Pendekar Harpa Emas Jilid 3

Jilid 3

taihap , “dan hek-hong-cu ini , mana anak buahnya ? , “kami taihap , empat orang maju kedepan , “kalian lakukan sebagaimana yang diperintahkan tadi , mengerti kan ? , “mengerti taihap , “baiklah , dan mengenai hek-hong-cu ini , diantara kalian berempat siapa yang akan mengurus pimpinan kalian ini , kalian tidak boleh mengabaikan dia , “baiklah taihap , saya yang akan mengurus pangcu kami , jawab seorang yang dari mereka , “bagus , “dan yang terakhir , Hek-Mo , kepada kalian semua siapa yang mengurusnya , hening , “kami bertiga taihap , seru salah seorang dari mereka , “apakah kalian akan

tetap bertiga ? , “tidak taihap , “kalau begitu ikut siapa hek-mo , sesaat ketiganya berpandangan , “hek-mo akan ikut saya

taihap ujar seorang yang lain , “baiklah ,dan kalian semua ikut juga membantu setulusnya dan memperhatikan beban yang ditanggung twako ini mengurus hek-mo , faham semua !? ,

faham taihap , “hari sudah hampir siang dan kita semua tentu lapar , maka bagi yang ada bekal tolong di masak , dan kalau kita bisa mendapatkan seekor kijang untuk dimakan alangkah bagusnya , semuanya melonggo heran , “bukankah baik , kalo kita makan bersama disini , bagimana menurut kalian ?, ujarnya sambil menatap orang disekelilingnya , “baiklah taihap , sebagian kami akan mencari kijang , sebagian persiapakan kayu bakar , sahut salah seorang dari pengawal hek-moko , kemudian ketiga orang itu berangkat , dan yang lain mempersiapkan kayu bakar dan membuat api lagi , memang rezeki mereka lagi nomplok , dua ekor kijang besar sudah didapatkan , dan merekapun pesta di hutan itu , hek-mo , hek hong cu disuapi makan bubur , tiga jam mereka pesta , “baiklah sicu sekalian , karena kesepakatan sudahpun dipegang , perutpun sudah kenyang , kita akan berpisah sekarang , semoga hari esok lebih gemilang , kemudian Han Tiongpun lenyap , semua kagum dan berdecak meleletkan lidah , “bagimana sekarang , sela hek coa , “saya akan kembali ketempat saya dan membubarkan diri , mengikuti apa yang “Khong Kim Taihap “ (pendekar harpa emas) itu katakan , sela hek-go dan segera turun bersama anak buahnya

“saya pun akan akan demikian , tidak akan macam-macam dengan ikatan janji khong kim taihap , sela hui houw dan segera turun dengan enam orang anak buahnya , “sekarang kita tidak ada ikatan , dan kami akan melepaskan diri dari panji thian-te sam kwi dan kami akan membawa hek-mo ,kemudian hek-mo dipanggul ,” khong kim taihap , luar biasa , main-main dengannya sama dengan mencari bencana , tambahnya dan merekapun turun , keempat penjahat tunggal itu pun menyusul , kemudian sim liong dan dua orang anak buahnya , akhirnya kauw-san sunyi kembali

Han Tiong kembali ke pek tiaw bukoan , “bagaimana urusanmu tiong ji ? tanya yap sin hong , “berkat doa yap susiok , sepertinya berhasil , “syukurlah kalau begitu , Han Tiong tinggal di pek tiaw bukoan selama sebulan , dan yap sin hong sangat beruntung karena jurus rajawali bukoan itu di kokohkan oleh Han Tiong , bahkan selama sebulan itu Han Tiong menciptakan ilmu pek-tiaw-kiam hoat (pedang rajawali putih) dan tin-pek-tiaw (formasi rajawali putih) yang dijalankan empat orang , yap sin hong tidak mampu melukiskan kebahagaian dan kegembiraannya dengan dua ilmu itu , dan juga selama sebulan itu santerlah berita bahwa para kelompok penjahat diseluruh wilayah selatan membubarkan diri , berita itu ditenggarai bajak laut buaya hitam yang kembali kedarat dan sebagian jadi nelayan seiring santernya julukan Khong kim taihap , Yap sin hong disuatu kesempatan tidak bisa menahan harunya , ketika Han Tiong hendak meninggalkan mereka “tiong ji , apa yang kamu lakukan ini , satu hal yang amat mencengangkan dan membuat hati meledak haru dan gembira

, terimakasih tiong ji , “sudahlan paman , yang jelas mari kita sama menjaga kondisi ini , “benar khong kim taihap , seru yap sin hong berlutut , Han tiong terkesiap , langsung membangkitkan Yap sin hong , “paman… aku adalah Kwee Han Tiong , masih keponakanmu , jangan buat merasa di asingkan dengan sebutan ini , “ahh… tiong ji , keluhnya sambil memeluk Han Tiong dengan tangis haru , Tan kong bu dan sin kweek juga berurai air mata , “sudah paman , mohon izin hari ini aku akan berangkat , dan tan twako , jangan lupa , kalau sutemu ini datang singgah lagi kesini , aku sudah melihat soso disamping twako , mendengar itu tidak dapat tidak mereka

tersenyum , “baiklah , tiong ji , berangkatlah dan sampai jumpa kembali , “baik paman , dan twako , saya berangkat dan selamat tinggal .

Tok sim kwi sejak kehilangan bi-lan , marahnya bukan main , bahkan setelah mencari sebulan tidak ada hasil , empat dari anak buah mereka yang menjaga markas termasuk tung kwi tewas binasa di kemplangnya , dan dua bulan kemudian mereka berangkat keutara dan menyerahkan urusan kepada empat pembantunya , hampir dua tahun mereka diutara , dan saat mereka kembali dengan membawa tiga orang anak dua anak perempuan remaja dan seorang anak remaja laki-laki , berita kota kaifeng dengan keberadaan tokoh muda itu demikian santer

“anak muda itu sungguh tidak tahu berhadapan dengan siapa , gerutu siang kiam kwi , “pangcu menurut hemat saya , baiknya saya adakan pertemuan dengan pimpinan golongan kita di wilayah selatan , sela Hek-mo , “langkah yang bagus itu

,terlebih wilayah selatan itu dibawah komandomu , dan setelah itu ringkus anak muda itu dan bawa kesini hidup atau mati , “baik pangcu , hari ini juga saya akan berangkat :

Setelah Hek-mo berangkat dengan sepuluh pengawalnya Thian-te sam kwi mengadakan rencana untuk mendatangi dan menantang delapan partai , sementara di bagian taman dua orang dara remaja sedang berduel seru dengan kecepatan yang menakjubkan di tonton seorang anak laki-laki remaja , ketiga anak remaja itu , seorang dara remaja itu berwajah oval bulat , dengan kedua mata bulat bagus dengan kulit putih , namanya bonita anak keturunan Bhutan , Bonita ini adalah murid siang kiam kwi sejak umur lima tahun , dan dititipkan kepada gurunya di pegunungan himalaya, dan sekarang sudah berumur empat belas tahun , sementara yang berwajah cantik dengan tubuh semampai adalah Lumina seorang anak keturunan khitan , dia adalah murid tok sim kwi yang di titipkan kepada suhengnya di khangsi umurnya lima belas tahun , sementara anak laki-laki adalah murid toat beng kwi yang selama ini berada di luar tembok bersama sutenya , umur anak ini empat belas tahun namanya pow sin hong

“sungguh luar biasa , puji pow sin hong setelah keduanya berhenti , “he she pow , coba kamu tunjukkan kehebatan kamu

, supaya mata kami lihat , sela lumina , “baik , sekarang perhatikan aku akan bersilat tangan kosong kwi eng swe goat , dengan cekatan dan penuh hawa singkang pukulan dan cakaran merebak disekitar tempat itu , bagian ilmu toat beng kwi itu baru dikuasai setengah , namun hasilnya amat luar biasa .setelah pow sin hong berhenti , berdenyar tepuk tangan kedua dara remaja itu memuji .

Malam itu thian-te sam kwi mengadakan pembicaraan serius , “bangsat kroco , bagimana Hek-mo tidak pernah kembali , ini sudah enam bulan , bahkan apa hasil pertemuan yang mereka lakukan diselatan tidak kita ketahui , dan utusan yang dikirim kesana pun sudah kembali dengan laporan tidak berarti , ujar

toat beng kwi marah , “ini sungguh mengherankan , sela siang kiam kwi sambil mengelus jenggotnya , “dengan kejadian ini memang kita telah dikadalin anak muda itu , tambah tok sim kwi

, “dan saya yakin bahwa laporan utusan kita yang mengatakan muncul pendekar dengan julukan khong kim taihap adalah anak muda itu juga orangnya , “lalu bagaimana menurutmu tok sim ?

, tanya toat beng kwi , “kita suruh pek-mo , jeng-mo dan ang-mo mengambil kepala khong kim taihap , “ya… menurutku juga kita tugaskan ketiganya untuk berangkat besok , kemudian ketiganya pun dipanggil , “kalian bertiga , cari khong kim taihap

, ringkus dia dan bawa kesini hidup atau mati , “baik pangcu , kami akan laksanakan , kami tidak mau sudah sebelum mendapatkannya , berita yang memanaskan telinga ini harus diredam dengan nyawa pemuda itu , sahut ang-mo , “betul ang- mo , kami tidak sabar menanti hasil kerja kalian , “siap pangcu , “baiklah , kalian boleh bubar , ujar toat beng kwi .

Suasana dalam ruangan bawah tanah itu sangat memilukan , dimana seorang ibu yang belum tergolong tua ditangisi seorang gadis , kedua perempaun itu adalah tan siok nio dan Bi-lan , yang sudah lima tahun berada disitu , dan selama lima tahun

bi-lan belajar ilmu dari peninggalan empek gan yang mereka jumpai di ruangan bawah tanah itu , dan beberapa bulan yang lalu tan siok nio jatuh sakit , sakit ini sebenarnya sudah dari awal saat mereka melarikan diri dari sarang thian te sam kwi , ketika bergulingan , dada tan siok nio tertumbuk batu , namun dia tidak merasakanya demi untuk mencari keselamatan mereka dari kejaran thian-te sam kwi , kemudian saat mereka melompat tubuh yang berpelukan itu , dan posisi tan siok nio yang berada paling bawah menghantam dasar sumur yang basah dan lembek tapi mengandung batu koral membuat beberapa urat nadinya putus , namun tetap masih tidak dihiraukan , setelah merekapun selamat dari pengejaran dan hidup di bawah tanah itu , tetap dia menunjukkan keuletannya untuk mengurus anak perempuannya ini , dengan muka tetap tersenyum dibalik nyeri untuk membuat bi-lan tetap tabah , namun setelah lima tahun , tubuh itu makin lemah , dan dua minggu terbaring tanpa daya , hari itu dia memanggil anaknya , “lan-ji.. , serunya lemah , bilan lansung mendekati ibunya , “iya bu , rasanya ibu tidak kuat lagi nak , “ah… apa yang ibu bilang , ibu akan sembuh , sebentar lagi pintalan serat-serat pohon yang kita kumpul selama ini akan kita dapat gunakan untuk turun kelembah dibawah , kuatkan dirimu ibu , aku akan bawa ibu keluar dari sini , katanya lirih , tan siok nio menatap wajah putrinya , senyumnya dipaksakan sambil meremas tangan

putrinya , “lan-ji , ibu mau mengatakan sesuatu padamu , perihal dirimu , “iya bu , bi-lan mendengarkan , dengan mengumpulkan tenaganya , tan siok berkata , “lan ji , aku sebenarnya bukan ibu kandungmu , aku tidak tahu siapa sebenarnya dirimu , aku dapatkan dirimu di tempat iblis itu umur satu tahun , suamiku dibunuh dan aku diculik dan dibawa kesarang mereka ,anakku Han Tiong entah bagimana nasibnya , diapun terbatuk , “sudahlah ibu , ibu jangan bicara lagi , pinta Bi-lan , nafas tan siok nio sudah sesak , saat matanya dibuka kembali , lan-ji jika kamu sudah keluar , cari tahulah tentang anakku kwee Han Tiong .. , setelah itu nafasnyapun putus , meledaklah tangis bi-lan , menciumi ibu yang telah merawatnya dengan kasih sayang selama ini , dan hari ini baru dia tahu bahwa ibu ini bukan ibu kandungnya , tapi telah menganggap ia sebagai anak , dengan memanggilnya dengan she kwee , she dari suaminya , semalam suntuk dia menagisi ibunya , setelah itu dengan pedangnya dia menguburkan tan siok nio ditengah ruangan tanah itu membuat lobang ditengah ruangan itu

dan seminggu kemudian pintalan serat pepohonan yang banyak menggelantung dimulut gua itu dan telah mereka kumpulkan dan pintal selama ini dilempar kebawah oleh kwee bi-lan dan ujungnya diikatkan di sebuah batu menonjol di dinding gua , setelah pedangnya diikatkan maka mulailah ia bergerak turun , selama satu jam ia turun tanpa halangan dan akhirnya sampailah kebawah , sesaat dia menegok keatas dimana ibu tan siok nio dikuburkan dan tempat gurunya empek gan , “guru empek gan dan ibu tan siok nio selamat tinggal , gumamnya , kemudian kwee bi-lan bergerak melangkah memasuki kehidupan bebas setelah lima tahun terkurung di gua dalam bawah tanah , sebulan kemudian dia masuk perkampungan yang sedang mempersiapkan pesta pernikahan putri kepala desa yang akan dinikahkan kepada seorang hartawan di kota leng-kok , kwee bi-lan tidak ada niat untuk singgah di kampung itu namun ketka ia sampai di ujung kampung , dia tertarik suara isakan tangis , lalu dia mendekati arah suara itu , dari semak dia melihat seorang gadis menangis ditepi sungai , “cici…. panggilnya , gadis itu menoleh , “he

