Pendekar Sejagat Bab 05 : Qi Chong Tian Jian Fa (Jurus Tujuh Macam Pedang Langit)

BAB 5 Qi Chong Tian Jian Fa (Jurus Tujuh Macam Pedang Langit)

Begitu Ye Chang Zhou membalikkan badannya untuk melihat, seorang pak tua sudah berdiri di belakangnya, dia segera memberi hormat, "aku, Ye Chang Zhou, memberi hormat kepada ketua panji hitam."

Pak tua yang mengenakan baju berwarna hitam itu sangat pendek tubuhnya, tapi dia terlihat berwibawa, dengan sorot dingin Guo Ao Bai berkata, "apakah kau adalah ketua panji hitam, Duo Ming Fei Fu (Kapak Terbang Perengut Nyawa), Xie An Zheng."

Pak tua itu tertawa dan berkata, "anak muda, bila kau takut kepadaku, bunuh diri saja di depanku, itu juga tidak apa-apa."

Pak tua itu adalah ketua panji hitam, ilmu silatnya lebih tinggi dari ketua panji merah, Shen Si, kapaknya dalam jarak 3 meter bisa membunuh orang, kalangan dunia persilatan menjadi pusing dengan perbuatannya.

Dengan dingin Guo Ao Bai melihat Xie An Zheng dan berkata, "malam ini adalah saatnya kau untuk mati!"

Xie An Zheng hanya tertawa dan berkata, "kau sangat sombong."

Kata Guo Ao Bai lagi dengan dingin, "tujuh tahun yang lalu di kota Luo Yang kau memperkosa dan membunuh perempuan- perempuan di sana, dan kau pun membunuh pejabat yang baik dan lurus, Xie An Zheng, dalam 7 jurus aku akan mengambil nyawamu!"

Xie An Zheng berkelana di dunia persilatan sudah puluhan tahun, dia tidak peduli Guo Ao Bai mengatakan apa pun, tapi kali ini dia melihat sorot mata Guo Ao Bai seperti kilat, hatinya merasa tercekat, kemudian dia melihat Guo Ao Bai meloncat ke atas, tubuhnya menjadi seperti gulungan cahaya pedang, dan menyerang ke arahnya.

Begitu Xie An Zheng melihat Guo Ao Bai meloncat, dan tiba-tiba saja Guo Ao Bai sudah berada di hadapannya, Xie An Zheng terkejut, dia melemparkan kapaknya.

Kapaknya melayang di udara menyerang ke arah Guo Ao Bai, tapi tubuh Guo Ao Bai tiba-tiba turun, sehingga kapak Xie An Zheng tidak mengenai sasaran, karena serangan Xie An Zheng tidak tepat, segera dia ingin mengambil kapaknya kembali, tapi segera Guo Ao Bai menyerang dengan pedangnya, Xie An Zheng bergerak menghindari sampai 7 kali, terdengar Guo Ao Bai berkata, "jurus kedua." Secara berturut-turut ketujuh buah pedangnya dikeluarkan. Kembali Xie An Zheng mundur 7 langkah baru bisa menghindari serangan pedang itu, dan kapaknya sudah berhasil diambilnya, terdengar Guo Ao Bai berteriak, "jurus ketiga!"

Serangan tujuh buah pedang kembali dilancarkan, empat pedang menahan gerakan kapak, 3 pedang menyerang ke arah Xie An Zheng.

Xie An Zheng berhasil menghindari serangan 3 jurus dari Gui Ai Bai, tubuhnya tampak menempel ke tanah.

"Jurus keempat!" Guo Ao Bai memainkan pedangnya lagi. Beberapa kali Xie An Zheng harus berguling-guling di bawah baru bisa menghindari serangan tujuh pedang Guo Ao Bai, dan keadaan ini terlihat sangat memalukan, tiba-tiba Guo Ao Bai berteriak lagi, "jurus kelima!" terlihat bayangan pedang memenuhi udara, jurus yang dia mainkan adalah Qi Qi Si Shi Jiu Jian (7 x 7 = 49 jurus pedang).

