Naga Beracun Bab 024


Maka, ketika buntalan pakaian yang serba indah itu dibuka, Iapun memaksakan diri untuk te rsenyum dan memperihatkan muka girang De mikianlah, Cin Cin yang biar berhati keras namun amat cerdik ia bersikap penurut dan ia mau saja ketika disuruh belajar menulis dan menyulamm, melukis , bahkan bernyanyi , menari, dan menabuh yang-kim (gitar) dan suling

Iapun acuh saja ketika pada suatu hari Sui Su berpamlt kepadanya, katanya hendak cuti seminggu untuk menengok keluarganya di dusun

I ngat, jangan lari sebelum mendapat kesempatan yang baik sekail, karena kalau engkau te rtangkap lagi, tentu akann dlperlakukan dengan buruk ,

demikian nasihatnya kepada Cin Cin

dengan suara bisik bisik Benar saja seperti yang dikatakan Sui Su, setelah Cin Cin bersikap taat dan penurut, Cin Ma bersikap lembut dan manis kepadanya, bahkan memanjakanya

Apa lagi ketika ia melihat betapa Cin Cin amat cerdas

Segala yang diajarkan kepada anak itu, sebentar saja dapat dikuasainya

Dalam waktu setahun saja, anak Itu sudah pandal meniup suing, bermain yang-kim, bahkan menari

Juga dalan hal ilmu baca tulis , karena memang tadinya ia sudah mendapat pelajaran dari orang tuanya, ia maju pesat Pada suatu hari, pagi-pagi sekali Cin Cin sudah menyelinap keluar dari rumah itu

Biarpun ia masih kecil, namun karena setiap hari melihat wanit wanita muda dan cantik bersenda-gurau dengan kaum pria, ia sudah dapat meraba bahwa para wanita itu tidak mengenal rasa malu dan menyebalkan sekali

Ia makin tidak betah dan setelah mendapatkan kepercayaan dan kebebasan, maka pada pagi hari itu iapun menyelinap luar ketika semua orang belum bangun tidur

Malam tadi ia telah mempersiapkan segalanya

Membawa pakaian untuk bekal, dibuntalnya, juga meloloskan perhiasan yang diberikan Cia Ma kepadanya juga dimasukkan ke dalam buntal untuk bekal biaya perjalanannya

Tentu saja ia tidak ingat lagi jalan pulang ke Ta-bun-cung

Yang diingatnya hanyalah bahwa ketika ia melakukan perjalanan bersama Susiok-nya, mereka berjalan te rus ke barat

Maka kini la tahu bahwa ia harus menuju ke timur, menyusuri tepi sebelah utara dari Sungai Hua ho untuk kembali ke dusunnya

Pada waktu itu, pergantian pemerintahan dari dinasti Sui ke dinasti Tang baru berjalan kurang le bih tiga tahun saja

Keamanan belum pulih, te rutama sekali di luar kota raja Lok-yang Pemerintah baru belum sempat mengatur daerah daerah dan belum membentuk pasukan keamanan untuk mengamankan kota-kota dan dusun-dusun

Biarpun kota Ji-goan masih termasuk daerah Lokyang, namun pemerintahan di daerah itupun belum lancar benar sehingga keamanannya masih buruk

Para penjahat masih merajalela, melakukan pemerasan di sana sini, perampokan dan gangguan te rhadap rakyat

Jaminan keamanan dari pemerintah belum lancar benar dan hampir setiap hari terjadi kejahatan

Cin Cin sama sekali tidak tahu akan hal ini

Selama ini ia merasa aman semenjak melakukan perjalanan bersama susioknya karena Susioknya adalah murid He k houw-pang yang memiliki kepandaian cukup tangguh

Apa lagi ketika ia berada dalam rumah besar Cia Ma, la tidak pernah keluar tanpa pengawalan

Di dalam rumah itu yang ada hanya kemewah dan pesta, maka ia selalu merasa aman

Dalam pikiran anak berusia enam tahun itu te ntu saja belum mengerti tentang kejahatan manusia yang kadang melebihi kekejaman mahluk apapun juga binatangpun tidak sekejam manusia, dan hukum yang berlaku adalah siapa kuat dia menang dan siapa menang dia berkuasa, lalu siapa berkuasa dia selslu benar ! Sepagi itu selagi kota Ji-goan belum bangun,seorang anak perempuan berusia enam tahun melakukan perjalanan seorang diri, membawa buntalan besar tentu saja segera menarik perhatian orang yang kebetulan bertemu dengan Cin Cin

Kalau yang bertemu dengannya itu orang atau penduduk biasa, tentu orang itu hanya merasa heran saja

Akan tetapi, sebelum ia keluar dari pintu gerbang kota Ji-goan, di sebuah lorong yang membelok, tiba-tiba saja ia berhadapan dengan seorang laki-laki kurus kering yang pakaiannya penuh tumbalan seperti je mbel

Lakilaki itu berusia sekitar tiga puluh tahun dan matanya liar seperti mata maling

Ketika ia melihat Cin Cin, anak perempuan yang membawa buntalan besar, sedangkan di sekitar situ belum ada rumah yang membuka daun pintu, belum nampak ada orang di jalan

dia lalu menyeringai dan menghadang di depan Cin Cin

Aih, anak manis, engkau hendak kemanakah seorang diri di pagi buta ini ?

