Gelang perasa bab 2

 
Bab 2

Hujan di Kuburan

Terdengar suara petir yang mengelegar, cahaya kilat menerangi gunung yang sunyi yang tidak berpenghuni.

Di gunung itu ada 2 orang yang berbaju compang-camping dan memakai topi usang. Mereka sedang bekerja mengali kuburan di bawah hujan lebat.

Hujan dan angin memadamkan lampion yang mereka bawa, membuat bumi dalam keadaan gelap. Di tanah pekuburan penuh dengan hawa gaib yang membuat bulu kuduk merinding.

Siapakah kedua orang itu?

Kuburan siapakah yang sedang mereka bongkar?

Satu di antara mereka memiliki hidung yang bengkok dan berkata, "Kalau saja kemarin malam aku tidak kalah dalam berjudi, aku tidak sudi menerima pekerjaan seperti ini." Orang yang satunya lagi agak bongkok dan mulutnya agak miring, juga berkata, "Buatku biarpun pekerjaan ini tidak diberikan kepadaku, tapi aku tetap akan mengerjakannya. Zhao Lao Da sudah begitu baik kepada kita, sekarang sudah terjadi sesuatu kepadanya, masa kita tidak mau membantunya?"

Yang bermulut bengkok tidak berkata dia menarik nafas dan dengan sekuat tenaga mencangkul tanah.

Terdengar suara petir menggelegar dan cahaya kilat menerangi tempat itu sekejap, ada seorang laki-laki seperti pagoda Wi sedang membawa sebuah kereta yang ditarik oleh keledai. Mereka dengan cepat naik ke gunung ku, di dalam kereta itu terdapat peti mati yang masih terlihat masih baru.

"Zhao Lao Da sudah datang?"

Kata si Hidung Bengkok, "Kau tebak siapa yang ada di dalam peti mati itu"? Orang mati memang harus dikubur, tapi mengapa harus dikubur secara sembunyi-sembunyi?"

Jawab si Mulut Bengkok, "Hal ini lebih baik, kita tidak usah banyak bertanya, semakin sedikit yang kita tahu maka itu akan semakin baik dan tidak akan menjadi masalah untuk kita."

Kereta itu agak jauh berhenti. Zhao Lao Da memanggil mereka dan mereka berdua segera menghampiri kereta kuda itu, mengangkut sebuah peti mati kemudian memasukkan peti itu kedalam lubang yang baru saja digali.

Mereka mereka bertiga sedang menguburkan peti itu, tiba-tiba terdengar suara seperti pintu diketuk, suaranya sangat kencang.

Di sini tidak ada orang apalagi pinlu, dan mana datangnya suara itu?

Si Hidung Bengkok gemetaran, tiba-tiba terdengar lagi suara ketukan. Kali ini dia mendengar dengan sangat jelas, suara itu berasal dari dalam peti mati!

"Mengapa dari dalam peti mati ada yang mengetuk?"

Zhao Lao Da memberanikan diri dan menjawab, "Mungkin ada tikus masuk ke dalam peti mati itu "

Kata-katanya belum selesai, terdengar suara tawa yang keluar dari dalam peti mati itu. Tikus tidak akan bisa tertawa, hanya orang yang bisa tertawa.

Biasanya yang berada di dalam peti mati adalah orang yang sudah mati. Orang mati yang tertawa dan tidak berhenti tertawa.

Wajah ketiga orang itu menjadi pucat. Mereka saling pandang, akhirnya mereka sepakat untuk melarikan diri.

Hujan masih saja turun, hanya dalam waktu yang singkat mereka sudah berada di kaki gunung, kereta tertinggal di atas gunung.

Suara tawa yang keluar dari dalam peta mati tiba-tiba terhenti.

Sesudah lama baru tutup peti itu terbuka dengan pelan-pelan. Seseorang duduk, hidungnya seperti elang, matanya jeli, bajunya yang hitam penuh dengan darah, tangan kirinya putus mulai dari pundak.

Dia melihat ke sekelilingnya, kemudian membalikkan badan. Gerakan orang itu gesit seperti seekor kucing ketika melompat keluar dari peti, wajahnya pucat, terlihat lukanya agak parah dan dia telah banyak kehilangan darah.

Tapi gerakannya masih lincah, begitu melompat keluar dari peti dia membuka peti mati yang satunya lagi, dan berkata,

"Apakah kau masih bisa bertahan?" Orang di dalam peti itu mengangguk.

Wajah orang ini lebih menakutkan daripada orang yang sudah mati. Sekujur tubuhnya penuh dengan darah, kaki kanannya sudah putus karena itu dia kesulitan untuk duduk.

"Bila masih bisa bertahan mengapa harus berpura-pura mati dan berbaring di dalam peti mati?"

Orang yang kaki kanannya putus berkata dengan marah, "Apakah kau tidak melihat kakiku tinggal sebelah?"

Jawab si Hidung Elang, "Tidak ada kaki pun kau harus tetap berdiri, bila tidak kau akan mati di dalam peti ini. Bukankah aku sudah menyuruh Zhao Lao Da menyediakan sebuah tongkat?"

Benar saja di dalam peti mati itu sudah tersedia tongkat. Titik hujan sebesar kacang kedelai, setetes demi setetes jatuh membasahi mereka. Orang yang kakinya putus dengan susah payah mencoba untuk berdiri memakai tongkat. Kelihatannya dia juga seperti orang yang kuat dan badannya seperti terbuat dari besi.

