Suma Ing tak berani berlaku ayal, iapun mengeluarkan jurus kedua 'Hwee San Toa cang' menyambut datangnya serangan tersebut.
"Bluuuummm ..." sekali lagi terjadi ledakan dahsyat ditengah angkasa. sudut panggung kembali ambruk berantakan, debu pasir beterbangan hingga tujuh delapan tombak tingginya dari permukaan-Dalam bentrokan kali ini. kedua orang itu kembali tergetar mundur tiga langkah kebelakang, siapa pun tidak berhasil mendapatkan keuntungan dalam bentrokan tersebut.
Lam Kong Pak yang menyaksikan jalannya pertarungan, semakin gelisah lagi. hatinya dag dig dug dan sangat tidak tenteram.
Suma Ing membentak keras. ia mengeluarkan jurus ketiga Ban San Tiuw Thian-atau selaksa Payung menengok kelangit.
Coe Lie Yap kumpulkan tenaga lweekangnya sampai sepuluh bagian, mengikuti pihak lawan ia pun mengguna kanjurus ketiga menyambut datangnya serangan lawan,
"Braaaaak . . ," seluruh permukaan tergetar keras, seketika itu juga angin puyuh menyambar keempat penj uru.
Kali ini Coe Lie Yap mundur kebelakang setengah langkah lebih banyak dari pihak lawan, ia sangat gusar. jurus keempat 'Loei Sau Poe cau' atau Payung Geledek Menyinari Jagad segera dikeluarkan,
Siapa sangka dalam benak Suma Ing sudah muncul niat jahat. ia tidak mengeluarkan jurus keempat sebaliknya mengerahkan jurus kelima San Kay Pat Huang atau Payung Sakti Mengurung Delapan Penjuru.-Jurus2 sakti ilmu Thian Mo San-ini semakin keatas angkanya semakin dahsyat, bahkan jurus berikutnya merupakan jurus tandingan dari sebelumnya.
"Bluuuummm . . ." sekali lagi terjadi ledakan dahsyat, panggung tersebut sudah mulai berantakan, para penonton lari serabutan menghindarkan diri dari serangan nyasar. debu dan pasir beterbangan bagaikan hujan deras . . , . ,
Coe Lie Yap terpukul mundur sejauh lima langkah, sedangkan Suma Ing hanya mundur tiga langkah belaka. "Bajingan tengik kau benar2 seorang manusia yang tak tahu malu"
"Dalam pertarungan sengit, masing2 pihak berusaha membinasakan lawannya. kalau kau merasa bukan tandingan, Cepatlah ambil kesempatan ini mengundurkan diri “
“Hmmm. , kalau kau punya kepandaian, ayoh keluarkan semua "
Jelas Coe Lie Yap tak mau turun tangan lebih dulu sehingga memberi keuntungan bagi pemuda tersebut.
Teatu saja Suma Ing pun tahu apa sebabnya gadis itu tak mau turun tangan lebih dahulu, tapi ia tidak ambil perduli, ditengah bentakan keras. jurus keenam 'It San Coe Thian' atau Payung Sakti penyangga langit segera dilancarkan keluar.
Coe Lie Yap tak mau cari keuntungan dengan cara licik, walaupun ia tahu dalam hal tenaga lweekang ia masih kalah setingkat dari lawannya. iapun menggunakan jurus keenam.
Siapa sangka ketika jurus tersebut digunakan sampai tengah jalan, tiba2 terdengar Suma Ing tertawa seram,
"coba kau lihat jurus seranganku ini " teriaknya.
Belum habis bicara, serangannya telah berubah dengan menggunakan jurus ketujuh 'San Hun Im Yang' atau Payuag pemisah Im dan Yang.
Coe Lie Yap benar2 naik pitam. pikirnya: "Kalau memang kau duluan yang tidak punya malu, dan tiap kali main licik. kenapa aku harus kukuh pegang aturan? "
Dengan menghimpun tenaga sepuluh bagian-ia melancarkan sebuah serangan dengan jurus kedelapan 'Koei San Sin Kay' atau Payung Setan Pentang merekah. "bluuuuumm. . . Gelegarrrr. . ." pasir, debu serta batu kerikil beterbangan mengurung puluhan tombak sekeliling kalangan, panggung ambruk berantakan.
Dalam bentrokan ini tubuh Coe Lie Yap terpukul mundur sejauh satu tombak sedangkan tubuh Suma Ing terpental sampai satu tombak lebih tujuh delapan langkah, setelah mengeluarkan kuda2 sampai berulang kali, ia baru bisa menahan diri.
"Heeee. . .heeeee. . .heeee. . .sungguh tak kunyana kau sebagai seorang pelindung Hukum. ternyata cuma pandai main bokong belaka "jengek Suma Ing sambil tertawa dingin.
"Kau yang duluan tidak pakai aturan-Pun Hu-hoat kenapa harus membicarakan soal keadilan dan kebenaran dengan manusia macam kau "
"Baiklah mari kita adu serangan yang terakhir” “Adu yaa adu. siapa yang jeri padamu "
Kedua orang itu sama2 tak berani berlaku gegabah, tenaga lweekang segera disalurkan hingga mencapai puncaknya.posisi mulai diatur dan suatu duel yang maha dahsyat segera akan terjadi.
Lam kong Pak amat gelisah. ia siap maju kedepan.
Si Malaikat Raksasa yang menyaksikan hal itu, buru2 berbisik: "Kau jangan sembarangan turun tangan, kalau tidak maka kepandaian untuk menghidupkan kembali seseorang yang terkena ilmu hipnotis Tong Bian Toa Hoat bakal gagal kita dapatkan-lebih baik biarlah aku ."
Belum habis ia bicara, tampak kedua orang itu sama2 membentak keras, lambat2 telapak tangannya didorong kedepan. Simalaikat raksasa tak dapat bersabar lagi ia membentak keras suaranva laksana guntur membelah bumi. menggetarkan seluruh penjuru membuat kendang telinga semua hadirin terasa amat sakit.
Waktu itu Suma Ing sedang melancarkan serangan terakhirnya sampai separuh jalan tahu2 si Malaikat Raksasa telah berada dibelakang punggungnya dimana ia langsung mencengkeram pundaknya lalu diangkat ketengah udara.
Menyaksikan kejadian diluar dugaan ini, Coe Lie Yap tertegun-buru2 ia tarik kembali serangannya sambil membentak keras si Malaikat Raksasa: "Siapa kau? berani benar kau mengacaukan urusan dari Pun Hu Hoat. . .? ? "
"Kurang ajar." pikir si malaikat raksasa. "Sudah kutolong dirimu, kau malah menegur diriku. Hmmmm sungguh manusia yang tak tahu diri. . ." Tanpa banyak Cakap ia segera membanting tubuh Suma Ing keatas tanah.
Dengan gerakan ikan Lee hi meletik Suma Ing meloncat bangun. bentaknya keras: "Loo Liang Jen. berani benar kau menyusup kedalam perkumpulan kami. agaknya kau sudah bosan hidup? "
"Haaaa. . .haaaa. . .haaaa. . . ^"
Loo Liang Jen mendongak tertawa ter-bahak2, “Baru pantang makan barang berjiwa selama tiga hari sudah ingin terbang kenirwana belum lama kau Suma Ing datang keperkumpulan ini, nama serta kedudukanpun belum punya. sekarang berani mengatakan kata2 Jelek orang lain. Hmm. sungguh tak tahu malu."
"Tangkap mata2 " teriak Suma Ing keras2.
Seketika itu juga puluhan jago lihay bermunculan dan segera mengurung manusia raksasa itu rapat2. "Eeeeei. . .eeeeei. . .kalian dengarkan dulu perkataanku" seru si Malaikat Raksasa, "Aku datang kemari untuk menyerah "
"Siapa yang sudi mempercayai omongan setanmu? ? " jengek suma Ing sambil tertawa seram. "Tangkap mata2 ini "
Sudah setengah harian lamanya si Malaikat Raksasa harus menahan rasa dongkol ingin sekali ia bergerak melemaskan otot2. melihat munculnya beberapa orang jago lihay ia sambut kedatangan mereka dengan beberapa bogem mentah, dalam sekejap mata empat, lima orang jagoan telah roboh terjengkang.
"Tahan " bentak Coe Lie Yap keras.
Sebagai seorang Pelindung Hukum. perintahnya berat laksana bukit karang begitu bentakan tersebut diucapkan para jago segera berhenti bergerak.
“Hey. apakah kau hendak melepaskan mata2 itu? " teriak Suma Ing keras2.
"Diam kau " maki Coe Lie Yap. "Apa sangkut pautnya urusan ini dengan dirimu? Pun Hu-hoat sedang membereskan masalah perkumpulan kami sendiri, apa hakmu untuk ikut Campur? "
Seketika Suma Ing dibikin gelagapan dan tak bisa mengucapkan sepatah katapun. sebab pada saat ini ia memang tidak berhak untuk ikut buka suara. hatinya terasa amat gelisah, sebab ia tahu Loo Liang Jen adalah orang kepercayaan simajikan Pemilik Pegadaian Bu-lim.
