Kelelawar Hijau Jilid 04

Lam-kong Pak ulapkan tangannya memberi tanda agar ia jangan ribut, terlihatlah dua sosok bayangan manusia meluncur datang dengan cepatnya dariarah depan. Tanpa terasa sianak muda itu mendengus dingin. kiranya mereka berdua adalah Suma ing serta cioe cien cien dua orang, tampaknya hubungan mereka akrab dan mesra sekali sebab sepanjang perjalanan mereka selalu bergandengan tangan-

"Kalau memang ia sudah terjerumus sejauh ini, kenapa aku musti banyak mencampuri urusan orang??" guman sianak muda itu. "Loo-toa mari kita berangkat"

"Siauw-ya nona cioe toh mempunyai hubungan cinta dengan dirimu??? apakah kau tega melihat gadis itu tertipu oleh manusia laknat??" seru Loo Liang Jen dengan cepat. "Lagi pula. lagi pula".

"Lagi pula kenapa??"

"Lagi pula kemungkinan besar disaku mereka membawa rangsum kering. kan kita bisa nunut".

"Huuh dasar kau memang gentong nasi..." gerutu Lam- kong Pak.

Tetapi tak urung hatinya tergerak juga oleh perkataan dari Loo Liang Jen- sebab cioe cien cien adalah gadis pertama yang menaruh cinta kepadanya, kesan itu sudah terlalu mendalam tergurat dalam hatinya ia tidak rela membiarkan gadis itu dirusak dan direnggut kegadisannya oleh Suma ing.

Dengan cepat kedua orang itu mengintil dari belakang mereka, terdengarlah Suma ing berkata:

"Adik cien, kalau memang kau sudah bersedia untuk kawin dengan aku, mengapa kau selalu tolak kehendakku untuk..:" "Kenapa musti ter-buru2?? pokoknyakan cepat atau lambat tubuhku bakal kupersembahkan kepadamu." sahut cioe cien cieo cepat.

"Hiih-hiih. . .hiih... .betul, cepat atau lambat toh sama saja apalagi... ." Sambil berkata ia segera mengeluarkan ilmu cengkeraman Liok-san-eng Jiauwnya untuk mencomot sepasang payudara dari gadis she cioe itu.

Melihat tingkah lakunya itu cioe cien cien jadi naik pitam, segera makinya: "Kau ...kau masih mempunyai martabat sebagai seorang manusia atau tidak. ".

Suma ing tertawa seram. "Heeeh-heeeh-heeeh. aku

tahu dalam hati kecilmu hanya Lam-kong Pak seorang yang mempunyai martabat tinggi, tapi sayang sekali orang lain sudah tidak maui dirimu lagi"

Sekilas perasaan dendam dan benci berkelebat diatas wajah cioe cien caen, segera sambungnya. "Karena itulah aku baru sudi menikah dengan dirimu"

Lam-kong Pak yang mendengar pembiCaraan tersebut, dalam hati segera menghela napas panjang, pikirnya. "Siapa yang berdekatan dengan gincu dia akan jadi merah, siapa yang berdekatan dengan tinta bak dia akanjadi hitam, sungguh tak kusangka cioe cien cien dia. ".

Belum habis ingatan tersebut berkelebat didalam benaknya, terdengar Suma ing berseru tertahan dan roboh terjengkang keatas tanah.

Sambil meloncat bangun cioe cien cien segera tertawa dingin dan memaki kalang kabut.

"Kau anggap aku bisa mencintai dirimu? Hmm aku ingin hanya menggunakan dirimu saja untuk menjengkelkan hati Lam-kong Pak..,.heeh. . .heeeh....heeeh... sungguh tak nyana kau sibajingan tengik sama sekali tidak berperikemanusiaan?"

Walaupun jalan darahnya tertotok. namun Suma ing masih sanggup untuk berbicara, sepasang biji matanya segera berputar dan ujarnya. "Adik cien, kau tidak dapat memahami perasaan hati siauw- heng."

"Sekalipun kulit tubuhmu sudah dibeset. aku masih tetap akan mengenai tulang tenggorokanmU." maki cioe cien cien. "kau adalah bajinaan tengik yang paling cabul dikolong langit dewasa ini.".

"Adik cien, aku hendak memberitahukan satu kabar kepadamu, setelah mendengar berita itu kau akan perCaya. Bahkan didalam kenyataan aku hanya merasa kasihan terhadap dirimu".

"Hmm kau tak usah ngaco-belo lagi, aku tak akan memperCayai segala perkataanmu lagi." seru gadis itu sambil tertawa dingin.

"Aku tahu bahwa kau masih ingat dan rindu selalu terhadap diri Lam-kong Pak, tetapi sedari dulu ia telah melupakan dirimu sama sekali. kau sudah tak dianggapnya sama sekali olehnya".

"omong kosong, akulah yang sudah tak mau dirinya lagi, beberapa hari berselang dia masih...".

"Adik cien, tahukah kau bahwa Liau Hoei Yan sudah bunting beberapa bulan?".

"Dia bunting apa sangkut pautnya dengan diriku??" "Tentu    saja    ada    sangkut    pautnya,   kuberitahukan

kepadamu. jabang bayi yang ia kandung adalah anak Lam-

kong Pak" sekujur tubuh cioe cien cien bergetar keras setelah mendengar perkataan itu, walau pun ia benci kepada Lam- kong Pak karena pemuda itu membinasakan orang tuanya, tetapi ia percaya bahwa pembunuhan yang menimpa diri ibunya adalah suatu kecelakaan yang tak disengaja, maka dari itu walau pun diluaran ia bersikap keras dan ketus terhadap Lam-kong Pak. tetapi dalam hatinya sudah lemas dan lunak sebab cintanya terhadap diri sianak muda itu sudah terlalu dalam.

Sekarang sesudah ia mendengar berita buruk itu. hatinya segera terasa amat sakit bagaikan diiris-iris, teriaknya:

"omong kosong antara dia dengan Liuw Hoei Yan tak pernah terikat tali perkawinan, mana mungkin jabang bayi yang dikandungi adalah anaknya? darimana kau bisa bual akan persoalan ini??"

"Aku dengar dari mulut dayangnya Siauw Hong oooh... adik cien, aku takut merasa sedih bagi kemalangan yang menimpa dirimu. cinta mu terhadapnya begitu dalam bagaikan lautan sebaliknya dia...heeeh... heeeh ".

