Pendekar Sejagat Bab 02 : Wisma Shi Jian Pedang Sakti Xue He

BAB 2 Wisma Shi Jian Pedang Sakti Xue He

Salah satu dari tiga tempat terkenal di dunia persilatan adalah Wisma Shi Jian( Wisma Menguji Pedang).

Wisma Shi Jian adalah sebuah tempat yang tenang di dunia persilatan, tanah seluas 100 kilometer persegi, terdapat 19 rumah mewah, 37 rumah biasa, masih ada 5 kolam, dan 11 halaman panjang. Di dalam wisma suasananya terasa sangat tenang, banyak pesilat tangguh setahun sekali selalu ingin tinggal di sini selama beberapa hari untuk melepaskan rasa lelah.

Pemilik Wisma Shi Jian sangat senang melayani tamu-tamunya, ketua Wisma Shi Jian bernama Shi Tu ke!2, sekarang dia sudah berusia 67 tahun, pada saat usianya baru 3 tahun ayahnya sudah meninggal dunia, ketika umur 5 tahun ibunya menyusul ayahnya meninggalkannya, pada umur 7 tahun kesebelas orang kakaknya meninggal karena dibunuh oleh musuh, dan hanya tinggal dia sebatang kara yang masih hidup di dunia ini, selama 30 tahun dia membangun Wisma Shi Jian, dengan empat jurus Pedang Xue He ( Pedang Sungai Darah ), dia telah bisa mengalahkan semua pesilat tangguh, akhirnya dia dijuluki pesilat pedang nomor satu di dunia, tapi dia membalas musuhnya dengan kebaikan, membuat musuh yang pernah membunuh kakak-kakaknya, menggantungkan golok yang biasa mereka gunakan untuk membunuh orang dan berubah menjadi orang baik. Dia selalu tinggal di Wisma Shi Jian untuk membela kebenaran dan membuat dunia persilatan menjadi tenang dan aman.

Sudah 30 tahun Wisma Shi Jian berdiri di dunia persilatan, Feng Dan Fei yang pernah merebut gelar pendekar pedang nomor satu di dunia persilatan pernah datang ke Wisma Shi Jian dan mengajak Shi Tu ke 12 bertarung, dan hanya dalam satu jurus Shi Tu telah mengalahkan Feng Dan Fei, dan dengan penuh rasa kekaguman Feng meninggalkan Wisma Shi Jian.

Kemudian gurunya Feng Dan Fei yang sudah berpengalaman 30 tahun, merupakan pendiri dua pedang Jian Dao karena tidak bisa menerima perlakuan Shi Tu ke 12, dia pun pergi ke Wisma Shi Jian dan mengajak Shi Tu ke 12 bertarung, tapi dia pun hanya bisa menerima satu jurus serangan dari Shi Tu ke 12, memasuki jurus kedua sepasang pedangnya sudah patah menjadi dua,  dia menerima kekalahan total dan dengan lesu kembali ke rumahnya.

Semenjak itu Shi Tu ke 12 jarang bertarung lagi, hingga 20 tahun kemudian muncul seorang gila yang dijuluki Iblis Jian, dia bernama Ni Qing Feng. Dia sangat mahir menggunakan jurus-jurus pedang, dan dia selalu membunuh orang yang menggunakan pedang, semua ini dia lakukan hanya untuk mendapatkan gelar pendekar pedang nomor satu di dunia persilatan, dan orang ini tidak terkalahkan, oleh karena itu Shi Tu ke 12 kemudian keluar dari wismanya, menantang Ni Qing Feng, ternyata Ni Qing Feng hanya bisa menerima 2 jurus serangan Shi Tu ke 12, pada jurus ketiga, pedang Ni Qing Feng patah dan dia pun melarikan diri.

