Kelelawar Hijau Jilid 11

Tetapi gerakan tubuh cu Hong Hong luar biasa sekali. rupanya diapun sudah mengetahui maksud hati Pek-li Gong untuk sementara waktu ia tidak turun tangan melainkan dengan gerakan tubuh yang sangat cepat dalam waktu singkat telah berganti delapan belas buah tempat kedudukan yang berbeda..,,

Dalam keadaan begini kendatipun ilmu kepandaian yang dimiliki Pek-li Gong lebih baik pun belum tentu bisa berbuat apa- apa, dalam waktu singkat ia telah tertinggal sejauh lima enam langkah dibelakang, suatu ketika tiba-tiba cu Hong Hong membentak keras dan melancarkan sebuah serangan dengan sepenuh tenaga.

"Blaaam... " ledakan dahsyat mengakibatkan pasir dan debu beterbangan menyelimuti daerah seluas beberapa puluh tombak namun bayangan tubuh dan Pek-li Gong telah lenyap tak berbekas sedangkan diatas tanah muncul sebuah liang besar segumpal ujung baju tertinggal dalam liang tersebut.

Gelak tertawa bergema memecahkan kesunyian dari para jago yang menyaksikan pertarungan itu, cu Hong Hong loncat masuk kedalam liang dan menjemput ujung baju itu ternyata kain itu bukan lain adalah sebuah jubah panjang.

Perempuan itu segera sadar bahwa dirinya tertipu, baru saja tubuhnya hendak berputar kebelakang, tahu2 pencuri sakti yang telah berhasil menyelinap kebelakang punggungnya itu dengan cepat sudah menggerayangi kearah tali ikat pinggangnya.

cu Hong Hong menjerit kaget, sambil memegangi Celananya yang terlepas karena ikat pinggangnya sudah dicopot oleh pencuri sakti itu ia loncat mundur tiga langkah kebelakang.

Kiranya Pek-li Gong dengan ilmu "Melepaskan jubah" yang menjagoi kolong langit dalam sekejap mata ia telah melepaskan jubah tuanya, ketika sang badan tergetar masuk kedalam liang oleh pukulan dahsyat dari cu Hong Hong, menggunakan kesempatan itulah ia loncat keluar dari tanah dan menyelinap kebelakang tubuh cu Hong Hong, dimana ia copot tali pinggang perempuan itu.

SUN HAN Siang dengan cepat melengos kearah lain, karena gelinya ia sampai mengucurkan air mata. Siang Hong Ti sendiri sesudah memaki "Konyol"

Dia pun pura2 tidak melihat, hanya sepasang manusia jelek dari Hay-thian saja demi semeja hidangan lezat, mau tak mau mereka harus memperhatikan dengan Seksama pantat perempuan itu.

Merah padam Selembar wajah cu Hong Hong Saking malunya, sambil memegang Celananya yang kedodoran karena talinya putus ia berdiri menjublak ditempat semula. Pek-li Gong dengan Cepat jatuhkan diri berlutut dihadapan cu Hong Hong, serunya,

"Enso Sianyan. aku harap engkau jangan marah, dalam kenyataan aku sipencuri tua pun tidak berhasil mendapat keuntungan apa- apa. Nih lihatlah bahuku. "

"Rupanya diatas bahu sang pencuri sakti yang telanjang terlihatlah muncul sebuah bisul yang bengkak besar dan berwarna merah kehijau-hijauan, agaknya hal itu sebagai akibat dari sapuan ujung telaPak cu Hong Hong yang sangat lihay itu.

Dari malunya cu Hong Hong jadi teramat gusar, ia membentak keras dan segera melancarkan sebuah tendangan kilat kearah depan,...

"Blaaang...." tubuh pencuri itu terlempar sejauh tiga tombak lebih dari tempat semula dan roboh terjengkang keatas tanah^

"Toa-ya" terdengar wangwee berhati hitam berseru keras. "pertaruhan kita sudah nampak hasilnya."

"Ji-ya" seru catatan mati hidup dengan wajah berubah "dalam kenyataan Pencuri tua telah beroleh kemenangan total, aku lihat pertaruhan kita ini. "

Dalam pada itu Cu Hong Hong telah mengenakan kembali celananya yang merosot kebawah itu, mendengar ucapan tersebut ia jadi teramat gusar sambil memaki kalang kabut ia lancarkan sebuah pukulan dahsyat kearah catatan mati hidup,

Melihat betapa dahsyatnysa serangan yang meluncur datang, sepasang manusia jelek dari Hay-thian segera mendorong pula sepasang telapak untuk menyambut datangnya serangan tersebut, "Blaaaam" ditengah benturan dahsyat tubuh mereka terpental sejauh satu tombak lebih dari tempat semula.

Dengan badan atas telanjang dantubuhnya terbungkus oleh debu dan pasir. kembali pencuri tua Pek-li Gong berseru sambil memberi hormat:

"Enso Sian Yan, harap engkau jangan marah tiada dasarnya, aku pencuri tua memang mempunyai watak konyol seperti ini, kau tentu tak akan merasa gusar bukan??" Cu Hong Hong melirik sekejap kearah Sun Han siang dengan wajah amat jengah, tanpa mengucapkan sepatah katapun ia putar badan dan segera kabur dari tempat itu. Pencuri tua jadi amat gugup teriaknya keras- keras:

"Enso Sian Yan, enso Sian Yan aku toh hanya menggoda enso ...kenapa engkau jadi marah dan tidak menggubris diriku  lagi???  eeeei..-,enso  Sian  Yan,..apa kau. "

Cu Hong Hong sama sekali tidak menjawab, dalam waktu singkat ia sudah lenyap dari pandangan.

Dengan perasaan apa boleh buat pencuri tua angkat bahunya sambil bergumam seorang diri: "Waaaah....waaaah. celaka tiga belas, rupanya godaan kali

ini sudah rada keterlaluan-., waah ia tentu membenci setengah mati terhadap diriku"

"SEKARANG kau baru tahu bukan?" seru Siang Hong Ti sambil tertawa dingin, "^ Heeeehh... heeehhh...

heeehhh...dengan wataknya yang beranggasan setelah terjadi peristiwa ini maka tak mungkin lagi ia bersedia kembali kesini"

Lam-kong Pak ada maksud menanyakan hubungan antara cu Hong Hong dengan pangcu dari perkumpulan Liok Mao-pang, ia segera menguntil dibelakang tubuhnya. Setelah melakukan perjalanan beberapa saat lamanya. cu Hong Hong berhenti dan duduk diatas batu besar. makin berpikir ia merasa semakin sedih meskipun wataknya keras kepala tapi bagaimanapun juga dia adalah seorang wanita. setelah disekelilingnya tiada orang, maka tak dapat dibendung lagi menangislah perempuan itu dengan sedihnya. Lam-kong Pak yang bersembunyi dibelakang pohon diam-diam simpatik terhadap dirinya, tempo dulu mungkin disebabkan hubungannya dengan Sian yang paling kurang serasi atau mungkin karena seCara diam-diam ia mencintai ayahnya Lam-Kong Liu maka hubungan suami isteri jadi makin retak sehingga akhirnya mengakibatkan hal-hal yang tidak diinginkan, tentu saja dalam hal ini tak dapat salahkan dirinya saja.

Setelah menjanda belasan tahun. kembali ia dilukai oleh ibunya sehingga terCebur Kedalam jurang dan masuk keperut naga bertanduk tunggal, disana ia harus menahan Penderitaan selama belasan tahun, kalau dipikir lagi nasib perempuan ini memang patut dikasihani.

Setelah menangis beberapa saat lamanya, cu Hong Hong menyeka air mata dengan ujung bajunya, lalu dengan gemas serunya:

"semua ini adalah Sun Han siang perempuan rendah itu yang mencelakai diriku..., aku tak akan melepaskan dirinya dengan begitu saja"

pada saat itulah Lam-kong pak munculkan diri dari tempat persembunyiannya, melihat kemunculan manusia tembaga ditempat itu cu Hong Hong merasa amat terperanjat, sambil bertolak pinggang segera teriaknya:

"Kau siapakah?? Hmm rupanya sengaja datang untuk melihat aku sedang menangis."

"Aku adalah kakek bersedih hati, aku bukan bermaksud menyaksikan engkau menangis, melainkan hendak menanyakan suatu persoalan kepadamu."

