Bab 9
Dendam yang Mendalam
Pintu tidak diketuk, dan langsung dibuka.
Dengan perlahan Ge Ting Xiang berjalan menuju ke arah Guo Yu Mang. Kedua tangannya tampak dikepalkan, sorot matanya seperti mata golok yang baru dikeluarkan dari sarungnya. Dia melihat wajah Guo Yu Niang.
Guo Yu Niang menarik nafas dan berkata, "Akhirnya kau datang juga, cepatlah kau suruh dia untuk melepaskanku!"
Ge Ting Xiang tidak membuka mulut.
Ge Ting Xiang melihat keadaan Guo Yu Niang yang berantakan, melihat rambutnya yang acak- acakan. Ge Ting Xiang merasa sedih dan marah.
Tangan Ge Ting Xiang yang kuat tiba-tiba menjadi basah oleh keringat dan gemetaran.
Tangannya memegang sehelai kertas yang kusut, tiba-tiba Ge Ting Xiang bertanya, "Apakah ini adalah tulisanmu?"
"Dia yang memaksaku untuk menulisnya, setiap kata-katanya dia yang membacakan lalu menyuruhku untuk menulisnya."
Kata Ge Ting Xiang, "Itu pasti " "Kau sudah tahu?"
Kata Ge Ting Xiang dengan nada dingin, "Tidak ada orang yang mau mengakui kejahatannya dengan suka rela."
"Tapi kata-kata yang berada di dalam kertas itu bukan seperti itu dimaksud olehku."
Tanya Ge Ting Xiang, "Aku hanya bertanya, apakah surat ini kau sendiri yang menulisnya?" "Ya, benar."
Tiba-tiba Ge Ting Xiang berkata, "Coba kau lihat sendiri, apakah ini adalah tulisan yang berasal dari satu orang."
Ge Ting Xiang melempar kertas yang kusut itu ke hadapan Guo Yu Niang.
Guo Yu Niang mengambil dan membuka surat itu. Surat itu ternyata terdiri dari 2 lembar.
Lembar yang pertama adalah puisi yang dia tulis, sedangkan yang satunya lagi adalah sepucuk surat hanya bertuliskan:
"Tanggal 9, bulan 9, jika tidak menurut maka kau akan mati." Huruf-huruf pada surat-surat itu benar-benar sama dengan surat yang ditulis olehnya dengan mengunakan tangan kiri, hanya.. Tiba-tiba Guo Yu Niang, "Ini.. .ini bukanlah tulisanku "
Kata Ge Ting Xiang dengan dingin, "Tadi kau sendiri sudah mengakuinya."
"Tadi aku mengakui sebelum aku melihat surat yang kau berikan, tapi benar ini bukan tulisanku."
"Aku adalah orang Qing Long Bang, datang ke sini untuk menjadi mata-mata." Puisi itu bermakna sama tapi menggunakan kata-kata yang berbeda.
Guo Yu Niang sudah pasti mengenali tulisan tangannya sendiri.
Siapa sebenarnya yang telah menulis puisi yang sama untuk mencelakainya? Tanya Ge Ting Xiang, "Apakah kertas ini berasal dari sini?"
Guo Yu Niang mengangguk, karena kertas di atas meja masih terdapat kertas yang sama. Ge Ting Xiang bertanya lagi, "Apakah tinta ini juga berasal dari sini?"
Guo Yu Niang juga mengakuinya
Kata Ge Ting Xiang, "Aku juga sudah bertanya pada Ge Zheng. Dia juga mengetahui bahwa Xiao Shao Ying yang memaksamu menuliskan puisi ini. Begitu dia menerima perintah untuk membawa surat ini, segera dia memberikannya padaku. Tidak ada kesempatan untuk orang lain menirunya, juga tidak ada tinta dan kertas yang seperti ini."
"Tapi aku..."
Ge Ting Xiang memotong kata-kata Guo Yu Niang dengan dingin dia berkata lagi, "Sekarang kau harus mengerti mengapa Xiao Shao Ying menyuruhmu menulis surat dengan menggunakan tangan kiri, dia hanya ingin kau menulis huruf-hurufnya saja."
Hati Guo Yu Niang terasa dingin.
Sekarang Guo Yu Niang benar-benar sudah mengetahui semuanya, hal ini bukan suatu kejadian yang lucu tapi malah bisa menyangkut masalah nyawa!
Xiao Shao Ying menarik nafas dan tertawa kecut lalu berkata, “Tadinya aku pun tidak menyangka bahwa dia adalah orang Qing Long Bang, lebih-lebih tidak menyangka dia akan menikamku, beruntung aku tidak mabuk jika tidak tikamanmu sudah merenggut nyawaku."
Guo Yu Niang berteriak, "APAKAH KAU SUDAH GILA "
Kata Ge Ting Xiang, "Yang gila bukan dia, tapi kau. Kau melakukan suatu pekerjaan bodoh." Kata Guo Yu Niang, "Aku tidak pernah menikam dia, aku sama sekali tidak pernah bergerak." Tanya Ge Ting Xiang, "Apakah tikaman itu bukan kau yang melakukannya?"
"Bukan!"
Dengan tertawa dingin Ge Ting Xiang bertanya, "Apakah dia menikam dirinya sendiri?"
Tidak ada orang yang mau menikam dirinya sendiri. Siapa pun mengetahui bahwa Xiao Shao Ying bukan orang gila.