…siapa kamu ? tanyanya heran , “aku kwee bi-lan , “kenapa cici menangis ? tanya bilan balik , sejenak pandangan gadis itu meragu , “berceritalah padaku cici , mana tahu saya dapat membantu , katanya meyakinkan , “ah… aku gadis malang , tidak berdaya , sahutnya lirih , :kenapa cici bilang begitu ? sela bi-lan sambil duduk didekat gadis itu , “aku sie loan ki , anak kepala desa , tapi ayahku terpaksa menikahkan aku kepada seorang hartawan di kota leng-kok , “kenapa bisa terpaksa loan-ci ? “ayahku berutang pada hartawan itu , tapi malang panen kami gagal , sehingga utang tidak terbayar , ketika hartawan itu datang menagih , ayah saya minta waktu , namun hartawan itu bersikeras harus dibayar , dan kalau tidak anak buahnya akan menyiksa ayah , uuu..uuuu , “ loan ki menagis

kembali , “lalu … apakah ayah mu disiksa cici ? , “sewaktu ayah diseret anak buahnya , saya keluar untuk mintakan ampun , lalu hartawan itu berkata bahwa ayah tidak akan disiksa jika saya mau menikah dengannya , saya menolak , kemudian ayah pun dipukuli

melihat ayah tidak habis – habisnya dipukuli , saya menyembah-nyembah hartawan itu supaya melepaskan ayah saya , tapi dia tidak peduli bahkan mengancam , kalau saya tidak mau menikah dengan dia , ayah akan dipukul sampai mati

, saya tidak berdaya , maka saya terima syarat hartawan itu , dan nanti malam dia akan datang menjemputku , ujarnya kemudian sesugukan lagi dengan tangisnya , “bangsat hartawan itu … dengus Bi-lan , “siapa nama hartwan itu cici ? , “kenapa Lan-moi ? , “aku akan mendatanginya dan kasih hajaran padanya supaya jangan berbuat seenak perutnya , “di leng-kok dia dikenal dengan panggilan song-wangwe , “sudahlah cici , kembalilah kerumahmu , serahkan urusan wangwe itu kepadaku , “apa yang akan kamu perbuat lan-moi , “cici lihat saja nanti , ujar Bi-lan sambil berdiri , :kamu hendak kemana lan-moi , ayoklah kita kerumah saya saja , “tidak usah cici, sementara aku akan cegat mereka di sini , sekarang pulanglah cici , nanti aku akan kerumahmu , setelah itu sie loan ki meninggalkan bi-lan dan bergegas pulang

Saat malam datang , rombongan song wangwe sudah hampir memasuki desa , dan berhenti karena didepan ada seorang gadis cantik bak dewi malam mencegat rombongan , “kenapa berhenti teriak song wangwe dari dalam , “ada yang mencegat loya , dan sedang diurus bu twako , yang dipanggil bu twako dan tiga rekannya yang kekar kuat mendekati kwee bi-lan , “hmhh gadis cantik , apa maksudmu menghadang rombongan kami ? tanya bu lo bin sambil cengar cengir , “aku mau kasih hajaran sama kalian semua , terlebih wajahmu yang pringas pringis tak menarik , “plak…plak.. “ kedua pipi bu lo bin sudah ditampar tanpa ia sadari , “sialan , perempuan laknat , teriaknya dan menyerang Bi-lan , bi-lan menggeser kesamping “plak.. prok.. aughhh” bi-lan membacok tangan serta menghantam mulut bu-lo-bin hingga hancur dan giginya berserakan , ketiga rekannya terkejut langsung menyerang bareng , dan dengan mudah bi-lan berkelit , gerakannya yang laksana garuda demikian gesit , dan dalam sepuluh gebrakan , empat orang itu sudah babak bundas mukanya , tujuh anggota lainnya datang mengeroyok , tapi merekapun tidak berdaya di hadapan bi-lan , mereka bergelimpangan tidak bisa bangkit song wangwe yang berumur enam puluh tahun itu hatinya kebat-kebit meringkuk didalam kereta karena mendengar teriakan-teriakan anak buahnya , “keluar.. ! terdengar bentakan dan tirai kereta terbuka , “aduh sian li … ampunkan aku … ampunkan aku… , “huh .. laki-laki tak tahu diri , “plak” tamparan keras mendarat dimuka song wangwe “aduuuh .. aduuh , ampun sian-li „jeritnya , “aku akan ampuni , jika kamu membatalkan niat kamu menikahi loan ki cici dan meminta maaf padanya dan tidak lagi akan menggangunya “ ujar Bi-lan sambil menarik leher baju hartawan itu , “baik.. baik.. angguknya dalam

, “nah sekarang kamu kusiri kereta ini , kita ketempat loan-ki cici

, dengan mengkirit song wangwe naik kereta dan merekapun masuk perkampungan dan menuju rumah kepala desa , didepan rumah kepala desa yang sudah ramai oleh jiran tetangga , heran ketika melihat song wangwe mengusuri kereta dan disampingnya ada perempuan yang amat cantik , “loan ki yang melihat dari dalam rumah , segera keluar , “loan ki cici , sekarang dengar apa yang mau dikatakan wangwe ini , ayok cepat bicara ! “bentaknya pada song wangwe , “saya … saya .. song wangwe membatalkan niat saya untuk menikahi loan ki , dan utang kepala desa sudah saya anggap lunas , dan sebagai permintaan maaf saya , kereta dan isinya , saya serahkan kepada kepala kampung , setelah itu dia menunduk karena takut melihat sinar mata bi-lan yang tajam , “nah .. song wangwe kalau kamu masih menggunakan hartamu untuk bertindak seenak perutmu , pertmu akan saya keluarkan , mengkrik merinding song wangwe mendengar ancaman itu , “sekarang cepat engkau pergi dari sini dan bawa anak buahmu pulang , song wangwe dengan cepat meninggalkan rumah kepala desa , loan ki dan keluarganya sangat berterimakasih kepada bi-lan , sehingga pesta pernikahan itu berubah menjadi pesta ramah tamah semalam suntuk

saat mereka melihat isi kereta kuda , disana hanya ada sebuah peti , lalu mereka buka yang isinya beberap stel pakaian wanita dan dua kantong uang yang masing-masing dua puluh tail , loanki menahan bi-lan sampai tiga hari dirumahnya , dan saat Bi-lan mau berangkat , loanki memberikan empat stel pakaian dan orang tuanya memberi sekantong uang dua puluh tail , Bi- lan tidak bisa menolak karena terus didesak , saat pagi dia berangkat dari kampung itu , saat malam bi-lan telah memasuki kota leng-kok , dia mencari penginapan untuk bermalam , setelah istirahat dan tidur nyaman dipenginapan , paginya setelah mandi , tubuhnya terasa segar , ia turun kebawah untuk makan dan ternyata banyak juga tamu yang bermalam , Bi-lan memesan makanan dan minuman , umurnya yang baru delapan belas tahun dengan wajahnya yang cantik dengan kulit putih mulus dengan kejora mata yang cemerlang dibawah alis matanya yang indah,hidungnya yang mancung amat menawan dan terlebih aroma tubuhnya yang wangi membuat tamu-tamu yang memandangnya terpesona , namun tidak ada mulut yang usil menggangunya , :Bi-lan yang melihat demikian banyak tamu yang semuanya orang persilatan , merasa tertarik maka saat pelayan menghantar makanan pesanananya , “lopek , orang – orang ini mau kemanakah , sepertinya ada sesuatu yang penting di leng-kok ini , “oo , tamu-tamu ini akan pergi ke

thaisanpai , “ada apakah disana lopek ? , “ketua thaisanpai sedang mengadakan ulangtahun keseratus perguruannya , jawab pelayan itu , “oo , begitu , terimakasih lopek “ , “ya siocia

, sahut pelayan itu meninggalkan Bi-lan . Thaisanpai yang diketuai oey bhong yang berumur tujuhpuluh tahun hari itu mengadakan ulang tahun yang keseratus perguruannya , dari tiga hari yang lalu , murid-muridnya , sudah mempersiapkan segala sesuatunya , panggung sudah didirikan

, meja dan kursi sudah diatur , dan pagi persiapan penyambutan tamu sudah siap sedia yang terdiri dari murid kedua dan ketiga , setelah semua tamu duduk ditempat yang sudah disediakan , baik bagi tokoh tua maupun muda , oey bhong bersama empat orang murid pertamanya keluar , para tamu yang membawa bingkisan bangkit untuk memberikan bingkisannya masing yang diterima oleh dua orang murid kesatu dan menyalami oey bhong , setelah itu , oey bhong memandang seluruh tamunya , dibagian tamu golongan tua , ketua delapan partai besar hampr hadir semua , kecuali li- hosiang dari siaw-limpai tapi di wakili oleh murid tingkat satu lu wi-kok hosiang seorang pendeta bertubuh sedang berumur limapuluh tahun , dan kun-lun tojin dari kun-lunpai yang diwakili murid kedua sie an-bun yang berjubah tosu dengan perawakan tinggi kurus berumur limapuluh tahun

“cu-wi yang terhormat dan para loncinpawe yang mulia , sungguh kami keluarga thaisanpai , merasa gembira dan ucapan terimakasih yang banyak kepada sicu semua , atas sudinya para eihong menghadiri ulang tahun perguruan kami , jadi untuk itu kepada sicu semua , marilah kita bersulang tiga cangkir arak akan pertemuan yang menggembirakan ini , dan setelah ini , hidangan kami yang sudah terhidang , dengan senang hati kami persilahkan untuk dicicipi ,oey-bhong penuh ramah dan senyum semua tamu pun mengangkat cangkir dan sama-sama meminum sampai tiga kali , kemudian merekapun mencicipi hidangan , “dan untuk memeriahkan suasana , kita sebagai orang rimba persilatan , perkenalkan saya liem kun li , murid ketiga thaisanpai menunjukkan kebodohan diri , ini bukan lain hanya hiburan , mana yang kurang harap dimaklumi , setelah itu liem kun li mulai menunjukkan gerakan ilmu pedang thaisanpai yang gesit dan kuat , tepuk kagum terdengar disana sini , kemudian murid kedua yang bernama tang kui to memperagakan ilmu tangan kosong thaisanpai , namun tiba- tiba melayang sebuah bayangan menyerang tang kui to , tang kui-to terjengkang namun dia bersalto dan berdiri tegap dengan mukanya sedikit pucat , dan kemudian sebuah bayangan lain muncul , semua orang melihat kerah panggung , ternyata yang menyerang tang kui to adalah pek-mo dan bayangan berikutnya adalah ang-mo , “apak maksud kalian mengacau disini , tegur tang kui-to , “hahaha..hahaha , thansanpai berani berlagak didepan utusan thian-te sam kwi , hayo ketua thaisanpai , aku pek-mo wakil thian-te sam kwi akan menghajar thaisanpai , diantara tamu itu pada tempat duduk perempuan ada lima orang , dan salah satunya adalah kwee bi-lan , dia kenal dengan kedua tokoh ini , walaupun hatinya terkejut namun dia tabah dan tenang

“sungguh lancang pengacau yang tidak tahu diri , biang onar disegala tempat , akulah lawanmu teriak kam song bu , seorang murid pertama thaisanpai , “hehehe… hahaha…. , baiklah sebelum pohonya dirubuhkan , dahannya juga harus dipangkas dulu , ciaaat … , tanpa peringatan pek-mo menyerang gesit dan berbahaya , kam song bu menyambut serangan dengan tangkas dan kokoh , pertempuran berlansung seru , trik dan tipu-tipu untuk memancing kelengahan pun diadu , dan lama kelamaan hingga jurus ke tujuhpuluh kam song bu terdesak dan makin terdesak hingga akhirnya pada satu gebrakan , pukulan pek-mo yang akan menghantam lambungnya tidak bisa dielakkan , namun pukulan itu tidak telak karena didorong tenaga singkang yang lain namun tetap kam song bu terhempas oleh hawa singkang luar biasa itu , Oey bhong yang membantu muridnya berdiri tenang berhadapan dengan pek- mo , dari hasil bantuan dia itu tahulah ia bahwa pek-mo ini sejajaran dengan dia , “muridku sudah kalah , aku oey bhong lawanmu , “hahaha..hahah. kenapa tidak dari tadi , cemooh pek-mo , kemudian menyerang oey bhong , pertempuran berlansung dengan lebih seru , keduanya hanya bayangan saja saling menyambar , kemudian pada jurus ke duaratus gerakan keduanya sedikit melambat dan adu hantam singkang pun

makin menggetarkan tempat itu , muka oey bhong sudah basah oleh keringat , dan pek-mo juga mukanya yang putih itu semakin pucat

pada saat adu pukulan dimana kedua telapak keduanya saling berbenturan sehingga kemudian keduanya terlempar lima tindak sementara oey bhong terlempar kearah ang-mo tak ayal ang-mo mengirim pukulan yang akan menewaskan ketua ini , namun saat gerakan pengeposan tenaga yang dilakuan ang- mo , saat semua orang golongan tua berteriak “curang ….. , “ting.. jreeng” terdengar alunan musik , dan akibatnya ang-mo yang sudah mengepos tenaga ini memuntahkan darah , orang semua terkejut termasuk pek-mo yang melihat rekannya , ang- mo merasa jantungnya berdenyar ketika mendapat serangan alat musik itu , sehingga singkang yang tetahan itu menghantam dirinya sendiri , untungnya tenaga yang ingin digunakannya haya seperempat bagian sehingga tidak mengalami celaka yang parah , “kim khong taihap… “ seru nyaris semua pengunjung bersamaan , tapi tidak ada muncul bayangan kim khong taihap , semua mata mencari-cari , pek- mo yang mendengar seruan itu berteriak , “kim khong taihap , keluarlah , jangan pandainya cuma bersebunyi , sudah tiga tahun kami mencarimu , ayo kalau kamu berani hadapi kami , kemudian hening , dan tiba-tiba sebuah bayangan muncul , seorang pemuda siucai yang tampan dan gagah , rambutnya yang panjang diikat pita warna putih , dipunggungnya terpanggul alat musik harpa emas , bajunya yang warna putih dengan corak tepi berwarna kuning keeamasan , dari belahan baju itu kelihatan celana warna hitam , dengan hormat ia menjura kepada oey bhong

