Bab 30: Diao Long muncul
Di dunia persilatan sudah jarang terdengar pertempuran seru seperti sekarang.
Juga tidak tahu sudah berapa lama tidak ada pertempuran yang sebesar ini.
Xu Jia-rong dan Ouwyang Wu-shuang dua wanita ini, rambutnya sudah berantakan, bajunya robek-robek, ditubuh dua orang itu sudah terdapat luka, darah mengalir, keringat juga bercucuran, mereka semua mengerti ini adalah pertempuran antara hidup dan mati, juga satu pertempuran yang seimbang.
Sebenarnya Li Yuan-wai bukan tandingannya Du Sha, namun karena kaki Du Sha telah patah satu, gerakannya jadi tidak leluasa, di dalam pertarungan dia mendapat kemudahan besar, dalam waktu singkat mungkin tidak dapat membedakan siapa yang menang atau kalah.
Sha Qian-dao tubuhnya ringan fisiknya kuat, lawan dia istri Du Sha walau sepuluh cakar setannya sangat dahsyat, tapi sampai ujung bajunya juga tidak tersentuh, tentu saja pisau perak putihnya Sha Qian-dao juga tidak berhasil mengenai sasaran, dia melakukan serangan yang hebat, bersiap membuat lawan mati kelelahan.
Dilapangan yang paling enteng ialah Song-hua Dao- zhang, ilmu pedang enam wanita buta walau tidak lemah, tapi dibandingkan dengan dia seperti sinar kica-kica dengan bulan purnama. Namun karena pertama, tidak ada dendam, kedua, tidak ada permusuhan, Song-hua Dao-zhang dengan santainya sembarangan melayani, dia hanya mencegah supaya lawan tidak bisa bergabung dengan Ouwyang Wu- shuang.
Kong Ming, Kong Ling dua biksu tinggi Shao-lin diam- diam mengawasi perubahan dilapangan, mereka tidak tahu akan membantu siapa, kedatangan mereka juga karena terpaksa, walau Li Yuan-wai adalah tujuannya, tapi itu juga hanya bisa dalam keadaan satu lawan satu. Bagaimana pun dengan jumlah banyak melawan jumlah sedikit, yang besar menghina yang kecil bukan keinginan mereka, walaupun Li Yuan-wai ada seratus alasan harus mati.
Keadaan pertempuran berlangsung sengit. Orang yang sedang asyik bertempur siapa pun tidak memperhatikan dilapang pertempuran tiba-tiba muncul seperti setan, seorang bercadar berbaju hijau.
Orang ini seluruh tubuhnya tertutup kain, kecuali sepasang mata yang bersinar terang, menyorot dengan dinginnya, hanya dua tangannya berada diudara, sepertinya dia tidak mau terkena sinar matahari.
Suara dinginnya terdengar, "Kong Ming, Kong Ling?"
Satu rasa dingin menembus ketulang, Kong Ming merapatkan sepasang tangan berkata, "Betul Kong Ming, Kong Ling dari Shao-lin."
"Bagus sekali." Orang berbaju hijau berkata, "Apa tujuan kalian datang kali ini?"
Nadanya bukan saja tidak bersahabat malah seperti menginterogasi.
Mungkin tertekan oleh sikapnya lawan, Kong Ming malah tidak sadar membuka mulut berkata, "Menerima perintah dari ketua menghabisi pengkhianat dunia persilatan Li Yuan-wai."
"Kalau begitu kalian masih menunggu apa lagi?" nadanya lebih dingin lagi.
Kong Ling mendadak sadar, dia wataknya memang keras, dengan tidak tahan berkata, "Siapa Tuan ini? Berani bersikap demikian bicara dengan kami bersaudara seperguruan, apa tidak merasa keterlaluan?"
Memang dengan kedudukan, nama besarnya Kong Ming, Kong Ling di dunia persilatan, di dalam dunia persilatan mungkin tidak ada beberapa orang yang pantas bicara dengan nada demikian pada mereka. Hem.... sekali dengan dingin, orang bercadar berbaju hijau berkata, "Apa betul?"
Lalu dia membalikkan pergelangan berkata lagi, "Apa kalian kenal dengan benda ini?"
"Bai Yu Diao Long?! An. anda ini siapa.?"
Kong Ming, Kong Ling dua orang kepalanya mengucurkan keringat dingin.
"Jangan perdulikan aku siapa, hanya aku mau tanya pada kalian, menurut tidak diatur?"
"Ini.... menurut berita Bai Yu Diao Long ada dua halaman. ” kata Kong Ming gagap.
"Kau kira ini palsu?" Orang berbaju hijau menyentikan jempol, Diao Long terbuat dari bahan giok bulat membelah dari tengah tiba-tiba muncul dua halaman.
"Bagaimana? Kalian berani menolak perintah?" kata Orang baju hijau dengan keras dan dingin.
"Aku tidak berani....” kong Ming, Kong Ling membungkuk tubuh mundur selangkah.
"Bagus." Orang baju hijau tubuhnya tiba-tiba mengangkat, seperti terbang pergi sambil meninggalkan satu pesan, "Orang yang datang nanti sekalian dihabisi."
Kong Ming, Kong Ling dua orang masih belum sadar, bayangannya orang berbaju hijau sudah menghilang.
Sudah datang? Siapa yang akan datang?
Dengan gerakan dia yang hebat itu jangan kata satu Li Yuan-wai, walau lima Li Yuan-wai juga dia bisa dengan mudah membunuhnya, mengapa harus menggunakan tangan orang lain?
Ini pertanyaan yang sulit dimengerti. Kong Ming, Kong Ling tidak terpikirkan semua ini, mereka hanya tahu di bawah perintah Bai Yu Diao Long, semua murid dari tujuh perguruan besar masa kini terpaksa harus menurut.
Bagusnya ketua sudah memerintahkan, dan Li Yuan-wai juga benar adalah pengkhianat dunia persilatan, karena memperdulikan kedudukan sendiri, mereka tidak ingin membunuh orang yang tidak seharusnya dibunuh, bukan saja itu bisa merusak pandangan dirinya, juga merusak nama baik Shao-lin.
0ooo(dw)ooo0
Keringat Li Yuan-wai seperti hujan turun, wajahnya yang bulat sudah berubah rupa.
Karena ketika dia melancarkan serangan dahsyatnya tidak sengaja dia melihat orang berbaju hijau dengan Kong Ming, Kong Ling yang bersikap menurut.
Dia sekarang sudah melihat mereka sedang jalan menuju kearah dirinya, dengan melakukan satu tipuan, dia meloncat keluar dari bayangan tongkat Du Sha, dia diam berdiri menunggu.
Du Sha yang satu kakinya sudah patah, mendadak kehilangan arah, tentu saja dengan senang menggunakan kesempatan ini untuk istirahat, bersamaan juga dengan tidak mengerti melihat Kong Ming, Kong Ling yang datang mendekat.
"Li Yuan-wai,” kong Ming dengan satu tangan menyapa berkata, "Aku datang untuk menghadapimu."
Li Yuan-wai tertawa sedikit sedih berkata, "Kalian sudah memastikan dosaku."
"Aku terpaksa demikian, buktinya sudah ada." "Bagus sekali, kalau begitu mengapa kalian tadi bukan sekalian bersama-sama mengeroyokku?"
Wajah Kong Ming yang damai tampak berubah menjadi hijau merah berkata, "Aku.... aku mana mungkin. ”
"Tidak perlu menjelaskan." Li Yuan-wai berkata, "Dunia persilatan tidak menentu, aku sudah tahu orang-orang seperti kalian yang mengaku seorang pendekar dari perguruan ternama, sialan, aku Li Yuan-wai sungguh sudah jadi pusaka yang langka, sampai biksu dari Shao-lin juga datang ingin merebut hadiah, uang seratus ribu perak putih sungguh memikat orang!"
"Tu.... tuan mengapa begitu berkata melukai orang?" Kong Ming tidak terpikirkan dia bisa berkata begitu kotor.
"Mengapa? Kalian ingin mendengar perkataan yang enak didengar?" kata Li Yuan-wai tidak dapat menahan amarahnya, "Ku beritahu kau keledai busuk, kau jangan mengangap diri sendiri suci, secara bergiliran bertarung dengan keroyokan, dibandingkan dengan perampok juga tidak lebih baik, sialan, ayo, aku tidak akan jatuh kelelahan."
Kong Ming sejak masuk ke Shao-lin dan ternama, seumur hidupnya mungkin tidak pernah bertemu dengan orang yang berani berkata kasar dengannya, dia tergagap, marah sampai gemetar.
Sebenarnya siapa yang tahu Li Yuan-wai sengaja mengaku beberapa dosa yang sebenarnya tidak pernah dilakukan, ditambah menyaksikan Qi Hong yang meninggal, dia jadi kepalang tanggung, walau dihadapan yang mulia raja, dia juga pasti tetap memaki.
