Panji Akbar Matahari Terbenam Bab 05 : Kepalan Wo Shi Shui dan Kail Shen Tai Gong

BAB 5 Kepalan Wo Shi Shui dan Kail Shen Tai Gong

Tapi sewaktu Ge La Tu akan menggunakan ilmu hipnotis, dia yakin dalam satu jurus saja bisa menguasai Ning Zhi Qiu, kemenangan sudah terbayang di depan matanya. Tidak disangka mendadak kakinya dicengkram oleh Hu Shang Ge hingga terpaksa dia menendang raksasa itu jauh-jauh. Karena gangguan itu dia menjadi tidak bisa berkonsentrasi, membuat Ning Zhi Qiu mengambil kesempatan ini melepaskan diri, Ge La Tu sadar atas kesalahannya, diapun melompat menjauh!

Hu Shang Ke masih ditarik berjalan mundur oleh Shen Tai Gong dan lewat di depan Ge LaTu. Melihat Shen Tai Gong, kemarahan Ge La Tu jadi ditumpahkan kepada Shen Tai Gong, biji tasbihnya dilepaskan, dan dia menyerang dengan biji tasbih kayunya dan mengenai senar kail Shen Tai Gong.

Tapi senar kail tidak terputus, malah mengeluarkan suara PENG dan biji tasbih itu berbalik lagi menuju arah Ge La Tu!

Ge La Tu tahu bahwa dia sudah bertemu dengan pesilat tangguh yang berasal dari Zhong Yuan, dia berteriak dengan bahasanya dan, CTAK, dia melepaskan sebutir lagi biji tasbihnya.

Biji tasbihnya bertabrakan dengan biji tasbih yang pertama yang sedang mengarah pada Ge La Tu. Dua biji yang bentrok membalik menyerang dengan arah yang berbeda, yang satu mengarah belakang menuju Shen Tai Gong dan satu lagi menuju Hu Shang Ke!

Cara Ge La Tu melepaskan biji tasbihnya lebih hebat dibandingkan pada saat Xi Wu Hou melepaskan biji sempoanya.

Shen Tai Gong mendengar ada suara angin yang cepat datang dari belakang. Dia segera membalikkan badan, keranjang untuk menampung ikan dibukanya, dan biji tasbih kayu itu disambut masuk ke dalam keranjang ikan itu.

Sewaktu dia menyambut biji tasbih kayu itu, sebutir biji tasbih datang lagi dan mengenai kail ikan Shen Tai Gong yang sedang mengait celana Hu Shang Ke. Terdengar suara TING, biji tasbih itu pecah hancur tapi kail itu jadi longgar akhirnya terlepas. Hu Shang Ke akhirnya jatuh terguling, tubuhnya lecet-lecet.

Baru saja Hu Shang Ke berdiri, Hu Shang Ge sudah tiba di sana, kedua bersaudara ini terlihat sangat benci kepada Shen Tai Gong, baru saja mereka akan menyerang, terasa pundak mereka seperti mengencang, dan kaki mereka seperti terpaku di tanah. Selangkahpun tidak bisa bergerak. Begitu membalikkan tubuh, mereka melihat Pangeran Jin sedang memegang pundak mereka, tapi matanya terus menatap Wo Shi Shui dan Shen Tai Gong, kedua orang Mongolia itu cepat menundukkan kepala, lalu diam tidak bergerak.

Shen Tai Gong mengambil biji tasbih kayu itu, kail ikannya dilepas dari pegangannya

Shen Tai Gong masih terlihat tertawa. Tapi tatapan matanya serius, dengan wajah penuh tawa dia berkata kepada Ge La Tu, "Mengapa kau memberikan kepadaku biji tasbih? Aku belum ingin menjadi biksu, ini aku akan mengembalikan padamu!"

Setelah berkata seperti itu dia melemparkan 'biji tasbih' itu, Ge La Tu menyangka kalau Shen Tai Gong akan mengembalikan biji itu dengan cara menyerang, dia segera menjulurkan tangannya untuk menyambut. Tapi ketika tangannya memegang, benda itu terasa basah dan licin, dan bisa bergerak-gerak. Dia mengira benda itu benda beracun, dibuangnya benda itu kembali, setelah di teliti ternyata yang dilempar Shen Tai Gong adalah seekor ikan emas!

Shen Tai Gong tertawa dan berkata, "Ternyata biksu memang tidak suka makan daging, biasanya biksu takut pada daging. Tapi ternyata kau malah takut kepada seekor ikan, ini benar-benar lucu!"

