Aku mengerti, toako
Akan tetapi apa dayaku
Aku tidak tahu ke mana harus pergi.
He ning sejenak
Hong San tidak mau tergesagesa
Dia harus mengakui bahwa setelah kini wanita itu duduk di depannya, dekat dan di bawah sinar lampu sehingga dia dapat mengamati wajah itu dengan jelas
Setelah wanita itu bicara, apalagi setelah mendengar bahwa wanita itu s eorang janda muda yang hidup sebatangkara, hatinya semakin te rtarik dan dia tahu bahwa sekali ini dia jatuh cinta! Belum pernah perasaan seperti ini menguasai hatinya
Bias anya terhadap wanita cantik, hanya berahinya yang timbul
Akan te tapi sekali ini lain
Dia ingin memiliki Bi Lan seluruhnya dan sepenuhnya, untuk selamanya
Dia ingin menyenangkan hati wanita ini, membahagiakannya, dan dia ingin berdampingan selamanya! Dia ingin membuat wajah yang manis ini selalu tersenyum dan cerah berseri
Akan tetapi dia harus berhati-hati
Kalau janda ini sampai dapat menje nguk dan mengetahui latar belakang kehidupannya! Dia ngeri membayangkan akibatnya
Tiba-tiba dia seperti dipaksa ole h sesuatu mengangkat mukanya menatap wanita itu
Dan te rnyata wanita itupun sedang memandang kepadanya
Agaknya pandang mata wanita itulah yang tadi menyentuh perasaannya dan membuatnya mengangkat muka memandang
Dua pasang mata bertaut sejenak, lalu Bi Lan menundukkan mukanya
Lan-moi, apakah engkau percaya kepadaku?
tiba-tiba Hong San bertanya
Eh
Kenapa, toako
Tentu saja aku percaya padamu
Engkau adalah penolongku.
'Kita baru saja bertemu, engkau belum mengenal benar siapa diriku, dan orang macam apa adanya aku
Mungkin saja aku ini seorang penipu, seorang penjahat.....
Aih, jangan mengada-ada, toako
Aku yakin bahwa engkau seorang yang baik budi, gagah perkasa, dan.........
Belum te ntu, Lan-moi
Di dunia ini, di mana ada manusia sempurna tanpa salah
Akupun, sebagai manusia biasa, pernah melakukan kesalahan, pernah tersesat dan berdosa........
Sudahlah, toako
Apa sebetulnya yang hendak kaukatakan maka engkau bertanya apakah aku percaya kepadamu
Aku percaya.! N ah, lalu apa?
Hong San menelan ludah
Baru sekarang dia merasa begini gugup dan te gang!
Begini, Lan-moi.
Biarpun kita baru saja saling berte mu secara kebetulan dan saling berkenalan, namun rasanya bagiku engkau seorang sahabat lama dan kita saling percaya
Engkau dan puterimu hidup sebatangkara, dan akupun demikian
Maukah engkau kalau aku mencarikan sebuah tempat tinggal untuk engkau dan anakmu di mana e ngkau akan hidup dengan tenang dan tenteram?
Sejenak Bi Lan hanya memandang wajah pemuda itu
Sungguh luar biasa kalau ada kenalan baru hendak menolongnya seperti itu.! Ia merasa te rharu, akan tetapi juga heran
Can-toako, kita baru saja berkenalan dan engkau sudah bersikap begini baik kepada kami
Seorang anggota keluarga sendiri belum tentu sebaik engkau! Kenapa engkau begini baik kepada kami dan ingin mencarikan te mpat tinggal untuk kami
Ke napa, toako?
Menghadapi sepasang mata yang bersinar tajam, yang memandangnya penuh selidik ini, Hong San tidak tahan menentang terlalu lama
Dia khawatir kalau sinar mata itu akan mampu menje nguk dan melihat latar belakang kehidupannya yang lalu! Dia lalu menunduk, menghela napas panjang beberapa kali sebelum menjawab dengun sukar
Kenapa aku ingin menolongmu
Ah kenapa, ya
Mungkin karena aku merasa kasihan sekali kepadamu dan kepada pute rimu, Lan-moi
Sejak kita saling jumpa ketika engkau dikeroyok perampok itu sudah timbul perasaan yang luar biasa dalam hatiku
Aku tidak berani mengatakan.......eh, cinta, itu akan terlalu lancang karena kita baru saja berkenalan
Akan tetapi, aku merasa kasihan dan ingin menolongmu, membantumu, membahagiakan engkau dan anakmu, Lan-moi
Maafkan kelancanganku ini......
