kawannya sendiri. Kalau bukan kau, lalu siapa lagi? Lihat pisau yang dipegang olehmu, masih ada bekas darah. Ying Feng, kau terlalu kejam!"

Lu Ying Feng berteriak, tiba-tiba dia menendang, dan sasarannya adalah dada Shi Tu ke 12.

Kedua alis Shi Tu ke 12 terangkat, dia marah dan membentak, "Ying Feng, kau sudah tidak bisa sadar, jangan salahkan aku bila melakukan semua ini!"

Dengan tenaga yang kuat, Lu Ying Feng merasakan tangannya sangat sakit dan sambungan tulang sudah keluar dari bongkolnya. Tendangannya sudah tidak bertenaga lagi.

Qu Lei segera marah dan membentak, "Serang!" Badannya bergerak seperti harimau. Tiba-tiba dia meloncat ke hadapan Shi Tu ke 12.

Semua perhatian orang tertuju pada Qu Lei, Fang Zhong Pin, dan si banci Tie Jiao Jiao. Bergerak ke kiri dan kanan, secepat kilat menyerang Shi Tu ke 12.

Qu Lei masih belum bergerak, Fang Zhong Pin sudah mendekati Shi Tu ke 12, sekali mengibaskan tangan, pedang seperti kilat menyerangnya.

Pedang hampir menusuk Shi Tu ke 12. tiba-tiba He Bu Le sudah berada di depan dan dengan pisau dia menahan serangan pedang cepat Fang Zhong Pin.

Dan bersamaan waktu ini, badan Tie Jiao Jiao seperti setan mendekati Shi Tu ke 12 tapi dia segera berhenti karena Qu Lei dari belakang sudah datang terlebih dulu. Dengan kepalan tangannya  dia menyerang Shi Tu ke 12.

Serangan Qu Lei membuat perhatian orang tertuju padanya tapi yang mengeluarkan serangan sebenarnya adalah Fang Zhong Pin dan Tie Jiao Jiao. Begitu Fang Zhong Pin menyerang, Tie Jiao Jiao tiba-tiba berhenti dan yang menyerang adalah Qu Lei.

Begitu kepalan tangan Qu Lei keluar, Chen Guan Cai dan Zhao Liao Fen secara bersama-sama menyerang Shi Tu ke 12.

Di lapangan terjadi pertarungan seperti roda kereta. "Bunuh Shi Tu 12', baru merebut wisma, mereka bergerak begitu kompak.

Tapi apakah Wisma Shi Jian akan begitu mudah mempersilakan orang masuk ke sana?

Si Jala langit Chen Guan Cai sudah menyerang dan Qu Lei sudah mengeluarkan kepalan siap memukul Shi Tu ke 12.

Tapi Shi Tu ke 12 dengari tenang masih berdiri dengan tegak di tempat tadi.

Angin berasal dari kepalan seperti hujan lebat terus menyerang Shi Tu ke 12. Sewaktu kepalan tangan Qu Lei hampir mengenai Shi Tu ke 12, Shi Tu ke 12 mendorong dan membentak, "Pergi kau!" Lu Ying Feng seperti layang-layang yang putus dari benangnya, melayang terbang dan terjatuh keluar.

Lu Ying Feng jatuh tepat ke arah Qu Lei datang! Kepalan Qu Lei melayang, kedua tangan Lu Ying Feng yang sudah hampir putus tidak bisa bergerak dengan lincah. Sekarang mana bisa Lu Ying  Feng menyambut kepalan itu? Lu Ying Feng berteriak, "Jangan pukul, ini aku. "

Tapi begitu Qu Lei melihat Lu Ying Feng yang melayang ke arahnya, dia tidak menghindar lagi karena bila tenaga kepalan itu ditarik, maka Shi Tu ke 12 akan mengambil, kesempatan ini. Qu Lei tidak mau menghilangkan kesempatan untuk memukul, dia terpaksa kehilangan Lu Ying Feng. kehilangan satu Lu Ying Feng, itu tidak apa-apa. Terdengar bunyi PING. Kepalan Ou Lei tepat mengenai Lu Ying Feng. Lu Ying Feng patut dikasihani, dia tidak kuat menahan pukulan ini. Dadanya segera melesak kedalam dan dia muntah darah! 

Meski kepalan Ou Lei masih menempel di dada Lu Ying Feng. Dia terus menerjang Shi Tu ke 12.

