Kami hanya ingin mengetahui apa yang te rjadi dan kalau memang kami bersalah, kami siap untuk mengakui kesalahan
Karena itu kami mengharap nona juga bersikap jujur dan bertanggung jawab
Nona mengatakan bahwa murid-murid kami yang bersalah, akan tetapi mana bukti dan saksinya
Yang ada, nona telah membuntungi tangan mereka, itu merupakan bukti kekejaman nona.
Kami yang menjadi saksinya!
tiba-tiba te rdengar seruan dua orang tamu restoran yang sejak tadi duduk di meja mereka
Kini mereka bangkit berdiri
Mendengar ini, Thio Pa cepat menghampiri mereka
Siapakah ji-wi (anda berdua) dan bagaimana jiwi berani menjadi saksi?
Kami adalah pedagang yang kebetulan makan di sini dan kami tadi melihat semua apa yang te lah te rjadi
Sebelum nona ini masuk, di sana sudah duduk empat orang pemuda itu yang minumminum arak sampai setengah mabok
Lalu nona itu masuk, memesan makanan
Akan tetapi, empat orang pemuda itu mulai menggoda dan mengganggunya dengan kata-kata yang tidak sopan dan kurang ajar
Ketika gadis itu menegur, empat orang pemuda itu lalu menghampiri mejanya dan semakin kurang ajar
Kami melihat betapa empat orang pemuda itu ditampar oleh nona itu
Mereka menjadi semakin marah, masingmasing mencabut pisau dan mengepung nona itu, lalu menyerang
Nona itu membela diri dan akibatnya, empat orang pemuda itu buntung tangannya.
Mendengar ini, Thio Pa mengerutkan alisnya dan memutar tubuh memandang kepada empat orang muridnya
Benarkah apa yang dikatakan tamu ini?
Bohong, suhu! Mereka itu bohong! Mungkin mereka adalah sekutu iblis betina itu.
Empat orang pemuda itu dengan tegas menyangkal
Thio Pa kini menengok ke arah sekelompok pengurus dan pelayan rumah makan, lalu menggapai ke arah mereka
Biarpun takut-takut, seorang pengurus dan tujuh orang pelayan itu menghampiri
Apakah kalian semua tadi melihat apa yang telah terjadi di sini?
tanya Thio Pa
Delapan orang itu mengangguk dan si pengutus rumah makan mewakili anak buahnya menjawab
Kami semua melihat dengan jelas, Thio-enghiong orang gagah Thio.
Bagus! Nah, kalau begitu ceritakan, benarkah apa yang dikatakan dua orang pedagang tamu tadi
Jangan takut kepada siapapun, akan te tapi bersikaplah jujur dan tidak berpihak.
De ngan suara yang te gas pengurus rumah makan yang juga merasa tidak senang dengan sikap empat orang pemuda tadi, menjawab
Semua yang diceritakan tadi benar, Thio enghiong
Kami sendiripun tadi merasa heran mengapa ada murid He k-houw-pang yang bersikap seperti itu
Mereka mengganggu dan mereka yang menyerang nona ini, nona ini hanya membela diri.
Sepasang mata Thio Pa terbalalak dan mukanya berubah merah sekali
Dia memutar tubuh menghadapi empat orang muridnya, merasa malu dan marah bukan main
Keparat kalian! Apa yang dapat kalian katakan sekarang?
bentaknya, suaranya menggelegar saking marahnya
Empat orang pemuda itu yang kini merasa tidak mungkin dapat menyangkal lagi menjatuhkan diri berlutut dan si hidung bengkok mewakili saudara-saudaranya, merengek minta ampun
Suhu
ampunkan te ecu berempat.......teecu berempat.......dalam keadaan mabok dan..
Cukup! Mulai saat ini, kalian bukan muridku lagi
Mulai detik ini kalian bukan anggota He khouw-pang lagi
Kalian dipecat dan harus pergi meninggalkan Ta-bun-cung! Awas, kalau kalian memperlihatkan diri di dusun ini, aku sendiri yang akan membunuh kalian!
