Bulan Jatuh di Lereng Gunung

Pengarang : Herman Pratikto
Bulan Jatuh di Lereng Gunung merupakan wuxia novel / cerita silat karangan Herman Pratikto.

"Cuplikan : Diingatkan akan peristiwa yang pemah menimpa gurunya, Sukesi menundukkan kepalanya.

Sedang Puruhita merasa hatinya seperti terbakar. Ingin ia menuntut dendam gurunya terhadap manusia yang kebetulan bernama Haria Giri. Memang selama hidupnya, belum pernah ia melihat apa lagi bertatap muka dengan Haria Giri. Akan tetapi menilik ucapan kakak-seperguruannya yang menyatakan empat Haria Giri bukan tandingan gurunya, rasanya ia merasa dirinya sanggup berlawan-lawanan mengadu kepandaian.
 

Wigagu tidak sempat melanjutkan kata-katanya, karena untuk ketiga kalinya ia mendengar suara derap kuda lagi. Di tengah malam yang sunyi, suara derapnya terdengar jelas sekali.

Jumlahnya kali ini empat ekor. Wigagu, Sukesi dan Puruhita saling pandang. Mereka tahu, ke empat penunggang kuda yang berjalan secepat kilat di tengah malam buta, tentunya para pendekar yang berkepandaian tinggi. Meskipun mereka bertiga berupaya agar tidak sampai bentrok, namun bukan berarti takut menghadapi macam maraba-haya apapun........"
Loading....
DONASI VIA TRAKTEER Bagi para cianpwe yang mau donasi untuk biaya operasional Cerita Silat IndoMandarin dipersilahkan klik tombol hati merah disamping :)

Posting Komentar