Sejenak Bi Lan berdiam diri, menundukkan mukanya yang menjadi merah sekali
Ia meneliti perasaan sendiri, merasa kagum kepada laki-laki ini, kagum dan berte rima kasih
Akan tetapi lakilaki ini menyinggung soal cinta dan untuk itu, ia harus menjenguk lebih dalam dan ini membutuhkan waktu untuk dapat menentukan
Toako, tidak perlu meminta maaf
Orang-orang seperti kita memang sebaiknya kalau berte rus te rang secara jujur,
katanya
Terima kasih, Lan-moi
Memang sebaiknya begitu, aku tadi hanya takut kalau sampai menyinggung perasaanmu
Aku tidak berani mengatakan cinta karena selama ini aku belum pernah jatuh cinta kepada seorang wanitapun
Banyak wanita yang menarik, akan te tapi belum pernah aku merasakan jatuh cinta
Akan tetapi yang je las, aku merasa kasihan dan sayang kepadamu
Terimalah uluran tanganku untuk membantumu, Lan-moi
Tentu saja, kalau engkau percaya kepadaku
Kalau e ngkau tidak percaya dan menyangka ada maksud te rtentu yang buruk dalam hatiku terhadap dirimu, tentu aku tidak akan berani memaksamu.
Kalaupun ada keraguan di hati Bi Lan, maka keraguan itu tentu akan lenyap setelah mendengar ucapan pemuda itu yang demikian
jujur
dan meyakinkan
Bagaimana aku berani menolak niat baikmu, toako
Apa lagi engkau tadi sudah menyuruh pemilik rumah ini mencarikan kuda dan kereta
Aku berte rima kasih dan menerima uluran tanganmu, akan tetapi dengan satu syarat, yaitu bahwa kalau kelak aku merasa tidak cocok dengan te mpat itu atau denganmu, aku akan membawa anakku pergi mengambil jalanku sendiri, dan harap engkau tidak menuduh aku tidak mengenal budi.
Hong San tertawa dengan gembira, wajahnya berseri
Tentu saja, Lan-moi
Tentu saja engkau bebas untuk menentukan langkahmu sendiri
Aku sudah merasa cukup bangga dan puas bahwa kau dapat mempercayaiku!
Pemilik rumah itu datang memberi laporan bahwa ada seorang penduduk dusun yang mau menjual kudanya, adapun keretanya dapat dibeli di kota Peng-lu
Karena pembelian mendadak dan te rgesa-gesa, tentu saja Hong San harus membayar hampir dua kali lipat harga umum
Pada keesokan harinya, pagi-pagi sekali sebuah kereta meninggalkan dusun itu, dikusiri oleh Hong San
Bi Lan dan Lan Lan duduk di dalam kereta yang dilarikan dengan cepat
Mereka menuju ke kota raja! -ooo0dw0ooo-
Akan tetapi, kenapa ke kota raja
Apakah engkau mempunyai keluarga di sana, toako
Ataukah sahabat?
Bi Lan bertanya ketika malam itu mereka berhenti di sebuah dusun di luar kota raja Tiang-an
Di kota raja yang ramai kita dapat dengan mudah mencari rumah tinggal yang baik, Lan-moi
Juga daerah paling aman sekarang ini adalah di kota raja
Selain itu, di kota besar ini kita akan dapat mencari penghasilan dengan mudah
Aku sendiri dapat berdagang, atau juga mencoba untuk mendapatkan kedudukan.
Bi Lan diam saja
Ia tidak dapat banyak memilih dan menyerahkan saja pada pemuda ini
Sikap yang selalu sopan dan ramah dari pemuda ini memang membuat ia percaya sepenuhnya
Akan tetapi ia masih ragu-ragu apakah ia dapat membalas kasih sayang pemuda itu kepadanya
Ada sesuatu yang membuatnya ragu
Pemuda ini seperti menyimpan suatu rahasia, dan kadang sikapnya aneh dan tidak wajar
Juga, sepasang mata yang te rlalu hitam dari pemuda itu kadangkadang membuatnya merasa ngeri
Kadang-kadang ia seperti melihat sinar yang aneh, penuh kekejaman
Kadang sinar yang dingin dan acuh, akan tetapi segera berubah lagi menjadi ramah, memancar dari sepasang mata itu
Lan-moi, sebelum kita memasuki kota raja, ada sesuatu yang perlu kau tahui dan aku memerlukan bantuanmu.
