Pendekar Sejagat Bab 14 : Si Kaki Utara, Huo Wu Tang

Bab 14 Si Kaki Utara, Huo Wu Tang

Seorang pemuda berumur kira-kira 20 tahun, raut mukanya biasa-biasa saja dan dia terlihat sangat pendiam. Dia berbaju hitam, tidak membawa pedang. Kedua kakinya seperti 2 tiang besi. Dia lebih tinggi dibandingkan dengan orang biasa, lebih tinggi satu kepala. Dia hanya tertawa dingin dan terus berjalan ke arah Fang Zhen Mei.

Shi Tu Qing Yan melihat orang itu. Dia merasa ingin marah, melihat orang itu berjalan ke arah Fang Zhen Mei, segera Shi Tu Qing Yan berteriak, "Berhenti kau!" Tangan Qing Yan sudah mencoba mencengkram pundak orang itu.

Ketika dia hampir terkena cengkraman itu, tiba-tiba orang itu berjalan lebih cepat lagi, sejauh 4-5 langkah, pundak dan pinggang tetap tidak berusaha untuk menghindar. Dengan gerakan tadi dia terus berjalan ke arah Fang Zhen Mei.

Shi Tu Qing Yan takut dia sudah salah melihat. Dia hanya terpaku di tempatnya,

Shi Tu Tian Xin yang berada di sisinya terus berkata, "Kakak, cepat lindungi Paman Fang, lindungi dia!" Melihat kakaknya masih terpaku, dia membentak. Segera dia mencabut pedang dan menusukkannya ke pundak kiri orang itu. Shi Tu Qing Yan pun tersadar. Dia tahu Shi Tu Tian Xin bukan lawan orang itu. Dia pun segera mencabut pisau dan mengayunkan ke arah pundak kanan orang itu.

Kali ini mereka berdua sangat kompak. Bila orang itu tidak mau terkena pisaunya, dia pasti harus membalikkan badannya untuk menahan. Tapi ketika diserang dengan pedang dan pisau malah mereka berdua yang terjatuh!

Ternyata sewaktu kakak beradik Shi Tu membacok dan menusuk, orang itu tidak membalikkan kepala. Dia menggerakan kaki kirinya dan dengan tepat menyapu kaki Shi Tu Tian Xin dan saat itu pula dengan ujung jari kakinya dia mengait kaki kanan Shi Tu Qing Yan. Karena itu mereka berdua secara bersama-sama terjatuh!

Orang itu tidak membalikkan kepalanya. Dengan tertawa dingin dia terus berjalan ke arah Fang Zhen Mei. Shi Tu Tian Xin terjatuh lebih dekat dengan Fang Zhen Mei, melihat keadaan seperti itu dengan cepat dia bangun dan menyerang kaki kiri orang itu dengan pedangnya.

Orang itu tetap tidak melihat ke arahnya, dia mengangkat kakinya dan bersiap akan menginjak, kemudian dia menginjak tangan Shi Tu Tian Xin. Karena merasa sakit akhirnya pedang terlepas dari tangannya.

Orang itu tertawa dingin. Kaki kanan seperti terbang saat menendang Fang Zhen Mei yang sedang duduk bersila untuk mengobati Jiang Qing Feng. Shi Tu Qing Yan meloncat sambil memegang pisau. Begitu dekat dengan orang itu dengan cepat pisau dan telapak tangannya sudah menyerang.

Tapi bagaimanapun juga gerakan Shi Tu Qing Yan tidak mungkin lebih cepat dari orang itu.

Saat kaki orang itu hampir mengenai Fang Zhen Mei, orang itu tiba-tiba melihatnya. Fang Zhen Mei sudah membuka matanya dan tertawa kepadanya.

Orang itu terpaku. Kaki yang akan menendang segera diturunkan. Begitu orang itu terpaku, Shi Tu Qing Yan sudah sampai di sana dan terdengar suara PAK, telapak Shi Tu Qing Yan sudah mengenai orang itu. Tapi tubuh orang itu sama sekali tidak goyah, sebaliknya Shi Tu Qing Yan lah yang terlempar sejauh beberapa meter.

Orang itu tetap memelototi Fang Zhen Mei. Shi Tu Tian Xin melihat orang itu berhenti menyerang. Dia berusaha bangun dan melihat Fang Zhen Mei. Dia berteriak, "Paman Fang, kau sudah sadar?"

Fang Zhen Mei tertawa dan berkata, "Siapa bilang tadi aku tidur?"

Kata Shi Tu Tian Xin, "Bukankah Paman sedang mengobati Paman Jiang?"

"Itu adalah pengobatan menyalurkan tanaga untuk Paman Jiang, karena tenaganya sudah terkuras. Kalau pengobatan ini belum selesai dan terganggu maka aku bisa tersesat."

"Oh!"

"Aku lihat teman kita- ini tidak bermaksud melukai kalian, karena itu aku puri tidak ingin menyerangnya, dia sudah mengetahui keadaanku, sayangnya dia sudah salah mendengarkan percakapan kalian, dan dia mempercayainya."

Shi Tu Qing Yang berusaha bangun dari tempat jatuhnya yaitu 2- 3 meter dari tempat Fang Zhen Mei, dia berkata, "Paman Fang, kau tega melihat kami dipukul sampai seperti ini?"

Fang Zhen Mei tertawa tapi dia tidak menjawab.

Tiba-tiba orang itu bersuara, dan dia berkata, "Benar-benar seperti yang dikatakan oleh orang-orang."

Fang Zhen Mei bertanya, "Apakah kau adalah Huo Wu Yang?" Orang itu terpaku mendengar pertanyaan Fang Zhen Mei.

Fang Zhen Mei tertawa dan berkata lagi, "Kecuali Huo Wu Yang tidak ada yang memiliki kecepatan kaki begitu cepat."

Dengan dingin Huo Wu Yang berkata, "Mendengar kata-katamu itu, lain kali aku pasti akan langsung membunuhmu, dan mayatmu pun akan kuterlantarkan."

Sambil memejamkan matanya Fang Zhen Mei berkata lagi, "Sayang seribu kali disayangkan."

Huo Wu Yang menatap Fang Zhen Mei dan bertanya, "Apa yang disayangkan?"

Fang Zhen Mei menghela nafas dan menjawab, "Sebenarnya kau adalah seorang pendekar, mengapa sekarang kau malah menjadi seorang pecundang?"