Karena itu dalam jangka 10 tahun ini, tidak ada seorang pun yang berani mengajak Shi Tu ke 12 bertarung lagi, dunia persilatan menganggap Shi Tu ke 12 sangat tinggi dan ilmu pedang yang dimilikinya tak ada tandingannya. Tapi Shi Tu ke 12 tidak ingin menerima pujian ini, meskipun dia sangat percaya diri dengan ilmu pedang yang dirnilikinya.

Shi Tu 12 sangat menyayangi pedangnya, pedang yang membuatnya terkenal adalah pedang dengan panjang kurang dari satu meter, pedangnya disebut dengan Pedang Sakti Xue He.

Yang membuat orang-orang menjadi kaget adalah karena sekarang ini Pedang Xue He tiba-tiba saja lenyap.

Ketika Pedang Sakti Xue He lenyap. Kekuatan dunia persilatan pada waktu ini ada 3 yang menonjol yaitu Chang Xiao Bang, Wisma Shi Jian, dan kantor Biao Feng Yun, menjadi kalut dengan kabar menghilangnya Pedang Sakti di Wisma Shi Jian.

---ooo0dw0ooo---

Jumlah orang yang berada di ruang tamu ada 7 orang.

Orang yang paling tua di sana adalah seorang pak tua yang mengenakan baju berwarna hijau, kedua matanya tampak bersemangat. Dia berdiri dan bercerita dengan tenang, dia bercerita seperti menceritakan hal sepele yang tidak ada sangkut pautnya dengan dia, tapi ketiga orang yang berada di sisinya tampak marah. Yang dia ceritakan bukan masalah kecil melainkan masalah yang membuat dunia persilatan menjadi geger, karena pedang Shi Tu ke

12 tiba-tiba menghilang, pak tua yang sedang bercerita dengan tenang adalah ketua Wisma Shi Jian, Shi Tu ke 12.

Di sisinya tampak seorang laki-laki setengah baya, tubuhnya kelihatan kuat, wajahnya sangat biasa, mulutnya selalu tersenyum, dia adalah ketua ke 2 Wisma Shi Jian, dia dijuluki Yi Dao Duan Hun (Golok Pemutus Jiwa), dia bernama He Bu Le, orang ini berpandangan sangat lurus dan terbuka, dalam bertarung dia belum pernah terkalahkan.

Di sisi Shi Tu ke 12 masih ada seseorang yang umurnya sudah setengah baya, dia tampak hitam kekuningan, dia kurus dan selalu mengenakan baju berwarna hitam. Sepasang tangannya seperti terbuat dari besi, tangannya diletakkan di atas meja, bajunya tampak melengkung seperti yang terbuat dari besi juga. Orang itu adalah ketua ke-3 Wisma Shi Jian, dia mendapat julukan Bai Bu Shen Quan (Seratus Langkah Kepalan Sakti) Yin Yang Hei. Sewaktu berumur 17 tahun orang ini dengan seorang diri telah menghancurkan 16 sarang perampok, selama 30 tahun ini dia juga tidak terkalahkan.

Di sisi He Bu Le, ada ketua ke-4 Wisma Shi Jian, dia dijuluki Tie Gong Yin Dan (Ketepel Besi Peluru Perak), Lu Ying Feng, dia hampir berumur 50 tahun, tapi tetap terlihat gagah.

Di sisi Yin Yang Hei Shen ada seorang pak tua yang mengenakan baju berwarna hijau, dia kelihatan biasa tapi tetap berwibawa, dia adalah pengurus Wisma Shi Jian, Tuan Ma Er.

Di hadapan Shi Tu ke 12 ada seorang pemuda yang mengenakan baju berwarna putih, dia terlihat sangat santai, matanya memancar penuh harapan, dia seperti sangat memperhatikan dan mendengarkan berita dunia persilatan, pemuda itu tersenyum, dia terlihat sangat luwes, tapi tidak memberikan kesan bahwa dia tidak sopan atau tidak serius.

Yang tampak santai dan alami hanya pemuda itu dan Yi Dao Duan Hun, He Bu Le, yang lainnya setelah mendengar cerita Shi Tu ke 12, langsung merasa marah dan terlihat tegang.

