Kelelawar Hijau Jilid 09

Nafsu membunuh menyelimuti seluruh daerah rawa2 berpasir itu. pertarungan sengit setiap saat bakal meletus ditempat itu.

"Siapa yang tidak puas silahkan turun tangan untuk coba merampas sendiri benda ini." seru manusia tembaga yang mencekal senjata payung sengkala itu. "Karena benda ini aku telah berkelana selama puluhan tahun lamanya dalam dunia persilatan, setelah ini hari aku berbasil mendapatkannya kembali. tentu saja tak akan kuberikan lagi kepada orang lain dengan demikian mudah kecuali kalau orang itu memang punya kemampuan untuk merebut sendiri dari tanganku. "

Dua orang manusia tembaga yang tinggal mengenakan tutup tembaga diatas kepalanya itu membentak keras, serentak mereka terjang kedepan- yang satu menerjang kearah manusia tembaga yang memegang payung sedang yang lain menerjang kearah tiga orang manusia tembaga lainnya, ia takut mereka turun tangan untuk menghalangi niatnya tersebut.

Manusia tembaga yang mencekal payung itu sama sekali tidak turun tangan, rekannya yang berdiri disamping dengan cepat berkelebat kedepan dan menyambut datangnya serangan itu....

"Blaaaam.-" ditengah benturan keras, tubuh manusia tembaga itu terpukul mundur satu langkah kebelakang.

Sedang manusia tembaga lain yang menerjang kearah tiga orang manusia tembaga itu. tidak sampai lima jurus serangan dia sudah kena didesak mundur sejauh tiga empat langkah lebih, posisinya kritis dan sangat berbahaya sekali....

"Aku rasa kalian semua tak usah membuang tenaga serta pikiran dengan sia2." teriak manusia tembaga yang mencekal senjata payung itu, "Kecuali kalian berlima turun tangan secara berbareng, aku rasa benda ini dengan mudah akan kubawa pergi dari sini"

"Tunggu sebentar ....." mendadak terdengar bentakan keras bergema diseluruh angkasa, dari balik tebing batu yang tingginya mencapai dua puluh tombak itu kembali meluncur datang seorung manusia tembaga, gerakan tubuhnya cepat dan luar biasa sekali.

Ketika hampir tiba diatas rawa-rawa berpasir tadi. manusia tembaga itu kembali mendorong telapaknya mengirim satu pukulan keras.

Getaran keras bagaikan guntur membelah bumi hampir saja menggoncangKan seluruh permukaan rawa itu. suatu gusuran angin bercampur pasir yang mencapai ketinggian puluhan tombak terjadi ditengah rawa itu.

Pada waktu itulah tampak sekilas cahaya putih meluncur keluar dari atas batok kepala manusia tembaga itu, diikuti jeritan kaget bergema diangkasa. Menanti pasir dan lumpur sudah reda, terlihatlah payung sengkala tadi sudah terjatuh ketangan manusia tembaga yang datang terakhir.

Sedangkan manusia tembaga yang lain serta para jago baik dari kalangan lurus mau-pun dari kalangan sesat yang mengepung disekitar tempat itu telah berubah jadi manusia berlumpur,

Angin malam berhembus kencang, keheningan serta kesunyian mencekam seluruh jagad, sebagian besar para jago yang hadir ditempat itu tidak sempat melihat jelas dengan cara apakah manusia tembaga itu merampas payung sengkala tadi dari tangan lawannya.

orang yang terakhir munculkan diri itu bukan lain adalah Lam-kong Pak, sedangkan cahaya putih yang terlintas keluar dari batok kepalanya adalah bayi hawa murni, ketika ingatan untuk merebut payung sakti itu terlintas dalam benaknya, bayi hawa murni langsung menerobos keluar  dari selangkangan dan menyambar payung sengkala itu.

Meskipun sebagian besarjago-jago lihay itu berhasil dikelabuhi oleh gerakannya yang maha sakti itu, dua orang manusia tembaga yang ketika itu sedang mencekal payung tersebut dapat mengikuti semua peristiwa itu dengan jelas, mereka tahu bahwa Lam-kong Pak adalah manusia tembaga yang telah munculkan diri dilembah terpencil itu.

Dengan adanya dugaan ini maka kitapun segera bisa menebak siapakah gerangan dua orang manusia tembaga ini, mereka bukan lain adalah Padri Naga serta toosu harimau.

Dengan payung sengkala ditangan semangat Lam-kong Pak semakin berkobar, pertama-tama ia hendak membongkar lebih dahulu raut wajah dari ketua perkumpulan Liok Mao-pang, dengan gerakan yang cepat bagaikan sukma gentayangan ia segera menerjang kedepan-

"Blaaam. " payung sengkala terbentang lebar, tubuhnya

menyusup diudara dan meluncur kedepan dengan suatu gerakan aneh tangannya langsung mencengkeram batok kepala manusia tembaga itu.

Melihat begitu hebat datangnya ancaman, tentu saja manusia tembaga itu tak berani menyambut datangnya ancaman payung sengkala dengan keras lawan keras, tubuhnya buru2 berkelit tiga langkah kesamping dan segera melancarkan satu babatan kedepan-

"Blaaaam.. " tubuh orang itu bergetar keras, dengan sempoyongan ia terpukul mundur tiga langkah kebelakang.

Lam-kong Pak tidak menghentikan gerakannyaa sampai disitu saja, ia menerjang kembali kedepan dan tiba-tiba berbelok kearah lain, sewaktu mencapai tengah jalan kali ini ia menerjang manusia tembaga ke-dua.

"Traaang...." pukulan yang jitu bersarang telak diatas batok kepala manusia tembaga tadi, lempengan tembaga segera hancur berkeping-keping dan rontok keatas tanah, raut wajah aslinyapun nampak dengan jelas.

Kiranya orang itu bukan lain adalah ketua dari perkumpulan Liok Mao Pang, dan dengan sendirinya manusia tembaga yang lain bukan lain adalah kakek ombak mengggulung. Dalam hati kecilnya Lam-kong Pak segera berpikir:

"Setelah aku mengetabui bahwa manusia tembaga ini adalah ketua dari perkumpulan Liok Mao Pang, maka tak usah diragukan lagi manusia tembaga yang satu ini adalah kakek ombak Menggulung, aku tak usah menggubris dirinya lagi .....sekarang yang penting adalah membongkar rahasia dari tiga manusia tembaga itu serta mencari tahu siapakah sebenarnya ketua dari perkumpulan Liok Mao pang itu itu??". . .

Ia segera pura2 menerjang kearah tiga orang manusia tembaga itu, cahaya merah yang amat menyilaukan mata memancar keluar dari senjata payung itu. membuat pandangan mata setiap orang jadi silau.

Ketika tubuhnya mencapai tengah jalan. ia segera berbalik dan menyambar keatas batok kepala dari ketua perkumpulan Liok Mao-pang itu.

Nampaknya cengkeraman itu segera akan mengenai sasaran, pada saat yang keritis itulah sekuat tenaga Kakek ombak menggulung melancarkan sebuah pukulan dahsyat.

Lam-kong Pak segera tarik kembali cengkeceramannya dan mendorong senjata payung kedepan untuk menyongsong datangnya ancaman itu.

"Bruuuk.." benturan keras terjadi dan kedua belah pihak sama2 terpukul mundur sejauh satu langkah kebelakang.

Melihat kehebatan musuhnya Lam-kong Pakamat terperanjat, ia tak mengira kalau tenaga dalam yang dimiliki Kakek ombak menggulung telah mencapai tingkat yang sedemikian sempurna, andaikata ia tidak peroleh penemuan aneh Secara berkali kali, niscaya Sulit baginya untuk menundukkan muSuh tangguhnya ini.