Xie An Zheng berteriak, dia menahan dengan kapaknya. Karena digetarkan maka'kapak pun melayang. Guo Ao Bai berteriak lagi, "jurus keenam!" dia memainkan jurus 49 kali pedang,' semua jurus tidak dimainkan dalam satu arah.

Xie An Zheng bergeser di 49 tempat untuk menahan serangan, dia berteriak, "kau telah memakai jurus Han Ying Bao Qi Chong Jian Fa, Guo Tian Ding adalah siapamu?" kata-katanya belum selesai, bayangan pedang berubah menjadi pedang sungguhan dan siap menusuk ke arah tenggorokan Xie An Zheng, kemudian pedang ditarik, cahaya pedang masih begitu terang, terdengar Guo Ao Bai dengan dingin berkata, "sekarang adalah jurus ketujuh, aku adalah putra dari Guo Tian Ding."

Sampai hampir mati pun Xie An Zheng tidak percaya, dia terus melihat ke arah Guo Ao Bai, dia tidak percaya bahwa dia akan mati di tangan seorang pemuda sebagai pendatang baru di dunia persilatan, akhirnya dia pun roboh.

Tiba-tiba bulan masuk ke balik tumpukan awan, di langit hanya ada awan hitam, awan tersebut menutupi langit dan juga bulan, semua menjadi gelap, tiba-tiba terdengar seperti suara laki-laki tapi juga seperti suara perempuan yang berteriiak, "pasang lampu!" 

Suara itu kecil dan lembut tapi terdengar sangat jelas, orang- orang yang berada di lapangan tergetar mendengar suara itu, tiba- tiba muncul cahaya kuning, di depan markas Chang Xiao Bang dan dari balik kobaran api yang bergoyang terlihat ada seseorang yang mengenakan baju berwarna merah, dengan perlahan dia berjalan keluar.

Semua orang yang berada di lapangan melihat orang itu keluar, dengan penuh rasa hormat mereka berkata, "kami, murid-murid panji hitam memberikan hormat kepada ketua panji merah."

Harus diketahui bahwa dalam Chang Xiao Bang, kecuali kedudukan ketua, yang menjadi ketua panji mempunyai ilmu silat yang seimbang dengan ketua perkumpulan di dunia persilatan.

Guo Ao Bai tetap berdiri dengan tenang di antara bumi dan langit, dengan dingin dia melihat, ternyata orang yang datang ke hadapannya memakai baju berwarna merah, dandanannya terlihat sangat aneh, tubuhnya seperti Yin Yang (banci), bagian kiri tubuhnya didandan seperti seorang perempuan yang cantik dan genit, sedangkan sebelah kanan tubuhnya didandan seperti seorang laki-laki dengan alis yang tebal dan kasar serta mata yang melotot, suaranya pun sulit dibedakan, apakah dia itu perempuan atau laki- laki, yang membuat orang sulit membedakannya juga adalah karena pada saat dia berjalan pantatnya bergoyang, hal ini membuat orang-orang menjadi kebingungan, ilmu silatnya bisa dibedakan, dia memiliki ilmu silat yang keras dan juga ilmu silat yang lembut. Dia selalu membuat kejahatan.

Dengan dingin Guo Ao Bao berkata, "apakah kau adalah ketua panji merah, Tie Jiao Jiao?"

Tie Jiao Jiao tertawa genit, membuat kepala orang menjadi gatal, "benar, bahkan ada yang memanggilku banci, karena aku memiliki benda milik laki-laki dan perempuan. Anak muda, kau sangat tampan, kemarilah, ibu ingin melihatmu."

Guo Ao Bai marah dan berkata, "Tie Jiao Jiao, di dunia persilatan kau sudah membunuh banyak pemuda dan para gadis, sekarang aku menginginkan kau mati di bawah pedangku untuk menyembahyangi arwah orang-orang yang sudah kau bunuh!"

"Tunggu!" dari markas Chang Xiao Bang muncul sederetan orang yang mengenakan baju berwarna putih, tidak terlihat bulan maupun bintang. Yang keluar adalah cahaya lilin yang aneh.

