Payung Sengkala Jilid 08

Masing2 orang menghabiskan lima enam biji. perut baru terasa kenyang namun belum selang beberapa waktu seluruh badannya terasa jadi gatal, panasnya sukar ditahan se-olah2 diatas kulit badan mereka dirambati oleh ber laksa2 ekor ular kecil.

Merasakan keanehan itu mereka berdua sama jadi terperanjat, sadarlah bahwa mereka telah salah menyantap buah beracun, rasa sedih dalam hati mereka susah dilukiskan lagi.

Mereka tak menyangka baru saja lolos dari kematian ditangan suma Ing. ternyata tak berhasil pula keluar dari telaga sak cioe Auw dalam keadaan hidup.

Rasa panas dan gatal dibadan makin lama semakin menghebat, mereka berdua saling berpelukan semakin erat dan ber-gulung2 diatas tanah, sekalipun merasa sedih mereka ambil keputusan untuk mati jadi satu,

Makin lama semakin menghebat dan akhirnya mencapai pada puncaknya, mereka tak bisa tahan lagi. sambil menjerit2 histeris ke-dua orang itu bergelindingan diatas tanah sehingga akhirnya masuk kedalam sebuah selokan.

Air dalam selokan dingin menusuk tulang, mendatangkan rasa nyaman ditubuh mereka laksana bara api saja, sekalipun air selokanpun ikut mendidih dan mengeluarkan asap tebal. Lam Kong Pak maupun Pek Li siang ambil keputusan hendak mati bersama mereka berpelukan lebih kencang  lagi.

Mendadak terdengar Pek Li siang menjerit kaget, tampak kulit diatas wajah Lam Kong Pak mulai berkerut. membelah dan akhirnya mengelupas sehingga kelihatan dagingnya yang berwarna merah.

Kupasan kulit tersebut makin lama makin besar sehinga boleh dikata seluruh kulit diatas wajahnya mengupas sendiri, muncullah daging lembut dan berwarna merah itu, keadaannya mirip dengan burung gereja yang baru menetas dan belum tumbuh bulu dibadan, belum tumbuh bulu dibadannya membuat orang merasa ngeri.

sementara itu Lam Kong Pak menjerit tertahan, ia menemukan kulit diatas wajah Pek Li siang pun mulai memerah dan akhirnya mengupas semua.

Mereka berdua saling memandang dengan mata terbelalak mulut melongo, rasa kaget dalam hati mereka bukan alang kepalang.

Tampak kulit ditangan, dikaki bahkan diseluruh tububnya mengupas semua.

seketika itu juga diatas permukaan air penuh dengan kupasan kulit manusia yang mengapung dan hanyut kehilir.

Tidak sampai seperminum teh. kulit dari mereka sudah mengupas semua. ini mereka jadi manusia aneh yang berdaging merah dan lunak,

Dalam keadaan seperti ini mereka mau nangis tak bisa mau tertawa pun sungkan namun rasa panas makin menurun bahkan mendatangkan rasa nyaman ringan bagaikan mau terbang keangkasa mengikuti tiupan angin. Mereka berdua mana tahu kalau yang mereka telan adalah buah malaikat yang memiliki kasiat sangat mujarab, jangan dikatakan begitu banyak. cukup separuh saja sudah dapat menambah enam puluh tahun hasil latihan-

Kini kulit badan mereka pada mengupas dan berubah jadi manusia aneh sebenarnya peristiwa ini bukan lain adalah peristiwa Berganti tulang ganti kulit yang sering dikatakan oleh pelajaran Bhuddha maupun Tooisme.

Akhinya rasa panas dibadan lenyap tak berbekas. mereka berjalan keluar dari selokan-dan tubuh mereka merasa sangat ringan bagaikan dua lembar daun kering serasa kaki tidak menempel ditanah saja,

Bahkan perut tidak terasa lapar tidak merasa dahaga. serasa mereka telah berada didunia yang lain Tiba....

" Engkoh Lam Kong, wajahmu mulai berubah kembali" Teriak Pek Li siang keras. "Paras mukamu tidak merah lagi seperti tadi namun lebih bercahaya. lebih tampan kalau dibandingkan keadaan semula"

"siang-moay. kau pun sama pula keadaannya. Bahkan kulit badanmu pun makin putih, semakin halus bercahaya. sunguh sukar dilukiskan dengan kata2. pokoknya kecantikan wajahmu luar biasa "

"Sungguh ?"

"Buat apa aku membohongi dirimu? Tidak disangka karena bencana kita mendapat rejeki. yang kita makan adalah buah sorga ?" Tiba.....

Lam Kong Pak menarik tangan Pek Li siang untuk diajak bersembunyi dibalik sebuah batu besar kemudian sambil menuding keujung selat ujarnya "siang-moay coba lihat, benda apakah itu ?" Pek Li siang berpaling. ia merasa terkesiap.

Kiranya dari balik sebuah celah batu meloncat keluar seorang bayi yang putih, gemuk dan berbadan telanjang. Usianya kurang lebih baru tiga, lima bulan. paras mukanya sangat menarik hati.

sebagai seorang wanita Pek Li siang berhati cermat, tiba2 hatinya tergetar, serunya "Aku lihat dia adalah siluman "

"Aaah. tidak mungkin, masa disiang hari bolong bisa muncul siluman?"

"Coba bayangkan bayi yang baru berusia tiga, lima bulan masa bisa jalan sendiri?

"seandainya ia memiliki keistimewaan yang berbeda dengan bayi2 biasa dan usia sebesar itu sudah dapat berjalan, bagaimana bisa me-loncat2 dengan begitu mengesankan ?"

Mendengar penjelasan itu Lam Kong Pak merasa sadar bayi2 yang ada dikolong langit kendati bagaimana sehatnya belum pernah didengar ada bayi berusia tiga lima bulan bisa berjalan sendiri bahkan dapat meloncat dengan riang gembira bagaikan bocah berusi lima enam tahun.

Apalagi dalam sebuah selat buntu yang tak ada manusia, darimana datangnya bayi? apakah hasil jelmaan dari siluman?

Timbul rasa ingin tahu dalam hati mereka berdua, mereka sama2 pasang mata mengintip dari balik batu.

Tampak bayi montok itu meloncat. ber-lari2 dengan wajah penuh senyuman kegirangan-sambil memetik bunga ia berjalan makin mendekat. "Pasti siluman bukan manusia" ujar Pek Li siang dengan nada yakin namun sinar matanya tetap memandang kearah bayi itu tajam-tajam.

"siauw-heng pun menaruh curiga mungkin bayi ini adalah hasil jelmaan dari siluman gunung ".

"Bagaimana kalau kita tangkap saja?"

"Tapi kau harus memperhatikan tajam2 kalau sampai biarkan dia lari jangan harap bisa kita tangkap lagi "

sementara mereka sedang ber-cakap2. bayi montok itu telah berlari dan meloncat datang jaraknya tinggal dua tombak dari batu besar dimana mereka bersembunyi.

Lam Kong Pak segera memberi kisikan kepada Pek Li Siang untuk jangan bersuara, sedang dengan jari tangannya ia menulis Thian HHoo Pou Gwat atau sungai Langit Memeluk Rembulan empat kata diatas tanah.

Pek Li siang mengerti Lam Kong Pak menyuruh ia menggunakan jurus serangan tersebut untuk menangkap dirinya, ia segera pusatkan perhatian siap melancarkan tubrukan.

Baik ilmu silat maupun tenaga dalam yang dimiliki mereka berdua pada saat ini sudah mencapai pada puncaknya asalkan mereka ada maksud menangkap musuh dalam jarak belasan langkah masih bukan persoalan yang sulit, hanya saja mereka tidak sadar akan kekuatan tersebut.

satu tombak setengah.... satu tombak, setengah tombak....

Laksana kilat Pek Li siang meloncat keluar dari tempat persembunyiannya, dengan gerakan Thian Hoo Pau Gwat atau sungai Langit Memeluk Rembulan ia tubruk bayi montok itu dengan telak. Bayi tersebut jadi terperanjat sewaktu rasakan datangnya tubrukan, kaki dan tangannya saling menyepak dan barusan meronta dari pelukan, namun Pek Li siang memeluknya erat2 tak mungkin baginya untuk melarikan diri

setelah Pek Li siang berhasil memeluk bayi montok itu timbul cinta kasih seorang ibu terhadap bocah cilik. ia tempelkan pipinya keatas pipi bocah tersebut dan menciumnya.