Kakek ombak menggulung Sendiri walaupun dalam hati meraSa terkejut, tetapi ia sama sekali tidak merasa gentar. ia menganggap pihak lawan berhasil merebut diatas angin karena ditangannya membawa senjata mustika, andaikata tidak maka keadaan pastilah merupakan kebalikan-

"Sebenarnya siapa kau??" terdengar kakek ombak menggulung menegur dengan suara berat "Aku adalah kakek bersedih hati"

"Apa?? Kakek bersedih hati?? belum pernah aku dengar tentang nama ini"

"sekarang bukankah sudah kau dengar?? Nah terimalah kembali sebuah pukulanku. "

Laksana kilat dia himpun tenaga dalamnya dan mengirim satu pukulan kedepan, pada saat yang bersamaan tubuhnya mendadak meluncur kedepan tiga manusia tembaga itu serta melancarkan sebuah cengkeraman-

"criiing.." seorang manusia tembaga berhasil ditangkapnya dengan jitu, dalam hati segera pikirnya:

"Kali ini aku ingin melihat siapa kah sebenarnya dirimu itu."

Siapa tahu belum sempat ingatan tadi berkelebat dalam benaknya, manusia tembaga yang lain telah menerjang maju kebelakang tubuhnya. dia tidak ingin rahasia tentang dirinya ketahuan orang, terancam oleh bahaya terpaksa ia lepaskan mangsanya dan mengundurkan diri tiga langkah kebelakang.

Dengan demikian maka dirinya segera terkepung oleh tujuh orang manusia tembaga, sekalipun begitu ketujuh orang tadi sama sekali tiada bermaksud untuk turun tangan berr-sama2.

"Kakek bersedih hati." tiba2 cu Lie Yap berteriak keras, "bukankah kau telah berhasil mendapatkan payung sengkala, kenapa tidak cepat2 berlalu darisinit,  apakah  kau. "

"Hmm" Lam-kong Pak mendengus dingin, "tujuanku menghadiri pertemuan pada malam ini bukanlah untuk merebut payung sengkala, kecuali Kakek ombak menggulung serta dua orang manusia tembaga yang memegang payung sengkala tadi, sisanya empat orang manusia tembaga bila berani unjukan raut wajah aslinya maka akan kuserahkan payung sengkala ini kepadanya, aku pasti tak akan mengingkari janji"

Beberapa orang manusia tembaga itu tetap membungkam dalam seribu bahasa, mereka saling bertukar pandangan namun tak seorang manusiapun yang menanggapi tawa ran tersebut. jelas mereka merasa rahasia asal-usul mereka jauh lebih penting daripada paayung tersebut.

Tiba2 terdengar tiga manusia tembaga itu berseru berbareng: "Kalau. memang begitu. kami tak mau ikut perebutan ini lagi. "

Sambil berkata mereka segera mengundurkan diri dari situ dan berlalu.... Manusia tembaga yang barusan kehilangan payung sengkala itupun berkata.

"Setelah payung sengkala itu terjatuh ketanganmu, kamipun merasa berlega hati. Nah. Sampai jumpa . "

Habis berkata kedua orang itupun segera putar badan dan berlalu dari situ.

Sekarang yang tertinggal hanya Kakek ombak menggulung serta ketua dari perkumpulan Liok Mao-pang saja, terdengar orang itu dengan suara menyeramkan berseru: "Sebenarnya kau hendak serahkan payung sengkala itu kepadaku atau tidak.. ,?"

"Bukankah payung sengkala berada disini??" sahut Lam- kong Pak, "kalaupunya kepandaian, silahkan untuk merampasnya sendiri. "

"Hmm kau anggap aku tak mampu untuk merebutnya dari tanganmu??" "Sahabat. lebih baik kurangilah ulahmu itu, hanya bicara kosong sama sekali tak ada gunanya. yang penting dicoba dulu."

Kakek ombak menggulung segera angkat kepala dan tertawa ter-bahak2.

"Haaah haah-haabh... kalau kutinjau dari kepandaian silat yang kau miliki, rupanya tidak berada dibawah kepandaian silat kelima orang manusia tembaga itu, tetapi sayang sekali kau tak punya otak dan kurang cerdas, bila kau sanggup mempertahankan jiwamu pada malam ini, hal itu sudah merupakan suatu keberuntungan bagimu "

Sambil berkata bersama-sama dengan ketua dari perkumpulan Liok Mao Pang satu dari arah kiri yang lain dari sebelah kanan perlahan-lahan menerjang maju kedepan-

Kawanan jago dari kalangan lurus yang menyaksikan kejadian itu segera ikut maju pula kedepan untuk menghadapi segala kemungkinan, tetapi para jago lihay dari perkumpulan Liok Mao Pang yang mengetahui akan hal itu segera membentak dan menyerang kedepan-suatu pertarungan sengit pun segera berkobar dengan ramainya.

Dengan senjata payung sengkala ditangan, keberanlan serta semangat bertempur dari Lam-kong Pak seketika berkobar, ia membentak keras dan mengayun senjatanya menghantam batok kepala Kakek ombak menggulung.

Desiran angin puyuh menderu-deru, cahaya merah berhamburan diudara... suasana jadi tegang dan mengerikan sekali.

Kakek ombak menggulung tidak berani menyambut dengan keras lawan keras, sambil melancarkan sebuah pukulan buru-buru dia mengundurkan diri kebelakang. "Blummm.... pasir dan lumpur beterbangan diempat penjuru, Lam-kong Pak segera menyusul maju kedepan- tetapi Kakek ombak menggulung serta ketua dari perkumpulan Liok Mao Pang segera mengundurkan diri sejauh satu tombak lebih dari tempat semula.

Lam-kong Pak mengira mereka jeri dan tak berani melanjutkan pertandingan- ia tutup kembali payung sengkala itu kemudian menghimpun tenaga dalamnya sebesar delapan bagian dan melancarkan sebuah pukulan dengan ilmu Sam Hoo It-ciang-hoat.

= =ooooooooooo= =

SIAPA TAHU baru saja angin pukulannya dilancarkan kedepan, tiba2 permukaan bumi yang diinjaknya bergoncang keras. "Aduuuuh celaka...." serunya didalam hati.

Sebelum dia sempat membuyarkan pukulan untuk mengundurkan diri, tiba2 dari balik rawa yang berlumpur muncul sebuah tangan berbulu yang mengerikan sekali, tangan berbulu itu dengan cepat dan hebat langsung menyambar payung sengkala yang berada digenggamannya.

Lam-kong Pakamat terperanjat, dengan cepat ia kirim satu pukulan dahsyat kearah munculnya tangan berbulu itu.

"Bruuuuk...." lumpar dan air kembali beterbangan memenuhi angkasa.

Melihat payung sengkala tersebut telah berhasil dirampas oleh tangan berbulu aneh itu, Kakek ombak menggulung serta ketua dari perkumpulan Liok Mao-pang sama2 tertawa keras. mereka melayang mundur kebelakang sambil bentakan keras-keras: "Mundur semua" Dengan cepat kawanan jago lihay dari perkumpulan Liok Mao-pang sama2 menarik diri dan mundur kebelakang, tidak selang beberapa saat kemudian ditempat itu hanya tertinggal Lam-kong Pak serta Sun Han Siang sekalian belasan jago.

Payung sengkala yang berhasil didapatkan ternyata lenyap kembali, Lam-kong pak merasa murung bercampur kesaL yang paling menyedihkan hatinya adalah payung itu sebetulnya milik salah seorang diantara tiga manusia tembaga itu, sedang manusia tembaga tersebut berulang kali telah memberi pertolongan kepadanya, kini bukan saja budi kebaikannya belum dibalas malahan payung sengkalanya dihilangkan-

Untuk beberapa saat lamanya karena merasa dongkol dia hanya bisa berdiri ditepi rawa dengan menjublak kedepan dan berkata

"cianpwee bersedih hati, menurut dugaanku lengan berbulu yang muncul dari balik rawa berlumpur itupastilah merupakan salah satu siasat busuk yang dipersiapkan sebelumnya oleh Kakek ombak menggulung serta ketua dari perkumpulan LiokMao-pang. sekarang tentulah payung sengkala itu sudah jatuh kembali ketangan pihak mereka."

Lam-kong Pak pun mengetahui babwa dugaan gadis tersebut tidak salah, walaupun begitu dia menaruh curiga yang besar terhadap lengan berbulu itu, dia teringat kembali akan gorilla yang mati terbunuh beberapa waktu berselang. ketika itu diapun merasa heran

kenapa justru bhnya tangan kirinya saja yang hilang, mungkinkah tangan berbulu yang berusaha munculkan diri itu adalah lengan kiri gorilla tersebut??