"Begitulah mengapa Pedang Sakti Xue He menghilang, aku selalu menggantungkan pedang itu di kamar tidurku, yang bisa masuk ke dalam kamar itu kecuali kalian, tentu orang yang memiliki ilmu meringankan tubuh yang sangat tinggi. Dia datang mencari masalah dengan Shi Tu ke 12," sambil tertawa dia terus bercerita.

"Benar-benar kurang ajar!" Yin Yang Hei menggebrak meja dan marah, "apakah ada orang yang bisa berlalu lalang di Wisma Shi Jian ini dengan seenaknya?"

"Orang biasa pasti tidak akan bisa melakukannya, tapi tetap bisa saja ada yang nekad melakukannya," kata He Bu Le.

"Siapakah dia?" urat nadi di dahi Yin Yang Hei tampak bertonjolan.

Jawab Shi Tu ke 12, "mungkin Tuan Muda Fang yang..." "Oh tidak! Wisma Shi Jian memangnya tempat apa? Aku datang pun tidak bisa bergerak dengan bebas. Ketua benar-benar terlalu memujiku," kata pemuda berbaju putih itu.

"Tuan Muda terlalu merendah, sebenarnya Tuan Muda mempunyai kemampuan ini, aku tahu mengenai hal itu," kata Shi Tu ke 12.

"Kecuali Tuan Muda Fang, masih ada Pendekar Wo Shi Shui, dia pun memiliki ilmu silat yang tinggi. Walaupun wisma ini dijaga dengan ketat tapi kalian tetap tidak akan merasa kesulitan masuk ke sini."

"Kalau begitu pelakunya pasti Wo Shi Shui," kata Yin Yang Hei.

Shi Tu ke 12 mengerutkan dahinya, dia tampak berpikir kemudian berkata, "Pendekar Wo Shi Shui sangat ternama, dia tidak akan melakukan perbuatan seperti ini, dan dia adalah keponakan Ketua Chang Xiao Bang, Zheng Bai Shui, walaupun Wo Shi Shui tidak menyukai kelakuan Chang Xiao Bang, tapi dia gentar kepada Zheng Bai Shui, aku takut dia diperalat oleh Ketua Zheng untuk mencuri pedangku, yang harus kalian ketahui, di atas Pedang Sakti itu terdapat ukiran jurus pedang Xue He Si Shi (Empat Jurus Sungai Darah), bila Ketua Zheng bisa menguasai Xue He Si Shi maka jika jurus ini digabung dengan jurus yang dimiliki olehnya yaitu jurus Chang Xiao Qi Ji (Tujuh Pukulan Tertawa Terus), dia akan mencelakai dunia persilatan dan tidak akan terkalahkan."

Tanya Chen Mei, "bila keempat jurus Pedang Sakti Xue He berhasil dikuasai oleh Zheng Bai Shui, bukankah dunia persilatan akan menjadi kacau balau?"

Jawab Shi Tu ke 12, "tidak juga, bila empat jurus Xue He tidak berhasil diketahui oleh Zheng Bai Shui, maka tidak akan tercipta Pedang Sakti Xue He dan juga tidak akan menghasilkan jurus yang bagus. Bila dalam waktu 3 bulan ini kita bisa mengambil kembali Pedang Sakti Xue He, maka Zheng Bai Shui tidak akan mendapatkan apa-apa."

Kata He Bu Le, "Tuan Fang, Chang Xiao Bang adalah perkumpulan yang paling besar dan mengusasai Zhong Yuan sejak lama. Meskipun kantor Biao Feng Yun adalah kantor Biao yang paling besar, tapi letaknya jauh di Kai Feng, karena itu Wisma Shi Jian menjadi musuh utama yang dapat menghalangi mereka menguasai dunia persilatan. Bila Zheng Bai Shui mendapatkan Pedang Sakti Xue He dan melatih keempat jurus Xue He, mungkin Zheng Bai Shui bisa menguasai dunia persilatan."

