Payung Sengkala Jilid 09

Sementara itu pertarungan antara Cioe Cie Kang dengan Liuw Hwie Yen pun telah mencapai ratusan jurus, pada dasarnya kepandaian Liuw Hwie Yen memang sudah kalah setingkat daripada kepandaian cioe Ci Kang. setelah kini melihat kakaknya terluka pikiran makin bercabang, seketika tubuhnya kena didesak mundur sejauh lima enam langkah.

Merasa dirinya terdesak Liuw Hwie Yenjadi gusar, kedua belah ujung bajunya diayunkan kedepan, lima batang senjata garpu pengejar sukma dengan mengubah diri jadi puluhan batang laksana kilat meluncur kedepan.

Cioe Cie Kang kaget, dengan sekuat tenaga ia mengeluarkan ilmu cakar Boe Khek Hek Hong cau-nya. sang badan laksana kilat bergeser tiga langkah kesamping, dengan sangat tepat sekali ia berhasil meloloskan diri dari ancaman bahaya maut.

sekali lagi Liuw Hwie Yen ayunkan tangannya, tujuh. delapan batang senjata garpu kembali meluncur kedepan.

Cioe Ci Kang membentak keras. sementara ia siap mundur kebelakang. Tiba2 Cioe Cien cien berkelabat kedepan, sepasang tangan direntangkan dengan menggunakan ilmu "Tong Thian it Coe siang" disambutnya serangan lawan itu.

Angin pukulan men-deru2 pasir debu beterbangan memenuhi angkasa. dua puluh batang senjata garpu  berhasil disapu rontok semua keatas tanah, namun cioi Cien cien tidak mau lepas tangan begitu saja, jurus pertama habis digunakan jurus kedua menyusul datang.  Liauw Hwie Yen mengerti bagaimana lihaynya ilmu "Tong Thian it Coe siang" tersebut, dengan sekuat tenaga ia mengirim sebuah pukulan dengan menggunakan gerakan dari "Hwie Him Pat sih"

"Braaaak " ditengah suara benrokan keras menimbulkan pusaran angin kencang. masing-masing pihak tergetar mundur tiga langkah lebar kebelakang.

Jelas ilmu sakti "Tong Thian it coe siang" yang dimiliki Cioe Cien cien baru memperoleh kesempurnaan tiga empat bagian belaka. seandainya berganti Cioe Hujien yang turun tangan, Tentu saja Liaw Hwie Yen tak bakal sanggup untuk menerimanya.

Dalam pada itu antara Liuw Hauw siang dengan Tong Hwie telah melangsungkan pertarungan kembali, kali ini ia lebih ber-hati2, serangann dilancarkan dengan segenap tenaga, ia tidak memberi kesempatan lagi bagi lawannya untuk menyambit senjata rahasia. kembali Tong HHwie berhasil didesak mundur beberapa langkah kebelakang.

Ketika Lam Kong Pak melihat kakak beradik she Liuw sudah menderita rugi hatinya merasa sangat gelisah. karena kakak beradik she Liuw pernah memberi bantuan kepadanya sewaktu ada diperkampungan Toa Loo san-cung sehingga ia bisa lolos dari kekejian cioe Ci Kang.

Sementara mereka berdua masih merasa ragu2 mendadak dari sisi tubuh mereka berdua menyambar lewat sebutir batu besar dan menghantam kearah batuan sebelah kanan.

"BRRAAAAAK " Batuan kecil beterbangan memenuhi angkasa, Cioe Hujien membentak keras, badannya berkelebatan menerjang kearah tempat persembunyian mereka berdua. Lam Kong Pak serta Pek Li siang sadar ada orang ditempat kegelapan yang sedang mengadu mereka melakukan sesuatu. cioe Hujien telah berdiri diatas  batu dan menuding kearah mereka berdua sembari menegur

"Darimana datangnya bajingan keparat, berani membokong diriku ?"

Karena tempat persembunyiannya sudah ketahuan Lam Kong Pak serta Pek Li siang terpaksa harus keluar dari balik batu. ujar sang pemuda

"Hujien jangan se-kali2 kena terpergauh oleh siasat sekali sambit dapat dua hasil dari orang lain, cayhe sama sekali tidak. "

Cioe Hujien yang melihat dengan mata kepala sendiri batu tersebut meluncur datang dari arah Lam Kong Pak. mana mau mempercayai perkataan pemuda tersebut? Dengan penuh kegusaran segera bentaknya: "Lihat serangan "

Jurus pertama dari ilmu sakti "Tong THian it coe siang" yang disebut sebagai It Cie Cing Thian atau satu Tiang menyanggah langit segera dilancarikan keluar.

Gerak-gerik seorang jagoan tersohor ternyata jauh berbeda, gerakannya lebih mantap ber-puluh2 kali lipat daripada gerakan cioe Gen cien tadi

segulung angin taupan yang maha dahsyat dengan cepat menggulung keluar menyapu tubuh Lam Kong Pak.

"Aku dengar orang berkata, ilmu sakti Tong Thian it coe siang merupakan kepandaian dahsyat dikolong langit" Pikir Lam Kong pak dalam hati. ini hari aku harus mencobanya."

setelah pikiran itu berkelebat lewat dalam benaknya, hawa  murni  segera  disalurkan  melalui  pusar mengelilingi badan, sepasang tangan direntangkan memperlihatkan suatu jurus serangan yaug amat hebat.

Jurus ini bukan lain adalah salah satu jurus serangan dari ilmu ciptaan barunya yang disebut sebagai satu telapak sam Hoo It Ciang Hoat hasil gabungan dari ilmu Thian sun soe, ilmu telapak Lian Tiong sam Yen ciang Hoat serta ilmu pukulan kilat sien Thian cap sah sih.

Angin pukulan men-deru2 membuat seluruh angkasa penuh dengan pasir serta debu yang beterbangan, diikuti dua gulung angin pukulan terbentur satu sama lainnya mengakibatkan ledakan keras.

seluruh bumi bergetar, pandangan mata jadi kabur dan se-olah2 semua bukit dilanda oilh gempa yang maha dahsyat.

Cioe Hujien terdesak mundur lima langkah kebelakang badannya, sempoyongan ..lama sekali ia baru dapat menenangkan hati.

sebaliknya Lam Kong Pak sendiripun terdesak mundur empat. lima langkah kebelakang, seluruh lengan kanannya jadi kaku dan linu, diam2 ia merasa terkesiap.

"Ilmu sakti Tong Thian it coa siang ternyata bukan nama kosong belaka. " pujinya.

Sementara itu Cioe Cien cien telah tertarik perhatiannya sehingga berpaling kearah Lam Kong Pak akibat bentrokan yang barusan terjadi, ia sama sekali tidak menyangka sang manusia aneh berpakaian macan toreng ini ternyata sanggup menerima datangnya serangan ilmu sakti "Tong Thian it coe siang" yang jadi andalan itu

setelah melengak beberapa saat, cioe Hudjien tertawa dingin tiada hentinya. "Jago Bu-lim yang bisa menerima seranganku dengan tenaga delapan bagian, dewasa ini bisa dihitung dengan jari tangan siapa anda? jurus serangan dari ilmu apakah yang barusan kau gunakan?"

Karena takut Cioe Cien cien mengenali suaranya, Lam Kong pak segera mengubah suaranya jadi serak tua, jawabnya

"Loohu sudah lama tidak menggunakan namaku yang sebenarnya, sedang mengenai jurus serangan barusan loohu beri nama sebagai ilmu telapak sam Hoo It Ciang hoat"

sekali lagi Cioe Hujien dibikin tertegun, nama ilmu telapak sam Hoo It Ciang Hoat baru untuk pertama kali ini ia dengar, tidak disangka suatu ilmu silat yang tidak tersohor bisa bertanding seimbang dengan ilmu sakti Tong Thian it coe siangnya.

sekalipun begitu dalam hati ia merasa tidak puas, dengan tenaga sepuluh bagian sekali lagi sepasang telapaknya direntangkan kemudian sekuat tenaga mendorong kedepan Ia menggunakan jurus kedua dari ilmu "Toa shia Ciang Cing" atau Bangunan besi hampir Roboh.

Lam Kong Pak Pun tidak ingin menunjukan kelemahannya, sekali lagi ia mengirim serangan dahsyat dengan ilmu telapak sam Hoo It Ciang Hoatnya. "Braaaak..."

