Naga Beracun Bab 010


Anak ini.......dia.....dia Tok-tong (Anak Beracun)!

serunya

Tok-tong

Apa artinya itu, pangeran?

Biarpun dia sendiri berpengalaman luas, namun selama hidupnya belum pernah Hong San mendengar te ntang Anak Beracun

Akan tetapi pangeran itu tidak menjawab karena dia sedang memeriksa keadaan Sim Lan Ci yang masih rebah pingsan

Wanita berusia tigapuluh dua tahun ini memang memiliki kecantikan yang khas, manis dan je lita

Pangeran Cian Bu Ong bukan seorang mata keranjang yang mudah te rtarik kecantikan wanita

Di waktu mudanya, sebagai seorang pangeran, adik tiri mendiang Kaisar Yang Ti, wanita manapun yang dikehendakinya tentu dapat diperoleh

Maka kini, dalam usia limapuluh satu tahun dia tidak lagi haus akan wanita cantik

Akan te tapi, sekali ini dia mengerutkan alis nya yang te bal, memutar otaknya dan diapun mengangguk-angguk sambil menatap wajah Sim Lan Ci

Hong San, bagaimanapun ju ga, aku merasa girang bahwa engkau memutuskan membawa wanita dan anak ini kepadaku

Engkau benar dan jas amu ini cukup besar

Akan tetapi, hubungan antara kita sampai di sini dan kau terimalah ini sebagai imbalan jasamu!

Pangeran itu mengeluarkan sebuah kantung kecil dan melemparkan benda itu ke arah Hong San

Pemuda ini memandang heran, menyambar bungkusan atau kantung kain itu dengan tangan kiri dan membukanya

Isinya potongan-potongan emas murni!

Pangeran, apakah artinya ini

Mengapa paduka memutuskan hubungan?

tanyanya, akan tetapi di dalam hatinya ia merasa gembira karena keputusan ini berarti kebebasannya dan dia masih menerima hadiah yang demikian berharga pula

Pangeran itu menarik napas panjang

Perjuanganku tidak akan berhasil selama aku tidak dapat mengumpulkan orang yang cukup banyak untuk membentuk pasukan

Tidak enak kalau hidup sebagai pelarian yang te rus diburu, dikejar-kejar

Maka kubebaskan engkau, boleh engkau pergi ke manapun engkau suka.

Can Hong San adalah seorang yang amat cerdik

Dia hanya mempunyai satu saja pertimbangan, yaitu asal baik dan menguntungkan untuk dirinya sendiri yang lain dia tidak perduli lagi

Maka dia lalu memberi hormat kepada pangeran itu

Terima kasih, Pangeran

Kalau begitu, sekarang juga aku hendak pergi.

Pergilah, Can Hong San

Engkau seorang pembantu yang baik

Mudah-mudahan kelak, kalau keadaanku mengijinkan, engkau dapat pula membantuku

Kalau aku sudah kuat, engkau carilah aku, engkau akan kuberi tugas dan kedudukan yang baik.

Hong San mengangguk dan diapun pergi meninggalkan pondok darurat di dalam hutan itu

Gan Lui kini mengangkat muka memandang kepada Pengeran Cian Bu Ong

Dia pun mengharapkan untuk dibebaskan seperti Hong San dan diberi hadiah

Diapun selalu merasa khawatir kalau harus mengikuti pangeran yang menjadi pelarian dan dikejar-kejar pasukan pemerintah itu

Apalagi kini dari lima orang pembantu utama, hanya tinggal dia seorang

Hal ini amat mengecilkan hati

Apakah hamba juga harus pergi, pangeran?

