Naga Bercaun Bab 049


Dalam keadaaan seperti itu, semua orang patut dicurigai, pikir Bi Lan

Ia tidak mempunyai alas an untuk mencurigai Siauw Can, akan tetapi kenapa pemuda itu tidak nampak, padahal seluruh isi rumah nampak bingung karena lenyapnya Lan Lan diculik orang

Dia

Sejak pagi tadi dia pergi mengawal ayah keluar rumah

Dia tidak tahu bahwa Lan Lan diculik orang

Juga ayah belum tahu karena mereka belum pulang

Enci Lan, kau harus dapat menemukan kembali Lan Lan dan menangkap penjahat yang menculiknya!

Sebelum Bi lan menjawab, te rdengar suara gaduh para pelayan yang berlutut memberi hormat dan muncullah Pangeran Li Si Bin

Bi Lan, kami mendengar putrimu diculik orang! Apa yang sesungguhnya terjadi?

tanya pangeran itu

Bi Lan tidak kehilangan ketenangannya dan bersama Ai Yin ia memberi hormat kepada pangeran itu

Kakanda Pangeran, paduka harus menolong Lan Lan.......

Ai Yin segera berkata

Tenanglah, Ai Yin dan biarkan Bi Lan menceritakan apa yang te rjadi,

kata pangeran itu dengan sikap te nang dan dia sudah duduk di sebuah kursi dalam kamar pelayan itu

Bi Lan menceritakan semua yang te rjadi dengan sejelasnya kepada Pangeran Li Si Bin

Setelah mendengar apa yang te rjadi, pangeran itu menjadi marah sekali

Jangan khawatir, Bi Lan

Sekarang juga aku akan mengerahkan seluruh pasukan keamanan untuk mencari anakmu itu dan engkau boleh menghentikan dulu tugasmu mengajar di istana dan mencari anakmu sampai dapat.

Pangeran itu lalu meninggalkan istana Pangeran Tua memanggil panglimanya dan memerintahkan agar panglima itu mengerahkan pasukan mencari anak yang hilang itu

Segera para perajurit berjaga di semua pintu gerbang, melakukan pencarian dan penggele dahan, bahkan menangkapi orang-orang yang dicurigai

Belum pernah terjadi keributan seperti itu hanya karena hilangnya seorang anak kecil, yang melibatkan seluruh perajurit pasukan keamanan! Bi Lan sendiri tidak tinggal diam

Ia mencari ke mana-mana, namun tidak menemukan je jak Lan Lan

Akhirnya ia te rmenung di dalam kamarnya seorang diri saja

Mulailah ia menduga bahwa besar sekali kemungkinan kini Lan Lan berada bersama ayah ibunya! Ayah dan ibu Lan Lan, Si Han Beng dan Bu Giok Cu, a dalah sepasang suami isteri pendekar yang amat lihai, memiliki ilmu kepandaian silat yang tinggi sekali

Siapa lagi yang akan menculik Lan Lan kalau bukan mereka

Mungkin ibu anak itu yang datang untuk mengambil kembali pute rinya

Kalau benar mereka yang datang mengambil kembali pute ri mereka, iapun tidak dapat berbuat sesuatu

Kalau dulu ia mampu melarikan Lan Lan hal itu hanya karena suami isteri itu tidak tahu dan suami isteri itu te ntu saja tidak berani sembarangan mengejarnya karena takut kalau ia melaksanakannya ancamannya, yaitu akan membunuh Lan Lan kalau mereka mengejar

Bi Lan menarik napas panjang

Ia telah terlanjur cinta kepada anak itu dan dianggapnya sebagai anak sendiri

Bahkan kepada Pangeran Mahkota saja ia mengakui Lan Lan sebagai pute rinya

Biarpun kini Pangeran Li Si Bin yang mempunyai kekuasaan besar itu membantunya, tidak mungkin kalau ia minta bantuan pangeran itu untuk merampas Lan Lan dari ayah ibunya sendiri! Hal itu berarti ia harus membuka rahasianya bahwa selama ini ia membohongi semua orang, membohongi sang pangeran bahwa Lan Lan bukan anaknya sendiri melainkan anak curian! Lewat tengah hari, Pangeran Tua Li Siu Ti dan para pengawal yang dipimpin Siauw Can pulang

Begitu mendengar tentang terculiknya Lan Lan, Siauw Can segera mencari Bi Lan di kamarnya

Lan-moi, apa yang te lah terjadi

Aku mendengar Lan Lan diculik orang! Benarkah ini?