Tanpa menyangka buruk, Cin Cin menjawab,

Aku hendak keluar kota dan pergi ke timur......

Sebelum anak itu habis bicara, tahu-tahu orang itu sudah menyambar dan merenggut le pas buntalan di punggung Cin Cin

Tentu saja anak itu te rkejut dan marah sekali

Hei! Kembalikan buntalanku!

teriaknya dan Cin Cin mencoba untuk meraih dan merampas kembali

Akan te tapi orang itu sambil menyeringai memegang bunntalan dengan tangan kiri tlnggltinggi di atas kepala sehingga te ntu saja Cin Cin tidak mampu meraihnya

Bukk!

Tangan kecil itu kini memukul mengenai lambung orang kurus yang merampas buntalannya

Kembalikan buntalanku, keparat!

ia memaki

Ehh......?

Laki-laki itu merasa nyeri terpukul lambungnya dan diapun marah

Anak setan, kau ingin mampus?

Kembalikan buntalanku

Cin Cin kembali menerjang dengan pukulan kedua tangan

Akan tetapi sekali ini, laki laki yang sedikit banyak pernah belajar silat itu dapat mengelak, kemudian dari samping, kakinya menendang, keras sekali

Bukk.....!

dada Cin Cin bagian samplng kena dite ndang dan anak itupun te rje ngkang dan te rbanting jatuh

Hei, A-kew, ada apakah?

tiba-tita muncul seorang laki-laki lain, juga pakaiannya penuh tambalan dan tubuhnya agak pendek, mukanya bulat dan kotor

Si kurus yang dipanggil A-kew itu sibuk membuka buntalannya

Wah, makanan empuk

Acauw, lihat, pakaian bagus bagus dan ada perhiasan emas pula

Wah pesta sekali ini aku!

Hussh, engkau tidak melihat sesuatu yang lebih berharga lagi, A-kew?

Apa maksudmu?

Lihat itu!

Si pendek itu menuding kearah Cin Cin yang masih rebah setengah duduk sambil menyeringai kesakitan

Napasnya menjadi sesak te rkena tendangan tadi

Anak itu cantik sekali!

Ha-ha, A-cauw, mata keranjangmu tidak ketulungan lagi rupanya! Anak itu paling banyak baru enam tahun usianya, untuk apa

Ha-ha!

Hussh, dasar engkau yang tolol! Anak perempuan cantik itu akan mendatangkan uang sedikitnya duapuluh atau tigapuluh tali perak!

Mata Akew yang sipit itu agak melotot,

Ehh

Apa maksudmu?

Dasar bodoh, tetap tolol! Setiap orang majikan rumah pelesir akan suka membelinya

Ah, benar! Aku sampai lupa karena kegrangan mendapatkan pakaian bagus dan perhiasan ini

Mari kita tangkap anak ini, kita bawa kepada rumah pelesir te ntu diterima.

Lebih baik ke rumah pelesir Ang-hwa, Cia Ma suka sekali membeli anak-anak yang cantik.

Dan si pendek it menghampiri Cin Cin Mendengar percakapan mereka, wajah Cin Cin menjadi pucat

Percuma melarikan diri

Melawan seorang saja dari mereka, ia kalah, apa lagi dikeroyok dua

Maka iapun menjatuhkan diri berlutut setelah tadi mencoba bangun

Paman-paman yang baik, kasihanilah aku..jangan bawa aku kepada Cia Ma..

Ia memohon

Dua orang itu s aling pandang

Eh Engkau anak kecil sudah mengenal Cia Ma?

tanya Akew

Ha, aku tahu

Engkau te ntu lari dari rumah Cia Ma, bukan?

kata Acauw

Cin Cin tidak mampu membantah

Benar, paman

Aku lari karena aku hendak mencari ibuku

Bebaskanlah aku, buntalan itu untuk kalian, akan tetapi jangan bawa aku kembali ke sana

Pelarian dari Cia Ma?

Akew beseru

Celaka benar

Cia Ma memelihara jagoan-jagoan seperti He k-gu dan Pek gu, kalau mereka tahu aku yang mengambll buntalan ini, remuk kepalaku

Bagaimana baiknya ini.

Jangan khawatir, te nang saja, Akew

Kita kembalikan anak ini kesana berikut buntalannya

Tentu kita akan mendapatkan hadiah yang mungkin tidak kalah bes arnya.

