Pertarungan di Kota Chang An Bab 6 : Menyelamatkan gambar Menolong orang

BAB 6 Menyelamatkan gambar Menolong orang

Pagi hari.

Di luar kota Chang An, di Gunung Shao Shi, kabut pagi masih tampak tebal, keadaan saat itu seperti dalam mimpi.

Di -gunung itu ada sebuah pagoda batu yang memiliki 7 lantai, di sisi pagoda tua itu tumbuh beberapa pohon tua, entah sudah berapa lama pohon-pohon itu hidup di sana. Terlihat begitu gagah dan kuat, membuat orang yang melihatnya merindukan kembali masa dulu.

Di puncak gunung itu tiba-tiba terdengar ada suara kepakan sayap burung bangau, membuat burung-burung yang sedang berkicau di pagi hari itu kaget dan segera terbang dari sana. Orang berbaju abu-bau itu berhenti di puncak gunung itu, dia tampak kuat seperti patung besi yang tertiup oleh angin. Baju abunya tampak berkibar tertiup angin pagi. Tapi orang itu seperti sudah dipaku dengan kuat di tanah, sedikitpun tidak bergerak.

Tiba-tiba di puncak gunung itu datang seseorang yang mengenakan baju putih, sikapnya terlihat sangat santai, wajahnya tampan. Dia tidak mengejutkan burung-burung yang ada di sana maupun rumput yang terbentang. Dia berhenti di depan orang berbaju abu itu sejauh beberapa meter dan memberi hormat, "Fang Zhen Mei memberi hormat kepada Tetua."

Yuan Xiao Xing yang berada di dalam kabut itu tidak bergerak sama sekali, dia hanya berkata, "Mana gambarnya?"

"Gambar itu sudah kubawa," Fang Zhen Mei menjawab dengan santai.

"Serahkan padaku sekarang," Yuan Xiao Xing berkata dengan dingin.

"Mana sanderanya?" tanya Fang Zhen Mei sambil tertawa.

Suaranya terdengar seperti gelombang yang menggulung mengejutkan burung-burung yang sedang bertengger di pohon, menggetarkan gunung sehingga terdengar menjadi gema terus menerus. Fang Zhen Mei melihat ke belakang Yuan Xiao Xing sejauh beberapa puluh meter dari sana ada sebuah jurang terjal. Dinding jurang itu berbentuk tegak lurus, batu-batu tampak di sebelah kiri dan kanan jurang, bentuknya tajam dan lancip, dasar jurang tidak terlihat dari atas.

Setelah Yuan Xiao Xing berteriak, dari pagoda terdengar suara PLAK! PLAK! Seperti suara orang yang ditampar, suara Wo Shi Shui segera terdengar dari pagoda itu, suaranya penuh dengan kemarahan, "Bunuh aku saja, tapi jangan menghinaku, kau boleh membunuh atau mencincangku, aku tidak akan menyalahkanmu, tapi kalau kau menamparku, suatu hari nanti aku akan memukulmu sampai kau minta ampun!"

Terdengar ada suara seseorang yang tertawa dengan seram, "Siapa suruh kau membohongiku, sekarang aku akan

menghajarmu lagi, kita lihat nanti suasana pasti akan bertambah seru!"

Wo Shi Shui terdengar marah dan berteriak, "Kau-—"

Terdengar suara Shen Tai Gong, "Yuan Xiao Xing sengaja menyuruh kita bersuara supaya terdengar oleh Fang Zhen Mei, lebih baik kita memilih mati saja supaya tidak perlu mengeluarkan suara."

Wo Shi Shui baru mengerti dan berkata, "Benar!" ' Mereka diam dan tidak bicara lagi.

Bangunan pagoda itu sangat aneh, bicara di tingkat atas tapi di bawah terdengar sangat jelas, Fang Zhen Mei sudah hafal suara Wo Shi Shui dan Shen Tai Gong, siapapun tidak dapat memalsukannya.

Dengan dingin Yuan Xiao Xing melihat Fang Zhen Mei, matanya bersorot tajam, "Apa menurutmu, itu suara mereka?"

"Ya, benar, itu suara mereka," jawab Fang Zhen Mei.

"Jangan harap kau bisa menolong mereka, pertama, karena kau tidak tahu mereka berada di lantai mana. Kedua, di setiap tingkat di pagoda itu terdapat pesilat tangguh yang berjaga. Ketiga, kau tidak akan bisa melewatiku. Keempat, bila aku berteriak maka mereka akan segera membunuh teman-temanmu. Kelima, walaupun kau bisa naik ke atas, kau tidak akan tahu bagaimana cara membuka borgol yang mengikat mereka."

