Payung Sengkala Jilid 17

Empat penjuru sekeliling batu besar tadi tak ada tempat duduk, para jagoan baik dari golongan Pek to maupun dari golongan Hek to sama2 menonton disekeliling tempat itu.

Ketika dalam pertemuan puncak para jago untuk memperebutkan nama, Lam-kong Pak pernah dihadiahkan gelar Pemimpin delapan manusia aneh oleh Liong ceng atau sipadri naga serta Hauw To atau Toosu harimau. ini hari ia duduk pada batu pertama, kelihatan nyata betapa wibawa dan Cemerlang wajah pemuda itu.

Dibelakang tubuhnya masing2 berdiri, Sin chiu cuang Yen simahasiswa bertangan sakti Siang Hong Tie, Pek-li Gong ayah dan anak. Loo Liang Jen, si Hay Thian Siang cho atau sepasang manusia jelek dari Hay Thian serta Ciangbunjien dari Perguruan Tong di-propinsi Su cuan, si Salju bulan keenam Tong Hwie.

Jagoan yang berada dibelakang Liok Mao Pangcu paling banyak jumlahnya, kecuali wakil ketuanya Ngo Koa Lok atau sidaging Lima warna yang tidak kelihatan hadir. hampir seluruh anggotanya hadir semua,

Thay Pay Liong in atau Sinaga pengasingan Coe Hong Hong bukan lain adalah perempuan berkerudung itu, dibelakangnya Cuma berdiri satu orang yaitu Coe Li Yap.

Kiranya ia masuk jadi anggota perkumpulan Liok Mao Pang dan suka menjabat sebagai pelindung hukum, bukan lain karena ingin menyelidiki musuh besar Si Naga Pengasingan pada masa berselang, sebab Coe Hong Hong telah menaruh curiga pada ketua perkumpulan Liok Mao Pang kemungkinan besar adalah orang sedang dicari.

Ketika itu, tiada hentinya Coe Li Yap melirik kearah Lam-kong Pak yang duduk bersila diatas batu. keadaannya pada saat ini serba salah, ia berharap ibunya bisa menangkan seluruh orang yang hadir disana, tetapi iapun berharap Lam-kong Pak bisa tunjukkan kehebatannya yang mengejutkan semua orang.

Dibelakang Pemilik pegadean Bu-lim, Sun Han Siang berdiri Liuw Hauw Siang serta adiknya Liuw Hwie Yan, karena mereka berdua tahu akan kesalahan yang pernah dilakukan mendiang ayahnya, maka timbullah rasa menyesal dan malu dihati mereka berdua terhadap Lam kong Pak serta ibunya, karena itu dengan suka rela mereka bersedia mengawal keselamatan Sun Han Siang.

Diatas batu besar yang bertuliskan Tanpa nama, tiada orang yang hadir, dibelakang batupun tak nampak manusia Per-lahan2 Lam-kong Pak membuka matanya dan melirik kearah kawanan jago yang berada dipihak perkumpulan Liok Mao Pang tampak si ciang ooh berdarah Yu chenpun hadir disana, waktu itu ia sedang mengerling kearahnya dengan sinar mata penuh rasa Cinta.

Peristiwa seram yang terjadi dalam markas besar Liok Mao Pang mengubah pandangan Lam-kong Pak terhadap gadis itu, meski tidak sampai disiksa dengan alat siksa aneh, namun kesediaan gadis tersebut untuk menyelamatkan jiwanya dari ancaman selalu teringat dalam hati, tak kuasa lagi ia mengangguk kearah Yu chen.

Waktu itu beberapa orang gadis sedang mengawasi dirinya berbareng, melihat sianak muda itu mengangguk kearah Yu chen sedang diatas wajah gadis itu menunjukkan perasaan jengah, malu dan girang. Mereka jadi Cemburu dan iri, tak kuasa lagi dengusan dingin menggema memecahkan kesunyian-

Tiba2 terjadi kegaduhan, sipadri Naga dan Toosu Harimau selangkah demi selangkah masuki kalangan, setelah bendiri dibawah batu besar yang berada ditengah mereka berseru lantang:

"Pendekar tanpa nama belum kelihatan hadir. sedang waktu untuk dibukanya pertemuan puncak ini telah tiba. maka kami putuskan untuk segera membuka pertemuan ini dengan resmi"

Kedudukan Liong ceng sipadri naga serta Hauw-Too si Toosu Harimau walaupun lebih tinggi dari pada empat manusia kaya, namun kalau dibandingkan dengan kelima orang tokoh Sakti yang akan bertanding Saat ini, mereka masih kalah Setingkat. namun begitu mereka terpilih juga Sebagai Saksi, hal ini dikarenakan mereka berdua Sama Sekali tiada maksud untuk ikut memperebutkan nama besar maupun kedudukan maka Semua orang memandang hormat kepada kedua orang ini.

Terdengar padri Naga berseru dengan Suara lantang: "pertemuan puncak para jago Bu-lim mengutamakan

kebersihan serta tata sopan dalam bertanding, cu-wi sekalian yang hadir saat ini kebanyakan adalah para tokoh sakti yang berilmu lihay dan berotak Cerdas, kami berharap cu-wi semua dapat lebih utamakan umum dari kepentingan pribadi sehingga bisa menciptakan kebiasaan saling menghormat dan saling menghargai "

la merandek sejenak. kemudian sambungnya lebih jauh: "Pertemuan puncak ini diselenggarakan atas sponsor ketua umum dari perkumpulan Liok Mao Pang, saudara ketua Liok Mao Pang berharap Loolap serta Hauw Too suka bertindak sebagai saksi, untuk itu kami berdua ucapkan terima kasih atas penghargaan yang diberikan kepada kami.

Peraturan dari pertemuan kali ini adalah bersifat tantangan bebas, namun dibatasi hanya dalam dua kali gebrakan saja, atau dengan perkataan lain seseorang hanya bisa menantang musuh dua kali.

Kami berharap jangan sampai ada darah yang mengalir bagi mereka yang dua kali bertarung dua kali menang dia akan diangkat sebagai Bu-lim BengCu "

"Menurut peraturan pertemuan puncak kali ini, tantangan dimulai dari mereka yang berkedudukan paling buncit" sambung Toosu Harimau dengan suara lantang. "Tetapi berhubung pendekar tanpa nama tidak hadir, maka kami berharap Pemilik Pegadaian Bu-lim Sunsicu untuk turun tangan lebih dahulu. namun pertarungan ini dibatas hanya lima ratus jurus belaka " Per-lahan2 Sun Han Siang bangun berdiri dan berkelebat naik keatas batu cadas yang ada ditengah kalangan, meski rambutnya mulai beruban namun wajahnya masih kelihatan cantik, sepintas lalu seakan2 masih berupa seorang wanita berusia tiga puluh tahunan, kemunculannya segera disambut dengan pujian kagum para hadirin.

Sepasang biji mata Sun Han Siang yang jeli mengerling sekejap keempat penjuru, dalam prasangka para hadirjn lawan yang ditantang kali ini pastilah Thay Pei Liong In si Naga Pengasingan atau Liok Mao Pangcu siapa nyana kejadian berada diluar dugaan. dengan suara berat ia berseru:

"Aku situa ingin mohon beberapa jurus petunjuk dari pemimpin Delapan Manusia aneh, Lam-kong Pak "

Ucapan ini seketika menggemparkan seluruh kalangan, Lam-kong pak sendiripun dibikin tertegun.

Tapi ia segera mengerti akan maksud ibunya sementara kawanan jago lainnya pun diam2 lantas mengangguk.

Mereka tahu maksud hati perempuan ini. yaitu ingin mengangkat nama Lam-kong Pak serta bantu usaha putranya untuk merebut kedudukan Bu-lim Bengcu.

Lam-kong Pak segera enjot badan berkelebat keatas batu. setelah itu menjura dalam2 kearah Sun Han Siang.

