Kini Cin Cin yang dirubung semua orang dan anak ini menceritakan te rjadinya peristiwa yang mengejutkan dan menggelisahkan tadi
Setelah semua orang memasuki kamar masingmasing, Kam Seng Hin memberi nasehat kepada Cin Cin,
Anakku, engkau lihat tadi sikap Thian Ki
Biarpun nyawanya te rancam maut, dia begitu te nang, begitu tabah
Engkau harus mencontoh sikapnya itu
Menjadi seorang gagah haruslah te nang dan tabah, biar menghadapi maut sekalipun
Jangan cengeng seperti seorang perempuan lemah.
Benar kata ayahmu, Cin Cin
Engkau harus menjadi orang yang gagah perkasa dan sikap Thian Ki tadi memang mengagumkan sekali
Sungguh heran kalau anak seperti itu tidak diajar ilmu silat,
kata Poa Liu Hwa
Sementara itu, setelah Thian Ki tidur pulas , Lan Ci memberi is yarat kepada suaminya
Mereka turun dari pembaringan dan bercakap-cakap dengan suara berbis ik di sudut kamar, menjauhi pembaringan itu
Tadi mereka berdua melakukan pemeriksaan lagi dengan teliti kepada tubuh putera mereka, sampai mereka merasa yakin benar bahwa Thian Ki tidak keracunan
Aku khawatir sekali,
kata Sim Lan Ci dengan suara berbisik
Hemm, kenapa
Bukankah dia sama sekali tidak keracunan
Kita sepantasnya bersyukur, kenapa engkau malah khawatir?
tanya Siang Lee, juga berbisik
Lan Ci mengerutkan alisnya
Tadinya aku sendiri merasa heran melihat gigitan ular yang amat berbisa itu tidak membuat dia keracunan
Akan tetapi setelah aku memeriksa keadaan ular itu, mengertilah aku dan akupun merasa khawatir bukan main.
Apa yang kaukhawatirkan?
Siang Lee yang melihat wajah isterinya berubah pucat, merangkulnya dengan penuh sayang
Jangan membikin aku bingung, katakan apa yang mengkhawatirkan hatimu.
Dan begitu dirangkul suaminya, Lan Ci menangis di dada suaminya! Tentu saja Siang Lee menjadi semakin kaget dan heran
Didekapnya isterinya dan diusapnya air matanya
Aih, e ngkau membikin aku menjadi semakin bingung
Kenapakah, sayang?
Lan Ci mengeraskan hatinya dan membiarkan suaminya mengusap air matanya
Kemudian ia berhasil menenangkan hatinya dan beberapa kali ia menghela napas panjang
Dahulu, sebelum aku ikut denganmu, ibuku pernah bercerita bahwa ibu senang mempelajari cara membuat seorang anak menjadi Tok-tong (Anak Beracun)
Aku tidak begitu memperhatikannya dan sudah melupakan hal itu lagi ketika ibu menjadi nikouw
Akan tetapi melihat keadaan Thian Ki, aku tahu bahwa anak kita telah menjadi Tok-tong!
Ahh.....!!!
Siang Lee te rbelalak memandang kepada is terinya, lalu ke arah Thian Ki yang tidur pulas di pembaringan
Tok-tong.....
Apa artinya itu.....?
Artinya, anak kita yang kita ingin didik menjadi orang yang tidak mengenal ilmu silat itu kini telah memiliki tubuh yang membuat dia menjadi orang yang amat berbahaya! Engkau lihat saja tadi buktinya
Seekor ular berbisa yang amat berbahaya, setelah menggigit dia, tidak membuat Thian Ki keracunan, bahkan ular itu sendiri yang keracunan dan mati seperti terbakar
.Apalagi kalau ada manusia yang menyerangnya!
Aduhh.......! Ba.....Bagaimana ini......?
Siang Lee menjadi pucat dan dia memandang ke arah pute ranya
Dia harus disembuhkan
Racun itu harus dibuang dari tubuhnya!
De ngan sedih Lan Ci menggeleng kepalanya
Tidak mungkin
Aku te ringat sekarang semua keterangan ibu
Anak yang akan dijadikan Toktong itu bukan saja diberi minum racun, juga tubuh digodok dengan air beracun, kemudian ditusuki jarum beracun dan dimasuki hawa beracun yang hanya dapat dilakukan oleh ibu
Otomatis badan anak itu menjadi beracun, seperti binatang beracun lainnya dan tidak ada yang dapat menghilangkan racun itu dari tubuhnya.