Seorang pemuda yang mengenakan baju berwarna putih seperti petir keluar, dengan sombong dia berkata, "beberapa hari yang lalu, ada seorang pak tua yang datang mengantarkan kemari annya, sekarang bagaimana denganmu?"

Guo Ao Bai dengan dingin menjawab, "apakah kau yang membunuh Tuan Ma?"

Pemuda itu tertawa terbahak-bahak, sambil menengadah melihat langit, dia berkata, "apakah pak tua itu datang dari Wisma Shi Jian? Dia hanya terkena satu kali tusukan saja."

Guo Ao Bai bertanya, "apakah kau adalah Ni Xiang Tian?" Pemuda itu menghentikan tawanya, dia melihat ke arah Guo Ao

Bai dan berkata, "aku adalah ketua panji putih, Ni Xiang Tian." Guo Ao Bai tertawa dan berkata, "kau juga menggunakan pedang, kita bertarung dengan pedang, aku ingin kau membayar kematian Tuan Ma Er!"

Belum selesai dia bicara, dia sudah meloncat ke dalam kegelapan, dia menyerang Ni Xiang Tian dengan tujuh pedangnya.

Guo Ao Bai menyerang dengan jurus 7 x 7 = 49 jurus.

Pedang Ni Xiang Tian pun bergerak secepat kilat, digerakkan ke atas dan ke bawah, dia menyerang sebanyak 51 kali.

Tiba-tiba dari tangan kirinya keluar juga sebuah pedang panjang, kedua pedang dipakai secara bersamaan, dia menyerang sebanyak

98 kali, cahaya berkilauan, angin dari hembusan pedang sangat kencang, orang-orang di sana tidak dapat melihatnya dengan jelas, si banci Tie Jiao Jiao pun tidak menyangka Guo Ao Bai begitu mahir memainkan pedang.

Terdengar Ni Xiang Tian berkata, "ilmu pedang Qi Chang Tian Jian Fa milikmu sangat tinggi, kemampuanmu sudah melebihi Guo Tian Ding."

Guo Ao Bai berkata, "bila ayahku datang, kau pun belum tentu bisa menerima 3 kali serangannya."

Kata Ni Xiang Tian, "kau pun belum pernah melihat jurus pedangku."

Hanya dalam sekejap, di mana orang lain baru mengeluarkan 1 jurus dia sudah mengeluarkan 9 jurus, jurus itu sangat tepat dan cepat, tapi semua itu dilakukannya dengan tenang. Tangan kanan Guo Ao Bai memegang pedang panjang, begitu juga dengan tangan kirinya. Dengan jurus Qi Chang Tian, jurus itu seperti gelombang, datang satu susun demi satu susun, dia mencoba untuk mementahkannya.

Tiba-tiba Ni Xiang Tian meletakkan pedangnya, dengan arah horisontal dia menjepit pedang Guo Ao Bai yang berada di tangan kiri dan kanannya, dia mengeluarkan tenaga yang aneh, sepasang pedang Guo Ao Bai menempel di pedang Ni Xiang Tian, dan tidak bisa dilepas lagi.

Selain mahir jurus Shan Dian Jian Fa (Jurus Pedang Kilat), Ni Xiang Tian pernah diajar oleh seorang biksu Kong Dong Pai, yang bernama Hua Yu. Biksu Hua Yu melihat saat Ni Xiang Tian masih muda tapi sudah sangat pintar, dia sangat sayang kepada Ni Xiang Tian, tapi Biksu Hua Yu pun sering merasakan adanya hawa pembunuh dalam diri Ni Xiang Tian, karena itu Biksu Hua Yu tidak pernah mengajarkan jurus pedang Hua Yu, dia hanya mengajarkan tenaga dalam Hua Yu. Biksu Hua Yu berharap Ni Xiang Tian dengan mempelajari tenaga dalam yang benar maka hatinya akan menjadi tenang kemudian dia akan berubah menjadi orang baik. Tidak disangka setelah Ni Xiang Tian menguasai Hua Qi Gong( tenaga dalam Hua ), dia terus meminta kepada Biksu Hua Yu agar mengajarkan Hua Yu Jian Fa, Biksu Hua Yu melihat Ni Xiang Tian serakah, dia pun menolaknya. Karena tidak mendapatkan keinginannya, dia takut Biksu Hua Yu akan mengajarkan jurus itu kepada orang lain, maka dia pun membunuh gurunya dengan jurus Shan Dian Jian, pedangnya menembus hingga ke jantungnya.