Setelah berkata demikian, tubuhnya bergerak, kakinya menendang empat kali dan tubuh empat orang pemuda itu te rlempar keluar dari rumah makan itu
Mereka tidak berani membantah, cepat merangkak pergi dan selanjutnya membawa barang-barang mereka keluar dari dusun Ta-bun-cung pada hari itu juga, tidak berani lagi muncul di sana
Melihat sepak terjang Thio Pa, diam-diam Cin Cin merasa girang bukan main
Akan te tapi dengan te nang ia hanya berdiri memandang tanpa memperlihatkan perasaan girangnya ketika Thio Pa menghadapinya dan tokoh Hek-houw-pang itu memberi hormat kepadanya
Nona, semua sudah jelas sekarang
Pihak kami yang bersalah dan aku mewakili He k-houw-pang mohon maaf kepada nona atas sikap yang tidak benar dari bekas murid-murid kami tadi.
Cin Cin menggerakkan tangan kanannya keluar dari balik jubah
Sudahlah, aku merasa girang bahwa He k-houw-pang mempunyai seorang tokoh sepertimu.
Ia lalu melangkah keluar dari te mpat tu, tanpa memperdulikan lagi kepada Thio Pa yang juga tidak berani berkata apa-apa lagi karena orang inipun merasa malu atas sikapnya yang tadi bengis membela empat orang muridnya yang te lah menodai nama baik Hek-houw-pang
Cin Cin lalu pergi mencari kamar di rumah penginapan
Mendengar bahwa besok Hek-houwpang a kan mengadakan pesta, ia menunda niatnya untuk berkunjung malam ini
Sebaiknya datang besok pada saat diadakan pesta agar ia dapat berte mu dengan seluruh keluarga Hek-houw-pang dan yang te rpenting, ia akan mencari Lai Kun, paman gurunya juga yang pernah mengantarnya ke Hong-cun akan tetapi di tengah perjalanan telah menjualnya kepada sebuah rumah pelacuran! He k-houw-pang memang sedang mengadakan pesta pada keesokan harinya
Rumah perkumpulan yang mempunyai gedung besar dan megah sebagai hadiah dari pemerintah, dihias dan sejak pagi para anggota Hek-houw-pang sudah ramai menyambut datangnya para tamu yang berbondong-bondong datang dari luar dusun
Para anggota He k-houw-pang berpakaian gagah, dengan gambar harimau hitam kecil di dada, yang merupakan pakaian seragam resmi dan diharuskan pemakaiannya dalam kesempatan itu
Namun, di dalam hati, mereka itu mengalami ketegangan karena berita te ntang empat orang murid He k-houw-pang yang dalam keadaan mabok mengganggu seorang gadis pendekar yang berkunjung ke dusun itu sehingga mereka berempat kehilangan tangan kiri, kemudian betapa mereka yang kebetulan menjadi murid-murid Thio Pa, ketika melapor kepada guru mereka, tidak dibela bahkan dite ndang dan diusir dari Hekhouw-pang
tidak diakui sebagai murid dan anggota He k-houw-pang, bahkan dilarang untuk muncul di dusun mereka! Sungguh merupakan peristiwa yang amat mengejutkan hati mereka, menyadarkan mereka kembali bahwa bagaimanapun juga, para tokoh He k-houw-pang masih memegang tata tertib dengan ketat dan keras
Banyak macam orang berdatangan sebagai tamu, sebagian besar te ntu saja para tokoh persilatan, wakil-wakil dari partai persilatan, perguruan silat, para perusahaan pengiriman barang yang memiliki jagoan-jagoan
Juga hadir pula para pejabat dari kota-kota yang berdekatan, karena para pejabat tahu belaka bahwa Hek-houwpang merupakan perkumpulan yang sudah berjas a te rhadap pemerintah, sehingga Kaisar sendiri berkenan memberi hadiah