Dan berarti kemungkinan besar si Majikan Pemilik Pegadaian Bu-lim pun berada disekitar sini. Sementara itu Coe Lie Yap tetah berpaling kearah Loo Liang Jen sambil menegur: "Kau berasal dari aliran mana? " "Pegadaian Bu-lim “
“Apa maksudmu datang kemari? " "Untuk menyerah"
"Jangan percaya dengan obrolannya " teriak Suma Ing keras2. "Dia adalah orang2 kepercayaan dari si Majikan Pemilik pegadaian Bu-lim”
“Lalu kau sendiri? " dengus Coe Lie Yap sambil melirik sekejap kearahnya.
Seketika itu juga Suma Ing dibikin bungkam dalam seribu bahasa, sebab hubungannya dengan si Majikan Pemilik Pegadaian Bu-lim jauh lebih erat.
Kembali Coe Lie Yap berpaling kearah si Malaikat Raksasa. katanya lebih jauh: "Aku minta kau menjawab sejujurnya, sebab kalau tidak hal ini tak akan mendatangkan kebaikan bagimu"
"Tentu saja aku akan bicara terus terang kepada rona Coe. ”
“Apa? bagaimana kau bisa tahu aku she Coe? ” “Hal ini. . .hal ini. "
"Bagaimana? " desak Coe Lie Yap lebih jauh.
“Harap kau suka mendekat. aku hendak memberitahukan akan nama seseorang kepadamu.”
“Kalau ingin bicara, utarakan saja dari. "
"Tidak bisa jadi, perkataan ini tidak boleh diketahui orang lain "
Ambil kesempatan itu Suma Ing segera menghasut: "Jangan percaya dengan omongan setannya. Sewaktu cayhe membawa puluhan orang datang kemari untuk bergabung dengan perkumpulan Liok Mao Pang, majikan Pemilik Pegadean Bu-lim telah berkata barang siapa yang tak ingin tetap tinggal boleh segera mengundurkan diri dari pegadaian Bu-lim, dan ia menyatakan hendak tetap tinggal disamping Majikan Pemilik Pegadaian Bu-lim. kini ia datang kemari hendak bergabung. Hmmms etan baru percaya kalau ia datang dengan maksud baik "
Coe Lie Yap mendengus dingin, kembali ia bertanya kepada Si Malaikat Raksasa: "Sebenarnya siapa kah kau? ”
“Si Malaikat Raksasa Loo Liang Jen “ “Apa maksudmu datang kemari? "
"Hendak menggabungkan diri dengan perkumpulan Liok Mao Pang "
Sementara itu Lam kong Pak yang ada disisi kalangan goyangkan tangannya berulang kali, si Malaikat Raksasa melirik sekejap kearahnya kemudian melengos.
Sejak semula Suma Ing sudah curiga kehadiran simalaikat raksasa tentu bukan seorang diri, sebab si malaikat raksasa selalu jalan ber-sama2 Lam Kong Pak. dan ia tidak percaya si malaikat raksasa seorang bisa mampu menyusup kedalam perkumpulan bulu Hijau ini.
"Hu-Hoat" segera ia berseru, "Kalau kau merasa tidak keberatan, persoalan kita bisa diundurkan sampai kemudian hari saja aku hendak memberitahukan satu masalah besar kepadamu "
“Hmmm persoalan apa yang hendak kau katakan kepadaku "
"Pernahkah kau mendengar dalam pertemuan perbuatan nama serta urutan kedudukan dalam dunia persilatan telah muncul seorang Bengcu baru? ” “Ehmmm, pernah kudengar “ “Tahukah kau siapakah orang itu? "
"Tahu atau tidak apa sangkut pautnya dengan dirimu? ” “Hmm dia adalah Lam Kong Pak "
"Kenapa? kau merasa tidak puas? " seru Coe Lie Yap. "Menurut apa yang pun Hu-hoat ketahui, bukankah kau menderita kekalahan total ditangannya? "
"Tidak salah tapi tahukah kau apa hubungannya dengan si Majikan Pemilik Pegadaian Bu-lim? "
"Apa hubungannya? " tanya Coe Lie Yap dengan hati tergetar. Jelas ia rada terperanjat.
"Mereka adalah ibu dan anak "
"omong kosong " hardik Coe Lie Yap keras2. meski begitu hatinya sakit seperti disayat dengan pisau tajam.
Ia mencintai Lam-kong Pak dengan segenap jiwa dan raganya, iapun membenci simajikan Pemilik Pegadaian Bu lim hingga merasuk ketulang sumsum, ia terikat dendam sedalam lautan dengan perempuan itu. sebab ia sudah bertemu dengan ibunya si Malaikat Payung Sengkala Coe Hong Hong, dan ibunya beritahu kepadanya orang yang memukul dia sampai terluka lalu merampas kitab pusaka Thian Mo-San-itu tempo dulu bukan lain adalah simajikan Pemilik Pegadaian Bu-lim.
Maka dari itu setelah mendengar kabar berita ini hatinya sangat terperanjat, ia tidak berharap apa yang didengar merupakan kenyataan. dan ia berharap apa yang dikatakan Suma Ing hanya isapanjempol belaka, Lam kong Pak bukan putra dari si Majikan pemilik Pegadaian Bu-lim. Kembali Suma Ing tertawa dingin tiada hentinya. "Bukankah kau tidak percaya? Heeee. . .heeee. . .heeeee. .
.saksi sudah berada dihadapanmu " katanya. "Siapa? "
"Si Malaikat Raksasa Loo Liang Jen "
Ucapan ini membuat si Malaikat Raksasa Loo Liang Jen tertegun, ia jadi serba salah. sebab apa yang diucapkan Suma Ing adalah kenyataan, ia tak tahu apa yang harus diucapkan pada saat ini, menjawab sejujurnya atau tidak? apa akibatnya kalau ia menjawab jujur?
"Loo Liang Jen, benarkah apa yang ia katakan? " tanya Coe Lie Yap.
Dengan perasaan tidak sengaja Loo Liang Jen melirik sekejap kearah Lam Kong Pak, ia berharap pemuda itu bisa memberi kisikan kepadanya.
Siapa sangka Lam Kong Pak sendiri pun belum berhasil mendapatkan petunjuk. ia tidak takut mendapat urusan-tapi takut membuat urusan semakin berantakan sehingga rahasianya terbongkar dan usahanya untuk mendapatkan cara penyembuhan Tong Ming toa Hoat mengalami kegagalan, hal ini bisa mengakibatkan ayahnya Lam-kong Liuw sepanjang masa tak bisa hidup kembali.
Ia Melihat Lam-kong Pak tidak memberikan reaksi apapun, si malaikat raksasa segera berteriak: "Ia sedang omong kosong, ngaco belo harap Hu-hoat jangan mempercayai obrolannya dialah putra asli dari si majikan pemilik pegadaian Bu-lim itu"
"Sudah dengar belum? " jengek Coe Lie Yap kemudian sambil tertawa dingin. "Eeei. . .orang she Suma. aku tahu kau adalah seorang manusia rendah yang tak berharga dan sampah masyarakat. aku percaya Lam-kong Pak bukan putra dari si Majikan Pemilik pegadean Bu-lim. perempuan rendah itu "
Ucapan ini mengobarkan darah panas di rongga dada Lam kong Pak, ia tidak akan membiarkan siapa pun menghina dan mengejek ibunya. segera ia berseru berat:
"Kau salah besar. menurut apa yang cay-he ketahui, Lam Kong Pak dengan simajikan pemilik pegadean Bu-lim benar2 punya hubungan sebagai ibu dan anak"
Coe Lie Yap serta si Malaikat Raksasa sama2 merasa kan hatinya tergetar keras. "Siapa kau? ? " hardik gadis itu.
"cayhe adalah seorang anggota dari pegadaian Bu-lim, kali ini ber-sama2 simalaikat raksasa meninggalkan keanggotaannya dari Pegadaian Bu-lim. ”
“Dia adalah Lam Kong Pak " tukas Suma Ing sambil tertawa seram,
Padahal Coe Lie Yap pun sudah kenali logat suara dari Lam Kong Pak. hanya ia tak berani memastikan-setelah mendengar suara dari Suma Ing barusan gadis itu baru melengak dan berdiri tertegun,
Kembali Suma Ing tertawa seram, "orang lain sudah mengakui bahwa hubungannya dengan si Majikan Pemilik Pegadaian Bu-Lim adalah ibu dan anak. Hu Hoat apakah kau masih belum percaya? "
Seluruh tubuh Coe Lie Yap gemetar keras ia berpaling lalu tanyanya kepada lam Kong Pak dengan suara berat: “Kau adalah Lam Kong Pak? "
"Tidak salah "
“Hubunganmu dengan si Majikan Pemilik Pegadaian Bu-lim adalah ibu dan anak? "
"Tidak salah" “Hu-Hoat, sekarang kau percaya bukan? " teriak Suma Ing sambil tertawa seram.