Bi Lan mengamati wajah pemuda itu dan ia mengangguk

Pagi tadi, ketika aku sedang berada di istana, dan Lan Lan diasuh Cu-ma di taman, ada bayangan orang menotok roboh Cu-ma dan membawa lari Lan Lan.

Ah, keparat! Kalau aku berada di rumah, tak mungkin hal ini terjadi! Akan kubekuk le her penculik jahanam itu, Lan-moi

Percayalah, aku akan mencari dan menemukan kembali anakmu!

Bi Lan menggele ng kepala dan menghela napas

Sudah kucari ke mana-mana akan te tapi tidak ada je jaknya, Can-toako

Bahkan Pangeran Mahkota juga sudah mengerahkan pasukan untuk mencarinya

Penculik itu agaknya lihai sekali

Dia dan Lan Lan seperti menghilang saja.....

Wajah Bi Lan nampak berduka sekali karena ia hampir yakin bahwa Lan Lan te ntu diambil kembali oleh orang tuanya dan kalau hal itu terjadi, berarti kehilangan Lan Lan untuk selamanya

Dan tibatiba saja ia merasa amat kesepian

Melihat wanita itu hampir menangis, Siauw Can menghiburnya

Aku akan membantumu, Lan-moi

Betapapun lihainya, kalau engkau dan aku maju bersama, mustahil kita tidak akan mampu mengalahkannya merebut kembali anakmu.

Pada saat itu Pangeran Tua Li Siu Ti datang dan berada di luar kamar Bi Lan

Wanita itu cepat keluar dan memberi hormat

Aku ikut merasa menyesal sekali mendengar anakmu diculik orang, Bi Lan

Ah, kalau tahu akan muncul bencana, te ntu aku tidak mengajak Siauw Can pergi hingga dia berada di rumah dan akan mampu mencegah te rjadinya penculikan itu

Para penjaga yang tidak becus itu! Akan kuhukum mereka yang bertugas pagi tadi

Mereka lalai sehingga tidak tahu ada penjahat masuk dan menculik anakmu!

Harap paduka tidak menyalahkan para penjaga, Pangeran

Penculik itu memiliki kepandaian tinggi sehingga tidak akan sukar baginya untuk menyelinap masuk dan melarikan Lan Lan keluar tanpa diketahui para penjaga

Dari cara dia menotok Cu-ma, dan betapa dia mampu bersembunyi dan meloloskan diri dari pengejaran dan pencarian pasukan keamanan yang dikerahkan Pangeran Mahkota, saya tahu bahwa dia lihai bukan main,

kata Bi Lan yang tidak ingin para penjaga disalahkan

Karena andaikata ia sendiri menjadi penculiknya, iapun akan mampu melakukan hal itu tanpa diketahui para penjaga

Sekarang ia sama sekali tidak dapat mencurigai Siauw Can

Sudah jelas dari penjelasan Pangeran Li Siu Ti bahwa ketika peristiwa terjadi, Siauw Can sedang mengawal dan menemani pangeran itu

Akan te tapi agaknya memang tidak perlu mencurigai orang lain

Ia hampir yakin bahwa pelaku penculikan itu pasti orang tua Lan Lan sendiri.Hanya mereka yang berkepentingan untuk merampas kembali Lan Lan

Kalau orang lain, untuk apa menculik Lan Lan, menempuh bahaya besar menculik anak kecil dari Istana Pangeran Tua.

Kini hati Bi Lan sudah mulai tenang

Kalau yang menculik Lan Lan itu orang tua anak itu sendrri, ia tidak perlu lagi mengkhawatirkan keadaan Lan Lan

Akan te tapi, makin dikenang, semakin sedih hatinya dan ia merasa kehilangan

Malam ini ia tidak mampu tidur, gelis ah di atas pembaringan, apa lagi kalau ia melihat pembaringan yang ditidurinya itu kosong, tidak nampak lagi Lan Lan yang lucu di sebelahnya

Bunyi lirih di atas kamarnya membuat ia waspada

Ketika ada benda putih meluncur dari atas langit-langit kamar, ia cepat bangkit, mengenakan sepatu dan membuka je ndela, lalu melihat keluar, langsung saja ia melayang ke arah atas genteng untuk mencari orang yang meluncurkan benda ke dalam kamarnya

Akan tetapi setelah berada di atas genting, ia tidak melihat bayangan seorangpun

Betapa cepat gerakan orang itu

Ia mandang ke s ekeliling, sunyi dan tidak ada sesuatu yang mencurigakan

Atap istana itu sunyi lengang, dan bintang-bintang berkeredepan di angkasa

Sayang tidak dapat ditanya, karena pasti bintang-bintang itu tadi tahu siapa yang berada di atas kamarnya