Dalam pada itu Lam Kong Pak pun meloncat keluar dari tempat persembunyiannya memperhatikan bayi tadi dengan teliti hatinya kegirangan sukar dilukiskan, ia merasa bayi ini bukan saja montok. putih sangat menyenangkan bahkan jauh berbeda dengan bayi2 biasa. wajahnya bercahaya tajam. hanya sayang tak dapat berbicara,

saking cemasnya bayi itu jadi gelisah, air muka berubah merah padam dan menunjukkan perasaan takut.

Tiba2 suatu ingatan berkelebat dalam benak Lam Kong Pak. la merasa bayi ini se-akan2 sangat mirip dengan wajah seorang yang dikenalnya. hanya untuk sesaat tak teringat olehnya siapakah orang itu.

Kembali bayi itu meronta beberapa waktu akhirnya ia merasa putus asa dan tiba2 ber-henti. sedang badannya yang gemuk dibawah sorotan cahaya sang surya makin kabur,

"Aaaah. sungguh aneh. ia mulai melenyapkan diri" Teriak Lam Kong pak sambil berseru tertahan-

BELUM habis ia bicara, bocah tadi telah punah dan berobah jadi dua gulung asap warna putih. bagaikan dua buah mata rantai dengan cepat menerobos masuk kedalam lubang hidung pemuda tersebut. sedang pada saat yang bersamaan dari ujung selat buntu tersebut menggema datang suara helaan napas panjang.

Pek Li siang menierit kaget, ia berdiri ter-mangu2 dan untuk beberapa saat lamanya tak sanggup mengucapkan sepatah katapun yang keluar.

sebaliknya Lam Kong Pak sendiri sama sekali tidak merasa. Ia hanya kaget dan keheranan sebab bayi montok itu ternyata benar2 hasil ciptaan siluman dan kini melarikan diri dengan merubah diri jadi segulung asap putih,

"Aaaah... ternyata benar2 ciptaan siluman, dan telah melarikan diri sungguh sayang."

"Tidak" seru Pek Li siang kaget.

"Ia tidak melarikan diri, ia telah menerobos masuk melalui lubang hidungmu "

"Apa?"

"Kenapa siuw-moay harus bicara sembarangan apalagi ngaco belo? aku melihat dengan mata kepala sendiri, rasanya tidak bakal salah lagi "

"Aku tidak mau percaya "

"Aku tidak bakal salah melihat" seru Pek Li siang cemas, ia cekal pundak Lam Kong Pak kencang2.

"Dengan sangat jelas aku dapat melihatnya dengan nyata. bayi montok itu telah berubah jadi dua gulung asap putih dan menerobos masuk melalui lubang hidungmu "

Melihat gadis itu bicara sangat serius, Lam Kong Pak mengerti kelau ia bukan bicara bohong. hawa murninya segera disalurkan mengelilingi seluruh badan. "Aaaaaah. "

Tiba2 badannya melayang keangkasa hingga mencapai ketinggian tujuh, delapan belas tombak tingginya, kemudian bergerak mengikuti hembusan angin menanti ia menjerit tertahan tubuhnya baru melayang turun kembali keatas permukaan tanah.

Peristiwa aneh dan berada diluar dugaan ini seketika membuat kedua orang itu saling berpandangan dengan mulut melongo mata mereka mengira terbelalak. hampir2 saja mereka mengira berada dalam impian belaka.

oooo ooo oooo

LAM KONG PAK kegirangan setengah mati, ia segera ayunkan telapak tangannya kearah sebuah batu besar yang berada kurang lebih tiga tombak dari tempat dan mengirim sebuah pukulan udara kosong.

"Kraaaak" bagaikan memotong tahu , batu cadas yang keras itu seketika terbelah jadi dua bagian-

Kedua orang itu semakin kegirangan ia mereka merasa dengan andalkan tenaga dalam sedahsyat ini, kendati Suma Ing telah mempelajari kesembilan jurus ilmu sakti Payung sengkala pun mereka tak usah merasa jeri lagi.

"Siang-moay " tiba2 Lam Kom Pak berkata. "sewaktu bayi montok tadi berubah jadi asap putih. aku dengar disebelah sana seakan ada orang yang menghela napas panjang, mungkinkah didalam selat buntu ini masih ada penghuni lain? mari kita pergi periksa "

Pek Li siang mengangguk. demikianlah mereka berdua segera menerobos masuk melalui celah yang berada dihadapannya.

Celah ini hanya dapat dilewati oleh seseorang, dalamnya puluhan tombak, tiba2 jalan bercabang. sewaktu mereka berbelok kekanan berjalan kurang lebih tujuh, delapan tombak tiba2 daerah medan berubah jadi luas dan muncullah sebuah ruangan batu.

Luas ruang baru itu hanya tiga tombak, kelihatannya hanya berisikan sebuah pembaringan terbuat dari batu serta sebuah meja batu.

Permukaan pembaringan batu itu sangat licin bagaikan cermin, jelas pernah ada orang yang berdiam disini beberapa saat lamanya.

Kedua orang itu kembali melakukan pemeriksaan disekitar tempat itu akhirnya diatas meja batu tadi menemukan beberapa tulisankan bahkan se-akan2 tulisan itu baru saja ditinggalkan disana. karena goresannya jelas masih kelihatan baru. Kata2 itu kira2 berbunyi demikian-

"Puluhan tahun berselang aku kena dilukai orang. dalam keadaan kritis terjerumus didalam selat ini. akhirnya aku temukan tempat ini merupakan tempat yang cocok untuk melakukan latihan dan kuputuskan untuk berdiam disini

selama beberapa tahun ini hasil latihanku berhasil mendapat kemajuan, bayi ciptaan hawa murni mulai jadi kuat dan dapat berpesiar keempat penjuru menantikan matangnya saja untuk mencapai puncak kesempurnaan-

Sayang sekali nasib tidak menakdirkan demikian karena salah bertindak seluruh hasilnya hancur. puluhan tahun berlatihpun hancur musnah bagaikan awan diangkasa.

Lenyapnya bayi hawa murni itu menciptakan tenaga Ban Yo Kang Khie yang maha dahsyat, sejak ini asalkan kau berniat berlatih dikemudian hari ada harapan besar untuk menjagoi kolong langit,

asalkan kau suka bersemedi selama tiga hari tiga malam disini dan mengalirkan tenaga murni tadi menembusi seluruh urat dan nadi. maka jalan menuju puncak kesempurnaan telah terbuka.

Ilmu sakti Payung sengkala walaupun berhasil didapatkan oleh sipemilik pegadaian Bu-lim, namun masih ada dua jurus yang telah lenyap dari peredaran asalkan kau berhasil mempelajari dua jurus terakhir ini tak perlu merasa jeri lagi terhadap tujuh jurus sebelumnya.

Kalau ada minat datanglah kesebelah tebing Beng Gwat Cang diatas gunung Thay-san pada malam Tiong cioe. namun disana ada mahluk beracun yang menjaganya. asal ber-hati2 tentu berhasil "

Dibawah tulisan itu tertera tanda tangan penghuni tempat tersebut yang berbunyi "oei Ci Hu."

Membaca nama orang ini kepala lam Kong Pak langsung terasa pening tujuh keliling, telinganya mendengung dan ia roboh tidak sadarkan diri .

Dengan adanya perobahan secara mendadak ini membuat Pek Li siang jadi kerepotan setengah mati buru2 ia menotok beberapa buah jalan darah diatas tubuh pemuda tersebut.

