Payung Sengkala Jilid 18

Merekapun lantas berpisah, Yu chen serta Pek-li siang berlalu mengikuti Sun Han Siang, sedangkan Loo Liang Jen mengikuti Lam-kong Pak berlalu dengan ambil arah berlawanan.

Pencarian terhadap ketiga orang manusia tembaga itu pun segera dilangsungkan.

Lima Hari lewat dengan Cepatnya, pencarian yang dilakukan Lam-kong Pak beserta Loo Liang Jen menemui kegagalan total, mereka segera berangkat ke kota Lok Yang dan mendatangi loteng cuang Yen Loo.

Waktu itu siang hari belum tiba, tetamu yang bersantap dalam rumah makan itupun tidak banyak. mereka berdua segera mencari tempat duduk dekat jendela. mula2 Loo Liang Jen menghabiskan dulu seratus biji bak-pao setelah itu mereka berdua baru menanti sambil minum arak. Serentetan suara langkah kaki berkumandang datang, djsusul munculnya dua orang dari balik loteng, mereka adalah Thay Pek Liong In sinaga pengasingan serta Coe Li Yap

Lam-kong Pak melirik sekejap kearah mereka berdua. kemudian buru2 melengos dan membisikpada Loo Liang Jen agar iapun jangan berpaling.

Namun Coe Li Yap telah menyaksikan kesemuanya itu, menjumpai mereka berdua pura-pura berlagak pilon hatinya jadi mangkel berCampur mendongkol. dalam pada itu seorang pelayan telah menghampiri mereka sambil bertanya: "Tolong tanya kalian hendak pesan sayur serta arak apa?"

"Arak wangi apa saja yang kalian sediakan ?"

"Rumah makan kami termasuk rumah makan nomor satu diseluruh kota Lok Yang, arak dari segala penjuru dunia tersedia pada rumah makan kami. Eh mm "

Dari sakunya ia ambil keluar lima buah botol kecil. setiap botol berisikan pelbagai arak wangi yang berbeda warnanya, ada yang merah, ada yang berwarna hijau, ada yang kuning dan ada yang putih, ujarnya:

"Ini adalah arak Mao Tay, ini arak Hoa Tiauw, ini adalah arak Hun Cioe, ini adalah arak Li ouw Hong, ini adalah arak Pekkan dari Shoa-tang. ini adalah. "

"Sediakan dua kati arak mao Thay. . . .serta empat macam sayur " tukas Coe Hong Hong segera.

Tidak lama kemudian pelayan itu sudah balik sambil membawa dua kati arak Mao Thay, serunya:

"Silahkan kalian berdua minum arak lebih dahulu, sayur akan segera dihidangkan" Coe Hong Hong memenuhi Cawannya dan sekali teguk menghabiskan isinya, sedangkan Coe Li Yap tidak biasa minum arak. sulit baginya untuk mencicipi arak tersebut.

"Nona sekalipun tidak biasa minum arak. cicipi sedikitpun tiada salahnya" kata pelayan itu.

"Arak ini adalah arak terkenal diseluruh kolong langit, hanya rumah makan kami saja yang tersedia"

"Yap-jie, cicipilah sedikit. aku rasa tidak akan terlalu mempengaruhi dirimu." ujar Coe Hong Hong pula sambil angkat cawan araknya.

Coe Li Yap tidak biasa minum arak. berada dalam keadan murung ia ingin lenyapkan rasa kesal tersebut dengan pengaruh arak. sambil pejamkan matanya ia segera teguk habis isi cawan tersebut.

Pelayan itupun sambil tertawa segera turun dari atas loteng.

"Sauw-ya aduuuh. kepalaku terasa rada pusing " tiba2

Loo Liang Jen mengeluh. Lam-kong Pak mengira ia sudah terlalu banyak minum, segera ujarnya: "Sudahlah jangan minum lagi, daya kerja arak Pekkan Cioe memang terlalu besar "

"Aaaah tidak mungkin, aku Loo tua bukan saja punya takaran yang hebat dalam bersantap. takaran minum arakpun hebat sekali, kendati menghabiskan juga lima kati arak Pekkan Cioe pun tidak akan gemilang, tetapi keadaanpada ini hari rada a. . .aneh. ”

Begitu selesai kata2 itu. ia lantas jatuhkan diri diatas meja dan tak berkutik lagi. Menyaksikan kejadian itu Lam-kong Pak tertegun. pada saat itulah Coe Li Yap pun mengeluh sambil pegang kepala sendiri:

"lbu aku sudah mabok. . .aduuuuh. . . .kepalaku. .

.kepalaku pusing sekali. . . ." Bicara sampai disitu iapun jatuh tak berkutik diatas meja.

Coe Hong Hong segera sadar, ada sesuatu yang tidak beres menimpa mereka, ia mendengus dingin.

"Bajingan keparat, kau pun berani main gila diatas kepalaku. "

Badannya mulai gontai dan tidak tahan, hawa murninya akan dikerahkan untuk memaksa daya Kerja arak tersebut memancar keluar dari tubuh namun terlambat iapun roboh tak berkutik diatas meja.

Sekarang Lam-kong Pak baru paham, dalam arak tersebut pastilah sudah dicampuri dengan obat pemabok.

Sementara ia sendiri sama sekali tidak keracunan sebab beruntun ia sudah menemui kejadian aneh terutama sekali cairan dalam nyali naga bertanduk tunggaL merupakan cairan penawar racun yang paling mustajab. Iapun jatuh tidak sadarkan diri.

Dari mulut loteng segera muncul kembali pelayan tua itu. sambil tertawa seram ia berseru:

"Loohu sijago arak dari Lam-hay menguasai seluruh jenis arak yang ada dikolong langit. Hmmm Hmmm. .

.meskipun kalian lebih lihaypun, jangan harap bisa lolos dari cengkeraman loohu "

Beruntun ia bertepuk tangan tiga kali, dari balik loteng segera muncul kembali seseorang ketika Lam-kong Pak melirik kearah orang itu maka ia segera kenali orang itu sabagai Suma Ing.