“salam hormat dari siawte dan ucapan selamat ulang tahun keseratus semoga ciangbujin sehat selalu dan panjang umur dan thaisanpai tetap jaya , oey bhong membalas menjura “terimakasih anak muda yang budiman , kemudian Han Tiong menghadap kearah tokoh-tokoh tua , “salam dari siwte untuk para orangtua dan loncinpawe anutan para kaum muda , semua golongan tua mengangguk dan menjura , kemudian dia kearah tamu yang lain , salam kepada cu-wi semua , dan setelah itu Han-Tiong menghadap Pek-Mo , “thaisanpai ciangbujin sedang merayakan hari baik tidak sepantasnya dinodai kekerasan , jika kalian sudah lama mencari nanti malam kita ketemu di telaga pak-yo , sekarang kalian tinggalkan

tempat ini , “bangsat sialan , kedua setan itu menyerang , cepat dan gesit , namun yang mereka serang adalah kim khong taihap , sampai limapuluh jurus serangan kedua setan yang sakti itu tidak menemui sasaran , tapi keduanya tidak juga berhenti , sambil berkelit Han Tiong masih berbicara “ciangbujin thaisanpai yang mulia dan para orang tua loncinpawe yang bijaksana , siwte tidak bisa lama-lama , kemudian tubuhnya lenyap , dan kedua setan itu kontan mengejar , suasana kembali hening , dan pesta pun dilanjutkan , semuanya dengan pikiran masing-masing , kemunculan kim kong taihap yang menjadi buah bibir selama lima tahun ini , barulah hari ini mereka melihat orang yang menghebohkan itu . sampai sore pesta itu berlangsung , dan semakin mendekati malam , para tamupun pada pulang , tap para loncinpawe sudah bersepakat untuk bermalam di thaisanpai setelah kemunculan kim khong taihap didepan mata mereka

Kwee Bi-Lan yang sejak Han-Tiong dan kedua orang yang dikenalnya sebagai pembantu thian-te sam kwi , ikut juga turun gunung , dia akan membantu pemuda yang diseru orang kim khong taihap , hatinya terbetot saat melihat pemuda itu serta merta hatinya tidak rela pemuda itu celaka ditangan yang dia tahu sangat sakti , sepanjang perjalanan wajah pemuda itu membayang dipelupuk matanya dengan hati berdebar , dia menepis keningnya heran dengan diri sendiri , dia tidak tahu perasaan apa yang melanda dirinya , dia percepat larinya mencari-cari telaga pak-yo , dengan bertanya-tanya kepada penduduk yang dia jumpai , akhirnya dia sampai ketelaga pak yo , pendengarannya yang tajam mendengar perkelahaian , dia mendekati tempat , dibalik rerumpunan lebat dia mengintai , melihat kim khong taihap menghadapi kedua lawanya , bagimana kemunculan ketiga orang itu di puncak thaisan pai ? untuk itu kita tengok perjalanan ketiga utusan thian-te sam kwi , ketiganya langsung menuju paoteng , namun sampai tiga bulan mereka belum mendengar keberadaan kim khong taihap , “baiknya kita berpencar untuk meluaskan pencarian , ujar jeng- mo , “ya , saya setuju sahut pek mo , tiga bulan didepan kita ketemu di paoteng , tambah pek-mo , pek-mo ke bagian barat , ang-mo ke bagian timur dan jeng-mo ke bagian utara , jeng-mo mendapatkan pemuda berharpa pernah melalui kota kicu , dan dia terus menngikuti , yang akhirnya menuju kun-leng , ternyata Han-Tiong setelah meninggalkan paoteng , berencana ke daerah kelahirannya di kun-leng , dan sesampai dikunleng dia mendapatkan ibunya tidak pernah kembali , hampir satu tahun dia menetap di rumahnya berharap ibunya suatu waktu datang , namun harapan itu sia-sia , setelah dua hari Han Tiong meninggalkan rumahnya , di dalam hutan dia dicegat oleh jeng- mo , “kim khong taihap , sudah lama mencari , baru hari ini ketemu , maka bersiaplah menerima hajaran dari tuanmu , bentaknya dan langsung meneyerang , Han Tiong berkelit , “siapakah saudara ? ,”saya jeng-mo utusan thian-te sam kwi untuk menghabisi nyamu , sahutnya yang disusul serangan yang semakin gencar , sampai limapuluh jurus Han-tiong hanya berkelit , sehingga membuat jeng-mo makin marah , “kenapa hanya berkelit , mana pukulanmu , apakah kim khong taihap pandainya cuman kucing-kucingan , setelah menghindar dan menjauh , “jeng-mo , siapkan dirimu aku akan mulai menyerang

? tiba-tiba Han-tiong menyerang jeng-mo dengan capat , jeng- mo berkelit dengan seruan heran , karena serangan itu adalah ilmu yang baru saja dia gunakan menyerang hantiong , ilmunya itu adalah liong-kwi coan-swe-kwi-liong (naga iblis menerjang mega ) namun sangat kuat dan cepat , serangan-serangan itu membuat dia makin pucat bahwa dia terdesak dengan ilmunya , dan baru tiga puluh jurus , ketika kedua tangan mereka beradu “plak… des .. hekz…” dengan kecepatan kilat kaki yang merupakan ekor naga dalam jurusnya , karena dia terdorong beberapa tindak karena kalah tenaga tiba-tiba mukanya telah dihantam kaki Han-Tiong yang tidak terduga berjumpalitan didepannya , kalau dalam jurusnya kakinya hanya menngempur kuda-kuda lawan , dia terjengkang dengan hidung patah dan berdarah , dia makin bergetar pucat ,

“bagaimana jeng-mo , apakah kamu masih melawan ? Han Tiong bertanya namun sambil menyerang tiba-tiba , dengan kelabakan jeng-mo berkelit , namun “aghg… hekz , desss.. , dari duapuluh jurus berikutnya jeng-mo mendapat satukali pukulan yang diganti jadi cubitan , dan tamparan kepada muka diubah jadi jeweran pada kupingnya sehingga telinganya panas

, dan tendangan yang mengarah selengkang diubah gempuran pada kuda-kudanya , dia terjungkal dengan hati ciut dipermainkan oleh orang muda itu dan yang membuat dia harus tunduk dia dipreteli dengan ilmunya sendiri , “bagaimana jeng-mo , “aku sudah kalah , kalau mau bunuh , silahkan bunuh

, “kenapa aku harus membunuhmu ? , mendengar itu jeng-mo melonggo , “ayok jawab kenapa aku harus membunuhmu “ bentak Han Tiong , jeng-mo terkejut , “bukankah aku jahat dan sesat , aku banyak membunuhi orang , “dengan banyak orang kamu bunuh adakah impas kalau kamu mati ? , nyawamu hanya satu , yang kamu bunuh puluhan nyawa , Jeng-mo

tercengang tidak mengerti , “lalu maumu apa kim khong taihap

? , “aku menuntut keadilan dari mu , apa layaknya kamu terima dari hasil perbuatan kamu selama ini , “aku tidak tahu , jawabnya , “kalau begitu aku berikan dua pilihan padamu , “apa itu ? , “kamu jawab dengan jujur dan akan menentukan keadaanmu selanjutnya , hening sejenak , kemudian Han Tiong melanjutkan , “untuk memenuhi keadilan , kau merubah jalan hidupmu , atau kau hidup tidak akan ada guna dan artinya lagi , jeng-mo yang sudah takluk hatinya akan kekosenan lawan muda ini , dan filsafat keadilan yang baru saja didengarnya , dia sudah dapat membayangkan arti hidup tiada guna , “kim khong taihap , aku akan meninggalkan cara hidupku yang bejat , dan berusaha memperbaiki diri , hari ini mataku terbuka betapa tidak adil jika kematianku yang hanya sekali , dibanding banyak kematian yang dibuat oleh tanganku , , sisa umurku ini akan kubaktikan untuk banyak menyelamatkan nyawa , ujarnya lirih dan air matanya pun mengalir tidak tertahan

“baguslah paman , jika pemahaman paman sampai kesana , aku sangat gembira mendengarnya , untuk luapan kegembiraanku ini , aku akan memberikan sesuatu kepada paman , jika paman tidak merasa terlalu tinggi untuk menerimanya , jeng-mo tercengang , seakan tidak percaya dengan apa yang didengarnya , bahwa karena gembira anak muda itu ingin memberikan sesuatu kepadanya dan itupun kalau dia tidak merasa tinggi , hatinya penasaran , apa maksudmu kim khong taihap , “panggil aku Kwee Han Tiong , paman , “baiklah Han-Tiong , apa sesuatu yang kamu maksud , “aku akan menggubah jurus paman tadi untuk lebih baik , jeng- mo terkejut , “apakah paman berkenan ? , “ah.. Han-Tiong , sungguh aku takjub akan dirimu , dan tentunya aku tidak merasa rendah , dan bahkan bergembira , jika aku mendapat petunjukmu hal ilmu silatku , jawabnya dengan mata berkaca- kaca , “kalau begitu paman , marilah kita kerumahku di kunleng

, disana kita akan berdiam beberapa lama

kemudian mereka ketempat Han-Liong di kunleng , setengah tahun mereka di kun-leng , ilmu liong kwi swe coan milik jeng- mo digubah menjadi lima belas jurus inti dan mengubah namanya dengan “coan-swee-jeng-liong swe coan (naga hijau menerjang mega) , dan bahkan Han Tiong menciptakan jurus baru untuk jeng-mo yakni “hok-te-jeng-liong” (naga hijau mendekam bumi) yang pertahanannya amat kokoh dan daya serang yang kuat inti keampuhannya jika sudah diserang , jeng- mo yang sebenarnya bernama sie hui bin berdecak kagum dengan ilmu baru ini dan sangat berterimakasih pada Han Tiong memperoleh ilmu baru itu , ketika mereka akan berpisah , “tiong ji , panggilan sie hui bin kepada Han Tiong , “ya paman , “saya akan kelembah naga , jika ada kesempatan singgahlah kesana , “baiklah paman , jika luang dan umur masih ada , akan singgah disana , kemudian berpisahlah keduanya , sementara , pek-mo dan ang-mo sebulan kemudian bertemu dipaoteng , dan mencari bersama , tapi tidak berhasil , dan rekan mereka jeng-mo juga tidak mereka ketahui , dan akhirnya mereka bertemu kim khong taihap di thaisanpai

Kembali kita ketelaga pak yo , pek-mo dan ang-mo menyerang bertubi-tubi . hawa pukulan merobek udara diareal perkelahain , kegesitan dan tipu-tipu mematikan di keluarkan , ilmu simpanan diandalkan , kipas han-tiong dengan permainan lo hai san hoat berusaha memebendung dan mengacaukan segala serangan , dibarengi kepiawaaian gerakan tangan yang kadang membacok , menusuk dengan permainan pat-sian-kiam- hoat , permainan sudah menginjak jurus keseratus , beradunya singkang yang dengan tenaga bian-sin-kun , memapaki pukulan singkang dari pek-mo dan ang-mo , kwee Bi-lan yang menyaksikan pertempuran demikian terkesima , dan demikian kagum ketika Han Tiong mengeluarkan jurus Im-Yang-Pat-hoat

, yang dimulai dengan Im-Yang-Tiaw-hoat yang memiliki lima kembang jurus , dan pada jurus ketiga , “dess…. buuk, “kaki kanan Han-Tiong menghantam paha Pek-Mo dengan tenaga Im dan tangan kanan mencengkram perut Ang-Mo dengan tenaga Yang , kontan saja keduanya abruk kebumi , muka Ang- Mo wajahnya memerah menggeliat laksana cacing kepanasan , sementara Pek-Mo mukanya pucat menghijau dengan badan menggigil kuat akibat kedinginan yang sangat , dua tokoh iblis yang mengiriskan itu tergeletak tidak berdaya , dan akhirnya mereka diam tidak bergerak pingsan