Kata Ge Ting Xiang lagi, "Xiao Shao Ying telah membunuh Wang Tong, dia juga mengetahui banyak rahasia, dia pun terlalu pintar Jarak tanggal 9, bulan 9 sudah semakin dekat. Kau tidak akan membiarkannya hidup sampai saat itu."
Kata Guo Yu Niang, "Aku sudah mengetahui ilmu silatnya, mengapa aku harus turun tangan sendiri?"
Kata Ge Ting Xiang, "Karena kau tahu, dia sudah mulai jatuh cinta kepadamu, apalagi dia sedang terluka, ini adalah kesempatan yang tepat untukmu agar segera bertindak." Mata Ge Ting Xiang tampak sedih dan marah, dia berkata, "Sayang, kau salah perhitunganm juga salah menilai dia. Dia bukan jenis laki-laki yang rela mati untuk perempuan. Di dunia ini tidak ada perempuan yang bisa menipu dia, termasuk kau!"
"Tapi..."
Kata Ge Ting Xiang, "Kau sudah membohongiku."
Tanya Guo Yu Niang, "Apakah kau mempercayainya dan tidak percaya lagi kepadaku?" Jawab Ge Ting Xiang, "Tadinya aku percaya kepadamu..."
Seorang tua jika telah menyadari bahwa dia telah ditipu oleh kesayangannya, akan membuatnya benar benar sedih.
Wajah Ge Ting Xiang yang serius dan kuat berubah karena sakit hati. Dia berkata, "Lebih baik aku yang membunuhnya dan menuduh dia adalah seorang penipu dan yang mencelakai dirimu"
Guo Yu Niang tertawa dingin dan berkata, "Tidak mungkin kau akan melakukan hal itu. Kau adalah seorang Ge Ting Xiang dan kau seorang pendekar, tidak mungkin kau menurunkan wibawamu untuk seorang perempuan."
Kata Ge Ting Xiang, "Benar, aku tidak akan melakukannya."
"Untuk membuktikan bahwa kau adalah orang yang berani dan hebat, apakah kau akan membunuhku?"
"Tian Xiang Tang bisa kuat seperti ini bukan aku yang menjadikannya begitu. Tian Xiang Tang kuat karena perkumpulan ini dibangun berdasarkan pengorbanan banyak pendekar. Jika aku membiarkanmu merusak Tian Xiang Tang, roh-roh para pendekar tidak akan mengijinkannya."
Ge Ting Xiang membalikkan badannya dan berteriak, "Ge Xin."
Ge Xin berada di luar pintu.
Di bawah sinar bulan dia terlihat lebih kejam dan dingin. Dia seperti Wang Tong kedua. Tugas Wang Tong hanya satu, "Membunuh orang!"
Xiao Shao Ying melepaskan Guo Yu Niang karena dia tahu bahwa Guo Yu Niang sudah menjadi seperti orang mati.
Ge Ting Xiang tidak mau melihat Guo Yu Niang lagi. Dia sudah bertekad.
Tekad seorang Ge Ting Xiang, apakah ada orang yang bisa menggoyahkannya?
Tiba-tiba Guo Yu Niang berlari ke arah Ge Ting Xiang dan dia berteriak, "Mengapa kau menyuruh orang lain membunuhku. Mengapa kau tidak membunuhku dengan tanganmu sendiri?"
Ge Ting Xiang merobek bagian baju yang ditarik oleh Guo Yu Niang.
Ini adalah sebuah jawaban dan Ge Ting Xiang. Ini mewakili bahwa hubungan dia dengan Guo Yu Niang bernasib sama seperti bajunya, yang sudah terlepas dari badannya
Dengan dingin Guo Yu Niang berkata, "Walau bagaimanapun kau adalah seorang laki-laki sejati, kau sendiri yang harus membunuhku!"
Tiba-tiba Guo Yu Niang membuka bajunya tampak buah dadanya yang seputih salju.
Kata Guo Yu Niang, "Jika kau tega, kapan pun kau mau, boleh kau cabut golokmu dan keluarkan jantungku!"
Guo Yu Niang tahu bahwa Ge Ting Xiang tidak akan tega melakukan hal itu, dia mengetahui perasaan Ge Ting Xiang kepadanya.
Tapi sayang, sekarang dia salah perhitungan. Di mata Ge Ting Xiang tidak ada pancaran apa-apa kecuali kemarahan.
Sepasang payudara yang indah adalah benda kesayangannya, tapi sekarang dia baru mengetahui bahwa barang itu bukanlah miliknya sendiri.
Api cemburu lebih membakarnya dibanding api kemarahan. Dia sudah tua. Guo Yu Niang masih sangat muda.
Bila Guo Yu Niang masih hidup, maka pada suatu hari dia akan menjadi milik laki-laki lain lagi. Tanya Ge Ting Xiang, "Apakah kau ingin aku yang membunuhmu?"
"Jika kau tega, biar aku mati saja di tanganmu." "Baiklah!"
Begitu kata "baik” diucapkan, golok sudah dikeluarkan.
Begitu cahaya golok berkilauan, golok itu sudah menembus dada Guo Yu Niang.
Guo Yu Niang sangat terkejut dan tidak menyangkanya sama sekali. Sepasang mata indahnya sudah dipenuhi dengan rasa ketakutan dan keterkejutan.
Mati pun dia tidak menyangka bahwa Ge Ting Xiang benar-benar akan membunuhnya. "Kau kau sangat kejam!"
Itu adalah kata-kata terakhir dari Guo Yu Niang. 0-0-0-0-0-0-0-0-0
Malam sudah larut.
Angin malam dingin hingga menusuk tulang.