"Oh ya?" tanya Fang Zhen Mei.

"Karena itu kau tidak ada harapan sedikitpun bisa menolong mereka, aku nasihatkan dirimu, lebih baik hilangkan pikiran untuk menolong mereka, serahkan gambar itu kepadaku dan aku akan melepaskan teman-temanmu."

"Apakah setelah aku menyerahkan gambar itu maka kau akan melepaskan mereka?" tanya Fang Zhen Mei.

Sorot mata Yuan Xiao Xing tajam seperti pisau, dia tertawa sinis, "Kau harus menyerahkan gambarnya, begitu aku berteriak mereka akan segera membunuh teman-temanmu, kau sudah tidak memiliki kesempatan memilih lagi."

"Dalam hidupku aku selalu melakukan perbuatan yang tidak diharapkan orang lain," kata Fang Zhen Mei dengan santai.

"Kau mengatakan apa tadi?"nafsu membunuh Yuan Xiao Xing mulai timbul, dari lengan bajunya Fang Zhen Mei mengeluarkan selembar kertas yang dipenuhi dengan noda bekas darah dan berkata, "Kalau aku mengatakan gambar ini adalah Shang Cjing Tu dan gambar ini adalah gambar asli, apakah kau mempercayainya?"

Yuan Xiao Xing terus melihat ke arah gambar itu dan pelan-pelan berkata, "Menurut orang-orang, Jiang Nan Fang Zhen Mei jarang berbohong sejak berkelana^di dunia persilatan, tangannyapun belum pernah berlumur darah (membunuh), kalau kau mengatakan bahwa gambar itu asli, aku percaya."

"Selembar kertas ini adalah Shang Qing Tu yang kau cari," Fang Zhen Mei dengan santai bicara.

"Apakah benar itu asli?" tanya Yuan Xiao Xing. "Benar, ini asli!" jawab Fang Zhen Mei.

Nadi hijau di dahi Yuan Xiao Xing tampak mulai bertonjolan, "Bawa kemari gambarnya!"

"Tidak perlu terburu-buru, Shang CjingTu hanya ada selembar, tidak ada yang palsu juga tidak ada salinannya. Shang Qing Tu ini bukan milikku tapi milik pemerintah dan kerajaan, kalau ini milikku, aku akan segera memberikannya, sekarang " Tiba-tiba jari telunjuknya menyentil, Shang Qing Tu disentil dan melayang ke sisi gunung. Yuan Xiao Xing terpaku, dalam hati dia berpikir, "Apakah Fang Zhen Mei sedang merencanakan suatu siasat?" Dia tidak berani menyambut.

Fang Zhen Mei berkata lagi, "Shang Qing Tu hanya ada selembar, dan dia terbang ke sisi gunung----" kata-kata terakhirnya diucapkan dengan cepat tapi jelas.

"Tapi dengan ilmu silatmu, kau bisa segera ke sana untuk mengambilnya, masih ada kesempatan, kalau terlambat jangan merasa menyesal!" kata-kata Fang Zhen Mei sangat jelas masuk ke telinga Yuan Xiao Xing.

Shang Qing Tu dengan cepat terbang ke lembah gunung itu!

Yuan Xiao Xing merasa gemetar, karena dia tahu kalau dia terlambat sedikit maka gambar Shang Qing Tu itu akan terbang dan masuk ke dalam lembah yang dalam, segera Yuan Xiao Xing terbang untuk mengambil gambar itu, gerakannya seperti seekor burung bangau berwarna abu-abu, dalam waktu singkat dia terbang ke atas lalu ke bawah, akhirnya dia terbang ke bawah lembah.

Jurang itu sangat terjal dan berbahaya, siapapun tidak akan ada yang berani turun, tapi jurus milik Yuan Xiao Xing adalah jurus Chang Kong Yi He dan merupakan jurus yang sangat lihai, dia bisa berjalan di sisi jurang dan juga bisa berlari dengan cepat di jurang itu, maka Yuan Xiao Xing pun bisa mengejar Shang Qing Tu yang telah jatuh ke dalam jurang!

Karena Yuan Xiao Xing benar-benar sangat ingin memperoleh gambar itu, perintahnya untuk membunuh tidak diteriakkan tapi Yuan Xiao Xing pun mempunyai rencana tersendiri.