Liok Mao pangcu serta si Naga Pengasingan tertawa dingin tiada hentinya menyaksikan kejadian itu, terdengar sinaga Pengasingan mengejek sinis:

"Pertandingan pertama ini pasti akan berlalu dengan lancar, sejak dulu tahu begini, aku situa pun akan mendaftarkan pula nama siauw-li dalam pertemuan ini " "Sekarang pun masih belum terlambat" balas Sun Han Siang sambil tertawa dingin. "Kalau kau tidak puas, pertarungan kali ini akan kuberikan kepadamu "

"Kalau kau situa ingin menantang, tidak akan kucari putramu. yang hendak kucari adalah kau perempuan yang tak tahu malu"

"Tujuan dari pertemuan ini adalah mengadu kepandaian, harap Coe sicu bertindak mengikuti peraturan dari pertemuan puncak ini " seru Padri naga dengan suara lantang.

"Sun sicu hendak menantang pemimpin  delapan manusia aneh, tindakannya tidak melanggar peraturan pertemuan puncak ini, seandainya Coe sicu hendak turun tangan, seharusnya kau tunggu dalam giliran berikutnya "  Si Naga pengasingan tertawa dingin tiada hentinya, ia membungkam.

"Ayoh putraku, mulailah turun tangan" seru Sun Han Siang. "Tak usah ragu2 dan takut, seranglah dengan segenap kepandaianmu, didalam lima ratus jurus belum tentu kau bisa menangkan diriku "

Walaupun Lam-kong Pak tidak ingin bergebrak melawan ibunya, namun iapun tak bisa menolak tantangan tersebut, terpaksa ia turun tangan dan bergebrak sengit melawan Sun Han Siang.

Kedua orang itu sama2 menguasai ilmu sakti Thian Mo San, begitu turun tangan Lam-kong Pak segera mengeluarkan ilmu telapak Sam Hoo It ciang Hoat.

Karena tenaga lweekangnya amat sempurna, ia percaya bisa mempertahankan diri tidak sampai kalah, setelah ilmu telapak Sam Hoo It ciang Hoat habis digunakan, ia mulai mengeluarkan ilmu sakti Thian Mo San Lima ratus jurus dengan Cepat sudah lewat kedua orang itu sama2 tidak menang atau pun kalah, Sun Han Siang sadar putranya tidak ingin menangkan dia, usahanya selama ini menemui kegagalan total.

Sebab pertarungan ini tak bisa dikatakan dimenangkan Lam-kong Pak. sedangkan Lam-kong Pak pun tidak ingin sengaja mengalah, disinilah letak kebesaran jiwa pemuda itu.

Si Naga Pengasingan Coe Hong Hong segera melayang naik keatas panggung begitu pertarungan babak pertama selesai.

"Pertarungan antara Sun sicu dengan putranya, berakhir seri." seru sipadri Naga lantang. "Tolong tanya Coe sicu hendak menantang siapa?"

"Sun Han Siang "

Lam-kong Pak segera melayang turun dari atas panggung dan kembali keatas batu cadas sendiri,

"Sun Han Siang " teriak si Naga pengasingan dengan penuh dendam. "Kau adalah perempuan terkutuk. perempuan racun bukan saja kau telah membunuh suamimu sendiri bahkan turun tangan keji pula terhadap Loo-Nio, setelah merampas kitab pusakaku merampas pula suamiku "

"Hmmm tidak tahu malu" balas Sun Han Siang sambil tertawa dingin. "Hubungan antara lelaki dan wanita tak bisa digunakan kekerasan, meskipun kau kenal Lam-kong Liuw lebih dahulu dari aku, tetapi kau sudah bergaul dengan Sian Yen Ping, apakah kau pun dirampas oleh Sian Yen Ping."

Coe Hong Hong dibikin membungkam, ia tak sanggup mengucapkan sepatah katapun. "Sedangkan mengenai kitab pusaka payung Sengkala, ilmu tersebut bukan kepandaian yang diciptakan keluargamu" sambung Sun Han Siang lebih lanjut. "Dan kitab itupun bukan milikmu seorang pada waktu itupun-jien sama sekali tidak turun tangan melukai kalian suami isteri berdua "

"omong kosong " hardik Coe Hong Hong, "Dengan membawa luka yang sangat parah aku situa terjeblos masuk kedalam mulut naga bertanduk tunggal, sedangkan Sian en Ping pun lenyap tak berbekas. Hmmm perempuan rendah, kau masih ingin mungkir?"

Sun Han Siang tertawa dingin. "Teringat sewaktu aku hendak mencuri kitab pusaka tersebut, kebetulan Sian Yen Ping tak ada dirumah, kemudian setelah kitab pusaka tadi terjatuh ketanganku, aku baru temukan bahwa ia sedang bertarung melawan seorang manusia berkerudung, pada waktu itu aku sudah mendapatkan barang yang kucari  maka aku tidak melihat jelas siapakah orang itu. kalau kau hendak mencari orang yang bertanggung jawab dalam peristiwa itu maka manusia berkerudung itulah musuh besarmu yang sesungguhnya. aku percaya dialah yang menghantam dirimu sehingga masuk kedalam mulut naga bertanduk tunggal."

Coe Hong Hong tak mau percaya atas ucapan tadi, ia membentak gusar. telapaknya berkelebat melancarkan sebuah serangan hebat dengan jurus-sakti ilmu payung sangkala.

Sun Han Siang tak mau tunjukkan kelemahan, iapun keluarkan ilmu saktinya dengan segenap tenaga, dua orang tokoh sakti yang sama2 berpengalaman inipun segera melangsungkan suatu pertarungan sengit. Tampak dua sosok bayangan manusia berkelebat kesana kemari ditengah mengembangnya dua gulung Cahaya merah berbentuk payung.

Ditengah bentrokan2 dasyat yang menimbulkan getaran keras, batu pasir beterbangan memenuhi angkasa, ketika dua ratus jurus telah berlalu, batu cadas yang semula tingginya tujuh delapan depa, kini sudah berkurang satu depa lebih,

Ketika empat ratus jurus telah berlalu, pasir serta batu yang terpukul hancur dari batu cadas tadi beterbangan keangkasa makin tebal, seluruh hadirin sebagian besar jadi putih dan kotor oleh percikan pasir serta debu tersebut.

Ketika jurus keempat ratus lima puluh telah lewat, kedua orang itu sama2 membentak keras, dengan segenap tenaga mereka saling menyerang.

"Braaaak. . .braaaak. ditengah bentrokan keras. batu

cadas itu semakin terkikis dan makin lama semakin rendah.

Tiba2 terdengar suara ledakan yang gegap gempita menggetarkan seluruh permukaan tanah, bubuk batu menggulung keangkasa dengan hebatnya, seluruh batuan cadas itu mencelat satu depa tingginya membuat tubuh kedua orang itu terpental sejauh tiga tombak dan berdiri diujung kalangan, dan Kembali pertarungan ini berakir dengan seri.

Saat ini hanya Lam-kong Pak serta Coe Li Yap yang merasa kegirangan, mereka sama2 berharap kedua orang itu berakhir dengan seri, sebab menurut dugaan orang muda mudi itu, kedua belah pihak sama2 tidak terikat dendam sakit hati yang mendalam, kemungkinan besar orang yang membokong orang tua Coe Li Yap adalah orang lain, Sementara itu terdengar Coe Hong Hong membentak keras, ia siap melancarkan serangan berikutnya.

"Coe-sicu, harap tunggu sebentar." seru padri naga. "Lima ratus jurus telah lewat, apabila antara mereka berdua masih ada urusan dendam pribadi. silahkan diselesaikan diluar pertemuan ini. Sun sicu secara beruntun telah menyambut dua babak pertarungan, sekarang sudah waktunya bagi dia untuk turun panggung "

Sun Han Siang melayang balik keatas batu besar, sedangkan Coe Hong Hong sambil gertak gigi menatapnya tajam2.