7 orang murid Shuang Huan Men, mereka semua bagai terbuat dari tembaga atau besi.

Ada yang menganggap, biarpun kepala mereka di penggal, mereka tetap masih bisa membuka mulut mengigitmu, menggigit tulangmu dan mengisap darahmu.

Mereka berdua adalah 2 dan 7 murid yang belum mati Yang Ling dan Wang Rui.

Terdengar suara petir lagi, cahaya kilat menerangi gunung dan tanah pekuburan itu.

Dengan sebelah tangannya, Wang Rui mengangkat sebuah peti mati dan melemparkannya kepada Yang Ling.

Yang Ling menyambutnya tanpa terjatuh, tapi tongkat yang menahan badannya menancap sangat dalam, dia merasakan kakinya yang putus itu mengucurkan darah lagi.

Wang Rui mengangkat sepoci air dan menendang keledai itu, karena ketakutan dan kaget, keledai itu berlari menuruni gunung.

Yang Ling melihat dia mengangkat sepoci besar air. Dalam matanya terlihat penuh dengan kebencian dan kesedihan.

Kata Wang Rui, "Di dalam peti itu ada makanan kering dan obat untuk mengobati luka, kalau kita irit mungkin kita bisa bertahan di sini selama setengah bulan."

Yang Ling mendengarkan.

Kata Wang Rui, "Ge Ting Xiang tidak akan menyangka bahwa kita masih bisa kembali lagi ke sini, setengah bulan lagi, pada saat itu luka kita sudah sembuh."

Kuburan itu berada di belakang Wisma Shuang Huan Men. Kebanyakan orang-orangnya dikuburkan di sini. Shen Tian Ba sekeluarga pun dikuburkan di tempat ini.

Kata Wang Rui, "Siang hari kita harus bersembunyi di dalam peti mati, kalau malam ada banyak hal yang bisa kita lakukan."

Dia berusaha menahan kemarahan, setelah lama dia pun berkata lagi. "Guru dan kakak pertama pasti sudah dikubur di sini, sementara ini kita tidak membisa membalas dendam, sekarang paling tidak kita bisa berlutut dan memberi hormat kepada mereka"

Yang Ling melihat ke arahnya, dengan perlahan dia menyimpan makanan dan obat-obatan ke dalam peti mati. Tiba-tiba dia berkata, "Kita satu perguruan, selama 10 tahun ini telah berapa kali kau dan aku terus mengomel?"

"Tidak banyak" Yang Ling tertawa dingin dan berkata, "Aku tahu kau selalu menganggap remeh kepadaku karena aku termasuk golongan hitam. Kau selalu menganggap aku, karena tidak ada jalan lain lagi, baru mau masuk ke dalam perkumpulan Shuang Huan Men"

Wang Rui juga tertawa dingin dan berkata, "Benar atau tidak hanya kau saja yang tahu."

Wang Rui melanjutkan, "Dengan menempuh bahaya aku membawamu untuk bersama-sama melarikan diri."

Kata Yang Ling, "Karena itu, aku tidak mengerti." "Mengapa kau tidak mengerti?"

Jawab Yang Ling, "Mengapa kau menolongku, bukankah kau tidak pernah menganggapku sebagai saudara seperguruan?"

Wang Rui diam dengan lama baru dia berkata. "Apakah aku harus berkata jujur kepadamu?" Yang Ling mengangguk.

Wang Rui bertanya, "Aku hendak bertanya padamu, ilmu silat Ge Ting Xiang apakah setaraf dengan ilmu guru kita?"

Jawab Yang Ling, "Bagaimanapun dia selamanya juga tidak bisa menang melawan guru" "Tapi kali ini dengan mudah Ge Ting Xiang bisa mengalahkan guru"

Kata Yang Ling, "Karena waktu itu guru dalam keadaan mabuk, mabuk berat." "Mengapa guru bisa mabuk?"

"Karena itu adalah hari pertama di mana guru bertemu dengan ibu guru" Tanya Wang Rui, "Apakah setiap tahun guru akan mabuk seperti itu?" "Kita adik kakak seperguruan juga mengetahui hal ini."

Karena setiap tahun sampai hari itu, Shen Tian Ba selalu mengajak semua muridnya ke pekarangan wisma untuk minum arak yang sudah lama dipendam di bawah tanah

Shen Tian Ba merasa, seumur hidupnya dia bisa sukses karena mempunyai istri yang baik. Tanya Wang Rui, "Kecuali adik kakak seperguruan, siapa lagi yang mengetahui hal ini?" "Sepertinya tidak ada"

Karena setiap tahun, pada hari itu Shen Tian Ba akan minum arak hingga mabuk. Tapi dia tidak pernah memberitahukan hal ini pada orang lain.

Sorot mata Wang Rui setajam pisau, dia melihat Yang Ling.

"Peristiwa ini tidak ada yang tahu, tapi mengapa Ge Ting Xiang bisa tahu?" Wajah Yang Ling berubah.

Kata Wang Rui, "Kita minum arak di pekarangan belakang. Siapa yang ingin masuk ke sana harus melewati tempat yang sudah dipasang dengan perangkap. Begitu sampai di belakang pekarangan kita pasti sudah mengetahuinya dan bisa siaga, tapi waktu itu Ge Ting Xiang tiba di sana tidak ada seorang pun yang mengetahuinya."

Pada hari itu Ge Ting Xiang muncul seperti seorang jendral yang turun dari langit.

