Puteri Es Bab 10 : Pertarungan di dalam perahu tenggelam

BAB 10 Pertarungan di dalam perahu tenggelam

"Sewaktu kau terjun ke dalam sungai untuk mengejar sampan itu, aku melihat di sampan itu sepertinya tidak ada orang, apalagi dengan ilmu Si Kong bersaudara, mereka melepaskan sampan rasanya tidak mungkin, tapi kami masih belum tahu karena itu aku menyuruhmu jangan mengejar mereka. Tapi kau seperti seekor ikan emas bertemu air kolam, dengan cepat terjun ke dalam air."

Fang Zhen Mei tertawa lagi, "Di perahu ini tinggal aku dan A  Shui. Sedangkan kedua-duanya adalah bebek darat, benar-benar menyedihkan!"

Shen Tai Gong hanya bisa tertawa kecut karena yang sekarang bersedih adalah dia. Dia memuntahkan air yang tertelan, ususnya hampir saja keluar dari dalam perutnya. Di dalam perut masih tersisa setengah sendok air kotor dan bau itu.

"Jika di atas sampan itu tidak ada orang, berarti mereka hanya ingin memancing kita supaya mengejar mereka, orang-orang itu pasti belum pergi jauh. Waktu itu aku berpikir, dengan menguasai teknik berenang, kau pasti tidak akan mengalami bahaya karena itu aku menyuruh A Shui melempar dua buah papan ke dalam air. Dan kami sengaja berteriak-teriak. Walaupun itu seakan-akan membuat orang

mengira kita bertiga terjun ke dalam air," jelas Fang Zhen Mei. Fang Zhen Mei berkata lagi, "Benar saja, Si Kong bersaudara, Mei

Mai, dan Yi Mai segera membawa sebuah perahu kecil dan menurunkan di sungai. Begini ceritanya,

Yi Mai berkata, "Tidak perlu tergesa-gesa, ketiga kelinci itu mengejar sampan kosong. Mereka tidak akan cepat kembali ke sini."

Terdengar Si Kong Tiao dengan dingin berkata, "Mereka akan kembali dengan cepat."

Mei Mai hanya menjawab, "Oh ya!" Tapi dia terdengar tidak percaya.

Dengan suara pelan Si Kong Tiao berkata, "Mereka mengejar sampan kosong. Begitu tahu kalau mereka telah tertipu, mereka pasti akan kembali untuk melihat keadaan. Saat itu perahu pasti sudah tenggelam. Air mati akan menggenangi di air sungai. Begitu mereka berenang mendekati 'air mati', mereka pasti akan terkena guna-guna dan mati di sungai itu."

Mei Mai tertawa terbahak-bahak, "Siapa itu Fang Zhen Mei yang katanya terkenal? Siapa itu Wo Shi Shui yang katanya kuat? Siapa itu Shen Tai Gong yang dijuluki kail sakti? Mereka tetap akan tenggelam dan tubuh mereka akan dimakan ikan!"

Tapi Yi Mai berkata lagi, "Tapi...jika mereka kembali lagi bukan dengan cara berenang melainkan menggunakan sampam kosong itu, mereka tidak akan terkena 'air mati'."

Si Kong Tiao bicara sendiri, "Benar juga. "

Si Kong Tui berkata, "Kalian tidak perlu mengkhawatirkan keadaan ini. Jika mereka naik sampan itu, mereka juga tetap akan mati. Di dalam perahu itu sudah kuletakkan guna-guna yang disebut Ren Tou Fei Jiang (kepala manusia terbang jatuh). Bila mereka naik sampan itu, 3 hari kemudian di sisi sungai pasti ada sebuah sampan berisi 3 mayat3 mayat yang tidak akan membusuk tapi otak mereka akan dipenuhi dengan ulat mayat!"

Setelah mendengar perkataan mereka, Wo Shi Shui benar-benar marah. Dengan suara kecil Fang Zhen Mei berkata, "Shen Tai Gong sudah mengejar hingga ke sana. Dia pasti telah termakan tipuan mereka. Cara kita sekarang menghadapi mereka yaitu menangkap mereka dan memaksa mereka menyerahkan obat penawarnya."