Kalau gambar itu bukan Shang Qing Tu yang asli dia masih bisa menggunakan Shen Tai Gong dan Wo Shi Shui untuk dijadikan sandera dan mengancam Fang Zhen Mei. Walaupun tidak sempat untuk naik ke atas jurang, belum tentu dalam waktu yang singkat Fang Zhen Mei bisa masuk ke dalam pagoda, apalagi Fang Zhen Mei tidak tahu Shen Tai Gong dan Wo Shi Shui berada di tingkat mana. Kecuali kalau Fang Zhen Mei setingkat demi setingkat mencari dan bertarung dengan para pesilatnya. Walaupun Fang Zhen Mei bisa naik diapun tidak akan tahu bagaimana cara menolong Vfo Shi Shui dan Shen Tai Gong. Apalagi Yuan Xiap Xing dengan cepat bisa menyusulnya ke atas. Saat itulah dia akan membunuh dan semuanya tidak akan terlambat.

Tapi siapakah sebenarnya Fang Zhen Mei ini? Dia melihat Yuan Xiao.Xing yang dengan cepat mengejar gambar itu, dalam waktu singkat sosoknya langsung mengecil, dengan kecepatan yang dimiliki Yuan Xiao Xing sepertinya dalam waktu singkat dia bisa mengejar Shang Qing Tu itu. Pada saat Yuan Xiao Xing masih mengejar Shang Qing Tu, Fang Zhen Mei dengan cepat lari ke arah pagoda.

Naik ke atas pagoda untuk menolong teman dan waktunya begitu singkat. Ini adalah hal yang tidak mungkin!

Tapi di dunia ini sering terjadi hal yang tidak mungkin.

Fang Zhen Mei sudah masuk ke dalam pagoda tingkat pertama.

Fang Zhen Mei datang dengan cepat!

Orang yang berjaga di lantai pertama melihat Fang Zhen Mei yang datang menyerahkan gambar kepada Yuan Xiao Xing, dia merasa sangat senang, mereka tidak menyangka kalau Yuan Xiao Xing bisa secara tiba-tiba terjun ke dalam jurang, sedangkan Fang Zhen Mei berlari ke arah mereka.

Orang yang berjaga di tingkat pertama adalah Chang Shan San Bian!

Karena semua kejadian berlangsung secara tiba-tiba. Chang Shan San Bian mengira Yuan Xiao Xing berhasil dikalahkan dan masuk ke dalam jurang, mereka merasa sangat terkejut, karena itu reaksi mereka mengambil pecut sedikit terlambat, dan Fang Zhen Mei seperti t iupan angin sudah datang ke depan mereka.

Begitu pecut diangkat, mereka merasa pinggang mereka mati rasa, kemudian merekapun roboh. Setelah dengan cepat memeriksa bahwa Wo Shi Shui dan Shen Tai Gong tidak ada di lantai itu, Fang Zhen Mei segera naik lagi ke lantai dua.

Yang berjaga di lantai dua adalah Qi Men San Dao!

Qi Men San Dao pernah dikalahkan oleh Fang Zhen Mei, begitu melihat Fang Zhen Mei yang sedang naik ke lantai dua, di dalam kegelapan mereka seperti dewa langit yang sedang membawa golok, tapi mereka tidak bergerak, terdengar Fang Zhen Mei berkata, "Letakkan senjata kalian!"

Suaranya terdengar di seluruh kamar, sehingga membuat gendang telinga menjadi berdenging, Qi Men San Dao hampir tidak bisa memegang goloknya, mereka merasa ketakutan, bagaimana mungkin mereka bisa membacok?

Fang Zhen Mei secepat kilat melihat keadaan di lantai itu, tidak ada Wo Shi Shui dan Shen Tai Gong, dia segera naik ke lantai tiga!

Penjaga lantai tiga adalah Yuan Jia Si Guai!

Karena Yuan Jia Si Guai yang menjaga di tingkat tiga, pada saat Fang Zhen Mei memasuki lantai satu, mereka sudah ada persiapan sebelumnya. Tapi mereka tidak menyangka kalau Fang Zhen Mei bisa secepat itu sampai di tingkat tiga. Istilahnya bila membelah bambupun kecepatannya tidak akan secepat itu. Yuan Jia Si Gua hanya bisa terpaku. Empat orang dengan delapan tangan langsung memukul Fang Zhen Mei.