Dia memberanikan diri bertanya

Gan Lui ini sejak mudanya memang selalu menjadi penjahat dan pemberontak

Dia tidak suka kepada Kerajaan Sui yang kini te lah jatuh itu karena dahulu ayahnya yang bernama Gan Lok dan berjuluk Kiu-bwe-houw, tewas ole h pasukan pemerintah Kerajaan Sui

Dia sendiri juga mempergunakan julukan ayahnya dan ketika dia bersama kawan-kawannya melakukan pemberontakan, dia akhirnya te rtangkap dan dihukum sampai akhirnya dia dibebaskan oleh Pangeran Cian Bu Ong

Nanti dulu, Gan Lui

Sebelum engkau kubebaskan, aku mempunyai tugas untukmu

Kaulihat ibu dan anak ini

Mereka adalah orangorang Hek-houw-pang yang kubenci karena mereka membantu pemerintah Tang

Juga anak ini telah membunuh Thio Ki Lok dan Gulana

Karena itu, ibu dan anak ini harus dihukum dan engkau yang harus melakukannya.

kata sang pangeran sambil te rsenyum kejam

Sepasang mata Gan Lui mengeluarkan sinar bengis

Ah, serahkan saja kepada hamba, pangeran! Akan hamba cincang tubuh ibu dan anak ini

Hamba juga dendam kepada mereka atas kematian dua orang rekan hamba!

Akan tetapi pangeran itu menggelengkan kepala

Tidak begitu caranya Gan Lui

Terlampau enak untuk mereka kalau dibunuh begitu saja

Mereka harus disiksa dulu lahir batin sebelum dibunuh

Engkau tahu caranya menghukum dan menyiksa seorang wanita, bukan

Dia cantik, tidak sukar bagimu untuk mempermainkan sesuka hatimu dan semua harus kaulakukan di depan anaknya.

Anak setan itu harus melihat ibunya dipermainkan orang! Engkau tidak boleh membunuh anak itu, juga tidak boleh membunuh ibunya sebelum kuber ijin

Mengerti apa yang kumaksudkan?

Gan Lui adalah seorang penjahat besar

Sampai usia tigapuluh lima tahun itu, entah kejahatan macam apa yang belum pernah dia lakukan

Dia sudah biasa merampok, membunuh, memperkosa, menyiksa dan dia te rkenal sebagai seorang datuk atau tokoh besar dunia kang ouw

Mendengar ucapan pangeran itu, ia menyeringai dan otomatis tangannya meraba kumisnya yang jarang seperti kumis tikus, dan matanya yang sipit menjadi semakin sipit seperti terpejam

Hamba mengerti, Pangeran

Harap jangan khawatir, ia akan mengalami penghinaan yang takkan dapat ia lupakan selama hidupnya! Dan terima kasih, paduka te lah menyerahkan si cantik manis ini kepada hamba.

Nah, aku hendak pergi, kaulakukanlah perintahku baik-baik

Akan tetapi ingat, jangan sentuh wanita ini sebelum ia sadar, agar ia merasakan siksa batin yang paling hebat

Dan jangan lupa, engkau tidak boleh membunuhnya, juga tidak boleh membunuh anak ini

Aku sendiri yang a kan membunuh mereka

Awas kalau engkau melanggar perintahku, engkau akan kuhukum berat!

Gan Lui menyeringai

Apa sukarnya tugas memperkosa wanita cantik

Jangan khawatir, pangeran

Hamba akan melaksanakan perintah sebaiknya, ha-ha-ha!

Pangeran Cian Bu Ong meninggalkan pondok itu dan dengan kecepatan luar biasa dia mengunjungi orang-orang yang berkumpul tak jauh dari pondok bersembunyi di te ngah hutan

Setelah memberi perintah kepada belasan orang pembantunya, dia lalu kembali ke pondok

Ge rakannya demikian ringan sehingga tidak terdengar oleh Gan Lui yang mulai beraksi di dalam pondok itu untuk melaksanakan perintah yang baginya amat menyenangkan itu

Gan Lui mengamati wajah wanita yang rebah miring di atas lantai itu sambil te rsenyum-senyum, kemudian dia membungkuk dan memondong tubuh itu

Manisku, mari kita pindah ke pembaringan, heh-heh-heh!