"Si....” kong Ming tetap saja tidak mau kehilangan kedudukannya, menelan kembali kata kata 'alan' di belakangnya, dengan melotot berkata, "Aku tunggu kau, tunggu kau sampai selesai istirahat."
"Biksu besar Kong Ming." Du Sha yang disampingnya tiba-tiba menyela berkata, "Li Yuan-wai sangat licik, jangan beri dia kesempatan."
Du Sha melihat Kong Ming, Kong Ling dengan sendirinya datang menggantikan dirinya, mengira lawan telah merubah pandangannya, segera dia meninggalkan rasa tidak senangnya dengan baik hati dia mengingatkan.
"Kau kira aku ini siapa?" Kong Ming tidak menerimanya.
Perkataan ini mengandung dua arti, satu adalah tidak memandang martabat orang. Dua adalah mengejek orang yang tidak punya kemampuan.
Dengan sepatah kata, paku lembeknya dikembalikan, Du Sha marah sampai kepalanya mengepul asap, dimulutnya tidak berkata-kata, tapi di dalam hatinya sudah memaki Kong Ming habis-habisan.
Li Yuan-wai dengan tidak senang berkata, "Apa maksudnya?"
"Aku tidak mau dikatakan orang, juga tidak mau mengambil kesempatan saat orang dalam bahaya, tunggu sampai kau sudah cukup istirahat, aku baru menghadapimu." Jawab Kong Ming juga dengan rasa tidak senang.
"Puihh, mau apa, kau jangan pura-pura baik hati, mengatakannya kata-kata yang enak didengar, sebenarnya di dalam hatimu, cuma ingin membunuh aku, tidak perlu menunggu lagi, aku sekarang sudah sangat baik, bertempur giliran tetap saja bertempur giliran, sialan, mengapa begitu banyak alasannya?" Li Yuan-wai memang Li Yuan-wai, dia semakin berkata semakin sombong, juga semakin berkata semakin membuat Kong Ming marah sampai 'satu Budha lahir, satu Budha naik langit'.
Manusia tetap manusia, walau Budha juga ada tiga bagiannya jiwa manusia, apa lagi Kong Ming cuma seorang biksu, mana bisa menerima kata-kata 'sekali sialan sekali lagi sialan'?
"Bagus, bagus, kau ini ba.... bajingan, jika demikian, silahkan,” kong Ming akhirnya tidak tahan lagi, mantel baju biksunya bergerak tanpa ada angin meniup.
"Silahkan apa? Ini kan bukan pergi kejalan melihat sandiwara, sialan dari tadi aku sudah menunggu. ”
Perkataannya belum habis Li Yuan-wai sudah melemparkan segumpal jarum, tujuan yang diserangnya malah Du Sha yang berada disisi, Du Sha yang tidak siap mimpi juga tidak terpikir bisa ada serangan seperti ini.
Sekarang jarumnya Li Yuan-wai baru digunakan, bukan satu, tapi semuanya.
Dia sudah menunggu kesempatan ini, menunggu lama, alasan dia tidak mengeluarkan jarum pertama adalah senjata gelap harus ada jarak, kedua dia tidak yakin bisa berhasil.
Bagaimana pun Du Sha sudah lama ternama, dalam keadaan saling berhadapan, senjata gelap mana bisa disebut senjata gelap.
Dia sangat benci sekali pada Du Sha yang licik, akhirnya setelah mendapatkan satu kesempatan bagus yang sama sekali tidak akan meleset. Empat puluh tiga jarum sialam yang ukurannya sama, benar saja satu pun tidak ada yang meleset semuanya mengenai tubuh, tenggorokan dan wajahnya Du Sha.
Sepertinya telah menemui setan, (mungkin benar telah menemui setan), Du Sha dengan wajah yang aneh melotot pada Li Yuan-wai sampai satu jeritan mengerikan, satu kata pun tidak bisa diucapkan, dengan tanpa bersuara lagi menghembuskan nafas terakhir.
Li Yuan-wai sama sekali tidak memperdulikan Kong Ming, Kong Ling dua orang.
Kenyataannya mereka juga tidak akan melakukan gerakan, karena mereka bukan orang yang mengambil kesempatan saat orang tidak siap, mereka telah dibuat terkejut oleh kejadian mendadak.
Dengan wajah yang sulit digambarkan, Li Yuan-wai berkata pada Du Sha yang masih berdiri tegak, "Aku tidak akan mengatakan maaf, karena aku sedikitpun tidak menyesal, kau harus tahu 'dengan cara dia sendiri, dikembalikan pada dirinya', aku tahu, kau berniat menyerang seorang yang sama sekali tidak ada kemampuan menahan, dan juga kau telah membunuh seorang wanita yang punya harapan indah dimasa depan, seorang wanita yang membuat orang salut, yang tidak pernah terjun kemasyarakat. ”
Tidak perduli menggunakan cara apa saja, bisa membunuh penjahat besar didunia hitam seperti Du Sha, bukan saja dapat menjadi ternama, malah sampai berjalan pun bisa berjalan dengan mengangkat dada.
Karena di dunia persilatan cara paling cepat untuk ternama salah satunya adalah bisa membunuh seorang seperti Du Sha. Dan orang yang seperti Du Sha, di dunia persilatan sudah tidak banyak.
Sama seperti bisa membunuh Tangan Cepat Xiao Dai pasti akan jadi ternama.
Li Yuan-wai tidak terlihat gembira sedikit pun.
Bukan saja begitu, malah saat dia berkata, matanya telah menjadi merah, merahnya seperti segera akan meneteskan air mata.
Karena dia tahu walau dapat membunuh seratus orang orang ternama seperti Du Sha, tetap tidak dapat mengembalikan seorang Qi Hong, seorang Qi Hong yang biasa-biasa sekali.
Li Yuan-wai seumur hidupnya tidak pernah menyerang diam-diam, walau dia sering mendadak menyerang, tapi itu dalam keadaan saling berhadapan berebut mendahului menyerang.
Sekarang dia bisa melakukan begini hanyalah karena sangat benci pada perbuatan Du Sha.
Walaupun dia bergaul bersama Qi Hong hanya dalam waktu yang singkat, dia mengenalnya seperti sudah sangat mendalam, bukan hanya karena dia pernah menyelamatkan nyawanya, tapi karena dia seorang wanita yang sangat polos, sekali orang melihat bisa langsung mengenalnya.
Hatinya polos, terhadap masyarakat tidak membenci, dia hanya mempunyai cinta, dia tidak menyembunyikan perasaannya sendiri, dia wanita yang polos suci, didunia ini bisa ada berapa orang yang begitu?
Tadinya dia sudah membayangkan, jika suatu hari saat segala sesuatunya telah lewat, dia harus mengolok-olok percintaannya Xiao Dai dengannya yang begitu indah, begitu mengagumkan, begitu lucu.
Malah dia sudah siap mengarang sebuah lagu yang populer dikalangan pengemis 'Lian Hua Luo' (bunga teratai gugur) 'Shu Lai Bao' (menghitung rezeki datang) untuk mengolok Xiao Dai dengannya.
Namun ketika tongkatnya Du Sha memukul, semuanya menjadi musnah, sampai kesempatan untuk membalas budi pun menjadi hilang akibat pukulan tongkat itu, bagaimana dia tidak sakit hati? Tidak benci sekali?
Apa lagi saat Xiao Dai akan pergi, dia membawa satu lirikannya, dia mengerti Xiao Dai begitu tidak berdaya dan sakit hati?
Dia tahu Xiao Dai akan kembali, akan menagih semuanya, tapi bagaimana pun itu masalah di kemudian hari, disaat ini Kong Ming dan Kong Ling telah menyatakan 'minta pelajaran', dia juga tahu jika ingin meninggalkan tempat ini dengan selamat, sudah tidak mungkin.
Karena menurut yang dia tahu dua orang biksu tinggi dari Shao-lin ini pernah mengalahkan banyak orang dunia persilatan yang namanya dan ilmu silatnya lebih tinggi dari dirinya.
Sehingga dia sudah yakin dirinya tidak akan selamat.
Sehingga dia baru berani memaki dengan kata-kata sialan.
Sehingga dia mengambil kesempatan yang tepat, sekali gerak membunuh Du Sha. Membunuh satu sudah balik modal, menyembelih sepasang untung satu, bagaimana pun ini adalah situasi hati setiap orang yang akan mati.
Sekarang diperjalanan keakhirat sudah ada teman tentu saja dia tidak akan merasa kesepian.
0ooo(dw)ooo0
Li Yuan-wai membalikkan tubuh dengan tenang melangkah maju ke depan Kong Ming. Dia berdiri, tersenyum.
Dia membuka kipasnya, sungguh seperti hartawan betulan, perlahan mengipas-ngipas, dengan tenang berkata, "Maaf membuat kau lama menunggu."