Kali ini tenaga pukulannya makin besar, batuan cadas dikedua belah dinding pada berguguran, seluruh jago yang sedang melakukan pertarungan ditengah kalanganpun sama2 berhenti,

Kedua orang itu sama2 mandur lima langkah kebelakang menang kalah masih belum berhasil ditentukan Timbul hawa amarah dalam dada Cioe Hujien ia membentak keras. jurus ketiga "Liong Hoo Hwi Pah." atau loteng Naga menghantam paku. jurus keempat Thian coe Wie Bun atau Tiang langit melindungi Pintu ber-sama2 dilancarkan-

Lam Kong Pak tidak berani berayal, ia kumpulkan semua tenaganya mengirim satu pukulan gencar.

seketika itu juga angin pukulan men-deru2, pasir debu beterbangan. angin taupan melanda empat penjuru membuat orang tak sanggup pentang mata. para jago disekitar kalangan sama2 terdesak mundur beberapa tombak kebelakang.

Lam Kong Pak merasakan tenaga tekanan diatas dadanya makin bertambah lipat ganda hampir2 tak sanggup bernapas. tubuhnya mundur delapan langkah kebelakang dengan sempoyongan-

Kali ini coe Hujien hanya mundur empat langkah kebelakang jelas ia berhasil merebut posisi diatas angin-

Cioe Cien cien sewaktu melihat pendekar aneh itu sangat luar biasa, ia takut Pek li siang yang berada disisi kalangan ikut turun tangan membantu. sebelum musuh bergerak ia mendahului menubruk kearah gadis si Pek li siang tersebut.

"Berhenti " Bentak Pek Li siang gusar. "Apa yang hendak kau lakukan ?..."

"Aku hendak melepaskan kedok wajahmu"

"Hmm kau belum sesuai untuk berbuat demikian "

CIOE CIEN CIEN mendengus dingin badannya bergerak menubruk kedepan kedua orang itupun segera melangs ungka suatu pertarungan sengit. seandainya peristiwa ini terjadi pada sepuluh hari berselang, dua orang Pek Li siang turun tangan berbareng pun masih bukan tandingan cioe Cien cien, tapi keadaan sekarang sama sekali berbeda.

Bukan saja jalan darah serta urat2 nadi seluruh badan Pek Li siang berhasil ditembusi oleh Lam Kong pak. bahkan ia telah menghabiskan lima, enam bayi buah misterius berusia ribuan tahun-

Tenaga dalamnya telah memperoleh kemajuan sangat pesat. Ditambah pula Lam Kong pak telah menurunkan ilmu telapak sam Hoo It Ciang Hoat kepadanya.

Kedua orang gadis tersebut setelah saling bergebrak balasan jurus. karena cioe cien Cien terlalu memandang enteng pihak lawan ia kena didesak mundur tiga, empat langkah kebelakang.

sebagai seorang gadis berhati angkuh dan tidak ingin dikalahkan orang, tentu saja Cioe Cien cien tidak mau memperlihatkan kelemahannya, ia segera mengeluarkan ilmu sakti Tong Thian it cie siang-nya untuk menggenjot pihak lawan,

Pek Li siang sama sekali tidak gentar, ia salurkan tenaga murninya mencapai delapan bagian menyambut serangan tersebut dengan keras lawan keras. "Bluuuuumm "

Tubuh Cioe Cien cien terpental sejauh satu tombak lebih, hampir2 saja roboh keatas tanah. sedangkan Pek Li siang sendiri hanya mundur tiga langkah kebelakang.

Dengan adanya kejadian ini memang kalah sudah dapat ditentukan namun cioe Cien cien sebagai seorang dara bertabiat keras tidak mau sudahi sampai begitu saja. ia membentak gusar, sekali lagi badannya menubruk kedepan sembari melancarkan tiga buah serangan berantai. Pek Li Siang adalah seorang gadis berhati ramah dan welas kasih, memandang diatas wajah Lam Kong Pak ia tidak tega melukai gadis tersebut. karena itu kendati pihak lawan mendekati kalap ia layani dengan hati tenang.

Dalam pada itu Lam Kong Pakpun mengandung maksud hati yang sama. ia tidak tega turun tangan keji terhadap diri Cioe Hujien, karena ia dapat melihat bahwasanya Cioe Hujien jauh2 lebih baik daripada cioe ci Kang.

Pertarungan antara Liuw Hauw seng dengan Tong Hwie pun telah mencapai pada puncaknya, Tong Hwie bukan tandingan dan ia pun tidak berkesempatan melepaskan senjata rahasia. posisinya sangat terdesak. Kendati ada dua orang pemuda berdiri disisi kalangan namun mereka tak berani turun tangan secara gegabah. tampak wajah dua orang pemuda itu kelihatan amat gelisah.

sebaliknya Liuw Hwie Yen yang bertanding melawan cioe cie Kang kena didesak berada dibawah angin namun dalam tiga lima jurus lagi ia tak akan dikalahkan-

Pada saat itu rembulan telah berada diatas awang2 dan menerangi seluruh jagat dengan terangnya.

Tiba2 terdenar suara suitan keras bergema memenuhi angkasa. suara itu amat tinggi melengking bagaikan jeritan iblis. membuat bulu tengkuk semua orang pada bangun berdiri.

Diikuti ujung baju tersempok udara bergema datang puluhan sosok bayangan manusia munculkan diri dari balik bukit.

orang2 itu bukan lain adalah delapan manusia banci "Im Yang Pat Khie" serta sepasang manusia aneh dari Hay Thian Hay Thian siang Gho sekalian Diantaranya Sikakek iblis Asap Berawan Si coe Lok serta si MalaiKat raksasa Loo Liang Jen berlari mendekati Lam Kong Pak.

si Rembulan pagi Guw Yang serta si Awan Hitam ChiJie berjalan mendekati Pek Li siang.

Loo-toa dari sepasang manusia aneh si Catatan Mati Hidup Pak Boe mendekati si Enam Bulan salju Tong HHwie. sedang loo-tienya si Wang wee Berhati Hitam Coe Sin menubruk kearah Cioe Ci Kang.

sepasang telapak tangan simalaikat raksasa Loo Liang Jen yang besar bagaikan kipas membabat batok kepala Lam Kong Pak keras2.

Melihat kejadian tersebut Lam Kong Pak segera merasa bahwa dugaannya sama sekali tidak melesat.

Tentunya si Pemilik Pegadean Bu-lim melihat waktunya sudah tiba. ia segera kerahkan seluruh kekuatannya untuk menghadang para jago, sementara ia sendiri masuk kedalam celah batu untuk mengambil mustika.

Terhadap si malaikat raksasa ini Lam Kong Pak menaruh rasa suka, karena ia merasa orang ini adalah searang manusia kasar yang jujur dan berpikiran lurus, melihat datangnya serangan dengan sebat ia menyingkir kesamping.

sedangkan sikakek iblis Asap berawan yang menubruk kearah cioe Hujien, segera ayunkan Huncweenya yang panjang melancarkan delapan buah serangan berantai, sedang mulutnya menghembuskan s eg ulung asap rokok yang tebal.

Pengetahuan cioe Hujien sangat luas, ia tahu asap tebalnya ini bisa digunakan mengikuti kemauan hati, seandainya ia kena dikurung maka mudah sekali masuk perangkap. Badannya segera berkelebat kesamting dan mengirim serangan dengan ilmu sakti Tong-Thian it Coe siangnya.

Dalam sekejap mata seluruh tebing telah digetarkan oleh bentakan2 keras serta bentrokan bentrokan senjata. Pasir dan debu memenuhi angkasa angin pukulan men-deru2.

REMBULAN per-lahan2 merambat ketengah udara, namun para jago se-akan2 sudah lupa dengan waktu, mereka pusatkan seluruh perhatiannya melakukan pertarungan kerahkan semua tenaganya, tenaganya untuk merobohkan pihak lawan-

Tentu saja mereka tak mungkin tidak harus kerahkan semua tenaganya, karena setelah anak buah para pemilik pegadean Bu lim terjunkan diri kedalam kalangan, pertarunganpun berubah jadi pertarungan besar2an sebentar memukul sini sebentar lagi memandang sebelah sana, lagi pula masing2 pihak tidak mau bekerja sama, situasi semakin gawat.