Tampak sianak muda itu berjalan mendekati Coe Hong Hong, serunya: "Yang tua dijagal saja sedang yang muda tinggalkan ditempat pun hu-hoat masih membutuhkan kehangatan badannya "

"Hu-hoat, sungguh tajam penglihatanmu, nona Cilik ini memang termasuk gadis Cantik dikolong langit dewasa ini," seru Lam-Hay Cioe-Khek.

Suma Ing membentak keras. ia berjalan mendekati Lam kong Pak lalu sambil tertawa seram ujarnya:

"Dia adalah satu musuh besarku yang paling kubenci, It Boen Kao coba kau ceritakan sebuah akal buatpun Hu-hoat, dengan cara apakah kita siksa bajingan ini sehingga benar2 menderita?"

Sijago arak dari Lam-hay perlihatkan beberapa kali perubahan mimik yang jelek, setelah berpikir sebentar, jawabnya^

"Terhadap seorang lelaki yang romantis, menyiksa badannya tidak termasuk suatu penyiksaan yang hebat, aku rasa apabila kita bisa menyiksa batinnya, itulah baru suatu cara penyiksaan yang luar biasa "

"Apakah dikolong langit terdapat cara menyiksa yang sama sekali tidak melukai badannya ?"

"Tidak salah, kadang kala orang2 Bu-lim memandang suatu kematian seperti pulang kerumah, tetapi terhadap 'cinta' sulit untuk menghindarinya, seperti Lam-kong Pak seorang pemuda yang sangat nomantis, baginya siksaan yang paling hebat adalah bilamana kita tangkap beberapa orang gadis kekasihnya kemudian diperkosa dihadapan mukanya " "Aaaah. . . It Boen Kao, Caramu ini luar biasa sekali." puji Suma Ing sambil menepuk pundaknya. "Aku bisa usahakan kata2 yang manis dihadapan pangcu nanti agar kau dapat diberi kedudukan sebagai seorang Thancu "

It Boen Kao tertawa seram.

"Semua penghuni dari rumah makan ini, telah loohu robohkan semua, sekarang beberapa orang yang membuat sayur didapur bukan lain adalah para petugas dapur dari perkumpulan kita, nanti apabila Sun Han Siang telah tiba, kita robohkan mereka dengan cara yang sama. kau mendapatkan yang muda sedang aku minta yang tua "

Mendengar ucapan itu Seluruh tubuh Lam-kong Pak tergetar keras. segera pikirnya:

"Bajingan tua ini benar2 ada maksud mengincar ibuku, yang paling menjengkelkan lagi adalah Suma ing. bukannya menegur malah memuji. . .mereka adalah manusia2 terkutuk "

"Berapa lama daya tahan obat pemabokmu itu?" terdengar Suma Ing bertanya kembali.

"Paling sedikit dua jam "

"Baiklah. mari kita gusur mereka kebawah loteng "

Sementara It Boen Kao hendak turun tangan, tiba2 didepan loteng sudah bertambah dengan tiga orang. mereka bukan lain adalah Sun Han Siang, Yu chen serta Pek-li siang.

Melihat kehadiran ketiga orang itu, dengan hati terperanjat kedua orang bajingan itu sama2 mundur selangkah kebelakang, tetapi dengan cepat Suma Ing telah tertawa seram. "Hmmmm. . . kalau cuma kalian bertiga pun sauw-ya tidak akan pikirkan dalam hati. lagipula. "

Ia melayang kesisi Lam-kong Pak. telapaknya segera ditempelkan diatas jalan da rah Leng Thay Hiat. ancamnya:

"Sun Han Siang. kau lebih beratkan putramu atau menantumu ?"

Pada saat itu sijago arak dari Lam Hay pun telah berkelebat kesamping Thay Pei Liong In dan menempelkan telapak tangannya diatas jalan darah Leng Thay-hiat ditubuh mereka berdua.

Sun Han Siang terperanjat, ia tahu Suma ing sudah kehilangan peri kemanusiaannya, kemungkinan besar ia benar2 membinasakan diri Lam-kong Pak.

"Anjing bajingan kau hendak berbuat apa?" bentak si ciang-ooh berdarah Yu chen-

"Tiga orang menantu diganti dengan seorang putra, kau mau tidak?" jengek Suma Ing sambil tertawa seram. Pek-li siang tertawa dingin.

"Bagaimana cara pertukaran ini?"

"Kalian bertiga ikuti aku pergi dari sini, maka kuampuni selembar jiwanya"

"Bisa dipercayakah ucapanmu itu ?" herdik ciang-ooh berdarah.

"Mau percaya atau tidak silahkan dicoba sendiri " "Baiklah. asalkan kausuka melepaskan Lam-kong Pak

maka aku akan pergi mengikuti dirimu " akhirnya Yu chen memberikan persetujuannya. "chen-jie. tunggu sebentar." sela Sun Han siang dengan suara berat, "Perkataan dari binatang ini tak bisa dipercaya  "

"Aku tidak ada waktu untuk adu lidah dengan kalian, mau atau tidak ayoh cepat diputuskan " hardik Suma Ing.

Saking gusarnya seluruh tubuh Sun Han Siang gemetar keras, ia cuma punya seorang putra yang dipandangnya lebih berharga daripada nyawa sendiri, sedangkan terhadap dua orang calon menantunya pun ia merasa amat senang terus terang saja ia merasa tidak tega membiarkan mereka pergi mengikuti Suna Ing.

"Pek bo, inilah takdir" kata pek-li siang dengan suara sedih. "Asal ia mau melepaskan engkoh Pak, sekalipun mati Siang-jle juga rela "

"Heeee. . .heeee. . . heeee. . .sang menantu sudah sanggup, bagaimana dengan kau ?" jengek Suma Ing kembali sambil tertawa seram.