Seluruh tubuh Coe Lie Yap gemetar semakin menghebat, pelbagai pikiran memenuhi benaknya. berada dalam keadaan seperti ini ia tak tahu apa yang harus dilakukan?
si Majikan Pemilik Pegadaian Bu-lim punya ikatan dendam sedalam lautan dengan dirinya. dan justru ia sudah punya janji perkawinan dengan Lam-kong Pak. "oooh Thian kenapa kau mengatur diri kami secara begini? kenapa kau begitu tega mengatur kami macam begini? ? "
Menjumpai situasi tidak menguntungkan-Si Malaikat Raksasa segera berteriak keras: "Si Majikan Pemilik Pegadaian Bu-lim bukan orang jahat, aku Loo Liang Jen boleh menjadi saksi "
Kalau Loo Liang Jen tidak mengucapkan kata2 ini, mungkin keadaan masih bisa teratasi, justru kata2 ini amat menusuk perasaan Coe Lie Yap.
Karena perbuatan si Majikan Pegadaian Bu-lim tempo dulu. membuat ibunya harus menderita selama puluhan tahun didalam perut naga bertanduk tunggaL membuat mereka ibu dan anak harus berpisah selama banyak tahun.
Coe Lie Yap segera kertak gigi dan membentak keras: "Tangkap mereka "
Suma Ing meraung keras, pertama kali ia menerjang lebih dulu langsung menubruk ke arah Lam-kong Pak.
Selama beberapa bulan Lam-kong Pak sering malang melintang didalam dunia persilatan, sebagian besar anggota perkumpulan Liok Mao Pang pernah mendengar namanya.
Kini melihat Suma Ing saling berhadapan dengan Lam kong Pak, suasana segera tercekam dalam ketegangan. PADA saat ini pikiran Coe Lie Yap paling kalut, ia serba salah dibuatnya. dengan Lam-kong Pak gadis ini pernah ikat janji untuk hidup berdampingan sampai tua dan tidak memikirkan orang lain-Seandainya Lam Kong Pak terbukti benar2 adalah putra musuh besarnya. ia tak bisa memaafkan pemuda itu. . .mungkinkah hubungan tersebut harus diputuskan begitu saja?
"Yap-moay, kau harus mendengarkan penjelasanku lebih dahulu " teriak Lam-kong Pak dengan suara berat,
Sejak menjumpai Lam Kong Pak bermesraan dengan Pek li Siang sewaktu ada disela gunung Thay-san tempo dulu, Coe Lie Yap sudah membenci diri Lam Kong Pak, ia anggap pemuda tersebut sebagai seorang pemuda yang tidak bertanggung jawab dan serius dalam suatu perCintaan.
Kemudian ia berjumpa kembali dengan ibunya yang sudah lenyap selama puluhan tahun dari mulut Coe Hong Hong lah ia barutahu musuh besarnya adalah Majikan Pemilik Pegadaian Bu-lim.
Dan Kini ia tahu Lam Kong Pak adalah putra majikan Pemilik Pegadaian Bu-lim itu bahkan pemuda itu mengakui sendiri. hawa gusarnya sukar dikendalikan lagi. Terdengar Suma Ing tertawa seram.
"Lam-kong Pak " teriaknya. "Siksaan yang telah aku orang she-Suma terima sebentar lagi akan kukembalikan kepadamu berikut rentennya, Hmmm.."
agaknya Loo Thian Ya masih cukup cinta Coe Lie Yap yang selama ini bersemi dalam dadanya kini sudah hancur berantakan-ia tahu persoalan ini sama sekali tak ada hubungannya dengan Lam-kong Pak. tapi pemuda itu sudah mengakui sendiri sebagai putra kandung Majikan Pemilik pegadaian Bu-lim, hal ini membuat ia tak bisa menahan sabar lagi.
"Nona Coe " teriak Loo Liang Jen keras, "Kau harus memahami dahulu duduknya persoalan ."
Coe Lie Yap kebaskan ujung bajunya memutuskan perkataan lelaki raksasa tersebut, kemudian bentaknya: "Suma Ing. belum juga turun tangan? "
Mendengar seruan itu Suma Ing segera bergerak maju, jurus keenam dari ilmu sakti Thian Mo San segera dilancarkan keluar.
Lam-kong Pak mendengus dingin ia pun menggunakan jurus keenam menyambut datangnya serangan tersebut.
Dua gulung desiran angin tajam berbentuk payung menjulang tinggi keangkasa, angin puyuh menggulung dan menyapu setiap benda yang berada daiam radius sepuluh tombak, membuat panggung itu tersapu rata dengan permukaan tanah.
Ditengah bentrokan dahsyat yang memekikkan telinga. Lam-kong Pak mundur tiga langkah lebar, sedang Suma Ing terpukul mundur sampai sejauh tujuh langkah lebih.
"Suma Ing " seru Lam Kong Pak dengan suara berat. "Sejak kecil kau dibesarkan oleh ibu di sayang dimanja dan dicintai. Beliau sama sekali tidak pandang dirimu sebagai orang luar. kenapa kau sudah melupakan budi ini sebaliknya malah menaruh dendam kepadanya. "
Suma Ing membentak keras, ia tak mau mendengarkan lanjutan dari ucapan tersebut. jurus kesembilan dari ilmu sakti Thian Mo San-segera dilepaskan. seketika itu angin puyuh menutup seluruh jagad, begitu mengerikan se-akan2 hari kiamat telah tiba. Dari Sun Hai siang, pemuda lam Kong Pak telah mempelajari jurus keempat sampai jurus kesembilan dari ilmu sakii Thian Mo San tersebut, kemudian ia pun menenggak cairan empedu naga bertanduk tunggal tenaga lweekangnya saat ini betul2 amat sempurna,
"Gelegaaarrr. . ." Sekali lagi Suma Ing terpukul mundur sejauh satu tombak dengan sempoyonan, napasnya ter engah2 bagaikan kerbau.
"Nona Coe " kembali Loo Liang Jen berteriak. "Dia adalah Calon suamimu "
“Heeee. . .heeeeee. . .heeee. . tanyakan seodiri kepada Lam Kong Pak. apakah ia masih punya muka untuk mengakui ikatan perkawinan ini? "
Lam Kong Pak masih muda. darah panasnya kontan bergolak setelah mendengar perkataan itu. ia tak mau mengalah dan segera teriaknya keras2:
"cayhe sudah berusaha mengakhiri persoalan ini secara baik. kalau memang kau keras kepala bahkan hendak membatalkan ikatan perkawinan terserah dirimu sendiri. lain kali kau jangan merasa menyesal"
"omong kosong " teriak Coe Lie Yap tertawa kalap. "Kau anggap dikolong langit cuma ada kau seorang lelaki? "
"Jadi juga atas usulmu. semula cayhe kan tidak mohon dan me-rengek2 kepadamu "
Suatu penghinaan yang hebat, se-akan2 sebuah gaplokan yang bersarang telak dipipi Coe Lie Yap ia naik pitam dan menganggap ucapan ini sebagai suatu ejekan, ia segera membentak:
"Bajingan ucapanmu sangat kotor. dengan perkataan ini maka bisa kunilai bahwa watak serta tabiatmu tak berbeda jauh dengan Majikan Pemilik Pegadaian Bu-lim. serahkan jiwamu"
Sambil berkata ia menubruk maju kedepan jurus ketujuh dari ilmu sakti Thian Mo San segera dilepaskan.
"Braaaaaak. . ." kedua orang itu sama2 mundur dua langkah kebelakang. dalam kenyataan Lam Kong Pak cuma menggunakan tenaga murninya sebesar enam bagian.
Rasa cinta dan dendam berkobar dalam rongga dada Coe Lie Yap. ia jadi benci bercampur sakit hati sekali lagi tubuhnya menubruk kedepan dengan menggunakan jurus kesembilan dari ilmu sakti Payung sengkala.
Lam Kong Pak kembali mengalah, ia cuma menggunakan tenaga murninya sebesar delapan bagian meski begitu cukup membuat tubuh Coe Lie Yap tergetar sehingga mencelat mundur sejauh lima, enam langkah.
Hal ini semakin mempertebal rasa bencinya, ia gertak gigi dan berseru: "Lam-kong Pak, aku akan adu jiwa dengan dirimu "
"Maaf. aku masih tidak kepingin menemani kau berangkat ke akhirat"
"Jangan mimpi disiang hari bolong" sela Suma Ing sambil tertawa seram, "Malam ini jangan harap kau bisa lolos dari perkumpulan kami dalam keadaan selamat "
Sembari berkata, disaat Coe Lie Yap melancarkan serangan dengan jurus kesembilan Suma Ing pun menghimpun segenap tenaga yang dimilikinya ikut mengirim sebuah serangan pula dengan jurus kesembilan dari ilmu sakti Thian Mo San-Menghadapi dua serangan dahsyat yang dilancarkan secara berbareng oleh dua orang tokoh maha sakti, kendati tenaga lweekang Lam Kong Pak lebih hebatpun, ia tak akan sanggup menahan diri. Terdengar suara getaran keras yang maha dahsyat bergeletar membelah bumi. pasir debu beterbangan memenuhi angkasa. begitu dahsyat ledakan tadi mengakibatkan timbulnya sebuah liang yang sangat dalam diatas permukaan tanah, tubuh Lam Kong Pak mencelat sejauh satu tombak lebih lima enam langkah sebelum ia sempat berdiri tegak tegak. bayangan manusia bersamaan waktunya menubruk datang.
