Keturunan Pendekar (She Taihiap) Jilid 1

Jilid 1

Sungai ular demikian nama sungai yang diapit dua tebing curam disebelah selatan kota ki- bun, airnya mengalir deras seiring gemercik suranya yang khas menerpa bebatuan hitam membuat suasana hutan yang lebat itu terkesan angker , larik

sinar mentari yang menerobos rimbunnya dedaunan menambah suasana pagi itu lengang dan sunyi , kicau punai tidak terdengar hanya suara gemercik air yang mengalir , namun ditengah kesunyian itu seorang wanita cantik sedang bersemedi , dari raut mukanya yang pucat menunjukkan bahwa wanita itu sedang terluka dalam , wanita itu adalah Khu-gin-bi yang sudah dua hari melarikan diri dari kota ki-bun karena tidak mampu mengalahkan pendekar kawakan seorang bengcu liok- lim yang budiman Kim-Khong-Taihap yang tampan rupawan yang juga sudah menjadi suaminya dalam tekanan

Setelah matahari kian tinggi naik dari ufuk timur Khu-gin-bi membuka matanya , nafasnya yang sesak sudah normal kembali , mukanya yang pucat sedikit merona merah , luka yang ia derita untuk tingkat sin-kang dibawahnya luka itu adalah luka berbahaya karena kekacauan peredaran darah disebabkan oleh dua tenaga sakti yang berbeda , tapi khu-gin- bi memiliki dua dasar sin-kang yang sama dengan tenaga pukulan lawan yang ia terima sehingga dengan bersemedi dan mengerahkan tenaga saktinya , peredaran darah kacau itu titik demi titik diperbaiki dan bagian yang sumbat dijebol dengan tenaga saktinya disesuaikan dengan hawa sakti yang menyumbat sehingga peredaran darahnya mengalir lancar

Badannya yang terasa lelah direbahkan hingga siang kemudian khu-gin-bi berdiri membuka pakaiannya dan dengan telanjang turun kesungai yang jernih , tubuhnya sintal dengan kulitnya yang putih dengan lekuk yang indah melangkah ketempat yang agak dalam , khu-gin-bi membersihkan diri menggosok seluruh bagian tubuhnya , hampir satu jam khu-gin-bi menyegarkan tubuhnya dalam air dan ketika perutnya berbunyi dan rasa lapar menyergapnya ia keluar dari sungai dan memakai pakainnya kembali kemudian khu-gin-bi mencari buruan untuk pengisi perutnya , tidak lama ia mencari seekor ular sebesar lengan orang dewasa sedang merayap disebuah dahan , dengan sekali sambar dengan pedangnya kepala ular itu sudah buntung dan badannya menancap diujung pedang khu-gin-bi

Hanya berselang satu jam khu-gin-bi sudah menikmati daging ular yang dipanggangnya , perutnya sudah kenyang , tubuhnya yang segar dan nyaman ditambah hawa yang sejuk dipinggir sungai membuat mata khu-gin-bi mengantuk , maka ia pun membaringkan tubuhnya dan tidak lama tertidur pulas , saat malam menggantikan siang khu-gin-bi bangun dan menyalakan api sehingga tempat itu terang kemudian memakan kembali sisa daging panggang ular sambil memikirkan rencana selanjutnya , setelah lama berpikir khu-gin-bi memutuskan untuk tinggal di hutan itu untuk sementara karena ia masih merasa jerih jika ia keluar dari tempat itu dan memasuki kota ki- bun akan bertemu dengan kim-khong-taihap , khu-gin-bi merasa harus kembali ke-kibun untuk melihat keadaan sucinya liok-swi-hoa atau “im-kan-ok-niocu” dan rekannya luimina atau “cui-beng-bi-moli” yang entah bagaimana keadaanya setelah tumbang dikalahakan oleh kim-khong-taihap dan istrinya bonita

Khu-gin-bi menikmati kehidupannya yang sedang menyembunyikan diri dengan melatih ilmu-ilmu saktinya terlebih dua ilmunya yang terakhir didapatkannya dari Han-Bu-Ong yang merupakan intisari ilmu delapan iblis yang berada di kwi- ban-san dan kedua ilmu ini yang setidaknya dapat mengimbangi ilmu kim-khong-taihap tapi tidak cukup untuk mengalahkannya , dengan kegesitan penuh dan gerakan- gerakan indah jurus “ho-jiauw-swat-ciang” ia mainkan setelah itu khu-gin-bi memainkan ilmu pedangnya yang luar biasa dalam rangkaian jurus “pek-ban-in-kiam” gelombang pedang mengaung mengeluarkan hawa panas dan dingin setelah merasa cukup khu-gin-bi lalu berburu untuk mengisi perutnya .

Dua bulan kemudian Khu-gin-bi merasa tubuhnya lemas dan merasakan malas yang sangat dan seminggu kemudian perutnya terasa mual dan mau muntah hal itu sangat menggelisahkannya dan mencoba mengingat-ingat apa yang dimakannya sehingga perutnya mual namun ia tidak menemukan jawaban selama sebulan lebih khu-gin-bi menderita dengan perutnya yang mual ini dan dia belum menemukan penyebab penyakitnya ini , setelah mual ini hilang dia merasa gembira namun hal itu tidak berlansung lama karena pada malam khu-gin-bi hendak tidur ia merasa aneh dengan perutnya dan bahkan terkejut saat merasakan gerakan dalam perutnya “hah… ada apa dalam perutku waduh .. apakah aku sedang hamil ? … hah.. aku hamil , mengandung… anak siapa ? dia ingat terakhir berhubungan dengan Kim-khong- taihap meruguk birahi kemesumannya selama seminggu , “waduh… anak kim-khong-taihap dan anak ini bukan anak haram karena sebelum melakukannya kim-khong-taihap menyuruh mereka melakukan upacara pernikahan

Khu-gin-bi merasa gelisah akan kehidupan yang ada pada perutnya , dia bingung mau berbuat apa terlebih beberapa bulan kemudian perutnya makin besar semakin takut dan gelisah khu-gin-bi di buatnya diperas pemikiran hal yang akan dilakukannya kemudian ia berpikir , “tidak .. aku tidak mau melahirkan dihutan ini , aku harus ke-kibun ketempat suci , jika ia masih hidup bagus tapi jika sudah mati melahirkan didalam rumah lebih baik daripada ditengah hutan , sialan kim-khong- taihap bisa-bisanya menghamiliku sementara cung-sin , lui- kong , sin-hong dan bahkan keluarga phang tidak mampu membuahiku , seminggu kemudian khu-gin-bi nekat keluar dari tempatnya menuju kota ki-bun Disebuah dapur rumah yang megah dan indah enam orang wanita sedang sibuk mempersiapkan makanan “siu-lan bawalah makanan ini ke kamar nona lumina dan ini ouw-mei kepada siocia dikamarnya , “baik kin-pek-bo, kedua wanita yang disuruh wanita yang sudah berumur yang dipanggil pek- bo segera kemuar dari dapur dan memasuki ruangan tengah dan masuk kedalam dua kamar yang bersebelahan , swi-hoa dengan muka masih meringis kesakitan dan mata sembab air mata melihat kedatangan dua pembantunya , swi-hoa baru siuman setelah larut malam badannya lemah tidak berdaya , nyeri yang bersangatan ia rasakan setelah siuman , tulang siku dan lututnya yang patah juga lepas menyebarkan nyeri keseluruh roma ditubuhnya , swi-hoa mengingat bagimana badannya melambung digerakkan kim-khong-taihap dan merasakan dua sikunya yang patah berikut dua sendi lututnya , swi-hoa mengingat kembali perkataan kim-khong-taihap yang membrikan pilihan kepada ia dan lumina namun jawaban mereka mengakibatkan kim-khong-taihap melakukan hal ini kepada mereka , tidak terasa swi-hoa menangis karena nyeri yang menghentak-hentak tubuhnya dan marah karena tidak berdaya sambil menangis swi-hoa menyumpah-nyumpah kim- khong-taihap , hal yang sama juga terjadi dikamar sebelah dimana lumina terbaring tidak berdaya , hanya berselang beberapa saat lumina siuman setelah swi-hoa , dan dengan muka meringis kesakitan dari nyeri tulang siku dan lututnya yang patah lebih parahnya lagi lumina mengalami kekacauan peredaran darah , lumina merasa sakit dan merasa marah pada kim-khong-taihap namun ia kecelik akan kepalanya yang mendadak pening akhirnya ia berusaha menelan kemarahannya dan merasakan hentakan nyeri tulang yang patah , ketika lumina mendengar swi-hoa menyumpah- nyumpah “swi-hoa bagaimanakah keadaanmu ? , segera kata- kata kotor dan sumpah serapah itu berhenti ,

“apakah kamu sudah siuman lumina ? , “sudah , bagaimana keadaanmu ? , “aku tidak bisa berbuat-apa-apa lagi kedua lututku patah dan lepas begitu juga kedua sikuku , hu..hu… ini

semua karena bahgsat kim-khong-taihap , “aku juga mengalami hal yang sama dan celakanya peredaran darahku juga tidak normal , sampai pagi kedua gadis sesat itu menangis dan setelah itu swi-hoa memanggil pelayan , “kemana mereka yang membuat aku seperti ini ? apakah mereka sudah pergi , “sudah siocia , setelah membaringkan siocia dan lumina mereka pergi dan menyuruh kami menjaga siocia dan lumina , “hmh… sudahlah , kalian siapkan makanan untuk kami , :”baik siocia akan segera kami hidangkan dan akan menyuapi siocia dan lumina , swi-hoa mendengar ia akan disuapi menjadi makin sedih dan merasa tidak berdaya dan tidak berguna

dengan telaten enam pelayan itu mengurus swi-hoa dan lumina

, dari memasakkan makanan , memandikan , mengganti baju , mengangkat tubuh keduanya jika ada keperluan lain seperti kebelakang atau keduanya ingin ke kuar dan duduk dihalaman , selama dua bulan rasa nyeri tubuh mereka hilang namun lumina tubuhnya masih menyimpan hal yang sewaktu-waktu membuat dia kritis yaitu peredaran darahnya yang kacau dan selama dua bulan lumina berusaha unruk selalu tenang sehingga dalam ketenangan itu terbersit penyesalan yang berakhir puda buncahan air matanya yang berderai , lumina mengingat semua masa lalunya yang penuh dengan kebejatan

, kemesuman , dan ketika semua itu mendera hatinya dipuncak rasa sesal itu muncul kerinduan dan sayang kepada Han-Tiong pemuda rupawan nan sakti tiada terlawan seorang bengcu budiman pemimpin jagad persilatan , lelaki itu telah menikahinya walaupun itu hanya helah untuk memenuhi kemesuman mereka ditengah ketidak berdayaannya dibawah ancaman , namun kerinduan dan saying itu berusaha ditepisnya mengingat bahwa lelaki itu telah membuat dia tidak berdaya tapa daksa

Memasuki bulan ketiga baik swi-hoa dan lumina merasakan hal yang aneh pada tubuh mereka , perut mual dan mau muntah dan kepala sering pusing , lumina semakin heran karena pikirannya tenang tidak mempengaruhi jalan darahnya tapi kenapa ia mual dan mau muntah sesuatu hal pernah dirasakan ketika dia bersama sin-hong , suatu ketika lumina dan swi-hoa didudukkan pelayan di depan rumah untuk menimati siraman mentari pagi dan menghirup udara segar , “lumina ? aku tidak kenapa perutku sering mual dan kepalaku sering pusiang , “heh

… kenapa bisa ? apakah peredaran darahmu juga kacau akibat melawan kim-khong-taihap ? , “apa maksudmu lumina ? aku tidak mengerti dan tidak ada yang kacau dalam peredaran darahku , swi-hoa salah satu efek pukulan dari kim-khong- taihap adalah mengacaukan jalan darah karena dua hawa yang keluar dari pukulannya , hal ini pernah kami alami bersama sin- hong diselatan , dan tidak boleh pikiran tersentak memicunya seperti marah , gembira , menegrahkan tenaga , sebab jika hal itu dilakukan akan mengakibatkan rasa mual dan pusing dan jika berkelamaan bias fatal yang berakibat kematian , “aku tidak merasakan peredaran darahku buktinya aku kemarin marah- marah menyumpahi kim-khong-taihap aku tidak mual dan pusing , tapi beberapa hari ini aku merasa mual dan pusing

“siocia hal itu wajar karena siocia lagi hamil , :hah..! aku hamil..! aduh bias-bisanya aku hamil , kin-pek-bo kepala pelayan itu

tersenyum , “yah ! bisalah siocia ,kan siocia punya suami ? “hah.. bangsat kim-khong-taihap , aku tidak mau … swi-hoa pani dan bingung , ingin rasanya ia memukul perutnya namun apalah daya dia tidak punya kekuatan , tangannya menggelantung tidak berdaya , lumina yang mendengar itu berusaha menengkan dirinya , menghilangkan bayangan bahwa dia hamil , lama lumina terdiam dalam usaha menenangkan debaran jantungnya , namun saat merasa jebol bahwa dia memang hamil oleh Han-Tiong kerinduannya membuncah timbul rasa nyaman yang tidak terlukiskan , air matanya berderai , cintanya tumbuh mekar , pikirannya menjerit sayang , “ah anak bengcu suamiku , anak si rupawan suamiku , aku mengandung anaknya , ah.. bengcu suamiku yang tampan anakmu ada pada rahimku , rasa itu membuat hatinya hangat , kerinduan dan cinta yang tumbuh membuat dia bahagia menerima kejadian yang sama ini lumina dan swi-hoa berbeda jauh , lumina dengan keberadaan anak Han-Tiong membuat dia bahagia , cinta bersemi dalam hati , tapak daksa yang dialaminya berganti dengan hamparan pasrah , dia mampu menerima dan memaklumi bahwa hal ini pantas diterimanya , oleh karena itu kehamilannya membuat batinnya tenang dan nyaman , lain hal dengan swi-hoa, kehamilannya menambah kebenciannya kepada Han-Tiong ,sudahlah ia tapadaksa malah ditambah dengan kehamilannya walaupun itu awal prosesnya ia yang memaksakan pada Han-Tiong namun ia tetap menyalahkan Han-Tiong , batinnya remuk berkecai terhempas pada jurang keputus asaan