Kata Wang Rui, "Yang datang berjumlah 13 orang. Mereka bisa melewati tempat-tempat yang sudah dipasang dengan jebakan. Sampai sekarang aku masih tidak habis pikir."

Tanya Yang Ling, "Karena itu kau curiga di dalam Shuang Huan Men ada penghianat?" "Benar."

Tanya Yang Ling, "Kau curiga bahwa penghianatnya adalah aku" "Benar."

Tanya Yang Ling, "Kau menolong aku dan membawaku kemari hanya ingin mencari tahu persoalan ini?"

"Benar"

Yang Ling mengepalkan tangannya dan mulutnya dikatupkan. Hujan lebat masih turun, air hujan sepertinya hendak memisahkan mereka.

Mereka seperti 2 ekor binatang yang terluka yang sedang ber tengkar di bawah hujan lebat. Setelah lama, Wang Rui baru bertanya, "Apakah kau mengakuinya?"

Yang Ling tertawa dingin kemudian menjawab, "Sebenarnya ada suatu persoalan yang tidak aku mengerti."

“Katakanlah."

Kata Yang Ling, "Mereka datang sebanyak 13 orang, kecuali Gu Ting Xiang, masih ada 1 orang lagi yang lebih menakutkan, yaitu orang berbaju abu-abu yang membunuh Kakak Sheng."

"Benar "

Kata Yang Ling, "Setelah membunuh Kakak Sheng, dia bergabung dengan seseorang kemudian dia baru berhadapan denganmu."

"Benar."

Kata Yang Ling lagi, "Kau selalu menganggap ilmumu paling kuat dan hebat, kau mempunyai dasar ilmu silat yang paling kuat, sebab kau mempelajari semuanya itu di kuil Shaolin, tapi sayang kau tetap bukan lawan orang yang memakai baju abu-abu itu."

Kata Wang Rui, "Ilmu silatnya berada di atas kita berdua."

Kata Yang Ling, "Ilmu silat yang dimilikinya sepertinya khusus untuk membunuh orang." "Benar."

Kata Yang Ling, "Sewaktu dia membunuh Kakak Sheng, matanya sama sekali tidak berkedip, tapi terhadapmu mengapa dia tidak langsung membunuhmu?"

Wajah Wang Rui tiba-tiba berubah.

Yang Ling melanjutkan lagi, "Sebenarnya dia bisa saja membunuhmu, tapi dia melepaskanmu dan membiarkanmu melarikan diri, aku juga tidak mengerti akan hal ini."

Tanya Wang Rui, "Apakah kau pikir bahwa aku adalah pengkhianatnya, sehingga mereka membiarkanku melarikan diri?"

"Jika bukan demikian, aku tidak dapat berpikir alasan yang lainnya Wang Rui terdiam.

Mereka saling diam dan saling memandang, tiba-tiba Wang Rui bukata, "Dia bermarga Wang, bernama Tong."

Dengan dingin Yang Ling berkata, "Ternyata kau mengenalinya"

Kata Wang Rui,"Sudah pasti aku mengenal orang itu, sudah 35 tahun aku mengenalnya " Yang Ling merasa aneh, "Tapi tahun ini kau baru berusia 36 tahun, bukan?"

"Benar."

Tanya Yang Ling Lagi, "Apakah begitu kau lahir kau sudah mengenalinya?" Wang Rui mengangguk. Yang Ling berteriak, "Dia bermarga Wang, kau juga bermarga Wang, apakah kalian adalah kakak beradik?"

Jawab Wang Rui, "Saudara kandung"

Yang Ling hanya diam dan terpaku. Dia tidak menyangka bahwa mereka adalah saudara kandung, juga tidak menyangka Wang Rui segera mengakui hal itu.

Kata Wang Rui, "Walaupun kami saudara kandung tapi sudah lama aku tidak bertemu dengannya"

"Sudah berapa lama kalian tidak bertemu?" "14 tahun."

Kata Yang Ling, "Kau juga sudah berada di Sheng Huan Men selama 14 tahun."

Kata Wang Rui, "Begitu aku diusir dari Shaolin aku sudah bersumpah untuk tidak bertemu lagi dengannya"

"Mengapa?"

Tangan Wang Rui terkepal lebih erat iagi, dari matanya keluar sorot kemarahan dan dengan perlahan dia berkata, "Aku jadi biksu, tapi karena dia pula aku diusir dari Shaolin."

Kata Yang Ling, "Aku tidak mengerti"

Ucap Wan Rui, "Sebenarnya aku tidak ingin mengungkapkan hal ini" Kata Yang Ling, "Tapi sekarang kau tetap harus mengatakannya1"

Memang sekarang ini dia harus mengatakannya, jika tidak kakak seperguruannya akan menjadi seperti binatang terluka kemudian mereka akan saling bunuh.

Kemarahan dan dendam di hati mereka sudah terlalu banyak, hanya dengan sedikit kesalah pahaman saja akan mudah meledak.

Wang Rui menarik nafas dan berkata, "Biarpun kami satu ayah tapi kami beda ibu, ibuku adalah istri kedua, begitu ayah kami meninggal, Wang Tong meracuni ibuku hingga meninggal, aku juga hampir mati di tangannya."

Yang Ling mendengar cerita Wang Rui, dia baru mengetahui bahwa Wang Tong adalah seorang yang sangat kejam.

Tanya Yang Ling, "Apakah kau menjadi biksu untuk menghindari dia?"

