Ahh, bagaimana mungkin mengajakmu, Cin Cin
Ka utahu, penjahat itu berbahaya sekali
Aku harus menyelidikinya sendiri
Mungkin aku harus menyerang penjahat itu untuk menyelamatkan lbumu Karena itu, untuk satu hari saja engkau akan kutitipkan kepada orang-orang yang kupercaya itu.
Engkau pergilah sekarang juga menolong ibuku, susiok
Aku akan menunggumu di sinil
Aih, mana bisa begitu
Kalau penjahat itu tahu engkau pute ri ibumu, mungkin engkau akan diculiknya pula untuk memaksa ibumu! Tidak, sebaiknya engkau kutitipkan di rumah te mante manku itu, agar hatiku tenang, ada yang menjagamu
Aku di sini saja! Aku tidak mau di tempat lain!
Cin Cin berkeras
Hemm, Cin Cin! Kenapa engkau selalu rewel dan tidak menurut kata-kataku
Aku harus melindungimu, bagaimana aku dapat meninggalkanmu seorang diri ditempat umum begini
Tidak, kalau engkau tidak mau kutitipkan kepada orang-orang yang kupercaya, akupun te rpaksa tidak berani pergi meninggalkanmu
Aku tidak akan menyelidiki keadaan Ibumu!
I h, jangan begitu, Susiok! Apakah Susiok te ga membiarkan ibu di tangan penjahat
Baiklah, aku akan menunggu di rumah te man-te manmu
Akan tetapi siapakah mereka
Bagaimana Susiok yang baru saja tiba di sini dapat mempunyai temante man baik di sini?
Hemm, anak ini cerdik luar biasa
Aku harus berhati-hati, demikian pikir Lai Kun
Me mang baru semalam aku bertemu dengan mereka
Dan mereka itulah yang memberi kabar te ntang ibumu itu kepadaku
A ku berte mu dengan seorang wanita di rumah makan
Me lihat aku murung, ia bertanya dan kami bercakap-cakap
Dan iapun memberi kabar tentang ibumu itu
Kau bisa bertanya sendiri padanya kalau bertemu dengannya.
Seorang wanita
Ah, aku mau pergi ke sana
Mari sekarang juga kita pergi Susiok, agar engkau dapat segera mencari ibuku.
Lai Kun lalu berkemas, membayar sewa kamar, kemudian mengajak Cin Cin pergi ke rumah pelesir
Ang-hwa
Pagi hari itu, rumah itu sunyi tidak ada tamu berkunjung, dan para gadis penghibur juga enggan keluar dari kamar di mana mereka masih tidur kelelahan
Akan te tapi Sui Su sudah berdandan rapi dan menunggu di ruangan depan
Begitu Lai Kun muncul bersama Cin Cin wanita Itu lalu menyambut dengan sikap ramah sekali
Aih, Lai-toako
Pagi benar engkau datang!
katanya
Dan anak ini, siapakah ia
Anak yang baik, mari, duduk di sini, dekat bibi.
Nona Sui Su, aku datang pagi-pagi untuk menitipkan murid keponakanku ini di sini, untuk sehari saja
Aku akan segera menyelidiki tentang isteri suhengku itu
Dan anak ini bernama Kam Cin, panggilannya Cin Cin, la puterl mendiang suheng.
Aihh, Jadi Inikah yang kaucerita kan semalam
Kasihan sekali
Baiklah biar di sini la menunggu kau
Aku akan menjaganya baik-baik
Engkau cepat cari Ibu anak Ini, toako
Kasihan sekali
Pada saat Itu, Cia Ma muncul
Wanita yang gembrot ini mengamati Cin Cin dengan penuh selidik dan agaknya ia merasa puas
Ia tersenyum dan berkata
Ah, kiranya tuan Lai Kun yang datang
Selamat pagi! Dan siapa anak ini?
Ia mendekat dan mengelus kepala Cin Cin dengan sikap menyayang
Anak manis siapa namamu?
Cin Cin merasa senang
Orang-orang di sini ramah, pikirnya
N amaku Cin Cin!
