Payung Sengkala Jilid 07

Menggunakan kesempatan yang sangat baik inilah Lam Kong pak sambil mengempit tubuh Pek Lie siang mengeluarkan ilmu meringankan tubuhnya dan berkelebat masuk ke dalam bilik perahu kecil tersebut tanpa menimbulkan sedikit goyang pun pada perahu itu sendiri

"jie-ya" seru si Catatan Mati Hidup tiba2, "Agaknya barusan ada segulung angin dingin menyambar lewat dari sisi tubuh kita "

"Aaaah Toa-ya kau jangan kebingungan macam orang kesurupan saja. setelah tiba di depan pintu rumah sendiri, siapa yang berani mencabuti kumis harimau?"

Lam Kong Pak serta Pek Lie siang sama kali tidak berani menghembuskan napas berat, mereka bungkam dan tak berkutik. sejurus kemudian perahu kecil terasa mulai bergerak kembali beberapa saat kemudian telah berhenti,

Kedua orang itu menanti hingga Hay Thian siang Kho sudah berlalu kemudian baru terobos keluar dari bilik perahu dan berkelebat kebelakang barisan sepasang mata dipentang lebar2 untuk memperhatikan keadaan di sekelilingnya.

setelah melihat apa yang terbentang didepan mata mereka baru merasa terperanjat. Tampak diatas loteng perahu itu luasnya kurang lebih ada ratusan tombak, bentuknya empat persegi. diatas perahu tersebut bukan saja bangunan sangat megah dan indah loteng-loteng berjejeran bahkan bunga tampak tumbuh dengan suburnya. Dipaling depan merupakan sebuah pintu besar, inilah pintu masuk kedalam istana tersebut, didepan pintu terpancang sebuah papan nama terbuat dari tulisan emas "Markas besar nomor wahid dalam Bu-lim istana naga."

Tulisan tersebut indah penuh tenaga, jelas merupakan hasil karya penulis kenamaan. Yang paling aneh lagi adalah tak terdengarnya sedikit suara atau bayangan sesosok manusia pun ditengah bangunan yang megah serta ruangan yang bermarndikan cahaya, yang terdengar hanyalah deburan ombak menumbuk tubuh perahu.

Lam Kong Pak tidak berani berlaku gegabah ia beri tanda agar Pek Lie siang bertindak hati2. lalu sambil menarik tangannya berkelebat masuk kedalam pintu ruangan.

SETELAH melewati pintu depan, muncullah sebuah panggung besar berlapisan besi yang tingginya lima tombak, diatas panggung raksasa itu duduk seorang kakek tua beralis tipis mata sipit dengan mencekal sebuah huncwee yang luar biasa besarnya ketika itu si kakek tua dengan sinar mata tajam sedang memperhatikan sepasang muda  mudi tersebut.

"Apakah saudara berdua hendak menggadaikan batok kepala manusia ?. " tegurnya dingin.

Pemuda she Lam Kong belum pernah memasuki rumah pegadaian sudah tentu ia pun tidak tahu bagaimanakah caranya untuk melaksanakan proses pegadaian, mendengar teguran tersebut ia berdiri melengak.

Kembali sikakek tua beralis tipis bermata sipit itu menghisap huncweenya dalam2, kemudian dari mulutnya menyembur keluar segulung asap putih. Asap putih itu besar lagi tebal, bagaikan asap hitam yang keluar dari cerobong saja seketika menutupi seluruh panggung raksasa tersebut.

Asap tebal itu tidak membuyar tapi per-lahan2 mengumpul dan membentak sebuah nampa yang besar lagi aneh melayang kehadapan Lam Kong Pak kemudian berhenti.

sekali pun bergerak asap tapi tetap mengumpul, sama sekali tidak buyar barang sedikit pun.

Melihat kehebatan pihak lawan, sepasang muda mudi itu jadi terperanjat, mereka tidak mengerti tenaga lweekang macam apakah ini ?

Terdengar siorang tua itu berseru kembali "sebetulnya orang muda mendatangi pegadaian bukan suatu perbuatan yang baik, tapi demi tujuan serta masa depan  yang gemilang bila ingin menggadaikan sesuatu untuk melenyapkan persoalan rumit bukanlah suatu perbuatan yang busuk, kalian tidak usah ragu2 lagi."

Tujuan Lam Kong Pak datang kemari sama sekali bukan untuk menggadaikan sesuatu untuk sesaat ia dibikin kebingungan juga untuk menghadapi perkataan siorang tua.

Tampak orang tua itu tersenyum dan berkata kembali "Tidak usah malu2 lagi, bila kalian ingin menggadaikan batok kepala orang lain sebutkan saja nama pihak lawan disamping mempersembahkan sedikit ongkos jalan. bila mana barang itu hendak kalian bayar kontan boleh segera diletakkan diatas nampan asap dari loohu ini."

Lam Kong Pak tahu yang ada dihadapannya pasti seorang jago lihay dari kalangan hek-to dan kini memandang dirinya sebagai seseorang yang datang untuk menggadaikan sesuatu. Akal pintar cepat berputar, siasat bagus pun segera didapat. tiba2 pemuda ini mendongak lantas tertawa ter bahak2.

"sungguh menggelikan, sungguh mengelikan apakah suara cayhe pun tak dapat kau orang tua bedakan?" sembari berkata tangan kanannya dengan kumpulkan hawa murni per-lahan2 dikebutkan kearah asap tebal yang mengumpul ditengah udara sehingga buyar tak berbekas. siorang tua itu agak melengak kemudian bangkit berdiri

"Siapakah saudara? mengapa kau sebut loohu dengan sebutan ini ?"

Hampir2 saja saking kagetnya dua biji jantung meloncat keluar dari rongga dada lam Kong Pak serta Pek Lie siang. terutama sekali gadis ini hatinya merasa tidak tenteram karena tidak mengerti dalam cupu2nya pemuda itu sedang menjual obat apa,

Dengan paksakan diri Lam Kong pak coba menenangkan hatinya kemudian maju empat langkah kedepan-

"Hey orang tua coba kau pikir dengan usia cayhe berhasil merebut kursi sedikit dibawah kedudukan majikan pegadaian Bu-lim. siapa lagi kalau bukan. "

"Aaaah apakah saudara adalah 'Lak so suseng' suma sauwhiap murid pertama dari majikan?" tiba2 sinar mata orang tua itu berkilat, sedang bibirnya penuh tersungging senyuman.

Lam Kong Pak segera mendongak dan tertawa ter bahak2. "Haaaaa...haaaaa... haaaa... bukan cayhe lagi mengibul, dari antara jago2 lihay yang tergabung dalam perguruan kita baik dia bertugas diluar maupun bertugas di dalam. kecuali majikan sendiri tak seorang pun bisa menerima dua jurus serangan cayhe, aku rasa kau siorang tua tidak akan menganggap cayhe lagi mengibul bukan ?"

siorang tua itu tertawa dingin, walaupun tidak berani membantah, tapi sebagai seorang iblis lihay yang kepandaian silatnya tidak berada dibawah kepandaian Hay Thian siang Kho kini memperoleh ejekan dari seorang pemuda hatinya merasa tidak puas juga.

Tapi jahe makin tua makin pedas. kata2 ini sedikit pun tidak salah, diam2 siorang tua itu mulai susun rencana ingin coba kepandaian lawan.

"Sudah lama loohu mengagumi nama besar Suma Siauwhiap. cuma sayang waktu perjumpaan kita tidak ada, menurut berita yang kudengar katanya sauwhiap memiliki kepandaian yang maha dahsyat bahkan memperoleh didikan langsung dari majikan entah dapatkah kau orang perlihatkan sedikit kepandaianmu dihadapan loohu?"

Pada saat ini walau pun Lam Kong Pak berhasil meloloskan diri dari cegatan pos pertama, ia tidak ingin berdiam terlalu lama disana. ia mengerti asaikan dia tunjukkan kepandaiannya kemungkinan besar pihak lawan semakin tidak panas.

oleh sebab itu ujarnya "Loo-jie, kau pun tak usah merasa rendah hati. siapa yang tidak tahu kepandaian silatmu pernah menggemparkan seluruh dunia Kangouw pada masa yang silam"

Ucapan ini mendatangkan rasa girang dihati siorang tua itu, ia tertawa ter-bahak2, "Pada masa yang lalu walaupun loohu Yim Yen shu atau sikakek asap mega si Coe Lok punya sedikit nama, rasanya tidak berani dibandingkan dengan kehebatan suma sa uwhiap pada saat ini" Lam Kong Pak serta Pek Lie siang sama2 merasakan hatinya tergetar sehabis mendengar nama siorang tua itu.

mereka mulai teringat pada sepuluh tahun berselang dalam Bu-lim ada seorang iblis tua yang bernama 'Im Yen Mo shu' senjata huncweenya yang besar panjang sangat dahsyat terutama sekali asap khie khangnya pernah getarkan daratan Tionggoan-

Tidak sangka kini si iblis lihay tersebut kena ditarik oleh majikan pegadaian Bu-lim bahkan ditempatkan sebagai seorang ciang-kwee.

