Nah, setelah kita mengetahui perasaan hati masing-masing, mari kita bicara te ntang Lan Lan dan ancaman si penculik
Jangan khawatir, aku mempunyai akal untuk menyelamatkan puterimu itu.
Pangeran Li Si Bin mengajak Bi Lan memasuki kamar yang aman, tidak akan te rdengar orang lain percakapan mereka dan di te mpat ini mereka berbicara dengan serius
Bi Lan mendengarkan siasat yang diatur oleh pangeran itu
Pangeran Li Si Bin adalah seorang panglima, seorang ahli siasat yang pandai, maka menghadapi ancaman surat itupun dia bersikap tenang dan dingin, dan menemukan cara untuk menanggulangi dan mengatasinya
Hati Bi Lan le ga bukan main setelah ia keluar dari istana pada sore hari itu
Bukan saja ia telah mendapatkan ketenangan karena siasat yang diatur oleh pute ra mahkota, akan tetapi juga ada sinar kebahagiaan di pancaran matanya, karena pengakuan pute ra mahkota yang juga mencintanya! Suasana di istana tercekam kegelisahan
Betapa tidak
Putra mahkota, juga panglima besar, Pangeran Li Si Bin, jatuh sakit parah.! Sambil berbisik-bisik semua penghuni istana membicarakannya
Terpetik berita dari tabib yang menangani perawatan putera mahkota bahwa pangeran itu telah keracunan hebat dan sukar disembuhkan
Bahkan Kaisar dan permais uri, juga para selir menjadi gelisah
Hanya tiga orang saja yang tahu bahwa putera mahkota hanya pura-pura sakit! Memang, dia pucat sekali dan nampak sakit berat, akan tetapi semua itu akibat obat yang diberikan tabib kepadanya
Hanya Pangeran Li Si Bin, Bi Lan, dan sang tabib kepercayaan sajalah, yang tahu bahwa putera mahkota sebenarnya tidak menderita penyakit apapun juga
Dia sehat-sehat saja
Akan tetapi selain mereka bertiga, semua orang percaya bahwa pute ra mahkota sakit berat, keracunan dan bahkan agaknya tidak dapat disembuhkan lagi! Pada malam hari ke tiga, ketika Pangeran Li Si Bin rebah seperti orang pingsan, dengan muka pucat sekali, ditunggui tabib yang tidak memperkenankan orang lain mendekat, masuklah seorang thai-kam yang berlutut di ambang pintu itu
Tabib Song yang tua dan te rkenal pandai itu mengerutkan alisnya dan memandang thai-kam itu
Hemm, mau apa engkau masuk ke sini
Jangan mengganggu sang pangeran!
Maafkan hamba, Tabib Mulia,
kata thai-kam (orang kebiri) itu dengan suara gemetar,
Hamba diutus oleh Permaisuri untuk menengok keadaan Putera Mahkota.
Keadaannya gawat dan jangan diganggu!
kata pula tabib itu dan di ambang pintu, para pengawal sudah siap dengan tombak dan pedang mereka untuk mengusir thai-kam itu kalau menerima perintah dari tabib
Dalam keadaan seperti itu, kaisar sendiri yang memberi kekuasaan sepenuhnya kepada tabib untuk menjaga dan merawat pute ra mahkota, dan siapapun harus tunduk kepada sang tabib
Maafkan hamba........akan tetapi Sang Permaisuri mengutus hamba untuk melihat keadaan Pangeran dan menanyakan bagaimana keadaannya, apakah masih ada harapan........ampun, hamba hanya utusan........
Dan thai-kam itu merangkak mendekat
Tabib yang sudah menjalankan siasat seperti yang diatur oleh pute ra mahkota sendiri membiarkan thai-kam itu mendekat dan membiarkan thai-kam itu mengangkat muka memandang kepada sang pangeran yang rebah te rlentang seperti mayat
Hemm, kalau begitu laporkan kepada Hong houw (Permais uri) bahwa keadaan Pute ra Mahkota amat gawat
Lihat saja, wajahnya semakin pucat dan kebiruan, itu tanda bahwa racunnya masih bekerja dan biarpun aku sudah berusaha memberi obat penawar, tetap saja hawa beracun itu tidak dapat diusir semua
Ludahnya berwarna hitam dan matanya merah, napasnya te rengah
Laporkan kepada Sang Permaisuri bahwa agaknya pute ra mahkota tidak dapat te rtolong lagi, mungkin tinggal satu dua hari lagi........