---ooo0dw0ooo---

Dengan ilmu meringankan tubuhnya, Yuan Xiao Xing mengejar Shang Qing Tu. Tubuhnya terus masuk ke dalam lembah itu. Pemandangan di kedua sisi dengan cepat lewat di kedua sisi tubuhnya, angin kencang menderu di telinganya. Begitu dia mengulurkan tangannya, Shang Cjing Tu bisa dijangkaunya. Tapi karena terlalu cepat laju tubuhnya walaupun gambar itu bisa terpegang, dia harus maju dulu puluhan meter, baru bisa berhenti. Kemudian di tengah udara dia berdiri dengan tegak, dan tubuhnya tidak melaju lagi.

Fang Zhen Mei yang berada di dalam pagoda sadar kalau waktunya tidak banyak, maka sebelum Yuan Jia Si Guai memukul, dengan cepat dia menghilang, lalu secepat kilat dia melihat keadaan di lantai tiga. Tidak ada Wo Shi Shui dan Shen Tai Gong di sana, akhirnya dia naik lagi ke lantai empat.

Fang Zhen Mei dalam waktu singkat berhasil naik 3 tingkat. Qi Men San Dao, Zhang Shan San Bian, Yuan Jia Si Guai, belum melihat dengan jelas, Fang Zhen Mei sudah naik ke lantai empat.

Begitu naik ke lantai empat, hanya terdengar kelebat angin. Dua jala besar sudah berada di kiri dan kanannya, siap mengurung FingZhenMei!

Ternyata penjaga lantai keempat adalah Tian Di Shuang Wang.

---ooo0dw0ooo---

Saat itu juga adalah saat di mana Yuan Xiao Xing sedang berdiri di tengah-tengah. Hal pertama yang dilihatnya adalah memeriksa gambar yang berhasil diambilnya, apakah ini asli atau palsu?

---ooo0dw0ooo---

Fang Zhen Mei tidak berhenti sama sekali, dia langsung menerjang ke depan.

Tian Di Shuang Wang membentak, kedua jala dikerutkan dan Fang Zhen Mei terkurung di dalamnya, mereka merasa sangat senang. Tidak disangka Fang Zhen Mei yang sudah terkurung di dalam jala masih saja berlari. Jala terbuat dari benang halus, karena itu Fang Zhen Mei bisa membawa lari jala itu ke depan mereka!

Tian Di Shuang Wang terpaku, dia melepaskan pegangan  jalanya, sepertinya mereka berdua akan bertabrakan dengan Fang Zhen Mei. Terlihat Fang Zhen Mei menjulurkan jarinya dari dalam jalan dan SET, SET jarinya sudah menotok nadi mereka. Dan merekapun jatuh berguling ke bawah.

Begitu mereka roboh, jala terbuka dan Fang Zhen Mei bisa meloloskan diri dari jalan itu. Dia memutari lantai  4  itu,  lalu  bersiul panjang, dia mulai menaiki tangga menuju lantai 5!

Fang Zhen Mei bersiul panjang dengan tujuan mengatur nafasnya, ternyata secara berturut-turut naik 4 tingkat, kemudian melewati kepungan Chang Shan San Bian, Qi Men San Do, Yuan Jia Si Guai, serta Tian Di Shuang Wang, yang semuanya berjumlah 12 orang, Fang Zhen Mei tidak mengalami hambatan yang berarti, Fang Zhen Mei belum bisa bernafas dengan benar, karena waktu yang tersedia hanya dalam waktu mata berkedip saja.

Siulan Fang Zhen Mei membuat Wo Shi Shui dan Shen Tai Gong yang berada di tingkat enam merasa senang, kedua orang buta itupun mulai waspada, tapi karena tidak ada perintah dari Yuan Xiao Xing, mereka tidak berani membunuh Wo Shi Shui dan Shen Tai Gong.

---ooo0dw0ooo---

Yuan Xiao Xing yang berada di lembah itu telah melihat bahwa gambar itu asli, dia merasa sangat gembira, dia bersiul 3 kali, dan siulan itu bergema di dinding jurang, tapi karena dia berada di lembah yang dalam, suaranya tidak terdengar sampai di pagoda. Kalau tidak, mungkin kedua ornag buta itu segera membunuh Wo Shi Shui dan Shen Tai Gong.

Pada saat Yuan Xiao Xing bersiul 3 kali, dia baru teringat pada Fang Zhen Mei, tanpa pikir panjang lagi dia terbang ke atas menggunakan jurus Chang Kong Yi He dan terus mengepakkan sayapnya. Dengan kecepatan penuh dia naik kembali ke atas.

---ooo0dw0ooo--- Fang Zhen Mei yang berada di dalam pagoda membuat siulan panjang, dia sudah mencapai tingkat kelima, dia terus mencari Wo Shi Shui dan Shen Tai Gong tapi mereka tidak ada di sana, Fang Zhen Mei tidak kecewa, malah semakin bertambah bersemangat mencari teman-temannya.