Lama....lama sekali Lam Kong Pak baru sadar kembali dari pingsannya. dengan air mata jatuh berlinang ujarny "Tidak kusangka tanpa sengaja siauw-heng telah melakukan suatu perbuatan yang akan menanggung rasa penyesalan sepanjang masa, membuat siauw-heng sepanjang hidup merasa tidak tenteram "

"Kau telah melakukan kesalahan apa? cepat katakan” seru Pek Li siang kebingungan ia tidak mengerti apa yang sedang di maksudkan pemuda ini. "oei ci Hu pun penghuni tempat ini sebenarnya bukan lain adalah sahabat karib dari ayah Coe Li Yap semasa masih hidupnya"

"Kau tak usah bersedih hati, anggap saja peristiwa ini merupakan takdir, kita sama sekali tidak tahu kalau bocah montok tersebut sebenarnya adalah bayi ciptaan dari hawa murni hasil latihannya. tentu saja tak bisa salahkan kita orang "

"Benar, maka dari itu oei cianpwee sama sekali tidak menyalahkan kita orang dan berlalu dengan membawa kesedihan, mungkin ia pun masih belum tahu akan hubungan siauw-heng dengan coe Li Yap ia tentu tak pernah menyangka bahwa hasil latihannya selama puluhan tahun dengan susah payah bisa hancur berantakan ditanganku. Aaaai....lain kali seandainya aku berjumpa kembali dengan coe Li Yap. apa yang harus siauw-heng katakan kepadanya?"

"Kalau kau tak bisa bicara, biarlah aku yang mewakili dirimu untuk menerangkan peristiwa ini kepadanya, bagaimanapun juga pokoknya tindakan kita kali ini bukan suatu kesengajaan"

Kembali mereka berdua memeriksa keadaan disekitar ruangan batu itu, setelah tidak berhasil menemukan tinggalan lain, barulah kedua orang itu keluar dari celah batu tersebut.

Ujar lam Kong Pak kemudian sekeluarnya dari ruangan tadi “oei cianpwee minta kita untuk berangkat ke tebing Beng Gwat Cang diatas gunung Thay San untuk mencari dua jurus terakhir dari kesembilan jurus ilmu sakti Payung sengkala. aku rasa ia tak akan menipu kita. apalagi ilmu sakti payung sengkala itupun merupakan penemuan dari ibu kandung Coe Li Yap semasa hidupnya. mari lebih baik kita cepat berangkat kesana "

"Kalau benar buah2 merah itu adalah benda-benda mujarab, bagaimana kalau kita petik beberapa butir sebagai bekal?"

Lam Kong Pak mengangguk tanda setuju. Namun ketika mereka kembali ketengah lembah, pemandangan disana telah berubah seratus persen, "Aaaah....” tidak kuasa lagi mereka berdua sama2 berseru tertahan-

Kiranya buah2 merah yang telah masak dan memenuhi lembah tadi, kini telah hancur dan berubah. bentuk bagaikan bubuk busuk.

Pada saat inilah mereka berdua baru percaya bahwa dikolong langit benar2 ada kata yang disebut sebagai jodoh kalau tidak ada jodoh bagaimana mungkin bisa begitu kebetulan?

Tentu saja mereka tidak tahu kalau buah tersebut dalam ribuan tahun hanya berbunga dan berbuah satu kali, bahkan waktu masaknya hanya bertahan dalam dua puluh empat jam belaka, setelah melewati batas waktunya maka buah itu akan hancur dan musnah.

"secara bagaimana kita hendak keluar dari sini?" tanya Pek Lie siang sambil memandang tajam2 wajah pemuda  itu.

"Apakah kita hendak kembali dengan lewati dasar telaga lagi ?"

"Biar kita coba2 dulu, Tadi sewaktu mengepos napas. tubuhku bisa melompat tinggi tujuh, delapan belas tombak dari atas permukaan. asalkan buka suara hawa pun lantas buyar dan melayang kembali kebawah selat buntu ini tingginya ratusan tombak. tenaga dalam yang kau miliki saat inipun lebih hebat dari keadaan tempo dulu, kita bisa bekerja sama untuk meloncat berbareng. coba dilihat dapatkah keluar dari selat buntu ini?^"

Lam Kong Pak segera membalik pakaian aneh tersebut kemudian dikenakan kembali dengan demikian, ia berubah jadi seekor macan ganas.

Mereka berdua segera bergandengan tangan. diam2 lam Kong Pak salurkan hawa murninya mengelilingi badan tubuh ringan laksana kertas. dengan gerakan it Hok Cong Thian atau burung bangau menembusi langit badannya segera menerobos setinggi dua puluh tombak lebih.

Angin men-deru2 bagaikan menembusi awan tebal, sekali lagi Lam Kong pak berganti napas ditengah udara dan meluncur tujuh delapan tombak lebih tinggi

Pada saat ini mereka sudah berada kurang lebih tiga puluh tombak jauhnya ditengah udara kaki mereka bergerak laksana melayang ditengah awang2.

Ber-turut2 beberapa kali loncatan mereka melayang diatas tebing selat buntu tersebut, ketika mereka menengok kebawah pemandangan dasar selat kelihatan samar2 dan kepala terasa pening tujuh keliling.

Tiba tiba....

Terdengar suara gelak tertawa seram berkumandang datang dari belakang tubuh mereka, dengan cepat Lam Kong Pak serta Pek Li siang berpaling.

Kurang lebih tiga tombak dibelakang mereka berdirilah suma Ing serta seorang berkerudung hitam yang berperawakan kecil langsing. suma Ing berdiri agak belakang dari orang berkerudung itu. Musuh besar saling bertemu membuat mata ber-api2. dengan penuh kebencian mereka berdua melototi suma Ing tajam2.

seandainya dengan sinar mata ia dapat membunuh orang, saat ini mungkin suma Ing sudah roboh dengan bermandikan darah.

"Suma Ing saat kematianmu sudah tiba" teriak Lam Kong Pak sambil kertak gigi.

"oooouw... sekalipun kalian ingin cepat matipun tidak akan segampang itu" jawab si pelajar bertangan ganas suma Ing sambil angkat bahu.

Tiba2 terdengar si orang berkerudung berperawakan kecil mungil itu berpaling arah suma Ing dan barseru: "Tanya kepadanya dari mana ia dapatkan ketiga jurus ilmu silat sakti Payung sengkala itu?"

orang itu jelas adalah seorang wanita dari ucapannya sangat dingin membuat orang bergidik. sementara bicara badan sama sekali tidak berkutik bahkan ujung bajunya pun tidak bergoyang barang sedikitpun juga.

"Baik... baik...baik, ..." sahut suma Ing berulang kali, dengan suara berat ia segera berseru "sudah dengar belum? pemilik pegadaian Bu-lim bertanya kepadamu dari mana kau pelajari ketiga jurus ilmu sakti Payung sengkala tersebut

?"

Kedua orang itu sama2 berseru tertahan dengan hati terperanjat buru2 mengundurkan diri kebelakang. mereka bukannya takut kelihayan ilmu silat yang dimiliki siorang kerudung ini. melainkan mereka tidak menyangka kalau si Pemilik Pegadaian Bu-lim sebenarnya adalah seorang perempuan sewaktu berada dalam pertemuan menentukan urutan nama. pernah dia orang ini gunakan ilmu menyampaikan suara untuk mengakui bahwa suma Ing dapat mewakilkan pemilik pegadaian Bu-lim namun dirinya waktu itu sama sekali tak berhasil menangkap kalau suara itu adalah suara se-orang perempuan.

Mereka berdua memiliki dendam berdarah dibadan bahkan memperoleh pula penemuan aneh.

Tentu saja tidak pandang setelah matapun terhadap pemilik pegadaian Bu-lim ini, seru Lam Kong Pak dengan suara keras-

"Dengan manusia hidup menciptakan tujuh manusia emas. apakah permainan ini atas ide saudara?"

"Ayahku Pek Li Gong mempunyai ikatan permusuhan apa dengan dirimu? kenapa kau bertindak telengas kepadanya?" teriak Pek Li Siang pula keras2. Bicara sampai disitu air mata jatuh berlinang, wajahnya berubah hijau membesi.

"Untuk menyelesaikan suatu pekerjaan besar didalam Bu-lim mau tak mau aku harus menggunakan jago2 Lihay kelas wahid dalam dunia persilatan untuk meninggalkan duplikat dari kesembilan jurus ilmu sakti Payung sengkala ini agar selamanya bisa tetap utuh." Jawab si pemilik pegadean Bu-lim dengan kalemnya.

"Hmmm kau anggap dengan andalkan kesembilan jurus ilmu sakti Payung sengkala lantas bisa menundukkan kami

?"

