Payung Sengkala Jilid 03

Dengan tangan gemetar lantas dibukanya penutup peti itu, dalam sekejap itulah hati mereka berdua merasa sangat tegang susah dilukiskan, terutama sekali Cioe Cien cien-

Demi Lam Kong pak ia tidak sayang untuk bentrok dengan orang tua sendiri walaupun selama ini terhadap tindak-tanduk ayah serta engkohnya tidak puas tapi ibunya sangat sayang kepadanya.

Pikirannya saat ini sangt bingung, ia berharap dalam peti itu berisikan Payung sangkala sehingga maksud kekasihnya terkabul. disamping itu iapun berharap isi peti itu bukan Payung sangkala karena jika benda pusaka ini sampai lenyap maka ibunya tentu sangat menderita. "Aaaaaah. "

Kedua orang itu ber-sama2 menjerit kaget pikiran pun jadi mendingin bebarapa bagian.

Kiranya isi peti itu adalah kosong melompong. cioe Cien cien benar2 merasa amat kecewa, memang pikiran perempuan paling susah diraba.

Mendadak suara ujang baju tersampok angin berkumandang datang dari luar halaman, Gadis she Cioe itu merasa terperanjat, Ia kirim tanda agar Lam Kong Pak suka cepat2 menerobos masuk ka dalam peti itu,

Tanpa pikir panjang lagi Lam Kong Pak menurut, ia tahu asalkan tindak tanduk mereka itu diketahui oleh Cioe Ci Kang suami isteri maka selembar nyawanya tentu bakal melayang, bukan begitu saja bahkan keselamatan cioe Cien cien pun bakal terancam.

setelah menerobos masuk kedalam peti, Cioe Cien cien tutup kembali peti itu dan dicarikan sebuah gembokan emas untuk mengunci peti tadi. setelah itu tangannya membuat lubang kecil diatas peti sebagai lubang pernapasan. meloncat keluar dari ruang rahasia mendorong rak buku itu balik ketempat asal dan meloncat keluar dari ruangan,

Lam Kong Pak yang berada dalam peti hanya mendengar suara bentakan keras dari Cioe Cien cien berkumandang tiada hentinya jelas ia sedang bergebrak dengan seseorang.

PADA waktu itulah dari jendela sebelah belakang muncul sesosok bayangan tubuh yang kurus kering melayang masuk kedalam ruangan. orang itu berwajah kurus kering bagaikan monyet, usianya kira2 empat puluh tahunan, gerak geriknya lincah dan gesit.

setelah masuk kedalam rumah ia perhatikan sekejap suasana disekeliling tempat itu kemudian masuk lebih kedalam.

Agaknya ia merasa sangat hapal dengan keadaan disana, begitu masuk kedalam ruangan sepasang matanya menyapu tajam rak buku tersebut, tangannya langsung mencabut sejilid kitab tipis yang ada disana.

sreeeeeeet. . .sreeeeeet....ber-puluh2 lembar senjata rahasia Kiem chee Piauw dengan memancarkan cahaya ke biru2an meluncur kemuka mengurung seluruh tubuhnya.

siorang tua kurus itu jadi terperanjat, badannya buru2 meloncat naik ketengah udara dan melayang keatas atap.

sraeeet...weeeeet. ber-puluh2 lembar senjata Kiem chee

Piauw tersebut langsung menghajar tembok keras2.

"SUNGGUH berbahaya...." seru orang tua kurus itu tertahan. Badannya melayang kembali keatas tanah.

setelah diperhitungkan sebentar suasana disana akhirnya ia meraba keatas sejilid kitab yang paling besar. Tiba2. ....

segulung angin dingin meluncur datang langsung menghajar benaknya, serangan tersebut membawa hawa dingin yang menggidikkan hati.

Dengan ter-gesa ia putar badan sambil mempersiapkaa diri, tapi sebentar kemudian sudah menjerit tertahan. "Aduuuuah celaka. "

Pada wakta itulah dari antara rak buku mendadak muncul sebuah tangan hitam yang besar bagaikan kipas menghajar datang. setiap jari tangannya besar bagaikan cawan, pada telapak serta ujung jarinya penuh bertaburan duri2 baja yang tajamnya luar biasa mecengkeram kaki siorang tua itu.

Agaknya sikakek tua itu adalah seorang jago kenamaan dari Bu-lim, melihat dari belakang muncul desiran angin dingin yang tidak diketahui berasal darimana, dalam hati mengerti inilah yang dinamakan siasat serang kanan suara disebelah kiri,

Ketika ia menoleh untuk kedua kalinya tangan raksasa itu sudah tiba disisi kaki kirinya.

Dalam keadaan kritis, buru2 kaki kirinya digetarkan, dengan jurus Thio Hwie Pian Che atau Thio Hwie mengobrak abrik pasukan ia meloloskan diri dari datangnya serangan.

siapa nyana ketika itulah segulung angin serangan laksana kilat kembali menyambar datang.

sebelum kaki kiri siorang tua itu melepaskan diri dari  atas lantai, dari dinding sebelah kanan kembali muncul sebuah lengan raksasa yang langsung melancarkan cengkeraman laksana sambaran kilat,

sekalipun ia memiliki kepandaian silat yang luar biasa. dalam keadaan seperti ini tidak berhasil juga menghindarkan diri dari datangnya ketiga buah serangan aneh itu.

Dalam keadaan terperanjat, pikiran cerdik berkelebat dalam benaknya, ia langsung menekan kearah tangan raksasa yang meluncur datang dari balik rak buku itu.

Menggunakan tenaga pantulan kaki kanannya menjejak tanah dan sekali lagi berkelebat ketengah udara. "sreeeet...." dengan menimbulkan suara yang sangat keras kaki kanan orang tua itu kena tersambar sehingga celananya robek kedasar paha pun kena tergurat serentetan luka yang amat panjang.

Menanti tubuhnya telah mencapai jendela, kedua buah tangan raksasa itu pun lenyap dari pandangan-

"sungguh lihai. " diam2 teriak orang tua itu.

Tanpa memeriksa keadaan lukanya lagi ia balik kedepan rak buku dan berpikir keras untuk mencari jalan keluar.

Mendadak sinar matanya terbentur dengan sejilid kitab yang tertebal diantara tumpukan buku itu. ditariknya perlahan sedang ia sendiri buru2 mengudurkan diri kebelakang.

Ruk buku per-lahan2 bergeser keatas dan muncullah sebuah pintu rahasia.

Intan permata memancarkan cahayanya menyilaukan mata membuat orang merasa hatinya ber-debar2 keras.

Tapi agaknya ia sama sekali tidak tertarik oleh intan permata itu, sepasang matanya dengan tajam memperhatikan seluruh isi ruangan dan akhirnya berhenti diatas peti besar yang memancarkan cahaya ke-emas2an itu sepintas lalu rasa girang berkelebat diatas wajahnya. "Mungkin dalam peti ini. " gumamnya seorang diri

"Jikalau aku Cioe Ci Kang membiarkan kalian hidup2 meninggalkan perkampungan Toa Loo san-cung. . ." tiba2 dari luar halaman berkumandang datang suara bentakan keras.

Baru saja perkataan diucapkan setengah jalan telah diputuskan oleh datangnya serangan angin pukulan desiran angin tajam men-deru2 serasa membetot hati semua orang. Siorang tua itu tidak ada waktu unluk memerjksa keadaan peti itu lagi, sambil mengepit benda tersebut ia berkelebat keluar dari ruang rahasia, menutup kembali rak buku ketempat semula dan berkelebat lewat dari jendela sebelah belakang.

Pada waktu itu suasana dalam perkampungan Toa Loo san-cung amat kacau, dipelbagai tempat api berkobar sangat besar, sedangkan suara bentrakan senjata tajam serta bentakan bentakan keras berkumandang memenuhi empat penjuru.

Agaknya siorang tua kurus itu sangat paham dengan daerah sekitarsana, ia sengaja memilih tempat sunyi yang jarang dilalui orang untuk meninggalkan perkampungan Toa Loo san cung dan berangkat menuju kearah sebelah barat.

siapa sangka kucing menubruk tikus, ada anjing menunggu dibelakang. pada waktu itu seorang siucay berdandan tidak karuan dengan baju yang kumal dan kotor mengintai terus jejak siorang tua itu dalam jarak sepuluh tombak.

sembari mengintai terdengar sang siucay bergumam tiada hentinya: "Kau sipencuri sakti "ciat Cuang sin Tau" Pek Lie Gong menggunakan kesempatan sewaktu perkampungan Toa Loo san-cung kacau balau berjalan keluar dengan membawa sebuah peti besar yang memancarkan cahaya ke emas2an. jelas berisikan barang pusaka. sebaliknya aku sin so Cuang Yen sudah peras otak habis2an untuk mendapatkan pusaka ini bahkan keselamatan pak jie yang menyelundup masuk kedalam perkampungan pun masih belum diketahui. kau siorang tua tidak bakal semudah ini memperoleh hasil diair keruh. . ." Kurang lebih setengah jam kemudian siorang tua itu sudah memasuki sebuah bukit dan menuju kesebuah rumah gubuk ditengah hutan. dari ruangan rumah itu secara samar2 memancarkan cahaya lampu yang redup,

sebelum sipencuri sakti itu membuka pintu pekarangan, pintu rumah sudah terbuka dan muncul selembar wajah yang amat cantik melongok keluar. "Tia kau sudah kembali barang apa yang kau bawa itu?" terdengar ia menegur.

sipencuri sakti langsung menerobos masuk kedalam ruangan dan menutup kembali pintunya rapat2.

sambil meletakkan peti besar yang memancarkan cahaya ke-emas2an itu sang pencuri sakti tertawa tergelak.