Hua Yu Qi Gong terkenal bisa menempel senjata lawan, begitu melihat pedang Guo Ao Bai menempel di pedangnya, segera dengan Hua Yu Qi Gong dia menyerang ke dada Guo Ao Bai yang terbuka.

Guo Ao Bai melihat pedangnya yang menempel, dengan tenang dia mengangkat pundaknya, sebuah pedang tiba-tiba terjatuh dari ketiak kanannya, dengan ketiaknya dia menjepit pegangan pedang, sekali dia bergerak, pedang sudah berada di tangannya lagi. Serangan Ni Xiang Tian hanya mengenai ujung pedang Guo Ao Bai.

Ni Xiang Tian terkejut, tapi dia berusaha menenangkan dirinya, telapak tangannya berobah menjadi jari, kedua jarinya menjepit ujung pedang ketiga.

Jurus ini sebenarnya sangat sulit tapi Ni Xiang Tian tetap bisa menerimanya.

Tiba-tiba Guo Ao Bai menggoyangkan pinggangnya, sebuah pedang terjatuh dari kakinya, dengan kaki, Guo Ao Bai mengangkat pedang itu dan meloncat, dia menjepit dengan ketiak kirinya. Dengan tubuh dicondongkan ke depan, pedang dengan cepat ditusukkan ke arah Ni Xiang Tian.

Pedang keempat datang dengan tiba-tiba, hal ini membuat Ni Xiang Tian menjadi terpaku, sepasang tangannya harus melayani 3 buah pedang milik Guo Ao Bai, bila dia melepaskannya maka dia akan mati. Ingin menghindar pun tidak bisa, tiba-tiba Ni Xiang Tian berteriak, kedua kakinya berada di atas, dengan kedua kaki yang berada di tengah udara menjepit pedang keempat.

Jurus ini sangat berbahaya tetapi Ni Xiang Tian tetap bisa. melakukannya dan menerima jurus Guo Ao Bai.

Si banci, Tie Jiao Jiao yang melihat ilmu pedang Guo Ao Bai begitu lihai, hawa membunuhnya segera timbul, dia ingin mengambil kesempatan ini untuk membunuh Guo Ao Bai.

Tapi dia tidak segera berlari ke arah Guo Ao Bai, dia mengira Ni Xiang Tian masih bisa mengalahkan Guo Ao Bai.

Ternyata keadaannya tidak seperti itu. Terlihat kilauan cahaya pedang.

Guo Ao Bai melipat pinggangya, sebuah pedang keluar lagi dari sarungnya, pedang dilemparkan ke wajah Guo Ao Bai, dia membuka mulutnya, pedang pun digigit olehnya, pedang ini diarahkan ke depan dan siap menusuk Ni Xiang Tian, ini adalah pedang kelima.

Dalam mimpi pun Ni Xiang Tian tidak menyangkanya, dia terkenal dengan jurus pedangnya, tapi dia tidak menyangka ada orang yang bisa menggunakan 5 buah pedang sekaligus, bila dia dengan jujur bertarung dan tidak menggunakan jurus Hua Yu Qi Gong untuk merampas pedang Guo Ao Bai, dia tidak akan kalah begitu cepat, pedang kelima sudah menusuk ke dada Ni Xiang Tian. Tampak Ni Xiang Tian kejang-kejang, kemudian dia berkata, "kau...kau bisa menggunakan 5 buah pedang." Guo Ao Bai melihatnya, dengan dingin dia menjawab, "aku bisa menggunakan 7 buah pedang." Pedang itu dicabut dari tubuh Ni Xiang Tian, darah pun muncrat dari bekas tusukan itu, darah mengalir hingga ke ujung pedang, pedangnya sudah kembali lagi dan tampak berkilau. Dan Ni Xiang Tian pun segera ambruk.