Mereka adalah Suma Ing, si Lampu Hitam Pengejar sukma, si kakek Asap Berawan, serta si Loei Kong bertangan delapan Si Put siuw.
Saat ini Lam Kong Pak sudah dibikin pusing tujuh keliling mata terasa ber-kunang2 perut terasa muaL lagi pula pasir dan debu beterbangan menutupi pemandangan sukar bagi pemuda itu untuk melihat jelas keadaan dihadapannya. ia masih mengira Coe Lie Yap pun termasuk diantara jago2 yang menubruk datang.
"Braaaank. . ." sekali lagi terjadi ledakan dahsyat, kali ini Lam Kong Pak terlempar mundur sejauh satu tombak lebih.
Tapi ia tidak terluka, hawa napsu mulai berkobar menyelimuti seluruh wajahnya.
"Coe Lie Yap " ia membentak. "Kau hanya tahu orang tuamu celaka ditangan orang apakah kau tahu penderitaan yang dialami orang tuaku tempo dulu jauh lebih mengenaskan? Heeee. . .heeeee. . .kalau memang kau begitu tega kepadaku aku Lam Kong Pakpun tidak akan berlaku sungkan2 lagi."
Selesai bicara ia ambil keluar tanduk naga saktinya dan langsung menubruk kearah Coe Lie Yap.
Gadis she-Coe itu tahu, tentu pemuda tersebut salah menganggap ia pun ikut main kerubut. tapi saat ini hatinya sedang panas. ia tidak berkelit mau pun menghindar. telapaknya kembali didorong kedepan melancarkan sebuah serangan-Suma Ing sekalian tak mau ketinggalan, mereka sama2 menubruk maju. Loo Liang Jen tidak kasih jalan-ia membentak keras kemudian bergerak maju menyongsong kedatangan mereka.
"Braaaak. . . Braaaak . . , Braaaaaak " ditengah suara
dahsyat, si Loei Kong berlengan delapan serta sikakek Asap berawan kena dihajar oleh bogem mentah Loo Liang Jen sehingga tubuh mereka mencelat sejauh tujuh, delapan langkah.
Sedangkan Coe Lie Yap serta Suma Ing terdesak mundur sejauh beberapa tombak kebelakang oleh serangan senjata Lam Kong Pak yang digacungkan dengan permainan ilmu sakti Thian Mo San-Suma Ing amat gusar, lengannya diulap berulang kali sambil berteriak: "Ayoh kalian maju semua"
Seketika itu juga ber-puluh2 jago lihay perkumpulan Liok Mao Pang meluruk kedepan, Coe Lie Yap yang paling tidak suka dengan pertarungan cara berkerubutpun saat ini diam saja,
Posisi Lam Kong Pak serta Loo Liang Jen amat kritis, untuk sementara waktu mereka masih sanggup bertahan, tapi mereka tahu, begitu lewat sedikit lama, mereka pasti akan terjatuh ketangan mereka.
"Sauw-ya " Loo Liang Jen segera berteriak keras. "cepatlah berlalu dari sini. serahkan saja manusia2 kurcaci ini Kepadaku "
"Tidak mau hidup kita hidup bersama, mau mati kita modar berbareng. aku Lam Kong Pak bukan seorang manusia yang takut mati " Jeritan ngeri yang menyayatkan hati berkumandang silih berganti, ber-puluh2 orang kaki tangan perkumpulan Liok Mao Pang yang maju didepan tersapu oleh tanduk naga lam Kong Pak sehingga bergelimpangan dan menemui ajalnya seketika itu juga .
Telapak raksasa Loo Liang Jen pun cukup ampuh, ber puluh2 manusia bergelimpangan tersambar oleh hajarannya, tapijumlah anggota perkumpulan Liok Mao Pang sangat banyak jago2 lihay diantaranya belum turun tangan-Loo Liang Jen sangat gelisah. kembali ia membentak keras: "Sauw-ya, kau masih belum mau pergi?"
"Kalian mau lari kemana? " serentetan suara teguran yang dingin dan menyeramkan berkumandang datang, disusul munculnya sesosok bayangan manusia aneh. orang itu berambut hijau dan berwajah menyeramkan-"kalian semua segera undurkan diri" serunya begitu mencapai permukaan tanah
Suma Ing sekalian tanpa mengucapkan banyak perkataan segera mengundurkan diri kebelakang ketika itulah Lam kong Pak serta Loo Liang Jen baru bisa mengatur napasnya yang mulai terengah-engah.
"Siapakah anda? ? " tegur Lam Kong Pak dengan suara berat.
"Pelindung Hukum Utama dari perkumpulan Liok Mao Pang Hoo Hek Coen-cu Atau Si Rasul Hitam tebal chin Tong"
Lam Kong Pak terperanjat, ia pernah dengar orang bilang jauh puluhan tahun berselang ibis ini sudah merupakan jago kelas satu dalam dunia persilatan, tak disangka kini ia sudi menjabat sebagai pelindung hukum perkumpulan Liok Mao Pang. ditinjau dari hal ini sudah cukup bisa dibayangkan betapa dahsyatnya Pangcu serta wakil pangcu mereka.
Lam Kong Pak segera bulatkan tekad. ia menegur dengan nada berat: "Apakah anda ada maksud ikut mengerubuti diriku? "
"Loohu akan turun tangan sendiri. kenapa harus main kerubut? asalkan kau bisa menerima dua puluh jurus serangan Loohu tanpa menderita kalah, akan kuanggap dirimu sangat lihay "
Suatu omongan kosong tak berarti. Lam Kong Pak tahu orang ini kulitnya tebal dan hatinya hitam. Iasama sekali tidak pernah memperdulikan soal keadilan mau pun kebajikan dunia persilatan.
Segera ia pun berkata: "cayhe pun akan ajak kau bertaruh, apa bila dalam dua puluh jurus kau tidak menunjukkan tanda2 kalah, lain kali kita bertemu lagi dalam pertemuan puncak para jago "
"Keparat cilik kau masih ingin pergi dari sini? ? " jengek si Rasul Hitam tebal sambil tertawa seram.
Begitu selesai bicara, dalam sekejap mata ia melancarkan tiga serangan berantai.
“Hmmmm sungguh bukan nama kosong belaka " seru Lam Kong Pak sambil tertawa dingin.
"Braaaaak. . . .braaaaaak. . . .braaaaak. . . ." dua orang itu sama2 terpukul mundur sejauh tiga langkah kebelakang.
“Hmmmm tidak lebih Cuma begini." batin si anak muda itu. Segera ia mengeluarkan ilmu telapaks 'Sam Hoo It ciang Hoat' yang dimainkan berbareng senjata tanduk naganya. Tenaga Lweekang yang dimiliki sang Rasul Hitam Tebal ini meski lebih sempurna dari pada Coe Lie Yap. ia hampir seimbang dengan Suma Ing. dalam delapan sembilan belas jurus pertama ia berhasil rebut diatas angin-
"chin Hu Hoat, masih ada satu jurus " tiba2 terdengar Suma Ing berteriak keras.
si Rasul Hitam Tebal membentak keras, rambut hijaunya yang sepanjang pundak pada berdiri bagaikan landak. Ia perlihatkan selembar wajahnya yang adem menyeramkan. Kemudian melancarkan sebuah serangan terakhir dengan gunakan segenap tenaga dalam yang dimilikinya.
Lam Kong Pak menggerakkan tanduk Naga Saktinya menusuk kedepan, sementara tangan lain mengeluarkan jurus kesembilan dari ilmu sakti Thian Mo San-
"Braaaaaakk. . . ." seluruh permukaan bergetar keras, suasana jadi hiruk pikuk. Ditengah dengusan berat si Rasul Hitam tebal terpental mundur sejauh satu tombak lebih.
Sedangkan Lam Kong Pak pun tidak menang dengan mutlak, iapun tergetar mundur sejauh tiga langkah lebar. Menyaksikan kemenangan rekannya. Loo Liang Jen segera berteriak keras: "chin Tong sijadah tua sudah kalah total, Sauw-ya. Mari kita berlalu. "
"Heeeeee. . . .heeee. . . .heeeeeeee. . . .siapa yang suruh kalian pergi??"Jengek Si Rasul Hitam tebal tertawa seram. "Kalau mau pergi. tinggalkan dulu batok kepala kalian "
Lam Kong Pak tertawa dingin.