Wang Rui mengangguk dan menjawab, "Aku masuk ke dalam perkumpulan Shao Lin untuk belajar ilmu silat dan untuk membalas dendam"

Tanya Yang Ling, "Tapi akhirnya kau tidak jadi membalas dendam padanya bukan?"

Wang Rui menarik nafas dan menjawab, "Tetua Shao Lin menasehati aku supaya dendam ini jangan diperpanjang lagi, apalagi dia adalah kakakku sendiri"

Tanya Yang Ling, "Lalu bagaimana'"

"Akhirnya aku tidak mencarinya lagi untuk membalas dendam, malah dia yang mencariku." Tanya Yang Ling, "Apakah dia juga mengetahui bahwa kau berada di kuil Shao Lin?" "Begitu mengetahui aku berada di sana, dia segera mendatangi kuil Shao Lin. Dia datang

karena dia merasa bersalah kepadaku dan datang untuk minta maaf padaku."

Tanya Yang Ling, "Kau menerima permintaan maafnya?"

Dengan sedih Wang Rui menjawab, "Aku bisa menerima permintaan maafnya, dalam hati aku merasa sangat senang, tapi tidak disangka dalam hatinya dia ternyata mempunyai maksud lain."

Tanya Yang Ling, "Dia mempunyai maksud apa?" "Dia menginginkan kitab-kitab pusaka milik Shao Lin" Kitab Shao Lin di mata orang-orang dunia persilatan adalah benda yang lebih berharga dari pada emas atau perhiasan.

Semua orang mengetahui ilmu silat Shao Lin terdiri dari 72 jurus, semua ilmu itu adalah ilmu silat yang sangat dahsyat, karena itu tidak ada orang yang berani mencuri kitab-kitab itu.

Kata Yang Ling, "Jadi dia mencarimu demi mendapatkan kesempatan mencuri kitab pusaka milik Shao Lin."

Kata Wang Rui, "Dia gagal mencuri kitab-kitab itu, tapi karena perbuatannya juga aku diusir dari Shao Lin."

Yang Ling melihatnya, setelah lama dia baru menarik nafas dan berkata, "Aku adalah anak yatim piatu dan aku sering menyalahkan Tuhan karena nasibku juga buruk, tapi aku baru tahu bahwa keadaanmu lebih menyedihkan dari pada diriku ini."

Wang Rui tertawa, tertawa pilu yang sangat menyedihkan dan dia berkata, "Sebenarnya kali ini aku tidak menyangka bahwa dia akan melepaskanku."

Kata Yang Ling, "Dia juga manusia, setiap manusia dalam hidupnya pasti ada satu kali akan berbuat baik."

Wang Rui tertawa kecut, "Mungkin dia sudah memperhitungkannya, walaupun aku dilepaskan tapi tidak akan bisa lari jauh darinya."

Kata Yang Ling,"Walaupun aku tidak mengerti apa maksudnya melepaskanmu, tapi aku percaya kau bukan seorang pengkhianat."

Tanya Wang Rui, "Benarkah kau percaya kepadaku?"

Yang Ling tertawa dan menjawab, "Meskipun kau seorang yang sombong tapi kau bukan seorang pembohong."

Wang Rui melihatnya sorot kebencian di matanya Yang Ling sudah hilang berganti dengan sorot mata berterima kasih.

Kata Yang Ling, "Kalau kau pun masih menganggapku sebagai pengkhianat, kau boleh membunuhku, aku tidak dapat berbuat apa-apa dan juga tidak dapat menjelaskannya."

Tapi Wang Rui tidak menghampiri Yang Ling. Mereka berdua berdiri di bawah guyuran hujan lebat tubuh mereka tidak bergerak sama sekali tetapi mata mereka saling memandang. Keadaan mereka seperti 2 ekor binatang yang sudah siap untuk saling bunuh Tiba-tiba Wang Rui berlari menghampiri Yang Ling dan memegang erat tangannya kemudian berkata, "Sebenarnya aku juga tahu bahwa kau bukan pengkhianat."

Tanya Yang Ling, "Apakah kau mengetahuinya?"

"Bila kau adalah penkhianatnya mereka tidak akan membunuhmu."

Kata Yang Ling, "Mungkin saja mereka bermaksud membunuhku untuk menutup mulutku" Kata Wang Rui, "Kalau begitu mereka tidak akan membiarkanku menolongmu."

Yang Ling tertawa, Wang Rui juga ikut tertawa.

Air hujan terasa dingin, tapi darah di dada mereka sedang memanas.

Wang Rui tertawa kecut dan berkata, "Dalam dua hari ini keadaan membuat kita merasa sedih sehingga kita berpikir macam-macam, semua membuat orang menjadi bingung, dan juga mencurigai semua hal"

Ketakutan selalu membuat orang menjadi menaruh banyak curiga. Terlalu banyak curiga dapat mengakibatkan kesalahan yang fatal.

Kata Yang Ling, "Karena itu kita berdua harus tenang, berpikirlah dengan jernih, siapakah pengkhianat sebenarnya." “ “Aku tidak bisa berpikir."

Kata Yang Ling, "Kali ini Sheng Huan Men mengalami musibah, hal ini bisa terjadi karena sebuah pengkhianatan"

Kata Wang Rui, "Kecuali kita berdua sudah tidak ada orang lain lagi yang hidup di Sheng Huan Men."

kata Yang Ling, "Masih ada satu orang lagi yang masih hidup” “Siapakah dia?"