"siang jie coba kauterka barang apakah yang terdapat didalam peti tersebut?"

"Hmmm tidak akan lebih emas perak intan permata" "Haaaaaa...haaaaa. . .haaaa...dugaanmu kali ini salah

besar." seru sang pencuri sakti sambil mengelus jenggot kambingnya.

"siangjie. aku sebagai sipencuri sakti yang telah menggemparkan seluruh dunia kangouw, belum pernah merasa bingung dan pusing karena emas perak intan permata. karena itu penghidupan kita tetep miskin dengan makanan yang kasar pakaian yang kasar. tapi perjalanan ayahmu keperkampungan Toa Loo san-cung kali ini telah menempuh suatu perjalanan yang sangat berbahaya sekali."

Waktu itu si sin so Cuang Yen sang Hong Tie yang bersembunyi diluar jendela diam2 merasa kagum, banyak orang Bu-lim yang membenci diri sipencuri sakti. tidak dinyana sebenarnya siorang tua ini adalah seorang pencuri budiman yang patut dikagumi. Tapi satu ingatan lain kembali berkelebat didalam benaknya, kawan karibnya Siauw Yauw sianseng telah menemui bencana. jikalau tidak memperoleh payung sangkala ini maka dendamnya tak akan terbalas. karena urusan inilah ia tidak sayang2nya mencari salah dengan orang2 Toa Loo san cung. diam2 membinasakan Cioe It Tong dan memerintahkan Lam Kong Pak menyelundup masuk kedalam perkampungan tersebut.

siapa nyana usahanya ini sia2 belaka, pusaka tersebut kena didahului oleh sipencuri sakti.

Pada waktu itu terdengar sang gadis kembali berkata^ "Tia sebenarnya benda apakah yang terdapat dalam peti ini?"

"siang-jle. itulah semacam benda berharga" kembali sipencuri sakti menunjukkan senyuman misteriusnya.

"Pusaka apa ?"

"Pusaka hidup aku sedang merasa risau karena kau kawin tidak punya barang pesangon-tapi setelah memiliki pusaka ini kitapun tak usah merisaukannya kembali."

Pada waktu itu sin so Cuang Yen yang berada diluar jendela sudah ambil keputusan dihatinya.

"Demi membalas dendam berdarah kawanku, terpaksa satu kali ini aku harus berbuat sebagai manusia rendah" pikirnya. Ia lantas tertawa lantang dan berseru keras.

"Eeeei...orang tua she Pek Li kau keluarlah sebentar. aku orang she sang punya urusan yang hendak dirundingkan dengan dirimu."

Mendengar suara seseorang muncul secara tiba2 dari luar jendela, Pek Lie Gong ayah beranak merasakan hatinya tergetar. si pencuri sakti itu segera matikan lampu lentera sehingga suasana dalam ruangan gelap gulita.

"siang-jie, hati2 menjaga peti ini. Tia akan keluar sebentar" bisik sipencuri sakti lirih.

Habis berkata ia langsung meluncur keluar dari rumah. sesampainya diluar rumah dan melihat siapa kah orang

yang  berdiri  disana,  untuk  kedua  kalinya  sipencuri  sakti

merasakan hatinya tergetar keras.

"Aku kira siapa tidak tahunya si pentolan tiga manusia miskin sin so Cuang Yen sang Hong Tie. Eeeeei...kau sisetan miskin selamanya berbuat jujur dan mulia kenapa malam ini mengintai diri loohu terus menerus. . .? apa maksudmu?"

"orang tua she-Pek Lie. kau kenal dengen siauw Yauw siansang ?"

"Loohu hanya tahu dia berwatak jujur, kepandajannya diantara kepandaian tiga manusia miskin empat manusia kaya, sedang dalam soal hubungan sih tidak ada sama sekali."

sin so Cuang Yen merandek, lau sambungnya lagi: "Kedatangan aku orang she-sang malam ini adalah ingin menanyakan satu urusan kepadamu."

"setan miskin, sudah tidak usah bolak balik lagi bicaralah terus terang tanpa tedeng aling2 kecuali barang yang ada dalam peti serta batok kepala loohu mungkin tak ada barang lain lagi yang kau arah, bukan begitu ?"

sipencuri sakti merasa sangat bersedih hati tapi urusan sudah jadi begini tidak bicarapun tidak sanggup, dengan nada serius ujarnya kemudian "Kedatangan aku orang she-sang memang bertujuan atas barang yang berada dalam peti itu."

Hampir2 saja si pencuri sakti meloncat saking kagetnya. "sang   Hong   Tie"   teriaknya   keras.   "Jika   kau   bisa

menangkan loohu, maka barang yang berada dalam peti sudah tentu jadi milikmu, jikalau tidak. . .heeeee... heceeee.

. ."

"Pencuri tua kau jangan gelisah dulu" buru2 si sin so Cuang Yen ulapkan tangannya.

"Dahulu aku orang she-sang sama sekali tidak kenal dengan watakmu, tapi setelah mendengar pembicaraanmu pada malam ini dengan putrimu. aku baru merasa kagum atas kebersihan hatimu."

"setan miskin ada baiknya kau jangan menggunakan permainan macam begini untuk menghadapi lohu."

"Coba kau dengarkan dulu karena ingin membalas dendam kawanku yang dibunuh orang, aku orang she-sang bagaimanapun juga harus mendapatkan payung sangkala itu, terus terang aku beritahu padamu. siauw Cung cu Cioe It Tong dari perkampungan Toa Loo san-cung adalah mati ditanganku. setelah itu aku telah menyuruh murid kawanku itu untuk menyaru sebagai gundik dari Cioe It Tong menyelundup masuk kedalam perkampungan, kini jejaknya tidak diketahui sedang Payung sangkala itupun berhasil terjatuh ketanganmu, kedatangan aku orang she-sang pada hari ini sama sekali bukan bermaksud untuk merebut, tapi ingin ajak kau berunding mungkinkah untuk sementara waktu boleh aku pinjam."

"Tutup mulut" teriak sipencuri sakti sambil tertawa dingin tiada hentinya. "sang Hong Tie kau hanya tahu untuk membalaskan dendam berdarah kawanmu, tahukah kau apa maksud loohu berusaha keras untuk mendapatkan barang pusaka ini?"

"Bukankah kau ingin mempelajari ilmu yang tertera diatas payung sangkala tersebut untuk digunakan merajai seluruh dunia persilatan?"

"jikalau aku punya maksud jahat yang tidak senonoh ini sejak dahulu sudah mati dan dikubur diatas tanah. selama hidup lohu selalu suka berpesiar pantang cari kekayaan, asalkan sehari tiga suap nasi sudah cukup."

"Jikalau memang begitu tiada halangan bukan jika payung sangkala tersebut kau pinjamkan beberapa waktu untuk aku orang she sang? bukan saja tindakanmu ini akan membuat aku merasa sangat berterima kasih sekali. bahkan siauw Yauw sianseng Lee Ih Beng yang ada dialam bakapun merasa sangat berterima kasih kepadamu bukankah perbuatan ini sangat mulia sekali ?"

"Tunggu sebentar, perkataan loohu belum selesai diucapkan walaupun loohu tidak punya maksud untuk merajai seluruh dunia kangouw tapi orang lain tetap tak akan melepaskan diriku "

"siapa?"

"Pentolan dari empat manusia kaya, Cioe Kang itu cung cu dari perkumpulan Toa Loo san-cung "

"Kau sipencuri tua jangan sembarangan ambil menuduh," tiba2 sin so Cuang Yen tertawa dingin tiada hentinya. "Antara kau dengan dirinya sama sekali tidak terikat hati bagaikan air sumur tidak mengganggu air sungai. jikalau mengatakan ia tidak suka melepaskan dirimu. maka sekalipun mati aku orang she-sang juga tak akan percaya," "Hmmm apa yang kau ketahui?" seru sipencuri sakti sambil tertawa dinginpula.

"Batok kepalaku sudah ia gadaikan kepada pegadaian Bu-lim"^

"Apa gunanya ia menggadaikan batok kepalamu?" tanya sin so Cuang Yen melengak,

"Heeeeee. . .heeeee. . .hereee. . .bukankah karena ia takut aku mengganggu payung sangkalanya."

"Berapa besar ia gadaikan kepalamu?" "satu laksa lima ribu tahil"

"Tidak kusangka batok kepala kau sipencuri tua bisa laku sebegitu besarnya."