Tapi apa gunanya lengan binatang berbulu itu?? kalau ditinjau dari kekuatan lengan berbulu itu jelas kelihatan bahwa tenaganya sangat luar biasa sekali, walaupun perampasan terhadap payung sengkala dilakukan dikala pikirannya bercabang, namun kekuatan yang dipergunakan lengan berbulu itu memang sangat hebat.

Lalu bagaimana caranya lengan berbulu itu menyembunyikan diri dibalik rawa2 berlumpur??

Lam-kong Pak merasa tidak habis mengerti, disamping itu rasa benci seketika menyelimuti benaknya, sambil meloncat kedepan secara beruntun dia lancarkan tiga pukulan dahsyat keatas rawa2 itu.

Serangan yang dilancarkan dalam keadaan gusar ini boleh dibilang telah menggunakan segenap kekuatan tubuhnya. bisa dibayangkan betapa dahsyatnya serangan itu.

Lumpur dan pasir seketika muncrat setinggi puluhan tombak dari atas permukaan, laksana ombak dahsyat seluruh bumi bergetar, andaikata dibalik lumpur ada manusia yang menyembunyikan diri, maka orang itu pasti akan ketahuan tempat persembunyiannya.

Tetapi ketika lumpur telah mereda tiada sesuatu apapun yang kelihatan, rupanya lengan berbulu itu sudah pergi jauh, hanya tidak diketahui dari mana ia pergi dan bagaimana caranya....

Lam-kong Pak jadi gemas sekali, ia loncat naik keatas daratan dan siap berlalu dari sana. Sun Han Siang serta cu Hong Hong dengan cepat meloncat kedepan dan menghadang jalan perginya.

"Tolong tanya siapakah kau??" tanya mereka hampir berbareng.

"Kakek bersedih hati" "Apa kah kau mempunyai suatu pengalaman yang menyedihkan hati sehingga bernama demikian??" tanya cu Hong Hong.

"sedikitpun tidak salah, kesedihan yang sudah mendarah daging, seperti pula keadaanmu aku hampir saja rusak nama hancur badan hanya dikarenakan soal Cinta"

"Nada pembicaraanmu membawa nada anak kecil, kaupasti bukan seorang kakek yang telah berusia delapan puluh tahunan" seru Sun Han siang dengan nada curiga.

"oooh... kau keliru besar, tahun ini usia-ku telah mencapai delapan puluh sembilan tahun, sedang nada suaraku yang membawa nada kekanak-kanakan hal itu disebabkan aku sudah melatih ilmuku hingga mencapai pada puncaknya, maka suara yang tua berubah jadi muda kembali."

Habis berkata ia segera meloncat keudara setinggi dua puluh tombak lebih, ditengah jeritan kaget yang menyelimuti angkasa tubuhnya tahu-tahu sudah lenyap dari pandangan-

Dengan tanpa tujuan Lam-kong Pak berlarlan sepanjang jalan- ia merasa murung dan kesal sekali andaikata ketika itu ia cepat-cepat berlalu niscaya terhindarlah dirinya dari musibah tersebut.

Bila payung sengkala yang maha sakti sampai terjatuh ketangan Kakek ombak menggulung, itu berarti pembantaian besar dalam dunia persilatan sudah hampir menjelang tiba.

Ia merasa amat bersalah sekali terhadap ketiga orang manusia tembaga itu, perduli mereka adalah ayahnya atau gurunya, paling sedikit mereka semua pernah melepaskan hudi serta memberi pertolongan kepadanya.. Didalam sedihnya tanpa terasa ia teringat kembali akan ciu It Boen serta Liu Hui Yan yang mati seCara mengenaskan, tanpa terasa ia bergerak menuju kearah  tanah pekuburan mereka,

Ketika ia mencapai jarak kurang lebih satu lie dari termpat tujuan- tiba2 dari atah kuburan berkumandang datang jeritan ngeri yang menyayatkan hati. suara itu muncul dari mulut seorang gadis yang rupanya sudah berada diambang kematian.

Lam-kong Pak merasa amat terkejut. buru2 ia meluncur kearah mana berasalnya suara

Tampaklah didepan kuburan berbaringlah seorang gadis muda yang raut wajahnya telah hancur sama sekali, gadis itu bukan lain adalah ciu cien cien yang mukanya sudah rusak oleh air keras.

Pada waktu itu ia menggeletak dalam keadaan telanjang bulat, bagian alat kelaminnya sudah hancur sama sekali, dadanya terbekas sebuah Cakar kuku yang besar dan panjang sekali, tulang dadanya hancur dan nyawanya sudah melayang.

Jelas sebelum menemui ajalnya gadis she- ciu itu telah diperkosa lebih dahulu kemudian baru dicakar sampai mati, ditinjau dari cakar yang ditinggalkan tidak mungkin kalau perbuatan itu dilakukan oleh tangan manusia.

Mungkinkah ia diperkosa oleh binatang buas kemudian dicakar sampai mati? tapi tak mungkin hal itu bisa terjadi, peristiwa itu tak masuk diakaL... binatang buas hanya tahu menerkam mangsanya untuk dilahap dan tiada binatang buas yang pandai memperkosa manusia kecuaii binatang itu adalah sebangsa monyet atau gorilla yang sudah mengerti akan sifat kemanusiaan- Tanpa terasa Lam-kong pak terbayang kembali akan tangan berbulu yang muncul dari balik rawa berlumpur, ia mulai termenung dan berpikir mungkinkah bekas cakar yang besar dan memanjang ini ada hubungannya deengan tangan berbulu itu??

Menyaksikan kematian dari gadis itu tanpa terasa air mata jatuh bercucuran membasahi wajah pemuda itu. ciu cien Cien adalah gadis yang pertama-tama dicintai olehnya, sungguh tak njana semasa hidupnya banyak kejadian mengenaskan yang diaalami dan akhirnya mati pula dalam keadaan yang mengerikan-

Tiba2. ia temukan beberapa buah bekas telapak kaki yang samar, telapak itu ditinggalkan belum lama berselang dan ternyata telapak kaki manusia, bukan monyet sebangsa gorilla seperti apa yang dibayangkan semula.

Lam-kong Pakjadi tidak habis mengerti, bila perbuatan itu dilakukan oleh manusia kenapa dia memiliki cakar yang begitu besar?? mungkinkah setelah manusia itu melakukan perkosaan, kemudian ia memerintahkan sebangsa monyet untuk membinasakan dirinya??

Tetapi dikolong langit dewasa ini, ia tidak pernah mendengar ada orang yang lihay dengan memelihara sebangsa monyet.

Dengan perasaan sedih Lam-kong Pak segera menggali kuburan dan mengebumikan jenasah dari ciu cien cien satu liang dengan dua orang gadis pertama, disana dia mengukir nama pula dibatu nisan.

Rasa malu, menyesaL dendam, benci danama rah berkecamuk dalam hati pemuda ini, dia bersumpah hendak menuntut balas, dia hendak menemukan jejak pembunuh itu serta membalas dendam bagi kematian ciu cien- cien yang mengenaskan itu. Tujuannya sekarang adalah berangkat menuju kemarkas besar perkumpulan Liok Mao-pang, ia menduga kemungkinan besar senjata payung sengkala itu berada ditangan gembong2 iblis dari perkumpulan itu. ia berusaha hendak mencurinya kembali agar tidak sampai me-nyia2kan pengharapan bagi ketiga orang manusia tembaga.

Hari kedua ketika kentongan keempat baru menjelang tiba. ia telah tiba disekitar markas besar perkumpulan Liok Mao-pang, diam2 pemuda itu merasa terperanjat setelah memeriksa sejenak keadaan disekeliling tempat itu. dia lihat penjagaan disitu ketat sekali, dan sebelumnya belum pernah dijumpai,jelas bila dia ingin menyusup masuk kedalam maka satu2nya jalan adalah membinasakan lebih dahulu beberapa orang penjaga.