Tadi maksud Qu Lei tidak terwujud karena tiba-tiba di antara mereka muncul Lu Ying Feng. Melalui tenaga kepalan dia menyalurkan tenaganya ke tubuh Lu Ying Feng, ditujukan ke arah Shi Tu ke 12. Shi Tu 12 tidak bisa menghindar. Tenaga Ou Lei sangat besar, apakah Shi Tu ke 12 sanggup menyambut pukulan itu? PING!

Tenaga kepalan Qu Lei yang disalurkan melalui tubuh Lu Ying Feng, kemudian menerjang Shi Tu 12.

Shi Tu ke 12 tetap tidak bergeming, tapi wajahnya sudah tidak tersenyum.

Pukulan Qu Lei tepat mengenai sasaran, tapi dia melihat Shi Tu ke 12 tidak roboh. Dia ingin menarik kembali kepalannya, tapi Shi Tu ke 12 tiba-tiba memukul mayat Lu Ying Feng.

Qu Lei ingin menarik kepalan tangannya kembali tapi terlambat. Dia hanya merasakan tepukan ringan dari Shi Tu ke 12 tapi akibatnya seperti ada tenaga gunung dan laut yang menindihnya. Melalui mayat dan kepalan masuk ke dalam tubuhnya.

PING. Qu Lei tergetar dan badannya melayang puluhan meter jauhnya. Dia hanya merasa langit seperti terbalik. Wajahnya tampak pucat, dia menekan jantungnya. Dia tidak bisa bicara apa-apa lagi karena dia sudah terpelanting jatuh.

Mayat Lu Ying Feng terkena pukulan ini sehingga membuat jasad ini bergetar dengan kencang hingga biji mata pun keluar dari tempatnya. Jasad itu terpelanting. Begitu jatuh sudah tidak berbentuk lagi.

Shi Tu ke 12 tetap dengan tenang berdiri di tempat tadi tapi batu tempat dia berpijak sudah hancur lebur. Mungkin ini dikarenakan tenaga Qu Lei memukul Shi Tu ke 12 dan dia menyalurkan tenaga itu ke bawah batu hingga menjadi hancur.

Dapatkah terbayangkan seperti apa tenaga Qu Lei?

Guo Ao Bai terkejut, dia ingin memapah Shi Tu ke 12 tapi Shi Tu ke 12 melambaikan tangan menolaknya. Dia tertawa dingin dan berkata, "Tenaga yang kuat...kuat....'' Dia tidak bisa meneruskan kata-katanya lagi. Guo Ao Bai kembali untuk melihat Qu Lei yang diam. Tiba-tiba Qu Lei berteriak, "Baik—"

Belum habis perkataannya, dia sudah muntah darah. Darah seperti panah keluar dengan kencang dari tubuhnya. Bersamaan waktu itu, Tie Jiao Jiao, Chen Guan Cai, dan Zhao Liao Fen dengan suara keras menyerang Shi Tu ke 12.

Zhao Liao Fen mengambil pasir hitam dan melemparkannya ke arah Shi Tu ke 12.

Guo Ao Bai dengan dua tangarinya dan 7 buah pedang sudah mencegat Zhao Liao Fen dan mulai menyerang.

Chen Guan Cai mengambil kesempatan ini, dia yang menyerang Shi Tu ke 12, tiba-tiba di sisi Shi Tu ke 12 ada seorang murid yang mengenakan baju berwarna putih. Dia mengelap wajahnya dengan tangan.

Muncul seraut wajah yang gagah dan berumur setengah baya. Dia adalah salah satu adik angkat Shi Tu ke 12 yang bermarga Yin.

Terdengar Yin Jue Ya membentak, "Penjahat kau hanya mengantar nyawamu ke sini!"

Kedua tangannya digetarkan. Pedang dan golok sudah meghadang di depan Chen Guan Cai, pertarungan tidak dapat dihindari lagi dan mereka pun bertarung

Hanya Tie Jiao Jiao yang sampai di depan Shi Tu ke 12, dengan sepasang tangan, yang satu bertenaga Yin dan yang satu lagi bertenaga Yang, kedua tangan yang saling berbeda tenaga ini sudah dilancarkan.

Qu Lei yang telah digetarkan dan terbang melayang beberapa meter, pada saat yang hampir bersamaan seperti anak panah dilepaskan kembali melancarkan sebuah pukulan.