"Ia tidak suka melepaskan diri sudah tentu aku harus turun tangan terlebih dahulu aku harus melatih ilmuku sehingga benar2 berhasil percaya si majikan pegadaian Bu lim tak bakal bisa meng-utik2 loohu setelah kepandaian tersebut berhasil aku miliki."

sin so Cuang Yen merasa serba susah, sebenarnya dia adalah seorarg lelaki sejati tapi demi berhasil membalas dendam sakit hati kawan karibnya ia tak bisa berpeluk tangan sampai disitu saja.

Apa lagi karena urusan ini ia sudah mulai mencari siasat susun rencana satu tahun yang lalu, jikalau harus pergi dengan tangan hampa bukankah sama saja usahanya sia2 belaka.

Ia mengerti watak sipencuri tua itu keras jikalau tidak berhasil menundukkan hatinya jangan harap bisa berhasil mendapatkan barang tersebut.

Berpikir sampai disitu dengan suara berat segera  ujarnya^ "Aku mengincar barang pusaka ini terlebih dahulu, jika kau tidak suka menjual muka kepadaku. terpaksa aku orang she-sang harus menyalahkan dirimu."

" Jadi kau hendak merebut dengan kekerasan?" "sedikitpun tidak salah. walaupun tindakan aku ini rada

tidak cemerlang. tapi demi terbalasnya dendam kawan karibku terpaksa aku harus menggunakan cara ini."

Walaupun sipencuri sakti tahu bahwa dia bukan tandingan, tapi sudah tentu iapun tidak ingin barang pusaka yang baru saja diperoleh diserahkan kepada orang lain dengan begitu saja. apabila batok kepalanya sudah digadaikan jikalau dalam waktu singkat tak berhasil melatih serangkaian ilmu silat yang lihay ia pasti akan menemui ajalnya ditangan simajikan pegadaian Bu-lim.

"sang Hong Tie" bentaknya kemudian keras. "selama ini loohu selalu menghormati dirimu sebagai seorang lelaki sejati, tapi bukan berarti aku takut kepadamu. jika kau tidak ingin memperdulikan kedudukan sendiri maka terpaksa loohu pun harus adu jiwa denganmu."

Begitu ucapan selesai diucapkan ilmu pukulan san Tiem Cap sam sin yang selama ini diandalkanpun dilancarkan keluar dengan gerakan yang maha dahsyat,

sipencuri sakti bisa angkat namanya sejajar dengan nama tiga manusia miskin, sudah tentu bukan manusia sembarangan terutama sekali ketiga belas jurus ilmu pukulan sambaran petirnya kebanyakan merupakan jurus2 serangan yang mengutamakan kelincahan badan membuat orang susah menduga arah yang sebetulnya.

Tapi si sin so Cung Yen sang Hong Tie yang bisa angkat namanya diatas kedua orang manusia miskin lainnya dan sedikit dibawah empat manusia kaya, sudah tentu tak akan anggap sipencuri tua dalam hatinya. Pada saat ini dia sama sekali tidak berkelit maupun menghindar, dengan ilmu telapak Lian Tiong sam Yen ia sambut datangnya serangan2 tersebut.

"Braaak. . , braaak...braaak." beruntun terjadi tiga kali bentrokan keras yang memekikan telinga, seketika itu juga sipencuri tua kena tergetar mundur sebanyak tiga langkah kebelakang. ia merasa pukulan pihak lawan semakin dahsyat diras akan dalam badan. menanti serangan ketiga Meluncur datang, agaknya tenaga lweekang pun bartambah satu kali lipat

"Hingga kini aku orang she sang ingin mengutarakan lagi bahwa maksudku sama sekali tidak membawa maksud jahat. jikalau kau kuka meminjamkan payung sangkala tersebut untuk sementara waktu. maka aku orang she sang..."

"Rubuhkan dulu loohu baru barang kau bawa pergi." potong sipencuri sakti diiringi suara bentakan keras, tubuhnya sekali lagi menubruk kearah depan.

Kedua orang itupun segera terjadi suatu pertarungan sengit diluar pekarangan, walaupun kepandaian silat yang dimiliki sang Hong Tie jauh lebih tinggi satu tingkat dari pada kepandaian Pek Lie Gong tapi untuk menguasai dirinya dalam waktu singkat masih bukan termasuk suatu pekerjaan yang gampang.

Apa lagi gerak gerik sipencuri tua itu sangat gesit dan lincah, ia mengerti tenaga lweekangnya tidak memadai pihak lawan. maka dari itu selama dalam pertarungan ini selalu menggunakan gerakan2 yang gesit untuk meloloskan diri dari setiap ancaman bahaya maut.

Pek Lie siang yang waktu itu berada dalam rumah merasa sangat gelisah sekali. ia tahu kalau ayahnya bukan tandingan dari sin su Cuang Yen cepat atau lambat akhirnya bakal menderita kalah juga.

satu pikiran segera berkelebat dalam benaknya. "Kenapa aku tidak membuka peti ini untuk menyembunyikan dahulu barang pusaka yang ada didalamnya, kemudian baru keluar membantu Tia?" pikirnya dihati.

setelah ambil keputusan iapun menggerakkan tangannya memutuskan gembokan emas pada peti tersebut.

Pada saat ini hatinya merasa amat tegang ia percaya isi dari peti ini tentu barang pusaka, kalau tidak si sin so Cuang Yen tak akan menggunakan kekerasan untuk merampasnya.

DENGAN sangat ber-hati2 ia membuka penutup peti.

Pada saat itulah dari dalam peti melayang keluar sesosok bayangan besar yang langsung melancarkan satu pukulan dahsyat kearah Pek Lie siang sewaktu tubuhnya masih berada ditengah udara.

Pek Lie siang sama sekali tidak menduga kalau isi peti  itu adalah seorang manusia, dalam keadaan tidak bersiap sedia ia mendengus berat. dadanya kena terhantam satu kali sehingga tubuhnya mencelat sejauh satu kaki kemudian roboh menggeletak keatas tanah, 

Lam Kong Pak yang bersembunyi dalam peti hampir mendekati satu jam, walaupun di dasar peti ada lubang untuk pernapasan, tapi lama kelamaan merasa sumpek  juga. saking kesalnya hampir saja dadanya mau meledak. apa lagi teringat dendam perguruan belum terbalas ia sudah kena disiksa. hawa gusar semakin memuncak lagi dalam benaknya.

Karena itu tanpa melihatjelas lagi siapa kah orang itu ia langsung melancarkan satu serangan mematikan. sudah tentu ia tahu orang yang membuka peti itu pasti bukan cioe Cien cien, karena sewaktu berada dalam perkampungan Toa Loo san-cung. sekeluarnya gadis she cioe itu dari ruangan ia telah bergebrak melawan orang dan peti ini kena dibawa pergi oleh seseorang.

Apalagi pembicaraan antara si pencuri sakti serta puterinya setelah tiba dirumah gubuk itupun secara lapat2 dapat didengar Lam Kong Pak. hal ini semakin meyakinkan hatinya bila orang2 itu bukannya orang2 dari perkampungan Toa Loo san-cung.

setelah serangan yang pertama berhasil pukul mencelat badan Pek Lie siang sejauh satu tombak, hawa amarahnya belum sirep. badannya menubruk kembali kedepan sekali lagi melancarkan satu pukulan dahsyat kearah pundak gadis tersebut.

Kembali suara dengusan berat bergema keluar, tubuh Pek Lie sang bagaikan tumpukan tanah lumpur ambruk kebawah, darah segar muncrat membasahi lantai dan gadis itu sendiri jatuh tidak sadarkan diri

Pada saat itulah Lam Kong Pak baru berhasil melihat jelas wajah Pek Lie siang, rasa menyesal muncul dari dasar hatinya.

sekali lagi ia berjalan mendekati gadis tersebut dan memperhatikan lebih teliti lagi. dilihatnya badan gadis itu kecil mungil dengan alis indah. kecantikan wajahnya tidak berada dibawah kecantikan wajah cioe cien cien-

Tapi sewaktu teringat pembicaraan ayah beranak tadi, agaknya seperti merekalah yang mencuri peti ini dari perkampungan Toa Loo san-cung kembali ia mendengus dingin "Ayah harimau anak tentu harimau. inilah hasil yang harus dipetik karena keserakahan kalian-"

Ia putar badan langsung berjalan keluar dari ruangan tersebut. Mendadak tubuh Pek Lie siang rada gerak kemudian merintih perlahan-

Lam Kong Pak menoleh, dilihatnya gadis itu sedang membuka matanya dengan wajah menahan kesakitan yang hebat. keadaannya sangat mengenaskan sekali.

Ia jadi tertegun, secara lapat2 ia merasa gadis ini tidak mirip seorang manusia yang jelek kelakuannya,

Tapi karena penghidupannya diatas gunung sejak kecil. terpeliharalah watak dingin dan kaku pada diripemuda tersebut, walaupun melihat gadis itu merintih sedikit rasa iba pun tak tampak diatas wajahnja.

