Pendekar Sejagat Bab 19 : Jurang Hua Shan Mengubur Tulang Pendekar

BAB 19 Jurang Hua Shan Mengubur Tulang Pendekar

Hua Shan adalah sebuah gunung yang berdiri dengan kokoh. Puncak Hua Shan terlihat seperti menyambung dengan langit,

tinggi dan indah. Angin berhembus, awan pun bergerak.

Hari ini akan terjadi pertarungan besar yang menggetarkan yang terjadi di dunia persilatan, pertarungan yang menentukan keberuntungan atau kesialan, akan terjadi di sini.

Angin pagi berhembus kencang. Awan berserakan di langit, matahari pun tertutup oleh awan.

Di puncak Hua Shan, di suatu lapangan, sisi-sisinya adalah jurang yang dalam. Ada 2 panji sedang berkibar tertiup angin.

Panji besar itu tertulis:

Chang Xiao Bang. Wisma Shi Jian. Sunyi sepi.

Tidak ada satupun makhluk hidup. Tiba-tiba di bagian timur, seseorang muncul dan semakin dekat mendekati tempat itu. Latar belakang tempat itu adalah langit yang berwarna abu. Angin bergerak awan pun berjalan. Orang itu datang dengan langkah besar tapi pembawaannya lugas seperti harimau dan cheetah.

Zheng Bai Shui.

Kemudian dari arah tengah datang seseorang dengan baju putih putih yang berkibar ditiup angin. Baju putih, berjenggot perak seperti naga dan gajah.

Shi Tu ke 12.

Dan di sebelah utara ada seorang laki-laki berbaju hitam. Dia melangkah seperti melayang. Baju hitam tertiup angin seperti awan terbang, berubah-ubah. Dia sangat gagah.

Pendekar Wo Shi Shui.

Bersamaan waktu dari arah selatan muncul seseorang dengan tenang mendekati tempat perjanjian. Baju putihnya berkibar seperti pohon Yang Liu yang tertiup angin. Wajah yang tersenyum, tubuhnya bergerak dengan cepat, seperti ada angin dengan cepat meniup ke wajahnya. Ada perasaan tapi bila dicari tidak akan terlihat.

Si Baju Putih Fang Zhen Mei.

Empat orang itu mendekat, terhalang oleh 2 panji besar. Berhenti dan saling memandang.

Di sebelah Zheng Bai Shui ada 2 orang yang mendekat. Yang satu berbaju hitam seperti besi, yang satu lagi berbaju mewah seperti bunga, mereka adalah Qu Lei dan Fang Zhong Pin. Yang satu tangan kirinya sudah putus, orang yang satu lagi tangan kanannya sudah putus. Langkah mereka sempoyongan tapi wajah mereka menunujukkan perasaan galak dan kejam.

Orang yang berada di belakang Shi Tu ke 12 adalah seorang laki- laki tegap dan seorang pemuda berbaju hijau. Mereka adalah He Bu Le dan Guo Ao Bai!

Yin Jue Ya tidak datang.

Karena dia sudah gugur dalam pertarungan di Wisma Shi Jian. Orang yang menggantikan dia adalah ketua muda Han Ying Bao, Qi Chong Tian Jian, Guo Ao Bai.

Mereka diam dan tidak saling menyapa.

Pertarungan hidup atau mati segera akan dimulai. Hanya terdengar angin bertiup kencang dan awan berlarian di atas mereka.

Zheng Bai Shui melihat Shi Tu ke 12, tiba-tiba dia berkata, "Kau tidak menepati janji."

Alis perak Shi Tu ke 12 bergerak dan berkata, "Oh?"

Dengan dingin Zheng Bai Shui berkata, "Kau membawa orang lebih dari satu."

Shi Tu 12 berteriak, "Siapa yang berada di belakangku?"

Terlihat di balik batu keluar bayangan seseorang yang kurus.

Dengan suara kecil dia berkata, "Ini aku, Ayah."

Shi Tu ke 12 marah dan berkata, "Ayah tadi sudah berpesan, kalian tidak boleh ikut, mengapa sekarang ikut!"