Setelah hamil keduanya membesar , janin dalam perut mereka sudah bergerak dan bereaksi , swi-hoa makin menderita batinnya namun bagi lumnina yang menderita adalah tubuhnya

, kadang reaksi bayi dalam perutnya menyentak mebuat rasa sakit yang memicu peredaran darahnya berakibat mual dan pusing , namun dengan sekuat tenaga ia berusaha menghilangkan rasa sakit itu dengan membayangkan muka han-tiong , kharisma yang dimiliki han-tiong , ketenangannya yang akhirnya hatinya dengan bangga mengatakan , “bengcu suamiku , anakmu ada padaku , sakit ini tiadalah seberapa dibanding dengan apa yang telah kamu taruh dalam rahimku , anakmu , anak kita , bengcu sayangku aku akan berusaha melahirkannya ,aku tidak mau mati karena sakit ini , tidak … tidak ada yang sakit , anak suamiku harus kulahirkan , anak bencu pujaanku akan kulahirkan ….., thian….! Berikan kekuatan padaku anak suamiku harus lahir baru aku mau mati , tidak ada yang sakit… tidak ada yang sakit …

Hampir mendekati sembilan bulan ketika itu lumina dan swi-hoa duduk di ruang tengah ,tiba-tiba dari luar datang perempuan hamil , swi-hoa terkejut , “bi-moi … ah kamu juga ternyata hamil

, “benar suci ! kamu juga dan lumina juga , bangsat berminyak si bengcu itu , mendengar umpatan gin-bi tak dapat tidak swi- hoa dan lumina tertawa , namun fatal bagi lumina perutnya mual kepalanya pusing , ia berusaha untuk tenang , namun tidak bias karena disusul ketubannya pecah , melihat itu swi- hoa memanggil-manggil pelayan , enam orang pelayan segera terburu-buru keluar dan kin-pekbo dengan cekatan memrintahkan hal yang akan dilakukan kepada lima anak buahnya , lumina sudah pucat , dan bahkan memuntahkan darah , kin-pek-bo sudah membaringkan lumina , lumina lalu menjerit , “bengcuuuuu….. suamiku ! anakmu , anakmuuuuuuuuuuuuuuuuuuu , “hoak… hoak… “ lumina tanpa dapat melihat anaknya yang lahir karena matanya terpejam ketika mengerahkan sisa tenaganya hanya suara tangisan itu dalam dua tarikan ia dengar dan putuslah nyawa lumina

Pelayan segera membersihkan bayi laki-laki yang montok dan sehat , swi-hoa dan gin-bi terpana melihat lumina dengan wajah yang menunjukkan kesakitan saat nyawanya melayang , “kenapa dengan kalian cici , apa yang kalian alami , “hmh… sibagsat kim-khong-taihap telah membuat kami tapa daksa , bahkan lumina mengalami kekacauan peredaran darah dan tidak boleh ada hal yang menyentak memicu peredaran darahnya , karena kita tertawa tadi membuat dia menjadi seperti itu , “sialan benar si bengcu itu sudah membuahi kita , dan meninggalkan kalian dengan tapa daksa , lihatlah nanti akan kumakan jantungnya dan kuminum darahnya , “benar bi- moi kalau kamu dapat kesempatan itu berikan juga hatinya padaku , gin-bi yang dilanda amarah itu mendekati jasad lumina dan mengangkatnya kebelakang rumah dan dengan dibantu lima orang pelayan menggali tanah dan menguburkan lumina

Dua hari berikutnya swi-hoa menjerit memanggil pelayan karena ketika bangun tidur air ketubannya pecah membuat batin yang berselimut dendam dan amarah pada Han-Tiong berubah jadi ketakutan , wajah lumina terbayang di matanya , para pelayan segera mempersiapkan segala keperluan melahirkan , kin-pekbo sudah berteriak-teriak supaya swi-hoa mengambil nafas dan ngeden , keringat swi-hoa sudah membanjir , rasa sakit yang dideritanya tiada terperikan , perjalanan bayi yang akan keluar dari kedua buah pinggulnya membongkar nyeri pada pinggulnya yang dulunya remuk oleh ujung sabuk dari bonita , nyeri itu bersatu padu dengan sakitnya saat melahirkan , hal ini membuat swi-hoa berkeringat dingin nafasnya sesak dengan mata membeliak berusaha melepaskan tanggungan dari rahimnya , kin-pekbo dengan cekatan menerima kepala bayi itu dan menariknya terdengarlah lengkingan suara tangisan yang nyaring , tapi suara itu sudah tidak menggugah swi-hoa karena dengan mata terbeliak dengan mulut kiut miut karena rasa sakit telah melepaskan nyawanya

Hal ini membuat gin-bi menangis , sucinya mati dengan wajah mengerikan , gin-bi mengerung-ngerung sesugukan memeluk jasad swi-hoa , kin-pekbo membersihkan bayi perempuan yang dilahirkan swi-hoa dan meletakkan disamping bayi lumina yang sedang diberi air susu oleh seorang pelayan , “kin-pek-bo kasihan benar anak-anak ini , “benar , antah apa jadinya nanti mereka ini , ayahnya tidak tahu mereka ada , “lalu bagaimana dengan bi-siocia ? , “bagaimana apanya ? , “apakah dia kan mau merawat kedua bayi ini , “hus.. itu urusan nanti , ingat kita masih punya tanggungan dari ayah mereka ini , kemudian kin- pek-bo segera mendekati kamar swi-hoa dimana gin-bi masih menagisi mayatnya , “bi-siocia , apakah yang akan kita lakukan dengan mayat siocia , “kin-pek-bho , biarlah hari ini suci di semayamkan disini , besok baru dikubur , “baiklah bi-socia , kin- pek-bo berbalik dan meninggalkan kamar

Seminggu setelah mayat swi-hoa dikubur , gin-bi pun melahirkan seorang bayi lak-laki , setelah kin-pekbo memebrrsihkan dan membedongnya dan hendak meletakkannya disamping gin-bi , gin-bi malah memarahinya , “jangan letakkan disini ! bawa dia kebelakang satukan dengan anak lumina dan suci , kin-pek-bho keluar dari kamar dan membawanya keruangan belakang dan membaringkan disamping dua bayi lainnya , keenam pelayan itu memandangi tiga bayi yang sehat dan montok itu , “kin-pekbo ! ketiganya belum punya nama , sipakah nama ketiga bayi ini , “kita tidak berhak menamainya karena masih ada ibu dan subo mereka , “tapi kin-pekbo sepertinya bayi ini juga tidak diterima ibunya ,

„walaupun tidak diterima mungkin saat ini , karena ibunya masih marah dengan ayahnya , “kin-pek-bo bagimana menurut pek-bo hubungan yang ditetapkan hanya seminggu dengan upacara pernikahan , “hal itu lebih baik daripada anak ini menjadi anak haram , tapi sungguh ayah mereka ini seorang yang terhormat dan bijak, “maksud kin-pek-bo ? , “kita tahukan ayah mereka ini ditawan dan dipaksa ibu-ibu mereka ini untuk melakukan kemesuman , hal ini tidak bias ditolak oleh ayah anak-anak ini karena istri dan ketiga lihap terancam bahaya penghinaan , namun walaupun keadaan terpaksa ayah mereka telah menyelamatkan kemanusian mereka dengan mengambil

tindakan yang tidak lazim itu dan itu sungguh luar biasa , “benar apa yang dikatakan kin-pekbo , tapi she apakah bengcu yang budiman lagi sakti itu yang tentunya akan melekat pada ketiga anak-anak ini , “hal itu mudah diketahui , tanyakan saja dimana ada bukoan atau piauwkiok , “ah .. kalau begitu saat belanja aku akan singgah di sebuah piauwkiok , “hal itu baik siu-lan , sahut kin-pekbo dan kemudian empat orang dari mereka kembali kedapur semntara dua orang menjaga ketiga bayi itu

Selama setahun gin-bi tetap tidak bisa menerima anaknya bahkan kebenciannya semakin menjadi-jadi ketika melihat anaknya , “siocia alangkah enaknya jika mereka dipanggil dengan nama masing-masing , “sudahlah ..! jangan ganggu aku

! kalau kalian mau kasih nama terserah , mendengar bentakan itu kin-pekbo dengan pucat kembali keruang belakang , “bi- siocia belum dapat menerima anak ini dan dia tidak mau menamainya , “kalau begitu kita saja yang kasih nama kin- pekbo , ini untuk memudahkan kita mengurusnya selama sisa perjanjian kita dengan ayah mereka yang tinggal tiga bulan lagi

, hmh…. Sebaiknya begitu , ada diantara kalian yang sudah merancang nama pada mereka , saya hanya merancang nama untuk anak perempuan siocia , saya juga , saya juga untuk siauw-socia sudah punya ancang-ancang , “ah.. kalau begitu runyam , tapi saya punya pendapat karena siu-lan sudah memberi tahu kita bahwa ayah mereka ini adalah kwee-han- tiong , maka siu-lan tidak lagi memberikan nama , bagaimana , “baiklah kin-pekbo , “nah siapakah nama yang kalian berikan kepada siuw-socia , “kalau aku namanya adalah kwee-lian , “dan kamu ? , “kwee-goat , “sudah kalau begitu , kita gabung saja sehingga namanya kwee-goat-lian , “aha.. itu bagus kedengaranya kin-pekbo ,lalu kedua saudaranya ini ? , “sebaiknya kin-pekbo saja yang memberikan nama ? baiklah kalau begitu , kin-pekbo berpikir sebentar sambil memandang kedua bayi laki-laki itu , “anak lumina namanya adalah kwee- kim-hoan dan anak bi-siocia adalah kwee-khong-huan , “boleh kami tahu kenapa kin-pekbo memberi nama demikian ? , “boleh

! karena saya ingin menghubungkan keduanya pada ayahnya, sebab kata siulan ayah mereka ini bergelar kim-khong-taihap dan keduanya adalah cincin dan gelang ayahnya , “hmh tepat dan bermakna sekali kin-pekbo Pada tahun kedua gin-bi tiba-tiba memanggil keenam pelayan itu , “besok kalian semua boleh meninggalkan rumah ini karena aku juga akan meninggalkan tempat ini beserta ketiga anak itu , “bolehkah kami tahu kemana siocia akan pergi dengan ketiga anak siocia “tidak boleh , siapkanlah anak-anak itu dan kemasi bajunya , “baik siocia , kemudian mereka mengerjakan perintah gin-bi , “sudah selesai siocia , pakaian goat-lian maupun pakaian kim-hoan dan khong-huan sudah kami satukan dalam buntalan , “sudah ! kalau begitu , kami akan berangkat , “baik siocia dan selamat jalan , gin-bi dengan kecepatan kilat berkelabat dan dengan gesit berlari cepat , sebentar saja gin-bi sudah jauh meninggalkan kota kibun

“In-san-teng” (puncak bukit halimun) sebelah timur kota hailar adalah satu tempat yang indah dengan pemandangan sangat mempesona karena lembahnya yang landai bertabur ilalang yang luas disebelah selatan dan hutan cemara disebelah utara dan aliran sungai yang diapit dua lembah penuh dengan bunga cilan disebelah barat dan laut lepas disebelah timur , terlebih ketika pagi saat mentari akan terbit membuat cahaya laut kuning keemasan , tempat itu sulit dijangkau karena hutan dikakinya sangat lebat banyak bersarang binatang buas , dan juga pendakian pada lerengnya sangat berbahaya karena banyak terdapat jurang-jurang terjal dengan tanah liat basah

Tapi in-san-teng bukan tidak berpenghuni , ada orang hidup dipuncak yang dingin itu terbukti dengan adanya tiga gubuk yang pagi itu atapnya berasap menandakan penghuni rumah sedang membuat sesuatu didapaur gubuk itu , jika ditengok kedalam gubuk sebelah barat seorang kakek tua dengan rambut berwarna putih panjang sampai kepunggungnya sedang memasak sepoci air , matanya besar sebelah sementara yang satunya lagi hampir tertutup , umurnya sekitar tujuh puluh tahun dia adalah kao-lun sute dari toat-beng-kwi salah satu dari thian- te-sam-kwi ,masa mudanya ia dikenal dengan julukan “pak- giamlo-ong” (raja maut dari utara) dan dari gubuk kedua juga dihuni seorang kakek yang berumur tujuh puluh lima tahun yang berwajah sebelah hitam sehingga kerut diwajahnya menambah keseraman mukanya namanya gak-bun dan julukannya adalah “im-kan-si-ci” (utusan dari akhirat) dan pada gubuk ketiga dihuni seorang nenek tua berumur enam puluh tahun , wajahnya juga tidak kalah seram , sebelah matanya berwarna merah dan lobang hidungnya hampir terrtutup karena penyek kulit mukanya putih dan dia memakai pemerah bibir , dia adalah ouw-lan dan lebih dikenal “mo-bin-kwi-bo” (biang iblis bermuka setan) dia juga adalah sumoi dari im-kan-si-ci