Ia gemas Pek Lie siang ayah beranak banyak urusan sehingga merusak rencara besarnya. kembali ia mendengus dingin lalu berjalan keluar dari ruangan tersebut. Tiba2 Pek Lie siang mendesis dan sekali lagi muntahkan darah segar.

"siiii. . .siapa. siapa kau ?"

"Lam Kong Pak"

"see. . .secara. . .baaa. . .bagaimana kau.., bisa..., bisa sembunyikan dalam pee. peti itu ?"

"Ini urusan pribadiku, lebih baik kau jangan ikut campur."

Dengan pandangan mendelong gadis she Pek Lie itu memperhatikan wajah Lam Kong pak kemudian menghela napas panjang,

"siii.., .silahkan...kau  ,  ,  .  kau  menambahi  aku...deeee. dengan sebuah pukulan lagi," Mengapa?"

"Baaa . , bagaimana pun..siauw..siauw-moay taak..tak bisa hidup..laa..lagi." kata Pek Lie siang dengan air mata mengucur keluar membasahi pipinya. "siauw..siauw-moay bisa mati diii. . .ditanganmu... jauh. . lebih nyaman."

"Cayhe sama sekali tiada ikatan dendam dengan dirimu, maaf permintaanmu itu tak dapat kupenuhi" seru pemuda tersebut dengan hati tergetar keras.

"KoKo. . .bimbinglah aku...engkohku yang baik. . .baa. .

.bangunkan diriku" kembali Pek siang merengek. "Hmmm siapa yang sudi jadi engkohmu"

Walaupun nadanya ketus, tetapi setelah melukai seorang dara cantik yang tidak memberikan perlawanan sang hati pun merasa rada menyesal, sehingga akhirnya ia menurut juga untuk bimbing gadis itu bangun terduduk.

Luka dalam yang diderita Pek Li siang amatparah, dengan badan lemah gemulai ia jatuhkan diri kedalam pelukan Lam Kong Pak.

"Aduuuuh kali ini rada repot. " diam2 pikir pemuda itu

sambil kerutkan alisnya.

Dari dalam saku ia ambil keluar sebutir pil lantas dijejalkan kedalam mulut gadis she Pek Lie itu

setelah menelan pil tadi. Pek Lie siang pun membuka matanya kembali memperhatikana wajah Lam Kong Pak yang tampan, kembali serunya dengan nada manja "siauw moay,..siauw moay bii. . bisa mati dalam pe. pelukan

koko . .sudah cukup mem. . .membuat hatiku bangga...koko..kau... kau. . .bersembunyi dalam peti itu...tenn..tentu saang , . .sangat menderita bukan" Menghadapi sikap Nyolu yang ditunjukkan gadis tersebut kepadanya, semakin membuat Lam Kong Pak jadi menyesal.

Waktu itu bukan saja gadis tersebut sudah dipukul sampai menderita luka dalam tanpa menggerutu, sebaliknya setiap saat turut memikirkan keselamatannya, kendati watak Lam Kong Pak ketus dan dingin pun ia masih merupakan seorang manusia yang terdiri dari darah dan daging, sudah tentu hatipun ikut merasa terharu. Tapi ia tidak ingin menunjukkan keterharuannya itu.

"oooouwww . , .sudah tentu sangat menderita" sahutnya dingin.

"Koko...kau..kau pergilah" kembali Pek Lie siang berseru sembari melingkarkan tangannya ketubuh pemuda itu dan me-raba2 dada Lam Kong Pak.

"siauw-moay bernama Pek Lie siang, kau bisa ingat terus nama siauw-moay hatiku sudah Cukup merasa puas"

Lam Kong Pak bungkam dalam seribu bahasa, pikirannya mulai kalut dan kacau oleh berbagai persoalan.

"Koko cepatlah pergi" kembali gadis she Pek Lie itu mendesak.

Lam Kong Pak adalah seorang pemuda berwatak keras, suruh ia pergi justru ia sengaja tidak mau pergi.

"Kenapa aku harus pergi?" baiik tanyanya ketus. "Koko..siauw-moay...siauw-moay tahu kau adalah

seorang pemuda berwatak ketus, walaupun siauw-moay tidak tahu asal usulmu tapi aku percaya kau adalah seorang lelaki sejati tapi diatas wajahmu kelihatan sangat murung mungkin ada suatu urusan yang maha berat mengganjal dihatimu." Begitu mendengar ucapan ini langsung Lam Kong Pak santrap jadi marah. ia lupa kalau Pek Lie siang yang ada dalam pelukannya sedang menderita luka dalam yang amat parah kontan tangannya dorong kemuka melemparkan gadis tadi keatas tanah.

Tanpa mendengus atau menjerit lagi, Pek Lie siang roboh tidak sadarkan diri Tapi sejenak kemudian pemuda she Lam Kong ini merasakan jantungnya berdebar keras. ia berjalan mendekati gadis itu lantas menjejalkan sebutir pil lagi kedalam mulutnya. selagi ia siap membimbing dia bangun, tiba2 satu ingatan berkelebat dalam benaknya.

"Asal usulku tidak jelas dendam sakit hati gurukupun belum terbalas mana boleh terjirat oleh api asmara, Heeei biarlah ia berbaring saja disana" pikirnya dihati.

setelah ambil keputusan iapun melirik sekejap kearah gadis tersebut kemudian berlalu darisana dengan langkah lebar. "Koko jangan lewat sana ada orang mau rampas dirimu."

"Ada orang mau merampas diriku?" tak kuasa Lam  Kong Pak rada tertegun dibuatnya. .

Dengan paksakan diri Pek Lie siang coba meronta bangun, sambil bersandar diatas dinding kembali serunya terputus

"Aaa..ada. , . ada seorang jagoan lihay sedang bergebrak mati2an melawan ayahku kesemuanya ini karena kau."

Jikalau waktu itu Lam Kong Pak menanyakan siapa kah yang hendak merampas dirinya mungkin urusan tak bakal terjadi semakin membesar dan Lam Kong pak pun tak bakal mengalami berbagai macam kejadian aneh lainnya lagi. sewaktu Lam Kong Pak berdiri tertegun tiba2 dari luar halaman berkumandang suara bentrokan keras disusul suara jeritan ngeri seorang bergema datang.

Tak kuasa lagi Pek Lie siang menjerit kaget.

"Ceeee. . .cepat bersem.., .bersembunyi dalam pee. peti,

jagoan lihay ini sa...sangat lihay sampai ayahkupun bukan tandingannya cepat."

"Aku tidak takut"

"Uuuuwoooo" tidak tahan Pek Lie siang muntah darah segar, serunya lebih lanjut dengan suara yang lemas "Jika kau tidak suka mendengarkan perkataan siauw-moay aku segera akan bunuh diri dihadapanmu. "

sekali lagi Lam Kong Pak merasa terperanjat, ia melihat seluruh dada Pek Lie siang sudah basah kuyup oleh darah segar. wajahnya pucat pasi bagaikan majat. sembari kertak gigi ia paksakan diri bangun berdiri lantas menatapkan kepalanya keatas tembok.

"Jangan berbuat demikian" teriak Lam Kong Pak sangat kaget dengan cepat ia berkelebat kedepan mencengkeram pundaknya,

"Baiklah. aku suka mengikuti perkataanmu." sambil membopong Peti besar ia letakkan benda itu keatas pembaringan.

Waktu itu dari tempat luaran kembali berkumandang datang suara dengusan berat disusul munculnya suara sipencuri sakti "Kepandaianku tidak memadahi kepandaianmu, banyak bicarapun percuma saja. barang itu ada dalam rumah. kau pergi dan ambillah sendiri tapi loohu peringatkan dirimu, jika kau berani mengganggu puteriku, sekalipun jadi setan loohu tak akan melepaskan kau" Terdengar seseorang mendengus dingin lantas berjalan masuk kedalam ruangan rumah itu.

Lam Kong Pak tidak ingin mengingkari permintaan Pek Lie siang, ia tahu gadis tersebut bermaksud baik kepadanya apalagi orang itu pun memiliki kepandaian silat yang sangat lihay, ia tidak berani menempuh bahaya mencari gara2 secara gegabah.

Tanpa berpikir panjang lagi, pemuda itu membuka penutup peti lantas menerobos masuk kedalam.

sewaktu orang tadi sedang melangkah masuk kedalam ruangan itulah. dari luar halaman berkumandang datang beberapa kali suara bentakan yang amat keras disusul suara bentakan seorang gadis: "Eeeei. . .pencuri tua, kau sudah mencuri keluar sebuah peti dari perkampungan Toa Loo san-cung kami?"

suara gadis itu amat keras, sekalipun Lam Kong Pak yang berada dalam peti pun bisa mendengarnya dengan sangat jelas .

Tak kuasa lagi hatinya terasa bergetar keras, karena ia dapat mengenali suara itu berasal dari cioe cien cien-

sewaktu ia siap berteriak, tahu2 peti tadi sudah kena terkunci lantas dikempit seseorang dan dibawa lari melalui jendela belakang.