Saking gusar dan mendongkolnya sekujur badan coei cien cien gemetar keras, Lam-kong Pak yang menyaksikan kejadian itu jadi ikut bersedih hati, sekarang ia baru tahu bahwa coei cien cien benar2 sangat mencintai dirinya. Terdengar Suma ing menghela napas dan berkata kembali:

"Dalam kenyataan setelah raut wajah siauw-heng rusak maCam begini, siauw-heng sudah tak punya muka lagi untuk menjumpai orang, apa lagi mendampingi adik cien yang begini Cantik jelita bagaikan bidadari hanya saja siauw-heng sukar untuk memadamkan rasa cinta ku terhadapmU. sekalipun kau sudah tak mencintai diriku lagi, selamanya... sepanjang aku masih bernapas, cinta ku kepadamu tak akan padam.". Rupanya hati coei cien cien yang kukuh lama kelamaan lumar juga setelah mendengar rayuan maut serta  pertanyaan isi hati dari pemuda she Suma ini terdengar ia tertawa:

"Aaaai..,. andaikata dikolong langit ini tiada seorang pemuda yang bernama Lam-kong Pak. mungkin aku bisa mempertimbangkan kembali keputusanku untuk menerima kau dalam hatiku"

"Adik cien, kalau memang begitu bukankah itu berarti bahwa harapan siauw-heng sudah punah sama sekali?? lalu apa senangya melanjutkan hidup dikolong langit dengan hati merana?? oooh.... adik cien-ku sayang kumohon kepadamu hadiahkanlah sebuah pukulan keatas tubuhku. agar aku lebih cepat meninggalkan dunia yang penuh penderitaan ini"

"Apa gunanya kau mengambil keputusan pendek?? toh dikolong langit bukan aku seorang yang jadi perempuan" .

"Mengarungi samudra yang terlihat hanya air, mendaki gunung Wu-san yang terlihat hanya awan, sepanjang hidupku tak akan kuambil pikiran untuk mencari gadis kedua"."

cioe cien cien jadi sangat terharu dibuatnya. tanpa sadar ia tepuk bebas jalan darah Suma Ing yang tertotok.

Merasakan jalan darahnya telah bebas, Suma Ing segera bangun duduk. katanya: "cien cien, aku akan pergi sebab selama aku berada disisimu maka aku merasa malu dan rendah hati, aku ., . aku . . ."

Belum habis ia berkata, laksana sambaran kilat yang membelah bumi mendadak ia lancarkan serangan dahsyat yang seketika berhasil menotok beberapa buah jalan darah ditubuh cioe cien cien. Gadis itu mengeluh dan segera roboh terjengkang keatas tanah, dari balik sorot matanya yang jeli terlintas perasaan kaget dan ketakutan yang tak terkirakan.

Terdengar Suma Ing tertawa seram, lalu mengejek: "Hmmmm satu-satunya jalan bagi aku orang she Suma untuk membalas dendam atas sakit hati yang dilimpahkan Lam-kong Pak kepadaku hanyalah menggunakan cara ini".

Sambil berkata tangannya bekerja cepat melepaskan pakaian yang dikenakan gadis she- cioe itu.

Melihat tingkah pola Suma Ing yang brutal dan Cabul timbul napsu membunuh dalam benak Lam-kong Pak, ia sudah mengambil keputusan untuk tidak berlaku sungkan- sungkan lagi, sekali bergebrak jiwa orang itu akan dicabut.

Tapi sebelum niatnya dijalankan, mendadak nampaklah sesosok bayangan manusia melayang turun ditengah kalangan.

orang itu bukan lain adalah "Lak Giok soat" si Salju bulan enam Tong Hoei, sejak ibunya diculik oleh Koen Toen-Sioe sikakek ombak menggulung untuk diperkosa, walau pun akhirnya berhasil diselamatkan oleh manusia tembaga. namun ia sangat membenci setiap anggota dari perkumpulan Liok Mao Pang.

Dalampada itu tatkala Suma Ing menyaksikan orang yang datang adalah Tong Hoei, ia jadi tenang dan tidak terlalu memikirkannya didalam hati. malahan sambil tertawa dingin ejeknya:

"Tong Hoei, cepat- cepatlah pergi mencari ibumu, kalau terlambat aku takut kalau kau bakal mendapatkan seorang adik baru".

"Suma Ing?" seru si "Lak Giok Soat" Salju bulan enam Tong Hoei dengan ketus^ "Meskipun ilmu silat yang aku miliki cetek dan tidak sanggup menandingi kepandaian orang. tapi selama napasku masih jalan maka aku tak akan melepaskan setiap anggota perkumpulan Liok Mao Pang yang kujumpai, termasuk juga dirimu".

"oohoo... jadi kau sudah kepingin modar?" jengek Suma Ing sambil tertawa dingin. "Bagus kalau begitu janganlah kau salahkan diriku kalau bertindak kelewatan kejam, lihat serangan-..".

Rupanya Tong Hoei sadar bahwa dalam hal ilmu silat dia masih belum tandingan lawannya, dengan sebat sang badan mundur lima enam langkah kebelakang, kemudian sambil membentak keras dari ayunan tangannya, anggukkan Kepalanya, tekukan pinggangnya serta tendangan kakinya meluncur keluar lima enam macam senjata rahasia yang secara cepat bagaikan sambaran kilat meluncur kemuka

"Huuh kepandaian kucing kaki tiga yang begini jelekpun akan kau pameran dihadapanku." jengek Suma Ing tertawa dingin. "Kalau digunakan untuk menghadapi orang lain mungkin masih mendingan. kalau bagi aku Suma Ing sih tidak jeri. "

Telapak tangannya segera menyapu keluar secara menyilang, senjata rahasia yang berhamburan ditengah udara itu seketika terpental kocar-kacir kemana-mana. tidak berhenti sampai disitu saja badannya malah merangsek maju lebih kedepan-

Siapa tahu Toog Hoei sudah bersiap sedia, tiba2 la pentangkan mulutnya dan menyembur kedepan, lima biji bola merah yang besarnya bagaikan buah Tho bagaikan sambaran kilat segera meluncur kedepan-

Suma Ing sama sekali tidak pikirkan datangnva ancaman itu didalam hati, telapak kirinya segera diayun kedepan melancarkan serangan sebuah pukulan. sementara tangan kanannya mencengkeram kearah bahu orang she Tong itu.

Tong Hoei yang cerdik. ia sama sekali tidak berkelit atau pun menghindar, ujung bajunya dikebaskan kemuka dan serentetan semburan cairan berwarna hitam dengan cepat menyemprot ketubuh pemuda itu.

Mimpipun Suma Ing tak pernah menyangka kalau pihak musuhnya masih menyembunyikan permainan semacam ini, untuk berkelit sudah tak sempat lagi... "cruuui" sekujur badandan kepalanya segera tersemprot telak,

Jeritan ngeri yang menyayatkan hati segera berkumandang memeCahkan kesuayian, dari atas wajah Suma Ing segera mengepul keluar segulung asap berwarna kuning. bau busuk daging yang meleleh serta nanah yang amis dengan cepat tersiar diangkasa membuat siapapun yang mencium jadi muak rasanya.

Sambil menutupi wajahnya Suma Ing kabur dari situ, jeritan2 kesakitan yang mendirikan bulu roma berkumandang terus membikin hati orang jadi seram dan ngeri.

Melihat bayangan punggung lawannya yang menjauh, Tong Hoei tertawa dingin, iapungut kembali senjata rahasia dan berkata:

"Semburan air keras Sam Moay-cin-swie^ adalah merupakan senjata rahasia terganas dari perguruan Tong kami. Bajingan Cabul itu sudah terlalu banyak melakukan kejahatan. sudah sepantasnya kalau ia memperoleh ganjaran yang setimpal."