Mendapat pujian dari Lam Kong Pak. semangat siorang tua itu berkobar kembali.

"Suma siauwhiap" serunya cepat. "setelah kau pandang tinggi diri loohu, ada seharusnya loohu iringi sai uwhiap beberapa jurus. sekalipun akhirnya aku harus tunjukkan kejelekan tapi sa uwhiap jangan bunuh aku loo. "

"Kau boleh berlega hati"

Ia lantas berpaling kearah Pek Lie siang. "Mundurlah kesamping"

"Hiiii...hiiii...suma sa uwhiap, apakah nona ini pun anggota perguruan kita ?" tiba2 Im Yen shu menegur sambil tertawa ter-kekeh2

Lam Kong Pak melengak. selagi ia kelabakan susah memberi jawaban, Pek Lie siang sudah tertawa manis dan jatuhkan diri kedalam pelukan pemuda tersebut.

"Nona adalah seorang pelayan 'Im Yang Pat Khie' bahkan sudah punya janji gelap dengan engkoh suma "

"ooouw....oooouw....kiranya begitu, maaf... maaf...

haaaa... haaaa " Lam Kong Pak yang melihat urusan berhasil dilampaui juga, keringat dingin mengucur keluar membasahi tubuhnya.

"Walaupun reaksinya cukup cepat, tapi sikapnya yang rada berani rasanya " pikirnya dihati.

setelah Pek Lie siang mengucapkan perkataan tersebut, merah padam juga selembar wajahnya, ia mengerti dalam keadaan seperti ini Lam Kong Pak tak akan banyak bicara. tapi bagaimanakah perasaannya dalam hati? gadis itu merasa hatinya tidak tenteram.

setelah mengudurkan diri kesamping dan melihat diatas wajah Lam Kong Pak tidak menunjukkan sikap kurang senang, hatinya baru jadi tenang kembali.

Im Yen shu menyedot huncweenya beberapa kali kemudian menyemburkan segumpal asap yang tebal,

"sa uwhiap berkunjung kemari tanpa mendapatkan sambutan yang layak dari loohu harap kau suka memaafkan" katanya.

sewaktu berbicara tadi asap tebal yang disembur keluar telah membujur lalu per-lahan2 berkumpul membentuk suatu bentuk dan akhirnya jadilah bentuk tubuh si kakek tua yang sedang mencekal sebuah huncwee.

Jelas inilah tiruan dari tubuh 'Im Yen Mo shu' asap tadi dengan langkah lebar berjalan menuruni panggung dan mencekal tangan Lam Kong Pak erat-erat.

Diam2 Lam Kong Pak merasa sangat terperanjat ia tahu inilah ilmu asap khie-kang yang paling terkenal. pemuda ini tidak berani berlaku ayal lagi seraya salurkan tenaga sinkangnya ketangan kanan ia terima cekalan tersebut. setelah saling berjabatan tangan. Lam Kong Pak makin terperanjat lagi dibuatnya.

Ternyata cekalan tangan dari asap Khie-kang ini bukan saja mendatangkan tenaga yang besar dan dahsyat bahkan menyerupai pula cekalan tenaga orang benar2, telapak tangan terasa amat panas sekali sukar ditahan disamping gulungan tenaga lweekang yang menghantam terus tiada putusnya.

Hawa panas makin lama makin meningkat disertai suara desiran tajam yang memekikkan telinga.

Diam2 Lam Kong Pak mendengus dingin iapun salurkan tenaga sinkang yang dipelajarinya dari ilmu payung sangkala ketangan kanan.

Bentuk tangan dari asap tadi per-lahan2 dikelilingi oleh asap putih kemudian makin lama makin tipis, rasa panas yang menyengatpun makin lama makin berkurang.

sekalipun dihati sikakek iblis asap mega si Coe Lok merasa terperanjat bukan kepalang, ia masih belum takluk. dengan salurkan seluruh tenaga sinkang yang dimilikinya ia menggencet terus lawannya.

Asap huncwee makin lama makin menebal lagi dan akhirnya tertera sangat nyata. Lam Kong Pak agak ragu2 sejenak. akhirnya ia tambahi tenaganya lipat tiga.

"Braaak " bentuk tangan kanan yang mulai nyata kontan hancur berantakan jadi beratus2 potong dan tersebar keempat penjuru,

Dalam sekejap mata bayangan manusia dari asap tebal tadi lenyap tersapu bersih dan muncullah sikakek iblis asap berawan dengan wajah terperanjat. "sedikit Kepandaian cakar ayam dari loohu hanya mendatangkan rasa malu buat diri loohu sendiri, harap sa uwhiap jangan mentertawakan"

"Mana, mana. " seru Lam Kong pak sambil tersenyum.

" Kepandaian asap khikang dari si Thayhiap benar2 sangat dahsyat. jarang kutamui ilmu silat macam begini hitung2 ini hari terbukalah sepasang mataku "

" Loohu merasa amat malu sekali ini hari Loohu baru percaya penuh dengan pepatah yang mengatakan Diluar langit ada langit. diatas manusia masih ada manusia entah boleh kah loohu tahu apa maksud kedatangan suma sa uwhiap kemari ditengah ma lam buta begini ?"

"sudah tentu boleh kali ini Hay Thian siang Kho memperoleh perintah untuk menagih hutang ketempat luaran, untuk menjaga nama besar kita maka secara diam2 majikan kirim cayhe untuk melindunginya secara  sembunyi. tadi ia berhasil membawa sipencuri sakti Pek Lie Gong, si perempuan janda kawin tujuh kali Phoa Coen serta sidewa harta tangan berdarah Go sing kemari, entah sekarang mereka berada dimana ?"

"oooouw ... kiranya begitu, mereka sudah masuk kedalam istana"

Lam Kong Pak tertegun ia tidak mengerti dimanakah istana tersebut semakin tidak tahu dimanakah letaknya istana yang dimaksudkan-

"si Thayhiap. dapatkah kau carikan seseorang untuk menghantar siaw-hiap kedalam?" sela Pek Lie siang tiba2,

"Aduh celaka" teriak Lam Kong Pak di dalam hati. Jika suma Ing datang kemari pun ingin seseorang menghantar dirinya bukankah hal ini merupakan suatu lelucon yang sangat menggelikan? " sedikit pun tidak salah, agaknya sikakek iblis asap berawan pun dibikin tertegun setelah mendengar ucapan tersebut, tubuhnya segera melayang turun dari panggung dan berdiri dihadapan Lam Kong Pak seraya melototi dirinya dengan sinar mata tajam.

MELIHAT gerak gerik siorang tua ber-huncwee tersebut, Lam Kong Pak mendengus dingin-

"si Loo-jie, kau sudah edan? dengan kedudukan cayhe apakah tidak patut suruh seorang pelayan membawa jalan?"

Im Yen Mo shu adalah seorang jago kawakan yang mempunyai pengalaman sangat luas, walaupun ia pernah berjumpa satu kali dengan 'Lak so suseng' suma Ing. tapi belum pernah ber-cakap2 barang sepatah kata-pun. dan selama ini ia belum pernah melihat suma Ing mengenakan pakaian seaneh ini.

Disamping itu ia pun dengar orang berkata "tiap kali suma Ing turun tangan maka dari kelima ujung jarinya memancarkan lima rentetan cahaya ke-hijau2an, hal ini tak tampak pada diri Lam Kong Pak tadi. Tertawa dinginlah siorang tua ini.

"Heeee...heee...heee...suma sa uwhiap sebagai murid tertua dari majikan rasanya kau tidak perlu menutup wajah aslimu. apa lagi ilmu silat suma sa uwhiap. "

"Apakah si-loojie ingin coba kepandaianku?" Tidak tanggung lagi tantang Lam Kong Pak dengan suara yang dingin, "Hm cayhe menerima perintah untuk menguntit diri Hay Thian siang Kho tidak dengan wajah asli. maka sengaja dibuatnya seperangkat pakaian seaneh ini. tidak kusangka kau siorang tua malah mencurigai diriku." "Bukan begitu. Loohu bertanggung jawab dalam menjaga keamanan markas besar ini, harap suma sa uWhiap suka memaafkan ..."

Belum habis ia berkata huncweenya yang panjang dan besar sudah dibabat kearah dada lawan-

Lam Kong Pak tidak berkelit maupun menghindar, tangan kanan dengan disaluri tenaga sinkang mencengkeram kearah huncwee tersebut,

siorang tua ini sudah ada puluhan tahun lamanya menerjunkan diri dalam penyelidikan ilmu huncweenya. sudah tentu kepandaian andalannya ini luar biasa dahsyatnya.

Baru saja ujung buncwee tadi mendekati dada lam Kong Pak. pemuda itu laksana kilat sudah menerjang keluar.

Si Goe Lok tertawa dingin, ia tidak tarik, kembali huncwenya. sebaliknya malah menggetarkan pergelaangan sebuah bungkusan tembakau yang tergantung pada gagang huncwee diiringi desiran tajam menerjang jalan darah Hun swie Hiat ditubuh sang pemuda. Lam Kong Pak terkejut. tangannya ditarik badan berkelit selangkah kesamping. Agaknya si kakek iblis asap berawan ingin bikin surprise sebagai imbalan kekalahahnya tadi.