Lam Kong Pak tahu orang yang mengempit peti tersebut saat ini bukan lain adalah simanusia yang melukai ayah Pek Lie siang, hanya ia tak tahu kawan atau musuhkah orang itu. karenanya selama ini mulutnya tetap membungkam dalam seribu bahasa.

"Tidak kusangka aku harus merasakan siksaan lagi didalam peti sialan ini" pikirnya dihati, Dengan mengempit peti tersebut orang itu berlari sangat cepat, secara lapat2 pemuda she Lam Kong dapat merasakan ilmu meringankan tubuh yang dimiliki oraag ini jauh berada diatas kepandaian dari ayah si Pek Lie siang,

KURANG lebih setengah jam kemudian agaknya mereka sudah memasuki sebuah gunung yang lebat dan sunyi, secara samar2 pemuda kita yang ada dalam peti dapat menangkap suara desiran pohon siong tertiup angin-

Tiba2 serentetan suara tertawa aneh berkumandang menjulang ketengah angkasa disusul suara jengekan dingin memecahkan kesunyian.

"HEEEEE...heeee. . .heeeeee tidak kusangka rejeki, aku Hiat so Cay sin atau sidewa harta bertangan telengas tidak jelek. malam ini kembali menemui suatu jual beli yang sangat menarik hati. "

orang yang mengempit peti tadi agaknya dibuat tergetar seluruh tubuhnya sehabis mendengar jengekan tersebut, badannya kontan berhenti.

"Hmmm Walaupun nama besar saudara tercantum diantara 'Empat manusia kaya' tapi aku orang she-sang masih belum pandang kau dalam hati" sahutnya ketus.

Lam Kong Pak yang dengar nada suara orang ini, sang hatipun ikut tergetar. pikirnya: "Bukankah nada suara ini berasal dari si 'sin so Cuang Yen' sang Loo-cianpwee ?"

"Heeeee. . .heee. . .heeee. . sudah tentu." Kembali suara seram dari Hiat so Cay sin berkumandang memenuhi seluruh angkasa.

"Dengan andalkan nama besar sin so Cuang Yen sudah tentu kau orang she sang tak bakal takuti siapapun juga. Cuma. . .heee. . heeeee. . .kaupun harus tahu selamanya aku Hiat so Cay sin belum pernah melakukan jual beli dengan sia2"

"Apa yang kau inginkan ?"

"Dengan membawa sebuah peti yang memancarkan cahaya ke-emas2an melakukan perjalanan ter-buru2. jelas benda yang berada dalam peti itu adalah semacam benda berharga yang tak ternilai harganya. jikalau kau orang tahu diri ada baiknya perlihatkan sejenak benda apa yang ada dalam peti itu. jikalau barang berharga biasa saja. aku si Cay sin-ya tak bakal tertarik"

"Kau dugaaku orang she-sang bisa mengabulkan permintaanmu itu?" Teriak sin so Cuang Yen teramat gusar.

"Heeeee. .heee. . .heee. . .sekali pun tidak setuju juga harus setuju"

"Apa yang kau andalkan ?"

"Aku akan mengandalkan Hiat so Cay sin, merek emasku ini "

"Hmnm sedikit permainan cakar ayammu belum tentu betul2 sangat lihay"

Hiat so Cay sin kembali tertawa seram.

"Lihay atau tidak bukankah akan kau ketahui sendiri selelah dicoba? eeei, manusia she-sang letakkan peti itu keatas tanah. bagaimana kalau kita lemaskan otot2 serta tulang2 kita yang sudah mulai kaku?"

"Soal itu sih tidak perlu Aku orang she-sang masih bisa bergebrak sambil mengempit peti ini bukankah sama saja."

"Heeee. . .heeee. . .heeee...manusia she-sang jangan terlalu pandang tinggi kepandaianmu sendiri pertarungan ini bukan main2 belaka Hmmm coba kau tengok kurang lebih lima tombak dibelakangmu adalah mulut gunung berapi. heeeeee. . .perduli seberapa berharganya barang yang berada dalam peti itu tetap termasuk barang sampingan,jangan disebabkan sedikit benda tadi harus mengorbankan selembar jiwa tuamu. wooouw...tak berharga, tak berharga."

sin so Cuang Yen membentak keras, ia tahu setelah berjumpa dengan iblis tua macam begini banyak bicara pun tak guna.

Karena itu tanpa banyak cincong lagi ber-turut2 ia melancarkan beberapa jurus serangan Lian Tiong sam Yen dengan kecepatan laksana sambaran kilat.

"Braaaaaakk. " diiringi suara bentrokan keras, tubuh sin

so Cuang Yen terpukul mundur dua Langkah kebelakang.

"Heeeee. . .heee...manusia she-sang, lebih baik jangan tak tahu diri."

sekali lagi sin so Cuang Yen membentak keras, tubuhnya menubruk maju kedepan dan dengan cepat diantara mereka berdua melangsungkan suatu pertarungan yang maha sengit.

Waktu itu Lam Kong Pek yang berada dalam peti mulai merasa menyesal dan memaki diri sendiri mengapa tidak berteriak sejak tadi.

Ia tahu nama besar Hiat so Cay sin tertera diantara deretan empat manusia kaya tenaga dalam yang dimiliki sedikit berada dibawah kepandaian dari Cioe Ci Kang itu Cung-cu dari perkampungan Toa Loo san-cung serta kedua orang jago muda lihay dari Benteng "Hwie Him Poo."

Apa lagi saat ini sin so Cuang Yen harus bergebrak. sambil mengempit sebuah peti yang berat, kepandaiannya semakin berada satu tingkat dibawah orang2 itu. Kendati begitu dalam keadaan seperti ini Lam Kang Pakpun tidak berani buka suara ia takut karena suaranya bakal memecahkan perhatian Sang Lo-cianpwee dan kena diringkus oleh Hiat so Cay Sin

Ratusan jurus berlalu dengan cepatnya, makin lama Sin So cuang Yen terdesak semakin kebelakang dan Lam Kong Pak yang berada dalam peti pun secara lapat2 mulai merasa kepanasan asap tebal mulai menerobos masuk kedalam ruangan peti melalui lubang2 kecil didasar peti tersebut.

Tiba2 angin pukulan men-deru2, diiringi suara bentakan keras beruntun Hiat So cay Sin melancarkan tiga buah serangan dahsyat kemuka.

Sin So cuang Yen sebagai seorang jago yang kepandaiannya sedikit berada dibawah kepandaian pihak lawan, setelah bergebrak ratusan jurus melawan si percuri sakti itu, lantas harus melakukan perjalanan jauh sambil mengempit peti berat, hawa murninya sudah banyak berkurang.

Walaupun saat ini iapun tahu situasinya jauh lebih banyak bahaya daripada beruntung tapi ia tidak rela menyerahkan barang pusaka Bu-lim itu kepada orang lain-

Dengan kumpulkan seluruh tenaga Iweekang yang dimilikinya sekali lagi ia melancarkan satu pukulan dengan jurus "cuang Yen ci Ti atau mahasiswa Lulus Ujian jurus terakhir dari ilmu telapak "Lian Tiong Sam Yen"."

Braaaaak. . . Bluuuum. . . Beruntun Hiat So cay Sin kena dipukul mundur tiga langkah lebar sedangkan Sin So cuang Yen sempoyongan sejauh tujuh, delapan langkah lebih,

Hiat So cay Sin tertawa seram, laksana sambaran kilat ia mendesak maju lebih kedepan. "Bagaimana?" jengeknya keras. Satu tombak dibelakangmu adalah mulut gunung berapi, apakah kau. . .

."

"Aku orang she-sang akan adu jiwa dengan kau." mendadak sin so Cuang Yen membentak keras.

Kembali satu pertarungan sengit berkobar disisi mulut gunung berapi dengan nekatnya sang Hong Tie hendak mengadu jiwa sedang sidewa harta bertangan telengas pun tidak berani bersikap gegabah.

Lam Kong-pak yang berada dalam peti mulai merasa cemas, keringat mengucur keluar membasahi seluruh tubuhnya, ia merasa kepanasan terkurung dalam suatu ruangan demikian sempitnya.

Beberapa kali pemuda ini ada maksud teriak tapi akhirnya ditahan juga maksud hatinya itu, ia tahu asalkan sang Cia npwe mendengar suara teriakannya maka ia pasti tertegun dan bakal menemui bencana di tangan pihak lawan-

Mendadak. ....

"Braaaaak " diiringi suara hantaman keras. Lam Kong Pak merasakan badannya seperti terbang ditengah awang2, jelas peti tersebut kena dipukul lepas oleh Hiat so Cay sin.

Dua rentetan suara jeritan kaget berkumandang memenuhi angkasa, Lam Kong Pak merasakan daya luncuran dari peti tersebut tidak lemah setelah bergelindingan beberapa kali akhirnya berhenti,

Bersamaan itu pula hawa kobaran api sangat panas membuat badannya kering susah bernapas. keringat mengucur keluar hampir membasahi seluruh tubuhnya. Ia tidak berani berayal lagi. mendadak teriaknya keras "Sang cianpwee Sang Cianpwee aku adalah Lam Kong Pak, aku adalah Lam Kong Pak "

"Aaaah "

suara jeritan kaget kembali berkumandang memenuhi angkasa, tapi sin so Cuang Yen sama sekali tidak mendengar jelas siapa nama yang diteriakkan itu, karena dimana peti tersebut berada pada saat ini sangat dekat sekali dengan mulut gunung berapi, hawa panas yang berkobar membuat orang susah mendekati tempat itu.