Jawab Yang Ling "Liao Shao Ying "

Kata Wang Rui, "Bukankah dia sudah bukan orang Sheng Huan Menlagi." Kata Yang Ling, "Dia mengetahui rahasia Sheng Huan Men sama seperti kita" "Apakah kau yakin dia adalah orang yang menghianati kita semua?"

Wang Rui sudah tidak berbicara lagi, tapi tangannya terkepal dengan erat.

Dalam keheningan tiba-tiba terdengar suara, suara ini datang dan arah semak-semak dan di sana hanya ada sebuah kuburan.

Batu nisan terjatuh dan sebuah peti keluar dari dalam tanah. Dari dalam peti mati itu keluar sebelah tangan.

Sepasang tangan itu berwarna abu-abu, di tangannya masih ada secangkir arak.

Orang yang berada di dalam peti mati itu belum diketahui identitasnya, tapi yang pasti orang itu adalah seorang setan arak.

Wajah Wang Rui dan Yang Ling langsung berubah menjadi pucat. Mereka tidak percaya bahwa di dunia ini ada setan, tapi bagaimana pun orang itu lebih menakutkan daripada setan.

Siapakah yang berada di dalam peti mati itu?

Tangan yang memegang cangkir itu sedang menampung air hujan yang sudah hampir berhenti.

Cangkir itu sudah penuh dengan air hujan.

Tiba-tiba tangan itu masuk kembali ke dalam peti, di dalam peti terdengar suara orang yang menarik nafas.

Orang yang menarik nafas itu mengatakan, "Aku harap air hujan ini bisa berubah menjadi arak, tapi aku benci dengan kehidupan sekarang ini yang tidak dapat hidup seperti orang normal."

Wang Rui dan Yang Ling saling pandang. Tiba-tiba wajah mereka menampakan suatu ekspresi yang aneh.

Tanya Yang Ling, "Apakah sekarang kau bukan orang lagi?"

Di dalam peti terdengar suara orang menarik nafas lagi, "Bukan orang juga bukan setan, tidak seperti setan juga tidak seperti orang, tidak seperti kuda juga tidak seperti keledai."

Kemudian terdengar lagi suara peti yang dibuka. Seseorang keluar kemudian duduk diatas peti mati itu. Wajahnya pucat penuh dengan jenggot yang baru tumbuh, di tubuhnya penuh dengan arak walau dibersihkan dengan air hujan tetap tidak akan hilang, hanya sepasang matanya yang hitam terlihat sangat tenang.

Yang Ling melihat orang itu dan berkata, "Xiao Shao Ying sebenarnya kau tidak perlu datang kemari"

Hujan lebat sudah berhenti.

Hujan lebat selalu cepat berhenti, seperti nama orang yang terkenal hanya sebentar saja sudah menghilang.

Xiao Shao Ying berkata, "Sebenarnya aku memang tidak perlu datang kemari" Wang Rui bertanya kepada Xiao Shao Ying, "Apakah kau sudah mengetahui musibah yang menimpa perguruan?"

Xiao Shao Ying menjawab, "Aku memang malu bertemu dengan orang-orang perguruan, tapi bukan berarti aku juga tuli."

Tanya Wang Rui. "Bagaimana kau tahu bahwa kami berada disini?”

Xiao Shao Ying hanya mengangguk dan berkata, "Aku tahu Zhao Lao Da adalah orang yang sangat setia kawan."

Wang Rui bertanya lagi, "Apakah hanya karena itu kau mengperhitungkan bahwa aku akan mencari Zhao Lao Da?"

"Karena dia adalah teman baikmu"

Tanya Wang Rui lagi, "Selain hal itu kau mengetahui apa lagi?"

"Aku tahu bahwa dia akan menyuruh Lao Liu datang ke sini untuk mengali kuburan." Tanya Wang Rui, "Karena itu pula kau mengikutinya datang kemari?"

Xiao Shao Ying mengangguk.

Tanya Wang Rui, "Apakah kau sudah memperhitungkan bahwa kami akan datang ke sini?"

Xiao Shao Ying tertawa sedih dan berkata, "Kalian datang atau tidak, peti mati ini adalah tempat yang paling cocok untuk minum arak, kalau aku mabuk tidak ada orang yang akan mengusirku"

Wang Rui melihatnya dari sorot matanya dia memperlihatkan rasa iba.

Tapi Yang Ling tertawa dingin dan berkata, "Sebenarnya kau bisa hidup dengan normal, tapi mengapa kau malah lebih memilih hidup seperti ini?”?"

"Karena aku memang menyukainya." Yang Ling sudah mulai naik darah.

Tiba-tiba Wang Rui berkata, "Dalam dus itu ada arak. Keluarkanlah, mari kutemani kau minum." Xiao Shao Ying tertawa.

Yang Ling dengan marah berkata, "Kau masih mau menemani dia minum arak?" "Dia memang bukan anggota Sheng Huan Men lagi, tapi dia adalah temanku."

Tanya Yang Ling, "Dia termasuk teman seperti apa bagimu? "Paling sedikit dia jenis teman yang tidak akan mengkhianati teman sendiri."

Tanya Yang Ling, "Dia bukan pengkhianatnya?" "Bila dia adalah penghianat sudah dari tadi kita benar-benar masuk ke dalam peti mati."

Xiao Shao Ying tiba-tiba tertawa.

Tawa Xiao Shao Ying terlihat sangat sedih, "Tidak kusangka di dunia ini masih ada orang yang menganggapku sebagai temannya."

Dia memenuhi cawannya dengan arak dan berkata, "Kita bersulang dulu, kau pakai cawan aku pakai botol."