"Coba lihat yang ini..." serunya keras.

Dari balik bungkusan tembakau tadi secara tiba2 meleset keluar serentetan cahaya keperak-perakan langsung mengancam jalan darah Thian Tuk Hiat dari sang pemuda. Lam Kong Pak merasa urusan ada diluar dugaan sekali lagi ia kebelakang.

Baru saja ia berhasil berkelit dari sambaran pisau tajam yang meluncur keluar dari balik bungkusan tembakau dan siap turun tangan lagi, tiba2.... "Roboh" bentak siorang tua itu keras2.

sebuah kumala yang tergantung dipinggiran bungkusan tembakau itu dengan diringi desiran tajam menghajar jalan darah Kioe Wie Hiat.

Pemuda she Lam Kong merasa sangat terperanjat, ia tidak sempat untuk berkelit lagi. diiringi bentakan keras lima jari dipentangkan lebar2 menunjukkan sikap sedang mencekal semacam barang, lima rentetan cahaya merah memancar setinggi lima depa. inilah jurus Bong Koei Kay san atau Bong Koei buka payung dari ilmu payung iblis.

Lima rentet cahaya hijau yang maha dahsyat bagaikan sebuah payung raksasa mengurung seluruh permukaan-

sikakek iblis asap berawan menjerit tertahan tubuhnya mundur tiga langkah kebelakang. Braak, braak, braaak..."

Diatas lapisan besi pada panggung tersebut muncullah lima buah lubang yang sangat besar.

Hantaman kosong berhasil menciptakan lima buah lubang besar diatas lapisan baja setebal beberapa coen, kepandaian dahsyatnya ini langsung membuat Im Yen Mo sha terpesona dan berdiri tertegun-

sedangkan Lam Kong Pak tertawa dingin tiada hentinya. "si Loo-ji, apakah kau ingin coba satu jurus lagi? cuma

kali ini cayhe tak akan menanggung selembar jiwa tuamu."

"Eeeeeei ..... heeee, ... hoeee....tidak perlu Loohu tidak berani berbuat salah lagi. silahkan "

"Si Loo-jie " ujar Lam Kong pak lagi sambil tertawa lantang. "Jikalau cayhe tinggalkan jari lubang diatas panggung tersebut, tentu kejadian ini mendatangkan rasa malu buat dirimu, biarlah cayhe bertindak sebagai orang budiman untuk pulihkan kembali lubang tersebut seperti sedia kala . , .."

Belum habis ia berkata tangannya sudah menyambar pinggang Pek Lie siang dan berkelebat pergi, sedangkan tangannya membalik mengirim lima rentetan cahaya merah kearah panggung tadi.

"Tok. tok. -ek. -ek. tok" lima kali suara ketukan keras, diatas panggung berlapiskan baja tadi mengebul asap hijau. kelima lobang tadi lenyap tak berbekas sebagai gantinya Lam Kong Pak pun ikut hilang dari pandangan.

Kini tinggal Im Yen Mo shu seorang diri berdiri mematung disana, ia melengak dan untuk beberapa saat lamanya tak dapat mengucapkan sepatah kata pun-

Lam Kong Pak dengan memeluk pinggang Pek Lie siang berkelebat sejauh sepuluh tombak dari tempat tadi dan tiba ditengah sebuah taman bunga.

Tampaklah beraneka bunga tersebar di-mana2 menyiarkan bau harum yang semerbak. kolam yang bening dengan ikan berenang kian kemari, benar2 suatu pemandangan yang menakjubkan.

Mendadak....

"siapa kalian? siapa kalian?" suara yang amat merdu bagaikan genta suara mendatang.

seluruh tubuh Lam Kong pak tergetar keras, laksana kilat ia putar badan angin bertiup sepoi2 tak tampak sesosok bayangan manusia pun disana, sunguh aneh Terang2an dari suatu tempat tiga tombak dari sana terdengar suara teguran dari seorang gadis mengapa sekarang tak kelihatan sesosok bayangan manusia pun? apakah ilmu meringankan tubuh yang dimilikinya telah mencapai taraf yang tak terhingga ? "siapakah kalian ? siapakah kalian ?"

sekali lagi laksana kilat Lam Kong Pak putar badan, terdengar suara desiran angin berkelebat menembusi hutan-

Diam2 ia mendengus, tubuhnya segera berkelebat pula menerobos hutan tersebut.

Ketika ia mendongak. maka tampaklah seekor burung beo yang luar biasa besarnya sedang hinggap diatas ranting pohon liuw sepasang matanya yang kecil sedang memperhatikan kedua orang itu tajam. Apakah suara tadi berasal dari burung beo ini ?"

sifat ke-kanak2an dari Pek Lie siang belum hilang. mendengar burung beo itu bisa bicara hatinya jadi kegirangan.

"Eeeei. burung beo. apakah barusan kau yang ajak kami

berbicara ?"

Burung Beo itu mengangguk. "siapakah kalian? siapa kalian ?"

Lam Kong Pak tertawa geli, pikirnya dihati "Mungkin binatang ini cuma bisa mengucapkan kata2 itu saja.."

"Aku adalah Lam so siausing suma Ing"

Agaknya burung beo itu mengerti ucapannya. ia kebas2kan sayapnya diatas dahan penuh kegirangan.

"Majikan cilik apa mau-mu ?" serunya kembali

Kali ini pemuda she Lam Kong baru terperanjat, ia tidak menyangka seekor burung pun bisa berbicara begitu lancar, sungguh seekor burung ajaib yang tak boleh dipandang enteng. "Burung beo, dapatkah membawa aku kedalam istana ?" Tiba2 burung beo itu getarkan badannya. "Nona bernama Liok Coei. nona bernama Liok Coei"

Pek Lie siang serta Lam Kong Pak saling bertukar pandangan sekejap lalu tertawa. pikir mereka hampir berbareng "Burung beo pun bisa berbuat genit. "

"Nona Liok Coei, maukah kau bawa kami kedalam istana?"

Mendengar dirinya dipanggil nona Liok Coei. burung beo itu tampak kegirangan-

"Nona. kau sangat baik, Liok Coei suka pemuda "

Pek Lie siong pun jadi kegirangan, ia bertepuk tangan penuh rasa riang.

"Nona Liok Coei, terbanglah kemari. bagaimana kalau kita bersahabat ?"

"Berkawan dengan orang laki... eehmm. malu aah "

Lam Kong Pak benar jadi terperanjat burung beo bisa bicara adalah sangat jamak sekali dan kebanyakan hanya terbatas beberapa patah kata yang sederhana saja, bahkan tak urung masih membawa pula nada burungnya.

Tapi keadaan dari burung beo ini lain daripada yang lain, kecuali suaranya melengking boleh dikata mirip sekali dengan suara bocah perempuan, bahkan mengerti malu juga. Peristiwa ini benar2 sangat aneh sekali.

"Nona liok Cioe. bawalah kami kedalam istana" kembali Pek Lie siang berseru.

Liok Coei sib urung beo itu kebas2kan sayapnya yang indah kemudian terbang tinggalkan dahan-

"ikutilah siauw Coei " Lam Kong Pak serta Pek Lie Siang tidak berani berlaku ayal, dengan mengikuti Liok Coei burung beo tersebut mereka lewati kebun dan melewati pula beberapa bangunan sehingga akhirnya tiba disebuah sumur kering yang tertutup,

"Buka tutup sumur itu dan loncat turun kebawah" seru Liok Coei sib urung beo. Habis berkata ia terbang balik ketempat semula.

Lam Kong Pak serta Pek Lie siang sama tertegun dibuatnya, mereka mulai ragu dan curiga. apakah sumur kering inilah pintu menuju keistana ?

"Dapatkah Liok Coei menipu kita?" tanya Pek Lie siang kemudian memecahkan kesunyian-

"soal ini susah dibicarakan tapiperduli bagaimana pun kita harus mencobanya terlebih dulu. kau tunggu sejenak diatas biarlah kutengok sebentar keadaan dibawah."

"Tidak, aku akan pergi bersama kau"

Lam Kong Pak membuka penutup sumur kering itu kemudian melongok kebawah, mereka ber-sama2 terkejut dan tercengang.

Kiranya sumur itu bukan sebuah tempat yang gelap lagi lembab, melainkan sebuah dunia yang bermandikan cahaya. bagaikan berada dalam tabung tembus cahaya saja. Istana Naga benar2 sebuah istana naga yang sangat megah,

Ditengah sumur itu terdapat tangga yang tembus cahaya, mereka lepaskan penutup sumur dan melangkah kebawah dengan membawa rasa ingin tahu.

"Aaaaah" sekali lagi kedua orang itu berseru tertahan Kiranya ruangan dibawah sumur itu sangat luas, di mana2 berupa cermin, inilah suatu dunia dibawah tanah yang angat indah.

Karena empat penjuru merupakan batu2 cermin yang tembus cahaya, untuk beberapa saat sepasang muda-mudi ini tidak berhasil membedakan mana yang dinding mana yang merupakan bayangan sendiri sedang bergerak bahkan terasa dinginnya luar biasa.