Huo Wu Yang marah dan berkata, "Apa maksud perkataanmu?"

Dengan perlahan dan diucapkan kata demi kata, Fang Zhen Mei menjawab, "Tuan memiliki ilmu silat yang begitu tinggi, tidak perlu menjadi kaki tangan Zheng Bai Shui."

Huo Wu Yang tertawa terbahak-bahak dan berkata, "Aku bukan kaki tangan Zheng Bai Shui, aku adalah dewa Chang Xiao Bang yang harus disembah."

Fang Zhen Mei mengerutkan dahinya dan bertanya, "Apakah Zheng Bai Shui sudi menyembahmu? Apakah kau pernah mendengar cerita tentang Zheng Bai Shui 20 tahun yang lalu?" "Cerita tentang apa?"

"Dua puluh tahun yang lalu, Zheng Bai Shui ketika itu masih angkatan muda di dunia persilatan tapi dia sudah sangat menonjol, kemampuan ilmu silatnya tinggi, dia ingin selalu senang dan menang pada saat bertarung, sewaktu dia menyerang kuil Shao Lin seorang diri, dia ditaklukkan oleh seorang biksu tua yang tidak memiliki nama, tapi dia memiliki nama Budha yaitu Wu Ming (Tanpa Nama), dan juga ada nama Lao Seng (Biksu Tua), jadi namanya adalah Wu Ming Lao Seng, dalam 3 jurus dia telah mengalahkan Zheng Bai Shui, karena dia tidak bisa menerimanya begitu saja, kemudian dia pun menjadi murid Wu Ming Lao Seng, dan dia mendapatkan ilmu pedang Chang Xiao Qi Jie (Tujuh Jurus Mematikan Sambil Tertawa). Dia sangat menghormati Wu Ming Lao Seng dan juga sangat menurut dan setia kepada biksu ria itu. Begitu Wu Ming Lao Seng telah menurunkan semua ilmunya kepada Zheng Bai Shui, dengan jurus Chang Xiao QI Jie dia juga membunuh Wu Ming Lao Seng. Setelah mendengarkan cerita ini, dalam pikiranmu terpeta bagaimana?"

Mata Huo Wu Yang memelototi Fang Zhen Mei dan berkata, "Aku sudah mengerti maksudmu. "

"Kau sudah mengerti apa?"

"Kau berusaha mengadu domba kami, sepertinya tidak akan ada gunanya," dengan tertawa Huo Wu Yang berkata lagi, "Hari ini adalah hari kesmatianmu."

Fang Zhen Mei tertawa dan menghela nafas, "benar-benar keras kepala."

Dengan pelan Huo Wu Yang berkata, "kau sudah menolong orang ini dan tenagamu sudah terkuras, kau tidak akan pulih dalam waktu singkat, karena itu kau mengulur waktu dengan cara menceritakan kisah ini."

Fang Zhen Mei sepertinya tidak bisa tertawa lagi, dia berkata, "Teruskan ucapanmu." Dengan dingin Huo Wy Yang berkata, "Tidak akan kuteruskan." Fang Zhen Mei mengangkat kepalanya dan bertanya, "Mengapa?"

Wajah Huo Wu Yang berubah menjadi hijau, dia berkata, "Karena aku segera akan membunuhmu."

Karena kaget Shi Tu Qing Yan dan Shi Tu Tian Xin terpaku, segera Shi Tu Qing Yan berteriak, "Paman Fang kau sudah pulih seperti semula!"

Tawa Huo Wu Yang seperti setan malam dan berkata, "Aku tahu kau hanya membutuhkan waktu yang lamanya seperti makan nasi, agar kau bisa pulih seperti sedia kala, sekarang bila Kau mempunyai tenaga untuk menghancurkan batu, aku akan segera pergi dari sini, aku tidak akan menunggu hingga kau mati."

Fang Zhen Mei menghela nafas dan memejamkan matanya. Huo Wu Yang tertawa terbahak-bahak dan dia siap akan menendang.

Tiba-tiba terlihat kilau pedang ada di tenggorokan Huo Wu Yang. Kaki Huo Wu Yang sudah mengangkat dan menendang pedang panjang itu.

Jiang Qing Feng yang berada di bawah berteriak, "Demi diriku dia menghabiskan tenaga dalamnya, sampai mati pun aku tidak akan mengijinkan kau membunuhnya!" Dengan kepalan tangannya dia memukul Huo Wu Yang.

Shi Tu Qing Yang pun berteriak, "Paman Fang, aku tidak akan menyalahkanmu karena membiarkan setan ini menghina kami!"

Huo Wu Yang tertawa terbahak-bahak dan berkata, "Tenaga belalang ingin menahan laju kereta?"

Kedua kaki dia sudah melayang, tapi di tengah udara kakinya tersandung oleh tangan kiri Jiang Qing Feng. Dengan sekuat tenaga Huo Wu Yang mendorong Jiang Qing Feng. Terdengar Jiang Qing Feng berteriak. Tulang tangannya patah, kemudian dia mengangkat Jiang Qing Feng dan melemparkannya, tepat mengenai

Shi Tu Qing Yan yang sedang berjalan ke arahnya. Sehingga mereka berdua jatuh bersamaan.

Shi Tu Tian Xin berada di bawah segera menarik tangan yang sejak tadi diinjak oleh Huo Wu Yang. Dia segera mendekati Fang Zhen Mei dia ingin membawa Fang Zhen Mei lari dari sana.

Fang Zhen Mei dengan lemah menarik nafas.

Shi Tu Tian Xin belum sempat memegang Fang Zhen Mei, Huo Wu Yang sudah menendang Jiang Qing Feng dan Shi Tu Qing Yan dengan sebelah kakinya. Kaki yang satu menendang Shi Tu Tian Xin dan terlempar sejauh beberapa meter kemudian jatuh berdebum.

Huo Wu Yang tertawa seperti orang gila dan berkata, "Marga Fang, akuilah kekalahanmu!"

Kedua kakinya sudah siap menendang kepala Fang Zhen Mei, tiba-tiba terdengar suara orang yang marah membentak, "Marga Huo, mampuslah kau!"

Kepalan tangan sudah dilayangkan.

---ooo0dw0ooo---

Wo Shi Shui terus menerus berlari hingga sampai di Han Bi Lou.

Hari sudah pagi.