Shi Tu ke 12 membalikkan badannya, dua buah telapak tangan dengan ringan menempel di telapak tangan Tie Jiao Jiao, namun hanya dalam waktu yang singkat, wajah Tie Jiao Jiao sudah berubah, dia merasakan kedua tenaga yang berlawanannya masuk dan merambat melalui kedua tangannya, yang satu tenaga Yin dan yang satu adalah tenaga Yang. Setelah kedua tenaga itu masuk ke tubuh Shi Tu ke 12 tiba-tiba saja tenaga itu menghilang seperti tenggelam ke dalam lautan.

Sewaktu Tie Jiao Jiao masih dalam keadaan terkejut, dia merasa tenaga dari kiri mengandung tenaga Yin menghilang tapi di sebelah kanan mengandung tenaga Yang merambat masuk, Shi Tu ke 12 sudah membalikkan tenaga yang berada dalam tubuhnya dan berbalik menyerang dirinya.

Tenaga yang saling berlawanan ini membuat Tie Jiao Jiao terkejut, namun semua ini sudah terlambat. Pukulan ini adalah pukulan yang sangat mematikan.

Tie Jiao Jiao merasakan tubuh, darah, dan nafasnya bergejolak, tak lama setelah itu dia memuntahkan darah segar, raut wajanya berubah mengerikan lalu roboh.

Kejadian ini hanya berlangsung beberapa saat saja. kedua telapak tangan saling menempel, wajah Tie Jiao Jiao berubah 4 kali, dari pucat menjadi hijau lalu berubah menjadi merah hati kemudian menjadi ungu dan terakhir berubah menjadi hitam. Warna terakhir ini adalah warna kematian.

Berhasil melumpuhkan Tie Jia Jiao, kedua telapak Shi Tu ke 12 belum sempat ditarik kembali namun kepalan besi milik Qu Lei sudah menghantamnya.

"BLang!"

Qu Lei menghantam dada Shi Tu ke 12, tapi dia merasa seperti memukul sebuah kayu busuk. Dan waktu itu telapak tangan Shi Tu ke 12 menepuk ringan bagian belakang Qu Lei namun suara yang terdengar seperti benturan besi dengan batu.

Tepungan telapak Shi Tu ke 12 belum dikeluarkan, Qu Lei sudah jatuh terpental ke belakang, kemudian dia mengeluarkan suara yang membuat orang terkejut. "Mundur!"  

Qu Lei adalah orang pertama yang mundur, jalan mundur yang dia lalui penuh dengan darah sendiri yang keluar dari mulutnya.

Shi Tu ke 12 kembali ke tempatnya, wajahnya pucat dan dari mulutnya mengalir darah. Dia tidak mengejar Qu Lei, namun dia berkata, " Kepalan tangannya sungguh lihai."

---ooo0dw0ooo---

Bulan tidak bersuara.

Zheng Bai Shui masih ada di balik semak-semak, tidak bisa maju juga tidak bisa mundur. Sebenarnya dia tidak mengetahui bahwa sudah datang beberapa orang, dia tidak mengerahui senjata rahasia apa saja yang dimiliki oleh lawannya, namun dia mengetahui dengan jelas jika dia tidak hati-hati maka dia akan terbunuh.

Yang dia ketahui dengan lebih jelas lagi adalah waktu berlalu terasa sangat lama, tapi lawannya tetap tidak bersuara. Di tempat lain di Wisma Shi Jian, pertarungan pun pasti berlangsung dalam waktu yang lama.

Apakah Qu Lei bisa merebut Wisma Shi Jian dengan lancar? Tapi dia malah terperangkap di sini.

Langit dan bumi tidak bersuara, bulan pun seperti dingin tidak memiliki perasaan.

Apakah orang yang akan menyerang dia hanya sendiri? Orang itu sudah menyerangnya namun tidak berhasil, tapi apakah orang itu sudah melarikan diri atau belum?

Zheng Bai Shui sangat cemas, tapi dia sudah mengambil keputusan untuk menunggu sebentar lagi lalu dia akan keluar dari semak-semak ini.

Dia tidak percaya, seorang pemuda yang tidak mempunyai nama bisa mengurung seorang ketua Chang Xiao Bang, yang lebih tidak dapat dipercaya adalah orang itu adalah musuh Chang Xiao Bang.