Sambil tertawa Shen Tai Gong sudah menyerang, setelah habis berkata dia sudah menyerang sebanyak 73 jurus.

Gara-gara seekor ikan, Ge LaTu tidak bisa berkonsentrasi, kesempatan ini digunakan oleh Shen Tai Gong untuk menyerang dulu. Tangan Ge La Tu masih terus bergerak-gerak menahan serangan Shen Tai Gong, bajunya terlihat berkibar tertiup angin, dia menyambut semua serangan Shen Tai Gong dan siap untuk membalasnya. Tapi secara tiba-tiba Shen Tai Gong membalikkan tubuhnya.

Sejak tadi Ge La Tu sudah menahan kemarahannya, melihat Shen Tai Gong membalikkan tubuhnya dia mengira Shen Tai Gong mau melarikan diri, dia berteriak, "Kau, kau...." Tiba-tiba tampak ada cahaya berkilau berkelebat.

Ternyata pada saat Shen Tai Gong membalikan tubuhnya dan mundur, dia tidak bertujuan melarikan diri, dia malah mengeluarkan kail ikannya dan berniat mengail mulut Ge La Tu. Karena bertindak ceroboh Ge La Tu tidak sempat menghindar serangan kail itu, terpaksa dia berjongkok, ketika senar kail itu ditarik. Ge La Tu merasa mulutnya menjadi kencang, kemudian mulutnya terasa asin dan amis yang bercampur aduk, dia segera memuntahkan air ludahnya ternyata yang keluar adalah air ludah bercampur dengan darah, dia meraba mulutnya ternyata gigi depannya sudah terkail sehingga terlepas salah satu.

Ge La Tu benar-benar marah, dia mengeluarkan biji tasbihnya dan menyerang kepada Shen Tai Gong.

Tubuh Xia Hou Lie tampak bergerak, Pangeran Jin bertanya, "Siapa yang akan kau bantu?"

Dengan sikap hormat Xia Hou Lie menjawab, "Sifat Ge La Tu tidak bisa tenang dan cepat marah, kelemahannya dipergunakan oleh lawan, aku ingin membunuh orarig tua itu!"

Pangeran Jin tertawa tapi tanpa respon, "Ilmu silat Ge La Tu tidak lebih rendah dibandingkan dengan orang tua itu, walaupun hatinya tidak tenang, dalam 200 jurus belum tentu dia bisa kalah atau menang. Dan kepalan tangan pemuda berbaju hitam itu sangat kuat, kepalannya seperti harimau dan naga, kemungkinan Wan Yan Zhu tidak akan bisa bertahan menghadapinya, kalau dia kalah dia pasti akan mati, ini akan terjadi sebentar lagi."

Segera Xia Hou Lie berkata, "Aku mengerti!" Dia beranjak dari sisi Pangeran Jin.

0-0-0

Wo Shi Shui dan Wan Yan Zhu sedang bertarung dengan sengit. Sejak jurus pertama tulang-tulang Wan Yan Zhu terus berderak, kesepuluh jarinya terus bergerak, perubahan terus terjadi dan tidak bisa ditebak, gerakannya sangat cepat dan berbahaya, juga aneh. Semua dikeluarkan dengan sangat sempurna.

Kepalan tangan Wo Shi Shui terlihat biasa, Hei Hu Tou Xin (Harimau hitam mencuri hati), Li Pi Hua Shan (Tenaga membelah Hua Shan), serta jurus lainnya dikeluarkan oleh Wo Shi Shui.

Tapi jurus kepalan itu dipergunakan dengan sangat tepat, cepat, ganas, dan bertenaga.

Seperti jurus Heng Shao Qian Jun, tidak ada orang yang bisa menguasai jurus itu lebih hebat dibandingkan Wo Shi Shui.

Setiap jurus mewakili pikiran dan semangatnya, karena Wo Shi Shui masih muda, setiap jurus yang dikeluarkan pasti ada jurus lanjutan dan menyimpan banyak perubahan, tapi dia belum membuat perubahan jurus karena belum tiba saatnya dia melakukan hal ini.

Tapi Wan Yan Zhu adalah seorang pesilat tangguh.

Maka Wo Shi Shui harus melakukan perubahan pada jurus kepalannya, saat itu sudah tiba.

Wan Yan Zhu mulai merasakan adanya hawa membunuh dan tekanan dari suara Wo Shi Shui, itu membuatnya tidak bisa berkonsentrasi, jurus-jurus yang dikeluarkan Wan Yan Zhu mulai terlihat kacau, tiba-tiba saja jurus kepalan Wo Shi Shui berubah!