Tapi pada saat Wo Shi Shui tiba di sana, hatinya terasa sakit.  Han Bi Lou benar-benar sudah hancur lebur, hanya tinggal reruntuhan. Wo Shi Shui menahan kepedihan hatinya, seperti orang gila dia terus berlari ke belakang Han Bi Lou.

Sepanjang jalan, dia melihat banyak mayat para gadis yang bergelimpangan. Ada yang setengah telanjang, ada yang bajunya sobek, orang melihatnya pun tidak akan tega. Di antara mayat- mayat itu ada juga mayat anak buah Chang Xiao Bang.

Hati Wo Shi Shui terasa sakit seperti terbakar api. dia naik ke loteng. Dia melihat mayat Gong Sun You Lan yang telanjang.

Wo Shi Shui sangat kaget, marah, sedih, dan bengong. Dengan tirai dia menutupi Gong Sun You Lan. Dia melihat di bawah ada 3 huruf "Fang Zhong Pin."

Tiga huruf ini ditulis dengan darah. Ini pasti tulisan Gong Sun You Lan pada waktu dia sedang sekarat.

Wo Shi Shui mengangguk. Dengan sedih dan sakit hati dia berkata, "Kakak You Lan, kau tenang saja, aku akan membalaskan dendammu!"

Tiba-tiba dia teringat sesuatu. Dia berlari lagi ke atas atap. Dia melihat mayat Ou Yang Sao Yue yang terbaring. Dia mati tapi matanya tidak tertutup.

Wo Shi Shui berteriak, "Yue Lan, Yue Lan!" Dia membuka pintu dan menyibakkan tirai. Dia terpaku dan bengong. Orang yang dia cintai mati seperti Gong Sun You Lan. Di sisi ada 2 haruf yang ditulis dengan darah, Qu Lei'.

Wo Shi Shui dengan bengong melihat dan terus melihat, melihat dan melihat lagi. Qu Lei!

Dengan perlahan Wo Shi Shui membungkus mayat Gong Sun Yue Lan dengan tirai. Dengan penuh kasih sayang dan lembut dia mencium rambut Gong Sun Yue Lan. Dengan suara yang kecil dia berbicara, seperti air hujan yang tidak berhenti. Langit mulai gelap, tapi suara ini tidak berhenti.

Qu Lei!

Tiba-tiba Wo Shi Shui berdiri dan seperti orang gila berteriak, "Aku harus balas dendam! Balas dendam! Balas dendam! Qu Lei! Dengan kepalan tanganku ini, aku akan menghancurkan kepalanmu dan juga kepalamu! Aku akan membasmi Chang Xiao Bang!"

Wo Shi Shui seperti orang gila, keluar dari Han Bi Lou. Dia melewati tangga kayu, tangga itu roboh. Dia melewati tiang kayu, tiang itu pun sudah runtuh. Melewati kamar peristirahatan, kamar itu pun sudah hancur. Melewati tangga batu, tangga batu itu pun sudah terbelah. Sewaktu Wo Shi Shui berlari keluar dari Han Bi Lou, dia melihat ada seseorang yang berbaju hijau yang tertinggal di Han Bi Lou. Dia sedang melepas perhiasaan dari para perempuan Han Bi Lou yang sudah mati dan dia memasukkan semuanya ke dalam kantongnya sendiri.

Wo Shi Shui seperti seekor harimau marah, tapi dia segera terdiam dan melihat semua perbuatan orang itu.

Karena di sisi orang berbaju hijau itu masih ada sekitar 4-5 orang yang juga berbaju hijau. Mereka pun melakukan hal yang sama.

Orang berbaju hijau itu melihat Wo Shi Shui, dan seketika itu mereka menjadi bengong.

Wo Shi Shui dengan satu kata per satu kata bertanya, "Kalian siapa?"

Orang berbaju hijau itu dengan bangga dan tertawa menjawab, "Chang Xiao Bang, panji hijau, ketua Chen Guan Cai, dijuluki Jala Langit."

Wo Shi Shui berteriak, "Aku beritahu kepada kalian, namaku adalah Wo Shi Shui!"

Kata 'Shui' yang terakhir berubah menjadi teriakan seperti orang gila. Sebelum orang-orang berbaju hijau itu sadar, Wo Shi Shui sudah seperti seekor harimau dengan marah menerjang.

Biasanya si Jala Langit, Chen Guan Cai masih bisa bertahan beberapa jurus dengan Wo Shi Shui, sifatnya selalu ingin mengambil keuntungan dari keadaan yang terjepit, tidak disangka hari ini dia bertemu dengan Wo Shi Shui. Dia belum tahu apa yang terjadi, perutnya sudah terkena pukulan.

FENG!

"Auw..!" Karena merasa sakit Chen Guan membungkukkan badannya, air liurnya terus keluar.

Murid-murid Chang Xiao Bang yang berbaju hijau segera marah dan mengeluarkan golok. Orang pertama mencabut golok, kepalanya segera pecah.

Orang kedua mencabut golok, segera ikut roboh. Orang ketiga mencabut golok, wajahnya langsung hancur.

Orang keempat mencabut golok, golok belum keluar, tulang dadanya sudah hancur.

Orang kelima, dia tidak mencabut golok, tapi 'mencabut' kaki kabur dari sana. Baru 3 langkah berlari, tulang punggungnya pun patah.

Begitu orang kelima roboh, si Jala Langit baru bisa melihat Wo Shi Shui. Dia memperhatikan Wo Shi Shui sepertinya dia pernah melihatnya. Kemudian terdengar suara PENG, Wo Shi Shui memukul lagi.

Chen Guan Cai berteriak dan dia berjongkok langsung muntah darah.

Wo Shi Shui mencengkaram tangannya dan berteriak, "Siapa yang membunuh ketua Han Bi Lou?"

"Dia...adalah...Fang, Ketua...Fang." Sekali lagi terdengar suara PENG.

Tulang Chen Guan Cai benar-benar dipukul hingga lembek, keringat sebesar biji kacang jatuh bertetesan di wajahnya.

"Siapa yang memimpin kalian ke sini membunuh orang?" "Dia adalah...Qu..Qu..wakil ketua...Qu Lei."

PENG terdengar lagi suara pukulan.

Chen Guan Cai mengeluarkan air liur dan darah keluar dari hidungnya. Tidak ada makanan yang bisa dimuntahkan lagi.

"Sekarang mereka berada di mana? Ada di mana?"

"Mereka... sudah.. .kembali.. .kembali.. .ke.. .Chang Xiao Bang."