"Aku si tua tak dapat mengorbankan kalian dengan sia2 hanya karena persoalan putra ku" kata Sun Han Siang dengan suara berat. "Suma Ing, apakah kau tidak punya perikemanusiaan barang sedikitpun juga ? biarpun kau tidak memandang diatas wajah Pak-jie, seharusnya kau ingat bagaimana aku situa memelihara dirimu dari kecil hingga menginjak jadi dewasa, sekalipun kau membenci diriku tidak seharusnya melupakan ayahmu sendiri."

"Tutup mulut, tak usah mengucapkan kata kata yang tidak berharga itu lagi "

Saking gusarnya seluruh tubuh Sun Han siang gemetar keras, wajahnya berubah pucat pias bagaikan mayat. dua titik air mata tanpa terasa mengucur keluar membasahi pipinya. "Anjing keparat, kalau kau sudah tiada peri kemanusiaan. ayoh cepatlah turun tangan" teriaknya.

"Hmmm. . .kau yang bicara sendiri, lain kali jangan salahkan diriku. aku akan segera turun tangan"

"Tunggu sebentar " seru Pek-li Siang serta Yu chen hampir berbareng. mereka sama2 maju kedepan.

"Suma Ing, kami berdua akan berangkat mengikuti dirimu, nah. cepatlah lepaskan dia "

Tiba2 dari balik loteng berkumandang suara langkah orang yang amat berat, begitu berat langkah kaki orang itu hingga menggetarkan seluruh ruangan loteng tersebut. Ketika semua orang berpaling, seruan kaget segera berkumandang saling susul menyusul.

Pada saat ini untung masih siang, seandainya terjadi pada malam hari maka semua orang tentu mengira tamu yang hadir barusan adalah setan.

Orang itu memakai jubah longgar berwarna hijau yang menutupi dari atas hingga kebawah, bahkan sepasang kakipun tertutup rapat, kepalanya dibungkus dengan kain hitam dan cuma kelihatan sepasang matanya belaka yang memancarkan sinar tajam

Kedua ujung bajunya panjang hampir mencapai permukaan tanah, ketika tiba diatas loteng ia segera berhenti dan menegur dengan suara serak:

"Suma Ing, malaikat elmaut sudah menggapai  kearahmu, tahukah kau bahwa saat ini jiwamu sudah berada ditangan Lam-kong Pak? Loohu nasehati dirimu. sekarang bertobat dan melepaskan kejahatan kembali kejalan yang benar belum terlambat bagimu "

"Siapa kau ?" hardik Suma Ing. "Loohu adalah Malaikat elmaut yang sengaja datang untuk menangkap dirimu "

Pada saat ini keadaan Suma Ing sudah amat lemah sekali meski diluaran ia masih main gertak. kembali ia tertawa dingin,

"Sekalipun Siauw-ya harus matipun berharga, akan kutangkap dirinya sebagai penggiring dalam perjalananku nanti " ancamnya.

Simalaikat elmaut tersenyum dingin. "Lam-kong Pak. belum juga kau turun tangan menangkap dirinya. "

Belum habis ia berkata, laksana sambaran kilat Lam kong Pak telah turun tangan mencengkeram urat nadi Suma Ing.

Perubahan yang terjadi secara mendadak ini membuat Sun Han Siang sekalian jadi berdiri menjublek. saking girangnya yang keliwat batas mereka sampai tak dapat mengucapkan sepatah katapun.

"Lam-kong Pak. loohu berharap agar kau suka memberi satu kali kesempatan lagi kepadanya untuk merubah tingkah lakunya yang jelek" kata si malaikat elmaut.

"Maksud tujuan cianpwee memang mulia sayang moral bajingan ini sudah terlalu bejat. kita tak bisa melepaskan dirinya lagi "

"Tentu saja kita tak dapat melepaskan dirinya besitu saja. loohu tentu saja punya cara untuk menguasai gerakannya "

Sementara itu sepasang biji mata sijago arak dari Lam hay berputar kesana kemari mencari kesempatan untuk melarikan diri.

Melihat tingkah lakunya Malaikat Elmaut segera berseru: "It Boen Kao. selama ini kau bergerak dengan memakai merek kalangan lurus, siapa sangka perbuatanmu benar2 mengerikan dan tidak kenal peri kemanusiaan. loohu akan sekalian membereskan dirimu "

It Boen Kao sadar tak mungkin baginya bisa lolos dari tempat itu dalam keadaan selamat, ia lalu mengancam:

"Kalau kau tidak suka melepaskan diriku Coe Hong Hong serta putrinya pun akan kubunuh mati "

"oooouw silahkan, silahkan kebetulan sekali kalau memang ingin kau bunuh mereka berdua, dari pada nanti aku harus kerepotan sendiri. memangnya mereka ada permusuhan dengan diriku " sahut simalaikat elmaut tenang saja. Air muka It Boen Kao kontan berubah hebat.

Si Malaikat elmaut bergerak kilat, ujung bajunya di kebas kedepan, tubuh sijago arak dari Lam-hay ini seketika roboh keatas tanah, urat nadinya tahu2 sudah kena dicengkeram.

Betapa dahsyatnya ilmu silat yang dimiliki orang ini. membuat semua orang jadi terkesiap. siapapun tidak tahu siapakah sebenarnya si Malaikat Elmaut ini ?

"Lam-kong Pak, bawa kemari sikeparat cilik itu " perintah sang malaikat elmaut.

"Seandainya cianpwee hendak melepaskan dirinya, maka Boanpwee tidak dapat memenuhi harapan tersebut"

"Kau salah besar, terhadap manusia keji macam ini terlalu enak kalau diberi kematian yang utuh, pun-Sin punya suatu cara yang bagus sekali, agar ia merasakan siksaan batin dalam kolong langit ini, agar ia bisa bertobat dan melepaskan jalan kejahatan kembali kejalan yang benar " "Pak-jie " ujar Sun Han Siang. "Kalau memang tokoh lihay ini ada cara untuk menundukkan bajingan itu, turuti saja permintaannya "

Lam-kong Pak segera menarik Suma Ing untuk digusur kehadapan si Malaikat El maut.

Dari dalam sakunya simalaikat elmaut segera ambil keluar dua buah borgol yang memancarkan cahaya keemasan, lalu salah satu diantaranya dijepitkan kearah tulang Pie Pa Kut diatas tubuh Lam-hay Cioe Khek.