Setelah mereka agak lama berdiam diri Hong San bicara dengan suara halus dan lirih, seolah dia tidak ingin ada orang lain mendengar ucapannya
Bi Lan mengerutkan alisnya dan mengangkat muka, memandang kepada pemuda itu
Sinar mata pemuda itu nampak mengandung kecerdikan, akan tetapi juga kekhawatiran
Ada apakah, toako
Katakanlah, dan tentu s aja aku siap membantumu.
Ketahuilah, Lan-moi, bahwa kerajaan Tang yang sekarang ini, yang baru tiga empat tahun berdiri, dahulunya merupakan pemberontak-pemberontak te rhadap Kerajaan Sui.
Tentu saja,
kata Bi Lan
Setiap kerajaan atau pemerintahan baru yang merebut pemerintahan lama tadinya adalah pemberontak.
Nah, ketika Panglima Li Si Bin memimpin pasukan pemberontak, aku pernah membantu pasukan Kerajaan Sui untuk menentang pemberontak
Akan tetapi pasukan pemerintah gagal dan kalah
Kaisar Yang Ti melarikan diri dan akupun meninggalkan pasukan pemerintah.
Bi Lan tidak merasa heran
Dalam suasana perang saudara seperti itu, banyak orang te rlibat, dan diapun tahu bahwa banyak pendekar yang dahulu membantu Kerajaan Sui untuk melawan pemberontak yang kemudian memperole h kemenangan dan kini menjadi Kerajaan Tang yang baru.
Lalu mengapa, toako
Hal itu adalah wajar saja.
Akan tetapi, namaku telah dikenal oleh mereka, Lan-moi
Karena kini mereka yang berkuasa, maka te ntu akan ditangkap sebagai sisa pengikut kaisar lama, kalau mereka mengetahui bahwa aku berada di kota raja.
Bi Lan mengerutkan alisnya
Kalau sudah begitu, kenapa engkau malah mengajakku ke kota raja, toako?
Kurasa Panglima Li Si Bin dan ayahnya yang kini menjadi Kaisar Tang Kao Cu, hanya mengenal namaku saja, tidak pernah melihat orangnya
Kalau aku berganti nama, kiraku tidak akan ada yang tahu bahwa aku dahulu membantu kerajaan Sui untuk menentang mereka
Karena itu, aku mengharapkan bantuanmu Lan-moi, agar engkau memaklumi pergantian namaku
Aku akan menggunakan nama Siauw Can saja sehingga engkau masih tetap menyebutku Can-toako.
Bi Lan te rsenyum
Baik, toako
Nama baru itu sebetulnya tidak baru
Siauw Can berarti Can Muda, jadi engkau masih tetap mempergunakan nama keturunmu, hanya nama kecil Hong San s aja yang tidak kaupergunakan.
Engkau benar, Lan-moi
Akan tetapi dengan menggunakan nama Siauw Can, orang akan menganggap bahwa nama keturunanku adalah Siauw, dan nama kecilku Can
De ngan demikian, akan aman, bukan?
De mikianlah, pada keesokan harinya, pagi-pagi mereka meninggalkan dusun itu
Seperti biasa, Hong San atau sekarang kita sebut saja Siauw Can menjadi kusir
Bi Lan dan Lan Lan berada di dalam kereta
Sengaja Bi Lan membuka tirai pintu agar dia dan Lan Lan dapat melihat keadaan di sepanjang jalan
Makin mendekati pintu gerbang kota raja, semakin ramailah jalan raya itu
Agaknya para penduduk dusun banyak yang membawa barang dagangan mereka, hasil sawah ladang dan hasil sungai ke pasar di kota raja
Para petani yang memikul barang dagangan mereka atau yang mendorong dengan kereta, berbondong-bondong memasuki pintu gerbang selatan
Banyak pula wanita dusun yang membawa barang dagangan, ada yang memikul, ada yang membawa keranjang
Siauw Can menjalankan keretanya perlahanlahan
Jalan raya menuju ke kota raja itu cukup le bar, akan te tapi karena banyaknya orang yang lalu lalang berbondong-bondong, dia harus menjalankan keretanya dengan hati-hati
Tiba-tiba nampak betapa orang-orang itu mempercepat jalan mereka, bahkan nampak te rgesa-gesa dan wajah mereka membayangkan ketakutan
Melihat hal ini, Bi Lan berkata dari dalam kereta
Can-toako, apakah yang te rjadi
Orang-orang itu nampak ketakutan!
Siauw Can membawa keretanya ke te pi jalan dan berhenti
Akupun tidak tahu mengapa, Lan-moi
Biar kutanyakan kepada mereka.
Dari atas keretanya Siauw Can lalu bertanya kepada seorang petani yang memikul ketelanya