Website Cerita Silat Indomandarin Ready For Sale

Jilid-13 (Tamat)

"Di sana?" tanya Yuan Bao pada Tian Ji Zi. "Mengapa aku tidak melihatnya?"

Dia membelalakkan biji matanya sampai akhirnya pandangan matanya sampai ke tempat di mana Guo Di Mie berada.

"Apakah yang kau maksud itu dia?" "selain dia siapa lagi?" "Apakah kau mengira bahwa dia adalah San Xiao Jin Hun Li Jiang Jun?"

"Apakah dia bukan?"

Yuan Bao tiba-tiba tertawa terbahak-bahak sampai membungkukkan badannya, dia tertawa sampai kehabisan nafas. Dia seperti yang seumur hidupnya belum pernah mendengar hal yang demikian lucunya.

"Jika dia adalah Li Jiang Jun, maka aku adalah si pendekar harum chu." Jempolnya menunjuk pada hidungnya.

"Kau lihat, apakah aku mirip dengan pendekar harum chu?"

Tian Ji Zi ternyata masih bisa menahan amarahnya, menunggu sampai Yuan Bao selesai tertawanya baru bertanya,

"Dia bukan Li Jiang Jun?" "Tentu saja bukan." "Lalu siapa dia?"

Guo Di Mie duduk di sana semenjak tadi, wajahnya menampakkan seberkas senyuman sambil memandangi mereka seperti yang sedang menonton sebuah pertunjukkan saja, baru sekarang ini dia membuka suara,

"Margaku Guo, namaku adalah Guo Di Mie."

Tian Ji Zi terpaku, ekspresi wajahnya sama seperti ketika Yuan Bao pertama kali mendengar nama itu. siapa pun pada waktu mendengar hal ini pasti akan berekspresi seperti itu. Tapi Tian Ji Zi berbeda dengan orang kebanyakan, wajahnya langsung berubah mengeluarkan senyuman.

"Tidak disangka, benar-benar tidak disangka." Dia berkata sambil tersenyum,

"Pendekar Guo yang sudah belasan tahun menghilang dari dunia persilatan, tidak disangka muncul di tempat ini, ini adalah hal yang sangat menggembirakan."

"Kau tidak percaya?" Yuan Bao mewakilkan Guo Di Mie bertanya. "sewaktu Tian Jue Di Mie merajai dunia persilatan, aku masih

memakai popok dan berjalan merangkak selangkah demi selangkah, bagaimana mungkin pernah melihat wajah asli dari pendekar besar dunia ini?" Tian Ji Zi berkata,

"Karena aku belum pernah melihat wajah asli dari Guo Di Mie, jadi bagaimana mungkin aku tidak percaya kalau orang ini adalah pendekar besar Guo?"

Dia menghela nafasnya. "Aku hanya merasa ada sedikit hal yang tidak benar."

"Hal apa yang tidak benar?"

"Nyonya Gao dan pendekar Guo sudah lama berpisah dan tidak bertemu, seharusnya merasa senangnya bukan main," kata Tian Ji Zi.

"Tetapi nyonya Gao bukan hanya tidak merasa bukan main senangnya, malah sepertimya ingin sekali mencabut nyawa pendekar Guo." Dia bertanya pada Yuan Bao, "Kau adalah seorang jenius dan lebih pintar dariku, bisakah kau memberitahuku apa yang sebenarnya terjadi?"

Yuan Bao tidak dapat memberitahukannya karena ini adalah rahasia antara mereka sua mi- istri serta ayah-anak. bagaimana mungkin dia memberitahukannya pada orang lain.

Guo Di Mie malah menjawab dengan tiba-tiba,

"Karena bukan hanya karena aku telah merusak hidupnya, aku juga membuatnya cacat seumur hidup,Dia sengaja membangkitkan kembali Tian Jue Di Mie dikarenakan ingin membunuhku sebagai alasannya. Tidak peduli cara apa yang digunakannya, itu semua memang sudah selayaknya dan aku tidak akan menyalahkannya ."

Tian Ji Zi menatapnya dengan terkejut dan lama. "Mengapa kau melakukan hal itu?"

Guo Di Mie juga terdiam lama, barulah setelah itu berkata sepatah drmi sepatah,

"Demi Li Jiang Jun."

Tian Ji Zi semakin terkejut,

"Katamu kalian suami-istri saling membenci dikarenakan Li Jiang Jun? Karena itu kau memutuskan sebelah tangannya sehingga dia begitu ingin membunuhmu?"

"Kejadiannya kurang lebih seperti itu." Tian Ji Zi tidak tertawa lagi. "Aku tidak percaya juga tidak mengerti, cerita yang kau ceritakan ini sama sekali tidak enak didengar."

Tentu saja Tian Ji Zi tidak mengerti karena dia sama sekali tidak mengetahui hubungan di antara ketiga orang itu. Yuan Bao justru sudah mengerti.

Pada waktu Guo Di Mie bertemu dengan Li Jiang Jun saat itu, Gao Tian Jue yang datang menyusul kemudian tentu saja sangat benci dan cemburu. Kakak adik yang saling membenci, tentu saja tidak bisa dihindari saling bertarung.

Ilmu silat Li Jiang Jun mungkin memang sedikit dibawah Gao Tian Jue, mungkin karena di dalam hatinya sedikit banyak ada rasa benci dan menderita, jadi kemudian bisa saja dia mati di tangan adiknya.

Guo Di Mie tentu saja tidak akan membiarkan dia mati, mungkin turun tangan membantunya, mungkin menggantikan dirinya menghadang serangan Gao Tian Jue. orang yang berilmu hebat turun tangan, balikan satu jurus pun tidak sampai, karena itu tangan Gao Tian Jue bisa putus. Yuan Bao yakin kejadiannya pasti seperti itu. Walaupun ini adalah tebakan sebagian besar kejadian, Yuan Bao tetap saja masih belum tahu bagian terpenting dari kejadian itu Dia juga tidak ingin tahu.

Karena bagian terpenting itu sudah merupakan rahasia pribadi dari orang yang bersangkutan sepenuhnya, jika orang tersebut tidak mengatakannya, dia juga tidak akan menanyakannya .

Dia sedikit banyak hanya masih merasa sedikit penasaran akan beberapa hal saja saja. Mengapa Li Jiang Jun pergi begitu saja dan bersembunyi untuk mengasuh serta membesarkan anak mereka sendirian? Kemudian mati begitu saja dengan membawa kebencian?

Mengapa Guo Di Mie bersembunyi di Kota Ji Nan dan menyamar menjadi saudagar yang paling kaya dan berkuasa, sun Ji Cheng?