Dulu empat puluh tahun yang silam ketiga penghuni in-san-teng adalah penjahat-penjahat kawakan yang banyak menebar kejahatan dan ketiganya terlibat cinta segi tiga dimana mo-bin- kwi-bo sebelum wajahnya rusak adalah seorang gadis yang cantik dan diperebutkan pak-giam-lo-ong dan im-kan-si-ci , urusan cinta itu sangat rumit karena ouw-lan mencintai kao-lun namun dia dengan suhengnya sudah berjanji saling mencintai dan akibatnya kao-lun dan gak-bun saling tempur , kao-lun tidak mau melepas ouw-lan karena ia mencintai dan dicintai sementara gak-bun juga tidak mau kalah karena merasa sudah mengikat janji dan janji itu juga bersambut oleh sumoinya dan pada pertempuran itu ouw-lan berusaha melerai yang berakibat ketiganya terluka , ouw-lan hancur hidungnya karena dihantam jotosan suhengnya dan matanya kirinya keracunan kena hawa totokan kao-lun , karena menyesalnya kao-lun menotok matanya hingga bengkak sementara gak-bun menampar sebelah mukanya

Pagi itu kao-lun , gak-bun dan ouw-lan duduk bersama ditengah lapangan depan gubuk mereka , “kao-lun dan lan-moi kita sudah berada disini selama tiga puluh tahun dan selama itu kita telah melatih diri dan juga menciptakan jurus-jurus hebat , jadi menurut saya apalah artinya yang kita lakukan selama ini jika tidak ada yang mewarisi ilmu-ilmu kita , „jadi maksudmu kita akan turun dari sini dan memasuki dunia ramai , “benar kao-lun

. “aku setuju suheng , jika ilmu yang kita miliki tidak diwariskan maka akan sayang dan tentunya generasi hek-to akan lemah , “hal demikian juga aku setuju saja , apalagi setelah satu tahun lalu saya turun kekaki bukit, saya mendengar seorang bengcu dielu-dua orang pemburu , dan hal itu membuat saya jengkel “kalau bengcunya dari golongan hek-to kenapa harus dijengkelkan bukankah itu membanggakan , “bangga apanya lan-moi , mana ada dari golongan kita yang memakai julukan

taihap , “memang julukannnya apa kao-lun ? “julukannya adalah kim-khong-taihap gak-bun , “ahh…., kalau begitu berseberangan dengan kita dan hal ini membuat kita perlu turun untuk menegakkan kembali citra golongan kita , jadi jika setuju marilah kita turun dan berpisah demi untuk menumbuhkan kembali kekuatan pada golongan kita dengan harapan mereka dapat merebut gelar bengcu dan menguasai liok-lim , “aku setuju gak-bun , “aku juga suheng , bengcu yang dikatakan lun-ko harus dibinasakan , “baiklah sumoi , kamu dibagian timur ini , kao-lun biar kembali ke utara dan saya akan keselatan , kemudian ketiganya berdiri dan dengan cepat berkelabat menuruni puncak , setelah sampai kekaki bukit ketiganya berpisah menuju arah yang sudah mereka sepakati

setelah berpisah dengan gak-bun dan kao-lun , dua minggu kemudian ouw-lan memasuki kota changchung , sebuah rumah makan ia masuki dan disambut seorang pelayan , “sediakan arak dan makanan , “baik lo-bo , silahkan duduk dan harap bersabar ! kami akan segera menghidangkannya , tidak lama makanan dan minuman pun datang , ouw-lan atau mo-bin-kwi- bo dengan lahap menyantap makanannya , kemudian empat orang piauwsu memasuki rumah makan , “a-ming tolong makanan dan minuman untuk empat orang , “baik lou-pangcu, apakah araknya yang biasa pangcu ?, “benar ! araknya yang biasa, setelah menyampaikan pesanan, lou-pangcu dan ketiga anak buahnya mengambil tempat duduk , “setelah istirahat tiga hari saya akan kembali kesinyang sekaligus akan mengawal kelaurga bu-wangwe yang hendak kesinyang , “pangcu..! menurut saya sebaiknya pangcu istirahat saja barang seminggu di kantor kita , biarlah pouw-bin dan In-kang sebagai wakil pimpinan cabang beserta rekan piauwsu yang mengawal kelaurga bu-wangwe , bukankah benar In-piauwsu ? , “benar sekali kata ketua cabang pangcu ! biarlah kami berdua yang akan memimpin rekan yang lain mengawal keluarga bu- wangwe , lagian kami dengar bahwa pangcu baru kembali dari selatan memenuhi pertemuan dengan bengcu , “hmh… baiklah kalau begitu song-kai-bun , lou pangcu menjawab ketika dua pelayan mendekati meja dan menghidangkan makanan, lalu kemudian mereka pun makan , setelah selesai makan , “pangcu

! bagaimana pertemuan di pulau kura-kura , sambil menyandarkan tubuhnya lou pangcu menjawab , “pertemuan luar biasa besar song-sicu , “luar biasanya bagaimana pangcu

? , “hampir empat ratus orang orang kami yang hadir disana , “lalu yang dibicarakan apa saja pangcu , “hal yang pertama adalah sambung rasa dengan bengcu setelah tujuh tahun mendiami pulau kura-kura , kemudian yang kedua membicarakan keadaan liok-lim selama tujuh tahun terakhir dan yang ketiga adalah rencana bengcu yang hendak membuka bukoan lima tahun akan datang , “aneh sekali pangcu ! , “aneh bagaimana maksudmu ! song-sicu ? , “aneh karena bengcu mau membuka bukoan tapi sudah disampaikan waktu pertemuan itu , “hehe… memang betul jika yang disampaikan hanya itu , “memangnya ada lagi pangcu ? , “ada song-sicu , , “apa itu pangcu ?

“ketahuilah oleh kalian bahwa bengcu selain menyampaikan rencana pembukaan bukoan , bengcu juga menawarkan satu keturunan dari seluruh taihap ,lihap ,kauwsu dan pangcu baik dari piauwkiok maupun kaipang di empat wilayah untuk dapat menjadi murid bengcu ,dan oleh karena itulah bengcu akan membuka bukoan pada lima tahun akan datang , sebab dengan jangka lima tahun itu kepada seluruh yang ditawarkan bengcu dapat mempersiapkannya , “apakah hal itu satu kemestian pangcu ? , “tidak song-sicu , kepada orang yang ingin saja , “lalu bagaimana reaksi taihap , kauwsu dan pangcu ? , “reaksinya !? reaksinya sangat gembira disambut oleh semua , kira-kira song-sicu cobalah kamu bayangkan , hati siapa yang tidak merasa gembira jika keturunannya menjadi murid bengcu

, menurutmu adakah yang menolak ? , “heheh… hahah , tentu tidak adalah pangcu , hal itu sungguh luar biasa , “nah..! itu tadi hal yang luar biasa, dan kenyataannya banyak orang memuji karena merasakan kebijakan bengcu menyampaikan rencana itu diawal

“maksud pangcu bagaimana dengan hal kebijakan yang dirasakan mereka ? , begini in-piuwsu ! , pertama dengan menyampaikan rencana pembukaan lima tahun sebelumnya memberikan kesempatan kepada semua yang ditawarkan oleh bengcu untuk mempersiapkannya , yang kedua bengcu ingin perguruan yang dibukanya tidak sebatas orang-orang tertentu dalam satu wilayah tertentu tapi untuk semua wilayah dan bagi siapa saja , yang ketiga bengcu secara tidak langsung menyatakan bahwa dia bukan hanya milik keluargannya tapi juga adalah milik semua orang , yang keempat bengcu menunjukkan bahwa kepemimpinannya sebagai bengcu tidak hanya sekedar hubungan sesama penghuni liok-lim tapi beliau sudah tingkatkan kepada hubungan perguruan , cobala kalian bayangkan kebijakan dan ketulusan bagaimana yang dimiliki bengcu kita ini , lou-pangcu menatap ketiga anak buahnya dengan mata berkaca-kaca karena haru, ketiga anak buahnya melonggo mendengar uraian lou-pangcu tentang kebijakan bengcu dan tergagap mendengar pertanyaan yang mengakibatkan haru itu

“luar biasa pemikiran bengcu itu pangcu , saya merinding setelah mendengar uraian pangcu , pouw-piauwsu mengelus- ngelus lengannya karena romanya berdiri , semua pembicaraan lou-pangcu dengan ketiga anak buahnya didengar jelas oleh mo-bin-kwi-bo , mo-bin-kwi-bo merasa tercengang juga mendengar perihal bengcu yang baru diceritakan , dan terbenak dalam hatinya untuk mengorek lebih dalam mengenai bengcu ini sehingga dengan dimikian dia akan tahu sepak terjang bengcu yang merupakan musuh dan penghalang cita- citanya dan kedua rekannya

“maaf sicu ! kalau boleh aku tahu ! bagaimana reaksi orang- orang hek-to akan rencana bengcu ? , lou-pangcu dan ketiga anak buahnya melihat nenek tua itu dengan heran , “maaf juga siok-bo ! , siok-bo siapakah dan darimana ? , “hik..hik.. aku ini seorang lo-bo dari hailar , dan sudah lama tidak mengikuti perkembangan dunia kangowu , mo-bin-kwi-bo tidak menyebutkan julukannya sebab bisa menggalkan rencananya mengorek keterangan menegnai bengcu

“siok-bo yang baik , sejak kehadiran bengcu di dunia persilatan

, yang namanya kejahatan atau hek-to nyaris tidak ada , “wah… luar biasa , jadi maksudmu pangcu !? sejak bengcu muncul di dunia persilatan yang namanya orang golongan hek-to tidak ada ? , nenek ouw-lan terkejut sehingga matanya yang merah sebelah itu membeliak , “bukan tidak ada siok-bo tapi maksud saya nyaris tidak ada orang yang berani berbuat jahat , “eh.. kenapa mereka orang-orang hek-to tidak berani berbuat jahat ?

, semakin heran dan membeliak mata nenek ouw-lan , lou-pang tersenyum menjawab , “siok-bo ! orang-orang hek-to takut kejahatannya didengar oleh bengcu , “hah..! takut !? , wah … kalau begitu bengcu sangat sakti , apakah bengcu memang seorang sakti ,pangcu !? “benar siok-bo , bengcu kita sangat sakti , sejak kemunculannya dua puluh lima tahun yang lalu tidak ada yang bias melawan bengcu , semuanya pentolan- pentolan golongan hek-to bertekuk lutut , lou-pangcu dengan nada gembira mengungkapkan kesaktian bengcu, sementara hati nenek ouw-lan semakin panas dan jengkel

“pangcu !? hal ini sungguh melegakan , kalau boleh tahu siapa- siapa saja golongan hek-to yang sudah dikalahkanya , dengan pandainya nenek ouw-lan menyembunyikan perasaannya dan membuat dia seolah-olah berpihak pada bengcu sehingga lou- pangcu dan ketiga anak buahnya tidak curiga , “siok-bo ! , sekitar tiga puluh lima tahun lalu dunia kangowu dikuasai oleh thian-te-sam-kwi , selama sepuluh tahun mereka menebar kesewenang-wenangan diseluruh wilayah , tapi setelah bengcu yang saat itu masih dikenal dengan kim-khong-taihap meredam kejahatan yang ditularkannya kepada penjahat , rampok , bajak dan maling , sejak itu thian-te-sam-kwi tidak punya kuku lagi dan terakhir riwayat mereka habis lima belas tahun yang lalu karena ditewaskan kim-khong-taihap , “hmh… lalu apakah tidak ada lagi orang menonjol sebagai pentolan-pentolan hek-to ? , “ada siok-bo ! , setelah lima tahun thian-te-sam-kwi tewas , muncul enam orang pentolan hek-to , “siapakah orang yang tidak tahu diri itu pangcu ? nenek ouw-lan sedikit menajamkan matanya seakan benci dengan pentolan yang dimaksud lou- pangcu, lou-pangcu dan anak buahnya tidak ada lagi kecurigaan pada nenek ouw-lan dan menagnggap nenek ouw- lan hanya seorang pertapa wanita yang baru saja turun dari gunung

“mereka itu siok-bo adalah bu-cing-lo-giam-lo dan eng-giam-lo menguasai wilayah barat, kemudian cui-beng-kui dan cui-beng- bi-moli menguasai wilayah selatan , lalu dua yang terakhir adalah im-kan-bi-ciong dan im-kan-ok-niocu menguasai wilayah timur ini , dan itu hanya bertahan selama tiga tahun karena bengcu dari barat membabat kebejatan mereka sehingga mereka tewas semuanya dan itu terjadi tujuh tahun yang lalu , “luar biasa kalau begitu pangcu , oh ya ! berapakah umur bengcu sekarang ? , “umur bengcu sekarang empat puluh tahun siok-bo , “ck..ck.. itu artinya bengcu dari umur delapan belas tahun sudah tidak terkalahkan sampai sekarang , “benar siok-bo dan kim-khong taihap menjadi bengcu ketika umur dua puluh lima , “lalu dimana tadi tempat pang-cu katakan tempat bengcu ? , “di selatan tepatnya di pulau kura-kura , “oh iya , nenek ouw-lan mengangguk-angguk , “baiklah siok-bo kami permisi dulu , lou-pangcu dan ketiga anak buahnya berdiri , “oh ya baiklah pangcu dan terimakasih , “sama-sama siok-bo , lo- pangcu menyahut dan segera keluar meninggalkan rumah makan

nenek ouw-lan merenung , memikirkan tingkat kepandaian kim- khong-taihap, setelah menimbang-nimbang bahwa kesaktiannya sekarang ada tiga tingkat dari siang-kiam-kwi suheng dari ong-giam-lo , dan itu berarti setidaknya dia berada di atas kim-khong-taihap satu tingkat , setelah berpikir demikian mo-bin-kwi-bo meninggalkan rumah makan dan mencari-cari anak berbakat yang akan mewarisi ilmunya , selama dua hari mo-bin-kwi-bo berputar-putar di changchung anak yang diharapkannya tidak ada , lalu mo-bin-kwi-bo meninggalkan changchung untuk pergi ke sinyang

suatu sore mo-bin-kwi-bo istirahat disebuah hutan setelah dua hari meninggalkan chang-chung , saat itu ia sedang memanggang daging ular yang ditangkapnya , namun telinganya yang yang tajam mendengar dari kejauhan suara langkah yang banyak dan suara roda kereta kuda yang menggilas jalan berbatu , mo-bin-kwi-bo memperhatikan dari dalam hutan dan setelah dekat dia mengenal dua diantaranya yaitu pouw-bin dan in-kang anak buah lou pangcu yang mengawal bu-wangwe yang hendak ke sinyang , suara tawa jernih terdengar dari dalam kereta , “pouw-piauwsu tolong berhenti sebentar , terdengar suara besar dari dalam , “iya loya