EMPAT penjuru merupakan air berwarna biru, rumput2 batu karang serta ber-macam2 ikan berbentuk aneh berenang dan bergerak dengan leluasanya kesana kemari.

Lam Kong Pak segera menarik tangan Pek lie siang, "Kita cari dulu sebuah tempat yang tertutup, jangan sampai jejak kita ketahuan orang sehingga untuk meloloskan diri pun sulit."

sepasang mudamudi ini dengan meraba dinding kaca melakukan perjalanan entah seberapa jauhnya. mereka hanya merasa jalan yang dilalui ber-liku2, cahaya makin lama makin redup dan rerumputan serta ikan yang bergerak disekeliling cermin makin aneh lagi bentuknya bahkan ada yang belum pernah mereka temui selama hidup.

sampai disana, mereka berdua mulai menyadari sekalipun mereka ada maksud ingin kembalipun belum tentu berhasil temukan jalan ketuar, oleh sebab itu dengan meramkan mata sepasang muda mudi ini melanjutkan perjalanannya terus kedepan-

Kurang lebih setengah jam kemudian rasa dingin yang sangat aneh mulai lenyap dan agaknya mereka sudah memasuki sebuah gua.

Hingga detik ini kedua orang itu masih penuh diliputi tanda tanya yang besar, mereka tidak tahu tempat apakah itu? yang mereka ketahui jelas tempat ini pasti letaknya didasar telaga sak cioe Auw.

Gua tersebut sangat luas dan rada lembab dengan sangat ber-hati2 kedua orang itu melanjutkan perjalanannya kedalam.

setelah berbelok beberapa tikungan, mendadak ruangan gua membesar dan secara lapat2 terdengar suara hiruk pikuk manusia yang sedang berbicara.

Kedua orang itu jadi keheranan, mereka melanjutkan kembali perjalanannya kedepan-

Tampak diluar gua tersebut merupakan sebuah lembah misterius yang terbuat dari alam situasinya sangat curam dan berbahaya, empat penjuru dikelilingi batu karang yang terjal lagi tinggi mejulang kelangit.

sekalipun misalnya ada orang yang melongok dari atas puncak tebing itu pun tak akan melihat pemandangan didasar lembah.

Lembah tersebut adalah sebuah lembah buntu yang luasnya ada seratus tombak ditengah lembah berdiri sebuah panggung batu yang luasnya ada puluhan kaki, empat penjuru panggung berdirilah dua tiga puluh orang.

Dihadapan orang itu duduk seorang pemuda dikursi berkulit macan-

"Aaaaah" hampir2 saja sepasang muda mudi ini berseru tertahan-

Kiranya pemuda itu bukan lain adalah 'Lak so suseng' atau si Mahasiswa bertangan Telengas suma Ing.

Disampingnya berdiri delapan orang dara cantik, merekalah yang disebut 'Im Yang Pat Khie' atau si delapan jagoan banci. Disisi panggung berdiri enam buah manusia emas dengan gaya yang ber-beda2 setiap orang agaknya menandakan sebuah jurus silat yang dahsyat.

Ada yang tinggi ada yang pendek. usia mereka berenam sangat berbeda. ada pula yang pelihara jenggot ada pula lelaki kekar bahkan diantaranya ada seorarg perempuan-

Terhadap keenam orang manusia emas ini se-akan2 sepasang muda mudi ini merasa pernah mengenalnya namun tidak berani meyakinkan, diam2 dalam hati merasa terperanjat bercampur keheranan dan tidak mengerti apa yang sedang mereka lakukan.

Dibawah panggung tanah terdapat sebuah kuali besar, dan atas kuali besar, dari atas kuali mengepul keluar asap warna hijau dan memperdengarkan suara mencicit yang memekakkan telinga. jelas didalam kuali tersebut berisikan cairan yang sedang mendidih.

Dua orang lelaki berperawakan tinggi kekar berdiri disamping kuali dengan membawa tabung api.

"Bawa orang itu kemari" tiba2 terdengar si pelajar bertangan ganas Suma Ing membentak keras.

Dari balik gua segera muncul seorang kakek tua berbaju perlente dengan perawakan cebol sekali digusur keluar.

Melihat orang tersebut, sepasang muda mudi kita merasa terkesiap. karena orang ini bukan lain adalah Thiat So cay Sin atau si Dewa Harta Bertangan Telengas Go Sing.

Entah secara bagaimana seluruh kekuatan badannya se akan2 sudah lenyap tak berbekas, dengan sepasang mata sayu ia mandah digusur keluar dari balik gua.

Dengan sikap jumawa Sipelajar bertangan ganas Suma Ing bangun berdiri dan berjalan turun dari atas panggung, dari dalam sakunya ambil keluar sejilid kitab kemudian menabok punggung si Dewa Harta Bertangan telengas tersebut seraya berkata,

"Asalkan kau dapat menirukan gerakan jurus ini dengan tepat. aku berjanji akan melepaskan sebuah jalan hidup bagimu "

Dengan pandangan tajam si Dewa Harta bertangan Telengas memperhatikan kitab tersebut, kaki tangan bergerak melakukan pelbagai gaya serta gerakan namun setiap kali pula sum Ing geleng kepala menyatakan ketidak benaran gerakan itu.

Lam Kong Pak serta Pek li siang bersembunyi disebuah lekukkan gua karang. sakintg tegangnya melihat keadaan dibawah panggung tanpa terasa peluh telah membasahi seluruh tubuhnya.

Kembali suma Ing menanti beberapa saat lamanya, melihat semua gerakan si Dewa Harta Bertangan Telengas tetap tidak benar, ia jadi tidak sabaran tegurnya, "Eeeei... kau betul2 tidak mengerti atau sengaja berlagak pilon?. "

"Harap sauw-hiap jangan gelisah. dalam waktu singkat cayhe bakal memahami inti sari dari gerakan ini hanya saja entah apa maksud sauw-hiap minta aku orang she-Go melakukan tindakan ini ?"

"Tidak ada apa2nya aku hanya mohon bantuanmu untuk memecahkan kesulitanku ini"

"Seandainya ada orang she Go berhasil memahami gerakan jurus serangan ini, apakah sauw-hiap benar2 suka melepaskan diriku ?"

"Dengan kedudukanku serta urutan namaku dalam pertemuan puncak para jago seluruh kolong langit. kau anggap hanya sedikit urusan kecil ini saja tak dapat kuputusi sendiri?"

"Baik"

Kembali si Dewa Harta Bertangan Telengas memperhatikan kitab kecil itu beberapa saat kemudian pusatkan seluruh perhatiannya untuk melakukan suatu gerakan yang aneh dan mencengangkan hati.

Seluruh tubuh suma Ing tergetar keras. diatas wajahnya yang ganteng tiba2 terlintas suatu perubahan yang menyeramkan. diiringi gelak tertawa seram laksana  kilat jari tangannya terkelebat menotok jalan darah Cian cing Hiat diatas pundak Go sing.

Tanpa bisa berbuat lebih banyak Go sing berdiri kaku ditempat semula dengan gerakan yang tak berubah.

Dalam hati Lam Kong pak merasa keheranan serentetan pertanyaan bergelora dalam benaknya dengan kepandaian silat yang dimiliki si Pelajar bertangan ganas suma Ing kenapa masih membutuhkan bantuan dari si Dewa Harta Bertangan Telengas untuk menyelidiki jurus serangan yang aneh tersebut? kemudian setelah berhasil dipahami jalan darahnya lantas ditotok?

Jurus serangan dari ilmu silat apakah itu? kenapa jauh berbeda dengan jurus serangan pada umumnya-?

Lam Kong Pak saling bertukar pandangnya sekejap dengan Pek-li Siang, wajah mereka penuh diliputi kebimbangan hati. Namun Lam Kong Pak yang dapat menangkap senyuman menyeramkan diatas wajah suma Ing segera mengerti kalau ia tidak akan melakukan pekerjaan baik.

"Bersiap sedia" Bentak suma Ing kembali dengan suara berat. Tampak dua orang lelaki berperawakan Tegap menarik sebuah rantai yang kasar dan seorang lain mendorong kuali besi tersebut, lambat2 mengangkatnya naik keudara kemudian dialihkan keatas kepala si Dewa harta bertangan telengas.

sementara itu Lam Kong pak serta Pek-li siang sudah berhasil memecahkan teka teki tersebut jelas mereka bermaksud menumpahkan cairan mendidih dalam kuali tersebut keatas tubuh si Dewa Harta Bertangan Telengas.

sementara itu kuali raksasa tadi telah dialihkan keatas batok kepala si Dewa Harta bertangan telengas. asap hijau yang tebal mengepul keluar dari kuali tersebut, dapat  diduga beberapa derajatkah panas dari cairan mendidih dalam kuali tersebut

"Tumpahkan" kembali suma Ing berseru sembari  ulapkan tangannya.

si lelaki berperawakan tegap yang mencekal rantai tersebut segera menggetarkan tangannya...