Kong Ming walau sudah tidak memperdulikan urusan keduniawian, tapi tetap tidak bisa mengerti orang ini.
"Tidak." Dia hanya bisa mengatakan ini.
"Kalau begitu, apakah kita bisa mulai apa yang kau katakan 'minta pelajaran' itu?"
"Terserah,” kong Ming juga hanya bisa mengatakan ini.
Li Yuan-wai menutup kipasnya, berkata, "Aku pikir kau pasti tidak akan memulai duluan benar tidak?"
"Tentu saja,” kong Ming tetap hanya mengatakan ini. "Aku tahu, karena kau harus menjaga kedudukanmu. ”
Li Yuan-wai berkata, "Tapi ada kalanya, merasa lebih tinggi malah hilang keunggulan. ”
Li Yuan-wai saat sampai mengatakan ketinggalan sudah bergerak, kata terakhir habis dikatakan, kipasnya dia sudah sampai ditenggorokannya Kong Ming.
Ini adalah kebiasaannya, juga cara lama. Namun cara ini terhadap orang biasa masih bisa berhasil mendapat keunggulan.
Sedang yang dia sekarang hadapi sama sekali bukan orang biasa.
Makanya kipas dia baru saja sampai tengah jalan sudah berhenti, malah dengan cepat ditarik kembali memotong melintang.
Karena tasbih di tangan Kong Ming sudah lebih dulu sampai di depan dadanya.
Tadinya keunggulan, malah jadi sebaliknya, bertahan.
Ilmu silat sungguh yang terpenting adalah kesuksesannya, Li Yuan-wai terkejut sampai keluar keringat dingin, dengan pas-pasan dia menangkis tasbih yang hampir mengenai dadanya.
Dalam setengah jurus ini langsung terlihat siapa yang lebih unggul, kenyataannya sangat jelas, bertarung dengan Kong Ming, Li Yuan-wai sudah mengerti telah menghadapi seorang pesilat yang paling tangguh seumur hidupnya.
Dengan tidak berubah dari posisi semula, Kong Ming menggenggam tasbih, menyapa dengan satu tangan, tidak terus menyerang berkata, "Bisakah tuan mendengar sebuah perkataanku?"
Li Yuan-wai dengan wajah pahit suara serak berkata, "Sil. silahkan katakan."
"Dengan dosa anda yang sampai seluruh dunia mengejarnya, sungguh tidak bisa diampuni, jika kau bisa memotong sebelah tanganmu dan membiarkan aku merusak hawa Dan Tianmu, lalu bergabung dengan Budha, maka aku akan menjamin sisa hidupmu." Kong Ming sungguh seorang biksu tinggi, hati manusianya bisa terlihat dari sini.
Beberapa saat memikirkan, Li Yuan-wai berkata, "Aku tidak tahu apakah di Shao-lin menyembah Budha hidup Ji Gong?"
Kong Ming dengan tidak mengerti berkata, "Mengapa Tuan bertanya demikian?"
Dengan terawa pahit Li Yuan-wai berkata, "Jika ingin seorang pengemis dijadikan biksu, yang dia sembah tentu saja budha hidup Ji Gong."
Kong Ming diam, dia sedang berpikir maksud perkataan lawannya.
Li Yuan-wai pelan batuk sekali berkata lagi, "Aku. aku,
bisakah menjadi seorang biksu tukang makan daging anjing?"
Wajah Kong Ming sudah berubah, bagaimana pun dia tidak terpikir Li Yuan-wai sampai saat yang penting ini masih berani mengejek dirinya.
"Tuan sungguh tidak bisa dinasehati,” katanya sedikit marah.
"Kau. kau, lebih baik bunuhlah aku!" kata Li Yuan-wai
mengeluh dan tertawa pahit.
"Kelihatannya Budha pemaaf juga tidak bisa menyadarkanmu, orang yang tidak ada jodoh ini, silahkan kau serang lagi,” kong Ming juga mengeluh sekali.
Menyuruh orang yang makan daging anjing menjadi biksu, seperti ingin menghentikan berjudi dari seorang penjudi sulitnya.
Apa yang dikatakan Li Yuan-wai adalah kenyataan, apalagi masih harus memotong sebelah tangannya dan menghapus ilmu silatnya, tidak mungkin dia bisa menerimanya, juga tidak bisa disalahkan, dia mengatakan lebih baik lawan membunuh dirinya.
Tidak ada variasi, juga tidak berebut duluan menyerang, Li Yuan-wai dengan sungguh- sungguh menyerang tiga serangan jari, dan dengan kipas sebagai tongkat menyapu melintang.
Dia tahu tipu muslihat, variasi apa pun yang digunakan pada Kong Ming semuanya tidak akan berguna, sehingga dia hanya bisa dengan sekuat kemampuan menggunakan posisi saat dulu latihan silat, menyerang lawannya.
Namun yang dia hadapi adalah biksu tinggi Shao-lin yang ternama dengan jurusnya, dia mana bisa melawannya?
Sehinggajurus kipasnya tidak berhasil. Namun tiga jarinya tepat mengenai.
Karena Kong Ming hanya menyerang dengan tigajari tangan, tepat menerima tiga jarinya.
Seperti menerima tiga palu besi, juga seperti menerima tiga halilintar.
Tubuhnya Li Yuan-wai seperti layang-layang putus tali terbang keluar, sebuah aliran darah sudah dimuntahkan dari mulutnya.
'Telapak penakluk iblis', sebuah jurus yang hebat dari Shao-lin.
Menurut kabar 'Telapak penakluk iblis' asal berhasil sampai tingkat tujuh, sudah cukup bisa menghancurkan patung batu singa yang berada di depan gerbang pintu orang kaya.
Apa kesuksesan Kong Ming tidak hanya sampai tingkat tujuh? Jika tubuh Li Yuan-wai terbuat dari batu juga! Dia mana bisa menahan tiga jari dari Kong Ming?
Apa lagi dia bukan terbuat dari batu, sehingga dari mulutnya memuntahkan darah segar, langsung terbang jauh.
0ooo(dw)ooo0
Xu Jia-rong dalam posisi unggul.
Karena luka pedang ditubuhnya hanya satu, yaitu didekat lututnya.
Dan tubuhnya Ouwyang Wu-shuang ada tiga luka yang panjang pendeknya tidak sama, terus mengeluarkan darah, masing-masing dibahu, paha dan pundak.
Jika wanita bertarung mati-matian biasanya membuat laki-laki mengeluarkan lidah.
Apa lagi dua wanita yang ilmu silatnya tinggi, jurus pedangnya melebihi orang biasa ketika kedua wanita sedang bertarung pedang, membuat orang merasa keuletan, ketahanan, malah keganasannya, rasanya laki laki juga tidak bisa menandinginya.
Pedang pendek terbang menari, pedang panjang melayang-layang.
Xu Jia-rong yang seluruh tubuhnya sudah melebur ke dalam jurus pedang, hati dan semangatnya, pedang dan hawa semua sudah bersatu pada akhir penyerangan, dia yakin tidak lebih dari sepuluh jurus pasti bisa mengalahkan lawannya.
Namun dia tidak tahu apa yang telah terjadi.
Tiba-tiba melihat tubuh Li Yuan-wai yang agak gemuk jatuh mengeluarkan suara, 'buk', suara jatuhnya sejauh lima che disisinya. Xu Jia-rong tidak perdulikan lagi niatnya membunuh musuh, juga tidak perdulikan pedang pendeknya Ouwyang Wu-shuang miring menyabet kearah dadanya, dia memutar tubuh meloncat kesisi.
Darahnya mengalir, dalam keadaan bingung dan terkejut iga kirinya bertambah lagi satu luka pedang kira-kira sepanjang satu cun.
Dia datang kesisi Li Yuan-wai, melupakan sakit, juga lupa Ouwyang Wu-shuang datang mengejar, dia buru-buru berjongkok memeriksa.
Satu wanita lagi yang demi cinta lupa akan bahaya mengancam dirinya.
Kesedihan segera akan terjadi....
Karena pedang pendek di tangan kanan Ouwyang Wu- shuang sudah seperti taring setan, lurus menusuk kearah punggung dia.
Mendadak....
Seperti pelangi yang datang dari luar angkasa.
Sebuah pedang sempit dengan tepat dan tepat waktu menangkis keatas.
'Ting' terdengar satu suara, dua pedang beradu menimbulkan kembang api, hanya tinggal lima hun lagi Xu Jia-rong akan mati di tempat.
"Siapa kau? Untuk apa kau lakukan ini? Kau tahu tidak, yang kau lakukan ini kau akan membayarnya segera?"
Ouwyang Wu-shuang dengan galaknya bertanya pada orang berbaju pelajar yang sedang memegang pedang, jelas dia marah sekali pada orang ini, karena dia tidak berhasil menusuk mati musuh dengan pedangnya. Orang berbaju pelajar sama sekali tidak memperdulikan teriakannya, dengan cepat dia membalikkan kepala, melayangkan jarinya dengan cepat sekali menotok delapan titik jalan darah besar didada Li Yuan-wai yang tergeletak di tanah.