Tubuh Guo Yu Niang yang lemas dan hangat sudah mulai kaku. Bumi dan langit sepertinya ikut menjadi dingin.
Ge Ting Xiang diam tak bergerak, sudut matanya terus berkedut, keriputnya bertambah banyak dan sepertinya dia bertambah tua 10 tahun.
Xiao Shao Ying yang melihatnya, tiba-tiba tertawa dengan suara nyaring Ge Ting Xiang membentak,
"DIAM!"
Xiao Shao Ying masih saja terus tertawa dan berkata, "Aku tidak ada cara untuk menghentikan tawaku."
Dengan marah Ge Ting Xiang bertanya, "Mengapa?"
"Siapa pun yang salah membunuh orang, aku pasti akan menertawainya"
Ge Ting Xiang membalikkan badannya dan melotot kepada Xiao Shao Ying, matanya mengecil, sekujur badannya kaku karena menahan marah.
"Aku telah salah membunuhnya?"
Xiao Shao Ying tertawa dan mengangguk, "Salah besar!"
Ge Ting Xiang tiba-tiba seperti dipukul seseorang, berdiri pun sepertinya dia sudah tidak sanggup.
"Apakah dia orang Qing Long Bang?" "Bukan." Tanya Ge Ting Xiang lagi, "Dia pun tidak menyerangmu?" "Tidak."
Xiao Shao Ying mencabut pisau yang menancap di dadanya, pisau itu sangat pendek, luka yang dia dapat pun tidak dalam.
Xiao Shao Ying berkata, "Pisau ini aku sendiri yang membuatnya, dengan mudah aku bisa menusukkannya ke tubuhku sendiri"
"Tapi tulisannya..."
Jawab Xiao Shao Ying dengan tersenyum, "Tulisan itu juga bukan tulisannya. Tulisannya bukan menggunakan kertas itu. Tulisannya sudah ditukar di tengah perjalanan."
Ge Ting Xiang mundur beberapa langkah dan akhirnya jatuh lunglai di atas kursi. Pukulan ini terlalu berat baginya juga bagi siapapun yang mengalaminya.
Dia membunuh orang yang paling dia sayangi, ini adalah kesedihan yang paling mendalam.
Apalagi dia telah salah membunuhnya.
Dengan tersenyum Xiao Shao Ying berkata, "Puisi itu buatanku, kertas dan tintanya juga berada di kamarku, dari dulu aku sudah menyuruh orang untuk menulis satu lembar."
Tanya Ge Ting Xiang, "Ketiga lembar pucuk surat itu juga kau yang menulisnya?" "Benar."
"Apakah kau orang Qing Long Bang?" "Bukan."
"Siapa sebenarnya dirimu?"
"Aku adalah orang yang selalu menunggumu untuk membuat perhitungan. Aku sudah menunggu kesempatan ini selama 2 tahun"
"Sudah dua tahun?"
"Dua tahun yang lalu aku diusir oleh Shuang Huan Men, sengaja untuk menghadapimu." Kata Xiao Shao Ying lagi dengan tersenyum,
"Kau harus tahu bahwa walaupun aku mabuk aku tidak akan memperkosa kakak seperguruanku "
Ge Ting Xiang sangat terkejut.
"Apakah kau tidak benar-benar diusir dari Shuang Huan Men?" "Kuanggap bahwa kau sudah mengetahui aku diusir dan perguruan." "Mengapa?"
"Karena dua tahun yang lalu, kami sudah mengetahui bahwa di dalam Shuang Huan Men ada mata-mata kalian, dan rahasia ini kecuali guruku dan Sheng Ru Lan, orang lain tidak ada yang tahu mengenai rahasia ini"
Kata Ge Ting Xiang, "Tapi sayang, kau tidak tahu siapa yang menjadi mata-mata kami" Kata Xiao Shao Ying, “Benar, kami tidak mengetahui siapa mata-mata yang bisa kau beli,
karena semua murid-murid Shuang Huan Men adalah orang-orang yang berhati baja."
Ge Ting Xiang berkata, "Meskipun berhati baja tetap saja masih ada harganya"
Kata Xiao Shao Ying, "Sayang, kami tidak mengetahui siapa mata-mata itu, jika tidak Shuang Huan Men tidak akan bernasib seperti ini." Kata Ge Ting Xiang, "Karena itu jika kau sudah mengetahuinya, sekarang pun sudah terlambat."
"Tidak begitu terlambat."
"Apakah kau yakin bisa mengalahkanku?" "Sekarang aku sudah mengalahkanmu."
Dengan dingin Ge Ting Xiang berkata, "Jangan terlalu cepat berkata seperti itu!" Tiba-tiba Ge Ting Xiang berteriak,
"Ge Xin!"
"Ada!"
Wajah Ge Xin tidak menampakkan ekspresi apa-apa, tapi sepasang matanya seperti pisau memaku kepada Xiao Shao Ying. Dia sudah tahu apa tugas yang harus dijalankannya. Tugasnya adalah membunuh orang.
Tapi Xiao Shao Ying malah tertawa dan bertanya, "Dia menyuruhmu untuk membunuhku?" "Benar."
Tanya Xiao Shao Ying lagi, "Apakah kau akan membunuhku?" "Tidak!"
"Lalu siapa yang akan kau bunuh?" Hati Ge Ting Xiang sudah dingin.
Orang yang akan dibunuh oleh Ge Xin bukan Xiao Shao Ying melainkan dirinya.
Dulu dia tidak terpikirkan tentang hal ini, tapi sekarang dia sudah tahu semuanya. Mata-mata di Tian Xiang Tang bukanlah Wang Tong terlebih lagi bukan Guo Yu Niang.