"Byuuur...." diikuti suara gemercikan serta jeritan ngeri menggemaa memenuhi memenuhi bau daging hangus menyebar keempat penjuru. Aaaaahk "

saat Inilah Lam Kong Pak serta Pek Li siang menjadi paham. ia suruh si Dewa Harta Bertangan Telengas menirukan suatu jurus aneh kemudian menotok jalan darahnya dan dengan cairan mendidih mengubahnya sebagai sebuah patung emas.

Cairan tembaga dalam kuali telah habis dituangkan selang kuali tersebut lambat2 meninggalkan tempat itu. dan si Dewa Harta Bertangan Telengas pun telah berubah menjadi seorang manusia emas yang memancarkan cahaya berkilauan. Tiba2 kedua orang itu sama2 terkesiap. hati mereka seperti di-iris2 dengan sembilu sinar mata pun tanpa terasa dialihkan kearah enam manusia emas lainnya.

orang pertama adalah seorang lelaki berambut awut2an dengan punggung menggembel cupu2, berkaki telanjang. celana sebatas dengkul dan berusia diantara empat puluh tahunan.

orang kedua memiliki jenggot sepajang dada, wajahnya ganteng, iapun berusia diantara empat puluhan.

orang ketiga berwajah matang karena usianya lebih besaran dan memakai jubah yang longgar.

orang keempat berdandankan seorang siucai. pakaiannya penuh tambalan berusia tiga puluh tahunan dan sangat gagah perkasa.

orang kelima berwajah kurus seperti monyet, badannya kurus kecil. berusia antara empat puluh tahunan. Dan sinar mata Pek Lie siang tiada hentinya memperhatikan terus siorang tua berwajah monyet itu,

orang keenam adalah seorang perempuan bertubuh tinggi tegap. bermata jeli dan penuh kegenitan-

sedang orang ketujuh bukan lain adalah si Dewa harta Bertangan Telengas Go sing.

Hati Lam Kong Pak menyelos, Pada keadaan seperti ini ia benar2 berharap apa yang dilihatnya didepan mata hanya pandangan mata belaka. seluruh pemandangan tersebut bukan keadaan sebenarnya.

Namun kesemuanya adalah kenyataan mengerikan sadis ....

sinar mata per-lahan2 beralih dan tiba2 berhenti diatas dada salah seorang manusia emas tersebut. Tampak diantara dada manusia emas tadi bertuliskan beberapa kata dengan huruf kecil yang berbunyi: "Lam Hay Cioe Khek" atau si Jago Arak dari Lam Hay, Ih Boen Kauw.

Lam Kong Pak terkesiap. ia tahu dia adalah seorang pendekar budiman dari kalangan lurus. ilmu silatnya luar biasa dan sepanjang hidup paling gemar minum arak. tidak pernah mencampuri urusan dunia kangouw. Tidak disangka ia mendapat Celaka dalam keadaan seperti ini.

Didepan dada orang kedua bertuliskan Hong Lui Khek atau si Jago angin awan geledek Lam Kong Liuw....

Makin dilihat Lam Kong Pak makin terkejut. tubuhnya gemetar sangat keras. tak kuasa lagi ia menjerit keras dan seketika rubuh tidak sadarkan diri.

suasana dalam kalangan seketika itu juga menjadi kacau balau. Terdengar suma Ing membentak keras-"Tangkap mata2 "

Namun berhubung Pek Li siang jatuh tidak sadarkan diri terlebih dahulu,lagi pula. mereka berdua berbaring diantara lekukan tebing maka orang luar sama sekali tidak berhasil menemukannya.

Dua, tiga puluh orang jago lihay melakukan pencarian bersama2 disekeliling tempat itu, tetapi tanpa hasil.

suma Ing jadi keheranan ujarnya "Barusan kudengar jeritan keras datang dari arah sebelah sana, bahkan suara itu sangat kukenal. mana bisa lenyap ."

Karena tidak percaya, ia lantas melakukan pencarian sendiri disekitar tempat itu.

sementara ia berhasil menemukan liang tempat persembunyian Lam Kong Pak serta Pek Li siang pada mulanya kelihatan agak melengak diikuti memperdengarkan suara gelak tertawa yang amat menyeramkan.

Karena ia teringat apabila suara berasal dari Lam Kong Pak, kini setelah melihat pakaian Lam Kong Pak yang aneh, ia semakin yakin lagi kalau dugaannya tidak salah.

Lambat laun Lam Kong Pak sadar kembali dari pingsannya. sementara itu Suma Ing masih tertawa tiada hentinya ditempat itu,

Dengan kepandaian yang dimiliki Lam Kong Pak saat ini, asalakan ia mau turun tangan membokong, dalam suatu serangan kilat seketika dapat membinasakan suma Ing saat itu juga.

Namun ia tidak ingin berbuat demikian rasa benci, dendamnya saat ini tak bisa dilampiaskan dengan membunuh habis seluruh lawannya saja.

Karena tanpa dilihat lebih jauh sekarang ia sudah tahu orang ketiga dari ketujuh buah manusia emas itu adalah ayah kandungnya "Hong Lui Khek atau si Jago Angin dan Geledek Lam Kong Liuw.

Kemudian disusul 'siauw Yauw sianseng' Lu Ih Beng, sin so Cuang Yen atau si Mahasiswa bertangan sakti sang Hong Tie 'Ciat Cuang sin Tou' atau si Pencuri sakti Pek Lie Gong, 'chiet Cia Kua' atau si Perempuan Janda Kawin Tujuh Kali Poei Coen dan terakhir si Dewa Harta Bertangan Telengas Go sing.

sepasang matanya berubah merah ber-api2 seiuruh tubuhnya gemetar keras,

sedangkan Pek Lie Siang tetap belum sadar dari pingsannya, ia mengerti Pek Li siang per-tama2 jatuh tak sadarkan diri terlebih dahulu setelah menemukan si Pencuri sakti pun termasuk diantaranya.

suma Ing tertawa seram, jari tangannya laksana kilat mengirim sebuah totokan mengancam jalan darah 'sian Lie Hiat' diatas tubuh Lam Kong Pak.

Lam Kang Pak miringkan badan meluncur dua langkah kesamping dan memeluk Pek Li siang kedaLam pelukannya. seraya kertak gigi teriaknya keras "suma ing kau bajingan keparat. anjing terkutuk. ketujuh orang manusia emas apakah hasil karyamu semua ?"

"Tidak salah hanya saja si Mahasiswa Bertangan Telengas sang Hong Tie yang berada disini adalah barang tulen sedang kau adalah barang tiruan "

saking khekhinya seluruh tubuh Lam Kong pak gemetar keras, ia mendongak bersuit keras.

"Suma Ing kau anggap bisa berhasil lolos dari cengkeraman ?"

"Cayhe rasa perkataan ini seharusnya aku yang tujukan kepadamu heee...heeae...barang siapa yang berani memasuki istana Naga sekalipun malaikat turun dari kahyangan sendiripun jangan harap bisa menolong kalian lolos dari kematian apalagi kalian sudah berhasil menemukan rahasia istana kami."

Ia merandek sejenak. kemudian terusnya lebih jauh, "Sekarang aku pun tidak ingin mengelabuhi dirimu lagi, terus terang kuberitahukan kepadamu inilah ketujuh macam gaya dari 'Mo san Kioe sie' ilmu maha sakti dikolong langit dewasa ini. walaupun gerakan yang mereka pahami rasa sedikit tidak benar, garis besarnya sudah tidak salah lagi. Heee...heeeee... ketiga buah gerakan yang kau tunjukkan tempo dulu. dalam pandangan aku suma Ing tak bakal tahan sekali genjotan belaka."

"Dari mana kau dapatkah ketujuh buah gerakan ilmu sakti Payung sangkala ini?"

"Tentang soal ini lebih baik kau bertanya sendiri kepada raja akhirat, cayhe tak ada waktu untuk banyak bicara lagi dengan dirimu. ".

Bicara sampai disini ia meloncet mundur setombak kebelakang, kepada salah seorang diantara kedua puluh orang jago lihay itu serunya "chi thayhiap tangkap keparat cilik ini."

seorang kakek tua berwajah bengis berambut panjang terurai sepanjang pundak berkelebat keluar dari barisan, seraya tertawa seram tegurnya^ "Keparat cilik, tahukah kau siapa loohu?"^

"Tahu atau tidak sama saja bagaimana pun itu tak bakal sanggup menerima sebuah serangan jariku"

"Haaaaa...." sikakek berwajah bengis itu tertawa seram. "Loohu adalah si Awan Hitam Chi Jie. "^

Hawa napsu membunuh segera meliputi seluruh wajah Lam Kong Pak, jurus pertama dari ilmu sakti Payung sang kala dilancarkan lima jalur cahaya hijau berbentuk payung mengurung seluruh angkasa.

"Braaak...." Ditengah bentrokan keras si Awan Hitam Chi Jie mundur lima langkah kebelakang, sekalipun begitu ia sama sekali tidak menderita luka.