Sebotol penuh arah diminum langsung hingga habis.

Wang Rui mengerutkan dahi dan bertanya, "Mengapa setiap kali kau minum arak pasti akan seperti itu?"

Xiao Shao Ying balik bertanya, "Apakah minum seperti ini bukan hal baik?"

Jawab Wang Rui, "Itu bukan disebut minum, tapi itu disebut menyambung nyawa." Dengan pelan Xiao Shao Ying berkata, "Selagi masih ada nyawa, tidak bolehkah bertaruh?" Matanya mulai mengeluarkan ekspresi aneh, dia terus menatap Wang Rui.

Tiba-tiba Wang Rui memegang tangannya dengan erat dan dia bertanya. “Apakah kau benar-benar ingin menyambung nyawa?"

"Paling sedikit aku masih mempunyai satu nyawa lagi."

Tanya Wang Rui, "Demi Sheng Huan Men apakah kau mau mempertaruhkan nyawamu?" "Bukan menyerahkan nyawa kepada Sheng Huan Men melainkan kepada seorang teman."

Dengan erat dia memegang tangan Wang Rui dan berkata, "Walaupun aku sudah bukan orang Sheng Huan Men lagi, tapi di dalam Sheng Huan Men masih banyak teman-temanku!"

Tangan Wang Rui gemetaran, tenggorokkannya tercekat, dia tidak menyangka dalam keadaan seperti ini masih ada orang yang mau mengakui Sheng Huan Men sebagai teman.

Kemudian Xiao Shao Ying berkata lagi, "Meski aku tidak mencari Ge Ting Xiang, tapi dia tidak akan melepaskanku "

"Mengapa?"

Jawab Xiao Shao Ying, "Sheng Huan Men tidak mengakuiku sebagai muridnya lagi, tapi di mata orang lain hidupku adalah demi Sheng Huan Men, mati pun harus sebagai setan Sheng Huan Men"

Suaranya dingin, dan tangannya gemetar.

Wang Rui merasa bersalah dengan sedih dia berkata,"Walaupun kau bersalah tapi kami...kami juga mungkin bersalah"

Tiba-tiba Xiao Shao Ying mengubah topik pembicaraan. Dia berkata, "Kata-kata kalian tadi aku sudah mendengar semuanya."

Kata Yang Ling dengan dingin, "Aku tahu kau tidak tuli"

Sikapnya terhadap Xiao Shao Ying, sama seperti sikap Wang Rui terhadapnya.

Sikap ini tidak dipedulikan oleh Xiao Shao Ying, dia berkata, "Di antara 13 orang yang datang itu, ada berapa orang yang kau kenal?"

"Hanya ada 5 orang."

Tanya Xiao Shao Ying lagi, "Apakah Ge Ting Xiang datang bersama dengan 4 orang ketua cabang Tian Xiang Tang (perkumpulan Langit Harum)?"

Dalam pertarungan waktu itu, Tian Xiang Tang sudah mengeluarkan orang-orang terkuatnya, tapi mereka tidak mempunyai banyak pesilat tangguh.

"Siapakah 8 orang lagi?"

"Empat orang memakai penutup wajah sedangkan empat orang lainnya, aku belum mengenalinya, atau mungkin Ge Ting Xiang membayar mereka dengan harga tinggi dan menyewa mereka dari tempat lain"

Xiao Shao Ying bertanya lagi,"Bagaiman dengan ilmu silat mereka?” Yang Ling menjawab, "Setaraf dengan 4 ketua cabang Tian Xian Tang"

Xiao Shao Ying bertanya lagi, "Berapa orang yang mati dan yang terluka?”

“Dari 4 ketua cabang Tian Xiang Tang, 3 di antaranya mati dan seorang terluka parah."

Xiao Shao Ying tampak berpikir sebentar lalu dia berkata, Kali ini Tian Xiang Tang sudah mengalahkan Shuang Huan Men, tapi dengan kemenangan ini mereka sudah menguras hampir semua tenaga yang ada. Sebenarnya kekuatan inti mereka hanya ada 8 orang dan orang-orang itu yang dibawa oleh Ge Ting Xiang." Kata Yang Ling, "Ilmu kedelapan orang itu ilmu silatnya sudah bukan tingkat yang biasa-biasa saja, dari mana dia bisa mencari orang-orang setangguh itu?"

Kata Wang Rui, "Sepertinya Wang Tong sudah lama mengikuti Ge Ting Xiang, hanya saja dia jarang muncul di muka umum."

"Bagaimana kau bisa tahu?"

Jawab Wang Rui, "Dua tahun lalu aku pernah melihatnya di Lan Zhou, waktu itu Ge Ting Xiang juga berada di sana."

"Kau belum pernah mengatakannya hal ini sebelumnya."

Wang Rui tertawa kecut dan menjawab, "Waktu itu aku tidak mengetahui rencana busuk Ge Ting Xiang, juga tidak menyangka bahwa dia akan berani berbuat seperti ini."

Xiao Shao Ying menarik nafas dan berkata, "Apalagi tidak ada orang yang mau mengungkit kesedihan orang lain."

Sepertinya Yang Ling ingin mengatakan sesuatu, tapi setelah melihat ke arah Wang Rui dia segera menutup mulutnya.

Xiao Shao Ying bertanya lagi, "Di antara kedelapan orang itu, siapakah yang paling tinggi ilmu silatnya?"

Yang Ling tidak perlu waktu lama untuk berpikir, dia langsung menjawab. "Wang Tong."