Dengan marah Wo Shi Shui membentak, "Aku akan mencari mereka sekarang." Dia ingin melepaskan Chen Guan Cai tapi dia langsung teringat sesuatu. Dia menjepit leher Chen Guan Cai dan berkata, "Kenapa kalian masih berani berada di sini?"

Chen Guan Cai ingin menjelaskan tapi karena lehernya dijepit terlalu kencang membuat mata Chen Guan Cai membelalak. Wo Shi Shui segera melonggarkan pegangannya dan berteriak, "Cepat katakan! Kalian di sini sedang melakukan apa?"

"Menunggu...orang suci...Chang Xiao Bang...Huo." "Siapa yang disebut Orang Suci Huo?"

"Huo...Wu...Yong...yang kita...sembah." Kepala Wo Shi Shui segera menjadi dingin.

"Huo Wu Yang pergi ke mana? Apa yang akan dilakukan?"

"Aku.. tidak.. tahu, sepertinya.. sepertinya, dia akan membunuh..

.Fang.. .Fang. .Zhen. ..Mei.. .semua.. .sudah.. .k uceritakan... aku berharap.. Pendekar.. tidak.. tidak.. akan.. membunuhku. aku....mohon...mohon "

Wo Shi Shui dengan kepala dingin berpikir, "Sebelum aku ke sini, Fang Zhen Mei mengatakan dia ingin menolong Jiang Qing Feng dengan tenaga dalamnya. Bila sekarang Huo Wu Yang sedang menuju ke sana dan menyerang Fang Zhen Mei, dia berada dalam keadaan bahaya."

Segera Wo Shi Shui menenteng si Jala Langit, Chen Guan Cai. Dengan dingin dia berkata, "Sekarang aku akan pergi ke sana. Kalau semua kata-katamu benar, aku akan mengampunimu!" Dengan sekuat tenaga dia berlari ke arah Wisma Shi Jian.

Dia berlari dengan kencang, dia melihat Fang Zhen Mei sedang duduk bersila di bawah, ada seseorang yang sedang menendang Jiang Qing Feng, Shi Tu Qing Yang, dan Shi Tu Tian Xin. Sekarang sepasang kakinya menendang kepala Fang Zhen Mei dan orang itu sedang tertawa sinis, "Fang Zhen Mei, akuilah kekalahanmu!"

Begitu melihat tendangan orang itu, dia segera tahu bahwa orang ini dijuluki dengan si Kaki Utara, Huo Wu Yang. Segera dia berteriak dengan sekuat tenaga, "Marga Huo! Mampuslah kau!" Dia melempar Chen Guan Cai. Dengan cepat menyerang dengan kepalan tangannya dan berteriak, "Aku datang!"

Huo Wu Yang melihat serangannya begitu cepat. Hatinya bergetar, sepasang kakinya diayunkan menendang kepada Wo Shi Shui.

Wo Shi Shui melihat kedua kaki ini begitu hebat dan ganas.

Kepalan berikutnya keluar lagi.

PING, PING.

Kaki dan kepalan tangan saling beradu dan mereka berdua turun ke bawah.

Huo Wu Yang terpental beberapa meter, Wo Shi Shui pun mengalami kejadian yang sama. ,

Mereka berdua saling pandang dengan marah dan saling melotot. "Siapa kau?"

"Namaku Wo Shi Shui." "Kau adalah Wo Shi Shui?"

"Betul, aku adalah Wo Shi Shui." "Apakah kau tahu Wo Shi Shui?"

"Aku tahu. Sekarang kau adalah Huo Wu Yang hidup, sebentar lagi kau akan menjadi Huo Wu Yang mati!"

"Baiklah, Kepalan Selatan dan Kaki Utara akan bertarung untuk mempertaruhkan hidup dan mati."

"Itu sudah jelas. Kau ingin lari pun tidak akan bisa."

"Baiklah, kalau hari ini aku tidak bisa membunuhmu, aku bukan marga Huo."

"Aku akan memberitahumu sebuah rahasia. Apakah kau ingin mendengarkannya?" "Mengenai apa?"

"Sebenarnya kau bukan bermarga Huo. Waktu ibumu melahirkanmu, dia melihat kau merangkak ke sini dan ke sana, karena itu dia mengubah margamu menjadi Wang, bernama Ba Dan (Wang Ba Dan biasa untuk memarahi orang yang kurang ajar)."

Wo Shi. Shui sengaja mengatakannya seperti itu. Biasanya pada saat pesilat tangguh sedang bertarung tidak boleh marah. Begitu marah maka dia akan dengan mudah dikalahkan oleh lawannya. Wo Shi Shui sangat berpengalaman, dia mengerti hal ini. Dia sendiri pun sedang sedih dan hampir menjadi gila. Dia sudah tidak bisa menguasai diri. Hanya bisa berkata dengan cara seperti ini membuat Huo Wu Yang marah. Pertarungan ini baru bisa seimbang.

Kata-katanya belum selesai, Huo Wu Yang berteriak dengan sekuat tenaga, kemudian menendang.

Kata-kata Wo Shi Shui ternyata membuahkan hasil.

Tapi begitu kaki Huo Wu Yang menyerang, dia tidak akan berhenti. Kalau tidak menendang orang itu hingga roboh, dia tidak akan berhenti. Karena itu orang kalangan dunia persilatan banyak yang tidak bisa menerima serangan tendangan kakinya yang bertubi-tubi itu.

Wo Shi Shui juga sama, dia tidak bisa menerima tendangan ini. Tapi dia mempunyai cara.

Dia tidak mundur, juga tidak menyambut. Dia sama sekali tidak menyambut serangan itu.

Tidak menyambut, tapi berbalik menyerang!

Kepalan tangan Wo Shi Shui sangat cepat dan tepat. Bila kau sudah melihat dia mengeluarkan kepalan gerakannya lebih cepat daripada yang bisa kau lihat. Walaupun bisa melihat kecepatannya, tapi kau tidak akan bisa mengimbangi kecepatan tangannya, tidak ada orang yang mempunyai tenaga sebesar dia. Kau ingin menghindar kemanapun, kepalan tangannya tetap akan mengenalmu.  

Di dunia ini yang bisa menerima kepalan tangan Wo Shi Shui bisa dihitung dengan jari.

Huo Wu Yang sendiri tidak bisa! Tapi dia juga mempunyai cara!

Satu-satunya cara adalah, sebelum kepalan tangan Huo Wu Yang mengenai dia, dia harus menendang Wo Shi Shui hingga roboh.