Perubahan yang terjadi sangat aneh, cepat dan berbahaya, semua jurusnya lebih cepat dari jurus Wan Yan Zhu dan lebih aneh dibandingkan dengan jurus Wan Yan Zhu!

Nafas Wan Yan Zhu mulai terdengar berat, dan gerakannya mulai kacau.

Dia sudah tidak bisa melihat Wo Shi Shui, dia hanya melihat pada kepalan tangan Wo Shi Shui.

Inilah pengalaman pertama yang ditemuinya, waktu dia tidak mau tunduk kepada Xia Hou Lie dan diapun bertarung dengan Xia Hou Lie. Begitu perasaan ragu-ragunya muncul dia telah dikalahkan oleh Xia Hou Lie!

Tapi bagaimana sekarang ini?

Tiba-tiba bayangan kepalan itu menghilang, Wan Yan Zhu seperti berada di dalam kabut yang tebal. Tampak Xia Hou Lie sudah maju menghalanginya, Xia Hou Lie sudah menggantikan dia bertarung dengan Wo

Shi Shui. Pertarungan mereka berjalan dengan lambat, mereka seperti sedang mencari tahu kemampuan ilmu silat masing-masing.

Wan Yan Zhu menarik nafas panjang, dia merasa sangat lelah dan terduduk di bawah. Keringat dingin mengalir di dahinya sekarang. Di atas langit masih ada langit, di atas orang hebat masih ada orang yang lebih hebat lagi. Dia baru mengerti kalimat itu hari ini.

Dia menyandarkan dirinya ke tembok, setelah agak lama nafasnya baru bisa normal kembali. Dia melihat Wo Shi Shui dan Xia Hou Lie sedang bertarung, baju mereka tampak basah kuyup, tapi gerakan mereka lambat seperti siput. Mereka juga terlihat seperti sedang menari bukan sedang bertarung serius.

Dalam hati Wan Yan Zhu merasa sangat terkejut, dia sudah menyaksikan sendiri bagaimana cepatnya ilmu silat Wo Shi Shui, dia sudah lama ikut Pangeran Jin, perubahan ilmu silat Xia Hou Lie sangat cepat, dan diapun sangat mengagumi Xia Hou Lie. Tapi sekarang pada saat melihat pertarungan mereka dia merasa aneh dan tertekan.

Tiba-tiba terjadi perubahan. Xia Hou Lie tiba-tiba memajukan kelima jari tangan kanannya tampak keras seperti baja dan siap menusuk ke tenggorokan Wo Shi Shui.

Sepertinya Wo Shi Shui juga menjaga tubuhnya dengan sempurna, tidak ada lowongan yang bisa menyebabkan lawannya menyerang, kecuali di bagian tenggorokan Hanya dalam waktu singkat Xia Hou Lie bisa melihat lowongan ini. Dan sekarang tangannya siap menusuk!

Tapi bersamaan waktu itu, titik kelemahan di tenggorokan Wo Shi Shui tertutup, mungkin Wo Shi Shui bisa saja memunculkan titik kelemahannya tapi bukan di tenggorokannya.

Tangan kiri Wo Shi Shui menepis pergelangan tangan kanan Xia Hou Lie. Begitu tangan kanan Xia Hou Lie ditarik kembali, tangan kirinya sudah menyerang perut Wo Shi Shui. Perubahan jurusnya lebih cepat dibandingkan dengan pukulan tangan kanannya.

Tapi tangan kanan Wo Shi Shui seperti pisau, siap memotong pergelangan tangan kiri Xia Hou Lie.

Tiba-tiba Xia Hou Lie naik ke atas, tubuhnya yang besar tidak terdengar membawa suara angin, di tengah-tengah dia memukul kepala Wo Shi Shui.

Perubahan jurus yang terjadi sangat besar, tapi pada saat Xia Hou Lie melakukannya terlihat sangat biasa.

Walaupun perubahan yang dilakukan Xia Hou Lie sangat cepat, tapi tangan Wo Shi Shui sudah siap menunggu serangannya!

Di tengah-tengah udara Xia Hou Lie membentak, kemudian dia bersalto beberapa kali di udara, ternyata dia akan memukul Ning Zhi Qiu dengan telapaknya! ^

Ning Zhi Qiu tadi telah ditolong oleh Shen Tai Gong, kalau tidak dia pasti sudah mati karena ilmu hipnotis Ge La Tu, tapi keadaannya masih shok, dia melihat Ge La Tu yang sedang marah bertarung dengan Shen Tai Gong. kepalanya masih merasa pusing.

