Akan te tapi Siong Ki menjadi kecewa melihat wanita cantik itu menggeleng kepalanya
Sin-tiauw Liu Bhok Ki telah meninggal dunia belasan tahun yang lalu dan sejak itu, tidak ada yang tahu ke mana perginya is te rinya itu
Ia ketika itu masih muda, dan ia hanya diketahui sebagai murid Siauw-lim-pai, namanya tidak begitu dikenal
Yang te rkenal adalah suaminya, maka setelah suaminya meninggal dunia, Kwa Bi Lan juga tidak diperhatikan orang lagi
Aku tidak tahu di mana ia berada.
Melihat wajah sahabat barunya kelihatan kecewa, ia cepat menyambung
Jangan khawatir, siauw-te, aku akan membantumu mencarikan sampai dapat
Aku mempunyai banyak hubungan, te ntu akan dapat mencari keterangan tentang Kwa Bi Lan.
Wajah Siong Ki menjadi cerah kembali mendengar kesanggupan wanita cantik itu
Terima kasih, enci Ouw, engkau baik sekali.
Ji-wi mencari pekerjaan
Sungguh kebetulan sekali! Saat ini tenaga dua orang seperti ji-wi amat dibutuhkan
Dan bukan saja ji-wi akan menerima balas jasa yang cukup besar, bahkan membuka kesempatan bagi ji-wi untuk mendapatkan pekerjaan dan kedudukan di kota raja Tiang-an.
Dua orang muda itu tertarik sekali
Mereka memandang tuan rumah dengan sinar mata penuh selidik
Bagaimanapun juga, Siong Ki tidak akan sudi menerima kalau ditugaskan melakukan suatu kejahatan
Dia bukan penjahat! Dia seorang pendekar! Juga Bi-tok Siocia Ouw Ling adalah pute ri seorang datuk, te ntu saja merasa rendah kalau harus melakukan kejahatan remeh yang hanya akan menjatuhkan nama besarnya dan nama besar ayahnya
Pekerjaan apakah yang kaumaksudkan itu, paman?
tanya Ouw Ling
Begini, Ouw Siocia
Kalian tahu bahwa aku mempunyai hubungan dekat sekali dengan para pejabat di Lok-yang
Kebetulan sekali seorang pangeran yang kini menjabat kedudukan hakim di Lok-yang, kemarin minta kepadaku untuk menyediakan beberapa orang yang berkepandaian tinggi untuk mengawal is teri pangeran dan tiga orang pute ranya yang hendak melakukan perjalanan ke Tiang-an
Mereka memang berasal dari kota raja
Perjalanan sekarang tidak dapat dikata aman, maka aku sedang bingung mencari siapa gerangan yang dapat dipercaya untuk memikul tugas itu
Dan melihat kalian berdua, aku yakin tidak ada orang lain yang te pat dan dapat diandalkan untuk mengawal keluarga pangeran itu dari sini ke kota raja.
Pangcu, bagi seorang pembesar, apalagi kalau dia pangeran, apa susahnya mencari pengawal
Akan te rsedia pasukan besar untuk menjaga keselamatan keluarganya! Kenapa harus mencari orang lain?
tanya Siong Ki
Benar pertanyaan The-siauwte itu, paman
Mengherankan sekali memang.
kata Ouw Ling
Ketua pengemis itu mengangguk-angguk
Me mang tadinya akupun membantahnya demikian, akan te tapi setelah dia menjelaskan, baru aku mengerti
Pangeran itu seorang hakim, kalau is terinya ke kota raja, pasti dia akan menitipkan beberapa laporan penting
Dia tidak ingin mengerahkan pasukan agar tidak menyolok dan menarik perhatian, juga keluarganya tidak suka kalau bepergian diiringkan pasukan yang membuat suasana menjadi kaku, akan te tapi diapun ingin keselamatan keluarganya te rjamin
Oleh karena itu, dia minta aku mencarikan dua tiga orang pengawal yang dapat diandalkan, dan melihat kalian berdua, aku yakin kalian akan mampu mengawal keluarga itu s ampai selamat tiba di kota raja
Dan kalau kalian menghendaki pekerjaan atau kedudukan di kota raja, kiranya aku dapat menyampaikan kepada pangeran itu
Dia pasti akan dapat memberi kalian surat perkenalan dan kepercayaan untuk pembesar di kotaraja.