"Liok mao Pangcu. harap naik keatas panggung " tiba2 ia membentak keras.

Potongan badan Liok mao Pangcu amat aneh sekali, rambutnya yang hijau digulung menutupi kepala,  wajah dan tengkuknya sehingga terbentuklah sebuah batok kepala yang luar biasa besarnya, ia dapat memandang orang lain sedangkan orang lain sulit untuk melihat bagaimanakah wajah sebenarnya.

Per-lahan2 ia bangun berdiri dan melayang naik keatas panggung. kedua orang itu segera saling berhadapan sambil mengawasi musuh tak berkedip. se-akan2 mereka sedang termenung dan menantikan sesuatu.

Tiba2 Coe Hong Hong buka suara menegur: "Aku tahu siapakah anda "

"Mau tahu juga boleh tak tahu juga tak mengapa. pokoknya aku tidak pernah merugikan dirimu "

"Apa sebabnya kau berdandan macam begini ?"

"Itu urusan pribadiku, maaf kalau tak dapat kuutarakan kepadamu." "Kalau begitu, dalam peristiwa yang terjadi masa itu kaupun turut ambil bagian dalam mengincar kitab pusaka payung sengkala ?"

"Mustika dunia persilatan siapapun ingin mendapatkan

"

"sebenarnya siapakah kau?"

"Bukankah tadi kau sudah, sudah berkata bahwa kau

telah tahu siapakah aku ?" jengek ketua dari perkumpulan bulu hijau ini sambil tertawa seram.

"Lihat serangan "

Coe Hong Hong segera membentak keras telapaknya berputar melancarkan sebuah babatan kedepan.

ketua dari perkumpulan Liok Mao Pang itu tidak menghindar ataupun berkelit, dengan telapak tangan sebelah ia terima datangnya serangan tersebut.

"Plaaaaak. ..." sepasang telapak segera menempel jadi satu dan tak dapat terlepas lagi.

Menyaksikan kehebatan lawan, Coe Hong Hong merasa amat terperanjat.

"Ilmu silat apakah ini?" pikirnya dalam hati, "Dua orang berdiri dengan selisih jarak satu tombak kenapa telapakku bisa terhisap oleh tenaganya? bahkan daya hisap yang muncul dari dalam telapaknya begitu besar sehingga sulit ditahan ?" Coe Hong Hong kembali membentak keras, dengan segenap tenaga ia melakukan perontaan-

"Plaaaak. . . . kembali terjadi ledakan keras, namun kedua orang itupun segera berpisah satu sama lainnya.

Meski demikian, karena Coe Hong Hong terlalu besar mengerahkan tenaganya, ia terdesak mundur sejauh satu tombak lebih lima enam, hampir2 saja badannya jatuh terjengkang dari atas panggung.

sorak sorai bergelelar membelah bumi, anak buah Liok Mao Pang sama berseru memberi semangat ketuanya.

Disorak dan diejek oleh banyak orang, Coe Hong Hong naik pitam. ia menubruk kedepan, dengan jurus kesembilan dari ilmu Payung Sengkala ia salurkan seluruh tenaga yang dimilikinya dan kambali melancarkan serangan-

Seketika itu juga angin topan men-deru2 menyapu seluruh bendayang ada diatas bumi, batu besar segera hancur jadi bubur dan tergulung lenyap mengikuti desiran tajam telapaknya, tidak sampai dua ratus jurus diatas panggung tersebut telah bertambah dengan sebuah liang sedalam dua depa. sedang disekitar panggung itu terlapis bubuk putih bagaikan bunga saiju.

Bubuk batu beterbangan tiada hentinya ditengah udara, panggung batu tadi pun makin lama semakin menipis, ketika tiga ratus jurus sudah lewat, panggung tersebut sudah lebih rendah separuh badan-

"Coe Hong hong " seru ketua perkumpulan Liok Mao Pang secara tiba2 dengan suara berat. "Kau bukan tandingan loohu, cepatlah turun dari atas panggung ini "

Tentu saja Coe Hong Hong tidak sudi perlihatkan kelemahannya, dengan kerahkan segenap tenaga yang dimilikinya ia menyerang terus dengan amat gencar.

"Setan tua " terlak Coe Hong Hong dengan penuh kebencian. "Meskipun jurus2 seranganmu aneh, tetapi dalam pandangan aku situa, jurus serangan dari ilmu sakti payung sengkala jauh lebih hebat. heee. . .heeee. . .kau berani tidak mengaku?" "Tadi sudah pun Pangcu katakan, siapa yang tidak ingin mendapatkan ilmu sakti dari dunia persilatan itu, apakah kau tidak merasa terlalu banyak persoalanku yang kau campuri ?"

Berbarengan dengan ucapan itu, sebuah bertrokan keras telah terjadi. ditengah suara ledakan dahsyat yang memekikkan telinga tubuh Coe Hong Hong terdorong mundur sejauh tiga tombak. untung badannya tertahan oleh liang yang muncul diatas punggung, kalau tidak niscaya ia sudah terlempar keluar dari tempat itu.

"Coe sicu, kepandaianmu masih kalah setingkat kalau dibandingkan dengan kepandaian Liok Mao Pangcu" seru padri Naga segera dengan suara lantang.

"harap anda segera mengundurkan diri dan beristirahat, sedang Pangcu boleh menantang orang lain lagi "

"Pemimpin delapan manusia aneh, ayoh naik keatas panggung" tantang sang ketua dari perkumpulan Bulu Hijau itu segera.

Lam kong Pak melayang naik keatas panggung, yang dalam kenyataan sudah tidak menyerupai sebuah panggung lagi melainkan sebuah liang. kedua orang itu berdiri ber hadap2an dalam liang tersebut, yang terlihat dari luar hanya sebatas dada mereka. "silahkan " seru Lam-kong Pak.

"Sebagai pemimpin dari delapan manusia aneh kau tentu memiliki kepandaian silat yang hebat sekali." kata Liok Mao Pangcu. "Seandainya kau bisa menerima dua puluh jurus serangan dari loohu, maka seketika itu juga loohu bubarkan perkumpulan Liok Mao Pang dan segera mengundurkan diri dari dunia persilatan."

begitu ucapan tersebut diutarakan, para penonton jadi gempar. seluruh perhatian segera dicurahkan ketengah kalangan. Sebab Siapapun tahu pertarungan Sengit yang Sulit ditemui Sepanjang jaman-

Sebaliknya dari kalangan Pek-to. para jago sama2 terperanjat. mereka sadar sang ketua dari perkumpulan  Liok Mao Pang berani bicara sesumbar, tentu saja bukan gertak sambal belaka, terutama sekali Sun Han Siang ia merasa kuatir bagi keselamatan putranya.

Disamping itu beberapa orang gadis yang mencintai sianak muda itu pun merasa jantungnya berdebar keras, mereka amat tidak tenteram.

Sang surya telah condong kesebelah barat dan lenyap dibalik bukit, angin musim rontok berhembus sepoi2, malam haripun menjelang tiba.

Se-konyong2 dari tempat kejauhan berkumandang datang suara keras yang memekikan telinga, suara itu bagaikan baja yang saling bertumbukan, mula2 suara tadi masih berada beberapa li jauhnya dari kalangan, tetapi dalam sekejap mata sudah berada setengah li belaka, bisa dibayangkan betapa cepatnya gerakan orang itu.

Semua orang segera alihkan sinar matanya kearah berasalnya suara tadi, tampaklah seorang manusia tembaga dengan luruskan badan sedang meluncur datang, suasana seketika jadi gempar. semua orang dengan sinar mata tercengang memandang kearah makhluk aneh itu.

Kiranya suara keras yang memekikkan telinga tadi berasal dari gesekan baja diantara sendi2 tembaga tersebut.