Diikuti borgol kedua dijepitkan pula ke arah tulang Pie Pa Kut dari Suma ing.

Borgol tersebut bentuknya lebih kasar daripada borgol biasa, entah dibuat dari apa. diantara dua borgol tersebut disambung oleh sebuah rantai yang panjangnya dua depa dan memancarkan cahaya keemasan-

"Hanya mengandalkan kedua borgol tersebut serta seutas rantai apakah bisa menundukkan perbuatan mereka?" tanya Lam-kong Pak kurang percaya.

"Tidak salah, borgol serta rantai ini dibuat dari lima macam sari emas yang dicampur dengan batu Kiem Kong sak, sekali pun memakai golok mustika ataupun pedang mustika juga tidak akan mampu mematahkannya. apa lagipun-sin sudah menyumbat jalan darah cian-cing-hiat mereka, asalkan sedikit menggunakan tenaga maka mereka akan merasakan kesakitan yang luar biasa, aku rasa mereka tidak akan berani berbuat jahat lagi."

Lam-kong Pak serta Sun Han Siang merasa kurang leluasa untuk menyatakan tidak setuju, merekapun lantas membungkam.

Dalam pada itu si Malaikat elmaut telah menepuk kedua orang bajingan itu seraya berseru: "Ayoh enyah dari sini kesempatan ini merupakan kesempatan terakhir buat kalian untuk bertobat "

Kedua orang itu dengan keadaan mengenaskan segera lari turun dari atas loteng dan melarikan diri.

Sepeninggalnya kedua orang itu. si Malaikat elmaut berjalan menghampiri Coe Hong Hong dan putrinya, dalam dua kali tabokan ia telah menyadarkan kedua orang itu.

"Mengenang mutiara air mata bercucuran hati gemas mengapa tak berjumpa sebelum menikah, jodoh yang terkutuk ini telah berakhir, janganlah mencari kekesalan buat diri sendiri. " seru malaikat elmaut.

Selesai berkata ia enjot badan melayang keluar dari jendela dan lenyap dari pandangan.

Sun Han Siang serta Coe Hong Hong sama2 berseru kaget: "Aaaaah. simanusia tembaga "

Untuk mengejar tidak sempat lagi. terpaksa mereka berdiri mendelong sambil bertukar pandangan sekejap.

Tiba2 Coe Hong Hong mendengus. "Perempuan rendah, tentu kaulah yang bikin permainan busuk dalam arakku ini

?^

"Salah " sela Lam-kong Pak dengan suara berat. "orang yang mencampuri arak kalian dengan obat pemabok adalah Suma Ing serta sijago arak dari Lam-hay It Boen Kao. pelayan yang melayani kalian tadi bukan lain adalah hasil penyaruan dari It Boen Kao."

Coe Hong Kong tetap tak mau percaya, terpaksa si ciang ooh berdarah menceritakan duduknya perkara.

Terdengar Sun Han Siang berkata: "Seandainya bukan Pak-jie yang berhasil menangkap Suma Ing, Hmmm kalian berdua sudah. " "Hmmm aku si tua sudi menerima kebaikan putramu,tidak akan rela menerima kebaikan dari kau siperempuan rendah " teriak Coe Hong Hong.

"lbu sudah jangan bertengkar." seru Coe Li Yap dengan suara keras. "Putrimu yang tergencet ditengah jadi serba salah "

"Bagaimana baru tidak menyulitkan dirimu ?"

Coe Li Yap tidak menjawab, ia melirik sekejap kearah Lam-kong Pak sedangkan sianak muda itupun melirik sekejap kearahnya.

"Adik Pak" bisik si ciang ooh berdarah, "Sana hampiri dirinya dan hibur hatinya yang sedang sedih "

"Pak-jie" kembali Sun Han Siang menimbrung. "Kalau kau merasa kurang banyak aku pun tidak bisa menghalangi maksudmu "

Ucapan ini sangat menyinggung perasaan Coe Hong Hong, ia lantas berteriak keras:

"Putriku sudah mengikat janji lebih dahulu dengan dirinya, banyakpun tidak bisa jadi lagi pula putriku yang pertama2 mengikat hubungan lebih dahulu dengan dirinya"

Ucapan ini begitu diutarakan, Coe Li Yap jadi jengah. dengan wajah merah padam ia jatuhkan diri kedalam pelukan ibunya.

"Aaaaah. . .ibu. . ." serunya lirih.

"Nona Coe yang terhormat" seru Lam-kong Pak kemudian. "Seandainya kau pandang diriku, nah. silahkan datang kemari”

Air muka Coe Li Yap berubah hebat. suatu penghinaan hawa gusar segera meluap memenuhi benak gadis itu. "Sungguh besar ucapanmu. kau anggap dikolong langit cuma ada kau seorang lelaki saja ?" teriaknya.

"Mula2 bukankah kau sendiri yang menyatakan hendak memutuskan hubungan ini, bahkan begitu tegas sewaktu kau ucapkan kata2 tersebut."

"Hmmm. Cayhe bertindak tidak lebih hanya karena ingin melindungi nama baikmu belaka."

"Adik Pak. mana boleh kau ucapkan perkataan semacam itu ?" tegur Yu chen.

"Hmmm. sepasang biji mata orang lain tumbuh diatas batok kepala, apakah kau suruh aku Lam-kong Pak merengek2 dan merendahkan diri?"

Coe Hong Hong yang selama ini membungkam. saat ini pun tak dapat menahan hawa gusarnya. ia berseru: "Kalian ibu dan anak bukan manusia, sekalipun selama hidup puteriku tidak kawinpun tidak akan kujodohkan dengan keparat cilik itu "

Habis berkata ia tarik tangan Coe Li Yap dan diajak berlalu dari ruangan itu.

"Adik Pak. bukankah aku menegur dirimu. tidak sepantasnya kau ucapkan kata2 sekasar dan seketus itu terhadap seorang gadis " tegur Yu chen kembali.