Lai Kun lalu berkata kepada Cin Cin
Cin Cin, engkau di sini dulu, ya' Tunggu aku sehari di sini, setelah berhasil aku akan menje mputmu
Cin Cin, mari main-main di dalam! Engkau belum makan pagi, bukan
Ada bubur ayam di dalam, enak sekail mari kita makan minum di dalam, biar paman gurumu mencari ibumu
Mari, anak manis!
Cia Ma menggandeng tangan anak itu dan Cin Cin bangkit dari tempat duduknya
Akan tetapi sebelum masuk, la menoleh kepada Susioknya
Susiok, berhasil atau tidak, aku menunggumu sampai sore
Kalau sampai malam nanti engkau tidak datang, aku akan mencari sendiri!
katanya dengan nada mengancam
Lai Kun mengangguk dan lapun keluar bersama Sui Su yang membawa buntalan berat
Sui Su menyerahkan uang seberat seratus limabelas tali perak dan berkata,
I ni seratus limabelas, sudah kupotong sepuluh tail seperti yang kau janjikan dan harap engkau suka menandatangani surat penyerahan ini.
Lai Kun membaca surat itu yang mengatakan bahwa dia menyerahkan anak bernama Kam Cin kepada Cia Ma dengan Imbalan uang sebanyak duaratus tail perak dan bahwa sejak saat itu dia tidak boleh menemui Cin Cin, apa lagi mengajaknya pergi karena Cin Cin telah menjadi anak angkat Cia Ma!
Dua ratus tail?
tanyanya dengan heran
Sui Su te rsenyum manis
Aih seperi engkau tidak tahu saja urusan dagang, toako Dengan surat ini, andaikata ada orang yang mau menebus Cin Cin maka Cia Ma tentu saja menghendaki keuntungan.
Lai Kun percaya, apa lagi dia sudah merasa puas dengan jumlah yang di te rimanya
Hanya te ntu saja dia tidak menyangka bahwa yang tujuhpuluh lima tail merupakan bagian Sui Su yang mencatut harga itu! Karena dalam surat itu tidak diutarakan jual-bell maka diapun dapat pergi dengan hati ringan
Dia tidak menjual Cin Cin
melainkan menyerahkan kepada orang yang akan dapat merawatnya dengan baik
Dia tidak menjual, hanya menyerahkan dan dia menirma imbalan, bukan hasil penjualan! Demikian dia menghibur diri sendiri dan diapun cepat pergi meninggalkan rumah pelesir itu, dan langsung rneninggalki kota Ji-goan!
Aku harus pergi dari sini! Sekarang juga!
kata Cin Cin pada keesokan harinya, setelah malam tadi Cia Ma dan Sui Su berhasil membujuknya untuk meliwati semalam itu
Cin Cin sudah marah-marah dan semalam hampir tidak tidur
Maka pagi-pagi la te rbangun, langsung la menanyakan apakah paman-gurunya sudah kembali
Ketika dijawab belum, la lalu marah dan nekat untuk meninggalkan te mpat itu, membawa buntalan pakaiannya
Cin Cin, anak baik, engkau hendak pergi ke mana
Engkau tidak membawa bekal uang, dan perjalanan amat jauh!
Sui Su mencoba untuk membujuk
Semua uang dibawa oleh Susiok! Aku sekarang tahu, dia pasti menipuku! Aku tidak sudi bersama dia lagi
Aku mau pulang, aku mau mencari ibu!
kata anak itu sambil mengenakan sepatunya dan setelah mengikat buntalan pakaian di punggungnya, la lalu bergegas hendak keluar dari pintu kamarnya
Tidak, engkau tidak boleh pergi!' Sui Su kini tidak sabar lagi
Bagaimanapun juga, tentu saja anak Ini tdak boleh pergi.Ia sudah menyimpan delapanpuluh lima tali sebagal keuntungan nya! Ia kini memegang lengan anak itu untuk menahannya
Bibi Sui Su, le paskan aku! Aku mau pergi dan siapapun tidak boleh menahan dan menghalangiku!
Cin Cin membentak marah
Cin Cin, engkau tidak boleh pergi sebelum paman gurumu kembali! Dia menitipkan engkau di sini
Kami bertanggung-jawab dan harus menahanmu di sini sampai dia kembali
Engkau tidak boleh pergi!
kata Sui Su dan pegangan pada le ngan anak itu semakin kuat
Bibi Sui Su, sekali lagi
lepaskan aku
Engkau sudah bersikap baik jangan membuat aku marah dan menganggap engkau Jahat!