"Loo tua, perkataannya mana boleh dipercaya" serunya. "Bajingan tua ini adalah manusia paling hina, manusia paling menarik dalam dunia persilatan dewasa ini. Ucapannya kosong bagaikan kentut bau. Kau anggap ia benar2 menepati janji ?" "Tidak salah" sambung sang Rasul Hitam tebal sambil tertawa sinis. "Dalam kamus Loohu memang tidak kenal Pegang janji serta Perikemanusiaan Saudara2 sekalian ayoh maju berbareng. Pun Hu Hoat mengharapkan yang hidup "
Begitu perintah dilepaskan. Suma ing memberikan reaksinya pertama kali. Dia ikuti kawanan gembong iblis lainnya pun sama2 meluruk kedepan-
Diantara jago2 itu cuma Coe Lie Yap seorang tetap berdiri disisi kalangan tak berkutik. Meski ia membenci Lam Kong Pak tapi gadis tersebut paling benci dengan pertarungan Cara begini. ,
Ia mengalah. Lam Kong Pak tak mau menerima kebaikannya itu. Terdengar ia tertawa dingin dan mengejek:
"Coe Lie Yap. Buat apa kau pura2 tidak tega? ayoh maju. Sauw-ya mU tidak takut meski bertambah lagi dengan kau seorang."
Coe Lie Yap benar2 amat gusar, tubuhnya gemetar keras, teriaknya histeris: "Akan kulihat kau roboh dan modar ditempat ini "
"Haaaaaa. . .haaaaaaaa. . .haaaaaaaa. . .selembar jiwa aku Lam Kong Pak harus diganti dengan puluhan lembar jiwa orang lain, kematianku Cukup berharga. "
Jeritan ngeri yaag menyayatkan hati bergema tiada berputusan, ditengah terjangan Lam Kong Pak serta Loo Liang Jen Manusia2 kelas, tiga, empat sama2 roboh bergelimpangan jadi mayat, darah segar muncrat kesana kemari bagaikan pancuran
Walaupun begitu kedua orang itu pun semakin lama terdesak semakin kebelakang oleh serangan2 gencar para jago. Mendadak dari tempat kejauhan berkumandang datang gelak tertawa yang sangat aneh, tiap gelak tertawanya membuat jantung para jago bergetar keras, seakan-akan jantung mereka disiram dengan minyak mendidih, sakit. panas dan amat kering. . . .
Lam Kong Pak dapat tahu suara itu berasal dari loteng ditempat kejauhan itu. hatinya terperanjat. Dinilai dari gelak tertawa itu, bisa diketahui betapa sempurnanya tenaga Lweekang yang dimiliki orang itu. "Kok . . . Kok Kok
.... Kok. "
Ketika suara terakhir bergema, ditengah kalangan telah bertambah dengan seorang manusia aneh berambut hijau sepanjang pinggang dan berdiri kaku bagaikan sebatang bambu.
Para jago perkumpulan Liok Mao Pang yang hadir disekeliling kalangan buru2 menjura memberi hormat kepada orang itu kemudian masing2 mundur sejauh satu tombak kebelakang.
Menyaksikan hal tersebut Lam Kong pak terkesiap. disamping itu iapun dapat tahu semakin panjang rambut hijau yang dipelihara orang2 perkumpulan itu, semakin tinggi pula kedudukannya .
Dari balik rambut hijaunya yang lebat, manusia aneh itu melirik sekejap kearah Lam Kong Pak, rambut serta tubuhnya sama sekali tak bergetar, kecuali gelak tertawa nyayang aneh dan menusuk pendengaran-
"Siapakah anda??" tegur Lam Kong Pak. sungguh menyeramkan gelak tertawa mu "
"Kik. ... kik.... kik.... kik. "
Beberapa orang yang memiliki tenaga Lwekang agak lemah, segera gemetar keras dan berjongkok keatas tanah. mereka merasakan betapa ngerinya gelak tertawa itu sehingga menggetarkan jantung serta isi perut
"Loohu oei Hun. orang2 Bu-lim sama2 memberi julukan go Hoa Lok Atau Daging lima warna kepadaku"
Semula Lam Kong Pak agak terkesiap. di ikuti ia tertawa hambar.
Sebaliknya si Malaikat Raksasa tak kenal lihay, mendengar nama itu ia mendongak dan tertawa-tawa tergelak.
"Haaaaaa ....haaaaaaaa. . .haaaaaaaaa. . ." sungguh tak nyana kau sijadah tua memiliki nama yang lebih aneh dari namaku"
Sementara itu Lam Kong Pak yang mengawasi wajah orang tadi, segera dapat dijumpai banyaknya belang-belang merah putih diatas tubuh serta wajahnya, tidak aneh kalau orang Kangouw menyebut dia sebagai si Daging Lima Warna. Nama besar orang ini amat tersobor. la angkat nama bersama-sama Sidewi Payung Sengkala serta si Awan Hitam Pengejar Rembulan oei ci Hu.
"Keparat cilik" terdengar Ngo Hoa Lok berseru." Asal kau bisa menerima lima buah serangan Loohu. Maka kau akan diantar keluar dari tempat ini oleh Pangcu sampai anak buah kami semuanya "
"Bagus, biar aku terima dahulu kelima seranganmu itu" teriak Loo Liang Jen.
"Loo tua, kau tak bakal sanggup" tukar Lam Kong Pak menghalangi jalan perginya, lalu secepat kilat ia maju kedepan Setelah saling berhadap-hadapan, si anak muda itu salurkan segenap tenaga Lwekang yang dimilikinya bersiap sedia. "lblis tua. ayoh, Cepat turun tangan " serunya.
Si Daging Lima Warna tidak sungkan2 ditengah gelak tertawanya yang aneh ia melancarkan sebuah babatan dahsyat.
Belum pernah Lam Kong Pak menjumpai Cara bertarung seperti ini. ia tertegun, Sebelum sempat berbuat sesuatu tahu2 segulung angin tajam yang luar biasa dahsyatnya telah menggulung datang.
la merasakan ada selapis tembok yang sangat kuat menekan dadanya, hal ini membuat sianak muda itu terkesiap.
"Braaaaaak ....." suara ledakan keras bergetar membelah bumi, Lam Kong Pak terpukul mundur sebanyak tiga langkah lebar kebelakang.
Sedangkan si Daging Lima Warna sama sekali tidak bergeming, badannya ikut maju tiga langkah kebelakang. Dan .... Kikkk...... kikkkk . . .gelak tertawa aneh bergema memecahkan kesunyian, serangan kedua telah dilepaskan kembali.
Buru2 Lam Kong Pak mengeluarkan jurus keenam dari ilmu sakti Thian Mo San menyambut datangnya serangan.
Kembali ledakan keras bergeletar membela bumi, tidak banyak dan tidak kurang pemuda itu mundur lagi sejauh tiga langkah lebar.
"Kikk. . . .Blummmmmm . . .Kikkk. . .
.Blummmmmmm " dua serangan berikutnya menyusul
beruntun, ujung bibir Lam Kong Pak mulai dinodai oleh darah segar, sedang sang tubuh pun terlempar sejauh satu tombak lebih dari tempat semula. Kini tinggal serangan terakhir. . . .
"Kukk. . .Kikkkk. . . .Kiikk. . . ." Sidaging Lima Warna tertawa aneh, suaranya bergema diempatpenjuru. Kemudian. . . . "Braaaaaakk "
Bagaikan selembar daun kering. tubuh Lam Kong Pak mencelat sejauh lima enam tombak dari kalangan dan terbanting jatuh kedalam tumpukan bebungaan.
Loo Liang Jen sangat terperanjat ia meraung gusar, dengan segenap tenaga telapak tangannya membabat keluar. serombongan gembong iblis yang sama sekali tak menduga datangnya serangan itu tersambar telah diiringi jeritan kesakitan. Berpuluh-puluh orang roboh keatas tanah. Sementara Simanusia Raksasa itu sendiri langsung menubruk kearah pepohonan-
Suma Ing sekalianpun tak mau ambil diam, mereka sama2 menubruk kedepan-
Lam Kong Pak yang terlempar keluar kalangan segera muntah darah segar, isi perutnya bergeser dari tempat semula dan ia jatuh tidak sadarkan diri. . . .
Sesaat sebelum rombongan gembong iblis itu tiba ditempat kejadian, tiba2 dari balik pepohonan berkelebat lewat sesok bayangan merah, segera mengemrit tubuh Lam Kong Pak segera berlalu dari situ.
Menanti Loo Liang Jen tiba ditempat itu dan tidak menjumpai Lam Kong Pak ada di situ, sebagai seorang jago kawanan ia sadar tentu Lam Kong Pak berhasil meloloskan diri atau mungkn ditolong oleh ibunya. ia pun tak mau berdiam lebih lama disitu. Badannya segera menerobosi pepohonan dan melarikan diri dari tempat sama seraya melepaskan panah tanda bahaya. Rombongan gembong iblis itu pun kemudian menyusul sampai disana, tidak menjumpai bayangan Lam Kong Pak. Mereka jadi amat gusar. Terutama sekali Suma ing. Ia merasa amat kecewa. Ingin sekali ia menyiksa Lam Kong Pak lebih sadis lagi. tak disangka si anak muda itu berhasil melarikan diri.
Pada saat ini, keadaan Coe Lie Yap paling runyam. ia merasa gelisah dan bimbang. Haruskah merasa gembira atau sedih setelah kejadian ini? ?
Diam-diam ia cuma bisa berdoa, berharap Lam Kong Pak bisa lolos dari marabahaya, kemudian dilain waktu mencari dia lagi untuk bikin perhitungan . . .