"Maaf" tegas cu Hong Hong dengan keras, "perasaan hatiku kurang begitu baik,lebih baik tak usah kita bicarakan tentang masalah apa pun" "Urusan ini menyangkut masalah dunia persilatan serta kepentingan umat Bu-lim yang ada dikolong langit, aku harap engkau jangan bertindak menuruti emosi"

cu Hong Hong yang sedarg gusar jadi semakin naik pitam. bentaknya: "siapa yang suruh engkau nasehati diriku?? enyah kamu dari tempat ini. "

"Aku hendak menanyakan masalah mengenai pangcu dari perkumpulan Liok-mao-pang serta ada urusan banyak disampaikan kepadamu "

Begitu Lam-kong Pak mengungkap tentang ketua dari perkumpulan Liok-mao-pang itu, kegusaran cu Hong Hong segera berkurang, serunya: "Kalau engkau ada perkataan, Cepat utarakan keluar.."

"Aku masih teringat ketika tempo hari secara kebetulan aku berhasil melihat raut wajah asli dari pangcu perkumpulan Liok mao-pang, ternyata ia mempunyai raut muka yang ganteng juga "

"Engkau melihatnya dimana??" tanya cu Hong Hong dengan hati terperanjat.

"Tempo hari ketika Lam-kong Pak dan ibunya terjerumus dalam markas besar Perkumpulan Liok-mao- pang, waktu itu Loo Liang-jan telah beradu kepandaian dengan ketua dari perkumpulan Liok-mao-pang itu, dandanan rambut hijaunya yang panjang ia berhasil melemparkan tubuh Loo Liang-jen sampai beberapa depa jauhnya, aku yang bersembunyi disamping dapat menyaksikan raut muka aslinya" Sekali lagi cu Hong Hong merasakan hatinya bergetar keras.

"coba katakaniah, bagaimana macam mukanya??"

"Mata jeli hidung mancung, bibir tipis dan muka putih bersih, alisnya melengkung keatas" sekujur badan cu Hong Hong gemetar keras, katanya kemudian:

"Antara dia dengan diriku sama sekali tak ada hubungannya, apa yang hendak kau tanyakan lagi??"

Tempo hari aku toh pernah menyerahkan rambut palsu warna hijau kepadamu apakah engkau berhasil menebak siapakah orang itu ??"

"Antara diriku dengan dia sama sekali tak ada hubungannya. buat apa aku mesti menebaknya ??" Lam- kong Pak tertawa dingin.

"Heehh.,.heeh ....menurut apa yang kuketahui, antara engkau dengan ketua dari perkumpulan Liok-mao Pang mempunyai hubungan yang sangat erat, masih ingatkah akan perkataanmu yang kau sampaikan kepadanya, 'aku tau siapakah dirimu ..??'"

"Tau sih tau, cuman untuk sementara waktu belum dapat kuberitahukan kepadamu"

Rupanya Lam-kong Pak tahu kalau pertanyaannya tak akan mendatangkan hasil. setelah mendengus ia putar badan dan segera berlalu dari situ.

"Bagaimana caramu mendapatkan rambut palsu itu ??" seru cu Hoag Hong seCara tiba-tiba.

Lam-kong Pak segera menceritakan kisah pengalaman ketika mencuri rambut palsu itu, mendengar kisah tadi cu Hong Hong mengangguk tidak hentinya.

"Baiklah." serunya, "tidak lama kemudian- aku pasti akan memberitahukan rahasia ini kepadamu, akan kuberitahukan siapakah dia?" "Sudahkah, tak perlu.. aku perCaya tidak lama kemudian akupun sanggup untuk menyelidiki sendiri tentang persoalan ini."

Habis berkata ia segera tinggalkan tempat itu dan langsung berangkat menuju kemarkas besar perkumpulan Liok- mao-pang .

Ketika ia tiba ditempat tujuan. waktu menunjukan sudah hampir mendekati kentongan keempat, Lam-kong Pak segera mengerahkan ilmu meringankan tubuhnya hingga mencapai pada puncaknya meskipun la memakai baju tembaga namun sedikitpun tidak mengeluarkan sedikit suarapun.

Dia langsung menuju keruang dimana ia pernah melakukan pengintaian, ketika jendela didekati dan mau melongok kedalam, tampaklah ruangan itu gelap dan tiada cahaya penerangan, sesorok bayangan manusia sedang duduk bersila diatas pembaringan, rupanya orang itu sedang berlatih ilmu.

Dengan seksama Lam-kong Pak memperhatikan orang itu, ternyata dia bukan lain adalah ketua dari perkumpulan Liok mao-pang, entah sejak kapan kepalanya sudah tertutup kembali oleh rambut palsu warna hijau, seluruh wajahnya sama sekali tertutup rapat.

Lam-kong Pak mengira latihannya itu akan berlangsung agak lama, baru saja dia akan berlalu dari tempat itu, tiba- tiba ia lihat ketua dari perkumpulan Liok-mao-pang itu bangkit berdiri setelah mengencangkan tali pinggangnya, ia membuka pintu dan keluar dari ruangan dengan ilmu meringankan tubuhnya yang amat sempurna, ia berkelebat menuju keatas sebuah gunung-gunungan. Diam-diam Lam-kong Pek merasa keheranan, ia tak tahu apa yang hendak dilakukan ketua dari perkumpulan Liok- mao-pang itu diatas gunung-gunungan tersebut.

Sekali kelebat ia sudah masuk kedalam sebuah gua dibalik gunung-gunungan itu, Lam-kong Pak segera menyembunyikan diri dibawah jembatan kecil tidak jauh dari tempat itu.

Kurang lebih setengah perminum teh kemudian, tampaklah sesosok bayangan merah munculkan diri dari balik gua itu, Kemudian sekali enjotkan badan bayangan tubuhnya sudah lenyap dari pandangan.

Saking terkejutnya Lam-kong Pak sampai berdiri termangu dan untuk beberapa saat lamanya ia tak mampu mengucapkan sepatah katapun, pikirnya didalam hati:

"Bukankah dia adalah manusia aneh baju merah yang kutemui tempo hari .... aaah. . . sungguh tak kusangka kalau manusia lihay itu bukan lain adalah hasil penyaruan dari ketua perkumpulan Liok-mao Pang . .."

Yang paling mengejutkan hati sianak muda itu adalah kelihanyan ilmu silat yang dimiliki manusia aneh baju merah itu ternyata jauh melebihi kakek ombak menggulung beberapa kali lipat,

Diam-diam Lam-kong Pak gelengkan kepalanya dan berpikir didalam hati:

"Asal-usul ketua dari perkumpulan Liok-mao Pang pada dasarnya sudah merupakan suatu teka-teki, sekarang ia menyaru kembali sebagai manusia aneh baiu merah, sebenarnya apa tujuannya?? dan sungguh heran, kenapa ia justru turun tangan terhadap kakek ombak menggulung ??"

Timbullah rasa ingin tahu dalam hati kecil pemuda She Lam-kong ini setelah menyaksikan bayangan tubuh dari manusia aneh baju merah itu lenyap dari -pandangan, ia segera menerobos masuk kedalam gunung-gunungan tersebut.

Suasana dalam gua gunung-gunungan itu gelap gulita, dimanapun terdengar suara gemericikan air. tetapi tidak nampak ada air yang mengalir disana. pada dinding gua terdapat banyak sekali gua- gua kecil sebesar batang pohon. begitu banyak sehingga mirip sarang lebah.

Ketika ia melongok kedalam gua itu maka tampaklah satu stel baju dan sebuah rambut palsu warna hijau tersimpan disana.

Lam-kong Pak segera menyadari apa yang telah terjadi, ia tahu ketua dari perkumpulan Liok-mao Pang akan munculkan diri dengan raut wajah yang lain dan rupanya setiap kali dia berusaha untuk mengelabui mata kakek ombak menggulung entah apa tujuannya.??

Setelah membungkus kembali buntelan itu dan kembalikan ketempat semula kembali, pemuda itu berputar dalam markas besar perkumpulan Liok-mao pang itu sehingga akhirnya sampailah didepan sebuah bangunan loteng yang amal tinggi.

Da lam ruangan terlihatlah kakek ombak menggulung sedang mempermainkan payung sengkala tersebut sambil bergumam seorang diri:

"Dengan payung sengkala ini dalam genggamanku. seluruh dunia persilatan akan kutundukan dan semua orang akan tunduk dibawah perintahku---"

"Sreeeei.. " ia membuka payung sengkala tadi dalam sekejap mata cahaya merah yang amat menyilaukan mata segera memancar keempat penjuru. Sekarang Lam-kong Pak baru sempat melihat jelas keadaan serta bentuk dari payung sengkala tersebut. iaj umpai payung mustika panjangnya mencapai empat depa dengan cahaya tajam memancar keluar keempat panjuru entah terbuat dari apakah berda itu, nampaklah halus dan lunak akan tetapi kuatnya bukan kepalang.

Sebuah patung kelelawar hijau yang mungil dan persis apa yang diberikan cu Li Yap kepadanya yang tertera pada gagang payung itu.