---ooo0dw0ooo---

Sewaktu Ou Lei menyerang Shi Tu ke 12, Fang Zhong Pin sedang bertarung dengan He Bu Le, Yi Dao Hun. He Bu Le memengang sebilah pisau yang sangat tipis, setipis kertas. Dengan pisau tipisnya dia sanggup menahan pedang Fang Zhong Pin yang kecil dan panjang. Mereka berdua segera bertarung dengan sengit.

Terdengar suara senjata saling beradu, gerakan mereka sangat cepat, bayangan pedang dan pisau sudah menutupi bayangan mereka sendiri.

Begitu Ou Lei menyerang Shi Tu ke 12 untuk kedua kalinya, mereka tiba-tiba berhenti menyerang. Mereka sudah bertarung melewati jurus pedang yang ke 1.276 dan jurus pisau yang ke 1.276.

Wajah mereka tidak merah dan nafas mereka pun sama sekali tidak terengah-engah.

Tiba-tiba Fang Zhong Pin melemparkan pedang panjangnya.

Tiba-tiba Fang Zhong Pin melemparkan pedangnya. Gerakan ini membuat Han Bu Le merasa aneh. Dengan gerakan yang sangat cepat Fang Zhong Pin sudah menyerang, menggantikan pedang dengan mengunakan telapak tangannya sendiri.

"Zhang Jian!" (Pedang Tangan) .

Jurus pedang yang sangat cepat dan tepat seperti angin.

He Bu Le sangat terkejut karena pisaunya terlempar akibat benturan senjata.

Senjata yang dipakai oleh Fang Zhong Pin sekarang adalah Zhang Jian. Dengan tertawa sinis dia berkata, "Kau tertipu, sebenarnya jurus yang aku kuasai adalah Zhang Jian."

Pedangnya kembali menyerang. He Bu Le sudah tidak ada jalan mundur lagi.

Tiba-tiba sekelebat cahaya pisau muncul, terdengar suara logam beradu.

Tangan Fang Zhong Pin sudah melayang ke udara.

Dengan gerakan cepat Fang Zhong Pin mundur, dia memegangi tangannya yang sudah putus. Dengan muka pucat dan rasa terkejut dia melihat tangan kanan He Bu Le.

Tangan kanan He Bu Le sangat licin seperti sebilah pisau. Dengan tersenyum He Bu Le berkata, "Kau juga salah, ilmu andalanku adalah Pisau Tangan."

Fang Zhong Pin berteriak, "Mundur!

---ooo0dw0ooo---

Bulan bersinar dengan terang, sepertinya bulan ingin mencuci bersih semua bau darah di dunia ini, tapi di sini sudah tidak ada lagi bau darah, bila ada pun pasti sudah bersih.

Seperti Shi Tu Tian Xin yang sedang membersihkan darah  dengan lengan bajunya saat ini.

Tubuh Shi Tu Tian Xin masih terasa sangat lemah. Dia hanya bisa membuka matanya dan melihat Wo Shi Shui, ketika dia ingin buka mulut Wo Shi Shui berkata, "Jika kau ingin membuka mulut kau tidak boleh mengucapkan terima kasih. Chen Guan Cai adalah orang yang aku bawa dari Chang Xiao Bang, dia sudah memukulmu, tentu saja sekarang aku harus menyembuhkan dirimu dulu. Aku sangat tidak suka dengan kata-kata terima kasih, maaf, senang bertemu denganmu, dan lain-lainnya. Walaupun ada niat baik atau tidak, bagiku itu semua sama saja."

Fang Zhen Mei melihat Shi Tu Tian Xin dan berkata, "Jangan begitu, jika ada orang bersungguh-sungguh ingin berterima kasih padamu, bagaimanapun, kau tidak bisa menjahit mulut setiap orang." Kata Wo Shi Shui, "Benar juga."

Shi Tu .Qing Yan tidak tahan lagi, dia pun ikut tertawa.

Dia melihat salah satu pesilat tangguh di dunia ini memiliki sifat yang aneh-aneh.

Tapi meskipun bersifat aneh dia bukan orang jahat, mempunyai sedikit rasa humor.

Pastinya Fang Zhen Mei memiliki sifat seperti itu.