PING, PING, PING, PING PING, PING, PING, PING

4 kali tendangan mengenai Wo Shi Shui. 4 kali pukulan mengenai Hub Wu Yang.

Dua orang turun, berdiri, meloncat dan mengeluarkan serangan. PING, PING

PENG, PENG

Wo Shi Shui terkena tendangan sebanyak 2 kali. Huo Wu Yang pun terkena pukulan 2 kali.

Mereka berdua terjatuh. Mulut Wo Shi Shui mengeluarkan darah, hidung Huo Wu Yang pun mengeluarkan darah banyak.

Mereka berdua saling pandang dan bersiap-siap untuk serangan ketiga.

Pukulan yang akan menentukan hidup dan mati. Jiang Qing Feng, Shi Tu Qing Yang, dan Shi Tu Tian Xin melihat kejadian itu hingga terbengong-bengong. Mereka lupa berdiri.

Ketegangan membuat hati Shi Tu Tian Xin seakan-akan hampir meloncat keluar dari mulut. Tiba-tiba ada orang yang memanggil dia, "Adik kecil."

Shi- Tu Tian Xin terkejut, dia melihat ada seseorang berbaju hijau sedang melihat ke arahnya. Shi Tu Tian Xin kesal, dia marah, "Kau ribut apa? Mengagetkan orang saja!" Oran berbaju hijau itu tertawa dan berkata, "Adik kecil, maaf bila aku mengejutkanmu, apakah kau bisa menolongku?"

Shi Tu Tian Xin merasa aneh dan bertanya, "Bagaimana aku bisa menolongmu? Siapa namamu?"

Dengan suara kecil Chen Guan Cai menjawab, "Namaku adalah Chen Guan Cai."

Shi Tu Tian Xin berkata, "Apa? Chen Guan Cai (guan cai=peti mati)?"

"Adik kecil, apakah kau tidak lihat bahwa aku sedang ditotok, tolong buka totokanku ini, itu sudah cukup," Chen Guan Cai terus meminta.

Shi Tu Tian Xin tampak berpikir sebentar, kemudian dia berkata, "Aku ingat kau datang bersama dengan Paman Wo Shi Shui, mengapa Paman Wo bisa menotok nadimu? Kau pasti bukan orang baik-baik, aku tidak mau membuka totokmu."

Chen Guan Cai terus meminta dia berkata lagi, "Adik kecil, kau sudah salah paham kepadaku, aku bukan orang Chang Xiao Bang yang jahat, kau lihat sendiri kan, aku lah yang membawa Paman Wo Shi Shui ke sini untuk menolong Paman Fang, karena Pendekar Wo melihat ada musuh dia menjadi sangat marah, tidak sengaja dia sudah menotok nadiku, aku benar-benar malang."

Shi Tu Tian Xin bertanya lagi, "Betulkan semua itu? Kalau begitu aku akan tanya dulu kepada kakakku."

Chen Guan Cai sangat pintar dengan cara licik dia melihat Shi Tu Tian Xin mulai goyah pendiriannya, dia merasa senang, kemudian dia berkata lagi, "Adik kecil, mengapa masalah kecil seperti ini harus ditanyakan dulu kepada kakakmu? Adik kecil, bila kau melepaskan aku, bila aku membuat keributan, aku pun tidak akan bisa melawanmu."

Shi Tu Tian Xin tertawa dan berkata, "Kau memang bukan lawanku, mendengar perkataanmu tadi aku akan membuka totokmu, di sebelah mana tempat yang ditotok?" Chen Guan Cai sangat senang dia berkata lagi, "Adik kecil, asal kau membuka nadi Chen Xue dan Tian Qu Xue dengan tepukan, itu sudah cukup."

Shi Tu Tian Xin mengikuti perintah Chen Guan Cai si Jala Langit, sekarang totokan sudah terbuka dan dia langsung meloncat ke langit, dia menggerakkan tangannya, dengan tertawa dingin dia berkata, "Terima kasih." Tiba-tiba dia mengeluarkan serangan dan memukul ke dada Shi Tu Tian Xin, Shi Tu Tian Xin terlontar jauh kemudian pingsan.

Shi Tu Qing Yang mendengar ada suara aneh, dia melihat Shi Tu Tian Xin membuka totokan Chen Guan Cai, dia ingin berusaha untuk mencegahnya tapi terlihat Chen Guan Cai sudah meloncat ke atas dan berhasil melukai Shi Tu Tian Xin. Shi Tu Oing Yang sangat menyayangi adiknya, segera dia berlari menghampiri Shi Tu Tian Xin.

Jiang Qing Feng sudah waspMa, terlihat si Jala Langit, Chen  Guan Cai berlari ke arah Wo Shi Shui dan Huo Wu Yang, sambil menahan rasa sakit Jiang Qing Feng dengan tangan kanannya yang sakit menghalangi Chen Guan Cai.

Chen Guan Cai adalah ketua panji hijau di Chang Xiao Bang, ilmunya sangat tinggi, karena tadi bertemu dengan Wo Shi Shui yang sedang emosi, dia kalah dan menjadi sasaran kemarahan Wo Shi Shui, sekarang dia sudah terlepas dari kesulitan, walaupun tubuhnya masih terasa sakit, kaki dan tangannya terasa pegal linu, tapi ilmu silatnya tetap kuat. Hadangan dari Jiang Qing Feng tidak berhasil menghalangi langkahnya, sekarang Chen Guan Cai berada di belakang Wo Shi Shui, tiba-tiba tangannya melingkari pinggang Wo Shi Shui dan melemparkan sebuah jala besar, seluruh tubuh Wo Shi Shui sehingga benar-benar terkurung.

Karena Wo Shi Shui sedang berkonsentrasi penuh menghadapi Huo Wu Yang, dia tidak menyangka bisa ada sebuah jala menutupi tubuhnya, dia benar-benar terkurung.

Wo Shi Shui sangat marah, dia melambaikan tangan berusaha merobek jala itu!

Jala itu terbuat dari Tian Zhu Can Si (Laba-laba Langit Berbenang Ulat Sutra), sekalipun dipotong oleh pedang atau pisau pun tidak akan putus, tapi karena Wo Shi Shui sangat marah, dia berhasil juga merobek jala itu.

Tapi-Wo Shi Shui sebelum berhasil melepaskan diri dari jala itu, Huo Wu Yang sudah dekat dengannya, kedua kakinya yang kuat sudah menendang dengan kekuatan penuh ke arahnya.