Terdengar Si Kong Tiao berrkata, "Benar-benar rencana yang sangat bagus. Perhitungan Kakak benar-benar sangat tepat."

Si Kong Tui tertawa dingin, "Ini bukan perhitungan, ini yang disebut mencabut rumput harus sampai ke akarnya. Jika tidak bisa bertindak kejam, itu bukan disebut laki-laki."

Si Kong Tiao berkata lagi, "Rencana kita sudah berhasil sebagian, kita juga sudah berhasil membunuh Putri Yin Huo juga menyingkirkan 3 orang yang terlalu banyak ikut campur apa

rencana kita berikutnya?"

Si Kong Tui balik bertanya, "Besok hari apa?"

Si Kong Tiao yang berada di sisi perahu mulai mencium ada yang tidak beres. Dia membentak, "Siapa!"

Yi Mai juga berteriak, "Lao Mai, ada apa. "

Tidak terdengar suara apapun. Sepertinya Si Kong bersaudara mulai menyadari situasi yang tidak beres dan  melarangnya bersuara.

Keadaan menjadi seperti itu. Si Kong Tui melambaikan tangannya. Si Kong Tiao seperti seekor kucing meloncat dan terbang. Dia hinggap sebentar di tiang layar kemudian bergerak seperti sebutir kelereng meloncat ke atas tiang perahu.

Dia berada di posisi tinggi dan baru bisa melihat dengan jelas. Si Kong Tiao melihat ada mayat Putri Yin Huo dan seorang laki-laki tinggi besar seperti dewa. Orang itu sedang menjaga mayat Putri Yin Huo.

Dalam hati Si Kong Tiao terkejut, "Apakah Wo Shi Shui sudah kembali?"

Waktu itu dia melihat Yi Mai sedang bersembunyi. Tapi setelah itu dengan cepat mendekati Wo Shi Shui.

Si Kong Tiao segera menyiapkan senjata rahasia yang sudah diolesi racun. Bila Yi Mai bisa menyerang Wo Shi Shui, senjata rahasia ini pasti akan diluncurkan keluar semua.

— Wo Shi Shui pasti akan mati!

--ooo0dw0ooo--

Yi Mai juga adalah seorang pembunuh hebat. Syarat menjadi seorang pembunuh yang hebat adalah dia bergerak seperti seekor ular beracun, seperti cheetah, juga seperti sengat tawon, tapi pada saat diam," dia harus bisa menjadi seperti kucing yang mengintai tikus untuk ditangkap.

— juga bisa membela diri, hingga pada waktu yang tepat dia pasti bisa membunuhnya.

Hanya saja Yi Mai tidak perlu menunggu lama lagi.

Dia mendapatkan kesempatan terbaik karena dia sudah melihat sorot mata Wo Shi Shui.

Dia melihat Wo Shi Shui sangat sedih juga seperti orang sedang jatuh cinta. Semua perasaan itu bercampur aduk. Sepasang mata itu sudah merasuk ke dalam jiwa dan tidak bisa dikeluarkan lagi. Wo Shi Shui dengan bingung melihat tubuh Putri Yin Huo yang sudah tidak bernyawa.

Yi Mai adalah seorang pembunuh yang sangat berpengalaman, pertama kalinya dia membunuh pada saat dia berumur 9 tahun. Dia mempergoki ayah angkatnya sedang bersenang-senang dengan kekasih gelapnya. Dengan kapak pemotong kayu dia membacok ayah angkatnya. Yi Mai selalu bisa mengambil kesempatan pada saat paling tepat.

Dia segera berlari keluarmencabut pedang. Walaupun dia gagal, Wo Shi Shui juga tidak akan bisa menguasainya dan diapun tahu kalau Si Kong Tiao sekarang ini berada di atas tiang layar dan dia pasti akan membantunya. Apalagi di belakangnya masih ada Si Kong Tui yang siap membantu.

Tusukan pedang Yi Mai sangat sempurna.

Si Kong Tiao yang berada di atas tiang siap membantu.