Disuatu tempat yang sunyi dan tersembunyi. sianak mudaitu melepaskan pakaian tembaganya dan dibungkus kemudian diikat diatas punggung, dengan keadaan demikian ia merasa gerak-geriknya jauh lebih leluasa, lagipula dalam melakukan perjalanan sama sekali tidak menimbulkan sedikit suara pun-

Dengan mengerahkan ilmu meringankan tubuhnya yang amat sempurna, bagaikan sukma gentayangan ia berkelebat maju kedepan dalam sekali gebrakan pemuda itu berhasil meringkus sibangku besi oh Sak Kay serta Golok tanpa tandingan Hong Gan-

Setelah melepaskan pakaian tembaganya. ia merasa seluruh tubuh jadi enteng seperti kapas, pergi datangnya ringan melebihi hembusan angin- Setelah berhasil meringkus dua orang jago lihay itu dia langsung berkelebat menuju kearah bangunan loteng di tengah markas.

Ditempat itu dia tidak temukan jejak dari Kakek ombak menggulung maupUn ketua dari perkumpulan Liok Mao- pang, maka dengan cepat ia bergerak menuju Keruang besar ditengah markas besar.

Dalam ruang besar itupun ia tidak menemukan sesosok bayangan manusiapun kecuali penjagaan disana yang amat ketat.

Tidak lama kemudian sampailah Lam-kong Pak ditengah sebuah hutan bambu yang lebat, dibalik pepohonan tadi tampak tiga buah bangunan berdiri dengan megahnya diantara tiga bangunan tadi sorot cahaya lampu memancar keluar dari bangunan sebelah tengah.

Dengan suatu gerakan yang manis ia berhasil menyusup kebawah jendela bangunan tersebut, setelah melubangi kertas jendela pemuda itu mengintip kedalam.

Bila tidak melihat mungkin keadaan masih mendingan, dengan cepat pemuda itu berseru keheranan, bulu kuduknya tampak pada bangun berdiri semua.....

Kiranya ketua dari perkumpulan Liok Mao Pang sedang duduk didepan meja sedang menyisiri rambut hijaunya yang panjang, setelah itu dengan pergunakan sepasang tangannya ia memegang kepala sendiri lalu dicopot dari atas tenggorokan dan diletakkan diatas meja.

Hampir saja Lam-kong Pak menjerit kaget karena tak kuat menahan diri. sudah banyak cerita setan yang pernah didengar olehnya tetapi sebagai orang Bu-lim ia tak mau mempercayainya. Tetapi apa yang terlihat didepan mata merupakan suatu kenyataan yang tak bisa di bantah, ketua dari perkumpulan Liok mao-pang benar2 telah mencopot batok kepala sendiri dan kemungkinan meletakkannya di atas meja, sementara sisirnya masih menyisiri rambutnya dengan tenang. Darah dan daging bekas bacokan nampak mengerikan sekali diantara bekas lukanya di atas tenggorokan, namun luka itu rata bagaikan dibacok dengan pisau.

Ditengah malam buta ditengah hutan bambu yang sunyi dengan mata kepala sendiri melihat seorang manusia tanpa kepala menyisir rambut, bagi orang yang bernyali kecil tentu akan mati karena ketakutan.

Mungkinkah ketua dari perkumpulan Liok Mao Pang adalah setan?? kalau tidak kenapa rambut hijaunya mencapai kepanjangan beberapa depa?? kalau dia bukan setan, kenapa batok kepalanya bisa dicopot dan diletakkan di meja?? yang paling mengerikan bagi Lam-kong Pak adalah sepasang biji matanya masih tetap mengerling kesana kemari dengan sorot mata tajam itu,...benar2 membuat orang hampir semaput.

Mungkinkah dia memiliki ilmu hitam, kalau benar demikian mengapa selama ini tak pernah ia pergunakan ilmu sihirnya itu.

Sementara pemuda Lam-kong masih tercekam oleh ketakutan dan peluh dingin membasahi seluruh tubuhnya, Liok Mao Pangcu sudah bangkit berdiri dan berjalan hilir mudik dalam ruangan itu.

Manusia tanpa kepala bisa berjalan hilir mudik dalam kamar, peristiwa ini benar- benar luar biasa sekali.

Tiba-tiba ketua dari perkumpulan Liok Mao Pang itu menghentikan langkahnya seakan- akan teringat akan suatu masalah besar cepat-cepat ia sembunyikan batok kepalanya kemudian membuka jendela dan melayang keluar.

Lam-kong Pak ada maksud untuk melakukan pengejaran, mendadak satu ingatan berkelebat dalam benaknya, ia berpikir : "Kenapa aku tidak curi saja batok kepalanya?? akan kulihat sebenarnya dia adalah seorang manusia atau setan

??"

Pertama-tama ia melayang lebih dahulu kebelakang bangunan itu, setelah melihat ketua dari perkumpulan Liok Mao-pang meloncat keluar dari tembok pekarangan dan berlalu dari markas, tanpa ragu2 lagi pemuda itu segera meloncat masuk kedalam ruangan, dari bawah pembaringan dia ambil batok kepala tadi, sementara jantungnya merasa berdebar keras.

Tanpa diperhatikan lagi dia meluncur keluar dari markas besar perkumpulan Bulu hijau dan menuju kearah utara, dia ingin menyaksikan lebih jauh kemana perginya ketua dari perkumpulan Liok-mao-pang itu.

Tetapi walaupun sudah dikejar sejauh puluhan li bayangan tubuhnya belum nampak juga, akhirnya dia berhenti dan memperhatikan batok kepala itu dengan seksama. Dengan cepat pemuda itu tertawa terbahak-bahak karena kegelian.

Ternyata batok kepala itu adalah sebuah batok kepala palsu, bukan saja rambut hijaunya palsu sepasang biji mata itupun palsu. rupanya biji mata itu bisa bergoyang karena dihubungkan satu sama lainnya dengan kawat besi.

Sekarang Lam-kong Pak baru memahami apa yang sebetulnya telah terjadi, rupanya batok kepala dari ketua perkumpulan Liok-mao-pang itu disembunyikan dibalik bajunya, atau dengan perkataan lain bekas bacokan diatas lehernya itu bukan lain adalah barang bikinan belaka.

Ditinjau dari hal ini bisa ditarik kesimpulan bahwa Kakek ombak menggulung sendiripun belum tentu pernah menyaksikan raut wajah yang sebenarnya dari Liok Mao- pangcu itu. Ketua dari perkumpulan Liok Mao-pang itu saling menyebut guru dan murid dengan Kakek ombak menggulung, tetapi Naga pengasingan cu Hong Hong serta Sun Han Siang sekalian jago lihay tak seorangpun yang mengetahui asal-usul sebenarnya dari Liok Mao-pangcu itu, sekalipun mengetahui sedikit itupun tidak pasti. hal ini jelas merupakan suatu hal yang tidak mungkin terjadi.

Dalam hati Lam-kong Pak merasa yakin bahwa pengangkatan guru oleh Liok Mao-pangcu terhadap Kakek ombak menggulung pasti dilakukan pada saat belakangan ini, tidak mungkin pengangkatan guru itu dilakukan sejak dahulu kala, atau dengan perkataan lain seharusnya para jago dari kalangan Putih mengetahui siapakah sebenarnya ketua dari perkumpulan bulu hijau itu.

Lam-kong Pak tertawa dingin, ia hendak menghancurkan batok kepala palsu itu tiba2 satu ingatan berkelebat dalam benaknya.

Kenapa tidak kuserahkan saja batok kepala palsu ini untuk cu Hong Hong...? mungkin Sekali dengan perbuatanku ini malah membantu dirinya untuk mengetahui siapakah dia sebenarnya? karena dia toh pernah berkata kepada ketua dari perkumpulan Liok Mao-pang itu bahwa dia mengetahui siapakah dirinya.

la segera bertukar pakaian tembaga dan membungkus batok kepala palsu itu didalam buntalannya.

Setelah melakukan perjalanan sejauh beberapa puluh li, fajar telah menyingsing, ia segera berhenti untuk  beristirahat sambil mengisi perut.