Lam-kong Pak segera membayangkan kembali kejadian yang berlangsung belum lama berselang, dimana payung tersebut sebenernya sudah terjatuh ketangannya. tapi karena keteledoran sendiri payung itu kembali dirampas oleh mahluk bertangan bulu, dan kemungkinan besar makhluk bertangan bulu itu bukan lain adalah Suma Ing yang sudah kehilangan tangan kiri dan mukanya hancur itu.

Ia mengerti sampai dimana sempurnanya tenaga dalam yang dimiliki iblis ini dalam keadan biasa pun ia sudah bukan tandingannya apa lagi setelah payung sengkala berada ditangannya kelihatannya orang itu pasti bertambah hebat, merampas payung itu secara gegabah belum tentu akan mendatangkan hasil apa- apa.

"Heeeh,...heeehh....heeeeh. .." kakek ombak menggulung tertawa seram. "aku akan menguasai dunia persilatan. kekuasaan yang paling besar dikolong langit akan terjatuh ditanganku...oooh betapa gembira hatiku. "

Belum habis ia tertawa, tiba-tiba diatas loteng menggema benturan keras disusul meja kursi mencelat keudara dan hancur berantakan- sedangkan seluruh bangunan loteng bergetar keras. Sesosok bayangan merah berkelabat masuk kedalam ruangan tersebut. dan langsung menyambar kearah payung sengkala itu.

Rupanya Kakek ombak menggulung sudah bikin persiapan, menyaksikan datangnya ancaman tersebut. . .

."Bluum" ia pentang payung mustika lebar-lebar kemudian dibacokkan ketubuh bayangan baju merah tadi.

"Bluuum. .." bayangan manusia berpisah sama lainnya ditengah bentrokan yang amat nyaring, bayangan merah itu mencelat kebelakang dan sekali berkelebat lenyap dari pandangan Lam-kong Pak yang berada disekitar situ pun tak berani berhenti terlalu lama, ia segera kabur pula dari markas besar perkumpulan Liok-mao-pang itu.

Ia yakin seyakin yakinnya bahwa bayangan merah yang menyambar payung sengkala tadi pasti adalah ketua dari perkumpulan Liok-mao-pang, hanya saja ia tak menyangka kalau orang itu ada maksud-maksud lain sehingga tidak segan untuk bentrok dengan orang sendiri.

Sebenarnya siapakah pang cu dari perkumpulan Lok- mao-pang ini?? kenapa ia memusuhi kakek ombak menggulung?? dan apa pula hubunganya dengan cu Hong Hong?? apa sebabnya cu Hong Hong tak mau menyebutkan asal-usulnya yang sebenarnya??

Lam-kong Pak merasa kepalanya pusing tujuh keliling dan tidak habis mengerti, pikirnya kemudian:

"Aaaai,. . jaraknya sampai bulan lima tanggal lima masih amat lama,apa salahnya kalau masih menggunakan kesempatan yang amat baik ini kulatih kembali bayi sakti hawa murniku agar lebih sempurna??" berpikir demikian, berangkatlah dia menuju kearah lembah yang letaknya amat terahasia itu. Setibanya dilembah rahasia. keadaan disitu tampak seperti sedia kala. hanya saja daun aneh telah tumbuh kembali diatas pohon aneh, rumput ditanah tumbuh bagaikan sebuah permadani hijau, air mengalir dengan tenangnya membuat suasana ditempat itu tidak jauh berbeda dengan sorga loka,

Lam-kong pak menghela napas panjang pikirnya: "Dalam   dunia   persilatan   bunuh   membunuh   terjadi

sepanjang tahun. Pertikaian dan persengketaan terjadi tiada

hentinya, andaikata aku dapat menghilangkan semua pikiran itu dan selamanya berdiam dalam tembah ini... ooh hidupku pasti bahagia bagaikan kaum dewa."

Dipetiknya daun-daun pohon yang muda dan dimakan dengan penuh kenikmatan, kemudian diapun pergi kemata air untuk minum dengan kenyang.

Lembah itu bening seperti dunia lain, begitu sepinya sehingga yang terdengar hanya hembusan angin gunung serta gemerisiknya daun serta rumput.... Lam-kong Pak masuk kedalam gua karang disana ia duduk bersila dan mulai melatih ilmu bayi sakti hawa murninya.

Tidak lama kemudian, bayi sakti telah tercipta dan ia menerobos keluar dari selangkangan melewati ubun-ubun dan muncul di depan mata.

Sekarang Lam-kong Pak dapat membuka matanya untuk menyaksikan wujud bayi saktinya itu tampak bayi tadi meloncat-loncat dan berlari menuju keluar gua. dimana ia pentang mulutnya dan menjerit-jerit.

Meskipun suaranya tidak begitu keras tetapi ditengah lembah yang hening dan sunyi itu, suara teriakan tadi dapat terdengar amat jelas sekali. Tidak lama kemudian muncul kembali dua orang bayi sakti, sekilas memandang Lam-kong Pak segera mengetahui bahwa mereka adalah bayi-bayi sakti dari Padri naga serta Imam harimau.

Dalam hati sianak muda itu segera berpikir,

"Ketika terjadi pertarungan antara bayi saktiku melawan bayi sakti dari padri naga serta Imam harimau. bayi saktiku berhasil duduk diatas angin, hal ini menandakan bahwa tenaga dalamku jauh lebih sempurna dari pada mereka entah bagaimana dengan kesempurnaan tenaga dalamku akhir-akhir ini. "

Siapa tahu karena terpengaruh oleh daya ingatan itu. bayi sakti tersebut mendapat firasat dan segera menunjukan reaksinya, sambil bertolak pinggang dengan sikap yang gagah, ia melotot kearah dua orang bayi sakti lainnya.

Dua orang bayi sakti itu segera berjalan kehadapannya kemudian mereka memisahkan diri dan satu dari kiri yang lain dari kanan mereka melakukan pengepungan terhadap bayi sakti lawannya.

Bayi sakti dari Lam-kong Pak segera mementangkan sepasang telapaknya dengan jurus "Ji-be-hun si" atau kuda liar memisahkan mayat, ia serang dua orang bayi sakti tersebut.

siapa tahu kedua orang bayi sakti itu sama sekali tidak menghindar atau berkelit, yang satu dari kiri yang lain dan kanan mereka peluk bayi sakti dari Lam-kong pak itu erat- erat dan sampai matipun tidak dilepaskan kembali.

Lam-kong pak jadi sangat gelisah, sebab bayi sakti tak mampu meronta kembali sedangkan pukulan dua orang hayi sakti lainnya kian lama kian bertambah kencang dan kuatnya.... Lam- Kong pak seketika merasakan napasnya jadi sesak sekali sebab bayi sakti itu adalah hasil ciptaannya, jika bayi itu terpeluk kencang dengan sendirinya dia sendirinya pun merasakan napasnya jadi susah^

Tiba-tiba kejadian aneh muncul didepan mata, tampaklah dua orang bayi sakti itu dari gumpalan asap yang tebal kian berubah jadi tawar sehingga akhirnya beruhah jadi dua gulung hawa putih yang kecil dan menerobos masuk lewat kedua lobang hidung bayi sakti dari Lam-kong pak tadi.

Dalam waktu singkat Lam-kong pak merasakan segenap tubuhnya jadi mengelembung besar seakan-akan mau meledak. segera pikirannya kembali kedalam hati,

"Aaaah,..." tanpa sengaja aku telah melakukan suatu perbuatan yang akan membuat hatiku menyesal untuk selamanya."

pada saat itulah tidak jauh dari tempat itu berkumandang datang suara helaan napas panjang yang amat berat, suara itu begitu tua dan mengenaskan, membuat siapapun yang mendengar akan ikut merasa beriba hati.

Buru2 Lam-kong Pak tarik kembali bayi saktinya dan siap memeriksa suara dari siapakah itu. belum Sempat ia bangun berdiri terlihatlah dua sosok bayangan manusia telah berdiri didepan mulut guanya.

Mereka bukan lain adalah Padri naga serta Imam harimau, air muka kedua orarg jago lihay itu pucat pias bagaikan mayat, tubuhnya gontai sedang sepasang matanya sayutak bersinar. se-akan2 baru saja sembuh dari sakit parah. Terdengar Padri naga berkata:

"Siau-hiap engkau tak usah bersedih hati aku serta Hautooyu memang sengaja hendak menyempurnakan dirimu. cepatlah salurkan hawa murnimu untuk membawa dua gulung hawa murni bayi sakti itu menuju jalan besar. engkau membutuhkan waktu selama tiga hari tiga malam lamanya untuk bersemedi serta mempersatukan kedua gulung tenaga itu dengan tenaga murnimu seodiri. "

Lam-kong Pak mengangguk tanda mengerti, ia segera pejamkan mata dan bersemedi, dalam waktu singkat pemuda itu sudah berada dalam keadaan lupa akan se- gala2nya.