Dia sudah terbang turun ke bawah dan dengan tepat bentrok dengan Yi Mai yang saat itu sedang berlari.

Yi Mai tidak menyangka kalau Si Kong Tiao akan membantunya dengan cara seperti itu.

Dia mengira Si Kong Tiao akan melepaskan senjata rahasia untuk membantunya, tidak disangka Si Kong Tiao malah membuat senjata rahasianya dan menyerang ke arahnya!

Karena bentrokan yang terjadi tiba-tiba, Yi Mai tidak bisa membunuh dengan pedangnya. Tubuh yang sedang melaju dengan cepat tidak bisa dihentikan, akhirnya dia dan Si Kong Tiao pun bertabrakan.

Suara ini membuat Wo Shi Shui tersadar dari lamunannya, dengan marah dia langsung bergerak.

Yi Mai menjadi terpental jatuh ke dalam sungai, wajahnya sudah berubah bentuk.

Si Kong Tui segera sadar. Dari belakang dia merasakan ada suara orang turun dari tiang perahu dan mencegahnya berjalan mundur.

Orang itu dalam waktu singkat tadi diam-diam sudah menotok nadi Si Kong Tiao lalu melempar Si Kong Tiao ke arah Yi Mai, dan menolong Wo Shi Shui yang sedang melamun. Dia juga mengambil ahli kemudi perahu kecil dan memotong jalan mundur. Kecuali Jiang Nan Fang Zhen Mei, tidak ada seorangpun yang bisa melakukan hal seperti itu.

Si Kong Tui tertawa kecut. Dia tidak membalikkan kepalanya. Pelan-pelan dia berkata, "Sepertinya aku sudah salah menduga kekuatanmu."

--ooo0dw0ooo--

Baju Fang Zhen Mei yang putih tampak berkibar di atas sungai. "Kau tidak melihatku?"

"Apakah kau mau aku melihatmu?" Si Kong Tui pelan-pelan membalikkan tubuh. Api hijau di kedua matanya terlihat lebih hijau.

Fang Zhen Mei tersenyum melihatnya, "Katanya api hijau di matamu bisa membuat kepala musuh meledak hingga pecah sendiri. Apakah benar akan terjadi seperti itu?"

Si Kong Tui dengan dingin menjawab, "Kedua matamu seperti sedang melihatku, sebenarnya matamu melihat ke belakangku. Mengapa kau tidak berani melihat kedua bola mataku?"

Fang Zhen Mei dengan santai menjawab, "Aku bukan laron, masa aku sudah tahu ada api yang bisa membakarku tapi aku malah sengaja memegangnya?"

Si Kong Tui tertawa dingin dan berkata, "Kalau kau tidak melihat kepadaku, setiap saat aku bisa mengeluarkan pukulan yang bisa membuatmu mati seketika!"

Fang Zhen Mei tetap dengan tenang berkata, "Menghadapi pesilat tangguh seperti kau, aku tidak boleh bertindak ceroboh. Tapi jika di belakangmu ada musuh kuat, mana mungkin kau bisa menyerang dan membiarkan aku berada di belakangmu dalam  posisi kosong?" Kedua mata Si Kong Tui bertambah hijau lagi.

Wo Shi Shui berada di belakangnya.

Si Kong Tui terlihat sangat kesal. Kedua tangan Wo Shi Shui menggendong mayat Putri Yin Huo. Dia berkata, "Adikmu berada di atas perahu. 'Air mati' itu hampir naik. Jika kau masih ingin mempunyai adik, cepat bawa dia kemari."

Dengan santai Si Kong Tui menjawab, "Kalau aku menggendong seorang lagi, bukankah kesempatan hidupku lebih tipis dari sekarang?"

Wo Shi Shui marah dan berkata, "Apakah demi dirimu sendiri, kau akan membiarkan Si Kong Tiao mati?"

Si Kong Tui menjawab dengan dingin, "Kalau tidak ada aku, mana mungkin aku mempunyai adik?"