Tiba2 terdengar suara langkah kaki manusia berkumandang datang, tampaklah Sun Han siang sekalian bermunculan dari kejauhan dan bergerak menuju kearahnya. Dalam rombongan itu tampak cu Hong Hong serta cu Li Yap melakukan perjalanan bersama, sedang sisanya mengikuti dibelakang Sun Han Siang. Ketika tiba disuatu tempat datar terdengar Sun Han Siang berkata

"Mari kita bersantapan dahulu ditempat ini selama beberapa hari ini kita terus menerus mencari jejak beberapa orang manusia tembaga itu, aku rasa kalian semua tentu sudah Cukup lelah bukan...",

Maka para jagopun duduk sambil mengelilingi Sun Han siang, hanya cu Hong Hong serta cu Li Yap dua orang yang memisahkan diri dari rombongan dan duduk disudut yang lain-

"lbu" terdengar cu Li Yap berkata, " mari kita duduk kesana, sekarang seharusnya kita bersatu padu untuk menghadapi musuh tangguh dari dunia persilatan"

"Hmm" cu Hong Hong mendengus, kepada Sun Han Siang dia berseru, "Sun Han siang, budi dan dendam lampau tak usah kita bicarakan, setelah putramu lenyap tak berbekas bagaimana tindakanmu terhadap putriku ini??.."

"Putraku lenyap toh bukan berarti dia sudah mati, putrimu saja tidak gelisah kenapa kau gelisah lebih dahulu? tidak aneh kalau kau tidak  mampu  menjaga  suami  sendiri. "

cu Hong Hong jadi naik pitam setelah mendengar perkataan itu, dia loncat bangun sambil teriaknya:

"Sun Han Siang, kau perempuan lonte yang pandainya merebut lelaki orang, ayoh enyah dari sini"

Sejak Lam-kong Pak lenyap tak berbekas, tabiat Sun Han Siang boleh dibilang berubah jadi jelek sekali, Iapun ikut bangkit berdiri. serunya dengan suara dingin: "Siapakah yang suka merebut lelaki orang, setiap manusia dikolong langit telah mengetahuinya, kau ucapkan kata2 semaCam itu bukankah berarti ditujukan pada diri sendiri?? haaah...haaah...haaah.... suatu lelucon yang menggelikan sekali"

cu Hong Hong semakin gusar, sambil membentak keras ia segera menerjang kedepan.

"Blaaam..." kedua belah pihak saling beradu pukulan satu kali dan masing2 orang terpukul mundur satu langkah kebelakang,

Menyaksikan dua orang jago itu saling bertempur, Pek-li Gong segera meloncat maju kedepan dan terjun kedalam gelanggang, sambil berdiri diantara kedua orang itu serunya:

"Kalian semua tidak ada yang rebut lelaki orang, bagaimana kalau aku Pek-li Gong yang suka rebut lelaki orang?? sekarang kita sedang menghadapi musuh yang amat tangguh, kenapa kalian musti saling bunuh membunuh hanya disebabkan urusan kecil yang telah berlalu? tindakanmu semacam ini dihadapan kaum muda apakah tidak merasa memalukan sekali??"

Mendengar perkataan itu, beberapa orang gadis muda tadi segera tertawa ter-bahak2.

cu Hong Hong jadi makin kalap. bentaknya: "Pek-li Gong, kau Cepat menyingkir dari sini"

"Kalau aku tidak menyingkir??"

"Jangan salahkan kalau aku akan berbuat keji dan melakukan serangan maut terhadap dirimu"

"Baiklah. aku memang sudah bosan hid up, hadiahkanlah sebuah pukulan untukku" "sebetulnya kau hendak menyingkir tidak??"

Menyaksikan keadaan yang begitu kritis. Lam-kong Pak dirinya harus segera munculkan diri.

Sambil meloncat keluar dari tempat persembunyiam ia berseru dengan suara berat:

"Sejak perkumpulan Liok Mao Pang berhasil merebut payung sengkala. bencana besar telah mengancam seluruh dUnia persilatan- kalian berdUa bukannya bekerja sama untuk menghadapi musuh, kenapa karena urusan kecil yang sepele harus bertengkar sendiri? apakah kalian tidak merasa bahwa perbuatanmu itu menggelikan??"

"Siapakah kau??" tegur cu Hong Hong. "Kakek bersedih hati"

Kembali kakek bersedih hati, para jago berdiri tertegun dan memperhatikan manusia tembaga itu lebih tajam.

"Apakah kau adalah manusia tembaga yang berhasil merampas payung sengkala kemudian kehilangan kembali itu?" tanya cu Hong Hong.

"sedikitpun tidak salah"

"Dari mana kau bisa tahu kalau pihak perkumpulan Liok-mao-pang yang berhasil merampas benda mustika itu?"

"Itu hari seCara beruntun kakek ombak menggulung tidak berani menerima seranganku dan mundur seCara berulang kali, ketika aku berhenti tepat diatas tangan berbulu itu ia tidak mundur lagi dan disitulah payung sengkala itu kena dirampas, hal ini jelas sekali  menunjukkan bahwa peristiwa itu merupakan siasat busuk dari kakek ombak menggulung, lagi pula mereka segera melarikan diri tanpa ada maksud untuk memeriksa tangan berbulu dalam lumpur, hal ini semakin membuktikan bahwa tangan berbulu merupakan satu komplotan dengan dirinya"

"Dugaanmu itu memang masuk diakal, tetapi apakah kau mengetahui siapakah dua orang manusia tembaga yang lain ??"

"Maaf bila aku tak dapat menjawab pertanyaan ini, tetapi aku dapat beritahu kepada kalian bahwa kedua orang manusia tembaga itu juga merupakan jago-jago lihay dari golongan putih, siapapun tak akan menduga kedudukan mereka yang sebenarnya. "

Pemuda itu berhenti sebentar, setelah tarik napas panjang-panjang katanya kembali, "Saudara cu, aku lihat rupanya kau mengetabui akan asal-usul yang sebenarnya dari Liok Mao Pangcu, dapatkah kau memberi keterangan kepadaku??"

"Aaaah itu hanya suatu dugaan belaka, sekarang rasanya terlalu pagi untuk diucapkan keluar. "

"Baiklah aku hendak memperingatkan akan sesuatu yang penting kepada kalian semua, mulai sekarang terutama sekali para gadis muda harus waspada dan lebih berhati-hati dalam setiap tindakan, baru ini didalam dunia persilatan telah muncul seorang mahluk aneh yang misterius sekali, perbuatannya amat keji. sering kali dia memperkosa kaum

gadis muda kemudian membunuhnya seCara kejam. aku harap kalian semua lebih waspada dalam tindak tanduk "

Habis berkata dia melemparkan batok kepala palsu itu kearah cu Hong Hong sambil serunya:

"Mungkin benda ini bisa membantu dirimu untuk menduga kedudukan serta asal-usul yang sebenarnya dari ketua perkumpulan Liok Mao Pang. Nah sampai jumpa. " Habis berkata dia segera berkelebat dan berlalu dari tempat itu.

Dari arah belakang terdengar jeritan  kaget berkumandang memeCahkan kesunyian, rupanya cu Hong Hong telah membuka buntalan itu serta menemukan kalau isinya merupakan kepala palsu.

Beberapa lie sudah dilewatkan dengan Cepat, tiba2 jeritan ngeri yang menyayatkan hati berkumandang dari seratus tombak dihadapannya. suara itu jelas berasal dari mulut seorang gadis.

Lam-kong Pak mengira suara jeritan itu berasal dari Yu Tien- cu Li Yap atau Pek-li Hiang, tetapi setelah membedakan arah berasalnya suara itu dia merasa suara itu muncul dari arah depan, bukan begitu saja dia pun merasa ketiga orang gadis itu tak mungkin akan menjumpai mara bahaya, sebab mereka berada bersama Sun Han Siang sekalian para jago.

Dengan Cepat dia memburu kearah berasalnya suara itu, tampaklah Siauw Hong dalam keadaan telanjang bulat menggeletak di atas batu, alat kelaminnya robekk dan hancur darah kental masih mengucur keluar tiada hentinya dari tempat itu. tulang dadanya hancur dan sebuah bekas Cakar yang besar dan panjang membekas diatas dadanya.

Siauw Hong sudah seringkali melakukan kejahatan, sekali pun mati boleh dibilang itulah hukuman yang setimpal baginya, tetapi Cara sang pembunuh membereskan jiwanya betul-betul kejam dan tiada berperikemanusiaan, bukan saja diperkosa lebih dulu bahkan tulang dadanya hancur dan meninggalkan bekas cakar yang panjang. Manusia atau binatangkah pembunuh itu ??

Lam-kong Pak melocat naik sebuah pohon dan melakukan pemeriksaan disekeliling tempat itu, tetapi apapun tak terlihat olehnya kecuali kesunyian serta keheningan yang mencekam seluruh jagat.