Tidak disangka Xia Hou Lie tiba-tiba menyerang dari udara, Ning Zhi Qiu mencoba menahan serangan itu. Serangan Xia Hou Lie dari udara mengarah pada Ning Zhi Qiu bukan pada Wo Shi Shui, melihat keadaan seperti itu Wo Shi Shui seperti seekor elang hitam dengan kecepatan tinggi terbang ke arah Xia Hou Lie!

Xia Hou Lie tiba-tiba menarik kembali kaki yang tadinya dikeluarkan untuk menendang! pertahanan Ning Zhi Qiu sudah tidak berguna.

Ning Zhi Qiu terkejut tapi dia sudah tidak bisa menghindar lagi.

Xin Wu Er membentak, kilauan emas tampak terbang keluar. Tapi sempoa besi milik Xi Wu Hou terlihat melayang dan mencegah sempoa emas itu. Merekapun bertarung lagi. Terlihat Ning Zhi Qiu sudah tidak dapat menghindar lagi, tapi tiba-tiba Wo Shi Shui sudah berada di depan Ning Zhi Qiu.

Perubahan jurus serangan Xia Hou Lie dilakukan tanpa berhenti, dia seperti hantu, kemanapun lari, tangannya sudah siap menunggu di depan tenggorokanmu.

Tapi Wo Shi Shui seperti sebuah kapak, kemanapun tangan hantu itu pergi, kapak ini siap memotong tangan Xia Hou Lie. Tangan Wo Shi Shui seperti pisau yang siap memotong. Tapi dalam keadaan seperti itupun jurus Xia Hou Lie masih bisa berubah.

Tiba-tiba dia mengeluarkan tangannya, tampaknya dia ingin menyerang dengan tangannya bukan dengan kaki, diapun seperti sudah memperhitungkan bahwa Wo Shi Shui pasti akan berada di sana. PAK!

Tangan Xia Hou Lie sudah menekan dada Wo Shi Shui.

Dalam bayangan Xia Hou Lie, Wo Shi Shui akan melayang jauh dan terjatuh seperti selembar papan, tidak disangka Wo Shi Shui kokoh seperti sebatang pohon. Hati Xia Hou Lie terasa dingin.

BUG! Kepalan tangan Wo Shi Shui sudah dilayangkan dan memukul tubuh Xia Hou Lie dan diapun melayangjauh!

Sekarang Xia Hou Lie sudah mengerti, dia tidak akan bisa mengalahkan Wo Shi Shui. Dan Wo Shi Shui sendiri tidak sabar untuk bertarung dan sengaja menerima pukulan Xia Hou Lie, lalu menukar dengan pukulannya!

Melalui pertarungan seperti ini walaupun Xia Hou Lie seorang pemberani tapi dia tetap merasa hatinya gentar.

Xia Hou Lie melayang dan jatuh menabrak tembok, tapi dia segera bangun, dia tidak roboh. Dengan cepat dia berdiri tegak lagi dan mendekati Wo Shi Shui. Terlihat di sudut mulut Wo Shi Shui ada darah.

Kedua mata Wo Shi Shui tampak melotot melihat Xia Hou Lie, tiba-tiba dia membuka mulut dan darah seperti anak panah berwarna merah keluar dari mulutnya!

Darah itu menyemprot wajah Xia Hou Lie, diikuti gerakan Wo Shi Shui yang lebih cepat dari anak panah darah, menyerang tubuh Xia Hou Lie bagian bawah!

Bersamaan waktu itu dinding yang tadi ditabrak oleh Xia Hou Lie tampak ambruk. Batu bata dan pasir hancur menjadi puing-puing.

Ternyata pada saat Wo Shi Shui dan Xia Hou Lie beradu telapak dan kepalan, tenaga dalam mereka yang satu sangat kuat sedangkan yang lain sedang gila-gilanya menyerang, mereka sama- sama kuat, tapi Xia Hou Lie yang memukul Wo Shi Shui terlebih dulu, setelah itu Wo Shi Shui baru membalasnya dengan kepalan. Tenaganya "j adi berkurang, apalagi Xia Hou Lie setelah terkena serangan kepalan Wo Shi Shui sampai terbang dan roboh. Dan tenaga yang menghantamnya disalurkan ke tembok yang ditabraknya. Dengan cara seperti itu maka tenaga tekanannya berkurang sekitar 20-30%.

Tapi bagi Wo Shi Shui, dia benar-benar menahan serangan telapak Xia Hou Lie, tubuhnya sama sekali tidak bergerak dari tempatnya. Karena hal inilah maka membuat dirinya terluka lebih parah.