Fang Zhen Mei menarik nafas, "Si Kong Tui, kami tidak ingin membuatmu susah. Kami hanya ingin tahu sebenarnya apa yang telah terjadi? Dan apa rencana kalian sebenarnya? Apakah rencana ini ada hubungannya dengan Putri Yin Huo dan Long Hui Ji? Apa ada hubungan dengan Xiao Xue juga?"

Tiba-tiba Si Kong Tui tertawa, "Ternyata kau belum tahu apa- apa."

"Aku berharap kau bisa memberitahukannya kepada kami," kata Fang Zhen Mei.

"Sekarang aku tidak akan memberitahu kalian," jawab Si KongTui.

Wo Shi Shui marah dan membentak, "Kau tidak menginginkan nyawa Si Kong Tiao, apakah nyawamu sendiri juga tidak mau?"

Si Kong Tui tertawa terbahak-bahak, "Jika keadaan yang terjadi menguntungkanku, mengapa aku harus takut diancam?" Sambil tertawa dia berkata lagi, "Pertama, di atas rakit itu masih ada seorang gadis kecil. Dia berada dalam genggamanku. Jika aku tidak pulang dalam keadaan hidup, maka keadaannya akan lebih parah dibandingkan bila dia mati.... Hanya saja, aku ingin kau naik ke atas perahu besar dan aku naik perahu kecil ini. Kalau tidak "

Wo Shi Shui berteriak, "Kalian ingin membunuh seorang gadis kecil yang tidak bersalah?"

Terpaksa Fang Zhen Mei naik ke atas perahu besar. Si Kong Tui turun ke perahu kecil.

"Aku titip pesan lagi, kalian harus bertanggung jawab atas nyawa adikku. Jika dia kekurangan sesuatu, kalian bertiga akan kehilangan satu orang. Karena pak tua itu tadi sudah mengejar perahu kecil itu dan aku sudah memberi guna-guna di dalam perahu dan di dalam air. Bagaimanapun juga dia sudah terkena guna-guna. Jika kalian ingin nyawanya selamat, kalian harus bisa menjaga nyawa Si Kong Tiao dengan baik juga."

Semakin bicara nada bicaranya Si Kong Tui semakin senang. "Aku akan memberikan obat penawarnya kepada kalian, tapi

kalian harus membawa adik yang tidak berguna itu ke perahu kecil. Tapi awas kalian jangan berbuat macam-macam, jika tidak, aku akan melemparkan obat penawar ini ke dalam air. Di dunia ini hanya aku yang bisa meraciknya. Walaupun kalian menangkapku dan menyuruhku meracik lagi, itu memerlukan waktu 5 hari 5 malam. Teman kalian tidak akan bisa menunggu sampai 5 hari. Kalau tidak percaya kalian boleh membuktikannya."

Fang Zhen Mei percaya. Terpaksa Wo Shi Shui membawa Si Kong Tiao naik ke atas perahu kecil. Si Kong Tui masih menyuruh Wo Shi Shui membuka totokan Si Kong Tiao baru mengijinkannya kembali ke perahu besar.

"Kalian diam di perahu besar. Dengan kepintaran Jiang Nan Fang Zhen Mei, sungai sebesar ini dan ditambah sedikit dengan 'air mati' tidak akan sampai menyulitkan kalian." Wo Shi Shui marah dan berkata, "Bagaimana kami bisa percaya kalau obat penawar ini yang asli?"

"Terserah, mau tidak mau kalian harus mempercayainya."

Diam-diam Fang Zhen Mei balik bertanya, "Jika tidak ada gangguan apa-apa, coba kau tebak, apakah kita bisa membunuh kalian dulu baru membalas dendam demi teman kita ini?"

Sepasang mata Si Kong Tui yang hijau tampak berkedip-kedip, lama baru bisa kembali pada keadaan semula. '

"Kau tidak akan melakukannya." "Mengapa?"

"Karena kau adalah Fang Zhen Mei. Fang Zhen Mei tidak akan mengorbankan nyawa temannya demi dirinya juga tidak akan menghiraukan hidup atau matinya, dia akan mengorbankan semua nyawa yang hidup. Ha, ha, ha! Sampai-sampai seekor kucingpun Fang Zhen Mei tidak akan sanggup membunuhnya."