Sementara itu Lam Kong pak yang dibawa lari oleh sesosok bayangan merah tidak lama kemudian telah tiba diatas sebuah loteng.
Gadis itu meletakkan Lam Kong Pak di atas pembaringan, kemudian menutup pintu dan mencekoki beberapa butir pil kedalam mulutnya.
Perlahan-lahan Lam Kong Pak sadar kembali, seluruh tubuhnya gemetar keras rintihnya: "Dingin . . .dingin .
.oootw.. . .Sungguh dingin ..."
Gadis itu bukan lain adalah si ciang ooh Tangan Berdarah Yu chen, sejak semula ia sudah menemukan jejak Lam Kong Pak yang menyusup kedalam markasnya dengan ia menyaru. Selama itu ia cuma mengawasi terus gerak gerik pemuda itu. Dan akhirnya ketika Lam Kong Pak terluka, ambil kesempatan baik ini ia turun tangan menyelamatkan jiwanya. Ketika mendengar rintihan tersebut, buru2 gadis itu menutupi badannya dengan selimut. "Adik Pak. Masih dinginkah ? ?" Kesadaran Lam Kong Pak punah, ia tetap pejamkan sepasang matanya. "Dingin . . . .oooouw. . .dingin sekali.
..." rintihnya.
Yu chen ambil keluar semua selimut yang dimilikinya dan ditutupkan keatas badannya tetapi Lam Kong Pak tetap merintih kedinginan-
Yu chen amat mencintai pemuda ini, ia jadi gugup, Gadis ini tahu pemuda tersebut merintih kedinginan sebab dikarenakan racun pukulan si Daging Lima Warna telah menyerang kedalam jantung serta isi perutnya, dalam ruanganpun tak ada tungku pemanas, ia jadi kelabakan dan tak mengerti harus menggunakan benda apa untuk menghangatkan badan si anak muda itu.
"Dingin. . . .ooooouw, sungguh dingin sekali. "
Sepasang gigi Lam Kong Pak mulai beradu. badannya menggigil keras. Bulu kuduk pada bangun berdiri
Si ciang ooh Tangan Berdarah benar2 dibikin gelisah setengah mati, iapun takut perbuatannya diketahui orang lain, keringat dingin mengucur keluar membasahi seluruh tubuhnya.
Mendadak badannya bergetar keras. sepasang pipinya berubah merah dadu. Biji yang bening memancarkan Cahaya Cinta yang mendalam. Gumamnya seorang diri^
"Adik Pak. encimu tetap seorang gadis perawan yang tak pernah dijamah lelaki lain, Kali ini, demi menghangatkan badanmu. Terpaksa aku akan telanjang bulat. kau janganlah memandang rendah encimu "
Kembali pipinya memerah, usianya tahun ini sudah dua puluh empat. Walaupun sepanjang hari bergaul dengan para gembong iblis dari kalangan hitam, tetapi badannya tetap perawan Tak pernah ada lelaki yang berani menjamah badannya.
Tampak gadis itu ragu sejenak, tapi ketika melihat Lam Kong Pak makin lama makin kedinginan Akhirnya ia ambil keputusan, setelah memadamkan lampu, melepaskan pakaiannya hingga telanjang bulat kemudian menyusup masuk kebalik selimut.
Untuk mengalirkan hawa panasnya kedalam pemuda itu, bisa dibayangkan betapa kerasnya debaran jantung gadis itu, ketika ia harus membuka pakaian Lam Kong Pak satu persatu sehingga akhirnya lelaki tadi berada dalam keadaan telanjang bulat.
Akhirnya ia berhasil melepaskan seluruh pakaian Lam Kong Pak. potongan badan yang kekar penuh berototpun segera tertera jelas didepan mata. bau lelaki yang aneh merangsang tubuhnya membangkitkan suatu perasaan ......
suatu niat. . . .dan suatu keinginan yang aneh .....
Dalam pada saat itu Lam Kong pak tetap merintih kedinginan, hal ini membuat gadis itu tak berani berayal lagi, buru2 ia peluk pemuda itu erat-erat.
Gesekan kulit dengan Kulit menimbulkan kontak listrik bertegangan tinggi, hampir saja jantungnya terasa copot. Ia merasa seluruh badannya panas seperti dibakar, tiap bagian tiap pori-porinya terasa gatal, nyaman dan nikmat sekali. . .
. Nafsu Birahipun pelahan-lahan bangkit memenuhi benak gadis itu. . . . Terutama sekali sewaktu tubuh Lam Kong Pak gemetar keras, dadanya yang bidang dan keras sewaktu saling bergesek. saling bersentuhan dengan Sepasang buah
dadanya yang montok dan berisipadat itu, mendatangkan suatu perasaan nikmat. . . .menimbulkan perasaan ingin berbuat sesuatu .... Lam Kong Pak yang kedinginan, sewaktu secara tiba2 ia berhasil memeluk sesuatu benda yang panas, ia memeluk semakin kencang. Namun badannya tetap gemetar keras.
Yu chen kehilangan akal, terpaksa bibirnya ditempelkan keatas bibir pemuda itu dan lambat2 menyalurkan hawa panasnya kedalam tubuh si anak muda itu.
Tidak lama kemudiar kesadaran Lam Kong Pak pulih kembali, hawa dingin semakin larut dan ia segar kembali.
Perlahan-lahan matanya dipentang. tapi setelah meiihat apa yang terbentang didepan hatinya tergetar keras, dengan cepat ia meloncat bangun.
Tapi menemukan dirinya berada keadaan telanjang bulat, buru2 si anak muda itu menyusup kembali kedalam selimut. Bentaknya keras keras:
"Aku. . .sejak semula aku tahu kalau kau adalah seorang wanita cabul yang tak kenal malu. Tak kusangka perbuatanmu begitu rendah dan memuakkan-
Karena sudah punya gambaran jelek terhadap si ciang ooh Tangan Berdarah, tanpa menanyakan hijau atau merah lagi, ia segera menegur dan memaki gadis itu habis2an-
Kerena dimaki Yu chen jadi jengah dan malu sekali. Serunya tergagap: "Adik Pak. Dengarkan dulu penjelasanku. "
"Tutup mulutmu. Bicara sampai tanah pun aku tidak akan percaya. Perempuan rendah, kau adalah perempuan yang paling tak tahu malu dikolong langit dewasa ini"
Yu chen jadi amat sedih, dengan wataknya kalau pihak lawan bukan orang yang dicintai. Sejak semula ia sudah turun tangan keji. Tapi ia tak bisa berbuat apa apa kepada pemuda ini. Dengan air mata jatuh berlinang serunya: "Adik Pak, kau harus mencari tahu dulu duduknya perkara kemudian baru memaki orang. Walaupun aliran yang encimu anut sesat, tapi aku bukan manusia serendah yang kau tuduhkan. "
"Sudah. . jangan bicara lagi" bentak Lam Kong Pak.
Mendadak dari luar ruangan bergema datang suara dengusan dingin.
"Yu chen Walaupun kau memiliki welas kasih, sayang orang lain tak mau menerima kebaikanmu itu." Serunya.
"Tjtittt. . .tjtttttt. Sebagai seorang Than-cu, tak kunyana
kau berani menyembunyikan musuh. Ayoh keluar dari ruangan dan terima kematian "
Yu chen dan Lam Kong Pak sama2 terkesiap. mereka kenali suara tersebut sebagai suara Coe Lie Yap.
Buru2 Yu chen mengenakan pakaiannya dan berkata kepadalam Kong Pak:
"Adik Pak. kau terkena pukulan beracun dari si Daging Lima Warna. Harap kau suka ber-hati2. Aku akan keluar sebentar. Nanti sekembalinya dari sana akan kuberi penjelasan kepadamu "
Selesai bicara ia segera menerobosi jendela dan lenyap dari pandangan Lam Kong Pak hanya mendengar suara tertawa dingin dari Coe Lie Yap bergema satu kali lagi, kemudian suasana jadi sunyi senyap.
Lam Kong Pak telah menelan dua butir pil mujarap. lagi pula mendapat bantuan hawa murni dari Yu chen yang disalutkan lewat bibir dengan bibir, lukanya pada saat ini sudah rada sembuh.
la tahu, saat ini keadaan dari ibunya dengan Loo Liang Jen sangat kritis. ia tak bisa berdiam lebih lama disana, Buru2 ia memakai baju kemudian menerobos keluar dari jendela.
Saat itu bintang bertaburan diangkasa. Selaksa li tidak nampak awan Coe Lie Yap serta Yu chen entah sudah pergi kemana.
Tak usah diperiksa lebih seksama lagi, ia temukan disetiap tempat dibalik kegelapan berdiri seorang jago lihay berambut hijau yang bersiap sedia menjaga segala kemungkinan.
cahaya terang menyorot keluar dari atas loteng, tempat itu merupakan daya tarik yang terutama bagi Lam Kong Pak. ia tahu pangcu dari perkumpulan Liok Mao Pang tinggal disana, dan ibunya kemungkinan besar sembunyi diatas loteng tersebut.