Ia membetulkan letak genteng yang dibuka orang, lalu te ringat akan benda putih yang dilemparkan ke dalam kamarnya dan ia meloncat turun, kembali ke dalam kamarnya tanpa menimbulkan kegaduhan

Setelah memasuki kamarnya, Bi Lan menyalakan lampu penerangan sehingga kamarnya menjadi terang

Ia melihat sebuah bungkusan di atas lantai

Kertas putih yang ada tulis annya membungkus suatu, kecil saja, setengah kepalan tangannya, dengan hati-hati ia mengambil bungkusan itu

Bungkusan diatur se demikian rupa sehingga tanpa membukanya, ia dapat membaca tulisan di kertas pembungkusnya

Kalau dalam waktu tiga hari Putera Mahkota belum juga te was dengan racun ini, Lan Lan akan dikembalikan sebagai mayat!

Bi Lan terbelalak, kedua tangannya menggi gil

Ia meletakkan bungkusan itu ke atas meja

Memandanginya dengan jijik seperti memandang seekor ular berbis a yang amat berbahaya

Lan Lan te rnyata diculik orang yang hendak memaksanya membunuh Pangeran Li Si Bin dengan racun dalam bungkusan itu! Jelas bahwa ini tentu ada hubungannya dengan bekas thai-kam gendut yang pernah mencoba untuk meracuni pute ra mahkota

Dan thai-kam itu membunuh diri, maka yang berdiri di belakangnya, yang menyuruhnya meracuni pute ra mahkota, tentulah orang yang amat ditakutinya

Dan kini agaknya orang yang menginginkan kematian pangeran Li Si Bin itu hendak mempergunakan ia untuk membunuhnya

De ngan cara yang teramat keji dan licik, yaitu menculik Lan Lan dan mengancam nyawa ana k itu yang harus ditukar dengan nyawa Pangeran Li Si Bini.! Ini merupakan pemerasan yang teramat hina dan kotor

De ngan jari-jari tangan gemetar Bi Lan membuka bungkusan dan benar saja, di dalamnya te rdapat bubuk putih yang sama sekali tidak berbau akan te tapi ia dapat menduga bahwa te ntu benda itu merupakan racun yang amat berbahaya

Ia membungkusnya kembali, lalu duduk te rmenung memandangi bungkusan racun itu

Ia menjadi bingung dan panik

Ia dihadapkan pada ancaman yang amat merisaukan hatinya

Ia harus memilih

Berat mana

Li Si Bin atau Lan Lan

Tentu saja ia tidak ingin melihat keduanya te rbunuh, ia mencinta Lan Lan, menganggap anak itu seperti anaknya sendiri

Akan tetapi ia juga............mencinta Pangeran Li Si Bin! Ia bersedia mempertaruhkan nyawanya sendiri untuk kedua orang ini

Dan sekarang, ia diharuskan memilih antara keduanya

Membunuh Pangeran Li Si Bin atau melihat Lan Lan dibunuh!

Jahanam keparat busuk!

Bi Lan menepuk ujung meja di depannya sehingga remuk dan ia bangkit, mengepal tinju

Kalau saja penculik Lan Lan itu berada di situ, te ntu akan diserangnya, diremukkan kepalanya, dipatahkan tulang le hernya! Karena tidak ada orang yang dapat ia jadikan sasaran kemarahannya, Bi Lan lalu melempar diri ke atas pembaringan dan menangis.! Sejak kematian suaminya, baru sekarang ia menangis dalam arti kata yang sesungguhnya

Menangis karena ia merasa betapa nelangsa hatinya, betapa sunyi hidupnya, betapa ia membutuhkan seorang yang dekat dengannya, yang mencintanya dan dicintanya

Ia tadinya sudah mendapatkan cinta itu dalam diri Lan Lan, akan tetapi kini pada saat ia menemukan lagi cinta yang le bih sempurna, dalam diri pute ra mahkota, kedua orang yang amat dicintanya itu te rancam bahaya maut

Seorang di antara mereka harus mati

Dan lebih hebat lagi, mati di tangannya! Apa yang harus ia lakukan

Tiga hari tidaklah lama dan bagaimana ia dapat mengatasi keadaan ini! Hampir saja ia menengok kepada Siauw Can, akan tetapi mengingat perbuatan Siauw Can kepadanya di malam itu, ia bergidik

Jangan-jangan kalau dimintai tolong, Siauw Can bahkan akan mengajukan syarat yang membuat ia akan menjadi semakin bingung, dan belum te ntu Siauw Can akan mampu menolongnya

Apakah demi keselamatan Lan Lan ia harus membunuh pute ra mahkota dengan racun itu

Ah, tidak, tidak!!