Dua orang itu saling pandang, kemudian Ouw Ling bertanya,
Apakah sudah ditentukan kapan keluarga itu berangkat?
Tiga hari lagi.
Kalau begitu, biar penawaran ini kami pertimbangkan dulu sampai besok
Besok kami memberi keputusan kepadamu, paman
Bukankah begitu, siauwte?
Siong Ki mengangguk
Sebetulnya, dia senang mendengar penawaran itu
Pekerjaan yang tidak berat, dan selain imbalannya te ntu besar, juga kemungkinan dia memperole h kedudukan di kota raja
Pekerjaan apa yang le bih baik daripada menjadi seorang seorang pejabat di kota raja
Akan tetapi karena dia membutuhkan bantuan Ouw Ling untuk dapat menemukan Kwa Bi Lan, maka ketika wanita itu mengajukan pendapatnya, diapun hanya mengangguk se tuju
Ouw Ling dan Siong Ki lalu berpamit dan oleh ketua Hek I Kaipang, mereka kembali diantar dengan kereta memasuki Lok-yang dan sampai ke depan rumah penginapan mereka
-ooo0dw0ooo- Siong Ki sedang duduk te rmenung di dalam kamarnya di rumah penginapan itu
Dia merenungkan pengalamannya sehari itu, pengalaman yang dianggapnya aneh sekali
Dalam waktu sehari, dia bertemu dengan Bi Tok Siocia Ouw Ling yang te rnyata kemudian dia ketahui sebagai pute ri datuk sesat Ouw Kok Sian, majikan Bukit Naga
Akan te tapi wanita itu amat baik kepadanya, ramah dan manis sehingga dia harus mengakui bahwa hatinya terpikat
Seorang wanita yang sudah matang, berpengalaman, cerdik, memiliki ilmu silat tinggi, dan le bih dari pada itu semua, cantik wajahnya dan menggairahkan tubuhnya
Belum pernah dia berte mu dengan seorang wanita seperti itu! Dan wanita itu demikian ramah kepadanya, bahkan kini hendak membantunya menemukan Kwa Bi Lan
Setelah pengalamannya berte mu dengan wanita itu, dilanjutkan dengan perte muannya dengan ketua He k I Kai-pang yang menawarkan pekerjaan yang amat baik dan membuka kesempatan untuk memperoleh kemajuan di kota raja
Tadi, ketika mereka kembali ke rumah penginapan, sampai mereka mandi lalu makan malam, Ouw Ling belum mengambil keputusan mengenai penawaran itu dan ketika dia bertanya, wanita itu menjawab bahwa ia akan memikirkannya dulu baik-baik sebelum mengambil keputusan
Kini, wanita itu memasuki kamarnya sendiri dan dia berada di kamarnya, mereka berdua belum mengambil ke putusan
Tok tok-tok!
Daun pintu kamarnya diketuk orang dari luar
Siapa?
tanya Siong Ki sambil menghampiri daun pintu akan te tapi belum membukanya
Pengalamannya hari tadi membuat dia waspada dan curiga
Aku, siauw-te
Bukalah!
Siong Ki bernapas lega
Ouw Ling yang datang
Tentu akan membicarakan te ntang penawaran tadi dan sekarang agaknya wanita itu akan mengambil keputusan
Dia membuka daun pintu dan memandang kagum
Ouw Ling nampak segar, dengan pakaian baru, dengan rambut yang disisir rapi dan digelung tinggi, wajahnya nampak kemerahan dan penuh senyum menggairahkan, pandang matanya bersinar-sinar, dan tangannya memegang dua buah cawan dan sebuah guci anggur
Aih, enci, engkau membawa minuman?
tanya Siong Ki heran
Tutuplah daun pintunya siauwte
Kita bicarakan urusan siang tadi dan sambil minum anggur
Aku membeli anggur yang enak sekali dan hawa malam ini amat dingin.