Hal ini tentu saja pasti ada alasannya, Tian Ji Zi tentu saja lebih tidak tahu lagi.

"Tidak peduli cerita yang kau katakan itu enak didengar atau tidak. ada orang yang bisa membuat cerita bohong seperti itu tidak bisa disebut mudah, aku sangat kagum padamu."

Wajah Tian Ji Zi lagi-lagi dipenuhi oleh senyuman. "Karena itu asalkan ada orang yang bisa membuktikan bahwa kau benar-benar adalah Guo Di Mie, maka aku akan percaya dengan cerita yang kau ceritakan tadi."

Dia melihat pada Yuan Bao.

"Kau tentu saja tidak bisa membuktikannya. saat ini kemungkinan besar aku tidak akan mempercayai apa pun yang kau katakan."

Pikiran Xiao Jun sedang berada jauh di masa lalu, di sebelah sebuah tempat tidur dari selembar papan kayu di dalam sebuah gubuk tua, menemani seorang perempuan tua yang sepanjang hari terus menerus batuk. yang kondisi tubuhnya semakin lama semakin lemah dan akhirnya meninggal dengan membawa penderitaan, luka hati, kebencian dan penyesalan bersamanya. Dia tidak pernah memberitahu siapa sebenarnya ayahnya, tetapi dia juga tidak pernah menjelek-jelekkan ayahnya. Yang dia sesali adalah dirinya sendiri, yang dia benci juga dirinya sendiri.

Dengan perlahan Xiao Jun memajukan badannya berhadapan dengan Tian Ji Zi, pada wajahnya yang putih pucat itu terlihat sedikit warna merah.

Tian Ji Zi belum pernah takut dilihati oleh orang lain, orang lain melihatnya bukan hanya membuktikan bahwa dia adalah orang yang terkenal tapi juga karena dia menarik, karena itu tidak peduli siapa pun yang melihatnya pasti akan membuatnya merasa sangat senang.

Tetapi sekarang dia sedikit pun tidak merasa senang, karena dia sudah menyadari dalam sorot mata Xiao Jun terdapat sinar yang kejam dan bengis. Xiao Jun tiba-tiba bertanya dengan dingin padanya,

"Apakah aku boleh membuktikannya?"

"Kau?" Tian Ji Zi tertawa yang kedengarannya seperti yang sedikit dipaksakan.

"Apa yang hendak kau buktikan? Apakah kau bisa membuktikan bahwa apa yang dikatakannya semuanya adalah benar adanya?"

"Aku tidak bisa."

Tian Ji Zi tertawa tetapi tidak panjang karena Xiao Jun sudah berkata lebih lanjut. "Aku tidak bisa membuktikan apa pun, juga tidak perlu membuktikan apa pun."

Xiao Jun berkata dengan dingin, "Karena aku tidak akan membiarkan kau pergi dari sini hidup,hidup,"

"Apakah kau akan membunuhku?" Tian Ji Zi sangat terkejut. "selama ini kita tidak mempunyai utang ataupun dendam,

bahkan selama ini kita selalu berteman baik.Jika kau ada masalah, aku selalu berdiri di sampingmu Jika kau mencariku, aku selalu membantumu. Tetapi sekarang kau malah mau membunuhku?"

Tentu saja dia mengerti apa alasannya, dia menarik nafasnya. "Bisakah kau memberitahuku, aku telah menyinggungmu di

mana?"

"Kau tidak menyinggung ku" "Kalau begitu apa alasannya?" "Tidak ada alasan"

"Kau ingin membunuhku tanpa alasan?" Tian Ji Zi semakin terheran- heran.

"Apakah kau tiba-tiba diracuni oleh orang ini? Apakah tiba-tiba gila?"

Xiao Jun tidak menjawab pertanyaan ini, dari luar tiba-tiba ada orang yang menggantikan dia menjawabnya.

"Dia tidak gila," kata seseorang dengan suara yang tenang. "Hanya saja masih ada hal yang tidak kau mengerti dan dia juga tidak bisa mengatakannya."

ooo)o(ooo

BAB XXIV SEBAB DAN AKIBAT

Tanggal 19 bulan 4, sebelum subuh........

Jika tidak ada lentera dan tidak ada api, waktu sebelum subuh adalah waktu yang paling dingin dan gelap.Jika lentera ada api, maka waktu yang singkat ini tidak ada bedanya dengan waktu mana pun dalam satu hari.

Ada sebagian orang yang seperti api di waktu menjelang subuh, sebuah masalah yang tidak ada ujungnya, tiba-tiba ada seseorang yang muncul dan semua masalah menjadi jelas.

Dalam masalah ini juga terdapat orang seperti itu. orang ini sekarang sudah datang. Zheng Nan Yuan perlahan-lahan masuk ke dalam.

Tidak ada yang tahu apakah kedua kakinya benar-benar terkena rematik atau dulunya pernah terluka sehingga dia sering kali harus duduk di kursi beroda itu, karena dia tidak pernah mengijinkan orang lain melihatnya berjalan di atas kedua kakinya. Dia selalu merasa kalau gaya berjalannya sangatlah menggelikan dan aneh.

sekarang malah tidak ada orang yang merasa menggelikan, meskipun saat ini dia merangkak masuk sekalipun, tidak akan ada orang yang merasa dia menggelikan. orang ini bukanlah orang biasa, juga bukan pengurus kedai arak biasa. Dia bergerak di bidang itu hanya karena dia hanya ingin menutupi jati dirinya yang sebenarnya saja.

Pastilah ada suatu rahasia yang tidak bisa dikemukakan pada orang lain pada hubungan antara dirinya dengan sun Ji cheng Jati dirinya yang sebenarnya serta ilmu silatnya bukanlah sesuatu yang bisa dibayangkan oleh orang lain.

Semua ini pada dasarnya adalah rahasia pribadinya, tetapi sekarang rahasia-rahasia ini sudah bukan rahasia lagi.

Yang paling senang melihat dia masuk adalah Yuan Bao.

"Aku sudah tahu cepat atau lambat kau pasti muncul," kata Yuan Bao. "Ternyata kau benar-benar datang."

Walaupun Tian Ji Zi tidak terlalu terkejut, tetapi tetap saja tidak bisa menahan diri untuk bertanya,

"Di malam yang dingin seperti ini, kedua kaki kepala pengurus kedai tidaklah leluasa, untuk apa bersusah payah datang ke tempat ini?"

Dia mengistirahatkan kakinya dan menghela nafasnya. "sebenarnya aku tidak ingin datang, tetapi tidak bisa tidak

datang."