Selesai berkata. ia bebaskan jalan darah cioe cien cien yang tertotok dan berkata kembali. "Antara aku orang she Tong dengan ayahmu masih mempunyai sedikit ganjalan hati namun setelah ayahmu meninggal raSanya akupun tak usah mempersoalkan kejadian itu lagi. Nah sekarang kau telah loloS dari mara bahaya, bila mau berlalu Silahkan".

"Siauw- li banyak mengucapkan terima kasih atas budi pertolongan Tong-tayhiap yang telah menyelamatkan selembar jiwaku"

"Nona tak usah banyak adat, asal lain kali kau bisa bertindak lebih hati2 lagi jika bertemu dengan bajingan cabul itu, rasanya itu sudah cukup,..."

Habis berkata tanpa menanti jawaban lagi ia sudah segera berlalu.

Menyaksikan urusan semua sudah beres, Lam-kong Pak serta Loo Liang Jen pun slap hendak berlalu dari situ, mendadak.... terdengarlah suara gemeratuk yang amat nyaring. berkumandang keluar dari balik perut Loo- Liang Jen yang sedang lapar.

cioe cien cien segera menoleh kearah sana tegurnya dengan suara setengah membentak: "Siapa yang bersembunyi dibalik batu??"

"Aku "sahut Lam-kong Pak sambil meloncat keluar dari tempat persembunyiannya.

BEGITU mengetahui siapa yang muncul, hati cioe cien cien jadi bergetar keras. ia tak bisa merasakan bagaimanakah perasaannya pada waktu itu. hanya tegurnya kembali dengan suara berat:

"sudah berapa lama kau datang kemari??" "Kurang lebih setengah jam berselang." "Jadi apa yang telah terjadi barusan telah kau lihat semua??"

"Sedikitpun tidak salah".

cioe cien clan kontan mendengus dingin. hatinya yang sudah bersemi oleh Cinta kini mendingin kembali. ia mengira Lam-kong Pak telah berpeluk tangan belaka membiarkan Suma Ing barsikap kurang ajar terhadap dirinya. Dari keCewa ia jadi gusar. segera bentaknya^

"Lam-kong Pak. tadi Suma Ing mengatakan bahwa kau telah mempunyai hubungan dengan Liuw Hoei Yan sehingga mengakibatkan gadis itu hamil, benarkah sudah terjadi peristiwa ini???".

Mendapat pertanyaan seperti itu. Lam kong Pak jadi tertegun. dalam keadaan tidak sabar seCara lapat2 ia memang pernah teringat bahwa ia sudah melakukan hubungan seks dengan seorang gadis, tetapi ia tak tahu siapakah gadis tersebut.

Setelah mendengar pembicaraan antara Siauw Hong dengan Liuw Hoei Yan tadi. ia baru tahu bahwa kesemuanya ini adalah hasil rencana dari Siauw Hong

Menurut perkiraannya pada malam itu orang pertama yang berhubungan dengan dia adalah siauw Hong dan kedua adalah Liau Hoei Yan, tidak aneh kalau coa Lie Yan bertiga saling mencurigai rekannya.

Menjumpai air muka sianak muda itu beberapa kali berubah. cioe cian cien merasakan hatinya amat sakit bagaikan di-sayat2 dengan pisau, segera bentaknya kembali:"Sungguhkah telah terjadi peristiwa itu?". "Kemungkinan besar benar."jawab Lam-kong Pak sejujurnya, sebab ia merasa tak pernah berbohong. "Hanya saja. "

Dengan penuh kebenCian cioe cien cien meludah keatas tanah kemudian putar badan dan kabur dari situ.

Memandang bayangan punggungnya yang menjauh dari pandangan, Lam-kong Pak menghela napas panjang. "Aaai.. Sulit amat hidup sebagai seorang manusia, aku jadi tak tahu apa yang musti kulakukan-"

Tidak lama kemudian Hay Thian siang cho tiba disitu diikuii Soen Han Siang, Pek-li Gong, Siang Hong Tieserta beberapa orang gadis itu telah datang semua.

Maka merekapun segera berunding untuk menentukan langkah2 selanjutnya. setelah berunding beberapa waktu akhirnya diputuskan untuk melakukan penyelidikan kembali kemarkas perkumpulan Liok Mao Pang, sebab kemungkinan besar pihak perkumpulan itulah yang telah mencuri lari kedua orang manusia tembaga itu dan menggantikan dengan anggota perkumpulannya .

Keesokan harinya berangkatlah para jago itu menuju kemarkas besar perkumpulan Liok Mao pang, Lam-kong Pak. Soen Han Siang serta Loo Liang Jen tiga orang mendapat tugas menyusup kedalam sedang sisany amenunggu ditempat luaran.

Dengan ilmu meringankan tubuhnya yang sempurna ketiga orang itu meloncat naik keatas atap. dengan meminjam rapatnya wuwungan sebagai tempat persembunyian mereka tiba didalam sebuah ruangan yang besar.

Penjagaan ditempat itu rupanya amat kendor, baru saja ketiga orang itu melayang turun kebawah, Soen Han Siang dengan gerakan yang amat cepat tahu-tahu sudah menotok jalan darah dari "Pat Pit Loei Kong" si malaikat guntur berlengan delapan.

Sedangkan Lam-kong Pak pun telah berhasil merobohkan Thiat Sauw chiu sisapu besi Kim Kioe.

Ketiga orang itu segera menyembunyikan diri baik2 dan melongok kebawah. tampaklah suasana dalam ruangan itu terang benderang bermandikan Cahaya lampu, Liok Mao PangCu duduk disisi Koen Toen Sioe. Sedangkan para jago lainnya sama sama berdiri dikedua belah sisi. sikap mereka serius dan tenang.

Terdengar pangCu dari perkumpulan Liok Mao Pang itu berseru dengan suara lantang: "Persembahkan payung "

begitu ucapan tersebut diutarakan keluar wakil ketua "Ngo-Hok-Bak" si-daging lima warna serta pelindung hukum Hoo-Hek coan-cu siraCun tebal mengiakan dan berjalan keluar dari barisan.

Tidak lama kemudian- dari belakang horden munculah kedua orang itu sambil menggotong Seorang manusia tembaga. mereka segera berjalan kehadapan kursi kebesaran berlapiskan emas yang diduduki "Koen Toen Sioe" dan meletakkannya disana.

Lam-kong Pak serta Soen Han siang yang menyaksikan akan hal itu segera merasakan hatinya bergetar keras. mereka tak tahu siapakah si manusia tembaga itu?? mungkinkah Hong Loei Khek sijagoan angin guntur Lam- kong Lauw???

Sekarang mereka berdua malahan tidak mengharapkan kalau simanusia tembaga itu adalah Hong Loei Khek sijagoan angin guntur. Terlihatlah ketua dari perkumpulan Liok Mao Pang segera berjalan meninggalkan kursi kebesarannya dan mendekati manusia tembaga itu, pakaiannya ditarik dari dalam saku dicabutnya keluar sebilah senjata Payung Sengkala yang panjangnya mencapai empat depa serta memancarkan Cahaya ke-merah2an.