Jelas. kalau keadaan demikian terus menerus para jago akan rontok satu persatu dan akhirnya menggeletak semua diatas tebing ini.

Lam Kong Pak yang harus melawan cioe Hujien serta simalaikat raksasa Loo liang Jen mulai kepayahan, hal ini bukan dikarenakan ilmu silatnya tidak sanggup menghadapi mereka, adalah karena ia tidak tega turun tangan keji terhadap mereka berdua.

Yang satu adalah ibu kandung dari kekasihnya, sedang yang lain adalah seorang jago jujur yang ia kagumi. seandainya ia tidak mengeluarkan ilmu payung seng kalanya, jelas sukar untuk memukul mundur kedua orang itu. Lam Kong Pak merasa amat gelisah. menjumpai rembulan telah mendekati ditengah awang2. ia takut tindakannya didahului oleh sang pemilik pagadean Bu-lim sehingga bukan saja dendam berdarahnya sukar dibalas bahkan merasa berdosa terhadap oei ci Hu cianpwee.

Diam2 Lam Kong Pak melirik kesisi kalangan, dilihatnya Pek Li Siang sedang melangsungkan pertarungan sengit melawan si awan hitam cai Jie serta Rembulan pagi Gun Yang, bahkan ia menemukan pula kalau kedua orang iblis tersebut se-akan2 tidak terlalu memperhatikan cioe cien cien, perhatian utama ditujukan kepada Pek Li siang seorang.

Sedangkan cioe cien cien sendiripun tidak membantu Pek Li Siang ia hanya melancarkan serangan secara serampangan sementara perhatiannya diarahkan kepada cioe Hujien.

Lam Kong Pak membentak keras tubuhnya meloncat ketengah udara, jurus kedua dari ilmu sakti Payung Sang kala segera dilancarkan keluar.

Seketika itu juga cahaya merah laksana payung dengan dahsyatnya mengurung datang. cioe Hujien tergetar keras, dengan sekuat tenaga ia melancarkan satu pukulan dengan ilmu Tong Thian It coe Siangnya.

Simalaikat raksasa pun mengirim sebuah serangan kedepan .

"Bluuuum...." Ditengah suara bentrokan keras cioe Hujien mendengus, ia muntahkan darah segar dan jatuh terduduk satu tombak dari kalangan.

Bagaimana pun juga si Malaikat raksasa memiliki bakat alam, ia hanya terpukul mundur tujuh, delapan langkah kebelakang. pakaian yang dikenakan koyak2 dan hampir2 mendekati telanjang.

cioe cien cien menjerit kaget, ia lari kesisi cioe Hurien dan berseru dengan air mata bercucuran

"lbu. kau... kau tidak mengapa bukan ?"

"cien-jie. aku menderita sedikit luka dan tidak mengapa.

Hanya saja kita sudah masuk perangkap orang lain "

"Maksudmu kita masuk perangkapnya si pemilik Pegadaian Bu-lim ?"

"Tidak salah. mungkin kali ini kita hanya datang dengan sia2 belaka. bisa meloloskan diri dari sini dalam keadaan selamatpun sudah beruntung "

"lbu. siapakah tamu aneh ini? kenapa ilmu silatnya bisa demikian lihay?."

"Tempo dulu aku menyangka ilmu sakti "Tong Thian it Coe siang" yang kumiliki kecuali sang pemilik Pegadean Bu-lim dewasa ini tanpa tandingan siapa sangka harus menderita kalah ditangan seorang pemuda"

"Apa? Pendekar aneh ini adalah seorang pemuda ? bukankah ia menyebut dirinya sebagai Loohu?"

"Menyebut dirinya Loohu atau tidak apa pentingnya, sejak semula aku sudah dapat melihat kalau dia adalah seorang pemuda yang berusia diantara dua puluh tahunan. bukan saja jurus serangannya sangat aneh, tenaga dalamnya pun amat sempurna. sungguh luar biasa "

Dengan wajah penuh rasa terperanjat Cioe Cien Cien alihkan sinar matanya kearah Lam Kong Pak dan memandangnya tak berkedip.

sementara itu Lam Kong Pak sudah berkelebat kesisi Pek Li siang menyambut datangnya serangan si awan hitam ChiJie. Begitu turun tangan ia mengeluarkan ilmu telapak "sam Hoo It Gang Hoat" tidak sampai sepuluh jurus ia berhasil memaksa tubuh ChiJie mundur kebelakang dengan sempoyongan.

setelah tenaga tekanan berkurang, semangat Pek Li siang berkobar kembali. ber-turut2 ia melancarkan serangan memaksa si Rembulan Pagi Guw Yang terdesak mundur.

setelah menelan obat luka Cioe Hujien lambat2 bangun berdiri, sementara ia mau berbicara sambil meraung keras simalaikat raksasa Loo Liang Jen telah menubruk datang. telapak tangannya membabat keluar mengirim sebuah serangan.

Cioe Hujien tidak mengerti kalau ia memiliki tenaga dalam yang luar biasa, pikirnya: "Apakah untuk membereskan kerbau dungu inipun aku tidak sanggup ."

Dengan jurus Loteng Naga Menumbuk Paku ia sambut datangnya serangan Loo Liang Jen dengan keras lawan keras.

"Braaaak. " terdengar suara bentrokan keras menggema

diangkasa, tubuh Loo Liang Jen yang tinggi besar bagaikan pagoda sama sekali tak bergeming. sebaliknya Cioe Hujien tergetar mundur setengah langkah kebelakang.

Peristiwa ini seketika membuat Cioe Hujien berdiri melengak. ia tidak menyangka kerbau dungu inipun tidak mudah dihadapi. Kembali Loo Liang Jen membentak keras, suaranya menggema diseluruh lembah membuat telinga mendengung. Tangannya diayun mencengkeram tubuh cioe Hujien.

Tiba2 Cioe Cien cien berpaling, melihat kejadian itu ia jadi amat gusar. dengan ilmu cengkeraman angin hitam Boe Khek Hek Hong cau ia ancam sepasang pinggang dari Loo Liang Jen-

"Krooook" Cioe Cien cien menjerit tertahan, sambil memegang pergelangan sendiri ia meloncat mundur selangkah kebelakang.

Kiranya dalam serangan barusan Loo Liang Jen sama sekali tidak menderita luka sebaliknya sebuah lengan kanannya amat sakit bagaikan retak.

Baru saja telapak tangan Loo Liang Jen yang besar bagaikan kipas tiba didepan dada Cioe Hujien, perempuan itu tiba2 kertak gigi dan melancarkan serangan dengan gerakan Thian Teh Mang" atau langit bumi lebar meluas. jurus terakhir dari ilmu sakti Tong Thian it soe siang.

Kembali terjadi suatu bentrokan yang menggetarkan seluruh jagat. tubuh Loo Liang Jen yang tinggi besar mencelat sejauh satu tombak menghantam sebuah batu karang dibelakangnya .

"Bruuuk...." Hancuran batu beterbangan memenuhi angkasa. debu dan kerikil menghalangi pandangan mata.

Cioe Hujien sendiri mundur beberapa langkah lebar kebelakang.

Tampak Loo Liang Jen duduk melongo. ia tak sanggup merangkak bangun lagi sementara sepasang matanya yang besar bulat memancarkan cahaya menggidikkan, tiba2 ia meraung keras sekali lagi tubuhnya meloncat kedepan.

sebenarnya Cioe Cien Cien sedang memperhatikan seluruh tubuh Lam Kong Pak dengan hati curiga, namun dalam keadaan seperti ini ia tiada kesempatan untuk melihat lebih jauh. ibu dan anak bekerja sama untuk menghadapi simalaikat raksasa Loo Liang Jen Lam Kong pak sendiri, ketika dilihatnya situasi makin lama semakin mendesak ia segera membentak keras Jurus ketiga dari ilmu sakti Payung seng kala, Ban san Tiauw Thian Atau selaksa Payung menghadap kelangit segera dilancarkan.

Terdengar jeritan ngeri yang menyayatkan hati berkumandang memenuhi angkasa, sebuah lengan kanan dari si Awan Hitam Chi Jie terbabat putus jadi dua bagian, tak sanggup lagi ia roboh keatas tanah.

Pek Li siang membentak keras, iapun memainkan ilmu telapak "sam Hoo it Ciang Hoat" hingga mencapai pada puncaknya.