"Heeeee...heee...heeee....." Sipemilik pegadean Bu-lim tertawa ter-kekeh2. "Didalam kolong langit dewasa ini belum pernah ada orang yang berani bicara sesumbar ini dihadapanku. Hmmm ilmu silat kau belum tentu lihay, namun nyalimu benar2patut dipuji"

"Apa yang sedang kau sesumbarkan?" kata Pek Li siang amat gusar. "Terhadap perempuan busuk berhati keji dan telengas macam kau, apanya yang patut dibanggakan? apanya yang luar biasa ?"

sipemilik pegadaian Bu-lim tidak banyak bicara lagi. ia segera ulapkan tangannya. "Ing-jie tangkap bocah itu"

suma Ing mengiakan dan segera berjalan keluar ketengah kalangan, bentaknya^ " Kalau tahu diri cepat menyerah mandah kubelenggu, dari pada menerima penyakit buat diri sendiri"

"Kau tak usah mengigau disiang hari bolong" Teriak Pek Li siang sambil maju melangkah kedepan. "Terima dulu serangan nonamu. "

Namun sebelum ia bergerak telah kena dibentak oleh Lam Kong Pak. "siang-moay tunggu sebentar, biarlah siauw-heng menghadapi dirinya lebih dahulu"

"siapapun yang maju juga sama saja. atau mau turun tangan berbareng pun boleh saja. asalkan kau dapat menerima tiga jurus seranganku aku akan ambil keputusan sendiri untuk melepaskan satujalan hidup buat kalian "

"Haaaa...haaa...haaaa. "

Lam Kong Pak tertawa ter-bahak2, air mukanya jadi adem. ia tidak menggubris diri suma Ing lagi sebaliknya berpaling kearah sipemilik pegadean Bu-lim. serunya

"Bagaimana? sudah kau dengar ucapannya itu??" "Perkataannya yang gagah, aku suka menggaris bawahi " "Hmm heee...heeee.  kau jangan keburu berbangga  dulu.

seandainya untuk  membereskan suma Ing manusia macam itu-pun harus membutuhkan tiga jurus semua orang dikolong langit tentu akan tertawa ter-bahak2 sampai giginya pada rontok semua "

sipemilik pegadean Bu-lim jadi tertegun setelah mendengar ucapan tersebut, ia balik bertanya

" Kebanyakan ataukah kekurangan?" "Terlalu banyak "

"Kau membutuhkan berapa jurus?" "Satu jurus pun sudah lebih dari cukup " "satu jurus?"

"Ehmmm "

Dengan pandangan tajam sipemilik pegadaian Bu-lim melototi wajah Lam Kong Pak tak berkedip kemudian dengan suara berat ujarnya "siapakah sebenarnya dirimu? kenapa menyaru sebagai si mahasiswa bertangan sakti sang Hong Tie ?"

"Kalau didalam satu jurus berhasil menangkan diriku. bukan saja kuberitahukan siapakah aku, bahkan batok kepalaku inipun boleh kau ambil"

sementara itu sipemilik pegadean Bu-lim memeras otak berpikir beberapa waktu lamanya, namun bagaimana pun juga ia tidak percaya kalau Lam Kong Pak bisa menandingi kepandaian silat yang dimiliki suma Ing.

"Karena dari antara ketujuh buah jurus serangan ilmu sakti Payung sengkala, ketujuh2nya sudah ia turunkan semua kepada suma Ing, sedangkan Lam Kong Pak dewasa ini hanya paham tiga jurus belaka,

"Baik " dengan cepat ia menyanggupi. Ujung baju tanpa bergoyang. menggunakan gerakan apa pemilik pegadean Bu-lim ini sudah mundur tiga langkah kebelakang, terusnya?

"Ing-jie dengan jurus kelima tangkap dirinya. namun harus kau tawan dalam keadaan hidup2"

"Baik" Dengan tingkah laku jumawa suma Ing maju kedepan "Bersiap sedialah "

Lam Kong Pak tidak berani berlaku gegabah ia tahu Jurus kelima yang dimaksudkan sipemilik pegadean Bu-lim barusan tentu mengartikan jurus kelima dari ilmu sakti Payung sengkala.

jurus ketiga saja sudah demikian lihaynya apalagi jurus kelima. tak usah dilihat bisa dibayangkan bagaimana dahsyatnya.

seluruh perhatian segera dipusatkan kesatu arah. hawa murni disalurkan dari pusar mengelilingi badan sepasang kakitun meninggalkan permukaan tanah setinggi satu coen-

"Lihat serangan" terdengar suma Ing membentak keras.

Badannya mencelat dua, tiga belas tombak tingginya ketengah udara, sembari jumpalitan sepasang telapak didorong kemuka. dengan mengiringi dua rentetan cahaya merah berbentuk payung desiran angin tajam menghantam kebawah,

Tubuh Lam Kong Pak dengan cepat mundur kebelakang iapun mengirim sebuah serangan dengan serentetan cahaya merah berbentuk payung pula.

Tiga gulung hawa murni berbentuk payung saling berbenrokan satu sama lainnya, deruan angin sambaran geledek menggema memenuhi angkasa. Pasir debu beterbangan memenuhi angkasa angin puyuh berhembus menguasai daerah seluas puluhan tombak.

Diikuti ledakan dahsyat, suma Ing mendengus berat. badannya berjumpalitan beberapa kali ditengah udara dan terlempar kurang lebih lima, enam tombak dari kalangan-

sedangkan Lam Kong Pak sendiri tergetar masuk kedalam tanah sepasang kakinya masuk ketanah sedalam satu depa lebih.

Debu dan pasir beterbangan memenuhi Angkasa, lama sekali suasana baru sirap dan menjadi tenang kembali.

suasana ditengah kalangan sunyi senyap tak kedengaran sedikit suara pun, dalam keadaan seperti ini seandainya ada jarum terjatuh keatas tanah pun dapat terdengar nyata.

"Kau...kau tidak...terluka bukan??" tegur Pek Li siang sambil membimbing Lam Kong pak keluar dari liang tanah kemudian membersihkan debu yang melekat diatas badannya.

"siauw-heng tidak terluka mari kita pergi. "

"Berhenti" si pemilik pegadaian Bu-lim membentak keras tidak melihat ia menggunakan gerakan apa tahu2 perempuan berkerudung itu sudah berada satu tombak dihadapannya, "Perkataan dariku belum kalian jawab"

"Persoalan apa?" tanya Lam Kong Pak ketus.

"Darimana kau pelajari ketiga buah jurus serangkaian ilmu sakti Payung sengkala itu?"

Lam Kong Pak tertawa dingin. "Sayang sekali Suma Ing tidak becus dan berhasil cayhe kalahkan dalam satu jurus. seandainya saudara masih belum lupa dengan janji sendiri buat apa masih banyak bertanya, maaf cayhe tidak dapat beritahukan soal ini kepadamu " Bicara sampai disitu ia tarik tangan Pek li siang dan sambungnya lebih jauh:

"suma Ing punya ikatan dendam sakit hati atas terbunuhnya ayah serta guruku, pembunuhan berganda ini pada suatu hari pasti akan kutuntut balas. Hutang darah bayar darah. Mengenai darimana aku pelajari ketiga buah jurus serangan ilmu sakti Payung sengkala itu lain kali saudara bakal tahu sendiri bahkan harus membayar suatu nilai yang amat besar atas perbuatan2 suma Ing. selamat tinggal"

Diiringi bentakan keras, ia tarik tangan Pek Lie siang dan melayang setinggi dua puluh tombak kemudian meluncur turun dari atas puncak. melihat kegesitan kedua orang muda mudi itu, diam2 sipemilik pegadean Bu-lim merasa terperanjat.

Ia sama sekali tidak menyangka ilmu meringankan tubuh yang dimiliki Lam Kong pak bisa demikian lihaynya.

seseorang bisa meloncat setingi dua puluh tombak sambil menarik seseorang bahkan ia sendiri pun tidak punya pegangan ternyata pihak lawan bisa, tak kuasa ia berdiri ter mangu2.

Mendadak ia membentak keras. ber-sama2 suma Ing segera melakukan pengejaran-

sementara itu Lam Kong Pak serta Pek Li siang melakukan perjalanan cepat, setiap kali loncatan ia berhasil mencapai tujuh, delapan belas tombak. Cepatnya laksana kilat sukar dibayangkan dengan kata2.