Kata Ge Ting Xiang, "Ternyata mata-mata di Tian Xiang Tang adalah kau."
Ge Xin mengakuinya dan berkata, “Temanku satu-satunya adalah Xiao Shao Ying." Kata Ge Ting Xiang, "Apakah dia yang menyuruhmu datang kemari?"
Dengan dingin Ge Xin berkata, "Jika bukan demi dia, mana mungkin aku mau menjadi pelayan di Tian Xiang Tang"
Ge Ting Xiang menarik nafas dan berkata, "Ini adalah salahku tidak memeriksa terlebih dulu identitasmu."
Dengan dingin Ge Xin berkata, "Waktu itu kau tidak pernah mementingkan aku, juga tidak ada orang yang benar-benar ingin tahu indentitas seorang pelayan."
Ge Ting Xiang berkata, "Kau benar-benar mempunyai perhitungan yang akurat."
Kata Ge Xin, "Jika tidak mempunyai perhitungan, aku tidak akan pernah datang kemari."
Kata Ge Ting Xiang, "Seharusnya aku berpikir, yang paling mudah memasuki perpustakaanku adalah kau."
Kata Ge Xin, "Tapi kau tidak pernah memikirkannya."
Xiao Shao Ying tertawa dan berkata, "Karena kau selalu mengkhawatirkan masalah Qing Long Bang, kau menjadi waspada tapi tidak memikirkan hal-hal yang lain."
Kata Ge Xin, "Kau menganggap semua orang-orang Shuang Huan Men sudah musnah dan tidak ada yang harus ditakuti"
Kata Xiao Shao Ying, "Kau melupakan aku, Xiao Shao Ying"
Tanya Ge Ting Xiang, "Orang-orang Qing Long Bang belum pernah mencariku?" Jawab Ge Xin, "Tidak pernah."
Kata Xiao Shao Ying, "Kami hanya memakai nama Qing Long Bang untuk memancing perhatianmu dan membuatmu tegang. Siapa pun yang berada dalam keadaan tegang, pasti akan membuat kecerobohan, kecerobohan sekecil apa pun bisa mengakibatkan kesalahan fatal."
Kata Xiao Shao Ying, "Wang Tong tidak mencariku, tapi aku yang mencarinya. Aku menyuruh Ge Xin untuk mencegah Wang Tong dengan cara apa pun untuk pergi."
Kata Ge Xin, "Aku adalah orang kepercayaanmu dan sampai mati pun dia tidak menaruh curiga sedikit pun kepadaku."
Kata Xiao Shao Ying, "Orang yang paling aku takuti di Tian Xiang Men adalah Wang Tong." Kata Ge Ting Xiang, "Oleh karena itu kau harus membunuhnya dulu"
Kata Xiao Shao Ying, "Sebenarnya aku bisa menunggu beberapa hari lagi, tapi..." Tanya Ge Ting Xiang, "Mengapa kau tidak dapat menunggunya?"
"Karena aku sudah tidak bisa menunggu lagi." "Mengapa?"
"Karena aku tidak tega, kau selalu baik kepadaku, aku takut nanti aku akan berubah pikiran" Sampai sekarang Ge Ting Xiang baru tahu arti pandangan Xiao Shao Ying yang aneh itu.
Itu adalah pandangan ketakutan pada dirinya sendiri, tapi dia bertanya, "Kau tidak tega membunuhku?"
Xiao Shao Ying menarik nafas dan berkata, "Memang aku takut, tapi aku sudah membayar mahal."
"Apa yang sudah kaubayar ?" "Sebelah tanganku."
"Apakah tanganmu ini juga kau sendiri yang memotongnya?"
Xiao Shao Ying mengangguk dan berkata, "Aku tidak akan membiarkanmu curiga kepadaku, aku juga tahu posisi Wang Tong di dalam hatimu, bila aku tiba-tiba membunuh dia, kau pasti akan curiga."
Kata Ge Ting Xiang, "Walaupun seseorang merasa sangat curiga dia tidak akan mencurigai orang yang tangannya buntung."
Kata Xiao Shao Ying, "Kau adalah musuh yang istimewa, terhadapmu aku harus menggunakan cara yang tidak biasa."
Xiao Shao Ying berkata lagi, "Walau bagaimana pun sebelah tangan di tukar dengan selembar nyawa Wang Tong sudah cukup berharga."
Kata Ge Xin, "Wang Tong adalah asistenmu yang sangat setia juga sebagai temanmu yang paling setia."
Kata Ge Ting Xiang, "Tapi aku membiarkannya mati di tangan kalian."
Dengan dingin Ge Xin berkata, "Aku tidak akan membiarkan dia membuka mulut ketika dia mempunyai kesempatan."
Kata Xiao Shao Ying, "Jika dia punya kesempatanpun belum tentu kau akan percaya kepadanya."
"Aku... "
Xiao Shao Ying memotong perkataannya dan berkata, "Bukankah Guo Yu Niang juga mempunyai kesempatan tapi kau juga tidak percaya kepadanya?" Wajah Ge Ting Xiang berubah karena kesedihan dan penyesalan. Seumur hidupnya belum pernah dia menyesal seperti sekarang.
Penyesalan di hatinya sudah seperti seekor ular beracun yang sudah menyebarkan racun di hatinya.
Kata Xiao Shao Ying, "Sekarang kau pasti sudah mengerti Guo Yu Niang menulis puisi itu, hurufnya sama dengan surat yang aku tulis"
Kata Ge Ting Xiang, "Karena itu adalah tulisan Ge Xin."