Tapi sin so Cuang Yen masih sempat mendengar jelas teriakan 'sang Loocianpwee' beberapa patah kata ia merasa nada suara orang itu sangat dikenal. "suara yang berada dalam peti itu?" bentaknya keras.

Lam Kong Pak yang berada dalam peti mulai merasa tidak tahan terhadap hawa panas yang menyerang datang semakin menghebat, segera sahutnya keras "Boanpwee adalah Lam Kong Pak"^

Mendengar disebutnya nama itu seluruh tubuh sin so Cuang Yen tergetar sangat keras, tanpa perduli hawa panas yang menyengat badan lagi ia menubruk kearah sisi mulut gunung berapi itu

Dengan watak Hiat so cay sin yang kejam dan telengas, setelah mengetahui isi peti tersebut bukan  pusaka melainkan manusia, ia tidak mau kerja tanggung2 lagi, diiringi tertawa seram yang mendirikan bulu roma dari tempat kejauhan kembali mengirim satu pukulan dahsyat kearah muka.

Bersamaan dengan menyambar datangnya segulung angin pukulan dahsyat, suara bentakan nyaring berkumandang pula memecahkan kesunyian. "Bajingan tua kau berani. "

Walaupun Lam Kong Pak dapat menangkap suara bentakan tadi sepertinya berasal dari Cioe Cien Cien, tapi waktu sudah terlambat tenaga pukulan yang maha dahsyat dari Hiat so Cay sin sudah menghajar datang.

Pemuda kita cuma merasakan sang peti bergetar keras melayang jatuh kebawah.

Begitu peti tadi mencelat lebih ketengah,jilatan api segera membakar benda itu dengan dahsyatnya, tapi berhubung daya luncur peti tadi kebawah sangat tinggi maka oleh hawa tekanan yang besar kobaran api tadi kontan tertiup padam.

Hawa panas pun berkurang dan akhirnya Lam Kong Pak merasa hawa segar mulai menyelimuti seluruh bagian peti tadi.

"Byuuuur. " suara air serta gadis2 muda berkumandang

datang diikuti getaran keras dan masuknya air kedalam peti melalui celah lubang kecil.

Lam Kong Pak jadi sangat kaget, dengan sekuat tenaga didorongnya penutup peti siapa nyana usahanya tidak mendatangkan hasil, sedang air pun sudah mulai memenuhi seluruh ruangan peti.

Dengan demikian ia tak dapat mendengar suara diluar lagi dan lama kelamaan ia bakal mati kesesakan napas.

Mendadak peti itu diangkat keluar dari dalam air diiringi suara tawaan merdu serta pembicaraan beberapa orang gadis dengan gembira. Terdengar salah satu diantara gadis2 itu berkata : "Ayoh kita buka dan kita lihat barang apa yang berada dalam peti ini "

"Aaaah jangan, lebih baik kita angkat dan serahkan kepada sian-cu "

"Tapi lihat dulu baru diserahkan kepada sian-cu bukankah sama saja?" ujar gadis pertama lagi,

untuk beberapa saat suara2 dengan barbagai macam pendapat bergema sangat ramainya.

"Jika kalian tidak barani buka, biarlah aku yang buka." mendadak gadis pertama itu berseru.

Waktu itu kebetulan Lam Kong Pak sedang kerahkan seluruh tenaganya mendorong keatas.

"Kraaaak" penutup peti terpental lebar2 disusul badannya mencelat ketengah angkasa lalu mengirim satu pukulan kebawah.

Dua kali jeritan kaget berkumandang memenuhi angkasa, dua orang gadis telanjang yang menerjang paling dekat sudah terkena hajaran sehingga sepasang teteknya yang montok kena terpukul hancur, darah segar muncrat keluar bercampur dengan air sungai.

Waktu itu Lam Kong Pak baru bisa melihat jelas keadaan disekeliling tempat itu. Kiranya ia berada disebuah tebing terjal, diatas tebing tadi adalah mulut gunung berapi, disisi tebing merupakan sebuah sungai kecil yang melingkar jauh keujung tebing.

DISISI sungai terdapat sebuah perkampungan yang sangat aneh, pagoda, loteng maupun bangunan rumahnya terbuat dari semacam bahan yang berwarna putih bersih bagaikan susu. Begitu Lam Kong Pak membinasakan dua orang gadis telanjang bulat tadi, beberapa orang gadis telanjang lainnya jadi gempar. suara teriakan2 keras bergema saling susul menyusul.

Sedang hawa murni pemuda kita begitu buyar.badan pun meluncur turun lagi kedalam sungai.

seketika itu juga ber-puluh2 orang gadis cantik yang telanjang bulat sehingga kelihatan bukit venusnya yang tinggi menonjol serta lekukan badan bagian bawahnya yang menggairahkan ber-sama2 mengerubut datang dari empat penjuru.

Lam Kong Pak kapan pernah menemui pemandangan indah semacam ini?? tubuh sang gadis yang begitu bersih, begitu montok dan menggairahkan terkampar begitu jelas didepan mata apalagi sepuluh orang gadis telanjang sekaligus berada disana, bagaimana pun pemuda kita merasakan juga jantungnya berdebar keras.

Dengan air muka merah jengah pikir pemuda she Lam Kong ini diam2: "Mungkin gadis ini adalah perempuan siluman yang tidak tahu malu, kalau tidak mengapa mereka pada telanjang bulat dialam terbuka."

"Aaaaah "

Tak kuasa lagi ia menjerit tertahan, karena ia temukan seluruh badan sang gadis yang telanjang bulat tadi penuh dengan bulu2 putih sepanjang satu coen, oleh sebab diatas badan mereka ada airnya maka bulu2 putih tadi susah ditemukan dalam sekali pandang.

Dengan penemuan ini maka Lam Kong-pak pun  semakin yakin dugaannya bila ia sudah berjumpa dengan perempuan siluman, diiringi suara bentakan keras dengan jurus 'Hang sauw Lak Hoo' atau Menyapu runtuh Enam benteng dari ilmu Thian suo so menghajar kemuka,

Ber-puluh2 gadis itu sama sekali tidak menyangka pemuda yang berada dihadapannya bila melancarkan serangan secara mendadak. diiringi suara jeritan kaget kembali dua orang mengeletak mati.

Dua kali Lam Kong Pak turun tangan membinasakan empat orang gadis telanjang kontan menimbulkan rasa gusar bagi gadis2 lainnya, ada diantara mereka meloncat dari ketinggian beberapa tombak langsung menubruk kebawah dan ada pula yang menyelam dalam air untuk menggencet pemuda kita .

Dengan adanya serangan ini urusan jadi semakin serius, apalagi harus bergebrak dalam air semakin tidak leluasa lagi baginya.

Mula2 ia mengirim dua serangan dulu ketengah udara, lalu siap menghadapi serangan dari bawah, siapa nyana ketika itulah celananya tiba2 ditarik orang membuat pakaian bagian bawahnya jadi tertarik robek kelihatanlah kejantanannya.

Gadis2 telanjang itu pada menjerit kaget ber-puluh2 pasang mata ber-sama2 dialih ketubuh bagian bawah dari Lam Kong dan memandang kejantanan pemuda itu dengan terpesona.

Lam Kong Pak yang tubuhnya berada ditengah udara melihat sikap gadis2 itu begitu tidak tahu malu, hawa gusarnya semakin memuncak lagi.

Padahal ia mana tahu kalau gadis2 ini sudah jauh terpisah dari pergaulan dunia. sejak dilahirkan belum pernah berjumpa dengan lawan jenisnya. Hawa membunuh berkobar memenuhi seluruh wajah, melihat peti besar tadi kebetulan sedang terbawa arus menuju kearah depan ketiga orang gadis itu, dengan sekuat tenaga ia melancarkan satu serangan dahsyat kedepan.

Walaupun peti itu terbuat dari bahan papan yang bagus, tapi disebabkan baru saja terjatuh ratusan tombak dari atas mulut gunung berapi, saat ini sudah pada mengendur.

sudah tentu tak bakal kuat menahan satu serangan dahsyat dari jagoan lihay lagi.

"Kraaaaak. . . ." hancuran papan beterbangan keempat penjuru disusul berkumandang datangnya tiga kali jeritan ngeri.

Ketiga orang gadis canlik yang sedang memandang Kejantanan pemuda itu dengan terpesona sama sekali tidak menyangka akan datangnya serangan begitu dahsyat, untuk menghindar tidak sempat lagi.

Padahal jika berada dalam keadaan biasa perduli siapa pun diantara gadis itu sudah cukup membuat pemuda kita jadi kerepotan-

Ketika Lam Kong Pak melayang turun lagi keatas air dan melihat kematian ketiga gadis itu dalam keadaan mengerikan, hatinya mulai merasa tidak tega.