Dibawah perlindungan Padri naga dan harimau, Lam- kong Pak dapat bersemedi selama tiga hari tiga malam tanpa terjadi suatu apapun, ketika ia telah menyelesaikan latihannya pemuda itu segera loncat bangun dari atas tanah, ditemuinya kedua orang tokoh sakti itu sudah berada dalam keadaan yang gawat dengan muka putih ke-kuning2an- Dengan cepat ia jatuhkan diri berlutut diatas tanah, ujarnya:

"Selama hidup boanpwee akan merasa hatinya tak tenang karena peristiwi ini, jika ada cara untuk mengembalikan hawa murni bayi sakti itu kepada cianpwee sekalian, boanpwee bersedia untuk menyerahkan kembali kepada kalian-.."

"Siauhiap tak usah pikirkan yang bukan2." jawab padri naga dengan suara lirih, "kami adalah orang beribadah yang sudah menjadi kewajiban untuk mementingkan keselamatan umat manusia dikolong langit dan pada kepentingan pribadi, sekarang dunia persilatan sedang terancam malapetaka dan setiap saat badai pembunuhan dapat melanda seluruh permukaan bumi, bila kami dapat mengorbankan diri untuk menolong umat sesamanya, hati kami akan lega dan girang sebab dapat menjalankan harapan Buddha yang maha pengasih. omitohud" "Usia pinto dan Llong taysu memang tak lama lagi akan berakhir, keadaan ini boleh dibilang ibaratnya menjalankan perahu mengikuti hembusan angin- bila kami sudah mati maka harap Lam- Kong siauhiap suka mengubur jenasah kami berdua ditempat ini saja, setelah ituu setiap bulan engkau harus datang kemari untuk makan daun pohon serta air jernih itu sambil berlatih diri lebih giat lagi, jika engkau dapat berlatih giat selama setengah tahun lagi maka Siau- hiap akan berhasil melatih ilmu bayi sakti berbadan kebal, pada taraf seperti itu jarakmu untuk mewujudkan badan yang kebal dan usia yang panjang sudah tak terlalu jauh lagi."

Lam-kong pak jatuhkan diri berlutut diatas tanah, dengan air mata bercucuran serunya:

"cianpwee berdua, seandainya kalian berdua tiada maksud untuk menyempurnakan diriku, mungkin usia kalian berdua akan mencapai seratus tahun lebih. selama hidup aku akan merasa tidak tenteram---"

"Tidak sala"h sahut padri naga.... "seandainya kami berdua tidak terlalu mementingkan kehidupan keduniawian mungkin aku bisa hidup puluhan tahun lagi dalam dunia Persilatan. tetapi engkau pun harus tahu bahwa kematian manusia ada yang berat bagaikan bukit Tay-san ada pula yang ringan bagaikan bulu, kami bersedia memilih jalan yang terakhir....Siauhiap aku rasa saat kami sudah hampir tiba. . . .selamat tinggal. "

Mendadak kedua orang jago lihay merapatkan matanya dan kepala mereka terkulai lemas kebawah. Lam-kong Pak merasa amat terperanjat segera terlaknya: "cianpweee,...

cianpwee ... kalian tak boleh mati. "

Tetapi kepala padri naga dan Iman harimau telah terlukai lemas dan kedua orang jago sakti itu telah menghembuskan napas terakhir dalam sekejap mata saja air muka mereka sudah berobah menjadi kuning pucat.

Air mata jatuh bercucuran membasahi seluruh wajahh Lam-kong Pak, ia merasa amat benci terhadap beberapg orang gembong iblis yang ada dikolong langit. seandainya dunia persilatan tidak terancam oleh badai pembunuhan, kedua orang jago lihay inipun tak akan mempunyai ingatan seperti itu... kalau dipikirkan kembali maka kesalahan serta dosa ini adalah akibat dari tingkah laku kakek ombak menggulung serta ketua dari perkumpulan Liok Mao Pang. ia bersumpah akan menuntut balas bagi kematian dua orang jago lihay ini.

Setelah memberi hormat kepada jenasah itu. Lam-kong Pak segera mengubur mayat dari Padri naga dan imam harimau dalam lembah tersebut, menanti semua pekerjaan telah selesai dengan wajah sedih ia baru berangkat tinggalkan lembah itu.

Meskipun kepandaian silat yang dimiliki Lam-kong Pak telah mendapat kemajuan yang amat pesat, tetapi cara yang dilakukan sehingga kepandaiannya mendapat kemajuan ini membuat hatinya selalu murung dan merasa tidak gembira.

= =000000000= =

SEKARANG pemuda itu teringat kembali akan kedua orang manusia tembaga yang lenyap tak berbekas, ia mulai menduga bahwa kemungkinan besar mereka adalah suhu serta ayahnya, menurut perkataan kakek desa katanya mereka berada dalam keadaan baik2, tapi siapakah sebenarnya kakek desa itu? darimana ia bisa tahu akan persoalan ini?? apakah dia adalah salah satu diantara tiga orang manusia tembaga itu?? atau dengan perkataan lain orang yang memiliki payung sengkala tersebut?? Tidak lama kemudian sampailah pemuda itu ditepi sungai, ia dengar suara tertawa gadis yang riuh rendah berkumandang datang, Lam-kong Pak segera berjalan menuju kearah mana berasalnya suara tadi, ternyata mereka bukan lain adalah Pek li Hiang serta cu Li Yap. hal ini membuat hatinya merasa amat terperanjat.

Malaikat raksasa Loo Liang-jan duduk bersandar dibawah sebuah pohon besar, tangannya meng-gurat2 diatas tanah entah apa yang sedang ditulis olehnya??

Dengan gerakan yang enteng Lam-kong Pak berkelebat keatas pohon, dari situ ia melongok kebawah, tampaklah Loo Liang-jan termenung beberapa saat lamanya,  kemudian diatas tanah ditulisnya kata "Kueh kering"

Diikuti ia menelan air liur dan menulis pula kata "bak- pao" diatas tanah. mulutnya yang besar mengunyah se- olah2 sedang melahap makanan-

Akhirnya ia menulis sebuah huruf "Besar" kemudian berpikir lama sekali. rupanya tulisan selanjutnya tak dapat ditulis olehnya karena tak tahu bagaimana cara menulisnya. dalam keadaan begitu ia pun melukis sebuah mangkok besar yang diberi garis2 panjang seperti benang dan diatasnya diberi garis kembali seperti uap panas.

Lam-kong Pak tahu bahwa Loo Liang-jan adalah seorang manusia kasar yang tidak mengerti tulisan, setelah lukiskan itu diamati iapun segera mengerti apa yang dituliskan oleh lelaki tersebut, pikirnya^

"oooh..... rupanya ia mau menulis semangkok besar Mi kuah, tapi karena tak dapat menulis hurupnya maka ia menulis mangkoK dengan  garis-garis  sebagai  tanda bakmi. konyol benar orang ini." Diam diam sianak muda itu merasa geli, ia merasa saudaranya ini hanya tahu memikirkan soal makanan belaka, dalam otaknya cuma tahu bagaimana makan dengan kenya dan sama sekali tak ambil peduli terhadap bencana yang melanda dunia persilatan.

Tiba-tiba dari arah depan berkumandang datang suara jeritan kaget yang amat nyaring, Lam-kong Pak amat terperanjat. dengan cepat ia berkelebat menuju kearah sungai.

Tampakah olehnya Pek-li Hiang sedang ditarik oleh seekor mahkluk berwarna hitam menyelam kedasar sungai sedangkan cu Li Yap dengan tubuh telanjang bulat ikut menyelam pula kedasar air.

Dengan cepat Lam-kong Pak terjun pula kedalam sungai ia lihat Pek li Hiang dalam keadaan telanjang bulat sedang ditarik kaki kanannya oleh seekor mahkluk aneh menuju ketengah sungai.

Sekilas memandang Lam-kong Pak segera kenali kembali bahwa mahkluk yang dikira sebagai binatang tadi ternyata bukan lain adalah Melayang diatas air Ma Tie, hanya saja tubuhnya memakai baju berenang yang berwarna hitam pekat.

Yang paling menyusahkan Lam-kong Pak adalah kedua orang gadis itu berada dalam keadaan telanjang bulat tanpa mengenakan sehelai benangpun, apa lagi disiang hari bolong, semua lekukan badan gadis itu nampak dengan begitu nyata sekali.

cu Li Yap sendiri walaupun mengerti ilmu dalam air, tetapi berhubung tangannya yang satu dipergunakan untuk menutupi alat vitalnya dibagian bawah, dengan sendirinya gerakan jadi agak terlambat. Lam-kong Pak tahu bahwa kepandaian Ma Tie didalam air sangat lihay sekali, andainya ia sampai berhasil meloloskan diri maka Pek-li Hiang tentu akan mengalami nasib Celaka. dengan cepat ia muncul kembali diatas pemukaan air.