Dengan takut Shi Tu Qing Yan berkata, "Ayah, aku sudah menasehati Adik Xin, supaya dia tidak bermain di luar wisma. Aku sangat mengkhawatirkan keadaan Ayah. "

Shi Tu ke 12 menarik nafas panjang. Zheng Bai Shui tertawa dingin. Shi Tu ke 12 marah. Tiba-tiba Fang Zhen Mei dengan santai berkata, "Ketua Zheng, kalian juga membawa lebih satu orang."

Zheng Bai Shui marah dan berkata, "Oh?"

Fang Zhen Mei tertawa dan berkata, "Di balik pohon besar, mungkin dia adalah Nona Zheng?"

Dari balik pohon besar muncul seorang gadis. Dia adalah Zheng Dan Feng.  

Zheng Bai Shui mengerutkan dahi dan menarik nafas, dia bertanya, "Mengapa kau ikut ke sini?"

Pepatah mengatakan : walaupun harimau buas tapi dia tidak akan melukai anaknya sendiri.

Zheng Bai Shui sangat menyayangi Zheng Dan Feng. Dia tidak akan memperlakukan anaknya seperti kepada anak buahnya, kejam dan tidak ada aturan, atau membunuh semaunya.

Dengan takut Zheng Dan Feng berkata, "Ayah, putrimu sangat khawatir "

Zheng Bai Shui marah, tapi Fang Zhen Mei tertawa dan berkata, "Sekarang kedua belah pihak sama-sama datang lebih dari satu orang. Ini sangat adil, perasaan antara ayah dan anak itu dalam seperti laut, semua orang pun akan seperti itu. Ketua jangan marahi putrimu."

Zheng Bai Shui dengan dingin menjawab, "He." Kemudian dia terdiam. Kata Wo Shi Shui, *Apapun yang akan terjadi antara kedua belah pihak yarig bertarung, kita tidak boleh melukai kedua gadis ini."

Kata-kata ini membuat Shi Tu ke 12 dan Zheng Bai Shui menjadi tenang.

Tapi kata-kata ini tidak termasuk dalam pikiran Qu Lei dan Fang Zhong Pin. Dalam hati Qu Lei berpikir kalau bisa menyandera Shi Tu Qing Yan, Shi Tu ke 12 pasti tidak akan bisa berkonsentrasi. Ketua Zheng pasti mempunyai kesempatan untuk menyerang Shi Tu ke 12 dan Shi Tu pasti akan mati seketika. "Dia akan-mendapat jasa besar dan juga bisa membalas dendamnya.

Hati Fang Zhong Pin pun mempunyai pikiran yang tidak benar. Dia melihat Shi Tu Qing Yan yang masih muda dan cantik seperti bunga. Jika Ketua Zheng bisa membunuh Shi Tu ke 12, dia akan menangkap Shi Tu Qing Yan dan menikmati kecantikannya. He Bu Le dan Guo Ao Bai sama sekali tidk mempunyai pikiran ingin melukai Zheng Dan Feng. Tapi He Bu Le sangat- berpengalaman. Dia bisa melihat Qu Lei dan Fang Zhong Pin mempunyai niat yang tidak baik. Dengan suara kecil dia berpesan kepada Guo Ao Bai, "Pendekar Muda Guo, Qu Lei dan Fang Zhong Pin mempunyai niat tidak baik terhadap Nona Shi Tu. Kau harus berhati-hati kepada mereka."

Dengan tegas Guo Ao Bai menjawab, "Aku akan berhati-hati. Qu Lei dan Fang Zhong Pin adalah musuh yang telah membunuh ayahku. Hari ini aku akan membunuh mereka berdua."

Dengan pelan Shi Tu ke 12 bertanya, "Apakah pertarungan ini sudah bisa mulai?"

Zheng Bai Shui dengan dingin menjawab, "Silakan, mari kita mulai sekarang."

Dengan suara rendah Shi Tu ke 12 menjawab, "Silakan!" Zheng Bai Shui menjawab, "Silakan, Anda dulu."

Suara Shi Tu ke 12 menjadi aneh, "Aku akan menuruti Kemauanmu."

Suara Zheng Bai Shui juga aneh, "Tidak perlu merasa sungkan." Guo Ao Bai, He Bu Le, Fang Zhong Pin, dan Qu Lei merasa  aneh.