Celaka! Ya Tuhan, kenapa ia melakukan itu kepada anak kita?
Siang Lee mengepal tinju dan mukanya berubah merah karena marah
I bumu jahat sekali! Sudah menjadi nikouw masih mencelakai anak kita!
Kini Lan Ci yang merangkul suaminya
Tenanglah, koko
Dalam keadaan seperti ini kita harus tetap tenang agar dapat mencari jalan keluar yang tepat untuk anak kita.
Sejenak mereka berangkulan dan akhirnya Siang Lee dapat menenangkan hatinya
Ceritakan semua, apa akibatnya setelah anak kita menjadi Tok-tong,
kata Siang Lee dan suaranya mengandung kepahitan yang hebat
Anak satu-satunya, yang disayangnya dan yang diharapkan akan menjadi seorang anak yang jauh dari kekerasan dan ilmu silat, kini bahkan telah menjadi anak beracun yang berbahaya!
Thian Ki telah menjadi Tok-tong dan tidak ada obat yang dapat memulihkannya
Dia akan tumbuh dewasa secara normal
Akan tetapi tubuhnya te lah mengandung racun
Kalau dia tidak diberi tahu, tanpa disengaja dia bisa mengeluarkan hawa beracun, ludah beracun, bahkan pukulan tangannya dapat mengandung racun
Kita hanya dapat melatihnya agar dia dapat mengendalikan diri, mengendalikan hawa beracun di tubuhnya itu.
Apa tidak ada akibat lain
Benarkah tidak ada cara untuk menghilangkan racun itu?
Akibat yang amat menakutkan, kalau dia tahu akan kemampuan hebat dalam dirinya untuk merobohkan orang lain, kalau dia berambisi untuk menjadi jagoan, tentu dia akan mencelakai banyak orang
Dan ada satu cara untuk menghilangkan racun itu, akan tetapi..
Tidak ada tapi! Apa cara itu
Akan kute mpuh lautan api sekalipun untuk mencarikan obatnya.
Racun itu akan dapat berkurang sedikit demi sedikit kalau dia.......berhubungan badan dengan wanita
Akan tetapi, setiap orang wanita yang berhubungan dengan dia akan mati keracunan
Entah berapa banyak wanita yang akan mati sebelum dia bersih dari racun itu.
Ya Tuhan.......!!! Siang Lee seketika menjadi le mas
Kalau obatnya macam itu, sampai matipun dia tidak akan mengijinkan pute ranya membunuh banyak wanita
Tidak ada lain jalan, suamiku
Kita harus memberitahu anak kita sekarang juga, agar jangan sampai te rlambat
Bayangkan saja kalau dia tidak tahu dan besok pagi bermain-main dengan Cin Cin, kesalahan tangan memukulnya, dapat saja tanpa disengaja hawa beracun itu bekerja dan Cin Cin tewas di tangannya!
Siang Lee nampak te rkejut sekali
Celaka, engkau benar! Dia harus diberitahu agar menyadari keadaan dirinya dan tidak sembarangan membunuh orang
Akan te tapi baru saja mereka mendekati tempat tidur, di luar kamar mereka te rdengar suara gaduh, disusul ketukan pintu kamar mereka dari luar
Suheng! Coa-suheng dan toa-so, harap buka pintu, cepat! Ada hal yang penting sekali!
te rdengar suara Seng Hin, ketua Hek-houw-pang
Tentu saja Siang Lee dan Lan Ci te rkejut, mereka menduga bahwa ini te ntu ada hubungannya dengan keadaan anak mereka yang mengejutkan itu
Siang Lee cepat membuka daun pintu dan te rnyata Seng Hin sudah berdiri di situ bersama Poa Liu Hwa yang memondong tubuh Cin Cin
Mereka kelihatan panik
Ada apakah, s ute?
tanya Siang Lee
Coa-suheng, mereka telah menyerbu dusun kita!
kata Kam Seng Hin
Mereka siapa?
tanya Siang Lee
Mungkin anak buah orang buruan itu
Mereka lihai sekali dan beberapa orang anak buah kita telah roboh
Karena suheng dan toaso tidak mau berkelahi, maka kami hendak menitipkan Cin Cin di sini
Mohon suheng suka menjaga dan melindungi anak kami ini.