Si banci Tie Jiao Jiao yang melihat Ni Xiang Tian mati tertusuk pedang, hatinya marah dan dengan 2 telapak tangannya dia menyerang Guo Ao Bai. Serangannya yang satu keras dan yang satu lembut, angin yang berasal dari kedua telapak tangannya mengikuti gerakan tubuhnya yang cepat ke arah Guo Ao Bai, sebenarnya Tie Jiao Jiao ingin membanti Ni Xiang Tian, tak disangka Ni Xiang Tian akan mati begitu cepat di tangan Guo Ao Bai, segera dia menyerang Guo Ao Bai dengan telapak tangannya, dia tidak memberi kesempatan kepada Guo Ao Bai untuk menarik nafas.

Tapi begitu Tie Jiao Jiao mendekat, Guo Ao Bai sudah mengetahu aksi dari Tie Jiao Jiao, segera dia mengangkat kakinya dan mayat Ni Xiang Tian pun ditendangnya hingga melayang dan menghalangi gerakan Tie Jiao Jiao.

Tie Jiao Jiao yang sudah berada di hadapan Guo Ao Bai dengan kekuatan penuh dia mengeluarkan telapaknya untuk menyerang Guo Ao Bai, dengan tiba-tiba saja dia melihat mayat Ni Xiang Tian melayang ke arahnya.

Belum melihat dengan sejelasnya, Ni Xiang Tian sudah berdiri di depannya, dia mengira Ni Xiang Tian hanya terluka dan belum mati, sekarang dia sudah sadar dan bersiap untuk bertarung kembali, Tie Jiao Jiao sempat terpaku, dia mencoba melihat lebih jelas lagi, ternyata yang menghampirinya adalah punggung Ni Xiang Tian terlebih dulu, dia iflgin menhentikan gerakannya tapi sudah tidak keburu,'.kedua telapaknya sudah memukul tubuh Ni Xiang Tian, walaupun Tie Jiao Jiao sempat menarik tenaganya sebagian, tapi tenaga ini tetap membuat darah dari mayat Ni Xiang Tian keluar  dari lubang hidung, telinga, dan anggota tubuh lainnya. Bola mata pun keluar dari tempatnya.

Tie Jiao Jiao sadar dia telah salah menyerang, dia benar-benar sangat marah, dengan kedua tangan ditempelkannya ke mayat Ni Xiang Tian, dia mendorong dan melemparkan mayat itu ke arah Guo Ao Bai.

Guo Ao Bai sudah menduga semua akan terjadi seperti ini, setelah Tie Jiao Jiao salah menyerang, dia pasti akan terkejut dan berhenti menyerang, tapi tidak disangka dia akan memukul mayat Ni Xiang Tian seperti itu, sekarang malah mendorong dan melemparkan mayat Ni Xiang Tian ke arahnya, gerakan ini membuat Guo Ao Bai menjadi terpaku.

Tapi dia hanya sempat bengong sebentar, segera dia mengeluarkan pedangnya, dia menusuk dua kali ke mayat itu, melewati dada dan menembus ke telapak tangan Tie Jiao Jiao.

Tiba-tiba Tie Jiao Jiao menarik telapak tangannya dan melayang ke atas, bayangan merah melewati mayat Ni Xiang Tian dan menyerang kedua tangan Guo Ao Bai.

Guo Ao Bai tidak sempat menarik pedangnya lagi, terpaksa dia melepaskan pedangnya.

Tie Jiao Jiao melihat Guo Ao Bai tidak memegang pedang, dia mengira serangannya sudah berhasil, dengan tenaga telapak tangannya yang satu keras dan yang satu lembut, mulai menyerang Guo Ao Bai.