Han Tiong duduk dengan tenang dibawah pohon , menanti mereka sadar , pikirannya bertanya tentang perempuan yang mengintai dibalik rerimbunan lebat disebelah kirinya , namun dia diamkan saja , Kwe Bi-Lan yang memperhatikan keadaan itu makin heran , kenapa pemuda itu tetap di tempat seperti menunggu , apakah kedua setan itu sudah tewas ? , pikirannya berkecamuk , tapi dia tidak beranjak dari tempat itu , dan makin penasaran , selama menanti Kwee Bi-Lan jadi terpokus pada wajah tampan itu , hatinya rasa terbetot terpana , “hiss … apa- apaan aku ini , dia goyangkan kepalanya untuk menghilangkan ketertarikannya pada pemuda itu , satu perasaan yang belum pernah dialaminya , membuat hatinya berdegup kencang , perasaan hati yang muncul dimulai dari saat melihat anak muda yang duduk tenang itu di thaisanpai , berselang dua jam , Ang- Mo bergerak , dengan lemah ia bangkit dan matanya menangkap tubuh yang duduk tenang dibawah pohon , tubuh kim khong taihap , dan disebelah kanannya tubuh rekannya Pek-Mo , tergeletak diam tidak bergerak , entah masih hidup atau mati , tidak berapa lama terdengar keluhan , Pek-Mo , siuman dari pingsannya , dan bangkit dengan tubuh masih

terasa dingin , “kalian sudah siuman , sekarang mari kita bicara

, ujar Kim-Khong Taihap , “keduanya saling berpandangan tidak mengerti , “apa maksudmu Kim-Khong Taihap ? , tanya Ang-Mo

, “maksudku , tentang kejahatan kalian selama ini , penindasan dan kesewenang-wenangan yang kalian lakukan , “kami sudah kalah , kamu boleh berbuat sesukanya kepada kami , “ jawab Ang-Mo ketus , “ooo , demikiankah , apa kita tidak perlu bicara lagi ? , “apa lagi yang mau dibicarakan , tinggal menjatuhkan tangan membunuh kami beres , tidak ada yang harus disesali , jawab Ang-Mo , ketus , “baiklah kalau begitu , serta merta Han Tiong bergerak , dan kemudian terdengar “krekk auuuh …krekk

, adouhhh , kreeek , aaaaa , kreek… kreekk , kreeek …. Praak

… praak , buuuk “ tubuh Ang-Mo yang seperti bola dipermainkan ambruk dalam keadaan pingsan dengan sendi bahu , siku , lutut patah dan duapuluh jari remuk , sebelum tubuh itu ambruk Han-Tiong duduk kembali ditempatnya , baik Pek-Mo dan Bi-Lan yang menyaksikan kejadian cepat luar biasa itu masih melonggo dan ngeri dan mereka tersadar dari keadaan itu saat mendengar Han Tiong membuka suara “dan sekarang kamu Pek-Mo , apakah kita layak bicara ? , “Pek-Mo tergagap , “a..a..apa yang mau dibicarakan , “kamu saya tanya apakah kita layak bicara ? , bentak Han Tiong , “i….iya , kita boleh bicara , sahut Pek-Mo di sela keterkejutannya , dan

hatinya maki gelisah , cemas , “kamu sudah banyak melakukan kezaliman , banyak nyawa telah kamu hilangkan , menurutmu apakah kamu layak mati ? , heran , dan bengong Pek-Mo mendengar pertanyaan itu , lalu dia jawab , “ya … saya layak mati , hening sejenak , kwee Bi-lan yang juga ikut mendengar pembicaraan itu makin heran dan penasaran

“tetapi jika kamu mati maka keadilan tidak terpenuhi , karena satu nyawa dibanding puluhan nyawa yang yang kamu hilangkan , hening sejenak , kemudian , “lalu bagimana Kim Khong Taihap , ? tanyanya makin bingung , “saya akan berikan dua pilihan padamu , jawablah dengan jujur , sebab jawaban ini akan menentukan keadaanmu selanjutnya , Pek-Mo makin merasa tegang , “pilihlah antara kamu merubah hidupmu yang layak binatang itu menjadi benar-benar manusia atau hidupmu tidak ada arti lagi , mendengar akhir pilihan itu kontan Pek-Mo melihat tubuh rekannya yang pingsan yang dia tahu semua persendiannya patah , dia mengenang semua apa yang dibuat sejak muda sampai setengah abad umurnya , dia makin

tertunduk , “apa jawabanmu Pek-Mo ? “aku akan mengubah haluan hidupku , dan berjanji tidak akan berbuat aniaya lagi , “apa yang akan engkau rencanakan setelah ini ? , “aku akan mengasingkan diri dan tidak akan keluar sampai aku mati , “jika demikian , apa yang engkau lakukan dengan rekanmu yang sudah tapadaksa itu , dia menatap mata Han Tiong namun hatinya kecut tertunduk melihat sinar mata tajam itu seakan menuntut kejujurannya , “aku akan membawa dia bersamaku sampai kami mati , “apakah ilmu kesaktianmu itu tidak sayang jika tidak diwariskan ? , “Ilmu sesat untuk apa diwariskan malah akan menambah dosaku , sahutnya , “baiklah paman Pek-Mo , berangkatlah , semoga engkau dapatkan jalan terang menuju taubatmu , perubahan panggilan itu serta pandangan yang tadi tajam tidak tertantang sekarang demikian lembut dan berbinar keramahan membuat relung hati Pek-Mo menerbitkan haru , makin takjub dia dengan anak muda dihadapannya ini , pahamlah ia sekarang apa yang dialaminya ini tentu ini jugalah yang dialami penjahat di Kaifeng , “baiklah taihap aku akan berangkat , sahutnya sambil menjura dan dibalas ramah senyum dari Han Tiong , kemudian diapun memondong tubuh Ang-Mo yang seperti baju berlipat itu

setelah Pek-Mo pergi , Han Tiong melirik kesebalah kirinya , gadis itu kok belum beranjak , pikirnya , Han-Tiong menyelinap pikiran nakalnya , maka makin dalam ia pada semedinya , siangpun mulai meredup , senja temaram mewarnai cakrawala , “sial , umpatnya dalam hati , dia malah semedi sampai sesore ini , dia enak-enak dibawah pohon itu , aku jongkok dari tadi sampai kesemutan begini hanya menontonnya , huh … “ Bi-Lan

, keluar dari tempat persembunyiannya , dan mendekati pria yang membuatnya kesal itu , „Heh…. Kim khong taihap , serunya , Han Tiong membuka matanya , hatinya berdenyar setelah bertaut pandangan dengan gadis yang luarbiasa cantiknya ini , pandangannya melekat pada wajah yang mempesona ini , Bi-Lan yang melihat anak muda itu melonggo melihatnya dan matanya tidak lepas menatapnya , “heh , apa yang kamu lihat , hah… , kamu kesambat hantu telaga ini ya , kamu kira aku hantu heh … ? , tersentak Han Tiong , “eeh.. ah.. siapakah kamu nona ? “nona.. nona , aku tanya kok malah kamu balik nanya , “hah.. apa .. apa yang nona tanyakan ,? “huh … dengusnya sambil menaikkan tangannya dipinggang , “aku tanya apakah aku ini hantu ? , “tidak tapi sian-li (bidadari) , heh , apakah kesambet hantu telaga ini ? , “tidak … tapi kesambet sama sian-li , “huh , ceriwis .. aku bukan sian-li , “lalu kalau tidak sian-li , tidak mungkin hantu secantik ini , berdenyar hati Bi-Lan membumbung tinggi mendengar pujian terbuka ini , wajahnya merah , “heh , apa kamu bilang .. ? kamu perayu yah

, kamu mata keranjang yah , “apakah sian-li merasa dirayu ? “hekz , Bi-lan kecele makin merah , “tapi kamu bilang aku cantik

, sahutnya makin bersemu malu , “kalau mengatakan kamu cantik adalah merayu , benarlah aku merayu , ujar Han-Tiong tersenyum “hah .. sudahlah , aku pergi saja , Bi-Lan membalikkan badan , kenapa sian-li kamu mau pergi ? , dia

berhenti , “karena kamu mempermainkan aku , “ah .. tidak sian- li , mana berani aku mempermainkan kamu , senyumya masih merekah , “tuh kan , kamu senyam senyum ,ujar Bi-lan sambil menghentakkan kakinya “ah masa senyum saja tidak boleh

,sian-li , “aku bukan sian-li , aku manusia , jawabnya ketus , “baiklah nona , duduklah , mari kita bicara dengan tenang , Bi- Lan , duduk dan bersandar di bawah pohon tidak jauh dari Han Tiong , “aku tidak mau bicara kalau perutku lapar , gerutu Bi- Lan , “Han Tiong makin tersenyum dalam hati , tidak mengerti , gadis ini yang menyerunya untuk bicara , tapi sekarang bisa

terbalik , malah jual mahal untuk bicara , „‟ooo , kalau soal perut lapar , nona tidaklah sulit untuk menangkap beberapa ekor ikan dimalam bulan terang ini , memang malam sudah tiba namun angkasa raya demikian cerahnya , bulan terang berhias pendar jutaan bintang , sekilas Bi-lan menatap bulan kemudian menatap wajah ganteng itu , hatinya makin syahdu , bergetar sayang “apakah kamu akan menyuruh saya menangkap ikan ditelaga sementara kamu laki-laki ada disini , sejenak mata Han Tiong terangkat menatap mata Bi-Lan karena terkesan dengan perkataan yang didengarnya , saat bertemu pandang , Bi-Lan tertunduk , “ah .. apa yang terjadi ini pikirnya , hati Han-Tiong hangat dengan perkataan bernada kemanjaan itu , “baiklah , aku akan tangkap ikannya , kemudian Han Tiong berdiri dan berjalan ketepi telaga , dia memungut beberapa batu kecil dan

menyambit empat kali , empat ekor ikan mengambang , lalu dia raih , “sudahlah , kamu duduk saja , biar aku yang bersihkan , bisiknya yang sudah berada disamping Han-Tiong , aroma tubuh yang harum yang memang dikeluarkan tubuh Bi-Lan membuat Han Tiong terasa kikuk , “baiklah , katanya menyerahkan empat ekor ikan itu , kedua tangan itu bersentuhan , terasa bergetar dibarengi degupan hati yang semakin kencang , Han Tiong melangkah ketempat ia duduk , Bi-Lan lansung duduk di tepi telaga menenangkan hatinya , sambil menyisiki ikan dengan batu , hatinya makin hangat ketika melihat Han Tiong membuat api , “apakah yang kurasakan ini ibu ? jeritnya dalam hati memanggil ibunya tan- siok nio , kalau ada ibunya , dia pasti akan dapat jawaban , setelah selesai diapun berjalan ketempat duduk mereka , pekerjaan itu dilakukan dengan tanpa bicara , hati keduanya saling tidak karuan , sibuk merasakan gejolak yang ada , hati Bi-lan mencuat bahagia , dengan apa yang dilakukannya , dari menyisik , memberikan bumbu , memanggang , yang kemudian dia menanak nasi untuk mereka berdua , semuanya itu dia

rasakan begitu indah , Han Tiong yang melihat semua kelakuan itu makin menimbulkan sayang , terpana , dan bergetar , mereka menikmati rasa hati masing-masing , “ayoklah koko , kita makan , Bi-lan mengangsurkan mangkok bersi nasi dan seekor ikan bakar beralas daun yang aromanya menerbitkan selera , namun panggilan itu demikian menyengatnya dan reflek dia melompat “tuk.. , kepalanya terantuk dahan diatasnya dan dia turun kembali kebawah , dengan sedikit ringisan digaris bibirnya , “aigh , mmme .. me..mengapa , aduh mengapa kamu terkejut , ujar Bi-Lan terbata-bata , “sian-li ada apakah dengan kita ? bisik Han Tiong lirih , “aku tidak tahu … jawabnya lirih dan diapun sesugukan menangis , Han Tiong terkejut mendengar

tangisan itu , “ah … maafkan aku sian-li , aduh apa yang telah kuperbuat aku menyakitimu sian-li ?

Bi-Lan mengangkat mukanya , tidak koko , kamu tidak menyakiti aku , merasa kasihan melihat wajah tampan yang bingung itu , “tapi kamu menangis sian-li , sahut Han-tiong , “sudahlah , koko , marilah kita makan , keburu dingin nanti , bisik Bi-Lan , merekapun bersantap dengan kecamuk dihati masing-masing , setelah selesai makan , “sian-li keadaan ini marilah sama-sama kita perjelas , “koko , benarkah aku cantik ?

, “benar sian-li kamu sangat cantik , rasa tidak jemu aku memandang raut wajahmu , hatiku bergetar berdekatan denganmu , hatiku hangat melihat kemanjaanmu , apakah cintaku timbul padamu sian-li ? perasaan yang tidak pernah aku alami selama ini , “ aku juga koko , sukmaku terbetot ketika aku melihatmu di thaisanpai , aku tidak rela jika kamu celaka ditangan dua iblis bawahan thian-te sam kwi itu , makanya aku mengikutimu kesini , dan .. dan malam ini hatiku makin tidak karuan setelah mendekatimu , menyelinap rasa bahagia saat engkau katakan aku cantik , kemanjaanku timbul karena kau selalu memanggilku sian-li , namun aku ingin melayanimu koko , entah ketulusan yang bagimana sehingga hatiku sangat bahagia saat mengangsurkan makanan padamu koko , “aku cinta padamu sian-li , ah .. aku cinta padamu sayang , Bi-lan meramkan mata menikmati kata-kata indah yang keluar dari mulut lelaki gagah yang menggoncangkan hatinya ini , dan merasakan nikmat akan pundaknya yang diraih tangan pemuda itu , “hmh… aku juga koko , aku juga cinta padamu koko , tanpa dia sadari dia rebahkan kepalanya kedada bidang itu , dan makin terasa tubuhnya makin lemas saat lengan itu erat memeluknya , ditengah kesahduan malam yang terang bulan bertabur bintang tanpa bersambat dua hati berpadu dalam ikatan cinta pada pandangan pertama , kedua sejoli yang tidak mengenal keadaan masing-masing takluk pada panah asmara namun kedua cinta itu demikian bersih dan gemilang , tidak kotor untuk berbuat lebih jauh yang melanggar susila , dengan bersatunya pelukan itu sudah menerbitkan kepuasan hasrat dan batin yang tiada tara , tulus manja berselimut bakti , tulus meraih berselimut melindungi , rasa yang ada hanya pada ikatan suami istri .