Hatinya terasa semakin terkejut bercampur tercekat, seandainya Perbuatan itu dilakukan oleh manusia maka bisa ditarik kesimpulan ilmu meringankan tubuh yang dimiliki orang ini lihay sekali, sebaliknya kalau di-akukan binatang buas maka binatang itu pastilah binatang ajaib yang langka sekali.

Setelah meloncat turun dari atas pohon, ia menggali sebuah liang dan mengubur jenasah Siau Hong yang mengerikan itu. kemudian sambil duduk diatas sebuah batu ia termanggu-manggu, sekarang ia tak dapat bertemu dengan ibunya walaupun telah saling berjumpa, ia membayangkan kembali ayahnya yang telah lenyap dan tidak diketahui jejaknya itu. terbayang pula kesalahan paham yang sudah terjadi antara dia dengan tiga orang gadis yang telah mengikat janji sehidup semati dengan dirinya.,..

Tetapi kesemuanya itu peristiwa lenyapnya payung sengkala merupakan persoalan yang paling menggemaskan hatinya. karena masalah itu hatinya jadi tak tenang walau hanya sedetikpun.

Mendadak selembar kertas melayang jatuh dari atas angkasa, bagaikan kupu2 yang amat besar kertas tadi kebetulan sekali terjatuh tepat dihadapan Lam-kong Pak.

Pemuda itu segera memungut kertas tadi dan membaca isinya, terbaca olehnya surat itu berbunyi demikian.

"Atas berkah Thian serta firman dari Pangcu, mulai saat ini perkumpulan Liok-Mao Pang dirubah namanya menjadi perkumpulan "Kun-Tun-Kau" atau ombak menggulung, dan akan diresmikan pembukaannya pada tanggal lima bulan lima pada tengah hari, barang siapa yang merasa satu golongan serta satu tujuan dengan kita dipersilahkan ikut serta didalam upacara peresmian itu bagi mereka yang tak mau menggabungkan diri dengan perkumpulan kami semuanya akan diusir keluar dari wilayah Tlong-goan, perkumpulan kami telah menyiapkan be-ratus2 meja perjamuan serta atraksi untuk dinikmati bersama dengan kalian kawan setujuan, jika ada pengacau yang hendak bikin keonaran ketika itu, kamipun telah menyiapkan be- ratus2 liang kubur siap untuk mengebumikan jenasahnya...harap yang mengetahui maklum adanya. "

Membaca tulisan itu tanpa terasa Lam-kong Pak angkat kepala dan tertawa ter-bahak2.

"Haaah...haaah...haaah-.. lagaknya sungguh besar sekali macam surat firman dari kaisar saja .. sungguh menggelikan sekali. "

Meskipun nada surat itu terlalu jumawa dan tekebur, namun Lam-kong Pak mengagumi juga akan kelihayan gerakan tubuh yang dimiliki sang penyebar surat undangan itu.

Lagipula Payung sengkala telah terjatuh ke tangan Kakek ombak Menggulung, kalau ditinjau keadaan sesungguhnya sampai detik itu boleh dibilang ia memang lihay sekali dan sukar dicarikan tandingannya.

Tiga hari kemudian Lam-kong Pak telah datang kembali kepusara ciu It Bun, Liu Hui Yan dan ciu cien cien untuk bersiarah menghadapi gundukan tanah liar yang penuh dengan rumput, sianak muda itu hanya bisa memandang awan diangkasa sambil merenungkan kembali semua kenangan yang pernah berlangsung dimasa lampau.

Ia menghela napas panjang. terasa olehnya bahwa kematian gadis-gadis itu sebagian besar adalah karena perbuatannya. meskipun Pak-jin bukan aku yang bunuh, tapi Pak-jin mati lantaranaku.

Dari tempat kejauhan terdengar suara hiruk pikuk berkumandang memeCahkan kesunyian, salah seorang yang sedang berbicara ternyata adalah ciu Li Yap.

"Enci berdua, mari kita Cari tempat untuk beristirahat, bagaimana kalau kita sekalian makan rangsum?".

"Adik Yap. apakah engkau ingin makan rangsum yang kita bawa?" suara Pek-li Hiang berkumandang .

"Masa sudah tidak ada lagi?"

"Heeeehh-heeeeh-heeehh.,... coba bayangkan saja siapa yang membawa kantong rangsum kering itu....?" jengek Pek-li Hiang sambil tertawa dingin tiada hentinya.

Lam-kong Pak segera berkelebat menyembunyikan diri keatas sebuah pohon besar, ketika ia menengok kebawah tampaklah kantong rangsum yang dibawa Malaikat raksasa Loo Liang-jen telah kosong melompong, sementara tiga orang dara cantik mengikuti dibelakangnya. 

Sementara itu, ketika cu Li-yap melihat kantong rangsumnya telah kosong, dengan gusar ia segera menegur:

"Loo tua, kemana larinya rangsum kering itu?" "Aduuuh...maaf nona.... rangsum.... rangsum kering itu

sudah berpindah semua kedalam perutku, padahal...paa... padahal..." rengek Loo Liang-jan dengan muka masam.

"Padahal kenapa? engkau memang dasarnya gentong nasi... sekali gentong nasi selamanya tetap gentong nasi"

"Padahal aku cuma setengah kenyang belaka, waah .. selama aku Loo-tua mengikuti nona bertiga, setiap hari musti menahan lapar.. belum pernah aku merasa kenyang barang satu haripun. . . aaai teringat ketika Lam-kong sauya masih berada bersama aku, oooh betapa nikmatnya aku Loo-tua, setiap hari aku selalu kenyang dan puas.., aku masih ingat ada satu kali dia pernah mencukongi aku makan Liang-jen Loo ..nyaamm...nyaaamm,..aduuuh lezatnya"

"Hmm kenapa engkau ungkap tentang dirinya lagi?" tegur cu Li Yap dengan suara dalam. " kami sudi bertemu dengan dirinya lagi?"

Lam-kong Pak yang mendengar pembicaraan itu diam2 menghela napas sedih, sementara ia hendak berlalu mendadak terdengar Yu Tien berkata:

"Adik berdua tak usah menyalahkan dirinya, ia memang berkekuatan besar dengan daya makanan yang mengejutkan, tentu saja tak bisa dibandingkan dengan keadaan kita, selama dia ikut Lam-kong Pak memang tak pernah menderita, tentang soal ini aku tahu jelas, sedangkan mengenai adik Pak...dia. "

Berbicara sampai disini ia berhenti sebentar, lalu dengan terbata2 sambungnya lebih jauh: "Aku perCaya ia tak akan melakukan perbuatan terkutuk yang memalukan seperti itu"

cu Li Yap segera mendengus dingin.

"Hmmm lalu apakah kita yang memfitnah dirinya?" ia berseru, "Siau-hong toh tiada hubungan sakit hati apapun dengan dirinya"

"Berdiri sebagai seorang perempuan- sebenarnya tidaklah pantas bagi enci untuk merendahkan derajat kaum wanita. tapipada umumnya perkataan seorang wanita memang tak boleh diperCaya dengan begitu saja, oleh sebab itulah para pujangga pernah berkata: ^wanita dan manusia rendahlah yang sukar diperCayai. siapa tahu kalau siau-hong memang sengaja mengaco-belo serta menfitnah diri adik Pak?" = =000000= =

PEK LI HIANG membungkam dalam seribu bahasa. SedangKan cu Li Yap kembali mendengus dingin dan berkata:

"Dugaan semacam itu sama sekali tak ada dasarnya, kita tak boleh menilai atau menodai akhlak siau-hong secara sembarangan, kita tak boleh menduga yang bukan2 terhadap perbuatan gadis itu dan sebaliknya malah mempercayai perkataan dari Lam-kong Pak?"

Mendadak sesosok bayangan manusia berkelebat lewat., setibanya ditengah kalangan orang itu segera berkata:

"Kalian keliru besar didalam kenyataan dalam peristiwa tersebut memang Siau-hong lah yang sudah berbicara tidak karuan serta menodai nama baik Lam-kong Pak. dalam hal ini siau-te bersedia menjadi saksi"

orang yang baru datang bukan lain adalah Liu Hau Siang, ia merasa berterima kasih kepada Lam-kong Pak karena beberapa kali jiwanya diselamatkan. karena itu sesudah mengetahui tentang pembicaraan beberapa orang gadis itu secara kebetulan. ia segera menampilkan diri  untuk mencuci bersih fitnahan yang dilontarkan keatas tubuh Lam-kong Pak itu.