Kata Shi Tu ke 12, "Tuan Fang, kecuali kita-kita yang berada di sini, hanya Guo Wei saja yang mengetahuinya, aku tidak ingin menyebar luaskan peristiwa ini, karena orang-orang Chang Xiao Bang sangat banyak, melawan-mereka seperti mencari mati saja!"

Laki-laki yang sejak tadi diam adalah Tie Gong Yin Dan, Lu Ying Feng yang secara tiba-tiba berkata, "Ketua, tadi aku menerima kabar dari Tuan Ma Er yang mengatakan bahwa Ketua Gao Wei karena ada perlu, maka dia tidak bisa datang ke sini, dia menyuruh putranya Guo Ao Bai datang ke sini untuk mewakilinya, beberapa hari lagi dia akan tiba di sini."

Kata Shi Tu ke 12, "itu sangat baik."

"Demi kebaikan dunia persilatan, aku akan berusaha dengan sekuat tenaga," kata Fang Zhen Mei, lalu dia melanjurkan lagi, "kali ini Ketua telah memanggilku, asal aku bisa membantu, aku pasti akan membantu, Ketua hanya tinggal memberikan petunjuk."

Kata Shi Tu ke 12, "Tuan Muda Fang, kau senang menolong orang dunia persilatan, aku sudah lama mendengar hal ini, sekarang aku pun tidak akan berpura-pura dan bersikap sungkan kepadamu, Tuan Muda Fang berteman dengan Pendekar Wo Shi Shui, tolong tanyakan kepadanya mengenai pedang yang hilang, itu saja sudah cukup membantuku, bila pelakunya memang dia, aku kira dia akan mengakuinya. Pendekar Wo Shi Shui selalu berkelana kemana- mana, dalam waktu dekat ini aku telah mencarinya, tapi tidak pernah menemukannya. Karena itu aku meminta bantuanmu, katanya sewaktu dia mengambil Xue He Tu, Pendekar Wo Shi Shui dan Tuan Muda Fang saling rebut, akhirnya Tuan yang mendapatkannya terlebih dahulu, apakah semua berita ini benar?" Fang Zhen Mei tertawa dan menjawab, "kemarin kami bertemu secara kebetulan, bila aku tahu Wo Shi Shui akan turun tangan mengenai Xue He Tu, aku tidak menghalanginya, sebenarnya kami sudah lama saling mengagumi, tapi kami belum pernah saling bertatap muka, tapi titipan dari Ketua akan kulaksanakan, harap Ketua bisa menjadi tenang."

Kata Yin Yang Hei, "Chang Xiao Bang memang seperti itu, bersikap sok jago, apakah kita akan membiarkannya begitu saja?"

Jawab Shi Tu ke 12, "pastinya tidak akan seperti itu, kita tidak bisa membuktikan siapa pelakunya, kita juga tidak bisa membuktikan bahwa Chang Xiao Bang lah yang melakukan semua ini, kita tidak boleh sembarangan menuduh, aku akan mengajak Ketua Zheng berbicara."

Tuan Ma Er yang duduk di sisinya segera berdiri, bila dia sedang duduk, orang lain tidak akan merasa ada yang tidak sama, tetapi setelah dia berdiri, baru diketahui bahwa dia lebih tinggi dari pada orang lain, paling sedikit tingginya lebih setengah dari orang normal. Shi Tu ke 12 berkata lagi, "aku minta besok kau mengantarkan undangan ini ke Cheng Xiao Bang, kau boleh menyuruh 3 bersaudara Yen pergi ke sana, kau mengawasi secara diam-diam, itu sudah cukup."

Dengan sikap hormat Ketua Ma Er menyahut, kemudian dia membalikkan kepada melihat Fang Zhen Mei. "Tuan Muda Fang, aku pamit dulu."