"Bruuuk " satu hantaman dengan telak bersarang ditubuh si Rembulan Pagi Guw Yang membuat orang itu muntah darah segar dan mundur kebelakang sejauh lima, enam langkah dengan sempoyongan-

" Waktunya sudah hampir tiba bukan?" Teriak Pek Li siang dengan napas ter-engah2.

Melihat cahaya rembulan tepat menyoroti celah batu tersebut Lam Kong Pak merasakan seluruh tubuhnya tergetar keras, sementara ia bermaksud menggapai Pek Li siang untuk diajak melayang kedalam celah batu, tiba2 terdengar suara tertawa seram menggema memenuhi angkasa, bagaikan bayangan setan tahu2 suma Ing telah muncul dihadapannya.

"Tidak kalian sangka bukan" jengeknya dingin "Heeeee... heeeee...heeeee... susah payah kalian kali ini bakal sia2 belaka. "

Begitu ucapan selesai diutarakan, jurus2 serangan ampuh ilmu sakti Payung sang kala telah dikeluarkan Menemui musuh besarnya munculkan diri, hawa amarah segera berkobar didaLam dada Lam Kong pak. ia tidak memperduli sisa kekuatan yang ada lagi mengirim satu pukulan kedepan.

"Bluuuuum " Ditengah bentrokan, mereka berdua sama2 mundur selangkah kebelakang,

"Anjing keparat, serahkan nyawamu...." Bentak Pek Li siang penuh kegusaran-Ia menyerang dengan gunakan ilmu telapak sam Hoo It Ciang Hoat.

"Bruuuuk" tubuh Pek Li siang mundur beberapa langkah kebelakang hampir2 saja ia jatuh terjengkang keatas tanah.

Namun ia sudah lupa akan mara-bahaya yang mencekam dirinya, kepada Lam Kong Pak sadis ini segera berseru: "serahkan andjing keparat ini kepada siauw moay kau cepat pergi. "

Walaupun Lam Kong Pak tahu saatnya sudah tiba dan kemungkinan besar sipemilik Pegadaian Bu-lim sudah masuk kedalam celah batu, namun bagaimanapun juga ia tak dapat meninggalkan Pek Li siang seorang diri, agar ia menempuh mara bahaya. Ia segera berteriak kesas: "siang moay, kau cepat mundur kebelakang "

"Tidak lebih baik siauw-moay bekerja sama dengan dirimu untuk membereskan jiwa anjing keparat ini. "

"Jangan  bermimpi  disiang  hari  bolong.  Lihat serangan. "

serangan ini dilancarkan suma ing dengan sekuat tenaga. cahaya hijau menyilaukan mata, deruan angintaupan melanda empat penjuru. batu dan pasir beterbangan memenuhi angkasa. Keadaan sangat mengerikan Lam Kong Pak tidak mau menunjukkan kelemahan, iapun mendorong satu pukulan dengan segenap tenaga.

"Bruuuk " suara bentrokan menggelegar keras. suma Ing terpukul mundur lima langkah kebelakang sedangkan Lam Kong Pak sendiri mundur enam langkah.

Dia mana tahu kalau jurus serangan ini telah menggunakan gerakan keenam dari ilmu sakti Payung seng kala, seandainya ia tidak memperoleh penemuan aneh mungkin sejak tadi sudah menggeletak keatas tanah.

suma Ing tertawa seram, sekali lagi ia mengirim satu pukulan dahsyat.

Angin puyuh melanda keampat penjuru mengiringi menggeletarnya guruh membelah bumi. Rembulan tak bersinar. puluhan batu besar beterbangan diangkasa.

Pada saat yans bersamaan Lam Kong Pak serta Pek Li siang melancarkan satu pukulan secara berbareng, Terasa suatu getaran yang amat keras menggetarkan seluruh tubuh mereka disusul jeritan lengking menggema ditengah ledakan tersebut.

Kiranya tubuh Pek Li siang telah terpukul hingga mencelat sejauh dua tombak dari tengah kalangan-

Inilah gerakan yang ketujuh dari ilmu sakti Payung sang kala, kekuatannya sangat luar biasa sukar  dilukiskan dengan kata2, Lam Kong Pak merasakan darah panas bergolak didalam rongga dada dan akhirnya iapun muntah darah segar.

Ia melayang kesisi Pek Li siang, tampak olehnya pundak gadis itu berpelepotan darah paras mukanya pucat pasi dan saat ini sudah jatuh tidak sadarkan diri Perasaan menyesal yang tak terkira memenuhi benaknya. Kalau bukan ia banyak bicara, gadis ini tidak akan kehilangan satu2nya orang yang paling dikasihi, seandainya Pek Li Gong tidak menemui bencara. malam ini iapun tidak akan menderita luka separah ini.

Dua titik air mata jatuh berlinang membasahi wajah Pek Li siang yang lembut dan ayu itu.

Tiba2.....

suma Ing bergerak kedepan, sambil tertawa seram jengeknya: "Baik2lah mengundurkan diri dari lembah ini, kemungkinan selembar jiwamu masih bisa tertolong"

sepasang mata Lam Kong Pak berubah merah be-api2. bibirnya digigit kencang2. saat ini ia sudah lupa akan mustika yang berada didalam celah batu, ia hanya ingin menggigit daging suma Ing dan menghirup darahnya.

"suma Ing" Bentak Lam Kong Pak keras-keras. "Asalkan cayhe masih ada hawa murni tiga coen pun pasti akan kubalas dendam sakit hati ini "

"Haaaaa...haaaa....haaaaa...." suma Ing tertawa ter bahak2. "saat kematianmu sudah tiba."

Tiba2 terdengar suara jeritan kaget berkumandang ditengah malam buta, ada orang yang ber-kaok2 keras:

"Cepat lihat Celah batu itu mulai membuka "

Lam Kong Pak segera berpaling, tampak dari balik celah batu itu menyembur keluar suatu sumber air yang amat deras sekali diikuti menyebar keatas permukaan tanah.

Kemudian dari antara celah2 batu itu menggema suara gemerutukan laksana guruh membelah bumi.

suma Ing membentak keras, sekali lagi ia melancarkan satu serangan dahsyat kearah Lam Kong Pak. Pemuda she Lam Kong tidak berani menerima serangan tadi dengan keras lawan keras sambil menggendong tubuh Pek Li siang ia menyingkir lima langkah kesamping.

Pada saat yang amat kritis itulah mendadak semburan air yang memancar keluar dari balik celah batu semakin santar, suara gemerutukpun makin nyaring.

se-konyong2 terdengar suara ledakan yang amat keras menggetar memenuhi angkasa, celah batu itu membelah jadi dua bagian disusul dari balik ruangan celah itu berkumandang suara jeritan babi yang sangat mengerikan.

Dalam sekejap mata suma Ing telah melancarkan tujuh buah serangan berantai, ia ada maksud membinasakan Lam Kong Pak. dalam pukulannya. Lam Kong Pak terdesak hebat, terpaksa ia harus meloncat kekanan menyingkir kekiri untuk meloloskan diri dari bahaya maut. sekalipun demikian tubuhnya terkena beberapa hajaran pula sehingga sebuah tulang iganya patah.

suma Ing tertawa seram tiada hentinya. Lambat2 ia bergerak kedepan makin mendekati mangsanya.

Tiba2 dari telinga Lam Kong Pak menggema keluar suara bisikan yang amat lirih: "Hawa murni salurkan melalui Nie Tan berkumpul dipusar, kembali ke Ce Hu dan dorong satu pukulan kedepan cepat"

Lam Kong Pak tidak ambil pertimbangan lain, ia mengikuti bisikan tersebut melancarkan satu pukulan.

"Braaaak...." suara jeritan ngeri yang menyayatkan hati berkumandang memenuhi angkasa disertai suatu getaran keras.

Tubuh suma Ing mencelat sejauh tiga tombak lebih dan roboh disisi celah batu itu dalam keadaan tidak sadarkan diri Dalam pada itu sipemilik Pegadean Bu-lim sedang menghalangi serbuan para jago Bu-lim dengan sekuat tenaga, ia tidak membiarkan orang2 itu mendekati celah batu. Banyak diantara mereka roboh terluka parah dan tak sanggup merangkak bangun kembali.

Lam Kong Pak sendiripun tidak berani ragu2 lagi, sambil menahan luka2 dibadan ia bopong tubuh Pek Li Siang dan berkelebat mendekati celah batu tersebut.