Sementara itu di thaisanpai disuatu ruang besar didalam partai, enam pimpinan partai besar dan dua wakil partai lainnya berkumpul ,

“cuwi losuhu dan totiang , demikian juga para loncinpawei semua ,setelah tadi siang kita sepakat mengadakan pertemuan malam ini , bagaimana , dan apa yang akan kita bicarakan , ujar Oey bhong membuka pertemuan itu ,

“para cianpawe yang terhormat , langsung saja melontar bahasan pertama kita adalah pendapat para cianpawe semua tentang kemunculan Kim Khong Taihap , kita sekarang sudah tahu orangnya , kemunculannya tadi siang , aku orang tua amat salut dan takluk , ujar , lu kwan ti pimpinan hengsapai , “ demikian juga saya rekan Lu , saya yang langsung berhadapan muka dan dekat dengan dia , tatapannya yang lemah lembut tidak sedikitpun kejumawaan walaupun nyawaku telah ditolongnya , serasa pertolongan itu tanpa disebutkan saya sebagai orangtua saat melihat tatapan matanya merasa pertolongan itu hak saya sebagai orangtua dari anakmuda itu , satu ikatan hak ayah dari anaknya , itulah yang saya rasakan dari tatapan itu , tersedak oey bhong menahan haru , “memang tanpa kita kenalpun kim khong taihap rasanya kita dalam perlindungan , selama dua tahun kejadian kaifeng , perasaan ini muncul dibenak saya , walaupun thian-te sam kwi masih berkeliaran dengan anak buahnya yang sakti , terbukti apakah keganasan yang kita pernah dengar selama dua tahun peristiwa kaifeng yang dibuat oleh thian-te sam kwi dan anak buahnya , tidak ada .. , bahkan sudah lima tahun , kita tidak pernah dengar apa-apa keganasan thian-te sam kwi dan anak buahnya , ujar liem siau si dari kotongpai

“benar apa yang rekan liem katakan , dan perlu sama kita ketahui , bahwa tiga tahun yang lalu , murid saya hengsan taihap , melaporkan bahwa seluruh penjahat diwilayah selatan sudah berkumpul untuk menyusun rencana untuk menegakkan kembali wibawa mereka , harusnya setelah itu kita akan mendengar penumpahan darah besar-besaran , penindasan yang semakin bersimaharajalela , pembantaian piawkiok dimana-mana , namun apakah yang kita dengar , bajak laut buaya hitam membubarkan diri dan kembali kedarat hidup sebagai nelayan dan pedagang , sim liong pang membubarkan diri , hui bouw pang juga demikian , berita yang kita dengar malah sebaliknya , “amithout … , anak muda itu memang luar biasa , kesaktiannya yang kosen sangat mencengangkan , terbukti dari petikan harpa yang hanya mengenai orang yang diserangnya saat membantu oey bhong sicu , sementara kita yang ikut mendengarnya tidak terpengaruh apa-apa dan yang paling luar biasa adalah perkataan bijak yang menghargai kita orang-orang tua dengan hormat takzimnya kepada kita selaku yang diakuinya tanpa batas “anutan para kaum muda” , jadi sungguh memang benar apa yang dirasakan oleh oey sicu , kita merasa mendapat hak melihat tindakan dan mendengar perkataan itu , sela liu sang hesio dari gobibai

sesaat hening , “mendengar pendapat yang losuhu , dan sicu sampaikan, kita semuanya pasti sependapat tokoh muda ini menempati semua harapan kebaikan dan juga bahwa Kim Khong Taihap adalah benar orang yang dipesankan siansu kepada kita di ban-hwa-kok-san (lembah selaksa bunga) dan orangnya juga sudah kita lihat , maka apakah tindakan kita selanjutnya ? ujar law bin tosu dari hoasanpai , “ satu hal yang menurut saya langkah tepat yang kita ambil adalah mengangkat Kim Khong Taihap menjadi bencu , sahut Gak siansu dari butongpai , “apakah menurut siansu Kim Khong Taihap akan mau menerimanya ? tanya law bin tosu , “law tojin

, memang kita harus tanya dulu kesediaan Kim Khong Taihap , dan saya yakin harapan kita ini setidaknya sangat besar beliau terima , alasan saya adalah karakter Kim Khong Taihap yang digambarkan oleh siansu kepada kita , “lebih kokoh dari kim mo taisu lebih bijak dari siansu “ Kim Khong Taihap adalah percampuran keras dan lembut sebagai gambaran Taisu dan Siansu , Kim Khong Taihap bukan type siansu yang melepaskan diri dengan segala ikatan , bahkan dia adalah yang sangat perduli dengan keadaan , dan Kim Khong Taihap bukan type dari Taisu , yang mengikatkan diri pada bakti penumpasan seluruh macam kejahatan , akan tetapi dia sampai pada tarap pengubahan , sebagaimana kita rasakan selama lima tahun ini penjahat tidak ditumpas tapi penjahat dirubah , dan orang dengan type seperti ini tidak akan bersungkan untuk apapun kebaikan , ujar Gak siansu menjelaskan , semuanya terdiam dan mengangguk-angguk melihat kebenaran alasan itu .

“kalau begitu siansu , kapan dan dimana kita akan menyematkan Kim Khong Taihap sebagai bengcu , tanya oey bhong “itu terserah kesepakatan kita oey sicu , sahut Gak siansu , “kalau menurut hemat saya kapannya adalah tiga tahun yang akan datang karena kim khong taihap eksis keberadaannya tepat satu dasa (delapan tahun) dihadapan kita

, dan soal tempatnya , alangkah baiknya kalau kita sematkan keberadaan bengcu di perkumpulan tertua di antara kita yakni siauwlimpai , sela lu kwan ti , “pinto sependapat , sahut liu sang hesio , “saya juga, sambut oey bhong , “ya saya juga sela Gak siansu , benar tiga tahun akan datang di siwlimpai , sela lie siau si , akhirnya merekapun sepakat , “jadi losuhu , harap disampaikan kepada li-hosiang ciangbujin akan hasil kesepakatan kita ini , ujar oey bhong kepada lo wi kok utusan dari siawlimpai .demikian pertemuan itu ditutup dan merekapun istirahat .

Keesokan harinya saat kicau punai didahan saling bersahutan Bi-lan yang tidur berbantalkan paha Han-Tiong bangun , dia menatap wajah kekasihnya yang tenang bersandar pada pohon

, dan mata itu terbuka , dia sambut dengan senyuman , apakah koko puas tidurnya ? , “sambil meluruskan badan Han Tiong berkata , “lumayan moi-moi , kamu bagimana ? , “aku puas dan nyenyak koko , jawanbya lembut , oh ya tunggu sebentar , lalu Bi-Lan membersihkan bagian yang masih teduh dan sejuk lalu dilipat buntalannya ,”koko baringlah disana , lemaskan tubuhmu

, dan saat makan nanti aku akan bangunkan , “pinta Bi-Lan sambil menarik tangan kekasih berdiri , dan mengantarnya ketempat pembaringan yag sudah di siapkannya itu , “memang perlu bagiku moi-moi , sahut Han Tiong mengikuti ajakan bi-lan

, saat dia baringkan tubuhnya alangkah terasa nyaman , “koko tidurlah , nanti akan ku jaga saat makanan kita terhidang , bisiknya mesra sambil mengecup pipi itu dengan lembut , bergetar hati Han Tiong menerima kehangatan bibir dan aroma tubuh bi-lan yang memang khas , karena selama tiga belas tahun tok sim kwi mencampur makananya dengan bubuk wangi, Han Tiong pejamkan mata diiringi kemesraan itu , mulutnya tersenyum bahagia , dan makin hangat rasa hatinya saat dia rasakan tangan mungil itu memijit kakinya dan tidak lama diapun tertidur lelap “Bi-Lan penuh sayang memijiti kekasihnya tidak bosan ia menatap wajah tampan yang tidur dengan garis senyum itu , “ibu … jerit hatinya , “aku sudah punya kekasih hati ibu , lihatlah ibu … aku bangga denga dia ibu … “ tidak sadar matanya berkaca-kaca mengingat ibunya , inilah kelembutan yang diwarisi dari ibunya , sifat kewanitaan yang lemah gemulai , rasa ketulusan akan bakti pada lawan jenisnya yang menjadi tumpuan kasihnya , hampir dua jam ia duduk disisi Han Tiong , ingin rasanya tidur lagi diatas dada bidang itu berselimut rangkulan lengan kasihnya alangkah nyamannya , pikirnya , namun dia senyum menepis pikiran itu , “tidak…. , aku harus masak , aku harus menyediakan makanan untuk dia , akan kumasak nasi yang lembut untuknya , akan ku panggang ikan yang enak sedap untuknya , akan akan menyisihkan duri ikan panggang itu hingga kekasihku ini enak makan dagingnya , dengan gambaran mesra itu dia melangkah mendekati tepi danau , dan menyambit empat ekor ikan , dengan gembira dan wajah bahagia Bi-Lan mempersiapkan makanan untuk mereka berdua .

Thian-Te Sam Kwi tidak habis pikir , apa yang menyebabkan utusannya tidak pernah kembali , pertama , Hek-Mo dengan sepuluh anggota , kemudian tiga orang pembantu utamanya , Pek-Mo , Jeng-Mo , Ang-Mo , bahkan sudah tiga tahun tidak ada kabar dan laporan , “kita ini sudah menganggap remeh pada anak muda itu , empat setan kita utus tidak ada satupun yang kembali , ujar siang kiam kwi , “lalu bagaimana menurutmu siang kiam , “sela Toat Beng Kwi , “kita harus turun tangan , kalau tidak hasil sepuluh tahun ini sangat memalukan jika hanya pudar oleh seorang pemuda tidak terkenal , “baiklah

, aku setuju saja , dan hitung-hitung kita berlomba siapa yang paling duluan mendapat kepala pemuda itu , sela Toat Beng Kwi , “memalukan memang kalau hal ini dibiarkan terus , saya dan muridku akan berangkat besok , “baik kita berlomba , dan siapa yang berhasil layak menyandang twako , ujar siang kiam kwi , lalu ketiganya berpisah dan memanggil murid masing- masing

“Lumina , bagaimana kemajuan silatmu , coba tunjukkan “sim- lo-tiam-hoat” (ilmu totokan meremukkan hati)perintah Tok Sim Kwi pada Lumina yang sudah delapan belas tahun , tubuhnya yang semampai menyimpan daya pikat luar biasa , wajahnya yang putih halus dengan bibir yang selalu basah menerbitkan gairah yang melihatnya , “baik suhu , sahutnya kemudian lumina mulai bersilat dengan gerakan indah , kemudian makin cepat , totokan-totokannya mengeluarkan angina berkisiur dan mengeluarkan hawa Im , Tok Sim Kwi merasa gembira apalagi setelah sim-lo-tiam-hoat selesai di demontrasikan , Lumina mengubah gerakan totokan dengan cengkraman , satu ilmu lain dari tok sim kwi “swe-sia-Hiat-jauw (cakar darah menembus

tulang) “bagus lumina , sekarang mainkan senjatamu , Lu-mina mengeluarkan joapian bermata tombak warna merah , Lumina mainkan joapiannya dengan gesit sehingga suaranya menguik..menguik dan hawa dingin menyeruak , itu ilmu “swe- sia-kwi-joapian“ (joapian iblis menembus tulang) dan disela putaran joapian jarum-jarum juga berserabutan berupa “tok hiat ciam” (jarum racun darah) , “bagus … seru Tok sim kwi puas , nah sekarang duduklah dan dengarkan , Lumina duduk dekat suhunya dengan senyum merekah melihat muka puas suhunya

“besok kita akan keluar dari sini untuk menyelesaikan urusan , “urusan apakah , suhu ? “ mengurus seorang pemuda , “aih apakah aku akan dinikah suhu ? canda lumina dengan senyum genit , “ bukan.. , tapi sebaliknya kepala pemuda itu harus dipenggal , “oo….” “dan kita harus berhasil sebab siapa diantara kami yang mendapatkan kepala anak muda itu pantas dipanggil twako , “wah kalau sudah pemuda dijadikan perlombaan artinya pemuda itu hebat dong suhu , “pintar kamu

, memang demikianlah rasanya , karena kamu tahu jeng-mo dan yang lain-lain tidak pernah kembali , hal ini tidak mungkin terjadi , kecuali mereka semua telah tewas , empat setan itu hanya dua tingkat dibawah kami kalau mereka tewas berarti pemuda itu luar biasa , “ah kalau soal pemuda suhu , aku suka mengurusnya , Tok sim kwi senyum , segala cara akan kita gunakan , keduanya sambil beradu pandang sama tersenyum , keesokan harinya suhu dan murid itu meninggalkan kwi-eng- san.