Lalu dengan pelan dan penuh sayang berkata pada Xu Jia-rong, "Jangan sekali-kali menggerakkan dia."
Xu Jia-rong sekarang baru mengangkat kepalanya, dengan berlinang air mata, dia sadar tadi dirinya hampir saja mati karena kebodohannya.
Dengan pelan mengatakan 'terima kasih' dia tidak tahan lagi melihat Li Yuan-wai yang tidak sadarkan diri, dan wajah bulat Li Yuan-wai hampir berubah jadi wajah kuda, bukan saja pucat, malah sedikit kram, tampak jelas lukanya parah sekali, sampai dalam keadaan pingsan juga merasa kesakitan.
Orang mengatakan, yang menonton bisa melihat dengan sadar, yang terlibat tidak sadar.
Kong Ming, Kong Ling ketika melihat Ouwyang Wu- shuang menusuk dengan pedang pada punggung dihati Xu Jia-rong, mereka juga akan menghadang tapi tidak keburu.
Dan kemunculannya orang berbaju pelajar seperti muncul dari dalam tanah, bukan saja mereka tidak bisa melihat dengan jelas bagaimana dia menggerakkan pedang menangkis, malah sampai bagaimana datangnya juga tidak tahu, gerakan semacam ini, jurus pedang semacam ini, jika tidak melihat dengan mata kepala sendiri, mereka juga sulit mempercayainya, bagaimanapun mereka adalah pesilat tinggi yang langka di dunia persilatan.
Kong Ming, Kong Ling adalah penonton.
Tentu saja Ouwyang Wu-shuang orang yang terlibat. Dia sama sekali tidak memikirkan orang berbaju pelajar bagaimana munculnya, dia hanya tahu orang ini bukan saja menggunakan pedangnya telah menolong Xu Jia-rong, menolong Li Yuan-wai, malah dengan sombongnya malas menjawab pertanyaannya.
Sehingga, dia tidak bisa menahan amarah yang mendadak timbul di dalam hati.
Sepasang matanya tampak mengeluarkan sinar pembunuhan.
Pedangnya melayang, jarum keluar lagi.
Saat ini, orang berbaju pelajar sedang membelakangi Ouwyang Wu-shuang.
Saat ini, kepala Xu Jia-rong sedang menunduk.
0ooo(dw)ooo0
Julukan Ouwyang Wu-shuang adalah Lan Hua-shou.
Lan Hua-shou artinya tangannya dapat menggunakan jarum sulam dengan hebat, bukan saja dapat menggerakkan jarum menyulam dengan cepat, juga dapat menggunakan jarum mengambil nyawa orang.
Jarum semacam ini tidak diragukan lagi adalah senjata gelap yang paling dahsyat, paling tidak bersuara, paling membuat orang sulit menghindarnya.
Terhadap jarum sulamnya dia sangat yakin sekali, dia tahu tidak pernah ada orang yang dapat menghindarkan jurus Man Tian Hua Yu (Langit penuh hujan kembang) dalam keadaan tidak ada persiapan.
Tawa keji sudah muncul diwajahnya, dia seperti telah melihat tiga orang akan mati, tiga orang ini tentu saja termasuk Li Yuan-wai yang berada di atas tanah. Karena jarum sudah keluar, jurus jarum sulam Man Tian Hua Yu sudah dilancarkan.
0ooo(dw)ooo0
Didunia ini tidak ada hal yang mutlak.
Tidak ada orang baik yang mutlak, juga tidak ada musuh yang mutlak.
Disaat kau merasa paling yakin, sering terjadi hasil yang 'mutlak' tidak terpikirkan olehmu.
Seberapa besar daerah yang tercakup oleh enam puluh dua buah jarum sulam?
Jangan kata tiga orang, walau tiga ekor sapi, jika titik berbahayanya terkena jarum sebanyak ini, pasti mati tidak diragukan lagi.
Orang berbaju pelajar itu telah terkena jarum, semua jarum tepat mengenai punggung nya.
Namun dia yang pasti mati malah tidak mati, karena walau semua jarum mengenai dia, hanya mengenai bajunya saja, baju mendadak menggelembung.
Ouwyang Wu-shuang seperti melihat setan mundur kebelakang sejauh tujuh, delapan langkah.
Dia masih tetap tertawa, hanya saja tertawanya itu sudah tidak ada rasanya.
Karena di dalam matanya penuh dengan rasa ketakutan, diwajahnya yang tertulis adalah ketakutan, dan sudut bibirnya yang tertawa tidak keburu berubah jadi wajah lain.
Tenggorokannya seperti dipenuhi oleh pasir, suara yang tadinya merdu berubah jadi serak sangat tidak enak didengar, "Huo.... Huo Long Qi (hawa naga api), itu. itu
kau?!" Orang berbaju pelajar berbalik menghadap nya, menggetar jatuh jarum sulam di atas tubuhnya.
Wajah yang cakap tidak bisa menahan amarahnya, dengan dingin berkata, "Benar, Huo Long Qi, pengetahuanmu cukup luas."
Didunia persilatan orang yang mengusai Huo Long Qi hanya satu orang, yaitu yang semua orang dengan hormat menyebutnya Yuan Ershao Yuan Ling.
"Kau.... kau, apa Yuan Ershao?!" kata Ouwyang Wu- shuang sedikit tenang.
"Siapa aku tidak penting, yang paling penting adalah kau, orang yang berhati lebih beracun dari pada ular dan kalajengking, sampai orang pingsan akan mati juga tidak mau mengampuni,” kata Orang berbaju pelajar dengan sorot mata dingin.
"Bagus, bagus, benar saja kau tidak mati, kau masih berani berpura-pura mati dengan tujuan membohongi orang, demi merebut harta warisan, kau membunuh kakak, memperkosa kakak ipar, membunuh keponakan dan mengira tidak ada orang lagi yang berani menghukummu?"
Orang berbaju pelajar seperti terkena geledek, mulutnya tidak bisa bicara.
Ouwyang Wu-shuang tertawa keji pada Kong Ming, Kong Ling berdua yang datang mendekat berkata, "Guru besar berdua, Shao-lin sejak dulu sangat anti pada orang yang berdosa besar, penjahat pemerkosa berada didunia persilatan, sekarang orang yang berdiri di sana adalah terdakwa yang divonis mati dari kabupaten Ping Yang, yang perkaranya bisa diselidiki, Ouwyang Wu-shuang seorang wanita lemah, mohon pada dua orang guru besar tegakan kebenaran, lakukan hukum, basmi orang ini." Matinya Yuan Ling sudah tersebar didunia persilatan, tentu saja dosanya tidak ada orang yang mau membela, setiap orang tahu.
Ketika Kong Ming, Kong Ling berdua mendengar kata- kata Ouwyang Wu-shuang, tidak terasa saling berpandangan dan maju beberapa langkah.
Kenyataannya sangat jelas, jika orang ini benar adalah Yuan Ershao, Kong Ming, Kong Ling berdua pasti tidak akan membiarkan dia membunuh Ouwyang Wu-shuang, apalagi mereka telah teringat pada orang bercadar yang memegang Bai Yu Diao Long, kata-katanya saat mau pergi.
"Ouwyang Wu-shuang, kau pintar sekali", kemudian orang berbaju pelajar memalingkan kepala, berkata pada Kong Ming, Kong Ling, "Dua orang guru besar, apa kalian sudah mengambil keputusan, benar tidak?"
"Amitaba" Kong Ming menyebut nama Budha berkata, "Apa anda benar Yuan Ershao?"
Yuan Ershao tertawa pahit berkata, "Benar aku Yuan Ling."
Walau sudah terpikir orang ini adalah Yuan Ling, tapi mendengar dia mengaku, Kong Ming dan Kong Ling juga merasa terkejut.
Bagaimana pun, tahun itu Yuan Ershao di belakang gunung Shao-lin berdiskusi pedang, setelahnya ketua Shao- lin pernah mengeluarkan perintah, setiap murid dan anggota Shao-lin di kemudian hari jika bertemu Yuan Ling harus memberi hormat sebagai murid, Kong Ming dari Kong Ling tidak bisa lupa, namun sekarang keadaannya menjadi demikian rumit dan kaku, sesaat dua orang itu tidak tahu harus berbuat apa. Dengan tergagap Kong Ming, Kong Ling dengan hormat satu tangan berkata, "Bertemu Yuan Ershao."
Mereka berdua adalah adik seperguruan ketua, melakukan hal itu tentu saja sebagai tanda menghormat satu generasi.
"Tidak berani, harap dua guru besar maklum penyamaran ini,” kata Yuan Ling balas hormat.