Tak urung Lam Kong pak dibikin terperanjat juga, pikirnya, "Bajingan tua ini benar2 luar biasa, agaknya untuk keluar dari istana naga ini hari dalam keadaan selamat sangat tipis sekali harapannya. " Terdengar si Awan Hitam Chi Jie kembali berseru "Keparat cilik ternyata kau punya simpanan juga, Nih terima kembali sebuah seranganku. "

sementara berbicara ia sudah melancarkan tiga puluh buah babatan maut, Lam Kong pak tidak sempat mengeluarkan ilmu saktinya terpaksa ia melayani dengan gunakan ilmu Telapak Lian Tiong sam Yen ciang Hoat-nya seketika ia dipaksa mundur tiga langkah kebelakang.

si awan hitam Chi Jie tidak ingin memberi waktu buat lawannya berganti napas badannya kembali menubruk kedepan-

"Chi thayhiap harap segera mengundurkan diri." tiba2 terdengar Suma Ing membentak keras.

"Kau sudah dipaksa berada dibawah angin biarlah kita tengok dulu bagaimana kepandaian yang dimiliki Guw Thayhiap "

saking gusarnya biji mata Lam Kong Pak memancarkan cahaya ber-api2, ia tahu suma Ing ada maksud menggunakan sistim bertanding roda kereta untuk memeras habis seluruh kekuatan yang dimilikinya, kemudian baru menangkapnya dalam keadaan hidup2.

Manusia she Guw segera berkelebat keluar dari barisan, serunya memperkenalkan diri: "Loohu adalah si rembulan Pagi Guw Yang. Eeeeei keparat cilik kau harus ingat baik2. daripada naatinya kau salah melaporkan diri sewaktu berhadapan dangan raja akhirat. " 

Belum selesai ia bicara, tangannya sudah mengirim tiga buah serangan dan kakinya melancarkan lima tendangan. dalam sekejap tiga belas pukulan secara beruntun telah di keluarkan Gerakan orang ini lebih cepat dan lebih tinggi satu tingkat daripada kepandaian si Awan Hitam.

Tetapi kali ini Lam Kong Pak sudah bikin persiapan ia membentak keras sepasang mata memancarkan cahaya ber api2, dengan gerakan "Hwee san Toa Changi atau Payung Berapi Pentang melebar jurus kedua dari ilmu sakti payung sangkala ia hantam musuhnya hebat2.

"Braaaak...." Kembali suara bentrokan keras menggema diseluruh angkasa, tubuh si Rembulan Pagi mencelat sejauh satu tombak kemudian mundur sempoyongan lalu beberapa langkah kebelakang.

Dengan adanya kejadian ini timbul perasaan bergidik dalam hati Lam Kong Pak. sejak ia merubuhkan beberapa orang jago diatas panggung Loei Thay tempo dulu dengan andalkan ilmu sakti Payung sang kalanya, ia mengira kecuali simajikan pemilik pegadaian Bu-lim dirinya sudah tanpa tandingan lagi.

siapa nyana kenyataan jauh berada diluar dugaan sebelum suma Ing turun tangan, ia sudah dibikin kewalahan oleh jago2 lihay yang ada didepan mata.

Menanti si Rembulan pagi siap melancarkan tubrukan untuk kedua kalinya, tiba2 suma Ing ulapkan tangannya.

"Guw tayhiap silahkan beristirahat dahulu kali ini biar Loo Thayhiap yang turun tangan .."

Mendadak terdengar suara teriakan keras yang gegap gemcita menggetarkan seluruh lembah bergema memenuhi angkasa, tampak seorang manusia raksasa lambat2 bangun berdiri

oooouw sunguh hebat sekali. tinggi orang ini melebihi sembilan depa. pinggangnya lebar laksana sebuah sampan kecil, telapak tangannya besar laksana kipas. cukup melihat tangannya yang lebar serta sepasang bibirnya yang tebal sudah cukup membuat orang merasa ngeri.

orang ini hanya memakai kulit macan sebagai penutup alat vitalnya. dua buah gelang besar tergantung diatas telinga. selangkah demi selangkah ia berjalan kehadapan Lam Kong Pak.

Dalam rongga dada Lam Kong Pak sudah dipenuhi dengan kobaran hawa amarah, sejak semula ia tidak memikirkan lagi keselamatan sendiri karena pada saat ini bukan saja ia berhasil membuktikan kalau ayahnya sudah dicelakai orang bahkan satu2nya orang yang paling erat hubungannya pun sudah kena dilukai pula.

Terdengar si lelaki raksasa itu memperkenalkan diri: "Aku adalah si Malailat Raksasa Loo Liang Jen keparat cilik ayoh cepat rebah keatas tanah. "

suaranya keras bagaikan sambaran geledek membuat anak telinga jadi sakit, setiap langkahnya mencapai sejauh satu tombak lebih tujuh delapan, ia ayunkan telapak tangannya yang lebar mencengkeram batok kepala Lam Kong Pak.

Lam Kong Pak ada maksud mencoba seberapa besar tenaga yang dimiliki raksasa ini. lengan kiri dengan sekuat tenaga dihantamkan keatas lengan Loo Liang Jen dengan gerakan Cuang Yen ci Te atau sang Mahasiswa Lulus Ujian jurus terakhir ilmu telapak Lian Tiong sam Yen-nya si mahasiwa bertangan sakti sang Hong Tie.

Bluum... ditengah suara bentrokan keras tubuh Loo Liang Jen tetap tak bergerak, sebaliknya Lam Kon Pak terpental sejauh tujuh delapan langkah, hampir2 saja lengan kanannya tak sanggup diangkat kembali. Rasa terkejutnya kali ini bukan alang kepalang, ia tidak berani melayani pertarungan keras lawan keras lagi, hawa murni buru2 disalurkan mengelilingi seluruh badan siap menghadapi serangan berikutnya.

simalaikat Raksasa Loo Liang Jen busungkan dada maju mendekati Lam Kong Pak lengannya dengan diiringi deruan angin keras menabok keatas pipi pemuda tersebut.

Lam Kong Pak tertawa dingin. jurus Tiong Koei Kay san atau Tiong Koei Membuka payung sekali lagi dipergunakan

"Braaaak " sekali lagi terjadi suara bentrokan keras. tubuh Loo Liang Jen bergoyang tiada hentinya sementara bibirnya memperlihatkan suatu senyuman ke-tolol2an, sebaliknya Lam Kong Pak sendiri terpukul mundur satu langkah kebelakang.

saat inilah Lam Kong Pak baru percaya bahwa orang ini memiliki tenaga alam yang sangat luar biasa, tak mungkin bisa menangkan dirinya dengan andalkan tenaga. Dan jurus kedua dilancarkan pun tak akan bisa menangkan dirinya.

Tiba2 Lo Liang Jen putar badan membelakangi dirinya. sembari tertawa haha hihi serunya: "Eeeeei....keparat cilik, aku orang tidak akan turun tangan balas menyerang. Nah cobalah sekali lagi kekuatanmu "

Dengan adanya kejadian ini, timbul perasaan simpatik dalam hati Lam Kong Pak terhadap orang ini. ia merasa diantara jago2 yang hadir dalam kalangan saat ini, hanya Malaikat raksasa Loo Liang Jen seorang memiliki watak jujur, polos dan masih diliputi ke-bocah2an asalkan dapat menarik dirinya memasuki jalan yang benar, ia betul2 suatu bakat yang sangat bagus,

Karena timbul pikiran demikian ia tidak tega untuk melancarkan serangan lebih jauh siapa nyana suma Ing dapat menebak maksud baiknya sembari tertawa dingin segera jengeknya "sudahlah. tak usah kau tunjukkan kebajikan Perempuanmu, kau anggap asal ia tidak melancarkan serangan balasan lantas kau bisa melukai dirinya?"

Dengan adanya perkataan ini sama dengan menerobosi rahasia hati Lam Kong pak membuat pemuda Itu tanpa terasa telah berpikir

"seandainya orang lain tidak mengirim serangan balasan, dan ilmu sakti yang aku gunakan sama sekali tak berhasil melukai pihak lawan ilmu sakti payung sengkala ini bukankah sama sekali tak bisa terhitung sebagai suatu ilmu maha sakti " Dia mana tahu kalau kekuatan alam dari Loo Liang Jen ini sangat luar biasa, seluruh tubuhnya boleh dikata otot kawat balung wesi bacokan senjata bukan saja tidak mempan bisa tahan pula terhadap pukulan tenaga dalam. kakuatannya jauh lebih hebat satu tingkat daripada ilmu kebal lainnya.

Apalagi suma Ing berwatak keji licik dan banyak akal ia dapat menebak tabiat Lam Kong Pakjujur dan welas hati. ia tak akan melancarkan serangan dibagian bahaya. semisalnya terkena bagian yang bahayapun yang luka dan sakitpun bukan dirinya.

Lam Kong Pak yang dihasut sehingga menimbulkan rasa ingin menangnya, diam2 menyalurkan hawa murninya mencapai tujuh bagian, dengan gerakan kedua Payung berapi Pentang melebar ia hantam tubuh musuhnya.