"Menurut pandanganmu suma Ing berhasil kau lukai atau tidak ?" tanja Pek Li siang

"Tidak " "Tadi bukankah sipemilik pegadaian Bu-lim suruh dia mengeluarkan jurus kelima yang dimaksudkan jurus kelima apakah menunjukkan ilmu sakti payung sengkala ?"

"Tidak salah. bukankah kau dapat melihat dua buah bentuk payung berwarna merah bercahaya ?"

"Kalau begitu diantara kesembilan jurus ilmu sakti Payung sengkala, makin kebelakang semakin lihay?"

"Menurut keadaan pada umumnya memang demikian " "Kalau begitu keadaan jadi tidak beres, kalau tadi ia

mengeluarkan jurus kelima. Kenapa bisa dikalahkan oleh jurus ketigamu ?"

"Mungkin hal ini disebabkan daya kekuatan dari bayi hawa murni yang masuk kedalam tubuhku itu"

"Engkoh Lam Kong, seandainya jurus kelima itu digunakan oleh sipemilik pegadean Bu-lim sendiri, menurut pandanganmu dapatkah kau menangkan setingkat dari kepandaiannya ?"

"sampai sekarang siauw-heng belum pernah bergebrak secara resmi dengan sipemilik pegadean Bu-lim, namun menurut gerakan tubuhnya. asal siauw-heng bisa bergebrak seimbang dengan dirinya saja sudah boleh dihitung lumayan " Diam2 Pek Li siang merasa terperanjat.

"jadi kalau begitu, seandainya barusan ia tidak memperdulikan kedudukan sendiri dan turun tangan kepada kita. mungkin keadaan kita lebih banyak bahaya daripada rejeki "

"Inipun belum tentu benar"

" Engkoh Lam Kong, sekarang kita hendak pergi kemana

?"

"Tebing Beng Gwat Cang gunung Thay-san" "Menurut penglihatanku lebih baik ambil kesempatan sewaktu sipemilik pegadaian Bu-lim tak ada didalam sarangnya sekali lagi kita memasuki istana Naga mereka. "

"Mau apa. ?"

"Bukankah disana tertinggal tujuh buah jurus serangan ilmu Payung sangkala? kita harus pergi kesana untuk curi belajar "

"Hmmm siang moay, caramu berpikir itu terlalu polos dan ke-kanak2an, ilmu silat selihai itu hanya andalkan gerakan belaka tanpa pelajaran inti sarinya mana bisa?"

"Aaaah aku lupa berpikir sampai disitu."

"Aaaaai siauw-heng mengerti maksud hatimu, belajar ilmu silat adalah palsu. bukankah kau ingin melihat wajah terakhir ayahmu untuk terakhir kalinya ?"

sementara itu air mata Peh Li siang jatuh bercucuran dengan derasnya sambil memeluk pinggang sang gadis yang ramping, hibur Lam Kong Pak dengan suara lirihi "siang-moay, semua kesalahan ini timbul karena sinuw heng setiap kali aku melihat kau bersedih hati, hatiku sakit bagaikan di-iris2 dengan sembilu. Aaaai padahal ketiga orang sanak saudara siauw-heng pun menemui celaka semua rasa sedih dan pedihku saat ini sukar dibayangkan dengan kata2. Kita harus bersumpah untuk memperkokoh niat kita, berusaha mendapatkan dua jurus terakhir dari ilmu sakti payung sengkala tersebut secepat mungkin sampai waktunya kita dapat membalas dendam dengan tepat dan mantap"

"Kau jangan terlalu menyalahkan diri sendiri" kata Pek Li siang sambil mengusap air mata,

"Padahal waktu itu kau halangi siauw-moay munculkan diri disebabkan memikirkan keselamatan seluruh Bu-lim, jiwa besarnja ini sudah cukup membuat siauw-moay kagum dan terhibur "

"sudahlah, tak usah dibicarakan lagi. lebih baik kita cepat2 melanjutkan perjalanan "

Demikianlah kedua orang ini melakukan perjalanan cepat siang malam kalau lapar lantas membeli makanan untuk dibawa, setelah lewat dua hari dua malam sampailah mereka dikeresidenan san Tong.

siapa sangka jago2 Bu-lim yang melakukan penguntitan dari belakang makin lama makin banyak mereka sama sekali tidak menyangka si pemilik pegadean Bu-lim yang licik sepanjang jalan telah menyebarkan kabar berita yang mengatakan sembilan jurus ilmu sakti Payung sengkala telah muncul ditebing Beng Gwat cang digunung Thay-san pada malam bulan Tiong cioe nanti, sewaktu cahaya sang rembulan menyorot ke-celah2 tebing, pusaka itu bakal muncul dengan sendirinya

Terhadap benda mustika Bu-lim. siapa yang tidak ingin mendapatkannya ?

Apalagi para jago2 Bu-lim rata2 mengetahui apabila berita ini berasal dari si pemilik pegadean Bulim.

ooo OOOO ooo

KIRANYA sipemilik pegadaian Bu-lim yang secara diam2 menguntil perjalanan kedua orang itu, tanpa sengaja dapat menangkap pembicaraan mereka berdua yang menyangkut dua jurus ilmu sakti tersebut

Timbul pikiran licik dalam benaknya, ia segera memancing datangnya jago2 lihay Bulim dengan maksud menghalangi gerak gerik kedua orang itu sementara diam2 ia memungut keuntungan Pada petang hari keempat, mereka berdua telah memasuki daerah pegunungan gunung Thay-san. dan pada saat itulah mereka baru menemukan banyaknya orang yang menguntit perjalanan mereka.

sekalipun dalam hati baik Lam Kong Pak maupun Pek Li Siang menaruh rasa curiga namun berhubung persoalan ini kecuali oei Ci Hu seorang tak ada yang tahu lagi maka kendati merasakan banyaknya jago yang menguntit, mereka berdua tidak ambil kebetulan-

Dalam anggapan mereka berdua peristiwa ini mungkin terjadi karena suatu kebetulan belaka, karena itu tidak ambil perhatian lebih jauh. Dengan kerahkan ilmu meringankan tubuh berkelebat ketebing Beng Gwat Cang.

SETELAH memperhatikan keadaan disekeliling tempat itu, mereka berdua teringat kembali akan perkataan dari oei Ci Hu yang mengatakan "Pada malam bulan Tiong cioe. dicelah tebing Beng Gwat Cang digunung Thay-san akan berhasil mendapatkan apa yang dicari.

Diatas tebing Beng Gwat Cang sama sekali tidak ditemui celah yang bisa digunakan sebagai tempat penyimpanan pusaka, kedua orang itu dengan cepat melayang ketebing itu dan tibalah disuatu lekukan tanah yang agak dalam.

Kedua belah dinding dari lekukan tersebut berupa bukit yang tinggi menjulang keangkasa, keadaannya amat berbahaya.

Ditengahnya terdapat sebuah batu cadas besar yang tingginya puluhan tombak dan merekah jadi dua bagian, dari bagian rekahan tadi manusia dapat menerobos masuk ke dalam.

Menemukan tempat itu Lam Kong Pak jadi kegirangan, serunya "siang moay, sudah kau temukan celah batu itu? disini hanya terdapat sebuah celah belaka mungkin disinilah letaknya. "

Belum habis ia bicara, dari puluhan tombak disisi kalangan mulai bermunculan jejak musuh.

Dengan cepat Lam Kong Pak dan Pek Li siang bersembunyi dibalik sebuah batu cadas dibelakang tebing itu

suara langkah kaki serta sampokan ujung baiu makin lama semakin mendekat, kalau dengar suaranya paling sedikit ada tiga, empat orang.

Mereka berdua segera melongok keluar, tanpa terasa mereka tertegun-

Kiranya orang yang baru saja muncul semuanya berjumlah empat orang, yang berjalan dipaling depan adalah sepasang muda mudi. mereka adalah kakak beradik she-Liuw dari benteng Hwie Him Poo.

"Giok Bian wie Tuo" atau si Wie Tuo berajah Pualam Liuw Han siang serta Tok so Tiauw san atau si Tiauw san tampan beracun Liuw Hwie Yen-.