dua hari kemudian Toat beng kwi sedang melatih muridnya mematangkan swe-goat-kwi-eng dan in-giok-sai-mo , dan saat itu pow sin hong sedang berlatih “cui-beng-thian-mo” (setan langit mengejar arwah) suatu ilmu melempar senjata rahasia berbentuk bintang , kemudian dilanjutkan ilmu “toat beng kwi-to” (golok iblis mencabut nyawa) , setelah itu merekapun meninggalkan markas , “suhu , sepertinya ada urusan yang sangat penting sehingga lumina dan suhunya , dan sekarang kita keluar markas , tukas pow sin hong dalam perjalanan , “benar sin-hong , ini adalah perlombaan mendapat sebutan twako diantara kami , memperlombakan apa suhu , sela sin- hong yang berumur tujuh belas tahun itu , “lomba membunuh seorang pemuda yang dijuluki Kim-Khong Taihap , “apakah dia sakti suhu ? , “boleh jadi ia sakti , karena empat setan tidak ada kabar beritanya , mungkin mereka sudah tewas ditangan kim khong taihap , kemudian merekapun berlari cepat , malamnya , siang-kiam-kwi mencoba muridnya bonita dalam satu pertempuran , jurus tangan kosong yang mengiriskan berkesiuran mengeluarkan hawa panas , sampai seratus jurus keduanya mengeluarkan ilmu “hiat-ciang-kwi-kun” (pukulan iblis telapak darah) , kemudian ilmu te-thian-kiam-hoat (pedang bumi langit) gulungan dua pedang bonita mencecar gurunya laksana ombak , sampai seratus jurus , setelah itu ilmu penggunaan tiat-hwa (bunga besi) berupa senjata rahasia dalam ilmu swe- eng-kui-bo (kuntilanak menebar tulah) dan pada pagi harinya keduanya meninggalkan tempat .

“koko , bangunlah , mari kita makan , gugah bi-lan pada Han Tiong , Han-tiong membuka matanya , melihat senyum lembut penuh cinta dari Bi-lan , “ah… moi-moi , matahari sudah tinggi , nyenyaknya aku tertidur , “sekarang cepatlah pergi mandi , setelah kita makan , sela bi-lan lembut , “baiklah , Han Tiong lalu pergi kebalik semak ditepi telaga itu , dan mandi , sementara Bi-lan membereskan buntalannya , setelah itu merekapun makan , hembusan anging dari arah telaga demikian sejuk , membuat mereka makin lahap , “ setelah ini kita akan kemana koko ? tanya bi-lan manja “kita akan ke kunleng , kerumah orangtuaku , “lalu sampai disana apa yang kita lakukan ? kerlingnya dengan rona muka bersemu merah ,

terbayang ketemu dengan kelaurga kekasihnya “ aku akan minta sama tetangga disana untuk mengurus pernikahan kita , bagaimana menurutmu moi-moi ? , sahut Han-Tiong sambil menatap wajah yang merona merah itu sehingga demikian menawan mengundang rasa ingin mengecup pipi itu , “ aku akan manut selalu padamu koko ,ujarnya makin bersemu , “kenapa tetangga koko ? “ ayahku sudah meninggal , dan ibuku entah bagaimana keadaanya , “ Bi-lan diam tertunduk

orangtuaku sudah tiada , “hmh… alangkah janggalnya pertautan hati kita ini moi-moi , demikian besar cinta dan sayang terikat diantara kita dalam satu malam , layaknya apa yang kamu lakukan menempatkan cintamu bagai istriku , walhal kita belum kenal jauh ,  dan tiba-tiba “hehehe..heheh ternyata kamu disini bi-lan … seorang tua yang tubuhnya tinggi dan seorang perempuan cantik bermata bintang , heh … apakah kamu kim-khong taihap

? tanyanya lagi setelah melihat harpa dipunggung laki-laki teman bi-lan , bi-lan yang melihat tok sim kwi , “tok sim kwi … hari ini aku buat perhitungan dengan kamu , serunya , “heh… aku juga masih menagih darah wangimu perempuan sial bentaknya , tok sim kwi langsung mengenal bi-lan karena bau khas badan bi-lan yang sangat kenal aromanya , karena dia sendiri yang membuat dan menanamkan aroma itu melalui makanan Bi-Lan , “Lumina ringkus perempaun sial itu , perintahnya , Lumina langsung bergerak menyerang , keduanya terlibat pertempuran seru , keduanya sama-sama cantik , Han-Tiong berdiri tenang , melihat kekasihnya yang baru dia tahu namanya Bi-lan , lima puluh jurus sudah berlalu , kim-peng-sin-kun-hoat (pukulan sakti garuda emas) dapat mengimbangi hiat-ci dari lumina , kedua gadis itu sama-sama baru keluar dan pengalaman tempurnya bisa dikatan seimbang

, pada jurus keseratus lumina loloskan joanpiannya membuka serangan swe-sia-kwi-joapian , namun serangan pertama itu “trang “ ujung joanpian terpental ditangkis gulungan pedang Bi- lan yang keluar dari sarungnya , jurus kim-peng-kiam-hoat laksana terjangan angin dahsyat , joanpian lumina meliuk-liuk mencari sasaran, keduanya seimbang namun setelah serangan joanpian itu dibarengi serangan jarum beracun membuat bi-lan terdesak , namun bi-lan masih dapat bertahan dengan memutar pedangnya , sehingga jarum-jarum itu runtuh , namun dua puluh jurus kemudian liukan joanpian yang mengarah lambungnya sementara seberkas jarum mengarah dadanya maka dengan menggeser kesamping sekaligus mementalkan ujung joanpian , Han-tiong mengibaskan tangan untuk meruntuhkan jarum tapi berbarengan tok sim kwi memapaki hawa kibasan itu , namun tok sim kwi terkejut hawa itu tetap memeruntuhkan jarum, namun“augh.. “ Bi-Lan menjerit , satu jarum masih menancap dipundaknya , dan sebelum bi-lan ambruk lengan kokoh Han-Tiong sudah membopongnya , sambil mengibaskan kipasnya mementalkan ujung joapian pada serangan susulan , dan kibasan itu dengan kecepatan kilat membalik mengarah dada , Lumina terkejut melihat ujung joanpian yang tidak dikira akan membalik secepat kilat hanya dengan kibasan , dia pejamkan meramkan mata , namun “trang

, “auh” ujung joanpian melenceng oleh timpukan tok sim kwi namun tetap menancap bahu lumina , dia lansungsung ambruk

, Tok sim kwi langsung menggendong muridnya dan menyingkir dari situ , dua kali benturan itu membuat hatinya ragu untuk melanjutkan pertemuan , terlebih muridnya sudah luka

Han-tiong meletakkan bi-lan ,dan menyobek baju dibagian pundak bi-lan dan nampaklah bintik sementara jarumnya amblas di kedalam daging dilipatan pangkal lengan , lalu Han-

tiong kerahkan tenaga “yang” untuk menyedot jarum dan usaha ini berhasil mengeluarkan jarum “koko… , bi-lan sadar dari pingsannya , “tenanglah moi-moi , aku sudah keluarkan jarum pada lukamu , “koko , pundakku rasanya dingin dan kaku , “ racunnya harus dikeluarkan , gumam Han-Tiong , dia terdiam sejenak , “kenapa koko ? tanya Bi-Lan melihat Han-Tiong lama berpikir , “sepertinya baju bagian pundakmu harus dibuka , mungkin racunnya berkumpul diketiakmu mio-moi , ujar Han-

tiong sungkan , “ooh , sebentar , Bi-Lan mengkendorkan ikat pinggangnya dan membuka kancing bajunya , “ughh..shh” ringisnya , “koko aku tidak bisa , tanganku dingin dan kaku , keluhnya , tanpa pikir Han-tiong membantu Bi-lan menegeluarkan tangannya dartangan itu keluar dari lengan , setelah itu lengan itupun diangkat dan dilingkarkan dikepala , nampaklah ketiak Bi-lan yang putih dengan bulu halus itu bengkak merah penuh hawa racun dan sedikit dibawah ketiak itu juga berwarna merah , Han-Tiong menatap wajah bi-lan yang matanya meram meringis menahan perih dan ngilu , saat matanya terbuka dia melihat mata Han-tiong yang menatapnya

, “kenapa koko ? “ah tidak.. , selanya cepat , “koko , keluarkanlah racunnya , pintanya sambil berusaha melihat ketiaknya , gerakan itu semakin mengguncang birahi sayang Han-Tiong , lalu dengan cepat dia konsentrasikan dirinya pada pengeposan singkang berhawa “yang “ lalu dengan lembut

Han-Tiong dua buah jarinya menyentuh ketiak lembut itu , hawa dingin racun diketiak itu bergolak dan kemudian hawa merah keluar sementara , seluruh lengan Bi-Lan sudah basah oleh keringatnya semakin menambah aroma keharumannya , lima belas menit kemudian hawa racun itupun habis , Han-Tiong menghentikan tenaga sedotannya , dan nafas Bi-lan yang tadi berat , sudah normal kembali , Han-Tiong melihat ketiak itu , sudah putih normal kembali dan basah oleh keringat sehingga bulu ketiak yang halus dan indah itu melekat dengan seksinya , namun dia heran , warna merah yang tadi sedikit dibawah ketiak itu tidak hilang , lalu karena penasaran dia sentuh

„auoow , Bi-lan spontan bergerak dan menurunkan tangannya karena geli , “perih dan ngilu tadi sudah hilang , “kenapa koko menggelitik aku , sambil memasukkan kembali tangannya kelengan baju dan mengancing kembali bagian atas baju dan mengikatkan tali pinggangnya “warna merah itu masih ada , hawa racun itu belum semua hilang , “sahut Han-Tiong cemas , “hawa racun sudah hilang koko , buktinya aku tidak merasakan sakit lagi , bahuku tidak dingin dan kaku lagi , “baguslah kalau begitu moi-moi , hanya warnah merah itu masih ada , ujar Han-Tiong masih dengan muka khawatir , “itu bukan hawa racun , tapi tanda merah yang sudah ada sejak aku lahir , “heh…. , seru Han-Tiong terkejut , “eh , kenapa koko ? sela Bi-Lan heran melihat keterkejutan Han-Tiong , “tanda merah .. “ gumam Han-Tiong terkenanglah ia pada wanita yang mengeluhkan anaknya , lalu “plak” dia menampar keningnya , aih … kenapa lagi koko ? Bi-lan makin heran melihat sikap kekasihnya , “ berarti engkaulah moi-moi putrinya itu , “a..apa maksudnya koko , putri siapa ? “dulu saat

aku berumur lima tahun , seorang pendekar wanita yang terluka parah jatuh dimana aku menangkap belut , dengan putus asa dia meminta kepadaku untuk menjaga anaknya yang diculik Tok sim kwi dan anaknya itu memiliki tanda merah diketiak , “ooh ..jadi siapakah ibu kandungku koko ? , jeritnya mendekati Han Tiong , :”lihap itu tidak memperkenalkan namanya sehingga aku tidak tahu siapa dia , hanya nama anak itu masih aku ingat ,sahut Han-Tiong meremas jemari Bi-Lan , “kamulah moi-moi anak lihap itu , hal ini aku yakin dengan adanya tanda itu dan pertemuan kita tadi dengan Tok sim kwi yang sekilas kurasakan bahwa engkau dan tok sim kwi sangat kenal , “lalu siapakah namaku koko yang oleh ibuku katakan padamu ? , “namamu Liem Swat Hong, moi-moi , “coba ceritakan bagimana engkau lepas dari Tok Sim Kwi ? , “begini koko , benar aku diculik oleh Tok sim kwi , ini aku ketahui saat umur tigabelas tahun , tok sim kwi menculikku untuk menyempurnakan ilmunya sehingga dia mencampur makananku dengan bubuk wangi sehingga darahku wangi , Han-Tiong manggut-manggut , “kenapa koko , kok manggut-manggut ? ,kerling Bi-lan “pantas tubuhmu mengeluarkan bau wangi , sahut Han-Tiong senyum , “apa kamu suka ? , “tentulah aku suka dan makin cinta moi-moi

, terlebih tanpa kusadari engkau yang membetot sukmaku adalah anak dari laihap itu yang olehnya engkau diamanah padaku , mereka terdiam sejenak , “lalu selanjutnya bagaimana moi-moi ? , “selama aku diculik , aku dijaga oleh ibuku yang lembut dan perhatian , kasih sayangnya demikian besar padaku dia memberi nama kwee Bi-Lan padaku