Tenaga pukulan Wo Shi Shui berpindah ke tembok sebanyak 20- 30%, karena itulah maka dinding bisa runtuh.

0-0-0

Shen Tai Gong dan Ge La Tu yang masih bertarung dengan sengit, mereka tampak mendekati tembok. Ketika terdengar suara tembok runtuh. Shen Tai Gong melihat keadaan itu, dia seperti seekor ikan yang meloncat untuk menghindar tapi Ge La Tu yang masih tetap berkonsentrasi pada pertarungan. Dia tidak sempat menghindar. Batu bata tampak berjatuhan ke tubuhnya, tapi tubuhnya seperti dibungkus dengan kulit tembaga dan tulangnya keras seperti besi. Batu bata dan pasir yang berjatuhan hanya menyebabkan matanya tidak bisa dibuka. Dia berteriak dan mulutnya tampak menganga, tiba-tiba terdengar suara PUSH, di dalam mulut Ge La Tu ada seekor ikan yang masih hidup. Ikan itu terus bergerak di dalam mulut Ge LaTu. Mata Ge La Tu tidak bisa melihat dengan jelas, dia mengira Shen Tai Gong memasukkan benda beracun ke dalam mulutnya. Karena dia gugup benda itu tidak bisa segera dikeluarkan dari mulutnya.

Pada kesempatan ini, kail ikan milik Shen Tai Gong mengait Ge La Tu dan dibawa lari. Shen Tai Gong berusaha menariknya sampai jatuh.

Tidak disangka La Ma ini mempunyai ilmu yang bagus, walaupun mulutnya bersuara aneh, tapi bagian bawah tubuhnya sangat kuat. Walaupun dia ditarik-tarik oleh kail ikan Shen Tai Gong, kaki Ge La Tu sangat kokoh, kedua kakinya masuk ke dalam tanah. Dia masih bisa membalikkan tubuhnya lalu dengan kakinya dia berusaha menggulung kail ikan itu.

Shen Tai Gong benar-benar terkejut, tapi dia tampak masih bisa tertawa dan berkata, "Baiklah, aku tidak percaya kalau aku tidak bisa merobohkan orang seperti dirimu yang seperti kura-kura."

Shen Tai Gong memarik dengan kuat, dengan kekuatan penuh Ge La Tu bertahan, walaupun Shen Tai Gong tidak bisa merobohkannya, tapi kail ikan itu sudah mengait ke dalam daging kakinya.

Ge La Tu menahan rasa sakitnya, dia menyerang lagi dengan 3 butir biji tasbih kayu. Shen Tai Gong membuka keranjang ikan dan 3 butir biji itu masuk ke dalam keranjang.

Ge La Tu merasa kesakitan sekaligus marah, tapi dia tidak bisa berbuat apa-apa. Dia sadar kalau dia tetap keras kepala menarik kakinya seperti itu, maka kakinya akan cacat, tiba-tiba dia mendengar Wan Yan Zhu dengan bahasa Tibet berkata, "Sambutlah ini!" Terdengar suara "Yap!" Sebuah singkup berkepala harimau terbang ke arahnya dan disambut dengan baik oleh Ge La Tu. Dengan cepat kail ikan itu dipaku diatas tanah dengan singkup yang baru saja diterimanya.

Ge La Tu memakai kesempatan ini untuk melepaskan diri, kakinya sudah terlepas dari lilitan tali kail itu, tapi karena senar kail Shen Tai Gong terbuat dari Tian Mu Can Si, maka senar itu sulit dipotong, hal ini malah membuat Shen Tai Gong menjadi kalang kabut karena tidak bisa lepas.

Begitu Ge La Tu berhasil melepaskan diri, kedua matanya menatap dengan bara amarah ddi memukul Shen Tai Gong dengan singkupnya! Pada saat Ge La Tu mengangkat singkup itu, tali kail Shen Tai Gong dengan cepat terlepas, Ge La Tu datang dengan sangat cepat, singkup itu sudah menutup jalan mundur Shen Tai Gong. Ge La   Tu   berharap   Shen   Tai   Gong segera mati. Tali kail milik Shen Tai Gong adalah sebuah senjata lemas, dan tidak bisa dipergunakan sama sekali.

Karena itu serangan Ge LaTu benar-benar menekan Shen Tai Gong. Terpaksa dengan tubuh kecilnya She Tai Gong berputar dengan ringan. Tapi semua gerakan ini mengandung bahaya.

0-0-0
DONASI VIA TRAKTEER Bagi para cianpwe yang mau donasi untuk biaya operasional Cerita Silat IndoMandarin dipersilahkan klik tombol hati merah disamping :)

Posting Komentar