Naga Beracun Bab 079


Cin Cin menudingkan te lunjuknya kepada Lai Kun yang sejak tadi menundukkan muka saja

Cin Cin, keponakanku yang baik

Engkau kini telah menjadi seorang gadis dewasa yang memiliki ilmu kepandaian tinggi

Kami seluruh warga He khouw-pang merasa gembira dan bangga, anakku

Akan te tapi, kenapa engkau bersikap begini te rhadap suheng Lai Kun

Apa alas annya maka engkau memaki dan mengatakan dia jahat?

Kini Cin Cin memandang ke sekeliling, lalu berkata dengan suara meninggi,

Semua orang yang memiliki telinga, dengarkanlah keteranganku ini

Lihat ini dia yang mengaku diri sebagai ketua He k-houw-pang, yang te rpandang oleh seluruh manusia sebagai orang yang berjas a dan gagah berani dan budiman, lihat baik-baik

Dimana kegagahannya

Lihat, dia hanya menunduk

He ii, Lai Kun, coba kau mengangkat mukamu dan pandanglah dunia, lalu katakan te rus te rang apa yang telah kau lakukan dahulu!

Semua orang kini memandang kepada Lai Kun, te rmasuk isteri dan kedua orang pute ranya yang wajahnya sebentar pucat sebentar merah dan semua orang te rheren-heran

Lai Kun tetap menunduk, mukanya pucat sekali, nampak lunglai

Cin Cin, demi Tuhan, apa yang telah dia lakukan maka engkau menghinanya seperti ini?

Siong Ki hampir tidak sabar lagi melihat betapa gadis itu menyiksa Lai Kun dengan sikap dan katakatanya

Cin Cin tidak memperdulikan Siong Ki, lalu berseru lagi

Dia terlalu pengecut untuk mengakui perbuatannya

Paman Thio Pa, coba katakan, apa yang diceritakan oleh Lai Kun kepada kalian semua te ntang diriku, ketika enambelas tahun yang lalu dia mengantarku untuk menjadi murid Hung-ho Sin-liong Si Han Beng?

Biarpun bingung dan ragu, te rpaksa Thio Pa menjawab,

Lai-suheng mengatakan bahwa ketika dia mengantarmu ke sana, di Lok-yang kalian diserbu perampok

Lai-suheng melawan para perampok dan engkau melarikan diri

Setelah berhari-hari dicari tidak dia temukan, maka dia kembali ke sini dan engkau menghilang.

Hemm, sudah kuduga

Sekarang dengarlah kalian semua baik-baik

Lai Kun memang mengantarku menuju ke Hong-cun, akan tetapi ketika tiba kota Ji-goan, dia bersekongkol dengan seorang pelacur dan dia telah menjual aku pada seorang mucikari, menjual aku ke rumah pelacuran di Ji-goan!

Terdengar seruan-seruan kaget, heran dan tidak percaya

Siong Ki sendiri terbelalak memandang kepada Lai Kun

demikian pula para tokoh Hekhouw-pang yang lain

Akan te tapi Lai Kun tetap menunduk

Dia telah menjual aku dan kalau saja aku tidak menggunakan akalku sendiri, kemudian ditolong oleh guruku yang sakti, tentu kini aku telah menjadi seorang pelacur hina atau sudah membunuh diri! Nah, sekarang aku tidak membunuhnya, hanya menelanjangi perbuatan kotor dan rendah itu dalam kesempatan ini, apakah orang masih mengatakan bahwa aku kejam?