Waktu itu berdiri tertegun itulah, kakinya terasa mengejang dan tahu2 sudah dicengkeram orang disusul jalan darah Jong sian Hia-nya jadi kaku. seluruh kekuatan lenyap dan badan pun roboh kedalam air.

Ia tahu secara beruntun ia telah melukai enam tujuh orang perempuan siluman setelah ditangkap susah baginya untuk meloloskan diri dari kematian. Diikuti badannya diseret naik ketepi sungai lalu dibawa lari kearah perkampungan berwarna putih bersih itu

"Braaak" badannya dibanting keatas tanah membuat pemuda she Lam Kong tersadar kembali dari lamunannya,

Ketika ia membuka mata kembali, hatinya mulai diliputi rasa kaget serta tercengang yang bukan alang kepalang.

Tampak seluruh bangunan rumah itu terbuat dari batuan warna putih salju. seluruh perabot berwarna putih bersih pula bahkan sampai kain seprei. horden maupun kelambu juga berwarna putih.

" Lapor sian-cu, perkampungan kita telah kedatangan seorang mata2, harap sian cu menjatuhi hukuman"

Laporan itu begitu diutarakan, dari balik ruangan berkumandang datang suara langkah kaki yang ringan dan diiringi suara ting tang ting tang yang ramai dari gelang yang beraduan-

WALAUPUN Lam Kong Pak tak dapat bergerak tapi kesadarannya sama sekali belum hilang, ia segera alihkan sinar matanya kearah berasalnya suara langkah kaki tadi.

Dari balik horden muncul dua orang gadis cantik berbulu putih yang memakai pakaian model keraton dengan berjalan berdampingan-

Tiba2 mereka memancar kedua belah samping sembari menyingkap horden itu semakin lebar, lalu disusul muncul kembali seorang gadis berpakaian keratan warna putih yang memakai kain kerudung pada wajahnya dengan gerak-gerik yang mengiurkan-

Bau harum yang sangat aneh msnyiar keluar secara lapat2 membuat orang terasa jadi mabok. . Walaupun Lam Kong Pak tidak tahu bagaimanakah raut muka gadis itu, tapi ditinjau dari lekukan badannya yang mengiurkan serta tingkah lakunya yang amat mempesonakan cukup dapat kita raba bila dia adalah seorang gadis yang amat cantik.

Gadis telanjang berbulu putih yang menyeret pemuda she Lam Kong masuk kedalam ruangan tadi segera memberi hormat kepada gadis berkerudung itu ujarnya "Lapor siancu mata2 ini sudah membinasakan lima orang Cap sah Moay perkampungan kita"

Lalu diceritakannya secara bagaimana ia temukan ada peti yang jatuh dari atas mulut gunug berapi lalu muncul Lam Kong Pak yang beruntun membinasakan beberapa orang anggota mereka.

Dengan mulut mambungkam gadis berkerudung itu memperhatikan Lam Kong Pak beberapa saat, akhirnya kepada sigadis telanjang berbulu putih itu ujarnya. "Pergilah disini sudah tak ada urusanmu lagi"

sepeninggalnya gadis itu kembali dara berkerudung itu berkata lagi "Bebaskan jalan darahnya"

Nada suara gadis ini merdu bagaikan genta membuat hati orang terpesona, tapi dibalik nada yang merdu memancarkan daya pengaruh yang sangat besar.

"orang ini masuk kedalam perkampungan kita melalui mulut gunung berapi, bahkan beruntun membinasakan lima orang diantara Cap sah Moay pelindung hukum kita. jelas kepandaian silatnya sangat lihay. siancu." seru kedua orang dayang itu berbareng sehabis mendengar perintah dari Cungcunya.

"sudah, tidak usah banyak cerewet, kalian suka mendengarkan perkataanku tidak?" Kedua orang dayang itu tidak berani banyak bicara lagi, salah satu diantara mereka segera maju kedepan sambil mengirim satu tendangan kearah jalan darah sang pemuda yang tertotok.

Begitu tersentuh ujung kaki, jalan darah terbebas dan Lam Kong Pakpun segera meloncat bangun.

" Kalian berdua boleh mengundurkan diri?" ujar sidara berkerudung lagi. kepada kedua orang dayangnya.

Kedua orang gadis berbulu putih itu melirik sekejap kearah Lin Kong pak akhirnya mereka ber-sama2 mengundurkan diri dari sana.

Walaupun Lam Kong Pak tidak berhasil melihat wajah asli dari gadis ini, tapi secara lapat2 ia merasa dara tersebut mempunyai suatu daya pengaruh serta kewibawaan yang tinggi, bila dibandingkan dengan cioe Cien Cian serta Pek Lie siang jauh sangat berbeda. 

"Dengan cara yang tidak fair saudara menyelundup masuk kedalam perkampungan kami bahkan membinasakan pula lima orang diantara Cap sah Moay pelindung hukum. sebenarnya apa maksudmu ?" tanya dara berkerudung itu.

Lam Kong Pak yang celananya ditarik robek sehingga alat bagian bawahnya kelihatan jelas tertera didepan mata gadis itu sejak semula sudah merasa tidak puas. mendengar perkataan tadi kontan saja tertawa dingin, tidak hentinya.

"Heeeeee. . . .heeee. . .heeee. Kolong langit ini adalah

kolong langit milik manusia, kemanapun aku boleh pergi sesuka hatiku sedang mengenai kalian perempuan2 konyol. tidak lebih adalah lonte2 tidak tahu malu. sekalipun dibunuh juga tidak usah disayangkan" "setelah kau bunuh empat, lima orang gadis anggota perkampurgan kami, apakah dalam hatimu sedikitpun tidak menyesal?"

Dara berkerudung itu sama sekali tidak gusar mendengar makian2 kotor dari pemuda she Lam Kong ia cuma berdiri tenang ditempat semula dan sedikit pun tidak bergerak.

"Bilamana ada kesempatan, cayhe masih ingin membunuh lagi beberapa orang diantara mereka " teriak Lam Kong Pak kaok2.

"Kau berasal dari perguruan mana?" "Tak ada perguruan "

"Tentunya ada suhu bukan? nah siapakah gurumu ?" "Siauw Yauw sianseng, Lu Ih Beng "

" Nona mu belum pernah mendengar jagoan yang bergelar siauw Yauw sianseng, mungkin pengetahuanku memang cetek "

"Heeee. . .heeeee. . .heeeee. . .bagi seorang gadis yang seluruh tubuhnya dipenuhi dengan bulu putih sudah tentu belum pernah melihat kolong langit" ejek pemuda itu sembari tertawa dingin.

"Jadi kau anggap nonamu sama pula dengan mereka ?" "sekalipun berbeda juga tak akan terpaut terlalu jauh " "Kau ingin periksa badanku?"

"Cuh lebih baik tak kuperiksa"

"Dapat membinasakan empat, lima orang pelindung hukum perkampungan kami nonamu menduga tentu kau masih ada sedikit simpanan." seru dara berkerudung itu dengan nada dingin. "Coba kau perlihatkan sedikit kepandaianmu agar aku tinjau apakah kau berhak untuk melihat wajah aslinya nonamu"

"Tidak perlu tidak perlu bagaimana pun juga cayhe tiada berminat untuk melihat wajah aslimu"

"Demikian saja aku akan tetap berdiri disini dan kau boleh melancarkan tiga buah serangan, bila aku tidak bergerak dari tempat itu maka terhitung kau yang kalah, kau harus jadi budakku selama hidup. "

"Jika kau sampai bergerak?"

"Anggap aku yang kalah dan segera akan kuhantar kau keluar dari perkampungan ini."

"Baik cuma bilamana kau sampai terluka ditanganku jangan salahkan diriku lagi"

"Tunggu sebentar watakmu betul2 beranggasan susah menahan diri. kau sudah lupa memikirkan satu persoalan

lagi jika dalam pukulan pertama dan kedua aku sedikit bergerak sedang dalam pukulan yang ketiga kau malah terpental balik, lalu bagaimana."

"Aaaah mustahil. mana mungkin terjadi peristiwa macam begini? jika kau tak tahan seranganku yang pertama dan kedua, mana mungkin dalam serangan yang ketiga aku malah yang terpukul pental?"

Dara berkerudung itu tertawa cekikikan nada suaranya merdu mempesonakan membuat orang merasa ketagihan bagaikan minum sebelas air setelah menahan siksaan haus selama tiga hari.

" Nona mu mengatakan pengetahuanmu sangat cetek kau tidak puas. tahukah kau bahwa ilmu kepandaian nonamu terhitung paling jempolan dalam Bulim ?"

Lam Kong Pak tertawa dingin tiada hentinya. "Heeeee. . . .heeeeee. . . .heeee. . . kepandaian ngibulmu baru terhitung paling jempolan, entah dari golongan manakah ilmu silatmu itu ?"