"Mengapa?"

Zheng Nan Yuan balik bertanya "Jika Yuan Bao bisa membuktikan bahwa orang ini adalah Guo Di Mie, kau percaya atau tidak?"

"Aku tidak percaya."

"Jika tetua Xiao yang mengatakannya?"

"Aku juga tidak akan percaya," jawab Tian Ji Zi.

"sewaktu pendekar Guo menghilang dari dunia persilatan, kedua orang itu yang satu masih belum lahir dan yang satu masih seorang bocah ingusan, lalu apa yang bisa mereka buktikan?"

"Untungnya saat itu aku sudah bukan lagi bocah yang masih ingusan, sudah belajar untuk menGucurkan darah."

"MenGucurkan darah pun harus belajar?"

"Tentu saja harus," kata Zheng Nan Yuan. "Kapan harus mengucurkan darah? Mengapa darah mengucur? Bagaimana caranya agar dapat membuat darah yang mengucur paling sedikit? Belajar sampai bisa hal-hal ini tidaklah mudah, paling sedikit harus belajar sekitar dua puluh-tiga puluh tahun. Jadi saat itu usiamu sudah tidak kecil lagi."

"saat itu usiaku sudah kepala tiga puluh." Zheng Nan Yuan berkata,

"Karena itu hari ini aku tidak bisa tidak muncul."

"Untuk membuktikan kalau dia benar-benar adalah Guo Di Mie?" "Benar," kata Zheng Nan Yuan. "Dari semua orang yang ada di dalam ruangan ini, kemungkinan besar hanya aku yang layak membuktikannya. "

"Mengapa?"

"Karena saat itu aku juga berada di sana."

Kata-kata ini benar-benar tidak ada ujung pangkalnya, tentu saja Tian Ji Zi tidak mengerti.

"Kapan dan di mana?"

Zheng Nan Yuan tidak menjawab dulu, malah membalikkan kepalanya melihat Guo Di Mie. Kedua orang ini saling menghormat dan didalam mata keduanya terdapat rasa terima kasih yang tak terucapkan.

Lewat beberapa lama, barulah Guo Di Mie menganggukkan kepalanya dan Zheng Nan Yuan barulah menjawab,

"Hari itu juga sama tanggal lima belas bulan empat, hanya saja tanggal lima belas bulan empat yang itu sudah tujuh belas tahun yang lalu. Tanggal lima belas bulan empat adalah hari di mana sun Ji Cheng menghilang dari muka bumi ini,juga hari yang sama di mana Guo Di Mie dan Li Jiang Jun menghilang dari muka bumi ini tujuh belas tahun yang lalu."

Zheng Nan Yuan berkata, "Hari itu adalah hari di mana Guo Di Mie bertemu dengan Li Jiang Jun dan nyonya Gao segera menyusulnya. Ketiga orang itu saling bertarung dan akhirnya nyonya Gao terluka dan lengannya putus, kemudian pergi begitu saja dengan membawa dendam. Tetapi Guo Di Mie dan Li Jiang Jun juga terluka. Li Jiang Jun terluka terkena pukulan nyonya Gao sehingga lukanya lebih parah."

Dia juga tidak berkata dengan jelas karena masalah mi memang seharusnya diketahui oleh orang luar.

Tetapi justru dia mengatakan hal yang penting yang tidak dimengerti oleh Yuan Bao maupun Xiao Jun.

"Kejadian ini sudah berlalu bertahun-tahun yang lalu, sebenarnya aku sudah tidak ingin mengingatnya."

Zheng Nan Yuan berkata, "Tetapi di dalamnya terdapat hal yang penting yang membuatku tidak bisa tidak mengatakannya."

Dia tahu setiap orang pasti mendengarkannya berkata lebih lanjut, karena itu dia membuka sebuah Guoi arak terlebih dahulu dan meminumnya seteguk besar, barulah melanjutkan bicaranya.

"Pada waktu itu, sewaktu mereka hendak bertemu, mereka sama sekali tidak membawa pengawal karena mereka bertiga menganggap ini merupakan rahasia pribadi yang tidak boleh diketahui oleh orang luar dan tidak akan diketahui oleh orang luar."

Zheng Nan Yuan berkata, "Tetapi mereka tidak menyadari bahwa demi masalah ini kami juga sudah mempersiapkan rencana selama bertahun-tahun, ketika mereka saling bertarung, kami sudah mengepung tempat itu."

Yuan Bao tidak dapat lagi menahan dirinya untuk bertanya, "Kalian?" Dia bertanya pada Zheng Nan Yuan, "Kalian itu siapa?" "Kami hanya terdiri dari delapan orang," kata Zheng Nan Yuan. "Karena kami tahu bahwa Tian Jue Di Mie dan Li Jiang Jun adalah jagoan nomor satu di dunia persilatan dan karena takut membuat mereka menjadi waspada maka kami juga tidak membawa bawahan satu orang pun."

"siapa saja delapan orang itu?"

"salah satu pengawal istana terhebat, Yi Jian chen Ba Liu (pedang sekali tusuk delapan melayang) Tie Chang chun. Ketua perkumpulan pengemis (GaiBang) tuan Ren. Ketua perguruan Dian Cang, wu Xue Yan. Biksu Fa Hua dari biara Xiao Lin selatan. Penguasa tiga puluh enam desa sepanjang sungai Chang Jiang, Yu lao da (kepala gangster) jagoan nomor satu dari kediaman pejabat kerajaan Nao Dong, pengurus Feng. Ketua gabungan tujuh biro perjalanan dari selatan, enam dari utara, dan dari tiga belas propinsi, si Ping Ba Wei, Wang Zhong Ping. Dalam sekali tarikan nafas," Zheng Nan Yuan langsung menyebutkan nama ke-tujuh orang itu.

Tujuh belas tahun yang lalu, orang yang pernah menginjakkan kakinya sehari saja di dunia persilatan, begitu mendengar nama orang-orang ini, wajahnya pasti langsung berubah menjadi pucat.

sampai tujuh belas tahun kemudian juga sama. Bahkan Yuan Bao saja pernah mendengar nama-nama mereka.

"Kau bilang hanya delapan orang, sepertinya hitunganmu terlalu sedikit." Yuan Bao tertawa pahit.

"Kekuatan delapan orang ini, setiap orangnya setara dengan delapan ratus orang."

Zheng Nan Yuan sama sekali tidak menyangkalnya. "Kasus yang dilakukan Li Jiang Jun sudah terlalu banyak. orangnya terlalu berani, siapa pun berani menyentuhnya."