Baiklah,

kata Akew agak kecewa karena tadinya dia sudah merasa beruntung sekali

Dia tidak berani main-main te rhadap Cia Ma yang te rkenal galak dan memiliki banyak tukang pukul yang lihai dan kejam itu

Mendengar percakapan kedua orang itu, Cin Cin menjadi putus asa dan timbul kemarahannya

Jahanam, kiranya kalian berdua juga hanya manusia-manusia keparat!

serunya dan iapun meloncat berdiri dan menyerang kalang kabut! Dua orang laki-laki dewasa yang sudah biasa berkelahi dan menggunakan kekerasan itu, tentu saja memandang rendah anak berusia enam tahun

Akan tetapi karena Cin Cin nekat, bergerak dengan ilmu silat sebisanya, mencampur gerakan itu dengan menendang, memukul, mencakar, bahkan menggigit, dua orang itu menjadi repot

Wah wah, anak ini seperti seekor anak harimau

te riak Akew, meringis karena lengannya kena dicakar sampai berdarah

Tangkap kedua le ngannya, biar kuikat dengan sabukku!

kata Acauw

Akew berhasil menangkap kedua pergelangan tangan Cin Cin dan Acauw mengikatnya dengan sabuk kain

Cin Cin ronta-ronta, menendang dan memaki

Lepaskan aku, kalian dua anjing kotor! Lepaskan, babi busuk!

Wah, wah, anak ini benar-benar seperti iblis kecil!

kata Acauw

Mari kita bawa setan kecil ini kepada Cia Ma

De mikianlah, usaha Cin Cin melarikan diri gagal sama sekali

Ketika Cia Ma menerimanya kembali dari dua orang je mbel itu, ia marah sekali kepada Cin Cin

Juga ia berterima kasih kepada dua orang je mbel yang segera diberinya imbalan yang cukup memuaskan hati mereka

Buka bajunya, la harus menerima hukuman

kata Cia Ma dan ia sendiri yang mencambuki punggung Cin Cin sampai tangannya terasa letih dan anak itu terkulai pingsan dengan kulit punggung pecah-pecah

Lalu ia menyuruh pembantunya mengambil obat dan setelah Cin Cin siuman, dengan tangannya sendiri Cia Ma mengobati dan mengoles obat yang mendatangkan rasa dingin dan nyaman di kulit punggung yang pecah-pecah itu

Cin Cin tidak menangis, hanya meringis menahan sakit dan mendesis saja, atau menggigit bibirnya

Engkau ana k nakal, engkau tidak mee ngenal budi

Bukankah selama setahun aku selalu bersikap baikkepadamu

memberimu makan, pakaian dan mendatangkan guru-guru kesenian untuk mendidikmu

Akan te tapi apa balasanmu

Engkau malah hendak melarikan diri! Begitu tega engkau menyakitkan hati Cia Ma-ma!

bujuk Cia Ma dengan suara lembut

Cin Cin adalah seorang anak yang cerdik Ia tahu bahwa percuma saja mempergunakan kekerasan

Cia Ma mempunyai banyakk tukang pukul yang kuat dan kalau la melawan dengan kekerasan, akhirnya ia sendiri yang akan menderita, sayang bahwa Sui Su tidak berada lagi situ sehingga ia kehilangan seorang sahabat yang benar-benar menyayanginya

Ia teringat akan nasihat Sui Su

Akan le bih menguntungkan kalau ia pura-pura menurut dan patuh kepada Cia Ma sehingga selain memperoleh segala macam didikan dan kehidupan mewah

Juga memperole h kebebasan

Akan tetapi, jangan sampai engkau masih berada disini kalau engkau sudah berusia empat belas tahun, sudah mulai dewasa

Karena setelah engkau berusia tlgabelas atau empatbelas tahun, engkau pasti akan dijual kepada laki-laki hidung belang menjadi permainan mereka dan menjadi sumber uang banyak bagi Cia Ma

Kalau engkau menolak, siksaan yang le bih hebat akan kau alami.

De mikian nasihat Sui Su ketika itu

Carilah kelengahanya, dan sebelum berusia tigabelas tahun, sedapat mungkin larilah dari neraka yang berselubung sorga ini.

Ia baru berusia enam tahun

Masih banyak waktu untuk hidup layak dan bebas, pikirnya

Maka, tiba-tiba Cin Cin menangis, hal yang biasanya tak pernah lakukan

Tentu saja Cia Ma menjadi girang melihat

kelemahan

ini dan ia merangkulnya

Anak baik, kenapa menangis

Apa yang kau susahkan?

Cin Cin menangis terisak-isak dan menyembunyikan mukanya di balik le ngan baju Cia Ma

Suaranya bercampur tangis ketika ia berkata,

Nasibku yang buruk

.uh-uh huuuu.....

Traktiran: (7891767327 | BCA A.n Nur Ichsan) / (1740006632558 | Mandiri A.n Nur Ichsan) / (489801022888538 | BRI A.n Nur Ichsan) ataupun bisa melalui via Trakteer yang ada dibawah

DONASI VIA TRAKTEER Bagi para cianpwe yang mau donasi untuk biaya operasional Cerita Silat IndoMandarin dipersilahkan klik tombol hati merah disamping :)

Posting Komentar