Tendangan kematian dimulai.

Wo Shi Shui tidak bisa menghindari tendangan itu lagi.

Kaki Huo Wu Yang yang hampir mengenai Wo Shi Shui tiba-tiba terhalang oleh baju putih yang melambai, seseorang telah melindungi Wo Shi Shui.

Sepasang kaki Huo Wu Yang menendang ke dada orang itu, gerakannya cepat seperti kilat, serangan ini tidak dapat ditahan, tapi gerakan orang itu lebih cepat lagi, dia berhasil mencengkram kaki Huo Wu Yang dan melemparkannya.

Huo Wu Yang membalikkan badannya dan turun dengan marah sambil melihat siapa yang berani melakukan semua itu kepadanya.

Orang itu tersenyum dan dengan tenang dia melihat ke arah Huo Wu Yang, ternyata orang itu tak lain adalah Fang Zhen Mei.

Tenaga Fang Zhen Mei sudah pulih kembali. Huo Wu Yang sangat marah dan mendekatinya.

Wo Shi Shui berhasil keluar dari jala itu, dengan sorot mata marah dia mencari keberadaan Chen Guan Cai, tapi Chen Guan Cai begitu melihat Fang Zhen Mei menolong Wo Shi Shui, dia sudah melarikan diri entah ke mana.

Wo Shi Shui berteriak panjang dan dia menyerang Huo Wu Yang kembali.

Tiba-tiba Fang Zhen Mei menghalangi perbuatannya dan berkata, "Kali ini biarkan aku yang melayaninya.''

Wo Shi Shui masih melotot, akhirnya dia menjawab, "Baiklah!"

Saat itu Huo Wu Yang telah menendang dengan delapan kali tendangan berantai, dia mengarah Fang Zhen Mei!

Fang Zhen Mei sudah mempunyai dua pilihan dalam menghadapi Huo Wu Yang, yang pertama adalah balik menyerang dan melukai Huo Wu Yang, kedua adalah mundur, menghindar dari serangannya yang kuat, sekarang yang menjadi masalah adalah bila hanya menghindar dari Huo Wu Yang dia tidak akan memiliki kesempatan untuk menyerang, karena bila Huo Wu Yang melakukan serangan tidak akan berhenti hingga lawannya roboh, karena itu dia lebih memilih cara kedua, dia meloncat ke belakang sejauh 4 meter untuk menghindari tendangan beruntun dari Huo Wu Yang, kemudian Fang Zhen Mei berkata, "Huo Wu Yang, apakah kau akan terus diperalat oleh Zheng Bai Shui?"

Baru saja Fang Zhen Mei menyebutkanl2 kata, Huo Wu Yang sudah mengeluarkan 26 tendangan.

Fang Zhen Mei seperti kilat, terus mundur, dia terus menasihati Huo Wu Yang tapi tidak berhasil, dia mundur hingga ke atas gunung.

Fang Zhen Mei berteriak, "Huo Wu Yang, aku tidak akan melukaimu, berhentilah!" Kali ini Fang Zhen

Mei hanya mengeluarkan 8 kata tapi tendangan Huo Wu Yang sudah bergerak sebanyak 36 kali, lagi-lagi Fang Zhen Mei mundur, kesempatan untuk bicara sekarang sudah tidak ada! Dia terus menghadapi Huo Wu Yang yang terus menyerangnya, waktu untuk mebalikkan tubuhnya pun tidak ada, karena itu dia memutuskan untuk naik ke atas gunung.

Fang Zhen Mei tidak berusaha untuk membalas. Sekarang adalah siang hari.

Di tengah gunung. Wo Shi Shui, Jiang Cjing Feng, dan Shi Tu Qing Yan yang menggendong Shi Tu Tian Xin ikut naik ke atas gunung, serangan Huo Wu Yang tidak berkurang sedikit pun malah terlihat serangannya lebih galak lagi, dia seperti setan galak yang menyerang manusia, dia terus menggunakan sepasang kakinya.

Fang Zhen Mei masih berusaha untuk menghindar, keringat sudah membasahi bajunya.

Wajah Huo Wu Yang pun bersimbah dengan keringat, dia tetap menyerang dengan ganas, bila Fang Zhen Mei tidak berhati-hati dia bisa mati karena tendangan itu.

Tapi Fang Zhen Mei tetap tidak membalas serangan itu.

Jiang Qing Feng berteriak, "Tuan Muda Feng, terhadap orang seperti itu harus melakukan perlawanan supaya bisa terlepas darinya?"

Fang Zhen Mei mundur sejauh puluhan meter, sambil mundur dia berkata, "Huo Wu Yang kau adalah seorang yang pintar, tapi Huo Wu Yang, kepintaranmu harus digunakan pada tempatnya, kau tetap tidak mau sadar, kelak kau tidak akan menjadi orang yang berguna!"

Jiang Qing Feng terlihat sangat gelisah, setelah memeriksa luka Shi Tu Tian Xin, Wo Shi Shui berkata kepada Shi Tu Qing Yan, "Aku akan mengobati luka adikmu dulu, lukanya cukup berat, pukulan telapak tadi sudah melukai organ dalamnya, aku yang membawa orang itu ke sini, karena itu aku yang harus bertanggung jawab, aku akan mengeluarkan racun di dalam tubuhnya, dan mengobati akibat dari pukulan tadi, sekarang tolong lindungi aku, Tuan Jiang, tolong kau lihat keadaan di sana, jangan biarkan Huo Wu Yang menipu Fang Zhen Mei, bila keadaan sangat berbahaya, cepatlah kembali ke sini, sebisa-bisanya aku tidak akan menghabiskan seluruh tenagaku sehingga aku bisa membantu Tuan Fang."

Fang Zhen Mei dan Huo Wu Yang sudah jauh puluhan meter dari tempat mereka, Jiang Qing Feng segera menyusul agar bisa melihat keadaan di sana. Baju Huo Wu Yang dan Fang Zhen Mei sudah basah oleh keringat, tapi Huo Wu Yang tetap menyerang dengan gencar.

Mereka sudah berada di puncak gunung, punggung Fang Zhen Mei menghadap ke gunung, sepertinya dia tidak sadar dengan keadaan ini, dia mundur hingga ke tempat teratas.

Tapi Huo Wu Yang sangat jelas melihatnya.