“heh.. “ bagai tersengat kalajengking Han Tiong terkejut , “kau kenapa koko ? Bi-lan menguncang tangan Han-Tiong , “apakah ibumu itu juga diculik ? tanya Han-Tiong pucat , “benar .. ibuku itu juga diculik , suaminya she-kwee , serta merta air mata Han Tiong berkaca-kaca dan kemudian deras mengalir , “ibu…. “ jeritnya lemah , “apa koko , apakah ibuku itu ibumu ? sela Bi- Lan , Han Tiong mengannguk lemah masih dengan uraian air mata , “ah.. apakah namamu kwee-Han-Tiong , koko ?, suara Bi-lan makin serak , “benar , sahut Han-Tiong , pecahlah tangis bi-lan , memeluk kekasihnya , oh.. Tiong ko seakan melihat ibunya yang selama ini merawat penuh sayang dan perhatian , setelah beberapa lama keduanya terdiam suasana haru , “moi- moi bagimanakah keadaan ibuku ? makin sesugukan bi-lan dipelukan Han-Tiong , “ceritakanlah moi-moi , pinta Han-tiong , setelah meredakan hatinya , dan mengusap air matanya “koko , dalam usaha kami menyelamatkan diri dari tok sim kwi , ibu penuh luka karena bergulingan dilembah curam , lalu kami terus berlari , dan kami melompat kedalam sumur , ibu memelukku dan dia terhempas kedasar sumur dengan beban berat kami berdua , lalu ibu terus menarik saya merangkak memasuki lorong didasar sumur itu , kemudian setelah dua hari kami disana , terjadi longsor , mulut sumur itu tertimbun tanah longsor , dan dinding lorong yang buntu itu juga runtuh dan ternyata disebelahnya ada ruangan tanah yang luas , disana kami menemui tulang seorang pertapa yang disebut empek Gan , dia meninggalkan kitab ilmu silat , mata bi-lan makin berkaca-kaca , “lalu selama lima tahun kami disana , aku mempelajari kitab empek gan dan ibu mengurus dan menjagaku

namun beberapa bulan yang lalu ibu jatuh lemah terbaring , ibu meninggal dipelukanku koko , tangisnyapun pecah lagi dan memeluk erat kekasihnya , Han-Tiong hanya termanggu , dan selang beberapa lama , dia sudah tenang , “lanjutkan moi-moi ? bisiknya ,“ibu mengatakan agar aku mencari anaknya yang bernama kwee Han-Tiong , dan setelah jenazah ibu aku kubur diruangan bawah tanah itu akupun turun dengan menggunakan pintalan serat kayu yang kami kumpulkan bersama ibu hampir lima tahun , “hmh… , terdengar desahan nafas Han-Tiong , “sudahlah moi-moi segalanya berjalan sesuai takdirnya , dan sekarang kita sudah bertemu , kamu sudah saya temukan sesuai pesan ibumu kepadaku dan aku juga telah engkau temukan sesuai pesan ibuku , mereka terdiam sejenak dengan pikiran masing-masing , “tiong-ko … “ , “ya .. hong moi eh … lan moi “ Bi-lan atau Swat hong tersenyum , “ah .. dengan nama apakah kupanggil dirimu moi-moi , ujar Han-Tiong bingung , “menurutmu baikan mana koko ? , “hmh.. sebaiknya aku panggil liem swat hong , nama yang diberikan ibumu kepadaku

, “baiklah Tiong ko , bagiku sama saja , keduanya adalah namaku yang dikasih oleh kedua ibuku , ibu kandung dan … , ia berhenti sambil menatap kekasihnya dengan bersemu merah

, “dan apa hong moi ? , “dan ibu mertuaku , swat hong tertunduk malu “itu akan kita wujudkan hong moi setelah kita sampai di kunleng , sahut Han-tiong sambil meremas jemari kekasihnya .

“sekarang marilah kita berangkat hong moi , jodoh ini diserukan oleh ibu kita disaat ajal keduanya , pertemuan kita yang hanya semalam tapi telah demikian jauh dan mendalamnya cinta kita , satu hal yang jarang dan unik , namun setelah dikaji ternyata kita memegang amanah yang sama yang dititipkan ibuku dan ibumu , jadi pertemuan dua hati kita yang unik ini didasari amanah tersembunyi dari ibu kita , “benar koko , aku sangat merasakan itu saat engkau tidur koko , “oh ya … apa yang kau rasakan hong moi ? , “aku merasa begitu dekat denganmu koko

, aku menjeritkan ibu dalam kalbuku saat menatapmu , aku membanggakan dirimu kepadanya , curahan kasih yang selama ini kudapatkan darinya ingin kutumpahkan kepadamu koko , sehingga apa yang kamu katakan kemarin tindakanku yang layak istri telah berdasar dengan kenyataan bahwa engkau adalah anaknya , tidak terasa malampun sudah tiba , “kokok apakah kita akan bermalam lagi disini ? , “tidak moi-moi

, kita berangkat ke kunleng , dan malam ini kita menginap dilengkok , kemudian kedua sejoli itupun beranjak .

Guru … tubuhku menggigil , keluh Lumina , “ini minumlah obatmu , Tok sim kwi memberikan pel warna merah , setelah itu tubuhnya berangsur normal , kemudian luka dipundak itu dilamuri oleh tok sim kwi , “alangkah mengejutkan kesaktian pemuda itu suhu , ujar lumina , “ apakah kamu tertarik dengan kim khong taihap ? selidiknya karena tok sim kwi merasakan nada aneh dari suara muridnya , “aih suhu , masa ungkapan itu saja membuat suhu bercuriga , “ungkapan kamu itu menunjukkan gejolak hatimu yang takjub padanya , aku ini sudah lama hidup jadi tidak bisa engkau kelabui , “ah … suhu tahu aja , memang aku takjub padanya , tapi kan benar suhu , pemuda itu sakti , sahutnya tersenyum nakal , “memang ilmunya tidak berada disebelah bawahku , sahutnya menutupi ketidak yakinannya , “siapakah perempuan bernama bi-lan itu suhu , nampaknya ia kenal dengan suhu , “dia anak perempuan yang ingin kujadikan syarat ilmu siang-tok , tapi sial dia lolos dan tahunya muncul sudah berkepandaian dan dapat menghadapimu , “lalu bagimana suhu , apakah kita akan kembali kesana untuk meringkus keduanya ? , “tidak , lukamu masih berdarah , setelah kamu pulih baru kita ringkus mereka , kemudian merekapun beranjak dari hutan itu

Hari itu Han-Tiong dan Swat Hong memasuki kota secuan , mereka telah mengadakan perjalanan bersama selama satu bulan , pertalian hati antara mereka yang boleh dikatakan didasari pertemuan dua amanah keramat semakin demikian mendalam , ronah merah dan keringat yang membasahi wajah cantik itu makin mempesona , orang yang lalu lalang terlebih kaum mudanya tidak dapat tidak berdecak kagum , rambutnya yang tergerai panjang dengan lekuk sinom rambut yang demikian sempurna , membersitkan pujian bagi yang melihatnya , sementara pemuda disampingnya demikian tampan dengan postur tubuh atletis kokoh dan kuat , membuat pasangan itu demikian serasi tidak bercacat , keduanya memasuki rumah makan

“mau pesan apa kongcu , siocia ? “nasi putih , panggang ayam

, capcai dan minumannya air teh saja , sahut Swat-Hong , sejak pasangan itu masuk banyak mata memperhatikannya , diantaranya seorang laki-laki berwajah tampan umur tigapuluhan , matanya tidak lekang dari wajah ayu swat hong , tenggorokannya naik turun sembari membasahi bibir dengan ujung lidahnya , kemudian seorang seorang kakek pendek bersama seorang pemuda tampan , dan satu lagi seorang tosu tua berumur tujuh puluhan berwajah kuning dengat raut bujur seperti kuda

“Ting ko , kakek pendek bersama pemuda di sana adalah adalah toat beng kwi , rekan dari tok sim kwi , “bisik swat hong

,Han Tiong yang membelakangi tidak bereaksi apa-apa , “apakah dia juga akan menangkapmu moi-moi ? , “mungkin saja koko , tapi aku takut apa ? bisiknya sambil senyum pada Han-Tiong , “tida apa , aku juga ada urusan dengan mereka moi-moi , “urusan apa ? , “yah urusan kangowu , sejenak Swat Hong memandang kekasihnya , “apakah koko akan berbuat seperti di telaga pak-yo kepada dua pembantunya ? , “ya, kita lihat saja nanti , “koko , kalau boleh tahu kenapa koko berbuat seperti pada Pek-mo dan Ang-mo , “maksudmu moi-moi , “memberikan dua pilihan pada mereka sehingga Pek-mo lepas begitu saja , “moi-moi , kejahatan setiap manusia adalah merupakan satu keadaan , dan setiap keadaan tentu dapat saja berubah , jadi kalau kita dapat merubah keadaan jahat itu menjadi baik kenapa kita tidak lakukan , “tapi Tiong-ko , yang dialami oleh Ang-mo yang menjadi tapadaksa dan menurut saya lebih ngeri dari kematian , bagiamana maksud sisi adilnya koko , kalau dilihat sekilas benar memang bahwa dibanding kematian yang telah disebar Ang-mo tidak sebanding dengan selembar nyawanya , “bukan hanya sekilas moi-moi , tapi demikianlah memang kebenarannya , “penjelasannya bagaimana koko , “Thian itu maha adil moi-moi , setiap kejahatan akan diberikan ganjaran , dan bagi yang jahat akan diberikan ganjaran kejahatannya sebaliknya yang baik akan mendapat ganjaran kebaikannya , dalam hal ini kita hanya belajar bagimana thian menegakkan keadilan itu , “bagaimana Thian menegakkan keadilan koko?

dalam urusan ganjar mengganjar itu Thian sediakan sorga dan neraka , sorga dengan kenikmatannya yang tidak berkesudahan , sementara neraka dengan kesengsaraan yang tidak berkesudahan , dan makna neraka itulah yang di hadapkan pada penjahat dan pelaku kezaliman itu , yakni kesengsaraan yang tidak berkesudahan , “lalu dimana letak adilnya antara Ang-mo dan Pek-mo yang keduanya adalah rekanan dalam kejahatan , sementara yang dialaminya sangat berbeda jauh ,sahut swat-hong penasaran “moi-moi adil itu mencakup dua hal yakni “tepat dan seimbang” tepatlah memberikan kesempatan pada akal dan pertimbangan pada pelaku kejahatan memberikan pilihan sehingga ia seimbang , dan tepatlah apa yang dialami Ang-mo dengan pilihan yang dibuatnya dengan menjadikan ia tidak berguna sehingga seimbang dengan nyawa yang ia hilangkan , dan juga tepatlah yang dialami Pek-mo dengan pilihan yang dibuatnya dengan kehidupan sehingga ia bertaubat dan berbuat baik kepada banyak orang sehingga seimbang dengan kejahatan yang banyak sebelumnya , Swat-hong mengengguk melihat kebenaran uraian kekasihnya

“oh ya koko , apakah kita akan melanjutkan perjalanan atau bermalam disini , “karena hari sudah sore kita bermalam saja disini , kemudian Han Tiong memanggil pelayan , “lopek , apakah rumah makan ini menyediakan kamar untuk menginap

? , “ada kongcu , mau satu kamar atau dua ? , “dua kamar lopek , kalau bisa bersebelahan , “baiklah kongcu , mari saya antar , tawar pelayan itu ramah , “lalu pelayan itu membawa keduanya kebangunan sebelah rumah makan yang khusus untuk penginapan , sesampai dikamar masing-masing ternyata kamar mereka tidak bersebelahan tapi berdekatan , setelah membersihkan diri , swat hong merasa segar dan membaringkan badan di tempat tidur sehingga ia pun pulas dan terlelap , dan dia tersadar pada saat mendengar genteng diatas kamarnya dibuka orang dengan halus tengah malam itu, dan orang itu melemparkan sesuatu yang mengeluarkan kedalam ruangannya , swat hong menahan nafasnya dan melejit dengan ringan keatas , “braak” genteng atap hancur dan menganga lebar dipukul swat hong dan tubuhnya melenting keluar “siapa kamu ? bentaknya membentak bayangan yang lari dengan cepat , swat hong mengejar bayangan itu , bayangan itu demikian cepat dan gesit lama mereka berkejaran ditengah malam buta itu dan saat memasuki hutan bayangan itu berhenti dan selang beberapa saat bayangan swat hong sampai di hadapannya , “siapa kamu , apa maksudmu menguntit kamar saya , dan menjatuhkan asap bius , bentak swat hong marah , orang itu adalah laki-laki separuh baya yang tampan dan gagah yang dari tadi siang matanya sudah berbinar melihat kecantikan swat hong ,dia adalah penjahat “jai-hwa-cat” yang berjulukan “hoa-kok siu-lam” (sitampan dari lembah bunga) “hahaha , dia tertawa sehingga giginya yang putih tersesun rapi semakin menonjolkan kegagahannya , kemudian dia berkata

cantik nian wajamu nona ,

bagai bunga mekar di swargaloka mengagumkan pada pandangan siapa saja bodohlah kumbang jika melewatkan saja tidak mendekati bunga yang menebar aroma untuk menghisap madu sepuas-puasnya

mendengar akhir syair itu , swat hong semakin marah , “huh ternyata jai hwa cat yang tiada guna , swat hong menyerang gesit dengan pedangnya , ilmu kim-peng-kiam-hoat bergulung bertubi-tubi mencecar bayangan hoa-kok siu-lam , walaupun hoa-kok siu-lam sudah mengeluarkan ilmu terhebatnya , dia hanya mampu bertahan , tapi sampai berapa lama ia akan mampu , malam itu hoa-kok siu-lam kena batunya , hatinya ciut menerima gelombang serangan swat hong , namun harus diakui keuletannya dalam bertahan sampai juga seratus jurus sebelum ia terdesak , dan pada saat dia terdesak hebat sementara serangan swat hong semakin menekannya dia melemparkan sesuatu “prok” benda itu dihantam pedang swat hong dan asap hijau menerpa wajah swat hong dan seketika ia ambruk jatuh pingsan , “hoa-kok siu-lam yang terjengkang bangkit , dengan keringat dingin dia mengusap mukanya , “huh…. Hampir hoa-kok siu-lam tinggal nama , pikirnya , namun kemudian dia tersenyum bangga karena korbannya ini wanita pilihan , cantik dan sakti , makin tidak sabaran hoa-kok siu lam mendekati swat hong , birahinya makin terbakar oleh aroma tubuh swat hong , maka dia mendekatkan mukanya kewajah cantik itu berniat menciumnya