Dari atas permukaan air dia meluncur sejauh dua tiga puluh tombak kearah depan, kemudian menyelam kembali kedalam air dan menghadang jalan pergi dari Melayang diatas air Ma Tie.

Dalam pada itu dua orang gadis tersebut-pun sudah mengetahui akan munculnya seorang manusia tembaga ditempat itu, tetapi karena mereka tak tahu manusia tembaga ini adalah manusia tembaga yang mana, saking malunya buru-buru mereka menutupi alat vitalnya dibawah badan-

Melayang diatas air Ma Tie merasa yakin bahwa ilmu dalam airnya sangat lihay. ia tiada maksud untuk melarikan diri. sambil putar senjata garpunya dengan cepat ia menyusup kemuka mengirim satu tusukan kilat. Sejak memperoleh bantuan dari orang bayi sakti, Lam-kong Pak belum pernah mencoba kepandaian silatnya. sekarang ia berdiri tepat dihadapan Ma Tie pada jarak tiga tombak lebih.

Baru saja sianak muda itu hendak turun tangan. tiba-tiba Ma Tie melepaskan cairan tinta hitamnya untuk menyelimuti pandangan musuh, dalam waktu singkat air sungai disekitar sana telah berubah jadi hitam gelap. Lam- kong pak hendak melarikan diri. ia berseru tertahan: "Aduuhh celaka. "

Belum sempat ingatan tersebut berkelebat lewat tiba-tiba desiran tajam terasa mengancam batok kepalanya. Dengan munculnya kejadian itu ia jadi girang, pikirnya: "Ini hari siau-ya akan suruh engkau merasakan kelihayanku"

Pemuda itu tidak menghindar ataupun berkelit, ia pura- pura berlagak seolah-olah sama sekali tidak merasa ada datangnya ancaman tersebut, sementara hawa murni bayi saktinya secara diam-diam dikerahkan keluar.

"Kraaak...." senjata garpu milik Ma Tie seketika patah jadi dua bagian, sementara tubuhnya tersusut mundur kebelakang.

Siapapun tahu bahwa pakaian tembaga yang dikenakan manusia tembaga tipis sekali jangan dibilang serangan dari Ma Tie dilakukan dengan mengerahkan segenap tenaga dalam yang dimilikinya, sekalipun orang biasa pun yang melakukan pakaian itupun akan tembus.,

Dengan terjadinya peristiwa ini, bukan saja Ma Tie jadi amat terkesiap. bahkan dua orang gadis sama-sama tertegun dibuatnya.

Lam-kong Pak memberi tanda kepada Ma Tie untuk melepaskan cekalannya pada diri Pek-li Hiang, tentu saja orang she-ma itu tak sudi melepaskannya, karena dia tau andaikata tawanannya dilepaskan maka hal ini akan mendatangkan mara bahaya bagi dirinya, dengan gadis itu sebagai sandera malah kemungkinan besar ia dapat meloloskan diri dari ancaman maut,

Dengan senjata garpunya diarahkan keatas alat vital Pek- li Hiang dibagian bawah tubuhnya ia menunjukan gerakan seakan- akan hendak melakukan penusukan.

Napsu membunuh dengan cepat menyelimuti wajah Lam-kong Pak. jari tangannya disertai hawa murni yang amat dahsyat segera disentilkan kearah urat nadi Ma Tie. Serangan tersebut sangat aneh dan luar biasa sekali, segumpal cahaya putih yang amat menyilaukan mata memisahkan air dan meluncur kedepan bagaikan sambaran petir.

Sekujur badan Ma Tie gemetar keras, darah mengalir keluar dari urat nadinya, ia segera lepas tangan dan mengeluarkn cairan hitam penyelimut mata untuk menyelamatkan diri.

Lam-kong pak tahu bahwa Ma Tie ber-siap2 untuk melarikan diri meskipun rasa dongkolnya terhadap kedua orang gadis itu masih belum hilang. akan tetapi pemuda itupun merasa tak tega untuk tinggalkan mereka dalam keadaan telanjang bulat. Setelah berpikir sebentar. ia lepaskan pakaian tembaganya dan menarik tubuh dua orang gadis itu kedalam pakaian tembaga tapi kemudian mengepitnya menuju kearah sungai.

Loo Liang-jan tidak mengenal ilmu dalam air ia sedang menanti ditepi sungai dengan hati gelisah. ketika dilihatnya Lam-kong Pak muncul dari air sambil menghimpit seorang manusia tembaga, ia terkejut bercampur girang sehingga untuk beberapa saat lamanya berdiri menjublak setengah harian- kemudian ia baru berteriak dengan suara keras:

"Lam-kong siau-ya,aku tak akan tinggalkan dirimu lagi. aku....selama beberapa hari ini selalu makan tak kenyang..., oooh aku menderita sekali..,."

"Blaaaam" Lam-kong Pak membanting baju tembaga itu keatas tanah. dari balik pakaian segera berkumandang suara jeritan tertahan dari dua orang gadis itu. Kepada Loo Liang-jan pemuda itu segera berseru:

"Loo-tua coba pergilah kesekitar tempat sini dan cari pakaian mereka " Setengah harian lamanya Loo Liang-jan mencari disekeliling tempat itu akan tetapi tidak berhasil juga ditemukan, Lam-kong Pak segera memaki: "Huuuh. dasar

gentong nasi. kamu memang bedoh sekali "

Lam-kong Pak mengira pakaian mereka tentu disembunyikan disamping sungai ia segera melakukan pencarian sendiri tetapi setengah harian lamanya ia mencari tak ada pula hasilnya, dalam hati segera pikirnva:

"Aaah.... kalau begitu pastilah melayang diatas air Ma Tie telah sembunyikan lebih dahulu pakaian mereka. "

Tiba-tiba....terdengar bentakan keras berkumandang datang. Lam-kong Pak segera berpaling ia lihat makhluk aneh bertangan bulu itu muncul kembali disana sambil menubruk kearah msnusia tembaga, sedangkan Loo Liang- jen melancarkan sebuah pukulan dahsyat kearah makhluk aneh itu.

Sambil berpaling makhluk aneh itu kebaskan telapaknya melancarkan sebuah pukulan dahsyat, tubuh Loo Liang-jan seketika tergetar mundur lima langkah kebelakang ia segera menyambar kearah manusia tembaga itu.

"Berhenti " bentak Lam-kong Pak dengan hati terperanjat.

Makhluk aneh itu berpaling ketika dilihatnya Lam-kong Pak muncul disana sambil mengempit manusia tembaga itu ia putar badan dan segera terbirit-birit lari dari sana.

Dengan kencang Lam-kong Pak mengejar dari belakang, berhubung makhluk aneh itu harus mengempit dua orang gerakan tubuhnya jadi makin lambat sedangkan tenaga dalam yang dimiliki Lam-kong Pak sudah mendapat kenaikan yang amat pesat. tidak sampai satu li ia sudah kena dikejar oleh sianak muda itu. "Suma Ing anjing bangsat " bentak Lam-kong Pak dengan amat gusar, "Ayoh lepaskan mereka "

Makhluk aneh itu sama sekali tidak mengambil gubris, ia tetap kabur dengan cepatnya dari tempat itu.

Lam-kong Pak segera menghimpun tenaga dalamnya keujung jari lalu dari tempat kejauhan melancarkan satu totokan kilat kearah punggung makhluk aneh itu.

Sungguh lihay mahkluk aneh itu ia tahu kalao serangan jari itu dilancarkan dengan kekuatan yang luar biasa, buru- buru    badannya   mengengos   kesamping "Kraaak"

sebatang pohon besar beberapa tombak jauhnya dari tempat itu segera tumbang terhajar oleh serangan tersebut.

Lam-kong Pak maju menghalangi jalan perginya, dengan suara kers ia membentak:

"Aku tahu bahwa engkau adalah Suma Ing, ayoh lepaskan manusia tembaga itu, sekali lagi aku akan mengampuni jiwa anjingmu. "

Mahkluk aneh itu masih membungkam dalam seribu bahasa, tubuhnya sama sekali tak berkutik dari tempat semula, Lam-kong Pak menggeretak gigi kencang- kencang selangkah demi selangkah ia maju kedepan.

Mahkluk aneh itu segera angkat tubuh manusia tembaga keudara rupanya dia akan turun tangan memusnahkan dua orang tersebut.

Lam-kong Pak terkesiap dan menghentikan langkahnya dengan suara keras ia berteriak.