Juga para pedagang besar yang menjadi langganan Hek-houw-pang datang pula untuk mengucapkan selamat hari ulang tahun dan tentu saja mereka membawa bingkis an-bingkis an yang berharga
Lai Kun yang menjadi ketua He k-houw-pang menyambut para tamu dengan sikap gembira
Dia yang dulu bertubuh kurus kini le bih tegap, nampak gagah dengan pakaian rapi dan sikap yang anggun berwibawa, sikap seorang ketua perkumpulan besar yang disegani kawan ditakuti lawan
Di atas kursinya yang dihias indah, dia duduk diapit para saudara seperguruannya te rmasuk Thio Pa, dan keluarga mereka duduk di belakang mereka
Dibantu para sutenya, Lai Kun menyambut setiap orang tamu yang datang memberi hormat dan mengucapkan selamat atas ulang tahun He k-houw-pang, dan beberapa orang murid sibuk menerima bingkis an dan ada yang menuliskannya di atas daftar yang dipersiapkan
Ketika seorang pemuda berusia duapuluh dua tahun yang bertubuh tinggi te gap, berwajah tampan gagah dengan pakaian sederhana, sikap halus dan sopan, datang memberi hormat kepada Lai Kun, ketua ini dan para sutenya menyambut dengan pandang mata penuh perhatian karena mereka tidak mengenal pemuda ini
Lai-susiok...!
Ketika pemuda itu menyebut ketua He k-houw-pang seperti itu, semua orang memandang heran
Sobat muda, siapakah engkau dan mengapa menyebutku susiok (paman guru)
Ras anya kami tidak mengenalmu.
Lai Kun menoleh kepada.para sutenya dan merekapun menggeleng kepala, sebagai tanda bahwa mereka tidak mengenal pemuda gagah itu
Pemuda itu tersenyum dan wajahnya nampak le mbut walaupun senyumnya seperti mengejek
Lai-susiok dan para paman lain tidak mengenalku
Tidak aneh karena memang kita telah saling berpisah selama enambelas tahun
Para paman yang terhormat, aku adalah The Siong Ki!
Nama inipun belum membongkar ingatan mereka dan Siong Ki cepat menambahkan
Me ndiang ayah adalah The Ci Kok.
Ahhh..........!
Kini semua orang teringat, bahkan beberapa orang pemuda sebaya Siong Ki berlompatan ke depan dan merangkul Siong Ki karena mereka kini mengenal pemuda itu sebagai sahabat bermain sebelum terjadi malapetaka menimpa keluarga Hek-houw-pang
Lai Kun sendiri juga te rsenyum girang dan merangkul Siong Ki
Aih, kiranya engkau pute ra suheng (kakak seperguruan) The Ci Kok! Tentu saja kami semua lupa
Engkau yang dahulu masih kecil kini telah menjadi seorang pemuda dewasa yang gagah dan tampan!
Tentu saja hujan pertanyaan menimpa Siong Ki dari seluruh keluarga pimpinan He k-houw-pang, akan te tapi karena para tamu masih berdatangan, mereka tidak leluasa bicara dan akhirnya Lai Kun mengatakan bahwa Siong Ki dipersilakan duduk dulu dan nanti saja kalau pesta sudah selesai, mereka akan bicara saling menceritakan pengalaman
Sebagai anggota keluarga pimpinan He k-houwpang, Siong Ki mendapat kehormatan duduk di belakang deretan para pimpinan, yaitu te mpat duduk keluarga para tokoh He k-houw-pang
Ketika mengalirnya para tamu sudah mulai berkurang, tiba-tiba muncul seorang gadis yang bukan lain adalah Cin Cin! Melihat gadis yang kedua le ngannya te rtutup jubah le bar itu, Thio Pa te rkejut dan dia menyentuh lengan Lai Kun sambil berbisik
Itulah gadis yang kuceritakan semalam.