Sekali lagi Lam-kong Pak berdua merasakan jantungnya berdebar keras. hampir saja mereka berseru kaget, pikirnya hampir berbareng:

"Apakah si manusia tembaga yang memiliki senjata Payung Sengkala itu sudah terjatuh pula ketangan kawanan perkumpulan Liok Moa Pang ???. "

Dengan sepasang tangannya pangCu dan perkumpulan Liok Moa Pang itu mengangsurkan senjata mustika tadi kehadapan kakek ombak menggulung, sikapnya sangat menghormat dan munduk-munduk.

Koen Toen Sioe mengambil senjata tersebut lalu dibelai dengan penuh kasih sayang. lagaknya bagaikan seorang ibu yang sedang membelai anaknya,

Kawanan iblis lainnya pun sama-sama alihkan sinar matanya kearah benda mustika Bu-lim yang diidam- idamkan oleh setiap orang itu mata mereka hampir boleh dikata menatap tanpa berkedip.

Lam-kong Pak segera berbisik kepada soen Han siang dengan ilmu menyampaikan suaranya:

"ibu kalau dilihat dari senjata mustika itu sudah terjatuh ketangan pihak Liok Moa Pang, jelas si manusia tembaga itu pun sudah tertangkap oleh orang-orang perkumpulan bulu hijau. kita harus berusaha untuk merebutnya kembali."

"Jangan terburu napsu... kita pertimbangkan dulu persoalan ini secara baik-baik, kau harus sadar bahwa seorang "Koen Toen Sioe" saja sudah tiada tandingannya dikolong langit, apalagi setelah payung sengkala terjatuh ketangannya, bukankah keadaan orang itu bagaikan harimau yang tumbuh sayap ?? asalkan kita tunjukkan diri maka untuk mundur kembali dari situ merupakan suatu pekerjaan yang amat sulit "

"Seandainya si manusia tembaga yang memiliki senjata payung sengkala itu sudah tertawan oleh mereka, sudah pasti dua orang manusia tembaga lainnya pun berada didalam perkumpulan ini, apakah tanpa bertempur kita harus mengundurkan diri dari sini ???".

"Aku tetap beranggapan bahwa urusan ini agak mencurigakan hati"

"Mungkinkah senjata Payung Sengkala itu adalah sebuah benda yang palsu?..."

"Kemuagkinan besar memang palsu."

Dalampada itu "Koen Toen Sioe" sikakek ombak menggulung sambil mencekal payung sengkala itu telah bangkit berdiri, dibelainya senjata mustika itu dengan  penuh kasih sayang lalu ujarnya:

"Oooh... sungguh suatu payung yang indah suatu payung yang bagus sekali"

"Ilmu silat yang dimiliki suhu sudah tiada tandingannya dikolong langit..." sambung Liok Mao Pang cu, "Setelah memiliki payung sengkala tersebut kepandaianmu sudah tanpa tandingan lagi dikolong jagad dewasa ini haaah- hahahaaah. "

Kedua orang itu saling berkata dan saling menimbrung. se-olah2 dunia persilatan telah berada dibawah telapak kaki mereka, lagaknya sungguh jumawa dan tekabur. Mendadak terdengar sikakek ombak Menggulung membentak dengan suara berat: "Hey bocah keparat, apakah kau belum puas melihat senjata ini??"

Alangkah terperanjatnya hati Lam-kong Pak berdua setelah mendengar teguran itu. sadarlah mereka bahwa jejaknya sudah diketahui oleh gembong iblis tersebut. dalam keadaan begini tidak unjukkan diri tak mungkin, maka terpaksa mereka melayang turun ketengah halaman-

Wakil ketua Ngo Hoa Bak atau si-daging lima warna dengan cepat maju menyongsong sambil siap turun tangan, tapi Liok Mao Pang sudah keburu mencegah:

"Kau tak akan mampu menghadapi mereka biarlah pun- Pangcu sendiri yang akan turun tangan sendiri."

Habis berkata perlahan-lahan ia turuni anaktangga dan mendekati halaman tersebut, ujarnya, "Seandainya kau sanggup menerima sepuluh buah serangan dan Pun Pangcu tanpa menunjukkan gejala kalah. maka Pun Pangcu akan berbesar hati untuk melepaskan jalan hidup bagi kalian"

Lam-kong Pak jadi tergerak hatinya mendengar perkataan itu. ia jadi teringat kembali akan perkataan Liok Mao Pangcu yang menanyakan dirinya apakah suka dengan coe Lie Yap. apa sebabnya ia mencampuri urusan yang tiada sangkut paut dengan dirinya itu??? Sedang tenaga lweekang yang di miliki dirinya pun tidak jauh berbeda dengan tenaga dalam yang ia miliki, kenapa ia memberi batas hanya sepuluh jurus saja?? apakah ia sengaja ada maksud melepaskan diriku untuk pergi??

"Tunggu sebentar" mendadak terdengar sikakek ombak Menggulung berseru. "Mereka ibu dan anak merupakan bibit bencana terbesar bagi perkumpulan kita, kali ini tak bisa kita biarkan mereka untuk meloloskan diri lagi, perduli menang atau kalah mereka barus kita ringkus" "Baik"

Liok Mao Pangcu mengiakan, ia segera keluarkan tongkat penakluk iblisnya yang berwarna keemas-emasan itu, sedangkan Lam-kong Pak pun meloloskan senjata tanduk naganya siap menghadapi segala kemungkinan-

Diam2 Lam-kong Pak mengepos tenaganya, ia merasa setelah makan jinsom kumis naga berusia sepuluh ribu tahun itu tenaga dalam yang dimilikinya jadi berlipat  ganda, hanya sayang tenaga itu tak bisa melebur jadi satu dengan tenaga yang sudah berada dalam dirinya, andaikata bisa bersatu niscaya ia akan ampuh sekali.

Yang dimaksudkan sebagai segulung tenaga lain yang ada ditubuhnya adalah tenaga hasil dari buah merah serta tenaga Goan Eng cin Khie, oleh sebab tak dapat bergabung jadi satu itulah membuat kedua gulung tenaga tadi saling berseliweran tanpa ujung jantungnya.

Dan kini setelah Lam-kong Pak mengepos tenaganya, mendadak ia merasa bahwa kedua kelompok tenaga itu seolah-olah makin lama semakin mendekat untuk melebur jadi satu, maka dengan Cepat pula ia kerahkan tenaganya lebih jauh.

Tapi dengan cepat ia mendusin kembali, sadarlah pemuda itu bahwa menyalurkan tenaga dalam keadaan begini sangatlah berbahaya, terutama sekali berhadapan muka dengan musuh tangguh. Terpaksa ia urungkan maksudnya itu dan berseru dengan suara berat: "Hati hatilah. "

begitu turun tangan jurus-jurus Serangan yang digunakan adalah ilmu Sakti dari Payung Sengkala, antara lain terdiri dari jurus ciong Koei Kay San atau ciong Koei buka payung, Hwee san Toa Thio atau payung api Mengembang besar "Ban San Tiauw Thian "atau selaksa payung menghadap kelangit serta "Loei san Phu ciauw " atau payung guntur bersinar kilat, sekalipun empat jurus ampuh meluncur keluar, seketika itu juga seluruh halaman terkurung ditengah gulungan angin pUyuh yang menderu- deru. . . .