, ada apakah ?, seorang lelaki umur lima puluh tahun bertubuh kurus dengan wajah tirus turun dengan seorang perempuan cantik dan dua orang remaja putri berumur delapan tahunan , putri dan keponakanku mau buang air kecil , “oh.. gitu silahkan bu-hujin , istri bu-wang-we segera membawa anak dan keponakannya ke tempat bersemak , “hong-ji ! jangan lari-lari , “aduh ibu aku kebelet harus cepat , sahut putrinya terus berlari

mo-bin-kwi-bo tersenyum karena ia melihat bahwa kedua anak itu menempati anak yang dicarinya , segera mo-bin-kwi-bo menyerang dua belas piauwsu dengan jarum beracunnya dan luar biasa sekali sambit tiga belas jarum mengenai tiga belas sasaran dan langsung dua belas piauwsu dan bu-wangwe ambruk dan mati tanpa bersuara , kemudian mo-bin-kwi-bo melangkah kearah dimana istri bu-wangwe membawa putri dan keponakannya , dan dengan senyum mengerikan sebuah jarum menancap di kening bu-hujin yang sedang berdiri menunggu kedua remaja putri itu selesai , bu-hujin ambruk tanpa disadari oleh kedua anak itu , “ibuu… , gadus kecil itu menubruk ibunya

, “eh kenapa piauw-moi ? gadis kecil yang satu lagi buru-buru mengikat celananya karena mendengar teriakan saudara misannya , “aduh .. cepat kita kasih tahu pada siok , lalu kedua gadis kecil itu berlari ketempat rombongan dan alangkah terkejut dengan muka pucat pias keduanya setelah sampai ketempat itu , dua belas piauwsu bergelimpangan dan bu- wangwe juga tergeletak dibawah kereta

keduanya lalu menedekati mayat bu-wangwe , “piauw-cici ayah dan ibuku telah mati , hu…hu… siapakah yang membunuhnya

? , anak-bu-wangwe menangis pilu , “hmh.. apakah yang akan kita lakukan dengan semua mayat-mayat ini ? , “kita harus kuburkan piauw-ci , “kalau begitu marilah kita cepat berjalan kearah changchung dan meminta bantuan piauw-moi , lebih cepat kita bergerak maka kita dapat meminta tolong orang menguburkan mayat siok dan siok-bo , lalu kedua gadis kecil itu berlari-lari kearah kota changchu , sementara mo-bin-kwi-bo yang memperhatikan kedua anak itu dari dalam hutan tersenyum-senyum , setelah kedua saudara besan itu berlari- lari ke arah kota changchung mo-bin-lomo menendang mayat- mayat itu masuk jauh kedalam hutan , mayat bu-hujin juga tidak ketinggalan di tendang masuk kedalam hutan , kemudian dengan cepat mo-bin-kwi-bo tanpa kedua saudara besan itu dilewati oleh mo-bin-kwi-bo

dan dengan pasang aksi mo-bin-kwi-bo berjalan kearah datangnya dua gadis kecil itu , dan kedua gadis kecil itu ketika melihat ada seseorang langsung mempercepat larinya , “nenek

..nenek tolonglah kami , rombongan kami semuanya mati ditengah jalan sana , “mati..! kenapa bias mati ? , mo-bin-kwi-bo membelalakkan matanya , “benar nek , “hmh.. siapakah kalian

? , “aku cia-cai-li dan ini piauw-moi saya bu-eng-hong , “marilah kita kesana ! , mo-bin-kwi-bo dengan cepat meraih kedua tubuh kecil itu dan sekali dua kali lompat sudah sampai ke tempat dimana rombongan tadi , tapi tidak ada mayat yang berserakan

, kereta kuda masih ditempat , “eh… kemana mayat ayahku ? , “mari kita lihat mayat siok-bo , cia-cai-li berlari ketempat tergeletak mayat siok-bo nya , dan bu-eng-hong juga ikut menyusul demikian juga mo-bin-kwi-bo , “mungkin pembunuhnya sudah membuang mayat-mayat itu ? , “hih… kejam dan jahat , menurutmu nek siapa yang membunuh ayah dan ibuku , “nenek tidak tahu , kan nenek baru kesini ? “aku akan membunuhnya dan membalas kematian ayah ibuku , “hik..hik… kalau mau membalas dendam harus memiliki ilmu yang hebat dan sakti , “benar nek , dan nenek tentu seorang yang sakti , karena gerakan nenek sangat cepat dan membawa kami kemari

“baiklah aku akan mengangkat kalian jadi murid dan akan ikut denganku , “terimakasih su-bo kami akan belajar untuk dapat membalas dendam ? “kalau begitu ikutlah denganku cai-li dan eng-hong , akan kujadikan kalian seorang yang tidak terkalahkan , mo-bin-kwi-bo membopong cai-li dan eng-hong dan berlari cepat seperti terbang dan sebentar saja sudah jauh meninggalkan tempat naas bu-wangwe

seminggu kemudian mo-bin-kwi-bo dan kedua muridnya sampai dikaki “Coa-san” (bukit ular) disebelah timur kota changchung merupakan bukit yang jarang dan nyaris tidak pernah dilalui oleh manusia karena bukit dikenal berbahaya karena disamping ular-ular yang berbisa yang banyak terdapat didalamnya , terdapat juga jurang-jurang curam bahkan bantak terdapat rawa lumpur yang memilki daya hisap yang kuat , oleh karena itu bukit itu selalu dihindari baik oleh para pendekar , piauwsu dan para pemburu , namun bagi mo-bin-kwi-bo tempat itu sangat cocok untuk mendidiki kedua muridnya sehingga tanpa ragu

mo-bin-kwi-bo memasuki hutan dan mendakit kepuncak ,

setengah hari pendakian sampailah ketiganya di puncak , “kita akan tinggal disini dan kalian akan belajar ilmu dariku maka bertekunlah supaya dendam kalian dapat terbalaskan , “baik su-bo kami akan giat menerima pelajaran dari su-bo , cai-li dan

eng-hong menjura dalam diiringi senyum mo-bin-kwi-bo memuji kedua muridnya

setelah perjalanan hampr setahun , pak-ong-giamlo sampai di kota dunhuang , disepanjang perjalanan dari timur ke utara bayak dia mendengar tentang pertemuan bengcu dan rencana pembukaan bukoan lima tahun akan datang, hal itu membuat pak-ong-giamlo merasa tidak nyaman , nyaris dalam perjalanannya yang jauh itu tidak pernah dia mendengar kejahatan berupa pembunuhan ,perampokan dan pemerkosaan

.

Di kota Dunhuang pak-ong-giamlo mempunyai keponakan bernama kao-cung seorang hartawan , ketika memasuki halaman rumah “lo-pek , disini bukan tempat untuk mengemis ! cepat kamu tinggalkan tempat ini sebelum tulangmu yang kropos itu saya patahkan , tiga orang pengawal dengan aksi mengancam membentak pak-ong-giamlo , “hehehe.. hahaha…. Ini tanganku, cobalah kalian patahkan !, pak-ong-giamlo mengulurkan tangannya , “heh… kakek tua jelek kamu menantang kami ya , kamu mau mati hah..!? , seorang pengawal yang badannya besar dan kekar menangkap tangan pak-ong-giamlo dan langsung menekuknya , namun tidak berhasil walaupun sudah berulang-ulang di lakukan sampai- sampai mukanya merah dan urat lehernya menggelembung “bruuuk… , pak-ong-giamlo melemparkan tubuh besar pengawal itu hingga menghantam tembok pagar dan pingsan “hehehe..heheh… ayok siapa lagi yang ingin mematahkan tulangku , kedua pengawal yang terbeliak menyaksikan kejadian yang menimpa temannya bergetar ketakutan , “plak…plak… cepat panggil tuanmu dan suruh menemuiku , dua pengawal itu mendapat dua tamparan sehingga membuat muka meringis kesakitan dan mengelus pipi yang berubah merah , “cepaat…. ! apa kau mau saya pecahkan kepalamu !? , pak-ong-giamlo membentak dan segera kedua orang pengawal itu berlati kedalam

“loya.. ada seorang kakek di depan dan minta bertemu dengan loya , “bodoh , kalian usir saja , apa seorang kakek tua tidak bias kalian usir , percuma aku gaji kalian ! kao-wangwe jengkel dan marah , “tapi loya , kakek tua itu sakti , coa-twako malah sudah pingsan dibuatnya , “huh.. tukang pukul apa kalian !? , kao-wang-we mencak-mencak dan melangkah keluar , dan setelah melihat tamunya , kao-wangwe membentak , “he..! kakek tua apa maksudmu mengacau dirumahku !? “kalau kau bukan kao-cung maka kamu dan rumahmu akan saya hancurkan ., pak-ong-giamlo balik membentak bahkan mengancam , “hah… kau kenal namaku !? siapa.. siapa kau kakek tua ? , “hehehe…hehe , kalau kau tidak kenal dalam hitungan kesepuluh kau kuhajar sampai mampus , satu…,

“eh..eh .. ,aduh…. , kao-cung berusaha mengingat-ingat , dan pada hitungan ketujuh dia berteriak , “siok.. ya.. siok kao-lun” kao-lun tersenyum , “benar ! kao-cun , “ah.. kalau begitu marilah siok masuk , lalu kao-lun memasuki rumah dan disambut gembira oleh kao-cun

“siok , sudah lama tidak didengar kabar beritanya , kemana saja siok selama ini ? , “aku selama tiga puluh tahun mengasingkan diri cun-ji , dan aku ingin melihat apakah aku punya pewaris disini , “siok mau mewariskan apa ? , “aku tidak punya harta ,

tapi aku punya ilmu , ilmu itulah yang ingin aku ajarkan , “oo , begitu siok , “ayah… ! tiba-tiba terdengar panggilan dari luar , seorang anak laki-laki berumur enam belas memasuki rumah , dan terkejut setelah meluhat ayahnya ada tamu , “ tong-ji cepat sini , kenalkan siok-kongmu seorang yang sangat sakti dating mengunjungi kita , “selamat bertemu siok-kong , kao-lu-tong menjura dan dibalas senyum oleh kao-lun , “hm.. ada apa ? kenapa kamu berteriak-teriak tong-ji , “ ma-kauwsu memberhentikanku dari perguruan , “kenapa ? apa dia mau saya hentikan bantuan dana kepada bukoannya , “sepertinya begitu ayah , jadi jangan lagi ayah memberi bantuan kepada mereka , “hmh… sialan betul she ma itu , tong-ji..! apakah kamu berurusan lagi dengan putrinya ? , “ah .. ayah kayak tidak pernah muda aja , “siapa she-ma cung-ji ? , kao-lun tiba-tiba bertanya , “she ma itu kauwsu dari peng-jiauw-bukoan (perguruan cakar garuda) dan tong-ji sudah empat bulan belajar silat disana , “heheh… heheh , aku sudah disini , dan lu- tong akan belajar dariku , biar seratis ma-kauwsu akan dapat dikalahkan cucuku ini , “ah..! benarkah siok-kong !? , lu-tong

terperanjat gembira , “benar cucuku , kau akan menjadi seorang sakti yang tidak terlawan , karena lawanmu yang pantas adalah satu saja , “siapa siok-kong ? , “lawanmu hanya bengcu liok-lim yang demikian santet dan terkenal dimana- mana , “ah bengcu itu sakti sekali siok !? “benar siok-kong bahkan ma-kauwsu memuji-mujinya setinggi langit ,

“hehe..hehe , biar sekarang mereka memuji-mujinya , tapi saatnya jika tiba , lu-tong cucuku akan mengambil alih gelar bengcu dan mempecundagi bengcu yang lama , “cihuuu .. ayah aku akan jadi bengcu , akan kuganyang seluruh bukoan dan kusita anak dan istrinya , “hahah…. hahaha… cocok , cocok sekali cucu , jadi mulai sekarang kau belajar dengan baik , dan kakek akan tinggal disini untuk mematangkan dirimu sehingga cita-citamu menjadi bengcu akan terwujud , “terimakasih sio- kong , aku akan tekun belajar , lu-tong menjura dan disambut senyum oleh kao-lun dan kao-cung