Pada saat itu jeritan babi yang mengerikan dari balik celah berkumandang semakin keras. semburan air telah berhenti dan bau amis yang sangat memuakkan berhembus keluar.

Lam Kong Pak gertak gigi meloncat kedepan, tubuhnya laksana kilat melayang masuk kedalam gua gelap itu

Dalam sekejap mata jeritan mengerikan serta semburan air telah berhenti semua.

Namun bau amis semakin menebal membuat perut terasa mual. Tubuhnya yang meluncur masuk kedalam pun terjatuh kedalam lumpur.

Pada dasarnya sebuah tulang iga Lam Kong Pak telah patah, iapun harus menggendong Pek li Siang.

Bantingannya barusan membuat kepala pusing tujuh keliling. mereka berdua telah menjadi manusia lumpur.

Diam2 pemuda itu hela napas panjang sembari berpikir: "Aaaaaai...habislah sudah aku kali ini?"

Keadaan di dasar gua itu gelap gulita sukar melihat jari tangan sendiri. bau sangat menusuk hidung. karena ia takut tubuh Pek Li Siang tenggelam didasar lumpur tanpa pikir panjang lagi tubuh gadis itu diangkat keatas. Jeritan babi telah berhenti, namun suara dengusan berat semakin kuat. seakan2 ada alat pompa yang besar dan banyak sedang bekerja dalam saat bersamaan-

Walaupun Lam Kong Pak tak dapat melihat makluk apakah itu, namun ia pasti tahu binatang ini pastilah binatang beracun peninggalan dari jaman dahulu kala.

Ia tentu berhenti berteriak karena mendengar dirinya berdua terjatuh kedalam lumpur dan saat ini siap melancarkan terkaman-

Tiba2 terdengar segulung angin sambaran yang keras mengapu datang Lam Kong Pak yang ada didasar lumpur tidak leluasa untuk bergerak.

Ia hanya merasa tangannya jadi ringan, Pek Li siang tahu2 sudah digulung pergi oleh sesosok makhluk hitam yang besar sekali,

Rasa terkejut yang mencekam dalam hatinya saat ini sukar dibayangkan ia mendengar suara gemurutukan keras se-olah2 binatang raksasa tadi sedang menelan suatu benda.

Hati Lam Kong Pak hancur lebur, kemungkinan besar Pek Li siang telah ditelan hidup2 oleh makhluk aneh itu,  hal ini membuat ia jadi sangat gusar.

se-konyong2.... Muncul dua buah lentera merah yang amat besar menerangi seluruh dasar gua tersebut,

Ambil kesempatan itu Lam Kong Pak memperhatikan keadaan disekelilingnya, hati terasa menjelos.

Kiranya diempat dinding gua itu penuh dengan ular aneh berkaki empat yang tak diketahui namanya sedang merambat kesana kemari, lidah merah menjulur tiada hentinya. Kedua buah tentera merah itu bergerak makin mendekat. hembusan angin men-deru2, bau busuk semakin menusuk hidung.

Lam Kong Pak menjerit kaget, buru2 ia kumpulkan semua tenaga untuk meloncat keatas

Tubuhnya melayang setinggi satu tombak lebih lima enam, hawa murni sukar dikumpulkan jadi satu lagi.

Badannya sekali lagi melayang turun kebawah. sementara badanya masih berada ditengah udara itulah

secara lapat2 ia dapat melihat bilamana kedua buah lentera tersebut kiranya adalah sepasang mata dari makhluk aneh itu.

Hawa gusar seketika memuncak membuat ia lupa akan mara bahaya, ia tahu Pek Li siang telah ditelan hidup2 oleh makhluk aneh itu.

sepasang lengan mendadak bergetar keras kemudian bagaikan kilat menubruk kearah binatang aneh itu.

Karena hanya menubruk kearah mana ia baru bisa lolos dari dalam lumpur sementara jarak kedua buah lentera merah itu tinggal tiga empat tombak dihadapannya.

Tubuhnya melayang tepat disisi tepi telaga lumpur itu badannya maju kedepan dengan sempoyongan. setelah melihat lebih cermat lagi tak kuasa ia menjerit kaget.

Kiranya batok kepala dari makhluk aneh tersebut besar bagaikan suatu gundukan tanah bukit, diatas kepalanya tumbuh dua buah tanduk raksasa, mulutnya bagaikan  mulut gua, taring yang runcing muncul dari balik mulut, kedua buah lubang hidungnya laksana cerobong asap.

Tubuhnya besar bulat dengan duri tajam disepanjang punggungnya memancarkan cahaya tajam. sewaktu binatang itu bergerak kedepan seluruh dinding gua itu bergeser se-akan2 tertimpa oleh gempa bumi yang amat keras.

Pengetahuan Lam Kong pak sangat luas, teringat olehnya akan pelajaran yang pernah ia terima:

"Naga yang jantan bertanduk dan yang betina tanpa tanduk. Naga yang memiliki tanduk tunggal disebut ciauw, memiliki dua tanduk disebut cioe dan tanpa tanduk disebut Ghi”.

Makhluk aneh ini memiliki sepasang tanduk. panjang tubuh mencapai puluhan tombak jelas ia termasuk jenis naga yang disebut Ku Cioe Liong.

Jangan dikata saat ini ia menderita luka parah, kendati tenaga murninya masih utuh pun susah juga untuk melenyapkan binatang ini.

Naga bertanduk itu makin lama bergerak makin dekat jaraknya tinggal dua tombak. Mulutnya terpentang lebar dan mengelarkan suara yang amat aneh.

Lam Kong Pak kumpulkan semua tenaganya dikedua belah lengan, diiringi bentakan keras ia melancarkan satu pukulan dengan jurus Ban san Tiauw Thian atau selaksa Payung Menghadap kelangit.

Dua gulung cahaya merah berbentuk payung laksana kilat mengurung sekitar batok kepala naga bertanduk itu dan menghantamnya keras2.

siapa nyana naga bertanduk ini merupakan binatang raksasa yang telah berusia ribuan tahun mana mungkin ia jeri terhadap pukulan ini, lagipula Lam Kong Pak sudah teriuka. serangannya barusan hanya menggunakan tenaga sebesar tiga empat bagian belaka. "Braaaak. " Terjadi bentrokan keras. naga bertanduk itu

tampak tak berkutik sedangkan Lam Kong Pak tergetar mundur tiga langkah kebelakang, hampir2 saja ia terjatuh kedalam telaga lumpur.

oleh hantaman tadi menimbukkan rasa gusar dari naga bertanduk tersebut. kepalanya yang besar menggeleng kemudian memperdengarkan jeritan keras yang mengerikan, tubuh melengkung kemudian menyusut sejauh tiga tombak.

sementara Lam Kong pak mempersiapkan serangan yang kedua, tiba2 naga bertanduk itu mementangkan mulutnya lebar2 dan meraung keras, tubuhnya tiada hentinya dihentakkan keatas tanah.

seketika itu juga seluruh bumi bergetar keras. batu cadas berterbangan memenuhi seluruh ruangan, hampir2 saja Lam Kong Pak tak sanggup berdiri tegak. Tiba2 ia terdengar jeritan keras berkumandang datang secara lapat2, suara itu se-olah2 datang dari tempat kejauhan namun kalau didengarkan lebih cermat jelas bergema dari tempat yang sangat dekat.

Lam Kong Pak berseru tertahan ia temukan suara itu berasal dari jeritan Pek Li siang bahkan muncul dari mulut Naga Bertanduk itu.

"Apakah seseorang yang telah ditelan naga Bertanduk selama setengah harian lamanya belum juga mati" pikiran ini berkelebat dalam benaknya.

Namun jeritan itu semakin lama semakin santar. Lam Kong Pak tidak memperdulikan keselamatan dirinya lagi, ia melompat ketengah udara dan meluncur masuk kedalam mulut besar sang naga yang terpentang lebar2 itu. Perbuatan ini sangat mengena dihati naga bertanduk itu, dengan sekuat tenaga ia menghisap.

seketika itu juga Lam Kong Pak merasakan seluruh badannya panas seperti dibakar mengikuti tenggorokan yang licin dari naga tadi ia terjerumus masuk kedalam lambung makhluk tersebut.

= = ooo OOOOO ooo = =

"SIANG MOAY siang moay...." sembari meluncur masuk kebawah ia ber-teriak2.