Ketua dari perkumpulan Liok Mao Pang ini tahu bahwa tenaga lwekang yang dimiliki Lam-kong Pak di-hari2 belakang ini memperoleh kemajuan yang sangat pesat. ia segera mengerahkan delapan bagian tenaga murninya untuk menyambut datangnya ke-empat buah serangan tersebut.

"Blaaam Blaaam" benturan nyaring yang memekikkan telinga berkumandang tiada hentinya memenuhi seluruh angkasa.

Senjata tajam yang dipergunakan kedua orang itu sama2 merupakan beoda mustika dari dunia persilatan,getaran nyaring dan dengusan keras pun menggema tiada hentinya.

Diam2 Lam-kong Pak salurkan hawa murninya dua bagian lebih besar, jurus-jurus serangan seperti "San-Kay- Pat-Hong" atau Payung sakti membelenggu delapan penjuru, "It San Keng Thian" atau payung tunggal mengejutkan angkasa serta San Hoen Im Yang atau payung sakti memisahkan Im dan Yang pun dengan cepat meluncur keluar....

Getaran demi getaran bentrokan demi bentrokan berkumandang terus menerus diseluruh angkasa, membuat bangunan rumah disekeliling tempat itu bergetar dahsyat, atap beterbangan debu pasir melayang-layang. . . .

"Sreeeet" tiba2 terdengar suara desiran tajam menyambar lewat, kedua orang itu sama2 meloncat mundur sejauh lima langkah kebelakang. Tampaklah pakaian yang dikenakan Liok Mao Pangcu tahu2 sudah tersambar robek sepanjang satu depa lebih, kutungan kain tersebut berkibar tertiup angin-

= =000000= =

TENAGA lwekang yang dimiliki Lam-kong Pak akhirnya berhasil melampaui kelihayan dari Liok Mao Pangcu, kesempurnaan hawa murninya menang setengah tingkat dari musuh besarnya itu, Soen Han Siang yang mengetahui akan hal ini segera mengucurkan air matanya saking gembira dan terharunya.

Sambil membawa payung sengkala tersebut, perlahan2 si Kakek ombak Menggulung masuk ketengah kalangan- ujarnya kepada sang ketua dari perkumpulan Liok Mao Pang itu

"Kau boleh segera mengundurkan diri dari sini"

Dengan mulut membungkam Liok Mlo Pangcu mengundurkan diri dari tengah kalangan-Terdengarlah kakek ombak Menggulung berseru dengan sesumbar^

"Didalam tiga jurus serangan yang akan loobu lancarkan sebentar lagi nanti. andaikata senjatamu bisa tak kau gunakan, maka loohu akan menuruti ucapan dari pangcu tadi dan melepaskan kalian keluar dari sini dalam keadaan hidup".

Lam-kong Pak tidak menggubris ucapan lawannya, dengan pandangan tak berkedip ia awasi payung sengkala tersebut, dahulu ia pernah menggunakannya satu kali, hanya saja waktu itu tidak terlalu ia perhatikan-

Ia mengerti bahwa harapannya pada malam ini untuk meninggalkan tempat itu dalam keadaan selamat tidaklah terlalu besar karena itu ia tak mau menggubris ucapan orang.

Seseorang apa bila sudah berada dalam keadaan seperti ini, maka dengan hati yang jelas ia dapat menghadapi kenyataan yang berada didepan mata, ia merasa bahwa tenaga lweekang yang dimilikinya amat dahsyat sekali bahkan dirasakannya dalam serangan terakhir yang dipergunakan untuk menghadapi ketua dari perkumpulan bulu hijau tadi, agaknya ia tidak menggunakan seluruh kekuatan yang dimilikinya.

"Kalau memang begitu. maaf kalau aku harus mulai dulu" terdengar sianak muda itu berseru.

Dengan senjata tanduk menggantikan payung, ia segera kerahkan hawa murninya kedalam senjata tersebut.

Terlihatlah cahaya kemerah-merahan memancar keluar dari ujung senjata tanduk naga itu, begitu dahsyat keadaannya sehingga nampaknya jauh lebih mengejutkan dari pada pancaran cahaya merah yang dipantulkan oleh senjata payung sengkala ditangan sikakek ombak menggulung.

Agaknya siarak muda ini sudah bersiap sedia melancarkan serangan dengan jurus kelima dari ilmu Payung sengkala.

Dari ujung senjata tanduk naga meluncur keluar seberkas desiran tajam yang menggidikkan hati, angin puyuh menderu-deru bahkan disertai suara suitan yang membetot hati.

Yang aneh ternyata sikakek ombak menggulung tidak menyambut datangnya serangan itu dengan senjata payung sengkalanya, malahan dengan telapak satu serangan dipunahkan dengan satu serangan, Tenaga lwekang yang dimiliki Lam-kong Pak benar2 telah mencapai pada puncaknya laksana gulungan ombak disungai Tiang-kang desiran tajam meluncur kedepan tiada hentinya.

Lama kelamaan sikakek ombak menggulung merasakan juga akan kelihayan lawannya, hawa murni segera disalurkan kedalam senjata payung sengkala itu dan segera dibabatkan kearah bawah.

Lam-kong Pak membentak keras, ilmu "coan Eng ceng- Kie" atau hawa murni bayi sakti yang dimilikinya segera mengunjukkan kedahsyatannya, dari atas ubun2 meluncur keluar sekilas cahaya putih dan langsung menyumbut datangnya serangan payung itu,

Bersamaan waktunya pula senjata tanduk naga diiringi dengan angin tajam menyapu kearah pergelangan tangan lawannya.

Dengan sebat sikakek ombak menggulung berkelit satu langkah kesamping, ia tidak menyambut datangnya kilatan cahaya putih itu dengan senjatanya, malahan dengan pandas terkejut bercampur kaget ia tatap wajah lawannya tanpa berkedip.

Jelas ia merasa jeri dan takut terhadap munculnya  kilatan cahaya putih dari atas ubun2 Lam-kong Pak itu hingga tak berani menyambutnya dengan kekerasan-

Soen Han Siang yang berada disisi kalangan jadi sedemikian tegangnya sampai telapak tangannya jadi basah oleh air keringat, perasaan itu dengan jelas tertera diatas wajahnya,

Hati Lam-kong Pak jadi tergetar, seandainya payung sengkala yang berada ditangan lawan benar2 adalah sebuah senjata mustika Bu-lim, kenapa ia tak berani menyambut datangnya serangan tanduk naga dengan payung tersebut????

Kepercayaannya pada diri sendiri ketika itu semakin berlipat ganda, kembali dia melancarkan serangan dengan jurus ketujuh dari ilmu payung sengkala, disamping itu hawa murni yang di milikinya pun disalurkan kedalam senjata tanduk naga,

Dalam waktu singkat suasana disekeliling tempat itu jadi gelap gulita, seluruh halaman tercekam dalam deruan angin puyuh yang maha dahsyat.