Dibelakangnya mengikuti dua orang lelaki kekar yang tempo dulu menyaru sebagai rombongan kesenian dan menyelundup masuk dalam perkampungan Toa Loo sancung dengan menyaru sebagai Kiem Chee Pauw.

si Wie Tuo berwajah kumala memperhatikan sekejap keadaan disekelilingnya, kemudian kepada si Tiauw san tangan beracun ujanya^ "Yen-moay. barang mustika itu kemungkinan besar disimpan didalam celah batu, kita harus menyembunyikan diri lebih dahulu sampai melihat keadaan-" selesai bicara ia tarik tangan Liuw Hwie Yen dan bersembunyi dibalik sebuah batu cadas kurang lebih tiga tombak disisi batu dimana lam Kang Pak menyembunyikan diri

Baru saja keempat orang itu menyembunikan diri, dari balik tikungan bukit muncul kembali tiga sosok bayangan manusia.

orang pertama adalah sang ketua partai keluarga Tang dari keresidenan su Tzuan 'Lak Gwat soat' atau si Enam Bulan sat Tang Hwie, dibelakangnya mengikuti dua orang pemuda.

Keadaan dari kedua orang pemuda ini agak mirip dengan wajah Tang Kwie, usianya antara dua puluh lima, enam tahunan. jelas mereka adalah putra dari Tang Hwie.

Ketiga orang itu setelah memperhatikan sejenak suasana disekelilingnya, segera menyembunyikan diri dibalik batuan cadas.

sementara itu rembulan nan bulat baru saja munculkan diri dari sebelah timur. suasana disekitar tebing itu masih lapat2 dan tidak begitu jelas.

Kembali terdengar suara ujang baju tersampok angin menggema datang dari balik bukit, tak kuasa lagi Lam Kong Pak karutkan alisnya rapat2.

orang yang berjalan paling depan adalah sorang lelaki dan seorang perempuan, usia mereka diantara empat puluh tahunan.

Yang lelaki adalah sang ketua perkampungan Toa Loo San-cung, cioe Ci Kang. sedang yang perempuan adalah Cioe Hujien Dibelakang cioe Hujien mengikuti cioe cien cien sedang dibelakang cioe ci Kang mengikuti lima orang lelaki kekar.

Ditinjau gerak gerik mereka yang lincah dan sebat, jelas orang2 itu adalah jago lihay yang paling diandalkan dalam perkampungan Toa Loo sancung.

Cioe Ci Kang ulapkan tangannya semua orang segera berkelebat menyembunyikan diri dibalik batuan kurang lebih empat tombak disebelah kanan Lam Kong Pak. Bulan purnama telah jauh di-awang2. udara bersih tak nampak sedikit awanpun juga tak terasa adanya hembusan angin malam berlalu. saat inilah merupakan waktu paling tepat bagi para penyair untuk membuat bait-bait syair sembari minum arak.

Namun disekitar tebing gunung Thay-san ini penuh diliputi oleh hawa napsu membunuh, setiap saat suatu pertarungan sengit bakal berlangsung.

Diam2 Lam Kong Pak serta Pek Li siang merasa amat terkejut dan keheranan setelah melihat peristiwa tersebut, mereka tahu maksud tujuan para jago itu sama halnya seperti apa yang mereka tuju.

Namun yang membuat mereka tidak mengerti: secara bagaimana kabar berita ini bisa didengar oleh para jago kangouw? bahkan menyebarnya sangat cepat?... Apakah oei cianpwe yang sengaja menyebarkan kabar berita ini?

Tidak, hal ini pasti tidak mungkin terjadi Ia tidak akan melakukan tindakan yang tolol dan tidak masuk akal ini.

Namun, kenyataan sudah tertera didepan mata dan tak bisa diragukan lagi. Ditinjau dari sikap para jago2 kangouw itu agaknya mereka sudah bikin persiapan yang matang.

Mendadak dari arah sebelah kanan batuan berkumandang suara pembicaraan manusia yang amat lirih. Tenaga lweekang yang dimiliki Lam Kong Pak pada saat ini boleh dikata telah melebihi enam puluh tahun hasil latihan, pendengaran maupun perasaannya amat tajam.

Rontokan daun kering pada tiga, lima puluh tombak disekelilingnya tak bakal bisa mengalabuhi dirinya apalagi suara pembicaraan manusia.

Pada saat ini ia dapat mendengar suara Cioe Cien Cien sedang berkata: "lbu, kita harus menanti sampai kapan ?"

"Kita baru bisa bergerak setelah menanti sinar rembulan menyorot masuk kedalam celah batu."

"Kenapa?"

"Karena   pada saat itulah celah batu baru bisa merekah. "

"sssttt diam" Tegur Cloe Ci Kang lirih.

setelah mendengar pembicaraan itu baik Lam Kong Pak maupun Pek Li siang baru mengerti apa sebabnya seluruh jago tetap. bersembunyi tanpa bergerak barang sedikitpun Kiranya mereka hendak menanti sang rembulan tepat berada diatas awang2, cahaya rembulan menyorot masuk melalui celah2. dari celah2 itu membuka baru bergerak.

Lam Kong Pak yang mendengar suara Cioe Cien cien, hatinya bagaikan diguyur dengan lima belas gentong air dingin ia tak dapat mengucapkan bagaimanakah perasaannya pada saat ini.

Ia mencintai Cioe Cien cien, bagaikan cioe Cien cien mencintai kakak misannya suma Ing, mati2an mencintai dirinya.

Cinta itu adalah egois, tidak akan memperkenankan pihak ketiga untuk menerjuni diri dalam kalangan tersebut. sewaktu Pek Li siang melihat Lam Kong Pak tertegun, ia segera menjawil dirinya sembari menegur "Apa yang sedang kaupikirkan?"

"oooouw tidak. aku tidak memikirkan apa2" jawab Lam Kong Pak agak kaget.

"Hmmm sekalipun tidak kau katakan aku pun tahu, kau tentu sedang memikirkan cioe Cien cien"

"Aaaaai" siauw-heng sudah putus hubungan dengan dirinya, "buat apa pikirkan dirinya lagi?"

"Kalau tidak tentu kau sedang memikirkan Liuw Hwie Yen"

"Eeeeei....kau melamun sampai ke mana saja? siauw heng tiada ikatan apapun dengan dirinya. buat apa aku pikirkan gadis itu?"

"siauw moay berkenalan setelah kau berkenalan lebih dahulu dengan dirinya. "

kata Pek Li siang sedih. "Aku tidak akan egois atau mencari untung sendiri, bahkan siauw-moay pun tahu kesulitan serta susah sebagai seorang perempuan. seandainya kau mencintai dirinya, terus teranglah pergi mencintai dirinya. jangan karena siauw-moay kau harus merusak semua kebahagiaannya "

"siang-moay, kau. "

"sungguh semua perkataan siauw-moay diucapkan sejujurnya, aku percaya Cioe Cien cien pun sangat mencintai dirimu "

"siang-moay, kau amat agung dan mengagumkan. siauw heng semakin menghormati dirimu" seru Lam Kong Pak sambil memeluk pinggang Pek Li siang dan menciumnya penuh kasih sayang. Tiba2 Pek Li siang menuding kearah dinding sebelah depan serunya^ "Cepat lihat"

Lam Kong Pak angkat muka, tampak olehnya dari dinding sebelah depan pada saat yang sangat dikenal. dapat ditangkap kalau mereka adalah anak buah dari sipemilik Pegadean Bu-lim.