Kedua pesilat tangguh di dunia persilatan itu sebelum bertarung

masih mengatakan hal yang tidak perlu, sepertinya mereka juga tidak berkonsentrasi penuh. Terdengar Shi Tu ke 12 berkata, "Maaf!"

Jawab Zheng Bai Shui dengan suara tidak jelas, 'Tidak apa-apa." Qi Chong Tian Jian, Guo Ao Bai,  Yi  Dao  Duan  Hun, He  Bu  Le,

Kepalan Besi, Qu Lei, Panah Lengan Baju, Fang Zhong Pin, hanya melihat Shi Tu ke 12 dengan sepenuh hati melihat Zheng Bai Shui tapi baju dia bergerak. Zheng Bai Shui terus memelototi Shi Tu ke

12. seluruh tulang di badannya terus berbunyi, tapi mereka berdua belum mengeluarkan satu jurus pun. Terdengar Shi Tu ke 12 seperti bicara dalam mimpi, "Tenaga dalam yang dahsyat."

Zheng Bai Shui dengan suara kecil menjawab, "Anda terlalu memuji."

Mereka berdua berbicara tapi mulut mereka tidak terbuka. Guo Ao Bai merasa kepalanya pusing dan mengantuk. Dia merasa ada tenaga yang kuat yang datang dari kiri. Yang satu lagi tenaga besar datang dari arah kanannya tapi tidak ada suara apa pun. Dia terpental beberapa meter, barulah dia sadar bahwa dia sudah berada di sisi jurang.

Guo Ao Bai terpental jauh, Fang Zhong Pin pun terpental hingga mundur beberapa langkah. Langkahnya belum seimbang, akhirnya dia terjatuh dengan posisi duduk di tanah.

Dia terduduk ditanah. He Bu Le pun mundur 5 langkah,  kemudian dia bersalto ke belakang baru bisa berdiri dengan tegak.

Tenaga apa yang keluar dan begitu dahsyat? Membuat keempat pesilat tangguh di dunia persilatan melakukan hal yang begitu memalukan? Mereka segera sadar sewaktu Shi Tu ke 12 berkata, "Kita sudah bisa mulai." Kedua pesilat itu saling mengeluarkan tenaga dalam dan melalui kata-kata yang keluar dari mulut mereka, mereka menekan tenaga dalam mereka kepada lawannya masing- masing. Mereka saat itu sudah bertarung sengit membuat Guo Ao Bai, He Bu Le, Qu Lei dan Fang Zhong Pin yang memiliki tenaga dalam jauh di bawah Shi Tu ke 12 dan Zheng Bai Shui, mundur atau terjatuh. Dari sini kita bisa melihat bahwa Shi Tu ke 12 dan Zheng Bai Shui mempunyai tenaga dalam yang sangat tinggi.

Fang Zhen Mei dan Wo Shi Shui berdiri tidak jauh dari Shi Tu ke

12 dan Zheng Bai Shui' tapi mereka berdua sama sekali tidak terganggu dengan serangan tenaga dalam itu. Mereka tetap berdiri di tempat masing-masing. Terdengar Wo Shi Shui berkata, "Kita juga bertarung!''

Fang Zhen Mei menarik nafas panjang dan berkata, "Baiklah!" Wo Shi Shui berteriak, "Kalau aku mengatakan bertarung, benar- benar harus bertarung."

Sebuah pukulan sudah dilancarkan!

Waktu itu juga, Shi Tu ke 12 dan Zheng Bai Shui bersama-sama mengeluarkan suara serak. Shi Tu ke 12 menyerang Zheng Bai Shui. kedua telapak tangan Zheng Bai Shui dibuka dan memukul Shi Tu ke 12. Shi Tu ke 12 menyambut pukulan ini.

Dua pasang tangan beradu. Telapak Shi Tu ke 12 dan Zheng Bai Shui saling menempel dan tidak bisa lepas. Dari dahi mereka keluar asap putih. Mereka sedang mengadu tenaga dalam.

Qu Lei melihat keadaan itu, hatinya merasa sangat senang karena Zheng Bai Shui sedang menghabiskan tenaga dalam Shi Tu ke 12. membuat luka dalam Shi Tu ke 12 akan kambuh kembali kemudian baru membunuhnya. Tapi hati Fang Zhong Pin mempunyai pikiran lain, sekarang kedua ketua sedang bertarung, Wo Shi Shui dan Fang Zhen Mei juga sedang bertarung. Bila dia diam-diam melakukan sesuatu maka Shi Tu ke 12 akan mati. Dia akan mendapat jasa besar. Walaupun sangat berbahaya tapi pantas untuk dicoba.