Lam-kong Pak tidak menjawab, ia bungkam seribu bahasa.

Suasana jadi hening dan sunyi senyap. . . .

Akhirnya Sun Han Siang buka suara lebih dahulu memecahkan kesunyian tersebut. katanya:

"orang yang menamakan diri si Malaikat Elmaut tadi bukan lain adalah salah satu di antara tiga manusia tembaga, entah siapakah dia ?" "Tidak salah" Lam-kong Pak membenarkan, "Sewaktu berjalan tadi ia perdengarkan suara ketukan yang nyaring, sayang pada waktu itu aku tidak ambil perhatian "

"Kalau ditinjau dari beberapa baris perkataannya yang ditujukan kepada Coe Hong Hong, kemungkinan besar dia adalah ayahmu. "

Lam-kong Pak terkesiap.

"Apakah ayahku benar2 pernah terjadi suatu affair dengan dia. "

"Aaaaai. . . .dari beberapa bait sair yang ia ucapkan, seharusnya kau paham sendiri bukan?"

Padahal sejak semula Lam-kong Pak telah menduga. antara ayahnya serta si Naga Pengasingan tentu pernah terjadi hubungan Cinta yang tidak semestinya, hanya ia tak tahu perselisihan apakah yang telah terikat antara dia dengan ibunya ?

"Sekarang Liok Mao Pang pangcupun tidak mau lepaskan ketiga orang manusia tembaga tersebut, kita harus segera menemukannya kembali" akhirnya sianak muda itu berkata.

"Kecuali menemukan ketiga orang itu, kitapun harus berusaha untuk mendapatkan senjata Payung Sengkala tersebut, seandainya kau bisa miliki senjata mustika tersebut maka tidak sulit bagimu untuk menyapu kawanan iblis dan meratakan perkumpulan Liok Mao Pang dari muka bumi "

Sun Han Siang merandek sejenak. kemudian sambungnya: "Ayoh berangkat, kita berpisah kembali jadi dua rombongan, aku akan membawa Siang-jle seorang, sedang kalian bertiga jadi satu rombongan, tiga hari kemudian kita berjumpa muka diatas jembatan Lok Yang pada kentongan ketiga " selesai berkata ia lantas berlalu bersama Pek-li Siang.

Sepeninggalnya nyonya itu, terdengar Loo Liang Jen mengeluh kembali "Aduuuh. . .payah, aku belum makan kenyang."

"Tinggalkan uang diatas meja dibawa sana tersedia banyak makanan, kau pergilah sendiri " kata Yu chen "sekalian bebaskan jalan darah pemilik rumah makan serta pelayan-pelayannya dari pengaruh totokan "

Lam-kong Pak serta Yu chen menanti ditempat luar, tidak lama kemudian Loo Liang Jen telah muncul sambil membawa sebuah kantongan besar, demikianlah sambil bersantap mereka bertiga melanjutkan perjalanannya menuju kegunung Bong-san.

Rembulan muncul lambat2 diufuk timur, saat itu kentongan ketiga sudah lewat, Lam-kong Pak melanjutkan perjalanan sambil bergandengan tangan dengan Yu chen, hubungan mereka tampak mesra sekali.

Cinta memang datangnya cepat dan sukar dibendung, mereka berdua akhirnya duduk diatas tanah sambil memadu cinta, sedangkan Loo Liang Jen pun mengerti keadaan, ia menjauhi sepasang muda mudi itu dan duduk menanti sambil makan daging ayam panggangnya yang dibawa.

"Adik Pak. aku merasa sangat bahagia." bisik Yu chen sambil bersandar dalam pelukan Lam-kong Pak. "Se-akan2 aku sedang berbaring ditengah mega. . .aku. .aku. . .merasa amat gembira. "

"Akupun demikian juga , enci chen, kau pastilah seorang istri yang baik. seorang istri yang setia"

"Mungkin enci terlalu cinta kepadamu. maka sewaktu bertemu untuk pertama kalinya dalam benteng Hwee Him Poo, pada waktu itu juga enci tidak memikirkan kepada siapapun, aku rela menempuh bahaya maut dan melakukan perbuatan yang mengkhianati perkumpulan Liok Mao Pang."

"Enci chen kau masih ingat ketika waktu itu aku menaruh salah paham kepadamu?? sebenarnya apa yang telah terjadi ?"

"Sebenarnya persoalan ini ingin kuterangkan kepadamu sejak semula" Bisik Yu chen. "Hanya sayang selama ini tak ada kesempatan kesemuanya ini tidak lain adalah permainan busuk dari Siauw-Hong pelayan dari Liuw Hwie Yan sebelum kejadian itu Liuw Hwie Yan sendiri sama sekali tidak tahu "

"Eeeei. . .mengapa siauw-hong berbuat demikian ?" "Tidak  lain  ia  ingin  menjodohkan  slocianya  dengan

dirimu masih ingatkah sewaktu kau  hendak  naik  ketempat

tidur malam itu? bukankan Siauw Hong memberi secawan air teh kepadamu dan memaksa kau untuk minum air tersebut sampai habis ? nah. penyakitnya justru terletak pada air teh yang kau minum itu "

"Tidak salah aku masih ingat sebenarnya waktu itu aku tidak ingin minum, tetapi siauw-Hong bilang setelah banyak makan2an yang berlemak lebih baik minum air teh tersebut siapa sangka kepalaku jadi pening tujuh keliling. sungguh mati ketika itu aku sama sekali tidak menyangka kalau kejadian ini adalah hasil permainan setan dirinya "

"Setelah kau jatuh tidak sadarkan diri, maka dayang itu menggendong dirimu dan dibawa masuk kedalam kamar Liuw Hwie Yan-" Ujar Yu chen lebih lanjut.

"Waktu itu Liuw Hwie Yen sendiripun merasa amat kaget, bahkan menegur Siauw Hong mengapa berbuat demikian? setelah Siauw-Hong menerangkan bahwa ia ada maksud menjodohkan mereka berdua lantas tutup pintu dan berlalu."