Tiba-tiba Wo Shi Shui berkata lagi, "Baiklah sekarang kau sudah tidak apa-apa lagi, sekarang aku harus pergi ke Chang Xiao Bang untuk menyelesaikan hutang piutangku dulu dengan Zheng Bai Shui."

Fang Shen Mei ingin mengatakan sesuatu tapi Wo Shi Shui mencegahnya dan berkata, "Kau jangan pergi bersama denganku, aku" sudah membuat janji dengan Zheng Bai Shui untuk membunuhmu jika kau ikut denganku maka kau akan membuatku sulit. Antarlah mereka pulang ke Wisma Shi Jian, aku akan pergi ke Chang Xiao Bang sendiri, apalagi sekarang Pedang Sakti belum diantarkan kepada Shi Tu ke 12. Hal ini sangat penting, siapa pun yang ikut denganku berarti orang itu adalah musuhku."

Fang Shen Mei melihat wajah Wo Shi Shui yang keras, akhirnya dia menarik nafas dan berkata. "Kalau begitu, adakah cara lainnya?"

---ooo0dw0ooo---

Qu Lei dan Fang Chong Pin berteriak mundur tetapi tidak bersama-sama, bila didengar oleh orangorang Chang Xiao Bang ini benar-benar sangat mengagetkan

Guo Ao Bai memapah Zhao Liao Fen. Yen Jue Ya memapah Chen Guan Cai

Qu Lei mundur dengan cepat, Fang Chong Pin juga mundur hingga ke tembok. Tiba-tiba di belakang Qu Lei ada sebuah pohon besar dan dari dalam pohon itu keluar sepasang tangan yang memeluk Ou Lei, di sisi pohon lainnya tiba-tiba keluar tangan untuk membantu memegangi Qu Lei.

Ternyata pohon-pohon itu adalah pohon tiruan yang didalamnya kosong.

Kelompok naga dari Wisma Shi Jian ternyata sudah bersiap-siap dan bersembunyi di halaman.

Fang Zhong Pin melihat kondisi itu, dia ingin menolong Qu Lei tapi dia merasa kakinya ada hawa pisau yang dibawa oleh angin, segera dia melompat untuk menghindari pisau itu, namun setelah itu dari arah kebun bunga melayang puluhan pisau terbang yang mengarah ke kakinya.

Fang Zhong Pin merasa kaget dan marah, dia segera berteriak, "Semua mundur dan bunuh yang menghalangi!''

Dia bertarung sambil mundur untuk melarikan diri dari Wisma Shi Jian.

Keadaan Qu Lei sudah terjepit oleh 3 orang, walaupun sudah terluka parah dan tangannya tinggal sebelah, dia masih mengeluarkan teriakan seperti harimau terluka. Siku tangannya masih berbahaya, dia masih sempat menyikut dada "pohon" hingga berlubang,orang itu terpaksa melepaskan pegangannya.

Begitu terlepas dia segera dia memukul kepala orang yang ada di sebelah kanannya sampai pecah. Orang yang berada di sebelah kirinya 1 hanya bisa tertegun karena kaget, dia tidak sadar bahwa kepalan tangan itu sedang mengarah ke kepalanya akhirnya kepala orang itu pun pecah.

Qu Lei merasa pandangannya menjadi kabur, Fang Chong Pin cepat-cepat melarikan diri dari Wisma Shi Jian.

Kelompok Chang Xiao Bang mengalami kekacauan, ada yang melarikan diri, ada yang berteriak, dan ada juga yang sambil berteriak sambil mundur. Beberapa orang melemparkan senjata rahasia dan ada juga yang mengangkat tangannya. Hanya ketua panji hijau Chang Xiao Bang, Elang Sakti Zhong Yuan, Shang Bu Yun masih seperti seorang laki-laki sejati, dia masih memimpin 200 orang anak buah Chang Xiao Bang untuk menyerang ke halaman. Suasana lebih ramai lagi.

Terdengar suara He Bu Le berteriak, "Kelompok Elang, Naga, Harimau serang semuanya!!''

Pertarungan sengit sedang berjalan, pertarungan ini cukup untuk mengubah keadaan dunia persilatan, pertarungan terbesar di dunia persilatan sedang terjadi.

---ooo0dw0ooo---
DONASI VIA TRAKTEER Bagi para cianpwe yang mau donasi untuk biaya operasional Cerita Silat IndoMandarin dipersilahkan klik tombol hati merah disamping :)

Posting Komentar