Gunung itu tidak begitu tinggi, tapi jurang itu dalamnya ada ratusan meter, batu di gunung itu pun banyak yang terjal, bila terus memaksa Fang Zhen Mei mundur hingga ke puncak, Fang Zhen Mei bisa jatuh ke dalam jurang yang terjal, dan Fang Zhen Mei pasti akan langsung mati seketika.

Huo Wu Yang berteriak, tubuhnya berada di atas tapi sepasang kakinya menendang ke kiri dan ke kanan membentuk kincir angin, bergerak sangat cepat seperti roda, dia terus menendang Fang Zhen Mei.

Fang Zhen Mei masih terus mundur, punggungnya tetap menghadap ke jurang, jaraknya dengan jurang itu tinggal puluhan meter lagi, begitu kaki Huo Wu Yang mendarat ke tanah, dengan kakinya dia kembali menyapu Fang Zhen Mei.

Fang Zhen Mei meloncat Huo Wu Yang mengikutinya, sepasang kakinya masih terus menendang ke arah Fang Zhen Mei.

Fang Zhen Mei menghela nafas, dia meloncat ke belakang beberapa meter.

Huo Wu Yang sangat senang, dia terus mengejar, menendang ke kiri dan ke kanan, mengarah ke kepala Fang Zhen Mei.

Fang Zhen Mei masih berusaha menghindar, dia mundur satu langkah lagi maka dia akan langsung masuk jurang.

Fang Zhen Mei sepertinya masih tidak menyadari keadaan itu.

Huo Wu Yang merasa niatnya ini akan segera terlaksana, hatinya merasa sangat gembira, sekarang kakinya kembali menyerang Fang Zhen Mei. Jiang Qing Feng yang berhasil menyusul mereka, dia merasa kelelahan dan nafasnya pun terengah-engah, begitu melihat keadaan mereka, ah! Fang Zhen Mei sudah berada di sisi jurang, tapi Fang Zhen Mei sendiri sepertinya tidak menyadari keadaan ini. Jiang Qing Feng benar-benar terkejut, dia berteriak, "Pendekar Fang, hati-hati di belakangmu adalah—"

Tapi semua ini sudah terlambat! Begitu sebelah kaki Huo Wu Yang menendang, Fang Zhen Mei kembali mundur satu langkah.

Fang Zhen Mei merasa tubuhnya menjadi ringan, dia jatuh ke dalam jurang!

Hal ini benar-benar sangat berbahaya. Sewaktu Fang Zhen Mei terjatuh, kedua ujung kakinya dikaitkan dengan erat ke sebuah batu yang berada di sisi jurang, kaitan kakinya ternyata masih kuat menahan berat tubuhnya dan dia pun tidak jatuh ke dasar jurang, tapi sekarang ini posisinya adalah kepala berada di bawah sedangkan kakinya masih mengait di sisi jurang, dia benar-benar dalam keadaan tergantung.

Waktu itu terdengar suara teriakan, ternyata Huo Wu Yang ingin segera memenangkan pertarungan, sewaktu dia menendang dia mengeluarkan segenap tenaganya, tubuhnya menjadi tidak seimbang, Fang Zhen Mei terjatuh ke dalam jurang disusul oleh Huo Wu Yang.

Tapi Fang Zhen Mei dengan ujung kedua kakinya telah mengait batu yang berada di sisi jurang, akhirnya dia tidak terjatuh ke dalam jurang.

Terlihat Huo Wu Yang akan terjun ke dasar jurang, Huo Wu Yang sudah menarik tenaga kakinya,

See YanTjinDjin 193 tenaganya terasa sangat berat, dia akan jatuh ke dalam jurang.

Tapi Huo Wu Yang masih sanggup berdiri di sisi jurang, dia berdiri dengan jarak tepat satu kaki dari sisi jurang. Huo Wu Yang ingin menyaksikan kematian Fang Zhen Mei, tapi dia baru sadar tempat di mana dia berdiri tanahnya rapuh dan terus berjatuhan, otomatis dia pun terjatuh.

Dia lupa seharusnya dia tidak boleh berdiri di mulut jurang, tanah tempat dia berdiri begitu rawan mana bisa menahan berat tubuhnya yang besar.

Huo Wu Yang berteriak, dia sudah terjatuh ke bawah jurang, itu semua terjadi hanya dalam waktu yang begitu singkat.

Kaki Fang Zhen Mei masih mengait di sisi jurang, dia baru saja ingin meloncat ke atas, tiba-tiba dia melihat Huo Wu Yang terjatuh ke jurang dengan posisi kaki turun terlebih dahulu disusul kepalanya.

Segera Fang Zhen Mei mengambil keputusan dan berteriak, "Aku akan memegangmu." Dengan cepat kepala Huo Wu Yang yang melewati pundak Fang Zhen Mei dan terjatuh, Fang Zhen Mei mengeluarkan tangannya, menarik tangan Huo Wu Yang, tangannya berhasil dipegang.

Tapi dengan begitu bobot Fang Zhen Mei bertambah, tanah di mulut jurang masih berjatuhan, ternyata tanah ini tidak sanggup menahan beban 2 orang, tiba-tiba Fang Zhen Mei berteriak, "Naik!"

Tangannya mengangkat dan kakinya pun diayunkan, dia melempar Huo Wu Yang ke atas jurang, kemudian dia pun menyusul dengan mengayunkan dirinya ke atas jurang.

Jantung Jiang Qing Feng seperti akan keluar dari tempatnya!

Huo Wu Yang sepertinya baru berpesiar sebentar di depan pintu neraka, dia terlihat masih shok, dia tidak bisa mengatakan apa pun jantungnya masih berdegup dengan kencang.

Fang Zhen Mei menghela nafas beberapa kali, kemudian dia tertawa dan berkata, "Kau tidak apa-apa bukan?"

Huo Wu Yang melihat Fang Zhen Mei kemudian dia berlutut. Fang Zhen Mei segera memapahnya bangun dan berkata,

"Jangan berbuat seperti itu." Wajah Huo Wu Yang tertempel tanah, dia menarik nafas dan berkata, "Aku ingin membunuhmu, tapi kau malah menolongku. Aku. "

Fang Zhen Mei ingin menghiburnya dengan beberapa kata, Fang Zhen Mei sama sekali tidak menyangka kalau tiba-tiba Huo Wu Yang mengangkat kedua kakinya, dia siap menendang Fang Zhen Mei.