Thai kam itu menahan tangisnya, lalu mengundurkan diri dari kamar itu
Dia te risak ketika keluar dan mele wati penjaga yang mengawal di luar pintu kamar, sehingga semua orang menganggap dia seorang thai-kam yang setia dan mencitai pute ra mahkota sehingga tidak dapat menahan kesedihannya ketika menjenguk dan melihat keadaan sang pangeran yang sedang sakit payah itu
Mulai malam itu, tiada seorangpun diperbolehkan memasuki kamar itu yang selalu ditutup, dengan alasan bahwa keadaan penyakit sang pangeran s udah terlalu gawat, sehingga sama sekali tidak boleh diganggu
Hanya tabib itu saja yang diperbolehkan menjaga di dalam kamar, sedangkan di luar kamar, penjagaan pengawal diperketat
Sementara itu, Bi Lan setiap hari menangis di istana Pangeran Li Siu Ti
Pangeran Tua inipun hanya pada hari pertama pute ra mahkota jatuh sakit saja diperbolehkan menengok
Siauw Can beberapa kali datang untuk menghibur Bi Lan dan bertanya mengapa wanita itu demikian berduka
De ngan singkat Bi Lan berkata,
Bagaimana aku tidak akan berduka
Lan Lan diculik penjahat, dan kini Putera Mahkota yang kuharapkan dapat membantuku mencari Lan Lan, jatuh sakit.........
Bi Lan menangis sambil menundukkan mukanya dan ia tidak melihat betapa Siauw Can te rsenyum puas
Masih ada aku di sini, Lan-moi
Akulah yang akan membantumu mencari Lan Lan sampai dapat.
Kalau benar begitu, pergilah dan cari Lan Lan, bukan bicara saja di sini
Pergi dan jangan ganggu aku.
Siauw Can meninggalkannya dan Bi Lan cepat menghentikan tangisnya
Ia hanya menangis kalau ada orang lain melihatnya, karena tangisnya ini hanya merupakan pelaksanaan siasat yang diatur oleh pute ra mahkota
Sekarang sudah hari ke tiga dan ia harus siap-siaga karena orang yang menculik Lan Lan te ntu akan mengembalikan Lan Lan setelah mendengar bahwa sang pangeran menderita sakit keracunan hebat
Tidak sukar baginya untuk menangis, karena bagaimanapun juga ia memang bersedih karena Lan Lan diculik
Dan sekarnag ia sudah siap siaga untuk menangkap penculik itu kalau Lan Lan dikembalikan
Akan tetapi, sampai malam tiba, tidak ada berita dari penculik itu
Bi Lan sudah hampir putus asa ketika tiba-tiba ia mendengar suara Lan Lan memanggilnya dari arah belakang, dari taman
I bu.......! Ibu........!
Lan Lan..........!!
Bi Lan meloncat keluar dari kamarnya dan seperti te rbang memasuki taman
Benar saja, ia menemukan Lan Lan di te ngah taman, dalam keadaan sehat.! Ia menyambar tubuh Lan Lan, dipondongnya dan didekapnya, diciuminya dan kembali Bi Lan tak dapat menahan banjirnya air mata, air mata kebahagiaan
Ia sendiri merasa heran mengapa setelah ia jatuh cinta, begini mudah ia menangis! Ia membawa Lan Lan ke kamarnya, menutup pintu kamar dan dengan lembut dan penuh rasa sayang, ia menanyai Lan Lan kemana saja ia pergi selama tiga hari itu
Lan Lan adalah s eorang anak yang usianya baru tiga tahun, masih belum dapat memberi keterangan dengan je las
Ia hanya mengatakan bahwa ia ditempatkan dalam sebuah kamar, diberi banyak barang-barang mainan, dilayani oleh seorang laki laki yang baik hati
Bi Lan te ntu saja tidak dapat mengharapkan keterangan jelas siapa penculik anak itu, dan te ntu anak itu ditotok ketika diculik dan dikembalikan sehingga tidak tahu apa-apa