Gak-bun atau im-kan-si-ci memasuki daerah kota hopei , dalam perjalanan dari hailar ke wilayah selatan , dimana tempat kota dan desa dia singgahi, cerita orang hanya satu yakni kesempatan yang diberikan bengcu untuk menjadi muridnya , berbagai kauwsu dan piauwkiok sudah mengancang-ancang untuk membawa keturunannya untuk dikirim belajar ke pulau kura-kura , bagi Gak-bun yang paling mengeherankan adalah dia merasa memasuki dunia asing dimana dunia dulu tiga puluh tahun yang lalu dia tinggalkan , rasanya bukan dunia yang dia masuki sekarang , tidak ada sebatang hidung penjahat , pemerkosa dan perampok , wajah-wajah orang yang dia temui bertabur senyum , tidak ada tekanan dan ketakutan , orang- orang hek-to seakan tidak ada tembat di dunia yang sedang dia pijak , dan hanya merasa dirinya saja yang bernama orang hek- to dan kedua rekannya , kemanakan semua orang golongan hitam ? im-kan-si-ci puyeng dan tak habis pikir melihat keadaan tiongkok yang ia jalani , dari sepanjang timur dan wilayah selatan yang dia lihat muka gembira dan tawa yang lepas dan renyah

Disebuah kelenteng yang hampir roboh dipinggir kota hopei im- kan-si-ci duduk melengut dan menyandarkan tubuh yang penat akibat perjalanan yang melelahkan , baru setengah jam ia duduk , sepuluh orang pengemis memasuki kelenteng , “eh … ada orang ! seru salah seorang dari mereka , “kita duduk dibagian ini saja , sambut yang lain , sepuluh orang pengemis itu lalu membersihkan tempat dan duduk , muka mereka semuanya ceria , kemudian dua orang yang membawa buntalan membuka buntalan dan seperangkat makanan lezat dihidangkan , bau lauk daging ayam gulai dan ikan lele goreng menebar aroma selera , dengan lahap kesepuluh pengemis itu makan dengan lahap

“lopek kesinilah , sekalian lopek makanlah bersama kami , im- kan-si-ci yang mendengar tawaran itu terpana , tidak ada sedikitpun kecurigaan pada penawaran makan itu , sudah berapa lamakah hal ini berlangsung ? , kenapa hal ini ada pada kenyataan ? , bagaimana bias manusia-manusia ini tidak was- was dengan orang yang sama sekali tidak didengar , apakah ini buka dunia persilatan lagi ? pertanya-tanyaan itu menghantam hati im-kan-si-ci , “terima kasih cuwi , jika para cuwi mau berbagi hidangan dengan saya orang tua ini , im-kan-si-ci bangkit dari duduknya dan melangkah mendekat kerombongan pengemis itu , seorang pengemis mengambil sebuah mangkok makan dan mengangsurkannya pad aim-kan-si-ci , “silahkan lopek ! ambillah makanan dan makanlah ! , “im-kan-si-ci menerima mangkok dan mengambil nasi dan lauk ayam gulai yang menerbitkan selera

:”maaf cuwi sicu kaipang , saya adalah gak-bun dan seorang pertapa di hailar , saya baru turun hampir setahun yang lalu dari tempat pertapaan setelah tiga puluh tahun dunia kangowu saya tinggalkan , “wah.. ternyata lopek adalah pertapa , lalu dari hailar yang jauh di timur sampai ke wilayah selatan ada

tujuan apakah ? , “tidak ada tujuan yang istimewa kai-sicu , hanya sekedar berkelana dan tentu akan kembali lagi ke hailar , “ooo , begitu ! , lalu apa yang lopek rasakan selama dari sepanjang timur sampai memasuki wilayah selatan ? , “banyak yang saya lihat dan itu sungguh mencengangkan saya , “hal apakah itu yang mencengangkan locinpiawe ?

“hal yang mencengangkan saya adalah keadaan dunia kangowu yang terkesan tenang , dan nyaman , semua orang kelihatannya bebas dari ketidak adilan dan semua wajah sepertinya riang dan gembira , “aha… loncinpiawe tentulah akan heran karena kondisi sekarang tidak lazim untuk dinia kangowu yang keras , begitukan loncinpiawe ? seorang pengemis yang paling tua diantara pengemis menanggapi keheranan im-kan-si-ci , dia adalah murid tingkat dua dari khong-sim-kaipang , namanya adalah wan-gak-beng

“benar sekali dugaan kai-sicu , bukankah tidak lazim keadaan ini ? , “benar loncinpiawe , tapi ketidak laziman yang semua kita inginkan , bukankah demikian loncinpiawe ? , wan-kai balik bertanya pad aim-kan-si-ci , im-kan-si-ci yang pandai menyembunyikan perasaan mengangguk , “dan tentu semua ini ada sebab dan apakah sebab itu kai-sicu ? , “kami maklum lon- cinpiawe tidak mengetahuinya karena sudah tiga puluh tahun bertapa , “dapatkah sicu bercerita kepada saya ?

“baiklah loncinpiawe , adapun sebab yang loncinpiawe tanyakan jawabannya adalah karena keberadaan bengcu kita yang sekarang , “hmh… bagaimanakah bengcu dapat membuat hal yang tidak lazim ini ? , “bengcu kita itu lo-cinpiawe adalah seorang sakti tiada tandingan , seorang budiman yang handal dan diakui setiap kalangan , „kai-sicu , kita tahulah betapa penjahat walaupun takut tetap hanya dikulit tidak sampai kedalam hati , takut hanya jika berjumpa dengan yang ditakuti , tapi jika sudah berpisah , dia akan tetap dengan kebejatannya , “analisa yang tepat lo-cinpiawe , harusnya demikianlah jika takut kalau hanya sekedar bertemu , tapi lo-cinpiawe takutnya orang hek-to bukan takut bertemu , tapi takut jika kelakuannya didengar bengcu

“wah… wah … hal yang sangat luar biasa jika penjahat sampai ketakutan kalau hal yang dilakukannya didengar bengcu yang ada di pulau kura-kura , im-kan-si-ci berdecak kagum , “kai-sicu ! kalau tidak salah dugaan saya bahwa umur bengcu ini tidaklah tua karena tiga puluh tahun lalu saya tidak pernah mendengar julukan kim-khong-taihap , „benar dugaan lo- cinpiawe bahwa bengcu belumlah tua , umurnya saja baru empat puluh tahun lebih , “nah..! jika begitu bagaimana ia mengalahkan para loncinpiawe dan ciangbujin yang sudah senior dan sakti , “loncinpiawe saya sudah katakan tadi bahwa bengcu seorang yang sakti lagi budiman , dua hal yang harus diakui senior rimba persilatan , “oh iya , tapi kai-sicu tentunya dulu banyak hal yang menjadi tantangan bagi bengcu baik dari kalangan hek-to maupun para pendekar , “benar locinpiawe , dan tentunya lon-cinpiawe pernah mendengar thian-te-sam-kwi

, “ya… dulu aku pernah mendengarnya , “nah .. mereka itu bertiga lon-cinpiawe pernah mengeroyok bengcu yang masih muda belia namun ketiganya lari pontang panting , bahkan siang-kiam-kwi tewas di wilayah tibet setelah bertemu dengan kim-khong-taihap , dan tidak hanya siang-kiam-kwi yang tewas bahkan gurunya see-sin-lohap bersama kedua sutenya yang ikut mengeroyok kim-khong-taihap ikut juga tewas pada pengeroyokan itu ,

mata im-kan-si-ci terbelalak mendengar bahwa see-sin-lohap dan kedua sutenya ternyata tewas ditangan kim-khong-taihap , lalu wan-kai menyambung , “dan tok-sim-kwi disaat penobatan kim-khong-taihap menjadi bengcu , ia dan kedua kakek yang dikenal dengan im-kan-siauw-kwi dan hwi-gan-kwi yang ikut bersamanya mengeroyok dan ditonton hampir tujuh ratusan menyaksikan tewasnya ketiga orang itu ditangan kim-khong- taihap

makin berobah-obah muka im-kan-si-ci mendengar penuturan luar biasa itu , “lalu bagaimana toat-beng-kwi ? , “ah .. toat- beng-kwi menurut saya tewas lebih dulu karena setelah pelarian mereka dari pertempuran dengan kim-khong-taihap tidak ada lagi kabar toat-beng-kwi , “wah.. ini cerita yang hebat dan dahsyat bagi saya yang baru pertama mendengar kai-sicu , tentunya tidak ada lagi penjahat setelah itu dan keadaan sejak itu sudah seperti sekarang ini

“benar loncinpiawe ! namun namanya kejahatan tidaklah akan mati , terbukti lima tahun setelah bengcu diangkat menjadi bengcu , enam penjahat muncul sekaligus dua di barat , dua diselatan ini dan dua ditimur , “lalu apa yang terjadi kai-sicu ? , keadaan suram itu hanya berlangsung tiga tahun karena bengcu yang saat itu berada di utara , berangkat menyisir barat dan menghantam kedua momok di barat hingga lari keselatan , bengcu memburu mereka diselatan ini dan menjumpainya , bengcu dikeroyok penguasa barat dan selatan , “wah .. tentunya bagi bengcu hal itu sangat sukar dan berat , “tidak lo- cinpiawe , bengcu adalah seorang sakti yang tiada tandingan , keempat orang itu malah kalang kabut dan akhirnya dua iblis dari barat tewas disaat pengeroyokan itu dan yang duanya melarikan diri ketimur dan bersatu dengan dua iblis yang merajalela ditimur ck..ck.. lalu bagaimana akhirnya keempat penjahat yang berada ditimur ? “yah .. sama juga keadaannya dengan kejadian diselatan , namun pengeroyokan mereka ditimur terhadap bengcu berakhir dengan tewasnya mereka karena sampai harin dan sudah tujuh tahun tidak ada lagi kabarnya

im-kan-si-ci mengangguk-angguk takjub , namun dalam hatinya timbul kebencian yang sangat terhadap kim-khong-taihap karena iba kepada golonganya yang dipencundangi “hmh… cerita kai-sicu sungguh luar biasa , lalu bagaimana dikalangan pendekar sendiri , adakah tantangan yang dihadapi bengcu , “kalau dikalangan pendekar sebenarnya tidak ada , namun hanya tantangan menjadi bengcu dan itu adalah hal yang lumrah disetiap pemilihan , “siapa yang menjadi saingan kim- khong-taihap menjadi bengcu kai-sicu ? , “saigannya yang paling getol adalah “ang-mou-sin-liong” taisu dari lam-sin-liong- bukoan , tapi langsung mengundurkan diri setelah dia menyaksikan pertempuran kim-khong-taihap yang melawan keroyokan tok-sim-kwi dan kedua rekannya

“luar biasa kai-sicu dan terjawablah kecengangan saya akan keadaan sekarang yang saya saksikan selaku orang yang baru turun gunung , “yah.. demikianlah lo-cinpiawe , dan sekarang kami permisi dulu karena akan kempali ke markas , selamat tinggal lo-cinpiawe , “selamat jalan cuwi sekalian , segera sepuluh orang pengemis itu meninggalkan tempat dan tinggallah im-kan-si-ci dengan pekiran dan kepanasan hatinya , kemudian ia berkelabat dari klenteng memasuki kota hopei , dia menanyakan perguruan lam-sin-liong , namun jawaban yang diterima bahwa perguruan itu ada di hopei ini tapi sudah tidak tutup sejak dikuasai oleh cui-beng-bi-moli

im-kan-si-ci mendatangi bukoan she-suma , hal itu dilakukan karena berharap ada keturunan dari she-suma ini yang akan menjadi pewaris ilmunya , malam itu im-kan-si-ci mengendaap di atap rumah yang nyaris gelap dan hanya ada satu bola lampu diluar , “ibu..! , benarkah ini rumah ayah !? , “benar hai-ji

, “tapi tidak adapun orang disini ibu , sejak kita datang kesini sampai sekarang ayahku yang bernama suma-thian-bu itu tidak muncul , “sudahlah hai-ji , yang penting kita punya tempat tinggal dan orang tidak bias menggugat karena ini memang rumah ayahmu dan pewarisnya adalah kamu

Im-kan-si-ci tersenyum bahwa harapannya ternyata terpenuhi , ari atas atap dia melihat seorang anak yang tampan berumur sepuluh tahun dan dari percakapannya anak itu adalah keturunan dari suma-thian-bu , lalu im-kan-si-ci melayang turun

, “hehh.. siapa kamu !? ibu dan anak itu segera melompat dan berpelukan , suma-tan nama anak itu melihat seorang kakek

tua segera melepaskan ibunya , “kakek kamu dating darimana , seperti setan saja kakek tiba-tiba ada disini “ berbinar mata im- kan-si-ci mendengar teguran tidak sopan itu , “heheh..heheh.. anak luar biasa , sesuai dengan harapanku , hei anak kecil kamu tahu kenapa ayahmu tidak pernah dating lagi ? , “heh.. apakah kakek tahu dimana ayahku , “heheh..hehe , aku tahu .. aku tahu.. . “ah kalau begitu beritahukanlah padaku dimana ayahku , “kamu tidak akan bertemu dia lagi karena dia sudah mati , “hah… hmh… siapakah yang membunuhnya kakek !? wajah suma-tan berubah keras dan kelam karena marah dan dendam , im-kan-si-ci merasa gembira melihat reaksi itu

“jika aku kasih tahu apa yang bisa kamu lakukan !? , karena yang membunuh ayahmu adalah seorang sakti , “katakan saja kakek , setelah itu aku akan belajar sampai sakti dan dapat memotong kepala pembunuh ayahku , “hehehe.. heheh.. aku suka padamu she-suma , aku akan mewujudkan cita-citamu untuk membunuh dan membalas dendam kepada pembunuh ayahmu , suma-tan yang dari tadi takjub dengan kemunculan kakek itu langsung menjura , “suhu… ajarilah aku dan jadikan aku muridmu supaya aku dapat membalas kematian ayahku ,