Setelah saling memberi hormat, selanjutnya tentu saja harus membicarakan hal serius, namun sungguh sulit membuka mulut, baik Yuan Ling atau Kong Ming, Kong Ling.
Pertarungan Song-hua Dao-zhang dengan enam wanita buta tampak seperti main-main.
Hingga perubahan yang terjadi dilapangan, diajuga bisa melihatnya dengan jelas.
Sekarang dia sudah menghentikan pertarungan dan datang menuju Kong Ming, Kong Ling.
Tiba-tiba enam wanita buta itu juga dipanggil ke samping Ouwyang Wu-shuang.
Song-hua Dao-zhang setelah memperhatikan sebentar orang berbaju pelajar, dengan nada sombong sekali berkata, "Benarkah anda Yuan Ling yang karena takut dosanya hingga berpura-pura mati?"
Siapapun bisa mendengar, nada memandang rendah di dalam perkataannya.
(Karena Yuan Ling pernah mengalahkan Qing Cheng Si Zi, dan Song-hua Dao-zhang adalah paman seperguruan Qing Cheng Si Zi, ketika terjadi peristiwa itu dia sedang berkelana diluar, sehingga persoalan ini terus ditaruhnya di dalam hati.) Yuan Ling sudah mendengar hatinya Song-hua Dao- zhang yang sempit, begitu mendengar perkataannya, dia sudah tahu kerepotan sudah datang, tapi dia terpaksa bersoja berkata, "Kiranya Song-hua Dao-zhang yang berada dihadapanku, benar aku adalah Yuan Ling."
"Bagus sekali, hayo cabut pedangmu." "Mengapa?"
"Membunuh kakak, memperkosa kakak ipar, membunuh keponakan, apa sudah cukupkah?"
Sejak semula, Yuan Ershao sudah tahu orang lain tidak boleh tahu masalah pura-pura mati dirinya, sekarang karena menolong Li Yuan-wai, orang lain jadi tahu jati dirinya, sungguh hanya karena terpaksa, tapi tidak terpikir kerepotan datangnya begitu cepat.
Saat ini bukan saatnya untuk menjelaskan.
Saat ini satu-satunya yang dapat dilakukan juga hanya mencabut pedang.
Namun apa pedangnya Yuan Ershao bisa dicabut?
Sekali dia mengeluarkan pedang sama saja menyatakan dirinya bersalah, ini pasti akan lebih membuat semua orang bertambah marah.
Pedang Yuan Ershao ada di dalam baju panjangnya.
Setiap orang tahu dia menggunakan pedang, tapi sedikit sekali orang tahu mengapa pedangnya digantung di dalam baju.
Song-hua Dao-zhang tenang menunggu, menunggu Yuan Ershao mengeluarkan pedang. Dia tahu dia pasti mengeluarkan pedangnya, karena dia adalah Yuan Ershao, Yuan Ershao pasti tidak akan diam setelah ada orang menantangnya.
Kong Ming, Kong Ling juga menunggu, mereka berdua sama sekali tidak terpikir ditengah jalan bisa keluar Song- hua Dao-zhang mengambil alih posisi panas ini.
Ouwyang Wu-shuang juga menunggu, dengan sorot mata licik menunggu, karena hanya dia yang tahu banyak rahasia yang orang tidak tahu.
Dengan tidak dapat berbuat apa-apa mengeluh sekali, Yuan Ershao mengatakan satu kata yang paling tidak ingin dikatakan, "Aku tidak bisa."
Tidak hanya Song-hua Dao-zhang, Kong Ming dan kawan-kawannya juga terkejut, sampai Xu Jia-rong yang masih menjaga disisi Li Yuan-wai juga dengan tidak mengerti memandang Yuan Ling.
Karena yang dia tahu persoalan Yuan Ershao walau mendapat tuduhan yang bersalah lebih besar lagi, juga tidak akan sampai tidak berani menerima tantangan, bagaimanapun nama adalah nyawa utama seorang pesilat, berkelana di dunia persilatan tidak perduli aliran hitam atau putih, keatas sampai pesilat tinggi, ke bawah sampai bajingan tingkat kesembilan, disaat orang menantang mengatakan tiga kata ini tidak bedanya dengan kehilangan segalanya.
"Kau adalah orang penakut?" Song-hua Dao-zhang dengan hina.
"Kau tahu aku bukan?" Kata Yuan Ershao dengan pasti. "Kalau begitu, mengapa kau tidak berani mencabut
pedang?" "Apa itu perlu aku mengatakan, orang yang di dalam hatinya salah, mana berani menghadapi pedang kebenaran?" kata Ouwyang Wu-shuang tertawa sinis.
"Ouwyang Wu-shuang, jangan kira siasat licikmu bisa berhasil, terhadap kau aku sudah mengumpulkan banyak bukti, kau tunggu saja, tidak perlu lama lagi, dihadapan orang di seluruh dunia aku akan membongkar siasatmu,” kata Yuan Ershao, terhadap wanita ini dia sudah terlalu benci.
"Betulkah? Yuan Ershao ku, dimana aku mempunyai masalah yang memalukan orang?
Aku tidak ada kakak, tidak ada kakak ipar, juga tidak ada keponakan?"
Ouwyang Wu-shuang dengan amannya berdiri di belakang Song-hua Dao-zhang dan Kong Ming, Kong Ling dengan licik tertawa.
"Aku pikir kau seharusnya yang dipanggil Bunga Ju, baru betul,” kata Yuan Ershao dengan sorot mata dingin.
"A. apa maksudnya?"
"Karena kau pemimpin Perkumpulan Bunga Ju."
Setiap orang juga tahu Perkumpulan Bunga Ju akhir- akhir ini di dunia persilatan menimbulkan gejolak berdarah.
Kelakuan dia yang suka membunuh, menyeramkan hingga sampai anak kecil yang menangis di malam hari juga akan berhenti jika mendengar nama Perkumpulan Bunga Ju.
Makanya Perkumpulan Bunga Ju dua kata telah membuat Song-hua Dao-zhang dan kawan-kawannya terkejut sekali.
0ooo(dw)ooo0 Tidak menyangkal, juga tidak mengaku, Ouwyang Wu- shuang berkata, "Sudahlah, Yuan Ershao, kau tidak merasa, apa yang kau katakan sangat kekanak-kanakan?"
Yuan Ershao dengan tidak bisa berbuat apa-apa tidak memperdulikan dia lagi, menatap pada Song-hua Dao- zhang dan Kong Ming, Kong Ling berkata, "Kalian bertiga, Yuan Ling seumur hidup perbuatannya terbuka, sebulan kemudian pasti akan menunggu digunung Yu Qian Ping Yang, mengenai kesalahan yang dituduhkan pada Yuan Ling, disaat itu juga sekalian akan menjelaskannya pada orang sedunia."
"Baru saja mengatakan kau kekanak-kanakan, kali ini kau malah mengatakan hal yang tidak ada gunanya, mungkin hanya idiot yang percaya siasat mundurmu." Ouwyang Wu-shuang selamanya refleknya paling cepat, mulutnya paling beracun.
"Amitaba, Yuan Ershao, aku selalu percaya perkataan dan kelakuanmu, apa boleh buat hari ini Bai Yu Diao Long sudah muncul, mungkin sulit melanggar perintah....” kata Kong Ming maju selangkah.
Bai Yu Diao Long?
Yuan Ling di dalam hati bergetar. Ouwyang Wu-shuang terkejut.
"Benar, orang yang memegang Bai Yu Diao Long baru saja muncul, bersamaan memerintahkan aku harus. harus
membuat Yuan Ershao ”
Wajah Yuan Ling sudah berubah, tertawa tidak ada suara berkata, "Betulkah mau membunuh aku dulu?" "Namun dia ada anak atau murid, apa lagi.... apa lagi tahun itu almarhum guru pernah berpesan hanya mengenal plat perintah tidak mengenal orangnya."
Yuan Ershao terdiam.
Dia tidak tahu Bai Yu Diao Long mengapa bisa muncul lagi di dunia persilatan.
Dia juga tidak pernah mendengar Zhan Long pernah mengatakannya.
Tapi dia tahu di bawah perintah Bai Yu Diao Long ada satu aturan, yaitu dia hanya membunuh orang yang dosanya tidak bisa diampuni.
Sekarang bukankah dirinya orang yang dosanya tidak bisa diampuni?
Istri Du Shan sepuluh jari tangannya yang mempunyai kuku panjang dan tajam itu dibandingkan dengan pisau di tangan Sha Qian-dao masih jauh lebih tajam.
Mereka sudah lupa segalanya, mereka sudah bertarung sembilan ratus lima puluh enam jurus.
Namun kali ini yang kelelahan malah Sha Qian-dao sendiri.
Tidak ada lain alasan untuk kalah saja.
Disaat jurus ke sembilan ratus tujuh puluh tiga, istri Du Sha sengaja memberi satu kekosongan, pahanya tersabet satu pisau.