Dia berkata, "Tindak tanduk Tian Jue Di Mie terlalu kejam dan sadis, karena itu barulah kedelapan orang ini turun tangan."

"Tapi kau hanya menyebutkan tujuh buah nama saja. " Yuan Bao bertanya pada Zheng Nan Yuan, "Yang satu lagi siapa?"

"Yang satu lagi hanyalah seorang penangkap penjahat biasa." "Kalau hanya seorang penangkap penjahat biasa tentu saja tidak

ada hebatnya," kata Yuan Bao.

"Di dunia ini tidak ada yang tahu ada berapa ratus ribu penangkap penjahat, tetapi yang hebat pun hanya ada satu orang saja."

"oh."

"Aku sendiri juga hanya pernah mendengarnya dari orang lain, penangkap penjahat yang hebat ini sepertinya juga bermarga Zheng."

"sepertinya begitu."

"Apakah kau juga pernah mendengar tentang orang ini?" Yuan Bao bertanya lagi pada Zheng Nan Yuan.

"Kalau tidak salah namanya adalah Zheng Po, kalau tidak salah julukannya adalah Zheng Mei You (tidak ada)?"

"sepertinya begitu." "Arti dari Zheng Mei You tentu saja bukan berarti dia tidak memiliki apa pun," kata Yuan Bao.

"Melainkan tidak peduli kasus seperti apa, begitu sampai di tangannya, maka tidak ada yang tidak bisa terpecahkan."

Dia menatap Zheng Nan Yuan. "Kau pasti Zheng MeiYou"

Ini sebenarnya sesuatu yang tidak perlu ditanya lagi, tapi Zheng Nan Yuan malah menggelengkan kepalanya.

"Bukan," kata Zheng Nan Yuan sambil tersenyum. "Anak jenius sepertimu kali ini akhirnya salah tebak."

"Kau bukan Zheng Mei You?" tanya Yuan Bao dengan kecewa. "Lalu siapa kau?"

"Zheng Nan Yuan dan sun Ji Cheng adalah nama samaran yang kami buat, aku sebenarnya sama sekali bukan bermarga Zheng."

"Lalu margamu yang sebenarnya apa?" "Margaku Tie."

Yuan Bao terkejut sekali. "Kau adalah yang pada waktu itu terkenal sebagai salah satu dari empat jagoan pedang jagoan nomor satu dari dalam istana, Yi Jian chen Ba Liu, Tie Chang chun?"

"Benar-" kata Zheng Nan Yuan. "Akulah Tie Chang chun."

Yuan Bao terpana, setelah lewat waktu yang lama barulah menghembuskan nafasnya panjang-panjang. "Tie Chang Chun, Yi Jian chen Ba Liu Tie Chang chun, bahkan kakak ipar ketigaku yang selalu menempatkan matanya di atas kepalanya itu sangatlah kagum pada keahlian pedangmu."

Yuan Bao tertawa pahit sambil berkata

"Jika kukatakan padanya bahwa beberapa tahun ini kau menjadi seorang pengurus kedai arak. walaupun dipukuli sampai mati pun dia tidak akan percaya."

"Lalu kau?" Tie Chang Chun bertanya pada Yuan Bao. "Kau percaya atau tidak?"

"Aku percaya," kata Yuan Bao. "Tetapi aku tidak mengerti." "Tidak mengerti?"

"Kau sudah tahu sejak semula bahwa sun Ji Cheng adalah Guo Di Mie. balikan tahu hubungannya dengan Li Jiang Jun, lalu mengapa kau malah menemaninya bersembunyi di tempat ini selama belasan tahun ini? Bahkan menemaninya minum arak setiap hari?" tanya Yuan Bao.

"Mengapa orang-orang seperti WuXue Yan, Biksu Fa Hua. dan wang Zhong Ping juga tidak peduli pada kalian?"

"Karena kami terikat janji."

"Janji?" Yuan Bao bertanya lagi."Janji apa?"

Tie Chang chun menghela nafas. "Masalah ini harus diceritakan dari awal." "Katakanlah, aku akan mendengarkannya."

"Pada waktu itu, Li Jiang Jun dan Guo Di Mie terluka parah, bahkan terkepung oleh kami," kata Tie Chang Chun.

"siapa pun yang kami kepung di bawah langit ini, jangan harap bisa lolos. Hal ini tentu saja mereka juga mengerti."

"Hal itu aku juga mengerti," kata Yuan Bao.

"Kami tidak ada maksud untuk mempersulit mereka sedikitpun. Tetapi kedua orang itu sudah membulatkan tekad, mati pun harus mati bersama, bagaimana pun juga hendak bertempur mati-matian dengan kami."

Yuan Bao mengacungkan ibu jarinya sambil berkata dengan keras, "Bagus Li Jiang Jun dan Guo Di Mie benar-benar hebat."

"Tapi sayangnya pertempuran ini sama sekali tidak boleh dilakukan."

"Mengapa?" tanya Yuan Bao. "Apakah kalian 8 jagoan justru takut terhadap mereka berdua?"

Tie Chang chun tertawa pahit. "Takut sih tidak. hanya saja tidak mungkin kan kami membiarkan mereka mati di tempat itu?"

"Mengapa?"

"Karena harta benda milik istana berada di tangan mereka," kata Tie Chang chun.

"Meskipun wuXue Yan, Ketua Ren, Biksu Fa Hua sama sekali tidak peduli akan hal ini, pengurus Feng, kepala biro Wang, Zheng bu tou ( polisi jaman dulu yang tugasnya menangkapi penjahat) dan aku justru sangat peduli. Yu lao da adalah ipar dari Wang Zhong Ping, tentu saja dia tidak mungkin membiarkan adik perempuan satu- satunya menjadi pelacur."

Tie Chang chun berkata, "Kami juga tentu saja tahu sama sekali tidak gunanya jika kami bekerja sama menghadapi Li Jiang Jun dan Guo Di Mie, karena itu kami hanya mengadakan tawar menawar dengan mereka."

"Tawar menawar seperti apa?"

"Kedua belah pihak menunjukkan wakil masing-masing untuk saling mengadu jurus." Tie Chang chun berkata,"jika mereka kalah maka mereka harus menyerahkan harta benda istana kepada kami. "

"Jika kalian yang kalah?"

"Walaupun demikian mereka tetap harus menyerahkan harta benda milik istana pada kami, tetapi kami juga harus menerima dua persyaratan dari mereka," kata Tie Chang chun.

"Tawar menawar ini bisa berhasil juga disebabkan karena persyaratan yang mereka ajukan tidak hanya adil, juga membuat kami memberikan perhatian pada kepentingan dunia persilatan, sehingga orang seperti Biksu Fa Hua sekalipun tidak menolaknya."