:heheh.. bagus..bagus… sekarang marilah kita pergi untuk merintis cita-citamu , “baiklah suhu , aku akan ikut denganmu , “tan-ji … , ibunya berteriak bahwa anaknya akan meninggalkannya , “ibu … tinggallah ibu disini , aku akan belajar ilmu supaya dapat membalas sakit hati ibu yang telah ditinggal suami yang dibunuh orang dan kematian ayah harus saya balas , “tapi tan-ji ibu akan tinggal sendirian ? , ibu… demi balas dendam harusnya ibu merelakan aku yang pergi

sementara , “hmh.. baiklah , ibu akan tinggal disini dan menunggumu ,inu suma-tan terbakar juga akan perkataan anaknya dan marah pada pembunuh suaminya

Im-kan-si-ci membawa suma-tan keluar kota hopei memasuki hutan lebat di sebelah timur kota hopei , tempat itu sebuah lembah curam yang oleh penduduk setempat menamakan lembah itu dengan “in-kok-mo” (lembah setan) , karena sudah banyak nyawa melayang karena tergelincir dan jatuh kedalam lembah , dan jalan diatas lembah tidak lagi pernah dilewati orang sehingga tempat itu sepi dan sunyi , im-kan-si-ci dengan kesaktiannya menuruni lembah curam itu dengan mudah , “disinilah kita tinggal muridku , baik suhu , dimana suhu tinggal tecu akan ikut , “bagus muridku itu sangat menyenangkan hatiku dan semua ilmuku akan kuturunkan padamu hingga kamu dapat menebas kepala musuh besarmu , „siapakah sebenarnya yang membunuh ayahku suhu , “yang membunuh ayahmu adalah seorang bengcu yang sakti julukannya kim- khong-taihap , jadi karena dia sakti maka kamu harus teekun belajar hingga dapat menandinginya , im-kan-si-ci membakar dendam suma-tan dan menagarahkannya kepada kim-khong- taihap , “bauk..suhu , aku akan belajar giat , suma-tan dengan wajah yang mengeras menyimpan nama kim-khong-taihap dalam hatinya sebagai musuh utama dan besar

Puncak kwi-ban-san malam itu sebagaimana biasa diselimuti halimun , namun dipuncak itu tiga tubuh kecil telanjang sedang bersemedi , dua orang anak laki-laki yang tampan dan seorang anak perempuan yang cantik , mereka adalah kwee-kim-hoan , kwee-khong-huan dank wee-goat-lian , umur ketiga anak itu sudah sembilan tahun , ketiga anak itu ternyata dibawa khu-gin- bi ke kwi-ban-san dimana ia mendapatkan warisan dari han-bu- ong dan mereka sudah tujuh tahun berada didalam gua , Khu gin-bi sejak umur mereka empat tahun sudah mengajarkan ketiganya ilmu surat dan silat , kim-hoan , khong-huan dan

goat-lian tidak tahu keadaan mereka sebenarnya , yang mereka tahu bahwa mereka anak-anak dari saudara seperguruan dari khu-gin-bi subo mereka , dan ayah ibu mereka telah dibunuh oleh seorang yang tidak berbudi bernama kim-khong-taihap , dan khu0gin-bi juga menancapkan dendam pada hati ketiga anak itu supaya suatu saat akan mendatangi kim-khong-taihap untuk menerima perhitungan dan malam itu ketiganya sedang menyerap inti halimun di puncak kwi-ban-san

Keesokan harinya , kim-hoan menyudahi semedinya dan disusul kedua adiknya ,”huan-sute dan lian-sumoi sebelum kita turun menjumpai su-bo sebaiknya kita mencari buruan binatang buruan , “ hal itu baik juga suheng ! marilah kita turun sebentar kelereng dan masuk kehutan mencari binatang buruan , khong- huan menyambut ide suhengnya , lalu ketiganya turun dengan gerakan gesit , sebentar saja ketiganya sudah bertemu dengan seekor macan hitam , “ah… buruan kita kali ini lumayan suheng

, goat-lian merasa gembira setelah melihat macan hitam yang besar itu , macan itu menggereng mengaum untuk melemaskan magsanya , ketiga anak luar biasa itu tertawa melihat macan yang unjuk gigi itu , tiba-tiba goat-lian melesat kedepan dengan kepalan tangannya yang kecil , macan itu yang dari tadi sudah siap menerkam dengan kecepatannya merangsak menyambut tubuh goat-lian dan tiba-tiba tubuh goat-lian melenting keatas

tubuh macan itu dan “buukk. grghhhhhh …. brassssh”

macan itu meraung tinggi dan ambruk kesemak-semak sesaat macan itu menggelepar dari matanya keluar darah demikian juga dari telinganya , ternyata kepala macan itu pecah , macan itu mati , khong-huan segera melompat dan meraih tubuh macan yang sebesar anak sapi itu dan memangulnya ringan melesat keatas puncak , dan kedua saudaranya menyusul dengan wajah gembira , sesampai dipuncak mereka menuruni tebing dengan gerakan gesit , dinding tebing itu banyak bekas lubang karena ketika menurun dan menaiki tebing tangan mereka melesak kedalam , ilmu yang diajarkan subo mereka

“subo …! kami mendapatkan seekor macan besar” , khu-gin-bi yang cantik sudah berumur tiga puluh empat tahun menyambut ketiga muridnya , hik…hik… bagus muridku , dagingnya harus kita buat dendeng daging kering , hoan dan huan ji kalian kuliti dan kamu lian-ji siapkan api untuk memanggangnya , “baik subo , lalu merekapun sibuk mengerjakan perintah gin-bi , dari tempat duduknya gin-bi memperhatikan ketiga anak muridnya , dan berkata dalam benaknya , tunggulah kim-khong-taihap darahmu ini akan menjadi kebinasaanmu , kemudian dia tersenyum sendiri

panggang macan gulingpun berlangsung meriah , “su-bo , kenapa kita tidak keluar untuk mencari kim-khong-taihap , “lian- ji , hal itu belum saatnya , kalian harus menyamaiku dulu baru dapat mengalahkan kim-khong-taihap , “demikian saktikah kim- khong-taihap subo sehingga dengan kita keroyok kita akan

tetap kalah ? , “dia sangat sakti hoan-ji , aku sendiri hanya dapat mengimbanginya tapi tidak dapat mendesaknya apalagi mengalahkannya , “sampai kapan kami akan dapat seperti subo ? , “hik..hik.. tentu tidak akan lama lagi huan-ji , delapan tahun lagi kalian akan menyamaiku dan saat itu baru kalian turun dan pastilah kim-khong-taihap akan tewas ditangan kalian sehingga arwah ibu kalian akan merasa tenang “ ketiga anak itu saling pandang , “apakah subo tidak menyertai kami ? , “tidak ..

! aku akan tinggal disini dan menunggu kepala kim-khong- taihap kalian bawa kemari

selama empat tahun kalian sudah menyempurnakan “in-im- khin-kang” (tenaga sakti inti halimun) dan “hwi-yang-khing- kang” (tenaga sakti inti api) dan gin-kang kalian dengan ilmu “in-coan-lek-hong” (angin gaib menembus mega) sudah hampir

mencapai sempurna , ketiganya adalah dua dasar dari dua ilmu yang akan kuajarkan pada kalian , namun sebelum kedua ilmu itu kalian terima , mulai besok kalian akan menerima dua ilmu yakni “tung-tai-kun” dan “tok-ciang-kun” berupa dua ilmu tangan kosong

Keesokan harinya khu-gin-bi mulai mengajar dua ilmu tangan kosong kepada ketiga muridnya , dengan tekun ketiganya mulai melatih dua ilmu sakti warisan dari lam-ok dan memang dasar bakat luar biasa dari ketiga muridnya dalam dua tahun kedua ilmu itupun matang dan sempurna , bakat ketiganya jauh melebihi khu-gin-bi dan hal ini membuat gin-bi takjub , kemudian gin-bi mengajarkan ilmu pedang warisan dari lam-ok “tung-mo-kiam” dan ilmu pdang ini dalam jangka setahun sudah mahir dilakukan ketiga muridnya Saat umur empat belas tahun khu-gin-bi mengajarkan ilmu pukulan warisan dari han-bu-ong “ho-jiauw-swat-ciang” dan ilmu pedang “pek-ban-in-kiam” dan kedua ilmu itu rapung sempurna dikuasai ketiga muridnya selama dua tahun , khu- gin-bi merasa sangat senang , karena masa yang dinantikannya sudah dekat sekali , umur ketiga muridnya sudah dewasa enam belad tahun , wajah kim-hoan sangat , badannya kekar dan tinggi mengikuti postur tubuh ibunya yang tinggi semampai , hidungnya yang mancung seperti ibunya tapi matanya demikian tajam seiras mata kim-khong-taihap , kemudian anaknya khong-huan juga tidak kalah tampannya , hanya tubuh khong-huan lebih pendek dibanding kim-hoan , dan tubuh itu seiras tubuh kim-khong-taihap dan matanya seiras mata khu-ginbi demikian juga hidungnya , tapi mulutnya seiras kim-khong-taihap , lanjut dengan goat-lian , wajah itu seiras dengan kim-khong-taihap , bentuk kepala , mata dan hidung sama dengan kim-khong taihap , dan mulut serta dagunya seperti ibunya swi-hoa dan tingginya sama dengan khong-huan mengikuti tubuh kim-khong-taihap

“kim-hoan ! sekarang mari kita bertempur , lawanlah aku sepenuhnya , untuk melihat apakah kita seimbang atau tidak , “baik subo .. ! , kim-hoan pun bergerak mengeluarkan jurus tung-tai-kun sebagai pemanasan , dan khu-gin-bi menghadapinya dengan jurus yang sama , pertempuran di dalam gua itu sungguh menakjubkan , setelah seratus jurus khu-gin-bi menyerang dengan ho-jiauw-swat-ciang , dengan reflek kim-hoan menghadapi dengan ilmu yang sama , semakin serulah pertempuran itu sehingga membuat gua itu bergetar hebat , pertempuran seru itu berlangsung sampai dua ratus jurus , “sudah kita sudah seimbang hoan-ji , sekarang kita istirahat dan kamu huan-ji besok adalah giliranmu

pada keesokan harinya khong-huan berhadapan dengan subonya , pada pertempuran ini keduanya menguji “pek-ban-in- kiam” dan hasilnya juga sama , “baik sekarang lian-ji kamu bertandinglah dengan suhengmu dengan kedua jurus inti

tersebut , “baik subo , goat-lian mulai dengan kuda-kudanya dan siap menyerang , kim-hoan juga bersiap dan mulailah keduanya saling tempur , selama tiga jam pertempuran itu berlansung , dan karena suhengnya lebih kuat nafas dan tenaganya maka goat-lian terdesak , “sudah , sekarang istirahlah kalian dan karena sudah malam kita tidur dan besok kita bicara lagi , lalu guru dan murid itu membaringkan badan dan tidur

“kim-hoan , khong-huan dan goat-lian , setelah kita menguji selama dua hari maka hasil yang kalian peroleh sangat menggembirakan hatiku , dan kalian sudah boleh meninggalkan tempat ini menuju dunia ramai , ingat hal yang harus kalian camkan adalah membunuh kim-khong-taihap dan setelah kim- khong-taihap tewas , kalian harus mendirikan panji hek-to dari sukong kalian yang telah gagal didirikan oleh susiok kalian siang-kiam-kwi yang bergelar thian-te-sam-kwi , “apakah maksud dari kita adalah golongan hek-to subo ? , gin-bi menatap kim-hoan dengan tajam , “ketahuilah oleh kalian , kita ini adalah golongan hekto dan musuh kita semua yang bergelar taihap dan lihap , jika kalian suidah menewaskan kim-khong- taihap maka berpisahlah kalian , dan duduki satu wilayah seperti yang dilakukan oleh ibu-ibu kalian , “apakah ibu kami juga pernah menduduki wilayah subo ? , “benar lian-ji , ibumu dulu menguasa bagian timur dan ibu hoan-ji menduduki wilayah selatan , “lalu kalau ibuku subo ? , sejenak gin-bi terdiam menatap darah dagingnya ini , “ibumu dulu menguasai daerah utara “ sesat ketiganya heran karena baru mendengar soal ibu masing-masing

„lalu bagaimana pula dengan ayah kami subo ?” terperanjat gin- bi mendengar pertanyaan goat-lian , namun dia keraskan

hatinya , “ayah kalian ikut membantu ibu kalian sehingga tewas di tangan kim-khong-taihap

“jika demikian patut kim-khong-taihap mendapat balasan subo , goat-lian mengepal tinjunya dan wajahnya yang cantik berubah merah , “benar .. ! maka dari itu janagn lupakan dendam kalian kepadanya , gin-bi membakar hati ketiga muridnya , “ingat sekali lagi tugas pertama adalah membunuh kim-khong-taihap

,kalian cari dia di wilayah selatan , itu harus kalian lakukan bersama-sama , setelah itu kalian berpisah dan dirikan panji hek-to dengan menguasai wilayah sebagaimana ibu kalian lakukan dulu

“lalu subo ..! apakah subo akan tetap tinggal di sini ? , “tidak .. aku juga akan meninggalkan tempat ini , dan hari ini aku juga akan berangkat , kalian hari ini boleh berkemas-kemas , “subo..! kalau kami ingin menemui subo bagaimana ? kemana kami dapat menemui sobo , “kalian akan mendengar namaku di wilayah barat ini , apalagi setelah kalian dapat membunuh kim- khong-taihap , kita akan menguasai empat wilayah , khu-gin-bi tersenyum membayangkan terwujudnya cita-cita dari pendahulunya , “sudah ..! aku akan berangkat , khu-gin-bi berkelabat keluar gua dan sebentar saja dia sudah sampai dipuncak