Begitu Wo Shi Shui mengeluarkan kepalan tangannya, dia sudah mengambil keputusan, dalam 3 jurus dia ingin membuat Fang Zhen Mei marah, kemudian dia akan tidak menghindar atau membalas, kemudian membiarkan Fang Zhen Mei memukul dirinya sampai mati.

Lebih baik dia memilih mati daripada harus bertarung dengan Fang Zhen Mei. Karena dia tahu pertarungan ini bisa terjadi karena perjanjian Wo Shi Shui kepada Zheng Bai Shui, persoalan ini membuat Fang Zhong Pin merasa tidak adil. Dia berharap kalau dia mati, Fang Zhen Mei akan mewakilinya membunuh Qu Lei

Begitu pukulan pertama dikeluarkan, Fang Zhen Mei tidak menghindar. Dia hanya melambaikan lengan bajunya yang besar dan menyambut pukulan ini. Kemudian membalikkan badan dengan lengan bajunya dia mengembalikan tenaga Wo Shi Shui kepada orangnya!  

Wo Shi Shu menerima tenaga pukulannya sendiri cukup keras, kemudian dia mengeluarkan pukulan kedua!

Fang Zhen Mei dengan cara yang sama mengembalikan pukulan Wo Shi Shui. Ini adalah jurus yang dinamakan dengan jurus Tenaga Sendiri Berbalik Memukul Diri Sendiri.

Tidak ada yang tahu, Fang Zhen Mei juga sedang berpikir sesuatu. Begitu masuk jurus keempat, Wo Shi Shui terpaksa mengeluarkan semua tenaganya, dia tidak menyambut jurus ini dan dia membiarkan Wo Shi Shui memukulnya. Kalah atau tidak kalah, Wo Shi Shui akan selalu diancam oleh Zheng Bai Shui. Dia lebih memilih nyawanya sendiri melayang, dia tidak ingin melihat seorang laki-laki sejati selalu diancam. Karena itu Fang Zhen Mei lebih memilih berkorban dirinya.

Wo Shi Shui pun berpikiran sama. Sudah melewati jurus kedua.

Jurus ketiga dikeluarkan.

Sekarang jurus keempat. Setelah memasuki jurus keempat, apa yang akan terjadi?

Tidak ada yang tahu.

Shi Tu ke 12 dan Zheng Bai Shui,. kedua telapak tangan mereka sudah saling menempel dan tidak bisa dilepas.

Shi Tu ke 12 hanya merasa tenaga dalam Zheng Bai Shui begitu lihai seperti air terjun, kencang dan tidak pernah berhenti. Bila tidak berhati-hati dia akan mati karena tidak tertolong. Zheng Bai Shui juga merasakan tenaga dalam Shi Tu ke 12 begitu kuat seperti sungai Yang Zhi, begitu bergelombang tak putus-putus dan kencang. Bila dia tidak bisa'bertahan* organ dalam tubuhnya akan hancur berantakan. Karena itu mereka berdua sangat berhati-hati dan melakukan pertarungan itu dengan sepenuh hati.

Harus ketahui jika pesilat tangguh sedang beradu tenaga dalam, dia sama sekali tidak boleh terganggu. Kadang-kadang walaupun hanya lalat yang lewat, akan mengganggu pernafasan dan membuat orang yang terluka ringan akan menjadi berat, dan luka ringan akan menjadi luka parah.

Mengenai hal ini Qu Lei dan Fang Zhong Pin pun sangat mengerti karena itu mereka berdua sekarang sedang bertukar pandang.

Waktu itu tiba-tiba Shi Tu ke 12 merasakan ada tenaga dalam yang tidak bisa tersalurkan, dan saat itu juga Zheng Bai Shui merasakan tenaga dalamnya semakin berkurang. Mereka berdua sudah mencapai tahap terakhir tapi mereka tidak bisa berhenti.