Melihat keraguan Siong Ki yang agaknya merasa sungkan untuk menutupkan daun pintu selagi ada seorang wanita di kamarnya, Ouw Ling tertawa
Hi-hik, mengapa engkau ragu
Kita sudah menjadi sahabat baik, seperti saudara sendiri, mengapa masih banyak sungkan, siauwte?
Aku.......aku......hanya menjaga nama baikmu, enci....
kata Siong Ki ragu, akan te tapi dia menutupkan juga daun pintu kamarnya setelah melihat bahwa di luar sunyi, tidak nampak seorangpun tamu yang semua agaknya sudah masuk kamar
Ouw Ling memandang kepada pemuda yang kini duduk di depannya terhalang meja kecil itu dengan alis terangkat, dan pandang matanya seperti orang yang tidak percaya
Siauwte, berapa sih usiamu tahun ini?
tanyanya tiba-tiba
Walau pun Siong Ki merasa aneh dengan pertanyaan itu, dia menjawab juga
Usiaku duapuluh dua tahun, enci.
Sudah duapuluh dua tahun dan engkau takut duduk berdua dengan seorang wanita dalam kamarmu?
kembali pandang matanya tidak percaya
Siong Ki merasa betapa mukanya te rasa panas dan diapun tersipu
Aih, sejak kecil aku berada di bawah bimbingan guru-guruku, dan baru sekarang aku hidup sendiri
Mengapa dan untuk apa aku harus duduk berdua dengan seorang wanita dalam kamar?
Bukan main!
Kini pandang mata itu mengandung kehe ranan, juga kekaguman dan kegembiraan
Jadi selama ini engkau belum pernah bergaul akrab dengan seorang wanita?
Siong Ki menggeleng kepala dan mukanya berubah kemerahan
Jangankan akrab, bergaulpun belum sempat dan baru sekarang ini aku bersahabat dengan seorang wanita, enci.
I hh! Dan engkau senang bersahabat denganku, siauwte?
Pandang mata itu penuh selidik
Siong Ki mengangguk
Senang sekali, engkau seorang yang baik, enci.
Kini Ouw Ling nampak gembira bukan main
Sudahlah, jangan te rlalu memuji karena sesungguhnya engkaulah yang baik sekali, siauwte
Nah sekarang kita bicara te ntang penawaran Hek I Sin-kai tadi
Bagaimana menurut pendapatmu?
Siong Ki menarik napas panjang
Aku hanya menyerahkan keputusannya kepadamu saja, enci
Engkau tahu bahwa aku menerima tugas dari guruku untuk mencari seorang yang bernama Kwa Bi Lan
Tugas itu yang harus kupentingkan dulu
Setelah itu, baru aku akan memikirkan te ntang pekerjaan apa yang dapat kupegang
Karena aku mengharapkan bantuanmu untuk dapat menemukan Kwa Bi Lan, maka aku menurut saja bagaimana keputusanmu.
Ouw Ling menuangkan anggur merah itu ke dalam dua buah cawan dan mengajak Siong Ki minum,
Mari kita mlnun, coba rasakan bagaimana enaknya anggur yang kubeli ini.
Siong Ki menurut dan memang anggur itu enak
Anggur yang sudah te rsimpan lama, manis dan halus walaupun amat kuat
Sekarang katakan, siauwte, karena aku ingin sekali mengetahui dan kiranya sudah sepatutnya kalau aku mengetahui keadaan dirimu, siapakah sebenarnya gurumu dan mengapa pula dia mengutusmu mencari Kwa Bi Lan atau......kalau engkau tidak percaya kepadaku, sudah, jangan kauceritakan kepadaku.