Bluuum...." Serangan tadi dengan telak bersarang diatas pantat Loo Liang Jen, dalam sekejap mata robekan baju beterbangan keangkasa, pantatnya yang hitam dan melebihi bukit kecil itu segera tertentang bulat2 didepan mata. Loo Liang Jen mendengus. tubuhnya maju dua langkah kedepan namun sama sekali tidak menderita luka.

Dalam kalangan seketika meledak suara gelak tertawa yang sangat ramai, Lam Kong Pak tidak dapat menahan diri lagi. ia membentak keras dengan gunakan seluruh tenaga yang dimilikinya sekali lagi menghantam pantat Loo Liang Jen dengan gerakan ketiga Tiauw Thian atau selaksa Payung menengok Kelangit.

seketika muncul lima rentetan cahaya merah yang meluncur keluar mengurung daerah seluas beberapa tombak dan menciptakan suatu badai yang maha dahsyat.

"Gelegarrr. " Tubuh Loo liang Jen tinggi besar mencelat

sejauh tiga tombak dan menggeletak diatas tanah tak berkutik lagi.

Melihat kejadian ini Lam Kong pak tertegun. timbul rasa sesal dalam hati kecilnya. Pada waktu itu diiringi suara tertawa seram selangkah demi selangkah suma Ing mendekat.

Musuh besar saling bertemu muka membuat biji mata merah membara, saking gemasnya Lam Kong Pak ingin sekali menelan ia hidup2 berikut tulang belulangnya.

Ia segera mengumpulkan seluruh tenaga dalamnya yang dimilikinya kelengan sebelah kanan siap menghadapi segala sesuatu.

Makin lama suma Ing berjalan semakin mendekat, senyuman yang menghiasi bibirpun makin keji, makin beringas menyeramkan se-olah2 ia tidak pandang sebelah mata pun terhadap ilmu sakti Payung sengkala dari Lam Kong Pak.

Lam Kong Pak menunduk memandang sekejap Pek Li siang yang ada didaLam pelukan-tampak sepasang matanya terpejam rapat2, air muka pucat pasi bagaikan mayat. hatinya seketika sedikit bergerak. pikirnya

"Ayah serta suhuku telah celaka ditangannya, dendam sakit hati ini walaupun harus dibalas tetapi pada saat ini  Pek Li siang jatuh tidak sadarkan diri karena kematian orang tuanya. kalau tidak beruntung aku pun kena ditawan bukankah dendam berdarah dua keluarga akan lenyap bagaikan tenggelam didasar samudera? mungkin sekali kesucian Pek Li siang pun sukar dipertahankan lagi tidak disangka...." Lima langkah Tiga langkah sepasang mata Lam Kong Pak memancar cahaya dingin menggidikkan hati. suatu ingatan berkelebat dalam benaknya. dengan sekuat tenaga ia mengirim sebuah serangan dengan jurus Ban san Tiauw Thian atau selaksa Payung Menghadap kelangit.

"Bluuum " Debudan pasir beterbangan memenuhi angkasa, pandangan sekeliling tempat itu jadi kabur. sedang Lam Kong Pak sendiri tergetar mundur dua langkah kebelakang.

Dalam waktu singkat kembali suatu ingataan berkelebat dalam benaknya. "Demi menjaga kesucian Pek Li siang serta dendam berdarah dua keluarga. saat ini aku harus berusaha untuk melarikan diri"

Ia tidak ragu2 lagi. sambil putar badan ia melarikan diri kedalam gua bukit karang.

siapa sangka agaknya suma Ing dapat menebak maksud hatinya, ia segera mengejar dari belakang. Bahkan disebabkan suma Ing hapal dengan jalan disana tidak selang beberapa saat jaraknya telah diperpendek hingga tiga tombak lebih-

setelah keluar dari gua karang mereka masuk kedunia kaca diam2 Lam Kong Pak berseru tertahan sewaktu tadi ia melewati jalanan didunia kaca. boleh dikata perjalanan dilalui secara sembarangan sekarang ia harus menggendong seorang. ditambah pula suma Ing lebih hapal dengan jalanan disekitar sini mana mungkin ia dapat meloloskan diri dari cengkeramannya ?

sementara ia masih termenung suma Ing telah tiba dua tombak dibelakangnya mendadak dari arah depan berkumandang pula suara bentakan keras: "Akan kulihat kau hendak lari kemana? seluruh tubuh Lam Kong Pak tergetar keras ia membentak keras. sekuat tenaga telapak tangannya menghantam kearah dinding kaca.

‘Braaak" dinding kaca itu hancur lebur, tubuhnya menerobos keluar dari ruangan dan menyelam kedalam air.

sejak kecil Lam Kong Pak pandai berenang, perlu diketahui 'siauw Yauw sianseng' Lu Ih Beng adalah jago nomor satu dikolong langit dewasa ini yang pandai dan ahli dalam ilmu berenang.

Ia totok jalan darah Pok Lie siang kemudian menyelam kedasar air.

setelah berenang kurang lebih satu dua jam lamanya, mendadak suasana didalam air makin lama semakin gelap ia jadi keheranan menurut perhitungannya saat ini adalah fajar, seharusnya suasana terang benderang.

Daerah menang makin lama semakin tinggi, makin lama semakin gelap. se-akan2 mereka sedang memasuki sebuah gua didasar telaga.

Lam Kong Pak segera berenang keatas dan munculkan diri diatas permukaan air, setelah memperhatikan keadaan disekelilingnya sedikit pun tidak salah. ia berdua memang berada didalam sebuah gua, permukaan air hanya terpaut kurang lebih lima, enam depa dengan langit2 gua. Tempat ini betul2 suatu tempat yang indah seandainya mereka bersembunyi didalam gua ini pasti siapa saja jangan mengharap bisa menemukannya menurut analisa Lam Kong Pak tempat ini merupakan salah satu pulau ditengah telaga sak Cioe Auw sedang gua ini letaknya ada dibawah permukaan air dan berarti diatas pulau tentu ada jalan yang berhubungan dengan tempat ini.

Ia menyeret tubuh Pek Li siang memasuki ke daLam gua dan mendaki lebih keatas.

Tiba2 sinar matanya terbentur diatas sebuah tiang batu besar yang ada disisi gua, diatas tiang tadi berukirkan kata2 yang berbunyi sebagai berikut, "AuW sim Piat Hu" atau yang berarti Istana Pesanggrahan ditengah telaga. "Aaaah..."

Lam Kong Pak berseru tertahan, pikirnya "Ditempat ini tentu ada penghuninya kalau tidak kenapa bisa ada tulisan disini? apa lagi keempat buah tulisan tersebut ditinggalkan oleh ukiran jari tangan"

Dengan pusatkan seluruh perhatian Lam Kong pak memperhatikan keadaan disekeliling tempat itu, kecuali suara ombak sama sekali tak kedengaran suara lain-

Ia melanjutkan perjalanannya keatas. kurang lebih satu li kemudian tiba2 terasa cahaya sang surya menyorot masuk kedalam.

setelah belok beberapa tikungan, keadaan medan semakin luas. ditempat kejauhan secara lapat2 dapat dilihat langit nan biru serta pemandangan yang indah disekelilingnya.

Dengan hati kebat kebit ia berjalan keluar dari gua tersebut disusul dengan seruan tertahan Tempat itu adalah sebuah selat buntu, kedua belah dinding tebing memanjang kedepan makin kedepan semakin sempit, diatas hanya terdapat ruang kosong sebesar telapak tangan dan menyorot masuk sedikit sekali cahaya sang surya,

sekalipun begitu pemandangan disana sangat indah, buah2an tumbuh dengan suburnya disana, burung berkicau bunga semerbak sungguh boleh dikata sebagai sorga dunia.

Lam Kong Pak tarik napas panjang2 ia merasa dadanya jadi longgar setelah meletakkan Pek Li siang keatas tanah lantas membebaskan jalan darahnya yang tertotok.

Terhadap diri Pek Li siang ia menaruh perasaan menyesal yang bukan kepalang sejak semula ia sudah ambil keputusan asalkan Pek Li siang mau ia rela bentrok dengan cioe Cien cien maupun cioe Li Yap untuk kawin dengan dirinya sebagai pembalasan atas kelalaiannya,

Lambat2 Pek Li siang sadar dari pingsannya biji mata dengan penuh perasaan tercengang berputar memandang keadaan disekelilingnya.

Lam Kong pak segera berbisik menceritakan keadaan sebenarnya kepada gadis ini, bahkan menyatakan pula bahwa sepanjang hidup ia tak akan meninggalkan dirinya lagi.

Pek Li siang merasa terharu air mata jatuh bercucuran. untuk beberapa saat rasa cinta dan dendam bergelora dalam dadanya lama sekali ia membungkam dalam seribu bahasa.

" Engkoh Lam Kong" akhirnya ia berseru. "Lepaskan pakaianmu, biar siauw-moay cucikan untukmu"

"Terima kasih, pakaianmupun kotor, apakah kau tidak hendak lepas pakaian untuk mencuci?" "Ehmmm. kau sungguh jahat"

"Siang-moay, sungguh. disini tak ada orang pemandangan pun sangat indah. kalau disini ada barang makanan siauw-heng ingin sekali menjalani penghidupan bagaikan malaikat ditempat ini sepanjang masa "

Pek Li siang mengerling sekejap kearahnya jelas ia  sangat kegirangan.