Shi Tu ke 12 merasakan tenaga dalamnya tidak bisa lancar, dia juga merasa luka dalamnya kambuh dan rasa sakit menusuk jantungnya karena jika mengeluarkan tenaga dalam pada saat dia belum pulih akan membuat dia merasa sakit. Dia tidak bisa bertahan lagi dan keringat pun mengalir seperti air hujan.

Pada saat yang begitu tegang, terlihat Qu Lei dan Fang Zhong Pin meloncat terbang. Qu Lei menyerang ke arah Shi Tu ke 12, sedangkan Fang Zhong Pin ke arah Shi Tu Qing Yan!

Mereka bergerak seperti kilat. He Bu Le melihat Shi Tu Qing Yan sangat kaget, waktu itu terdengar suara PING. Lengan baju Fang Zhen Mei menerima serangan ketiga dari Wo Shi Shui dan dia membalikkan tenaganya, Fang Zhen Mei menambahkan tenaga putaran. Dia sengaja membuat Wo Shi Shui marah sehingga dia akan mengeluarkan tenaga yang lebih besar lagi. Sehingga dia bisa mati lebih tenang dan cepat!

PING.

Wo Shi Shui menerima tenaga balik tangannya dan dia tergetar hingga mundur beberapa langkah. Hampir saja dia terjatuh menimpa Shi Tu ke 12 dan Zheng Bai Shui.

Dari awal hingga akhir Fang Zhen Mei belum pernah menyerang tapi semua itu sudah membuat Wo Shi Shui kalang kabut, Wo Shi Shui menjadi sangat kagum kepada Fang Zhen Mei. Tapi ini juga membuat Wo Shi Shui memutuskan untuk mencoba satu kali lagi pukulan, dia ingin mencoba, sebenarnya setinggi apa ilmu Fang Zhen Mei?

Qu Lei berlari ke arah Shi Tu ke 12. dia mengeluarkan pukulan tangannya.

He Bu Le meloncat dan dengan cepat sambil mencabut pisaunya. Kemudian He Bu Le dan Qu Lei pun bertarung.

Fang Zhong Pin membawa pedang berlari ke arah Shi Tu ke 12.

Dalam waktu yang bersamaan, 3 orang secara bersamaan meloncat ke arah Shi Tu ke 12.

Orang pertama yang menghadang adalah Guo Ao Bai, dia sudah melayang di udara, dan dia sudah mencegat Fang Zhong Pin. Tujuh pedangnya bersamaan dikeluarkan dan siap menusuk.

Kedua adalah Zheng Dan Feng. Dia tidak menyangka Fang Zhong Pin benar-benar sangat tidak tahu malu. Pada waktu Shi Tu ke 12 sedang bertarung dengan ayahnya, dia malah menyerang Shi Tu ke

12. Zheng Dan Feng segera berteriak.

Dia meloncat tinggi, pedang sudah menghadang Fang Zhong Pin.

Yang ketiga adalah Shi Tu Qing Yan. Begitu dia melihat ayahnya berada dalam bahaya, dia sudah lupa bahwa dia sendiri pun berada dalam keadaan yang sangat berbahaya. Dia mencabut golok dan membacok Fang Zhong Pin yang berada di udara. Bila satu lawan satu, Guo Ao Bai hanya bisa menerima 3 jurus Fang Zhong Pin. Sedangkan Zheng Dan Feng paling hanya bisa menerima 2  jurusnya, sedangkan Shi Tu Qing Yan mungkin satu jurus pun dia tidak sanggup menerimanya.

Tapi karena mereka bertiga secara bersama-sama menyerang, membuat berbeda lagi ceritanya.

Apalagi jurus pedang Fang Zhong Pin mengarah pada Shi Tu ke 12, bukan kepada mereka bertiga maka pedangnya tidak bisa dimainkan dengan bagus. Terlihat di udara ada 9 kali putaran pedang. Di sisinya terdengar 7 kali bunyian, kemudian terdengar suara JING dan DANG. Ketujuh pedang Guo Ao Bai sudah digetarkan kemudian terbang dan terjatuh ke bawah.

Tenaga Fang Zhong Pin belum berhenti. Dia juga membuat pedang Zheng Dan Feng patah. Tenaga Fang Zhong Pin masih terus tidak tertahan. Golok Shi Tu Oing Yan pun terlepas dari pegangannya dan sisa tenaga Fang Zhong Pin masih terus meluncur.