"Persyaratan apa yang mereka keluarkan?"

"Persyaratan yang pertama adalah menjamin keselamatan Li Jiang Jun, tidak boleh menyakitinya seujung rambut pun, juga tidak boleh menangkapnya untuk diadili," kata Tie Chang chun. "syarat ini mulanya WuXue Yan dan Biksu Fa Hua tidak mau menerimanya."

"Kemudian?"

"setelah Guo Di Mie mengemukakan suatu hal, Biksu Fa Hua baru bisa menerimanya."

"Hal apa?"

"Dia berkata, meskipun Li Jiang Jun telah melakukan kejahatan yang tidak terhitung banyaknya, perhiasan dan uang yang sudah dicurinya entah berapa puluh ribu, tapi dia sendiri tidak pernah menyentuhnya. sewaktu tidak melakukan kejahatan, dia tinggal di sebuah rumah gubuk yang reot dan menjalani kehidupan yang bersih dan sederhana, serta beramal dengan membantu orang yang tidak mampu."

Tie Chang chun menghela nafas panjang. "Tindak tanduk Li Jiang Jun membuat orang sangat kagum."

"Dunia persilatan selalu kehilangan jejak Li Jiang Jun mungkin dikarenakan tidak ada yang menyangka Li Jiang Jun yang tersohor itu akan menjalani hidup yang seperti itu."

Tetapi siapa pun dapat mengerti, apa yang telah dilakukannya bukanlah untuk menyenangkan hati orang lain, tapi untuk menunjukkan bahwa kedua ibu dan anak itu tidak bersalah dan ingin agar anaknya hidup sebagai orang baik-baik.

Walaupun Xiao Jun sudah seperti orang yang mati rasa, tetapi kedua matanya penuh dengan emosi. sebuah rumah gubuk tua, sebuah dipan kayu yang sudah reot, seorang wanita yang batuk-batuk sepanjang hari.

Hidup yang begitu penuh derita dan kepahitan, justru begitu dikagumi oleh banyak orang.

Kedua mata Yuan Bao juga memerah, tiba-tiba berkata dengan suara keras,

"Li Jiang Jun, aku sangat kagum padamu, jika kau masih hidup maka aku akan sujud menyembahmu sebanyak tiga ribu enam ratus kali."

Tie Chang chun menghembuskan nafasnya sambil berkata, "Karena itu pada saat itu aku langsung mengambil keputusan, meskipun pertarungan itu kumenangkan, aku juga tidak akan menyentuh Li Jiang Jun sedikit pun."

Dia berkata lagi, "Meskipun pada saat itu kami tidak melihat dengan mata kepala sendiri, tetapi perkataan yang dikeluarkan Guo Di Mie, di bawah langit ini siapa yang tidak mempercayainya?"

Yuan Bao membusungkan dadanya dan berkata dengan suara keras, "Dia memang pada dasarnya adalah seorang pahlawan dan juga temanku."

Yuan Bao berkata, "Dia mau menganggap bocah cilik seperti sebagai teman, aku merasa sangat terhormat seumur hidupku."

"Karena itu walaupun aku kalah di tangannya pada pertarungan itu, meskipun sampai sekarang sewaktu berjalan masih terlihat seperti badut kecil, tetapi aku juga merasa sangat tersanjung," kata Tie Chang chun. "Bisa mengalah dalam satu pertarungan pada pahlawan dan jagoan seperti dia adalah hal yang paling membanggakan dalam hidupku."

"Apa persyaratannya yang kedua?"

"Walaupun harta benda milik istana memang harus dikembalikan, tetapi sebagian dari hasil curian dari Li Jiang Jun adalah harta benda yang tidak halal." Tie Chang chun berkata, "Li Jiang Jun mencuri benda-benda ini untuk digunakan untuk hal-hal yang berarti, dan kami tidak diperbolehkan untuk memberikannya pada orang yang tidak benar dan tidak berhak."

"Ide yang bagus."

"Barang sudah tidak dapat dikembalikan karena Zheng Po tidak bisa menyelidiki milik siapa saja barang itu sehingga dia juga tidak menolaknya," kata Tie Chang chun.

"Karena itu di hari kedua dia langsung mengundurkan diri dan pulang ke kampung halamannya untuk menggarap sawah."

Yuan Bao lagi-lagi berteriak. "Bagus Ternyata Zheng Mei You juga seorang yang pemberani, jika aku bisa bertemu dengannya, aku juga pasti akan memberikan hormat padanya."

"Tetapi jumlah harta benda itu tidak terhitung banyaknya, sehingga tidak bisa diberikan kepada orang begitu saja."

"Karena itu kalian menunjuk seseorang sebagai wakil untuk mengurusi harta benda ini," kata Yuan Bao. "Tetapi kalian juga tidak bisa membiarkan orang lain tahu dari mana datangnya harta benda ini, karena itu kalian hanya bisa menggunakan cara berdagang untuk menutupi mata dan telinga orang lain, lalu barulah secara diam-diam menggunakan harta

ini untuk berbuat baik."

"sebenarnya ini juga adalah ide Li Jiang Jun."

"Tetapi dia sendiri tidak bisa dan tidak ingin muncul di muka umum, karena itu dia menyerahkan beban yang berat ini kepada kakak Guo."

Yuan Bao berkata, "saat itu kedua kakimu memang sudah mengganggumu, sudah tidak bisa lagi bekerja pada pemerintah, jadi kaulah yang menemaninya memikul beban berat ini."

Tie Chang chun menghela nafasnya lagi, "Kau benar-benar seorang jenius, bahkan aku sendiri pun sangat kagum padamu."

"Kota Ji Nan adalah pusat perdagangan dan tempat di mana banyak terdapat orang yang kaya, karena itu kalian memilih kota ini," kata Yuan Bao.

"Di kota ini, asalkan seseorang memiliki uang yang banyak. maka tidak akan ada seorang pun yang ingin tahu dari mana asal mereka."

Yuan Bao berkata, "Apalagi kalian masih mempunyai ketua perkumpulan pengemis, dua ketua dari dua perguruan Dian cang dan Xiao Lin, penguasa sungai Chang Jiang, kepala biro gabungan, dan pengurus kediaman pejabat kerajaan, yang membantu menutupi identitas kalian sehingga selama belasan tahun ini tidak ada seorang pun yang merasa curiga akan identitas kalian yang sebenarnya."

"Tetapi dalam belasan tahun ini kamijuga banyak melakukan berbagai hal," kata Tie Chang chun. "Kami sudah secara diam-diam mengeluarkan sebanyak uang 38.925.643 liang" katanya.