"Suma Ing, perbuatanmu begitu keji dan hatimu begitu hitam, apakah engkau tidak takut pembalasan dikemudian hari??" Mahkluk aneh itu tetap membungkam. "Hmmm.. jangan kau anggap aku belum tahu siapakah dirimu itu?" seru Lam-kong pak kembali, "Hmmm.. Hmmm

^ tempo hari kau telah merampas sebotol air racun Sam Wi- cheng-sui dari tangan Tong Hui, dengan air racun itu kau rusak wajah Yu Tien kemudian turun tangan pula terhadap beberapa orang gadis lain- Heemm . heehmm.. kau anggap perbuatanmu bisa mengelabui aku. " ^

Mahkluk aneh terap saja membungkam dalam serihu bahasa.

Lam-kong pak jadi mendongkol sekali, sambil menghela napas panjang katanya:

"Suma Ing. sampai sekarang ibu masih tidak mempersoalkan kelakuan busukmu dimasa-dimasa yang lampau masih bersedia mengampuni jiwamu asal kau mau bertobat dan kembali kejalan yang benar."

Belum habis ia berpikir. . . .tiba-tiba. . .^ciit ditengah desiran angin tajam yang menggeletar diudara mahkluk aneh itu menjerit ngeri, manusia tembaga itu segera terlepas dari genggamannya.

Tam-kong Pak tak mau membuang kesempatan yang sangat baik ini dengan menghimpun delapan bagian tenaga dalamnya ia lancarkan sebuah babatan dahsyat kedepan-

Dalam waktu singkat seluruh bumi bergetar keras, tubuh makhluk aneh itu mencelat sejauh dua tombak lebih dari tempat semula dan robeh terjengkang diatas tanah.

Lam-kong Pak tak tahu apa yang telah terjadi, ketika ia menengok kearah manusia tembaga itu maka terlihatlah sebuah lubang muncul diatas pakaian manusia tembaga itu segera pikirnya: "Dua orang gadis itu tentu sudah melancarkan sebuah totokan lewat dibalik baju tembaga itu karena makhluk aneh itu terluka maka ia baru melepaskan sanderanya. "

Sementara ingatan tersebut berkelebat dalam henaknya makhluk aneh tadi sudah kabur dari tempat itu dan entah kemana perginya, tapi jelas isi perutnya suah menderita luka yang cukup parah.

Lam-kong Pak mendengus dingin serunya dengan suara keras:

"Hmmm kalian mencari penyakit buat diri sendiri....

kemana kalian simpan pakaianmu itu ??"

"Engkoh Pak. ampunilah kami" seru dua orang gadis dalam baju tembaga itu.

"Hmmm.... cara kalian menggaplok orang sekali memberi gula2 sepotong benar2 tak berani kuterima. "

"Engkoh Pak. kami toh sudah mengaku salah kenapa engkau mesti mendesak kami terus menerus??" seru Pek-li Hiang.

"Kami mengaku salah.... engkau boleh memaki kami sepuas hati." sambung cu Li Yap pula, "pakaian kami sudah dicuri oleh Ma Tie bangsat itu sekarang apa daya kita??"

"Hmmm. apa daya kita?? tentu saja kita harus lanjutkan

perjalanan dengan mempersilahkan memamerkan pantat2 kamu itu."

"Bagus, bagus engkau ingin menganiaya kami... aku tak mau ambil peduli. kau harus Carikan akal bagi Kami. bagaimana pun juga kami sudah tunjukan kejelekan, kalau....kalau kami malu maka engkaupun akan malu.." Dalam pada itu Loo Liang-jan telah menyusul datang dengan suara keras ia berteriak: "Lam-kong sauya. apakah didalamnya berisikan makanan yang lezat??"

"Hmmm sedikitpun tidak salah memang ada makanan enak, cepat kempit dibawah ketiak dan kita menuju kekota"

Begitu mendengar ada makanan enak. Loo Liang-jan segera berseru dengan keras "Sau-ya kalau mau makan mari kita makan disini saja kenapa musti pergi kekota??"

"Tolol, kecuali makan nasi rupanya kau tak akan tahu urusan lain ??" bentak Lam-kong Pak dengan gusar.

"Sau-ya, engkau jangan menyalahkan diriku, selama beberapa hari ini aku selalu tersiksa karena kekurangan makanan-..."

Tiba-tiba Loo Liang jan menjerit keras dan membuang manusia tembaga itu keatas tanah lalu loncat mundur tiga langkah kebelakang teriaknya:

"Sau-ya bukankah engkau bilang isinya makanan enak. kenapa bisa menggigit orang?"

"Loo Liang-jen." terdengar cu Li Yap membentak keras "kalau engkau berani bicara tak genah lagi jangan salahkan kalau aku tak akan mengampuni dirimu lagi" Loo Liang-jan tertegun kemudian serunya.

"oooh.....rupanya nona yang bersembunyi didalam, harap engkau jangan marah, tadi... heeh...heeehh. aku

masih mengira makanan yang enak "

Begitulah dengan Loo Liang-jan yang mengempit manusia tembaga itu berangkatlah Lam-kong Pak menuju kesebuah kota keCii menurut maksud sianak muda itu mereka Cari pakaian dulu dan mempersilahkan dua orang gadis itu berpakaian kemudian baru besantap. Kebetulan pada saat itu cu Li Yap pun sedang berkata:

"Engkoh Pak belikan dulu dua pakaian wanita, kemudian dari rumah penginapan untuk berpakaian lebih dahulu setelah itu baru urus pekerjaan lain ..."

"Engkau sudah menyiksa aku sampai hidup merana ini haripun aku akan suruh kalian rasakan siksaan yang paling bernilai"

Buru2 jerit Pek-li Hiang serta cu Li Yap dengan suara keras, " Engkau jahat sekali kami tak akan mengampuni dirimu".

"Mau mengampuni atau tidak itu toh urusan dikemudian hari, sekarang kalau kau merasa punya kepandaian silahkan dikeluarkan aku ingin lihat apakah kalian berani muncul dari dalam pakaian tembaga untuk memamerkan pantat- pantat kalian yang mungil itU?".

"Duuuk Duuuk Duuuk" dua orang gadis menggedor- gedor kain tembaga namun Lam-kong Pak sama sekali tidak menggubris mereka, disebuah toko pakaian ia membeli dua perangkat pakaian nenek-nenek kemudian menuju kesebuah rumah makan-

"Siau-ya, manusia tembaga ini diletakkan dimana ??" terdengar Loo Liang-jen bertanya.

"Letakkan saja dibawah meja "

setelah meletakkan manusia tembaga itu dibawah meja, Loo Liang-jan berteriak keras: "Hey pelayan,...pelayan. "

Pelayan rumah makan itu segera lari menghampiri dengan ketakutan, dari bentuk badan Loo Liang-jan yang mengerikan serta gerak gerik kedua orang itu yang aneh, rupanya sang pelayan sudah tahu bahwa mereka bukan manusia sembarangan. "Toa-ya. aku sudah datang " serunya dengan gelagapan.

Loo Liang-jan melengak sejenak kemadian serunya: "Keparat engkau berani menghina aku?"

"Hamba mana berani menghina toa-ya. harap engkau jangan marah. Toa-ya. mau pesan apa ??"

"Bawa kemari daftar makanannya "

Buru-buru pelayan berikan daftar makanan itu kepada Loo Liang-jan- setelah memandang daftar itu sebentar ia serahkan ketangan Lam-kong Pak. sebab ia tak dapat membaca, ujarnya:

"Sau-ya silahkan engkau saja yang milih sayur" Lam- kong Pak tertegun.

"Loo-toa, setiap kali masuk kerumah makan, engkau tentu berteriak lapar dan pasti pesan beberapa puluh bak- pao untuk cuci mulut lebih dahulu, ini hari mengapa sikapmu berubah??"

"oooh .. Sau-ya. aku sudah belajar tindak sopan, apa lagi setelah bergaul dengan Sau-ya aku merasa bahwa banyak makan sebenarnya sama sekali tidak berarti, lebih baik makan hidangan lezat saja sambil perlahan-lahan mencicipinya, dengan begitu terasa kenikmatannya

....bukan begitu ??"

"Kalau begitu. engkau saja yang pesan sayur "

Loo Liang jan menerima kembali daftar makanan itu dan diserahkan ketangan sang pelayan- katanya:

"coba aku saja yang membaCa daftar makanan itu" "Meletus tiga macam. mendayung air di Tong-teng, satu

bebek dimakan tiga, putar-putar kayun. " "Apa yang disebut putar-putar kayun??" sela Loo Liang- jan tercengang.