Ouw Ling mengambil sikap demikian muram dan berduka penuh kekecewaan, sehingga Siong Ki yang masih hijau itu tentu saja merasa tidak enak sekali
Ah, enci Ouw, tentu saja aku percaya padamu
Engkau begini baik, bahkan engkau akan membantuku menemukan Kwa Bi Lan
Baik, tadi di depan Hek I Sin-kai aku memang tidak mau berte rus terang, akan tetapi kita sudah bersahabat baik, sesungguhnya, guruku bernama Si Han Beng......
Aih, sudah kuduga! Ketika melihat pedangmu yang buruk itu, aku segera mengenal Seng-kongkiam! Bukankah pedang itu milik subomu
Gurumu adalah Huang-ho Sin-liong (Naga Sakti Sungai Kuning) dan isterinya bernama Bu Giok Cu, bukan?
Siong Ki te rcengang, kagum akan pengetahuan Ouw Ling yang luas
Ah, kiranya engkau sudah mengenal suhu dan subo?
Me ngenal sih tidak
Orang seperti aku ini bagaimana ada harganya mengenal suami isteri yang hebat itu
Akan tetapi aku sudah mendengar nama besar mereka
Dan sekarang aku berte mu dengan murid mereka! Wah, siauwte, maafkan kalau aku bersikap kurang hormat kepada murid seorang pendekar sakti!
Ouw Ling dengan gaya yang manis lalu bangkit dan mengangkat kedua tangan depan dada memberi hormat
Siong Ki cepat bangkit dan membalas penghormatan itu
Wah, enci, harap jangan bersikap seperti itu
Engkau membikin aku menjadi malu saja.
Engkau gagah perkasa, murid pendekar sakti, dan engkau tetap rendah hati, siauwte
Betapa mengagumkan
Selama hidupku, belum pernah aku berte mu dengan seorang laki-laki sejati sepertimu
Nah, coba ceritakan, apa sebabnya gurumu menyuruh engkau mencari Kwa Bi Lan?
Karena Kwa Bi Lan te lah menculik pute ri suhu enambelas tahun yang lalu ketika anak itu berusia dua tahun.
Ouw Ling mengangguk-angguk
Bagi seorang kangouw sepertinya yang sudah biasa mendengar te ntang hal-hal seperti itu, ia tidak merasa heran
Hanya ingin tahu permusuhan apa yang te rdapat antara Kwa Bi Lan dan keluarga N aga Sakti Sungai Kuning itu
Kenapa gurumu yang sakti itu membiarkan saja sampai sekarang, tidak mencari dan merampas kembali pute rinya
Kurasa Kwa Bi Lan tidak akan mampu menandingi kelihaian Naga Sakti Sungai Kuning dan isterinya.
Siong Ki menggeleng kepalanya, tidak ingin menceritakan terlalu banyak tentang gurunya, te ntang dendam yang te rkandung di hati Kwa Bi Lan te rhadap gurunya, karena hal itu merupakan rahasia pribadi gurunya
Aku tidak tahu, enci, aku hanya ingin melaksanakan perintah suhu.
Ouw Ling te rsenyum dan mengangkat cawan anggurnya
Jangan khawatir, aku akan membantu dan kita pasti akan dapat menemukan penculik pute ri gurumu itu
Sekarang, mari kita minum sampai puas
Aku gembira sekali dapat bersahabat denganmu dan ingin merayakan kegembiraan ini berdua denganmu
N ah, minumlah, siauwte.
Siong Ki tentu saja tidak dapat menolak keramahan wanita itu dan diapun menemani Ouw Ling minum anggur sampai akhirnya guci anggur itu habis dan mereka berdua merasa ringan di hati dan kepala
Pengaruh anggur mulai bekerja dan Siong Ki yang ketika berada di rumah suhunya, jarang sekali minum anggur sampai sedemikian banyaknya, mulai merasa aneh