“prok .. adouuuw” sambil membekap hidungnya ia bersujud ditanah , setelah mengankat mukanya dia melihat pemuda

tampan kawan wanita itu berdiri keren di depannya , “bangsat

… , terikanya sambil menyerang , tapi jai-hwa-cat satu ini membentur gunung , “prak … auphh …. prok…aaaaa , buk.. hikghh ” satu gebrakan serangannya telah menghasilkan tiga hantaman pada mukanya sendiri , saat ambruk muka tak bisa disebut tampan lagi , pipinya hancur sehingga otot pipinya melesak kedalam , pelupuk matanya robek besar sehingga matanya hampir keluar kemudian mulutnya hancur dan giginya ambrol bertaburan , hoa-kok-siu-lam pingsan

Han-Tiong mengangkat tubuh swat hong yang masih pingsan , dan dia mencoret-coret batu sebesar kerbau dan mengangkatnya dengan sebelah tangan diletakkan dekat tubuh hoa-kok siu lam yang pingsan , Han-Tiong meninggalkan hutan itu kembali ke penginapan , Han Tiong meletakkan swat hong diranjang , dan membiarkannya siuman sendiri , Han Tiong merebahkan diri dikursi yang tersedia dikamar itu , saat malam berganti pagi barulah swat hong sadar , dia terkejut melihat dirinya dalam kamar , ia ingat betul ia mencium asap keras memabukkan dan pingsan saat melawan jai hwa cat , cemas menyergap pikirannya , dia memperhatikan eh kamarnya , lalu dia lihat Han-Tiong duduk dikursi dan bersandar tertidur namun gerakannya itu telah membuat Han Tiong membuka mata , “kamu sudah siuman moi-moi ? , ujarnya sambil senyum , “koko apakah kamu yang membawa aku kesini ? , Han Tiong mengangguk , semalam aku mendengar suara atap genteng hancur dan disusul suaramu , maka aku langsung keluar dan melompat keatap , dan kulihat kamu mengejar penguntit itu dan lalu aku ikuti , “aku tidak apa-apa kan koko ? tanyanya dengan nada cemas , “tidak apa-apa moi-moi , dengan nafas lega swat hong turun dari tempat tidur , “aku mau mandi , ujarnya dengan senyum menggoda , “baiklah hong moi , aku juga mau kekamarku untuk mandi , setelah itu kita turun untuk makan , Han Tiong bangkit dan keluar kamar “baiklah koko , sahut

Swat-Hong sambil menutup pintu kamarnya .

Setelah matahari agak tinggi , hoa kok siu lam sadar dan bangkit sambil merintih , dia melihat sekitarnya dan terkejut melihat batu sebesar kerbau didekatnya , dibatu ada tulisan

Manusia dicipta memiliki harga Sayang sekali jika tidak dijaga Menurutkan nafsu tiada guna Hasilnya hanya menuai bencana

Jika jai hwa cat masih menghargai diri Kim khong taihap dipenginapan menanti Untuk berbicara untung dan rugi Jangan lupa satu dua hari ini

Kalau tidak binasalah diri

Mengetahui coretan itu pesan dari kim khong taihap , makin gelisahlah hati hoa kok siu lam , nama ini demikian santer seantero rimba persilatan , dia tidak mengira bahwa pemuda itu adalah kim khong taihap , perhatiannya siang itu hanya wajah cantik swat hong yang memabukkan , dia tidak memperdulikan harpa yang disandang pemuda yang

Bersama swat hong , kalau sedikit saja dia sadar dari kemabukan birahinya dan memperhatikan pemuda itu , tentulah niat tidak senonohnya itu setidaknya akan tawar , tapi sekarang sudah terlanjur , kalau dia tidak memenuhi kata-kata kim khong taihap maka binasalah dirinya , merinding hoa kok siu lam memikirkannya , ia dengar pendekar ini tidak pernah membunuh tapi namanya demikian tenar dikalangan penjahat maupun pendekar , penjahat banyak yang gulung tikar setelah berjumpa dengan pendekar ini , dia membayangkan kebinasaan apa yang dimaksud oleh pendekar yang tidak pernah membunuh ini , tapi hasilnya penjahat gulung tikar , terbetiklah dibenaknya kebinasaan yang melebihi mati ngerinya

, maka makin gemetar dia , hendak menyingkir tapi pendekar itu menantinya , hampir seharian dia dihutan itu memikirkan langkah yang akan diambilnya , setelah pikir punya pikir malam itu ia berangkat menuju penginapan

di ruang makan itu Han Tiong dan swat hong baru saja selesai makan malam , “kapan kita melanjutkan perjalanan Tiong-ko ? tanya swat hong “mungkin besok pagi , tapi mungkin juga besok lusa , “adakah yang menarik di secuan ini Tiong-ko ? , “dimana saja aku berada selalu ada yang menarik hong moi ,

sahut Han-Tiong senyum sambil melirik swat hong yang terkejut

, “kok bisa dimana saja menarik koko ? “asal kamu selalu dekat dimana saja saya berada , bukankah akan selalu menarik hong moi ?, wajah swat hong bersemu merah , “Tiong-ko perayu , selanya pelan sambil melirik sana-sini , melihat beberapa tamu yang juga sedang makan , dan ketika matanya menatap keluar

, seorang tamu berpakaian serba hitam dan menggunakan penutup wajah mendekati mereka , “kim khong taihap , saya datang memenuhi perkataan taihap , ternyata dia adalah hoa kok siu lam yang datang menutupi wajahnya yang ringsek , Swat hong menatap curiga “siapa kamu ? , namun tanganya disentuh Han Tiong “tenanglah moi-moi , dan silahkan sicu duduk , oh ya apakah sicu sudah makan ? mendengar tawaran ramah itu hoa kok siu lam heran dan bingung , “be..belum taihap , tapi aku belum bisa makan taihap , terdengar sedikit rintihan , “baiklah sicu , siapakah namamu ? , “saya hoa kok siu-lam , sahutnya lirih dan merasa malu akan julukan yang dibanggakan itu dibandingkan kenyataan sekarang dengan wajah yang sudah ringsek , swat hong menerka-nerka orang dihadapannya ini menghubungkan dengan kejadian kemarin malam

“lam sicu sampaikanlah apa yang ingin kamu sampaikan setelah membaca pesan saya , ujar Han-Tiong , “taihap , saya menyesali semuanya dan tidak mengulang lagi perbuatan saya

, “kenapa engkau menyesal lam sicu ? Han-Tiong menatap sejenak wajah yang tertutup itu hanya bagian mata yang kelihatan itupun mata yang sebelah yang kelihatan , dan yang sebelah agak tertutup , “apakah karena bencana yang engkau alami sicu ? “ “benar taihap , Han Tiong menarik nafas “hmh.. maukah engkau mendengarkan pandanganku lam sicu ? , hoa kok siulam sejenak melihat wajah gagah dan ramah itu , swat hong menatap wajah kekasihnya ini , semakin takjub dan kagum dan ia yakin bahwa orang mendatangi mereka ini adalah jai hwa cat yang semalam berniat cabul padanya , matanya berbinar menatap kekasihnya , “tentu taihap , sahutnya mengangguk , “lam sicu , sesal karena luka , jera karena takut ,ketahuilah bahwa luka adalah suatu kondisi yang bisa saja berubah kapan saja , dan hal itu sudah bagus dan memang kadang harus demikianlah awalnya namun alangkah begusnya jika tidak berhenti sampai disitu, maksudnya lam sicu sesal itu karena dorongan hati yang lahir dari pengkajian dan pertimbangan diri , sebab kalau hanya karena luka dan jera karena takut luka , maka saat luka sembuh dan saat takut sirna

, maka sesalpun kehilangan pondasi , namun jika sesal sampai pada pondasi hati yang sadar akan kebejatan selama ini adalah salah , maka sesal dan jera itu akan bertahan kokoh karena pondasinya adalah kesadaran , “lam sicu seluruh kita ini punya martabat , tidak terkecuali sicu sendiri

dan kunci martabat dari manusia adalah sejauh mana ia menghormati wanita , kenapa ? karena ibu adalah wanita , siapakah diantara kita yang menafikan keagungan seorang ibu

, tidak ada , jatuh bangunnya suatu generasi ada ditangan wanita , jika wanita bermartabat maka bermartabatlah generasi itu , tapi jika wanita di tindas dan diperlakukan tidak pada tempatnya sehingga terbuang pada kehinaan maka alamat hancurlah martabat manusia , jadi lam sicu jika anda sadari bahwa kejahatan yang selama ini sicu lakukan adalah mempermainkan martabat anda sendiri maka kapan dan dimanapun anda tidak akan mengulanginya lagi , dan terakhir lam sicu , menyesali kejahatan adalah gerbang kebaikan dan menyadari kejahatan adalah bagunan kebaikan , jika anda hanya berdiri digerbang boleh jadi kamu akan berpatah balik dan keluar , tapi jika kamu masuk kedalam bangunan maka kamu akan selalu menetap didalamnya

sesaat hening , baik hoa kok sui lam dan swat hong tertunduk mendengar uraian Han Tiong , kemudian dengan menjura hoa kok siu lam berkata , “sungguh apa yang kudengar malam ini taihap membuka kesadaran saya dan menyimpulkan bahwa sudah sepatutnyalah saya berubah , “aha … kesimpulan yang sangat bagus lam sicu , jika anda sudah merasa patut berubah

, maka perubahan itu akan mengelir tulus tanpa tekanan , saya gembira mendengarnya , “nah sekarang lam sicu , pemilik penginapan menderita rugi karena atap salah satu kamarnya jebol , tentu dia harus perbaiki , lalu menurut anda apa yang kita lakukan untuk menutup kerugiannya itu ? karena anda dan kami berdua terlibat dengan itu , “Tai-hap , karena punca masalah adalah saya , maka saya akan menutupi kerugian pemilik penginapan , “hmh… kalau begitu lakukanlah lam sicu , hoa kok sui lam bangkit dan mendatangi pemilik penginapan , pemilik mengangguk-angguk dengan senyum menjura kepada hoa kok sui lam , sementara Han Tiong memesan sebungkus nasi pada pelayan , setelah hoa kok sui lam kembali kemeja dimana Han-Tiong dan swat hong , hoa kok sui lam menjura pada swat hong , “lihap , aku mohon diberi maaf atas kelancanganku kepada lihap , “lam sicu saya beri maaf , sahut swat hong sambil memeluk lengan Han Tiong karena terkejut permintaan maaf yang datang tiba-tiba kepadanya , “lam sicu urusan ini sudah selesai , dan ini sebungkus nasi hangat baru kupesan pada pelayan , bawalah , kamu harus makan , dan aku tahu bahwa sicu akan mampu membeli makanan lebih dari ini , hanya karena saya sangat ingin memberi , maka tolonglah diterima , mata hoa kok siu lam menatap muka tampan , ramah dan berkharisma itu , tak sadar matanya berkaca-kaca , hatinya terenyuh mendengar pendekar besar ini sangat ingin memberi kepada dia dan minta tolong supaya ia menerimanya , maka dengan gemetar tangannya menerima sebungkus nasi itu , “terimakasih taihap , dengan kejadian malam ini maka fahamlah saya kenapa liok lim selama ini jadi tawar , ujarnya dan diapun meninggalkan penginapan itu

Han Tiong berbalik menatap swat hong yang bengon menatapnya , “aih … kenapa dengan engkau moi-moi ,

tegurnya senyum sambil menepuk pundak swat hong ,” ah .. kejadian yang mengagumkan koko , apa yang koko lakukan ini benar-benar membuat saya takjub , sahutnya makin sayang , “tapi koko kenapa siu lam itu menutup mukanya , kenapa dengan mukanya koko ? , “mukanya telah memukul julukannya

, namun saya kagum dengan pengetiannya , sahut Han Tiong , “dan besok kita akan melanjutkan perjalanan hong moi , “oo , jadi urusan ini yang menunda perjalanan kita koko , Han Tiong mengangguk , kemudian mereka kembali kekamar masing- masing dan beristirahat

Keesokan harinya mereka meninggalkan kota secuan , dan ditengah perjalanan seorang tosu tua bermuka kuning mencegat mereka , “kim khong taihap , maaf saya menggangu perjalanan jiwi berdua , “apa maksudnya totiang ? , “ kenalkan saya Ma bin lohap (pertapa muka kuda) , ujarnya memeperkenalkan diri , “saya telah lama mendengar nama kim khong taihap dan hari ini baru bisa berhadapan dan sungguh mengherankan bahwa kim khong taihap ternyata masih sangat muda , “harusnya kin khong taihap bagaimana menurut totiang
DONASI VIA TRAKTEER Bagi para cianpwe yang mau donasi untuk biaya operasional Cerita Silat IndoMandarin dipersilahkan klik tombol hati merah disamping :)

Posting Komentar