"Putar-putar kayun adalah usus yang dimasak saus. "

"Baiklah. kalau begitu buatkan empat macam sayur itu ditambah lima kati arak wangi, seratus lima puluh biji lumpiyah. delapan mangkok bakmi kuah serta semangkok besar kuah bak-so. "

Pelayan itu tertegun dalam hati pikirnya,

"Gentong nasi orang ini.. masa pesan sayur begitu banyak?? gila benar orang ini. "

Sementara itu Lam-kong Pak sudah berkata,

"Loo-tua engkau dapat empat macam sayur itu menandakan bahwa engkau sudab mendapat kemajuan rupanya sudah banyak yang kau pelajari ini hari kita harus baik-baik bersantap sampai kenyang"

"Bagaimana dengan kedua orang gadis itu. "

"Mereka sedang beristirahat dibawah, bagaimanapun makan atau tidak makan tak jadi soal buat mereka. "

Ucapan tadi membuat mendongkol dua orang gadis itu, mata mereka langsung melotot besar namun tak sepatah katapun dapat diucapkan.

Tidak lama kemudian, sayur dan arak telah dihidangkan dua orang itu segera menyikat semua makanan itu dengan lahapnya bahkan Lam-kong Pak tiada hentinya memuji "Eh mm, lezat sekali sayur ini.,.. arak wangi rupanya"

ia sengaja hendak menggoda gadis-gadis itu.

Menunggu santapan telah habis dan Lam-kong Pak telah membayar rekening, ia jadi kaget ketika diketahuinya manusia tembaga dibawah meja itu lenyap tak berbekas, bahkan pakaiannya yang baru saja dibelipun lenyap tak berbekas.

Dikolong langit dewasa ini hanya percuri sakti Pek-li Gong seorang memiliki ilmu pencuri lihay itu tak mungkin ia bergurau dengan dirinya, lalu siapakah yang telah mencuri manusia tembaga itu tanpa diketahui oleh mereka berdua??

Sekarang Lam-kong pak baru menyesal, seandainya tadi ia mendengarkan perkataan gadis itu dan membiarkan mereka tukar pakaian lebih dahulu maka takkan terjadi peristiwa semacam itu

"cepat kejar" bentak Lam-kong Pak dengan keras, mereka berdua segera mengejar keluar dari rumah makan itu dan menuju keluar kota.

Tapi empat penjuru sunyi senyap. kemanakah ia harus melakukan pengejaran?? ketimur, barat, utara atau selatan? pencarian semacam ini ibaratnya mencari jarum didalam samudra.

Lam-kong pakjadi amat gelisah, tiba-tiba ia temukan pada punggung Loo Liang-jan tertempel secarik kertas ketika kertas itu diambil maka terbacalah diatas kertas itu bertulisan beberapa huruf:

"Untuk mencari orang yang sedang kau cari, berangkatlah kekuil Shia-hong-blo diutara kota tertanda. kakek bersedih hati"

Sekali lagi Lam-kong pak merasa terperanjat, ia berseru tertahan dan gumamnya seorang diri.

"Kakek bersedih hati ?? apakah benar dikolong langit terdapat seorang manusia bernama kakek bersedih hati ??"

Dengan suara dalam ia segera berseru: "Ayoh berangkat, kita tengok kekuil shia-hong-blo diutara kota "

Jarak dari situ diutara kota terpaut lima enam belas li jauhnya ketika mereka tiba di luar kuil itu masih setengah li, terdengarlah suara bentakan keras bergema memecahkan kesunyian.

Lam-kong Pakjadi amat terperanjat. sekuat tenaga ia berkelebat maju kedepan pada jarak dua puluh tombak dari kuil itu ia menerobos naik keatas tembok pekarangan-

Ketika ia melongok kebawah hatinya kontan tercekat, ternyata Sun Han siang, siang Hong Ti. Pek-li Gong ayah dan anak. cu Li Yap serta sepasang manusia jelek dari Hay- thian telah terluka parah semua hanya tiga orang manusia tembaga masih melangsungkan pertarungannya melawan orang-orang dari perkumpulan Liok Mao Pang.

Pihak lawan dipimpin oleh kakek ombak menggulung, dengan senjata payung sengkala ditangan ia nampak begitu tangguh sehingga kendatipun harus menahan serangan gabungan dari dua orang manusia tembaga, akan tetapi ia masih tetap duduk diatas angin-

Sedangkan manusia tembaga yang lain melayani kerubutan dari "Ngo-hoa-bak daging lima warna oei Hun. Hek teng toi-hun lampu hitam pengejar nyawa Leng ciang ciu, HanBu Siang setan gantung hidup Gou Jit serta Pat-pit Lui-kong dewa geledek berlengan delapan Si-put-siu jelas sekali manusia tembaga itu terdesak dibawah angin-

Lam-kong pak membentak keras, dengan cepat ia menerjang kearah kakek ombak menggulung sambil melancarkan sebuah pukulan dengan ilmu sakti payung sengkala. "Blaaam. ." sepasang telapak saling membentur dengan payung sengkala menimbulkan ledakan yang amat dahsyat. Lam-kong Pak segera merasakan darah panas dalam rongga dadanya bergolak kencang. bahwa cahaya merah yang memancar keluar dari atas payung itu amat menyilaukan matanya dengan cepat pemuda itu tergetar mundur kembali sejauh tiga langkah lebar kearah belakang.

Dalam pada itu Loo Liang-jen telah menyusul datang. sambil membentak keras dia hajar tubuh setan gantung hidup Gou Jit sehingga terpental sejauh lima langkah lebih dari tempat semula.

Kakek ombak menggulung menyeringai seram ejeknya sambil tertawa sinis:

"Keparat cilik. rupanya dikolong langit hanya engkau yang mampu melayani aku untuk bergebrak sebanyak beberapa jurus. Hehhmm....hehbmm.....akan kukirim engkau untuk melakukan perjalanan lebih dahulu. "

Belum habis dia berkata cahaya merah memancar keluar dari balik senjata payung Sengkala itu, hawa tekanan yang maha dahsyat seketika mengurung sekujur tubuhnya.

Lam-kong Pak tahu bahwa tekanan yang maha dahsyat itu adalah hasil dari hawa murninya yang disalurkan kedalam senjata payung itu, tentu saja akibatnya luar biasa.

Begitu ingatan berkelebat dalam benaknya sekilas cahaya putih memancar keluar dari atas ubun2nya. ternyata bayi sakti hawa murninya telah muncul dari dalam selangkangan dan menyongsong datangnya serangan maut itu.

"BLAAAM ...." ledakan dahsyat menggeletar diseluruh udara, sebagian besar bangunan kuil itu roboh jadi puing2 yang berserakan, desingan angin puyuh melanda seluruh permukaan bumi membuat keadaan tersebut benar2 mengerikan sekali.

Pertarungan semacam ini boleh dikata merupakan suatu pertarungan yang sadis sekali, Kakek ombak menggulung telah mengerahkan segenap kekuatan yang dimilikinya ditambah ia membawa payung sengkala, bisa dibayangkan kekuatan badannya sukar dilukiskan dengn kata2.Sebaliknya bayi sakti milik Lam-kong Pak baru saja terwujud dan ketangguhannya belum matang, setelah termakan oleh getaran hawa khiekang yang maha dahsyat itu, hampir saja bayi sakti tadi buyar jadi beberapa bagian-

...untung dengan cepat bayi sakti tadi menyusup kembali kedalam selangkangan kendati begitu tubuh pemuda tesebut mencelat sejauh satu tombak lebih dari tempat semula dan jatuh tak sadarkan diri.

Kakek ombak menggulung sendiripun menderita kerugian besar ia muntah darah segar tapi payung mautnya masih sempat menyapu kembali kearah samping......Bruuuk^ ditengah benturan keras pakaian tembaga dari ke dua orang manusia tembaga itu hancur ber- keping2 dan merekapun roboh tak sadarkan diri.

Dipihak lain Loo Liang-jen serta manusia tembaga yang bekerja sama melayani empat tokoh sakti dari perkumpulan Liok-mao-pang berlangSung seimbang tetapi kakek ombak menggulung sudah kalap ia bermaksud membasmi segenap jago kalangan putih yang hadir ditempat itu, sambil menahan luka parah dalam isi perutnya ia terjun kembali kedalam gelanggang.

"Blaaam.... blaaam..." dua benturan keras yang menggeletar diangkasa membuat Loo Liang-jan serta manusia tembaga itu roboh terjengkang diatas tanah dan tidak bangun lagi. Sedangkan kakek ombak menggulung sendiri keadaanya sudah bagaikan lampu tak berminyak dengan badan sempoyongan ia memperdengarkan suara tertawanya yang menyeramkan

Halaman depan kuil Shia-hong-bio tidak terlalu luas sekarang setelah dipenuhi oleh jago-jago lihay yang menggeletak diatas tanah, hampir saja tiada tempat untuk menancapkan kakinya lagi, kakek ombak menggulung segera membentak keras dan membawa empat orang jago lihaynya kabur dari kuil tersebut.