Aduh, pangeran, apa yang harus hamba lakukan..........!?

Bi Lan menangis di depan Pangeran Li Si Bin yang memandang dengan mata te rbelalak kepada wanita yang berlutut di depan kakinya itu

Sikap seperti itu sungguh tak pernah dapat dibayangkannya

Bi Lan yang biasanya demikian gagah perkasa, kini menangis dan berlutut di depan kakinya seperti seorang wanita le mah yang cengeng.! Akan te tapi timbul kekhawatiran juga di hati pangeran ini

Kalau sampai seorang wanita gagah perkasa seperti Bi Lan bersikap selemah itu tentu ada sebab yang amat hebat

Bi Lan, tenanglah dan ceritakan, apa yang te lah terjadi sehingga engkau yang biasanya gagah perkasa bersikap selemah ini?

Silakan paduka membacanya sendiri, pangeran.

Bi Lan menyerahkan bungkusan itu dengan tangan gemetar kepada Putera Mahkota

Pangeran Li Si Bin yang masih merasa heran itu menerima bungkusan dan membaca tulisannya

Wajahnya berubah agak pucat dan dia menaruh bungkusan itu ke atas meja, lalu memandang kepada wanita yang masih berlutut dengan muka ditundukkan, masih terisak menangis itu

Bi Lan, engkau te ntu amat mencinta Lan Lan, pute rimu itu, bukan?

Bi Lan mengangkat mukanya yang pucat dan air mata masih mengalir membasahi kedua pipinya

Pangeran, sungguhpun Lan Lan hanya anak angkat hamba, namun hamba mencintanya seperti anak kandung hamba sendiri.

Pangeran itu membelalakkan mata

Ini kenyataan baru yang mencengangkan hatinya te ntang wanita ini

Anak angkat

Jadi ia bukan anak kandung Rajawali Sakti, mendiang suamimu?

Bi Lan menggele ng kepala,

Ia adalah anak angkat hamba, pangeran

Akan tetapi hamba mencintainya dan hamba siap mempertaruhkan nyawa hamba untuk menyelamatkannya.

Hemm, kalau begitu, Bi Lan, kenapa engkau membawa surat dan racun ini kepadaku

Untuk menyelamatkan anak angkatmu itu, kenapa tidak kau lakukan saja perintah dalam surat itu.?

-ooo0dw0ooo-

Jilid 14

Pangeran...........aihhh, pangeran..., kenapa paduka berkata demikian

Hamba diharuskan membunuh paduka dengan racun

Lebih baik hamba yang mati!

Pangeran Li Si Bin memandang dengan mulut te rsenyum dan wajah berseri, pandang matanya le mbut dan mes ra

Bi Lan, engkau mempertaruhkan nyawamu untuk keselamatan Lan Lan karena engkau mencintanya, lalu engkau le bih baik mati daripada membunuhku untuk menyelamatkan Lan Lan

Apakah ini berarti bahwa engkaupun cinta padaku?

Dalam kebingungan dan kegelisahannya, Bi Lan te rsipu

Pangeran, mana hamba...berani...?

Ia te rgagap dan pada saat itu Pangeran Li Si Bin sudah membungkuk, merangkul pundaknya dan menariknya bangkit berdiri, lalu pangeran itu mendekap wajahnya dalam rangkulan

Bi Lan menyerah saja dan sejenak ia menangis di dada pangeran itu

Pangeran Li Si Bin membiarkannya sejenak, lalu dituntunnya Bi Lan dan disuruhnya duduk di kursi berhadapan dengan dia

Duduklah, dan te nangkan hatimu

Sejak berte mu, akupun sudah amat kagum kepadamu, dan sejak engkau menyelamatkan aku dari racun yang disuguhkan bekas thai-kam itu, aku sudah jatuh cinta padamu, Bi Lan

Traktiran: (7891767327 | BCA A.n Nur Ichsan) / (1740006632558 | Mandiri A.n Nur Ichsan) / (489801022888538 | BRI A.n Nur Ichsan) ataupun bisa melalui via Trakteer yang ada dibawah

DONASI VIA TRAKTEER Bagi para cianpwe yang mau donasi untuk biaya operasional Cerita Silat IndoMandarin dipersilahkan klik tombol hati merah disamping :)

Posting Komentar