Terlihat tangan Guo Ao Bai melambai, sepasang pedang kembali sudah berada di tangannya, kedua pedang itu menyerang Tie Jiao Jiao.

Tie Jiao Jiao yang melihat lawannya secara tiba-tiba memegang pedang, dia merasa sangat terkejut dan tidak berani memandang enteng kepada Guo Ao Bai lagi.

Sebenarnya bila sejak awal Tie Jiao Jiao dan Ni Xiang Tian bergabung melawan Guo Ao Bai, dia pasti akan kalah, bila mereka hanya satu lawan satu, Ni Xiang Tian akan kalah, begitu pula dengan si banci Tie Jiao Jiao.

Ye Chang Zhou yang berada di pinggir lapangan melihat keadaan berubah menjadi seperti itu, dengan diam-diam dia kembali ke markas Chang Xiao Bang.

Tie Jiao Jiao yang masih bertarung semakin lama dia merasa tekanannya semakin berat, semua ini membuatnya merasa gentar.

Terlihat Guo Ao Bai seperti sudah menyatu dengan pedangnya lagi, dia sudah membuat lingkaran pedang, dan pedangnya pun tampak berputar di udara, kadang-kadang naik kadang-kadang turun, seperti capung yang sedang bermain di permukaan air. Kadang-kadang seperti air sungai dan laut, tiba-tiba putaran itu berhenti sebentar, cahaya pedang sudah memecahkan tembok.

Tie Jiao Jiao berteriak dan dengan cepat dia mencengkram pedang lawannya, saat itu dari tubuh Guo Ao Bai terlihat tiga pedang panjang yang melayang keluar dari sarungnya.

Yang membuat aneh adalah salah satu dari pedangnya terjatuh tepat di antara kedua kakinya, kakinya segera mengangkat pedang itu dan melayang ke atas.

Begitu Guo Ao Bai terbang, kedua tangan dan kedua pedang, kedua kaki dan kedua pedang, dia terbang dengan gerakan yang aneh, dia meluncur dengan empat buah pedang, meluncur ke arah Tie Jiao Jiao.

Perubahan ini hanya berlangsung sebentar, begitu Tie Jiao Jiao mencengkram pedang, dia melihat Guo Ao Bai membawa empat buah pedang terbang ke arahnya, satu-satunya cara untuk menghindar adalah dengan telapak Yin Yang, dia berusaha memecahkan serangan Guo Ao Bai, tapi dalam situasi yang sangat sulit seperti itu dia malah mencengkram pedang Guo Ao Bai, dan baru mengganti gerakan tangannya menjadi telapak, walaupun gerakannya sangat cepat tapi semua itu sudah tidak keburu, dia terjebak ke dalam perangkap Guo Ao Bai.

Tie Jiai Jiao tampak marah dan dia terburu-buru, terpaksa kedua tangan yang memegang pedang Guo Ao Bai dibalikkan ke arah Guo Ao Bai lagi.

Tie Jiao Jiao mengira Guo Ao Bai akan menarik pedangnya untuk menjaga dirinya, tidak disangka Guo

Ao Bai dapat memainkan ketujuh pedangnya dengan sempurna, dan setiap pedang dimainkan dengan lincah terlihat Guo Ao Bai sangat bernafsu dan dia tetap menerjang Tie Jiao Jiao.

Tapi tangan kanan Guo Ao Bai sudah melayang, terdengar suara senjata yang beradu, sepasang pedang yang dipegang oleh Guo Ao Bai dan dengan kecepatan penuh meluncur ke arah Tie Jiao Jiao.

Tie Jiao Jiao ingin menghindari serangan ini tetapi semua sudah terlambat, tiga buah pedang akan menembus jantungnya, tiba-tiba dari atas langit terdengar teriakan elang, membawa angin yang lembab, dan dia pun mendarat, dia menyerang ke arah leher Guo

---ooo0dw0ooo---
DONASI VIA TRAKTEER Bagi para cianpwe yang mau donasi untuk biaya operasional Cerita Silat IndoMandarin dipersilahkan klik tombol hati merah disamping :)

Posting Komentar