Sun Han Siang meloncat bangun, Lam kong Pakpun melayang keluar dari liang sedangkan Liok Mao Pang Pangcu serta Thay Pei Liong in pusatkan seluruh perhatiannya keatas manusia tembaga tadi, mereka tak berkedip barang sekejappun. Dengan gerakan yang amat cepat manusia tembaga itu melayang masuk kedalam kalangan, dengan badan lurus ia berjalan menuju kearah ketua dari perkumpulan Bulu Hijau. kurang lebih dua tombak dihadapannya ia berhenti dan ujarnya kepada sipadri naga:

"Kong-Cin Jien (saksi) aku orang mendaftarkan diri sebagai manusia tanpa nama, kini datang rada terlambat, harap anda suka memberi maaf!"

Baik si Padri Naga maupun si Toosu Harimau sama2 jadi tertegun, simanusia tanpa nama itu mendaftarkan diri ikut serta dalam pertemuan tersebut hanya dengan mengirimkan secarik surat kepada mereka berdua, siapa pun tidak tahu siapakah yang menamakan diri sebagai manusia tak bernama itu. maka dari itu siapa pun tidak menyangka simanusia tanpa nama itu bukan lain adalah simanusia tembaga.

Walaupun begitu sang pangcu dari perkumpulan Liok Mao Pang, Thay Pei Liong In, Lam-kong Pak serta ibunya sekalian mengerti jelas, simanusia tembaga itu kalau bukan Siauw Yauw Sianseng" Loe It Beng, tentulah si Hong-Loei khek Lam-kong Liuw.

Mengetahui keadaan suara tak ada yang lebih jelas dari sang istri, Sun Han Siang tahu jelas sampai pada taraf manakah ilmu silat yang dimiliki Lam-kong Liuw, sijago angin dan geledek itu.

Paling banter ia hanya setaraf dengan Empat manusia Kaya, kalau dibandingkan dengan empat tokoh sakti yang hadir dalam pertemuan puncak kali ini, tak seorang pun yang lebih rendah dari kepandaiannya.

DENGAN suara lantang si Padri Naga segera berseru: "oooouw.       kiranya anda adalah sicu tanpa nama, Loolap

mengusulkan agar sicu suka melepaskan pakaian tembaga itu sehingga semua hadirin dapat menyaksikan bagaimanakah raut wajah anda "

"Tidak perlu " tolak manusia tembaga itu, "Liok Mao Pang Pangcu boleh menutupi wajahnya dengan rambut hijau tersebut, aku orang pun boleh juga menutupi tubuhku dengan pakaian tembaga. aku rasa perbuatanku ini tidak sampai melanggar peraturan pertandingan yang diselenggarakan hari ini, bukankah begitu ?"

"Tentu saja, tentu saja Silahkan sicu naik kepanggung " "Tadi   Liok   Mao   Pangcu   telah   mengucapkan  kata2

sesumbar,  dimana  dikatakan  dalam  dua  puluh   jurus   ia

dapat mengalahkan pemimpin dari delapan manusia aneh Lam-kong Pak, sungguh besar bacotnya. jelas ia sudah pandang rendah semua enghiong yang ada dikolong langit. Pun-jien berani terima tantangannya itu dan ingin kucoba sampai dimanakah kepandaian yahg ia miliki" kata si manusia tembaga kembali.

Sipadri naga saling bertukar pandangan sekejap dengan si tosu harimau, kemudian mengangguk. "Boleh saja, entah kalian berdua pun ingin membatasi pertempuran ini dalam dua puluh jurus?"

"Tentu saja cuma dua puluh jurus "

Diam2 Sun Han Siang merasa amat cemas bercampur gelisah, tetapi ia tidak berani memastikan manusia dibalik baju tembapa tersebut sebenarnya. "Hong Loei-Khek" Lam kong Liuw atau bukan, walaupun hatinya cemas namun ia merasa tidak leluasa untuk buka mulut menegur.

Dalam pada itu Thay Pei Liong In sinaga pengasingan pun merasa sangat gelisah sejak lenyapnya salah satu diantara dua manusia tembaga tersebut, Si Naga Pengasingan telah menggunakan siasat licik untuk menyaru salah satu manusia tembaga itu dengan mayat maksudnya ia hendak mendapatkan ilmu Tong Bin Hut Goan Thay Hoat dari Liok Mao Pangcu.

Siapa sangka ketua dari perkumpulan Bulu Hijaupun bukan manusia bodoh, ia makan siasat tersebut dengan membalas pakai siasat lain, sehingga akhirnya mereka berdua tak ada yang mendapat keuntungan, sementara manusia tembaga itu berhasil meloloskan diri.

Kecuali sinaga pengasingan, siapapun tidak tahu siapakah manusia tembaga yang berhasil meloloskan diri itu.

Dalam pada itu Liok Mao Pang Pangcu telah tertawa ter kekeh2. "Lihat serangan " tiba2 membentak.

Manusia tembaga itu menggerakkan telapaknya menyambut datangnya serangan tersebut. . .Braaaak. . . .

ditengah bentrokan keras yang memekikkan telinga. seluruh permukaan bergetar keras, masing2 orang mundur selangkah kebelakang.

Braaak Braaak Braaak beruntun kembali mereka berdua tiga kali, mengakibatkan kedua orang itu sama2 tergetar mundur pula tiga langkah lebar.

Diam2 ketua dari perkumpulan Liok-Mao Pang ini merasa terperanjat juga , sadar betapa sempurnanya tenaga lweekang yang dimiliki orang itu, meski ia terlindung oleh lapisan tembaga, namun kelebihan tersebut sebenarnya memang tidak berperanan seberapa besar.

Pertarungan berjalan dengan serunya, suara bentrokan keras berkumandang tiada hentinya memekikkan telinga, Walaupun gerak gerik manusia tembaga itu lamban tetapi jurus serangan yang dilancarkan Liok Mao Pang Pangcu bisa dipunahkan dengan gampang sekali. Setelah pertarungan berjalan belasan jurus Liok Mao Pang Pangcu semakin bersemangat lagi, jurus2 ampuh dikeluarkan semua membuat si manusia tembaga itu tergetar mundur sejauh satu tombak.

Dengan demikian pertarunganpun dilanjutkan diluar liang, para hadirin yang menyaksikan pertarungan dari empat penjuru pun bisa menonton lebih jelas lagi.

Agaknya simanusia itu sudah terdesak dibawah angin, serangannya kena dipunahkan semua oleh pihak lawan, bukan begitu saja iapun mulai terdesak mundur kebelakang.

"Jurus kesembilan belas "

"Braaaak. . . ." tubuh simanusia tembaga itu terpental sejauh satu tombak lebih, sun Han Siang serta Lam kong Pak sama2 meloncat bangun, sikap mereka kelihatan tegang sekali, meski demikian tak seorang pun berani turun tangan menghalangi mereka. "Jurus kedua puluh. " kembali Liok

Mao Pang Pangcu membentak keras.

Ucapan terakhir meluncur keluar, angin puyuh telah men-deru2 bagaikan ambruknya bukit thay-san sebuah serangan yang maha dahsyat telah menyapu keluar.

Disaat yang amat kritis itulah, tiba2 terdengar suara bentakan keras berkumandang datang: "Tahan"

Dengan cepat Liok Mao Pang Pangcu tarik kembali serangannya dan meloncat mundur kebelakang, semua orang angkat kepala dan alihkan sinar matanya kearah berasalnya bentakan tadi, namun dengan cepat seruan kaget berkumandang memenuhi angkasa.

Kurang lebjh sepuluh tombak dari kalangan. terlihatlah seorang manusia tembaga dengan langkah lebar berjalan mendekat. "Aaaah. . . kembali seorang manusia tembaga" serupara hadirin dengan nada tercengang.

MANUSIA tembaga itu selangkah demi selangkah berjalan masuk kedalam kalangan dan berhenti dihadapan Liok Mao pang Pangcu, dengan bertambahnya seorang lawan, mak aposisi saat inipun berubah jadi segi tiga.