Keesokan harinya kim-hoan dan kedua sute dan sumoinya menuruni kwi-ban-san dengan kecepatan kilat sehingga siangnya mereka sudah sampai dikaki bukit dan memasuki desa bu-ti , ketiganya istirahat disebuah kedai minum dipinggir jalan , „lopek ! tolong arak satu guci , “baik siauw-sicu , tidak lama kemudian seguci arak dihidangkan pemilik kedai , “lopek apa nama kampung ini ? “namanya desa bu-ti , pemilik kedai menjawab sambil lalu karena menyambut dua orang pemburu yang baru dating , “pek-pow tolong araknya seguci , kami buru- buru nih , “baik… ouw-ban , tapi kenapa buru-buru , “kami akan kehutan sebelah barat , kata wan-twako buruan disana sangat banyak , “ooo , baiklah , pemilik kedai yang dipanggil pek-pow segera kebelakang dan mengambil seguci arak

“pek-pow setelah desa ini, jika kita keselatan desa apa yang terdekat ? ,kim-hoan bertanya lagi “tempat terdekata adalah kota lijiang , nanti malam jika kalian berangkat siang ini akan sampai kesana , pek-pow lalu duduk menemani ketiga anak muda itu , “sebenar nak , kalian darimana ? , “kami baru turun dari kwi-ban-san pek-pow , mendengar disebut kwi-ban-san pek-pow menjadi gemetar dan ketakutan

“kamu kenapa pek-pouw !? , “apakah kalian ini keturunan iblis yang menghuni kwi-ban-san ? , “apa maksudmu pek-pouw ! kami tidak mengerti , “kwi-ban-san adalah tempat yang sangat ditakuti karena dihuni iblis , wajah pek-pouw masih pucat dan gemetaran , “bagaimana iblis itu pek-pouw , apakah seperti kami ? , goat-lian merasa penasaran , “benar ..! seperti kalian , tampan rupawan dan cantik menawan , ketiga saudara itu saling pandang , “apakah makanan iblis itu pek-pouw ? , khong- huan makin penasaran karena mereka dibenarkan sebagai iblis karena tampan dan cantik , “saya tidak tahu apa makanan mereka , tapi iblis itu kejam , sadis dan selalu mengganggu manusia , “pek-pouw jika jika iblis suka mengganggu , apakah pek-pouw merasa kami ganggu ? , “tidak .. tapi kalian dari kwi- ban-san tentu kalian juga jahat dan kejam , “pek-pouw apakah maksud jahat dan kejam itu , ketiga saudara itu makin serius dengan pertanyaan tentang siapa mereka sebenarnya , mereka merasa sama dengan pek-pouw tapi ternyata tidak menurut pandangan pek-pouw karena meraka tampan dan cantik dan juga mereka jahat dan kejam sementara mereka tidak apa yang dikatakan jahat dan kejam

“apakah kalian punya nama ? “tentu pek-pouw , saya bernama kim-hoan dan ini sumoiku bernama goat-lian dan ini suteku bernama khong-huan , “lalu apakah kalian punya she.. ? “she itu apa pek-pouw ? , “she.. itu nama keturunan” ketiganya salaing pandang tidak mengerti , “maksudnya bagaimana pek- pouw , maaf jika kami banyak bertanya karena kami heran kenapa kami dikatakan iblis” pek-pouw merasa semakin tenang akan kalimat maaf yang didengarnya , “she itu adalah nama keluarga , contohnya seperti saya , saya bernama pouw-cin- keng , cin-keng itu nama saya dan pouw itu nama keturunan saya dan she itu di ambil dari she ayah kita

“kalau itu kami tidak tahu pek-pouw , tapi yang jelas kami juga punya she karena kami bertiga punya ayah , hanya karena ayah kami tidak ada lagi sehingga kami tidak tahu , bukankah demikian pek-pouw ? , pouw-cin mengangguk-angguk , “lalu apa hubungan she denga maksud jahat dan kejam ? goat-lian menyambung lagi pertanyaannya karena dia ingin menuntaskan penasaran anggapan iblis pada mereka , “sebenarnya tidak ada hubungannya , jika kalian punya she benarlah kalian bukan iblis tapi manusia , hanya karena kalian dari kwi-ban-san mungkin kalian ini adalah manusia yang jahat

“jelaskan pada kami pek-pouw apa itu jahat dan kejam !? , kim- hoan dan kedua saudaranya menatap penuh perhatian pada pouw-cin , “anak muda , jahat itu adalah tindakan yang merugikan orang lain , “contohnya pek-pouw !? , “contohnya seperti mencuri atau mengambil paksa milik orang lain , “bagaimana pek-pouw jika hal itu tidak merugikannya umpama seperti orang yang banyak hartanya , karena sanking banyaknya dia tidak menyadari bahwa ia kehilangan , apakah mencuri seperti itu dikatakan jahat ? , pouw-cin melengak dan terdiam , “bagaimana pek-pouw !? apakah mencuri seperti yang dikatakan hoan-suheng itu jahat ? goat-lian penasaran karena pek-pouw lama terdiam , “aku tidak tahu kalau mencuri hal seperti apakah jahat atau tidak , “baiklah pek-pouw..! lalu bagaimana dengan kejam , apakah itu kejam ? , “kalau kejam adalah tindakan jahat yang biasa dilakukan dan tindakan itu mengabaikan rasa kemanusiaan , “contohnya pek-pouw ? , “contohnya membunuh , membunuh sekali itu jahat tapi membunuh berulang-ulang itu kejam

“pek pouw , bagaimana dengan paman dua pemburu tadi , apakah mereka itu kejam ? bukankah mereka akan pergi kehutan sebelah barat dan akan memburu binatang , dan tentu akan banyak binatang yang mereka buru dan bunuh , “itu lain anak muda , membunuh binatang bukan kejahatan dan jikapun dilakukan berulang-ulang tidak dikatakan kejam , kejam hanya jika manusia membunuh manusia “kenapa pek-pouw , bukankah binatang juga berhak hidup “ pouw-cin kembali

terdiam , akhirnya ia berkata , “aku tidak bisa menjelaskan kepada kalian anak muda , mungkin nanti jika kalian sampai ke lijiang , kalian tanyakanlah kepada orang disana , “apakah di lijiang kami akan mendapatkan jawaban pek-pouw , “kemungkinan besar kalian akan dapat penjelasan yang baik karena mereka adalah orang kota dan orang kota lebih tahu daripada orang desa seperti saya ini , “bagaimana kalau kami juga mendapatkan hal yang sama , bahwa jawaban mereka sama dengan jawaban pek-pouw , khong-huan bertanya hingga pek-pouw melengak kebingungan , “anak muda sungguh aku merasa heran dengan kegigihan kalian menanyakan hal-hal itu dan sangat ingin tahu jawabannya , saranku pada kalian jika seandainya kalian tidak mendapat jawaban dilijiang maka menghadaplah kepada bengcu , kamu akan dipuaskan dengan penjelasannya

“pek-pouw siapakah bengcu itu ? , goat-lian dan kedua saudaranya makin ingin tahu bagaimana bagaimana kehidupan orang diluar goa tempat mereka hidup selama ini , „bengcu adalah seorang pemimpin kangowu , beliau terkenal bijak dan baik disamping sangat sakti , ketiga bersaudara itu saling pandang , lalu kim-hoan menyela , “pek-pouw , siapakah nama bengcu dan dimana ia tinggal ? , “nama bengcu adalah kwee- Han-Tiong , atau lebih dikenal dengan julukannya Kim-Khong-

Taihap dan dia tinggal di pulau kura-kura daerah selatan

ketiga saudara itu untuk kesekian kalinya saling pandang , “pek-pouw ! , pek-pouw katakan tadi bahwa kim-khong-taihap adalah sangat baik , jika ia baik lalu kenapa ia membunuh orang ?, bukankah membunuh adalah kejahatan ? , “ kalian bertemulah dulu dengan beliau dan tanyakan kepadanya kenapa ia membunuh orang ? maka kalian akan membenarkan pembunuhan yang ia lakukan , “pek-pouw ! apakah kamu suka kepada kim-khong-taihap ? goat lian menyambung pertanyaan karena subonya berbeda dengan pek-pouw , “aku sangat suka dan cinta kepada kim-khong taihap , dia adalah pemimpin yang tauladan , bengcu yang budiman , pendekar kenamaan yang

tiada terlawan , dan bukan aku saja yang merasakan itu bahkan orang sejagat di empat wilayah menicintainya dan mengelu- elukannya

“pek-pouw ! kenapa kim-khong-taihap dicintai orang sejagat ? , “karena ia terkenal sakti pembela semua orang dari tindakan orang-orang hek-to yang menindas dan berlaku sewenang- wenang , “lalu apa lagi pek-pouw ? , kim-hoan menyambung pertanyaan sutenya khong-huan , “dia juga terkenal budiman dan bijaksana sehingga banyak orang meminta pendapat dan pengajarannya , dia tidak sombong walaupun ia sakti dan dapat gelar tinggi , dia pandai menghargai setiap kebaikan dan juga bijak menangani kejahatan , dia harapan orang tertindas kezaliman ,kegagahan para satriawan dan keindahan semua kecintaan

kim-hoan , khong-huan dan goat-lian meleletkan lidah akan mekarnya pujian pouw-cin kepada musuh mereka yang diwajibkan subonya untuk mereka bunuh , “pek-pouw ! apakah anda pernah bertemu dengan kim-khong-taihap ? , “saya ! … heheh… saya tidak pernah bertemu dengan beliau tapi saya merasakan keberadaanya , kebijakannya , kebaikannya dan perlindungannya , dia seorang manusia sejati yang kebaikannya mengayomi setiap hati

“baiklah pek-pouw terimakasih dengan percakapan kita ini , dan kami akan berusaha menemui kim-khong-taihap untuk meminta penjelasan lebih , “ya… bertemulah dengan beliau maka kalian akan mendapatkan limpahan kebijakan tang jelas dan terperinci

, ketiga bersaudara itupun meninggalkan kedai sementara pouw-cin lalu membersihkan meja sambil menatap kepergian tiga pemuda polos yang sedang mencari identitas diri

“suheng ! alangkah jauh berbeda pandangan subo dengan pek- pouw itu , “benar suheng ! apa yang dikatakan suci , “saya juga berpikir demikian sumoi dan sute , tapi hal ini belum jelas bagi kita , karena penjelasan pek-pouw masih samara dan ngambang , karena yang saya simpulkan dari penjelasan pek- pouw baik baik dan jahat baru sekedar anggapan , iblis dan manusia juga sekedar anggapan , “kenapa suheng bilang baru sekedar anggapan ? , “huan sute ! kita ini oleh subo dipandang sebagai manusia sementara pek-pouw memandang kita iblis , menurut penjelasan pek-pouw masalah baik dan jahat juga adalah anggapan , kim-khong-taihap dianggap baik karena kim- khong-taihap menyenangkan hati pek-pouw dan kim-khong- taihap dianggap jahat karena kim-khong taihap menyakiti hati subo . “benar sekali apa yang dikatakan suheng , semoga saja dilijiang kita mendapat jawaban lebih , “tapi suci dan suheng ! subo telah menetapkan bagi kita untuk membunuh kim-khong- taihap dan mendirikan panji hek-to di tiga wilayah , bukankah itu artinya kita ini memang penjahat suheng !?

“benar sute , jika kita kembali kepada pesan subo , kita ini diarahkan jadi penjahat , “lalu bagaimana suheng kalau sudah begitu ? , “tentunya lian-sumoi kita akan lakukan apa yang dipesankan oleh subo , terlebih subo mengatakan akan menguasai wilayah barat dengan demikian su-bo selalu menunggu hasil pelaksanaan pesannya , ketiganya kemudian berlari cepat dan menjelang sore merekapun sampai dikota lijiang

“itu ada likoan , mari kita masuki dan bermalam di likoan itu , ketiganya memasuki likoan yang sekaligus menyediakan

tempat rumah makan , “paman ..! apa ada dua kamar untuk kami ? , “oh.. ada anak muda , “baiklah paman ! tolong disiapkan dua kamar dan kami juga ingin makan , “marilah keruang makan , “a-hung layani tamu kita hendak makan , “baik loya ! , marilah cuwi dan silahkan duduk , dan makanan apakah yang hendak dipesan ? , “sediakan nasi dan lauknya dan seguci arak , “baik kongcu , a-hung pun kembali kebelakang

ketiga bersaudara itu memandang keseluruh ruangan , diruang makanan itu hanya diisi tiga meja , namun setelah makanan mereka dihidangkan bebrapa orang turun dari ruang atas dan mengambil tempat duduk sehingga rumah makan itu hampir penuh , ternyata banyak juga orang yang menginap dan sedang turun untuk makan malam , disamping meja mereka diisi seorang kakek dengan dua orang muda , sementara didepan mereka ada sepasang suami istri dengan anak gadis mereka , dan di sebelah samping yang lain ada seorang tua berumur lima puluhan dan dibagian belakang ada empat orang lelaki yang juga sudah berumur

“hahahaha , ternyata sin-yan-siang (sepasang walet sakti) menginap juga disini , kapan siang-hiap meninggalkan pulau kura-kura ? , “dua minggu setelah pembukaan bukoan bengcu cianpwe , kalau cianpwe kapan meninggalkan pulau kura-kura ? , “kalau saya dan kedua cucuku ini keluar dari sana dua hari setelah pembukaan bukoan bengcu , apakah kedua cucu cianpwe belajar disana ? “benar sekali siang-lihap , dan keduanya minta izin kepada taisu bengcu untuk pulang sementara karena ada keperluan di xining , “hehe.. kita juga sama cianpwe , ini putri kami toan-mei-eng juga minta izin pada taisu untuk ikut sementara bersama kami , “sudah berapa tahun toan-siocia belajar di pulau kura-kura ? , tahun ini genap lima

tahun cianpwe , “wah tentunya sudah dapat banyak siang lihap

, kedua cucuku ini baru genap tiga tahun belajar disana , namun hasilnya amatlah menggembirakan

“Hal yang sama juga kami rasakan cianpwe , putri kami ini sudah jauh melampau kami bahkan keroyokan kami suami istri hanya lima puluh gebrakan kami sudah terdesak , “memang berkah bengcu sungguh luar biasa , siang-lihap ! dan dunia ini bersyukur dengan keberadaannya , “sependapat cianpwe , tiga puluh tahun sejak kemunculannya dan dua puluh dua tahun sejak bengcu dipegangnya bumi tiongkok ini ibarat bunga semerbak yang nyaman dan mempesona , “heheh….