Dalam keadaan seperti ini seluruh badannya terasa amat panas dan kering sukar ditahan Namun napasnya tidak menjumpai kesulitan, laksana dalam dunia luas,

Berada didalam lambung naga bertanduk itu ia tak sanggup bangun berdiri. laksana berada dikolong meja.

Terasa tubuh naga tadi. Berguling, melingkar terus tiada hentinya, mungkin pula merasa sangat tidak enak dibadan-

"Siang moay, siang moay....sembari bergulingan ia berteriak memanggil tiada hentinya.

suaranya sangat mengharukan itulah nasib para pendekar muda yang selalu diselubungi rintangan dunia.

"ENGKOH LAM KONG, Engkoh Lam Kong " Mendengar suara itu Lam Kang Pak jadi kegirangan,

dengan sekuat tenaga ia berteriak kembali. namun tidak berhasil menemukan berasal dari arah manakah suara tersebut, ia tahu lebar tubuh naga bertanduk raksasa ini mencapai tujuh, delapan tombak dan panjangnya puluhan tombak bahkan isi perutnya beraneka macam, sukar untuk mencari seseorang dalam keadaan seperti ini. "Engkoh Lam Kong, kau berada dimana?" suara itu berkumandang se-olah2 datang dari tempat yang sangat jauh.

"Aku berada disini, aku berada disini" Lam Kong pak segera berteriak keras. "Engkoh Lam Kong, kau berada dimana?"

"Siang moay aku sendiri pun tidak tahu, karena sama sekali tak dapat kulihat jelas"

Bantingan tubuh naga bertanduk itu semakin lihay, berhubung naga itu menggerakkan kepalanya terus maka makin lama Lam Kong pak terperosok semakin jauh. menurut dugaannya ia sudah berada dilambung Naga tersebut.

Dengan tangannya ia raba empat penjuru namun sekeliling sana terasa amat licin sekali sukar mencekal sesuatu.

"siang-moay, siang moa y kau berada dimana ?"

Kali ini tidak kedengaran adanya suara jawaban, Lam Kong Pak semakin gelisah pikirnya: " Kalau demikian terus menerus kami bakal mati kepanasan, katanya orang yang tertelan oleh ikan besar atau ular besar lama kelamaan ia bakal hancur jadi air darah dalam perutnya, seperti pula manusia menelan udang serta ikan hidup2, lama kelamaan akan hancur sendiri"

Karena cemas, keringat dingin mengucur keluar membasahi seluruh tubuhnya, membuat seluruh badan basah kuyup sangat enak dibadan-

"Siang moay, siang moay... ," suasana kembali hening dan sunyi tak kedengaran sedikit sua rapun, bahkan ia mulai merasa dari empat penjuru serasa ada suatu benda yang lunak dan licin sedang mengisap dirinya. Ia tidak berani meluncur lebih kebawah. buru2 dicekalnya sebuah bulatan daging yang amat besar erat2,

Dengan adanya kejadian ini sang naga bertanduk bergolak semakin keras, suara jeritan keras secara lapat2 menggema datang,

Namun jeritannya kali ini jauh berbeda dengan keadaan semula, se-akan2 ia memperdengarkan jeritan sedih.

Pikiran Lam Kong Pak sedikit bergerak, dalam perkiraannya naga bertanduk itu tentu tidak tahan karena ia mencekal bulatan daging itu erat2. mungkinkah bulatan daging ini adalah hati sang naga?

seketika timbul suatu pikiran didalam benaknya, ia berpikir asalkan hatinya ini bisa dihantam sampai hancur maka ia tak bakal bisa hipup lagi.

seandainya naga bertanduk itu mati maka ia bisa bangun berdiri, dengan sendirinya dapat berusaha pula untuk keluar dari kurungan-

Berpikir sampai disitu ia segera pusatkan seluruh tenaganya disepasang tangan, dengan ilmu telapak sam Hoo It Ciang Hoat dihantamnya bulatan daging itu tiga kali.

Kejadian selanjutnya sangat luar biasa. seluruh tubuh naga itu menggulung dan meng-hentak2 semakin keras. Dari arah depan terdengar suara gemuruh yang amat keras laksana terjadi gempa yang dahsyat, namun ia tetap mencekal bulatan daging itu erat2, sampai mampus tak akan mau dilepaskan-

Lama sekali suasana baru jadi tenang kembali, namun Lam Kong Pak tidak mau berdiam sampai disitu saja, dengan segenap tenaga ia menghantam daging bulat itu keras-keras. "Bruuuuuuk...." Dengan telak kepalanya menembusi bulatan daging tadi, bahkan ada serentetan cairan yang dingin meluncur keluar tepat menyemprot kedalam mulutnya dan masuk kedalam perut.

Naga bertanduk itu tidak berkutik kembali, mungkin ia sudah mati.

Lam Kong Pak yang merasa cairan tadi masuk kedalam mulutnya, ia berusaha untuk memuntahkan kembali keluar, namun ia tidak berhasil tanpa terasa segera pikirnya "seandainya cairan itu beracun, habislah sudah diriku. "

Cairan dingin yang masuk kedalam mulutnya barusan amat banyak. mungkin ada satu mangkuk besar. Begitu masuk. kedaLam perut segera menimbulkan perasaan yang amat dingin-bagaikan minum air es ditengah hujan salju. seluruh tubuhnya gemetar.

Rasa panas luar biasa yang mengeram diseluruh tubuhnya tadi kini sudah lenyap tak berbekas. bahkan tulang iganya yang patah terhajar pukulan sisastera wan bertangan keji pun tidak terasa sakit lagi.

Namun ia tidak memperhatikan hal tetek bengek ini, karena ia sama sekali tidak tahu kalau cairan yang diminumnya barusan bukan lain adalah cairan berasal dari nyali naga, cairan tersebut merupakan benda yang paling mustika diseluruh kolong langit ia telah meneguknya sangat banyak. "siang-moay, siang moa y"

Tiba2 ia terkejut sendiri, karena terasa olehnya jeritan dan teriakannya sangat kuat dan penuh bertenaga bahkan telinga sendiri-pun secara lapat2 tergetar keras.

Ia bangun berdiri, seluruh rasa sakit dibadannya telah lenyap tak berbekas. badan jadi nyaman Dalam pada itu ia sudah lupa bagaimana adalah kepala naga dan bagian mana adalah ekornya.

Karena asal ia ingin keluar maka dia harus menerobos keluar maka dia haras menerobos keluar dari mulut naga, sedangkan badan naga bertanduk itu sangat kuat dan keras. sewaktu berada diluar tadi ia dapat melihat sisik naga itu bercahaya dan begitu kuat dan keras.

Apa lagi pada saat ini ia tidak bersenjata tajam, tidak mungkin untuk membelah perut untuk menerobos keluar.

Kembali ia berteriak dua kali, tetapi tidak kedengaran juga suara jawaban. pikirnya kemudian:

"sudah setengah harian lamanya aku berada disini, namun belum juga menunjukkan tanda hendak mencair, mungkin karena dalam tubuhku ada hawa murni "Yen Ing cing Khie." kenapa aku tidak me-lihat2 kesebelah sana? seandainya disana tidak tembus bisa saja kembali lagi kemari, bagaimana pun salah satu  adalah  bagian  mulutnya "

setelah ambil keputusan ia lantas berjalan kedepan kurang lebih tiga lima tombak kemudian mendadak kakinya terbentur dengan suatu benda yang amat lunak sekali, ia segera merasa bahwa benda tersebut adalah manusia yang berbaring disana.

IA TERPERANJAT, dalam dugaannya orang ini pasti Pek li siang. Karena itu ia mulai meraba disekeliling tubuh orang itu, rabaannya ini menambah keyakinannya orang ini bukan lain adalah Pek-li siang, sebab bentuk tubuh orang ini kecil mungil dan padat berisi.

Ia mencekal denyut jantungnya, terasa detakan nadi masih berdenyut, ini pertanda gadis tersebut belum menemui ajalnya. "siang-mooay, siang moay...." serunya berulang kali.