"Siapakah sicu?" tegur sipadri Naga dengan suara lantang. "Dapatkah menyebutkan nama anda ?"

"Pun-jien adalah manusia tak bernama, kedatangan yang terlambat dalam menghadiri pertemuan ini harap suka dimaafkan "

Kembali seorang tak bernama. seluruh kalangan jadi gempar, namun begitu Lam Kong Pak dan ibunya yakin kedua orang manusia tembaga ini kemungkinan besar adalah siauw Yauw sianseng serta Hong Loei Khek.

Sipadri naga serta sitoosu harimau sama2 berdiri tertegun, mereka jadi serba salah, dua orang manusia tanpa nama muncul bersamaan waktunya, mereka tak tahu nama yang palsu dan nama yang asli.

"Kalian berdua sama2 memakai baju tembaga, entah Manakah diantara kalian berdua adalah simanusia tanpa nama yang sebenarnya ?" tegur sipadri naga.

"Pun-jien datang lebih dahulu, tentu saja akulah yang asli " ujar simanusia tembaga pertama.

"Pun-jienlah yang asli" jawab simanusia tembaga kedua. "Manusia tanpa nama ikut mendaftarkan diri dalam pertemuan ini, tujuannya tidak lain unluk mencari nama serta kedudukan, aku tidak bakal kalah ditangan Liok mao Pangcu " "Apakah anda merasa lebih hebat dari kepandaianku ?" seru simanusia tembaga pertama.

"Lebih hebat atau tidak. asal dicoba segera akan terbukti"

Dalam pada itu sipadri naga telah berunding sebentar dengan si Toosu harimau, kemudian terdengar Liong ceng berseru:

"Kami sebagai saksi merasa tidak berani ambil keputusan sendiri, maka kami ingin minta pendapat saudara sekalian, apakah mengijinkan dia ikut serta dalam pertandingan ini atau tidak ?"

Lom-kong Pak serta ibunya diam-ambil perhitungan, sebelum mereka sempat menyatakan sesuatu, para penonton yang haus akan segala tontonan telah berteriak lebih dulu: "Beri ijin kepadanya untuk ikut serta."

"Baik, baiklah. kalau memang kalian semua setuju, maka kami sebagai saksi akan memberi ijin kepada sicu ini untuk turut serta dalam pertarungan ini. Nah. silahkan mulai turun tangan "

Setelah mendapat ijin, simanusia tembaga kedua segera berseru:

"Pun-jien pun ingin bertarung dengan batas dua puluh jurus, lihat serangan "

"Braaaak. . . ." sebuah serangan telah dilepaskan menimbulkan suara bentrokan keras, masing2 pihak sama2 mundur selangkah kebelakang.

Mula2 Liok Mao Pangcu masih ragu2 untuk turun tangan, serangannya tidak menggunakan tenaga penuh, tetapi setelah lewat sepuluh jurus, diam2 tenaganya telah ditambah sebesar tiga bagian. Braaak Braaak. . . Braaaak. suara bentrokan nyaring

berkumandang tiada hentinya, jurus serangan yang dilancarkan simanusia tembaga ini aneh sekali, namun jauh berbeda dengan jurus serangan yang digunakan manusia tembaga yang pertama.

Lima belas jurus telah lewat dengan cepatnya Liok Mao Pang Pangcu membentak keras, angin pukulan men-deru2 bagaikan hembusan taupan, seluruh tubuh simanusia tembaga itu segera terkurung ketat,

Tiba2 simanusia tembaga itu mengeluarkan jurus Kie Hwee Liauw Thian, atau Angkat obor Membakar langit. Braak. . ditengah bentrokan keras, permukaan tanah kembali muncul sebuah liang yang dalamnya mencapai dua depa lebih.

Diikuti serangan dari Liok Mao Pang Pangcu kian lama kian menghebat, katika jurus kedelapan belas telah lewat, manusia tembaga itu sudah terdesak mundur sejauh lima langkah lebar.

Liok-mao-pang Pangcu tertawa seram, dua jurus terakhir secara beruntun dilancarkan berbareng.

Langit jadi gelap. angin taupan men-deru2 membuat manusia susah membuka mata, agaknya kepandaian simanusia tembaga itu masih kalah satu tingkat, pada jurus yang kesembilan belas ia sudab terdesak mundur sejauh lima langkah lebar, dimana jurus ke dua puluh tahu2 telah menyusul datang.

Seluruh kalangan jadi membuka, keadaan tercekam oleh ketegangan. Lam-kong Pak serta Sun Han Siang merasakan jantungnya berdebar keras. hampir2 saja terasa copot dari tempatnya. Ditengah suasana yang amat kritis itulah kembali terdengar suara gesekan baja berkumandang, dengan hati terkesiap semua orang berpaling tampakiah dari luar kalangan telah muncul kembali seorang manusia tembaga langsung menuju kedalam kalangan-

Kali ini semua jagoan yang hadir didalam kalangan jadi tertegun, terutama sekali mereka yang tahu duduknya perkara semula mereka mengira manusia tembaga pertama serta manusia tembaga kedua pastilah Siauw-Yauw sianseng serta Hong Loei-Khek, sebab sisanya kecuali Hiat Chiu-Cay Sin yang telah mati, Lam-hay-Cioe-Khek sekalian jago2 lihay telah munculkan diri kembali dalam kalangan-

Diantara beberapa orang itu Liok Mao Pang Pangculah yang paling kaget, ia segera panggil menghadap kedua orang pelindung hukumnya Suma ing serta Sisetan  Gantung Hidup Gouw Kioe,

"Kecuali dua orang manusia tembaga yang dirampas orang, apakah pernah terjadi hilangnya baju tembaga dari dalam gudang?" ia menegur.

"Lapor Pangcu, pakaian tembaga memang telah hilang satu stel dicuri orang " jawab si setan gantung hidup,

"Ehmmm kalian boleh segera mengundurkan diri " Sang Pangcu ulapkan tangannya, ia lantas berpaling kearah simanusia tembaga itu dan menegur dengan suara berat: "Apa maksud anda mencuri pakaian tembaga dari perkumpulan kami?" Simanusia tembaga ketiga mendongak dan tertawa terbahak2.

"Haaaa. . . .haaaa. . . .disini ada tiga orang manusia tembaga, darimana kau berani memastikan kalau pakaian tembaga itu cayhe-lah yang curi?" Ucapan ini menmbuat Liok mao-pang Pangcu jadi bungkam dalam seribu bahasa, ia tak bisa berkutik lagi.

Simanusia tembaga ketiga segera berpaling kearah siPadri Naga sambil berseru:

"Pun-jien manusia tak bernama, harap anda suka memberi ijin bagiku untuk adu kepandaian melawan Liok Mao Pang Pangcu"

Sipadri naga mengerti semua orang tidak akan menolak. maka ia mengangguk. "Pun-jien bertindak sebagai saksi memberi ijin bagimu untuk melakukan pertarungan"

Manusia tembaga ketiga segera menubruk kehadapan Liok Mao Pang Pangcu sambil mendekat serunya:

"Batas dua puluh jurus aku rasa terlalu banyak, Pun-jien rela membuktikan kau sebanyak sepuluh jurus "

Ucapan ini kontan membuat seluruh kalangan jadi gempar.

Semua orang sadar ketiga orang manusia tembaga ini pasti memiliki ilmu silat yang sangat lihay. sebab ditinjau dari keadaan bukit yang terjal dan terpencil jangan dikata memakai baju tembaga sekalipun manusia biasapun sudah amat sulit untuk mencapai kesana.

Siapa nyana mereka bertiga bisa tiba disitu dengan memakai baju tembaga yang berat, hal ini membuktikan bahwa mereka pasti lihay.