Setelah teringat akan keselamatan ibunya serta Loo Liang Jen, pemuda ini jadi lupa akan luka parahnya yang belum sembuh, badannya segera berkelebat kearah loteng itu.
Walaupun terluka, sebagian besar lukanya telah disembuhkan oleh hawa murni si ciang ooh tangan Berdarah. Ilmu meringankan tubuhnya masih tetap mengejutkan-
Setelah berada diatas loteng. ia tidak menemukan ada pengawal yang berjaga disana. Dalam kenyataan tempat ini merupakan tempat penting bagi perkumpulan Liok Mao Pang. orang2 dibawah kedudukan Hu Hoat, kecuali ada urusan penting atau diundang, tak ada yang berani mendekati loteng tersebut.
Loteng ini dibangun dalam tiga tingkat, saat ini Lam Kong Pak berdiri diatas atap loteng tingkat kedua. menengok keatas jendela loteng ketiga terbentang didepan mata.
Tampak sebaris bayangan manusia dengan tenangnya berdiri disisi jendela, suasana dalam loteng sunyi senyap tak kedengaran sedikit suarapun.
Lam Kong pak tak berani berayal, ia tahu wakil pangcu dari perkumpulan Lok Mao Pang ini. si Daging Lima Warna memiliki tenaga lweekang yang amat sempurna. Apa lagi Pangcunya. Ia tentu jauh lebih dahsyat lagi.
Berada disisi jendela, ia melubangi sedikit kertas jendela itu kemudian mengintip kedalam dengan Cepat hatinya tergetar keras,
Tampak diatas sebuah kursi kebesaran yang berlapiskan emas, duduk setengah berbaring seorang manusia aneh berambut panjang sampai lantai, berbaju warna hijau dan bersepatu warna hijau pula.
Berhubung rambut hijaunya panjang dan tebal, hampir seluruh wajahnya tertutup, orang lain sulit melihat jelas bagaimanakah raut mukanya. Tapi sepasang matanya memancarkan cahaya tajam. begitu tajam sehingga menggidikkan hati yang melihat.
Ia setengah duduk setengah bersandar diatas kursi kebesaran itu, kedua kakinya diangkat keatas dan diletakkan diatas sebuah rak kaki yang khusus dibuat didepan kursi kebesaran tersebut.
Duduk disebelah kirinya adalah wakil Pangcu. si Daging Lima Warna oei Hun ia duduk diatas kursi bersulam. Selanjutnya disamping wakil Pancu duduk sang Pelindung Hukum utama. Sirasul Hitam Tebal chin Tong, ia cuma berdiri dan tidak ada tempat duduk. orang ketiga mempunyai potongan baju istimewa, kepalanya memakai topi pancip sepanjang beberapa depa. Diatasnya tertulis huruf, It Kian Seng Hay." Alis dan matanya sayu, wajahnya pucat pias. Bajunya terbuat dari kain belacu dan berdandan seperti orang berkabung.
Lam Kong Pak segera kenali orang ini sebagai "Huo Boe ciang" atau sidedemit hidup Gouw Tjhiet. Tentu dia adalah satu dari Tiga pelindung Hukum perkumpulan.
Disebelah kanan Pangcu. Duduk si dewa dari Kawah Gunung Berapi Coe Lie Yap. saat ini ia tetap mengenakan kerudungnya.
Jelas Coe Lie Yap berkedudukan sebagai Pelindung Hukum Ketiga, dan sangat dimanja oleh Pangcunya.
Mendadak tubuh pangcu itu sedikit bergerak. sepasang matanya yang tajam melirik sekejap kearah Coe Lie Yap lalu berkata: "Gusur orang itu kemari"
Coe Lie Yap segera berteriak lantang: "Gusur pengkhianat itu kemari"
Ucapan ini secara berantai disampaikan ketempat luaran, dalam sekejap perintah dijalankan.
Tidak lama kemudian, si Loei Keng berlengan delapan Si Put Siuw dan sikakek Moyang berwajah kepiting Pi Hoo dengan menggusur ciang-ooh Tangan Berdarah masuk ke dalam ruangan-
"Ayoh berlutut" bentak kedua orang gembong iblis itu hampir berbareng.
si ciang ooh Tangan berdarah tetap berdiri tegak ditempat semula, katanya: "Nonamu sudah melanggar peraturan perkumpulan, aku rela menerima setiap hukuman yang dijatuhkan kepadaku. Tapi nonamu pun punya satu keistimewaan bukan orang yarg kukagumi dan kuhormati, aku tidak sudi bertekuk lutut dihadapannya "
Kedua orang gembong iblis itu jadi gusar, mereka siap turun tangan memaksa gadis itu bertekuk lutut.
Mendadak Pangcu dari perkumpulan Liok Mao Pang ini ulapkan tangannya. "Tak usah gunakan kekerasan " katanya,
Suaranya begitu lembut, lunak dan lambat, Seakan akan ia takut bila mengeluarkan suara terlalu keras dapat mengakibatkan Yu chen ketakutan,
"Mengapa kau menyembunyikan musuh besar perkumpulan kita didalam kamarmu?" tanya sang Pangcu.
"Karena aku cinta padanya "
Lam Kong Pak yang ikut mendengar, segera mendengus dingin. "Perempuan lonte yang tak kenal malu " pikirnya.
Coe Lie Yap tertawa dingin dengan penuh perasaan Cemburu katanya: "Sayang sekali kau berbuat goblok, kebaikan hatimu tidak ia terima dengan senang hati " ^
"Mau terima cinta ku atau tidak, itu urusannya" kata Yu chen dengan nada sedih. "Asaikan nonamu tidak melakukan perbuatan yang merugikan dirinya, hal ini sudah cukup "
Pangcu dari perkumpulan Liok Mao Pang itu sedikit membongkokkan badan meneliti wajah Yu chen dengan seksama. lalu anggukkan kepalanya berulang kali.
" Ehmmmmmrm-- Cantik juga wajahmu. Berapa usia mu tahun ini?? "
"Dua puluh empat tahun "
"Bagaimana Caramu menolong selembar jiwanya ? ?" "Dengan gesekan badan diatas badan sehingga mendatangkan hawa hangat dalam tubuhnya, kemudian menyalurkan hawa murni melalui blbir ditempelkan dengan bibir. Dengan demikian lukanya akan sembuh"
Mendengar ucapan itu Lam Kong Pak tertegun. ia baru tahu bahwa dirinya telah salah menuduh gadis itu.
"Aaaaaaaaaahh-- kiranya aku telah salah menuduhkan yang bukan-bukan kepadanya" selalu memikirkan pemuda itu.
"Tahukah kau dosa apa yang telah kau buat ?" Seru Coe Lie Yap dengan nada keras.
"Tidak tahu "
Pangcu dari perkumpulan Bulu Hijau lantas berpaling kearah pelindung hukum "Hoo Hek-Coen cu" atau si Rasul Hitam Tebal cin Tong, katanya: "chin Hu Hoat, umumkan dosa yang telah ia lakukan "
Si Rasul hitam Tebal maju kedepan dan berseru lantang: "Mengadakan hubungan senggama dengan musuh, dijatuhi hukuman gaya kaki keledai"
Ucapan ini membuat Lam Kong Pak melengak. ia tak tahu Cara penyiksaan apakah yang disebut itu. tapi si ciang ooh Berdarah, Yu chen langsung berubah hebat air mukanya.
Sedangkan Coe Lie Yap sendiripun merasakan hatinya tergetar keras, hal ini bisa dibuktikan betapa keji dan seramnya cara penyiksaan tersebut
"Keluarkan alat penyiksa " Ujar Sang Pangcu dengan suara lembut.
Perintah ini diucapkan dengan suara halus tanpa emosi barang sedikit pun, meski demikian Lam Kong Pak dapat melihat bahwa orang ini benar2 sangat keji, ia boleh dikata seorang iblis yang membunuh orang tanpa berkedip.
"Petugas alat Siksa Kaki Keledai siap melaksanakan tugas" teriak Si Rasul Hitam Tebal keras2.
Tidak lama kemudian tampaklah dua orang petugas dari perkumpulan Liok Mao Pang dengan menggotong sebuah alat siksa yang sangat aneh masuk kedalam ruang loteng dan meletakkan alat tadi ditengah ruangan-
Alat siksa ini bentuknya mirip sebuah kursi kebesaran, hanya yang mengerikan diatas sebuah penyangga besi terletak sebuah kursi hidup yang bisa digerakkan kesana kemari ditengah kursi hidup itu terdapat sebuah lubang yang tidak begitu besar, kurang lebih selebar mulut cawan, dibawah lubang terdapat sebuah tongkat besi sepanjang satu depa bentuknya mirip alat kelamin keledai yang tepat diarahkan kedalam lubang tadi.
Depan belakang kiri dan kanan kursi kecil itu terdapat dua buah gelang untuk menginjak kaki perempuan, disamping gelang terdapat rantai saja yang sangat kuat.