Karena beberapa kali dihadang, ujung pedang Fang Zhong Pin kehilangan arah. Ujung pedangnya malah mengarah pada Zheng Bai Shui.

Karena perubahan yang terjadi sangat, membuat orang sama sekali tidak menyangkanya.

Fang Zhong Pin ingin menarik kembali pedangnya dengan cepat tapi dia sudah berada di tengah-tengah udara. Dia sendiri pun sudah tidak bisa menahannya apalagi bila dia ingin menarik kembali pedangnya tapi tangan kanannya sudah putus, sekarang yang memegang pedang adalah tangan kirinya. Dia tidak terbiasa memegang dengan tangan kiri karena itu dalam waktu singkat, dia tidak bisa menguasai pedang dan tetap mengarah pada Zheng Bai Shui.

Walaupun Zheng Bai Shui sedang bertarung, tapi matanya tetap bisa melihat ke sekelilingnya dan telinganya pun masih bisa mendengar apa yang terjadi di sekelilingnya. Dia melihat pedang Fang Zhong Pin menusuk ke arah Shi Tu ke 12 tapi tiba-tiba Fang Zhong Pin malah mengarah pada dirinya. Dia tidak bisa menghindar lagi, karena bila sekali saja tidak berkonsentrasi penuh maka dia akan mati oleh tenaga dalam Shi Tu ke 12.

Zheng Bai Shui sangat terkejut. Begitu melihat Zheng Dan Feng menghadang Fang Zhong Pin dia tergetar  beberapa  meter jauhnya. Qu Lei  masih bertarung dengan He Bu Le. Qu Lei tidak bisa menolongnya saat itu. Saat itu Wo Shi Shui mundur ke sisinya.

Zheng Bai Shui berteriak, "Wo Shi Shui, cepat tolong aku!" Wo Shi Shui sedang berpikir. Dia baru saja ingin mengeluarkan jurus keempat, dia mendengar teriakan Zheng Bai Shui yang begitu tergesa-gesa. Dia membalikkan kepala dengan cepat. Dia melihat Fang Zhong Pin seperti seekor bangau meluncur ke arah Zheng Bai Shui. Wo Shi Shui mengeluarkan siulan panjang dan berkata, "Baiklah!"

Dia meloncat tinggi. Jarak pedang Fang Zhong Pin dengan dahi Zheng Bai Shui tinggal beberapa sentimeter lagi, Dengan kepalan tangannya yang kuat Wo Shi Shui memukul pedang itu.

PING.

Kepalan tangan Wo Shi Shui memukul ujung pedang Fang Zhong Pin.

Kepalan tangan Wo Shi Shui sudah mengeluarkan banyak darah.

Pedang Fang Zhong Pin terputus, pedang yang tersisa karena pukulan Wo Shi Shui begitu kuat, maka pedang itu berbalik menancap ke telapak tangan kirinya dan terus menembus tangannya. Karena sakit Fang Zhong Pin berteriak. Jurus pedang dibelokkan tapi jurus pedang masih berjalan melewati bagian atas kepala Zheng Bai Shui dan dia terjatuh ke jurang Hua Shan yang dalam.

Terdengar di bawah jurang ada suara teriakan semakin lama semakin menghilang. Pemuda yang memiliki ilmu silat paling tinggi dan juga berbakat dari Chang Xiao Bang akhirnya mati masuk ke jurang gunung Hua Shan.

Dari kepalan Wo Shi Shui masih meneteskan darah tapi dia tertawa dengan senang.

Apakah karena dia berhasil membunuh Fang Zhong Pin dan sudah membalas dendam?

Fang Zhen Mei ikut tertawa.

Tadinya posisi Zheng Bai Shui sudah berada di atas angin tapi karena pedang Fang Zhong Pin membuatnya tidak bisa berkonsentrasi, ditambah lagi dia sudah membuka mulut untuk meminta tolong kepada Wo Shi Shui. Tenaga dalamnya segera terganggu. Shi Tu ke 12 juga menahan rasa sakit akibat luka dalam. Dengan sekuat tenaga dia mendorong. Terdengar suara Tlong Long' mereka berdua sama-sama mundur 3 langkah, akhirnya 4 telapak tangan bisa dipisahkan.