Lai Kun dan para tokoh He k-houw-pang yang lain mendengar bisikan ini dan te ntu saja mereka memandang penuh perhatian
Gadis yang masih muda dan cantik ini kemarin sore telah menyebabkan empat orang murid He k-houw-pang menjadi buntung le ngan kirinya, bahkan dipecat dari keanggotaan Hek-houw-pang! Kiranya gadis inipun seorang tamu! Akan tetapi gadis itu tidak memberi hormat kepada ketua He k-houw-pang seperti yang dilakukan para tamu lain, bahkan ia berdiri te gak di depan Lai-pangcu (ketua Lai) sambil memandang tajam, lalu ia menyingkap jubah luarnya sehing nampak kedua le ngannya
Lai Kun dan para tokoh He k-houw-pang te rtegun melihat lengan kiri yang buntung sebatas pergelangan itu
Lai Kun yang tadinya merasa pernah mengenal gadis ini, ketika melihat tangan yang buntung itu, segera merasa yakin bahwa dia tidak pernah mengenalnya
Belum pernah dia mengenal seorang gadis yang bunting tangan kirinya
Karena melihat gadis itu berdiri diam saja, Lai Kun mengalah dan dia yang bangkit berdiri dan mengangkat kedua tangan ke depan dada
Selamat datang di Hek-houw-pang, nona
Kalau boleh kami mengetahui, siapakah nama nona dan nona mewakili partai atau perkumpulan mana
Harap memperkenalkan diri agar kami semua mengenal nona.
Akan tetapi Cin Cin sama sekali tidak membalas penghormatan itu sehingga hal ini tentu saja membuat para tokoh Hek-houw-pang mengerutkan alis
Betapa sombongnya gadis ini
Pangcu mereka sudah mengalah dan lebih dahulu memberi hormat akan te tapi gadis itu tidak mau membalas penghormatannya
Betapa tinggi hati!
Aku datang dari jauh dan te lah lama mendengar nama besar Hek-houw-pang, maka kebetulan sekarang le wat di sini dan mendengar He k houwpang mengadakan pesta ulang tahun
Aku ingin sekali berte mu dengan ketua Hek-houw-pang!
Lai Kun memandang heran
Akulah ketua He k houw-pang, nona.Namaku Lai Kun
Mengapa nona mencari ketua Hek-houw-pang?
Aku datang membawa hadiah yang amat berharga untuk ketua He k-houw-pang
Akan tetapi mengingat akan nama besar Hek-houw-pang, aku ingin sekali berkenalan lebih dahulu dengan kelihaian ketuanya, baru aku akan memperkenalkan diri dan menyerahkan hadiah sumbanganku.
Mendengar ini, Lai Kun yang sudah bersabar sejak tadi itu terpaksa mengerutkan alisnya
Nona, kami sudah mendengar akan kesalahan sikap bekas murid kami sebanyak empat orang te rhadap nona
Akan tetapi nona telah menghajar mereka dan sute kami Thio Pa sudah pula menghukum mereka dan mengusir mereka
Harap nona suka memandang He k-houw-pang dan menghabis kan urusan itu, mengingat bahwa yang bersalah sudah menerima hukuman mereka.
'Tidak, pangcu
Walaupun tidak ada peris tiwa itu, tetap saja aku ingin mengenal kelihaian ketua He k-houw-pang
Aku hanya ingin menguji kepandaian, bukan hendak membunuhmu, apakah engkau takut?
Ini merupakan tantangan sekaligus penghinaan yang gawat.! Ketua He k-houw-pang dikatakan takut melawan seorang gadis yang buntung tangan kirinya! Apalagi tantangan itu hanya untuk menguji kepandaian, bukan perkelahian matimatian! Untuk menutupi kemarahannya, Lai Kun te rtawa
Ha-ha-ha, kalau nona bermaksud meramaikan pesta kami, kenapa tidak nona sendiri saja memperlihatkan ilmu silatmu untuk menambah kegembiraan?
-ooo0dw0ooo-