"Mo san sam sih atau tiga jurus ilmu payung iblis." "Apa ?"

jantung Lam Kong pak benar2 tergetar keras,  hampir saja ia tidak mempercayai telinga sendiri.

"Tiga jurus payung iblis?"

Kembali Lam Kong Pak mundur selangkah kebelakang. "Kau maksudkan ilmu silat yang tertera dalam Payung

sangkala?" serunya tertahan-

"sedikitpun tidak salah. kecuali ketiga jurus ilmu payung iblis tersebut siapa yang berani mengatakan ilmu yang paling jempolan dalam seluruh Bu-lim ?"

"Eeeei. . . ada baiknya kau jangan mengibul terus menerus menurut apa yang cayhe ketahui Payung sangkala sudah terjatuh ditangan cioe Ci Kang itu cung cu dari perkampungan Toa Loo sancung. Hmmmm secara bigaimana kau bisa paham kepandaian silat yang termuat dalam payung sangkala itu?"

"Kau melihat dengan mata kepala sendiri?" tanya dara berkerudung itu agak tertegun-

" Walau pun cayhe tidak melihat dengan mata kepala sendiri, tapi perkataan dari puteri kesayangan Toa Loo san cungcu tak mungkin bohong"

"Kau kenal dengan puterinya?" "sedikitpun tidak salah "

"Ia tentu sangat cantik bukan ?" "Hhmmmm boleh dikata demikian atau paling sedikit seluruh badannya tak bakal tumbuh bulu putih sebegitu banyak dan lebatnya."

"oooow." tak tahan lagi dara berkerudung itu tertawa cekikikkan saking kegelian-"Kau benar2 menarik hati. tidak aneh kalau puteri dari Cungcu perkampungan Toa Loo sancung bisa jatuh cinta kepadamu"

"Bagaimana kau bisa tahu kalau ia jatuh cinta kepadaku

?"

"jika ia tidak jatuh cinta kepadamu, secara bagaimana

gadis itu begitu rela untuk menceritakan rahasia besar ayahnya kepadamu terutama sekali mengenai Payung sengkala itu"

"Hmmm soal ini adalah urusan pribadiku, harap kau jangan ikut campur "

"Baiklah kita tak mau membicarakan persoalan ini lagi. jikalau badanku bergerak. dalam menerima pukulan pertama serta keduamu sedang dalam pukulan yang ketiga berhasil mendesak dirimu, apa yang hendak kau lakukan ?"

"Bagus sekali, kita tentukan saja seri "

"Jika aku kalah urusan bisa diselesaikan dengan mudah dan sebera kuhantar kau keluar dari perkampungan ini" ujar dara berkerudung iiu setelah termenung sejenak. "Dan semisalnya kau yang kalah ini pun mudah diselesaikan, selama hidup kau menjadi budakku, justru bila seri urusan rada susah dibereskan" Tak kuasa Lam Kong Pak rada melengak dibuatnya.

"Jikalau sampai seri ini menandakan bahwa kepandaianmu belum berada diatas kepandaian cayhe, walaupun tidak terhitung kalah tidak dapat pula dicatat sebagai suatu kemenangan hantarkan saja cayhe meninggalkan perkampungan ini"

"Heeei apa yang kau ketahui? nonamu pernah bersumpah barang siapa lelaki yang bisa bergebrak seimbang dengan nonamu maka. "

" Kenapa?"

" Lebih baik tak kukatakan saat ini, bagaimana pun juga menurut dugaan nonamu ilmu silat yang kau miliki tak mungkin bisa seimbang dengan kepandaian nonamu"

"Hmmm jangan terlalu menyombongkan diri, kau sudah baik berdiri?" teriak Lam Kong Pak sambil mendengus.

"sudah siap. sekarang kau boleh mulai turun tangan"

Dengan kerahkan seluruh tenaga Iweekang yang dimilikinya kearah tangan, pemuda she Lam Kong siap melancarkan serangan-Mendadak ia membuyarkan kembali tenaga murninya.

"Walaupun cayhe adalah manusia yang tidak becus dari kalangan Bu-lim. cayhe tidak ingin turun tangan melukai seorang gadis yang sama sekali belum melakukan persiapan-" katanya.

"Kau anggap dengan andalkan sedikit ilmu silat cakar ayammu sudah bisa melukai nonamu"

"Kurang ajar, lihat serangan" Lim Kong Pak tak bisa menahan rasa gusar dihatinya lagi ia membentak keras.

Dengan kumpulkan hawa murni enam bagian dan menggunakan ilmu pukulan senjata langit perjaka tadi melancarkan satu pukulan dahsyat kedepan-

Angin pukulan men-deru2, dengan tajam menyambar lewat dari sisi tubuh dara berkerudung itu tapi ia sama sekali tak bergerak dari tempat semula. Lam Kong Pak jadi sangat terperanjat diam2 pikirnya "Apakah ia sungguh2 bisa menggunaka ketiga jurus ilmu payung iblis ?"

sekali lagi ia melancarkan satu pukulan senjata langit dengan kumpulkan tenaga murni seculuh bagian. segulung hawa khie-kang yang maha dahsyat laksana ombak besar ditengah samudra menggulung datang mengejar jalan darah 'Tong Hiat' pada pinggang gadis tersebut.

Ilmu pukulan senjata langit ini jauh berbeda dengan kepandaian2 lain, pada hawa pukulan lainnya angin serangan akan membentuk bagaikan kipas sedangkan dalam ilmu pukulan senjata langit ini dari menyebar  angin pukulan jadi mengumpul di titik yang sama dengan sendirinya kekuatanpun bertambah beberapa kali lipat. Dara berkerudung itu berseru tertahan badannya berkelebat dua langkah kesamping.

Gerakan untuk menghindar pun luar biasa anehnya, tampak badannya kaku bagaikan mayat dan sama sekali tak berkutik hanya saja tahu2 ia sudah berganti tempat. Lam Kong Pak tertawa dingin tiadanya.

"Heeeee. . .heeee. . . .heeee. . . ilmu meringankan tubuhnya sih bagus, cuma sayang berbau ilmu sesat. sekarang terima seranganku yang ketiga."

Angin pukulan kedua belum habis menyambar lewat, jurus terakhir dari ilmu pukulan senjata langit 'Nu To Thian suo' atau nyambit ganas senjata langit sudah muncrat keluar.

Jurus ini merupakan hasil penyelidikan serta latihan dari siauw Yauw sianseng selama puluhan tahun, kekuatannya luar biasa bahkan secara samar2 membawa suara deruan yang memekikkan telinga, suara tertawa dingin yang diperdengarkan Lam Kong Pak belum habis, tubuh dara berkerudung yang berdiri tak berderak itu tiba2 ber-liuk2 bagaikan ular air diikuti pemuda kita mendengus keras tubuhnya terdorong mundur dua langkah lebar kebelakang.

Dasar wataknya yang keras kepala, walaupun ia merasa tidak kuat menahan daya hantaman pihak lawan yang kuat tapi dengan paksakan diri dipertahankan juga, ia tidak ingin dirinya menderita kalah sehingga selama hidup harus menjadi budaknya.

sambil kertak gigi ia menahan diri terhadap datangnya tenaga tekanan yang maha besar dari arah depan, akhirnya pemuda ini berhasil mempertahankan diri

Tapi dengan peristiwa ini isi perut pun jadi bergolak. tak tahan lagi darah segar saling berdesakan mengalir keluar.

sekali lagi pemuda she-Lam Kong ini mempertahankan diri, mentah2 ia telan kembali darah segar yang siap menyembur keluar itu

Lam Kong Pak merasakan hatinya tergetar keras. ia sama sekali tidak menyangka dalam serangan yang kedua walaupun berhasil mendesak mundur lawannya sehingga harus menghindar, tapi dalam serangan ketiga dirinya pun kena didesak mundur dua langkah lebar bahkan isi perutnya terluka parah.

Mendadak terdengar dara berkerudung itu menangis ter sedu2 sambil menutupi wajahnya ia lari masuk kedalam kamarnya dan menangis terisak.

Tindakan yang aneh ini sudah tentu membuat Lam  Kong pak kebingungan setengah mati.

“Aaaah. . . gadis ini benar2 mau menang sendiri" diam2 pikirannya dihati. "Apa perlunya dia menangis begitu  sedih? kan dia tidak sampai menderita kalah? apakah ia inginkan aku Lam Kong pak benar2 menderita kekalahan total baru merasa puas? perempuan-perempuan memang wanita merupakan makhluk yang paling aneh. "

ooo = = ooo = = ooo

SUARA isakan tangis dalam ruangan belakang terdengar makin lama semakin deras, nadanya amat menyedihkan membuat setiap orang ikut merasa berduka dan pilu hati.

Dasarnya Lam Mong Pak memang seorang lelaki berwajah dingin tapi berperasaan halus oleh suara isakan tangis yang memilukan itu, hatipun ikut merasa sedih.
DONASI VIA TRAKTEER Bagi para cianpwe yang mau donasi untuk biaya operasional Cerita Silat IndoMandarin dipersilahkan klik tombol hati merah disamping :)

Posting Komentar