Diantaranya terdapat Hay Thian siang cho atau sepasang manusia jelek dan Hay Thian ... sin si Boh atau si Catatan mati hidup Pek Boe. Hek sim Wangwee atau si Wangwee berhati hitam Coe sim, Im Yen Mo shu atau sikakek iblis Asap berawan si Coe Lok 'Wu Im' Atau siawan hitam Chi Jie Tiauw Gwat Atau si rembulan pagi Guw Yang dan terakhir 'Toa Lek sin' atau si Malaikat Raksasa Loo Liang Jen-

Keenam orang itu setelah melayang turun dari atas tebing segera menyebarkan diri di sekeliling sana,

Diikuti melayang turun delapan orang perempuan, mereka adalah Im Yang pat Khie atau Delapan manusia banci yang segera menyembunyikan diri pula diantara batu berserakan-

setelah semua orang menyembunyikan diri dengan wajah serius Lam Kong Pak berbisik lirih "Perduli kabar berita ini siapa yang bocorkan, rasanya malam ini kita bakal kerepotan setengah mati untuk mendapatkan dua jurus terakhir dari antara sembilan jurus maha sakti ilmu Payung sengkala. Cukup membicarakan dari empat belas jagoan dari sipemilik Pegadaian Bu-lim ini. sudah dapat membuat kita berdua kewalahan "

"Apakah sipemilik Pegadaian Bu-lim serta suma Ing tidak datang ?" Tanya Pek Li siang "Kalau mereka berdua tidak datang, mungkin kita masih ada harapan."

"Terhadap peristiwa sedemikian besarnya, mana mungkin mereka tidak datang? Mungkin pada saat ini mereka sudah berada disekitar sini "

Baru saja ucapan itu selesai diutarakan tiba2 tampak dua sosok bayangan hitam berkelebat lewat dari antara serakan batu. ^

secara lapat2 Lam Kong Pak dapat melihat bahWa mereka adalah sipemilik pegadean Bu-lim serta suma Ing.

sang rembulan makin meninggi dan tergantung diatas awang2, walaupun disekitar tebing sama sekali tak bersinar, namun tebing sebelah Lam Kong Pak sini terang benderang bagaikan disiang hari bolong.

Tempat persembunyian dari Lam Kong Pak sangat tidak menguntungkan, diam2 ia merasa amat gelisah. asalkan dirinya munculkan diri sekalipun memiliki ilmu meringankan tubuh lebih bagus pun akan sulit untuk mengelabuhi perhatian orang banyak.

Tiba2 serentetan cahaya ke-perak2an entah muncul dari sebelah mana tahu2 berkelebat .dan menghajar diatas tebing batu sebelah kiri Lam Kong Pak sehingga memercikkan bunga-bunga api.

Lam Kong Pak tahu Kakak beradik she-Liuw bersembunyi dibalik batu karang itu, dari rentetan cahaya ke-perak2an tersebut jelas disambit mengancam kakak beradik she-Liauw berdua.

Namun dari balik batu karang itu tidak kelihatan gerak gerik apapun, diikuti dua kali rentetan cahaya ke-perak2an menghajar pula diatas batu karang menimbulkan percikan bunga api jelas tenaga sambitan orang sangat luar biasa. "Tong Hwie" tiba2 dari balik batu karang berkumandang keluar suara bentakan keras. " Lebih btaik kurangi permainan macam ini didepan aku orang she Liuw. kalau tidak jangan salahkan aku tidak akan berlaku sungkan2 lagi ".

suara ini jelas berasal dari si Wie Tuo wajah kumala Liuw Hauw siang, tanpa terasa kedua orang muda mudi itu diliputi oleh rasa ragu2. pikirnya didalam hati:

"Apakah antara mereka kakak beradik mengikat tali permusuhan dengan si salju Bulan Keenam Tong Hwie? sekalipun ada ganjalan hati, tidak seharusnya perhitungan dilakukan dalam saat yang demikian kritis ini "

"criiiing, criiiing, criiiing" kembali tiga rentetan cahaya ke-perak2an berkelebat datang.

Liuw Hauw siang tak dapat menahan hawa gusar dalam hatinya lagi. ia meloncat keluar dari tempat persembunyiannya dan berteriak lantang dari atas batu cadas "Tong Hwje ayo serahkan diri uttuk menerima kematian "

Begitu ucapan tersebut diutarakan, si salju bulan keenam munculkan diri dari antara serakan batu, jarak masing2 pihak terpaut di antara lima, enam belas tombak. melihat jarak sejauh itu tak urung Liuw Hauw siang tertegun juga dibuatnya, pikirnya dalam hati:

"Jarak sedemikian jauhnya, mana mungkin senjata rahasia Yen ci Piauwnya bisa sampai disini? tak mungkin tenaganya begitu besar "

Tetapi pikiran lain dengan cepat berkelebat didalam benaknya, ia tertawa dingin. Karena sebagai orang cikal bakal yang menguasai ilmu melepaskan senjata rahasia, tenaga sambitannya tentu amat mengejutkan hati. "Eeeei... orang she-Liuw, kenapa kau sembarangan menuduh orang....?" Bentak si Enam Bulan sai ju Tong Hwie dengan suara berat.

"Tong Hwie, sungguh pandai benar kau ber-pura2 Heeee...heeee ...heeee... lelaki sejati tidak akan melakukan perbuatan yang merugikan orang lain, dan setelah berbuat tak berani bertanggung jawab acaknya kau hanya seorang jago yang cunya nama kosong belaka" 

"Liuw Hauw siang" Bentak si Enam Bulan salju Tong HHwie keras2, ia mulai naik pitam. "Aku orang she-Tong menghormati akan sifat kependekaranmu, ini bukan berarti aku jeri kepadamu. malam ini berapa kali kau bicara secara sembarangan menuduh diriku. sebenarnya apa  maksudmu?"

sembari bicara ber-sama2 dua orang pemuda lainnya segera berkelebat keluar dari tempat persembunyian.

"Haaaa... haaaa... haaaa... selamanya Tong Hwie menjagoi kolong langit dengan andalkan ilmu menyambit senjata rahasia" Liuw Hauw siang tertawa ter-bahak2. "Namun dalam pandangan aku orang she Liuw sama sekali tak bernilai. apa maksudmu melancarkan enam batang senjata rahasia Yen ci Piauw kepadaku barusan ?"

"omong kosong kapan aku orang she Tong melancarkan serangan dengan senjata, piauw ?"

Dari dalam sakunya Liuw Hauw Siang ambil keluar sebatang senjata rahasia Yen ci Piauw yang amat besar dan diangsurkan kehadapan Tong Hwie seraya berkata "Coba kau lihat sendiri "

Tong Hwie menerima benda itu dan seketika berdiri tertegun sedikitpun tidak salah senjata rahasia tersebut memang benar2 adalah senjata rahasia Yen ci Piauwnya. "sekarang kau masih mau coba mungkir?" seru Liuw Hauw siang sambil mengejek.

"Suatu peristiwa yang sangat aneh tadi aku orang she Tong sama sekali tidak melancarkan serangan dengan senjata rahasia."

"Kawanan tikus yang tidak tahu malu kenyataan sudah berada didepan matanya. kau masih ingin bicara bohong?"

Tubuhnya meloncat kedepan laksana kilat sepasang telapak bergerak berbareng dengan menggunakan ilmu sakti Hwie Him Pat si, ia melancarkan serangan  dahsyat kemuka.

Tong Hwie sadar dibalik peristiwa ini masih ada hal2 yang mencurigakan, namun iapun tak dapat mandah dipukul. segera digunakan ilmu pukulan ^Ku Lang cian untuk menyambut datangnja serangan tersebut. Braak...braaak...braaak. "

Ditengah bentrokan beberapa kali, Tong Hwie yang kalah setingkat dalam hal tenaga dalam tergetar mundur dua langkah kebelakang.

Kedua orang pemuda yang ada disisinya segera masukkan tangannya kedalam saku siap melancarkan serangan dengan senjata rahasia.

"Tunggu sebentar" Bentak si Enam Bulan salju Tong HHwie dengan cepat, kedua orang pemuda itu segera menarik kembali serangannya dan berdiri tak berkutik, se konyong....

"Braaak" Dari arah sebelah kanan Lam Kong Pak timbul percikan bunga2 api diikuti suara bentakan cioe Ci Kang yang segera bangun berdiri "Liuw Hwie Yen kau perempuan hina. ayoh serahkan diri untuk terima kematian"

"Cioe Ci Kang, kaupun seorang ketua perguruan besar. kenapa sembarangan menuduh orang lain?" Teriak si Tiauw san Tangan Beracun Liuw Hwie Yen sambil loncat keluar dari tempat persembunyiannya .