Liok Mao Pangcu pun seorang manusia berkepandaian lihay, waktu ini ia tidak jeri barang sedikitpun, sebab sesudah bertarung melawan simanusia tembaga pertama serta simanusia tembaga kedua, ia sadar bahwa kepandaian mereka berdua masih kalah setingkat kalau dibandingkan dengan dirinya. ia menduga sekalipun simanusia tembaga ketiga lihay, kehebatannya pun tidak sampai luar biasa.

la segera tertawa dingin: "Sepuluh jurus terlalu banyak. pun pangcu rela membatasi pertarungan ini hanya delapan jurus"

"Aaaah. . . delapanjurus masih terlalu banyak. bagaimana kalau kita rubah jadi lima jurus saja?"

"Empat jurus adalah angka genap. dalam pertemuan puncak yang diadakan ini hari kita harus bikin suatu hasil yang menguntungkan bagaimana menurut pendapat anda?"

"Pepatah kuno mengatakan: Perbuatan tidak akan lebih dari tiga, bagaimana kalau kita ganti hanya tiga jurus saja?"

Ucapan ini kontan membuat sang ketua dari perkumpulan Liok Mao Pang jadi tertegun. "Siapakah anda? berani benar bicara begitu sesumbar?" serunya.

"Pun-jien bukan bicara sesumbar. dalam kenyataan cukup setengah juruspun sudah banyak bagi diriku." sahut si manusia tembaga ketiga sambil tertawa.

"Hanya saja, aku tahu bahwa kebanyakan saudara2 kangouw yang hadir ketempat ini adalah ingin  menyaksikan suatu tontonan besar, tentu saja aku tidak akan membiarkan mereka datang dengan hati gembira, pulang dengan wajah kecewa bukankah begitu?"

Ketika merasakan dalam adu berbicara Liok Mao Pang Panpcu merasa terdesak dibawah angin terus, ia jadi naik pitam.

Terpaksa pertarungan harus diakhiri dalam beradu kepandaian silat.

Ia mendengus dingin.

"Lihat serangan . . ." tiba2 bentaknya. Bersamaan dengan selesainya ucapan tersebut segulung angin taupan yang ma ha dahsyat menggulung kearah depan diikuti beberapa jeritan ngeri yang menyayatkan hati bergema memecahkan kesunyian, kiranya beberapa orang yang memiliki kepandaian silat rada cetek kena tersambar oleh angin puyuh tersebut sehingga terpental jatuh dari atas tebing Lok Hun Poo dan mati binasa.

Datangnya serangan teramat cepat, si manusia tembaga itu agaknya dibikin gelagapan tubuhnya terdesak mundur satu langkah ke belakang.

Suasana dalam kalangan kontanjadi gempar, sorak sorai bergema memenuhi angkasa.

"Braaak. . ." sekali lagi simanusia tembaga itu terdesak mundur dua langkah kebelakang.

Terdengar Liok-Mao Pang Pangcu mendongak tertawa tar-bahak2, jengeknya:

"Jurus ini bernama Boen Seng Kauw Cau" atau Bintang kejora Tinggi tergantung, ayoh roboh kau. "

"Braaaak " Seluruh permukaan bergetar keras, ditengah gulungan angin taupan yang menggulung seluruh permukaan tebing Lok Hun-Poo, tampak sebuah payung raksasa yang memancarkan cahaya merah darah berkelebat lenyap dari balik reruntuhan dari batu.

Suara gemuruh yang memekikkan telinga berkumandang memenuhi angkasa, suara itu makin lama semakin menjauh sehingga akhirnya lenyap dari pendengaran.

Menanti reruntuhan batuan telah sirap. dalam kalangan kembali berkumandang suara jeritan kaget yang saling susul menyusul, ternyata dalam sekejap mata itulah, tiga manusia tembaga serta Liok Mao Pang Pangcu telah lenyap tak berbekas. Jelas dalam jurus yang terakhir sang ketua dari perkumpulan Bulu Hijau tidak berhasil mendapatkan keuntungan yang diharapkan, sementara itu payung raksasa berwarna merah darah yang munculkan diripun tidak lain adalah Payung yang pernah muncul beberapa hari berselang, jelas benda itu milik simanusia tembaga ketiga.

Payung raksasa berwarna merah itu pastilah senjata mustika dunia persilatan yang diinginkan olen siapapun, Payung Sangkala. sungguh tak dinyana tak diduga kehebatannya benar2 luar biasa.

Seluruh hadirin yang ada disekitar kalangan telah berubah putih oleh hancuran batu cadas, menyaksikan keadaan yang lucu mereka saling berpandangan sambil tertawa.

Tiba2. . . .si Naga Pengasingan Thay-Pei Liong In meloncat bangun, teriaknya lantang:

"Sun Han Siang sekaranglah saatnya bagi kita untuk melangsungkan pertarungan kalau bukan kau yang binasa akulah yang mati sebelum salah satu roboh, pertarungan ini tidak akan berakhir."

"Baik Hmmm. kau kira aku takut?"

Kedua orang jago perempuan itu sama meloncat masuk kedalam kalangan, pertarungan pun segera akan dilangsungkan-

Tetapi sipadri naga serta si Tosu Harimau yang berada disisi kalangan segera mencegah.

"Pertemuan telah berakhir sampai disini, sicu berdua harap suka bersabar dan mengakhiri sengketa ini sampai disini saja. . . .harap kalian suka memandang wajah loolap dan menuruti nasebat kami " "Hmmm tidak segampang itu. ..." teriak Coe Hong Hong.

Tanpa banyak bicara lagi telapak tangannya segera berkelebat melancarkan sebuah serangan dahsyat kedepan-

Sun Han siang tak mau unjukkan kelemahannya, iapun sambut datangnya serangan itu dengan keras lawan keras, pertarungan sengit segera berkobar.

Dalam pada itu Coe Li Yap melirik sekejap kearah Lamkong Pak. ia bermaksud memberi kisikan kepada sianak muda itu agar ia turun tangan menghalangi pertarungan ini, namun Lamkong Pak tidak berkutik sebab ia sendiripun tidak tahu perselisihan apakah yang pernah terjadi antara mereka berdua pada masa yang silam?

Mendadak si Ciang ooh berdarah memisahkan diri dari rombongan, ketika ia sedang berjalan menuju kearah Lam kong Pak, tiba2 Suma Ing yang ada disisinya membentak:

"Yu Chen, kau hendak pergi kemana ? pun Hu-hoat mendapat perintah dari pangcu untuk mengawasi gerak gerikmu "

Si Ciang ooh berdarah tertawa dingin-

"Setelah melepaskan diri dari perkumpulan Liok Mao Pang, nonamu tidak ingin berbalik lagi. kau mau apa ?" serunya.

"Akan kutangkap dirimu dan seret pulang kemarkas" "Hmmm aku rasa tidak segampang itu."

Suma Ing jadi amat gusar, ia segera meloncat bangun siap melancarkan serangan untuk menangkap balik gadis tersebut.

Lam-kong Pak segera meloncat bangun dan berdiri tegak di-tengah2 antara kedua orang itu. "Suma Ing, kau masih belum mau sadar?" tegurnya.

"Menyadari apa ?" jengek suma Ing sambil tertawa seram. "Aku lihat kaulah yang harus cepat2 menyadari  akan keadaan dirimu "

Lam-kong Pak mendengus dingin, ia tidak menggubris sianak muda itu lagi, kepada Si Ciang ooh berdarah pesannya:

"Enci Yu, cepatlah mengundurkan diri ke sisi Loo Liang Jen sana "

"Yu Chen kau berani berkhianat?" teriak Suma Ing.

Si Ciang-ooh berdarah tidak menggubris ancaman tersebut. dengan badan tegak ia putar badan dan berlalu, hatinya benar2 merasa amat gembira terutama sekali mendapat perhatian dari Lam-kong Pak dihadapan beberapa orang gadis lainnya. bagaikan bidadari turun dari kahyangan dengan langkah menggiurkan ia berjalan kesisi Loo Liang Jen.