Ingin dia mencium mulut itu, akan tetapi dia ingat akan ancaman Pangeran Cian Bu Ong dan ia bergidik

Tidak, dia tidak akan berani melanggar

Dia harus menanti sampai wanita ini siuman, baru dia akan memperlakukannya sesuka hatinya

Dia harus bersabar

Direbahkannya wanita itu di atas pembaringan tunggal yang te rdapat di sudut ruangan

Anak itu ia biarkan rebah di lantai

Kemudian ia duduk di atas kursi dan melihat ada seguci arak di atas meja, dia menyambarnya dan mulai dia minum arak sambil menoleh ke arah pembaringan, menanti sampai Sim Lan Ci siuman dari pingsannya

Sudah agak lama sejak Hong San menotoknya pingsan dan Gan Lui tidak lama menunggu

Kini terdengar wanita itu mengeluh lirih

..

Siang Lee..

Thian Ki......ah, Siang Lee.......

wanita itu mengeluh dan menggerakkan tubuhnya

Gan Lui sudah meloncat dan duduk di te pi pembaringan

Heh heh heh, manis, engkau sudah bangun

Engkau cantik sekali!

katanya dan diapun merangkul

Lan Ci membuka matanya dan dapat dibayangkan betapa kagetnya ketika melihat dirinya didekap seorang laki-laki yang tinggi kurus bermuka kuning dan berkumis tikus dan bermata sipit

Orang itu mendekap dengan kurang ajar, tangannya meraba dadanya dan mukanya begitu dekat, siap untuk menciumnya!

Lepaskan aku, keparat!

bentaknya dan ia menggerakkan kedua tangan untuk memukul

Namun sambil te rkekeh Gan Lui yang sudah siap itu menangkap kedua le ngan Lan Ci dengan cengkeraman cakar harimau, satu di antara kepandaiannya yang dia andalkan

Namun, Lan Ci meronta dengan mengerahkan seluruh tenaganya bahkan mengerahkan te naga Ban-tok Sin kang

Ilmu dari ibunya yang membuat hawa yang mendorong te naganya itu mengandung racun

Walaupun tidak te rlalu kuat karena Lan Ci tidak melatihnya selama bertahun-tahun, namun cukup membuat Gan Lui terkejut ketika merasa betapa telapak tangannya seperti memegang le ngan yang te rbuat dari baja panas

Kesempatan selagi cengkeraman Gan Lui mengendur dipergunakan oleh Lan Ci untuk meronta lepas dan ia meloncat turun dari atas pembaringan

Melihat Thian Ki roboh pingsan di atas lantai, hatinya khawatir bukan main

Ia dan pute ranya telah terjatuh ke tangan seorang penjahat keji yang hendak memperkosanya! Demi keselamatan pute ranya, demi kehormatannya, ia harus membela dirinya mati-matian

Thian Ki..

.!

Ia berseru akan tetapi tidak dapat mendekati anaknya karena ia maklum bahwa lawannya amat berbahaya

Ha-ha-ha, sungguh seperti seekor kuda betina liar! Ha, makin liar makin menyenangkan

Engkau memang harus merasakan kelihaianku, harus menderita siksaan lahir batin.

Tar-tar-tar......

! Cambuk yang ujungnya berekor sembilan itu meledak-ledak di udara

Cambuk itu memang sengaja diberi ekor sembilan yang dahulu merupakan senjata andalan ayah Gan Lui, sesuai pula dengan julukan mereka Kiu-bwe-houw (Harimau Ekor Sembilan)

Kini, cambuk itu meledak-ledak, kemudian meluncur turun menyerang ke arah tubuh Lan Ci

Tar-tarrr......!

Lan Ci bertangan kosong dan biarpun ia memiliki gerakan lincah, namun tingkat kepandaian penyerangnya berimbang dengan tingkatnya, bahkan le bih tinggi sedikit dan kini lawan itu menggunakan cambuk yang panjang, sedangkan ia bertangan kosong

Lan Ci berloncatan mengelak, akan tetapi sembilan ekor cambuk itu seperti ular-ular hidup te rus mengejarnya dan melecut-lecut

Tar-tar-tarr.....I

De ngan kelincahannya, Lan Ci berhasil meloncat ke sana sini, menyusup di antara sinar ujung cambuk dan bahkan ia meloncat mendekat dan kakinya melakukan te ndangan kilat ke arah pusar lawan!