Ungkapan siang lihap sungguh tepat, sesaat kemudian para pelayan menghidangkan makanan

kim-hoan , goat-lian dan khong-huan saling pandang mendengar cerita kedua rombongan keluarga itu , kepuasan dan kegembiraan nyata pada raut wajah mereka akan apa yang dilakukan kim-khong-taihap , ungkapan takjub tak terperikan terasa dari perkataan-perkataan mereka tentang kim-khong- taihap sehingga benak mereka bertanya bagaimanakah kim- khong-taihap yang mendapat kasih kecintaan semua orang selain subo mereka , benar ! bagaimanakah keadaan kim- khong-taihap ? untuk itu marilah kita tengok ke pulau kura-kura

Pulau kura-kura yang namanya kian santer setelah kim-khong- taihap bengcu mendiaminya beserta keluarga , bengcu liok-lim yang sakti tiada tandingan , bijak laksana seluas lautan , tampan rupawan penuh perhatian , umurnya sekarang empat puluh tujuh tahun , ia didampingi oleh enam istrinya yang akur lagi meyayagi dan mencintainya liem-swat-hong istri pertamanya yang sudah berumur empat puluh tiga tahun melahirkan empat orang anak untuknya yaitu kwee-sin-peng yang sudah berumur dua puluh satu tahun yang perawakannya sangat tampan dan memiliki sifat matang seperti ayahnya dan penurut seperti ibunya , kemudian kwee-cin-han empat belas tahun dan kemudian kwee-bi-lin berumur sepuluh tahun dan kwee-hong-in berumur empat tahun tahun

Dari istrinya sie-lin-swat yang berumur empat puluh dua tahun melahirkan tiga orang anak untuknya yang pertama adalah kwee-seng-tiauw yang berumur delapan belas tahun yang perawakannya juga mengikuti ayahnya tampan dan berkarisma

, kemudian yang kedua kwee-cun-hai berumur tiga belas tahun

, dan yang ketiga kwee-liu-bwee berumur sepuluh tahun , dan dari istrinya bonita yang berumur empat puluh dua tahun melahirkan tiga orang anak untuknya yaitu kwee-sim-lan berumur enam belas tahun wajahnya cantik oval bulat seperti ibunya , matanya lembut seperti ayahnya dan tubuhnya semampai mengikuti tubuh ibunya , dan yang kedua adalah kwee-swat-hoa berumur sebelas tahun dan yang ketiga kwee- bun-hui berumur sembilan tahun

Dari istrinya phang-hwa yang berumur empat puluh satu melahirkan dua orang anak untuknya yang pertama kwee-pek- ma berumur empat belas tahun , wajahnya tampan mengikuti ayahnya dan kulitnya putih dan yang kedua kwee-gan-liong berumur sepuluh tahun dan dari istrinya khu-bi-hwa yang berumur empat puluh tujuh melahirkan dua anak untuknya kwee-can-kok berumur dua belas tahun dan kwee-hwa-mei berumur sepuluh tahun dan dari istrinya sulina yang berumur lima puluh satu melahirkan seorang anak baginya kwee-lun- keng berumur sebelas tahun

Jumlah anak kwee-han-tiong lima belas orang dengan sembilan laki-laki dan enam perempuan , setelah tujuh tahun berada di pulau kura-kura para pendekar dari seluruh wilayah ingin bertemu kali pertama ditempat bengcu di pulau kura-kura dan hal itu disambut baik oleh Han-Tiong sehingga saat pertemuan itu lebih dari tiga ratus orang yang hadir dan pada kesempatan itu bengcu merencanakan akan membuka bukoan dan menawarkan kepada setiap penghuni liok-lim untuk menawarkan kesempatan menitipkan satu dari keturunan mereka untuk belajar di pulau kura-kura dan hal itu disambut baik semua yang hadir , sehingga pada tahun pertama sudah ada seratus orang yang mendaftar dan pada tahun kedua semakin banyak hingga pada masa pembukaan murid yang belajar di pulau kura-kura sebanyak enam ratus orang dari berbagai penjuru

Pada saat pembukaan dua tahun yang lalu , pulau kura-kura dibanjiri oleh lautan manusia, para murid membantu suhu mereka membuat tenda-tenda darurat karena yang hadir pada saat pembukaan bukoan itu hampir seribu orang yang datang dan pada saat pembukaan ada dua ratus orang yang mendaftarkan keturunannya untuk belajar dipulau kura-kura Pertemuan itu sangat gegap gempita , lian-buthia yang luas itu dipadati demikian juga halaman yang luas itu dipakai sementara para ciangbujin dari delapan partai besar duduk dupanggung dan dua ratus cianpwe lainnya

Pertemuan itu dibuka oleh bu-sim-hong ciang-bujin dari hoasanpai yang berumur lima puluh lima tahun , dengan menjura kesegala arah bu-sim-hong membuka acara

Bengcu taisu yang murah hati , para cianpwe yang terhormat , dan para sicu yang baik yang berhadir pada kesempatan ini , hari ini adalah pembukaan bukoan bengcu kita yang mulia , sejak lima tahun rencana ini telah disampaikan kepada kita dengan sebuah penawaran yang unik kepada kita semua bahwa diperkenankan kita untuk mendaftarkan anak-anak kita sejak lima tahun lalu untuk di didik oleh bengcu kita , bukoan bengcu kita ini sudah memberikan pelajaran sejak lima tahun lalu dan hanya sanya namanya baru akan diumumkan hari ini , untuk itu marilah kita sambut bengcu kita untuk menyampaikan sambutan kepada kita semua “ tepuk dan ucapan selamat bergema membuat pulau kura-kura gegap gempita

“para cianpwe yang budiman dan para sicu yang terhormat dan anak-anak murid kami yang dibanggakan , hari ini adalah pembukaan bukoan yang saya rencanakan lima tahun yang lalu

, sungguh saya sangat berbahagia atas sambutan para cianpwe dan sicu semua bergayung sambut dengan tawaran saya dengan dibuktikan selama lima tahun sudah ada enam ratus taruna pelajar yang mondok disini dan juga hari ini sudah ada dalam tangan kami dua ratus taruna lagi yang akan masuk

, sicu yang baik dan cianpwe yang mulia , tiadalah kebahagiaan yang paling kami nikmati kecuali saat dimana kami dapat bermamfaat bagi orang diluar diri kami , dan itulah yang kami rasakan sekeluarga hari ini , sesaat bengcu diam , dan suasana hening

saudaraku semua dari segala penjuru , apakah saya yang terbaik dalam memberikan pendidikan dibanding para cianpwe dan sicu sekalian ? , jawabnya tidak , sekali lagi tidak , lalu apa maksud saya dengan semua ini ? , dengarlah wahai saudaraku semua ! , pendidikan itu dimana saja sama , tidak disini , tidak di hoasanpai tidak di siawlimpai tidak dirumah dan tidak dtempat pertapaan digunung-gunung , semuanya mengajarkan bagaimana kebaikan harus dilakukan dan dijaga dan bagaimana kejahatan dihindari dan diwaspadai , dan itu jugalah yang disampaikan disini , jika demikian kenapa pulau kura-kura harus istimewa ? saudaraku , sekali lagi tidak , tidak ada keistimweaan dari pulau kura-kura , tujuan dari bukoan ini hanya ejawatahan dari ungkapan nabi locu yang mengatakan bahwa “semua orang orang didelapan penjuru angin adalah bersaudara” dan ini hanya sebagian kecil dari wujud ungkapan itu , taruna kita disini dari berbagai penjuru dan sekarang mereka itu tidak hanya diikat oleh persaudaraan sesama namun sudah meningkat lebih erat lagi yakni saudara seperguruan

mendengar penjelasan bengcu semua orang berseru , “banswee… bansweee bengcu taisu yang budiman “ , “dan hari akan kita umumkan nama bukoan ini , semua orang menahan nafas menebak-nebak apakah nama bukoan bengcu budiman ini , “cianpwe yang mulia dan sicu sekalian yang terhormat , dengan segala kerendahan hati saya namai bukoan ini dengan nama “pat-hong-heng-te-bukoan” (perguruan persaudaraan delapan penjuru angin) pengumuman ini disambut riuh rendah , “demikian saudaraku semua dan saya kembalikan kepada yang mulia ciangbujin dari hoasanpai selaku pemimpin pertemuan kita ini , “banswee… bandwee bengcu taisu yang budiman , sura ucapan selamat mengiringi bengcu yang kembali ketempat duduknya

“saudaraku sekalian , sekarang untuk menyampaikan sepatah dua patah kata kita minta kepada yang mulia lu-gan-siansu dari butongpai untuk memberikan sepatah dua patah kata sebagai perwakilan kita semua dihadapan bengcu kita , suara sambutan tepuk tangan bergemuruh menyambut tampilnya ciangbujin dari butong-pai

“bengcu yang budiman , para cianpwe yang mulia , dan para sicu yang terhormat , dua puluh tahun sudah bengcu kita amanahkan kepada kim-khong-taihap , pendahulu kita semua sadar bahwa yang meraka lakukan dua puluh tahun yang lalu adalah usaha untuk kebaikan kita , mereka semua takluk dan kitapun yang merasakan takluk dan salut bahwa bengcu kita memang melebihi gambaran kita , namun dibalik itu semua kita tidak pernah merasa jauh dari beliau , dari awal apa yang beliau lakukan baik perjuangan yang menggunakan otot dia adalah puncak kekuatan kita , dan begitu juga dengan perjuangan bobot , beliau juga adalah puncak tauladan kita , semua orang merasakan , baik yang bertemu muka maupun tidak , kemudian lu-siansu diam sejenak , “dan hari ini kita kembali disuguhkan akan arti keberadaannya disisi kita , lima tahun lalu kita menerima usulan beliau dengan haru betapa bengcu kita ini telah menyerahkan dirinya bulat-bulat kepada kita semua , dia tidak hanya milik keluarganya , tidak hanya milik penduduk kaifeng , tidak hanya milik wilayah selatan tapi bengcu kita adalah milik kita semua , siapapun , bagaimanapun dan dimanapun anda , anda itu memiliku kim-khong-taihap bengcu kita yang budiman , “banswee …. banswee bengcu

taisu yang budiman “ suara gemuruh menyambut penyampain lantang dan menggelitik bulu roma Saudaraku semua , delapan ratus taruna kita dari berbagai penjuru mondok dan menimba ilmu disini , benarlah bengcu kita

!, mereka tidak hanya saudara sesama manusia tapi lebih dari itu mereka sekarang adalah saudara seperguruan , suhu dan ayah sama nilainya dimata adat dan budaya kita , mereka tidak hanya keturunan taihap ini , mereka tidak keturunan kauwsu itu

, mereka tidak hanya keturunan pangcu yang disana , tapi mereka semua delapan ratus orang ini juga telah mendapat garis keturunan lain yakni she-taihap keturunan pendekar , “banswee.. banswee… banswee bengcu taisu yang budiman

“bengcu kami yang budiman atas nama seluruh wilayah tiongoan saya mengucapkan terimakasih yang tak terhingga atas semua yang bengcu lakukan , benarlah bengcu yang pernah berkata bahwa kita hanya manusia , penuh kelemahan tiada daya , hanya thian yang mampu dengan kuasa kehendaknya untuk meberikan balasan dari semua kebaikan , dan kami juga bengcu ! hanya untai doa yang bisa kami panjatkan semoga thian memberikan hal-hal yang baik kepada bengcu

setelah lu-siansu kembali duduk maka acara selanjutnya adalah pembukaan layar yang menutupi dinding atas bagian depan lian-butia dan ketika bengcu menarik tali pengikat layar maka layar itu lepas turun dan tulisan indah nama bukoanpun nampak demikian indah , suara tepuk tangan pun terdengar riuh rendah , setelah itu acara makan dan minum dan pada kesempatan itu han-tiong menyampaikan bahwa semua murid boleh izin keluar perguruan setelah dua tahun bukoan diresmikan , itu untuk wawasan semua taruna yang mendapat dua ratus keluarga baru yang mendaftar pada hari peresmian tersebut

setelah pertemuan pembukaan bukoan semua tamu meninggalkan pulau kura-kura sampai memakan waktu tiga minggu karena banyak orangtua dari taruna yang melepas rindu, perguruan pat-hong-heng-te selama lima tahun , kim- khong-taihap mewariskan dua ilmu tangan kosong dan dua ilmu pedang ciptaannya sebagai ciri khas perguruan , yakni “im- yang-jiu-lie-pat” (delapan tarian lengan im-yang) semua jenis gerak langan ada pada jurus ini dari kepalan, tamparan, templengan , kepretan , totokan , cakaran , cengkraman dan bacokan dan semuanya mengandung dua hawa im-yang , yang kedua “im-yan-soan-hong” (angin puyuh im-yang) dan dua ilmu pedang yakni “in-hong-kiam”(pedang angin dan mega) dan “in- tong-jit-kiam” (pedang matahari menggetar halimun)
DONASI VIA TRAKTEER Bagi para cianpwe yang mau donasi untuk biaya operasional Cerita Silat IndoMandarin dipersilahkan klik tombol hati merah disamping :)

Posting Komentar