"Lalu. . .lalu apa yang ia lakukan?" tanya Lam-kong Pak tergagap. wajahnya berubah merah jengah.

"Berdiri pada pihak perempuan, aku merasa simpatik perempuan aku merasa simpatik terhadap dirinya. sebab aku tahu betapa cintanya gadis itu kepadamu. setelah berpikir dan ragu2 setengah harian lamanya. akhirnya ia ambil keputussn."

"Apa keputusannya ?"

"Masa kau masih belum tahu? ia bermaksud memberikan benda yang dianggap paling berharga bagi seorang gadis kepada dirimu "

Diam2 Lam-kong Pak merasa hatinya amat sedih, ia pernah menerima budi dari Liuw Hwie Yan dan merasakan bahwa dia adalah seorang gadis yang baik.

Tetapi ia merasa tidak terlalu baik dan kurang simpatik apabila ia menggunakan cara tersebut untuk mendapatkan seorang lelaki.

"Pada saat itulah aku lantas menegur dari luar jendela" sambung Yu chen kembali. "Aku maki dia sebagai seorang perempuan yang tidak tahu malu, dengan cepat ia meloncat keluar dari jendela, ambil kesempatan itulah aku menolong dirimu. sungguh tak nyana sama sekali kau malah anggap diriku. "

Lam-kong Pak tidak membiarkan gadis itu meneruskan kata2nya, bibirnya segera ditempelkan keatas bibir Yu chen yang kecil mungil dan menciumnya penuh kemesrahan. "Sudahlah tak usah bicara lagi, Enci chen seandainya kau adalah dia apakah kaupun ...”

  oo ooo oo  -

"HMMM " tiba2 suara dengusan dingin berkumandang dari sisi mereka. Lam-kong Pak berdua dengan cepat berpisah dan alihkan sinar matanya kearah mana berasalnya suara tersebut.

Tampak Cioe Cien Cien serta Cioe Hujien dengan pandangan yang sangat dingin telah muncul dihadapan mereka.

"Lam-kong Pak " bentak Cioe Hujien penuh kegusaran "Setelah ada yang baru. apakah kau telah melupakan yang lama?"

"Manusia tiada beda antara yang baru dan yang lama, tetapi Cayhe tidak bakal sudi menerima putri musuh besarku sebagai kekasih" menjawab Lam-kong Pak lantang.

"Kau benar2 tidak mau ?"

"sekali kukatakan tidak mau selamanya. tidak mau " "Lam-kong Pak, kau. . .kau. . . ." seru Cioe Cien Cien

Cengan air mata jatuh berlinang.

"Plaaaak. . . ." tidak ampun lagi sebuah tamparan bersarang telak diatas wajah sianak muda itu.

"Cioe Cien Cien. kalau kau ingin tampar diriku. ayoh cepat tamparlah" teriak Lam-kong Pak sambil menahan rasa sakit dipipinya. "Kecuali malam ini, kau tiada kesempatan lagi untuk berbuat demikian"

"Lam-kong Pak, beranikah kau menerima tantanganku untuk berduel dalam lembah sana?" tantang Nyonya Cioe.

"lbu. . .kau. . jangan. " "Kau tak usah turut Campur, bagaimana pun juga ia tak bakal maul dirimu lagi ibumu tak bisa lepaskan dirinya begitu saja"

"lbu kalau kau hendak mencelakai jiwanya, aku. . .aku hendak. "

"Kau hendak apa? apakah kau sudah lupa bagaimanakah kematian ayahmu ? Hmm ia dapat membinasakan ayahmu dengan cara yang demikian keji, demikian ganasnya. apa kau anggap ia masih mencintaimu ? apakah kau masih dianggap olehnya?"

Cioe Cien Cien membungkam dalam seribu bahasa walaupun ia sadar ayahnya yang salah. iapun merasa tidak sepantasnya Lam-kong Pak turun tangan membinasakan ayahnya dengan cara yang begitu kejam.

"Lam-kong Pak berani tidak kau terima tantanganku ?" kembali Nyonya Cioe membentak.

"lbu.      " teriak Cioe Cien Cien.

Belum habis ia menjerit, Cioe Hujien telah turun tangan menotok jalan darahnya.

"Bangsat kalau kau berani, ayoh ikuti diriku " jengeknya sambil tertawa dingin-

Tanpa berpaling lagi sambil mengepit tubuh Cioe Cien Cien Nyonya Cioe itu bergerak menuju kelembah gunung

"Hmmm kau anggap aku takut kepadamu ?" teriak Lam kong Pak, ia merasa amat tersinggung.

"Adik Pak. sudahlah tak usah marah-marah." Cegah si

Ciang-ooh berdarah. "Terhadap seorang perempuan kau harus mengalah, berbuat demikian bukanlah suatu pekerjaan yang memalukan apalagi Cioe Cien Cien masih bersikap baik kepadamu " Pada saat ini Lam-kong Pak sudah menyadari betapa ramah dan besar jiwanya Yu Chen, bukan saja ia tidak Cemburu seperti gadis2 lain bahkan ia bisa menyadari keadaan lawan tanpa terasa ia semakin mencintai gadis ini.

Tiba2 terdengar suara tantangan dari Cioe Hujien berkumandang datang lagi dari dalam lembah:

"Lam-kong Pak, kalau kau bukan cucu kura2 ayoh datang kemari "

Lama kelamaan Lam-kong Pak tak dapat menahan diri lagi. ia segera berkelebat menuju kelembah gunung itu diikuti Yu Chen serta Loo Liang Jen dari belakang

Setibanya didasar lembah. sianak muda itu berdiri tertegun. kiranya diatas permukaan menggeletak puluhan sosok mayat manusia, mereka menggeletak malang melintang seakan-akan belum lama dibunuh orang.

Mereka bertiga segera melayang ketengah mayat2 itu, tegur Lam-kong Pak dengan suara berat:

"orang2 ini mati ditanganmu semua ?"