Tiada sahutan dan tak ada suara pantulan, Lam Kong Pak makin terkesiap. ia sadar Pek Li siang tiba disana jauh lebih pagian, bahkan tenaga lweekangnya tidak sempurna yang dimilikinya, kemungkinan ia sudah tidak tahan-

"siang-moay, cepat sadar.. cepat bangun-" Tetap tiada jawaban,

Mendadak tangan Lam Kong Pak meraba pada bagian pinggangnya, ia merasa seakan-akan tangannya telah meraba sejilid kitab. namun pemuda tersebut tidak ambil perhatian, telapak tangannya ditempelkan keatas jalan darah Leng Tay Hiatnya dan bantu menyadarkan gadis tersebut.

sementara bawa murni disalurkan kedalam tubuh gadis itu, sang badan segera menggetar keras, seakan dari telapak tangannya muncul suatu kekuatan tak berwujud yang menyerang kedalam tubuhnya kemudjan mendapatkan penolakan dari dalam badan gadis tadi.

Lam Kong Pak ter-heran2, ia tak tahu apa sebabnya bisa terjadi begini, ia masih mengira Pek li siang menderita luka dalam yang amat parah.

Ia mana tahu peristiwa ini terjadi berhubung tanpa sengaja ia telah menelan cairan dari nyali naga, tenaga lweekangnya memperoleh kemajuan pesat. tenaga murni yang dimiliki dewasa ini sudah bukan tandingan jago2 kelas satu dalam dunia persilatan lagi.

Tidak selang seperminum teh kemudian tubuh yang kecil mungil itu mulai ber-gerak2 jelas tenaganya sudah pulih kembali dan ia-pun sadar dari pingsannya. Terhadap Pek-li siang gadis mungil ini Lam Kong Pak merasa menyesal bercampur kasih. ia pernah ambil keputusan untuk membuat ia bergembira selalu sepanjang masa.

oleh karena itu hawa murninya yang paling dahsyat dan tiada bandingan itu per-lahan2 disalurkan kedalam tubuhnya, siapa nyarna perbuatan gegabahnya ini hampir saja membuat ia menyesal sepanjang masa.

Sementara tenaganya disalurkan mencapai pada puncak, mendadak sang gadis bertubuh langsing itu meloncat bangun, diiringi gelak tertawa seram sang telapak diayun kedepan mengirim sebuah serangan-

Tenaga lweekang Lam Kong Pak pada saat itu sudah hampir habis. lagi pula ia tidak ber-jaga2, serangan tadi dengan telak bersarang diatas jalan darah dari cin Kiat pada pundaknya ditambah pula tenaga pukulan orang itu sangat dahsyat. jangan dikata untuk salurkan tenaga melakukan periawanan, sekalipun hawa murninya berhasil dikumpulkan pun belum tentu bisa terhindar dari mara bahaya.

Tubuhnya terhajar hingga terpental sejauh satu tombak lebih, ia muntah darah dan berseru:

"Adik Siang. aku adalah Lam Kong Pak"

Dalam pemikiran Lam Kong Pak, ia mengira Pek-li Siang sadar dari pingsannya dan salah menganggap dia sebagai orang jahat. karena itu turun tangan lebih dahulu untuk merubuhkan pihak musuh. pemuda kita sama sekali tiada maksud menyalahkan perbuatannya.

Kalau ia membungkam masih baikan, karena suasana dalam lambung naga tersebut gelap gulita jangan dikata orang lain, sekali pun ia yang telah memiliki tenaga lweekang amat sempurna pun belum bisa melihat di-tempat kegelapan, dengan seruan itu sama halnya memberi tahu kepada lawan dimana saat ini ia berada.

"Braaaaaaaak...." satu serangan berat kembali bersarang diatas pinggangnya, bahkan ia merasa hantamannya kali ini jauh lebih keji dari serangan pertama, se-kan2 orang itu ada maksud membinasakan dirinya dalam sebuah pukulan itu. "Adik siang, Adik siang... aku adalah. "

"Braaaaak...." kembali satu serangan menghantam datang, pukulan ini kontan membuat tubuh Lam Kong Pak terpental sejauh tiga tombak dan seketika jatuh tidak sadarkan diri

"Ha..haaa...haaaa...haanaa...." Diiringi gelak tertawa seram yang menggidikkan hati terdengar suara seseorang berseru

"siapa yang jadi adik siangmu? heeeee....heeee. ini

namanya kau cari mati buat diri sendiri, jangan salahkan aku simajikan pemilik pegadean Bu-lim bertindak telengas sebetulnya aku orang sudah kempas kempis tinggal ajalnya dan mengira malam ini akan mati dalam lambung naga, siapa sangka karena bencana malah mendapat untung. bukan saja tanpa sengaja menemukan kitab pusaka payung sengkala dalam lambung naga ini bahkan memperoleh juga tenaga murnimu yang maha dahsyat itu " Dengan bangga ia ter-kekeh2, sambungnya

"Sejak ini, aku akan muncul kembali dikolong langit dengan kedudukan seorang Bu-lim Bengcu, aku tak perlu jeri dan takuti lagi segala macam persoalan heeee...heeee....heeeee. "

sekali lagi ia tertawa seram, terusnya kemudian "Dengan pukulanku terakhir yang menggunakan delapan bagian hawa murni. aku percaya kau keparat cilik tak bakal bisa hidup lebih jauh kau tak usah menyalahkan aku bertindak telengas"

Bicara sampai disitu sembari me-raba2 ia bergerak menuju kebagian lain,

sementara itu Pek-li siang pun sudah sadar kembali dari pingsannya, ia tahu pemilik pegadaian Bu-lim berada tiga tombak dihadapannya ia tak berani berkutik maupun menghembuskan napas panjang ia sadar saat ini dia bukan tandingan, seandainya ia terhajar mati itu soal kecil, namun engkoh Pak-nya pun selama hidup tak ada yang menolong lagi.

oleh karena itu diam2 ia mengertak gigi kencang2 dan membungkam dalam seribu bahasa, menanti pemilik Pegadaian Bu-lim sudah pergi jauh ia baru bergerak mendekati Lam Kong Pak.

Ketika denyutan nadi diperiksa, detak jantung terasa sebentar ada sebentar hilang dan ter-putus2 seakan sebentar lagi akan berhenti.

Ia jadi amat gelisah. air mata jatuh berlinang. sembari berteriak keras tubuhnya segera menubruk keatas badan Lam Kong Pak dan menangis ter-sedu2.

Namun dengan cepat ia memperingatkan diri, kalau tidak cepat menolong pemuda itu maka kekasihnya akan binasa dan sejak itu mereka akan dipisahkan oleh dunia yang berbeda, karena itu sepasang telapaknya segera ditempelkan keatas jalan darah 'Leng Tay Hiat' Lam Kong Pak, sisa tenaga yang dimilikinya tiada putus disalurkan keluar. Walaupun Pek-li siang pernah makan buah dewa dan pernah pula merasakan berganti kulit, namun dibandingkan dirinya Lam Kong Pak ia masih terpaut sangat jauh, karena itu seperminum teh lamanya salurkan hawa murninya kedalam tubuh pemuda itu. Lam Kong Pak tetap tak berkutik,

Siapa nyana pada saat Pek-li siang berteriak 'Engkoh Pak' tadi telah mengejutkan Pemilik Pegadaian Bu-lim, sebetulnya ia sudah berada didekat Mulut Naga tapi setelah mendengar jeritan itu ia segera berhenti.

Ia tahu jeritan tersebut kemungkinan besar berasal dari 'siang-moay' yang diteriakkan Lam Kong Pak tadi, dan iapun sadar kemungkinan besar apa yang diucapkan tadi sudah didengar olehnya.

Ia tidak ingin melepaskan seorangpun yang mengetahui rahasianya. apalagi Pek-li siang sudah setengah harian berada dilambung naga tanpa jatuh tidak sadarkan diri, ia makin terperanjat dan tidak ingin melepaskan orang itu. Kembali ia putar badan dan berjalan balik kearah lambung naga.

Namun ia tak berani gegabah. karena masing2 pihak tak bisa saling kelihatannya, ia tak mengerti apa sebabnya Pek li siang tidak jatuh pingsan? bahkan iapun tidak tahan, seandainya bukan Lam Kong pak salah mengira dia adalah Pek Li siang. mungkin dirinya pun kini sudah menemui ajal.

sementara itu Pek-li siang sedang salurkan hawa murninya untuk menolong Lam Kong Pak. saat ini amat gawat. jangan dikata sipemilik pegadaian Bu-lim yafng begitu lihay. cukup seorang jago Bu-lim biasa pun sudah dapat mencabut selembar jiwanya Dia....sipemilik pegadaian Bu-lim sudah tiba disekitar kedua orang itu, namun ia tidak langsung turun tangan, karena ia ada maksud sekali hantam mencabut jiwa lawan-

Ia pusatkan perhatian untuk mengamati napas mereka berdua untuk membedakan posisi sepasang muda-mudi itu. akhirnya ia tiba dua tombak dibelakang Pek-li siang.