Fang Zhen Mei dengan terburu-buru berdiri dan berkata, "ilmu tuan sangat hebat, berjalan 1.5 meter sampai 3.5 meter diataspermukaan tanah masih bisa membunuh orang, benar-benar ilmu yang hebat."

Ternyata ilmu silat Tuan Ma memang yang paling lihai adalah melayang 1.5 meter dari permukaan tanah, bila Tuan Ma berjalan dia tidak biasa menapak diatas tanah tapi melayang di atas permukaan tanah berjarak 1.5 an. Begitu dia meninggalkan rapat itu dia bergerak seperti air, meloncat setinggi 1.5 meter dan meluncur keluar dari ruangan itu. Kemudian turun dan kakinya meloncat lagi, dia seperti sebuah panah yang meluncur, dan sosoknya pun tidak terlihat jelas.

Kata Fang Zhen Mei, "benar-benar ilmu meringankan tubuh yang sangat tinggi."

Shi Tu ke 12 berkata, "Tuan Muda Fang benar-benar orang yang banyak pengetahuan, tapi tidak banyak menggembar-gemborkan keluar, Tuan Fang, aku mengundangmu menginap semalam di sini dan aku ingin mengobrol denganmu, bagaimana?"

Jawab Fang Zhen Mei sambil tertawa, "aku pun bermaksud seperti itu."

---ooo0dw0ooo---

Seorang tua dan seorang muda, berjalan dengan perlahan melewati hutan bambu yang berwarna hijau, dalam kabut yang tipis seperti sebuah lukisan pemandangan yang indah. Shi Tu ke 12 mengenakan baju berwarna hijau sedangkan Fang Zhen Mei mengenakan baju berwarna putih, dengan pelan mereka berjalan bersama. Fang Zhen Mei menghela nafas dan berkata.

"Wisma Shi Jian benar-benar wisma nomor satu, pemandangannya indah, meskipun tidak ada yang menjaga tapi pesilat tangguh yang bisa keluar dari hutan bambu ini bisa dihitung dengan jari."

Kata Shi Tu ke 12, "Tuan Muda Fang terlalu memuji, semua dekorasi yang berada di wisma ini semua ditata oleh Tuan He, hanya dia yang bisa menata tempat seperti ini, membuat tempat ini terlihat begitu alami, tidak akan membahayakan jiwa meskipun penuh dengan perangkap."

Fang Zhen Mei dengan suara kecil berkata, "dia sedang mendengar kita mengobrol, pastinya dia bukan orang wisma ini."

Mereka berdua yang masih mengobrol, tiba-tiba pada saat itu juga, mereka berdua yang satu bergerak ke kiri dan yang lainnya bergerak ke kakan, menuju hutan bambu, bayangan orang itu pun bergerak, Fang Zhen Mei dan Shi Tu ke 12 berhenti melangkah, karena di hutan bambu itu sudah tidak terlihat bayangan seorang pun. 

Fang Zhen Mei tertawa dan berkata, "ilmu meringankan rubuh orang itu sangat cepat."

Shi Tu ke 12 mengerutkan dahi, "anehnya orang itu sepertinya sangat hafal dengan perangkap yang dipasang di sini."

Kata Fang Zhen Mei, "lain kali bila aku melihat orang itu lagi, aku pasti akan langsung mengenalinya."

Shi Tu 12 dengan ekspresi aneh melihat ke arahnya.

Fang Zhen Mei menunjuk ke bawah dan tertawa, dia berkata, "melihat jejak kakinya, aku menjadi percaya dengan semua omonganku."

Shi Tu ke 12 melihat ke bawah ternyata di hutan bambu yang dipenuhi dengan kabut tebal membuat tanah di sana menjadi  basah, di tanah itu terlihat sepasang jejak kaki, air masih terus mengalir, tapi jejak kaki itu lambat laun menghilang.