Mendadak sinar matanya berhenti diatas wajah sesosok mayat yang menggeletak diatas tanah itu, hatinya tergetar keras sebab ia kenali mayat itu sebagai Pat Pit Loei Kong atau sidewa Guntur Berlengan delapan Si Put Sioe dari perkumpulan Liok Mao Pang.

Ketika ia melanjutkan sapuannya ia semakin terperanjat sehingga tanpa terasa menjerit tertahan, kiranya mayat2 yang menggeletak diatas tanah kebanyakan adalah tokoh2 sakti dari perkumpulan Liok-Mao Pang, antara lain terdapat si Hek Teng Tui Hun atau Lampu hitam pengejar Sukma Leng cing Cioe. Boe Siang To atau Golok tanpa tandingan Hong Gwan, "Thiat Sauw-co" atau si sapu baja Kiem Kioe serta Thiat Pan-Teng atau si bangku besi Auw Put Kay sekalian-

Bahkan sisetan gantung hidup Gouw Chiet serta wakil ketua si Daging Lima Warna oei Hun pun berada diantaranya.

Lam-kong Pak tidak percaya kalau Cioe Hujien memiliki kepandaian selihay itu sehingga bisa membinasakan begitu banyak tokoh-tokoh sakti. kecuali jagoan yang mempunyai payung Sengkala. maka hanya si Naga Pengasingan serta ibunya yang mampu berbuat demikian-

Sementara Lam-kong Pak masih merasa terkejut bercampur curiga, mendadak gelak tertawa aneh berkumandang dari delapan penjuru, mayat2 yang semula menggeletak malang melintang diatas tanah bersama2 meloncat bangun dan mengurung mereka rapat-rapat.

"Cioe Hujien. inilah rencana yang telah kau siapkan sejak semula"" jengek Lam Kong Pak dingin.

"Tidak salah" Sahut Cioe Hujien sambil tertawa seram. "Sebenarnya aku situa ingin membereskan persoalan tersebut diantara kita sendiri, siapa sangka kau bajingan cilik berjiwa binatang, kau tega meninggalkan putriku. maka terpaksa. . . .heee. . .heeee. . . .aku menggabungkan diri dengan perkumpulan Liok-Mao pang "

"Haaaa. . .haaaa. . .haaaa. . . .kau anggap setelah mempersiapkan jago dalam jumlah banyak lantas bisa mengapa-apakan diriku?" teriak Lam-kong Pak sambil tertawa ter-babak2.

"Hmmm ? aku rasa kau tidak bakal bisa lolos dari keadaan hidup " pada saat itulah si Daging Lima warna pun sambil tertawa aneh berseru: "Pangcu telah turunkan perintah, ini hari kau keperat cilik harus ditangkap. baik dalam keadaan hidup maupun mati"

Begitu ucapan tersebut diutarakan keluar puluhan jago ber-sama2 menerjang kedepan.

"Enci Chen, kau harus ber-hati2 " pesan sianak muda itu kepada ciang ooh berdarah.

Dalam pada itu ia telah melancarkan sebuah babatan kearah sidaging lima warna, ditengah bentrokan dahsyat tubuh sidaging lima warna tergetar mundur lima langkah lebar.

Dipihak lain Loo Liang Jen pun mulai beraksi, bagaikan sebuah pagoda tinggi ia maju membabat, dua orang gembong iblis yang berada didekatnya segera terlempar sejauh tujuh delapan langkah kebelakang.

Yu Chen pun bukan pelita yang kekurangan minyak. kecuali sidaging lima warna serta sisetan gantung hidup tak seorangpun diantara sisanya adalah tandingan gadis ini.

Dalam sekejap mata pasir debu beterbangan memenuhi angkasa, sambil mengempit tubuh Cioe Cien Cien nyonya Cioe pun ikut menyerang dengan sigenap tenaga kearah Lam-kong Pak. ilmu yang digunakan adalah Tong Thian Pauw-Hang sedang arah yang dituju adalah tempat2 bahaya.

Walaupun anggota perkumpalan Liok mao Pang berjumlah banyak, namun tak seorang pun diantara mereka bisa berbuat sesuatu atas diri Lam-kong Pak yang memeliki kepandaian lihay, dia seorang diri menghadapi empat orang musuh, dalam pertahanan tetap ada penyerangan lihaynya luar biasa. Sedangkan Loo Liang Jen serta Yu Chen pun bertahan dengan segenap tenaga, untuk sementara mereka masih bisa mempertahankan diri.

Selama ini memandang diatas wajah Cioe Cien Cien, Lam-kong Pak tidak menyerang diri Cioe Hujien dengan segenap tenaga. ia hanya paksa perempuan itu terdesak mundur belaka, siapa sangka nyonya Cioe sudah terlanjur membenci sianak muda ini hingga merasuk ketulang sumsum. serangan yang dilancarkan makin lama semakin ganas.

Terutama sekali tenaga dalam dari sidaging lima Warna serta sisetan gantung hidup yang sempurna, apabila Lam kong Pak tidak turun tangan bersungguh2, niscaya ia bakal menderita kerugian besar.

Sambil membentak keras ia segesa mengeluarkan ilmu payung Sengkala jurus kedelapan, tampaklah serentetan cahaya merah berbentuk payung membentang dan mengurung diatas batok kepala si daging Lima Warna, diikuti dengusan berat dari wakil pangcu Perkumpulan Liok-Mao-Pang ini, dengan sempoyongan badannya mundur lima enam langkah kebelakang dan muntah darah segar.

Lam-kong Pak putar badan sambil melancarkan sebuah serangan kembali, Cioe Hujien menjerit ngeri. badannya terpental sejauh tiga tombak dari kalangan dan menggeletak tidak berkutik diatas tanah.