Membicarakan tenaga lweekang yang dimilikinya dewasa ini, benda lempengan besi yang berada pada jarak dua tombak pasti akan hancur ber-keping2 kalau terhantam telak pukulannya.

Diam2 ia salurkan hawa murninya hingga mencapai dua belas bagian ia menyadari asalkan serangan ini dilepaskan maka kedua orang itu kontan akan hancur dan berubah jadi daging kumal.

Detik dimana ia mempersiapkan suatu serangan gencar, mendadak serentetan cahaya tajam memancar datang dan tepat menyerbu telapak kanannya.

Walaupun lingkaran cahaya itu tidak luas, namun sangat terang benderang membuat telapak kanannya yang telah dipersiapkan suatu pukulan tersorot amat jelas, se-akan2 orang itu sudah tahu bahwasanya ia hendak melancarkan serangan bokongan-

si Pemilik pegadean Bu-lim terkesiap. ia tahu dalam lambung Naga kembali muncul seorang jago lihay, buru2 niatnya untuk membinasakan kedua orang itu dihilangkan, badan mundur tiga langkah kesamping untuk meloloskan diri dari sorotan cahaya tajam itu.

siapa sangka se-olah2 sang pelepas cahaya itu sudah memahami rahasia hatinya, bagaikan bayangan ia mengikuti terus dan kembali menyoroti wajahnya terang benderang. seandainya ia tidak mengenakan kain kerudung, seluruh raut mukanya akan terlihat amat jelas.

Ia mendengus dingin, badannya bergerak cepat. sekilas pandang orang akan merasa ia berkelit kekanan dalam kenyataan ia berkelit kekiri, kemudian dua langkah bergeser kedepan dan meloncat satu tombak kekanan-

Dengan perbuatannya ini sang cahaya tajam tadi setengah harian lamanya tak berhasil menemukan sasaran, sebab si Pemilik Pegadaian Bu-lim sudah bersembunyi dibelakang jantung naga tersebut.

"siapa kau?" bentak pemilik Pegadaian Bu-lim amat gusar.

"Tay tei Liong in" suara yang seram dan tua menjawab.

Pemilik Pegadaian Bu-lim tertegun, pikirnya:

"siapakah orang ini? belum pernah ku dengar nama si Naga Pengasingan " Ia segera bertanya: "Tahukah kau siapakah diriku??"

"Seorang perempuan cabul yang mencelakai suami sendiri "

"Tutup mulut"

"KALAU kutinjau dari nada suara anda agaknya suara seorang wanita." seru Pemilik Pegadaian Bu-lim  lagi dengan senyum berat.

"Aku tiada ikatan dendam sakit hati dengan dirimu, mengapa tanpa sebab kau memusuhi diriku?"

" Heeee...heee...heeeee... kita mempunyai ikatan dendam sedalam lautan, loo-nio saking gemasnya ingin sekali kusantap daging tubuhmu " "siapakah sebenarnya anda? apakah gelar Naga pengasingan tersebut menandakan apa bila kau mengasingkan diri dalam jantung naga ini ?"

"Tidak salah. hitung2 kau masih cerdik juga. Loo -io sudah puluhan tahun lamanya menantikan kehadiranmu ini."

si Pemiliki Pegadaian Bu-lim seketika terkesiap. ia teringat akan seseorang. tanpa terasa timbul hawa bergidik dalam hatinya.

"Kalau dugaanku tidak salah, seharusnya kau adalah  'Mo San Sin Li' atau si Malaikat Payung sengkala Coe Hong Hong yang tersohor pada sepuluh tahun berselang ?"

"Heee....heeeee....heeeeee....heeeeee. "

setelah tertawa seram. diikuti isak tangis yang amat sedih. suaranya mirip kuntilanak ditengah malam buta membuat orang merasakan bulu kuduknya pada bangun berdiri,

"Perempuan cabul" teriaknya kemudian, "Dugaanmu sedikitpun tidak salah. Loo-nio memang puteri dari sian Yen ping si Malaikat Payung sengkala Coe Hong Hong, waktu ini dengan menggunakan tindakan keji kau merayu sian Yen ping kemudian menipu tujuh jurus rahasia ilmu silat Payung sangkala, kemudian melukai Loo-nio. kau anggap loo-nio pasti menemui ajalnya. Hm, tak kau sangka bukan aku masih sehat."

Pemilik Pegadean Bu-lim kerahkan tenaga murninya hingga mencapai dua belas bagian, kemudian diiringi bentakan keras mendorong telapaknya kedepan-

Serangan ini menggunakan jurus ketujuh dari ilmu Thian Mo san, dahsyatnya luar biasa, Terdengar deruan angin pukulan diiringi sambaran geledek meluncur kedepan Diiringi suara tertawa seram. dari hadapannya muncul pula segulung angin pukulan yang sangat dahsyat menyambut kedatangan serangan lawan, dua gulung angin pukulan berbentrokan satu sama lainnya menimbulkan getaran keras.

Pemilik Pegadean Bu-lim terpukul getar, sehingga tak kuasa ia mundur selangkah kebelakang.

Rasa terkejutnya bukan alang kepalang. ia sadar kepandaian silatnya selama sepuluh tahun ini telah memperoleh kemajuan pesat, pada mulanya ilmu silat pemilik Pegadean Bu-lim hanya kalah setingkat. kini walaupun ia berhasil memperoleh tujuh jurus ilmu silat Payung sengkala, namun tetap bukan tandingan .

Ia tahu dalam serangannya tadi pihak lawan tentu menggunakan ilmu sakti Payung sengkala jurus kedelapan atau jurus yang kesembilan datangnya paling tinggi hanya tujuh, delapan bagian saja.

Ditinjau dari segi ini bisa diambil kesimpulan kalau ini hari ia tidak menggunakan kecerdikan untuk merebut kemenangan, jangan harap bisa lolos dari lambung naga dalam keadaan selamat.

Dalam pada itu si saga Pengasingan telah bertanya dengan nada berat:

"Bagaimaaa perempuan cabul? kalau tahu keadaan tinggalkan kitab pusaka tersebut, kemungkinan Loo-nio masih bisa melepaskan satu jalan hidup bagimu"

"Hmmm heee....heeere... kau anggap aku takut kepadamu?"Jengek si Pemilik Pegadaian Bu-lim sembari tertawa dingin sesudah ia termenung dan berpikir sebentar. "Aku pergi ke-mana2 mencari dirimu setelah ini hari saling berjumpa, jangan dikata pergi dari sini. sebelum salah satu diantara kita roboh binasa pertarungan ini hari tidak akan berhenti, ayoh kalau berari keluar dari sini"

"Kau anggap setelah berada diluar, kau bisa melarikan diri dari cengkeraman Loo-nio??"

"Hmmmj angan bicara sesumbar" "Ayoh berangkat"

"Ayoh berangkatlah"

suaranya makin lama semakin menjauh.

sementara itu air muka Pek-li siang pucitpasi bagaikan mayat, keringat mengucur keluar membasahi seluruh tubuhnya. ia telah selesai menyalurkan hawa murninya kedalam tubuh pemuda tersebut,

"Siang moay " seru Lam Kong Pak sambil meloncat bangun-

"Ehmmm "

"Hampir2 saja siauw-heng melakukan suatu kesalahan besar, tidak disangka tanpa sengaja aku telah menolong si Pemilik Pegadaian Bu-lim."

"siapa yang bilang tidak masih untung pada saat yang sangat kritis muncul si Malaikat Payung sengkala menggagalkan niat jahatnya, kalau tidak mungkin pada saat ini kita berdua sudah mati konyol."

"siang moay. cepat duduk semedi atur pernapasan, aku akan lindungi keselamatanmu."

"Ehmmmm"
DONASI VIA TRAKTEER Bagi para cianpwe yang mau donasi untuk biaya operasional Cerita Silat IndoMandarin dipersilahkan klik tombol hati merah disamping :)

Posting Komentar