Kata Xiao Shao Ying, "Aneh, tapi dia tidak terkenal di dunia persilatan"

Jawab Yang Ling Lagi, "Cita-citanya bukan menjadi orang terkenal, tapi membunuh orang" Tanya Xiao Shao Ying, "Apakah ilmu silatnya adalah ilmu khusus untuk membunuh orang?"

Jawab Yang Ling, "Ilmu silatnya tidak begitu bagus, tapi jika digunakan untuk membunuh orang, ilmunya jadi sangat bagus."

Xiao Shao Ying menarik nafas dan berkata, "Kali ini Ge Ting Xiang pasti memerintahkan Wang Tong untuk membunuhku"

Tanya Yang Liang, "Mengapa?"

"Karena Ge Ting Xiang tidak mengetahui keberadaanku, bila dia sudah menyerang, dia selalu berusaha untuk menang."

Biasanya jika seorang Ge Ting Xiang sudah menyerang sudah pasti dia harus menang, karena dia tidak akan melakukan suatu hal yang tidak pasti.

Wang Rui merasa khawatir dan berkata, "Bila dia sudah memerintahkan Wang Tong untuk mencarimu lebih baik kau bersembunyi dulu saja di sini "

Xiao Shao Ying menggelengkan kepalanya dan berkata, "Kalau dia sudah mencariku, maka aku harus muncul di hadapannya."

"Mengapa?"

Jawab Xiao Shao Ying, "Aku harus membiarkannya menangkapku sehingga aku mempunyai kesempatan untuk masuk ke dalam Tian Xiang Tang."

"Untuk apa kau masuk ke Tian Xiang Tang?"

Jawab Xiao Shao Ying, "Hanya dengan masuk ke Tian Xiang Tang, aku baru bisa mempunyai kesempatan untuk membalas dendam."

"Tapi sayang orang yang sudah mati tidak akan bisa membalas dendam demi temannya." Xiao Shao Ying tertawa dan berkata, "Aku belum mati" "Karena Wang Tong belum bertemu denganmu?" Xiao Shao Ying bertanya,

"Apakah jika aku bertemu dengan Wang Tong, aku pasti akan mati?"

Jawab Yang Ling, "Aku sudah pernah melihatnya, dia mengeluarkan ilmu silatnya, seperti dia juga sudah tahu keadaan ilmu silatmu"

Xiao Shao Ying tertawa lagi.

Tanya Yang Ling, "Apakah kau tidak mempercayainya?" Xiao Shao Ying tertawa tapi tidak menjawab.

Tanya Yang Ling lagi, "Kau juga sudah tahu kelihaian Kakak seperguruan Sheng? kau harus melihatnya"

Xiao Shao Ying sudah mengetahuinya.

Sepasang Gelang senjata Sheng Lao Da memang lebih berat beberapa kali lipat dari orang lain, ditambah dengan tenaganya yang besar, Seng Zhong seolah-olah dapat membelah gunung.

Kata Yang Ling, "Aku sudah melihat sendiri sepasang Gelang milik kakak seperguruan terbang mengenai dada Wang Tong, tapi dia seperti tidak merasakan apa-apa."

Kata Xiao Shao Ying, "Aku tahu Wang Tong adalah orang yang menakutkan, tapi aku tidak bisa seumur hidup selalu menghindari dia”

Kata Wang Rui, "Kau menghindarinya sudah berlangsung selama setengah bulan, setelah luka kami sembuh, kita baru menentukan rencana baru."

Tanya Xiao Shao Ying, "Apakah dengan mengandalkan tenaga kita dan beberapa orang bisa mengalahkan Tian Xiang Tang?"

Wang Rui tidak dapat berkata-kata lagi.

Tanya Xiao Shao Ying, "Apakah setelah membunuh Sheng Lao Da, dia langsung menghadapimu?"

Wang Rui mengangguk.

Kata Xiao Shao Ying, "Dia melepaskanmu, tidak membunuhmu, bukan karena kau adalah adiknya"

"Lalu untuk apa?"

Jawab Xiao Shao Ying, "Mungkin akibat terkena pukulan dari Sheng Lao Da, dia sudah mengalami luka dalam yang dampaknya baru dia rasakan setelah itu."

Kata Wang Rui, "Tapi orang lain "

Kata Xiao Shao Ying, "Waktu itu Ge Ting Xiang sedang berhadapan dengan ketua kita, dia juga tidak bisa melihat ke arahmu. Orang lain melihat Wang Tong melepasmu, jadi orang lain tidak berani menyusahkanmu."

Perkiraan ini ada benarnya juga.

Dugaan yang tepat selalu membuat orang terkagum-kagum. Yang Ling juga sudah mengubah pandangannya terhadap Xiao Shao Ying

Kata Xiao Shao Ying, "Seharusnya pukulan Sheng Lao Da bisa membuatnya mati, tapi dia masih bisa bertahan, karena itu aku pikir badannya pasti memakai pelindung yang terbuat dari bahan yang sangat kuat"

Xiao Shao Ying tertawa lagi dan berkata, "Orang yang selalu ingin membunuh harus selalu siap siaga kalau-kalau ada orang yang ingin membunuhnya."

Yang Ling Berkata, "Kau bukanlah setan arak sungguhan, kau sama sekali tidak linglung." "Aku.. "

Tanya Yang Ling, "Kalau kau tidak linglung mengapa 2 tahun yang lalu kau melakukan suatu hal yang memalukan?"