Ehh.......?

Gan Lui te rkejut juga

Tak disangkanya bahwa calon korbannya itu sedemikian lincahnya

Terpaksa ia mengelak ke kiri, akan tetapi, kembali tangan kiri wanita itu menyambar dengan pukulan yang mendatangkan hawa panas

Hawa beracun! Demikian berbahayanya pukulan yang mengandung hawa beracun itu sehingga te rpaksa Gan Lui melempar tubuh ke atas lantai, bergulingan dan cambuknya menyambar-nyambar ke atas

Tanpa setahu dua orang yang sedang berkelahi mati-matian itu, sepasang mata sejak tadi mengikuti semua gerakan mereka dan ketika Lan Ci menyerang dengan te ndangan dan disusul pukulan yang mengandung hawa beracun, pemilik sepasang mata itu memandang kagum

Pengintai itu bukan lain adalah Pangeran Cian Bu Ong! Pangeran itu sejak mendengar cerita Hong San, merasa tertarik sekali kepada Thian Ki

Apa lagi setelah dia memeriksa sendiri keadaan tubuh anak itu

Seorang Tok-tong (Anak Beracun)! Dia sendiri hanya mempunyai seorang anak perempuan yang usianya juga masih kecil, kurang dari lima tahun

Kalau saja dia dapat mengambil Tok-tong ini sebagai anak, atau setidaknya sebagai murid

Akan digemble ngnya anak itu dan kelak pasti akan menjadi jagoan nomor satu di dunia

Jagoan yang akan le bih hebat dari pada dia sendiri, dan dalam waktu belasan tahun saja, mungkin anak ini yang akan dapat membuat cita-citanya te rwujud! Dan diapun sudah melihat ibu anak itu

Seorang wanita yang masih muda, berwajah cantik manis, bertubuh berisi dan indah

Kini ditambah lagi dengan kenyataan bahwa wanita itu memiliki tingkat kepandaian silat yang hebat, sebanding dengan para pembantu utamanya kecuali Can Hong San

Ah, dia melihat keuntungan besar baginya

Dia sejak tadi mengikuti gerak-gerik kedua orang itu dan setiap saat siap untuk melindungi Lan Ci.! Kini Lan Ci kembali terdesak oleh serangan bertubi-tubi dari cambuk itu

Gan Lui yang maklum bahwa wanita ini sungguh tidak boleh dipandang ringan hanya ingat bahwa Pangeran Cian Bu Ong tak menghendaki dia membunuh wanita Itu

Dia mempercepat gerakan cambuknya dan kini ujung sembilan ekor cambuknya itu mematuk-matuk ke arah pakaian Lan Ci.!

Bret-bret-bret...

tar-tarr...

!

Mulailah pakaian wanita itu cabik-cabik tergigit ujung cambuk

Lan Ci berte riak marah, akan te tapi ia tidak berdaya menghadapi hujan le cutan sembilan ekor ujung cambuk itu

Ia seolah-olah ditelanjangi sedikit demi sedikit oleh cambuk itu dan mulai nampak pakaian dalamnya yang tipis berwarna merah muda

Bahkan bagian atas dadanya sudah nampak, dan ada bagian kulit tubuhnya yang babak belur! Tiba-tiba ada sebuah batu kerikil melayang dan mengenai tengkuk Thian Ki yang sedang rebah pingsan

Traktiran: (7891767327 | BCA A.n Nur Ichsan) / (1740006632558 | Mandiri A.n Nur Ichsan) / (489801022888538 | BRI A.n Nur Ichsan) ataupun bisa melalui via Trakteer yang ada dibawah

DONASI VIA TRAKTEER Bagi para cianpwe yang mau donasi untuk biaya operasional Cerita Silat IndoMandarin dipersilahkan klik tombol hati merah disamping :)

Posting Komentar