De ngan hati-hati Bi Lan menjaga Lan Lan malam itu di kamarnya dan pada keesokan harinya, pagi pagi ia sudah memondong Lan Lan keluar dari istana Pangeran Tua, menuju ke istana kaisar.! Karena ia dikenal baik sebagai guru silat yang melatih para dayang di istana, dengan mudah ia diperbolehkan masuk dan langsung saja Bi Lan menju ke kamar di mana Putera Mahkota
dirawat
oleh tabib
Dan dapat dibayangkan betapa gembiranya hati Pangeran Li Si Bin ketika melihat Bi Lan datang sambil memondong Lan Lan yang dalam keadaan sehat dan selamat! Dan berakhirlah
penyakit
putera mahkota itu pada hari itu juga
Seluruh penghuni istana menjadi gembira bukan main
Demikian pula kaisar ketika mendengari bahwa pute ranya te lah sembuh sama sekali
Yang mendapatkan jas a besar adalah Tabib Song tentu saja
Dia dianggap berjas a telah dapat mengobati dan menyembuhkan putera mahkota! Pada hari itu juga
Bi Lan ditahan di istana atas kehe ndak pute ra mahkota
De ngan alasan bahwa Bi Lan diangkat menjadi pengawal pribadi Putera Mahkota, maka wanita itu bersama puterinya tidak perlu lagi kembali ke istana Pangera Tua, bahkan barang-barangnya lalu diminta agar diantar ke istana! Bukan itu s aja
Bahkan tak lama kemudian Putera Mahkota secara berte rang mengangkat Bi Lan menjadi selirnya, merangkap pengawal pribadi! Karena ibunya menjadi selir pangeran, tentu saja dengan sendirinya Lan Lan juga menjadi seorang
puteri
! -ooo0dw0ooo-
Tabib Song keparat itu!
Pangeran Li Siu Ti mondar-mandir di dalam kamarnya, kadang mengepal tinju dan wajahnya.muram
Hatinya kecewa bukan main mendengar bahwa Putera Mahkota telah sembuh dari sakitnya
Bagaimana mungkin.
Padahal, menurut keterangan thai kam Ciu, keadaan pangeran Li Si Bin sudah parah sekali, sudah sekarat
Bagaimana tiba-tiba dapat menjadi sembuh?
Poa Kiu dan Siauw Can yang berada di kamar itu, saling pandang dan mereka berdua juga merasa kecewa dan heran
Mereka sudah mengembalikan Lan Lan kepada Bi Lan karena mereka sudah merasa yakin bahwa pute ra mahkota pasti akan mati
Mereka menganggap bahwa Bi Lan te rpaksa harus mentaati bunyi surat, yaitu meracuni Pangeran Li Si Bin untuk menyelamatkan nyawa Lan Lan
Mereka sudah percaya sepenuhnya bahwa usaha itu berhasil dan kini tahu-tahu pangeran itu sembuh, dan Bi Lan ditarik ke istana menjadi pengawal pribadi.!
Jangan-jangan adik misanmu itu yang berkhianat,
kata Pangeran Tua kepada Siauw Can atau Can Hong San
Buktinya
Pute ra Mahkota tidak te was dan setelah Lan Lan dikembalikan, ia segera membawa Lan Lan ke istana dan diangkat menjadi pengawal pribadi.
Saya kira tidak demikian, pangeran.
kata Hong San
Banyak saksinya bahwa pute ra mahkota benar-benar keracunan, bahkan banyak yang melihat dia sakit payah, hampir mati
Tentu tabib sial itu telah menemukan obat penawar yang amat mujarab
Tentang diangkatnya Bi Lan menjadi pengawal pribadi, hal itupun tidak aneh
Pangeran Li Si Bin agaknya suka kepada Bi Lan dan sudah lama Bi Lan te lah diberi tugas untuk melatih para dayang.
Keterangan Siauw Can memang benar, pangeran
Kalau s aja tabib Song tidak menemukan obat yang ampuh, te ntu usaha itu berhasil baik dan te ntu sekarang pute ra mahkota telah tewas
Bagaimanapun juga, Siauw Can telah membuat jas a dan dapat dikatakan bahwa tugasnya mengusahakan kematian Pangeran Li Si Bin telah dilaksanakan dengan baik.