Poa Liu Hwa menurunkan Cin Cin dan mereka berdua lalu berloncatan keluar dari dalam kamar itu
Ayah! Ibu! Aku ikut......!
Cin Cin berseru dan lari mengejar
Akan tetapi Siang Lee telah menangkap le ngannya, lalu mengangkat dan memondong anak itu
Tidak boleh, Cin Cin
Ayah ibumu akan berte mpur, berbahaya sekali kalau kau ikut dengan mereka
Aku tidak takut, supek! Aku akan membantu ayah dan ibu menyerang musuh!
Cin Cin meronta
Tidak boleh, Cin Cin
Ayah ibumu telah menitipkan engkau kepada kami, kami harus menjaga dan melindungimu
Mereka akan marah kalau engkau menyusul ke sana
Di sinilah bersama kami dan Thian Ki.
Ayah, apakah yang terjadi
Apa ribut-ribut itu?
Thian Ki yang te rbangun oleh suara gaduh di luar itu sudah turun dari pembaringan dan menghampiri ayah ibunya
Eh, Cin Cin disini?
Cin Cin, berjanjilah bahwa engkau akan berada di sini bersama Thian Ki dan tidak akan mencari ayah ibumu,
kata Siang Lee sambil menurunkan Cin Cin yang sudah tidak meronta lagi setelah anak itu melihat Thian Ki
Baik, supek
Aku akan berada di sini bersama Thian Ki.
Dari situ te rdengar suara orang berte mpur di luar
Siang Lee dan istrinya saling pandang
Kita harus menengok keadaan kong-kong, dan melihat apa yang terjadi,
kata Siang Lee kepada isterinya
Lan Ci mengangguk dan Siang Lee kini menghadapi dua orang anak yang sudah saling berpegang tangan dengan wajah te gang itu
Thian Ki dan Cin Cin, kalian dengar baik-baik
Dusun ini diserbu orang-orang jahat, kami orang-orang tua harus melawan mereka, akan te tapi kalian berdua tidak boleh keluar
Kalian harus bersembunyi di sini sampai kami kembali dan jangan sekali-kali keluar
Mengerti?
Baik, ayah.
Baik, supek.
Suami isteri itu hendak melangkah ke luar, akan tetapi di ambang di ambang pintu, Lan Ci kembali memasuki kamar itu dan memegang tangan Thian Ki lalu menariknya dan berkata,
Thian Ki, engkau ke sini sebentar, ibu mau bicara penting!
Thian Ki menurut saja diajak ibunya ke sudut kamar dan ibunya berbisik-bisik di telinganya
Thian Ki, di tubuhmu te rdapat hawa beracun
Ingat ular tadi mati ketika menggigit kakimu
Kelak engkau harus mencari obat penawarnya, dan jangan sekali-kali engkau menikah sebelum sembuh
Setiap wanita akan mati kalau berdekatan denganmu
Ingat baik-baik ini,
kata Lan Ci dengan suara berbisik dan sebelum Thian Ki yang menjadi bengong itu sempat bertanya, ia sudah meninggalkannya dan bersama suaminya ia lalu keluar dari dalam kamar itu setelah menutupkan daun pintunya
Cin Cin menghampiri Thian Ki yang masih te rtegun bingung
Thian Ki, apa yang dipesankan ibumu tadi?
tanya Cin Cin sambil memegang tangan Thian Ki
Thian Ki menggeleng kepala
Tidak apa-apa Cin Cin
Ibu hanya pesan agar kita tidak keluar dari sini karena di luar amat berbahaya, dan bahwa aku harus melindungimu.
Thian Ki, engkau tidak pandai silat, bagaimana akan dapat melindungiku
Akan te tapi jangan khawatir, aku dapat melindungi diriku sendiri, bahkan aku yang akan melindungimu, kalau ada orang jahat berani masuk ke sini akan kuhajar!
Cin Cin mengepal kedua tinjunya
Akan tetapi Thian Ki tidak te rsenyum melihat kelucuan Cin Cin itu
Dia sedang bingung
Ucapan ibunya masih te rngiang di telinganya dan dia tidak mengerti artinya