Dua tahun yang lalu, sewaktu Xiao Shao Ying mabuk dia masuk ke dalam kamar putri ketua, oleh karena itu dia diusir dari perguruan Shuang Huan Men

Mata Xiao Shao Ying mengeluarkan suatu ekspresi yang aneh, apakah itu adalah rasa penyesalan? Kesedihan? Tapi dengan cepat dia sudah kembali lagi ke ekspresi semula dan berkata.

"Orang yang sangat sadar pun kadang-kadang melakukan kesalahan, apalagi aku yang bukan apa-apa."

Kata Wang Rui, "Meskipun kau bukan apa-apa, tapi pola pikirmu sangat hebat."

Kata Yang Ling, "Kalau kau mencoba masuk ke Tian Xiang Tang, seperti seekor kambing yang di antar ke kandang singa."

Xiao Shao Ying hanya tersenyum dan berkata, "Bila Tian Xiang Tang adalah sebuah kandang singa maka aku akan menjadikan diriku sendiri menjadi singa dengan menggunakan kertas sebagai alat penyamarnya sehingga mereka tidak menyangka bahwa aku adalah seekor kambing."

Yang Ling tidak mengerti, Wang Rui juga tidak mengerti.

Kata Xiao Shao Ying lagi, "Aku telah diusir oleh Shuang Huan Men, mengapa aku tidak boleh masuk Tian Xiang Tang?"

Akhirnya Yang Ling mengerti dan berkata, "Tapi sayangnya Ge Ting Xiang tidak mudah ditipu." Kata Xiao Shao Ying, "Mungkin aku ada suatu cara."

"Cara apa?"

Tiba-tiba Xiao Shao Ying bertanya," Apakah kau tahu centa Jing Ke menusuk raja Qing?" Yang Ling ingat cerita ini.

Kata Xiao Shao Ying, "Qing Shi Huang juga tidak mudah mempercayai orang, tapi dia hampir terpancing oleh Jing Ke karena Jing Ke membawa barang yang sangat diinginkan oleh Raja Qing Shi Huang"

Setiap orang pasti mempunyai kelemahan, siapa pun yang melihat barang yang sangat diinginkan, dia pasti akan senang dan berbuat ceroboh.

Dengan perlahan Xiao Shao Ying berkata lagi, "Jing Ke tahu bahwa Raja Qing Shi Huang sangat menginginkan kepala seseorang, karena itu dia pinjam kepala orang itu dan membawanya ke sana."

Kata Yang Ling, "Kepala Jendral Fan?" "Benar"

Wajah Yang Ling berubah. Wajah Wang Rui lebih parah lagi.

Mereka tahu yang diinginkan oleh Ge Ting Xiang adalah kepala mereka berdua, bukan kepala Jendral Fan.

Tanya Yang Ling, "Apakah kau juga akan meminjam kepalaku diberikan kepada Ge Ting Xiang?"

Xiao Shao Ying tidak menjawab, dia hanya mengamati kepalanya.

Dua tangan Yang Ling sudah terkepal, tiba-tiba dia tertawa terbahak-bahak.

"Kepalaku ini baru dipungut jika kau membutuhkannya, sekarang juga boleh kau ambil" Xiao Shao Ying juga tertawa dan berkata, “Aku tidak menginginkan kepalamu." Yang Ling terpaku, "Kau tidak menginginkannya?”

Xiao Shao Ying tersenyum dan berkata, Aku hanya mengingatkan kalian berdua bahwa kepala kalian sangat mahal, hati-hatilah jangan sampai diambil orang.

Yang Ling melihat kepalan, kepalan tangaannya sudah dilepas lagi.

Wajah Wang Rui seperti mengkhawatirkan sesuatu. Dia bertanya “Apakah kau mempunyai cara lain menghadapi Ge Ting Xiang?”

"Tidak ada."

Tanya Wang Rui, "Kau tetap akan pergi?"

Xiao Shao Ying menguap dan berkata, Di sini sudah tidak ada arak lagi, untuk apa aku masih tinggal di sini?"

Apakah dia sekarang baru mabuk? Yang Ling bertanya. "Mengapa tidak membawa kepalaku saja?"

"Cara ini sudah kuno, sudah tidak bisa menipu Ge Ting Xiang. Kepalamu juga tidak seharga kepala Jendral Fan”

Hujan sudah berhenti.

"Aku pergi, 10 hari lagi aku akan kembali, aku harap di sini sudah disiapkan arak." Xiao Shao Ying benar-benar pergi.

Wang Rui dan Yang Ling melihatnya masuk ke dalam kegelapan, mereka berdua menarik nafas. "Kau lihat, dia itu orang semacam apa?"

"Walaupun dia itu seperti apa, yang paling penting, dialah satu-satunya harapan untuk membalas dendam."
Terima Kasih atas dukungan dan saluran donasinya🙏

Halo, Enghiong semua. Bantuannya telah saya salurkan langsung ke ybs, mudah-mudahan penyakitnya cepat diangkat oleh yang maha kuasa🙏

Traktiran: (7891767327 | BCA A.n Nur Ichsan) / (1740006632558 | Mandiri A.n Nur Ichsan) / (489801022888538 | BRI A.n Nur Ichsan) ataupun bisa melalui via Trakteer yang ada dibawah

DONASI VIA TRAKTEER Bagi para cianpwe yang mau donasi untuk biaya operasional Cerita Silat IndoMandarin dipersilahkan klik tombol hati merah disamping :)

Posting Komentar