Cioe Ci Kang segera mengangsurkan sebatang senjata garpu pengejar sukma Cu Mu Lee Hun cha kearah depan sembari berteriak, "Kau kenal tidak dengan benda ini?" sembari bicara ia lempar benda tadi kehadapan Liuw Hwie Yen-

Tanpa dipungut kembali si Tiauw san Tangan Beracun sudah tahu kalau senjata tersebut merupakan  senjata rahasia andalan mereka berdua, tak kuasa lagi ia dibikin terbelalak dan tak sanggup mengucapkan sepatah katapun. Terdengar cioe ci Kang tertawa dingin- 

"Aku lihat sebelum kau menjumpai peti mati tak akan mengucurkan air mata, tempo dulu kau menyaru sebagai rombongan kesenian menyelundup masuk kedalam perkampungan kami, kendati kerugian tidak seberapa namun kesempatan tersebut telah digunakan penghianat2 untuk mengacau dan membakar sehingga seluruh isi perkampungan kalang kabut. Heeee...heeee. hutang

piutang tersebut sudah sepantasnya kalau kita perhitungkan malam ini juga "

"Hmmm" siapa yang jeri kepadamu "

Kedua orang itu segera meloncat naik keatas batu cadas dan melangsungkan pertarungan seru disana.

Lam Kong Pak serta Pek Li siang saling bertukar pandangan sekejap. mereka sadar persoalan ini tidak semudah itu, mungkinkah kedatangan mereka malam ini hanya ingin berkelahi saja disini?

sementara itu si Enam Bulan salju Tong Hwie sudah kena dipaksa Liuw Hauw siang mundur sejauh enam, tujuh langkah kebelakang, jelas ia bukan tandingan dari pemuda tersebut.

Namun ia pun menyadari peristiwa ini ada sedikit tidak beres, maka dari itu ia berusaha menahan sabar dan tidak menggunakan senjata rahasianya.

Tetapi situasi makin lama berubah semakin kacau, seandainya ia tidak mengeluarkan senjata rahasianya, maka dalam tiga lima puluh jurus mendatang pasti akan menderita kalah.

Dipihak lain setelah Liuw Hwie Yen saling bergebrak dua tiga puluh jurus dengan cioe Ci Kang, kendati gadis tersebut merasa agak kepayahan juga ia masih dapat mempertahankan diri tidak sampai menderita kalah dalam ratusan jurus mendatang.

Lam Kong Pak yang bersembunyi ditempat kegelapan diam2 pasang mata memperhatikan keadaan disekelilingnya. ia temukan para anak buah dari si pemilik pegadean Bulim lambat2 mulai bergerak kedepan melakukan pengurungan, tanpa terasa suatu ingatan berkelebat di-dalam benaknya.

"Aduuh celaka, kita sudah masuk perangkap" serunya tertahan.

"Masuk perangkap siapa ?" "sipemilik Pegadaian Bu lim" "Bagaimana kau bisa tahu?" "Keenam batang senjata rahasia Yen Ci Piauw yang menyambar lewat tadi kendati tanda milik si Enam Bulan salju Tong Hwie namun Tong Hwie kelihatan bimbang dan linglung. hal ini jelas menunjukkan kalau senjata tersebut bukan dia yang melancarkan dengan kedudukannya tidak mungkin ia bicara bohong."

"sedangkan disebelah cioe ci Kang sana, tiba2 dihajar dengan sebatang senjata garpu pengejar sukma, dan sekalipun bararg itu milik kakak beradik she Liuw tetapi Liuw Hwie Yen pun tidak mengaku kalau benda tersebut dia yang lancarkan Coba dipikirkan kecuali ketiga rombongan tersebut adalah rombongan kita. dan bisanya adalah anak buah pemilik pegadaian Bu lim, jadi permainan ini jelas hasil permainan setan sipemilik pegadaian Bu-lim"

"Apa tujuannya berbuat demikian?"

"Hal ini apa perlunya ditanyakan lagi? ia ingin membangkitkan rasa permusuhan diantara para jago sehingga melakukan saling bunuh. Menanti waktunya sudah tiba, ia dapat masuk kedalam celah gua tanpa halangan dan kesulitan "

"Ehmmm sangat beralasan" Pek Li siang mengangguk. "Jadi...kalau begitu. orang yang membocorkan rahasia ini pastilah sipemilik pegadaian Bu-lim"

"Kemungkinan sekali apa yang kita bicarakan selama dalam perjalanan telah dapat ditangkap olehnya, ia lantas sebarkan berita ini diempat penjuru untuk memancing datangnya para jago Bu-lim "

"seandainya ia tidak bocorkan rahasia ini kekcolong langit bukankah jauh lebih baik?" "Tentu saja ia mempunyai rencana kejinya sendiri sebab tujuan utama dari sipemilik pegadaian Bu-lim adalah kita berdua, terhadap para jago macam mereka ia tidak pikirkan didalam hati. Mungkin sekali tidak lama kemudian ia akan mulai turun tangan terhadap kita "

"Aku tidak percaya seandainya tidak mengundang datang begitu banyak jago lihay dan pusatkan semua kekuatan untuk menghadapi kita berdua, bukankah hal ini akan jauh lebih gampang diselesaikan?"

"Karena ia sudah bulatkan tekad untuk pasti mendapatkan pusaka itu, tentu saja ia tidak akan melakukan perbuatan tanpa pegangan Para jago semua yang hadir disini boleh dikata sudah terkana siasat sekali timpuk dapat dua ekor burung. Kejadian ini hanya mendatangkan keuntungan tanpa memberikan kerugian kepadanya, akhirnya para jago ini bakal hancur sendiri dan musnah ber-sama2, Kalau kau tidak percaya lihat saja nanti Cepat kau kutudungi wajahmu"

Pek Li siang menurut, ia ambil keluar sapu tangan dan dikenakan diatas wajahnya.

Tiba-tiba terdengar Tong Hwie membentak keras: "Liuw Hauw siang, kau sangat keterlaluan Aku orang she Tong akan adu jiwa dengan dirimu."

Bicara sampai disitu ia bungkukkan badannya, angkat kaki mengangguk. dalam sekejap mata suara desiran tajam bergema memenuhi angkasa, berbagai senjata rahasia laksana tawon berbareng meluncur kearah seluruh tubuh Liuw Hauw siang.

Liuw Hauw siang membentak keras, dari kedua belah ujung bajunya segera meluncur keluar belasan batang senjata garpu pengejar sukma. "Bruuuk...." senjata memecahkan diri berubah jadi ber puluh2 batang garpu kecil dan menyambut datangnya sambaran senjata rahasia itu.

Masing2 pihak semuanya jago dalam hal senjata rahasia, pertarungan ini seketika berubah makin seru, suara ting, tang, ting, tang bentrokan senjata rahasia menggema tiada hentinya diseluruh angkasa.

Liuw Hauw Siang tertawa ter-bahak2, "Haaa..haaaa...haaa...kiranya     seorang     ahli    senjata

rahasia  yang  tersohor  diseluruh  kolong  langit  pun hanya

begini saja agaknya kepandaian kau si Enam Bulan salju Tong Hwie terbatas pada itu iuga."

Tong Hwie tertawa dingin. "Nih. coba rasakan-"

Dari kedua belah ujung bajunya tiba2 meluncur keluar dua buah benda bulatan hitam melayang keatas kepala Liuw Hauw Siang kemudian melesak dan memercikan ribuan kuntum bunga api.

Liuw Hauw Siang angkat muka, ia tidak kenal apa nama dari bunga api tersebut.

Siapa sangka justru inilah cara suara di Timur menghantam di Barat dari Tong Hwie, jika Liuw Hauw Siang dongakkan kepala, laksana kilat Tong Hwie segera pentang mulutnya, tiga buah bulatan merah sebesar buah touw dengan dahsyatnya menyambar tubuh pemuda tersebut.

Untuk menghindar tidak sempat lagi, dua butir yang pertama dengan susah payah berhasil dihindari tetapi butiran yang ketiga dengan telak bersarang diatas pundaknya, seketika badannya terdorong mundur tiga langkah lebar kebelakang. Hancuran baju beterbangan, badan hancur dan darah segar mengucur keluar dengan derasnya, seluruh lengan kanannya tak sanggup diangkat kembali.
DONASI VIA TRAKTEER Bagi para cianpwe yang mau donasi untuk biaya operasional Cerita Silat IndoMandarin dipersilahkan klik tombol hati merah disamping :)

Posting Komentar