Pangeran Tua Li Siu Ti mengangguk-angguk dan mengelus jenggotnya
Dia tahu apa maksud ucapan kedua orang pembantu utamanya itu
Tentu mengenai hubungan pembantu muda yang tampan dan pandai ini dengan puterinya, Ai Yin
Aku mengerti, dan akupun tidak akan menyalahi janji
Agaknya engkau dengan Ai Yln sudah saling mencinta, Siauw Can
Baiklah, engkau akan kujodohkan dengan Ai Yin dan pertunangannya akan segera diumumkan setelah engkau berhasil dengan sebuah tugas lagi yang amat penting, akan tetapi tidak begitu sukar bagimu.
Di dalam hatinya, Can Hong San merasa gembira sekali, akan tetapi juga mendongkol, te rcapai cita-citanya menjadi mantu seorang pangeran yang memiliki kekuasaan besar! Akan tetapi kembali dia diserahi tugas, itulah yang membuat dia mendongkol
Harap paduka katakan saja, apa tugas itu.Akan saya laksanakan dengan baik, pangeran.
Engkau harus cepat menyingkirkan thai-kam Ciu
Dia harus mati secepatnya!
Akan tetapi, kenapa, pangeran
Bukankah ia telah berhasil diselundupkan dan amat berguna bagi paduka sebagai mata-mata di sana?
tanya Poa Kiu terkejut, karena dia yang mengusulkan diselundupkannya thai-kam itu ke istana
Saya mengerti maksud paduka.
kata Hong San, sambil menoleh kepada Poa Kiu dengan senyum memandang rendah
Paman Poa, lupakah paman bahwa kita menyuruh thai-kam Ciu untuk menyelidiki keadaan Pangeran Li Si Bin pada hari ketiga
Dia berhasil melihat keadaan pute ra mahkota, dan siapa tahu, perbuatannya itu akan dilaporkan oleh Tabib Song dan Putera Mahkota akan merasa curiga kepadanya
Padahal, dialah satu-tunya orang yang mengetahui rahasia kita dan dapat membocorkannya.
Akan tetapi, tidak mungkin dia mengkhianati kita,
kata pula Poa Kiu
Siauw Can benar,
kata Pangeran Tua
Poa Kiu, lupakah engkau akan kamar siksaan dimana setiap orang, betapapun kuat dan setianya, akan mengakui segala perbuatannya kalau dia disiksa
Kurasa thai-kam Ciu tidak terkecuali
Kalau dia dicurigai, lalu ditangkap dan disiksa, pasti dia tidak tahan dan akan mengaku, membongkar semua rahasia kita.
Wajah Poa Kiu menjadi pucat
Kalau begitu........
kalau begitu...........
Jangan khawatir , Paman Poa
Aku akan menghabis inya sekarang juga
Serahkan saja urusan ini kepadaku, pasti beres!
Senanglah hati Pangeran Tua Li Siu Ti,
Jangan sekarang, Siauw Can
Kita harus menunggu sampai keadaan menjadi tenang
Tunggu tiga empat hari, setelah semua te nang baru engkau turun tangan melenyapkan thai-kam Ciu
Dan setelan tugas itu berhasil, pertunanganmu dengan Ai Yin akan kurayakan.
Bukan main senangnya hati Can Hong San
Dia segera menemui Li Ai Yin dan pada malam itu dia berhasil mengajak Ai Yin bicara berdua saja di dalam taman
Yin-moi,
sejak Ai Yin menyambut cintanya Hong San selalu menyebutnya Yin moi (dinda Yin) dan hanya menyebut nona kalau berada di depan keluarga pangeran tua itu
Mulai hari ini, kita telah bertunangan!
Dia lalu menceritakan janji ayah gadis itu
Ai Yin tersenyum senang dan membiarkan ke dua tangannya dipegang oleh pemuda yang dikaguminya itu
Kenapa te rjadi perubahan yang tiba tiba ini, Can ko
Bukankah ayah masih prihatin dengan peris tiwa di is tana, dimana kakanda pangeran mahkota hampir saja te was keracunan
Dan Lan Lan juga menjadi korban penculikan, untung sudah dikembalikan
Kemudian, kepergian enci Bi Lan yang demikian tiba-tiba, pindah ke istana
Semua ini membuat aku bingung
Akan te tapi ayah malah hendak membuat pesta pertunangan.
Aih, jadi engkau sudah tahu?
tanya Hong San gembira