Sebelah atas dan kiri kanan kursi itupun terdapat gelang rantai untuk membelenggu tangan-
Menyaksikan kesemuanya itu Lam Kong Pak segera sadar apa sebenarnya alat tersebut. tak kuasa ia gertak gigi kencang2. alat2 siksa semacam ini jelas sengaja ditujukan buat kaum wanita.
Tongkat besi yang panjangnya sedepa dan tepat mengarah lobang dibawah kursi itu bisa dinaik turunkan secara otomatis dimana tongkat besi itu akan masuk keluar dari dalam lubang.
Sewaktu seorang perempuan dengan badan telanjang bulat dan duduk diatas kursi itu dengan kedua belah paha terpentang lebar kemudian dirantai diatas kursi. maka tongkat besi yang mengarah lubang tadi akan tepat menembusi liang kemaluan dari wanita tersebut, apa yang akan terjadi?
Alat siksa semacam inipun terdapat dalam tiap pengadilan negeri, dimana alat tersebut khusus untuk menyiksa kaum wanita cabul yang melakukan perbuatan terkutuk hanya saja tongkat besi yang digunakan tidak begitu kasar dan besar semacam ini.
Si ciang ooh berdarah Yu chen adalah seorang gadis perawan, melihat alat siksa ini tentu saja air mukanya berubah hebat, keringat dingin mengucur keluar membasahi seluruh tubuhnya.
"chin Hu-hoat, kau coba lebih dahulu alat tersebut." ujar Pangcu perkumpulan Liok Mao Pang dengan nada lembut. "coba diperiksa apakah alat siksa ini masih bisa digunakan sebagaimana mestinya "
DENGAN langkah lebar sirasul hitam tebal maju kedepan, dari sudut alat tersebut ditekannya semacam tombol rahasia -crrring. . . Tongkat besi tadi segera menerobosi lubang dan menusuk kedalam keras2.
"Ehmmm. meski alat siksa ini sudah lama tak pernah
digunakan, ternyata masih berjalan sebagaimana mustinya" kata sang Pangcu seraya mengangguk. "Malam ini Pun pangcu akan menyaksikan sendiri jalannya hukuman ini, lepaskan seluruh pakaiannya "
Perintah begitu diutarakan, si Rasul Hitam tebal segera melangkah maju kehadapansi ciang ooh berdarah dan tangannya langsung menyambar kearah dada gadis itu.
Si ciang ooh berdarah tidak sudi buah dadanya terpegang lawan, dengan sebat ia menyingkir kesamping. "Heeee. . .heee. . .heeee. kau berani melawan perintah
pangcu. . . ."jengek Rasul Hitam Tebal sambil tertawa seram.
Belum habis ia berkata, laksana kilat tangannva menyambar kedepan-
"Breeeet " Pakaian si Ciang ooh berdarah bagaian dada kontan tersambar robek jadi dua. buah dada yang putih, montok serta penuh isi dan padat itu seketika menongol didepan mata.
"Hiii. . .hiiii. . . .hiiii. "
Pangcu perkumpulan Liok Mao Pang tertawa ter-kekeh2 sepasang mata dengan tajam menatap bukit daging Yu chen yang padat montok berisi itu tanpa berkedip.
Sinar mata para gembong iblis pun bagaikan terhisap oleh besi semberani, sama2 tertuju kesepasang buah dada gadis itu, sikap mereka amat bernapsu se-akan2 siap menubruk dara tadi dan memegang sepasang bukit daging itu erat2.
si ciang ooh Berdarah mentupi dada sendiri dengan tangan, teriaknya keras: "Anjing keparat kau sebagai seorang pangcu perkumpulan besar, ternyata berwatak cabul dan terkutuk. kau tidak lebih dari seekor anjing dan babi. "
"Breeet. . . ." sekali lagi si Rasul Hitam Tebal turun tangan merobek pakaian bagian bawah dari gadis itu, paha yang putih serta lekukan lembah yang menawan hati seketika terbentang didepan mata, begitu indah sehingga mempesonakan setiap orang yang hadir disana.
Si ciang ooh berdarah malu, ia berjongkok untuk melindungi bagian terlarangnya dari pandangan banyak orang, menanti si rasul hitam tebal siap turun tangan untuk kesekian kalinya, tiba2 Coe Lie Yap membentak keras: "Tahan"
Agaknya si Rasul Hitam Tebal tak berani membangkang, ia tarik kembali serangannya sambil mundur selangkah kebelakang.
"Pangcu " ujar Coe Lie Yap kemudian "Meski pun perkumpulan memiliki peraturan perkumpulan negara punya hukum negara, tapi cara menyiksa perempuan dengan cara seperti ini benar2 menyinggung perasaan serta gengsi kaum wanita, maka dari itu Pun Hu-hoat mengusulkan agar diganti dengan hukuman lain"
"Baiklah" sang pangcu mengangguk. "Atas permintaan nona, untuk sementara waktu hukuman ini. "
Tiba-tiba. . . .
"Seng chiu Thian Kiauw Simanja bertangan sakti Suma Ing mohon berjumpa dengan Pangcu" dari luar pintu loteng terdengar ada orang berteriak keras.
"Silahkan dia masuk kedalam"
Suma Ing dorong pintu berjalan masuk kedalam loteng, tiba dihadapan Pangcu ia menjura dalam2 lalu katanya:
"cayhe ada persoalan yang maha rahasia hendak dilaporkan kepada Pangcu harap Pangcu suka mengundurkan hadirin yang ada dikiri kanan-"
"Beberapa orang ini adalah orang kepercayaan Pun pangcu. terhadap masalah besar macam apa pun mereka boleh ikut mengetahui, Nah, ketahuilah secara terus terang"
"Tapi urusan ini sangat luar biasa, cayhe tak berani bicara blak-blakan dihadapan orang lain, harap pangcu. . .
." Ia merandek dan melirik kekiri kekanan. "Hmmm penghianat dari pegadean Bu-lim kau punya rahasia besar apa yang tak diketahui orang ?" dengus Coe Lie Yap mendongkol.
sebelum Suma Ing menjawab. sang pangcu telah ulapkan tangannya,
"Bawa pergi dirinya, kecuali Coe Hu-hoat seorang, harap kalian suka menyingkir untuk sementara waktu "
Dengan mencengkeram tangan Yu chen, si Racun Hitam Tebal berlalu turun loteng. sementara Hu Pangcu si Daging Lima Warna sekalian setelah melotot sekejap kearah Suma Ing secara beruntun sama2 mengundurkan diri.
Menyaksikan betapa rendahnya martabat engkohnya sehingga sudi jadi budak orang lain, Lam Kong Pak merasa malu, benci dan mendendam ia sadar pasti Suma ing hendak melaporkan suatu masalah besar.
"Suma ing kau kemarilah " kata sang Pangcu sambil menggapai kearahnya.
Dengan cepat Suma ing berjalan kesisi Pangcu dan membisikkan sesuatu dengan nada lirih.
Tiba2 tampak tubuh Pangcu dan Coe Lie Yap sama2 tergetar keras. diikuti sang pangcu bertanya: "Bagaimana kau bisa tahu akan persoalan ini?"
"Sebab lima orang diantaranya akulah yang mengerjakan sendiri, diantaranya cuma Hiat-chiu cay Seng atau si Dewa Harta Bertangan telengas seorang yang benar2 mati karena Cairan tembaga"
"Pembantu. ..." Teriak sang pangcu sambil bangun terduduk. Segerombolan gembong iblis sama2 berlari masuk kedalam ruang loteng. "Hu Pangcu. pilih beberapa orang tokoh sakti, Ikutilah Suma ing berangkat ke Pegadaian Bu-lim. kerahkan segenap kemampuan kalian dan rampas datang ketujuh manusia emas tersebut"
Begitu ucapan tersebut diutarakan, Lam Kong Pak merasa amat terkesiap. hampir2 saja ia jatuh tidak sadarkan diri.
la tahu Suma ing tentu telah melaporkan bahwa ayahnya 'Hong Loei Khek' belum mati melainkan hanya sementara waktu saja tidak sadar karena terkena ilmu hipnotis Tong Bian Thay Hoat."
Disamping itu ia pun merasa curiga. kalau benar mereka tahu bahwa diantara orang2 itu hanya Hong Loei khek serta Siauw Yauw Sianseng belaka yang masih hidup, lalu apa gunanya mereka siap merampas keenam orang manusia emas tersebut? Dalam pada itu Suma ing telah ulapkan tangannya sambil berseru:
"Harap kalian jangan berangkat dulu. persoalan ini sangat luar biasa, maka dari itu cayhe telah mengutus orang2ku untuk melaksanakan tugas berat ini "
"Kau telah mengirim siapa saja?" tanya sang Pangcu dengan hati bergetar keras.
"Thiat Pan Theng atau siBangku Besi Auw Put Kay, Thiat Siauw cio sisapu Besi Kim Kioe Boe Siang To sigolok tanpa tandingan Hong Gwat, Hek Teng TUi Hun si Lampu Hitam Pengejar sukma Leng cing cioe IM Yen Shu atau si Kakek berawan serta dua orang tokoh sakti yang cukup diandaikan, semuanya berjumlah tujuh orang "