Kata Xiao Shao Ying, "Aku menyuruh Ge Zheng menyerahkan puisi itu kepadamu, aku tahu dia pasti akan menyerahkannya dulu kepada Ge Xin yang menjaga pintumu."
Kata Ge Ting Xiang, "Oleh karena itu kau menyuruh Guo Yu Niang menulis puisi kemudian hasil tulisannya kau bawa kepadaku setelah ditukar oleh Ge Xin yang membawa satu lagi di balik bajunya."
Kata Xiao Shao Ying, "Sebelum dia menyerahkannya kepadamu dia sudah menukar surat itu" Rencana yang sempurna dan jahat.
Tanya Ge Ting Xiang, "Guo Yu Niang tidak bersalah kepadamu mengapa kau ingin dia mati?" Jawab Xiao Shao Ying, "Aku menginginkannya dia mati dan mati oleh tanganmu sendiri." "Mengapa?"
Tiba-tiba dari sorot mata Xiao Shao Ying mengeluarkan sorot penuh dendam dan berkata, "Karena Sheng Ru Lan juga mati di tanganmu'"
"Sheng Ru Lan? Putri Sheng Tian Ba?" Tanya Ge Ting Xiang tidak percaya,
"Karena Sheng Ru Lan juga kau diusir dari Shuang Huan Men?"
"Sudah kukatakan bahwa itu adalah suatu rencana dalam menghadapimu, sebenarnya..." "Apakah dia adalah kekasihmu?"
Kata Xiao Shao Ying, "Selain kekasih dia juga istriku, jika bukan gara-garamu kami akan hidup bahagia. Kami sudah merencanakan ingin mempunyai 3 orang putra dan 3 orang putri"
Wajah Xiao Shao Ying berubah karena sedih, matanya memerah, dia berkata, "Tapi kau membunuhnya, karena itu aku ingin kau sendiri yang membunuh perempuan yang kau cintai"
Dendam.
Ini adalah dendam.
Kecuali membalas dendam, tidak ada cara lain untuk melupakan perasaan ini. Perasaan ini kadang-kadang lebih kuat dibandingkan perasaan kasih sayang.
Kata Xiao Shao Ying, "Sekarang kau sudah melihat temanmu sendiri yang amat setia mati di bawah golok, kau sendiri juga yang membunuh perempuan yang kau cintai, apakah hidupmu ada artinya lagi?"
"Apakah kau ingin aku mati?"
Jawab Xiao Shao Ying dengan dingin, "Aku bukan menginginkan kematianmu, karena aku tahu kau sekarang ini sudah seperti orang mati, juga masih seperti orang hidup"
Ge Ting Xiang melotot kepada dia dan bertanya, "Lalu bagaimana dengan dirimu? Apakah sekarang kau sudah hidup bahagia?"
Kata-kata ini seperti pecut yang melecuti tubuh Xiao Shao Ying.
Apakah balas dendam bisa membuat orang bisa melupakan kesedihan dan dendam? Semua yang sudah hancur dan mati apakah karena selesai balas dendam akan kembali hidup dan kembali seperti sedia kala?
Xiao Shao Ying tidak bisa menjawab. Tidak ada orang yang bisa menjawabnya.
Semenjak manusia ada di dunia ini, sudah ada cerita, Ada cinta, ada dendam.
Masalah ini dari dulu sudah ada dan akan terus ada. Sampai manusia hancur dan musnah baru bisa berhenti.
Sheng Tian Ba sejak usia 16 tahun berkelana di dunia persilatan, melanglang buana di dunia persilatan hampir 40 tahun, sudah melewati ratusan pertarungan, dan mendirikan Shuang Huan Men, berjaya, tapi sekarang yang tertinggal hanya gelang perak ini.
Mungkin selain meninggalkan gelang perak dia masih meninggalkan yang lainnya. Dendam.
Ge Ting Xiang mengingat kata-kata Guo Yu Niang dia pernah mengatakan seperti itu, tapi sekarang Guo Yu Niang sudah mati, yang tersisa hanya dendam.
Akhirnya Ge Ting Xiang mengetahui bahwa dendam adalah sesuatu yang menakutkan.
Ge Ting Xiang menarik nafas panjang dan berkata, "Sebenarnya kau bisa hidup dengan enak.
Kau akan mewarisi Tian Xiang Tang, tapi kau lebih memilih memotong tanganmu dan memilih cacat seumur hidup"
Tanya Xiao Shao Ying, "Apakah kau sudah tahu mengapa aku melakukan ini semua?" Ge Ting Xiang mengangguk dan berkata, "Aku mengerti, semua demi dendam" "Betul. Demi dendam"
"Aku mengerti, yang bisa mengalahkan aku bukan kau, juga bukan Shuang Huan Men." Kata Xiao Shao Ying, "Aku mengerti."
"Kau harus selalu ingat"
"Aku tidak akan pernah lupa."
Tiba-tiba Ge Ting Xiang tertawa dan berkata, "Tapi sayang kau melupakan satu hal" "Oh."
Kata Ge Ting Xiang lagi, "Kau melupakan satu orang." "Siapa?"
Kata Ge Ting Xiang, "Orang yang menjadi pengkhianat di Shuang Huan Men" Kata Xiao Shao Ying, "Kau salah, aku lebih-lebih tidak bisa melupakan dia." "Kau sudah tahu siapa dia?"
"Li Qian Shan."