Rupanya dalam hatinya Lam-kong Pak sudah mempunyai perhitungan yang masak. ia mengincar datangnya senjata payung lawan dan dengan cepat senjata tanduk naganya diayun kemuka menyongsong kedatangannya.

"Kraaak..." Lempengan baja berhamburan diudara, tahu2 senjata payung sengkala yang berada dalam genggaman si-Kakek ombak Menggulung itu telah patah jadi dua bagian-

Bersamaan itu pula tubuh mereka berdua sama2 tergetar mundur tiga langkah kebelakang.

Kejadian tersebut sama sekali berada diluar dugaan siapapun, mimpipun mereka tak pernah menyangka kalau senjata mustika Payung Sengkala bisa tergetar pecah jadi dua bagian.

Tentu saja hanya tiga orang yang mengetahui jelas apa sebetulnya yang telah terjadi, mereka yaitu Soen Han Siang, si Kakek ombak mensgglung serta Liok Mao Pangcu, sebab soen Han Sianglah pertama-tama yang menaruh curiga bahkan kemungkinan besar payung itu adalah sebuah payung palsu. Semua orang yang berada disekitar halaman berdiri kaku bagaikan patung, mereka dibikin tertegun semua oleh kejadian yang sedang berlangsung didepan mata hingga tak seorangpun yang tahu apa yang musti mereka lakukan.,.

"Payung itu adalah payung palsu, Pak-jie mari kita pergi saja " seru Soe Han siang kemudian dengan suara berat.

Baru saja perkataan itu diucapkan keluar, sikakek ombak menggulung sambil tertawa seram telah menjengek: "Heeeeh... heeeeeh.^.heeeeh kalian mau pergi kemana?? sambutlah kembali sebuah pukulanku. "

sepasang tangan disilangkan dan segera didorong kemuka sejajar dengan dada.

"Braaaak...." angin puyuh menyambar-nyambar, atap dan genting berterbangan diangkasa membuat suasanaamat kacau dan riuh.

Lam-kong Pak himpun tenaga dalamnya dan melancarkan serangan dengan jurus ketujuh dari ilmu sakti Payung Sengkala.

"Blaaaaaam " ditengah benturan dahsyat Lam-kong Pak

muntah darah segar dan tubuhnya mencelat sejauh satu rombak lebih tujuh delapan depa.

Sebaliknya sikakek ombak menggulung cuma mundur tiga langkah lebar kebelakang,

Soan Han Siang tanpa mengucapkan sepatah katapun hampir pada saat yang betsamaan melontarkan pula satu serangan dahsyat kearah sikakek ombak menggulung.

Loo Liang-jan segera mengempit tubuh Lam-kong Pak siap loncat keatas wuwungan rumah untuk kabur dari situ, tapi sikakek ombak menggulung yang senjata payung sengkalanya dihajar patah sudah bangkit napsu membunuhnya, melihat orang mau berlalu ia segera enjotkan badannya menghadang jalan pergi musuhnya.

"Keparat citik" ia berseru. "Kalau kau sanggup menerima sebuah pukulanku lagi, aku segera akan memberi hidup bagimu". Sun Han Siang tertawa dingin.

"Hmmm iblis tua, kau sungguh tak tahu malu..,. ucapan yang telah kau utarakan tadi masih terhitung atau tidak ??"

"Huuuh... kau anggap aku siorang tua adalah siapa ?? ucapan yang telah kuutarakan tentu saja berlaku ".

"Bukankah tadi kau sudah berkata, bila Lam-kong Pak sanggup melawan tiga jurus pukulanmu tanpa menderita kalah, maka kami sekalian diperkenankan keluar dari tempat ini?? Hmmm dalam tiga jurus gebrakan tersebut, bukan saja Lam-kong Pak tidak kalah, malah sibaliknya kau yang sudah kalah... kenapa kau malah halangi jalan pergi kami??"

"omong kosong. kepandaian sakti yang kumiliki tiada tandingannya dikolong langit masa aku bisa dikalahkan oleh seorang bocah cilik yang masih ingusan?? Payung ini adalah barang palsu, sudah tentu tak bisa menandingi ketajaman tanduk naga itu."

"Heeeh-heeeh heee... sekalipun begitu, sebagai seorang jago lihai yang sedang bertempur seharusnya kau lindungi senjatamu dengan tenaga dalam." teriak Sun Han Siang sambil tertawa dingin.

"Senjata aku patah jadi beberapa bagian- sekalipun benda itu palsu tapi menurut keadaan yang umum kau sudah menderita kalah."

Sikakek ombak menggulung jadi teramat gusar, segenap tenaga dihimpun dalam telapak kemudian menghajar tubuh perempuan itu. Tiba2... ^Ploook^ dari atas atap rumah berkumandang datang suara bentakan keras: "Tua bangka ombak menggulung. terimalah sebuah serangan payungku., . ."

Kakek ombak Menggulung terperanjat, ditengah jalan ia tarik kembali lima bagian hawa murninya lalu berpaling kebelakang.

Tampaklah seorang manusia tembaga berkelebat lewat dihadapannya.

Dalampada itu Sun Han siang setelah menyambut serangan dahsyat itu ia segera menggapai kearah Loo Liang-jan dan laksana kilat kabur dari situ.

Yang aneh ternyata sikakek ombak menggulung tidak melakukan pengejaran ia biarkan manusia tembaga itu kabur dari situ, yang lebih aneh lagi walaupun manusia tembaga itu mengancam akan menyerang dengan senjata payung, tetapi ia sama sekali tidak mengeluarkan Payung Sengkala tersebut.

Sekeluarnya dari markas besar perkumpulan Liok Mao Pang, mereka bertiga tidak menjumpai jejak Pek-li Gong sekalian berada disitu, sementara luka dalam yang diderita Lam-kong Pak amat parah, ia harus segera mendapat pengobatan.

Dengan cepat ketiga orang itu melakukan perjalanan sejauh puluhan li, akhirnya mereka temukan sebuah gua yang tersembunyi letaknya, Sun Han Siang memberi sebutir pil buah kepada putranya lalu kerahkan pula hawa murninya untuk membantu sianak muda itu menyembuhkan luka dalamnya, sedang Loo Liang-jan tetap berada dimulut gua melakukan perlindungan.

Kurang lebih setengah jam kemudian penyembuhan itu telah selesai maka Sun Han Siang pun lantas berkata: "Pak-jie, cobaaturlah dulu pernapasanmu beberapa saat, aku hendak pergi mencari Pek-li Gong sekalian- aku rasa seandainya mereka bukan menjumpai musuh yang amat tangguh tidak nanti meninggalkan tempat itu tanpa pamit".