"Walaupun jumlahnya tidak sedikit, tetapi sudah menolong banyak orang. Aku berani jamin bahwa setiap uang yang kami keluarkan digunakan dengan seharusnya dan tentu saja tanpa ada sedikit pun penyesalan."

"Aku percaya," kata Yuan Bao, "Hanya orang brengsek yang tidak percaya."

Tie Chang chun menarik nafas panjang-panjang.

"Hanya satu yang disesalkan yaitu Li Jiang Jun sudah tidak bisa melihat semua ini."

Dia berkata dengan perlahan, "Kematiannya benar-benar terlalu cepat."

Kabin perahu itu tiba-tiba menjadi sunyi, semua orang menundukkan kepalanya, para gadis yang membawakan arak dan lentera pun ikut menundukkan kepala, bahkan Tian Ji Zi pun ikut menundukkan kepalanya.

Di dalam hatinya mereka semua mengerti, sesudah menyampaikan semua hal itu, Li Jiang Jun pasti tidak mungkin bisa hidup lebih lama. Perbuatan yang salah sudah dilakukan, hati sudah terbebas dari beban penderitaan, kebencian, danpenyesalan, yang harus dilakukan sudah dilakukan, semua harapan di hati boleh dikatakan sudah terpenuhi.

Walaupun lukanya tidak parah, dia sendiri sudah tidak ingin hidup lagi.

Yuan Bao bertanya sendiri di dalam hatinya, 'Dia itu pendekar dari dunia persilatan atau hanyalah seorang wanita yang patut dikasihani?' Tetapi Guo Di Mie harus tetap hidup.

Demi mewujudkan harapan Li Jiang Jun, demi orang-orang yang membutuhkan bantuannya.

Dia tidak hanya harus hidup tetapi juga harus menjalani hidup sebagai seorang saudagar kaya. Hidup sampai kapan? Hidup sampai Gao Tian Jue muncul.

Dia tahu Gao Tian Jue suatu saat pasti menemukannya, dia juga tahu betapa dalamnya penderitaan dan dendam yang ada di hati Gao Tian Jue. Dia hanya bisa pergi.

Yuan Bao bertanya lagi di dalam hati, Perbuatannya itu sebenarnya benar atau salah? Jika salah, harus bagaimana baru bisa benar?

siapakah yang bisa menjawab pertanyaan ini? siapa pula yang bisa mengatakan bahwa jawabannya itu adalah jawaban yang benar? ooo)o(ooo BAB XXV BINTANG YANG KETIGA, KEEMPAT KELIMA, KEENAM, DAN KETUJUH

Tanggal dua puluh bulan empat, dini hari.......

Walaupun di luar hari sudah mulai terang, tetapi di dalam kabin perahu itu sama sekali tidak terpengaruh Jika di luar agak lebih terang sedikit, di dalam kabin perahu itu justru jauh lebih gelap.

Karena sinar lentera hanya bisa memperlihatkan terangnya di dalam kegelapan, jika di siang nan maka tidak akan ada gunanya. Ada banyak hal di dunia ini yang seperti itu.

Tian Ji Zi berdiri dari kursi yang didudukinya dan menepuk-nepuk baju barunya yang mahal dan terlihat mewah.

"Akhirnya sekarang aku dapat mengerti semuanya," katanya. "Untunglah saat ini bisa dikatakan belum terlambat."

"oh?"

"Untung saja pakaian ini masih belum rusak. masih bisa diberikan kepada orang lain. Untung saja baso mutiara ini masih belum tersentuh, arak pun untungnya hanya terbuka satu Guci saja, masalah boleh dikatakan masih belum terlalu besar."

Tian Ji Zi berkata, "Jika tidak habislah sudah." "Mengapa?"

"Karena Li Jiang Jun ternyata bukanlah Li Jiang Jun, Tian Ji Zi tentu saja tetap si miskin yang masih sama seperti dulu." Dia berkata, "semua barang-barang ini belum dibayar. Jika baju ini rusak. semua arak sudah diminum habis, baso mutiara pun sudah masuk ke dalam perut, kapan aku bisa melunasi semua ini?"

Dia masih tetap tersenyum sambil memerintah orang-orang yang membawa barang-barang itu,

"Tolong kalian bantu aku, cepatlah bawa semua barang-barang itu, gaji kalian pun hanya bisa dihitung satu hari dan kelak aku pasti akan mencari akal agar bisa memberikannya pada kalian, aku tidak akan menghindar dan hutang."

Bagaimana pun juga, Tian Ji Zi orangnya tidaklah buruk. karena mereka pergi begitu saja tanpa berkata apa-apa.

Yuan Bao sebenarnya ingin bertanya gadis yang berkaki panjang dan berkepang itu, apakah dia datang ke tempat ini karena dibawa oleh Tian Ji Zi atau karena ada maksud yang lain.

Gadis berkepang itu sepertinya takut Yuan Bao menanyakan hal itu padanya, karena dia langsung melenggang ke luar dan setelah berada di luar barulah perlahan-lahan membalikkan kepalanya dan mengedipkan matanya pada Yuan Bao. Yuan Bao akhirnya hanya bisa menutup mulutnya.

Bagaimana pun juga, gadis ini memperlakukan Yuan Bao cukup baik. Meskipun mereka saling menutupi identitas mereka dan datang ke tempat ini dengan maksud untuk melakukan sesuatu yang tidak boleh diketahui oleh orang lain, Yuan Bao juga tidak ingin membongkar rahasianya. Dia percaya suatu saat pasti akan berjumpa kembali dengannya karena mereka masih muda dan umur mereka masih panjang.

Masalah ini dia tanyakan nanti pun masih belum terlambat.

Lentera sudah padam dan untungnya di luar sudah sangat terang, sudah tidak perlu menggunakan lentera lagi.

Tian Ji Zi merenggangkan pinggangnya dengan malas dan menghembuskan nafas panjang-panjang, lalu wajahnya menampilkan senyum yang paling manis dan kemudian mengeluarkan perkataan yang tidak disangka orang akan dikatakannya.

"selamat tinggal," katanya, "selamat tinggal semuanya." "selamat tinggal?" Yuan Bao membelalakkan matanya lebar-

lebar menatapnya.

"Apa maksudnya dengan selamat tinggal?"

"selamat tinggal artinya adalah aku sudah ingin pergi." "Jadi kau ingin pergi begitu saja?"

"Pertunjukkan sudah selesai, paling tidak bagianku sudah selesai, untuk apalagi aku berada di sini?"