Ge Ting Xiang benar-benar terkejut dan bertanya, "Darimana kau tahu?" "Karena aku tidak menemukan mayatnya."
Tanya Ge Ting Xiang, "Kau sudah mencarinya?"
Jawab Xiao Shao Ying, "Aku berada di tempat itu selama 13 hari"
Ge Ting Xiang menghembuskan nafas panjang. Dia tidak tahu mengapa Xiao Shao Ying melakukan hal itu. Satu-satunya yang bisa membuatnya demikian adalah dendam! Tanya Ge Ting Xiang, "Apakah sekarang kau tahu dia berada di mana?"
Xiao Shao Ying mengangguk dan berkata, “Seharusnya kau jangan terlalu memperhatikan Sun Bin, dia adalah Li Qian Shan."
Tanya Ge Ting Xiang, "Hanya itu saja yang kau ketahui." "Masih ada satu lagi."
"Apa?"
"Kau mengatakan bahwa luka Sun Bin diakibatkan oleh Li Qian Shan dan terluka sangat parah, tapi aku tahu tenaga dalam Li Qian Shan tidak begitu kuat dan tenaga telapaknya juga tidak kuat."
Dengan dingin Xiao Shao Ying berkata lagi, "Karena Li Qian Shan adalah seorang yang sangat pintar. Orang pintar biasanya selalu tidak mau merasa lelah, selalu ingin jalan pintas. Tapi untuk melatih tenaga dalam dan ilmu telapak yang kuat tidak ada jalan pintas Apalagi di kamar itu selalu gelap dan 'Sun Bin" selalu tidur di dalam selimut, tidak berani bertemu dengan orang"
"Karena kau sudah melihatnya jadi kau mengambil kesimpulan dia adalah Li Qian Shan?" "Tidak terlalu dini juga tidak terlalu terlambat."
"Kenapa kau tidak membunuhnya?" "Tidak perlu tergesa-gesa." "Mengapa?"
"Karena kau sudah tua dan tidak mempunyai anak, begitu kau meninggalkan dunia yang luas, dunia akan menjadi milikku. Jika kau sudah mati dia juga tidak bisa hidup."
Ge Ting Xiang tertawa kecut dan berkata, "Tampaknya kata-kataku sudah kau ingat semua dengan jelas."
Kata Xiao Shao Ying dengan santai, "Karena aku tahu kata-kata musuh lebih berharga dibandingkan dengan kata-kata seorang teman."
Ge Ting Xiang memandanginya dengan tatapan kosong dan melihat ke tempat yang jauh. Di tempat yang jauh yang ada hanya kegelapan.
Kata Ge Ting Xiang, "Sebelum Sheng Tian Ba mati, dia juga pernah mengatakan sebuah kalimat, aku juga tidak akan pernah melupakannya"
"Apa yang dia katakan?"
"Aku bertanya padanya, apakah dia masih mau hidup terus? Jawabnya adalah...
Seorang jika sudah sampai waktunya dia mati, tapi dia masih ingin bertahan hidup. Orang ini sangat bodoh dan memalukan."
"Apakah kau ingin menjadi orang bodoh dan memalukan?" "Tidak, aku tidak mau!"
Tiba-tiba dia berjalan ke arah mejanya, dari dalam lacinya dia mengeluarkan gelang perak yang berkilauan.
Katanya, "Jika sudah membunuh satu orang maka akan ditambahkan 1 goresan pada gelang ini"
Kata Xiao Shao Ying, "Apakah kau ingin membunuh orang dengan gelang ini?" "Ya, betul!"
"Siapa yang akan kau bunuh?" Jawab Ge Ting Xiang, "Aku."
Gelang perak yang masih berkilauan dan dengan perlahan dia berkata, "Sepasang gelang ini, di mataku sudah tidak ada harganya. Gelang ini akan meninggalkan goresan dendam yang sangat mengerikan. Sepasang gelang ini tidak dapat mengalahkanku. Tapi Gelang ini sudah menghancurkan hidupku."
Kata-kata ini sangat perlahan dan kecil. Tangannya sudah mengangkat gelang ini tinggi-tinggi. Tiba-tiba cahaya berkilauan.
Darah bercipratan seperti air hujan yang berjatuhan.
Ge Ting Xiang sudah roboh, roboh dalam kubangan darah, tapi dia masih berusaha untuk berkata, "Masih ada ada satu hal, jangan kau lupakan."
Xiao Shao Ying mendengarkan.
Sebenarnya dia tidak ingin mendengarnya, tapi harus didengarkan, karena dia tahu kata-kata orang yang akan meninggal akan sangat berharga.
Ge Ting Xiang tidak membiarkan dia kecewa,
"Yang membunuh aku bukanlah sepasang gelang ini, melainkan dendam."
Kalau kau sudah pernah mendengar kata-kata ini seharusnya kau mengerti apa yang diajarkan dari kata-kata ini.
Dendam adalah semacam senjata, senjata yang menakutkan.
Yang aku ceritakan bukan senjata ke empat, bukan Gelang Perasa ini melainkan dendam.
Bila kau sedang mendengarkan cerita ini, sebaiknya kau terus mendengarkan karena cerita ini belum selesai.
Malam sudah larut.
Pekarangan sangat sepi, tidak ada bayangan orang juga tidak ada suara apa pun. Ke manakah semua orang di sana?
"Setiap hari juru masak harus memasak sebanyak tiga kali, tiap kali memasak harus ditambahkan sayur "
"Sayur apakah itu?"
"Daging panggang biasa, tapi bumbunya dibeli dari tempat yang jauh." "Bumbu apakah itu?"