"ibu aku sudah sembuh." jawab Lam-kong Pak. "Mari kita pergi bersama-sama"

"Luka dalam yang engkau derita tak akan sembuh didalam setengah jam yang amat singkat, sekarang luka itu hanya tertutup saja untuk sementara waktu, kau harus bersemedi dahulu untuk menyembuhkan betul2 luka tadi. Pak-jie dengarkanlah perkataan ibumu.jaga badanmu baik2 Nah aku pergi dulu..." setiba dimulut gua, kepada Loo Liang-jen pesannya:

"Loo Liang-jen. Pak-jie sedang bersemedi mengatur pernapasan, kau harus baik2 melindungi dirinya"

"Majikan tak usah pesan lagi, aku pun sudah tahu tentang hal ini. kau tak usah kuatir...." Sahut Loo Liang- Jen.

Sepeninggalnya Sun Han Siang, sianak muda itu pun pusatkan pikiran untuk bersemedhi, sedang Loo Liang-jan yang berada dimulut gua mengomel panjang lebar:

"Huuuh... aku sungguh amat bodoh, kenapa sewaktu berada dimarkas besar perkumpulan Liok-Mao Pang tadi cuma mencuri seratus dua puluh lembar kue serabi... mana cukup kue sesedikit itu untuk menggajal perutku yang gede,..."

Dia ambil keluar kueh serabi itu. lima belas lembar ditumpuk jadi satu lalu ditekuk jadi bentuk bulan sabit dan dimasukkan semua kedalam mulutnya.

Tidak sampai tiga lima suap. seratus dua puluh lembar kueh serabi tadi sudah berpindah tempat semua disikat habis oleh Loo Liang-jan dalam pada itu Lam-kong Pak pun telah menyelesaikan semedhinya. Sianak muda itu segera meloncat bangun dan berseru:

"Loo tua, aku ingin melakukan pencarian disekitar tempat ini, kautetaplah berada disini menunggu ibuku, katakanlah kepada beliau bahwa didalam satu jam aku pasti kembali kesini"

"Aku mengerti sauw-ya seandainya disekitar situ ada makanan yang enak tolong bawalah pulang untukku".

"Hmm apakah seratus dua puluh biji kueh serabi tadi masih belum cukup untuk mengganjal perutmU? "

"ooohh. . .sauw-ya ku yang baik." rengek Loo Liang-jan dengan wajah yang patut dikasihani. "Kau musti tahu kueh serabi tadi kecil dan tipis sekali, sekalipun ada tiga ratus biji disinipun belum tentu bisa mengenyangkan perutku....oooh... selama beberapa hari ini perutku selalu merana menantikan datangnya bantuan. "

Lam-kong Pak mendengus dingin, ia tidak gubris ocehan orang itu lagi dan segera keluar dari dalam gua, pikirnya:

"ibu berangkat kearah timur, biarlah aku pergi kearah barat sekalian mencari jejak ketiga orang manusia tembaga itu. mungkin saja diluar dugaan aku bisa bertemu dengan mereka".

Setelah melakukan perjalanan sejauh tiga lima puluh li dan melewati dua buah bukit masuklah dia disebuah celah bukit. Tampak dibalik semak belukar yang lebat dua sosok bayangan manusia sedang bergebrak dan saling menyerang dengan gencarnya.

Ketika ia lebih mendekati tempat kejadian itu segera dikenalinya dua orang yang sedang bertempur itu bukan lain adalah "Lak Giok Soat" si Salju bulan keenam Tong Hoei serta Suma Ing.

Sejak wajahnya tersembur air keras "Sam Hoei cin Swie" milik Tong Hoei tempo dulu, wajah Suma Ing yang sebetulnya sudah jelek dan menyeramkan itu kini kelih atan semakin mengerikan sekali, tonjolan daging busuk sebesar buah delima penuh bergelantungan diatas kepala dan wajahnya, bibir mulut yang tipis sekarang jadi tebal dan membalik keatas hingga sebaris giginya naik menonjol keluar.

Dalampada itu posisi Tong Hoei berada dibawah angin ia keteter hebat dan tak sanggup mempertahankan diri, tapi Suma Ing sendiripun tak berani mendesak terlalu dekat sebab ia masih jeri terhadap kelihayan senjata rahasianya.

"Tong Hoei " terdengar Suma Ing berteriak keras. "Bukannya aku orang she Suma mengibul atau omong sombong kau sudah bukan tandinganku lagi, seandainya kau mau menyanggupi sebuah syaratku maka untuk sementara waktu aku bisa melepaskan dirimu pergi dari sini dalam keadaan hidup "

Rupanya Tong Hoei sendiripun menyadari bahwa tenaga lweekang yang dimiliki pihak lawan jauh lebih lihay dari pada dirinya. setelah pihak musuh menderita kerugian besar tempo dalu senjata rahasia yang dilancarkan saat ini sudah tak mampu untuk melukai dirinya lagi.

Maka mendengar seruan tersebut ia segera bertanya: "Apa syaratmu itu?? coba katakanlah keluar "

"Asal kau serahkan air keras Sam Hoei ceng Swie itu kepadaku, maka aku akan melepaskan dirimu berlalu dari sini dalam keadaan selamat " "Heeeh...heeeh...heeee,.. apa gunanya benda itu bagimu?" jengek Tong Hoei sambil tertawa dingin.

"Kau harus tahu bahwa air keras beracun itu tiada tandingannya dikolong langit, aku sendiripun tak berani menggunakan seCara sembarangan apa lagi serahkan kepada dirimu?? Hmm jangan bermimpi disiang hari belong."

"Lalu mengapa kau hadapi diriku dengan menggunakan air racun itu??" bentak Suma Ing.

Kembali Tong Hoei tertawa dingin. "Heeeeb...heeeh...heeeh...sekalipun air beracun itu tak beleh digunakan secara sembarangan tetapi lain halnya kalau orang yang dihadapi itu adalah seorang manusia yang kebejatan moralnya sudah tak tertolong lagi."

"Suma Ing kau adalah seorang manusia laknat yang berhati kejam bagaikan binatang... ..manusia macam kau sudah tak tertolong lagi. "

"Bangsat sebetulnya kau suka menyerahkan air itu kepadaku atau tidak. ???" hardik Suma Ing lagi.

"Kalau aku serahkan air racun ini kepadamu, maka aku pasti akan mencelakai orang dimana-mana, bukankah aku orarg she Tong akan berubah jadi. "

Laksana kilat tubuh Suma Ing secara tiba2 mendesak maju kedepan dan mencengkeram urat nadi Tong Hoei.

Si Salju bulan keenam jadi terkesiap. buru-buru ia meloncat mundur kebelakang. bersama itu pula kepalanya meng-angguk2 pinggangnya mengegol, tangannya menggapai kakinya menjejak. Ber-puluh2 macam senjata rahasia beracun serentak meluncur kedepan menghajar tubuh manusia itu. Sejak tadi Suma Ing sudah melakukan persiapan, sepasang tangannya segera disilangkan didepan dada dan melancarkan satu pukulan dengan jurus ketiga dari ilmu sakti payung sengkala, angin puyuh menderu-deru menyapu seluruh jagad, bukan saja semua ancaman senjata rahasia itu mencelat tak berbekas bahkan tubuh Tong Hoei sendiripun tergetar mundur sejauh lima langkah lebih dari tempat semula.

Laksana kilat Suma Ing merangsek kedepan, dengan suatu gerakan yang sukar dilukiskan dengan kata2 ia sambar pinggang lawannya.