Melihat rekannya unjuk kesetiaan, semangat Loo Liang Jen berkobar. Braaak beruntun ia melancarkan dua serangan berantai membuat sisapu besi Kiem Kioe dan Golok tanpa tandingan Hong Goan terpental sejauh dua tombak dan roboh tak berkutik. Melihat rekannya rontok. lampu hitam Pengejar sUkma membentak keras, sepasang tangannya diayan berbareng. puluhan bUah lampu lentera berwarna hitam segera meluncur kedepan mengurung seluruh tubuh Lam-kong Pak. "Adik Pak, hati2." tertak Yu chen-

Lam-kong Pak tertawa dingin, sekali lagi ia mengeluarkan jurus kedelapan dari ilmu Payung Sengkala. Braak ditengah bentrokan dahsyat puluhan buah lampu lentera berwarna hitam itu hancur ber-keping2 dan rontok keatas tanah, silampu hitam pengejar sUkma sendiri terpental sejauh satu tombak lebih dari kalangan-

"Tahan " tiba2 terdengar suara bentakan dahsyat menggema membelah angkasa,

Tampak Liok-mao Pang Pangcu tahu2 sudah berdiri kurang lebih tiga tombak disisi kalangan-

Kawanan iblis itu segera mengundurkan diri dan berdiri disisi ketuanya.

"Lam-kong Pak " terlak ketua perkumpulan Liok Mao Pang kemudian "Pertarungan kita sewaktu berada dalam pertemuan puncak telah dikacaukan oleh hadirnya tiga manusia tembaga. malam ini bulan bersinar terang, angin malampun berhembus sepoi2, mari kita langsungkan kembali suatu pertarungan"

"TiDAK salah. kaupun memang seharusnya mengakhiri pertarungan bagi kawanan kurcacimu. bicara terus terang. dalam perkumpulan Liok Mao Pang kecuali kau seorang. lainnya hanya gentong nasi belaka. tak tahan terhadap sebuah pukulanpun "

"Sungguh besar bacotmu" seru ketua perkumpulan Liok Mao Pang sambil tertawa seram. "Asal kau bisa menerima tiga puluh jurus serangan dari pun pangcu, maka mulai detik ini pun pangcu akan menghindar setiap kali berjumpa dengan kau. tapi kalau kau tidak sanggup menghadapinya. maka disinilah tempat kuburmu "

Lam-kong Pak mendengus dingin, ia serahkan Yu chen kepada Loo Liang Jen dan berpesan agar mereka siap sedia, kemudian baru sahutnya:

"Kalau andai ingin bergebrak secara adil, silahkan turunkan perintah dan undurkan kurcaci2 itu sejauh sepuluh tombak dari tepi kalangan ini "

"Suruh dia mengundurkan diri sejauh sepuluh tombak masih terialu bahaya bagi keselamatan jiwanya" kata Liok Mao Pang Pangcu. "Pun pangcu akan perintahkan mereka untuk meninggalkan lembah ini demi adil serta mencerminkan kebesaran jiwaku " la lantas berpaling dan teriaknya keras2:

"Kalian segera mengundurkan diri dari lembah ini dan cepat pulang kemarkas "

"Pangcu meskipun ilmu silat yang kau miliki dahsyat dan sudah menggetarkan delapan penjuru, tidak sepantasnya kalau kau bertindak gegabah " kata si daging Lima warna memperingatkan.

"Tutup bacotmu " hardik sang ketua dari perkumpulan Bulu Hijau keras2. "Satu kali lagi ka upentang bacotpun pangcu segera musnahkan dirimu dari muka bumi "

Si Daging Lima warna bergidik, dengan memimpin anak buahnya segera mengundurkan diri dari lembah tersebut, berikut Cioe Hujien pun ikut berlalu dari sana.

"Nah sekarang kita boleh mulai bergebrak " seru Lam kong Pak sepeninggalnya orang2 itu. Jurus pertama dari ilmu sakti Payung Sengkala segera dilancarkan kedepan.

Bluuum " kedua orang itu sama2 mundur satu langkah kebelakang, diikuti bentrokan2 nyaring saling susul berkumandang diseluruh angkasa memantul keempat penjuru. dua puluh jurus kemudian Lam-kong Pak telah dipaksa mundur tiga langkah kebelakang, diam2 ia merasa amat terperanjat.

Ia merasa bahwa ilmu silat yang digunakan gembong iblis tersebut rada mirip2 dengan ilmu sakti Thian Mo San namun tidak seluruhnya sama. lagi pula tenaga dalam yang ia miliki amat sempurna, kalau dibandingkan dengan dirinya maka ia masih selisih satu tingkat.

"Tunggu sebentar " tiba2 sang ketua dan perkumpulan Liok Mao Pang menarik kembali serangannya. "Eeeei. .

.keparat cilik sebenarnya kau lebih suka nona cilik yang mana si?"

"Ini urusan pribadiku tak usah kau ikut campur " jawab Lam-kong Pak ketus setelah tertegun sejenak.

"Keparat cilik, tak usah keras kepala katakan saja terus terang sebab hal ini ada kebaikannya bagimu "

"Kalau aku tidak suka bicara, kau ingin berbuat apa?" "Menurut Kau. bagaimana dengan Coe Li Yap ?"

"Sudah kukatakan, persoalan ini tak usah dicampuri olehmu. Lihat serangan "

"Bluuuum. . . ." ditengah bentrokan dahsyat yang memekikkan telinga, sang ketua dari perkumpulan Liok Mao Pang terdesak mundur satu langkah kebelakang. Tak urung kejadian ini membuat ia naik pitam. teriaknya penuh amarah: "Keparat cilik. Memangnya kau cari mati?" Jurus aneh berhamburan diangkasa, deruan angin puyuh men-deru2 menyapu permukaan Bluuum. . . kembali terjadi bentrokan dahsyat, kali ini Lam-kong Pak terdesak mundur tiga langkah lebar, hatinya jadi terkesiap. pikirnya:

"Sungguh lihay gembong iblis jni. aku harus her hati2

dalam menghadapi dirinya."

Sementara ia siap melancarkan serangan dengan segenap tenaga tiba2 terdengar suara gemuruh rantai yang amat memekikkan telinga berkumandang datang,
DONASI VIA TRAKTEER Bagi para cianpwe yang mau donasi untuk biaya operasional Cerita Silat IndoMandarin dipersilahkan klik tombol hati merah disamping :)

Posting Komentar