Kali ini orang seperti Fang Zhen Mei pun tidak menyangkanya sama sekali, Huo Wu Yang membalas budi dengan cara begitu!

Karena semua ini terjadi begitu tiba-tiba, di belakang Fang Zhen Mei adalah jurang, dia sudah tidak bisa mundur lagi.

Jiang Qing Feng yang berada dipinggir melihat dengan begitu jelas, gerakan Huo Wu Yang yang cepat dan tiba-tiba, dia tidak bisa menolong Fang Zhen Mei.

PENG, PENG.

Tendangan sebanyak dua kali mengenai dada Fang Zhen Mei.

Sebelum tendangan ini mengenai dadanya, Fang Zhen Mei sudah mengumpulkan seluruh tenaganya ke bagian dadanya, dia siap menerima tendangan itu! Masalahnya Fang Zhen Mei tidak bisa meminjam tenaga tendangan Huo Wu Yang untuk mundur dan menghilangkan tenaga tendangan itu karena di belakangnya adalah jurang.

Terpaksa Fang Zhen Mei menahan tendangan itu!

Begitu menerima dua tendangan ini, tubuh Fang Zhen Mei goyah, darahnya bergejolak, tapi dia berusaha menahannya dia masih berdiri dengan tegak, tapi sudut bibirnya sudah mengeluarkan darah.

Kali ini Fang Zhen Mei benar-benar marah, kedua telapak tangannya dirapatkan!

Karena satu tendangannya berhasil, Huo Wu Yang sangat senang, dia mengira di dunia ini tidak ada yang bisa menahan tendangannya, walaupun Fang Zhen Mei tidak mati, tapi dia akan tertendang dan masuk ke dalam jurang, tak disangka Fang Zhen  Mei masih bisa berdiri tegak, dia benar-benar sangat terkejut, kedua kakinya sudah dijepit, kemudian didorong ke depan, Huo Wu Yang terlempar beberapa meter jauhnya.

Fang Zhen Mei marah dan berkata, "Aku tidak menyangka kau adalah orang seperti ini, begitu picik!"

Walaupun Fang Zhen Mei sangat marah tapi dia tetap tidak mau membunuh Huo Wu Yang, dia hanya melempar Huo Wu Yang ke tempat jauh, tapi tenaga yang dikeluarkan oleh Fang Zhen Mei sangat kuat, Huo Wu Yang hanya melihat sekelilingnya bergerak dengan cepat, ingin berhenti pun sudah tidak bisa, dia akan terjatuh dengan keras.

Tiba-tiba di tengah udara dia berhenti. Fang Zhen Mei pun terpaku.

Terlihat dari dada Huo Wu Yang keluar sepotong pedang yang berlumur darah, Huo Wu Yang tertusuk pedang. Huo Wu Yang sangat marah tidak percaya dan kecewa, dengan sedih dia melihat pedang di dadanya.

Fang Zhen Mei berteriak, "Tuan Jiang, kau "

Tangan Jiang Qing Feng tetap memegang pedang dan tertawa dengan dingin, "Kau adalah orang picik yang tidak mempunyai perasaan, untuk apa kau hidup di dunia ini?"

Fang Zhen Mei menarik nafas kemudian mengangkat kepalanya, kemudian berteriak, "Hati-hati—“

Wajah Huo Wu Yang menjelang kematiannya terlihat penuh dengan dendam, tiba-tiba dia menendang kakinya ke belakang.

Fang Zhen Mei ingin menolong tapi sudah terlambat karena posisi Jiang Qing Feng yang sedang menusuk Huo Wu Yang, dia tidak melepaskan pegangan pedangnya. Dia salah tidak melepaskan pegangan pedangnya, Huo Wu Yang terkenal dengan gerakan kedua kakinya yang cepat dan tidak bisa dihindari, tendangan sebanyak dua kali membuat tulang rusuk Jiang Qing Feng langsung patah seketika dan menusuk ke paru-parunya, kemudian dia pun terlontar ke tempat jauh. Jiang Qing Feng menghembuskan nafas terakhirnya.

Jiang Qing Feng berhasil ditendang oleh Huo Wu Yang, dia sendiri pun berada dalam keadaan yang tidak menguntungkan, karena hingga mati Jiang Qing Feng tetap memegang pedangnya dengan erat, orang tertendang hingga melayang, pedangnya pun ikut terlontar, dada Huo Wu Yang seperti keluar panah darah, walaupun Huo Wu Yang berusaha bertahan, tapi dia tetap limbung.

Fang Zhen Mei dengan cepat menghampirinya dan berkata, "Cepat tutup nadi-nadimu, kalau tidak kau akan kehilangan banyak darah dan kau akan mati!"

Huo Wu Yang dengan wajah seram menatap Fang Zhen Mei dia berkata, "Tidak perlu....aku tidak akan tertolong. Fang.. .Zhen..

.Mei.. .aku.. .mengaku.. .kalah.. .kak akku...akan membalas dendam kepadamu."

Setelah bicara seperti itu dia pun roboh, nafasnya pun berhenti. Matahari yang akan terbenam tampak begitu bulat, Fang Zhen

Mei melihat langit yang begitu luas, hatinya terasa berat dan juga kosong.

---ooo0dw0ooo---

Matahari mulai terbenam. Sore akan segera tiba, awan tampak berwarna merah, memenuhi langit, seperti darah encer dan kental yang menyusun di atas atap Wisma Shi Jian.

Awan merah memenuhi Wisma Shi Jian yang kuno dan megah, juga menyinari sejarah ratusan tahun Wisma Shi Jian yang berdiri dengan kokoh yang sudah ratusan kali mengalami perang, tapi dia tetap berdiri dengan bangga. Awan pun sepertinya ikut merasa sedih, dia seperti menyanyikan lagu duka. "Hari ini siapa yang menjaga jalan masuk ke Wisma Shi Jian?" "Dia adalah Yin Yang Hei," jawab Lu Ying Feng. "Baiklah,

sekarang ketua panji biru berada di mana?" Qu Lei dengan dingin bertanya.

"Hamba ada di sini," si Mayat Kering, Qu Li Ren menjawab. "Pergilah kau ke sana, bereskan orang yang menjaga di sana “ "Siap!"

---ooo0dw0ooo---
DONASI VIA TRAKTEER Bagi para cianpwe yang mau donasi untuk biaya operasional Cerita Silat IndoMandarin dipersilahkan klik tombol hati merah disamping :)

Posting Komentar