Begitu Fang Zhen Mei kembali ke Wisma Shi Jian, waktu sudah menunjukkan pukul 1 malam, setelah mengobrol dengan Shi Tu ke 12 dia merasa sangat senang, dan dia merasa sedikit mabuk, Shi Tu ke 12 pun mengantarkan dia ke kamarnya kemudian dia kembali seorang diri ke kamarnya.

Fang Zhen Mei melihat pak tua yang pernah  menggegerkan dunia persilatan kembali ke tempatnya, melihat hutan bambu yang penuh dengan embun, hatinya kusut dan tidak bisa tenang. Sekarang dia sudah bersiap untuk tidur.

Dia mulai bernafas dengan teratur, kemudian terdengar suara dengkurannya, tiba-tiba ada bayangan di luar jendela yang bergerak-gerak dengan ringan. Dia membuka jendela dan dengan diam-diam meloncat masuk, sama sekali tidak terdengar suara langkahnya. Bahkan saat membuka mata untuk melihat pun kau tidak akan percaya bahwa di dunia ini ada orang yang begitu ringan gerakan tubuhnya.

Si baju hitam itu masuk ke dalam kamar dan berjalan dua langkah melihat Fang Zhen Mei yang tertidur dengan pulas.

Saat itu tiba-tiba saja Fang Zhen Mei terbangun, dia pun tidak bisa menjelaskannya, dia seperti seekor binatang, tidak perlu diperintah, nalurinya setiap kali ada bahaya yang mendekatinya dia sudah langsung mengetahuinya, nalurinya sudah beberapa kali menolongnya, sekarang Fang Zhen Mei benar-benar sudah terbangun.

Melihat Fang Zhen Mei tiba-tiba bangun si baju hitam tidak meyangkanya sama sekali, dia benar-benar kaget hingga terpaku, kemudian Fang Zhen Mei melihat mata si baju hitam yang tampak terang dan hangat. Si baju hitam pun melihat sorot mata Fang Zhen Mei yang tenang dan jujur.

Tapi si baju hitam segera menyerangnya, di tengah malam masuk ke kamar seseorang dan keberadaannya diketahui, di baju hitam terpaksa harus melakukan tindakan seperti ini.

Fang Zhen Mei pun terpaksa mengeluarkan ilmunya, tengah malam seperti ini ada seseorang yang masuk ke dalam kamarnya, dia pun terpaksa mengeluarkan keahliannya, saat mengeluarkan serangan mereka sama sekali tidak mengeluarkan suara, si baju hitam menyerangnya dengan cepat, Fang Zhen Mei menyerangnya dengan ringan, tapi pada saat serangan kedua, Fang Chen Mei merasa lawannya menyerang dengan keras, dia tergetar, kemudian dengan cepat dia berkata, "apakah kau adalah Pendekar Wo Shi Shui?"

Si baju hitam merasakan serangan Fang Zhen Mei, dia merasa tenaga lawannya tidak bisa diukur, hatinya pun bergetar, dan dia berteriak, "Baju Putih Fang Zhen Mei!" dengan cepat dia melayang keluar dari jendela dan melarikan diri.

Fang Zhen Mei masih terpaku, dia ingin mengejar orang itu, tapi pintu kamarnya sudah dibuka dengan paksa, di bawah sinar bulan yang berwarna keperakan terlihat rambut Shi Tu ke 12 berwarna putih dan kumisnya pun berwarna putih, tiba-tiba muncul di depannya dan bertanya, "ada apa?"

Pada saaat mereka berdua bertarung dan tidak mengeluarkan suara itu, Shi Tu ke 12 terbangun dan dengan cepat berlari ke kamar Fang Zhen Mei, pendengarannya sangat tajam dan ilmu meringankan tubuhnya pun sangat tinggi, hingga pada tarap yang tidak terpikirkan oleh siapa pun.

---ooo0dw0ooo---
DONASI VIA TRAKTEER Bagi para cianpwe yang mau donasi untuk biaya operasional Cerita Silat IndoMandarin dipersilahkan klik tombol hati merah disamping :)

Posting Komentar