Suasana sekitar kuil itupun pulih kembali daam kesunyian dan keheningan, diatas tanah banyak menggeletak tubuh-tubuh manusia yang sama sekali tak berKutik. Tiba-tiba, sesosok bayangan manusia berkelebat lewat dengan pandangan yang tajam ia menyapu sekejap kearah tubuh manusia yang bergelimpangan diatas tanah nampa kjelas orang itu amat terkejut,

orang itu adalah seorang manusia aneh baju merah dengan pandangan yang seksama ia memeriksa semua orang yang menggeletak disana, akhirnya ia berhenti disisi tubuh Sun Han Siang dan memperdengar helaan napas panjang.,^.

Perlahan-lahan ia membalik tubuh Sun Han siang sehingga menghadap keatas nampaklah air mukanya pucat pias bagaikan mayat sedang matanya terpejam rapat, namun kecantikannya masih tertera nyata.

Lama sekali manusia aneh baju merah itu berdiri tertegun disana, akhirnya ia bergumam seorang diri,

"Sun Han Siang kau ...kau memang terlalu menarik sekali sampai detik ini juga aku tetap tak dapat menyalahkan dirimu, kalian sepasang suami isteri memang merupakan pasangan yang paling cocok... Aaa aku keliru. . . cu Hong Hong pun keliru. tapi siapa yang bisa disalahKan?? akan tetapi aku tak akan melepaskan Lam- kong Liu"

Kembali ia menghela napas panjang, lalu sambungnya: "Pejamkanlah matamu kematianmu Cukup berharga

sebab pada akhirnya engkau telah mendapatkan Cinta yang sejati serta akhir yang tenang, Lam-kong Liu memang pantas kau Cintai. tetapi aku  harus  membinasakan  dirinya. "

Tiba-tiba, kembali terengar desiran angin berhembus lewat dari luar kuil, manusia aneh baju merah itu segera menyembunyikan diri kebalik reruntuhan kuil.

Tidak lama kemudian muncul sesosok bayangan hitam ditengah halaman kuil sambil menyapu sekejap tubuh- tubuh yang terkapar ditanah ia menyeringai seram katanya:

" Heehh...heeehh....heeehh... akhirnya kalian pun mengalami nasib seperti ini rupanya Thian memang belum buta matanya...I Hmmm ...IHmmm. untuk melampiaskan

rasa dendam dalam hati serta rasa benci yang sudah merasuk ketulang sumsum aku akan "

la tidak melanjutkan kata- katanya tapi mengangkat Cakar mautnya dan dikebas-kebaskan diudara menyatakan betapa gusar dan tekadnya yang meluap-luap....

Dengan pandangan yang tajam ia memeriksa setiap tubuh yang menggeletak diatas tanah dan akhirnya tiba disisi tubuh cu Li Yap serta Pek-li Hiang.

Tetapi karena kedua orang gadis itu mengenakan pakaian nenek-nenek dan terlalu longgar lagi mereka ditambah pula tubuhnya menghadap kebawah maka raut wajah mereka tidak nampak jelas. Makhluk aneh itu nampak tertegun lalu bergumam seorang diri:

"Rupanya dua orang bocah perempuan itu tak berada disini, aaai...:.dendam berdarah ini terpaksa harus dituntut balas pada lain kesempatan."

Maka ia segera berjalan mendekati Sun- Han siang, setelah mengawasi raut wajah serta tubuhnya, sambil menggertak gigi ia berseru:

"Sun Han Siang, putramu yang telah menyiksa aku jadi begini rupa, putramu yang membuat ku cacad. aku hendak menyiksa dirimu.. agar setelah matipun kau tak akan tenang didalam baka. "

Bicara sampai disitu, sorot matanya menyapu sekejap kearah tubuh Sun Han Siang terutama bagian payudara serta alat vital bagian bawahnya. setelah itu ia perdengarkan gelaK tertawanya yang amat cabul.

Perlahan-lahan ia berjalan mendekati tiga orang manusia tembaga itu, ditemuinya pakaian tembaga yang mereka kenakan telah bancur berkeping-keping, yang tersisa tinggal bagian-bagian yang menutupi raut wajahnya belaka.

Darah berceceran diatas tanah. keadaan mengerikan sekali, namun mahluk aneh itu sama sekali tidak memperhatikan, ia bongkokan dadanya mencengkeram salah seorang diantara manusia tembaga itu sambil gumamnya seorang diri^ "Akan kulihat siapakah sebenarnya mereka- mereka itu?"

Tetapi ketika tangannya yang berbulu itu bampir menempel diatas wajah manusia tembaga tadi tiba-tiba ia menarik kembali tangannya sambil bergumam kembali:

"Aaah.    lebih baik nanti saja untuk sementara waktu tak

usah kulihat dulu siapakah ketiga orang manusia tembaga ini, toh aku hendak memperkosa mayat dari Sun Han Siang. andaikata salah satu diantaranya adalah Lam-kong

Liu, bukankah aku. "

la segera tinggalkan manusia tembaga itu dan kembali kesisi Sun Han Siang sambil katanya:

"Aaah... sekarang aku baru tahu bahwa dahulu kau bersikap baik kepadaku karena engkau hendak menggunakan tenagaku untuk memperkokoh serta memperkuat kedudukanmu sebagai pemilik pegadaian Bu- lim rupanya semua sikap baikmu itu hanya palsu. setelah

bertemu dengan Lam-kong Pak engkau segera menyuruh putramu untuk mencelakai aku membuat wajahku rusak dan hancur sama sekali, membuat aku ingin hidup tak bisa ingin matipun tak dapat. "

la tertawa seram setelah berhenti sebentar lanjutnya: "Aku   tak   dapat   melukiskan   betapa   sakit   hati   dan

dendamnya    aku    terhadap    kalian    semua.    aku   telah

bersumpah akan merusak kehormatanmu serta beberapa orang gadis itu kemudian memusnahkan kalian dari muka bumi.... heehh. . heeeh^... meskipun engkau sudah mati ditangan anggota perkumpulan kami tapi kematianmu ini masih belum dapat menebus dosa serta kesalahan yang pernah kau lakukan terhadap diriku. aku hendak menggagahi mayatmu. menodai tubuhmu agar setelah menjadi setanpun engkau tak dapat mempertahankan kebersihanmu. "

Bicara sampai disini, ia segera membopong tubuh Sun Han siang dan menuju ke ruang kuil.

"Berhenti" tiba-tiba bentakan keras berkumandang memecahkan kesunyian yang mencekam seluruh jagad. Mengikuti menggemanya suara bentakan itu terlihatlah perempuan naga pengasingan cu Hong Hong melayang masuk kedalam kuil, kembali bentaknya dengan suara dalam: "Makhluk jelek. siapa yang kau bopong itu??"

Mengetahui orang yang datang itu adalah cu Hong Hong, legalah hati Suma Ing sebab ia tidak pandang sebelah matapun terhadap perempuan tersebut, sambil tertawa seram jawabnya: "Siapa lagi? heehh...heebhh...heehhh ..dia adalah Sun Han Siang .,.."

cu Hong Hong tertegun kemudian tegurnya: Apa yang bendak kau lakukan ?"

"HaahIH...haaahh... haaahhh.. . engkau ingin lihat apa yang hendak kulakukan terhadap dirinya ?" ejek Suma ing sambil perdengarkan gelak tertawanya yang cabul.

cu Hong Hong bukan seorang perempuan ingusan yang bodoh, dari nada ucapan itu segera diketahui olehnya apa yang hendak dilakukan pemuda itu, sekujur badannya gemetar keras dengan wajah berubah sangat hebat bentaknya keras- keras: "Apakah engkau hendak. "

"heehh...heeehh...heehh, meskipun kata-katamu selanjutnya belum kau lanjutkan tetapi aku sudah tahu apa yang hendak kau ucapkan sedikitpun tidak salah akan kusuruh dia mati tidak meram karena penasaran. akan

kusuruh dia menjadi setan penasaran"

Sebenarnya perempuan Naga pengasingan cu Hong Hong menaruh rasa benci yang amat sangat terhadap Sun Han Siang ia selalu tak dapat memaafkan perempuan itu, sebab Sun Han Siang Pernah mendorong tubuhnya hingga terperangkap dalam lambung naga dan menderita selama belasan tahun lamanya, tetapi alasan yang terpenting bukan demikian, alasan yang terutama adalah karena ia tak dapat melupakan Lam-kong Liu. Inilah yang dikatakan orang dendam karena cinta kadangkala jauh lebih mendalam dari pada dendam pribadi, hanya dendam akibat Cintalah yang bisa membuat orang jadi lupa segala-galanya.
DONASI VIA TRAKTEER Bagi para cianpwe yang mau donasi untuk biaya operasional Cerita Silat IndoMandarin dipersilahkan klik tombol hati merah disamping :)

Posting Komentar