Cin Cin, engkaulah yang jahat kalau memaksa pergi
Kami bertanggung-jawab dan harus menahanmu di sini.
Kini Cin Cin memandang marah
Bagus! Agaknya bibi bersekutu dengan susiok untuk menahanku di sini, ya?
Tiba-tlba Cin Cin menarik tangannya yang memegang kuat sehingga Sui Su mengerahkan tenaga menahan dan menarik
Mendadak Cin Cin memutar le ngannya dan mendorong! Karena-saat Itu
Sui Su sedang mempertahankan dan menarik, maka dorongan yang tiba-tiba itu membuat ia te rje ngkang dan te rhuyung, pegangannya terlepas! Cin Cin yang sejak kecil sudah dilatih I lmu silat oleh mendiang ayahnya itu, segera meloncat ke arah pintu untuk melarikan diri
Akan te tapi tibatiba di pintu muncul Cia Ma
Tubuhnya yang gembrot memenuhi pintu sehingga Cin Cin tidak dapat keluar
Eh, anak manis
Engkau hendak pergi ke manakah?
tanya Cia Ma sambil mengembangkan kedua le ngannya sehingga makin penuhlah lubang pintu itu
Cia Ma, biarkan aku pergi dari sini! Susiok Lai Kun menipuku!
kata Cin Cin dengan sabar karena sejak kemarin nenek gendut itu bersikap amat baik dan ramah kepadanya
Cia Ma, tahan anak itu! Ia hendak memaksa melarikan diri!
Sui Su yang tadi terjatuh dan pantatnya te rbanting agak keras di atas lantai sehingga terasa nyeri, kini merangkak bangun dan berte riak kepada Cia Ma
Ehh
Cin Cin, engkau tidak boleh pergi dari sini! Engkau sudah menjadi anak angkatku
De ngar, engkau sudah jadi anakku
Tempat tinggalmu disini dan engkau tidak boleh pergi dari sinl!
kata Cia Ma, kini tidaklagi manis dan lembut melainkan keras karena la tahu bahwa sekarang saatnya menggunakan kekerasan untuk menakutnakuti Cin Cin
Akan te tapi ia salah besar kalau hendak menakut-nakuti anak perempuan berusia lima tahun itu
Melihat sikap dan mendengar ucapan Cia Ma, Cin Cin membelalakkan matanya dan mengepal tinjunya
Ah, kiranya engkaupun bersekongkol dengan suslok, nenek gendut Siapapun tidak boleh menahanku disini!
Dan lapun menerjang nenek itu, kakinya menendang
Tukk!
Sepatunya menendang te pat mengenai tulang kering kaki kiri Cia Ma
Aduh h.....aduh, aduhh......
anak setan ......aduhh.....!
Cia Ma berjingkrak dengan kaki kanannya sambil berusaha mengelus atau memegang kaki kiri dengan kedua tangannya yang agaknya terlalu pendek
Minggir kau!
Cin Cin membentak dan ia menyeruduk ke depan, menggunakan pundaknya untuk menerjang nenek yang sedang berjingkrak dengan sebelah kaki itu
Aughhh....
brukkk.....!
tentu saja Cia Ma te rjatuh, terpelanting dan pinggulnya yang besar itu menimpa meja tepat pada ujung meja segi empat yang runcing
Melihat kesempatan ini, Cin Cin lari keluar dari dalam kamar itu
Cin Cin, jangan lari!
teriak Sui Su sambil mengejar
Dari ruangan luar menerobos masuk dua orang laki-laki yang usianya sekitar empatpuluh tahun, bertubuh tinggi besar dan bersikap garang
Mereka adalah dua orang tukang pukul yang dipelihara oleh Cia Ma
Mereka mendengar teriakan majikan mereka, maka mereka la-i l ke dalam
Melihat mereka, Cia Ma berteriak-teriak
Tangkap anak itu! Tangkap, jangan sampai ia lari!
Dua orang laki-laki itu segera menghadang di te ngah jalan
Mlnggir!
te riak Cin Cin berani dan menerjang di antara dua orang laki-laki itu