"siauw-moy pun punya pikiran begini" jawabnya lirih. "Namun kita semua membawa dendam berdarah dibadan, seandainya tidak berusaha untuk menuntut balas, malu kita sebagai putra putri orang tua kita. benar bukan?"

"Benar" Lam Kong Pak mengangguk. ia peluk tubuh Pek Li siang dan per-lahan2 mencium bibir serta pipinya. "Hutang darah harus dibayar dengan darah, suma Ing bajingan anjing ini berhati terlalu keji. pada suaatu hari siauw-heng akan suruh dia merasakan bagaimanakah tersiksanya mati tak bisa hidup pun tak bisa"

"Kau bersikap demikian terhadap siauw-moay, tentu saja siauw moa y merasa bagaikan pucuk dicinta ulam tiba. namun. "

"Namun kenapa ? apakah kau tidak suka kepadaku?" "Tidak lain kali kalau kau berjumpa kembali dengan

nona Cioe, kau. "

"Berlegalah hati siauw-moay Siauw-heng sudah ambil keputusan bulat. sekalipun mareka tidak mau memaafkan, siauw-heng pun tidak merasa sayang ,"

"Mereka? apakah kecuali nona Cioe masih ada orang lain ?"

"Benar. Saat ini Siauw-heng sudah seharusnya menerangkan kepadamu " "Tunggu sebentar. biarlah aku yang menebak gadis itu bukankah si Tiau San tangan beracun Liuw Hwie Yen dari benteng Hwie Him Poo "

"Salah besar aku dengan dirinya hanya kenal karena perjumpaan beberapa kali kendati aku berhutang budi kepadanya. tak bisa dibicarakan kesoal yang lain "

"Lalu siapakah dia ?"

"Jangan gelisah, jangan bimbang. bukankah siauw-heng sudah menyanggupi untuk beritahu kepadamu?"

"Kalau mau bicara, katakanlah. siapa yang merasa gelisah?".

Kendati diluaran ia berkata tidak gelisah, padahal sinar matanya menunjukan harapan bisa mengetahui lebih cepat peristiwa tersebut.

Lam kong pak pun segera bercerita secara bagimana ia menyaru untuk memasuki perkampungan Toa Loo San cung. kemudian secara bagaimana terjatuh kedalam lubang kepundan gunung berapi.

Pek Li Siang kesemsem, ia mendengarkan dengan penuh perhatian mulutnya membungkam dalam seribu bahasa.

"Siang-moay. apa yang sedang kau pikirkan?" Tegur  Lam Kong Pak sambil mengangkat mukanya yang ayu.

Pek Li siang tersenyum. sekalipun senyuman ini kelihatan agak dipaksakan. "siauw-moay sedang mengagumi akan rejekimu yang menomplok "

"Apa maksud siang moay berkata demikian ?"

"siauw-moay dilahirkan dalam keluarga kecil. lagi pula asal usul ayahku rada tidak sedap didengar, tentu saja tak dapat dibandingkan dengan keagungan nona2 orang berduit. maka dari itu aku pikir." " Kenapa ?"

" Karena kau menaruh kasihan kepadaku, paksakan diri untuk kawin dengan diri siauw-moay. Engkoh Lam Kong. kalau kau sampai berbuat demikian maka sepanjang hidup siauw-moay akan menanggung rasa sesal. karena hal ini menunjukkan bahwa kau tidak bersungguh-sungguh mencintai diriku "

"salah, salah besar" seru Lam Kong Pak penuh rasa terharu. "Bagaimanakah tabiatku. seharusnya harus dapat kau temui selamanya. aku tidak melakukan pekerjaan yang disertai dengan paksaan. padahal dalam kenyataan sejak kita berjumpa untuk pertama kalinya dahulu siauw-heng sudah menaruh rasa simpalik kepadamu. hanya saja tempo dulu diriku berada dalam keadaan sulit sehingga tiada waktu untuk membicarakan soal ini dengan dirimu "

" Ucapanmu ini apakah diutarakan dari hati nuranimu ?" "Kalau ada setengah patah kata saja yang bohong. aku

tidak mendapat kematian yang tenang."

Pek Li siang segera menubruk dalam pelukan pemuda itu dan menutupi mulutnya dengan jari tangan-

"siauw moay percaya dengan perkataanmu buat apa kau bersumpah demikian beratnya "

"Kalau siang moay bisa mempercayai diriku jauh lebih baik, bagaimana pun waktu dikemudian hari masih panjang. kau bakal paham dengan sendirinya "

Pek Li siang benar2 terharu, ia mengirimkan bibirnya yang kecil mungil keatas bagaikan makan gula2 saja saling berciuman mesra dengan Lam Kong Pak. Menerima ciuman itu, sang pemuda jadi kalap dengan penuh bernapsU ia segera balas mencium pipi, bibir, rambut serta lehernya.

Lama... lama sekali Pek Li siang baru berkata: "Cepat lepaskan pakaianmu untuk dikeringkan, memakai baju basah dapat mendatang sakit dibadan "

"Baik. bagaimana dengan kau?" "Kau tak usah mengurusi diriku "

"Disini tak ada orang lain, kau boleh kesana untuk melepaskan pakaian siauw-heng tidak akan mengintip kau sewaktu telanjang nanti ,"

DEMIKIANLAH mereka berdua segera bersembunyi dibelakang batu besar dan melepaskan pakaian untuk mengeringkannya,

"seandainya kita berhasil meloloskan diri dari selat ini" Ujar Lam Kong Pak kemudian-"Sekalipun kita tidak mencari sipemilik pegadean Bu-lim untuk menuntut balas, mereka pun tak akan melepaskan kita orang begini saja, maka dari itu ilmu silat sangat penting bagi kita, Walaupun siauw-heng memiliki ilmu sakti Payung sengkala namun setelah pertarungan sebanyak dua kali dengan suma Ing. Aku mulai merasa untuk mengundurkan diri mungkin masih bukan jadi persoalan namun kalau ingin membalas dendam masih terpaut amat jauh sekali. Apalagi ketujuh manusia emas yang dibuat suma Ing sewaktu ada didalam istana Naga tersebut katanya merupakan ketujuh buah jurus dari ilmu sakti Payung sengkala 'Mo san Kioe si' kini jurus serangan itu tinggal kurang dua jurus. seandainya ucapan ini benar. maka ilmu silat yang dimiliki suma Ing jauh berada diatas siauw-heng dan tak mungkin berada dibawahku." "Kita harus saling bekerja sama untuk menanggulangi kesulitan ini, aku telah ambil keputusan untuk menurunkan ilmu Thian suo so dari guruku serta ilmu telapak Lian Tiong sam Yen ciang Hoat dari sang-cianpwee kepadamu terlebih dulu, kemudian dengan hawa murni tiga bagian berusaha menembusi uratmu. Dengan demikian sekalipun kau masih kalah setingkat dari kepandaianku, namun dihadapan jago2 Bu-lim pada umumnya kau masih bisa mempertahankan diri"

"Engkoh Lam Kong, kau sangat baik bagaimana caranya aku membalas jasamu ini?"

"Kita sudah menjadi suami isteri, kau. "

"Aaaaah kau genit amat, kau jahat. aku tidak mau. "

sejak itu meraka berdua mulai berlatih ilmu silat didalam selat buntu itu, setelah lewat sehari semalam dengan bakat Pek Li siang yang bagus serta mendapat bimbingan dari dua macam ilmu sakti, nadinya berhasil ditembusi, ilmu silat yang dimiliki gadis ini pun mendapat kemajuan yang sangat pesat. "

Lam Kong Pak sendiri pun berlatih rajin, ia menggabungkan ilmu2 silatnya Thian Sue so, Lian Tiong sim Yen ciang Hoat serta san Tian cap sah sih jadi satu dan menciptakan sebuah ilmu telapak yang terdiri dari dua puluh empat jurus dengan sebuah sam Ho It Ciang Hoat atau ilmu telapak Tiga Gabung satu.

"Kita sudah ada sehari semalam tidak makan tidak minum, didalam selat ini banyak tumbuh buah2 merah. kenapa tidak kita petik untuk menangsal perut?" ujar Lam Kong Pak suatu ketika.

"Tapi buah itu buah biasa atau mungkin buah beracun ?" "Aaah. tidak mungkin dikolong langit mana ada urusan yang begitu sial. apalagi seandainya buah ini adalah buah beracun. kita bisa mati ber-sama2 bukankah jauh lebih baik"

Kedua orang itu segera memetik belasan biji buah merah yang besarnya sekepalan dan berbau harum itu. ketika dirasakan ternyata manis sangat enak. karenanya dengan berlega hati mereka lantas melahap buah tersebut.
DONASI VIA TRAKTEER Bagi para cianpwe yang mau donasi untuk biaya operasional Cerita Silat IndoMandarin dipersilahkan klik tombol hati merah disamping :)

Posting Komentar