Dan harga satu goresan pisau ini malah membuat Sha Qian-dao menyesal selamanya.
Karena istri Du Sha mengambil kesempatan menyentik racun Ying Feng Dao (jatuh mengikuti angin) yang tersembunyi di dalam kukunya masuk ke dalam hidung dia. Disaat menutup matanya, Sha Qian-dao merasa mata dia mungkin seumur hidup sulit dibuka kembali.
0ooo(dw)ooo0
Setelah menendang hancur hidung Sha Qian-dao, istri Du Sha dengan bencinya meludah.
"Sialan?! Hanya mengandalkan paku sepanjang tiga cun?! Sialan kau ini sungguh sungguh Sha Qian-dao, puihh, orang yang meminjamkan uang pada kau sungguh buta, kelihatannya nama busukmu Sha Qian-dao akan terus dibawa kehadapan raja neraka. ”
Makiannya belum habis sudah berhenti.
Karena tiba-tiba dia menyadari dilapangan sudah tidak ada orang yang bertempur lagi.
Mendadak dia membalikkan kepala, dari kejauhan dia menemukan lagi dilapangan keadaannya sudah berubah menjadijanggal.
Apalagi dia menemukan suaminya berdiri di sana sedikit pun tidak bergerak.
Di dalam hatinya timbul gejala yang tidak enak, dia selangkah demi selangkah mendekati Yuan Ershao dan mereka, tentu saja matanya menatap tajam pada Du Sha.
Semakin dekat hatinya semakin tidak tahan berdebar. Sama sekali tidak terpikir olehnya Du Sha telah mati,
karena orang mati tidak akan berdiri.
Namun orang hidup harus bernafas, mengapa dadanya sedikit pun tidak bergerak?
Ketika masih remaja menjadi suami istri setelah tuajadi teman. Tidak perduli suami istri macam apa, setelah melalui waktu yang panjang, yang paling mereka takuti paling tidak tahan adalah disaat begini.
Orang dilapangan tidak ada yang tahu dia telah mendekat.
Mungkin ada orang yang tahu, tapi tidak ada orang yang terpikir dia akan melakukan apa.
Karena dia hanya bengong, dengan wajah tanpa ekspresi berdiri di depan Du Sha, dia melihat pada jarum sulam yang memenuhi wajah dan tubuhnya.
Perkumpulan Bunga Ju? Siapa yang sedang mengatakan Perkumpulan Bunga Ju?
Perkumpulan Bunga Ju pernah membunuh banyak orang, dan orang yang mati di tangan Perkumpulan Bunga Ju banyak sekali yang mati seperti ini dipaku oleh jarum seperti ini.
Suami Istri Du Sha kali ini menghadang untuk membunuh Li Yuan-wai memang atas perintah dari Bai Yu Diao Long.
Namun mereka juga mengincar hadiah uang seratus ribu liang perak itu.
Uang hadiah itu dikeluarkan oleh Perkumpulan Bunga Ju, mengapa jarumnya Perkumpulan Bunga Ju bisa mengambil nyawanya Du Sha?
Pikiran istri Du Sha sudah kacau, apapun tidak dipikir, dia hanya tahu orang berbaju pelajar itu menyebut Ouwyang Wu-shuang adalah Bunga Ju, adalah orang yang memerintah Perkumpulan BungaJu. Sehingga semua orang sedang membicarakan apa sudah tidak penting, yang penting adalah dia ingin balas dendam, balas dendam untuk Du Sha yang dipaku jarum.
Kejadiannya sangat mendadak.
Istri Du Sha seperti panah meluncur kepada Ouwyang Wu-shuang, sepuluh jari tangannya yang tajam bergerak melingkar besar dan kecil diudara.
Tidak ada orang yang tahu apa yang terjadi, juga tidak ada orang yang tahu mengapa dia seperti menjadi gila, menginginkan nyawanya Ouwyang Wu-shuang.
Sehingga keadaan dilapangan jadi kacau balau.
Apa lagi enam wanita buat yang berada di belakang Ouwyang Wu-shuang juga tidak tahu apa yang terjadi, mereka hanya dapat merasa ada orang yang menyerang, mengenai siapa yang menyerang mereka tentu saja tidak mungkin tahu.
Sehingga enam bilah pedang buta juga melayang layang.
Melayang di dalam kerumunan orang, melayang pada setiap orang yang berada dekat dengan mereka.
Song-hua Dao-zhang tanpa tahu sebabnya melayani dua orang.
Kong Ming, Kong Ling menghindar dari empat orang lainnya.
Dan Ouwyang Wu-shuang dengan terpincang-pincang, dengan meloncat-loncat pedang pendeknya melindungi diri, keringat dingin bercucuran, kacaunya sampai waktu untuk memaki orang juga tidak sempat, dia didesak berputar-putar tidak karuan oleh istri Du Sha.
Pedang tombak tidak bermata, orang berkelahi tidak ada tangan bagus. Pertempuran kacau ini yang paling pertama selesai adalah grupnya Song-hua Dao-zhang, lawannya sudah jatuh tergeletak di tanah, matanya kosong sampai mati pun juga sulit menutup. Darah telah tampak ditengah alis, pedang menetes darah, menetes jatuh kepasir kuning.
Song-hua Dao-zhang seperti kehilangan apa, karena tadi sebuah pedang itu walau tidak ada suara, tapi sangat lambat, hanya.... hanya sibuta baru tidak melihat, juga hanya sibuta baru sampai bodohnya menabrak ujung pedang menggunakan kepala.
Dia tidak berniat membunuh mati, tapi apa boleh buat dia benar-benar buta, yang tidak beruntung adalah dia sudah lupa dia itu buta.
Kelompok kedua yang sudah selesai tentu saja kelompok Kong Ming.
Empat wanita buta masing-masing terkena 'Fu Mo Zhang' (Telapak penakluk iblis) 'Jin Gang Qian' (Tinju emas) dan 'Du Xin Zhi' (jari tangan menembus hati), mereka sudah kehilangan kemampuan bertempur lagi, jatuh terduduk terengah-engah.
"Kau.... kau sudah gila, ne.... nenek tua kau. kau
bicaralah, dengan diam tidak bicara mencari orang bertarung.... ini termasuk aturan apa?!" Ouwyang Wu- shuang menggunakan kesempatan sesaat merubah jurus dengan suara serak berteriak keras.
"Wanita hina, kau sekalian saja bunuh aku!" Istri Du Sha melingkar tiga puluh enam lingkaran yang mematikan menyerang lagi, dengan keras berteriak, memaki.
"Se.... stop, Du Sha bukan aku yang bunuh." Ouwyang Wu-shuang sudah mengerti, sekuat tenaga menyerang dua belas pedang dengan keras berteriak. "Setan baru percaya perkataan kau." Tetap setiap jarinya menusuk ketitik bahaya Ouwyang Wu-shuang.
"Nenek tua.... kau.... kau sudah gila.... Du Sha di....
dibunuh Li Yuan-wai....” menghindar beberapa serangan bertubi tubi, Ouwyang Wu-shuang menjadi marah.
Li Yuan-wai?
Istri Du Sha mendadak berhenti.
"Benar, benar Li Yuan-wai yang membunuhnya, kalau tidak percaya kau boleh tanya mereka."
Biksu tidak berbohong, apa lagi biksu setinggi Kong Ming juga tidak akan bohong.
Istri Du Sha membalikkan tubuh dengan sedih sekali, tapi dia hanya menemukan bekas darah yang memenuhi lapangan.
Karena Li Yuan-wai sudah tidak ada dilapangan, seperti lenyap diudara, sampai selembar rambut pun tidak tertinggal.
0ooo(dw)ooo0
Li Yuan-wai tentu saja tidak akan lenyap begitu saja.
Disaat pertempuran kacau dimulai, Yuan Ershao sudah membungkuk membopong dia, pada Xu Jia-rong memberi tanda dengan mata dengan cepat meninggalkan tempat ini.
Yuan Ershao terpaksa pergi, dia lebih suka mendapat julukan pengecut, daripada tinggal.
Karena jika dia tidak pergi, maka Li Yuan-wai akan mati.
Karena Li Yuan-wai hanya tampak menghembuskan nafas, tidak, tampak menghirup nafas, tinggal di sini lebih lama akan lebih sedikit harapan menolongnya. 0ooo(dw)ooo0
Yuan Ershao seorang pendekar angkuh, seorang aneh sepanjang generasi.
Sejak umur enam belas tahun dengan sebatang pedang berkelana di dunia persilatan, mengalami pertempuran besar kecil empat puluh dua pertempuran, dari yang kecil menghadapi penjahat besar dialiran hitam, sampai yang besar berdebat pedang di Shao-lin, berhadapan dengan semua pesilat didunia persilatan, tangan dia tidak pernah gemetar.