"Sayur mengantuk."
Xiao Shao Ying tertawa dan berkata, "Pantas tidur mereka tidak pernah nyenyak."
Walaupun Xiao Shao Ying tertawa tapi sangat terlihat bahwa dia sangat kesepian. Balas dendam tidak membawa kepuasan dan kegembiraan, sekarang dia malah merasa hatinya kosong, seperti sudah kehilangan sesuatu.
Pekarangan di rumah kedelapan tampak lebih gelap lagi. Tapi dari jendela terlihat bahwa di sana sudah dipasang lampu.
Cahaya lampu sebesar biji kacang.
Orang yang sakit tampak sudah bangun dan dia sedang duduk, seperti sedang menunggu seseorang.
Sinar lampu menyorot ke wajahnya, wajahnya tampak kurus dan kering, kuning dan pucat, seperti benar-benar baru sembuh dari sakit yang berat. Tapi sepasang matanya tampak berkilauan, lebih bercahaya dibandingkan dengan sinar lampu itu.
Pintu telah dibuka seseorang
Begitu dia melihat Xiao Shao Ying dan Ge Xin datang, tiba-tiba dia tertawa dan berkata, "Kau benar-benar sudah datang."
Tanya Xiao Shao Ying, "Apakah kau tahu bahwa aku akan datang?" Si sakit mengangguk.
Dengan dingin Xiao Shao Ying berkata, "Mengapa kau tidak pergi? Apakah kau sudah tahu bahwa kau sudah tidak mempunyai masa depan?"
Si sakit tertawa, sewaktu dia tertawa, wajahnya datar tidak ada ekspresi apa pun. Tawanya seperti yang datang dari tempat yang jauh
Xiao Shao Ying terus melihatnya, dengan dingin dia berkata, "Topengmu yang terbuat dari kulit orang, bukan buatan yang terbaik."
Kata si sakit, "Karena itu pula aku selalu tidak mau menemui orang."
Xiao Shao Ying tertawa dan berkata, "Apakah kau sudah tahu bahwa aku akan mengetahui hal ini?"
Dengan tersenyum si sakit menjawab, "Aku tahu kau pasti akan bisa menebaknya, kau adalah orang yang sangat pintar."
Tiba-tiba dia membalikkan badan dan menunduk, begitu dia menolehkan wajahnya untuk melihat ke arah Xiao Shao Ying, wajah yang tadinya kurus dan kering, sudah berubah menjadi seseorang dengan wajah putih bersih dan tampan. Sewaktu dia masih muda terlihat bahwa dia adalah seorang laki-laki yang tampan.
"Li Qian Shan, kau benar-benar Li Qian Shan."
Tiba-tiba Xiao Shao Ying menghela nafas dan berkata, "Sudah dua tahun kita tidak bertemu, tidak disangka kita bisa bertemu dalam keadaan seperti ini."
Kata Li Qian Shan, "Aku sendiri pun tidak menyangkanya."
Di atas meja ada arak, arak yang keras, dia menuang untuk dirinya sendiri dan langsung meminumnya.
Kata Li Qian Shan, "Bila kau tidak takut di dalam arak ini ada racun, aku akan menuangkannya untukmu."
"Aku takut"
Jawab Ge Xin tiba-tiba, "Aku tidak takut."
Dia lalu menuangkan arak untuk dirinya sendiri dan meminumnya hingga habis.
Xiao Shao Ying melihat dia, tiba-tiba dia bertanya, “Apakah kau ingat bagaimana kita bisa kenal satu sama lain?"
Jawab Ge Xin, "Waktu itu aku sangat ingin masuk Shuang Huan Men, karena saat itu aku sedang dikejar-kejar oleh musuh."
Xiao Shao Ying berkata, "Tapi ada seseorang yang tidak mengijinkan karena dia tahu bahwa kau masuk perkumpulan hanya untuk menghindari kejaran musuh, dia tidak mau perkumpulannya terbawa-bawa oleh masalahmu."
Kata Ge Xin, "Karena itu aku harus pergi" "Tapi aku kasihan kepadamu, karena itu walaupun kau sudah pergi sangat jauh aku tetap mengejarmu, secara sembunyi-sembunyi aku masih membantumu membunuh tiga orang musuhmu"
"Sejak saat itu kita berteman."
"Apakah kau masih ingat siapa yang tidak mengijinkanmu masuk Shuang Huan Men?" Jawab Ge Xin, "Li Qian Shan, apakah sekarang kau mau aku membunuhnya?"
Kata Xiao Shao Ying, "WaIaupun begitu, dia masih kakak seperguruanku" "Karena itu pula kau tidak mau melakukannya dengan tanganmu sendiri bukan?" Xiao Shao Ying tidak membantah.
"Apakah sekarang kau sudah siap untuk membunuh seseorang?"
Ge Xin mengangguk dan menjawab, "Tapi yang ingin kubunuh bukan dia." Tanya Xiao Shao Ying. "Kalau bukan dia. lalu siapa?"
"Kau!"
Xiao Shao Ying terpaku, wajahnya terlihat lebih terkejut dibanding ekspresi Ge Ting Xiang tadi.
Sekarang dia baru mengerti bagaimana perasaan Ge Ting Xiang tadi, yang tidak dia mengerti adalah mengapa Ge Xin ingin membunuhnya.
Li Qian Shan tertawa terbahak-bahak, lalu berkata, "Aku tahu kau pasti tidak akan tahu apa alasannya."