Tian Ji Zi masih tetap tertawa dengan sangat gembira. "Apakah kalian masih ingin menahanku di sini untuk

mentraktirku minum arak?"

Yuan Bao lagi-lagi menatapnya tajam dengan lama, lalu menggeleng-gelengkan kepalanya sambil tertawa pahit. "Ternyata kulit wajahmu jauh lebih tebal daripada diriku. setelah melakukan semuanya ini, kau masih bisa bersikap tidak peduli."

"Apa yang telah kulakukan?" Tian Ji Zi berkata sambil tertawa terbahak-bahak,

"Aku sama sekali tidak mencuri, juga tidak merampok. terlebih lagi tidak mencelakai orang. Aku hanyalah ingin seperti pendekar Guo dulu, hanya ingin menangkap perampok yang tidak pernah bisa ditangkap oleh orang lain. Jika memang tidak bisa menangkapnya, ya sudahlah."

Dia tertawa terbahak-bahak sambil melihat mereka.

"saudara sekalian, apa yang hendak kalian lakukan pada orang yang anggun seperti aku ini?"

Yuan Bao memejamkan matanya, yang lain pun tidak bisa berkata-kata. Tetapi dari luar justru ada seseorang yang berbicara.

"Mereka memang tidak bisa berbuat apa-apa terhadapmu, tetapi untungnya aku bisa."

orang ini berkata, "Aku tidak hanya akan memukuli pantatmu, juga akan memotong kedua kaki anjingmu itu."

Begitu mendengar suara orang ini, raut wajah Tian Ji Zi langsung berubah, seperti yang ingin menghindar dari tempat itu. Tetapi dia sudah tidak bisa menghindar lagi.

Tuan besar Tian sudah berada di hadapannya, Tian Ji Zi hanya bisa menundukkan kepalanya dan tubuhnya memberi hormat.

"Apa kabar tuan besar? " "Aku sama sekali tidak baik," sahut tuan besar Tian sambil membalikkan kepalanya.

"Aku sudah hampir mati karena marah oleh ulahmu, bagaimana mungkin bisa baik-baik saja."

"Kalau begitu sebaiknya aku segera pulang ke rumah dan berbaring di lantai, menunggu tuan besar pulang untuk memukulku dengan sebatang papan keras-keras, supaya kemarahan tuan besar bisa reda."

Yuan Bao sebenarnya tidak ingin tertawa, tetapi tidak bisa menahan diri untuk tidak tertawa. Begitu dia tertawa, suasana sepertinya terasa jauh lebih nyaman. Tuan besar Tian memberikan tamparan pada Tian Ji Zi sebanyak dua kali.

"Keluar dari sini segera pulang ke rumah dan berbaring di sana jika kabur, maka aku akan benar-benar memukulmu sampai mati."

"Aku keluar," kata Tian Ji Zi sambil memeluk kepalanya. "Aku segera keluar."

Perkataan ini belum selesai diucapkan, bayangannya sudah tidak terlihat lagi, tetapi suaranya masih bisa terdengar.

semua orang hanya mendengar suara tawanya dan kata-katanya, "Untung sekali aku adalah manusia dan bukan anjing, juga tidak

punya kaki anjing. Untungnya yang hendak dipotong oleh tuan besar adalah kaki anjing dan bukan kaki manusia."

Yuan Bao tiba-tiba menyahut dengan suara keras, "Tetapi sebaiknya lain kali kau lebih berhati-hati, hati-hati aku akan memakan kaki ayammu."

Tuan besar Tian tidak datang sendirian, dia masuk belum lama, dari belakang ada dua orang lain yang mengikutinya masuk.

Dua orang wanita yang amat sangat menarik. yang satu wajahnya merah dan menundukkan kepalanya, yang ternyata adalah bos besar Tang, Tang Lan Fang. Yang satunya lagi sepertinya lebih tua sedikit dibandingkan dengan Tang Lan Fang, tetapi masih berparas sangat cantik, tidak ada kata yang bisa melukiskan kecantikannya. Tidak peduli siapa pun yang melihat wanita seperti itu pasti akan ingin terus menatapnya.

Tetapi begitu Yuan Bao yang tidak pernah takut apa pun ini melihatnya, ternyata sama seperti ketika Tian Ji Zi melihat tuan besar Tian, ingin segera kabur dan menghindar.

Tetapi dia juga sama seperti Tian Ji Zi, ingin kabur tidak bisa kabur, ingin menghindar tidak bisa menghindar, hanya bisa menyapa dengan menundukkan kepalanya memberi hormat sambil tertawa,

"Kakak ketiga, apa kabar?"

Gadis yang berpenampilan menarik ini hanya berkata dengan tenang, "Adik kesembilan, kau berdiri saja di sana, jangan bergerak sedikitpun."

Ternyata Yuan Bao benar-benar tidak berani bergerak.

semua orang tadinya merasa aneh, mengapa bocah yang tidak akan mengejapkan mata sedikitpun terhadap bumi dan langit ini bisa takut seperti itu, sekarang semua baru mengerti yang sebenarnya.

Adik laki-laki yang nakal selalu takut pada kakak perempuannya, jika kakak memukul pasti jauh lebih sakit dibandingkan dengan pukulan ayah atau ibu.

Tie Chang chun tiba-tiba menghela nafasnya, seperti yang telah melepaskan beban yang beratnya ribuan kg.

"Terima kasih Tuhan, sekarang semua masalah sudah selesai."

Dia berkata, "Karena nona ketiga Long (naga) sudah datang, tidak ada masalah yang tidak bisa diselesaikan."

Walaupun masih ada orang di dunia persilatan yang tidak kagum pada nona ketiga Long, tetapi ada suatu benda yang tidak dapat tidak dikagumi oleh semua orang di dunia ini.

semua orang tahu bahwa anggota keluarga Long pasti selalu membawa benda ini di tubuhnya. Benda itu bukanlah berbentuk pedang atau golok pusaka, juga bukan senjata rahasia beracun, tetapi hanya sebuah panji kecil saja.

sebuah panji yang memiliki sebuah gambar naga dan tujuh buah bintang di atasnya. sebuah panji Naga dan Tujuh Bintang.

Walaupun tuan besar Tian dari perguruan panji Bunga sudah tersohor sejak dulu, tetapi terhadap nona ketiga Long tetap hormat seperti yang lainnya. Biarpun panji Naga belum dikeluarkan, tetapi pengaruh kekuatannya sudah begitu besar. "Pendekar Guo, lukamu sangat parah. Aku sudah menyiapkan sebuah kereta kuda untuk membawamu ke suatu tempat untuk diobati," kata nona ketiga Long. "Aku harap tetua Xiao bisa mengantarmu."