Fang Zhen Mei dengan dingin berkata, "Tapi jika semua ini demi keselamatan teman?"

Si Kong Tui dengan serius menjawab, "Tenang saja. Obat ini adalah obat penawar yang asli. Karena aku ingin kau berjanji padaku, besok adalah hari ulang tahun Yi Tiao Long, kau jangan sampai muncul di sana. Bila kami melihatmu muncul di sana walaupun kau tidak mengganggu gerakan kami, kami tetap akan membunuh gadis itu. Karena itu. "

Dengan cepat dia menyuruh Si Kong Tiao mendayung, karena dia takut Fang Zhen Mei akan berubah pikiran.

"Apalagi kami tahu kalau pak tua temanmu itu senang kepada gadis kecil itu. Bila pak tua ini masih hidup, dia pasti akan perduli pada keselamatan gadis kecil itu dan kau tidak perlu hadir ke pesta ulang tahun Long Hui Ji...jika rencana kami selesai, kami akan mengembalikan gadis kecil itu kepada kalian."

Perahu kecil semakin jauh, perahu besar semakin tenggelam, dari jauh terdengar tawa Si Kong Tui yang licik.

"Karena itu kami juga berharap pak tua itu hidup. Bagimu dan juga bagi diriku, dia sangat berguna...obat penawar itu adalah asli. Kau bisa tenang memakannya!"

Fang Zhen Mei dan Wo Shi Shui takut kalau kaki mereka akan mengenai 'air mati', mereka meloncat naik ke atap perahu. Tapi perahu semakin tenggelam. Fang Zhen Mei membongkar atap perahu yang terbuat dari bambu lalu dibalikkan, kemudian papan bambu itu diletakkan di atas sungai, jadilah sebuah perahu berbentuk aneh. Mereka menggunakan tiang bendera sebagai dayung untuk mengelilingi perahu besar itu.

Mereka menunggu Shen Tai Gong kembali.

Benar saja akhirnya mereka menolong Shen Tai Gong.

--ooo0dw0ooo--

Sewaktu Shen Tai Gong sudah sadar, mereka sudah berada di darat dan racun yang masuk ke dalam tubuh Shen Tai Gong pun sudah ditawarkan.

Temannya tidak apa-apk juga tidak mati, mereka malah menolongnya dan air.

— Tapi di mana Xiao Xue?

Shen Tai Gong bertanya, "Apakah kita akan membiarkan mereka menangkap Xiao Xue?"

Fang Zhen Mei berpikir sejenak dan menjawab, "Aneh! Mengapa hal ini ada hubungannya dengan Xiao Xue?"

Wo Shi Shui juga bertanya, "Apakah kita akan membiarkan peristiwa terjadi begitu saja di pesta ulang tahun Yi Tiao Long?"

Fang Zhen Mei balik bertanya, "Kalau sekarang kita ikut campur, bukankah nyawa Xiao Xue juga akan terancam?'' "Betul! Karena itu kita harus menolong Xiao Xue dulu baru bisa menghalangi rencana busuk Ren Tou Fan," kata Shen Tai Gong.

Wo Shi Shui melotot, "Tapi menolong nyawa Xiao Xue harus dilakukan sebelum pesta ulang tahun Yi Tiao Long dan pesta ulang tahun Yi Tiao Long adalah besok. Berarti "

Dia melihat bulan yang hampir menghilang dari langit malam.

Segera dia berkata, "Berarti hari ini."