Di tingkat 5 terlihat ada sosok seseorang dan semakin mendekat, dengan cepat dia menyerang dengan 3 telapak dan 10 jari, kakinyapun ikut dimainkan, dia menendang dengan 9 jurus. Dibandingkan dengan Chang Shan San Bian, Qi Men San Dao, Yuan Jia Si Guai, Tian Di Shuang Wang, dan lain-lain, walaupun dia hanya sendiri tapi ilmu silatnya lebih tinggi dari orang-orang tadi.

Fang Zhen Mei meloncat, dia naik ke tingkat lima dengan posisi miring!

Orang itu ternyata lincah juga, melihat Fang Zhen Mei meloncat diapun ikut meloncat, dengan menggunakan jurus telapak, jurus kaki, dan jurus jari dia menyusul Fang Zhen Mei. Dia menyerang Fang Zhen Mei dari satu arah dan dari posisi belakang. Sepertinya orang itu akan mengenai sasarannya. Tapi posisi tubuh Fang Zhen Mei berubah lagi, dari bawah ke atas dia memasuki ruangan lantai lima.

Orang itu terkejut, tubuhnya berputar dan mengganti arah dengan posisi dari bawah ke atas lalu menyerang Fang Zhen Mei!

Posisi tubuh Fang Zhen Mei berganti lagi, dari atas dia menenggelamkan tubuhnya ke bawah lalu terbang dengan posisi datar.

Kali ini orang itu tidak bisa mengikuti gerakan Fang Zhen Mei. Jari, telapak, dan kaki semua meleset pada saat menendang dan menusuk..

Orang itu tidak lain adalah si tangan terampil Gong Bai Li!

Fang Zhen Mei secara berturut-turut berganti posisi 3 kali di udara, akhirnya dia terbang dengan mendatar. Tiba-tiba dia mendengar ada yang merintih, "Tolonglah aku!" Fang Zhen Mei merasa sangat senang, dengan cepat dia mendekat dan memapah orang yang terbaring di bawah dan sedang merintih itu.

Pukulan Gong Bai Li tidak mengenai sasaran dia membalikkan badan dan menyerang ke belakang tubuh Fang Zhen Mei.

Orang yang dipapah Fang Zhen Mei bangun dan duduk, sepertinya lukanya sangat berat, tubuhnya lemas. Tapi secara tiba- tiba orang itu mencabut pisaunya dari balik punggung, cahaya pisau tampak berkilau, pisau itu ditancapkannya di antara perut dan jantung Kang Zhen Mei!

Pisau itu bernama Duan Chang Dao. Orang yang memegang pisau itu tak lain k lakah Xiao Duan Chang, Meng Hou Yu!

Pisau Meng Hou Yu bergerak sangat cepat dan tepat, tadinya Fang Zhen Mei mengira orang yang merintih itu adalah Wo Shi Shui atau Shen Tai Gong, karena merasa senang dia berlari menghampiri orang itu untuk memapahnya ternyata karena tidak ada persiapan sebelumnya, mana mungkin dia bisa menghindari serangan pisau Meng Hou Yu yang dilancarkan secara tiba-tiba?

Gong Bai Li yang berada di belakang dengan cepat berlari ke arah mereka, dengan kepalan tangannya dia memukul Fang Zhen Mei, dia datang dengan cepat dan mengggunakan tenaga yang kuat!

Waktu itu juga Yuan Xiao Xing sudah berada di atas jurang, pada saat melihat Fang Zhen Mei tidak berada di sisi jurang, dia sadar bahwa Fang Zhen Mei sudah masuk ke dalam pagoda, dalam hati dia berpikir, "Walaupun gerakan Fang Zhen Mei sangat cepat, tapi dia tetap tidak akan bisa menolong Wo Shi Shui dan Shen Tai Gong. Sekarang gambar ini sudah berada di tanganku, mereka bisa membunuh sandera."

Wajah Yuan Xiao Xing terlihat sinis dan seram, dia bersiul panjang.

Siulan ini adalah kode kepada kedua orang buta itu agar sekarang mereka membunuh Shen Tai Gong dan Wo Shi Shui.

---ooo0dw0ooo---
DONASI VIA TRAKTEER Bagi para cianpwe yang mau donasi untuk biaya operasional Cerita Silat IndoMandarin dipersilahkan klik tombol hati merah disamping :)

Posting Komentar