Wajah Zheng Bai Shui sangat pucat. Dia ingin mengeluarkan jurus Chang Xiao Qi Jian tapi dia melihat Wo Shi Shui dengan tertawa berdiri di sana. Dia tidak menyerang Fang Zhen Mei. Tadinya Zheng Bai Shui akan memarahi Wo Shi Shui tapi dengan sengaja dia telah membuat Fang Zhong Pin mati dan jatuh ke dalam jurang. Karena ada musuh di depannya dia tidak bisa mengubar amarah. Sekarang dia mulai marah kepada Wo Shi Shui, "Kenapa kau tidak bertarung? Apakah Fang Zhen Mei sudah mati?"

Dengan senang Wo Shi Shui menjawab, "Kita tidak perlu bertarung lagi!"

Zheng Bai Shui berteriak dan berkata, "Sewaktu ibumu akan meninggal, dia pernah mengatakan apa? Apakah kau sudah lupa?"

Dengan sungguh-sungguh Wo Shi Shui berkata, "Aku sudah melaksanakan semua perintah ibuku."

Zheng Bai Shui merasa aneh dan bertanya, "Ibumu pernah menyuruhmu berjanji untuk melakukan satu hal!"

Wo Shi Shui menjawab dengan serius, "Betul."

Kata Zheng Bai Shui lagi, "Aku menyuruhmu membunuh Fang Zhen Mei, mengapa sampai sekarang kau masih diam di sini?"

Wo Shi Shui tersenyum dan balik bertanya, "Ibuku hanya menyuruhku berjanji melakukan satu hal untukmu, hal apa pun benar kan?"

Zheng Bai Shui terpaku dan menjawab, "Betul!"

Dengan pelan Wo Shi Shui berkata lagi, "Betul, hal apa pun, hanya satu macam, betul kan?" Wo Shi Shui seperti lepas dari beban yang berat dan dia berkata, "Tadi kau sudah menyuruhku menolongmu dan aku sudah melakukannya karena itu aku sudah menepati janjiku. Aku akan menuruti perkataanmu, kita memutuskan hutang piutang. Mengapa sekarang muncul lagi permintaan lainnya? Dan aku harus membunuh Fang Zhen Mei. Aku beritahu kepadamu, aku tidak mau melakukannya, mulai sekarang kita berdua tidak saling berhutang. Karena dulu kau benar-benar mengurus ibuku, maka hari ini aku tidak akan bertarung denganmu tapi aku juga tidak akan membantumu!"

Zheng Bai Shui mendengar kata-kata ini, dia menjadi bengong. Fang Zhen Mei melihat Wo Shi Shui, Wo Shi Shui juga melihat Fang Zhen Mei. Mata mereka berdua berkilau dan juga tertawa. Semua kekhawatiran sudah tersapu bersih.

Zheng Bai Shui sangat marah. Tiba-tiba terdengar 2 kali teriakan.

Ternyata sewaktu Ou Lei menyerang Shi Tu Qing Yan, He Bu Le mencegat di tengah-tengah udara. Mereka berdua lalu bertarung, ilmu silat He Bu Le berada di atas Fang Zhong Pin tapi di bawah Qu Lei. Karena Ou Lei telah kehilangan satu tangannya dan luka belum sembuh benar, maka posisi He Bu Le berada di atas angin.

Qu Lei sedang bertarung tiba-tiba dia mendengar teriakan Fang Zhong Pin. Qu Lei tahu bahwa Fang Zhong Pin terjatuh ke dalam jurang. Hatinya menjadi gelisah, begitu bertarung sebanyak puluhan jurus, dia membalikkan badan dan langsung melarikan diri!

He Bu Le terus mengayunkan pisaunya. Begitu melihat Qu Lei lari, dia segera menyusul dan membacok Qu Lei. -

Qu Lei hanya berpura-pura, dia segera berjongkok karena He Bu Le tidak menyangka Qu Lei akan mengeluarkan serangan ini, segera He Bu Le meloncat ke atas kepala Qu Lei. Di depannya adalah jurang!

He Bu Le segera menghentikan laju badannya tapi Qu Lei sudah berdiri. Terdengar PENG kepalan tangan Qu Lei sudah mengenai dada He Bu Le.

Tapi pada saat itu He' Bu Le .juga sudah mengeluarkan bacokan dari tengah udara!