Karena Shen Tai Gong tidak tenang, dia terus mondar mandir di sana. Hanya dalam waktu singkat dia terlihat semakin tua. "Di mana aku harus mencarinya "

Fang Zhen Mei berkata, "Shen Tai Gong, racun di tubuhmu belum keluar semua, lebih baik. "

Wajah Shen Tai Gong memerah. Dia memohon kepada Fang Zhen Mei, "Cai Shen Ye, kau selalu banyak akal. Benda yang tidak bisa tercium anjing, tapi kau mampu melakukannya. Hal-hal yang tidak sanggup dipecahkan oleh cucu Zhu Ge Liang, sekali mengangkat alis kau bisa melakukannya. Kau sangat lihai. kalau

kau sudah mendapatkan cara  bagaimana menemukan Xiao Xue, biar aku saja yang pergi. Aku yang akan pergi. "

Fang Zhen Mei menarik nafas lalu menepuk pundak Shen Tai Gong, "Aku tahu. Tapi kau harus beristirahat dulu dan mengatur pernafasanmu untuk mengeluarkan sisa racun yang ada dalam tubuhmu. Jangan biarkan racun itu tersisa di dalam badanmu, itu tidak baik untuk kesehatanmu di kemudian hari. "

Shen Tai Gong mengayunkan tangan dengan marah dan berkata, "Hai! Kau menyuruhku...menyuruhku untuk beristirahat! Mana mungkin aku bisa beristirahat dengan tenang?" Tiba-tiba dia berkata, "Aku ingin buang air kecil dulu!"

Melihat Shen Tai Gong lari ke balik semak-semak untuk buang air kecil, Fang Zhen Mei dan Wo Shi Shui menarik nafas dan berkata, "Lao Shen...dia pasti teringat kembali pada cucunya XiaoHong. "

Wo Shi Shui adalah laki-laki keras seperti besi, sekarang diapun merasa sedih.

"Cucunya yang bernama Xiao Hong dibunuh oleh Shi Bu Quan....

Dia selalu teringat dan merasa kalau kematian Xiao Hong karena hubungannya dengan dirinya. "

Fang Zhen Mei menarik nafas, "Kasihan. Xiao Hong adalah satu- satunya keluarganya.... Sekarang Xiao Xue mendapat musibah. "

Tiba-tiba Wo Shi Shui berkata, "Apakah kau sudah mendapatkan kabar tentang Xiao Xue?"

Fang Zhen Mei tidak menjawab. Dia hanya berkata, "Jangan beritahu Lao  Shen  dulu,  racun  di  tubuhnya  belum  keluar semua.

Biarkan dia beristirahat dulu. Aku yang akan pergi mencarinya."

Wo Shi Shui mengangguk dan berkata, "Baiklah, tapi menolong orang seperti menolong dari kebakaran, lebih cepat lebih baik. Aku yang akan menarik Lao Shen, kau yang menolong Xiao Xue. Atau aku yang menolong Xiao Xue, kau yang menarik Lao Shen?"

Fang Zhen Mei berkata, "Aku bukan dewa, jadi tidak tahu tempat persembunyian mereka. Lebih-lebih 'aku takut kalau membuat mereka tersinggung, malah akan membuat Xiao Xue dibunuh."

"Apa caramu. " tanya Wo Shi Shui.

"Aku tidak mempunyai cara, tapi sewaktu aku naik perahu besar ini, aku sempat menitipkan Xiao Xue pada Zhang Hen Shou " kata

Fang Zhen Mei.

Wo Shi Shui memotong kata-kata Fang Zhen Mei, "Zhang Hen Shou dan Si Kong Tui adalah satu klompotan!"

"Walaupun demikian, tapi aku merasa Zhang Hen Shou orang yang bisa dipercaya. Dia bisa membunuhku, tapi dia tidak akan lalai dengan titipan dari orang lain, lebih-lebih tega melakukannya dengan cara keji, membunuh seorang gadis kecil yang tidak bisa ilmu silat. " kata Fang Zhen Mei. "Aku benar-benar kagum kepadamu," kata Wo Shi Shui. "Apa?" Fang Zhen Mei sedikit kaget.

"Kau sudah lama berkecimpung di dunia persilatan, sudah  banyak ditipu atau disiksa, tapi kau tetap percaya pada rasa perikemanusiaan. Perikemanusiaan baik kepada teman ataupun musuh."

Fang Zhen Mei tertawa, "Sebenarnya teman atau musuh, semuanya adalah manusia, terkadang musuh lebih jujur dan bisa dihormati."

"Untung kita adalah teman," kata Wo Shi Shui.