"Oooh.... kiranya Liu tayhiap yang datang." kata cu Li Yap. "apakah perkataan dari Liu tayhiap itu didasarkan bukti-bukti yang sangat kuat ?"

Dengan wajah tersipu-sipu karena malu, Liu Hau Siang menhela napas panjang. "Aaaii didalam kenyataan bukan saja Lam-kong pak menjadi korbannya, aku orang she liupun sudah merasakan akibat dari perbuatan yang terkutuk itu"

Maka sianak muda itupun segera berCerita bagaimana ciu cien cien membinasakan Liu Hui Yan dan secara kebetulan diketahui oleh Lam-kong pak dengan memperhubungi siau Hong berulang kali mencelakai pemuda Lam-kong dengan mencekoki obat pemabuk dan obat perangsang kepadanya, maka sesudah bertemu muka pemuda itu berhasrat membinasakan dirinya,

Siapa tahu gadis itu berteriak minta tolong, kebetulan tiga nona lewat disana, maka Siau Hong segera berfitnah Lam-kong Pak dengan mengatakanya hendak memperkosa dirinya hingga akhirnya terjadilah kesalah pahaman itu.

Mendengar penjelasan tersebut. ketiga orang gadis itu merasa amat terperanjat, paras muka mereka berubah hebat dan air mata bercucuran membasahi pipinya.

Sekarang mereka baru menyesal atas perbuatan mereka yang sudah dilakukan atas diri Lam-kong Pak, sikap yang sangat keterlaluan itu sudah tentu tak dapat diterima oleh sang pemuda yang berwatak keras itu.

Akhirnya ketiga orang dara muda itu menangis terisak karena sedihnya yang bukan kepalang....

"Nona bertiga tak usah bersedih hati." hibur Liu Hau Siang, "beberapa hari berselang aku orang she Liu pernah berjumpa muka dengan Lam kong-heng, bukan saja ia sehat wal'afiat bahkan tenaga dalamnya telah memperoleh kemajuan yang amat pesat"

"Bolehkah aku mengetahui dengan cara apakah Liu tayhiap bisa terperangkap. dan apa pula yang terjadi atas dirimu?" tanya Yu Tien beberapa saat kemudian. "Ini...ini... aku sudah dicekoki obat perangsang sehingga...sehingga. "

Tiga orang gadis muda itu bukan gadis yang bodoh, tentu saja mereka tahu apa yang dimaksudkan, sesudah dipikir kembali mereka segera menyadari bahwa Siau Hong benar2 bukan seorang manusia baik, gadis2 itu jadi mendongkol dan menggertak gigi tiada hentinya karena marah bercampur benci.

Setelah Liu Hau Siang berpamitan dan berlalu dari sana, tiga orang gadis itu saling menggerutu dan mengeluh tiada hentinya. Beberapa saat kemudian, Yu Tien berkata:

"Sekarang kita tak usah saling menggerutu dan menyalahkan, siapapun diantara kita tak ada yang salah, kalau mau mencari yang salah maka orang itu bukan lain adalah Siau Hong perempuan rendah itu, satu2nya perbuatan yang harus segera kita lakukan adalah mencari jejak adik Pak"

"Beberapa hari terakhir ini dalam dunia persilatan secara beruntun telah terjadi beberapa kali peristiwa besar, tapi ia tak pernah memunculkan diri...." kata Pek-li Hiang, "aku rasa mungkin perasaan hatinya sudah tawar dan mulai sekarang sulitlah bagi kita untuk berjumpa kembali dengan dirinya"

"Begini saja" kata cu Li Yap kemudian, "kita berempat dibagi menjadi dua rombong an, aku dan adik Hiang satu rombongan melakukan pengusutan kearah timur menuju ke selatan, sedang enci Yu dan Loo-tua mencari dari arah barat menuju keutara, perduli ada atau tidak jejaknya besok malam kita harus mengumpulkan kembali disini, bagaimana pendapat kalian?" Lam-kong Pak yang mendengar pembicaraan itu merasa sangat terharu, tapi ketika ia terbayang kembali peristiwa yang terjadi hari itu, dalam hati segera berpikir:

"Akan kusuruh kalian ribut dan kepayahan lebih dahulu, daripada lain kali sedikit2 lantas ngambek dan marah"

Empat orang itu telah terbagi jadi dua rombongan dan berlalu dari situ, Lam-kong Pak segera loncat turun dari  atas pohon, sementara ia masih mempertimbangkan akan mengejar rombongan yang mana, mendadak terdengar suara bentakan keras berkumandang tidak jauh dari sana. jelas suara bentakan itu berasal dari Loo Liang-jen-

Sianak muda itu sadar bahwa mereka pasti telah bertemu dengan musuh tangguh. ia tak berani berayal lagi, sambil enjotnya badan laksaca kilat ia meluncur kearah mana berasalnya suara tadi.

Jeritan ngeri yang memilukan hati bergema kembali diangkasa, memecahkan kesunyian yang mencekam hutan belantara itu, Lam-kong Pak tercekat hatinya, ia percepat gerakan tubuhnya menyusul kearah mana terjadinya peristiwa itu.

Sesosok manusia berbentuk aneh sedang menghajar Loo Liang-jan hingga tergetar mundur tujuh delapan langkah kebelakang, kemudian dengan suatu gerakan yang terkutuk mencengkeram dada Yu Tien-

Sekarang Lam-kong Pak dapat melihat jelas bentuk badan manusia itu dari atas kepala sampai kekaki, orang itu membungkus tubuhnya dengan kain hijau, dari balik ujUng baju sebelah kirinya muncul suatu cakar berbulu yang besar dan mengerikan.

pemuda itu segera sadar babwa makhluk aneh inilah yang secara beruntun telah memperkosa dan membunuh beberapa orang gadis muda, ia segera membentak keras dan menerjang kedepan-

Rupanya makhluk aneh itu merasa segan dan takut terhadap Lam-kong Pak, ketika menyaksikan datangnya terjangan itu, tanpa mengucapkan sepatah katapun ia putar badan dan melenyapkan diri dibalikpepokonan yang lebat.

Terihatlah tulang dada Yu Tien remuk dan hancur tak keruan, kematiannya mengenaskan sekali, Loo Liang-jan berdiri menjublak ditempat semula, air mata sebesar kacang kedelai mengalir keluar tiada hentinya membasahi pipi dan bajunya.

Lam-kong Pak menggertak gigi menahan golakan hawa amarah dalam dadanya, sepasang mata berubah merah membara, tubuhnya sedikit gemetar dan napsu membunuh menyelimuti seluruh wajahnya, ia tak menyangka kalau kehidupan Yu Tien bakal diakhiri dengan keadaan yang demikian mengerikan.

"Sreeet.. Sreeet..." dua sosok bayangan manusia meluncur masuk kedalam gelanggang, mereka adalah Pek-li Hiang dan cu Li Yap yang berlalu jauh, ketika mendengar jeritan ngeri itu mereka segera menyusul kembali.

Ketika dua orang gadis itu menyaksikan seorang manusia tembaga berdiri disamping Yu Tien dan melihat pula gadis she Yu itu mati dalam keadaan mengenaskan, mereka segera mengira manusia tembaga itulah yang sudab turun tangan, hawa amarah berkobar dalam benaknya.

Dua orang gadis itu membentak keras, mereka ber-sama2 melancarkan satu pukulan dahsyat kearah dada Lam-kong Pak.

Tenaga dalam yang dimiliki dua orang gadis itu luar biasa sekali, Pek-li Hiang pernah salah makan buah merah, sedang cu Li Yap menguasai ilmu sakti dari Payung sengkala. gabungan tenaga dari kedua orang ini bisa dibayangkan betapa dahsyatnya.

Lam-kong Pak mendengus dingin, dengan mengerahkan tujuh bagian tenaga dalamnya ia dorong telapaknya kemuka untuk menyambut datangnya ancaman tersebut.