Terdengar tangis isteri Lai Kun, dan semua orang memandang kepada Lai Kun dengan alis berkerut

Kam Cin atau Cin Cin adalah puteri mendiang Coa Seng Hin, ketua Hek-houw-pang, dan ia merupakan keturunan dari keluarga Coa, walaupun sebagai cucu luar

Dan ia telah dijual kepada rumah pelacuran oleh Lai Kun, orang yang mereka anggap te rhormat dan pantas menjadi pimpinan mereka itu

Pandang mata begitu banyak orang kepadanya, dirasakan seperti ujung ratusan pedang yang menodongnya dan membuatnya tersudut

Lai Kun sudah lama menyesali perbuatannya itu, namun dia tidak berani menceritakannya kepada siapapun, tidak berani mengakui perbuatannya

Kini, semua itu terbongkar dan dia tidak mungkin dapat mengelak, tak mungkin dapat menyangkal karena Cin Cin sendiri telah berdiri di situ sebagai seorang gadis yang memiliki ilmu kepandaian amat tinggi

Hukuman ini terlampau berat baginya, lebih berat daripada hukuman mati sekalipun

N amanya telah hancur

Kehormatannya telah lenyap dan dari seorang ketua yang disegani, dihormati semua orang, kini dia menjadi seorang pengkhianat dan pengecut yang akan dipandang rendah selamanya

Aku telah berdosa...........!!

Tiba-tiba ia berte riak, tangannya bergerak dan diapun roboh dengan jari-jari tangan kanan menancap di kepalanya sendiri

Isterinya dan dua orang anaknya menje rit dan menubruk tubuh yang sudah menjadi mayat itu karena Lai Kun te was seketika

Tentu saja pesta itu menjadi bubar

Para tamu merasa sungkan dan ikut prihatin, lalu mereka membubarkan diri, bahkan tidak sempat berpamit karena bingung siapa yang harus dipamiti dalam keadaan seperti itu

Seluruh Hek-houw-pang berkabung, bukan hanya karena kematian Lai Kun, akan te tapi te rutama sekali karena te rbongkarnya perbuatan ketua He k-houw-pang itu sungguh merupakan tamparan bagi He k-houwpang, mencemarkan nama baik perkumpulan itu

Karena menjadi murid Tung-hai Mo-li yang berwatak dingin dan keras, maka pada lahirnya Cin Cin kadang bersikap dingin dan juga te gas, bahkan dapat menjadi ganas

Namun di dasar batinnya sebetulnya ia memiliki perasaan yang halus dan mudah merasa iba kepada orang lain

Ketika ia disambut oleh para tokoh Hek-houw-pang dengan baik dan hormat sebagai seorang anak hilang yang kini pulang, apalagi mengingat ia adalah keturunan te rakhir dari keluarga Coa dan telah memiliki ilmu kepandaian tinggi, Cin Cin menanggapi dengan tenang dan dingin saja

Akan tetapi ia merasa iba kepada isteri Lai Kun dan kedua orang puteranya yang belum dewasa

Melihat wanita itu bersama kedua orang pute ranya menangisi jenazah Lai Kun, ia menghampiri mereka

Semua orang memandang cemas, khawatir kalau-kalau gadis itu akan melampias kan dendamnya pada keluarga Lai Kun

Juga is teri Lai Kun memandang dengan ketakutan ketika melihat Cin Cin mendekatinya

Akan tetapi Cin Cin menyentuh pundaknya dan berkata

Bibi, maafkanlah aku

Bukan maksudku menyusahkan hati bibi yang tidak kukenal, juga kedua orang adik ini

Bukan pula maksudku membuat paman Lai Kun membunuh diri, aku hanya ingin membalas perlakuannya yang amat keji terhadap diriku dahulu.

Wanita itu memandang dengan mata basah sinar matanya memandang heran akan te tapi disusul keharuan

Aku.........aku.......tahu memang suamiku yang bersalah

Tak kusangka dia sekeji itu......aih, tak kusangka sama sekali.

Mudahmudahan kelak aku dapat mendidik kedua orang pute raku agar tidak memiliki watak seperti ayah mereka.......