Karena jika tangan yang menggenggam pedang gemetar, dia pasti telah mati empat puluh dua kali.
Tapi sekarang tangannya gemetar tidak bisa dikendalikan, malah sampai tenaga untuk mengetuk Perkumpulan Bunga Juga sepertinya tidak ada.
"Yuan.... Yuan Ershao, kau tidak merasa tidak enak tubuh! Mengapa wajahmu begitu tidak enak dipandang?" tanya Xu Jia-rong disisi dengan perhatian.
Melihat sekali Li Yuan-wai yang ada di atas tangannya, Yuan Ling dengan mengangkat keberaniannya yang paling besar, pelan mengetuk pintu.
Pintu rumah siapa ini?
Mengapa tangan yang mengetuk pintu itu gemetarnya begitu lihay?
0ooo(dw)ooo0
Yang membuka pintu adalah seorang pelayan cantik. "Kalian cari siapa?" "Maaf, tolong laporkan pada nona Zhan, seorang kenalan lama yang bermarga Yuan datang bertamu,” kata Yuan Ershao menganggukkan kepala.
"Marga Yuan?!" "Benar, marga Yuan."
"Silahkan masuk dulu ikuti aku." "Terima kasih."
Pelayan wanita sambil membawa jalan, sambil terus terus membalikkan kepala.
Menenbus pekarangan depan yang penuh dengan bunga Ju, sampai disatu bangunan yang munggil, sipelayan berkata, "Silahkan tunggu sebentar" lalu pergi keluar.
Xu Jia-rong dengah wajah tidak menentu perlahan bertanya, "Yuan Ershao, apa Li. Li Yuan-wai masih bisa
ditolong?"
Yuan Ling dengan teliti memandang pada wanita yang cintanya buta tapi dingin ini, dengan tertawa pahit berkata, "Asal.... asal kenalan lamaku ini mau mengobati, dia akan tertolong."
"Kalau demikian ilmu pengobatan temanmu sangat tinggi?" kata Xu Jia-rong dengan gembira.
"Benar, sangat tinggi, asal orang masih bernafas, dia ada akal.... hanya.... hanya tidak tahu dia mau tidak....” Yuan Ling mengeluh.
"Mengapa?! Bukankah dia temanmu?"
"Hai, semakin banyak teman semakin sulit buka mulut. ”
"Mendengar kata-katamu tadi, apakah temanmu seorang wanita?" "Benar, tadinya aku bisa mencari kakaknya, mereka kakak beradik ilmu pengobatannya sama tinggi."
Sedikit mengerti, Xu Jia-rong berkata, "Kalau begitu mengapa kau tidak mencari kakaknya?"
Yuan Ling menatap lautan bunga Ju diluar bangunan berkata, "Kakaknyaa dan satu temanku sampai sekarang tidak diketahui nasibnya."
Yuan Ershao terkenang memikirkan Zhan Long yang tampan, dan Polisi Setan Tie Cheng Gong yang tua penuh pengalaman.
Di dalam bangunan masuk seorang pelayan yang umurnya lebih besar sedikit.
Kabar yang dia bawa malah membuat orang gelisahnya sampai bercucuran keringat.
Menurut kata-katanya Zhan Feng pergi kebelakang gunung memetik bunga Ju sejak pagi pagi sekali keluar sampai sekarang masih belum kembali.
"Maaf, biasanya berapa lama nonamu pergi kegunung belakang memetik bunga Ju?" tanya Xu Jia-rong gelisah.
"Tidak tentu, suka sehari, ada kala dua tiga hari, aku juga tidak bisa memastikannya."
Yuan Ling melihat pada Li Yuan-wai yang wajahnya pucat, dengan nekad berkata, "Tolong kau tunjukan jalan digunung belakang."
"Mau apa?" pelayan wanita itu tidak mengerti.
"Aku ingin mencari dan minta tolong nonamu, karena....
karena temanku mungkin tidak bisa bertahan terlalu lama." "Yuan Ershao. ” kata Xu Jia-rong gelisah.
"Aku mengerti, kau tidak perlu banyak bicara." "Jika demikian, silahkan ikut dengan aku." Pelayan wanita itu membalikkan tubuh segera pergi.
0ooo(dw)ooo0 Gunungnya berbahaya, jalannya terjal. Semua ini tidak menyulitkan Yuan Ershao.
Disepanjang jalan dia seperti berlari terbang, di dalam hati hanya ada satu pikiran, yaitu secepatnya ketemu Zhan Feng.
Dia sudah melupakan segalanya, melupakan antara dia dengan dirinya ada banyak hal yang tidak diketahui orang.
Ketika dia pertama bertemu dengan Zhan Feng, itu juga disaat senja, satu senja yang seperti sekarang indah penuh dengan awan warna warni.
Tahun itu dia masih remaja, dengan darah yang bergolak dengan sebatang pedang berkelana di dunia persilatan, juga dengan semangat tinggi menghadapi semua pahlawan didunia.
Pemuda seperti dia tentu saja juga ada semacam kesombongan, kesombongan menganggap rendah dunia, sedikit kekanak-kanakan, karena disaat itu dia telah mengalahkan. Qing Chcng Si Zi hingga namanya menggemparkan dunia persilatan.
Pertama bertemu, tidak dapat disangkal dia telah sangat tertarik oleh kecantikannya Zhan Feng.
Namun keangkuhan yang sulit dijelaskan itu, dan keangkuhan yang tanpa alasan itu membuat dia sampai benar-benar memandang pun tidak pernah.
Zhan Long ada seorang teman yang baik. Tidak hanya sekali setelah minum arak dia pernah dengan berkelakar berkata pada Yuan Ling, "Aku berani dengan sombong berkata, didunia ini tidak ada seorang pria pun bisa tidak terpikat oleh adikku."
Ini sepertiga semacam tantangan.
Semacam tantangan yang membuat Yuan Ling tidak bisa menundukkan kepala.
"Saudara Zhan, kau telah memandang rendah semua pria didunia, paling tidak aku marga Yuan percaya aku bukan orang macam itu."
"Xiao Yuan, kau bukan hanya bisa menuntun hidung kerbau (Menunjuk pada Qing Cheng Si Zi), juga bisa membual."
"Kau tenanglah, saudara Zhan, aku menganggap diriku adalah seorang pria besi tulen, pasti tidak akan terikat oleh perasaan, apa lagi terpikat oleh adikmu, walau aku seumur hidup tidak beristri dan menjadi biksu, he he.... juga tidak ada satu hari memohon padamu."
Ini adalah kata-kata kelakar, juga kata-kata arak, juga adalah kata-kata iseng yang tidak tahu ujung pangkalnya.
Dua orang laki-laki, berteman baik pula, disaat minum arak sering saling mengolok.
Apa boleh buat kata-kata arak yang iseng ini telah didengar orang.
Dan orang yang mendengar kata-kata ini justru Zhan Feng yang hatinya tinggi melebihi langit, cantiknya tidak seperti manusia biasa.
Sehingga dia tidak ada alasan harus menerima olokan, penghinaan ini.
Sehingga dia membagi dua Perumahan Zhan Bao. Sebab yang paling utama adalah dia tidak bisa mengerti hati aneh laki-laki mengapa lebih mengutamakan teman tapi tidak mau famili.
Apa yang bisa Yuan Ling katakan?
Dia hanya bisa menyesal meninggalkan perumahan Zhan Bao.
Namun masalahnya belum selesai.
Seorang wanita seperti Zhan Feng, tentu saja ada harga diri yang amat tinggi, ketika harga dirinya diinjak-injak orang, masalah yang dia lakukan tentu saja membuat orang tidak bisa memikirkannya.
Dia mulai dengan rencana gila-gilaan.
Dia mengumpulkan semua keterangan mengenai Yuan Ling, termasuk silsilah, famili, kebiasaan, hobi.
Dia menemukan satu rahasia yang dapat digunakan, seorang yang demi dirinya bisa mengorbankan nyawanya....
Yuan Di.
Sebenarnya ini juga hanya mendorong perahu mengikuti arus, karena Yuan Di setelah menemukan Yuan Ling bukanlah adik kandungnya, karena iri timbul hati membenci.
Sehingga Yuan Ling terjerumus ke dalam jaring perangkap yang penuh dengan iri, dendam, balas dendam, menanggung dosa membunuh kakak, memperkosa kakak ipar, membunuh keponakan.
Karena mereka telah menghitung dengan tepat setiap langkah yang bisa Yuan Ling langkah, mulai dari Yuan Di meninggalkan rumah, lalu mati, Yuan Ling demi mengejar pembunuh dimana-mana terjerumus ke dalam jebakan, mereka mengerti seluruh keadaan hati dia. Buat Yuan Ling dia mengira menyuap bupati, saksi, menciptakan dakwaan memperkosa kakak ipar, membunuh keponakan, tadinya mengira bisa mengumpan keluar pembunuh yang sembunyi, siapa tahu semua ini malah juga membuat Zhan Feng dan kawan-kawan memperoleh tambahan bukti, menggunakan banyak uang menyuap pejabat pusat mengganti bupati, sampai empat orang saksi yang paling penting yang bisa membuktikan juga telah ditutup mulutnya dengan dibunuhnya oleh Yuan Di.