"Blaaam..." benturan keras mengakibatkan suara ledakan yang memekikkan telinga, dua orang gadis itu terdorong mundur sejauh lima langkah dari tempat semula. hal ini semakin mengobarkan hawa amarah dalam dada dua orang gadis itu.

"Bangsat bajingan sialan.... sesudah membunuh orang. engkau masih berani mengumbar napsu?" hardiknya keras2.

"Eeeei... kalian keliru... kamu berdua keliru besar" teriak Loo Liang-jan, "nona Yu bukan mati ditangannya. "

Dua orang gadis itu terperangah. "Kalau bukan dia yang membunuh, siapa yang melakukan pembunuhan tersebut..?" tanya mereka hampir berbareng.

"seorang manusia aneh.. ooh, bukan seekor makhluk aneh yang sangat mengerikan"

"Macam apakah makhluk aneh itu? mengapa engkau tidak berusaha untuk melindungi dirinya?" bentak cu Li Yap gusar.

"Ketika aku Loo-tua menyambut serangan yang dilancarkan makhluk aneh itu, badanku terpental hingga sejauh beberapa tombak. pada waktu itulah makhluk aneh itu menjulurkan cakar bulunya yang besar dan mencekeram nooa Yu sampai mati"

"Apa? tangan berbulu ?" jerit dua orang gadis itu dengan hati terperanjat. "TIDAK salah, tangan berbulu itu panjang dan besar sekali, lagi pula memiliki kekuatan yang besarnya luar biasa, tatkala ia lihat kehadiran manusia tembaga itu segera melarikan diri ter-birit2"

Lam kong Pak tertawa dingin dengan seramnya. "Heeeh..  heeehhh...heeh...  kalian  tak  bisa  menghadapi

setiap persoalan dengan hati yang tenang. tapi mengikuti

emosi dan angkara murka. sedikit lantas turun tangan melukai orang... Hemm kamu berdua sungguh tolol dan tak berguna. Huuh kalau aku tidak memandang diatas wajah Pek-li Gong dan cu Hong Hong, pasti akan kuberi pelajaran setimpal kepada kalian berdua"

Dua orang gadis itu tahu bahwa mereka telah salah menuduh orang, maka walaupun ditegur mulutnya tetap membungkam dalam seribu bahasa, menyaksikan keadaan Yu Tien yang mengerikan, mereka menangis ter-sedu2.

Dalam kenyataan pada waktu itu pakaian yang dikenakan Lam-kong Pak sudah basah oleh air mata, hanya saja orang lain tidak melihat keadaannya.

Dengan suara berat Lam-kong Pak berkata, "Boponglah jenasah gadis itu, ikutilah aku"

Pek-li Hiang segera membopong tubuh Yu Tien, tiga orang itu berlalu mengikuti dibelakang Lam-kong Pak.

Setibanya didepan pusara ciu cien cien sekalian, pemuda itu berkata kembali. "Kebumikan tubuhnya jadi satu dengan mereka"

"Apa maksud cianpwe dengan perbuatan itu?" seru cu Li Yap agak terCengang-

"Aku tahu kalau kalian semua adalah calon-calon istri dari Lam-kong Pak bukankah begitu?" "Darimana cianpwe bisa tahu dengan begitu jelas?"

"Aku adalah kakek bersedih hati. terhadap semua kejadian yang menyedihkan hati dari orang yang sedang bersedih hati mengetahui bagaikan melihat jari tangan sendiri, tentu saja kalau cuma persoalan itu saja aku lebih dari tahu"

"coba tebaklah cianpwee, apakah kami mempunyai persoalan yang menyedihkan hati?" tanya Pek-li Hiang.

"menurut air muka kalian berdua, bintang bencana sedang bersinar terang, kesialan sudah diambang pintu, tentu saja ada persoalan yang menyedihkan hati kamu sekalian. bahkan dalam seratus hari mendatang kalian harus lebih ber-hati2"

Dua orang gadis itu merasa amat terperanjat, seru mereka hampir berbareng: "Bencana apa yang hendak kami hadapi? harap cianpwee suka memberi keterangan"

"Bocah perempuan yang mati sekarang dan ciu cien cien adalah contoh yang paling jelas. makhluk aneh itu khusus merusak kaum wanita, lagipula diperkosa lebih dulu sebelum dibunuh, masa ia mau lepaskan kalian dengan begitu saja?"

Dua orang gadis itu semakin ketakutan. cu Li Yap berseru: "cianpwee, dapatkah engkau tebak kesedihan apakah yang sedang kami alami??"

"Menurut penglihatanku. kesedihan yang kalian alami sekarang adalah hasil dari-pada mencari penyakit buat diri sendiri, sekalipun aku tidak terangkan rasanya dalam hati kalian jauh lebih jelas"

Dua orang gadis itu merasa batinnya terpukul, untuk beberapa saat lamanya mereka tak mampu mengucapkan sepatah katapun- "Kuburlah bocah perempuan itu jadi satu dengan yang sudah ada." perintah Lam-kong Pak lebih jauh. "tulis pula kata-kata diatas batu nisan, terangkan kalau dia adalah istri dari Lam-kong Pak"

"Hmm kalau cianpwee mengetahui dengan jelas semua orang yang sedang bersedih hati dikolong langit, tolong tanya Lam-kong Pak adalah seorang baik2 atau seorang jahat?"

"Dia orang baik atau jahat mestinya kalian lebih tahu hubungan antara pria dan wanita baru bisa harmonis jika mereka saling percaya mempercayai dan saling menyelami perasaan masing2... Hmmm kalau rasa cinta kalian kurang teguh dan tidak kokoh, masa depan kalian boleh dikata terlalu berbahaya."

Sesudah berhenti sebentar, sambungnya lebih jauh: "Mulai sekarang kalian tak boleh saling berpisah lagi, paling sedikit harus berkumpul tiga sampai empat orang. lagipula sikap kalian harus lebih waspada dan hati2, Nah nasehatku hanya sampai disini, selamat tinggal..."

Selesai berkata dengan cepat ia meluncur keudara dan berlalu dari sana, dikarenakan usia Yu Tien lebih besar. lebih tahu urusan dan lagi rasa cintanya jauh lebih mendalam daripada cintanya terhadap gadis manapun. oleh sebab itu sianak muda itu segera ambil keputusan untuk mencari makhluk aneh itu sampai dapat.

Setelah berlarian beberapa lijauhnya dan melewati sebuah bukit yang tinggi, mendadak ia temukan ada tiga orang sedang berdiri saling berhadapan ditepi hutan, rupanya mereka siap bertarung.

Lam-kong Pak terkejut. sebab ketiga orang itu adalah dua orang manusia tembaga dan kakek ombak menggulung, ketika itu kakek ombak meuggulung tidak mengenakan pakaian tembaga.

Terdengar gembong iblis itu sedang berkata:

"Meskipun aku tidak tahu siapakah kalian- tapi setelah perkumpulan ombak menggulung berdiri, semua jago silat baik dari golongan putih maupun dari golongan hitam harus menggabungkan diri dengan kami, jika kalian tak suka mendengarkan nasehatku. janganlah menyesal dikemudian hari"

"cita-cita yang berbeda tidak akan saling berkomplot." seru salah seorang diantara dua manusia tembaga itu. "iblis sesat tidak akan berhasil menguassi seluruh jagad" Kakek ombak menggulung jadi amat gusar terlaknya:

"Kalau aku hendak membereskan kalian berdua, sekalipuntak usah mengandalkan payung sengkala juga dapat, mari-mari, mari....sambutlah dahulu tiga buah pukulanku" Sambil berkata dua telapak dirapatkan, lalu didoreng kedepan sejajar dada.

Dari nada pembicaraan itu Lam-kong Pak sudah dapat mengenali bahwa dua orang manusia tembaga itu bukan lain adalah Padri Naga dan imam Harimau, dalam hati segera pikirnya:

"Dengan tenaga gabungan dari kedua orang ini rasanya untuk menyambut serangan dari kakek ombak mengulung masih bukan merupakan satu persoalan-..."
DONASI VIA TRAKTEER Bagi para cianpwe yang mau donasi untuk biaya operasional Cerita Silat IndoMandarin dipersilahkan klik tombol hati merah disamping :)

Posting Komentar