Dia tertawa kecil sambil melanjutkan perkataannya,

"Luka yang ada pada wajah nyonya bisa disembuhkan, tetapi hanya kau yang bisa menyembuhkan luka di hatinya. Di sana kau mungkin akan menjumpainya, aku hanya berharap kau bisa menyembuhkan luka hatinya."

senyumnya sangat lembut, nada suaranya jauh lebih lembut, tetapi tidak pernah ada orang yang pernah menolak perkataannya. orang seperti dia tidak perlu berkata dengan menggunakan suara yang keras.

"Pendekar Tie sebaiknya tetap berada di tempat ini bersama dengan tuan besar Tian untuk mewujudkan keinginan Li Jiang Jun," kata nona ketiga Long dengan lembut.

"Ini adalah pekerjaan yang mulia, kelak kalian pasti akan makmur dan panjang umur."

Yuan Bao menunggu sampai semua orang sudah pergi baru berkata, "Lalu aku?"

Nona ketiga Long membalikkan kepala menatapnya lama lalu barulah menghela nafas perlahan-lahan.

"Kau itu, aku sendiri tidak tahu apa yang harus kulakukan atas dirimu." Dia menarik tangan Tang Lan Fang. "Kelihatannya aku sebaiknya memberikannya padamu untuk kau atur."

Wajah Tang La n Fang memerah. "Aku. bagaimana mungkin

aku bisa mengaturnya?"

Nona ketiga Long berkata, "setiap orang pasti memiliki seseorang yang bisa mengaturnya. Mungkin kau adalah satu-satunya orang yang bisa mengatur dirinya."

Tawanya semakin lebar, "Aku akan memberikan waktu satu tahun untuk mengaturnya, jika kau benar-benar bisa mengaturnya, maka aku harus memanggilmu dengan sebutan adik ipar."

Lalu sengaja membalikkan wajahnya dan berkata dengan dingin,"jika kau sendiri juga tidak menghendaki dirinya, maka aku akan segera mengirimnya pulang sekarang juga."

Kepala Tang Lan Fang menunduk semakin dalam, tapi tidak dapat menahan diri untuk menatap mata Yuan Bao secara sembunyi- sembunyi.

Mata Yuan Bao juga sedang menatapnya secara diam-diam dan membenturkan kepalanya dengan kepala Tang Lan Fang.

Tentu saja bukan benar-benar membenturkan kepalanya, melainkan menggunakan kedua ibu jarinya sebagai pengganti kepala. Tetapi itu sudah lebih dari cukup, Langit yang penuh bintang.

Dibawah sinar bintang yang terang, ada dua orang yang sedang membicarakan sesuatu yang sepertinya tidak akan pernah ada habisnya. Ada sebagian perkataan yang tidak boleh dan tidak akan terdengar oleh orang lain, ada sebagian lagi yang wajib didengar.

"Aku tahu perguruan Panji Naga dan Tujuh Bintang kalian sangat terkenal di dunia persilatan, aku juga tahu kalau tuan besar sangat menyayangimu anak laki-laki satu-satunya sehingga memberikan ketujuh bintang itu padamu."

"Aku pernah melihat bintang yang bisa mengubah besi menjadi emas itu."

"oh?"

"Bintang kecil bersinar terang, itu adalah benda yang diberikan kepada Li Jiang Jun kepada pendekar Guo bertahun-tahun yang lalu dan benda itu pernah diminta kembali dari pendekar Guo. Ada satu kali Li Jiang Jun terluka dan tidak sengaja ditolong oleh kakak perempuan pertamamu, lalu dia memberikan bintang ini kepada kakakmu sebagai tanda terima kasih dan juga berkata pada kakakmu bahwa siapa pun yang membawa bintang ini maka orang itu berarti penolongnya, apapun yang terjadi dia akan sekuat tenaga membantunya."

"oh?"

"Kakakmu pasti tahu kalau kau orangnya suka berbuat sesuka hatimu sehingga takut kau dipermainkan oleh orang lain, karena itu dia memberikan bintang ini padamu."

"Ng."

"Apakah kau bisa memperlihatkan kelima bintang lainnya padaku?" "Tidak bisa." "Mengapa?"

"Ada begitu banyak bintang di langit, kau tidak mau melihatnya.

Lalu mengapa justru ingin melihat bintang milikku?" "Aku justru ingin melihatnya."

"Aku justru tidak ingin memperlihatkannya padamu, bahkan sekarang bintang yang ada di langit pun tidak akan kuperlihatkan padamu."

"Kau sebenarnya akan memperbolehkan aku melihatnya atau tidak?"

"Suatu hari nanti aku akan memperlihatkannya padamu, pada saat itu kau tidak ingin melihatnya pun tidak bisa."

Tamat

Salam hangat untuk para Cianpwee sekalian,

Setelah melalui berbagai pertimbangan, dengan berat hati kami memutuskan untuk menjual website ini. Website yang lahir dari kecintaan kami berdua, Ichsan dan Fauzan, terhadap cerita silat (cersil), yang telah menemani kami sejak masa SMP. Di tengah tren novel Jepang dan Korea yang begitu populer pada masa itu, kami tetap memilih larut dalam dunia cersil yang penuh kisah heroik dan nilai-nilai luhur.

Website ini kami bangun sebagai wadah untuk memperkenalkan dan menghadirkan kembali cerita silat kepada banyak orang. Namun, kini kami menghadapi kenyataan bahwa kami tidak lagi mampu mengelola website ini dengan baik. Saya pribadi semakin sibuk dengan pekerjaan, sementara Fauzan saat ini sedang berjuang melawan kanker darah. Kondisi kesehatannya membutuhkan fokus dan perawatan penuh untuk pemulihan.

Dengan hati yang berat, kami membuka kesempatan bagi siapa pun yang ingin mengambil alih dan melanjutkan perjalanan website ini. Jika Anda berminat, silakan hubungi saya melalui WhatsApp di 0821-8821-6087.

Bagi para Cianpwee yang ingin memberikan dukungan dalam bentuk donasi untuk proses pemulihan saudara fauzan, dengan rendah hati saya menyediakan nomor rekening berikut:

  • BCA: 7891767327 a.n. Nur Ichsan
  • Mandiri: 1740006632558 a.n. Nur Ichsan
  • BRI: 489801022888538 a.n. Nur Ichsan

DONASI VIA TRAKTEER Bagi para cianpwe yang mau donasi untuk biaya operasional Cerita Silat IndoMandarin dipersilahkan klik tombol hati merah disamping :)

Posting Komentar