Tong Hoei terkesiap dan berusaha keras untuk melindungi diri dari ancaman, sekali lagi badannya meloncat mundur kebelakang,

"Beeet..." tiba2 pakaiannya tersambar robek, dan tahu2 dalam genggaman Suma Ing telah bertambah dengan sebuah botol porselen kecil.

Lam-kong Pak yang menyaksikan kejadian itu jadi amat terperanjat. ia tahu andaikata air keras beracun Sam Hoei ceng Swie itu sampai terjatuh ketangannya, maka jiwa manusia didalam jagad akan terancam mara bahaya. Ia segera membentak keras dan meluncur ketengah kalangan.

Sementara itu Suma Ing sedang mempersiapkan satu serangan mematikan untuk menghabisi jiwa Tong Hoei, ketika seCara mendadak ia jumpai kehadiran Lam-kong Pak disitu, ia jadi ketakutan dan segera urungkan niat tersebut, badannya buru2 diputar dan kabur dari situ.

"ooooh... kiranya Lam-kong sauwhiap yang telah datang." seru Tong Hoei dengan tersipu-sipu. "Seandainya sauwhiap tidak muncul tepat pada waktunya mungkin aku orang she Tong sudah termakan oleh serangannya yang mematikan- Air keras beracun Sam Hoei ceng Swie sudah dirampas olehnya. ia pasti akan gunakan benda itu untuk meracuni dunia...Aaaai... akulah yang membuat gara2 sehingga terjadinya peristiwa ini. "

"Tong-heng tak usah terlalu bersedih hati" hibur Lam- kong Pak, "meskipun air raCun itu sangat lihay, tetapi asal kita hadapi seCara hati-hati rasanya masih bisa dihindari. cuma. entah apa maksudnya merampas air beracun itu??"

"Keg unaan air beracun yang paling terutama adalah merusak wajah asal tertetes sedikit saja maka seluruh wajahnya akan hancur berantakan, Suma Ing adalah contoh yang paling jelas, aku orang she Tong hanya meneteskan separuh botol kecil saja, ia sudah berubah jadi begitu mengerikan"

Mendengar penjelasan ini Lam-kong Pakjadi terkesisp. pikirnya:

"Jangan-jangan ia hendak membalas dendam terhadap diriku. dan ia hendak menggunakan air beracun itu untuk merusak wajah Ketiga orang gadis itu???"

Berpikir sampai disini ia lantas bertanya^ "Tong-heng, apakah kau memiliki obat air yang anti air keras itu??"

"Ada ada kalau sauwhiap membutuhkan aku orang she Tong akan menghadiahkan sebetol untukmu" Sambil berkata ia segera merogoh kedalam sakunya dan ambil keluar sebuah betol kecil, ujarnya lagi. "Air obat didalam botol ini adalah khusus digunakan untuk memunahkan daya kerja air keras Sam Hoei ceng Swie tersebut tapi obat ini harus digosokkan dulu diatas wajah sebelum digunakan"

,

"Terima kasih Tong-heng Siauwte rasa mungkin ia bisa turun tangan terhadap beberapa orang gadis, maka aku mau tak mau harus mempersiapkan diri terlebih dahulu". "sauwhiap. bila obat itu telah habis kau gunakan, katakanlah kepada siauwte, setiap saat aku buatkan sebetol obat air lagi untukmu" .

Lam-kong pak pun segera berpamitan dengan Tong Hoei dan berlalu dari situ, tidak jauh ia melanjutkan perjalanan nampaklah dari tempat Kejauhan siperempuan naga pengasingan coe Hong Hong sedang bergerak datang dengan Cepatnya. bahkan dibelakang tubuh perempuan itu seCara lapat2 kelihatan ada seseorang sedang menguntilnya.

Lam-kong Pak dengan cepat menyembunyikan diri disisi jalan- terlihatlah gerakan tubuh orang yang ada dibelakang itu makin lama semakin cepat. dalam sekejap mata ia sudah berhasil menyusul perempuan itu.

coe Hong Hong mendengar suara langkah dibelakang tubuhnya segera berpaling. tiba2 dengan hati terkejut bentaknya^

"Bajingan anjing apakah kau disuruh si kakek ombak menggulung untuk menangkap aku??".

Kiranya orang yang menguntit dibelakang siperempuan naga pangasingan ini bukan lain adalah ketua dari perkumpulan Liok Mao Pang, padasaat itu wajahnya masih tertutup oleh rambutnya yang berwarna hijau sehingga tak dapat dilihat raut wajah yang sebenarnya. 

"Heeeh.-.heeeh.. heeeh... anjing menggigit majikan. kau benar2 tak dapat menghargai kebaikan hati orang lain-" seru ketua dari perkumpulan Liok Mao Pang itu sambil tertawa dingin- "Disebabkan karena persoalan itu, aku telah berulang kali mohon kepada Suhuku untuk melepaskan dirimu, mengertikah kau???" "Kenapa kau tidak unjukkan ujudmu yang sebenarnya???" bentak coe Hong Hong.

"Sekarang waktunya belum tiba, sampai saatnya tentu saja aku akan menemui orang dengan wajahku yang sebenarnya.".

"Kau hendak menanti sampai kapan??".

"Aku harus menunggu sampai ketiga orang manusia tembaga itu tertangkap semua kemudian membiarkan lelaki penghianat perempuan Cabul saling berjumpa muka".

coe Hong Hong tidak tahan mendengar ucapan itu, ia membentak keras dan segera melancarkan serangan jurus ketujuh dari ilmu sakti Payung Sengkala,

Angin pukulan men-deru2, rumput dan pasir terCabut dari tanah dan melayang memenuhi angkasa...

Ketua dari perkumpulan Liok Mao Pang itu juga tidak lemah. menghadapi datangnya ancaman dahsyat itu ia segera maju ke depan dan menyambutnya dengan keras lawan keras.

"Blaaam. ." ditengah ledakan dahsyat, tubuh coe Hong Hong mencelat sejauh satu tombak lebih dari tempat semula. menggunakan kesempatan itu ia segera putar badan dan kabur.

Ketua dari perkumpulan Liok Mao Pang itu segera tertawa dingin. sumpahnya: "Suatu hari aku pasti berhasil membunuh kau siperempuan lonte yang Cabul dan tak tahu malu" . Habis berkata dengan penuh kebencian ia berlalu dari situ.

Lam-kong Pak yang bersembunyi disana dan sempat mengikuti pembicaraan tersebut diam2 jadi bingung dan tak habis mengerti sebab kalau ditinjau dari nada ucapan ketua dari perkumpulan Liok Mao Pang itu rupanya ia mempunyai hubungan yang sangat erat dengan coe Hong Hong, lalu siapakah yang dimaksudkan suami pengkhianat dan isteri cabul oleh ketua dari perkumpulan Liok Mao Pang itu???
DONASI VIA TRAKTEER Bagi para cianpwe yang mau donasi untuk biaya operasional Cerita Silat IndoMandarin dipersilahkan klik tombol hati merah disamping :)

Posting Komentar