Suma Ing jadi ragu2 untuk turun tangan setelah meninjau situasi yang terbentang didepan mata, dimana wakil ketuanya tidak hadir, meski jumlah anak buahnya sangat banyak, ia sadar untuk merebut kemenangan bagi merupakan suatu tanda tanya besar baginya. apa lagi Coe Li Yap sudah mengkhianati perkumpulan Liok Mao Pang, seumpama mereka ibu dan anak berdiri dipihak Lam-kong Pak. bukankah posisinya akan semakin runyam ? Setelah berpikir bolak balik akhirnya ia mendengus dingin.

"Ayoh kita berlalu " serunya.

"Pergi?" jengek Lam-kong Pak sambil tertawa dingin. "Suma Ing kau adalah binatang terkutuk yang lebih rendah dari seekor anjing hina, buat apa manusia macam kau diberikan hidup dalam kolong langit? kau hanya akan mengotori jagad belaka"

Suma Ing berseru tertahan, cambuk lemas berkepala naganya segera dicabut keluar. ia sadar ia seorang diri masih bukan tandingan dari Lam-kong Pak, maka ketika merasakan keadaan amat kritis ia lantas membentak keras: "Saudara2 sekalian ayoh maju serentak " 

kawanan jago dari perkumpulan Liok Mao Pang segera maju serentak melakukan serangan besar2an. para jago dari golongan Putih yang berdiri disebelah sini pun segera maju menyambut datangnya serangan, pertarungan seru pun berkobar dengan dahsatnya.

Dengan cambuk lemas nya suma Ing bergerak kesana kemari melancarkan serangan dengan jurus ketujuh dari ilmu payung sengkala.

Lam-kong Pak merasa amal benci terhadap pemuda ini, terutama sekali ketika teringat akan alat siksa Kaki keledai yang hendak ditujukan buat ibunya, ia benar2 membenci hingga kepingin melumat hancur tubuhnya, telapak kiri segera bergerak melancarkan sebuah serangan sedangkan tangan kanannya mencengkeram kearah gagang cambuk.

Serangan tersebut dengan cepat bersarang ditubuh lawan membuat tubuh Suma ing tergetar keras dan mundur tiga langkah kebelakang, namun ia bersikap keras mempertahankan cambuknya.

"Suma Ing " teriak Lam-kong Pak keras. "Meskipun kelima jari kirimu sudah dipatahkan semua, kau masih belum juga sadar bahkan menggunakan telapakmu yang buntung untuk melakukan kejahatan kembali. ini hari terpaksa akan kukutungi seluruh lenganmu. " "Pak-jie. lepaskan dia. berilah kesempatan terakhir baginya untuk merubah cara hidupnya " cegah Sun Han Sian

Bicara sampai disitu, perempuan itu berpaling kearah Suma Ing dan berseru kembali:

"Lain kali kalau sampai berjumpa dengan dirimu, hati2lah bertindak. Nah. sekarang kau boleh pergi"

"Sun Han Siang, kau anggap aku takut kepadamu?" teriak Suma Ing kalap.

Sisetan gantung hidup Gouw Kioe yang ada disisinya buru2 menarik pemuda itu seraya berbisik:

"Suma Hu Hoat, tidak menguntungkan bagi kita untuk melakukan pertarungan melawan mereka. ayoh cepat kita pergi "

Dengan pandangan penuh kebencian Suma Ing melotot sekejap kearah Lam-kong Pak serta ibunya, kemudian mengikuti anak buahnya berlalu dari sana.

Sementara itu Coe Li Yap telah berhasil mencegah Coe Hong Hong untuk mengumbar hawa amarahnya lebih jauh, terdengar sinaga pengasingan berseru: "Lam kong Pak. kau kemarilah "

"Ada perkataan utarakan saja dari apa perlunya aku datang kesitu "

"Bagaimana keputusanmu tentang puteriku ini ?" "Putraku tidak bakal sudi mengawini putrimu, lebih baik

matikan saja niatmu itu" teriak Sun Han Siang.

Ucapan ini sangat menyinggung perasaan Coe Hong Hong, ia naik pitam dan segera menubruk kembali ke arah Sun Han Siang. "lbu. lebib baik kita berlalu untuk sementara waktu." buru2 Coe Li Yap menarik tubuhnya. "Aku rasa ia tidak akan meninggalkan diriku begitu saja "

Selesai berkata, merekapun segera berlalu dari sana.

Dalam pada itu si ciang-ooh berdarah Yu chen telah datang menghampiri Lam-kong Pak, sianak muda itu segera menggandeng tangannya dan memperkenalkan kepada diri Sun Han Siang. katanya:

"lbu. dialah enci Yu kumaksudkan "

Tindakan ini menggirangkan hati sipemilik pegadaian Bu-lim dan menjengkelkan dua orang lainnya, mereka adalah Si Tiauw-san tangan beracun Liuw Hwie Yan serta Pek-li Siang.

"Ayah. coba kau lihat perbuatannya" seru Pek-li siang kepada Pek-li Gong sambil mencibirkan bibirnya.

"siang-jie. kita orang she Pek-li tak boleh menderita kerugian, mari kita maju kesitu dan kita perhitungkan dengan keparat Cilik itu "

"Ayah, tentang soal ini. "

"Hubunganmu dengan dirinya sudah sah dan terang2an, semua umat Bu-lim telah mengetahui hubungan kalian, apanya yang malu ? Ayoh kita kesana "

Pek-li Siang yang menyakslkan sikap mesra antara Lam kong Pak dengan Yu chenpun dibuat panas hatinya karena Cemburu, ia segera menghampiri sianak muda itu seraya berseru:

"Lam-kong Pak kau. . .kau. "

Lam-kong Pak sadar, ia sudah membuat Pek-li Siang penasaran, ia malu terhadap gadis ini ketika terbayang kembali bagaimana ia tinggalkan nona tersebut seorang diri. buru2 serunya:

"Adik Siang siauw-heng telah berbuat salah kepadamu. mari2 perkenalkan. dia adalah ibuku "

Dipihak lain dua bersaudara she Lluw mengerti bahwa mereka tidak mungkin bisa perbaiki hubungannya dengan Lam-kong Pak lagi, dengan hati sedih kedua orang itu diam2 berlalu.

Setelah semuanya telah dibikin beres. Pek-li Gong lantas berseru kepada siang Hong Tie: "Ayoh berangkat, kita  harus bikin jelas duduknya perkara yang menyangkut tiga orang manusia tembaga itu"

Dalam pada itu dalam kalangan tinggal Lam-kong Pak. Sun Han Siang. Yu chen, Pek-li siang, Hay Thian Siang cho serta Loo Liang Jen-

Dua manusia jelek dari Hay Thian segera maju memberi hormat kepada Sun Han Siang dan mohon diri, mereka berlalu mengikuti Pek-li Gong serta Siang Hong Tie.

Tentu saja Sun Han siang mengabulkan permintaan mereka. perempuan ini benar2 merasa kegirangan, tangan kiri ia menggandeng si ciang-ooh berdarah Yu chen ditangan kanan menggandeng Pek-li Siang, sebentar memandang kekiri sebentar lagi memandang kekanan, akhirnya sambil tertawa ujarnya:

"Pak-jie, sungguh tajam penglihatanmu. mama suka dengan mereka berdua "

Ucapan ini melegakan hati kedua orang gadis itu, dengan malu2 mereka tundukkan kepala dan berseru: "Bibi. " Sipadri Naga serta si Toosu Harimau yang bertindak sebagai saksi hidup, pada saat itu sudah pergi entah kemana. suasana diatas tebing pun jadi sunyi senyap.

"Ayoh kita segera berangkat." kata Sun Han siang kemudian "Didalam waktu singkat kita harus mencari balik kedua orang manusia tembaga itu, entah dua diantara tiga manusia tembaga yang munculkan diri tadi mana yang ayahmu dan mana adalah gurumu ?"