Xiao Shao Ying dengan terkejut melihatnya lalu menatap Ge Xin dan berkata, "Kalian....
Dengan dingin Ge Xin berkata, "Kita bukan teman, tapi bila dia menyuruhku membunuh orang maka akan kulaksanakan."
Kata Xiao Shao Ying, "Semua ini karena seekor naga" "Qing Long. "
Akhirnya Xiao Shao Ying mengerti dengan semua ini, "Apakah kalian adalah orang-orang Qing Long Bang?"
Li Qian Shan tersenyum dan berkata, "Aku adalah orang Qing Long Bang, datang ke sini untuk menjadi mata-mata, bulan 9 tanggal 9 akan segera tiba."
"Dia tidak mengijinkanku masuk Shuang Huan Men karena dia menyuruhku untuk masuk Qing Long Bang."
Tanya Xiao Shao Ying, "Jadi, kau sudah masuk Qing Long Bang?"
Li Qian Shan mengangguk dan berkata, “Sewaktu Ge Ting Xiang menyuruhku untuk menjadi mata-mata, aku setuju-setuju saja”
Xiao Shao Ying berkata, "Kau memperalat dia untuk memusnahkan Shuang Huan Men" "Benar"
Kata Xiao Shao Ying, "Kemudian kau memperalatku untuk memusnahkan Tian Xiang Tang?"
Ge Xin berkata, "Pada saat kau menyuruhku memalsukan tiga pucuk surat, ini sangat sesuai dengan rencanaku."
Xiao Shao Ying bertanya, "Apakah pembunuh-pembunuh yang menyerang Shuang Huan Men dengan wajah ditutup pun kalian yang mencarinya?"
Li Qian Shan menjawab, "Karena itu pula maka 4 ketua cabang semuanya mati, begitu juga dengan murid-murid Shuang Huan Men." Kata Ge Xin, "Ge Zheng pun orang kami, karena itu pula Ge Zheng bisa membantu Guo Yu Niang membohongimu."
Kata Xiao Shao Ying, "Tapi kalian membiarkan aku mencelakai Guo Yu Niang."
Jawab Li Qian Shan dengan santai, "Tugas kami sekarang sudah selesai, Shuang Huan Men dan Tian Xiang Tang sudah kami musnahkan hingga ke akar-akarnya, hidup dan mati Guo Yu Niang sudah tidak kami pikirkan lagi"
Xiao Shao Ying mulai merasa tangan dan kakinya terasa dingin, tubuhnya pun mulai dingin, sedingin es.
Dengan pelan Xiao Shao Ying berdiri, tiba-tiba tangan kanannya diangkat, terdengar suara 'TING', ketujuh titik cahaya sudah keluar.
"Qi Xing Tou Gu Zhen."
Tubuh Ge Xin meloncat ke atas, tapi terlambat, ketujuh titik cahaya sudah memaku dadanya, dia menabrak dinging kemudian terjatuh.
Li Qian Shan melihat semuanya ini dengan dingin, wajahnya tetap datar, dengan santai dia berkata, “Tidak kusangka kau masih memiliki Qi Xing Tou Gu Zhen."
Xiao Shao Ying tertawa dan berkata, "Di dunia ini Qi Xing Tou Gu Zhen yang tertinggal masih ada dua pasang."
Kata Li Qian Shan, "Kau sudah memberikan sepasang Qi Xing Tou Gu Zhen kepada Ge Xin, sengaja menyuruhnya menembakmu dari belakang untuk mengelabui orang lain bahwa ada seseorang yang menyerangmu."
"Itu hanya sandiwara saja, agar Ge Ting Xiang melihatnya dan menjadi percaya kepadaku." "Kemudian kau menyuruh Ge Xin memasukkannya ke balik pakaian Wang Tong."
"Aku sudah belajar menangkap maling"
"Sekarang kau memakai cara ini untuk membunuh Ge Xin"
"Dia tidak tahu bahwa aku masih menyimpan sepasang, apa pun yang kulakukan, aku akan selalu menyediakan jalan mundur untuk diriku sendiri."
Kata Li Qian Shan dengan dingin, "Tapi sayang, ini adalah jalanmu yang terakhir."
Tiba-tiba dia menendang meja hingga terguling, dia mengeluarkan serangan begitu cepat, dan langsung memotong tangan kiri Xiao Shao Ying.
Sekarang Xiao Shao Ying hanya mempunyai sebelah tangan, darah masih mengalir dari dadanya, dia tidak bisa bertahan lagi, dia sudah tidak bisa menghindar, tapi dia masih menyisakan satu jalan, benar-benar jalan terakhir.
Li Qian Shan lupa bahwa Xiao Shao Ying masih mempunyai satu wadah Qi Xing Tou Gu Zhen.
Mengeluarkan senjata itu tidak membutuhkan kekuatan tangan dan kekuatan pergelangan tangan, dia pura-pura roboh ke bawah meja hingga terguling-guling, lampu pun ikut terguling, minyak tumpah di atas arak keras, api berkobar sangat besar. Api semakin besar dan mulai menelan mereka.
Kebencian, dendam, cinta, rahasia, semua terkubur di dalam kobaran api. Begitu kobaran api padam, hari sudah terang.
Senjata keempat adalah senjata yang sangat aneh, dia dipenuhi dengan berbagai macam perasaan, lebih berat dari pada golok Bi Yu. Ini disebut Gelang Perasa, tapi dia pun bukan senjata yang paling tajam, yang lebih tajam adalah...
Kebencian dan dendam.
Dengan adanya balas dendam, membuat orang mati sia-sia.
TAMAT