Perkabungan atas kematian Lai Kun itu merupakan pula penyambutan atas pulangnya Cin Cin dan Siong Ki

Terutama Cin Cin yang boleh dibilang menjadi nona rumah di Hek-houw-pang mengingat ia adalah keturunan keluarga pimpinan He k-houw-pang

Akan tetapi, karena ia sendiri merasa rikuh telah menjadi sebab sehingga He khouw-pang berkabung, Cin Cin tidak mau lama tinggal di situ

Para paman, bibi dan saudara-saudara di He khouw-pang

Aku tidak dapat tinggal lama di sini.

Akan tetapi, engkau belum lama tiba, belum sempat kita bicara

Kami ingin sekali mendengar pengalamanmu sejak pergi dari sini!

kata seorang wanita tua yang dahulu sering mengasuh Cin Cin

Cin Cin, kami semua sudah sepakat untuk mengangkat engkau menjadi ketua baru He khouw-pang,

kata pula Thio Pa

Benar sekali kata-kata susiok Thio Pa

Cin Cin,

kata pula Siong Ki

Engkau yang paling te pat menjadi ketua He k-houw-pang

Selain engkau memang keturunan dari para pimpinan Hek-houwpang, juga engkau memiliki ilmu kepandaian tinggi

Di bawah pimpinanmu, te ntu He k-houwpang akan menjadi semakin kuat.

Semua orang menyatakan setuju, akan tetapi Cin Cin menggeleng kepala dan memandang kepada Siong Ki

Siong Ki , tidak perlu engkau memujiku seolah engkau sendiri tidak memiliki kemampuan

Padahal, melihat dari tangkis anmu tadi saja, aku tahu bahwa engkau kini te lah menjadi seorang yang amat lihai

Belum tentu aku akan mampu mengalahkanmu

Siapakah gurumu, Siong Ki.

Guruku adalah beliau yang tadinya akan menjadi gurumu, Cin Cin, yaitu Huang-ho Sinliong.

Aihhh .!

Mata yang indah itu te rbelalak

Sungguh beruntung engkau, dan betapa malangnya aku

Aku yang dikirim ke sana hampir celaka dan gagal menjadi muridnya, sedangkan engkau malah menjadi muridnya

Pantas engkau hebat

Paman Thio Pa, ada calon ketua Hek-houwpang yang hebat di sini

The Siong Ki inilah yang paling te pat menjadi ketua

Aku sendiri akan pergi sekarang juga.

Cin Cin, kenapa te rgesa-gesa

Engkau hendak pergi ke manakah?

Aku hendak mencari ibuku

Apakah ada yang tahu di mana sekarang ibu berada?

Ah, Ibumu

Beliau telah menjadi guruku yang pertama sekali.

.

kata Siong Ki

Mendengar ini Cin Cin memandang heran

Gurumu?

Benar Cin Cin

Bahkan aku te lah mengikuti ibumu yang hendak mencarimu

Akan tetapi dalam perjalanan, kami diserang penjahat dan berpisah

Aku te rlunta-lunta dan teringat akan Huang-ho Sin liong, maka aku melakukan perjalanan yang jauh itu dan akhirnya berhasil sampai ke Hong-cun dan dite rima sebagai murid.

Tahukah engkau di mana ibu sekarang?

Siong Ki menggeleng kepala

Cin Cin, ibumu telah menikah lagi kata Thio Pa dengan suara lirih dan berhati-hati

Namun, tetap saja Cin Cin terkejut bukan main, wajahnya berubah kemerahan dan ia membalikkan tubuh menghadapi Thio Pa dan memandang dengan sinar mata penuh selidik

Me nikah......