"Menurut dugaanku, kemungkinan sekali dua orang manusia tembaga yang muncul dahulu adalah ayah serta suhu." sahut Lam-kong Pak. "Sedangkan si manusia tembaga ketiga, kemungkinan besar adalah manusia sakti yang memiliki payung Sengkala benda mustika dunia persilatan itu "

Demikianlah mereka berlima segera menuruni tebing Lok-Hun Poo, waktu itu kentongan ke tiga telah lewat.

"Agaknya Liok-Mao-Pang Pangcu kenal dengan sinaga pengasingan Thay Pei Liong In. sebenarnya siapakah dia ?" tanya Lam-kong Pak ditengah perjalanan-

"Tempo dulu, ketika aku masih berada dalam markas besar perkumpulan Liok Mao Pang pernah menyakslkan sendiri wajah sebenarnya, ia ganteng dan mempunyai  wajah yang sempurna "

"Tidak lama kemudian persoalan ini bakal tersingkap sendiri" jawab Sun Han Siang.

"Yang kukuatirkan justru adalah keselamatan ayahmu. kalau simanusia tembaga yang berhasil dihidupkan kembali oleh ilmu Tong-bin Hun Goan Thay hoat" dari ketua perkumpulan Liok Mao Pang kemudian berhasil melarikan diri itu adalah dia. maka kejadian ini menggembirakan sekali." "Aku rasa si manusia tembaga itulah ayah "

"Dewasa ini, diantara para tokoh sakti yang berada dalam dunia persilatan, kepandaian ketua perkumpulan Bulu Hijaulah paling lihay. ditinjau dari keadaan yang terbentang saat ini, rasanya cuma simanusia yang memiliki senjata mustika Payung Sengkala itu saja yang dapat melangsungkan pertarungan melawan dirinya "

"lbu. cepat lihat" tiba2 Lam-kong Pak teriak sambil menuding kearah sebuah pagoda kecil yang berada puluhan tombak dihadapan mereka.

Sun Han Siang segera alihkan sinar matanya kearah mana, tampaklah kurang lebih belasan tombak dihadapan mereka bertumpuk-tumpuk mayat2 manusia yang dibentuk jadi sebuah pagoda, tingginya mencapai tiga tombak lebih, keadaan mayat tersebut telah hancur dan mengerikan sekali, darah segar menggenangi permukaan tanah.

Mayat2 itu disusun dengan sangat teratur, pada mayat yang berada dipaling atas tergantunglah sebuah Pagoda Mayat.

Menyakslkan betapa ngerinya mayat2 tersebut, Yu chen serta Pek Li Siang segera melengos, sedangkan Loo Liang Jen, Lam-kong Pak serta Sun Han Siang menghampiri pagoda mayat itu, ketika mayat itu diperiksa satu persatu, ternyata tak seorang mayat pun yang mereka kenal.

"Entah hasil karya gembong iblis dari mana? perbuatannya benar2 keji dan biadab. apa artinya menjadikan pagoda mayat ditempat itu?" kata Lam-kong Pak.

"Hmmm Permainan ini tidak lebih hanya  satu permainan membunuh ayam menakuti monyet, aku rasa kemungkinan besar hasil perbuatan dari Liok-mao Pang Pangcu, pokoknya selama dipihak perkumpulan itu masih bercokol manusia2 seperti Suma ing serta si daging lima warna binatang2 pembuat kejahatan, maka perbuatan seperti apapun pasti akan dilakukan oleh sang ketua dari perkumpulan Bulu Hijau "

Tiba2 Lam Kong Pak teringat akan sesuatu, serunya: "lbu. tempo dulu sewaktu kau terkurung dalam markas

besar Liok-Mao Pang, pangcu mereka pernah memaksa kau

untuk memenuhi permintaannya. sebenarnya apa tujuan orang itu?"

"Dipandang dari luaran ia paksa aku untuk menyerah kepada perkumpulan Liok-Mao Pang, bahkan mengatakan pula bahwa ia hendak menurunkan daging lima warna sebagai Hu-hoat dan serahkan jabatan wakil ketua tersebut kepadaku, padahal akupun mengerti gembong iblis tersebut sebenarnya bukan lain adalah tujuan sipemabok tidak berada di arak "

Dari ucapan itu Lam-kong Pak segera mengerti apa yang dimaksudkan Sun Han siang iapun lalu mendengus,

Mendadak. ... .

Sreeet Sreeet. . . .criiing criiiig. ... dari balik pagoda mayat berdesir keluar puluhan desiran tajam yang langsung mengancam tempat2 bahaya ditubuh Lam-kong Pak. Han Siang serta Loo Liang Jen. "cepat mundur " seru Sun Han Siang.

Berbareng waktunya dengan Lam-kong Pak ia melancarkan sebuah serangan kearah depan.

"Braaaak. . .Braaaaak. . ." darah muncrat keempat penjuru, pagoda mayat hancur berantakan, dari balik pagoda tadi meluncurlah keluar sesosok bayangan manusia langsung melarikan diri dari tempat itu. "Aaaaaah. dia adalah siJago Arak dari Lam-hay, It Boen Kao adanya " Seru Sun Han Siang kaget.

Empat orang muda itu sama2 tertegun. mereka pun dapat menyaksikan seseorang dengan menggembol cupu2 pada punggungnya sedang melarikan dari situ. "cepat kejar " seru Lam-kong Pak.

"Tak usah dikejar lagi " Sun Han Siang segera mencegah. "Dari perbuatan ini bisa diketahui bahwa pagoda mayat adalah termasuk siasat keji dari pihak perkumpulan Liok Mao pang yang khusus ditujukan kepada pihak kita, kalau kurang ber-hati2 niscaya kita bakal tertipu "

"Bukankah senjata rahasia yang mereka gunakan adalah senjata rahasia dari Salju Bulan keenam Tong Hwie ?"

"Tidak salah, senjata rahasia ini memang miliknya, tetapi aku yakin Tong Hwie tidak akan menggabungkan diri dengan pihak perkumpulan Liok Mao Pang."

"Anakku, tentu kau masih ingat bukan ketika berada dipuncak Beng Gwat Heng di gunung Thay San, dimana kita saling memperebutkan kitab pusaka Payung Sengkala

?"

"Waktu itu sipemilik pegadaian Bu-limpun melakukan bokongan dengan menggunakan senjata rahasia dari Salju bulan keenam Tong Hwie untuk memancing pertarungan saling bunuh membunuh antara pelbagai golongan?"

"Aku masih ingat, pada waktu itu Tong Hwee sama sekali tidak mengaku kalau senjata rahasia tersebut ia yang lancarkan "

"Masih ada lagi senjata garpu Bu Bo Li Hun cha yang membokong Cioe ci Kang suami istri ? semua senjata rahasia itu adalah hasil curian dari Suma Ing untuk bikin gara2 dari tengah " "oooouw kiranya siasat satu batu dapat dua barang, pangcu dari perkumpulan Liok Mao Pang benar2 termasuk manusia paling jahat dikolong langit pada dewasa ini "

"Nah. itulah dia. maka kita harus ber-hati2"

Selama satu hari satu malam kelima orang itu berputar kesana kemari diatas gunung Hut-louw-san. namun bayangan dari ketiga orang manusia tembaga itu tidak nampak juga . Akhirnya Sun Han Siang berkata:

"Lebih baik kita memisahkan diri jadi dua rombongan dan melakukan pencarian selama lima hari disekitar kota Lok-Yang, Lima hari kemudian kita saling bertemu kembali diloteng cuang Yen Loo yang ada dikota tersebut nah sekarang berangkat menunaikan tugasnya masing2. selamat tinggal sampai jumpa lagi dalam waktu dan tempat yang sudah ditentukan "
DONASI VIA TRAKTEER Bagi para cianpwe yang mau donasi untuk biaya operasional Cerita Silat IndoMandarin dipersilahkan klik tombol hati merah disamping :)

Posting Komentar