Bacokan itu tepat mengenai punggung Ou Lei dan menancap ke dalam daging. Tubuh Qu Lei seperti terbuat dari besi, bacokan He Bu Le hanya menusuk daging beberapa centimeter dalamnya.

Darah mengalir.

He Bu Le mendarat di depan Qu Lei.

Karena Qu Lei terluka, dia marah, pukulannya sudah dikeluarkan lagi.

Pisau yang menancap di tubuh Ou Lei, bagaimana pun juga bila ditarik oleh He Bu Le pisau ini tidak akan tercabut. He Bu Le sudah tidak bisa menghindar lagi. Di belakang adalah jurang yang dalam, tidak ada jalan lain untuk mundur. Dia berteriak, segera 'dengan jurus pisau tangan' dia membacok Ou Lei.

PENG. HEK.

Pukulan Qu Lei mengenai perut He Bu Le.

Saat itu pula pisau tangan He Bu Le juga mengenai wajah Qu Lei.

Karena He Bu Le dipukul oleh Qu Lei, dia tidak menghentikan laju badannya. Tubuhnya terus melaju melayang ke belakang!

Tapi pisau He Bu Le dan pisau tangannya masih menancap di tubuh Qu Lei. Begitu ditarik, Qu Lei juga ikut terbawa melayang dan terjatuh ke dalam jurang.

Terdengar dua suara teriakan yang sangat panjang.

Dua pesilat tangguh di dunia persilatan, yaitu wakil ketua Wisma Shi Jian Yi Dao Duan Hu, He Bu Le dan wakil ketua Chang Xiao  Bang Kepalan Besi, Qu Lei, mereka mati bersama, masuk ke dalam jurang Hua Shan.

Shi Tu ke 12 terkejut dan juga merasa sedih. Dia berteriak, "Adik Kedua!"

Zheng Bai Shui juga berteriak, "Qu Lei!"

Tapi bayangan mereka yang bertarung sudah menghilang ke dalam jurang. Kabut menutupi mereka seperti dipisahkan dengan dunia nyata.

Suara panggilan Shi Tu ke 12 dan Zheng Bai Shui masih bergaung di gunung itu. Di sisi jurang, suara mereka terus menerus terdengar dan semakin kuat semakin keras seperti sedang saling memanggil nama masing-masing.

Zheng Bai Shui melihat ke jurang yang dalam itu. Dia mengangkat kepalanya lalu bersiul panjang. Kemudian dia berkata, "Baiklah, Ketua Shi Tu, pesilat tangguhmu sudah mati semua, hanya tersisa Wisma Shi Jian. Jika aku dan anak buahku sudah mati semua, Chang Xiao Bang juga akan ikut mati. Sudah tidak ada yang harus dikhawatirkan lagi. Sekarang kita bertarung di puncak Hua Shan ini. Kita bertarung untuk menentukan hidup dan mati!"

Suara di langit yang luas terus bergema. Terdengar suara tenaga dalam masih kuat.

Shi Tu ke 12 dengan suara lantang menjawab, "Baik. Bagaimanapun juga aku tetap akan menerima tantanganmu." Suara teriakan seperti bangau yang menggetarkan langit, sangat jelas dan keras.

Zheng Bai Shui tertawa panjang, dia berkata, "Fang Zhen Mei, kalau aku bisa mengalahkan Shi Tu ke 12, maka berikutnya adalah kau dan Wo Shi Shui. Kau urutan ketiga, kalian tunggu saja!"

Zheng Bai Shui benar-benar seorang ketua perkumpulan besar. Di depan musuh yang kuat dan anak buah sudah hampir habis, dia tidak merasa gentar dan masih terlihat gagah berani.

Fang Zhen Mei menarik nafas panjang, "Zheng Bai Shui yang gagah, asalkan Ketua Zheng masih sanggup melakukannya, aku akan memenuhi keinginan Ketua."

Zheng Bai Shui tertawa dan membalikkan badan. Dia berkata kepada Shi Tu ke 12, "Terimalah jurusku!"

---ooo0dw0ooo---
DONASI VIA TRAKTEER Bagi para cianpwe yang mau donasi untuk biaya operasional Cerita Silat IndoMandarin dipersilahkan klik tombol hati merah disamping :)

Posting Komentar