Di ..

dimana ibu sekarang?

tanyanya dengan suaranya terdengar lirih

Thio Pa menggeleng kepalanya

Ibumu dan suaminya pernah datang ke sini dan mencarimu, akan tetapi mereka tidak mengatakan dimana mereka tinggal

Juga hanya sebentar saja mereka datang menemui mendiang suheng Lai Kun,

kata Thio Pa singkat dan agaknya dia juga merasa tidak enak hati untuk membicarakan ibu gadis itu yang telah menikah lagi

Suasana menjadi hening, semua orang te rdiam karena mereka semua maklum betapa berita itu te ntu mendatangkan perasaan yang amat tidak enak dalam hati gadis yang perkasa itu

Juga tidak seorangpun berani bertanya mengapa tangan kiri Cin Cin buntung

Mereka semua merasa jerih dan takut te rhadap gadis yang ganas dan amat lihai itu

Sejenak Cin Cin termenung, te nggelam dalam lamunan

Ia membayangkan betapa ibunya yang selama ini dirindukannya, kini telah bersanding dengan seorang pria lain, bukan ayahnya yang telah tewas

Pria lain! Dan mungkin telah mempunyai anak-anak lain pula! Sukar baginya untuk dapat menerima kenyataan pahit ini

Hatinya terasa panas, iapun memandang kepada Thio Pa, sinar matanya mencorong tajam penuh selidik sehingga menggetarkan hati orang yang dipandangnya

Paman Thio Pa, katakan, siapakah suami ibu itu?

Biarpun hatinya merasa tidak enak, te rpaksa Thio Pa mengaku

Suaminya yang baru adalah seorang pendekar Siauw-lim-pai bernama Lie Koan Tek!

Ahhh.......!

Seruan ini hampir berbareng keluar dari mulut Siong Ki dan Cin Cin

Biarpun hampir sama bunyinya, namun seruan itu dikeluarkan oleh dua hati yang berlainan perasaannya

Siong Ki te rkejut bukan main mendengar nama Lie Koan Tek yang dianggap sebagai seorang pendekar yang menyeleweng, karena telah membantu pemberontak menyerbu Hek-houw-pang, orang yang te lah membunuh ayahnya, dan sekarang malah menjadi suami Coa Liu Hwa, bekas isteri ketua Hek-houw-pang yang te was! Adapun Cin Cin te rkejut karena iapun sudah mendengar nama pendekar ini

Bagaimana ibunya tiba-tiba dapat menjadi isteri pendekar Siauw-lim pai itu

Kalau sudah diketahui bahwa ibunya menjadi isteri pendekar itu, agaknya tidak te rlalu sukar untuk mencarinya karena nama besar pendekar itu membuat dia mudah dicari dan ditemukan

Karena iapun merasa tidak enak dan bahkan canggung dan malu mendengar ibunya menikah lagi, Cin Cin tidak mau banyak bicara lagi

Cin Cin lalu berkata singkat,

Selamat tinggal, aku mau pergi sekarang!

Dan iapun melompat keluar dan tubuhnya berkelebat lenyap dari situ, diiringi pandang mata kagum dari semua orang

Paman dan bibi, akupun harus pergi sekarang,

kata Siong Ki dan ucapan ini mengejutkan semua orang

Eh, nanti dulu, Siong Ki

Kenapa engkaupun ikut-ikutan hendak pergi

Kami belum mendengar semua pengalamanmu......

kata Thio Pa

Sebaiknya engkau tinggal di sini dan menjadi ketua He k-houw-pang,

kata pula seorang paman lain

Terima kasih, akan tetapi aku masih mempunyai tugas penting dari suhu

Kelak, kalau semua urusanku telah beres, aku akan datang lagi

Selamat tinggal!

Pemuda itupun berkelebat dan le nyap dari situ

Traktiran: (7891767327 | BCA A.n Nur Ichsan) / (1740006632558 | Mandiri A.n Nur Ichsan) / (489801022888538 | BRI A.n Nur Ichsan) ataupun bisa melalui via Trakteer yang ada dibawah

DONASI VIA TRAKTEER Bagi para cianpwe yang mau donasi untuk biaya operasional Cerita Silat IndoMandarin dipersilahkan klik tombol hati merah disamping :)

Posting Komentar