Fang Zhen Mei tertawa, "Akupun berpikir demikian. Beruntung aku mempunyai teman seperti kalian. Jika masih bisa hidup sampai tua, aku membutuhkan teman seperti kalian yang sering marah- marah kepadaku."

Wo Shi Shui tertawa lepas, dia kembali lagi pada pertanyaan semula, "Kalau begitu tempat yang akan kau cari, apakah adalah Zhang Hen Shou?"

Fang Zhen Mei mengerutkan dahi dan menjawab, "Aku selalu merasa, sebenarnya Zhang Hen Shou ingin menculik Xiao Xue atau melukaiku, tapi jika sudah gagal dan masih melakukan hal itu lagi berarti, ini bukan keinginan dari Zhang Hen Shou...mungkin dia ada sesuatu."

"Jangan lupa malam ini air mengalir sangat kencang. Dan jangan lupa sungai ini sudah tercemar dengan'air mati'...." kata Wo Shi Shui.

Fang Zhen Mei tertawa, "Jangan lupa kalau julukan Zhang Hen Shou adalah 'pembunuh perahu' atau 'pembunuh sungai'."

Wo Shi Shui berpikir, "Jika begitu aku akan menarik si tua bangka itu, dan kau coba untuk mencari si pembunuh."

"Lao Shen sudah lama pergi, mengapa belum juga kembali. "

tanya Fang Zhen Mei. Terdengar Shen Tai Gong menjawab dengan tidak jelas dan datang dengan tergopoh-gopoh. Begitu datang mendekat dia sudah bertanya, "Apakah kalian mempunyai cara untuk mencari Xiao Xue?"

"Dunia ini begitu luas, kita tidak bisa segera menemukan tempat persembunyiannya. Yang penting besok adalah hari yang melelahkan; lebih baik kau beristirahat dulu," kata Fang Zhen Mei.

"Kau mencemaskan aku juga percuma. Aku pikir, mereka tidak akan berani melakukan apa-apa terhadap Xiao Xue...." Wo Shi Shui baru saja bicara separuh, dia sudah tampak sedih karena saat itu dia melihat kuburan Putri Yin Huo yang dibuatnya.

Mata Shen Tai Gong setengah terbuka dan menyahut, "Hmm.". Dia terlihat seperti kelelahan dan ingin tidur. Fang Zhen Mei merasa agak tenang.

Fang Zhen Mei tidak merasa kalau Shen Tai Gong sudah mendengar pembicaraan mereka berdua, karena tadi Shen Tai Gong sama sekali tidak pergi untuk buang air. Dia mencemaskan keadaan Xiao Xue dan ingin mencarinya tapi dia juga takut kalau Wo Shi Shui dan Fang Zhen Mei tidak akan memberitahu keberadaan Xiao Xue padanya.

Menurut kebiasaan Fang Zhen Mei, jika dia dengan teliti melihat semuanya, dia akan segera tahu kalau Shen Tai Gong secara diam- diam mendengar percakapan mereka. Bagaimana pintarnya orang itu dia akan tertipu

juga dan orang yang pintar selalu tertipu oleh orang yang berada di sisinya.

Karena rasa percaya sering membuat sukses juga sering membuat seseorang menjadi gagal.

Pada saat mata Shen Tai Gong setengah terbuka dan setengah tertutup, dan Wo Shi Shui sedang tidak berkonsentrasi karena masih sedih dengan kematian Putri Yin Huo, dan Fang Zhen Mei yang saat itu berada dalam keadaan tenang, mereka melihat datang gelombang dari arah sungai. Tampak seseorang.

Wo Shi Shui berteriak, "Zhang Hen Shou?"

Fang Zhen Mei dan Shen Tai Gong segera berlari ke sisi sungaibenar orang itu adalah Zhang Hen Shou!

Dan Zhang Hen Shou terlihat hampir mati.

--ooo0dw0ooo--
DONASI VIA TRAKTEER Bagi para cianpwe yang mau donasi untuk biaya operasional Cerita Silat IndoMandarin dipersilahkan klik tombol hati merah disamping :)

Posting Komentar