Sehingga satu perkara palsu jadi perkara betulan.
Satu siasat mengumpan musuh berubah menjadi seratus mulut juga tidak bisa dibantah, satu siasat yang malah membelengu sendiri.
Ketika cinta terjadi, kekuatannya yang dahsyat itu sama sekali bukan dengan kebencian bisa menahannya.
Saat Zhan Feng mengira Yuan Ershao takut dihukum, hingga bunuh diri dengan menabrakan kepalanya pada tembok, kebencian yang memenuhi dada, amarah malu sudah lenyap, dilanjutkan dengan dia tiba-tiba menyadari dia tidak tahu sejak kapan mulainya sudah mencintai orang itu, dan juga cintanya begitu dalam.
Dia tidak berani menyesal, juga tidak bisa menyesal. Karena dia telah terjerumus ke dalam kubangannya
Ouwyang Wu-shuang dan Yuan Di.
Dia menemukan mereka sama seperti permen karet, sekali menempel ditubuh mau membuangnyajuga tidak bisa.
Dia tidak bisa berbuat apa-apa, tidak ada bantuan, juga kenyang dengan ancaman mereka akan menyebarkan masalah ini kedunia. Hati nuraninya sangat tersiksa, karena dia menemukan dia telah kehilangan bencinya.
Dia tidak berani sekali salah terus-terusan salah, juga selangkah demi selangkah dia melangkah mundur kembali.
Apa lagi ketika dia mengetahui Yuan Ershao hanya berpura-pura mati, hatinya bergejolak menjadi-jadi.
0ooo(dw)ooo0
Zhan Feng dengan menarik tubuhnya yang lelah, sedang selangkah demi selangkah jalan kembali.
Di tangannya ada satu keranjang bunga Ju liar yang dipetik dari gunung.
Saat ini dia sedang melangkah di jalan kecil gunung disenja hari, perasaan orang terhadap ini hanyalah satu macam.... persis seperti dewi khayangan sedang turun meniti tangga langit.
Namun dewi gembira ini, mengapa wajah dia kelihatan begitu sedih? Sepasang alisnya juga mengapa tidak terbuka?
Bagaimana dia bisa gembira? Dan dia mana bisa tidak sedih?
Demi kakaknya yang lama tidak kembali dia jadi gelisah, lalu dia dibujuk berikut ditipu oleh Ouwyang Wu-shuang yang merampas Bai Yu Diao Long nya.
Juga demi hilangnya Xiao Dai dia jadi pusing, disaat dia mengira hanya dia yang bisa menghadapi Ouwyang Wu- shuang dan Yuan Di.
Juga karena bayangan Yuan Ershao, otaknya menjadi sedih dan pusing, karena bayangan orang itu dihari terakhir ini menyiksa hingga dia hampir menjadi gila. Ada begitu banyak kepusingan, ditambah disiksa oleh cinta, walau Li Yuan-wai sekali pun mungkin juga tidak bisa ketawa.
Baru saja membelok ditikungan, mau turun satu langkah lagi.
Zhan Feng sudah menemukan seorang berbaju pelajar dengan tegap berdiri ditengah jalan, sedikit pun tidak berkedip dengan kepala penuh dengan keringat sedang memperhatikan dirinya.
Sedikit tidak tenang, tapi terpaksa dia melanjutkan jalannya maju ke depan.
Jalan, jalan terus, dia sudah sampai di depan orang itu, yang aneh adalah orang itu tidak ada sedikit maksud memberi jalan.
Tidak tahan bergolak amarah di dalam hati Zhan Feng dengan keras melotot berkata, "Maaf, harap beri jalan."
"Apa kabar, nona Zhan,” kata Orang itu dengan serak. Suara yang menggitu hafal dan juga asing?
Keranjang bunga Ju di tangannya tidak bisa dipegang erat lagi.
Berkuntum-kuntum bunga Ju bertaburan di atas tanah, dan, keranjang bunga itu berguling ke bawah terus.
"Ini. ini kau?!"
"Betul, betul aku."
Air mata Zhan Feng seperti butir mutiara jernih.
Dan orang itu sepertinya juga ada semacam emosi yang sulit dibendung.
0ooo(dw)ooo0 Mendadak dia tersadar....
Zhan Feng memalingkan kepala mengangkat lengan baju mengusap air mata dengan dingin berkata, "Harap beri jalan. ”
"Kau. kau tega?!" kata orang itu mengeluh sekali, "Aku
mohon kau dapat mengulurkan tangan menolong temanku. ”
"Itu adalah temanmu, apa urusannya dengan aku?" kata Zhan Feng tetap dengan tidak ada perasaan.
"Apakah.... apakah kau masih marah oleh kata-kata kelakar sehabis minum arak tahun itu?" Zhan Feng diam.
"Apakah.... apakah kau sampai sekarang masih belum reda marahnya?" kata Orang itu lagi.
Hati Zhan Feng bergetar.
Mengeluh lagi, orang itu hampir dengan memohon berkata, "Jika aku benar mempunyai hal yang merugikanmu, nona Zhan aku pikir.... aku pikir hukumlah aku sampai. ”
"Kau.... kau tahu. ” kata Zhan Feng tidak sadar.
Dengan menganggukkan kepala orang itu berkata, "Aku tidak salahkan kau, sungguh, aku tidak ada sedikit niat menyalahkanmu, segalanya hanya salahku berbicara tidak aturan, lagi pula jika tidak ada kau masalahnya tetap akan terjadi."
Zhan Feng tentu saja tahu orang seperti dia amat sombong, bisa berkata dengan memohon, adalah hal yang tidak mudah.
Dia bukan orang lain, dia adalah orang yang di dunia persilatan dihormati, Yuan Ershao Yuan Ling! Salju dimusim dingin sudah melebur, walau musim semi ini datangnya sedikit terlambat.
Tidak perlu lagi mempertahankan harga diri, kerena dia sudah tahu cinta dengan benci bedanya hanya segaris benang.
Apalagi, apalagi orang itu setelah tahu apa yang telah dia lakukan, malah bisa memaafkan, yang seorang biasa belum tentu bisa melakukannya.
"Kau.... kau mengapa....” kata Zhan Feng tergagap gagap.
Yuan Ershao menatap dia, di dalam matanya ada pengertian, ada cinta, juga ada sinar yang bisa meleburkan orang.
Zhan Feng yang disorot oleh pandangan seperti ini jadi menundukkan kepala, wajahnya menjadi merah.
"Aku sudah bukan seorang remaja, kau juga mengerti aturan melukai orang sama juga melukai diri sendiri." Yuan Ershao mengerahkan keberanian terbesarnya, menjilat bibir yang kering berkata, "Yang.... yang penting aku menemukan.... aku menemukan. ”
Di dalam hati Zhan Feng seperti ada rusa kecil yang meloncat-loncat, dia sudah mengangkat kepalanya, sepasang mata yang jernih sekali sedikit pun tidak berkedip melihat dia.
Dia sedang menunggu, menunggu kata kata yang sampai mimpi pun ingin mendengarnya.
Dia sedang berharap, harapan kata-kata yang dikira selamanya tidak mungkin bisa didengar.
Yuan Ershao akhirnya mengatakannya juga.
"Aku. aku menemukan, aku telah jatuh cinta padamu." Air matanya Zhan Feng sudah bercucuran, kali ini dia tidak mengusapnya lagi, begitu saja membiarkan bercucuran.
Yuan Ershao hatinya sudah tidak tenang, pikirannya sudah kacau.
Tiba-tiba dia menyadari dia salah berkata lagi.
"Kau.... kau bisakah melepas benda diwajah kau? Kau....
kau bisakah mengatakannya sekali lagi?"
Ketika Yuan Ershao mendengar kata-kata ini, dia telah memeluknya.
Bersamaan dia juga merasakan air mata orang dalam pelukannya begitu panas bergolak.
Segala siksaan dan kesulitan sepertinj'a telah berlalu.
Disaat perasaan cinta telah matang bukankah seperti kata-kata Airnya datang sungai pun jadi'
Masalahnya bisa tidak memhilangkan halangan di dalam hati, masalahnya ada di, bisa tidak menghilangkan kesombongan diri, harga diri yang sama sekali tidak ada hubungannya.
Bila tidak sungai ini bukan saja tidak jadi, jika tidak baik mengaturnya malah bisa jadi air bah.
Kau seorang remaja? Kau sedang dalam jatuh cinta? Mengapa bukan segera katakan padanya?
0ooo(dw)ooo0